SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Penyakit menular sexual (PMS) didunia kesehatan sekarang sudah banyak dibahas
dan menjadi percakapan. Hali ini dikarenakan semakin bertambahnya penderita
PMS. Baik menimpa secara langsung maupun tidak langsung. Penyakit menular
sexual ini terbagi kedalam macam-macam PMS. Seperti HIV/AIDS, gonorrhea,
TORCH, herpes, sifilis dll. Setiap penyakit ini mempunyai gejala-gejala yang
berbeda. Bahaya dan pengobatan yang dilakukanpun berdasarkan jenis penyakit
yang diderita oleh pasiennya. Seperti sifilisi, perlu mendapatkan perhatian khusus
untuk tindakan pengobatannya. Kedua penyakit ini harus sudah dapat didiagnosa
sedini mungkin, agar pencegahan dan pengobatan dapat dilakukan semaksimal
mungkin.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu penyakit menular seksual
2. Apa faktor penyebab penyakit menular seksual
3. Apa tanda dan gejala penyakit menular seksual
4. Bagaimana cara penanganan dan pengobatan penyakit menular seksual
C. TUJUAN PENULISAN
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu untuk menjelaskan dan memahami mangenai PMS
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui pengertian mengenai penyakit menular seksual
b. Mengetahui faktor pengaruh penyakit menular seksual
c. Mengetahui tanda dan gejala penyakit menular seksual
d. Mengetahui cara penanganan dan pengobatan penyakit menular seksual
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
Penyakit menular seksual atau PMS adalah berbagai infeksi yang dapat
menular dari satu orang ke orang yang lain melalui kontak seksual. Penyakit
menular seksual adalah penyakit yang menyerang manusia dan binatang melalui
transmisi hubungan seksual, seks oral dan seks anal. Kata penyakit menular
seksual semakin banyak digunakan, karena memiliki cakupan pada arti’ orang
yang mungkin terinfeksi, dan mungkin mengeinfeksi orang lain dengan tanda-
tanda kemunculan penyakit. Penyakit menular seksual juga dapat ditularkan
melalui jarum suntik dan juga kelahiran dan menyusui. Infeksi penyakit menular
seksual telah diketahui selama ratusan tahun.
Menurut the Centers for Disease Control (CDC) terdapat lebih dari 15 juta
kasus PMS dilaporkan per tahun. Kelompok remaja dan dewasa muda (15-24
tahun) adalah kelompok umur yang memiliki risiko paling tinggi untuk tertular
PMS, 3 juta kasus baru tiap tahun adalah dari kelompok ini.
Hampir seluruh PMS dapat diobati. Bila tidak diobati secara tepat, infeksi
dapat menjalar danmenyebabkan penderitaan, sakit berkepanjangan, kemandulan
dan bahkankematian. Wanita lebih beresiko untuk terkena PMS lebih besar
daripadalaki-laki sebab mempunyai alat reproduksi yang lebih rentan. Dan
seringkali berakibat lebih parah karena gejala awal tidak segera dikenali,
sedangkanpenyakit melanjut ke tahap lebih parah. Bahkan PMS yang mudah
diobati seperti gonore telah menjadi resisten terhadap berbagai antibiotik generasi
lama. PMS lain, seperti herpes, AIDS, dan kutil kelamin, seluruhnya adalah PMS
yang disebabkan oleh virus, tidak dapat disembuhkan. Beberapa dari infeksi
tersebut sangat tidak mengenakkan, sementara yang lainnya bahkan dapat
mematikan. Sifilis, AIDS, kutil kelamin, herpes, hepatitis, dan bahkan gonore
seluruhnya sudah pernah dikenal sebagai penyebab kematian. Beberapa PMS
dapat berlanjut pada berbagai kondisi seperti Penyakit Radang Panggul (PRP),
kanker serviks dan berbagai komplikasi kehamilan. Sehingga, pendidikan
mengenai penyakit ini dan upaya-upaya pencegahan penting untuk dilakukan.
Penting untuk diperhatikan bahwa kontak seksual tidak hanya hubungan
seksual melalui alat kelamin. Kontak seksual juga meliputi ciuman, kontak oral-
genital, dan pemakaian “mainan seksual”, seperti vibrator. Sebetulnya, tidak ada
kontak seksual yang dapat benar-benar disebut sebagai “seks aman” . Satu-
satunya yang betul-betul “seks aman” adalah abstinensia. Hubungan seks dalam
konteks hubungan monogamy di mana kedua individu bebas dari IMS juga
dianggap “aman”. Kebanyakan orang menganggap berciuman sebagai aktifitas
yang aman. Sayangnya, sifilis, herpes dan penyakit-penyakit lain dapat menular
lewat aktifitas yang nampaknya tidak berbahaya ini. Semua bentuk lain kontak
seksual juga berisiko. Kondom umumnya dianggap merupakan perlindungan
terhadap IMS. Kondom sangat berguna dalam mencegah beberapa penyakit
seperti HIV dan gonore. Namun kondom kurang efektif dalam mencegah herpes,
trikomoniasis dan klamidia. Kondom memberi proteksi kecil terhadap penularan
HPV, yang merupakan penyebab kutil kelamin.
B.Gejala-gejala umum PMS
Gejala-gejala umum PMS pada laki-laki adalah :
Bintik-bintik berisi cairan, borok, atau lecetpada daerah sekitar kelamin.
Luka tidak sakit, keras dan berwarna merahpada sekitar daerah kelamin.
Adanya kutil yang tumbuh seperti jengger ayam.
Rasa gatal yang sangat hebat di sekitar kelamin.
Sakit luar biasa saat kencing.
Kencing nanah/darah dengan bau busuk.
Bengkak panas nyeri pada pangkal paha yang akhirnya menjadi borok.
Kehilangan berat badan secara drastis, diare berkepanjangan,
danberkeringat saat malam.
Gejala-gejala umum PMS pada Perempuan meliputi :
Rasa sakit atau nyeri saat kencing atau saat berhubungan seksual.]
Rasa nyeri pada perut bagian bawah.
Keluarnya lendir pada vagina.
Keputihan berwarna putih susu, bergumpal, dan disertai rasa gatalpada
kelamin.
Keputihan berbusa dan berbau busuk.
Bercak-bercak darah setelah berhubungan seks
C. JENIS-JENIS PENYAKIT MENULAR SEKSUAL
Jenis-jenis penyakit menular seksual di masyarakat,di antaranya berikut ini
1. Sifilis atau Raja Singa
Sifilis adalah penyakit menular seksual yang sangat berbahaya,
karena mengganggu otak dan fungsi organ lainnya, disebabkan oleh
Treponema pallidum, Penularannya terjadi lewat hubungan seksual yang
tidak sehat.Bakteri ini masuk kedalam tubuh melalui selaput lender
(vagina atau mulut) atau melalui kulit. Dalam beberapa jam, bakteri akan
sampai ke kelenjar getah bening terdekat, kemudian menyebar keseluruh
tubuh melalui darah. Sifilis juga dapat menginfeksi janin dalam kandungan
dan janin bisa berakibat cacat bawaan.
a. Gejala-gejala
Gejala penyakit ini mirip dengan gejala sejumlah penyakit lain.
Ciri awalnya dimulai dengan lecet yang tida terasa sakit pada penis atau
kemaluan dan berkembang dalam tiga tahap, yang dapat berlangusung
lebih dari 30 tahun. Gejala-gejala umum yang timbul: -Muncul benjolan di
sekitar kelamin -kadang-kadang disertai pusing dan nyeri tulang seperti
flu, yang akan hilang sendiri tanpa diobati. -Ada bercak kemerahan pada
tubuh sekitar 6-12 minggu setelah berhubungQan seksual. -selama 2-3
tahun pertama, penyakit ini tidak menunjukkan gejala apapun. Namun
setelah 5-10 panyakit ini menyerang susunan saraf otak, pembuluh darah,
dan jantung. -Pada perempuan penyakit ini dapat menular pada bayi yang
di kandung.
b.Pengobatan
Antibiotik dapat menghentikan aktivitas bakteri penyebab sifilis,
namun penggunaanya harus sesuai resep dokter. Jadi, Jika anda merasakan
