Sim,widyaningsih,hapzi ali implikasi etis sistem informasi manajemen .mercu b...WidyaNingsih24
Sim,widyaningsih,hapzi ali implikasi etis sistem informasi manajemen .mercu buana,jakarta,2018.Tugas akhir semester yang di peruntuhkan untuk syarat nilai ujian akhir semster tahun ajaran 2017/2018 dosen pengampu Prof Hapzi Ali
Sim,widyaningsih,hapzi ali implikasi etis sistem informasi manajemen .mercu b...WidyaNingsih24
Sim,widyaningsih,hapzi ali implikasi etis sistem informasi manajemen .mercu buana,jakarta,2018.Tugas akhir semester yang di peruntuhkan untuk syarat nilai ujian akhir semster tahun ajaran 2017/2018 dosen pengampu Prof Hapzi Ali
Kali ini saya akan menshare kepada pelajar maupun mahasiswa tentang Pancasila Sebagai Sistem Etika, semoga kalian suka dan Tugas Kalian Dapat terbantu oleh Powerpoint ini..
*Jika Tidak Keberatan, Silahkan Like, Comment ataupun Bagikan kepada seluruh teman kalian. "Sebarkanlah walau hanya satu ayat"
Jika ada yang ingin ditanyakan silahkan kontak saya
Contact Pengirim
ig : dimar_aji
line: dimar9098
Salam Mahasiswa !!
Salam Berkarya !!
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Fundamental gerakan pramuka merupakan dasar dasar apa saja yang harus dimiliki oleh seorang pramuka
Fundamental Gerakan Pramuka meliputi :
1. Definisi dari istilah Pramuka, Pendidikan Kepramukaan, Kepramukaan dan Gerakan Pramuka
2. Tujuan Gerakan Pramuka ( Karakter, Keterampilan, Kebangsaan)
3. Kurikulum Pendidikan Kepramukaan ( SKU, SKK, SPG )
4. PDK dan MK (PDK= Prinsip Dasar Kepramukaan , MK= Metode Kepramukaan )
5. Sistem Among dan Kiasan Dasar
6. Pengembangan Karakter SESOSIF
7. Ketrampilan Kepramukaan dan Teknik Kepramukaan
8. Indikator Ketercapaian Tujuan ( Happy, Healthy, Helpful, Handycraft )
9. Tujuan Akhir (Hidup Bahagia, Mati Bahagia )
Tentang Fundamental Gerakan Pramuka tersebut dapat dijabarkan sbb :
1. Definisi
a. Pramuka adalah setiap warga negara Indonesia yang secara sukarela aktif dalam pendidikan Kepramukaan serta berusaha mengamalkan Satya Pramuka dan Darma Pramuka.
b. Pendidikan Kepramukaan adalah proses pembentukan kepribadian, kecakapan hidup, dan akhlak mulia pramuka melalui penghayatan dan pengamalan nilai-nilai kepramukaan.
c. Kepramukaan adalah proses pendidikan nonformal di luar lingkungan sekolah dan diluar linkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka denga Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak, dan budi pekerti luhur (SK Kwarnas No. 231 Tahun 2017)
d. Gerakan Pramuka adalah organisasi yang dibentuk oleh pramuka untuk menyelenggarakan pendidikan Kepramukaan
b. 8 MK (Metode Kepramukaan), meliputi:
1. Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka;
2. Belajar sambil melakukan;
3. Kegiatan berkelompok, bekerjasama, dan berkompetisi;
4. Kegiatan yang menarik dan menantang;
5. Kegiatan di alam terbuka;
6. Kehadiran orang dewasa yang memberikan bimbingan, dorongan, dan dukungan;
7. Penghargaan berupa tanda kecakapan; dan
8. Satuan terpisah antara putra dan putri.
5. Sistem Among dan Kiasan Dasar
Dalam melaksanakan pendidikan kepramukaan digunakan Sistem Among.
Sistem Among merupakan proses pendidikan kepramukaan yang membentuk peserta didik agar berjiwa merdeka, disiplin, dan mandiri dalam hubungan timbal balik antarmanusia.
Sistem Among memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan diri dengan bimbingan orang dewasa melalui prinsip kepemimpinan sebagai berikut:
Ing ngarso sung tulodo maksudnya di depan menjadi teladan;
Ing madyo mangun karso maksudnya di tengah membangun kemauan; dan
Tutwuri handayani maksudnya di belakang memberi dorongan ke arah kemandirian yang lebih baik.
