SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
Sistem Reproduksi Pada Manusia

Kelompok I:

Andhika Fajar A. S

Bintang Wahyuni

Fairuz Rafida

Muhammad Basyir

Nabil Mahfuzh
Nurcholifatul Janah

Tiara Audina

Yudhistira Arya T.
Pendahuluan

    Sistem reproduksi pada manusia akan mulai berfungsi ketika
seseorang mencapai kedewasaan (pubertas) atau masa akil balik.
Pada seorang pria testisnya telah mampu menghasilkan sel
kelamin jantan (sperma) dan hormon testosteron. Hormon
testosteron berfungsi mempengaruhi timbulnya tanda-tanda
kelamin sekunder pada pria, di antaranya suara berubah menjadi
lebih besar, tumbuhnya rambut di tempat tertentu misalnya
jambang, kumis, jenggot, dan dada tumbuh menjadi bidang, jakun
membesar. Sedangkan seorang wanita ovariumnya telah mampu
menghasilkan sel telur (ovum) dan hormon wanita yaitu estrogen.
Hormon estrogen berfungsi mempengaruhi timbulnya tandatanda
kelamin sekunder pada wanita, yaitu kulit menjadi semakin halus,
suara menjadi lebih tinggi, tumbuhnya payudara dan pinggul
membesar.
Organ Penyusun Sistem Reproduksi Pada Manusia



       Reproduksi manusia secara vivipar
 (melahirkan anak) dan fertilisasinya secara
 internal (di dalam tubuh) oleh karena itu
 memiliki alat-alat reproduksi yang mendukung
 fungsi tersebut, adapun alat-alat tersebut
 diantaranya.
Sistem Reproduksi Pria
      Organ-organ yang menyusun sistem reproduksi
pada pria terdiri atas:

a. Testis (buah zakar)
       Jumlah 1 pasang, terdapat dalam kantong
pelindung yang disebut skrotum dan terletak di luar
dan di bawah rongga pelvis. Testis berfungsi
menghasilkan hormon testosteron dan sel kelamin
jantan (spermatozoa). Hormon testosteron berfungsi
untuk menimbulkan tanda-tanda kelamin sekunder
pada pria, di antaranya: tumbuhnya kumis, Suara
membesar, dada tumbuh bidang dan lain-lain.
b. Saluran reproduksi
Saluran reproduksi pada pria terdiri atas:
1) Epididimis, merupakan tempat pendewasaan
   (pematangan) dan penyimpanan sperma. Epididimis
   berupa saluran yang berkelok-kelok yang terdapat di
   dalam skrotum.
2) Vas deferens (saluran sperma), merupakan
   kelanjutan dari saluran epididimis, berfungsi
   menyalurkan sperma ke uretra.
3) Uretra, kelanjutan dari vas deferens, berfungsi
  untuk menyalurkan sperma keluar dan
  merupakan saluran urine dari kandung kemih
  menuju ke luar.
c. Penis
Merupakan alat kelamin luar, berfungsi untuk alat
kopulasi, yaitu untuk memasukkan sperma ke dalam
saluran reproduksi pada wanita.

d. Kelenjar yang terdapat pada pria
1) Vesika seminalis
Kelenjar ini menghasilkan cairan yang pekat berwarna
kuning,mengandung makanan yang merupakan sumber
energi untuk pergerakan sperma.
2) Kelenjar prostat
Merupakan kelenjar penghasil semen terbesar,
bersifat encer dan berwarna putih, berisi makanan
untuk sperma.
3) Kelenjar bulbourethralis
Kelenjar ini terdapat di sepanjang uretra, berfungsi
mensekresi cairan lendir bening yang menetralkan
cairan urine yang bersifat asam yang tertinggal pada
uretra.
Sistem Reproduksi Wanita
        Organ yang menyusun sistem reproduksi pada wanita
Terdiri atas:

a. Ovarium (indung telur)
        Jumlahnya 1 pasang, terletak di dalam rongga perut,
berfungsi untuk pembentukan sel telur dan menghasilkan
hormon estrogen dan progesteron. Pembentukan sel telur
terjadi melalui pembentukan folikel. Hormon estrogen berfungsi
untuk menimbulkan tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita,
diantaranya: payudara membesar, suara semakin tinggi, kulit
semakin halus, panggul membesar dan lain lain.
b. Saluran reproduksi, terdiri atas:
1) 1 pasang corong infundibulum, berfungsi untuk
menangkap sel telur dari ovarium.
2) 1 pasang tuba falopii atau oviduk, merupakan
saluran telur, berfungsi sebagai tempat terjadinya
fertilisasi (pembuahan).
3) Uterus (rahim), berfungsi sebagai tempat perkem
bangan dan pertumbuhan janin.
4) Vagina, organ untuk kopulasi dan melahirkan.
5) Alat kelamin luar, umumnya dinamakan vulva,
terdiri atas labia mayora, labia minora dan klitoris.
Penyakit Menular Seksual
                                 (PMS)