gejala diatas maka segera periksakan diri, selanjutnya ikuti saja petunjuk
dokter
2. Herpes Simpleks
Penyakit ini lebih dikenal dengan sebutan herpes genitalis (herpes
kelamin). Penyebab herpes ini adalah Virus Herpes Simplex (HSV) dan di
tularkan melalui hubungan seks, baik vaginal, anal atau oral yang
menimbulkan luka atau lecet pada kelamin dan mengenai langsung bagian
luka/bintil/kutil.
a.Gejala
awal biasanya berupa gatal, kesemutan dan sakit. Lalu akan
muncul bercak kemerahan yang kecil, yang diikuti oleh sekumpulan
lepuhan kecil yang nyeri. Lepuhan ini pecah dan bergabung membentuk
luka yang melingkar, dan akan membentuk keropeng. Herpes timbul
antara 3 sampai 10 hari setelah berhubungan dengan orang yang
mempunyai penyakit tersebut. Tetapi antara 5-10 hari, gejala ini akan
hilang dan muncul kembali. Gelaja ini timbul tergantung tergantung daya
tahan tubuhnya.
b.Pengobatan
Pengobatan yang terbaik adalah segera kunjungi dokter anda dan ikuti
petunjuknya.
3. Trikomoniasis Vaginalis
Trikomoniasis adalah PMS yang disebabkan oleh parasit
Gejala dan tanda-tandanya adalah: Keluar cairan vagina berwarna encer
dan baunyabusuk. Vulva agak bengkak, gatal, dan tidak nyaman. Nyeri
saat kencing.Dapat menyebabkan keputihan yang berbusa atau tidak ada
gejala sama sekali.Pada perempuan hamil dapat menyebabkan kelahiran
premature
4. Gonorrhea
Penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri. Bakteri itu
adalah Neisseria gonorrhoeae yang menginfeksi lapisan dalam uretra, leher
rahim, rektum, tenggorokan, dan bagian putih mata (konjungtiva).
Gonorrhea ini sering di kenal dengan kencing nanah, karena memang
penis akan mengeluarkan nanah berwarna putih kuning atau putih
kehijauan. Gonorrhea bisa menyebar melalui aliran darah kebagian tubuh
lainnya, teutama kulit dan persendian.
a.Gejala
Gejala-gejalanya sangat mudah di deteksi dan di ketahui terutama
untuk laki-laki. Ciri-cirinya adalah terasa sakit perih ketika buang air kecil,
kadang-kadang pada waktu kencing atau sesudah kencing akan terasa
nyeri beberapa saat, setelah itu tidak terasa lagi. Ciri kedua adalah penis
akan mengeluarkan cairan putih kekuning-kuningan atau kehijau-hijaun.
Jika anda menemukan dua gejala itu pada diri anda bisa dipastikan anda
telah terinfeksi bakteri ini.
Pada wanita gejala ini agak lebih sulit di ketahui, gejala awal
biasanya timbul dalam waktu 7-21 hari setelah terinfeksi. Penderita
seringkali tidak merasakan gejala selama beberapa minggu atau bulan, dan
diketahui menderita penyakit tersebut hanya setelah pasangan hubungan
seksualnya tertular. Jika timbul gejala, biasanya bersifat ringan. Tetapi
beberapa penderita menunjukkan gejala yang berat, seperti desakan untuk
berkemih, nyeri ketika berkemih, keluarnya cairan dari vagina, dan
demam. Infeksi dapat menyerang leher rahim, rahim, saluran telur, indung
telur, uretra, dan rektum serta menyebabkan nyeri pinggul yang dalam
ketika berhubungan seksual.
b.Pengobatanya
Penyakit ini termasuk mudah disembuhkan, asal tidak terlambat.
Begitu ada gelaja itu segera tanpa menunggu lama pergilah ke dokter
spesialis kulit dan kelamin untuk di berikan obatnya. Jangan sekali-sekali
membeli obat sendiri, karena obat itu harus sesuai dengan resep dokter.
Kalau tidak ada dokter spesialis, dokter umum juga bisa, namun lebih di
anjurkan langsung ke dokter spesialis kulit dan kelamin.Dokter akan
memberikan 3 jenis obat untuk di makan selama seminggu. Setelah itu
anda harus datang kembali untuk memeriksa ke dokter yang sama.
5. Klamidia.
Limfogranuloma Venereum adalah suatu penyakit menular seksual
yang disebabkan oleh Chlamydia trachomatis.
Klamidia adalah PMS yang sangat berbahaya dan biasanya tidak
menunjukkan gejala; 75% dari perempuan dan 25% dari pria yang
terinfeksi tidak menunjukkan gejala sama sekali.
Penyakit ini mempunyai gejala mirip gonore, walaupun bisa juga
beraksi tanpa gejala. Di Amerika, klamidia termasuk yang paling dapat
diobati, tetapi telah menginfeksi sekitar empat juta orang setiap tahun.
Penyakit ini dapat menyebabkan artritis parah dan kemandulan pada pria.
Seperti sifilis dan gonore, penderitanya dapat disembuhkan dengan
antibiotika.
Infeksi ini biasanya kronis, karena sebanyak 70% perempuan pada
awalnya tidak merasakan gejala apapun sehingga tidak memeriksakan
diri.Masa tanpa gejala ber-langsung 7 – 21 hari. Gejalanya adalah timbul
peradangan padaalat reproduksi laki-laki dan perempuan.
Pada perempuan, gejalanya bisa berupa : Keluarnya cairan dari
alat kelamin atau sering disebut keputihan encer berwarna kuning
kecoklatan, Rasa nyeri di rongga pinggul, dan Pendarahan setelah
hubungan seksual.
Sedangkan pada laki-laki, gejalanya bisa berupa : Keluar cairan
bening dari saluran kencing. Rasa nyeri saat kencing. Infeksi lebih lanjut
dapat menyebabkan banyak cairan keluar dan bercampur nanah.Tidak
jarang pula, gejala tidak muncul sama sekali, padahal prosesinfeksi sedang
berlangsung. Oleh karena itu penderita tidak sadar sedangmenjadi
pembawa PMS dan menularkannya kepada pasangannya melaluihubungan
seksual. Akibat terkena Klamidia pada perempuan adalah cacatnya saluran
telur dan kemandulan, radang saluran kencing, robeknya saluran ketubans
ehingga terjadi kelahiran bayi sebelum waktunya (prematur). Sementara
pada laki-laki akibatnya adalah rusaknya saluran air mani dan
mengakibatkan kemandulan, serta radang saluran kencing. Pada bayi, 60%
– 70% terkenapenyakit mata atau saluran pernafasan (pneumonia).
Gejala yang ditimbulkan : Cairan vagina encer berwarna putih
kekuningan; Nyeri dirongga panggul; Perdarahan setelah hubungan
seksual. Komplikasi yang mungkin terjadi : Biasanya menyertai gonore;
Penyakit radang panggul; Kemandulan akibat perlekatan pada saluran
falopian; Infeksi mata pada bayi baru lahir; Memudahkan penularan
infeksi HIV. Tes laboratorium yang dilakukan untuk mendeteksi adalah
Elisa, Rapid Test dan Giemsa
6. Kutil kelamin
Disebabkan oleh Human Papiloma Virus. Gejala yang ditimbulkan
: tonjolan kulit seperti kutil besar disekitar alat kelamin (seperti jengger
ayam).(HPV) dengan gejala yang khas yaitu terdapat satu atau beberapa
kutil di sekitar kemaluan.
Pada perempuan, dapat mengenai kulit di daerah kelamin
sampaidubur, selaput lendir bagian dalam liang kemaluan sampai leher
rahim. Bila perempuan hamil, kutil dapat tumbuh sampai besar sekali.
Kutil kelamin kadang-kadang bisa mengakibatkan kanker leher rahim atau
kanker kulit disekitar kelamin.
Pada laki-laki mengenai alat kelamin dan saluran kencing
bagiandalam. Kadang-kadang kutil tidak terlihat sehingga tidak disadari.
Biasanyalaki-laki baru menyadari setelah ia menulari pasangannya.Sampai
sekarang belum ada obat yang dapat secara tuntasmenyembuhkan kutil
kelamin. Pengobatan hanya sampai pada tahap menghilangkan kutilnya
saja.
Komplikasi yang mungkin terjadi:kutil dapat membesar seperti
tumor; bisa berubah menjadi kanker mulut rahim; meningkatkan resiko
