SlideShare a Scribd company logo
1 of 68
Selamat Datang
Peserta Sosialisasi Dana Kelurahan
Tahun Anggaran 2020
Widyaiswara Ahli Madya BPSDMD Prov Sumse
Jl. Sultan Mansyur 386 RT.05 RW.02 Bukit Lama
Palembang
5
A.Pendapatan Asli Daerah:
1. Hasil Pajak Daerah
2. Hasil Retribusi Derah
3. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan
4. Lain-lain PAD yang sah
B.Dana Perimbangan :
1. Dana Bagi Hasil
2. Dana Alokasi Umum
3. Dana Alokasi Khusus
C.Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah :
1. Dana Darurat dari Pemerintah
2. Hibah
3. Bantuan Keuangan
4. Bagi hasil dari Provinsi
STRUKTUR PENDAPATAN
PENDAPATAN
DAERAH
 Perda Pajak/Retribusi berpedoman pada UU
No. 28/2009 dan PP No. 97/2012 ttg
Retribusi Lalu Lintas dan Perpanjangan Izin
Mempekerjakan Orang Asing
 Penetapan target pajak/retribusi daerah
didasarkan potensi dan perkiraan
pertumbuhan ekonomi di Daerah
 Larangan bagi Pemda yang melakukan pungutan yang
meyebabkan ekonomi biaya tinggi, menghambat lalu-
lintas barang/jasa dan ekspor/impor [program strategis
nasional]
 Mengoptimalkan pemanfataan BMD dalam
bentuk sewa, BGS/BSG, Kerjasama
Pemanfaatan [KSP] dan Kerjasama Penyediaan
Infrastruktur [KSPI]
 DAU, DAK, DBH-SDA, DID dan Dana Desa yang
diangggarkan sesuai yang ditetapkan dalam
Perpres ttg Rincian APBN TA 2020 atau informasi
resmi yang dipublikasikan dalam portal Kemenkeu
 Pendapatan Hibah Dana BOS untuk Satuan
Pendidikan Negeri di Kabupaten/Kota dianggarkan
pada SKPKD
1
2
3
4
5
6
STRUKTUR BELANJA
A. Belanja Administrasi Umum
- Belanja Pegawai/Personalia
- Belanja Barang dan Jasa
- Belanja Perjalanan Dinas
- Belanja Pemeliharaan
B. Belanja Operasi dan Pemeliharaan
- Belanja Pegawai/Personalia
- Belanja Barang dan Jasa
- Belanja Perjalanan Dinas
- Belanja Pemeliharaan
C. Belanja Modal
1. Aparatur Daerah
A. Belanja Administrasi Umum
- Belanja Pegawai/Personalia
- Belanja Barang dan Jasa
- Belanja Perjalanan Dinas
- Belanja Pemeliharaan
B. Belanja Operasi dan Pemeliharaan
- Belanja Pegawai/Personalia
- Belanja Barang dan Jasa
- Belanja Perjalanan Dinas
- Belanja Pemeliharaan
C. Belanja Modal
2. Pelayanan Publik
3. Belanja Bagi Hasil dan Bantuan Keuangan
4. Belanja Tidak Terduga
BELANJA
DAERAH  Harus mendukung prioritas pembangunan nasional,
karena itu APBD harus lebih fokus terhadap
kegiatan produktif, memiliki manfaat peningkatan
kualitas SDM, pelayanan publik, dan pertumbuhan
ekonomi daerah
 Diprioritaskan untuk mendanai
urusan pemerintahan wajib terkait
pelayanan dasar yang ditetapkan
dengan SPM
 Penganggaran belanja hibah dan bansos mempedomani
Perkada yang mengatur tata cara penganggaran,
pelaksanaan dan penatausahaan, pertanggungjawaban
dan pelaporan serta monitoring dan evaluasi hibah dan
bantuan sosial
 Penganggaran tambahan penghasilan
kepada pegawai ASN memperhatikan
kemampuan keuangan daerah dan
memperoleh persetujuan DPRD
 Pemerintah kabupaten/kota menganggarkan belanja
bagi hasil pajak daerah dan retribusi daerah kepada
pemerintah desa paling sedikit 10% (sepuluh persen)
dari rencana pendapatan pajak daerah dan retribusi
daerah kabupaten/kota pada TA 2020
 Penganggaran belanja tidak terduga dilakukan secara
rasional dengan mempertimbangkan realisasi TA 2019
dan kemungkinan adanya kegiatan-kegiatan yang
sifatnya tidak dapat diprediksi sebelumnya, di luar kendali
dan pengaruh pemerintah daerah, serta amanat
peraturan perundang-undangan
2
1
4
3
6
5
STRUKTUR PEMBIAYAAN
1.Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Lalu
2.Transfer dari Rekening Dana Cadangan
3.Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang dipisahkan
4.Penerimaan Pinjaman Daerah dan Obligasi Daerah
5.Penerimaan Piutang Daerah
A.Penerimaan Pembiayaan:
B.Pengeluaran Pembiayaan:
1.Pembayaran cicilan pokok utang yang jatuh tempo
2.Pembelian kembali obligasi daerah
3.Penyertaan modal (investasi) daerah
4.Pemberian piutang daerah
5.Transfer ke rekening dana cadangan
PEMBIAYAAN
DAERAH
 Pemerintah Daerah dapat melakukan
pinjaman daerah berdasarkan PP No. 56/
2018 tentang Pinjaman Daerah
 Penetapan anggaran penerimaan pembiayaan
yang bersumber dari pencairan dana cadangan,
waktu pencairan dan besarannya sesuai Perda
tentang pembentukandana cadangan
 Pemda dapat menyediakan alokasi anggaran guna
pelaksanaan kebijakan pemerintah untuk
menyalurkan KUR sesuai Permenko Bidang Ekonomi
No 11/ 2017 tentang Pedoman Pelaksanaan Kredit
Usaha Rakyat.
 Pemda harus menyusun analisis investasi
sebelum melakukan investasi mempedomani
Permendagri No. 52/2012 tentang Pedoman
Pengelolaan Investasi Pemerintah Daerah
 Dalam rangka pemberdayaan masyarakat,
Pemerintah Daerah dapat menganggarkan
investasi jangka panjang non permanen dalam
bentuk dana bergulir
 Pemda dapat membentuk dana cadangan yang
diprioritaskan untuk mendanai kebutuhan pembangunan
prasarana dan sarana daerah yang tidak dapat
dibebankan dalam 1 (satu) tahun anggaran, serta dapat
digunakan untuk mendanai kebutuhan lainnya sesuai
peraturan perundang-undangan
2
1
4
3
6
5
PERSETUJUAN BERSAMA
ALUR PEMBENTUKAN PERDA
Perencanaan
Disusun untuk jangka 1
tahun
Pengundangan
Diundangkan dalam Lembaran Daerah oleh
Sekda
Pembahasan
Melalui Tingkatan Pembicaraan
Bersama
Penyusunan
Berpedoman pd Peraturan
Perundang-undangan
Khusus untuk Raperda : RPJP, RPJMD, APBD, Perubahan APBD, Pertanggung
Jawaban Pelaksanaan APBD, Pajak Daerah, Retribusi Daerah & Tata Ruang
yang disetujui Bersama Bupati/Walikota dalam Rapat Paripurna dapat
diundangkan setelah di evaluasi Gubernur
Penetapan
Bupati/Walikota ttd Perda setelah dapat
Register dari Gubernur
PEMBAHASAN RANPERDA
PEMBICARAAN TINGKAT I
PEMANDANGAN
UMUM FRAKSIPENJELASAN
BUPATI/WALIKOT
A DLM
PARIPURNA
TENTANG ISI
RAPERDA
TANGGAPAN
BUPATI/WALIKOT
A ATAS
PEMANDANGAN
UMUM FRAKSI
PEMBAHASAN DALAM
KOMISI, PANSUS DENGAN
BUPATI/WALIKOTA ATAU
PEJABAT YANG DITUNJUK
• Dilakukan oleh DPRD bersama Bupati/Walikota untuk mendapat Persetujuan Bersama
• Pembahasan bersama dilakukan melalui Tingkat Pembicaraan
• Inisiatif Bupati/Walikota, Pembicaraan Tingkat I
PEMBICARAAN TINGKAT II
BILA TIDAK ADA
KESEPAKATAN
DILAKUKAN VOTING
PENDAPAT AKHIR
BUPATI/WALI
KOTA
Bila tidak
memperoleh
persetujuan
bersama, tidak
boleh diaju kan
lagi dalam
persidangan masa
itu.
1 2 3 4
PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
DALAM RAPAT
PARIPURNA
• Pengambilan Keputusan dalam Rapat Paripurna
1. Laporan Pimp Komisi/Gab Komisi/Pimp Pansus ttg proses pembahasan.
2. Pendapat Fraksi/Kata Akhir Fraksi.
3. Hasil pembahasan ; dan
4. Permintaan persetujuan dari anggota secara lisan oleh Pimp. Rapat.
PERTANGGUNG JAWABAN BUPATI/WALIKOTA
Berdasarkan UU No. 23 Tahun 2014
BUPATI/
WALIKOTA
PEMERINTAH PUSAT
MASYARAKAT
PENGAWASAN DPRD
Keterangan : LPPD = Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
LKPJ = Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban
RINGKASAN LPPD
(Pasal 72)
LKPJ KEPADA DPRD
(Pasal 69 & Pasal 71)
LPPD
(Pasal 69 & Pasal 70)
LKPJ BUPATI/WALIKOTA
(Pasal 71 UU No 23 Tahun 2014)
Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang dilaksanakan
oleh Pemerintah Daerah.
LKPJ memuat hasil
kepada DPRD yang dilakukan 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun
paling lambat 3 (tiga) bulan setelah tahun anggaran berakhir.
Bupati/Walikota menyampaikan LKPJ
dibahas oleh DPRD untuk rekomendasi per-baikan
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.
LKPJ kepada DPRD
BILA BUPATI/WALIKOTA
TIDAK MENYAMPAIKAN LKPJ
Dalam hal Bupati/Walikota tidak melaksanakan kewajiban
menyampaikan LKPJ, DPRD dapat menggunakan hak interpelasi
kepada Bupati/ Walikota.
Apabila penjelasan Bupati/Walikota terhadap penggunaan
hak interpelasi tidak diterima, DPRD melaporkan
Bupati/Walikota kepada Gubernur sebagai Wakil Pemerintah
Pusat.
Berdasarkan laporan dari DPRD , Gubernur se-bagai wakil
Pemerintah Pusat, memberikan sanksi teguran tertulis kepada
Bupati/Walikota.
PKD
PP 12/2019
PP 12/2019
QANUN
PENGANTI
PERMENDAGRI
13/2006
UU 23/2014
UU 17/2003
Perbub /Perwal Pedoman
Pengelolaan Keuda
UU 23/2014 &
Perubahannya
UU 1/2004
UU 15/2004
PP 71/2010
PERDA
Menunggu Pengganti
Permen 13/2016
Perencanaan dan penganggaran APBD Tahun Anggaran 2020 yang telah dilakukan
prosesnya sebelum Peraturan Menteri ini mulai belaku, tetap menggunakan struktur
perencanaan dan penganggaran APBD sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 38 Tahun 2018 tentang Pedoman Penyusunan APBD Tahun
Anggaran 2019
PENDAPATAN DAERAH
1. Pendapatan Asli Daerah
a. Pajak Daerah
b. Retribusi Daerah
c. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang
dipisahkan
d. Lain-lain PAD yang Sah
2. Pendapatan Transfer
a. Transfer Pemerintah Pusat
1) Dana Perimbangan
a) Dana Transfer Umum
(1) DBH
(2) DAU
b) Dana Transfer Khusus
(1) DAK Fisik
(2) DAK Non Fisik
2) Dana Insentif Daerah
3) Dana Otonomi Khusus
4) Dana Keistimewaan
5) Dana Desa
b. Transfer Antar Daerah
1) Pendapatan Bagi Hasil
2) Bantuan Keuangan
3. Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah
a. Hibah
b. Dana Darurat
c. Lain-lain Pendapatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan
PENDAPATAN DAERAH
1. Pendapatan Asli Daerah
a. Pajak Daerah
b. Retribusi Daerah
c Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah
yang dipisahkan
d. Lain-lain PAD yang Sah
2. Dana Perimbangan
a. Dana Bagi Hasil
b. Dana Alokasi Umum
c. Dana Alokasi Khusus
3. Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah
a. Hibah
b. Dana Darurat
c. Dana Bagi Hasil Pajak Provinsi kepada
Kabupaten/Kota
d. Dana Penyesuan dan Otsus
e.
Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Daerah Lainnya
BELANJA DAERAH
1. Belanja Tidak Langsung
a. Belanja Pegawai
b. Belanja Bunga
c. Belanja Subsidi
d. Belanja Hibah
e. Belanja Sosial
f. Belanja Bagi Hasil
g Belanja Bantuan Keuangan
h. Belanja Tidak Terduga
2. Belanja Langsung
a. Belanja Pegawai
b. Belanja Barang dan Jasa
c. Belanja Modal
BELANJA DAERAH
1. Belanja Operasi
a. Belanja Pegawai
b. Belanja Barang dan Jasa
c. Belanja Bunga
d. Belanja Subsidi
e. Belanja Hibah
f. Belanja Bantuan Sosial
2. Belanja Modal
a. Belanja Tanah
b. Belanja Peralatan dan Mesin
c. Belanja Bangunan dan Gedung
d. Belanja Jalan
e. Belanja Aset Tetap Lainnya
3. Belanja Tidak Terduga
4. Belanja Transfer
a. Belanja Bagi Hasil
b. Belanja Bantuan Keuangan
PEMBIAYAAN
1. Penerimaan Pembiayaan
a. SiLPA
b. Pencairan Dana Cadangan
c. Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang
Dipisahkan
d. Penerimaan Pinjaman Daerah
e. Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman
Daerah
f. Penerimaan Piutang Daerah
2. Pengeluaran Pembiayaan
a. Pembentukan Dana Cadangan
b.
Penanaman Modal (Investasi)
Pemerintah Daerah
c. Pembayaran Pokok Utang
