Ada beberapa jenis berbicara seperti berdasarkan situasi (informal dan formal), reaksi pesan (satu arah dan dua arah), klasifikasi pesan (satu arah dan dua arah), dan tujuan (menginformasikan, menghibur, meyakinkan). Pidato memerlukan pembicara yang baik seperti memilih topik tepat dan menguasai khal
Banyak perusahaan atau organisasi cenderung untuk tidak memahami betapa rentannya mereka terhadap sebuah krisis, baru setelah krisis besar itu muncul, mereka bergegas untuk menanganinya
Banyak perusahaan atau organisasi cenderung untuk tidak memahami betapa rentannya mereka terhadap sebuah krisis, baru setelah krisis besar itu muncul, mereka bergegas untuk menanganinya
Pembelajaran mengenai Teks Ceramah yang didalamnya terdapat Pengertian, jenis-jenis, tujuan komunikasi, pola pengembangan, struktur, ciri kebahasaan, langkah menyusun, dan variasi teks ceramah.
Saya lulusan 2018 S1 Pendidikan Manajemen Perkantoran di Universitas Pendidikan Indonesia. Disini saya akan membagikan semua materi yang sudah saya dan teman kelas saya kerjakan selama masa kuliah. Semoga bermanfaat. :)
TUGAS PPT BAHASA INDONESIA BUKU FIKSI DAN NON FIKSIAyuOkta8
1. pengertian buku fiksi dan non fiksi
2. unsur unsur buku fiksi dan nnon fiksi
3. contoh buku fiksi dan non fiksi
4. kekurangan dan kelebihan buku fiksi dan non fiksi
5. buku fiksi agama
Teori Retorika adalah salah satu dari sekian banyak teori komunikasi terkenal lainnya. Level komunikasi dari teori Retorika ini adalah komunikasi publik atau komunikasi massa.
Teori ini pertama kali diperkenalkan oleh Aristoteles, seorang filsuf dari Yunani.
Pembelajaran mengenai Teks Ceramah yang didalamnya terdapat Pengertian, jenis-jenis, tujuan komunikasi, pola pengembangan, struktur, ciri kebahasaan, langkah menyusun, dan variasi teks ceramah.
Saya lulusan 2018 S1 Pendidikan Manajemen Perkantoran di Universitas Pendidikan Indonesia. Disini saya akan membagikan semua materi yang sudah saya dan teman kelas saya kerjakan selama masa kuliah. Semoga bermanfaat. :)
TUGAS PPT BAHASA INDONESIA BUKU FIKSI DAN NON FIKSIAyuOkta8
1. pengertian buku fiksi dan non fiksi
2. unsur unsur buku fiksi dan nnon fiksi
3. contoh buku fiksi dan non fiksi
4. kekurangan dan kelebihan buku fiksi dan non fiksi
5. buku fiksi agama
Teori Retorika adalah salah satu dari sekian banyak teori komunikasi terkenal lainnya. Level komunikasi dari teori Retorika ini adalah komunikasi publik atau komunikasi massa.
Teori ini pertama kali diperkenalkan oleh Aristoteles, seorang filsuf dari Yunani.
apa itu diskusi, apa saja bagian-bagian dan unsur-unsur diskusi, apa saja jenis diskusi, apa contoh-contoh diskusi
memberikan penjelasan mengenai diskusi secara indah
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
3. BERDASARKAN SITUASI
• INFORMAL :Tukar menukar informasi,
percakapan, menyampaikan berita,
pengumuman, atau bertelepon.
• FORMAL :Ceramah, wawancara, atau
prosedur parlementer.
4. BERDASARKAN REAKSI DARI
PESAN YANG DISAMPAIKAN
• Kegiatan berbicara yang menempatkan
pembicara hanya sebagai penyampai pesan
dan pesannya dipahami oleh
pendengar, tetapi tidak terjadi interaksi antara
pembicara dengan pendengar. Misalnya :
penyampai berita, berpidato, dll.
• Kegiatan berbicara yang menempatkan
pembicara sebagai penyampai dan
pendengar. Misalnya : diskusi, debat, dll.
5. KLASIFIKASI PESAN
• Berbicara satu arah, hanya terjadi
peristiwa penyampaian pesan oleh
pembicara kepada pendengar. Misalnya :
pidato, ceramah, dll.