•        Penyakit menular seksual, atau PMS adalah berbagai
    infeksi yang dapat menular dari satu orang ke orang yang lain
    melalui kontak seksual. Menurut the Centers for Disease
    Control (CDC) terdapat lebih dari 15 juta kasus PMS
    dilaporkan per tahun. Kelompok remaja dan dewasa muda
    (15-24 tahun) adalah kelompok umur yang memiliki risiko
    paling tinggi untuk tertular PMS, 3 juta kasus baru tiap tahun
    adalah dari kelompok ini. PMS yang mudah diobati seperti
    gonore telah menjadi resisten terhadap berbagai antibiotik
    generasi lama. PMS lain, seperti herpes, AIDS, dan kutil
    kelamin, seluruhnya adalah PMS yang disebabkan oleh virus,
    tidak dapat disembuhkan.
•        Beberapa PMS dapat berlanjut pada berbagai kondisi
    seperti Penyakit Radang Panggul (PRP), kanker serviks dan
    berbagai komplikasi kehamilan. Penting untuk diperhatikan
    bahwa kontak seksual tidak hanya hubungan seksual melalui
    alat kelamin. Kontak seksual juga meliputi ciuman, kontak
    oral-genital, dan pemakaian “mainan seksual”, seperti
    vibrator.     Kondom umumnya dianggap merupakan
    perlindungan terhadap IMS. Kondom sangat berguna dalam
    mencegah beberapa penyakit seperti HIV dan gonore. Namun
    kondom kurang efektif dalam mencegah herpes, trikomoniasis
    dan klamidia. Kondom memberi proteksi kecil terhadap
    penularan HPV, yang merupakan penyebab kutil kelamin.
Beberapa penyakit menular seksual:

• Klamidia – klamidia adalah PMS yang sangat berbahaya dan
  biasanya tidak menunjukkan gejala; 75% dari perempuan dan 25%
  dari pria yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala sama sekali.
   Pencegahan: Tidak melakukan hubungan seksual secara vaginal
  maupun anal dengan orang yang terinfeksi adalah satu-satunya cara
  pencegahan yang 100% efektif. Kondom dapat mengurangi tetapi
  tidak menghilangkan risiko tertular.
• Gonore – gonore adalah salah satu PMS yang sering
  dialporkan. 40% penderita akan mengalami Penyakit Radang
  Panggul (PRP) jika tidak diobati, dan hal tersebut dapat
  menyebabkan kemandulan.
   Pencegahan: Tidak melakukan hubungan seksual baik vaginal, anal
  dan oral dengan orang yang terinfeksi adalah satu-satunya cara yang
  100% efektif untuk pencegahan. Kondom dapat mengurangi tetapi
  tidak dapat menghilangkan sama sekali risiko penularan penyakit ini.
• Hepatitis B – vaksin pencegahan penyakit ini sudah ada,
  tapi sekali terkena penyakit ini tidak dapat disembuhkan;
  dapat menyebabkan kanker hati.
• Pencegahan: Tidak melakukan hubungan seks dengan
  orang yang terinfeksi khususnya seks anal, di mana cairan
  tubuh, darah, air mani dan secret vagina paling mungkin
  dipertukarkan adalah satu-satunya cara pencegahan yang
  100% efektif. Kondom menurunkan risiko tetapi tidak
  dapat menghilangkan risiko untuk tertular
  penyakit. Hindari pemakaian jarum suntik bergantian.
   Waspada, khususnya ketika akan menerima tranfusi
  darah.
• Herpes – terasa nyeri dan dapat hilang timbul; dapat
  diobati untuk mengurangi gejala tetapi tidak dapat
  disembuhkan.
   Pencegahan: Tidak melakukan hubungan seks secara
  vaginal, anal dan oral dengan orang yang terinfeksi adalah
  satu-satunya cara pencegahan yang 100% efektif mencegah
  penularan virus herpes genital melalui hubungan seks.
Kondom dapat mengurangi risiko tetapi tidak dapat
  samasekali menghilangkan risiko tertular penyakit ini
  melalui hubungan seks. Walaupun memakai kondom saat
  melakukan hubungan seks, masih ada kemungkinan untuk
  tertular penyakit ini yaitu melalui adanya luka di daerah
  kelamin.
• HIV/AIDS – dikenal pertama kali pada tahun 1984, AIDS
  adalah penyebab kematian ke enam pada laki-laki dan
  perempuan muda. Virus ini fatal dan menimbulkan rasa
  sakit yang cukup lama sebelum kemudian meninggal.
   Pencegahan: Tidak melakukan hubungan seksual dengan
  orang yang terinfeksi, khususnya hubungan seks anal, di
  mana cairan tubuh, darah, air mani atau secret vagina
  paling mungkin dipertukarkan, adalah satu-satunya cara
  yang 100%. Kondom dapat menurunkan risiko penularan
  tetapi tidak menghilangkan penularan. Hindari pemakaian
  jarum suntik bergantian. Kewaspadaan saat harus
  menerima transfusi darah maupun produk darah.
• Human Papilloma Virus (HPV) & Kutil kelamin – PMS yang paling
   sering, 33% dari perempuan memiliki virus ini, yang dapat
   menyebabkan kanker serviks dan penis dan nyeri pada kelamin.
  Pencegahan: Tidak melakukan hubungan seks secara vaginal, anal
   dan oral dengan orang yang terinfeksi adalah satu-satunya cara
   pencegahan yang 100% efektif.
• Sifilis – jika tidak diobati dapat menyebabkan kerusakan otak dan
   hati yang serius.
  Pencegahan: Tidak melakukan hubungan seks secara vaginal, anal
   dan oral dengan orang yang terinfeksi adalah satu-satunya cara
   pencegahan yang 100% efektif mencegah penularan sifilis melalui
   hubungan seksual. Kondom dapat mengurangi tetapi tidak
   menghilangkan risiko tertular penyakit ini melalui hubungan
   seks. Masih ada kemungkinan tertular sifilis walaupun memakai
   kondom yaitu melalui luka yang ada di daerah kelamin. Usaha
   untuk mencegah kontak non-seksual dengan luka, ruam atau
   lapisan bermukosa karena adanya sifilis juga perlu dilakukan.
• Trikomoniasis – dapat menyebabkan keputihan
  yang berbusa atau tidak ada gejala sama sekali.
• Pencegahan: Tidak melakukan hubungan seks
  secara vaginal dengan orang yang terinfeksi
  adalah satu-satu cara pencegahan yang 100%
  efektif mencegah penularan trikomoniasis melalui
  hubungan seksual. Kondon dan berbagai metode
  penghalang sejenis yang lain dapat mengurangi
  tetapi tidak menghilangkan risiko untuk tertular
  penyakit ini melalui hubungan seks. Hindari
  untuk saling pinjam meminjam handuk atau
  pakaian dengan orang lain untuk mencegah
  penularan non-seksual dari penyakit ini.

