Ikan hiu sebagai predator puncak dalam rantai makanannya menjadi penyeimbang dalam suatu ekosistem perairan namun populasinya kini kian menurun akibat penangkapan berlebihan. Untuk itu perlu adanya regulasi nasional untuk membatasi penangkapannya
Program dan rencana aksi dalam pengelolaan Hiu Paus (Rhyncodon typus) sangat diperlukan sebagai arah pengelolaannya ke depan, apalagi bagi jenis ikan yang dilindungi seperti Hiu Paus ini
Perlindungan dan Pelestarian Jenis Ikan Terancam Punah (penyu, hiu, pari, dan...Didi Sadili
Populasi penyu, hiu, pari, dan mamalia laut di perairan Indonesia kian menyusut, untuk itu perlu aksi nyata dalam perlindungan dan pelestariannya. Salah satu bentuk konservasinya adalah pemasangan lampu pendar pada jaring ikan yang digunakan nelayan. Namun demikian, perlu pertimbangan masak-masak untuk menerapkan lampu pendar tersebut
Program dan rencana aksi dalam pengelolaan Hiu Paus (Rhyncodon typus) sangat diperlukan sebagai arah pengelolaannya ke depan, apalagi bagi jenis ikan yang dilindungi seperti Hiu Paus ini
Perlindungan dan Pelestarian Jenis Ikan Terancam Punah (penyu, hiu, pari, dan...Didi Sadili
Populasi penyu, hiu, pari, dan mamalia laut di perairan Indonesia kian menyusut, untuk itu perlu aksi nyata dalam perlindungan dan pelestariannya. Salah satu bentuk konservasinya adalah pemasangan lampu pendar pada jaring ikan yang digunakan nelayan. Namun demikian, perlu pertimbangan masak-masak untuk menerapkan lampu pendar tersebut
Ciri-Ciri
Variasi suhu tidak mencolok
Tumbuhan yang paling banyak ditemui adalah jenis ganggang
Organisme yang hidup di dalam ekosistem ini telah mengalami adaptasi
Kadar garam sangat rendah
Ekosistem Lentik (Air Tenang)
Ekosistem Lotik (Air yang Mengalir)
Monitoring merupakan kegiatan pengambilan data dan informasi pada ekosistem terumbu karang atau pada manusia yang memanfaatkan sumberdaya terumbu karang tersebut. Idealnya, seorang pengelola terumbu karang harus menguasai dasar-dasar monitoring yang terdiri dari berbagai macam parameter yang dapat atau tidak berubah sepanjang waktu.
Ada dua macam tipe umum monitoring, yaitu monitoring ekologi dan monitoring sosial-ekonomi. Parameter-parameter yang digunakan dalam kedua macam monitoring tersebut seringkali berhubungan sangat dekat, sehingga monitoring ekologi dan sosial-ekonomi dapat dilakukan pada tempat dan waktu yang bersamaan.
Versi power point kondisi ekosistem terumbu karang serta strategi pengelolaannyaMujiyanto -
Penelitian dilakukan di perairan Pulau Rakit dan Pulau Ganteng di perairan Teluk Saleh Nusa Tenggara Barat pada tahun 2005 dengan waktu pelaksanaan pada bulan Mei dan Oktber 2005. Berdasarkan informasi dari nelayan, terumbu karang di perairan Teluk Saleh, Nusa Tenggara Barat (NTB) sudah mengalami banyak kerusakan, terutama pada perairan yang dangkal yaitu pada kedalaman kurang dari 15 meter. Pengamatan dan perhitungan persentase penutupan karang dilakukan dengan menggunakan metode Line Intercef Transect (LIT). Kerusakan terumbu karang tersebut akibat dari kegiatan penangkapan ikan dengan cara-cara penangkapan yang tidak ramah lingkungan. Kondisi terumbu karang hidup pada kategori sedang, penutupan karang dalam kategori karang rusak. Adapun Strategi pengelolaan terumbu karang berdasarkan permasalah yang ditemukan di lokasi, secara garis besarnya adalah dengan memberdayakan masyarakat pesisir yang secara langsung bergantung pada pengelolaan terumbu karang, mengurangi laju degradasi kondisi terumbu karang yang ada pada saat ini serta mengelola terumbu karang berdasarkan karakteristik ekosistem, potensi, pemanfaatan dan status hukumnya.
Ancaman dan pemanfaatan dugong di indonesiaDidi Sadili
dugong atau duyung adalah mamalia laut yang statusnya dilindungi menurut PP no 7 tahun 1999. karena ini, sudah selayaknya untuk memberikan perhatian lebih dalam rangka konservasinya secara menyeluruh agar kelestarian dugong terjaga dan lingkungan kehidupan kita tetap dalam keadaan baik
Ciri-Ciri
Variasi suhu tidak mencolok
Tumbuhan yang paling banyak ditemui adalah jenis ganggang
Organisme yang hidup di dalam ekosistem ini telah mengalami adaptasi
Kadar garam sangat rendah
Ekosistem Lentik (Air Tenang)
Ekosistem Lotik (Air yang Mengalir)
Monitoring merupakan kegiatan pengambilan data dan informasi pada ekosistem terumbu karang atau pada manusia yang memanfaatkan sumberdaya terumbu karang tersebut. Idealnya, seorang pengelola terumbu karang harus menguasai dasar-dasar monitoring yang terdiri dari berbagai macam parameter yang dapat atau tidak berubah sepanjang waktu.