. Pengembangan Karakter SESOSIF
Di dalam SKU, SKK, dan SPG mengandung inti SESOSIF, yaitu : Spiritual, Emosional, Sosial, Intelektual, dan Fisik.
Yang kesemuanya itu ditumbuhkembangkan dalam diri seorang pramuka. Keterpaduan kelima area pengembangan diri itu akan mengantarkan sang Pramuka menjadi generasi bangsa yang unggul.
7. Ketrampilan Kepramukaan dan Teknik Kepramukaan
11. Kode Etik ASN
6. Tidak menyalah gunakan informasi
8. Cermat, disiplin
9. Hormat, sopan, tanpa tekanan
2. Sesuai peraturan
11. Perintah atasan
5. Menjaga kerahasian
4. Tanggung jawab Efektif,
Efisien BMD3. Menghindari Konflik kepentingan
10. Memberi Informasi yang benar
12. Mengikuti peraturan disiplin ASN
1. Memegang teguh nilai dasar ASN
7. Jujur, bertanggung jawab, berintegritas
12. Kode Etik ASN
a. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung
jawab, dan berintegritas tinggi;
b. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
c. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa
tekanan;
d. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
e. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan
atau Pejabat yang Berwenang sejauh tidak
bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan dan etika pemerintahan;
f. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan
negara;
g. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif, dan efisien;
h. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam
melaksanakan tugasnya;
13. i. Memberikan informasi secara benar dan tidak
menyesatkan kepada pihak lain yang
memerlukan informasi terkait kepentingan
kedinasan;
j. tidak menyalahgunakan informasi intern
negara, tugas, status, kekuasaan, dan
jabatannya untuk mendapat atau mencari
keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau
untuk orang lain;
k. memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu
menjaga reputasi dan integritas ASN; dan
l. melaksanakan ketentuan peraturan perundang-
undangan mengenai disiplin Pegawai ASN
14. Etika Menurut Catalano
ETIKA SEBAGAI SISTEM PENILAIAN PERILAKU
SERTA KEYAKINAN UNTUK MENENTUKAN
PERBUATAN YANG PANTAS GUNA MENJAMIN
ADANYA PERLINDUNGAN HAK-HAK INDIVIDU,
MENCAKUP CARA-CARA DALAM PENGAMBILAN
KEPUTUSAN UNTUK MEMBANTU MEMBEDAKAN
HAL-HAL YANG BAIK DAN YANG BURUK SERTA
MENGARAHKAN APA YANG SEHARUSNYA
DILAKUKAN SESUAI NILAI-NILAI YANG DIANUT.
15. Etika menurut Ahmad Amin
Etika adalah satu pengetahuan yang
menjelaskan tentang arti baik dan buruk
serta apa yang seharusnya dilakukan
oleh manusia, juga menyatakan satu
tujuan yang perlu diraih manusia dalam
perbuatannya serta menunjukkan arah
untuk melakukan apa yang seharusnya
didilakukan oleh manusia.
16. Apaitu Etika…???
ETIKA
1
Ilmu tentang
apa yang baik
dan apa yang
buruk dan
tentang hak
dan kewajiban
moral
2
Kumpulan
asas atau nilai
yang
berkenaan
dengan akhlak
3
Nilai mengenai
benar dan
salah yang
dianut suatu
golongan atau
masyarakat
Menurut Bertens (2000):
ETIKA ETIKA
17. Etika
Dalam bahasa Yunani Kuno: “ethikos”, berarti “timbul dari
KEBIASAAN ATAU WATAK”
Pola perilaku atau kebiasaan yang baik dan dapat diterima
oleh lingkungan pergaulan seseorang atau sesuatu
organisasi tertentu.
Banyak dikembangkan dalam suatu sistem organisasi
sebagai norma norma yang mengatur dan mengukur
profesionalisme seseorang. Etika ASN, Etika Kedokteran,
Etika Jurnalistik, Etika Hukum, dll.
17
18. www.themegallery.com
LOGO
A R T I P E N T I N G E T I K A
D A L A M O R G A N I S A S I
Ketentuan dan norma kehidupan yang berlaku dalam suatu
kelompok masyarakat atau satu organisasi.
Etika berkaitan dengan perilaku manusia
Etika memberikan prinsip yang kokoh dalam berperilaku
Adanya dinamika manusia dengan segala konsekuensinya
Etika berkaitan erat dengan sistem nilai manusia
PENGERTIAN E T I K A
ALASAN DIPERLUKANNYA E T I K A
MANFAAT E T I K A DALAM ORGANISASI
Kebersamaan
Empati
Kepedulian
Kedewasaan
Orientasi Organisasi
Respect
Kebajikan
Integritas
Inovatif
Keunggulan
Keluwesan
Kearifan
19. www.themegallery.com
LOGO
PENGERTIAN DAN FUNGSI ETIKA
PENGERTIAN
FUNGSI ETIKA
MORAL (asal kata “MORES”), berarti Tata Cara, Kebiasaan,
Adat.
ETIKA, adalah seperangkat nilai yang dijadikan acuan.
ETIKA KERJA, adalah nilai-nilai yang menjadi acuan dalam
aktivitas kerja atau suatu profesi.
PERILAKU BERMORAL, adalah perilaku yang sesuai
dengan harapan kelompok sosial.
PERILAKU ETIS, adalah perilaku yang sesuai dengan
sistem nilai yang ditetapkan.
SEBAGAI UKURAN BAIK-BURUK, WAJAR-TIDAK WAJAR, & BENAR-
SALAH
LANDASAN BERTINDAK DALAM SEBUAH KEHIDUPAN KOLEKTIF
YANG PROFESIONAL
UNTUK MENJALANKAN VISI DAN MISI LEMBAGA / INSTITUSI
UNTUK MENJAGA CITRA LEMBAGA / INSTITUSINRDW- STANDAR ETIKA
PUBLIK
20. Ciri-cirietika adalah:
Etikatetap berlaku meskipuntidak ada orang lainyang
menyaksikan.
Etikasifatnya absolut atau mutlak.
Dalam etikaterdapat carapandang dari sisibatiniah
manusia.
Etikasangat berkaitandengan perbuatan atau perilaku
manusia.
21. ALIRAN PEMIKIRAN ETIKA
TEORI
RASIONAL
TEORI
INTUITIF
TEORI
WAHYU
Manusia
menentukan
apa yang
baik dan
buruk
berdasar
penalaran
atau logika
Manusia
secara
naluriah atau
otomatis
mampu
membedakan
hal yang baik
dan buruk
TEORI
EMPIRIS
Etika diambil
dari
pengalaman
dan
dirumuskan
sebagai
kesepakatan
Ketentuan
baik dan
buruk
datang dari
Yang Maha
Kuasa
25. Dari total pegawai negeri sipil (PNS) di
Indonesia yang berjumlah 4,475 juta,
menurut dia, 64% di antaranya hanya
memiliki kemampuan administratif. "Ada
juga guru 37%, dan tenaga kesehatan
4,43%," kata Asman.
Kualitas PNS rendah
Menpan RB Asman Abnur,
26.
27.
28.
29.
30. Permasalah Birokrasi
1. Pelayanan yang Buruk;
2. Korupsi;
3. Organisasi yang Gemuk;
4. Profesionalisme Rendah;
5. Inefisiensi dan Inefektivitas;
6. Kurang Berkoordinasi/ Ego Sektoral;
7. Kebijakan yang Tumpang Tindih ;
8. Politisasi dan Intervensi Politik;
9. Cultureset --Feodalistik
31. SUMBER ETIKA
1. AGAMA
2. LINGKUNGAN MASYARAKAT UMUM
3. PERATURAN-PERATURAN FORMAL
4. LINGKUNGAN KETETANGGAAN
5. LINGKUNGAN KELUARGA
6. HATINURANI INDIVIDUAL
DIADAPTASI DARI: DJADJA SAEFULAH
(2009)
PERILAKU/
PERBUATAN
32. SUMBER ETIKA PUBLIK
1. AGAMA
2. NORMA DAN NILAI MASYARAKAT
3. IDEOLOGI NEGARA
4. UUD
5. UU
6. PP
7. PERATURAN LAIN
(BAIK UMUM MAUPUN
DEPARTEMENTAL
8. PERATURAN DAN KETENTUAN UNIT
KERJA/LEMBAGA SETEMPAT
9. PERINTAH ATASAN
DIADAPTASI DARI: DJADJA SAEFULAH (2009)
PERILAKU
PEJABAT
PUBLIK
33. DEFINISI
ETIKA PUBLIK
Refleksi tentang Standar /
norma yang menentukan
baik/buruk, benar/salah
perilaku, tindakan dan
keputusan untuk
mengarahkan kebijakan
publik dalam rangka
menjalankan tanggung
jawab pelayanan publik
3 FOKUS
1. Pelayanan publik yang
berkualitas dan relevan
2. Sisi dimensi Reflektif, Etika
Publik berfungsi sebagai
bantuan dalam menimbang
pilihan sarana kebijakan
publik dan alat evaluasi.
