1. Gangguan haid memiliki berbagai spektrum yang meliputi amenore, perdarahan uterus abnormal, dan dismenore.
2. Perdarahan uterus abnormal dapat disebabkan oleh faktor struktural dan nonstruktural seperti kelainan ovarium, leiomioma, adenomiosis, koagulopati, dan gangguan ovulasi.
3. Diagnosis perdarahan uterus abnormal memerlukan investigasi umum dan sistematis mulai dari layanan kesehatan primer untuk menyingkirkan penyebabnya.
Pasien perempuan berusia 31 tahun dirawat di rumah sakit karena gejala preeklampsia berat pada kehamilan minggu ke-37. Diagnosis dokter adalah preeklampsia berat berdasarkan tekanan darah tinggi dan pembengkakan kaki. Bayi lahir secara spontan pada hari kedua perawatan. Pengobatan yang diberikan mencakup magnesium sulfat, nifedipin, misoprostol, oksitosin, asam mefenamat, dan sulfat ferro.
Gawat janin merupakan kondisi yang membahayakan bagi ibu dan janin yang disebabkan oleh hipoksia. Diagnosis dapat dilakukan melalui pengenalan tanda klinis, mekoneum hijau kental, pemantauan denyut jantung janin, atau pemeriksaan pH darah janin. Penting bagi tenaga medis untuk memahami dan menangani pasien sesuai prosedur standar.
Dokumen tersebut membahas tentang fetal distress dan asfiksia neonatorum. Fetal distress terjadi ketika janin mengalami hipoksia intrauterin yang berpotensi menyebabkan asfiksia pada saat kelahiran. Deteksi dini melalui pemantauan detak jantung janin dapat mencegah terjadinya asfiksia neonatorum yang berisiko menyebabkan kematian bayi baru lahir.
Dokumen tersebut membahas tentang preeklampsia, yaitu hipertensi yang timbul setelah 20 minggu kehamilan disertai proteinuria. Dokumen menjelaskan definisi, epidemiologi, faktor risiko, etiologi, gejala, diagnosis, pengelolaan, dan dampak preeklampsia bagi ibu dan janin. Preeklampsia dibedakan menjadi ringan dan berat, di mana preeklampsia berat membutuhkan penanganan medis segera untuk mencegah kompl
Endometritis dan metritis adalah infeksi rahim yang umumnya terjadi setelah persalinan. Endometritis adalah radang endometrium sedangkan metritis adalah radang otot rahim. Gejala utamanya adalah demam dan lochea berbau. Penanganannya meliputi antibiotika, analgesik, dan kuret bila diperlukan untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
Demam tifoid disebabkan oleh infeksi Salmonella Typhi dan memiliki gejala demam tinggi, lidah berlapis, dan hepatomegali. Diagnosis didasarkan pada trias klinis, kultur darah minggu pertama, dan tes serologi. Pengobatan lini pertama adalah antibiotik seperti kloramfenikol selama 10-14 hari. Pencegahan melalui vaksinasi dan meningkatkan sanitasi dan kebersihan.
Pasien perempuan berusia 31 tahun dirawat di rumah sakit karena gejala preeklampsia berat pada kehamilan minggu ke-37. Diagnosis dokter adalah preeklampsia berat berdasarkan tekanan darah tinggi dan pembengkakan kaki. Bayi lahir secara spontan pada hari kedua perawatan. Pengobatan yang diberikan mencakup magnesium sulfat, nifedipin, misoprostol, oksitosin, asam mefenamat, dan sulfat ferro.
Gawat janin merupakan kondisi yang membahayakan bagi ibu dan janin yang disebabkan oleh hipoksia. Diagnosis dapat dilakukan melalui pengenalan tanda klinis, mekoneum hijau kental, pemantauan denyut jantung janin, atau pemeriksaan pH darah janin. Penting bagi tenaga medis untuk memahami dan menangani pasien sesuai prosedur standar.
Dokumen tersebut membahas tentang fetal distress dan asfiksia neonatorum. Fetal distress terjadi ketika janin mengalami hipoksia intrauterin yang berpotensi menyebabkan asfiksia pada saat kelahiran. Deteksi dini melalui pemantauan detak jantung janin dapat mencegah terjadinya asfiksia neonatorum yang berisiko menyebabkan kematian bayi baru lahir.