Ada dua macam tipe umum monitoring, yaitu monitoring ekologi dan monitoring sosial-ekonomi. Parameter-parameter yang digunakan dalam kedua macam monitoring tersebut seringkali berhubungan sangat dekat, sehingga monitoring ekologi dan sosial-ekonomi dapat dilakukan pada tempat dan waktu yang bersamaan.
Versi power point kondisi ekosistem terumbu karang serta strategi pengelolaannyaMujiyanto -
Penelitian dilakukan di perairan Pulau Rakit dan Pulau Ganteng di perairan Teluk Saleh Nusa Tenggara Barat pada tahun 2005 dengan waktu pelaksanaan pada bulan Mei dan Oktber 2005. Berdasarkan informasi dari nelayan, terumbu karang di perairan Teluk Saleh, Nusa Tenggara Barat (NTB) sudah mengalami banyak kerusakan, terutama pada perairan yang dangkal yaitu pada kedalaman kurang dari 15 meter. Pengamatan dan perhitungan persentase penutupan karang dilakukan dengan menggunakan metode Line Intercef Transect (LIT). Kerusakan terumbu karang tersebut akibat dari kegiatan penangkapan ikan dengan cara-cara penangkapan yang tidak ramah lingkungan. Kondisi terumbu karang hidup pada kategori sedang, penutupan karang dalam kategori karang rusak. Adapun Strategi pengelolaan terumbu karang berdasarkan permasalah yang ditemukan di lokasi, secara garis besarnya adalah dengan memberdayakan masyarakat pesisir yang secara langsung bergantung pada pengelolaan terumbu karang, mengurangi laju degradasi kondisi terumbu karang yang ada pada saat ini serta mengelola terumbu karang berdasarkan karakteristik ekosistem, potensi, pemanfaatan dan status hukumnya.
Ancaman dan pemanfaatan dugong di indonesiaDidi Sadili
dugong atau duyung adalah mamalia laut yang statusnya dilindungi menurut PP no 7 tahun 1999. karena ini, sudah selayaknya untuk memberikan perhatian lebih dalam rangka konservasinya secara menyeluruh agar kelestarian dugong terjaga dan lingkungan kehidupan kita tetap dalam keadaan baik
Sosialisasi kepmen kp no. 4 tahun 2014 tentang status perlindungan penuh pari...Didi Sadili
Pari manta sudah berstatus dilindungi secara penuh, yang artinya hanya boleh dimanfaatkan secara non ekstraktif seperti untuk kegiatan pariwisata. dimana sebarannya, berapa nilai pariwisatanya dan dimana tempat tempat potensial untuk pengembangan pariwisatanya?
Strategi Pencapaian Luasan Kawasan Konservasi Perairan Indonesia 20 juta Ha p...Didi Sadili
CBD tahun 2006 di Rio Brazil mencanangkan tiap Negara memiliki luas Kawasan Konservasi Perairan sebanyak 10% dari luas perairan Laut Yuridiksi Negara ybs
Indonesia telah mencanangkan target luasan Kawasan Konservasi Perairan sebanyak 10 juta Ha pada tahun 2010 dan 20 juta Ha pada tahun 2019.
bagaimana strategi Indonesia untuk mencapai target luasan tersebut?
Ikan pari manta sebagai ikan eksotis yang memiliki nilai lingkungan dan nilai ekonomi ketika dalam keadaan hidup di perairan yang tinggi, yang populasinya semakin turun drastis sehingga perlu dilindungi keberadaannya
Aturan, Regulasi: Perlindungan dan Pemanfaatan Hiu di IndonesiaDidi Sadili
Baru satu jenis hiu yang telah memiliki status dilindungi yang berarti penangkapan, pemanfaatan, dan perdagangannya diatur secara khusus. demikian juga, ada 5 jenis hiu indonesia yang masuk dalam daftar apendiks CITES dimana perdagangan internasionalnya harus mengikuti ketentuan CITES yang berlaku
Kebijakan Konservasi Hiu dan Pari serta Aspek RegulasinyaDidi Sadili
Hiu martil dan hiu koboy berstatus dilarang diekspor berdasarkan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan, No. 59 tahun 2014. dan bagaimana aspek kebijakan serta regulasinya?
Indonesia memiliki 6 jenis penyu dari 7 jenis penyu yang ada di dunia. dan ke 6 jenis penyu tersebut telah berstatus dilindungi menurut PP no 7 tahun 1999. Namun demikian upaya konservasi nya (aspek perlindungan, pelestarian, dan pemanfaatannya) harus ditingkatkan. Salah satunya adalah melalui penyusunan dokumen road map konservasi penyu, rencana pengelolaan, dan tentunya diikuti dengan rencana aksi dalam rangka implementasinya.
tujuh penyu yang ada di dunia, 6 jenis diantaranya berada di perairan Indonesia, namun demikian populasi dari penyu ini semakin menurun karena faktor; penangkapan langsung, akibat by catch atau penangkapan ikan sampingan, dan akibat menurunnya kualitas lingkungan habitat dan ekosistem penyu.