More Related Content

What's hot

Asuhan keperawatan pada ibu dengan gangguan sistem reproduksi AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan pada ibu dengan gangguan sistem reproduksi AKPER PEMKAB MUNA Asuhan keperawatan pada ibu dengan gangguan sistem reproduksi AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan pada ibu dengan gangguan sistem reproduksi AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Penyakit sistem reproduksi
Penyakit sistem reproduksiPenyakit sistem reproduksi
Penyakit sistem reproduksiAlfiana Zakiah
 
Gangguan reproduksi powerpoint
Gangguan reproduksi powerpointGangguan reproduksi powerpoint
Gangguan reproduksi powerpointtysambp2
 
sistem reproduksi dan kelainannya
sistem reproduksi dan kelainannyasistem reproduksi dan kelainannya
sistem reproduksi dan kelainannyaMJM Networks
 
Infeksi Menular Seksual (IMS)
Infeksi Menular Seksual  (IMS)Infeksi Menular Seksual  (IMS)
Infeksi Menular Seksual (IMS)mbanarti
 
Penyakit infeksi menular seksual pada ibu hamil
Penyakit infeksi menular seksual pada ibu hamilPenyakit infeksi menular seksual pada ibu hamil
Penyakit infeksi menular seksual pada ibu hamilKusuma Wijayanti
 
Budiyono infeksi menular seksual
Budiyono infeksi menular seksualBudiyono infeksi menular seksual
Budiyono infeksi menular seksualajeyizna
 
KESEHATAN WANITA USIA SUBUR
KESEHATAN WANITA USIA SUBURKESEHATAN WANITA USIA SUBUR
KESEHATAN WANITA USIA SUBURAnnisa Nabila
 
Penyakit menular seksual
Penyakit menular seksualPenyakit menular seksual
Penyakit menular seksualKim Hyesoon
 
Penyakit menular seksual
Penyakit menular seksualPenyakit menular seksual
Penyakit menular seksualdianartika
 
Sistem reproduksi wanita kelompok 4
Sistem reproduksi wanita kelompok 4Sistem reproduksi wanita kelompok 4
Sistem reproduksi wanita kelompok 4sitinurhalisah2
 
Pms prsnt v.2 (on working) penyakit menular seksual
Pms prsnt v.2 (on working) penyakit menular seksualPms prsnt v.2 (on working) penyakit menular seksual
Pms prsnt v.2 (on working) penyakit menular seksualAbi Hutomo
 
Powerpoint gonorea
Powerpoint gonoreaPowerpoint gonorea
Powerpoint gonoreaoshinizumi
 
2. makalah PMS
2. makalah PMS2. makalah PMS
2. makalah PMSsendi24
 
Penyakit menular-seksual
Penyakit menular-seksualPenyakit menular-seksual
Penyakit menular-seksualfennymr
 

What's hot (20)

Makalah kebidanan dasar 1
Makalah kebidanan dasar 1Makalah kebidanan dasar 1
Makalah kebidanan dasar 1
 
Penyakit reproduksi
Penyakit reproduksiPenyakit reproduksi
Penyakit reproduksi
 
Asuhan keperawatan pada ibu dengan gangguan sistem reproduksi AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan pada ibu dengan gangguan sistem reproduksi AKPER PEMKAB MUNA Asuhan keperawatan pada ibu dengan gangguan sistem reproduksi AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan pada ibu dengan gangguan sistem reproduksi AKPER PEMKAB MUNA
 
Penyakit sistem reproduksi
Penyakit sistem reproduksiPenyakit sistem reproduksi
Penyakit sistem reproduksi
 
Gangguan reproduksi powerpoint
Gangguan reproduksi powerpointGangguan reproduksi powerpoint
Gangguan reproduksi powerpoint
 
Infeksi menular seksual
Infeksi menular seksualInfeksi menular seksual
Infeksi menular seksual
 
sistem reproduksi dan kelainannya
sistem reproduksi dan kelainannyasistem reproduksi dan kelainannya
sistem reproduksi dan kelainannya
 
Infeksi Menular Seksual (IMS)
Infeksi Menular Seksual  (IMS)Infeksi Menular Seksual  (IMS)
Infeksi Menular Seksual (IMS)
 
Penyakit infeksi menular seksual pada ibu hamil
Penyakit infeksi menular seksual pada ibu hamilPenyakit infeksi menular seksual pada ibu hamil
Penyakit infeksi menular seksual pada ibu hamil
 
Budiyono infeksi menular seksual
Budiyono infeksi menular seksualBudiyono infeksi menular seksual
Budiyono infeksi menular seksual
 
KESEHATAN WANITA USIA SUBUR
KESEHATAN WANITA USIA SUBURKESEHATAN WANITA USIA SUBUR
KESEHATAN WANITA USIA SUBUR
 
Penyakit menular seksual
Penyakit menular seksualPenyakit menular seksual
Penyakit menular seksual
 
Penyakit menular seksual
Penyakit menular seksualPenyakit menular seksual
Penyakit menular seksual
 
Sistem reproduksi wanita kelompok 4
Sistem reproduksi wanita kelompok 4Sistem reproduksi wanita kelompok 4
Sistem reproduksi wanita kelompok 4
 
Pms prsnt v.2 (on working) penyakit menular seksual
Pms prsnt v.2 (on working) penyakit menular seksualPms prsnt v.2 (on working) penyakit menular seksual
Pms prsnt v.2 (on working) penyakit menular seksual
 
Powerpoint gonorea
Powerpoint gonoreaPowerpoint gonorea
Powerpoint gonorea
 
Tugas pms bu rosdiana ita
Tugas pms bu rosdiana itaTugas pms bu rosdiana ita
Tugas pms bu rosdiana ita
 
2. makalah PMS
2. makalah PMS2. makalah PMS
2. makalah PMS
 
Penyakit menular-seksual
Penyakit menular-seksualPenyakit menular-seksual
Penyakit menular-seksual
 
G O N O R R E H E A
G O N O R R E H E AG O N O R R E H E A
G O N O R R E H E A
 

Similar to Sistem reproduksi pada manusia

Klinik Sentosa – Infeksi Menular Seksual.pdf
Klinik Sentosa – Infeksi Menular Seksual.pdfKlinik Sentosa – Infeksi Menular Seksual.pdf
Klinik Sentosa – Infeksi Menular Seksual.pdfKlinik Sentosa
 
Tugas Kelompok IPA.pptx
Tugas Kelompok IPA.pptxTugas Kelompok IPA.pptx
Tugas Kelompok IPA.pptxUsmanRiyadi2
 
Penyakit menular seksual
Penyakit menular seksualPenyakit menular seksual
Penyakit menular seksualIin Suin
 
KESEHATAN WANITA USIA SUBUR
KESEHATAN WANITA USIA SUBURKESEHATAN WANITA USIA SUBUR
KESEHATAN WANITA USIA SUBURAnnisa Nabila
 
Contoh Presentasi IPA Biologi Kelas IX-Penyakit Kelamin
Contoh Presentasi IPA Biologi Kelas IX-Penyakit KelaminContoh Presentasi IPA Biologi Kelas IX-Penyakit Kelamin
Contoh Presentasi IPA Biologi Kelas IX-Penyakit Kelaminarifahhasinhuluqi
 
Penjelasan kutil kelamin
Penjelasan kutil kelaminPenjelasan kutil kelamin
Penjelasan kutil kelaminKlinik Raphael
 
Makalah penyakit menular
Makalah penyakit menularMakalah penyakit menular
Makalah penyakit menularAdi Putra
 
KESEHATAN REPRODUKSI DAN SEKSUALITAS PEREMPUAN.pptx
KESEHATAN REPRODUKSI DAN SEKSUALITAS PEREMPUAN.pptxKESEHATAN REPRODUKSI DAN SEKSUALITAS PEREMPUAN.pptx
KESEHATAN REPRODUKSI DAN SEKSUALITAS PEREMPUAN.pptxKiaTauhid
 
Human Reproductive System (Sistem Reproduksi Manusia)
Human Reproductive System (Sistem Reproduksi Manusia)Human Reproductive System (Sistem Reproduksi Manusia)
Human Reproductive System (Sistem Reproduksi Manusia)Gita Puspita
 
Seks bebas dan HIV/AIDS
Seks bebas dan HIV/AIDSSeks bebas dan HIV/AIDS
Seks bebas dan HIV/AIDSbarkah1933
 
Cara cepat menyembuhkan kutil kelamin dengan obat de nature indonesia
Cara cepat menyembuhkan kutil kelamin dengan obat de nature indonesiaCara cepat menyembuhkan kutil kelamin dengan obat de nature indonesia
Cara cepat menyembuhkan kutil kelamin dengan obat de nature indonesianajibdenature
 
Kesehatan reproduksi remaja 2
Kesehatan reproduksi remaja 2Kesehatan reproduksi remaja 2
Kesehatan reproduksi remaja 2Afiyah Hidayati
 
KESPRO OBAT JAMAN NOW LOGO yes yes yes.pptx
KESPRO OBAT JAMAN NOW LOGO yes yes yes.pptxKESPRO OBAT JAMAN NOW LOGO yes yes yes.pptx
KESPRO OBAT JAMAN NOW LOGO yes yes yes.pptxsuperyoto12
 
Sistem reproduksi pada manusia
Sistem reproduksi pada manusiaSistem reproduksi pada manusia
Sistem reproduksi pada manusiaRochmat Hidayat
 
Penyakit seksual
Penyakit seksual Penyakit seksual
Penyakit seksual ajidwii
 

Similar to Sistem reproduksi pada manusia (20)

Klinik Sentosa – Infeksi Menular Seksual.pdf
Klinik Sentosa – Infeksi Menular Seksual.pdfKlinik Sentosa – Infeksi Menular Seksual.pdf
Klinik Sentosa – Infeksi Menular Seksual.pdf
 
Tugas Kelompok IPA.pptx
Tugas Kelompok IPA.pptxTugas Kelompok IPA.pptx
Tugas Kelompok IPA.pptx
 
Penyakit menular seksual
Penyakit menular seksualPenyakit menular seksual
Penyakit menular seksual
 
KESEHATAN WANITA USIA SUBUR
KESEHATAN WANITA USIA SUBURKESEHATAN WANITA USIA SUBUR
KESEHATAN WANITA USIA SUBUR
 
TM_6_IMS.pptx
TM_6_IMS.pptxTM_6_IMS.pptx
TM_6_IMS.pptx
 
Contoh Presentasi IPA Biologi Kelas IX-Penyakit Kelamin
Contoh Presentasi IPA Biologi Kelas IX-Penyakit KelaminContoh Presentasi IPA Biologi Kelas IX-Penyakit Kelamin
Contoh Presentasi IPA Biologi Kelas IX-Penyakit Kelamin
 
Penjelasan kutil kelamin
Penjelasan kutil kelaminPenjelasan kutil kelamin
Penjelasan kutil kelamin
 
Power point pk
Power point pkPower point pk
Power point pk
 
Free sex
Free sexFree sex
Free sex
 
Makalah penyakit menular
Makalah penyakit menularMakalah penyakit menular
Makalah penyakit menular
 
KESEHATAN REPRODUKSI DAN SEKSUALITAS PEREMPUAN.pptx
KESEHATAN REPRODUKSI DAN SEKSUALITAS PEREMPUAN.pptxKESEHATAN REPRODUKSI DAN SEKSUALITAS PEREMPUAN.pptx
KESEHATAN REPRODUKSI DAN SEKSUALITAS PEREMPUAN.pptx
 
Makalah penyakit
Makalah penyakitMakalah penyakit
Makalah penyakit
 
Human Reproductive System (Sistem Reproduksi Manusia)
Human Reproductive System (Sistem Reproduksi Manusia)Human Reproductive System (Sistem Reproduksi Manusia)
Human Reproductive System (Sistem Reproduksi Manusia)
 
Seks bebas dan HIV/AIDS
Seks bebas dan HIV/AIDSSeks bebas dan HIV/AIDS
Seks bebas dan HIV/AIDS
 
Kanker serviks 2007
Kanker serviks 2007Kanker serviks 2007
Kanker serviks 2007
 
Cara cepat menyembuhkan kutil kelamin dengan obat de nature indonesia
Cara cepat menyembuhkan kutil kelamin dengan obat de nature indonesiaCara cepat menyembuhkan kutil kelamin dengan obat de nature indonesia
Cara cepat menyembuhkan kutil kelamin dengan obat de nature indonesia
 
Kesehatan reproduksi remaja 2
Kesehatan reproduksi remaja 2Kesehatan reproduksi remaja 2
Kesehatan reproduksi remaja 2
 
KESPRO OBAT JAMAN NOW LOGO yes yes yes.pptx
KESPRO OBAT JAMAN NOW LOGO yes yes yes.pptxKESPRO OBAT JAMAN NOW LOGO yes yes yes.pptx
KESPRO OBAT JAMAN NOW LOGO yes yes yes.pptx
 
Sistem reproduksi pada manusia
Sistem reproduksi pada manusiaSistem reproduksi pada manusia
Sistem reproduksi pada manusia
 
Penyakit seksual
Penyakit seksual Penyakit seksual
Penyakit seksual
 

More from fay Rafida

MANUSIA dan KEADILAN
MANUSIA dan KEADILANMANUSIA dan KEADILAN
MANUSIA dan KEADILANfay Rafida
 
Ilmu budaya dasar
Ilmu budaya dasarIlmu budaya dasar
Ilmu budaya dasarfay Rafida
 
Ilmu budaya dasar
Ilmu budaya dasarIlmu budaya dasar
Ilmu budaya dasarfay Rafida
 
Presentation klinometer
Presentation klinometerPresentation klinometer
Presentation klinometerfay Rafida
 
Masalah, gejala, dan solusi dalam jaringan
Masalah, gejala, dan solusi dalam jaringanMasalah, gejala, dan solusi dalam jaringan
Masalah, gejala, dan solusi dalam jaringanfay Rafida
 
Instalasi win2000
Instalasi win2000Instalasi win2000
Instalasi win2000fay Rafida
 
Pengenalan wan
Pengenalan wanPengenalan wan
Pengenalan wanfay Rafida
 
Instalasi linux debian
Instalasi linux debianInstalasi linux debian
Instalasi linux debianfay Rafida
 
Mempersiapkan jenis teknologi jaringan luas
Mempersiapkan jenis teknologi jaringan luasMempersiapkan jenis teknologi jaringan luas
Mempersiapkan jenis teknologi jaringan luasfay Rafida
 
Presentasion ipa
Presentasion ipaPresentasion ipa
Presentasion ipafay Rafida
 
Cara pemasangan modem internal
Cara pemasangan modem internalCara pemasangan modem internal
Cara pemasangan modem internalfay Rafida
 
Apa itu tv cable
Apa itu tv cableApa itu tv cable
Apa itu tv cablefay Rafida
 
Jaringan komputer
Jaringan komputerJaringan komputer
Jaringan komputerfay Rafida
 
Naskah theater
Naskah theaterNaskah theater
Naskah theaterfay Rafida
 
Media komunikasi modern
Media komunikasi modernMedia komunikasi modern
Media komunikasi modernfay Rafida
 
Media komunikasi masa kuno
Media komunikasi masa kunoMedia komunikasi masa kuno
Media komunikasi masa kunofay Rafida
 
Sejarah islam
Sejarah islam Sejarah islam
Sejarah islam fay Rafida
 
Dasar internet dan intranet
Dasar internet dan intranetDasar internet dan intranet
Dasar internet dan intranetfay Rafida
 

More from fay Rafida (19)

MANUSIA dan KEADILAN
MANUSIA dan KEADILANMANUSIA dan KEADILAN
MANUSIA dan KEADILAN
 
Ilmu budaya dasar
Ilmu budaya dasarIlmu budaya dasar
Ilmu budaya dasar
 
Ilmu budaya dasar
Ilmu budaya dasarIlmu budaya dasar
Ilmu budaya dasar
 
Presentation klinometer
Presentation klinometerPresentation klinometer
Presentation klinometer
 
Masalah, gejala, dan solusi dalam jaringan
Masalah, gejala, dan solusi dalam jaringanMasalah, gejala, dan solusi dalam jaringan
Masalah, gejala, dan solusi dalam jaringan
 
Instalasi win2000
Instalasi win2000Instalasi win2000
Instalasi win2000
 
Pengenalan wan
Pengenalan wanPengenalan wan
Pengenalan wan
 
Instalasi linux debian
Instalasi linux debianInstalasi linux debian
Instalasi linux debian
 
Mempersiapkan jenis teknologi jaringan luas
Mempersiapkan jenis teknologi jaringan luasMempersiapkan jenis teknologi jaringan luas
Mempersiapkan jenis teknologi jaringan luas
 
Presentasion ipa
Presentasion ipaPresentasion ipa
Presentasion ipa
 
Banjir
BanjirBanjir
Banjir
 
Cara pemasangan modem internal
Cara pemasangan modem internalCara pemasangan modem internal
Cara pemasangan modem internal
 
Apa itu tv cable
Apa itu tv cableApa itu tv cable
Apa itu tv cable
 
Jaringan komputer
Jaringan komputerJaringan komputer
Jaringan komputer
 
Naskah theater
Naskah theaterNaskah theater
Naskah theater
 
Media komunikasi modern
Media komunikasi modernMedia komunikasi modern
Media komunikasi modern
 
Media komunikasi masa kuno
Media komunikasi masa kunoMedia komunikasi masa kuno
Media komunikasi masa kuno
 
Sejarah islam
Sejarah islam Sejarah islam
Sejarah islam
 
Dasar internet dan intranet
Dasar internet dan intranetDasar internet dan intranet
Dasar internet dan intranet
 

Recently uploaded

Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 

Recently uploaded (20)

Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 

Sistem reproduksi pada manusia

  • 1. Sistem Reproduksi Pada Manusia Kelompok I: Andhika Fajar A. S Bintang Wahyuni Fairuz Rafida Muhammad Basyir Nabil Mahfuzh Nurcholifatul Janah Tiara Audina Yudhistira Arya T.
  • 2. Pendahuluan Sistem reproduksi pada manusia akan mulai berfungsi ketika seseorang mencapai kedewasaan (pubertas) atau masa akil balik. Pada seorang pria testisnya telah mampu menghasilkan sel kelamin jantan (sperma) dan hormon testosteron. Hormon testosteron berfungsi mempengaruhi timbulnya tanda-tanda kelamin sekunder pada pria, di antaranya suara berubah menjadi lebih besar, tumbuhnya rambut di tempat tertentu misalnya jambang, kumis, jenggot, dan dada tumbuh menjadi bidang, jakun membesar. Sedangkan seorang wanita ovariumnya telah mampu menghasilkan sel telur (ovum) dan hormon wanita yaitu estrogen. Hormon estrogen berfungsi mempengaruhi timbulnya tandatanda kelamin sekunder pada wanita, yaitu kulit menjadi semakin halus, suara menjadi lebih tinggi, tumbuhnya payudara dan pinggul membesar.
  • 3. Organ Penyusun Sistem Reproduksi Pada Manusia Reproduksi manusia secara vivipar (melahirkan anak) dan fertilisasinya secara internal (di dalam tubuh) oleh karena itu memiliki alat-alat reproduksi yang mendukung fungsi tersebut, adapun alat-alat tersebut diantaranya.
  • 4. Sistem Reproduksi Pria Organ-organ yang menyusun sistem reproduksi pada pria terdiri atas: a. Testis (buah zakar) Jumlah 1 pasang, terdapat dalam kantong pelindung yang disebut skrotum dan terletak di luar dan di bawah rongga pelvis. Testis berfungsi menghasilkan hormon testosteron dan sel kelamin jantan (spermatozoa). Hormon testosteron berfungsi untuk menimbulkan tanda-tanda kelamin sekunder pada pria, di antaranya: tumbuhnya kumis, Suara membesar, dada tumbuh bidang dan lain-lain.
  • 5. b. Saluran reproduksi Saluran reproduksi pada pria terdiri atas: 1) Epididimis, merupakan tempat pendewasaan (pematangan) dan penyimpanan sperma. Epididimis berupa saluran yang berkelok-kelok yang terdapat di dalam skrotum. 2) Vas deferens (saluran sperma), merupakan kelanjutan dari saluran epididimis, berfungsi menyalurkan sperma ke uretra. 3) Uretra, kelanjutan dari vas deferens, berfungsi untuk menyalurkan sperma keluar dan merupakan saluran urine dari kandung kemih menuju ke luar.
  • 6. c. Penis Merupakan alat kelamin luar, berfungsi untuk alat kopulasi, yaitu untuk memasukkan sperma ke dalam saluran reproduksi pada wanita. d. Kelenjar yang terdapat pada pria 1) Vesika seminalis Kelenjar ini menghasilkan cairan yang pekat berwarna kuning,mengandung makanan yang merupakan sumber energi untuk pergerakan sperma.
  • 7. 2) Kelenjar prostat Merupakan kelenjar penghasil semen terbesar, bersifat encer dan berwarna putih, berisi makanan untuk sperma. 3) Kelenjar bulbourethralis Kelenjar ini terdapat di sepanjang uretra, berfungsi mensekresi cairan lendir bening yang menetralkan cairan urine yang bersifat asam yang tertinggal pada uretra.
  • 8.
  • 9. Sistem Reproduksi Wanita Organ yang menyusun sistem reproduksi pada wanita Terdiri atas: a. Ovarium (indung telur) Jumlahnya 1 pasang, terletak di dalam rongga perut, berfungsi untuk pembentukan sel telur dan menghasilkan hormon estrogen dan progesteron. Pembentukan sel telur terjadi melalui pembentukan folikel. Hormon estrogen berfungsi untuk menimbulkan tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita, diantaranya: payudara membesar, suara semakin tinggi, kulit semakin halus, panggul membesar dan lain lain.
  • 10. b. Saluran reproduksi, terdiri atas: 1) 1 pasang corong infundibulum, berfungsi untuk menangkap sel telur dari ovarium. 2) 1 pasang tuba falopii atau oviduk, merupakan saluran telur, berfungsi sebagai tempat terjadinya fertilisasi (pembuahan). 3) Uterus (rahim), berfungsi sebagai tempat perkem bangan dan pertumbuhan janin. 4) Vagina, organ untuk kopulasi dan melahirkan. 5) Alat kelamin luar, umumnya dinamakan vulva, terdiri atas labia mayora, labia minora dan klitoris.
  • 11.
  • 12. Penyakit Menular Seksual (PMS) • Penyakit menular seksual, atau PMS adalah berbagai infeksi yang dapat menular dari satu orang ke orang yang lain melalui kontak seksual. Menurut the Centers for Disease Control (CDC) terdapat lebih dari 15 juta kasus PMS dilaporkan per tahun. Kelompok remaja dan dewasa muda (15-24 tahun) adalah kelompok umur yang memiliki risiko paling tinggi untuk tertular PMS, 3 juta kasus baru tiap tahun adalah dari kelompok ini. PMS yang mudah diobati seperti gonore telah menjadi resisten terhadap berbagai antibiotik generasi lama. PMS lain, seperti herpes, AIDS, dan kutil kelamin, seluruhnya adalah PMS yang disebabkan oleh virus, tidak dapat disembuhkan.