Dokumen tersebut membahas tentang preeklampsia, yaitu hipertensi yang timbul setelah 20 minggu kehamilan disertai proteinuria. Dokumen menjelaskan definisi, epidemiologi, faktor risiko, etiologi, gejala, diagnosis, pengelolaan, dan dampak preeklampsia bagi ibu dan janin. Preeklampsia dibedakan menjadi ringan dan berat, di mana preeklampsia berat membutuhkan penanganan medis segera untuk mencegah kompl
Endometritis dan metritis adalah infeksi rahim yang umumnya terjadi setelah persalinan. Endometritis adalah radang endometrium sedangkan metritis adalah radang otot rahim. Gejala utamanya adalah demam dan lochea berbau. Penanganannya meliputi antibiotika, analgesik, dan kuret bila diperlukan untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
Demam tifoid disebabkan oleh infeksi Salmonella Typhi dan memiliki gejala demam tinggi, lidah berlapis, dan hepatomegali. Diagnosis didasarkan pada trias klinis, kultur darah minggu pertama, dan tes serologi. Pengobatan lini pertama adalah antibiotik seperti kloramfenikol selama 10-14 hari. Pencegahan melalui vaksinasi dan meningkatkan sanitasi dan kebersihan.
Dokumen tersebut membahas tentang kehamilan ektopik, yaitu kondisi di mana janin berimplantasi dan tumbuh di luar rahim. Terdapat beberapa jenis kehamilan ektopik seperti di saluran telur, ovarium, atau ligamen. Diagnosis didasarkan pada gejala klinis dan pemeriksaan laboratorium serta ultrasonografi. Pengobatan utamanya adalah operasi untuk mengeluarkan janin dan organ yang terkena.
Dokumen tersebut membahas prosedur penyuntikan yang aman, meliputi penggunaan alat suntik sekali pakai, teknik penyuntikan yang benar, pencegahan luka tusukan jarum, dan pemantauan kejadian ikutan pasca imunisasi."
Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh akibat proses ekstrakranium tanpa adanya infeksi otak atau saraf lainnya. Kejang demam umumnya terjadi pada anak usia 6 bulan hingga 5 tahun dan sering disebabkan oleh infeksi seperti ISPA atau gastroenteritis. Meskipun penyebab pastinya belum diketahui, kejang biasanya terjadi akibat gangguan ion kalium dan natrium yang mengakibatkan pe
Ketuban pecah dini atau KPD adalah ketika ketuban pecah sebelum usia kehamilan 37 minggu. KPD dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti infeksi, riwayat KPD sebelumnya, atau merokok. Penderita KPD dapat mengalami komplikasi seperti persalinan prematur, infeksi, atau asfiksia janin. Penatalaksanaannya meliputi pemberian antibiotik, kortikosteroid, dan induksi persalinan tergant
Dokumen tersebut membahas tentang kardiotokografi yang merupakan pemeriksaan untuk memantau kesehatan janin selama kehamilan dan persalinan dengan memonitori aktivitas jantung janin dan kontraksi rahim ibu. Terdapat beberapa jenis pemeriksaan seperti non stress test dan stress test untuk menilai hubungan antara denyut jantung janin dengan pergerakan dan kontraksi rahim serta mendeteksi gangguan pada plasenta. Pemeriksaan ini dil
Dokumen tersebut membahas tentang pelatihan dasar penanganan obstetri dan neonatal darurat yang mencakup definisi dan pengelolaan perdarahan pasca persalinan, masalah-masalah yang dapat menyebabkannya seperti atonia uteri, robekan jalan lahir, dan retensio plasenta, serta tatalaksana meliputi manajemen aktif kala III, kompresi bimanual, pengeluaran plasenta manual, penanganan robekan jalan lahir, dan pengeluaran sisa plasent
Dokumen ini membahas tentang mioma uteri, termasuk definisi, anatomi, etiologi, klasifikasi, gejala, perubahan sekunder, patofisiologi, diagnosis, diagnosis banding, pengaruh terhadap kehamilan dan persalinan, penatalaksanaan, serta prognosisnya. Mioma uteri adalah neoplasma jinak pada rahim yang disebabkan stimulasi estrogen. Diagnosa didasarkan pada pemeriksaan fisik dan penunjang seperti USG. Pengobatannya meliputi kon
Tatalaksana emergensi preeklampsia membahas tentang penanganan darurat terhadap preeklampsia. Preeklampsia merupakan salah satu penyebab utama kematian ibu dan janin di seluruh dunia. Dokumen ini menjelaskan tentang etiologi, klasifikasi, gejala klinis, dan prosedur penanganan preeklampsia secara darurat untuk menyelamatkan ibu dan janin.