Implementasi Pemanfaatan Kawasan Konservasi Perairan Untuk Masyarakat LokalDidi Sadili
kawasan konservasi peraiaran yang memiliki level tertinggi yaitu bersimbol gold atau emas dalam ekp3k adalah dimana kawasan konservasi itu telah dapat mendanai diri sendiri / pendanaan mandiri dan dapat berdampak ekonomi secara positif terhadap masyarakat yang ada di dalam dan sekitar kawasan konservasi.
selain itu aspek social dalam membangun kawasan konservasi peraiaran juga merupakan hal yang harus mendapat perhatian serius
Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alamdeviarsel
Kearifan Lokal dalam Pemanfaatan Sumber Daya Alam
A. Pemanfaatan Sumber Daya Alam
1. Pemanfaatan Sumber Daya Alam Berkelanjutan
Pertanian berkelanjutan
Pada dasarnya kegiatan pertanian berkelanjutan adalah pemanfaatan sumber daya terbarukan dan sumber daya tidak terbarukan untuk proses produksi pertanian dengan menekankan dampak negatif terhadap lingkungan yang serendah-rendahnya. Pertanian ini menitikberatkan pada pengolahan sumber daya alam yang memanfaatkan produk hayati ramah lingkungan
Manfaat pertanian berkelanjutan
Mampu meningkatkan produksi pertanian dan menjamin ketahanan pangan di dalam negeri.
Menghasilkan pangan yang terbeli dengan kualitas tinggi
Tidak mengurangi dan merusak kesuburan tanah
Mendukung dan menopang kehidupan masyarakat pedesaan
Tidak membahayakan kesehatan masyarakat
Melestarikan dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup di lahan pertanian
Indikator
Budi daya berbagai jenis tanaman secara alami.
Memelihara keanekaragaman genetik sistem pertanian.
Meningkatkan siklus hidup biologis dalam ekosistem pertanian.
Menghasilkan produk pertanian yang bermutu dalam jumlah memadai.
Memelihara dan meningkatkan kesuburan tanah dalam jangka panjang.
Menghindarkan pencemaran yang di sebabkan penerapan teknik pertanian.
Tujuan pengembangan kegiatan pertanian berkelanjutan adalah meningkatkan kualitas alami lingkungan. Dampak pemakaian bahan kimia dalam kegiatan pertanian dapat ditekan melalui kegiatan pertanian organik yang berwawasan lingkungan.Akan tetapi,dalam kegiatan pertanian berkelanjutan sering mengalami hambatan seperti persediaan modal ataupun sumber daya manusianya.
Unsur-unsur konsep wawasan berkelanjutan :
1. Melakukan penyelidikan umum (prospecting)2. Eksplorasi terdiri atas eksplorasi pendahuluan dan eksplorasi terperinci3. studi kelayakan terdiri atas kelayakan teknik,ekonomi,dan lingkungan4. persiapan produksi (development dan construction)5. penambangan terdiri atas pembongkaran,pemuatan,pengangkutan,dan penimbunan6. rehabilitasi dan pengelolaan lingkungan7. pengolahan (mineral dressing)8. pemurnian9. pemasaran10. tanggung jawab sosial atau corporate social responsibility(CSR)11. pengakhiran tambang (mine closure)
c. Industri Berkelanjutan
Industri berkelanjutan di Indonesia harus memiliki daya saing yang dapat menopang perekonomian nasional. Kegiatan berkelanjutan dapat memadukan antara aspek lingkungan,ekonomi,dan sosial. Pola hidup masyarakat yang konsumtif dapat perkembangan sektor industri di Indonesia terutama industri yang memengaruhi memanfaatkan sumber daya alam tidak terbarukan.
Prinsip-prinsip industri berkelanjutan :
Menggunakan sumber daya alam secara berkelanjutan
Menjamin kualitas hidup masyarakat di sekitar lokasi penambangan
Menjaga kelangsungan hidup ekologi sistem alami (environmental system)
d. Pariwisata Berkelanjutan
Indonesia memiliki kekayaan hayati yang dapat dilihat dari berbagai jenis tanaman dan hewan yang dapat di budidayakan dan
Pengantar pedoman umum RBFM di kawasan konservasi perairanDidi Sadili
kawasan konservasi perairan dapat dimanfaatkan sumber daya ikannya di zona perikanan berkelanjutan oleh masyarakat di dalam atau di sekitar KKP tsb. sekarang bagaimana caranya memberikan akses kepada masyarakat tersebut
Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Laut pada Tataran Konvensi IDidi Sadili
Keanekaragaman diantara makhluk hidup dari daratan, lautan, dan ekosistem akuatik, serta kompleksitas ekologinya yang merupakan bagian dari keanekaraman.
Keanekaragaman hayati mencakup : keanekaragaman ekosistem, keanekaragaman jenis dan keanekaragaman genetika
Strategi Pemanfaatan dan Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Secara...Abida Muttaqiena
Pemanfaatan SDKP berkelanjutan pada prinsipnya adalah perpaduan antara pengelolaan
sumberdaya dan pemanfaatan dengan tetap menjaga kelestarian sumberdaya dalam
jangka panjang untuk kepentingan generasi mendatang. Teknologi penangkapan ikan
bukan hanya ditujukan untuk meningkatkan hasil tangkapan, tetapi juga memperbaiki
proses penangkapan untuk meminimumkan dampak penangkapan ikan terhadap
lingkungan perairan dan biodiversitinya.
KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT MELAYU PESISIR DAN NELAYANcindyanggrainy
Kearifan lokal masyarakat melayu pesisir dan nelayan diangkat menjadi suatu pembelajaran dengan cara bagaimana kita menyelamatkan lingkugan dengan cara-cara sederhana dan berbasis pengetahuan lokal setempat (masyarakat melayu).
Arah Strategi Nasional Pengelolaan Ekosistem MangroveCIFOR-ICRAF
Presented by Dr. Yonvitner, S.Pi, M.Si, Head of Centre for Coastal and Marine Resources Studies/Indonesian Mangrove Society at Webinar - Coastal Zone Rehabilitation for Low Carbon Development on 31 March 2022.
(10 22) pojok riset, asosiasi ikan target. okasyawalarkan
Floating net cages (KJA) is one means of marine aquaculture (mariculture) are placed in water will act as FADs or fish aggregating devices (FAD) as a gathering place for various types of fish. Similarly to the artificial reef will serve as the breeding (nursery grounds) for various types of fish.
In general, the target fish belonging -Fish economically important fishes associated with artificial reefs and floating net which interact in the mornings and afternoons differ in amount and kind, this is because of differences in the nature and behavior based on the type of fish species. The target fish population changes from day to night fish in diurnal seen mostly during the day will take refuge in the reef and replaced by a nocturnal species that are not visible during the day. The fish-eating plankton are usually widely spread around the reefs during the day and hide or take refuge in the crevices of the reef at night, it is a cause of differences in the amount of the target fish species associated with artificial reefs and floating net. Thus the association structure of the target fish around the artificial reefs and floating net can be concluded that as a shelter and as a visitor species.
TEKNIK BUDIDAYA KARANG HIAS LESTARI BERBASIS MASYARAKAT DI PULAU BARRANG LOMP...Dr. Mauli Kasmi
, merupakan model yang dilakukan untuk mencari alternatif mengurangi tekanan terhadap pemanfaatan karang hias seiring meningkatnya permintaan pasar dunia dan semakin menurunnya kuota karang hias secara nasional serta menjadi upaya menanggulangi kerusakan ekosistem karang di habitat alami
Similar to Tantangan dan Upaya Konservasi Ikan Hiu di Indonesia (20)
Lagi, 2 Jenis Hiu Mako, 7 Jenis Pari, dan Teripang Telah Masuk Daftar /Listin...Didi Sadili
Dua jenis hiu mako, 7 jenis pari termasuk pari yongbun, dan teripang pada COP ke 18 CITES pada Agustus 2019 di Genewa Swiss telah masuk daftar (listing) apendiks ll CITES. Yang berarti perdagangan jenis jenis biota laut tersebut akan dibatasi perdagangan internasionalnya (ekspor impoir) dengan aturan kuota.
Indonesia harus segera mengantisipasinya dengan cara memberikan status perlindungannya dan/atau status perdagangannya
Kebijakan Reklamasi di Wilayah Pesisir dan Pulau Pulau KecilDidi Sadili
Karena kebutuhan akan ruang semakin meningkat sedangkan ketersediaannya sangat terbatas, maka ada dua hal yang dapat dilakukan yaitu: membangun secara vertical dan melakukan reklamasi.
namun, reklamasi tidak dapat dilakukan semena mena. ada aturan aturan yang mengikatnya.
Paparan Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan berikut ini dapat dijadikan acuannya
Izin lokasi dan izin pengelolaan perairan di wilayah pesisir dan pulau pulau ...Didi Sadili
Saat ini, baik masyarakat maupun korporasi banyak yang berminat untuk memanfaatkan ruang perairan di wilayah pesisir dan pulau pulau kecil. baik untuk tujuan ekonomi, reklamasi, edukasi dll. Slide ini berusaha untuk menerangkan bagaimana perizinannya yang harus ditempuh.
Mekanismr Identifikasi Jenis Hiu dan Pari untuk Perdagangan EkspornyaDidi Sadili
Beberapa jenis hiu dan pari ada yang berstatus dilindungi yang artinya jenis hiu dan pari tersebut dilarang untuk ditangkap, diperdagangkan, dan dikonsumsi. Ada juga beberapa jenis hiu yang dilarang untuk diekspor. Badan Karantina Ikan, mensyaratkan untuk jenis hiu dan pari yang akan diekspor dapat dikeluarkan Healt Certificate, HC nya apabila dilampirkan surat rekomendasi dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) Ditjen Pengelolaan Ruang Laut KKP yang menyatakan bahwa produk jenis hiu dan pari yang akan diekspor tidak termasuk dari jenis yang dilindungi dan atau yang dilarang diekspor.