d. Pemberian Pinjaman Daerah
PEMBIAYAAN
1. Penerimaan Pembiayaan
a. SiLPA
b. Pencairan Dana Cadangan
c. Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang
Dipisahkan
d. Penerimaan Pinjaman Daerah
e. Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman
Daerah
f. Penerimaan Pembiayaan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
2. Pengeluaran Pembiayaan
a.
Pembayaran Cicilan Pokok
Utang yang Jatuh Tempo
b. Penyertaan Modal Daerah
c. Pembentukan Dana Cadangan
d. Pemberian Pinjaman Daerah
e. Pengeluaran Pembiayaan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
25
RPJPD
RPJMD
RKPD
APBD
KUA/PPAS • PIMPINAN DPRD
• BAMUS
• KOMISI
• BANGGAR
• BAPEM PERDA
• BADAN KEHORMATAN
• PANSUS
PROGRAM
KEGIATAN
KDH
DPRD
• SEKRETARIAT
DAERAH
• INSPKTORAT
• DINAS
• BADAN
• KECAMATAN
URUSAN
SETWAN
RPJPD
RPJMD
RKPD
APBD
KUA/PPAS
DPRD
PENGAWASAN OLEH DPRD
DINAS
BADAN
1. BAPPEDA
2. BPKAD
3. BKPSDM
1. SETDA
2. Inspektorat
3. Sekwan
4. Pendidikan;
5. Kesehatan;
6. Kominfo;
7. Ketahanan Pangan
8. Koperasi, UKM, dan
Tenaga Kerja
9. Pariwisata
10.Perdagangan
11.Pertanian
12.PUPR
13.Sosial
14.Dukcapil
15.DPMD3A
16.DPMPSP
17.DPPKB
18.PERKIM
KDH
26
KOMISI A/1
KOMISI B/2
KOMISI C/3
KOMISI 4/5
Setwan
BKPSD ProvSumsel
Perencanan dan
Penganggaran
Belanja Hibah dan
Bansos
Perizinan,
Pajak dan
Retribusi
Pengadaan
Barang dan Jasa
Jual Beli
Jabatan
Belanja
Perjalanan Dinas
1
2
3
4
5
6
AREA
RAWAN KORUPSI
Pemerintah Daerah
TjahjoKumolo,SH.
BKPSD ProvSumsel
URUSAN PEMERINTAHAN
KONKURENABSOLUT
1. POLITIK LUAR NEGERI
2. PERTAHANAN
3. KEAMANAN
4. YUSTISI
5. MONETER & FISKAL
6. AGAMA
PILIHAN
(8)
WAJIB
(24)
Dibagi
berdasarkan
kriteria Eksternalitas,
Akuntabilitas dan Efisiensi
URUSAN PEMERINTAHAN
UMUM
YAN DASAR (6) NON YAN DASAR (18)
S P M N S P K
1. PENDIDIKAN
2. KESEHATAN
3. PU DAN PR
4. PERUMAHAN RAKYAT DAN KAW
PERMUKIMAN
5. TRAMTIBUM & LINMAS
6. SOSIAL
Daerah sesuai dengan kewenangannya menyusun
rencana pembangunan Daerah sebagai satu kesatuan
dalam sistem perencanaan pembangunan nasional.
PASAL 260
UU 23/2014
Wajib Pelayanan Dasar
6 URUSAN:
1. Pendidikan
2. Kesehatan
3. Pekerjaan umum dan penataan
ruang
4. Perumahan Rakyat dan
Kawasan Permukiman
5. Ketenteraman, Ketertiban
Umum, dan Pelindungan
Masyarakat
6. Sosial
Wajib Non Pelayanan Dasar
18 URUSAN:
1. Tenaga kerja
2. Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak
3. Pangan
4. Pertanahan
5. Lingkungan hidup
6. Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil
7. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
8. Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
9. Perhubungan
10. Komunikasi & Informatika
11. Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah
12. Penanaman modal
13. Kepemudaan dan Olah Raga
14. Statistik
15. Persandian
16. Kebudayaan
17. Perpustakaan
18. Kearsipan
Pilihan
8 URUSAN:
1. Kelautan dan perikanan
2. Pariwisata
3. Pertanian
4. Kehutanan
5. Energi dan Sumber Daya Mineral
6. Perdagangan
7. Perindustrian; dan
8. Transmigrasi.
URUSAN PEMERINTAHAN KONKUREN
KEWENANGAN DAERAH
(Pasal 11 UU 23 Tahun 2014)
24 Wajib
BKPSD ProvSumsel
Urusan Pemerintahan Umum 30
1. Pembinaan wawasan kebangsaan dan ketahanan nasional dalam rangka memantapkan
pengamalan Pancasila, pelaksanaan UUD 1945, pelestarian Bhinneka Tunggal Ika serta
pemertahanan dan pemeliharaan keutuhan NKRI
2. Pembinaan persatuan dan kesatuan bangsa.
3. Pembinaan kerukunan antarsuku dan intrasuku, umat beragama, ras, dan golongan lainnya
guna mewujudkan stabilitas kemanan lokal, regional, dan nasional.
4. Penanganan konflik sosial sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
5. Koordinasi pelaksanaan tugas antarinstansi pemerintahan yang ada di wilayah daerah provinsi
dan daerah kabupaten/kota untuk menyelesaikan permasalahan yang timbul dengan
memperhatikan prinsip demokrasi, hak asasi manusia, pemerataan, keadilan, keistimewaan
dan kekhususan, potensi serta keanekaragaman daerah sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
6. Pengembangan kehidupan demokrasi berdasarkan Pancasila.
7. Pelaksanaan semua urusan pemerintahan yang bukan merupakan kewenangan daerah dan
tidak dilaksanakan oleh instansi vertikal.
UU 17/2003 UU 1/2004 UU 15/2004UU 25/2004 UU 33/2004
PP PP PP
PERMENDAGRI 13/2006
Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah
PP 58/2005:
Pengelolaan Keuda
(Omnibus Regulation)
UU 32/2004
DASAR HUKUM
PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
Pasal 182 & Pasal 194 UU
32/2004
Pasal 69 & Pasal 86 UU
33/2004Pasal 155 PP 58 /2005
Perda Pokok-Pokok ttg
Pengelolaan Keu Daerah
Perkada ttg Sistem
& Prosedur Pengelolaan Keuda
Pasal 330 Permendagri
13/2006 Kandungan lokal berdasarkan
kesepakatan bersama yg tidak
bertentangan dng peraturan
perUUan
SE ttg Pedoman Penyusunan
RKA - SKPD
1
Pasal 151 Ayat 1 PP 58/2005
Permendagri
59/2007
Permendagri
21/2011
UU 23/2014
REVISI
REVISI
REVISI
Pasal 330- UU 23/2014
“Ketentuan lebih lanjut mengenai
penyusunan, pelaksanaan,
penatausahaan, pelaporan,
pengawasan dan
pertanggungjawaban keuangan
Daerah diatur dengan peraturan
pemerintah”
REVISI
Pembangunan Daerah merupakan
perwujudan dari pelaksanaan Urusan
Pemerintahan yang telah diserahkan ke
Daerah sebagai bagian integral dari
pembangunan nasional
Pasal 258 UU 23/2014
SIKLUS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
Perencanaan Pelaksanaan Penatausahaan Pertgjwban Pemeriksaan
RPJMD RKPD
KUA PPAS
Nota
Kesepakatan
Pedoman
Penyusunan
RKA-SKPD o/ KDH
RKA-SKPD
RAPBD
Evaluasi Raperda
APBD oleh Gubernur/
Mendagri
Rancangan
DPA-SKPD
DPA-SKPD
Verifikasi
Laporan Realisasi
Semester Pertama
R P-APBD
Penatausahaan
Belanja
• Penerbitan SPM-UP, SPM-GU,
SPM-TU dan SPM-LS oleh Kepala
SKPD
• Penerbitan SP2D oleh PPKD
Penatausahaan
Pendapatan
Kekayaan dan
Kewajiban daerah
• Kas Umum
• Piutang
• Investasi
• Barang
• Dana Cadangan
• Utang
Akuntansi
Keuangan Daerah
Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah
• LRA , LPSAL
• LO, Neraca, LPE
• Lap. Arus Kas
• CaLK
Laporan Keuangan diperiksa
oleh BPK
Raperda PJ Pel
APBD
Perda APBD
• Bendahara penerimaan wajib
menyetor penerimaannya ke
rekening kas umum daerah
selambat-lambatnya 1 hari kerja
Penatausahaan
Pembiayaan
• Dilakukan oleh PPKD
Pelaksanaan APBD
Pendapatan
Belanja
Pembiayaan
Disusun dan disajikan
Sesuai SAP
Persetujuan Bersama
(KDH + DPRD)
Evaluasi o/
Gubernur/MDN 15 hari
7 hari penyesuaian o/
Pemda
Perda PJ Pel APBD
Evaluasi
R P-APBD
Oleh
Gbrnr/MDN
Perda P-APBD
setelah 3 hari
PEDUM APBD
o/ MDN
PENETAPAN
Perda APBD oleh
Bupati/Walikota
11
04
RKPD
disusun oleh
Bupati/Walikota
RENJA SKPD disusun
masing-masing SKPD
03
RENSTRA SKPD disusun
masing-masing SKPD
02
RAPERDA APBD
dibahas Bupati/
Walikota & DPRD
08
RKA-SKPD
disusun masing-masing
SKPD
07 06
PPAS (Prioritas Plafon Anggaran
Sementara)
dibahas Bupati/
Walikota & DPRD
05
KUA
(Kebijakan Umum APBD)
dibahas Bupati/
Walikota & DPRD
01
RPJMD 5 Tahun Disusun
Bupati/Walikota Terlantik
Berdasarkan Visi & Misi Pencalonan
10
PENYEMPURNAAN
Raperda APBD dibahas
Bupati/Walikota & DPRD
ALUR PENYUSUNAN
HINGGA PERTANGGUNG JAWABAN PERDA APBD
DPA-SKPD
disusun masing-masing
SKPD
12
EVALUASI
Raperda APBD
Oleh Gubernur
09
APBD 2020 Rp. 42.800.000.000,- : 107 Kel = Rp.
400.000.000,-
DAU Tambahan Rp. 40.854.633.000,- : 107 Kel = Rp. 381.819.000,-
Jumlah = Rp. 83. 654.633.000,-: 107 Kel = Rp. 781.819.000.
Anggaran dana Kelurahan
pada APBD Kota Palembang TA 2020
Kegiatan
adalah bagian dari program yang dilaksanakan oleh satu
atau lebih unit kerja pada perangkat daerah sebagai
bagian dari pencapaian sasaran terukur pada suatu
program dan terdiri dari sekumpulan tindakan pengerahan
sumber daya baik yang berupa sumber daya manusia,
barang modal termasuk peralatan dan teknologi, dana,
atau kombinasi dari beberapa atau kesemua jenis sumber
daya tersebut sebagai masukan untuk menghasilkan
keluaran dalam bentuk barang/jasa.
Kegiatan Pembangunan
Sarana dan Prasarana
Kelurahan
Kegiatan pembangunan sarana dan prasarana
Kelurahan digunakan untuk membiayai
pelayanan sosial dasar yang berdampak
langsung pada meningkatnya kualitas hidup
masyarakat.
Kegiatan Pembangunan
Sarana dan Prasarana
Kelurahan
Sarana merupakan falilitas yang dipakai secara langsung
(utama), sedangkan prasarana merupakan fasilitas
penunjang dari sarana. Sarana adalah segala sesuatu yang
dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud atau
tujuan, sedangkan prasarana adalah segala sesuatu yang
menunjang terselenggaranya suatu proses tersebut.
Sekolah
Sarana: Alat tulis, bahan peraga, alat praktikum, alat
olahraga, komputer dan sebagainya.
Prasarana: Ruang kelas, ruang guru, lapangan olahraga,
ruang praktek dan sebagainya.
Kegiatan pembangunan sarana dan prasarana
Kelurahan digunakan untuk membiayai pelayanan
sosial dasar yang berdampak langsung pada
meningkatnya kualitas hidup masyarakat.
Kegiatan pembangunan sarana dan prasarana Kelurahan
meliputi:
a. pengadaan, pembangunan, pengembangan dan pemeliharaan
sarana dan prasarana lingkungan pemukiman;
b. b. pengadaan, pembangunan, pengembangan dan
pemeliharaan sarana prasarana transportasi;
c. pengadaan, pembangunan, pengembangan dan pemeliharaan
sarana prasarana kesehatan; dan/atau
d. pengadaan, pembangunan, pengembangan dan pemeliharaan
sarana prasarana pendidikan dan kebudayaan.
Pengadaan, pembangunan, pengembangan dan
pemeliharaan sarana dan prasarana lingkungan
pemukiman meliputi:
a.Jaringan air minum;
b.drainase dan selokan;
c.sarana pengumpulan sampah dan sarana pengolahan
sampah;
d.sumur resapan;
e.jaringan pengelolaan air limbah domestik skala pemukiman;
f. alat pemadam api ringan;
g.pompa kebakaran portabel;
h.penerangan lingkungan pemukiman; dan/atau
i. sarana prasarana lingkungan pemukiman lainnya.
Pengadaan, pembangunan,
pengembangan dan pemeliharaan sarana
prasarana transportasi meliputi:
a. jalan pemukiman;
b. jalan poros Kelurahan; danlatau
c. sarana prasarana transportasi lainnya.
Pengadaan, pembangunan, pengembangan dan
pemeliharaan sarana prasarana kesehatan
meliputi:
a. mandi, cuci, kakus untuk umum/komunal;
b. pos pelayanan terpadu dan pos pembinaan
terpadu; dan/atau
c. sarana prasarana kesehatan lainnya.
Pengadaan, pembangunan, pengembangan
dan pemeliharaan sarana prasarana pendidikan
dan kebudayaan meliputi:
a. taman bacaan masyarakat;
b. bangunan pendidikan anak usia dini;
c. wahana permainan anak di pendidikan anak
usia dini; dan/atau
d. sarana prasarana pendidikan dan
kebudayaan lainnya.
Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat
di Kelurahan
Kegiatan pemberdayaan masyarakat di
Kelurahan digunakan untuk peningkatan
kapasitas dan kapabilitas masyarakat di
Kelurahan dengan mendayagunakan potensi