Kegawatdaruratan obstetri dr ryan_spogRyan Mulyana
Dokumen tersebut membahas tentang gawat darurat obstetri yang merupakan kejadian atau kondisi mendadak yang mengancam ibu dan bayi yang memerlukan tindakan segera. Beberapa kondisi gawat darurat yang dijelaskan adalah perdarahan, hipertensi dalam kehamilan, distres janin, infeksi, dan komplikasi kehamilan lainnya. Dokumen juga menyarankan antisipasi dini, pengenalan gejala,
Kista kelenjar bartholini adalah kantung berisi cairan yang terbentuk di kelenjar bartholini akibat sumbatan. Kelenjar ini berfungsi membasahi vagina untuk memfasilitasi hubungan seksual. Sumbatan dapat disebabkan infeksi, trauma, atau gangguan bawaan. Gejala kista meliputi bengkak dan nyeri di daerah vulva, yang dapat memburuk jika terinfeksi menjadi abses. Diagnosis didasarkan pada pemeriksaan fisik
Clinical Utility of PALM-COEIN Classification for AUB 25 Juli 18.pptx.pdfKevinS78
Dokumen tersebut membahas tentang pemilihan terapi hormonal pada perdarahan uterus abnormal. Terdapat beberapa jenis terapi hormonal seperti pil kontrasepsi kombinasi, estrogen, dan progestin yang dapat digunakan untuk mengobati perdarahan uterus abnormal dengan mempertimbangkan penyebab dan kondisi pasien.
Dokumen tersebut membahas kasus seorang wanita berusia 39 tahun yang mengeluhkan perdarahan vagina berlebih selama 5 hari serta sakit kepala dan lemas. Berdasarkan pemeriksaan fisik, laboratorium, dan ultrasonografi didiagnosis menderita perdarahan uterus disfungsional dan infertilitas primer. Pasien ditatalaksana dengan obat-obatan, diet, istirahat, serta konsultasi ke dokter spesialis dan disarankan pemeriksaan le
Dokumen tersebut membahas tentang kehamilan ektopik, yaitu kondisi di mana janin berimplantasi dan tumbuh di luar rahim. Terdapat beberapa jenis kehamilan ektopik seperti di saluran telur, ovarium, atau ligamen. Diagnosis didasarkan pada gejala klinis dan pemeriksaan laboratorium serta ultrasonografi. Pengobatan utamanya adalah operasi untuk mengeluarkan janin dan organ yang terkena.
Dokumen tersebut membahas prosedur penyuntikan yang aman, meliputi penggunaan alat suntik sekali pakai, teknik penyuntikan yang benar, pencegahan luka tusukan jarum, dan pemantauan kejadian ikutan pasca imunisasi."
Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh akibat proses ekstrakranium tanpa adanya infeksi otak atau saraf lainnya. Kejang demam umumnya terjadi pada anak usia 6 bulan hingga 5 tahun dan sering disebabkan oleh infeksi seperti ISPA atau gastroenteritis. Meskipun penyebab pastinya belum diketahui, kejang biasanya terjadi akibat gangguan ion kalium dan natrium yang mengakibatkan pe
Ketuban pecah dini atau KPD adalah ketika ketuban pecah sebelum usia kehamilan 37 minggu. KPD dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti infeksi, riwayat KPD sebelumnya, atau merokok. Penderita KPD dapat mengalami komplikasi seperti persalinan prematur, infeksi, atau asfiksia janin. Penatalaksanaannya meliputi pemberian antibiotik, kortikosteroid, dan induksi persalinan tergant
Dokumen tersebut membahas tentang kardiotokografi yang merupakan pemeriksaan untuk memantau kesehatan janin selama kehamilan dan persalinan dengan memonitori aktivitas jantung janin dan kontraksi rahim ibu. Terdapat beberapa jenis pemeriksaan seperti non stress test dan stress test untuk menilai hubungan antara denyut jantung janin dengan pergerakan dan kontraksi rahim serta mendeteksi gangguan pada plasenta. Pemeriksaan ini dil
Dokumen tersebut membahas tentang pelatihan dasar penanganan obstetri dan neonatal darurat yang mencakup definisi dan pengelolaan perdarahan pasca persalinan, masalah-masalah yang dapat menyebabkannya seperti atonia uteri, robekan jalan lahir, dan retensio plasenta, serta tatalaksana meliputi manajemen aktif kala III, kompresi bimanual, pengeluaran plasenta manual, penanganan robekan jalan lahir, dan pengeluaran sisa plasent
Dokumen ini membahas tentang mioma uteri, termasuk definisi, anatomi, etiologi, klasifikasi, gejala, perubahan sekunder, patofisiologi, diagnosis, diagnosis banding, pengaruh terhadap kehamilan dan persalinan, penatalaksanaan, serta prognosisnya. Mioma uteri adalah neoplasma jinak pada rahim yang disebabkan stimulasi estrogen. Diagnosa didasarkan pada pemeriksaan fisik dan penunjang seperti USG. Pengobatannya meliputi kon
Tatalaksana emergensi preeklampsia membahas tentang penanganan darurat terhadap preeklampsia. Preeklampsia merupakan salah satu penyebab utama kematian ibu dan janin di seluruh dunia. Dokumen ini menjelaskan tentang etiologi, klasifikasi, gejala klinis, dan prosedur penanganan preeklampsia secara darurat untuk menyelamatkan ibu dan janin.