• Berbicara dua arah, pembicara dan
pendengar terlibat dalam suatu interaksi
verbal untuk tujuan tertentu. Misalnya :
wawancar, diskusi, dll.
8. BERDASARKAN JUMLAH
PENYIMAKNYA
• Antarpribadi : empat mata
• Kelompok kecil
• Kelompok besar
9. BERDASARKAN WILAYAH
KAJIANNYA
• Berbicara terapan atau berbicara
fungsional (berbicara sebagai seni).
Misalnya : berbicara dimuka umum,
pemahaman makna kata, dll
• Pengetahuan dasar berbicara atau
berbicara sebagai ilmu. Misalnya :
mekanisme bicara dan mendengar, bunyi-
bunyi bahasa, dll.
11. METODE IMPROMTU
• Penyajian dalam metode ini terjadi bila
secara tiba-tiba kita diminta berbicara di
depan khalayak. Dalam hal ini, isi
pembicaraan sebaiknya dikaitkan dengan
situasi dan kondisi yang melatari pertmuan
saat itu.
12. METODE MENGHAFAL
• Mengadakan perencanaan, penulisan
naskah secara lengkap, kemudian
menghafal naskah tersebut.
• Dalam metode ini materi yang dihafalkan
harus benar-benar dijiwai agar dapat
menarik minat penyimak. Sebaliknya jika
materi tidak dijiwai maka akan
membosankan.
13. METODE EKSTEMPORAN
• Pembicara membuat naskah secara lengkap,
ia juga membuat catatan penting tentang
uraian yang akan disampaikan. Naskah
lengkap tidak dipakai pembicara tetapi
pembicara hanya menggunakan catatan
kecil.
• Metode ini sering dipakai oleh pembicara
yang sudah berpengalaman karena metode
ini membutuhkan pembicara yang mampu
mengembangkan pembicaraan dengan
bebas.
14. METODE NASKAH
• Pembacaan naskah ketika berpidato
berguna bgi pembicara yang kurang
berpengalaman, tetapi dapat pula
menghambat karena semua yang akan
disampaikan sudah terdapat dalam
naskah sehingga kurang terjadi
spontanitas yang segar dan kurang
adanya kontak mata antara pembicara
dan pendengar.
16. PENGERTIAN PIDATO
• Dalam KBBI : pengungkapan pikiran
dalam bentuk kata-kata yang ditunjukan
kepada orang banyak, atau wawancara
yang disiapkan untuk diucapkan didepan
khalayak. Dengan kata lain, pidato adalah
berbicara dimuka umum atau
penyampaian gagasan secara lisan
kepada khalayak.
17. CIRI-CIRI PEMBICARA YANG BAIK
• 1. pandai memilih topik yang tepat
• 2. menguasai materi
• 3. memahami khalayak
• 4. memahami situasi
• 5. merumuskan tujuan dengan jelas
• 6. memiliki kemampuan linguistik yang
memadai
• 7. menjalin kontak dengan khalayak
• 8. menguasai khalayak
19. PENGERTIAN DISKUSI
KELOMPOK
• Bentuk tukar pikiran dalam musyawarah
yang direncanakan atau dipersiapkan
antara dua orang atau lebih tentang topik
tertentu dengan seorang pemimpin.
20. TUJUAN DISKUSI KELOMPOK
• Mencari pemecahan masalah.
• Menampung pendapat, pandangan dan
saran dari peserta diskusi.
21. HAL-HAL PENTING YANG
MENDASARI KEGIATAN DISKUSI
• Pelaksanaan sikap demokrasi
• Pengujian sikap toleransi
• Pengembangan kebebasan berpikir
• Pengembangan latihan berpikir
• Penambahan pengetahuan dan
pengalaman
22. KRITERIA DISKUSI YANG
BERHASIL
• Peserta dapat menerima tujuan diskusi
• Peserta memahami permasalahan yang akan
didiskusikan
• Peserta memiliki rasa tanggungjawab untuk
kelancaran diskusi dan memiliki sikap tenggang
rasa serta saling menghormati
• Pemimpin diskusi dan pembicara merupakan
orang yang tegas, berwibawa, dan dihormati
peserta diskusi.
• Pemimpin diskusi menjamin kebebasan
mengeluarkan pendapat para peserta diskusi.