dan sumber daya sendiri.
Kegiatan pemberdayaan masyarakat di Kelurahan meliputi:
a. pengelolaan kegiatan pelayanan kesehatan masyarakat;
b. pengelolaan kegiatan pelayanan pendidikan dan
kebudayaan;
c. pengelolaan kegiatan pengembangan usaha mikro, kecil,
dan menengah;
d. pengelolaan kegiatan lembaga kemasyarakatan;
e. pengelolaan kegiatan ketenteraman, ketertiban umum, dan
perlindungan masyarakat;dan/atau
f. penguatan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi
bencana serta kejadian luar biasa lainnya.
Pengelolaan kegiatan pelayanan kesehatan
masyarakat meliputi:
a. pelayanan perilaku hidup bersih dan sehat;
b. keluarga berencana;
c. pelatihan kader kesehatan masyarakat;
dan/atau
d. kegiatan pengelolaan pelayanan kesehatan
masyarakat lainnya.
Pengelolaan kegiatan pelayanan pendidikan dan
kebudayaan meliputi:
a. penyelenggaraan pelatihan kerja;
b. penyelengaraan kursus seni budaya; dan/atau
c. kegiatan pengelolaan pelayanan pendidikan dan
kebudayaan lainnya.
(3) Pengelolaan kegiatan pengembangan usaha mikro,
kecil, dan menengah meliputi:
a. penyelenggaraan pelatihan usaha; dan/atau
b. kegiatan pengelolaan pengembangan usaha mikro,
kecil, dan menengah lainnya.
Pengelolaan kegiatan lembaga kemasyarakatan meliputi:
a. pelatihan pembinaan Lembaga Kemasyarakatan
Kelurahan; dan/atau
b. kegiatan pengelolaan lembaga kemasyarakatan
lainnya.
Pengelolaan kegiatan ketenteraman, ketertiban umum,
dan perlindungan masyarakat meliputi:
a. pengadaan/penyelenggaraan pos keamanan
Kelurahan;
b. penguatan dan peningkatan kapasitas tenaga
keamanan/ketertiban Kelurahan; dan/atau
c. kegiatan pengelolaan ketenteraman, ketertiban umum
Penguatan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi
bencana serta kejadian luar biasa lainnya meliputi:
a. penyediaan layanan informasi tentang bencana;
b. pelatihan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi
bencana;
c. pelatihan tenaga sukarelawan untuk penanganan bencana;
d. edukasi manajemen proteksi kebakaran; dan/atau
e. penguatan kesiapsiagaan masyarakat yang lainnya.
1. Penentuan kegiatan pembangunan sarana dan prasarana Kelurahan dan
pemberdayaan masyarakat di Kelurahan dilakukan melalui musyawarah
pembangunan Kelurahan.
2. Dalam hal terdapat penambahan dan/atau perubahan kegiatan
pembangunan sarana dan prasarana Kelurahan dan pemberdayaan
masyarakat di Kelurahan, dilakukan melalui musyawarah antara lurah
dengan lembaga pemberdayaan masyarakat kelurahan.
3. Musyawarah dilaksanakan untuk mendapatkan kesepakatan penentuan
kegiatan tambahan dan atau perubahan.
4. Kesepakatan dibuat dalam bentuk Berita Acara Kesepakatan sebagaimana
tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Walikota ini.
5. Kegiatan, disusun dalam dokumen perencanaan daerah sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan. dilakukan dengan melimpahkan
kewenangan Walikota kepada camat dengan Keputusan Walikota.
1. Penganggaran untuk kegiatan pembangunan sarana dan prasarana
kelurahan dan pemberdayaan masyarakat di kelurahan bersumber dari
APBD dan DAU tambahan yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
2. Alokasi anggaran per kelurahan kegiatan pembangunan sarana dan
prasarana kelurahan dan pemberdayaan masyarakat di kelurahan setiap
tahunnya ditetapkan dengan Keputusan Walikota.
3. Alokasi anggaran dimasukan ke APBD Pemerintah Kota dalam anggaran
Kecamatan pada bagian anggaran Kelurahan untuk dimanfaatkan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
1.Berdasarkan dokumen perencanaan daerah sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 8, Kecamatan menyusun Rencana
Kerja dan Anggaran sesuai dengan sumber pendanaan
masing-masing Kegiatan.
2.Rencana Kerja dan Anggaran Kecamatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), disusun oleh camat atas usul
lurah selaku Kuasa Pengguna Anggaran sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
3.Anggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (2), masing-
masing dituangkan pada Rencana Kegiatan dan Anggaran
tersendiri.
1. Walikota menetapkan lurah selaku Kuasa Pengguna Anggaran untuk
melaksanakan kegiatan pembangunan sarana dan prasarana Kelurahan
dan pemberdayaan masyarakat di Kelurahan.
2. Lurah selaku Kuasa Pengguna Anggaran menunjuk Pejabat
Penatausahaan Keuangan Pembantu dan PPTK di Kelurahan.
3. Walikota menetapkan Bendahara Pengeluaran Pembantu di Kelurahan
berdasarkan usulan lurah selaku Kuasa Pengguna Anggaran melalui BUD.
4. Dalam hal di Kelurahan belum tersedia aparatur sebagaimana dimaksud
pada poin (1) sampai dengan poin(3), Walikota dapat menetapkan pejabat
lain yang memenuhi persyaratan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
1. Kuasa Pengguna Anggaran dalam pengadaan barang/jasa melaksanakan pendelegasian
sesuai dengan pelimpahan dari Pengguna Anggaran.
2. Selain kewenangan, Kuasa Pengguna Anggaran berwenang menjawab sanggah banding
peserta tender pekerjaan konstruksi.
3. Kuasa Pengguna Anggaran dapat menugaskan pejabat Pembuat Komitmen untuk
melaksanakan kewenangan yang terkait dengan,
a. melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja;
b. dan/atau Mengadakan perjanjian dengan pihak lain dalam batasan anggaran belanja yang
telah ditetapkan.
4. Kuasa Pengguna Anggaran dapat dibantu oleh pengelola pengadaan barang/jasa.
5. Dalam hal tidak ada personel yang dapat ditunjuk sebagai Pejabat Pembuat Komitmen, Kuasa
Pengguna Anggaran dapat merangkap sebagai Pejabat Pembuat Komitmen.
6. Satuan Kerja Perangkat Daerah terkait wajib melakukan pembinaan dan pendampingan dalam
pelaksanaan pembangunan sarana dan prasarana kelurahan dan pemberdayaan masyarakat
di kelurahan atas permintaan Kuasa Pengguna Anggaran.
Pejabat Penatausahaan Keuangan Pembantu di
Kelurahan bertugas:
a. meneliti kelengkapan SPP-LS pengadaan barang
dan jasa yang disampaikan oleh Bendahara
Pengeluaran Pembantu dan diketahui/disetujui oleh
PPTK;
b. meneliti kelengkapan SPP-TU yang diajukan oleh
Bendahara Pengeluaran Pembantu;
c. melakukan verifikasi SPP;
d. menyiapkan SPM; dan
e. melakukan verifikasi harian atas penerimaan.
Pelaksanaan anggaran untuk kegiatan pembangunan
sarana dan prasarana lokal Kelurahan dan pemberdayaan
masyarakat di Kelurahan dapat melibatkan kelompok
masyarakat dan/atau organisasi kemasyarakatan.
1. Pelaksanaan pengadaan barang/jasa kegiatan pembangunan sarana dan prasarana kelurahan dan
pemberdayaan masyarakat di kelurahan yang melibatkan kelompok masyarakat dan/atau organisasi
kemasyarakatan melalui mekanisme swakelola tipe III atau swakelola tipe IV sesuai dengan peraturan
perundang-undangan di bidang pengadaan barang/jasa pemerintah.
2. Dalam hal pengadaan barang/jasa melalui swakelola tidak dimungkinkan untuk dilaksanakan, maka
pelaksanaan pengadaan barang/jasa melalui penyedia/pihak ketiga dilakukan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan di bidang pengadaan barang/jasa pemerintah.
3. Barang yang dihasilkan atas kegiatan pembangunan sarana dan prasarana kelurahan dan
pemberdayaan masyarakat di kelurahan dicatat sebagai aset daerah.
4. Dalam hal pengadaan barang/jasa atas kegiatan sarana dan prasarana kelurahan dan pemberdayaan
masyarakat di kelurahan menghasilkan barang dan bukan diperuntukkan sebagai barang milik daerah,
Lurah menyerahkan barang dimaksud kepada pihak ketiga/masyarakat.
5. Penyerahan barang dituangkan dalam Berita Acara Serah Terima (BAST) sebagaimana tercantum
dalam lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Walikota ini.
1. Penatausahaan kegiatan pembangunan sarana dan prasarana Kelurahan dan
pemberdayaan masyarakat di kelurahan menggunakan mekanisme tambahan uang
dan mekanisme langsung sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
2. Pelaporan keuangan kegiatan pembangunan sarana dan prasarana Kelurahan dan
pemberdayaan masyarakat di kelurahan dilaksanakan oleh kecamatan selaku entitas
akuntansi.
3. Pengakuan belanja dan beban atas anggaran kegiatan pembangunan sarana dan
prasarana Kelurahan dan pemberdayaan masyarakat di Kelurahan berdasarkan
laporan pertanggungjawaban tambahan uang dan laporan pertanggung jawaban
fungsional.
4. Sisa anggaran kegiatan pembangunan sarana dan prasarana Kelurahan dan
pemberdayaan masyarakat di kelurahan, yang berada di RKUD maupun rekening
kelurahan menjadi SiLPA yang akan diperhitungkan pada alokasi untuk kegiatan
tahun anggaran selanjutnya.
1. Pejabat Penatausahaan Keuangan Pembantu di Kelurahan dalam melaksanakan
pertanggungjawaban kegiatan pembangunan sarana dan prasarana Kelurahan dan
pemberdayaan masyarakat di Kelurahan mempunyai tugas melakukan verifikasi
atas laporan pertanggungjawaban yang disampaikan oleh Bendahara Pengeluaran
Pembantu kepada Kuasa Pengguna Anggaran.
2. Verifikasi, meliputi:
a. meneliti kelengkapan dokumen laporan pertanggungjawaban dan keabsahan
bukti-bukti pengeluaran yang dilampirkan;
b. menguji kebenaran perhitungan atas pengeluaran per rincian objek yang
tercantum dalam ringkasan per rincian objek;
c. menghitung pengenaan Pajak Pertambahan Nilai/Pajak Penghasilan atas beban
pengeluaran per rincian objek; dan
d. menguji kebenaran sesuai dengan SPM dan SP2D yang diterbitkan periode
sebelumnya.
3. Laporan penggunaan anggaran kegiatan pembangunan sarana dan prasarana Kelurahan
dan pemberdayaan masyarakat di Kelurahan disampaikan kepada Camat dan BUD setiap
semester.
4. Format laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) tercantum dalam Lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Walikota ini.
5. Batas waktu penyampaian laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (3), untuk:
a. semester I disampaikan paling lambat minggu kedua bulan Juli; dan
b. semester II disampaikan paling lambat minggu kedua bulan Januari tahun
selanjutnya.
6. Lurah menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan pembangunan sarana dan prasarana
Kelurahan dan pemberdayaan masyarakat di kelurahan kepada Walikota melalui Camat.
7. Walikota menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan pembangunan sarana dan
prasarana Kelurahan dan pemberdayaan masyarakat di kelurahan kepada Menteri melalui
Gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat.
1. Walikota melakukan pembinaan dan pengawasan
terhadap kegiatan pembangunan sarana dan prasarana
Kelurahan dan pemberdayaan masyarakat di Kelurahan.
2. Dalam melakukan pembinaan dan pengawasan,
Walikota dapat melimpahkan kewenangannya kepada
Camat.
3. Pembinaan dalam pelaksanaannya dibantu oleh Dinas
Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan
Pemberdayaan Masyarakat.
4. Pengawasan dalam pelaksanaannya dibantu oleh
Inspektorat Kota.
68