Prosedur Pengajuan dan Pembayaran Kegiatan Lanjutan APBN sesuai PMK no. 243 t...Didi Sadili
Kegiatan pekerjaan APBN terutama pembangunan fisik tidak selalu dapat diselesaikan pada bulan Desember tetapi ada yang memerlukan waktu tambahan atau diluncurkan ke beberapa hari di tahun berikutnya. Buku kecil ini bisa menjadi tuntunan agar proses penagihan pembayarannya ke kppn setempat dapat dilakukan dan benar.
Peraturan terkait biota laut yang dilindungiDidi Sadili
Biota laut yang dimaksud disini adalah ikan yaitu segala jenis organisme yang seluruh atau sebagian hidupnya di dalam lingkungan perairan laut.
Yang terdiri dari:
1. pisces (ikan bersirip),
2. crustacea (udang, rajungan, kepiting dsb), 3. mollusca (kerang, tiram, cumi cumi, gurita, siput, dsb), 4. coelentarata (ubur ubur dsb), 5. echinodermata (teripang, bulu babi, dsb), 6. ampibia (kodok dsb), 7. reptilia (buaya, penyu, kura kura, biawak, ular air, dsb), 8. mamalia (paus, lumba lumba, pesut, dugong/duyung, dsb), dan 9. algae (rumput laut dan tumbuhan lain yang hidupnya di air).
Pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak PNBP dari Pemanfaatan Kawasan Konse...Didi Sadili
Perbedaan pengertian pajak dan PNBP terletak pada: 1) sumbernya dan 2) tingkat pelayanan dari pemerintah. Kawasan Konservasi Perairan Nasional walaupun sebagai wilayah yang dilindungi namun tetap memiliki peluang untuk menghasilkan PNBP. Ada 10 Kawasan Konservasi Perairan Nasional di Indonesia ini yang dikelola oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Dasar hokum dari penarikan PNBP dari pemanfaatan Kawasan Konservasi Perairan Nasional adalah Peraturan Pemerintah No. 75 tahun 2015 tentang Jenis dan Tarif PNBP di Kementerian Kelautan dan Perikanan
Mengakhiri Pelaksanaan Proyek CCDP - IFAD, Pembangunan Masyarakat PesisirDidi Sadili
Project CCDP IFAD atau Proyek Pembangunan Masyarakat Pesisir, Coastal Community Development Project telah berjalan sejak tahun 2013 dan akan diakhiri pada penghujung tahun 2017 ini telah memperlihatkan hasil cukup yang meyakinkan. Slide ini memperlihatkan sejak dari tujuan dari proyek CCDP IFAD sampai contoh contoh keberhasilannya.
Pengelompokan Pulau-Pulau Kecil Berdasarkan Letak Geografis dan Status Perunt...Didi Sadili
pengelompokkan pulau-pulau kecil berdasarkan letak geografis dan status peruntukannya menjadi hal yang penting, agar pengelolaannya seperti perencanaanya, pemanfaatannya, dan pengawasannya menjadi lebih baik dan terarah
Rencana Pengembangan Ekowisata Berbasis Pendidikan di Pulau Cemara Besar di K...Didi Sadili
Pulau Cemara Besar yang berada dalam gugusan pulau-pulau Karimun Jawa di Jawa Tengah merupakan milik Kementerian Kelautan dan Perikanan dan memiliki potensi yang cukup besar untuk dikembangkan sebagai kawasan wisata sebagaimana pulau-pulau kecil lainnya dalam gugusan kepulauan Karimun Jawa.
Pengembangan Pulau Cemara Besar tidak terlepas dari tugas dan fungsi dari KKP
Penerimaan Negara Bukan Pajak, PNBP dari Kegian Ekonomi di Kawasan Konservasi...Didi Sadili
Peluang PNBP dari kegiatan wisata bahari di kawasan konservasi perairan cukup besar karena trend wisata bahari khususnya ke kawasan konservasi perairan terus meningkat
Medic conservation in indonesian dugongs. a physiologycal and pathological pe...Didi Sadili
Dugong lebih dikenal dengan nama duyung yang mana asal katanya dari duyung dalam bahasa melayu yang artinya perempuan laut. Sehingga di asia Tenggara, dugong lebih dikenal dengan sebutan duyung. Sebutan lain unuk dugong adalah; duyung, duyong, perempuan laut, ikan duyung, babi laut, ruyung, dan dio. Dugong di seluruh dunia sering dikaitkan dengan dongeng tentang putri duyung 9mermaid). Dugong itu sendiri yang dalam bahasa latinnya Dugon dugong merupakan ordo sirenia dan famili dari dugongidae adalah salah satu jenis dari mamalia laut yang memiliki ciri sebagaimana umumnya mamalia yang ada di daratan, yaitu: bernafas dengan paru paru, melahirkan, dan menyusia anaknya.
melestarikan dugong dilakukan salah satunya melalui studi fisiologi dari dugong itu sendiri. dengan mengetahui fisiologinya berarti kita akan lebih memahami bagaimana dugong itu harus dilestarikan
Ancaman dan pemanfaatan dugong di indonesiaDidi Sadili
sebelum tahun 1990, populasi dugong di perairan Indonesia ada 10.000 ekor, pada tahun 1990 tinggal 1000 ekor, dan kini mungkin tersisa sedikit sekali.