Kegawatdaruratan obstetri dr ryan_spogRyan Mulyana
Dokumen tersebut membahas tentang gawat darurat obstetri yang merupakan kejadian atau kondisi mendadak yang mengancam ibu dan bayi yang memerlukan tindakan segera. Beberapa kondisi gawat darurat yang dijelaskan adalah perdarahan, hipertensi dalam kehamilan, distres janin, infeksi, dan komplikasi kehamilan lainnya. Dokumen juga menyarankan antisipasi dini, pengenalan gejala,
Kista kelenjar bartholini adalah kantung berisi cairan yang terbentuk di kelenjar bartholini akibat sumbatan. Kelenjar ini berfungsi membasahi vagina untuk memfasilitasi hubungan seksual. Sumbatan dapat disebabkan infeksi, trauma, atau gangguan bawaan. Gejala kista meliputi bengkak dan nyeri di daerah vulva, yang dapat memburuk jika terinfeksi menjadi abses. Diagnosis didasarkan pada pemeriksaan fisik
Clinical Utility of PALM-COEIN Classification for AUB 25 Juli 18.pptx.pdfKevinS78
Dokumen tersebut membahas tentang pemilihan terapi hormonal pada perdarahan uterus abnormal. Terdapat beberapa jenis terapi hormonal seperti pil kontrasepsi kombinasi, estrogen, dan progestin yang dapat digunakan untuk mengobati perdarahan uterus abnormal dengan mempertimbangkan penyebab dan kondisi pasien.
Dokumen tersebut membahas kasus seorang wanita berusia 39 tahun yang mengeluhkan perdarahan vagina berlebih selama 5 hari serta sakit kepala dan lemas. Berdasarkan pemeriksaan fisik, laboratorium, dan ultrasonografi didiagnosis menderita perdarahan uterus disfungsional dan infertilitas primer. Pasien ditatalaksana dengan obat-obatan, diet, istirahat, serta konsultasi ke dokter spesialis dan disarankan pemeriksaan le
Perdarahan uteri disfungsional (PUD) adalah perdarahan abnormal dari uterus yang terjadi di luar siklus haid normal akibat kelainan fungsi hipotalamus, hipofisis, dan ovarium tanpa adanya kelainan organik atau hematologi. Diagnosis didasarkan pada gejala klinis dan hasil pemeriksaan penunjang untuk mengeluarkan penyebab organik dan hematologi. Pengobatan meliputi tindakan medis seperti dilatasi dan kuretase, hormonal, atau bedah
Dokumen tersebut merangkum penatalaksanaan keadaan kegawatdaruratan dalam bidang obstetri dan ginekologi. Mencakup penanganan berbagai kondisi seperti perdarahan, hipertensi kehamilan, distosia bahu, dan infeksi puerperal. Juga memberikan panduan umum seperti resusitasi pasien dan persiapan transfusi darah.
Perdarahan uterus abnormal (PUA) merupakan masalah umum pada wanita usia reproduksi. Diagnosis PUA melibatkan anamnesis rinci, pemeriksaan fisik, dan pencitraan untuk mengidentifikasi penyebab struktural dan nonstruktural. Pengobatan tergantung pada etiologi, dapat berupa terapi hormonal, non-hormonal, atau pembedahan.
Pasien wanita berusia 27 tahun dirujuk ke rumah sakit dengan diagnosa awal kehamilan ektopik berdasarkan keluhan nyeri perut dan keluar darah dari jalan lahir. Pemeriksaan fisik dan laboratorium menunjukkan kondisi yang stabil sedangkan hasil USG menunjukkan adanya kemungkinan kehamilan ektopik. Rencana penatalaksanaan meliputi pemeriksaan lebih lanjut, konsultasi spesialis, dan persiapan operasi
Preeklamsi adalah timbulnya hipertensi dan proteinuria pada kehamilan akibat vasospasme dan aktivasi endotel yang menurunkan perfusi organ. Kondisi ini memiliki berbagai komplikasi serius bagi ibu dan janin seperti eklampsia, HELLP syndrome, dan kematian janin jika tidak ditangani dengan tepat.
Prinsip pelaksanaan induksi ovulasi pada anovulasi WHO II meliputi pemeriksaan awal pasangan infertilitas, pemantauan pertumbuhan folikel dan ovulasi melalui USG dan kadar estradiol, serta penggunaan obat induksi ovulasi seperti klomifen sitrat sebagai lini pertama dan alternatif lain jika terjadi resistensi.
Pasien berusia 25 tahun masuk dengan keluhan ketuban pecah dini dan kontraksi janin lemah. Didiagnosis KPD dan diberi induksi oxytocin setelah pemberian misoprostol gagal. Persalinan berhasil dengan bantuan oxytocin dan lahir bayi laki-laki.