More Related Content

What's hot

Strategi peningkatan pad
Strategi peningkatan padStrategi peningkatan pad
Strategi peningkatan padZulfikri Armada
 
Hubungan keuangan antar pemerintah
Hubungan keuangan antar pemerintahHubungan keuangan antar pemerintah
Hubungan keuangan antar pemerintahDahlan Tampubolon
 
Lampiran permendagri no. 27 tahun 2013 230 2
Lampiran permendagri no. 27 tahun 2013 230 2Lampiran permendagri no. 27 tahun 2013 230 2
Lampiran permendagri no. 27 tahun 2013 230 2weni chris
 
KEBIJAKAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SETELAH DITETAPKANNYA PMK 125/PMK.07/20...
KEBIJAKAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SETELAH DITETAPKANNYA PMK 125/PMK.07/20...KEBIJAKAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SETELAH DITETAPKANNYA PMK 125/PMK.07/20...
KEBIJAKAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SETELAH DITETAPKANNYA PMK 125/PMK.07/20...Pratiwi Gitomartoyo
 
Permen no.37 th_2014+pedoman+penyusunan+apbd+tahun+2015
Permen no.37 th_2014+pedoman+penyusunan+apbd+tahun+2015Permen no.37 th_2014+pedoman+penyusunan+apbd+tahun+2015
Permen no.37 th_2014+pedoman+penyusunan+apbd+tahun+2015Sutardjo ( Mang Ojo )
 
Sk tim pelakasana kegiatan laounching 2019
Sk tim pelakasana kegiatan laounching 2019Sk tim pelakasana kegiatan laounching 2019
Sk tim pelakasana kegiatan laounching 2019Muhammadiksan19
 
Permendagri no.22 th 2018
Permendagri no.22 th 2018Permendagri no.22 th 2018
Permendagri no.22 th 2018pandianganedu
 
Tata cara pengenaan sanksi pdrd sesuai uu 28 2009 kab kota
Tata cara pengenaan sanksi pdrd sesuai uu 28 2009 kab kotaTata cara pengenaan sanksi pdrd sesuai uu 28 2009 kab kota
Tata cara pengenaan sanksi pdrd sesuai uu 28 2009 kab kotaapotek agam farma
 
Permendagri nomor 38 tahun 2018
Permendagri nomor 38 tahun 2018 Permendagri nomor 38 tahun 2018
Permendagri nomor 38 tahun 2018 pandianganedu
 
8 ringkasan penjabaran apbd 2019
8 ringkasan penjabaran apbd 20198 ringkasan penjabaran apbd 2019
8 ringkasan penjabaran apbd 2019pandirambo900
 
Manajemen penganggaran
Manajemen penganggaranManajemen penganggaran
Manajemen penganggaranhoyin rizmu
 
2018-05-03 Percepatan Penyaluran Dana Desa
2018-05-03 Percepatan Penyaluran Dana Desa2018-05-03 Percepatan Penyaluran Dana Desa
2018-05-03 Percepatan Penyaluran Dana DesaAhmad Abdul Haq
 
Ekspose rancangan kua ppas ta.2019 tgl 20 sept 2018
Ekspose rancangan kua ppas ta.2019 tgl 20 sept 2018Ekspose rancangan kua ppas ta.2019 tgl 20 sept 2018
Ekspose rancangan kua ppas ta.2019 tgl 20 sept 2018Tarmizi Achmad
 

What's hot (20)

Strategi peningkatan pad
Strategi peningkatan padStrategi peningkatan pad
Strategi peningkatan pad
 
Hubungan keuangan antar pemerintah
Hubungan keuangan antar pemerintahHubungan keuangan antar pemerintah
Hubungan keuangan antar pemerintah
 
Kecamatan pggs
Kecamatan pggsKecamatan pggs
Kecamatan pggs
 
Lampiran permendagri no. 27 tahun 2013 230 2
Lampiran permendagri no. 27 tahun 2013 230 2Lampiran permendagri no. 27 tahun 2013 230 2
Lampiran permendagri no. 27 tahun 2013 230 2
 
KEBIJAKAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SETELAH DITETAPKANNYA PMK 125/PMK.07/20...
KEBIJAKAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SETELAH DITETAPKANNYA PMK 125/PMK.07/20...KEBIJAKAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SETELAH DITETAPKANNYA PMK 125/PMK.07/20...
KEBIJAKAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SETELAH DITETAPKANNYA PMK 125/PMK.07/20...
 
Permen no.37 th_2014+pedoman+penyusunan+apbd+tahun+2015
Permen no.37 th_2014+pedoman+penyusunan+apbd+tahun+2015Permen no.37 th_2014+pedoman+penyusunan+apbd+tahun+2015
Permen no.37 th_2014+pedoman+penyusunan+apbd+tahun+2015
 
Sk tim pelakasana kegiatan laounching 2019
Sk tim pelakasana kegiatan laounching 2019Sk tim pelakasana kegiatan laounching 2019
Sk tim pelakasana kegiatan laounching 2019
 
Sistem pengelolaan keuangan daerah
Sistem pengelolaan keuangan daerah Sistem pengelolaan keuangan daerah
Sistem pengelolaan keuangan daerah
 
Tansfer ke daerah full
Tansfer ke daerah fullTansfer ke daerah full
Tansfer ke daerah full
 
Teknik pemanfaatan silpa
Teknik pemanfaatan silpaTeknik pemanfaatan silpa
Teknik pemanfaatan silpa
 
Permendagri no.22 th 2018
Permendagri no.22 th 2018Permendagri no.22 th 2018
Permendagri no.22 th 2018
 
Tata cara pengenaan sanksi pdrd sesuai uu 28 2009 kab kota
Tata cara pengenaan sanksi pdrd sesuai uu 28 2009 kab kotaTata cara pengenaan sanksi pdrd sesuai uu 28 2009 kab kota
Tata cara pengenaan sanksi pdrd sesuai uu 28 2009 kab kota
 
Modul 8 adpu4333
Modul 8 adpu4333Modul 8 adpu4333
Modul 8 adpu4333
 
Permendagri nomor 38 tahun 2018
Permendagri nomor 38 tahun 2018 Permendagri nomor 38 tahun 2018
Permendagri nomor 38 tahun 2018
 
8 ringkasan penjabaran apbd 2019
8 ringkasan penjabaran apbd 20198 ringkasan penjabaran apbd 2019
8 ringkasan penjabaran apbd 2019
 
Pagindar
PagindarPagindar
Pagindar
 
Manajemen penganggaran
Manajemen penganggaranManajemen penganggaran
Manajemen penganggaran
 
Sttu julu
Sttu juluSttu julu
Sttu julu
 
2018-05-03 Percepatan Penyaluran Dana Desa
2018-05-03 Percepatan Penyaluran Dana Desa2018-05-03 Percepatan Penyaluran Dana Desa
2018-05-03 Percepatan Penyaluran Dana Desa
 
Ekspose rancangan kua ppas ta.2019 tgl 20 sept 2018
Ekspose rancangan kua ppas ta.2019 tgl 20 sept 2018Ekspose rancangan kua ppas ta.2019 tgl 20 sept 2018
Ekspose rancangan kua ppas ta.2019 tgl 20 sept 2018
 

Similar to Penganggaran dana kelurahan

Paparan Pedum 2021 LENGKAP edit.pptx
Paparan Pedum 2021 LENGKAP edit.pptxPaparan Pedum 2021 LENGKAP edit.pptx
Paparan Pedum 2021 LENGKAP edit.pptxalpin14
 
Penyusunan APBD 2021.pptx
Penyusunan APBD 2021.pptxPenyusunan APBD 2021.pptx
Penyusunan APBD 2021.pptxJoseRizal53
 
[1 1] hamdani - paparan pp 12 2019
[1 1] hamdani - paparan pp 12 2019[1 1] hamdani - paparan pp 12 2019
[1 1] hamdani - paparan pp 12 2019Ayu U.
 
Materi Ak.pendapatan PP12.ppt
Materi Ak.pendapatan PP12.pptMateri Ak.pendapatan PP12.ppt
Materi Ak.pendapatan PP12.pptImranDarwis1
 
Materi Ak.pendapatan PP12.ppt
Materi Ak.pendapatan PP12.pptMateri Ak.pendapatan PP12.ppt
Materi Ak.pendapatan PP12.pptImranDarwis1
 
Rapat Koord BKPSDM & SETWAN_Orientasi DPRD_2023_Suhe-compressed.pdf
Rapat Koord BKPSDM & SETWAN_Orientasi DPRD_2023_Suhe-compressed.pdfRapat Koord BKPSDM & SETWAN_Orientasi DPRD_2023_Suhe-compressed.pdf
Rapat Koord BKPSDM & SETWAN_Orientasi DPRD_2023_Suhe-compressed.pdfbidangpkmbpsdm
 
Buku-Pintar-PP-12-2019.pdf
Buku-Pintar-PP-12-2019.pdfBuku-Pintar-PP-12-2019.pdf
Buku-Pintar-PP-12-2019.pdfazhariajadeh
 
Orientasi dewan tj pinang dan anambas
Orientasi dewan tj pinang dan anambasOrientasi dewan tj pinang dan anambas
Orientasi dewan tj pinang dan anambashoyin rizmu
 
Kebijakan pengelolaan keuangan desa
Kebijakan pengelolaan keuangan desaKebijakan pengelolaan keuangan desa
Kebijakan pengelolaan keuangan desaPemdes Seboro Sadang
 
Kebijakan insentif pdrd edit13919
Kebijakan insentif pdrd edit13919Kebijakan insentif pdrd edit13919
Kebijakan insentif pdrd edit13919Joseph Sitepu
 
Dinas pemberdayaan masyarakat desa
Dinas pemberdayaan masyarakat desaDinas pemberdayaan masyarakat desa
Dinas pemberdayaan masyarakat desapandirambo900
 