IUCN sudah memasukan dugong kepada status vulnerable begitu juga di CITES yang memasukannya kedalam Apendiks 1 pada tahun 2007, dan di Indonesia sendiri, dugong berstatus dilindungi berdasarkan Peraturan Pemerintah No 7 tahun 1999 tentang Pengawetan Satwa dan Tumbuhan. Dengan status dilindungi, artinya dugong beserta bagian tubuhnya, tidak boleh ditangkap, diperdagangkan, menyimpan, dan mengkonsumsinya.
Pemanfaatan bentuk lain masih bisa dilakukan yaitu melalui pemanfaatan non ekstraktif seperti dalam bentuk wisata, pendidikan, dan penelitian. Kiswara (2016) menghitung nilai ekonomi dari satu ekor dugong, apabila diperdagangkan atau dikonsumsi hanya Rp 6 juta saja, namun apabila dijadikan kegiatan wisata, nilainya dapat mencapai Rp 6 milyar.
Konservasi melalui pelesatarian dugong diperlukan sekali, selain tindakan pelesatarian terhadap individu dugongnya juga diperlukan pelestarian terhadap habitatnya yang berupa padang lamun.
Status and conservation of dugong in indonesiaDidi Sadili
sebelum tahun 1990, populasi dugong di perairan Indonesia ada 10.000 ekor, pada tahun 1990 tinggal 1000 ekor, dan kini mungkin tersisa sedikit sekali.
IUCN sudah memasukan dugong kepada status vulnerable begitu juga di CITES yang memasukannya kedalam Apendiks 1 pada tahun 2007, dan di Indonesia sendiri, dugong berstatus dilindungi berdasarkan Peraturan Pemerintah No 7 tahun 1999 tentang Pengawetan Satwa dan Tumbuhan. Dengan status dilindungi, artinya dugong beserta bagian tubuhnya, tidak boleh ditangkap, diperdagangkan, menyimpan, dan mengkonsumsinya.
Pemanfaatan bentuk lain masih bisa dilakukan yaitu melalui pemanfaatan non ekstraktif seperti dalam bentuk wisata, pendidikan, dan penelitian. Kiswara (2016) menghitung nilai ekonomi dari satu ekor dugong, apabila diperdagangkan atau dikonsumsi hanya Rp 6 juta saja, namun apabila dijadikan kegiatan wisata, nilainya dapat mencapai Rp 6 milyar.
Konservasi melalui pelesatarian dugong diperlukan sekali, selain tindakan pelesatarian terhadap individu dugongnya juga diperlukan pelestarian terhadap habitatnya yang berupa padang lamun.
Habitat dugong adalah padang lamun dimana lamun merupakan makanannya. Lamun yang dimakan oleh dugong tidak hanya pucuk daunnya saja tetapi juga sampai ke akar akarnya dengan cara di’buldozer’. Keberadaan luasan lamun di indonesia semakin menyempit baik disebabkan oleh adanya degradasi lingkungan maupun karena alih fungsi dari ekosistem perairannya. Semakin menyempitnya luasan ekosistem lamun berakibat langsung terhadap keberadaan populasi dugong. Selain itu, tekanan terhadap dugong itu sendiri juga semakin meningkat terutama melalui pemanfaatan / penangkapan untuk diambil daging, gigi taring, tulang, dan air matanya.
Semua bagian dari tubuh dugong bernilai ekonomi tinggi, seperti dagingnya untuk dikonsumsi, gigi taringnya untuk pipa rokok, dan air matanya untuk parfum. Menurut Kiswara (2016); sebelum tahun 1990, populasi dugong di perairan Indonesia ada 10.000 ekor, pada tahun 1990 tinggal 1000 ekor, dan kini mungkin tersisa sedikit sekali.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Fundamental gerakan pramuka merupakan dasar dasar apa saja yang harus dimiliki oleh seorang pramuka
Fundamental Gerakan Pramuka meliputi :
1. Definisi dari istilah Pramuka, Pendidikan Kepramukaan, Kepramukaan dan Gerakan Pramuka
2. Tujuan Gerakan Pramuka ( Karakter, Keterampilan, Kebangsaan)
3. Kurikulum Pendidikan Kepramukaan ( SKU, SKK, SPG )
4. PDK dan MK (PDK= Prinsip Dasar Kepramukaan , MK= Metode Kepramukaan )
5. Sistem Among dan Kiasan Dasar
6. Pengembangan Karakter SESOSIF
7. Ketrampilan Kepramukaan dan Teknik Kepramukaan
8. Indikator Ketercapaian Tujuan ( Happy, Healthy, Helpful, Handycraft )
9. Tujuan Akhir (Hidup Bahagia, Mati Bahagia )
Tentang Fundamental Gerakan Pramuka tersebut dapat dijabarkan sbb :
1. Definisi
a. Pramuka adalah setiap warga negara Indonesia yang secara sukarela aktif dalam pendidikan Kepramukaan serta berusaha mengamalkan Satya Pramuka dan Darma Pramuka.
b. Pendidikan Kepramukaan adalah proses pembentukan kepribadian, kecakapan hidup, dan akhlak mulia pramuka melalui penghayatan dan pengamalan nilai-nilai kepramukaan.
c. Kepramukaan adalah proses pendidikan nonformal di luar lingkungan sekolah dan diluar linkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka denga Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak, dan budi pekerti luhur (SK Kwarnas No. 231 Tahun 2017)
d. Gerakan Pramuka adalah organisasi yang dibentuk oleh pramuka untuk menyelenggarakan pendidikan Kepramukaan
b. 8 MK (Metode Kepramukaan), meliputi:
1. Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka;
2. Belajar sambil melakukan;
3. Kegiatan berkelompok, bekerjasama, dan berkompetisi;
4. Kegiatan yang menarik dan menantang;
5. Kegiatan di alam terbuka;
6. Kehadiran orang dewasa yang memberikan bimbingan, dorongan, dan dukungan;
7. Penghargaan berupa tanda kecakapan; dan
8. Satuan terpisah antara putra dan putri.
5. Sistem Among dan Kiasan Dasar
Dalam melaksanakan pendidikan kepramukaan digunakan Sistem Among.
Sistem Among merupakan proses pendidikan kepramukaan yang membentuk peserta didik agar berjiwa merdeka, disiplin, dan mandiri dalam hubungan timbal balik antarmanusia.
Sistem Among memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan diri dengan bimbingan orang dewasa melalui prinsip kepemimpinan sebagai berikut:
Ing ngarso sung tulodo maksudnya di depan menjadi teladan;
Ing madyo mangun karso maksudnya di tengah membangun kemauan; dan
Tutwuri handayani maksudnya di belakang memberi dorongan ke arah kemandirian yang lebih baik.
. Pengembangan Karakter SESOSIF
Di dalam SKU, SKK, dan SPG mengandung inti SESOSIF, yaitu : Spiritual, Emosional, Sosial, Intelektual, dan Fisik.
Yang kesemuanya itu ditumbuhkembangkan dalam diri seorang pramuka. Keterpaduan kelima area pengembangan diri itu akan mengantarkan sang Pramuka menjadi generasi bangsa yang unggul.
7. Ketrampilan Kepramukaan dan Teknik Kepramukaan
Tantangan dan Upaya Konservasi Ikan Hiu di Indonesia
1. TANTANGAN UPAYA KONSERVASI HIU DI INDONESIA
DR. IR. TONI RUCHIMAT, M.Sc
SUBDIT KONSERVASI JENIS
DIREKTORAT KONSERVASI KAWASAN DAN JENIS IKAN
DITJEN KELAUTAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
2013
2. Konservasi Sumberdaya Ikan untuk Perikanan Berkelanjutan
PELUANG
MASALAH • Mega-biodiversity
• Kemiskinan • Competitive Advantage
• SDM • Backward and forward linkage
POTENSI
• Pencemaran • Renewable resources
• Wilayah
• Tangkap Lebih • SD Hayati • Investasi-efisiensi tinggi
• Destructive fishing • SD Non Hayati • Locally based-global orientation
• Illegal fishing • Jasa Lingkungan
• Over fishing • Sosial - Kultural TANTANGAN : HARMONISASI
• Rawan bencana • Kelestarian Lingkungan
• Ekonomi
• Konservasi Ekosistem (Kawasan Konservasi)
• Konservasi Jenis dan Genetik KONSERVASI
• Pembinaan dan Penguatan SDM SUMBERDAYA
• Penguatan Kebijakan, Peraturan dan Pedoman
• Kerjasama (Lokal, Regional, Internasional) IKAN, KP3K
GOAL
• Sustainable Fisheries
• Sustainable Prosperity for Communities
3. GRAND STRATEGY
KELAUTAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL 2010-2014
SASARAN INDIKATOR
1. ZONASI KAWASAN
1. SUMBERDAYA MINAPOLITAN,
KELAUTAN DAN MITAGASI BENCANA
PERIKANAN DAN ADAPTASI
DIMANFAATAKAN PERUBAHAN IKLIM
MENGELOLA SECARA OPTIMAL 2. TERKELOLANYA
SUMBERDAYA DAN KAWASAN
BERKELANJUTAN
KELAUTAN DAN KONSERVASI
2. KONSERVASI (EKOSISTEM
PERIKANAN KAWASAN DAN JENIS
SECARA TERUMBU KARANG,
BIOTA PERAIRAN LAMUN,
BEKELANJUTAN YANG DILINDUNGI MANGROVE) &
DIKELOLA SECARA JENIS BIOTA
BERKELANJUTAN PERAIRAN YG
3. PULAU-PULAU KECIL TERANCAM PUNAH
BERNILAI EKONOMI 3. MASUKNYA
TINGGI INVESTASI DI
PULAU KECIL
4. Permasalahan Konservasi Jenis
Over fishing
Upaya konservasi belum berimbang dengan
laju pemanfaatan
Meningkatnya laju kepunahan spesies
Kerusakan habitat
Pencemaran
Alih fungsi lahan
Pemanfaatan tidak ramah lingkungan
Keterbatasan data dan informasi spesies
Seminar Kebijakan Pengelolaan Berkelanjuta Perikanan Hiu di Indonesia
5. Dasar Hukum
UU Nomor 31 tahun 2004 tentang “Perikanan” jo UU Nomor 45 tahun 2009;
UU Nomor 27 tahun 2007 tentang “Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-
Pulau Kecil”
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 1978 tentang
Pengesahan Convention on Internastional Trade in Endangered Species of
Wild Fauna and Flora (CITES)
Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 2007 tentang Konservasi SD Ikan”
Permen KP Nomor 3 tahun 2010 tentang “Tata Cara Penetapan Status
Perlindungan Jenis Ikan”
Permen KPNomor 4 tahun 2010 tentang Tata Cara Pemanfaatan Jenis dan
Genetik Ikan;
Seminar Kebijakan Pengelolaan Berkelanjuta Perikanan Hiu di Indonesia
7. Tujuan Konservasi Jenis Ikan :
1. Melindungi jenis ikan yang terancam
punah;
2. Mempertahankan keanekaragaman jenis
ikan;
3. Memelihara keseimbangan dan
kemantapan ekosistem; dan
4. Memanfaatkan sumberdaya ikan secara
berkelanjutan.
Seminar Kebijakan Pengelolaan Berkelanjuta Perikanan Hiu di Indonesia
8. Konservasi Jenis Ikan Dilakukan Melalui :
1. Penggolongan jenis ikan;
2. Penetapan status perlindungan jenis ikan;
3. Pemeliharaan;
4. Pengembangbiakan; dan
5. Penelitian dan pengembangan.
Seminar Kebijakan Pengelolaan Berkelanjuta Perikanan Hiu di Indonesia
9. Kriteria Jenis Ikan Dilindungi:
1. Terancam punah;
2. Langka;
3. Daerah penyebaran terbatas;
4. Terjadinya peurunan populasi secara
drastis; dan
5. Tingkat kemampuan reproduksi rendah.
Seminar Kebijakan Pengelolaan Berkelanjuta Perikanan Hiu di Indonesia
10. Status Konservasi SD Ikan Hiu
Hiu gergaji (Pritis microdon) dilindungi secara nasional melalui PP
7/99, App II CITES dlm proses ke App I pada COP CITES,
Maret 2013.
6 spesies diusulkan masuk dalam daftar App II CITES pada COP
CITES 2010 (berhasil di reject) : Sphyrna leweni, S. Mokarran,
S. zygaena, Carcharhinus plumbeus, C. obscurus dan C. longimanus
Hiu paus (Rhyncodon typus) masuk dalam Daftar Appendik II
CITES, saat ini sedang dlm proses perlindungan nasional.
4 spesies hiu : Sphyrna leweni, S. Mokarran, S. zygaena dan
Lamna nasus masuk dalam daftar Appendik II CITES pada COP
16 tahun 2013 di Bangkok.
Famili Alopiidae /treasure shark dilindungi secara internasional
berdasarkan Resolusi 10/12 IOTC tetapi belum mempunyai
payung hukum nasional (sedang diinisiasi oleh Dit. KKJI)
Seminar Kebijakan Pengelolaan Berkelanjuta Perikanan Hiu di Indonesia
11. Urgensi Regulasi KhususSD Hiu
Indonesia merupakan penangkap ikan hiu terbesar
dunia, belum ada regulasi khusus tentang pengelolaan
SD hiu
Meningkatnya trend spesies hiu yang masuk dalam
kategori red list IUCN;
Tekanan dan kekhawatiran internasional akan
kelestarian SD Hiu;
Penangkapan hiu dikaitkan dengan keberlangsungan
ekspor perikanan tuna;
Kepentingan nasional untuk menjaga kelestarian SD
Hiu sebagai sumber pendapatan masyarakat.
Seminar Kebijakan Pengelolaan Berkelanjuta Perikanan Hiu di Indonesia
12. Isu Konservasi Spesies dan Perikanan Tangkap
Indonesia sebagai penghasil/penangkap hiu terbesar
dunia.
Hiu tidak hanya tertangkap sebagai By-Catch hiu pada
pengoperasian rawai / tuna longline, tetapi sudah
menjadi target penangkapan komersial;
Over fishing hiu untuk diambil siripnya (ex. Perburuan
hiu di sekitar perairan laut timor);
Cara penangkapan hiu (pengambilan sirip hiu), banyak
mendapat kecaman internasional.
Seminar Kebijakan Pengelolaan Berkelanjuta Perikanan Hiu di Indonesia
13. Program Konservasi Pengelolaan Hiu
Mendorong adanya regulasi khusus tentang perikanan
hiu secara nasional;
Menyusun Rencana Aksi Pengelolaan (NPOA);
Menghindari ancaman kepunahan spesies;
Memperkuat posisi Indonesia dlm kerjasama
internasional yang terkait isu konservasi hiu;
Seminar Kebijakan Pengelolaan Berkelanjuta Perikanan Hiu di Indonesia
14. NEXT..
Upaya Konservasi Ikan Hiu
Mendukung
Pengelolaan Perikanan Berkelanjutan
TERIMA KASIH
Seminar Kebijakan Pengelolaan Berkelanjuta Perikanan Hiu di Indonesia