tertular HIV-AIDS. Tidak perlu mendeteksi laboratorium karena langsung
dapat terlihat oleh mata biasa.
7. HIV/AIDS
HIV (Human Immuno–Devesiensi) adalah virus yang hanya hidup dalam tubuh
manusia, yang dapat merusak daya kekebalan tubuh manusia.
AIDS (Acguired Immuno–Deviensi Syndromer) adalah kumpulan gejala
menurunnya gejala kekebalan tubuh terhadap serangan penyakit dari luar.
1.BahayaAids
Orang yang telah mengidap virus AIDS akan menjadi pembawa dan
penular AIDS selama hidupnya, walaupun tidak merasa sakit dan tampak sehat.
AIDS juga dikatakan penyakit yang berbahaya karena sampai saat ini belum ada
obat atau vaksin yang bisa mencegah virus AIDS. Selain itu orang terinfeksi virus
AIDS akan merasakan tekanan mental dan penderitaan batin karena sebagian
besar orang di sekitarnya akan mengucilkan atau menjauhinya. Dan penderitaan
itu akan bertambah lagi akibat tingginya biaya pengobatan. Bahaya AIDS yang
lain adalah menurunnya sistim kekebalan tubuh. Sehingga serangan penyakit yang
biasanya tidak berbahaya pun akan menyebabkan sakit atau bahkan meninggal.
Secara etiologi, HIV, yang dahulu disebut virus limfotrofik sel-T manusia tipe III
(HTLV-III) atau virus limfadenopati (LAV), adalah suatu retrovirus manusia
sitopatik dari famili lentivirus. Retrovirus mengubah asam ribonukleatnya (RNA)
menjadi asam deoksiribonukleat (DNA) setelah masuk ke dalam sel pejamu. HIV-
1 dan HIV-2 adalah lentivirus sitopatik, dengan HIV-1 menjadi penyebab utama
AIDS di seluruh dunia.
Genom HIV mengode sembilan protein yang esensial untuk setiap aspek siklus
hidup virus (Gbr. 15-1). Dari segi struktur genomik, virus-virus memiliki
perbedaan yaitu bahwa protein HIV-1,Vpu, yang membantu pelepasan virus,
tampaknya diganti oleh protein Vpx pada HIV-2. Vpx meningkatkan infeksi-vitas
(daya tular) dan mungkin merupakan duplikasi dari protein lain, Vpr. Vpr
diperkirakan meningkatkan transkripsi virus. HIV-2, yang pertama kali diketahui
dalam serum dari para perempuan Afrika Barat (warga Senegal) pada tahun 1985,
menyebabkan penyakit klinis tampaknya kurang patogenik dibandingkan dengan
HIV-1
(Marlink, 1994).
2.PenyebaranDanTanda-tandaTerserangHIV/AIDS.
HIV tidak ditularkan atau disebarkan melalui hubungan sosial yang biasa
seperti jabatan tangan, bersentuhan, berciuman biasa, berpelukan, penggunaan
peralatan makan dan minum, gigitan nyamuk, kolam renang, penggunaan kamar
mandi atau WC/Jamban yang sama atau tinggal serumah bersama Orang Dengan
HIV/AIDS (ODHA). ODHA yaitu pengidap HIV atau AIDS. Sedangkan OHIDA
(Orang hidup dengan HIV atau AIDS) yakni keluarga (anak, istri, suami, ayah,
ibu) atau teman-teman pengidap HIV atau AIDS. Lebih dari 80% infeksi HIV
diderita oleh kelompok usia produktif terutama laki-laki, tetapi proporsi penderita
HIV perempuan cenderung meningkat. Infeksi pada bayi dan anak, 90 % terjadi
dari Ibu pengidap HIV. Hingga beberapa tahun, seorang pengidap HIV tidak
menunjukkan gejala-gejala klinis tertular HIV, namun demikian orang tersebut
dapat menularkan kepada orang lain. Setelah itu, AIDS mulai berkembang dan
menunjukkan tanda-tanda atau gejala-gejala.Tanda-tanda klinis penderita AIDS :
1. Berat badan menurun lebih dari 10 % dalam 1 bulan
2. Diare kronis yang berlangsung lebih dari 1 bulan
3. Demam berkepanjangan lebih dari1 bulan
4. Penurunan kesadaran dan gangguan-gangguan neurologis
5. Dimensia/HIV ensefalopati
Gejala minor :
1. Batuk menetap lebih dari 1 bulan
2. Dermatitis generalisata yang gatal
3. Adanya Herpes zoster multisegmental dan berulang
4. Infeksi jamur berulang pada alat kelamin wanita
HIV dan AIDS dapat menyerang siapa saja. Namun pada kelompok rawan
mempunyai risiko besar tertular HIV penyebab AIDS, yaitu :
1. Orang yang berperilaku seksual dengan berganti-ganti pasangan tanpa
menggunakan kondom
2. Pengguna narkoba suntik yang menggunakan jarum suntik secara
bersama-sama
3. Pasangan seksual pengguna narkoba suntik
4. Bayi yang ibunya positif HIV
Para ahli menjelaskan bahwa Tanda dan Gejala Penyakit AIDS seseorang yang
terkena virus HIV pada awal permulaan umumnya tidak memberikan tanda dan
gejala yang khas, penderita hanya mengalami demam selama 3 sampai 6 minggu
tergantung daya tahan tubuh saat mendapat kontak virus HIV tersebut. Setelah
kondisi membaik, orang yang terkena virus HIV akan tetap sehat dalam beberapa
tahun dan perlahan kekebelan tubuhnya menurun/lemah hingga jatuh sakit karena
serangan demam yang berulang. Satu cara untuk mendapat kepastian adalah
dengan menjalani Uji Antibodi HIV terutamanya jika seseorang merasa telah
melakukan aktivitas yang berisiko terkena virus HIV.
Adapun tanda dan gejala yang tampak pada penderita penyakit AIDS diantaranya
adalah seperti dibawah ini :
1. Saluran pernafasan. Penderita mengalami nafas pendek, henti nafas
sejenak, batuk, nyeri dada dan demam seprti terserang infeksi virus
lainnya (Pneumonia). Tidak jarang diagnosa pada stadium awal penyakit
HIV AIDS diduga sebagai TBC.
2. Saluran Pencernaan. Penderita penyakit AIDS menampakkan tanda dan
gejala seperti hilangnya nafsu makan, mual dan muntah, kerap mengalami
penyakit jamur pada rongga mulut dan kerongkongan, serta mengalami
diarhea yang kronik.
3. Berat badan tubuh. Penderita mengalami hal yang disebut juga wasting
syndrome, yaitu kehilangan berat badan tubuh hingga 10% dibawah
normal karena gangguan pada sistem protein dan energy didalam tubuh
seperti yang dikenal sebagai Malnutrisi termasuk juga karena gangguan
absorbsi/penyerapan makanan pada sistem pencernaan yang
mengakibatkan diarhea kronik, kondisi letih dan lemah kurang bertenaga.
4. System Persyarafan. Terjadinya gangguan pada persyarafan central yang
mengakibatkan kurang ingatan, sakit kepala, susah berkonsentrasi, sering
tampak kebingungan dan respon anggota gerak melambat. Pada system
persyarafan ujung (Peripheral) akan menimbulkan nyeri dan kesemutan
pada telapak tangan dan kaki, reflek tendon yang kurang, selalu
mengalami tensi darah rendah dan Impoten.
5. System Integument (Jaringan kulit). Penderita mengalami serangan virus
cacar air (herpes simplex) atau carar api (herpes zoster) dan berbagai
macam penyakit kulit yang menimbulkan rasa nyeri pada jaringan kulit.
Lainnya adalah mengalami infeksi jaringan rambut pada kulit
(Folliculities), kulit kering berbercak (kulit lapisan luar retak-retak) serta
Eczema atau psoriasis.
6. Saluran kemih dan Reproduksi pada wanita. Penderita seringkali
mengalami penyakit jamur pada vagina, hal ini sebagai tanda awal
terinfeksi virus HIV. Luka pada saluran kemih, menderita penyakit
syphillis dan dibandingkan Pria maka wanita lebih banyak jumlahnya yang
menderita penyakit cacar. Lainnya adalah penderita AIDS wanita banyak
yang mengalami peradangan rongga (tulang) pelvic dikenal sebagai istilah
'pelvic inflammatory disease (PID)' dan mengalami masa haid yang tidak
teratur (abnormal).
3.CaraPencegahanDanPenanggulanganHIV/AIDS
Cara pencegahan:
1. Hindarkan hubungan seksual diluar nikah. Usahakan hanya berhubungan
dengan satu orang pasangan seksual, tidak berhubungan dengan orang lain.
2. Pergunakan kondom bagi resiko tinggi apabila melakukan hubungan
seksual.
3. Ibu yang darahnya telah diperiksa dan ternyata mengandung virus,
hendaknya jangan hamil. Karena akan memindahkan virus AIDS pada
janinnya.
4. Kelompok resiko tinggi di anjurkan untuk menjadi donor darah.
5. Penggunaan jarum suntik dan alat lainnya ( akupuntur, tato, tindik ) harus
dijamin sterilisasinya.
Adapun usaha-usaha yang dapat dilakukan pemerintah dalam usaha
untuk mencegah penularan AIDS yaitu, misalnya : memberikan
penyuluhan-penyuluhan atau informasi kepada seluruh masyarakat tentang
segala sesuatau yang berkaitan dengan AIDS, yaitu melalui seminar-
seminar terbuka, melalui penyebaran brosur atau poster-poster yang
berhubungan dengan AIDS, ataupun melalui iklan diberbagai media massa
baik media cetak maupun media elektronik.penyuluhan atau informasi
tersebut dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan, kepada
semua lapisan masyarakat, agar seluarh masyarakat dapat mengetahui
bahaya AIDS, sehingga berusaha menghindarkan diri dari segala sesuatu
yang bisa menimbulkan
virus AIDS
Pengobatan Penyakit AIDS:
Kendatipun dari berbagai negara terus melakukan researchnya dalam
mengatasi HIV AIDS, namun hingga saat ini penyakit AIDS tidak ada
obatnya termasuk serum maupun vaksin yang dapat menyembuhkan
manusia dari Virus HIV penyebab penyakit AIDS. Adapun tujuan
pemberian obat-obatan pada penderita AIDS adalah untuk membantu
memperbaiki daya tahan tubuh, meningkatkan kualitas hidup bagi meraka
yang diketahui terserang virus HIV dalam upaya mengurangi angka
kelahiran dan kematian.
Kita semua diharapkan untuk tidak mengucilkan dan menjauhi penderita
HIV karena mereka membutuhkan bantuan dan dukungan agar bisa
melanjutkan hidup tanpa banyak beban dan berpulang ke rahmatullah
dengan ikhlas.
8. Candidiasis Vaginalis
Kandidiasis vagina merupakan keputihan yang disebabkan oleh jamur
Candidas albicans.Pada keadaan normal, jamur ini terdapat di kulit maupun di
dalam liangkemaluan perempuan. Tetapi pada keadaan tertentu, jamur ini meluas
danberreplikasi secara tak terkendali sedemikian rupa sehingga
mengakibatkaninfeksi dan terjadi keputihan.
Gejalanya berupa keputihan berwarna putih seperti susu,
bergumpal,disertai rasa gatal panas dan kemerahan pada kelamin dan di
sekitarnya.
Penyakit ini tidak selalu tergolong PMS, tetapi pasangan seksual
dariperempuan yang terinfeksi jamur ini dapat mengeluh gatal dengan gejala
bintik-bintik kemerahan di kulit kelamin
9. Hepatitis B.
Penyakit ini juga banyak disebabkan oleh hubungan seks yang tidak aman.
Hepatitis B dapat berlanjut ke sirosis hati atau kanker hati. Setiap tahun kasus
yang dilaporkan mencapai 200.000, walaupun ini satu-satunya STD yang dapat
dicegah melalui vaksinasi.
10. Molluscum contagiosum (molluscum contagiosum virus MCV)
Molluscum contagiosum (MC) adalah infeksi virus pada kulit atau
kadang-kadang pada membran mukosa. MC hanya menjangkiti manusia,
seperti cacar. Namun, ada beberapa jenis virus-virus pox yang
menjangkiti banyak mamalia. MC yang menjangkiti manusia adalah
sebuah jenis virus DNA poxvirus yang disebut molluscum contagiosum
virus (MCV). Ada empat jenis MCV, MCV-1 sampai 4; MCV-1 adalah
yang paling lazim dan MCV-2 terlihat pada orang dewasa dan biasanya
ditularkan lewat hubungan seksual. Infeksi MC paling umum pada anak-
anak berusia satu sampai sepuluh tahun. MC dapat mempengaruhi setiap
daerah kulit namun yang paling umum terdapat pada badan, lengan, dan
kaki. Hal ini menyebar melalui kontak langsung atau pemakaian bersama
barang-barang seperti pakaian atau handuk.
Virus umumnya menyebar melalui kontak kulit ke kulit. Ini
meliputi kontak seksual atau menyentuh atau menggaruk bisul yang
kemudian menyentuh kulit. Penanganan benda-benda yang terdapat virus
ini di dalamnya, seperti handuk, juga dapat menyebabkan infeksi. Infeksi
Molluscum contagiosum menimbulkan banyak bisul yang bisa hilang tiba-
tiba jika tanpa perawatan, mungkin sampai 6 bulan atau lebih.
Waktu dari infeksi pertama kali sampai munculnya lesi berkisar antara 2
minggu sampai 6 bulan, dengan rata-rata masa inkubasi 6 bulan.
Gejala Lesi (luka) Molluscum contagiosum bentuknya seperti
daging merah, kubah, dan mutiara. Ukuran diameternya antara 1-5
millimeter, dengan cekungan di pusat/tengah. Lesi ini umumnya tidak
menyakitkan, tetapi mereka mungkin menimbulkan gatal dan iritasi.
Mengorek atau menggores gundukan lesi dapat mengakibatkan infeksi
lebih lanjut. Sekitar 10% dari kasus, eksim berkembang di sekitar luka.
Hal ini mungkin akan menjadi rumit akibat kemunculan infeksi bakteri
sekunder. Infeksi virus terbatas pada suatu area pada lapisan paling atas
dari kulit ari. Setelah virus yang mengisi kepala lesi telah hancur, infeksi
hilang. Pusat inti lunak berisi virus. Dalam sebuah proses yang disebut
autoinoculation, virus mungkin akan menyebar ke daerah-daerah tetangga
kulit. Anak-anak sangat rentan terhadap autoinoculation ini.
Pengobatan Pengobatan sering tidak diperlukan, tergantung lokasi
dan jumlah luka, dan tidak ada satu cara pengobatan yang efektif
mengobati penyakit ini.
11. Scabies (Sarcoptes scabiei)
Kudis atau Scabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh
tungau (mite) Sarcoptes scabiei yang dicirikan dengan adanya keropeng,
kebotakan, dan kegatalan pada kulit [
Sarcoptes scabiei adalah tungau dengan ciri-ciri berbentuk hampir
bulat dengan 8 kaki pendek, pipih, berukuran (300–600 μ) x (250-400 μ)
pada betina, dan (200- 240 μ) x (150-200 μ) pada jantan, biasanya hidup di
lapisan epidermis . Permukaan dorsal dari tungau ini ditutupi oleh lipatan
dan lekukan terutama bentuk garis melintang sehingga menghasilkan
sejumlah skala segitiga kecil. Selain itu, pada betina terdapat bulu cambuk
pada pasangan kaki ke-3 dan ke-4 sedangkan pada jantan, bulu cambuk
hanya terdapat pada pasangan kaki ke-3
12. Chancroid (Haemophilus ducreyi)
Ulkus mole (Chancroid) atau chancroid atau soft chancre atau soft
sore adalah penyakit infeksi pada alat kelamin yang akut, setempat,
disebabkan oleh Streptobacillus ducrey (Haemophilus ducreyi) dengan
gejala klinis yang khas berupa ulkus nekrotik yang nyeri pada tempat
inokulasi, dan sering disertai pernanahan kelenjar getah bening regional.
Penyakit ini ditularkan secara langsung melalui hubungan seksual,
selain di daerah genitalia dapat juga terjadi inokulasi H. ducreyi di jari
mulut dan dada. Pada tempat masuknya mikro organisme terbentuk ulkus
yang khas.
Gejala infeksi Chancroid adalah : Pengembangan borok
menyakitkan pada alat kelamin (penis atau vagina). Chancroid juga dapat
menyebabkan kelenjar getah bening di daerah pangkal paha membengkak.
Ulkus chancroid Nyeri biasanya berkembang 3-10 hari setelah terinfeksi.
Pada wanita, borok yang mungkin terjadi di dalam vagina dan tidak segera
terlihat tanpa pemeriksaan panggul. Wanita dengan Chancroid juga
mungkin mengalami gejala seperti nyeri saat buang air kecil, keputihan,
nyeri saat menggerakan perut, atau perdarahan rektum. Baik pria maupun
wanita bisa mengalami demam dan kelelahan umum dengan penyakit
13. Granuloma inguinale atau (Klebsiella granulomatis)
Granuloma Inguinale adalah suatu penyakit menular seksual yang
disebabkan oleh Calymatobacterium granulomatis, yang menyebabkan
peradangan menahun pada alat kelamin.
Penyebab Bakteri Calymatobacterium granulomatis.
Gejala mulai timbul dalam waktu 1-12 minggu setelah terinfeksi.
Gejala awalnya berupa bintil-bintil merah yang tidak nyeri, yang secara
perlahan tumbuh menjadi benjolan bulat dan menonjol. Bagian tubuh
yang terkena pada pria adalah penis, buah zakar, selangkangan dan paha,
sedangkan pada wanita meliputi vulva, vagina dan kulit di sekitarnya.
Pada pria dan wanita, daerah lainnya yang juga terkena adalah dubur,
bokong dan wajah. Pada akhirnya benjolan tersebut akan menutupi alat
kelamin. Penyembuhannya berlangsung lambat dan bisa terbentuk
jaringan parut. Biasanya benjoolan tersebut akan terinfeksi oleh
organisme lainnya. Jika tidak diobati, bisa menyebar ke seluruh tubuh,
yaitu ke tulang, persendian atau hati dan menyebabkan penurunan berat
badan, demam serta anemia.
Pengobatan Bisa diberikan antibiotik seperti streptomisin,
tetrasiklin, eritromisin, kloramfenikol dan trimetroprim-sulfametoksazol.
6 bulan setelah pengobatan, penderita harus diperiksa untuk memastikan
bahwa infeksi sudah berhasil diatasi.
D.Upaya pencegahan PMS
Ada dua cara untuk mencegah terjadinya infeksi PMS yaitu:
1.Tidak mengadakan hubungan seksual sama sekali dengan upaya yang disebut
pematangan.Jika upaya pematangan bukan pilihan yang dianggap mudah,praktik-
praktik hubungan seksual yang aman harus di terapkan
2.pasangan suami istri usahakan memakai alat kontrasepsi saat berhubungan
seksual,meskipun tidak mudah,mengkomunikasikan hal-hal yang berkaitan
dengan seks yang aman perlu di tingkatkan.
E.Usaha pencegahan dan pemberantasan PMS
Dalam garis besarnya,usaha-usaha pencegahan dan pemberantasan PMS
dijalankan deng an cara sebagai berikut:
a.Usaha-usaha yang ditujukan terhadap penderita dengan
pengobatan,penyembuhan,dan menghilangkan sumber penularan
b.pengawasan sumber penularan mengingat bahwa sebagian besar sumber
penularan adalah dari wanita tuna susila,maka perlu di usahakan lokalisasi agar
dapat di berikan pengobatan secara periodik
c.pendidikan dan penerapan kepada masyarakat,masyarakat perlu mengetahui dan
menyadari bahaya-bahaya penyakit kelamin untuk dirinya dan keluarganya.
Menurut sumber lain,cara pencegahan PMS antara lain:
1.Melakukan hubungan seksual hanya dengan pasangan yang sama
2.Menggunakan kondom ketika melakukan hubungan seksual
3.Bila terinfeksi PMS mencari pengobatan bersama pasangan seksual
4.Menghindari hubungan seksual bila ada gejala PMS,misalnya borok pada alat
kelamin atau keluarnya duh (cairan nanah ) dari tubuh
F.Peran serta tenaga kesehatan dalam pencegahan dan penanggulangan
PMS
Inilah peran-peran umum tenaga kesehatan masyarakat
a.Mengumpulkan,mengolah data informasi,mengintervasi permasalahan serta
melaksanakan pemecahan permasalahan yang berkaitan dengan pelayanan
kesehatan masyarakat
b.Merencanakan,melaksanakan,mengendalikan,mengevaluasi dan melaporkan
kegiatan puskesmas
c.Menyiapkan bahan kebijakan,bimbingan dan pembinaan serta petunjuk teknis
seksuai bidang tugasnya
d.Melaksanakan upaya keserhatan masyarakat
e.Melaksanakan upaya kesehatan perorangan
f.Melaksanakan pengembangan upaya kesehatan,peran serta
masyarakat,koordinasi semua upaya kesehatan,sarana pelayanan kesehatan,dan
lain-lain
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Penyakit menular seksual atau PMS adalah berbagai infeksi yang dapat menular
dari satu orang ke orang yang lain melalui kontak seksual.
Menurut the Centers for Disease Control (CDC) terdapat lebih dari 15 juta kasus
PMS dilaporkan per tahun. Kelompok remaja dan dewasa muda (15-24 tahun)
adalah kelompok umur yang memiliki risiko paling tinggi untuk tertular PMS, 3
juta kasus baru tiap tahun adalah dari kelompok ini.
Menurut sumber lain,cara pencegahan PMS antara lain:
1.Melakukan hubungan seksual hanya dengan pasangan yang sama
2.Menggunakan kondom ketika melakukan hubungan seksual
3.Bila terinfeksi PMS mencari pengobatan bersama pasangan seksual
4.Menghindari hubungan seksual bila ada gejala PMS,misalnya borok pada alat
kelamin atau keluarnya duh (cairan nanah ) dari tubuh
B.SARAN
Adapun saran dari penulisan makalah ini adalah:
1.Diharapkan penulis dapat mengembangkan dan melanjutkan penulisan makalah
mengenai Penyakit Menular Seksual ini.
2. Diharapkan hasil penulisan makalah ini bisa dijadikan sebagai bahan bacaan.
DAFTAR PUSTAKA
Sarwono Prawirohardjo, 2007. Ilmu Kebidanan, Jakarta. YBP
Sarwono Prawirohardjo, 1999. Ilmu Kebidanan Edisi Kedua, Jakarta. YBPS.
Prof. R. Rusram Mochtar, MPH, Sinopsis Obtetri, Penerbit buku kedokteran,
EGC
Http://arycomcum.blogspot.com/2009/06/sifilis.html 9
TUGAS ASKEB IV
PENYAKIT MENULAR SEKSUAL
OLEH KELOMPOK 7
FADHILLAH NUR
NURMAWATI
SITI HARDIANTI AMIN
SRI WAHYU NINGSIH
AKADEMI KEBIDANAN PARAMATA
RAHA KABUPATEN MUNA
2013/2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya sehingga penyusun dapat
menyelesaikan makalah ini dengan judul “PENYAKIT MENULAR
SEKSUAL” yang merupakan salah satu tugas dari mata kuliah “ ASKEB
IV ”.
Sebagai makluk ciptaan Tuhan, penyusun menyadari masih banyak
kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, penyusun
sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun agar
dalam penyusunan makalah berikutnya akan lebih baik.
Besar harapan penyusun, semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi semua pembaca pada umumnya dan bagi mahasiswa kebidanan pada
khususnya.
Raha, 07 MEI 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN..............................................................
A. Latar Belakang............................................................
B. Rumusan Masalah.........................................................
C. Tujuan Penulisan....................................................
BAB II PEMBAHASAN..................................................................
A. Pengertian Penayakit Menular Seksual....................
B. Gejala-gejala umum PMS ...................................................
C. Jenis-jenis penyakit PMS..........................................
D. Upaya pencegahan PMS.................................................
E. Usaha pencegahan dan pemberantasan PMS................
F. Peran serta tenaga kesehatan dalam pencegahan dan penanggulangan
PMS..
BAB III PENUTUP........................................................
A.Kesimpulan.................................................................
B.Saran.................................................................
DAFTAR PUSTAKA...................................................................

More Related Content

What's hot

Pms prsnt v.2 (on working) penyakit menular seksual
Pms prsnt v.2 (on working) penyakit menular seksualPms prsnt v.2 (on working) penyakit menular seksual
Pms prsnt v.2 (on working) penyakit menular seksualAbi Hutomo
 
Penyakit Menular Seksual
Penyakit Menular Seksual Penyakit Menular Seksual
Penyakit Menular Seksual Asih Astuti
 
Powerpoint gonorea
Powerpoint gonoreaPowerpoint gonorea
Powerpoint gonoreaoshinizumi
 
Leptospirosis
LeptospirosisLeptospirosis
LeptospirosisAinur
 
Sifilis. bag. 13
Sifilis. bag. 13Sifilis. bag. 13
Sifilis. bag. 13tristyanto
 
Bahaya penyakit menular seksual pada remaja
Bahaya penyakit menular seksual pada remajaBahaya penyakit menular seksual pada remaja
Bahaya penyakit menular seksual pada remajapeternugraha
 
sexual transmited disease (STD)
sexual transmited disease (STD)sexual transmited disease (STD)
sexual transmited disease (STD)Ai Ela Ayu Ningsih
 
Penyakit malaria
Penyakit malariaPenyakit malaria
Penyakit malariaAchmad Nur
 
Makalah hiv aids
Makalah hiv aidsMakalah hiv aids
Makalah hiv aidsWarnet Raha
 
BAB 8 Epidemiologi Penyakit Menular Infeksi menular seksual
BAB 8 Epidemiologi Penyakit Menular  Infeksi menular seksualBAB 8 Epidemiologi Penyakit Menular  Infeksi menular seksual
BAB 8 Epidemiologi Penyakit Menular Infeksi menular seksualNajMah Usman
 
Kel 5 plasmodium malariae
Kel 5 plasmodium malariaeKel 5 plasmodium malariae
Kel 5 plasmodium malariaeKen Ken
 

What's hot (20)

HIV/AIDS
HIV/AIDSHIV/AIDS
HIV/AIDS
 
Pms prsnt v.2 (on working) penyakit menular seksual
Pms prsnt v.2 (on working) penyakit menular seksualPms prsnt v.2 (on working) penyakit menular seksual
Pms prsnt v.2 (on working) penyakit menular seksual
 
Penyakit Menular Seksual
Penyakit Menular Seksual Penyakit Menular Seksual
Penyakit Menular Seksual
 
Powerpoint gonorea
Powerpoint gonoreaPowerpoint gonorea
Powerpoint gonorea
 
Malaria
MalariaMalaria
Malaria
 
PPT Penyakit Menular Seksual
PPT Penyakit Menular SeksualPPT Penyakit Menular Seksual
PPT Penyakit Menular Seksual
 
Gonorrhea
GonorrheaGonorrhea
Gonorrhea
 
Leptospirosis
LeptospirosisLeptospirosis
Leptospirosis
 
Sifilis. bag. 13
Sifilis. bag. 13Sifilis. bag. 13
Sifilis. bag. 13
 
Bahaya penyakit menular seksual pada remaja
Bahaya penyakit menular seksual pada remajaBahaya penyakit menular seksual pada remaja
Bahaya penyakit menular seksual pada remaja
 
Penyuluhan HIV/AIDS
Penyuluhan HIV/AIDSPenyuluhan HIV/AIDS
Penyuluhan HIV/AIDS
 
sexual transmited disease (STD)
sexual transmited disease (STD)sexual transmited disease (STD)
sexual transmited disease (STD)
 
Penyakit menular seksual
Penyakit menular seksualPenyakit menular seksual
Penyakit menular seksual
 
Penyakit malaria
Penyakit malariaPenyakit malaria
Penyakit malaria
 
Makalah hiv aids
Makalah hiv aidsMakalah hiv aids
Makalah hiv aids
 
HIV
HIVHIV
HIV
 
BAB 8 Epidemiologi Penyakit Menular Infeksi menular seksual
BAB 8 Epidemiologi Penyakit Menular  Infeksi menular seksualBAB 8 Epidemiologi Penyakit Menular  Infeksi menular seksual
BAB 8 Epidemiologi Penyakit Menular Infeksi menular seksual
 
Kel 5 plasmodium malariae
Kel 5 plasmodium malariaeKel 5 plasmodium malariae
Kel 5 plasmodium malariae
 
Anda & hiv_aids,_ims
Anda & hiv_aids,_imsAnda & hiv_aids,_ims
Anda & hiv_aids,_ims
 
NEISSERIA GOORRHOEAE ppt
NEISSERIA GOORRHOEAE pptNEISSERIA GOORRHOEAE ppt
NEISSERIA GOORRHOEAE ppt
 

Viewers also liked

89948488 022-akbid-makalah-penyakit-menular-seksual
89948488 022-akbid-makalah-penyakit-menular-seksual89948488 022-akbid-makalah-penyakit-menular-seksual
89948488 022-akbid-makalah-penyakit-menular-seksualOperator Warnet Vast Raha
 
Leaflet pms
Leaflet pmsLeaflet pms
Leaflet pmsaskep33
 
Leaflet kesehatan reproduksi
Leaflet kesehatan reproduksiLeaflet kesehatan reproduksi
Leaflet kesehatan reproduksiaskep33
 
40 desain brosur pamflet kesehatan dan medis
40 desain brosur pamflet kesehatan dan medis40 desain brosur pamflet kesehatan dan medis
40 desain brosur pamflet kesehatan dan medisbadar masbadar
 
Pengertian penyakit menular seksual.doc
Pengertian penyakit menular seksual.docPengertian penyakit menular seksual.doc
Pengertian penyakit menular seksual.docetto kono
 
presentasi keren bahaya narkoba
presentasi keren bahaya narkobapresentasi keren bahaya narkoba
presentasi keren bahaya narkobatelnong
 

Viewers also liked (9)

89948488 022-akbid-makalah-penyakit-menular-seksual
89948488 022-akbid-makalah-penyakit-menular-seksual89948488 022-akbid-makalah-penyakit-menular-seksual
89948488 022-akbid-makalah-penyakit-menular-seksual
 
Remaja
RemajaRemaja
Remaja
 
Leaflet pms
Leaflet pmsLeaflet pms
Leaflet pms
 
Leaflet seks bebas akper pemkab muna
Leaflet seks bebas akper pemkab munaLeaflet seks bebas akper pemkab muna
Leaflet seks bebas akper pemkab muna
 
Leaflet kesehatan reproduksi
Leaflet kesehatan reproduksiLeaflet kesehatan reproduksi
Leaflet kesehatan reproduksi
 
40 desain brosur pamflet kesehatan dan medis
40 desain brosur pamflet kesehatan dan medis40 desain brosur pamflet kesehatan dan medis
40 desain brosur pamflet kesehatan dan medis
 
Leaflet Hipertensi
Leaflet HipertensiLeaflet Hipertensi
Leaflet Hipertensi
 
Pengertian penyakit menular seksual.doc
Pengertian penyakit menular seksual.docPengertian penyakit menular seksual.doc
Pengertian penyakit menular seksual.doc
 
presentasi keren bahaya narkoba
presentasi keren bahaya narkobapresentasi keren bahaya narkoba
presentasi keren bahaya narkoba
 

Similar to Tugas pms bu rosdiana ita

Penyakit menular seksual
Penyakit menular seksualPenyakit menular seksual
Penyakit menular seksualIin Suin
 
Penyakit menular seksual.pptx
Penyakit menular seksual.pptxPenyakit menular seksual.pptx
Penyakit menular seksual.pptxrosabella17
 
penyakit seksual
penyakit seksualpenyakit seksual
penyakit seksualfennymr
 
Benjolan berair di vagina dan sakit saat disentuh
Benjolan berair di vagina dan sakit saat disentuhBenjolan berair di vagina dan sakit saat disentuh
Benjolan berair di vagina dan sakit saat disentuhobat herbal
 
ppt fix, materi seks bebas, edukasi, sosial
ppt fix, materi seks bebas, edukasi, sosialppt fix, materi seks bebas, edukasi, sosial
ppt fix, materi seks bebas, edukasi, sosialindahpriciliaely
 
Klinik Sentosa – Infeksi Menular Seksual.pdf
Klinik Sentosa – Infeksi Menular Seksual.pdfKlinik Sentosa – Infeksi Menular Seksual.pdf
Klinik Sentosa – Infeksi Menular Seksual.pdfKlinik Sentosa
 
Makalah penyakit menular
Makalah penyakit menularMakalah penyakit menular
Makalah penyakit menularAdi Putra
 
Penyakit Pada Sistem Reproduksi
Penyakit Pada Sistem ReproduksiPenyakit Pada Sistem Reproduksi
Penyakit Pada Sistem ReproduksiHendro Hartono
 
Penyakit menular seksual
Penyakit menular seksualPenyakit menular seksual
Penyakit menular seksualich kml
 
Obat herbal sipilis atau raja singa
Obat herbal sipilis atau raja singaObat herbal sipilis atau raja singa
Obat herbal sipilis atau raja singafaozi hidayat
 
Penyakit seksual
Penyakit seksual Penyakit seksual
Penyakit seksual ajidwii
 
Sunscreen Marketing Plan by Slidesgo.pptx
Sunscreen Marketing Plan by Slidesgo.pptxSunscreen Marketing Plan by Slidesgo.pptx
Sunscreen Marketing Plan by Slidesgo.pptxWahyuAlfian7
 

Similar to Tugas pms bu rosdiana ita (20)

Infeksi menular seksual
Infeksi menular seksualInfeksi menular seksual
Infeksi menular seksual
 
Infeksi menular seksual
Infeksi menular seksualInfeksi menular seksual
Infeksi menular seksual
 
Infeksi menular seksual
Infeksi menular seksualInfeksi menular seksual
Infeksi menular seksual
 
Aids.
Aids.Aids.
Aids.
 
Penyakit menular seksual
Penyakit menular seksualPenyakit menular seksual
Penyakit menular seksual
 
Penyakit menular seksual.pptx
Penyakit menular seksual.pptxPenyakit menular seksual.pptx
Penyakit menular seksual.pptx
 
Eliyu
EliyuEliyu
Eliyu
 
Free sex
Free sexFree sex
Free sex
 
penyakit seksual
penyakit seksualpenyakit seksual
penyakit seksual
 
Benjolan berair di vagina dan sakit saat disentuh
Benjolan berair di vagina dan sakit saat disentuhBenjolan berair di vagina dan sakit saat disentuh
Benjolan berair di vagina dan sakit saat disentuh
 
ppt fix, materi seks bebas, edukasi, sosial
ppt fix, materi seks bebas, edukasi, sosialppt fix, materi seks bebas, edukasi, sosial
ppt fix, materi seks bebas, edukasi, sosial
 
Klinik Sentosa – Infeksi Menular Seksual.pdf
Klinik Sentosa – Infeksi Menular Seksual.pdfKlinik Sentosa – Infeksi Menular Seksual.pdf
Klinik Sentosa – Infeksi Menular Seksual.pdf
 
Makalah penyakit menular
Makalah penyakit menularMakalah penyakit menular
Makalah penyakit menular
 
Leaflet pms
Leaflet pmsLeaflet pms
Leaflet pms
 
Penyakit Pada Sistem Reproduksi
Penyakit Pada Sistem ReproduksiPenyakit Pada Sistem Reproduksi
Penyakit Pada Sistem Reproduksi
 
Apa itu sifilis
Apa itu sifilisApa itu sifilis
Apa itu sifilis
 
Penyakit menular seksual
Penyakit menular seksualPenyakit menular seksual
Penyakit menular seksual
 
Obat herbal sipilis atau raja singa
Obat herbal sipilis atau raja singaObat herbal sipilis atau raja singa
Obat herbal sipilis atau raja singa
 
Penyakit seksual
Penyakit seksual Penyakit seksual
Penyakit seksual
 
Sunscreen Marketing Plan by Slidesgo.pptx
Sunscreen Marketing Plan by Slidesgo.pptxSunscreen Marketing Plan by Slidesgo.pptx
Sunscreen Marketing Plan by Slidesgo.pptx
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Tugas pms bu rosdiana ita