Perstujuan bpd
Perstujuan bpdPerstujuan bpd
Perstujuan bpdIsokuiki
 
Permendagri nomor 38 tahun 2018 tentang PEDOMAN PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATA...
Permendagri nomor 38 tahun 2018 tentang PEDOMAN PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATA...Permendagri nomor 38 tahun 2018 tentang PEDOMAN PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATA...
Permendagri nomor 38 tahun 2018 tentang PEDOMAN PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATA...hersu12345
 

Similar to Penganggaran dana kelurahan (20)

Paparan Pedum 2021 LENGKAP edit.pptx
Paparan Pedum 2021 LENGKAP edit.pptxPaparan Pedum 2021 LENGKAP edit.pptx
Paparan Pedum 2021 LENGKAP edit.pptx
 
Penyusunan APBD 2021.pptx
Penyusunan APBD 2021.pptxPenyusunan APBD 2021.pptx
Penyusunan APBD 2021.pptx
 
[1 1] hamdani - paparan pp 12 2019
[1 1] hamdani - paparan pp 12 2019[1 1] hamdani - paparan pp 12 2019
[1 1] hamdani - paparan pp 12 2019
 
Pengelolaan keuangan
Pengelolaan keuanganPengelolaan keuangan
Pengelolaan keuangan
 
Pengelolaan keuangan desa
Pengelolaan keuangan desaPengelolaan keuangan desa
Pengelolaan keuangan desa
 
MATERI PENGELOLAAN KEUANGAN DESA
MATERI PENGELOLAAN KEUANGAN DESAMATERI PENGELOLAAN KEUANGAN DESA
MATERI PENGELOLAAN KEUANGAN DESA
 
keuangan desa ( Firman Siagian )
keuangan desa ( Firman Siagian )keuangan desa ( Firman Siagian )
keuangan desa ( Firman Siagian )
 
PAPARAN DITJEND BINA PEMDES.pdf
PAPARAN DITJEND BINA PEMDES.pdfPAPARAN DITJEND BINA PEMDES.pdf
PAPARAN DITJEND BINA PEMDES.pdf
 
Materi Ak.pendapatan PP12.ppt
Materi Ak.pendapatan PP12.pptMateri Ak.pendapatan PP12.ppt
Materi Ak.pendapatan PP12.ppt
 
Materi Ak.pendapatan PP12.ppt
Materi Ak.pendapatan PP12.pptMateri Ak.pendapatan PP12.ppt
Materi Ak.pendapatan PP12.ppt
 
Rapat Koord BKPSDM & SETWAN_Orientasi DPRD_2023_Suhe-compressed.pdf
Rapat Koord BKPSDM & SETWAN_Orientasi DPRD_2023_Suhe-compressed.pdfRapat Koord BKPSDM & SETWAN_Orientasi DPRD_2023_Suhe-compressed.pdf
Rapat Koord BKPSDM & SETWAN_Orientasi DPRD_2023_Suhe-compressed.pdf
 
Buku-Pintar-PP-12-2019.pdf
Buku-Pintar-PP-12-2019.pdfBuku-Pintar-PP-12-2019.pdf
Buku-Pintar-PP-12-2019.pdf
 
Orientasi dewan tj pinang dan anambas
Orientasi dewan tj pinang dan anambasOrientasi dewan tj pinang dan anambas
Orientasi dewan tj pinang dan anambas
 
Kebijakan pengelolaan keuangan desa
Kebijakan pengelolaan keuangan desaKebijakan pengelolaan keuangan desa
Kebijakan pengelolaan keuangan desa
 
Kebijakan insentif pdrd edit13919
Kebijakan insentif pdrd edit13919Kebijakan insentif pdrd edit13919
Kebijakan insentif pdrd edit13919
 
Dinas pemberdayaan masyarakat desa
Dinas pemberdayaan masyarakat desaDinas pemberdayaan masyarakat desa
Dinas pemberdayaan masyarakat desa
 
Perstujuan bpd
Perstujuan bpdPerstujuan bpd
Perstujuan bpd
 
Dinas pupr
Dinas puprDinas pupr
Dinas pupr
 
Permendagri nomor 38 tahun 2018 tentang PEDOMAN PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATA...
Permendagri nomor 38 tahun 2018 tentang PEDOMAN PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATA...Permendagri nomor 38 tahun 2018 tentang PEDOMAN PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATA...
Permendagri nomor 38 tahun 2018 tentang PEDOMAN PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATA...
 
Dinas pmptsp
Dinas pmptspDinas pmptsp
Dinas pmptsp
 

More from hoyin rizmu

Kepala Paparan.pptx
Kepala Paparan.pptxKepala Paparan.pptx
Kepala Paparan.pptxhoyin rizmu
 
Orientasi Dewan.pptx
Orientasi Dewan.pptxOrientasi Dewan.pptx
Orientasi Dewan.pptxhoyin rizmu
 
Orientasi Dewan 4 L.pptx
Orientasi Dewan 4 L.pptxOrientasi Dewan 4 L.pptx
Orientasi Dewan 4 L.pptxhoyin rizmu
 
Penyusunan rka pelayanan publik pkp oki
Penyusunan rka pelayanan publik  pkp okiPenyusunan rka pelayanan publik  pkp oki
Penyusunan rka pelayanan publik pkp okihoyin rizmu
 
Penyusunan RKA Pelayanan Puplik
Penyusunan RKA Pelayanan PuplikPenyusunan RKA Pelayanan Puplik
Penyusunan RKA Pelayanan Puplikhoyin rizmu
 
Organisasi Digital
Organisasi DigitalOrganisasi Digital
Organisasi Digitalhoyin rizmu
 
Enterpreneurship dalam organisasi
Enterpreneurship dalam organisasiEnterpreneurship dalam organisasi
Enterpreneurship dalam organisasihoyin rizmu
 
Ekonomi manajerial
Ekonomi manajerialEkonomi manajerial
Ekonomi manajerialhoyin rizmu
 
Hubungan kelembagaan
Hubungan kelembagaanHubungan kelembagaan
Hubungan kelembagaanhoyin rizmu
 
Manajemen bisnis converted
Manajemen bisnis convertedManajemen bisnis converted
Manajemen bisnis convertedhoyin rizmu
 
Dasar dasar keprotokolan
Dasar dasar keprotokolanDasar dasar keprotokolan
Dasar dasar keprotokolanhoyin rizmu
 
Merancang aksi perubahan pkp kota pagar alam
Merancang aksi perubahan pkp kota pagar alamMerancang aksi perubahan pkp kota pagar alam
Merancang aksi perubahan pkp kota pagar alamhoyin rizmu
 
Penganggaran dana kelurahan ii
Penganggaran dana kelurahan iiPenganggaran dana kelurahan ii
Penganggaran dana kelurahan iihoyin rizmu
 
Pemanfaatan informasi teknologi bagi widyaiswara
Pemanfaatan informasi teknologi bagi widyaiswaraPemanfaatan informasi teknologi bagi widyaiswara
Pemanfaatan informasi teknologi bagi widyaiswarahoyin rizmu
 
Whole of government
Whole of governmentWhole of government
Whole of governmenthoyin rizmu
 
Kepemimpinan stia bpd
Kepemimpinan stia bpdKepemimpinan stia bpd
Kepemimpinan stia bpdhoyin rizmu
 
Keprotokaln latsar cpns kab pali dan seluma
Keprotokaln latsar cpns kab pali dan selumaKeprotokaln latsar cpns kab pali dan seluma
Keprotokaln latsar cpns kab pali dan selumahoyin rizmu
 
Inovasi p basseng
Inovasi p bassengInovasi p basseng
Inovasi p bassenghoyin rizmu
 
Rancangan perkonsultasian m. hoyin rizmukoip
Rancangan perkonsultasian  m. hoyin rizmukoipRancangan perkonsultasian  m. hoyin rizmukoip
Rancangan perkonsultasian m. hoyin rizmukoiphoyin rizmu
 

More from hoyin rizmu (20)

Kepala Paparan.pptx
Kepala Paparan.pptxKepala Paparan.pptx
Kepala Paparan.pptx
 
Orientasi Dewan.pptx
Orientasi Dewan.pptxOrientasi Dewan.pptx
Orientasi Dewan.pptx
 
Orientasi Dewan 4 L.pptx
Orientasi Dewan 4 L.pptxOrientasi Dewan 4 L.pptx
Orientasi Dewan 4 L.pptx
 
Penyusunan rka pelayanan publik pkp oki
Penyusunan rka pelayanan publik  pkp okiPenyusunan rka pelayanan publik  pkp oki
Penyusunan rka pelayanan publik pkp oki
 
Penyusunan RKA Pelayanan Puplik
Penyusunan RKA Pelayanan PuplikPenyusunan RKA Pelayanan Puplik
Penyusunan RKA Pelayanan Puplik
 
Organisasi Digital
Organisasi DigitalOrganisasi Digital
Organisasi Digital
 
Komitmen Mutu
Komitmen MutuKomitmen Mutu
Komitmen Mutu
 
Enterpreneurship dalam organisasi
Enterpreneurship dalam organisasiEnterpreneurship dalam organisasi
Enterpreneurship dalam organisasi
 
Ekonomi manajerial
Ekonomi manajerialEkonomi manajerial
Ekonomi manajerial
 
Hubungan kelembagaan
Hubungan kelembagaanHubungan kelembagaan
Hubungan kelembagaan
 
Manajemen bisnis converted
Manajemen bisnis convertedManajemen bisnis converted
Manajemen bisnis converted
 
Dasar dasar keprotokolan
Dasar dasar keprotokolanDasar dasar keprotokolan
Dasar dasar keprotokolan
 
Merancang aksi perubahan pkp kota pagar alam
Merancang aksi perubahan pkp kota pagar alamMerancang aksi perubahan pkp kota pagar alam
Merancang aksi perubahan pkp kota pagar alam
 
Penganggaran dana kelurahan ii
Penganggaran dana kelurahan iiPenganggaran dana kelurahan ii
Penganggaran dana kelurahan ii
 
Pemanfaatan informasi teknologi bagi widyaiswara
Pemanfaatan informasi teknologi bagi widyaiswaraPemanfaatan informasi teknologi bagi widyaiswara
Pemanfaatan informasi teknologi bagi widyaiswara
 
Whole of government
Whole of governmentWhole of government
Whole of government
 
Kepemimpinan stia bpd
Kepemimpinan stia bpdKepemimpinan stia bpd
Kepemimpinan stia bpd
 
Keprotokaln latsar cpns kab pali dan seluma
Keprotokaln latsar cpns kab pali dan selumaKeprotokaln latsar cpns kab pali dan seluma
Keprotokaln latsar cpns kab pali dan seluma
 
Inovasi p basseng
Inovasi p bassengInovasi p basseng
Inovasi p basseng
 
Rancangan perkonsultasian m. hoyin rizmukoip
Rancangan perkonsultasian  m. hoyin rizmukoipRancangan perkonsultasian  m. hoyin rizmukoip
Rancangan perkonsultasian m. hoyin rizmukoip
 

Recently uploaded

Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikThomasAntonWibowo
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfHendroGunawan8
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfwalidumar
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 

