7. Sejarah 5S
Sistem 5S sudah dikembangkan lebih dari 40
tahun sebagai salah satu komponen
production system “Toyota Motor
Corporation”.
8. Masing-masing S dalam 5S
1S – Seiri (Ringkas)
2S – Seiton (Rapi)
3S – Seiso (Resik)
4S – Seiketsu (Rawat)
5S – Shitsuke (Rajin)
9. 1S – Seiri (Ringkas)
Kata kuncinya adalah Singkirkan semua alat-alat
yang tidak kita butuhkan dalam proses kerja
kita. Hanya alat-alat yang kita butuhkan dalam
proses kerja kita saja yang BOLEH berada di area
kerja kita.
SEIRI SEITON SEISO SEIKETSU SHITSUKE
10. 2S – Seiton (Rapi)
Kata Kuncinya adalah Letakkan semua alat kerja
yang kita butuhkan (hasil dari S yang pertama)
pada tempatnya dan dapat dijangkau oleh kedua
tangan kita. Jika kita bekerja dalam posisi duduk,
kita tidak boleh berdiri untuk mengambil alat
kerja kita
SEIRI SEITON SEISO SEIKETSU SHITSUKE
11. 3S – Seiso (Resik)
Kata kuncinya adalah area kita harus bersih setiap
saat. Mengapa harus bersih karena jika tidak
bersih maka barang yang membuat tidak bersih
kita tersebut sebenarnya adalah barang yang
seharusnya sudah kita keluarkan dalam kegiatan S
yang pertama
SEIRI SEITON SEISO SEIKETSU SHITSUKE
13. 4S – Seiketsu (Rawat)
Kata kuncinya adalah Pertahankanlah suasana
dan pengaturan tempat kerja yang telah kita
benahi dalam S yang Pertama, Kedua dan Ketiga.
SEIRI SEITON SEISO SEIKETSU SHITSUKE
14. 5S – Shitsuke (Rajin)
Shitsuke adalah langkah
terakhir, yaitu penyadaran diri
akan etika kerja:
1. Disiplin terhadap standar
2. Saling menghormati
3. Malu melakukan pelanggaran
4. Senang melakukan perbaikan
SEIRI SEITON SEISO SEIKETSU SHITSUKE
15. Kata kuncinya adalah Jangan Malas
untuk mengikuti perubahan yang
kita buat sendiri.
SEIRI SEITON SEISO SEIKETSU SHITSUKE
16. Perusahaan yang dapat menjalankan 5S dengan baik
pasti akan dapat melakukan hal lain dengan baik.
Perusahaan yang tidak dapat menjalankan dasar-dasar 5S,
tidak akan sanggup melakukan segala hal yang diperlukan
untuk menjadi perusahaan yang kompetitif.
19. Game 5S
CARA BERMAIN :
1. Peserta dibagi menjadi banyak kelompok yang beranggotakan 3 orang.
Setiap kelompok menentukan Leader.
2. Setiap kelompok menerima lembar kerja.
3. Tidak diperkenankan membuka lembar kerja sebelum menerima aba-aba dari
Trainer.
ATURAN BERMAIN :
1. Jika sudah selesai, segera Leader menyerahkan hasil kerja dan membubuhkan
catatan waktu pada lembar papan kerja yang tersedia.
2. Setiap kesalahan harus ditunjukkan setiap Leader kepada semua peserta lain.
3. Lingkari angka 1 - 20 secara berurutan ditandai aba-aba dari Trainer sebagai
START.
20. Papan Hasil Kerja Game 5S
3:00
2:50
2:40
2:30
2:20
2:10
2:00
1:50
1:40
1:30
1:20
1:10
1:00
0:50
0:40
0:30
0:20
0:10
Game 1 Game 2 Game 3
32. 5S Commitment
1 Setiap sampah akan menuju tempatnya
2 Mengembalikan setiap peralatan pada tempatnya
3 Membersihkan setiap tumpahan dengan segera
4 Membersihkan area kerja pada saat jam kerja
5 Menjaga meja bersih dari kertas kerja
6 Menyimpan setiap dokumen segera
7 Membersihkan setelah melakukan perbaikan
8 5S adalah bagian dari tugas saya
9 5S : saya pelajari, saya lakukan, saya ukur,
saya tingkatkan
Editor's Notes
Why must 5S???
Program yang pertama kali diperkenalkan di Jepang sebagai suatu gerakan kebulatan tekad untuk mengadakan pemilahan (seiri), penataan (seiton), pembersihan (seiso), penjagaan kondisi yang mantap (seiketsu), dan penyadaran diri akan kebiasaan yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan dengan baik (shitsuke).
pemilahan (seiri), penataan (seiton), pembersihan (seiso), penjagaan kondisi yang mantap (seiketsu), dan penyadaran diri akan kebiasaan yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan dengan baik (shitsuke).
Seiri merupakan langkah awal implementasi 5S, yaitu: pemilahan barang yang berguna dan tidak berguna:
Barang berguna => Disimpan
Barang tidak berguna => Dibuang
Dalam langkah awal ini dikenal istilah Red Tag Strategy, yaitu menandai barang-barang yang sudah tidak berguna dengan label merah (red tag) agar mudah dibedakan dengan barang-barang yang masih berguna. Barang-barang dengan label merah kemudian disingkirkan dari tempat kerja. Semakin ramping (lean) tempat kerja dari barang-barang yang tidak dibutuhkan, maka akan semakin efisien tempat kerja tersebut.
Seiso adalah langkah ketiga setelah penataan, yaitu: pembersihan barang yang telah ditata dengan rapih agar tidak kotor, termasuk tempat kerja dan lingkungan serta mesin, baik mesin yang breakdown maupun dalam rangka program preventive maintenance (PM).
Sebisa mungkin tempat kerja dibuat bersih dan bersinar seperti ruang pameran agar lingkungan kerja sehat dan nyaman sehingga mencegah motivasi kerja yang turun akibat tempat kerja yang kotor dan berantakan.
Seiketsu adalah langkah selanjutnya setelah seiri, seiton, dan seiso, yaitu: penjagaan lingkungan kerja yang sudah rapi dan bersih menjadi suatu standar kerja. Keadaan yang telah dicapai dalam proses seiri, seiton, dan seiso harus distandarisasi. Standar-standar ini harus mudah dipahami, diimplementasikan ke seluruh anggota organisasi, dan diperiksa secara teratur dan berkala.