1. Kasus ini mendiagnosis pasien dengan cephalopelvic disproportion (CPD) yang disebabkan oleh ukuran kepala janin yang terlalu besar untuk muat melalui panggul sempit ibu.
2. Penatalaksanaan melalui trial of labour gagal mencapai partus alami sehingga dilakukan terminasi kehamilan dengan sectio caesarea.
3. Diagnosis dan tindakan medis yang diambil untuk kasus ini sesuai dengan kondisi klinis dan anamnes
1. Pasien wanita usia 39 tahun masuk rumah sakit dengan diagnosis P6A0H6 post histerektomi akibat perdarahan intraabdomen dan sindrom HELLP beserta komplikasi AKI dan anemia berat.
2. Pasien mengalami gangguan fungsi ginjal dengan produksi urin hanya 10 cc per 38 jam dan berwarna merah kehitaman serta peningkatan urea dan kreatinin.
3. Pemeriksaan laboratorium menunjukkan anemia berat, trombositopenia, pening
Tiga pasien wanita berusia 30, 34, dan 42 tahun mengeluhkan masalah haid yang berkepanjangan. Pasien pertama mengeluh nyeri haid selama 4 bulan, USG menunjukkan kista endometriosis dan hidrosalping. Pasien kedua mengeluh haid memanjang selama 5 bulan, ditemukan polip endometrium. Pasien ketiga mengeluh haid memanjang selama 6 bulan, didiagnosis mioma uteri multipel berdasarkan pemeriksaan fisik dan USG
BPH atau pembesaran prostat jinak adalah kondisi dimana kelenjar prostat membesar sehingga menyebabkan aliran urine menjadi tidak lancar dan buang air kecil terasa tidak tuntas. Kondisi ini umum terjadi pada pria dewasa dan disebabkan oleh peningkatan hormon dihidrotestosteron."
Similar to Tata laksana praktis gangguan haid (20)
Marcellus Simadibrata Kolopaking MD PhD
Department of Medical Education
Division Gastroenterology Department of Internal Medicine
Faculty of Medicine University Indonesia
Dr.Cipto Mangunkusumo Hospital Jakarta
Penanganan Neurointervensipada kasus kasus StrokeSuharti Wairagya
Dokumen tersebut membahas penanganan neurointervensi pada kasus stroke. Metode penanganan meliputi trombolisis untuk stroke iskemik menggunakan obat rtPA dalam 4,5 jam secara IV atau 6 jam secara IA, trombektomi dalam 8 jam, serta stenting dan angioplasti untuk stenosis pembuluh darah. Metode lainnya adalah embolisasi untuk perdarahan guna mencegah rebleeding, dan penanganan aneurysma menggunakan coil. Parameter skor digun
Achieving Blood Pressure Goal: From Clinical Trial into Real-World DataSuharti Wairagya
Hypertension remains a major global health issue, with over 7 million deaths annually associated with it. Less than 50% of hypertensive patients receive therapy, and approximately 70% of treated patients do not reach blood pressure goals. Most guidelines recommend initiating treatment with two drugs when blood pressure is more than 20/10 mmHg above goal or for those at high cardiovascular risk. Clinical trials have shown that the amlodipine/valsartan combination effectively lowers blood pressure and helps more patients achieve goals compared to monotherapy. Real-world Indonesian studies found that amlodipine/valsartan combination therapy was effective at controlling blood pressure in the majority of uncontrolled hypertensive patients switched from monotherapy.
PENATALAKSANAAN TERKINI PENYAKIT KULIT DALAM PRAKTEK SEHARI HARI Suharti Wairagya
Pada dokumen tersebut membahas tentang penatalaksanaan terkini penyakit kulit dalam praktek sehari-hari. Dokumen ini memberikan ringkasan singkat tentang berbagai topik infeksi kulit seperti varicella, herpes zoster, herpes simpleks, impetigo, erisipelas, selulitis, kusta dan reaksi kustanya, serta kandidiasis dan dermatofilosis.
Achieving Treatment Outcome With DPP4i for Diabetic Patient "Efficacy Beyond ...Suharti Wairagya
This document provides an overview of achieving treatment outcomes for diabetic patients using DPP4 inhibitors. It begins with background on the presenter and discusses prevalence of diabetes worldwide. It then covers updates on diabetes classification, diagnosis, and management approaches from ADA guidelines. It discusses antihyperglycemic therapy and PERKENI guidelines. The document focuses on incretins and DPP-4 inhibition, comparing different DPP4 inhibitors. Studies show vildagliptin provides better 24-hour glucose fluctuation control and reduction in oxidative stress compared to sitagliptin. The conclusion is that vildagliptin may be better than sitagliptin at reducing glycemic variability and its associated complications.