Penganggaran dana kelurahan

  • 1. Selamat Datang Peserta Sosialisasi Dana Kelurahan Tahun Anggaran 2020
  • 2. Widyaiswara Ahli Madya BPSDMD Prov Sumse Jl. Sultan Mansyur 386 RT.05 RW.02 Bukit Lama Palembang
  • 3.
  • 4.
  • 5. 5
  • 6. A.Pendapatan Asli Daerah: 1. Hasil Pajak Daerah 2. Hasil Retribusi Derah 3. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan 4. Lain-lain PAD yang sah B.Dana Perimbangan : 1. Dana Bagi Hasil 2. Dana Alokasi Umum 3. Dana Alokasi Khusus C.Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah : 1. Dana Darurat dari Pemerintah 2. Hibah 3. Bantuan Keuangan 4. Bagi hasil dari Provinsi STRUKTUR PENDAPATAN
  • 7. PENDAPATAN DAERAH  Perda Pajak/Retribusi berpedoman pada UU No. 28/2009 dan PP No. 97/2012 ttg Retribusi Lalu Lintas dan Perpanjangan Izin Mempekerjakan Orang Asing  Penetapan target pajak/retribusi daerah didasarkan potensi dan perkiraan pertumbuhan ekonomi di Daerah  Larangan bagi Pemda yang melakukan pungutan yang meyebabkan ekonomi biaya tinggi, menghambat lalu- lintas barang/jasa dan ekspor/impor [program strategis nasional]  Mengoptimalkan pemanfataan BMD dalam bentuk sewa, BGS/BSG, Kerjasama Pemanfaatan [KSP] dan Kerjasama Penyediaan Infrastruktur [KSPI]  DAU, DAK, DBH-SDA, DID dan Dana Desa yang diangggarkan sesuai yang ditetapkan dalam Perpres ttg Rincian APBN TA 2020 atau informasi resmi yang dipublikasikan dalam portal Kemenkeu  Pendapatan Hibah Dana BOS untuk Satuan Pendidikan Negeri di Kabupaten/Kota dianggarkan pada SKPKD 1 2 3 4 5 6
  • 8. STRUKTUR BELANJA A. Belanja Administrasi Umum - Belanja Pegawai/Personalia - Belanja Barang dan Jasa - Belanja Perjalanan Dinas - Belanja Pemeliharaan B. Belanja Operasi dan Pemeliharaan - Belanja Pegawai/Personalia - Belanja Barang dan Jasa - Belanja Perjalanan Dinas - Belanja Pemeliharaan C. Belanja Modal 1. Aparatur Daerah
  • 9. A. Belanja Administrasi Umum - Belanja Pegawai/Personalia - Belanja Barang dan Jasa - Belanja Perjalanan Dinas - Belanja Pemeliharaan B. Belanja Operasi dan Pemeliharaan - Belanja Pegawai/Personalia - Belanja Barang dan Jasa - Belanja Perjalanan Dinas - Belanja Pemeliharaan C. Belanja Modal 2. Pelayanan Publik 3. Belanja Bagi Hasil dan Bantuan Keuangan 4. Belanja Tidak Terduga
  • 10. BELANJA DAERAH  Harus mendukung prioritas pembangunan nasional, karena itu APBD harus lebih fokus terhadap kegiatan produktif, memiliki manfaat peningkatan kualitas SDM, pelayanan publik, dan pertumbuhan ekonomi daerah  Diprioritaskan untuk mendanai urusan pemerintahan wajib terkait pelayanan dasar yang ditetapkan dengan SPM  Penganggaran belanja hibah dan bansos mempedomani Perkada yang mengatur tata cara penganggaran, pelaksanaan dan penatausahaan, pertanggungjawaban dan pelaporan serta monitoring dan evaluasi hibah dan bantuan sosial  Penganggaran tambahan penghasilan kepada pegawai ASN memperhatikan kemampuan keuangan daerah dan memperoleh persetujuan DPRD  Pemerintah kabupaten/kota menganggarkan belanja bagi hasil pajak daerah dan retribusi daerah kepada pemerintah desa paling sedikit 10% (sepuluh persen) dari rencana pendapatan pajak daerah dan retribusi daerah kabupaten/kota pada TA 2020  Penganggaran belanja tidak terduga dilakukan secara rasional dengan mempertimbangkan realisasi TA 2019 dan kemungkinan adanya kegiatan-kegiatan yang sifatnya tidak dapat diprediksi sebelumnya, di luar kendali dan pengaruh pemerintah daerah, serta amanat peraturan perundang-undangan 2 1 4 3 6 5
  • 11. STRUKTUR PEMBIAYAAN 1.Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Lalu 2.Transfer dari Rekening Dana Cadangan 3.Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang dipisahkan 4.Penerimaan Pinjaman Daerah dan Obligasi Daerah 5.Penerimaan Piutang Daerah A.Penerimaan Pembiayaan: B.Pengeluaran Pembiayaan: 1.Pembayaran cicilan pokok utang yang jatuh tempo 2.Pembelian kembali obligasi daerah 3.Penyertaan modal (investasi) daerah 4.Pemberian piutang daerah 5.Transfer ke rekening dana cadangan
  • 12. PEMBIAYAAN DAERAH  Pemerintah Daerah dapat melakukan pinjaman daerah berdasarkan PP No. 56/ 2018 tentang Pinjaman Daerah  Penetapan anggaran penerimaan pembiayaan yang bersumber dari pencairan dana cadangan, waktu pencairan dan besarannya sesuai Perda tentang pembentukandana cadangan  Pemda dapat menyediakan alokasi anggaran guna pelaksanaan kebijakan pemerintah untuk menyalurkan KUR sesuai Permenko Bidang Ekonomi No 11/ 2017 tentang Pedoman Pelaksanaan Kredit Usaha Rakyat.  Pemda harus menyusun analisis investasi sebelum melakukan investasi mempedomani Permendagri No. 52/2012 tentang Pedoman Pengelolaan Investasi Pemerintah Daerah  Dalam rangka pemberdayaan masyarakat, Pemerintah Daerah dapat menganggarkan investasi jangka panjang non permanen dalam bentuk dana bergulir  Pemda dapat membentuk dana cadangan yang diprioritaskan untuk mendanai kebutuhan pembangunan prasarana dan sarana daerah yang tidak dapat dibebankan dalam 1 (satu) tahun anggaran, serta dapat digunakan untuk mendanai kebutuhan lainnya sesuai peraturan perundang-undangan 2 1 4 3 6 5
  • 13. PERSETUJUAN BERSAMA ALUR PEMBENTUKAN PERDA Perencanaan Disusun untuk jangka 1 tahun Pengundangan Diundangkan dalam Lembaran Daerah oleh Sekda Pembahasan Melalui Tingkatan Pembicaraan Bersama Penyusunan Berpedoman pd Peraturan Perundang-undangan Khusus untuk Raperda : RPJP, RPJMD, APBD, Perubahan APBD, Pertanggung Jawaban Pelaksanaan APBD, Pajak Daerah, Retribusi Daerah & Tata Ruang yang disetujui Bersama Bupati/Walikota dalam Rapat Paripurna dapat diundangkan setelah di evaluasi Gubernur Penetapan Bupati/Walikota ttd Perda setelah dapat Register dari Gubernur
  • 14. PEMBAHASAN RANPERDA PEMBICARAAN TINGKAT I PEMANDANGAN UMUM FRAKSIPENJELASAN BUPATI/WALIKOT A DLM PARIPURNA TENTANG ISI RAPERDA TANGGAPAN BUPATI/WALIKOT A ATAS PEMANDANGAN UMUM FRAKSI PEMBAHASAN DALAM KOMISI, PANSUS DENGAN BUPATI/WALIKOTA ATAU PEJABAT YANG DITUNJUK • Dilakukan oleh DPRD bersama Bupati/Walikota untuk mendapat Persetujuan Bersama • Pembahasan bersama dilakukan melalui Tingkat Pembicaraan • Inisiatif Bupati/Walikota, Pembicaraan Tingkat I
  • 15. PEMBICARAAN TINGKAT II BILA TIDAK ADA KESEPAKATAN DILAKUKAN VOTING PENDAPAT AKHIR BUPATI/WALI KOTA Bila tidak memperoleh persetujuan bersama, tidak boleh diaju kan lagi dalam persidangan masa itu. 1 2 3 4 PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM RAPAT PARIPURNA • Pengambilan Keputusan dalam Rapat Paripurna 1. Laporan Pimp Komisi/Gab Komisi/Pimp Pansus ttg proses pembahasan. 2. Pendapat Fraksi/Kata Akhir Fraksi. 3. Hasil pembahasan ; dan 4. Permintaan persetujuan dari anggota secara lisan oleh Pimp. Rapat.
  • 16. PERTANGGUNG JAWABAN BUPATI/WALIKOTA Berdasarkan UU No. 23 Tahun 2014 BUPATI/ WALIKOTA PEMERINTAH PUSAT MASYARAKAT PENGAWASAN DPRD Keterangan : LPPD = Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah LKPJ = Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban RINGKASAN LPPD (Pasal 72) LKPJ KEPADA DPRD (Pasal 69 & Pasal 71) LPPD (Pasal 69 & Pasal 70)
  • 17. LKPJ BUPATI/WALIKOTA (Pasal 71 UU No 23 Tahun 2014) Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah. LKPJ memuat hasil kepada DPRD yang dilakukan 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun paling lambat 3 (tiga) bulan setelah tahun anggaran berakhir. Bupati/Walikota menyampaikan LKPJ dibahas oleh DPRD untuk rekomendasi per-baikan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. LKPJ kepada DPRD
  • 18. BILA BUPATI/WALIKOTA TIDAK MENYAMPAIKAN LKPJ Dalam hal Bupati/Walikota tidak melaksanakan kewajiban menyampaikan LKPJ, DPRD dapat menggunakan hak interpelasi kepada Bupati/ Walikota. Apabila penjelasan Bupati/Walikota terhadap penggunaan hak interpelasi tidak diterima, DPRD melaporkan Bupati/Walikota kepada Gubernur sebagai Wakil Pemerintah Pusat. Berdasarkan laporan dari DPRD , Gubernur se-bagai wakil Pemerintah Pusat, memberikan sanksi teguran tertulis kepada Bupati/Walikota.
  • 19.
  • 20. PKD PP 12/2019 PP 12/2019 QANUN PENGANTI PERMENDAGRI 13/2006 UU 23/2014 UU 17/2003 Perbub /Perwal Pedoman Pengelolaan Keuda UU 23/2014 & Perubahannya UU 1/2004 UU 15/2004 PP 71/2010 PERDA Menunggu Pengganti Permen 13/2016
  • 21. Perencanaan dan penganggaran APBD Tahun Anggaran 2020 yang telah dilakukan prosesnya sebelum Peraturan Menteri ini mulai belaku, tetap menggunakan struktur perencanaan dan penganggaran APBD sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 38 Tahun 2018 tentang Pedoman Penyusunan APBD Tahun Anggaran 2019
  • 22. PENDAPATAN DAERAH 1. Pendapatan Asli Daerah a. Pajak Daerah b. Retribusi Daerah c. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan d. Lain-lain PAD yang Sah 2. Pendapatan Transfer a. Transfer Pemerintah Pusat 1) Dana Perimbangan a) Dana Transfer Umum (1) DBH (2) DAU b) Dana Transfer Khusus (1) DAK Fisik (2) DAK Non Fisik 2) Dana Insentif Daerah 3) Dana Otonomi Khusus 4) Dana Keistimewaan 5) Dana Desa b. Transfer Antar Daerah 1) Pendapatan Bagi Hasil 2) Bantuan Keuangan 3. Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah a. Hibah b. Dana Darurat c. Lain-lain Pendapatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan PENDAPATAN DAERAH 1. Pendapatan Asli Daerah a. Pajak Daerah b. Retribusi Daerah c Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan d. Lain-lain PAD yang Sah 2. Dana Perimbangan a. Dana Bagi Hasil b. Dana Alokasi Umum c. Dana Alokasi Khusus 3. Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah a. Hibah b. Dana Darurat c. Dana Bagi Hasil Pajak Provinsi kepada Kabupaten/Kota d. Dana Penyesuan dan Otsus e. Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Daerah Lainnya
  • 23. BELANJA DAERAH 1. Belanja Tidak Langsung a. Belanja Pegawai b. Belanja Bunga c. Belanja Subsidi d. Belanja Hibah e. Belanja Sosial f. Belanja Bagi Hasil g Belanja Bantuan Keuangan h. Belanja Tidak Terduga 2. Belanja Langsung a. Belanja Pegawai b. Belanja Barang dan Jasa c. Belanja Modal BELANJA DAERAH 1. Belanja Operasi a. Belanja Pegawai b. Belanja Barang dan Jasa c. Belanja Bunga d. Belanja Subsidi e. Belanja Hibah f. Belanja Bantuan Sosial 2. Belanja Modal a. Belanja Tanah b. Belanja Peralatan dan Mesin c. Belanja Bangunan dan Gedung d. Belanja Jalan e. Belanja Aset Tetap Lainnya 3. Belanja Tidak Terduga 4. Belanja Transfer a. Belanja Bagi Hasil b. Belanja Bantuan Keuangan