3. Modalitas Etika,
menjembatani antara
norma moral dan tindakan
faktual
NRDW- STANDAR ETIKA PUBLIK
POLITICAL SOCIETY CIVIL SOCIETY
34. www.themegallery.com
LOGO
NILAI-NILAI ETIKA PUBLIK
Nilai-nilai etika yang disepakati bersama sebagai pola perilaku
dikenal sebagai kode etik. Kode etik dirumuskan dalam rangka
pencegahan terhadap kemungkinan perilaku yang tidak santun,
dan demi kepentingan organisasi .
Pelayanan kepada masyarakat adalah pelayanan di atas pelayanan kepada diri
sendiri.
Rakyat adalah berdaulat dan mereka yang bekerja dalam instansi pemerintah pada
akhrnya bertanggung jawab kepada rakyat.
Hukum mengatur semua tindakan dari instansi pemerintah.
Manajemen yang efektif dan efisien adalah dasar bagi administrasi negara.
Sistem penilaian kecakapan yang sama, kesemptan yang sama, dan asas-asas itikad
baik akan didukung, dijalankan, dan dikembangkan.
Perlindungan terhadap kepercayaan rakyat adalah sangat penting
Pelayanan kepada masyarakat menuntut kepekaan khusus dengan ciri keadilan,
keberanian, kejujuran, persamaan, kompetensi, dan kasih sayang.
Kode etik administrasi publik (ASPA, 1981):
NRDW- STANDAR ETIKA
PUBLIK
35. www.themegallery.com
LOGO
PNS adalah warga negara kesatuan RI yang berdasarkan Pancasila, yang bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, dan bersikap hormat menghormati antar sesama warga negara yang
memeluk agama/kepercayaan yang berlainan.
PNS sebagai unsur aparatur negara, abdi negara, dan abdi masyarakat, setia dan taat
sepenuhnya kepada Pancasila, UUD 1945, Negara dan Pemerintah serta mengutamakan
kepentingan negara di atas kepentingan diri sendiri, seseorang atau golongan.
PNS penjunjung tinggi kehormatan Negara, Pemerintah, dan martabat Pegawai Negara Sipil
serta mentaati segala peraturan kedinasan dan perintah-perintah atasan dengan penuh
kesadaran, pengabdian, dan tanggung jawab.
PNS memberikan pelayanan terhadap masyarakat sebaik-baiknya sesuai dengan bidang tugas
masing-masing.
Kode etik organisasi pemerintah RI (UU Nomor 8/1974 Pasal 28):
Di samping kode etik, di lingkungan jajaran birokrasi pemerintah ditetapkan
berbagai peraturan kepegawaian yang menyangkut disiplin kerja, sumpah
jabatan, dan daftar penilaian pelaksaanaan pekerjaan (DP-3)
NRDW- STANDAR ETIKA
PUBLIK
36. www.themegallery.com
LOGO
Ikut serta dalam transaksi bisnis pribadi atas perusahaan swasta untuk keuntungan pribadi
dengan mengatasnamakan jabatan kedinasan.
Dalam organisasi pemerintahan, ada ketentuan yang melarang
aparatur untuk melakukan tindakan sebagai berikut (Paul H.
Douglas, dalam Wahyudi Kumorotomo, 1992, 345-346)
Menerima segala bentuk imbalan dari pihak swasta pada saat ia melaksanakan transaksi untuk
kepentingan kedinasan.
Membicarakan masa depan peluang kerja di luar instansi pada saat ia berada dalam tugas
sebagai pejabat pemerintah.
Membocorkan informasi komersial atau ekonomis yang bersifat rahasia kepada pihak yang tak
berhak.