Dokumen tersebut membahas tentang penatalaksanaan gangguan cemas, termasuk epidemiologi, gejala, diagnosis, peran neurotransmiter, dan terapi gangguan cemas seperti gangguan panik, gangguan cemas menyeluruh, fobia sosial, dan gangguan obsesif kompulsif."
Controversy: the role of immunomodulator in allergic caseSuharti Wairagya
dipresentasikan oleh Erwanto BW Teguh HK
Divisi Alergi Imunologi Klinik Departemen 1. Penyakit Dalam FKUI/RSCM Bagian Penyakit Dalam SMF non Bedah RS. dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor
Neuropati perifer adalah gangguan saraf perifer yang dapat mengenai sensorik, motorik, atau otonom. Diagnosis tepat membutuhkan anamnesa lengkap dan pemeriksaan fisik neurologi. Kasus akut seperti Guillain-Barre dan Bell's Palsy memerlukan diagnosis cepat dan penanganan awal untuk memperbaiki prognosis.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang demensia Alzheimer, termasuk gejala, penyebab, pemeriksaan diagnosis, dan penatalaksanaannya seperti terapi farmakologi. Demensia Alzheimer merupakan jenis demensia paling umum yang disebabkan oleh degenerasi dan kematian neuron di otak.
Early Treatment to Manage Hyperglycemia: Do We Have Enough Option Dr olly tr...Suharti Wairagya
This document discusses early treatment options for managing hyperglycemia in type 2 diabetes. It begins by outlining the symptoms, signs, and diagnostic criteria for diabetes. It then discusses the pathophysiology of type 2 diabetes, focusing on pancreatic beta cell dysfunction and insulin resistance over time. The document examines various oral medications for managing blood glucose levels, including their mechanisms of action, efficacy, safety profiles, and rationale for combination therapy. It emphasizes that the ideal treatment would address all key aspects of disease progression like glucose control, weight, cardiovascular risk, and beta cell function while minimizing hypoglycemia.
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxEmohAsJohn
PENGKAJIAN MUSKULOSKELETAL
Gangguan neurologi sangat beragam bentuknya, banyak dari pasien yang menderita gangguan memori dan tidak mampu menjalani aktivitas sehari-hari secara normal. Penyakit-penyakit neurologi kebanyakan memiliki efek melemahkan kehidupan pasien, sehingga memberikan pengobatan neurologis sangat penting bagi kehidupan pasien.
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Tata laksana praktis gangguan haid
1. TATA LAKSANA GANGGUAN HAID
DI LAYANAN PRIMER
Anita Rachmawati
Divisi Fertilitas, Endokrinologi Reproduksi
Departemen Obstetri Ginekologi
FK Unpad/RS Hasan Sadikin
3. Definisi PUA
Gangguan haid berupa kelainan dalam hal
– frekuensi
– keteraturan
– lama
– jumlah darah
yang disebabkan oleh faktor patologis, fisiologis atau
iatrogenik
Fraser I. Hum Reprod Update, vol 8, 2002
Mohan S et al. Best Pract Res Clin Obstet Gynecol, vol. 21, No. 6, pp. 891–903, 2007
4. Prevalensi
–WHO: 18 juta perempuan 30-55 tahun
mengalami perdarahan haid berlebih
–1 dari 20 perempuan datang ke dokter
karena PUA
–30% perempuan mengalami perdarahan
haid berlebih pada suatu saat di masa
reproduksinya
ESHRE 2007; Matterson et al, 2007
9. HAID NORMAL
• Lamanya haid bervariasi umumnya 4-6 hari, dan
umumnya akan sama dari siklus ke siklus pada siklus
ovulatoir.
• Lamanya haid dikatakan tidak normal jika < 2 hari
atau > 7 hari
• Jumlah darah haid normal adalah 25-60 mL
Yen, Jaffe, 2004
11. • PUA yang disebabkan faktor koagulopati, gangguan
hemostatis lokal endometrium dan gangguan
ovulasi merupakan kelainan yang sebelumnya
termasuk dalam Perdarahan Uterus Disfungsional
(PUD)
Bagaimana dengan Perdarahan Uterus
Disfungsional (PUD)?
Baziad, dkk; 2011; Panduan Tata Laksana Uterus Abnormal, HIFERI
12. Perdarahan uterus disfungsional (PUD)
Perdarahan uterus abnormal yang terjadi tanpa adanya
kelainan saluran reproduksi, komplikasi kehamilan,
penyakit sistemik atau faktor iatrogenik .
Diagnosis PUD ditegakkan pereklusionam
Elly JW et al. J Am Board Fam Med 2006 ; 19 : 590–602
SOGC Cinical Practice Guidelines, 2001
Mohan S et al. Best Pract Res Clin Obstet Gynecol, vol. 21, No. 6, pp. 891–903, 2007
PUA
PUD
74-95
%
15. Siklus
tidak berovulasi
80-90%
Siklus
berovulasi
10-20%
Fraser I. Hum Reprod Update, vol 8, 2002
Ovulatory DUB
A shift in the ratio of endometrial
vasoconstricting
PGF2a to vasodilatory
prostacyclin and PGE2
Increased tissue plasminogen
activator (tPA)
Favors vasodilatation and
fibrynolytic activity
Anovulatory DUB
Persistently proliferative
endometrium, the availability of
arachidonic acid is reduced and
prostaglandin production is
impaired
Perdarahan
iregular
16. Panduan tata laksana PUD, HIFERI – POGI, 2007
No Definisi Deskripsi
1 Normal Interval antara 26-35 hari, lamanya 2-7 hari.
Jumlah perdarahan < 1 pembalut per 3 jam
2 Perdarahan akut dan
banyak
Jumlah perdarahan > I pembalut per jam atau
bila dijumpai gangguan hemodinamik
3 Perdarahan ireguler Termasuk metrorragia, menometrorragia,
oligomenorrea, intermenstrual bleeding atau
perdarahan tidak teratur lainnya
4 Menorragia Perdarahan banyak dan reguler (jumlahnya > 80
cc atau lebih dari 7 hari)
5. Perdarahan kronik >3 bulan, lama, jumlah dan frekuensi
perdarahan tidak dapat diramalkan
Pola Perdarahan
Elly JW et al. J Am Board Fam Med 2006 ; 19 : 590–602
17. Penatalaksanaan
• Investigasi
• Terapi
Investigasi
Umum
Singkirkan kehamilan
Yakinkan perdarahan dari
OUE
Ada tidaknya Anemia
Sistematis
Anamnesis terstruktur
Pemeriksaan fisik
Investigasi tambahan
- Riwayat haid
- Mulai PUA
- Penggunaan
kontrasepsi/obat
- Riwayat penyakit
18. Contoh kasus pentingnya anamnesis
• Ny. AA, P1A0, 23 tahun, perdarahan haid banyak.
Sejak kapan?
>6 pembalut/hari,
bergumpal
Regularitas? Teratur
Volume?
Sejak menars
10-14 hariLama?
Riwayat perdarahan
pascasalin, memar (+),
epistaksis (+)
Keluhan lain?
Diagnosis: PUA karena kelainan
hemostasis
Perdarahan haid banyak sejak menars
Minimal 1 dari keadaan dibawah ini:
- Perdarahan pasca salin
- Perdarahan terkait operasi
- Perdarahan saat perawatan gigi
Minimal 2 dari keadaan dibawah ini:
- Memar 1-2 x/bulan
- Epistaksis 1-2x/bulan
- Perdarahan gusi sering
- Riwayat keluarga dengan perdarahan
(-)
Kontrasepsi/
obat
22. Menghentikan perdarahan
Mengatur siklus haid
Mencegah kekambuhan
Mencegah kejadian anemia
Meningkatkan kualitas hidup
TUJUAN PENGOBATAN
Hormonal Non Hormonal
Terapi
23. Hormon E+P
Pembuluh darah Stroma Epitel
Kelainan
angiogenesis
Kelainan
hemostasis
Peningkatan
MMP
GANGGUAN HAID
Rasio PGE2:PGF2a > PGI2
meningkat
Aktivitas fibrinolisis >
koagulasi
HORMON
ANTI
PROSTAGLANDIN
ANTI
FIBRINOLITIK
26. Contoh kasus
Ny. TM, P0A0A, 27 tahun mengeluh
haid 2-3 bulan sekali selama 5
tahun. Perdarahan intermenstrual
atau nyeri haid disangkal.
Menstruasi terakhir 3 bulan yang
lalu. TD 120/75 mmHg BMI 34. Ada
gejala alopesia dan akne.
Pemeriksaan pelvis dalam batas
normal
Diagnosis: SOPK ̴ Gangguan Ovulasi
27. Disfungsi ovulasi
Periksa hormon tiroid , bila ada amenore / oligomenore periksa
prolaktin. Lakukan pap smear
Umur > 35 th / risiko tinggi kanker endometrium
Pertimbangkan kelainan sistemik
Ingin Hamil?