  • 24. PEMBIAYAAN 1. Penerimaan Pembiayaan a. SiLPA b. Pencairan Dana Cadangan c. Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan d. Penerimaan Pinjaman Daerah e. Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Daerah f. Penerimaan Piutang Daerah 2. Pengeluaran Pembiayaan a. Pembentukan Dana Cadangan b. Penanaman Modal (Investasi) Pemerintah Daerah c. Pembayaran Pokok Utang d. Pemberian Pinjaman Daerah PEMBIAYAAN 1. Penerimaan Pembiayaan a. SiLPA b. Pencairan Dana Cadangan c. Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan d. Penerimaan Pinjaman Daerah e. Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Daerah f. Penerimaan Pembiayaan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan 2. Pengeluaran Pembiayaan a. Pembayaran Cicilan Pokok Utang yang Jatuh Tempo b. Penyertaan Modal Daerah c. Pembentukan Dana Cadangan d. Pemberian Pinjaman Daerah e. Pengeluaran Pembiayaan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
  • 25. 25 RPJPD RPJMD RKPD APBD KUA/PPAS • PIMPINAN DPRD • BAMUS • KOMISI • BANGGAR • BAPEM PERDA • BADAN KEHORMATAN • PANSUS PROGRAM KEGIATAN KDH DPRD • SEKRETARIAT DAERAH • INSPKTORAT • DINAS • BADAN • KECAMATAN URUSAN SETWAN
  • 26. RPJPD RPJMD RKPD APBD KUA/PPAS DPRD PENGAWASAN OLEH DPRD DINAS BADAN 1. BAPPEDA 2. BPKAD 3. BKPSDM 1. SETDA 2. Inspektorat 3. Sekwan 4. Pendidikan; 5. Kesehatan; 6. Kominfo; 7. Ketahanan Pangan 8. Koperasi, UKM, dan Tenaga Kerja 9. Pariwisata 10.Perdagangan 11.Pertanian 12.PUPR 13.Sosial 14.Dukcapil 15.DPMD3A 16.DPMPSP 17.DPPKB 18.PERKIM KDH 26 KOMISI A/1 KOMISI B/2 KOMISI C/3 KOMISI 4/5 Setwan BKPSD ProvSumsel
  • 27. Perencanan dan Penganggaran Belanja Hibah dan Bansos Perizinan, Pajak dan Retribusi Pengadaan Barang dan Jasa Jual Beli Jabatan Belanja Perjalanan Dinas 1 2 3 4 5 6 AREA RAWAN KORUPSI Pemerintah Daerah TjahjoKumolo,SH. BKPSD ProvSumsel
  • 28. URUSAN PEMERINTAHAN KONKURENABSOLUT 1. POLITIK LUAR NEGERI 2. PERTAHANAN 3. KEAMANAN 4. YUSTISI 5. MONETER & FISKAL 6. AGAMA PILIHAN (8) WAJIB (24) Dibagi berdasarkan kriteria Eksternalitas, Akuntabilitas dan Efisiensi URUSAN PEMERINTAHAN UMUM YAN DASAR (6) NON YAN DASAR (18) S P M N S P K 1. PENDIDIKAN 2. KESEHATAN 3. PU DAN PR 4. PERUMAHAN RAKYAT DAN KAW PERMUKIMAN 5. TRAMTIBUM & LINMAS 6. SOSIAL Daerah sesuai dengan kewenangannya menyusun rencana pembangunan Daerah sebagai satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional. PASAL 260 UU 23/2014
  • 29. Wajib Pelayanan Dasar 6 URUSAN: 1. Pendidikan 2. Kesehatan 3. Pekerjaan umum dan penataan ruang 4. Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman 5. Ketenteraman, Ketertiban Umum, dan Pelindungan Masyarakat 6. Sosial Wajib Non Pelayanan Dasar 18 URUSAN: 1. Tenaga kerja 2. Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak 3. Pangan 4. Pertanahan 5. Lingkungan hidup 6. Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil 7. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa 8. Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana 9. Perhubungan 10. Komunikasi & Informatika 11. Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah 12. Penanaman modal 13. Kepemudaan dan Olah Raga 14. Statistik 15. Persandian 16. Kebudayaan 17. Perpustakaan 18. Kearsipan Pilihan 8 URUSAN: 1. Kelautan dan perikanan 2. Pariwisata 3. Pertanian 4. Kehutanan 5. Energi dan Sumber Daya Mineral 6. Perdagangan 7. Perindustrian; dan 8. Transmigrasi. URUSAN PEMERINTAHAN KONKUREN KEWENANGAN DAERAH (Pasal 11 UU 23 Tahun 2014) 24 Wajib BKPSD ProvSumsel
  • 30. Urusan Pemerintahan Umum 30 1. Pembinaan wawasan kebangsaan dan ketahanan nasional dalam rangka memantapkan pengamalan Pancasila, pelaksanaan UUD 1945, pelestarian Bhinneka Tunggal Ika serta pemertahanan dan pemeliharaan keutuhan NKRI 2. Pembinaan persatuan dan kesatuan bangsa. 3. Pembinaan kerukunan antarsuku dan intrasuku, umat beragama, ras, dan golongan lainnya guna mewujudkan stabilitas kemanan lokal, regional, dan nasional. 4. Penanganan konflik sosial sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. 5. Koordinasi pelaksanaan tugas antarinstansi pemerintahan yang ada di wilayah daerah provinsi dan daerah kabupaten/kota untuk menyelesaikan permasalahan yang timbul dengan memperhatikan prinsip demokrasi, hak asasi manusia, pemerataan, keadilan, keistimewaan dan kekhususan, potensi serta keanekaragaman daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 6. Pengembangan kehidupan demokrasi berdasarkan Pancasila. 7. Pelaksanaan semua urusan pemerintahan yang bukan merupakan kewenangan daerah dan tidak dilaksanakan oleh instansi vertikal.
  • 31. UU 17/2003 UU 1/2004 UU 15/2004UU 25/2004 UU 33/2004 PP PP PP PERMENDAGRI 13/2006 Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah PP 58/2005: Pengelolaan Keuda (Omnibus Regulation) UU 32/2004 DASAR HUKUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH Pasal 182 & Pasal 194 UU 32/2004 Pasal 69 & Pasal 86 UU 33/2004Pasal 155 PP 58 /2005 Perda Pokok-Pokok ttg Pengelolaan Keu Daerah Perkada ttg Sistem & Prosedur Pengelolaan Keuda Pasal 330 Permendagri 13/2006 Kandungan lokal berdasarkan kesepakatan bersama yg tidak bertentangan dng peraturan perUUan SE ttg Pedoman Penyusunan RKA - SKPD 1 Pasal 151 Ayat 1 PP 58/2005 Permendagri 59/2007 Permendagri 21/2011 UU 23/2014 REVISI REVISI REVISI Pasal 330- UU 23/2014 “Ketentuan lebih lanjut mengenai penyusunan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, pengawasan dan pertanggungjawaban keuangan Daerah diatur dengan peraturan pemerintah” REVISI Pembangunan Daerah merupakan perwujudan dari pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang telah diserahkan ke Daerah sebagai bagian integral dari pembangunan nasional Pasal 258 UU 23/2014
  • 32. SIKLUS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH Perencanaan Pelaksanaan Penatausahaan Pertgjwban Pemeriksaan RPJMD RKPD KUA PPAS Nota Kesepakatan Pedoman Penyusunan RKA-SKPD o/ KDH RKA-SKPD RAPBD Evaluasi Raperda APBD oleh Gubernur/ Mendagri Rancangan DPA-SKPD DPA-SKPD Verifikasi Laporan Realisasi Semester Pertama R P-APBD Penatausahaan Belanja • Penerbitan SPM-UP, SPM-GU, SPM-TU dan SPM-LS oleh Kepala SKPD • Penerbitan SP2D oleh PPKD Penatausahaan Pendapatan Kekayaan dan Kewajiban daerah • Kas Umum • Piutang • Investasi • Barang • Dana Cadangan • Utang Akuntansi Keuangan Daerah Laporan Keuangan Pemerintah Daerah • LRA , LPSAL • LO, Neraca, LPE • Lap. Arus Kas • CaLK Laporan Keuangan diperiksa oleh BPK Raperda PJ Pel APBD Perda APBD • Bendahara penerimaan wajib menyetor penerimaannya ke rekening kas umum daerah selambat-lambatnya 1 hari kerja Penatausahaan Pembiayaan • Dilakukan oleh PPKD Pelaksanaan APBD Pendapatan Belanja Pembiayaan Disusun dan disajikan Sesuai SAP Persetujuan Bersama (KDH + DPRD) Evaluasi o/ Gubernur/MDN 15 hari 7 hari penyesuaian o/ Pemda Perda PJ Pel APBD Evaluasi R P-APBD Oleh Gbrnr/MDN Perda P-APBD setelah 3 hari PEDUM APBD o/ MDN
  • 33. PENETAPAN Perda APBD oleh Bupati/Walikota 11 04 RKPD disusun oleh Bupati/Walikota RENJA SKPD disusun masing-masing SKPD 03 RENSTRA SKPD disusun masing-masing SKPD 02 RAPERDA APBD dibahas Bupati/ Walikota & DPRD 08 RKA-SKPD disusun masing-masing SKPD 07 06 PPAS (Prioritas Plafon Anggaran Sementara) dibahas Bupati/ Walikota & DPRD 05 KUA (Kebijakan Umum APBD) dibahas Bupati/ Walikota & DPRD 01 RPJMD 5 Tahun Disusun Bupati/Walikota Terlantik Berdasarkan Visi & Misi Pencalonan 10 PENYEMPURNAAN Raperda APBD dibahas Bupati/Walikota & DPRD ALUR PENYUSUNAN HINGGA PERTANGGUNG JAWABAN PERDA APBD DPA-SKPD disusun masing-masing SKPD 12 EVALUASI Raperda APBD Oleh Gubernur 09
  • 34. APBD 2020 Rp. 42.800.000.000,- : 107 Kel = Rp. 400.000.000,- DAU Tambahan Rp. 40.854.633.000,- : 107 Kel = Rp. 381.819.000,- Jumlah = Rp. 83. 654.633.000,-: 107 Kel = Rp. 781.819.000. Anggaran dana Kelurahan pada APBD Kota Palembang TA 2020
  • 35. Kegiatan adalah bagian dari program yang dilaksanakan oleh satu atau lebih unit kerja pada perangkat daerah sebagai bagian dari pencapaian sasaran terukur pada suatu program dan terdiri dari sekumpulan tindakan pengerahan sumber daya baik yang berupa sumber daya manusia, barang modal termasuk peralatan dan teknologi, dana, atau kombinasi dari beberapa atau kesemua jenis sumber daya tersebut sebagai masukan untuk menghasilkan keluaran dalam bentuk barang/jasa.
  • 36. Kegiatan Pembangunan Sarana dan Prasarana Kelurahan Kegiatan pembangunan sarana dan prasarana Kelurahan digunakan untuk membiayai pelayanan sosial dasar yang berdampak langsung pada meningkatnya kualitas hidup masyarakat.
  • 37. Kegiatan Pembangunan Sarana dan Prasarana Kelurahan
  • 38. Sarana merupakan falilitas yang dipakai secara langsung (utama), sedangkan prasarana merupakan fasilitas penunjang dari sarana. Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud atau tujuan, sedangkan prasarana adalah segala sesuatu yang menunjang terselenggaranya suatu proses tersebut. Sekolah Sarana: Alat tulis, bahan peraga, alat praktikum, alat olahraga, komputer dan sebagainya. Prasarana: Ruang kelas, ruang guru, lapangan olahraga, ruang praktek dan sebagainya.
  • 39. Kegiatan pembangunan sarana dan prasarana Kelurahan digunakan untuk membiayai pelayanan sosial dasar yang berdampak langsung pada meningkatnya kualitas hidup masyarakat.
  • 40. Kegiatan pembangunan sarana dan prasarana Kelurahan meliputi: a. pengadaan, pembangunan, pengembangan dan pemeliharaan sarana dan prasarana lingkungan pemukiman; b. b. pengadaan, pembangunan, pengembangan dan pemeliharaan sarana prasarana transportasi; c. pengadaan, pembangunan, pengembangan dan pemeliharaan sarana prasarana kesehatan; dan/atau d. pengadaan, pembangunan, pengembangan dan pemeliharaan sarana prasarana pendidikan dan kebudayaan.
  • 41. Pengadaan, pembangunan, pengembangan dan pemeliharaan sarana dan prasarana lingkungan pemukiman meliputi: a.Jaringan air minum; b.drainase dan selokan; c.sarana pengumpulan sampah dan sarana pengolahan sampah; d.sumur resapan; e.jaringan pengelolaan air limbah domestik skala pemukiman; f. alat pemadam api ringan; g.pompa kebakaran portabel; h.penerangan lingkungan pemukiman; dan/atau i. sarana prasarana lingkungan pemukiman lainnya.
  • 42. Pengadaan, pembangunan, pengembangan dan pemeliharaan sarana prasarana transportasi meliputi: a. jalan pemukiman; b. jalan poros Kelurahan; danlatau c. sarana prasarana transportasi lainnya.
  • 43. Pengadaan, pembangunan, pengembangan dan pemeliharaan sarana prasarana kesehatan meliputi: a. mandi, cuci, kakus untuk umum/komunal; b. pos pelayanan terpadu dan pos pembinaan terpadu; dan/atau c. sarana prasarana kesehatan lainnya.
  • 44. Pengadaan, pembangunan, pengembangan dan pemeliharaan sarana prasarana pendidikan dan kebudayaan meliputi: a. taman bacaan masyarakat; b. bangunan pendidikan anak usia dini; c. wahana permainan anak di pendidikan anak usia dini; dan/atau d. sarana prasarana pendidikan dan kebudayaan lainnya.
  • 45. Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat di Kelurahan Kegiatan pemberdayaan masyarakat di Kelurahan digunakan untuk peningkatan kapasitas dan kapabilitas masyarakat di Kelurahan dengan mendayagunakan potensi dan sumber daya sendiri.