  • 13. Beberapa PMS dapat berlanjut pada berbagai kondisi seperti Penyakit Radang Panggul (PRP), kanker serviks dan berbagai komplikasi kehamilan. Penting untuk diperhatikan bahwa kontak seksual tidak hanya hubungan seksual melalui alat kelamin. Kontak seksual juga meliputi ciuman, kontak oral-genital, dan pemakaian “mainan seksual”, seperti vibrator. Kondom umumnya dianggap merupakan perlindungan terhadap IMS. Kondom sangat berguna dalam mencegah beberapa penyakit seperti HIV dan gonore. Namun kondom kurang efektif dalam mencegah herpes, trikomoniasis dan klamidia. Kondom memberi proteksi kecil terhadap penularan HPV, yang merupakan penyebab kutil kelamin.
  • 14. Beberapa penyakit menular seksual: • Klamidia – klamidia adalah PMS yang sangat berbahaya dan biasanya tidak menunjukkan gejala; 75% dari perempuan dan 25% dari pria yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala sama sekali. Pencegahan: Tidak melakukan hubungan seksual secara vaginal maupun anal dengan orang yang terinfeksi adalah satu-satunya cara pencegahan yang 100% efektif. Kondom dapat mengurangi tetapi tidak menghilangkan risiko tertular. • Gonore – gonore adalah salah satu PMS yang sering dialporkan. 40% penderita akan mengalami Penyakit Radang Panggul (PRP) jika tidak diobati, dan hal tersebut dapat menyebabkan kemandulan. Pencegahan: Tidak melakukan hubungan seksual baik vaginal, anal dan oral dengan orang yang terinfeksi adalah satu-satunya cara yang 100% efektif untuk pencegahan. Kondom dapat mengurangi tetapi tidak dapat menghilangkan sama sekali risiko penularan penyakit ini.
  • 15. • Hepatitis B – vaksin pencegahan penyakit ini sudah ada, tapi sekali terkena penyakit ini tidak dapat disembuhkan; dapat menyebabkan kanker hati. • Pencegahan: Tidak melakukan hubungan seks dengan orang yang terinfeksi khususnya seks anal, di mana cairan tubuh, darah, air mani dan secret vagina paling mungkin dipertukarkan adalah satu-satunya cara pencegahan yang 100% efektif. Kondom menurunkan risiko tetapi tidak dapat menghilangkan risiko untuk tertular penyakit. Hindari pemakaian jarum suntik bergantian. Waspada, khususnya ketika akan menerima tranfusi darah. • Herpes – terasa nyeri dan dapat hilang timbul; dapat diobati untuk mengurangi gejala tetapi tidak dapat disembuhkan. Pencegahan: Tidak melakukan hubungan seks secara vaginal, anal dan oral dengan orang yang terinfeksi adalah satu-satunya cara pencegahan yang 100% efektif mencegah penularan virus herpes genital melalui hubungan seks.
  • 16. Kondom dapat mengurangi risiko tetapi tidak dapat samasekali menghilangkan risiko tertular penyakit ini melalui hubungan seks. Walaupun memakai kondom saat melakukan hubungan seks, masih ada kemungkinan untuk tertular penyakit ini yaitu melalui adanya luka di daerah kelamin. • HIV/AIDS – dikenal pertama kali pada tahun 1984, AIDS adalah penyebab kematian ke enam pada laki-laki dan perempuan muda. Virus ini fatal dan menimbulkan rasa sakit yang cukup lama sebelum kemudian meninggal. Pencegahan: Tidak melakukan hubungan seksual dengan orang yang terinfeksi, khususnya hubungan seks anal, di mana cairan tubuh, darah, air mani atau secret vagina paling mungkin dipertukarkan, adalah satu-satunya cara yang 100%. Kondom dapat menurunkan risiko penularan tetapi tidak menghilangkan penularan. Hindari pemakaian jarum suntik bergantian. Kewaspadaan saat harus menerima transfusi darah maupun produk darah.
  • 17. • Human Papilloma Virus (HPV) & Kutil kelamin – PMS yang paling sering, 33% dari perempuan memiliki virus ini, yang dapat menyebabkan kanker serviks dan penis dan nyeri pada kelamin. Pencegahan: Tidak melakukan hubungan seks secara vaginal, anal dan oral dengan orang yang terinfeksi adalah satu-satunya cara pencegahan yang 100% efektif. • Sifilis – jika tidak diobati dapat menyebabkan kerusakan otak dan hati yang serius. Pencegahan: Tidak melakukan hubungan seks secara vaginal, anal dan oral dengan orang yang terinfeksi adalah satu-satunya cara pencegahan yang 100% efektif mencegah penularan sifilis melalui hubungan seksual. Kondom dapat mengurangi tetapi tidak menghilangkan risiko tertular penyakit ini melalui hubungan seks. Masih ada kemungkinan tertular sifilis walaupun memakai kondom yaitu melalui luka yang ada di daerah kelamin. Usaha untuk mencegah kontak non-seksual dengan luka, ruam atau lapisan bermukosa karena adanya sifilis juga perlu dilakukan.
  • 18. • Trikomoniasis – dapat menyebabkan keputihan yang berbusa atau tidak ada gejala sama sekali. • Pencegahan: Tidak melakukan hubungan seks secara vaginal dengan orang yang terinfeksi adalah satu-satu cara pencegahan yang 100% efektif mencegah penularan trikomoniasis melalui hubungan seksual. Kondon dan berbagai metode penghalang sejenis yang lain dapat mengurangi tetapi tidak menghilangkan risiko untuk tertular penyakit ini melalui hubungan seks. Hindari untuk saling pinjam meminjam handuk atau pakaian dengan orang lain untuk mencegah penularan non-seksual dari penyakit ini.