1. 5S merupakan metode untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas dengan cara mengatur dan membersihkan lingkungan kerja.
2. Terdiri dari 5 tahap yaitu seiri (membereskan), seiton (menata), seiso (membersihkan), seiketsu (standarisasi), dan shitsuke (pembiasaan).
3. Penerapan 5S bertujuan agar setiap barang memiliki tempatnya sendiri, lingkungan kerja bersih dan rapi, serta budaya kerja yang disipl
Bagi Pengunjung Slideshare yang Membutuhkan Pelatihan IMPLEMENTASI 5R DI DALAM PERUSAHAAN atau KONSULTAN MUTU ISO 9001:2008 yang TERJANGKAU, dapat Menghubungi Kami HARD-Hi SMART CONSULTING di Hotline : 0878-7063-5053 (Fast Response)
Bagi Pengunjung Slideshare yang Membutuhkan Pelatihan IMPLEMENTASI 5R DI DALAM PERUSAHAAN atau KONSULTAN MUTU ISO 9001:2008 yang TERJANGKAU, dapat Menghubungi Kami HARD-Hi SMART CONSULTING di Hotline : 0878-7063-5053 (Fast Response)
Bagi Pengunjung Slideshare yang Membutuhkan Pelatihan IMPLEMENTASI 5R DI DALAM PERUSAHAAN atau KONSULTAN MUTU ISO 9001:2008 yang TERJANGKAU, dapat Menghubungi Kami HARD-Hi SMART CONSULTING di Hotline : 0878-7063-5053 (Fast Response)
Bagi Pengunjung Slideshare yang Membutuhkan Pelatihan IMPLEMENTASI 5R DI DALAM PERUSAHAAN atau KONSULTAN MUTU ISO 9001:2008 yang TERJANGKAU, dapat Menghubungi Kami HARD-Hi SMART CONSULTING di Hotline : 0878-7063-5053 (Fast Response)
5S diambil dari term bahasa Jepang yang di adopsi ke dalam bahasa Inggris, atau lebih dikenal di bahasa Indonesia adalah 5R, dimana ini adalah suatu sistem yang dipakai dalam pelaksanaan improvement dan juga sangat baik diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari
5S diambil dari term bahasa Jepang yang di adopsi ke dalam bahasa Inggris, atau lebih dikenal di bahasa Indonesia adalah 5R, dimana ini adalah suatu sistem yang dipakai dalam pelaksanaan improvement dan juga sangat baik diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari
The 5S workplace organization system applies a set of basic management principles that many companies widely adopt to maximize productivity and organization. As a cornerstone of Lean management, 5S improves workplace morale, safety and efficiency.
In this training presentation, you will learn how to mobilize and align your management team to launch or improve a 5S and Visual Management implementation in your organization. The presentation covers 5S and Visual Management best practices, step-by-step implementation guidance, and the best ways to integrate lean 5S into the organization's culture to achieve sustainable world-class excellence.
LEARNING OBJECTIVES
1. Understand the benefits of working in a clean and neat environment
2. Define the 5S principles, and identify visual tools
3. Explain how to apply the 5S principles and visual tools to enhance workplace organization
4. Learn how to kick start and launch a 5S initiative
5. Define the critical success factors for 5S implementation
CONTENTS
Introduction & Overview
5S Lays the Foundation for a Lean Enterprise
5S Establishes a Baseline for Kaizen Activities
5S as a Cornerstone of Employee Engagement
5S Helps to Eliminate Waste
What is 5S?
What is the Purpose of 5S?
Benefits of 5S
5S Principles - Step by Step
How to Conduct a Red Tagging Exercise
5S Visual Management
5S Applications
5S Implementation
Starting & Launching 5S
5S Audit System & Maturity Levels
Supporting Lean Tools for 5S
Critical Success Factors
To download this complete presentation, please go to: http://www.oeconsulting.com.sg
This is an example of a high school science safety assessment, which contains a checklist of safely items teachers and administrators need to pay attention to when organizing a safe science lab.
5R Open Course Design Framework, Fall 2015 versionDavid Wiley
A drastically simplified course design framework for use with faculty as they transition from using commercial textbooks in their courses to using open educational resources (OER).
Penjelasan lanjutan warped PLS untuk validitas dan rliabilitas serta Block Analysis. validitas dan reliabilitas berguna untuk menguji instrumen. Block analysis berguna untuk melihat redundant variable (saling menggantikan)
Menjelaskan tentang budaya 5 S Jepang, yaitu Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke. Dalam bahasa Indonesia, kita bisa menterjemahkan 5S sebagai 5R; Seiri (Ringkas), Seiton (Rapi), Seiso (Resik), Seiketsu (Rawat), Shitsuke (Rajin).
Studi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap Ekosistemd1051231041
Pirit merupakan zat di dalam tanah yang terbawa karena adanya arus pasang surut. Zat ini dapat membahayakan ekosistem sekitar apabila mengalami reaksi oksidasi dan penyebab utama mengapa tanah menjadi masam, karena mengandung senyawa besi dan belerang. Studi kasus ini bertujuan untuk menganalisis pembentukan, dampak, peran, pengaruh, hingga upaya pengelolaan lingkungan yang dapat dilakukan guna mengatasi masalah ekosistem yang terjadi.
PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...muhammadnoorhasby04
Gas rumah kaca memainkan peran penting dalam mempengaruhi iklim Bumi melalui mekanisme efek rumah kaca. Fenomena ini alami dan esensial untuk menjaga suhu Bumi tetap hangat dan layak huni. Namun, peningkatan konsentrasi gas rumah kaca akibat aktivitas manusia, seperti pembakaran bahan bakar fosil, deforestasi, dan praktik pertanian intensif, telah memperkuat efek ini, menyebabkan pemanasan global dan perubahan iklim yang signifikan.Pemanasan global membawa dampak luas pada berbagai aspek lingkungan, termasuk suhu rata-rata global, pola cuaca, kenaikan permukaan laut, serta frekuensi dan intensitas fenomena cuaca ekstrem seperti badai dan kekeringan. Dampak ini juga meluas ke ekosistem alami, menyebabkan gangguan pada habitat, distribusi spesies, dan interaksi ekologi, yang berdampak pada keanekaragaman hayati.
Untuk mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh peningkatan gas rumah kaca dan perubahan iklim, upaya mitigasi dan adaptasi menjadi sangat penting. Langkah-langkah mitigasi meliputi transisi ke sumber energi terbarukan, peningkatan efisiensi energi, dan pengelolaan lahan yang berkelanjutan. Di sisi lain, langkah-langkah adaptasi mencakup pembangunan infrastruktur yang tahan terhadap cuaca ekstrem, pengelolaan sumber daya air yang lebih baik, dan perlindungan terhadap wilayah pesisir.Selain itu, mengurangi konsumsi daging, memanfaatkan metode kompos, dan pembangunan infrastruktur yang tahan terhadap perubahan iklim adalah beberapa tindakan konkret yang dapat diambil untuk mengurangi dampak gas rumah kaca.Dengan pemahaman yang lebih baik tentang mekanisme dan dampak dari efek rumah kaca, serta melalui kolaborasi global yang kuat dan langkah-langkah konkret yang efektif, kita dapat melindungi planet kita dan memastikan kesejahteraan bagi generasi mendatang.
Hasil dari #INC4 #TraktatPlastik, #plastictreaty masih saja banyak reaksi ketidak puasan, tetapi seluruh negara anggota PBB bertekad melanjutkan putaran negosiasi
berikutnya: #INC5 di bulan November 2024 di Busan Korea Selatan
Cerita sukses desa-desa di Pasuruan kelola sampah dan hasilkan PAD ratusan juta adalah info inspiratif bagi khalayak yang berdiam di perdesaan
.
#PartisipasiASN dalam #bebersihsampah nyata biarpun tidak banyak informasinya
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...d1051231072
Lahan gambut adalah salah satu ekosistem penting di dunia yang berfungsi sebagai penyimpan karbon yang sangat efisien. Di Asia Tenggara, lahan gambut memainkan peran krusial dalam menjaga keseimbangan ekologi dan ekonomi. Namun, seiring dengan meningkatnya tekanan terhadap lahan untuk aktivitas pertanian, perkebunan, dan pembangunan infrastruktur, degradasi lahan gambut telah menjadi masalah lingkungan yang signifikan. Degradasi lahan gambut terjadi ketika lahan tersebut mengalami penurunan kualitas, baik secara fisik, kimia, maupun biologis, yang pada akhirnya mengakibatkan pelepasan karbon dalam jumlah besar ke atmosfer.
Lahan gambut di Asia Tenggara, khususnya di negara-negara seperti Indonesia dan Malaysia, menyimpan cadangan karbon yang sangat besar. Diperkirakan bahwa lahan gambut di wilayah ini menyimpan sekitar 68,5 miliar ton karbon, yang jika terlepas, akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap emisi gas rumah kaca global.
Analisis Konten Pendekatan Fear Appeal dalam Kampanye #TogetherPossible WWF.pdfBrigittaBelva
Berada dalam kerangka Mata Kuliah Riset Periklanan, tim peneliti menganalisis penggunaan pendekatan "fear appeal" atau memicu rasa takut dalam kampanye #TogetherPossible yang dilakukan oleh World Wide Fund (WWF) untuk mengedukasi masyarakat tentang isu lingkungan.
Analisis dilakukan dengan metode kualitatif, meliputi analisis konten media sosial WWF, observasi, dan analisis naratif. Tidak hanya itu, penelitian ini juga memberikan strategi nyata untuk meningkatkan keterlibatan dan dampak kampanye serupa di masa depan.
3. Apa itu Seiri ?
DEFINISI SEIRI – SORT – RINGKAS
Merupakan kegiatan menyingkirkan barang-barang yang tidak
diperlukan sehingga segala barang yang ada di lokasi kerja
hanya barang yang benar-benar dibutuhkan dalam aktivitas
kerja.
5S IMPLEMENTATION TRAINING
5. 5S IMPLEMENTATION TRAINING
INTI DARI IMPLEMENTASI SEIRI – SORT – RINGKAS
Hanya Barang Yang Benar-benar Dibutuhkan Dalam Aktivitas
Kerja Yang Berada Di Area Kerja.
6. 5S IMPLEMENTATION TRAINING
TUJUAN PENERAPAN SEIRI – SORT – RINGKAS
PEMBERSIHAN AWAL
Sehingga akan menghilangkan pemborosan gerakan
dalam mencari alat dan material, sehingga mudah saat
diperlukan.
Dalam langkah awal ini dikenal istilah Red Tag Strategy, yaitu menandai
barang-barang yang sudah tidak berguna dengan label merah (red tag) agar
mudah dibedakan dengan barang-barang yang masih berguna. Barang-barang
dengan label merah kemudian disingkirkan dari tempat kerja. Semakin ramping
(lean) tempat kerja dari barang-barang yang tidak dibutuhkan, maka akan
semakin efisien tempat kerja tersebut.
7. 5S IMPLEMENTATION TRAINING
PRINSIP PENERAPAN SEIRI – SORT – RINGKAS
Menyingkirkan Item-item Yang Tidak Diperlukan Di Tempat
Kerja
Menyimpan Item-item Yang Digunakan
Manajemen Stratifikasi ( Menangani Penyebab )
Tempat Penampungan Sementara ( TPS )
Langkah Penerapan Seiri – Sort – Ringkas
8. 5S IMPLEMENTATION TRAINING
PENGELOMPOKKAN BARANG
FLOW SEIRI – SORT – RINGKAS
TIDAK
DIPERLUKAN RAGU-RAGU DIPERLUKAN
BERNILAITIDAK BERNILAI
SCRAP / BUANG /
MUSNAHKAN
TPS
KEPUTUSAN
MANAGEMENT
DIPERLUKAN
BAGIAN LAIN
DITEMPATKAN DI
GUDANG
DILELANG/
DIHIBAHKAN
REDUKSI
• PENGURANGAN QUANTITY
• PENGURANGAN ITEM
• PENGURANGAN DUPLIKAT
JARANG
SERING
KADANG
10. Apa itu Seiton ?
DEFINISI SEITON – SYSTEMATIZE – RAPI
Segala sesuatu harus diletakkan sesuai posisi yang ditetapkan
sehingga siap digunakan pada saat diperlukan.
5S IMPLEMENTATION TRAINING
13. 5S IMPLEMENTATION TRAINING
INTI DARI IMPLEMENTASI SEITON – SYSTEMATIZE –
RAPI
Mengambil Keputusan Berapa Banyak Barang Yang Akan
Diletakkan Dan Di Mana Tempatnya.
14. 5S IMPLEMENTATION TRAINING
TUJUAN PENERAPAN SEITON – SYSTEMATIZE - RAPI
PENATAAN BARANG YANG BERGUNA
Sehingga mudah dicari, dan aman, serta diberi
indikasi.
Dalam langkah kedua ini dikenal istilah Signboard Strategy, yaitu menempatkan
barang-barang berguna secara rapih dan teratur kemudian diberikan indikasi
atau penjelasan tentang tempat, nama barang, dan berapa banyak
barang tersebut agar pada saat akan digunakan barang tersebut mudah dan
cepat diakses. Signboard strategy mengurangi pemborosan dalam bentuk gerakan
mondar-mandir mencari barang.
15. 5S IMPLEMENTATION TRAINING
PRINSIP PENERAPAN SEITON – SYSTEMATIZE – RAPI
Setiap Barang Memiliki Nama Dan Tempat.
Barang Mudah Dikenali Dengan Label Dan Warnanya.
Mudah Ditemukan Berdasarkan Denah Lokasi Atau Kode
Kategori.
Jumlahya Dengan Cepat Dapat Dihitung
Mudah Mengetahui Flow Type Inventory ( FIFO ) Serta
Memastikan Dijalankan Dengan Benar.
16. 5S IMPLEMENTATION TRAINING
DIPERLUKAN
SEITON
SEIRI
SERING DIGUNAKAN
TIDAK DIGUNAKAN
JARANG DIGUNAKAN
Kegiatan
Yang Diperlukan
DITEMPATKAN
DEKAT PEMAKAI
DTEMPATKAN AGAK
JAUH DARI PEMAKAI
DTEMPATKAN
TERPISAH DAN
TERIDENTIFIKASI
STRATIFIKASI
18. Apa itu Seiso ?
DEFINISI SEISO – SHINE – RESIK
Merupakan Kegiatan Membersihkan Peralatan Dan Daerah
Kerja Sehingga Segala Peralatan Kerja Tetap Terjaga Dalam
Kondisi Yang Baik.
5S IMPLEMENTATION TRAINING
21. 5S IMPLEMENTATION TRAINING
INTI DARI IMPLEMENTASI SEISO – SHINE – RESIK
Merupakan kegiatan membersihkan peralatan dan daerah
kerja sehingga segala peralatan kerja tetap terjaga dalam
kondisi yang baik.
22. 5S IMPLEMENTATION TRAINING
TUJUAN PENERAPAN SEISO – SHINE – RESIK
PEMERIKSAAN DAN PEMBERSIHAN
Memeriksa secara hati-hati untuk kemudian
membersihkan kotoran yang tidak semestinya agar tempat
kerja selalu dalam keadan bersih.
Sebisa mungkin tempat kerja dibuat bersih dan bersinar agar lingkungan kerja
sehat dan nyaman sehingga mencegah motivasi kerja yang turun akibat tempat
kerja yang kotor dan berantakan.
23. 5S IMPLEMENTATION TRAINING
PRINSIP PENERAPAN SEISO – SHINE – RESIK
Membersihkan Sekaligus Memeriksa
Mendeteksi Sumber-sumber Kotoran
Melakukan Tindakan Koreksi Terhadap Penyimpangan
Mencegah Penyimpangan Yang Pernah Atau Belum Terjadi
24. 5S IMPLEMENTATION TRAINING
LAYOUT TEMPAT KERJA :
MUDAH MENGIDENTIFIKASI BATAS-BATAS AREA KERJA
SARANA KEBERSIHAN
DIAGRAM PEMBERSIHAN
IMPLEMENTASI
PEMBERSIHAN AWAL
SEISO - RESIK
PER-AREA/ PER-ALAT
Rencanakan Dan Laksanakan :
1. Apa, Berapa Dan Di Mana
Jenis Alat Kebersihan Yang
Efektif Diperlukan Pada Area
Kerja Kita.
2. Denah / Letak Alat-alat
Kebersihan.
3. Peralatan Safety
Rencanakan Dan Laksanakan :
1. Kapan Dan Bagaimana
Membersihkan Atap, Langit-
langit Dan Dinding Area
Kerja.
2. Alat-alat Yang Dibutuhkan
3. Perlu Waktu Berapa Lama
Untuk 1 ( Satu ) Kali
Pembersihan.
Rencanakan Dan Laksanakan :
1. Mapping dan labeling Seiso
Activity.
2. Standard Warna Cat /
Jadwal Pengecatan.
3. Perluasan Area dan Alat
26. Apa itu Seiketsu ?
DEFINISI SEIKETSU – STANDARDIZE – RAWAT
Penjagaan Lingkungan Kerja Yang Sudah Rapi Dan Bersih
Menjadi Suatu Standar Kerja.
5S IMPLEMENTATION TRAINING
28. 5S IMPLEMENTATION TRAINING
INTI DARI IMPLEMENTASI SEIKETSU – STANDARDIZE
– RAWAT
Merupakan Kegiatan Menjaga Ketetapan Ketiga Tahap
Sebelumnya ( Seiri – Seiton – Seiso ) Dengan
Membakukannya Ke Dalam Standar.
29. 5S IMPLEMENTATION TRAINING
TUJUAN PENERAPAN SEIKETSU – STANDARDIZE –
RAWAT
STANDARISASI / MENETAPKAN ATURAN
Membuat / Membakukan / Menetapkan Pekerjaan Yang
Sudah Dilakukan Agar Pekerjaan Tersebut Selalu Sama Dan
Teratur Dilakukan.
Standar-standar ini harus mudah dipahami, diimplementasikan ke seluruh anggota
organisasi, dan diperiksa secara teratur dan berkala.
30. 5S IMPLEMENTATION TRAINING
PRINSIP PENERAPAN SEIKETSU – STANDARDIZE –
RAWAT
Penerapan Visual Kontrol
Visualisasi Standar Kerja Di Area Kerja
Standarisasi Atribut Kerja ( Cth : Label, Dll. )
Standarisasi Rambu-Rambu K3
Standarisasi Indikator / Penerapan Warna
Andon System
31. 5S IMPLEMENTATION TRAINING
DIAGRAM PERAWATAN
SEITON
SEIRI
SEISO
Penentuan
Item Control
Penentuan Kondisi
Ab-Normal
Control System
CounterMeasure
Action
Preventive
Action
33. Apa itu Shitsuke ?
DEFINISI SHITSUKE – SUSTAIN – RAJIN
Pemeliharaan Kedisiplinan Pribadi Masing-masing Pekerja
Dalam Menjalankan Seluruh Tahap 5S.
5S IMPLEMENTATION TRAINING
36. 5S IMPLEMENTATION TRAINING
INTI DARI IMPLEMENTASI SHITSUKE – SUSTAIN –
RAJIN
Shitsuke adalah langkah terakhir, yaitu penyadaran diri akan
etika kerja:
Disiplin terhadap standar
Saling menghormati
Malu melakukan pelanggaran
Senang melakukan perbaikan
37. 5S IMPLEMENTATION TRAINING
TUJUAN PENERAPAN SEIKETSU – STANDARDIZE –
RAWAT
PEMBIASAAN / MENJADI BUDAYA
Suksesnya 5S Terletak Pada Sejauhmana Orang
Melakukan 5S Sebagai Suatu Kebiasaan (Habit) Bukan
Paksaan Sehingga Inisiatif Perbaikan Akan Muncul Dengan
Sendirinya.
38. 5S IMPLEMENTATION TRAINING
PRINSIP PENERAPAN SHITSUKE – SUSTAIN– RAJIN
Pembiasaan melakukan pekerjaan dengan benar secara
berulang-ulang.
Lakukan yang harus dilakukan.
Jangan melakukan yang tidak boleh / tidak harus
dilakukan.
39. 5S IMPLEMENTATION TRAINING
DIAGRAM PEMBIASAAN / DISIPLIN
SEITON
SEIRI
SEISO
PEMBIASAAN
AKTIF &
KREATIF
TARGET
PDCA
INTEGRASI SYSTEM :
QMS ISO
TQM
GKM
Job Desc.
dll
40. 5S IMPLEMENTATION TRAINING
Important 5s
Membutuhkan Keterlibatan/Partisipasi Semua Orang Dalam Organisasi Dari Level
Atas Sampai Level Bawah.
Membutuhkan Komitmen Manajemen Untuk Memastikan Kegiatan 5s Dilakukan
Setiap Hari Dan Dianggap Sebagai Prioritas.
Merubah Perspektif Semua Orang Dalam Organisasi Bahwa 5s Lebih Dari
Sekedar Program Kebersihan Maupun Housekeeping Management.
Menerapkan 5s Secara Konsisten Untuk Perubahan Budaya.
Menggunakan Sistem Visual Display Untuk Mengkomunikasikan Aktivitas 5s
Secara Efektif.
Melakukan Audit 5s Secara Teratur (Mingguan, Bulanan, Dan Surprise Audit)
Untuk Menilai Performance.
Membutuhkan Edukasi Tentang Konsep Dan Keuntungan Aktivitas 5s.