  • 46. Kegiatan pemberdayaan masyarakat di Kelurahan meliputi: a. pengelolaan kegiatan pelayanan kesehatan masyarakat; b. pengelolaan kegiatan pelayanan pendidikan dan kebudayaan; c. pengelolaan kegiatan pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah; d. pengelolaan kegiatan lembaga kemasyarakatan; e. pengelolaan kegiatan ketenteraman, ketertiban umum, dan perlindungan masyarakat;dan/atau f. penguatan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana serta kejadian luar biasa lainnya.
  • 47. Pengelolaan kegiatan pelayanan kesehatan masyarakat meliputi: a. pelayanan perilaku hidup bersih dan sehat; b. keluarga berencana; c. pelatihan kader kesehatan masyarakat; dan/atau d. kegiatan pengelolaan pelayanan kesehatan masyarakat lainnya.
  • 48. Pengelolaan kegiatan pelayanan pendidikan dan kebudayaan meliputi: a. penyelenggaraan pelatihan kerja; b. penyelengaraan kursus seni budaya; dan/atau c. kegiatan pengelolaan pelayanan pendidikan dan kebudayaan lainnya. (3) Pengelolaan kegiatan pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah meliputi: a. penyelenggaraan pelatihan usaha; dan/atau b. kegiatan pengelolaan pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah lainnya.
  • 49. Pengelolaan kegiatan lembaga kemasyarakatan meliputi: a. pelatihan pembinaan Lembaga Kemasyarakatan Kelurahan; dan/atau b. kegiatan pengelolaan lembaga kemasyarakatan lainnya. Pengelolaan kegiatan ketenteraman, ketertiban umum, dan perlindungan masyarakat meliputi: a. pengadaan/penyelenggaraan pos keamanan Kelurahan; b. penguatan dan peningkatan kapasitas tenaga keamanan/ketertiban Kelurahan; dan/atau c. kegiatan pengelolaan ketenteraman, ketertiban umum
  • 50. Penguatan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana serta kejadian luar biasa lainnya meliputi: a. penyediaan layanan informasi tentang bencana; b. pelatihan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana; c. pelatihan tenaga sukarelawan untuk penanganan bencana; d. edukasi manajemen proteksi kebakaran; dan/atau e. penguatan kesiapsiagaan masyarakat yang lainnya.
  • 51. 1. Penentuan kegiatan pembangunan sarana dan prasarana Kelurahan dan pemberdayaan masyarakat di Kelurahan dilakukan melalui musyawarah pembangunan Kelurahan. 2. Dalam hal terdapat penambahan dan/atau perubahan kegiatan pembangunan sarana dan prasarana Kelurahan dan pemberdayaan masyarakat di Kelurahan, dilakukan melalui musyawarah antara lurah dengan lembaga pemberdayaan masyarakat kelurahan. 3. Musyawarah dilaksanakan untuk mendapatkan kesepakatan penentuan kegiatan tambahan dan atau perubahan. 4. Kesepakatan dibuat dalam bentuk Berita Acara Kesepakatan sebagaimana tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Walikota ini. 5. Kegiatan, disusun dalam dokumen perencanaan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. dilakukan dengan melimpahkan kewenangan Walikota kepada camat dengan Keputusan Walikota.
  • 52.
  • 53. 1. Penganggaran untuk kegiatan pembangunan sarana dan prasarana kelurahan dan pemberdayaan masyarakat di kelurahan bersumber dari APBD dan DAU tambahan yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 2. Alokasi anggaran per kelurahan kegiatan pembangunan sarana dan prasarana kelurahan dan pemberdayaan masyarakat di kelurahan setiap tahunnya ditetapkan dengan Keputusan Walikota. 3. Alokasi anggaran dimasukan ke APBD Pemerintah Kota dalam anggaran Kecamatan pada bagian anggaran Kelurahan untuk dimanfaatkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
  • 54. 1.Berdasarkan dokumen perencanaan daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8, Kecamatan menyusun Rencana Kerja dan Anggaran sesuai dengan sumber pendanaan masing-masing Kegiatan. 2.Rencana Kerja dan Anggaran Kecamatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), disusun oleh camat atas usul lurah selaku Kuasa Pengguna Anggaran sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 3.Anggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (2), masing- masing dituangkan pada Rencana Kegiatan dan Anggaran tersendiri.
  • 55.
  • 56. 1. Walikota menetapkan lurah selaku Kuasa Pengguna Anggaran untuk melaksanakan kegiatan pembangunan sarana dan prasarana Kelurahan dan pemberdayaan masyarakat di Kelurahan. 2. Lurah selaku Kuasa Pengguna Anggaran menunjuk Pejabat Penatausahaan Keuangan Pembantu dan PPTK di Kelurahan. 3. Walikota menetapkan Bendahara Pengeluaran Pembantu di Kelurahan berdasarkan usulan lurah selaku Kuasa Pengguna Anggaran melalui BUD. 4. Dalam hal di Kelurahan belum tersedia aparatur sebagaimana dimaksud pada poin (1) sampai dengan poin(3), Walikota dapat menetapkan pejabat lain yang memenuhi persyaratan sesuai dengan peraturan perundang- undangan.
  • 57. 1. Kuasa Pengguna Anggaran dalam pengadaan barang/jasa melaksanakan pendelegasian sesuai dengan pelimpahan dari Pengguna Anggaran. 2. Selain kewenangan, Kuasa Pengguna Anggaran berwenang menjawab sanggah banding peserta tender pekerjaan konstruksi. 3. Kuasa Pengguna Anggaran dapat menugaskan pejabat Pembuat Komitmen untuk melaksanakan kewenangan yang terkait dengan, a. melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja; b. dan/atau Mengadakan perjanjian dengan pihak lain dalam batasan anggaran belanja yang telah ditetapkan. 4. Kuasa Pengguna Anggaran dapat dibantu oleh pengelola pengadaan barang/jasa. 5. Dalam hal tidak ada personel yang dapat ditunjuk sebagai Pejabat Pembuat Komitmen, Kuasa Pengguna Anggaran dapat merangkap sebagai Pejabat Pembuat Komitmen. 6. Satuan Kerja Perangkat Daerah terkait wajib melakukan pembinaan dan pendampingan dalam pelaksanaan pembangunan sarana dan prasarana kelurahan dan pemberdayaan masyarakat di kelurahan atas permintaan Kuasa Pengguna Anggaran.
  • 58. Pejabat Penatausahaan Keuangan Pembantu di Kelurahan bertugas: a. meneliti kelengkapan SPP-LS pengadaan barang dan jasa yang disampaikan oleh Bendahara Pengeluaran Pembantu dan diketahui/disetujui oleh PPTK; b. meneliti kelengkapan SPP-TU yang diajukan oleh Bendahara Pengeluaran Pembantu; c. melakukan verifikasi SPP; d. menyiapkan SPM; dan e. melakukan verifikasi harian atas penerimaan.
  • 59. Pelaksanaan anggaran untuk kegiatan pembangunan sarana dan prasarana lokal Kelurahan dan pemberdayaan masyarakat di Kelurahan dapat melibatkan kelompok masyarakat dan/atau organisasi kemasyarakatan.
  • 60.
  • 61. 1. Pelaksanaan pengadaan barang/jasa kegiatan pembangunan sarana dan prasarana kelurahan dan pemberdayaan masyarakat di kelurahan yang melibatkan kelompok masyarakat dan/atau organisasi kemasyarakatan melalui mekanisme swakelola tipe III atau swakelola tipe IV sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang pengadaan barang/jasa pemerintah. 2. Dalam hal pengadaan barang/jasa melalui swakelola tidak dimungkinkan untuk dilaksanakan, maka pelaksanaan pengadaan barang/jasa melalui penyedia/pihak ketiga dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang pengadaan barang/jasa pemerintah. 3. Barang yang dihasilkan atas kegiatan pembangunan sarana dan prasarana kelurahan dan pemberdayaan masyarakat di kelurahan dicatat sebagai aset daerah. 4. Dalam hal pengadaan barang/jasa atas kegiatan sarana dan prasarana kelurahan dan pemberdayaan masyarakat di kelurahan menghasilkan barang dan bukan diperuntukkan sebagai barang milik daerah, Lurah menyerahkan barang dimaksud kepada pihak ketiga/masyarakat. 5. Penyerahan barang dituangkan dalam Berita Acara Serah Terima (BAST) sebagaimana tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Walikota ini.
  • 62.
  • 63. 1. Penatausahaan kegiatan pembangunan sarana dan prasarana Kelurahan dan pemberdayaan masyarakat di kelurahan menggunakan mekanisme tambahan uang dan mekanisme langsung sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan 2. Pelaporan keuangan kegiatan pembangunan sarana dan prasarana Kelurahan dan pemberdayaan masyarakat di kelurahan dilaksanakan oleh kecamatan selaku entitas akuntansi. 3. Pengakuan belanja dan beban atas anggaran kegiatan pembangunan sarana dan prasarana Kelurahan dan pemberdayaan masyarakat di Kelurahan berdasarkan laporan pertanggungjawaban tambahan uang dan laporan pertanggung jawaban fungsional. 4. Sisa anggaran kegiatan pembangunan sarana dan prasarana Kelurahan dan pemberdayaan masyarakat di kelurahan, yang berada di RKUD maupun rekening kelurahan menjadi SiLPA yang akan diperhitungkan pada alokasi untuk kegiatan tahun anggaran selanjutnya.
  • 64. 1. Pejabat Penatausahaan Keuangan Pembantu di Kelurahan dalam melaksanakan pertanggungjawaban kegiatan pembangunan sarana dan prasarana Kelurahan dan pemberdayaan masyarakat di Kelurahan mempunyai tugas melakukan verifikasi atas laporan pertanggungjawaban yang disampaikan oleh Bendahara Pengeluaran Pembantu kepada Kuasa Pengguna Anggaran. 2. Verifikasi, meliputi: a. meneliti kelengkapan dokumen laporan pertanggungjawaban dan keabsahan bukti-bukti pengeluaran yang dilampirkan; b. menguji kebenaran perhitungan atas pengeluaran per rincian objek yang tercantum dalam ringkasan per rincian objek; c. menghitung pengenaan Pajak Pertambahan Nilai/Pajak Penghasilan atas beban pengeluaran per rincian objek; dan d. menguji kebenaran sesuai dengan SPM dan SP2D yang diterbitkan periode sebelumnya.
  • 65. 3. Laporan penggunaan anggaran kegiatan pembangunan sarana dan prasarana Kelurahan dan pemberdayaan masyarakat di Kelurahan disampaikan kepada Camat dan BUD setiap semester. 4. Format laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Walikota ini. 5. Batas waktu penyampaian laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (3), untuk: a. semester I disampaikan paling lambat minggu kedua bulan Juli; dan b. semester II disampaikan paling lambat minggu kedua bulan Januari tahun selanjutnya. 6. Lurah menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan pembangunan sarana dan prasarana Kelurahan dan pemberdayaan masyarakat di kelurahan kepada Walikota melalui Camat. 7. Walikota menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan pembangunan sarana dan prasarana Kelurahan dan pemberdayaan masyarakat di kelurahan kepada Menteri melalui Gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat.
  • 66.
  • 67. 1. Walikota melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap kegiatan pembangunan sarana dan prasarana Kelurahan dan pemberdayaan masyarakat di Kelurahan. 2. Dalam melakukan pembinaan dan pengawasan, Walikota dapat melimpahkan kewenangannya kepada Camat. 3. Pembinaan dalam pelaksanaannya dibantu oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat. 4. Pengawasan dalam pelaksanaannya dibantu oleh Inspektorat Kota.
  • 68. 68

Editor's Notes

  1. ----- Meeting Notes (3/9/18 22:28) ----- Surat Edaran
  2. SPM Standar Pelayanan Minimal, NSPK Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria