Dokumen ini membahas tentang faktor-faktor pembatas yang dapat mempengaruhi keberadaan organisme di perairan. Tiga faktor pembatas utama yang dijelaskan adalah batas toleransi suatu organisme terhadap suhu, kadar garam, dan jenis makanan, serta bagaimana faktor lingkungan yang berada di luar batas toleransi akan menjadi faktor pembatas. Dokumen ini juga menjelaskan tentang faktor kompensasi dan ekotipe yang
Kebutuhan protein pada ikan herbivora , formulasi pakan, dan peranan protein ...Ari Panggih Nugroho
Ikan herbivora merupakan ikan yang memakan tumbuh-tumbuhan. Ikan hebivora pertumbuhannya cenderung lambat jika di bandingkan jenis ikan omnivora dan karnivora. Kebutuhan protein bagi ikan herbivora tentunya berbeda dengan jenis ikan omnivora dan karnivora.
Kebutuhan protein pada ikan herbivora , formulasi pakan, dan peranan protein ...Ari Panggih Nugroho
Ikan herbivora merupakan ikan yang memakan tumbuh-tumbuhan. Ikan hebivora pertumbuhannya cenderung lambat jika di bandingkan jenis ikan omnivora dan karnivora. Kebutuhan protein bagi ikan herbivora tentunya berbeda dengan jenis ikan omnivora dan karnivora.
Ciri-Ciri
Variasi suhu tidak mencolok
Tumbuhan yang paling banyak ditemui adalah jenis ganggang
Organisme yang hidup di dalam ekosistem ini telah mengalami adaptasi
Kadar garam sangat rendah
Ekosistem Lentik (Air Tenang)
Ekosistem Lotik (Air yang Mengalir)
Ciri-Ciri
Variasi suhu tidak mencolok
Tumbuhan yang paling banyak ditemui adalah jenis ganggang
Organisme yang hidup di dalam ekosistem ini telah mengalami adaptasi
Kadar garam sangat rendah
Ekosistem Lentik (Air Tenang)
Ekosistem Lotik (Air yang Mengalir)
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Ekologi perairan 2007 2008 - 5 faktor pembatas
1. DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN
Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 10 Kampus Unhas Tamalanrea Makassar, 90245
Tlp. 586025, Fax. 586025
EKOLOGI PERAIRAN
FAKTOR PEMBATAS
Prof. Dr. Ir. Ambo Tuwo, DEA.
Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan - Universitas Hasanuddin
Makassar
2010
2. PENDAHULUAN
Faktor Pembatas
Keberadaan suatu organisme atau kelompok
organisme tergantung pada faktor
lingkungan
Faktor lingkungan yang melampaui batas
toleransi organisme disebut faktor pembatas
Hukum Minimum Leibig
Faktor/unsur yang tersedia dalam jumlah
minimum atau terlalu tinggi akan menjadi
faktor pembatas (kasus pada tumbuhan)
Hanya berlaku apabila aliran masuk & keluar
dari ekosistem berada dalam keadaan
seimbang dan tanpa pengaruh interaksi
Contoh : Nitrogen pada ekosistem
padang lamun
3. BATAS TOLERANSI
Berbeda pada setiap jenis faktor
Menentukan luas penyebaran (Luas = Euri,
Sempit = Steno)
Kadar Garam (Eurihalin, Stenohalin)
Suhu (Euritermal - Stenotermal)
Jumlah jenis makanan yang dapat
dimakan (Euriphagic, Stenophagic)
Tergantung pada fase perkembangan
(fase larva, juvenil, dewasa)
4. BATAS TOLERANSI
Jika suatu faktor lingkungan tidak optimum
untuk suatu jenis organisme, maka batas
toleransi organisme tersebut terhadap faktor
lain bisa menurun
Jika suhu berada di atas batas optimum,
maka daya tahan suatu organisme terhadap
bahan beracun dalam air akan menurun
Suatu jenis organisme terkadang tidak hidup
pada kondisi optimum
Fitoplankton akan tumbuh lebih baik pada
intensitas cahaya tinggi dipermukaan air
Namun karena suhu dipermukaan lebih
panas, maka fitoplankton lebih
terkonsentrasi pada kedalaman sedikit di
bawah permukaan
5. FAKTOR KOMPENSASI DAN EKOTIPE
Organisme selalu berusaha beradaptasi
dan memodifikasi lingkungan fisik untuk
mengurangi pengaruh negatif terhadap
lingkungan
Organisme yang mempunyai penyebaran
yang luas mempunyai kemampuan
beradaptasi secara lokal (Ekotipe)
Ubur-ubur jenis Aurelia aurita dapat
merubah suhu optimalnya sesuai suhu
rata-rata pada setiap lintang (Halifax : 5 -
20 oC, Tortugas : 25 - 35 oC)
6. REGULATOR
Faktor pembatas dapat berfungsi
sebagai regulator yang menguntungkan
Musin akan
mempengaruhi/menentukan aktivitas
reproduksi
Faktor pembatas di laut :
Suhu, cahaya, salinitas, gas terlarut,
unsur hara, padatan tersuspensi