23. TATA CARA DALAM SUATU
DISKUSI KELOMPOK
• 1. pemandu membuka diskusi kelompok
• 2. dilakukan pembicaraan hakikat masalah yang
didiskusikan
• 3. pencarian sebab-sebab yang menimbulkan
masalah
• 4. pendiskusian mengenai kemungkinan cara
pemecahan masalahyang dapat digunakan
• 5. setiap kemungkinan pemecahan masalah
dipertimbangkan baik dan buruknya, kemudian
dipilih pemecahan yang terbaik
• 6.pemandu menutup diskusi
26. DISKUSI PANEL
• Diskusi yang terdiri dari beberapa orang panelis
yang dipimpin oleh seorang pemandu.
• Tujuannya untuk menyampaikan informasi dan
pendapat-pendapat.
• Para panelis merupakan orang-orang yang
berbeda keahliannya.
• Dalam diskusi panel, panelis bersepakat
memberikan pengetauan, pendapat, dan
pandangannya mengenai masalah aktual yang
sedang didiskusikan kepada peserta.
27. TATA CARA DALAM DISKUSI PANEL
• Pemandu membacakan tatatertib dan
mengenalkan panelis
• Panelis pertama diberikesempatan untuk
berpan dapat sesuai keahlianya, lanjut ke
panelis yang ada dalam diskusi.
• Diskusi informal antarpanelis mengenai
perbedaan sudut pandang permasalahan.
• Pemandu menyampaikan kesimpulan dan
menutup laju diskusi. Untuk peserta tidak
berperan aktif kecuali dalam bentuk panel
forum.
29. SIMPOSIUM
• Hampir sama dengan diskusi panel,
perbedaannya pada keresmian pidato
dalam simposium.
• Cenderung lebih resmi daripada diskusi
panel.
• Tidak terdapat interaksi pembicara satu
dengan yang lainya.
• Memerlukan penyanggah utama dan ada
jawaban dari sanggahan.
30. TATA CARA DALAM SIMPOSIUM
• Pemandu membuka acara, menjelaskan tata
tertib, dan mengenalkan pembicara.
• Pembicara diberi kesempatan untuk
mengutarakan pandangannya. Dilanjutkan dengan
pembicara selanjutnya.
• Penyanggah utama atau pembanding
mengutarakan pendapatnya.
• Dalam simposium bentuk baru peserta diberi
kesempatan mengutarakan pendapatnya.
• Dimungkinkan adanya pandangan umum.
• Pemandu merumuskan dan menutup simposium.
32. SEMINAR
• Jenis diskusi kelompok yang diikuti para ahli
dan dipimpin oleh pemandu untuk mencari
pedoman dan penyelesaian masalah
tertentu.
• Secara etimologis kata “seminar” berarti
“tempat benih-benih kebijakan disemaikan”.
• Hasil pemikiran atau hasil penelitian yang
akan disampaikan oleh pembicara dalam
seminar, sebaiknya ditulis dalam bentuk
kertas kerja atau makalah.
33. TATA CARA PELAKSANAAN
SEMINAR
• Pemandu membuka seminar, membacakan tata
tertib, mengenalkan pembicara.
• Pembicara pertama mengutarakan pandangannya
terhadap permasalahan. Dilanjutkan dengan
pembicara selanjutnya.
• Apabila terdapat penyanggah, maka ia diberi
kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya.
• Tanggapan dari peserta seminar.
• Pengelompokan pembahasan permasalahan dan
hasilnya dirumuskan oleh tim perumus.
• Pemandu mengakhiri dan menutup seminar.
35. KONFERENSI
• Pertemuan antara beberapa perwakilan
kelompok atau organisasi untuk
merundingkan suatu masalah tertentu.
• Bekerjasama memecahkan suatu masalah
sehingga tercapai suatu kesepakatan
yang dapat diterima sesuai dengan
prosedur yang berlaku.
36. TATA CARA PELAKSANAAN
KONFERENSI
• Pemimpin membuka konferensi dengan
membacakan tata tertib dan
permasalahan yang akan di bahas.
• Peserta atau wakil organisasi
mengemukakan pendapat dengan teratur
sehingga terjadi tukar informasi antar
kelompok.
• Pemimpin mengakhiri dan menutup
konferensi.
38. PERTANYAAN
1. Sebutkan jenis-jenis berbicara !
Beserta pengertian dan
contohnya!
2. Bagaimana berbicara dalam
kegiatan pidato dan kegiatan
ilmiah?
3. Sebutkan jenis-jenis diskusi
kelompok beserta pengertian dan
tatacara pelaksanaannya !