Kontra indikasi PKK
PKK selama 3 bulan Progestin selama 14 hari, stop 14 hari. Diulang 3 bulan
Biopsi
USG TV
Perdarahan berkurang Teruskan atau stop terapi
hormonal
Pertimbangkan pemberian PKK atau progestin dosis
tinggi, bila tdk berhasil pertimbangkan ablasi
endometrium, reseksi, histerektomi
Tata laksana infertilitas
Ya
Tidak
Ya
Ya
Tidak
Tidak
Tidak
Ya
Panduan tata laksana PUD, HIFERI – POGI, 2007
28. Contoh Kasus
Ny. SB,P2A0, 24 tahun mengeluh perdarahan haid
lama 10-14 hari. Siklus menstruasi 28-30 hari.
perdarahan intermenstrual atau nyeri haid, riwayat
perdarahan pascasalin/ mimisan/gusi disangkal.
Riwayat penggunaan kontrasepsi/obat-obatan (-).
Riwayat penyakit kronis (-)
TD 120/75 mmHg BMI 28. Pemeriksaan pelvis
dalam batas normal
Diagnosis: PUA faktor endometrium
29. PUA Endometrial
Periksa hormon tiroid, USG TV, SIS
Asam Traneksamat 3 x 1 g
Asam Mefenamat 3 x 500 mg
Memerlukan kontrasepsi
Kontraindikasi PKK
Progestin 14 hari on/off selama 3 siklus
Tawarkan LNG-IUS
PKK 3 siklus
Catat siklus haid
Monitoring Hb
Observasi 3 siklus
Polip /Miom
submukosumUSG TV / SIS
Respon tdk adekuatRespon tdk adekuat
Fx reproduksi komplit
Normal / tdk dan tdk dpt
dilakukan terapi konservatif
Pertimbangkan ablasi end /
histerektomi
Adenomiosis
Hiperplasia end
> 10cmm
Pertimbangkan
reseksi dengan
histeroskopi
Ambil sampel
endometrium
Lih tx-nya
Tidak Ya
YaTidak
Tidak
Ya
30. PUA Iatrogenik karena PKK
Perdarahan sela (BTB)
3 bln pertama penggunaan PKK
Memerlukan kontrasepsi
> 3 bln penggunaan PKK
AmenoreaCek klamidia dan GO
(endometritis)
Tanyakan kepatuhan
Naikan dosis estrogen
Jika > 35 th biopsi
endometrium
Lanjutkan PKK, catat 3
siklus
Singkirkan
kehamilan
Perdarahan menetap,
lakukan TVS, SIS atau
histeroskopi utk
menyingkirkan kelainan sal
reproduksi
Pasien tdk ingin PKK /
menetap > 3 bln
Naikan dosis
estrogen / lanjutkan
pil yang sama
Panduan tata laksana PUD, HIFERI – POGI, 2007
31. PUA Iatrogenik karena kontrasepsi progestin
Amenorea
Usia >35 th atau risiko tinggi
karsinoma endometrium
Biopsi endometrium4-6 bln pertama
kontrasepsi
Edukasi pasien itu
merupakan hal yg
diharapkan
• Lanjutkan kontrasepsi
• Ganti PKK
• Suntik DMPA setiap 2 bln
(khusus akseptor DMPA
Berikan estrogen jangka pendek. Dpt diulang jika
perdarahan abnormal terjadi kembali. Pertimbangkan
metode kontrasepsi lainnya
Perdarahan berlanjut
> 6 bln
Ya
Tidak
Ya
Tidak
32. PUA Iatrogenik karena AKDR
Nyeri Uterus
• Doksisiklin 2 x 100 mg/hari utk 10 hari
• Pertimbangkan pengangkatan AKDR
4-6 bln pertama
kontrasepsi
• Lanjutkan penggunaan AKDR
• Jikap perlu tambahkan NSAID
Berikan PKK untuk 1 siklus
Perdarahan berlanjut
> 6 bln
Ya
Tidak
Jika perdarahan abnormal
penetap , angkat AKDR
Pada pasien berusia > 35 th
Ya
Tidak
33. Daftar Obat yang Dapat Digunakan
Primer Sekunder Tersier
Stop perdarahan + + +
Apabila menggunakan USG + + +
Endometrium tipis <6 mm : PKK + + +
Endometrium tebal >6 mm: P (10-22 hari)
- MPA 10 mg
- NE 10 mg
- NOMA 5 mg
- LE 10 mg
- Dienogest
+ + +
Tidak USG: PKK 2x1 +
Panduan tata laksana PUD, HIFERI – POGI, 2007
34. Kesimpulan
• Gangguan haid mempunyai spektrum yang lebar.
PUA adalah salah satunya.
• Penyebab PUA terdiri dari penyebab struktural
(PALM) dan nonstruktural (COEIN)
• PUD adalah PUA karena gangguan koagulasi,
ovulasi dan endometrium
• Penegakan diagnostik PUA memerlukan
investigasi umum dan sistematik yang dapat
dilakukan mulai dari layanan primer
• PUD dapat diterapi dengan kombinasi hormonal
dan nonhormonal