Terlalu erat berurusan dengan orang di luar instansi pemerintah yang dalam menjalankan binis
pokoknya tergantung dari ijin pemerintah (ada konflik kepentingan)
38. TUNTUTAN ETIKA PUBLIK DAN KOMPETENSI
NRDW- STANDAR ETIKA PUBLIK
ETIKA
PUBLIK
KOMPETENSI TEKNIS
KOMPETENSI ETIKA
Manajemen Nilai
Kemampuan penalaran moral
Moralitas peribadi
Etika Organisasional
KOMPETENSI LEADERSHIP
Penilaian dan Penetapan Tujuan
Ketrampilan Manajemen
Gaya Manajemen
Kepemimpinan Politik & Nrgosiasi
Pengetahuan ttg hukum
Manajemen program
Manajemen Strategis
Manajemen Sumber Daya
Sumber: Haryatmoko, Etika Publik Untuk Integritas Pejabat Publik dan Politisi, 2011
40. Prinsip Keindahan (Beauty) baik dan layak
Prinsip Persamaan (Equality) hak dan kewajiban
Prinsip Kebaikan (Goodness) hormat dan obyektif
Prinsip Keadilan (Justice) apa yang semestinya
Prinsip Kebebasan (Liberty) bebas bertanggjwb
Prinsip Kebenaran (Truth) fakta dan keyakinan
(Supriyadi, 2001: 19-20; The Liang Gie, 1987)
Prinsip-Prinsip Etika
46. Mindset “Pelayan Rakyat”
Indonesia vs Luar Negeri
???
6 Maret 2011, Menteri Luar Negeri Jepang (Gaimu Daijin)
Maehara Seiji mengumukan pernyatannya untuk
mengundurkan diri terkait dengan sumbangan tidak sah
(50.000 Yen) yang telah diterimanya.
Anggota DPR Jepang, Takeshi Tokuda
tanggal 24 Februari 2014 membungkuk minta
maaf kepada media dan rakyat Jepang serta
menyatakan mundur dari DPR terkait tuduhan
kasus korupsi yang melibatkan gubernur
48. ASAS-ASAS PENYELENGGARAAN
KEBIJAKAN DAN MANAJEMEN ASN
Kepastian Hukum
Profesionalitas
Proporsionalitas
Keterpaduan
Delegasi
Netralitas
Akuntabilitas
Efektif dan efisien
Keterbukaan
Tidak Diskriminatif
Persatuan dan Kesatuan
Keadilan dan Kesetaraan
Kesejahteraan
49. DISIPLIN SEBAGAI STANDAR ETIK
1. DISIPLIN adalah merupakan sikap tingkah laku dan
perbuatan yang diharap dalam pergaulan hidup
masyarakat agar tetap menjamin suasana tertib dan
teratur.
2. DISIPLIN adalah suatu keadaan yang menunjukkan
suasana tertib dan teratur yang dihasilkan oleh orang-
orang yang berada dibawah naungan sebuah organisasi
karena peraturan perundang-undangan yang berlaku
dihormati dan ditaati (Prof. DR. Sugarda Purbaka).
3. UNSUR DISIPLIN yaitu : Kesetiaan, kepatuhan/ketaatan,
keteraturan, ketertiban, menghargai/menghormati (semua
dilakukan dengan penuh kesadaran).
50. KEDUDUKAN ASN
PEGAWAI ASN BERKEDUDUKAN SEBAGAI UNSUR APARATUR
NEGARA.
PEGAWAI ASN MELAKSANAKAN KEBIJAKAN YANG DITETAPKAN
OLEH PIMPINAN INSTANSI PEMERINTAH.
PEGAWAI ASN HARUS BEBAS DARI PENGARUH DAN INTERVENSI
SEMUA GOLONGAN DAN PARTAI POLITIK
51. PERAN ASN
Pegawai ASN berperan sebagai PERENCANA,
PELAKSANA, dan PENGAWAS
penyelenggaraan tugas umum pemerintahan
dan pembangunan nasional melalui
pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik
yang profesional, bebas dari intervensi politik,
serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan
52. FUNGSI DAN TUGAS ASN
PELAKSANA KEBIJAKAN PUBLIK
Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
PELAYAN PUBLIK
Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas
PEREKAT DAN PEMERSATU BANGSA
Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia
53. BEBERAPA PRINSIP ASN
SETIAP JABATAN DITETAPKAN SESUAI DENGAN KOMPETENSI YANG
DIBUTUHKAN
MANAJEMEN ASN DISELENGGARAKAN BERDASARKAN
SISTEM MERIT.
SETIAP INSTANSI PEMERINTAH MENGUMUMKAN SECARA TERBUKA
KEPADA MASYARAKAT ADANYA KEBUTUHAN JABATAN UNTUK DIISI
DARI CALON PNS