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Penyakit menular sexual (PMS) didunia kesehatan sekarang sudah banyak dibahas dan menjadi percakapan. Hali ini dikarenakan semakin bertambahnya penderita PMS. Baik menimpa secara langsung maupun tidak langsung. Penyakit menular sexual ini terbagi kedalam macam-macam PMS. Seperti HIV/AIDS, gonorrhea, TORCH, herpes, sifilis dll. Setiap penyakit ini mempunyai gejala-gejala yang berbeda. Bahaya dan pengobatan yang dilakukanpun berdasarkan jenis penyakit yang diderita oleh pasiennya. Seperti sifilisi, perlu mendapatkan perhatian khusus untuk tindakan pengobatannya. Kedua penyakit ini harus sudah dapat didiagnosa sedini mungkin, agar pencegahan dan pengobatan dapat dilakukan semaksimal mungkin. B. RUMUSAN MASALAH 1. Apa itu penyakit menular seksual 2. Apa faktor penyebab penyakit menular seksual 3. Apa tanda dan gejala penyakit menular seksual 4. Bagaimana cara penanganan dan pengobatan penyakit menular seksual C. TUJUAN PENULISAN 1. Tujuan Umum Mahasiswa mampu untuk menjelaskan dan memahami mangenai PMS 2. Tujuan Khusus a. Mengetahui pengertian mengenai penyakit menular seksual b. Mengetahui faktor pengaruh penyakit menular seksual c. Mengetahui tanda dan gejala penyakit menular seksual d. Mengetahui cara penanganan dan pengobatan penyakit menular seksual
  • 2. BAB II PEMBAHASAN A. PENGERTIAN Penyakit menular seksual atau PMS adalah berbagai infeksi yang dapat menular dari satu orang ke orang yang lain melalui kontak seksual. Penyakit menular seksual adalah penyakit yang menyerang manusia dan binatang melalui transmisi hubungan seksual, seks oral dan seks anal. Kata penyakit menular seksual semakin banyak digunakan, karena memiliki cakupan pada arti’ orang yang mungkin terinfeksi, dan mungkin mengeinfeksi orang lain dengan tanda- tanda kemunculan penyakit. Penyakit menular seksual juga dapat ditularkan melalui jarum suntik dan juga kelahiran dan menyusui. Infeksi penyakit menular seksual telah diketahui selama ratusan tahun. Menurut the Centers for Disease Control (CDC) terdapat lebih dari 15 juta kasus PMS dilaporkan per tahun. Kelompok remaja dan dewasa muda (15-24 tahun) adalah kelompok umur yang memiliki risiko paling tinggi untuk tertular PMS, 3 juta kasus baru tiap tahun adalah dari kelompok ini. Hampir seluruh PMS dapat diobati. Bila tidak diobati secara tepat, infeksi dapat menjalar danmenyebabkan penderitaan, sakit berkepanjangan, kemandulan dan bahkankematian. Wanita lebih beresiko untuk terkena PMS lebih besar daripadalaki-laki sebab mempunyai alat reproduksi yang lebih rentan. Dan seringkali berakibat lebih parah karena gejala awal tidak segera dikenali, sedangkanpenyakit melanjut ke tahap lebih parah. Bahkan PMS yang mudah diobati seperti gonore telah menjadi resisten terhadap berbagai antibiotik generasi lama. PMS lain, seperti herpes, AIDS, dan kutil kelamin, seluruhnya adalah PMS yang disebabkan oleh virus, tidak dapat disembuhkan. Beberapa dari infeksi tersebut sangat tidak mengenakkan, sementara yang lainnya bahkan dapat mematikan. Sifilis, AIDS, kutil kelamin, herpes, hepatitis, dan bahkan gonore seluruhnya sudah pernah dikenal sebagai penyebab kematian. Beberapa PMS dapat berlanjut pada berbagai kondisi seperti Penyakit Radang Panggul (PRP),
  • 3. kanker serviks dan berbagai komplikasi kehamilan. Sehingga, pendidikan mengenai penyakit ini dan upaya-upaya pencegahan penting untuk dilakukan. Penting untuk diperhatikan bahwa kontak seksual tidak hanya hubungan seksual melalui alat kelamin. Kontak seksual juga meliputi ciuman, kontak oral- genital, dan pemakaian “mainan seksual”, seperti vibrator. Sebetulnya, tidak ada kontak seksual yang dapat benar-benar disebut sebagai “seks aman” . Satu- satunya yang betul-betul “seks aman” adalah abstinensia. Hubungan seks dalam konteks hubungan monogamy di mana kedua individu bebas dari IMS juga dianggap “aman”. Kebanyakan orang menganggap berciuman sebagai aktifitas yang aman. Sayangnya, sifilis, herpes dan penyakit-penyakit lain dapat menular lewat aktifitas yang nampaknya tidak berbahaya ini. Semua bentuk lain kontak seksual juga berisiko. Kondom umumnya dianggap merupakan perlindungan terhadap IMS. Kondom sangat berguna dalam mencegah beberapa penyakit seperti HIV dan gonore. Namun kondom kurang efektif dalam mencegah herpes, trikomoniasis dan klamidia. Kondom memberi proteksi kecil terhadap penularan HPV, yang merupakan penyebab kutil kelamin. B.Gejala-gejala umum PMS Gejala-gejala umum PMS pada laki-laki adalah : Bintik-bintik berisi cairan, borok, atau lecetpada daerah sekitar kelamin. Luka tidak sakit, keras dan berwarna merahpada sekitar daerah kelamin. Adanya kutil yang tumbuh seperti jengger ayam. Rasa gatal yang sangat hebat di sekitar kelamin. Sakit luar biasa saat kencing. Kencing nanah/darah dengan bau busuk. Bengkak panas nyeri pada pangkal paha yang akhirnya menjadi borok. Kehilangan berat badan secara drastis, diare berkepanjangan, danberkeringat saat malam.
  • 4. Gejala-gejala umum PMS pada Perempuan meliputi : Rasa sakit atau nyeri saat kencing atau saat berhubungan seksual.] Rasa nyeri pada perut bagian bawah. Keluarnya lendir pada vagina. Keputihan berwarna putih susu, bergumpal, dan disertai rasa gatalpada kelamin. Keputihan berbusa dan berbau busuk. Bercak-bercak darah setelah berhubungan seks C. JENIS-JENIS PENYAKIT MENULAR SEKSUAL Jenis-jenis penyakit menular seksual di masyarakat,di antaranya berikut ini 1. Sifilis atau Raja Singa Sifilis adalah penyakit menular seksual yang sangat berbahaya, karena mengganggu otak dan fungsi organ lainnya, disebabkan oleh Treponema pallidum, Penularannya terjadi lewat hubungan seksual yang tidak sehat.Bakteri ini masuk kedalam tubuh melalui selaput lender (vagina atau mulut) atau melalui kulit. Dalam beberapa jam, bakteri akan sampai ke kelenjar getah bening terdekat, kemudian menyebar keseluruh tubuh melalui darah. Sifilis juga dapat menginfeksi janin dalam kandungan dan janin bisa berakibat cacat bawaan. a. Gejala-gejala Gejala penyakit ini mirip dengan gejala sejumlah penyakit lain. Ciri awalnya dimulai dengan lecet yang tida terasa sakit pada penis atau kemaluan dan berkembang dalam tiga tahap, yang dapat berlangusung lebih dari 30 tahun. Gejala-gejala umum yang timbul: -Muncul benjolan di sekitar kelamin -kadang-kadang disertai pusing dan nyeri tulang seperti flu, yang akan hilang sendiri tanpa diobati. -Ada bercak kemerahan pada tubuh sekitar 6-12 minggu setelah berhubungQan seksual. -selama 2-3 tahun pertama, penyakit ini tidak menunjukkan gejala apapun. Namun setelah 5-10 panyakit ini menyerang susunan saraf otak, pembuluh darah,
  • 5. dan jantung. -Pada perempuan penyakit ini dapat menular pada bayi yang di kandung. b.Pengobatan Antibiotik dapat menghentikan aktivitas bakteri penyebab sifilis, namun penggunaanya harus sesuai resep dokter. Jadi, Jika anda merasakan gejala diatas maka segera periksakan diri, selanjutnya ikuti saja petunjuk dokter 2. Herpes Simpleks Penyakit ini lebih dikenal dengan sebutan herpes genitalis (herpes kelamin). Penyebab herpes ini adalah Virus Herpes Simplex (HSV) dan di tularkan melalui hubungan seks, baik vaginal, anal atau oral yang menimbulkan luka atau lecet pada kelamin dan mengenai langsung bagian luka/bintil/kutil. a.Gejala awal biasanya berupa gatal, kesemutan dan sakit. Lalu akan muncul bercak kemerahan yang kecil, yang diikuti oleh sekumpulan lepuhan kecil yang nyeri. Lepuhan ini pecah dan bergabung membentuk luka yang melingkar, dan akan membentuk keropeng. Herpes timbul antara 3 sampai 10 hari setelah berhubungan dengan orang yang mempunyai penyakit tersebut. Tetapi antara 5-10 hari, gejala ini akan hilang dan muncul kembali. Gelaja ini timbul tergantung tergantung daya tahan tubuhnya. b.Pengobatan Pengobatan yang terbaik adalah segera kunjungi dokter anda dan ikuti petunjuknya. 3. Trikomoniasis Vaginalis Trikomoniasis adalah PMS yang disebabkan oleh parasit Gejala dan tanda-tandanya adalah: Keluar cairan vagina berwarna encer dan baunyabusuk. Vulva agak bengkak, gatal, dan tidak nyaman. Nyeri saat kencing.Dapat menyebabkan keputihan yang berbusa atau tidak ada
  • 6. gejala sama sekali.Pada perempuan hamil dapat menyebabkan kelahiran premature 4. Gonorrhea Penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri. Bakteri itu adalah Neisseria gonorrhoeae yang menginfeksi lapisan dalam uretra, leher rahim, rektum, tenggorokan, dan bagian putih mata (konjungtiva). Gonorrhea ini sering di kenal dengan kencing nanah, karena memang penis akan mengeluarkan nanah berwarna putih kuning atau putih kehijauan. Gonorrhea bisa menyebar melalui aliran darah kebagian tubuh lainnya, teutama kulit dan persendian. a.Gejala Gejala-gejalanya sangat mudah di deteksi dan di ketahui terutama untuk laki-laki. Ciri-cirinya adalah terasa sakit perih ketika buang air kecil, kadang-kadang pada waktu kencing atau sesudah kencing akan terasa nyeri beberapa saat, setelah itu tidak terasa lagi. Ciri kedua adalah penis akan mengeluarkan cairan putih kekuning-kuningan atau kehijau-hijaun. Jika anda menemukan dua gejala itu pada diri anda bisa dipastikan anda telah terinfeksi bakteri ini. Pada wanita gejala ini agak lebih sulit di ketahui, gejala awal biasanya timbul dalam waktu 7-21 hari setelah terinfeksi. Penderita seringkali tidak merasakan gejala selama beberapa minggu atau bulan, dan diketahui menderita penyakit tersebut hanya setelah pasangan hubungan seksualnya tertular. Jika timbul gejala, biasanya bersifat ringan. Tetapi beberapa penderita menunjukkan gejala yang berat, seperti desakan untuk berkemih, nyeri ketika berkemih, keluarnya cairan dari vagina, dan demam. Infeksi dapat menyerang leher rahim, rahim, saluran telur, indung telur, uretra, dan rektum serta menyebabkan nyeri pinggul yang dalam ketika berhubungan seksual. b.Pengobatanya Penyakit ini termasuk mudah disembuhkan, asal tidak terlambat. Begitu ada gelaja itu segera tanpa menunggu lama pergilah ke dokter
  • 7. spesialis kulit dan kelamin untuk di berikan obatnya. Jangan sekali-sekali membeli obat sendiri, karena obat itu harus sesuai dengan resep dokter. Kalau tidak ada dokter spesialis, dokter umum juga bisa, namun lebih di anjurkan langsung ke dokter spesialis kulit dan kelamin.Dokter akan memberikan 3 jenis obat untuk di makan selama seminggu. Setelah itu anda harus datang kembali untuk memeriksa ke dokter yang sama. 5. Klamidia. Limfogranuloma Venereum adalah suatu penyakit menular seksual yang disebabkan oleh Chlamydia trachomatis. Klamidia adalah PMS yang sangat berbahaya dan biasanya tidak menunjukkan gejala; 75% dari perempuan dan 25% dari pria yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala sama sekali. Penyakit ini mempunyai gejala mirip gonore, walaupun bisa juga beraksi tanpa gejala. Di Amerika, klamidia termasuk yang paling dapat diobati, tetapi telah menginfeksi sekitar empat juta orang setiap tahun. Penyakit ini dapat menyebabkan artritis parah dan kemandulan pada pria. Seperti sifilis dan gonore, penderitanya dapat disembuhkan dengan antibiotika. Infeksi ini biasanya kronis, karena sebanyak 70% perempuan pada awalnya tidak merasakan gejala apapun sehingga tidak memeriksakan diri.Masa tanpa gejala ber-langsung 7 – 21 hari. Gejalanya adalah timbul peradangan padaalat reproduksi laki-laki dan perempuan. Pada perempuan, gejalanya bisa berupa : Keluarnya cairan dari alat kelamin atau sering disebut keputihan encer berwarna kuning kecoklatan, Rasa nyeri di rongga pinggul, dan Pendarahan setelah hubungan seksual. Sedangkan pada laki-laki, gejalanya bisa berupa : Keluar cairan bening dari saluran kencing. Rasa nyeri saat kencing. Infeksi lebih lanjut dapat menyebabkan banyak cairan keluar dan bercampur nanah.Tidak jarang pula, gejala tidak muncul sama sekali, padahal prosesinfeksi sedang berlangsung. Oleh karena itu penderita tidak sadar sedangmenjadi
  • 8. pembawa PMS dan menularkannya kepada pasangannya melaluihubungan seksual. Akibat terkena Klamidia pada perempuan adalah cacatnya saluran telur dan kemandulan, radang saluran kencing, robeknya saluran ketubans ehingga terjadi kelahiran bayi sebelum waktunya (prematur). Sementara pada laki-laki akibatnya adalah rusaknya saluran air mani dan mengakibatkan kemandulan, serta radang saluran kencing. Pada bayi, 60% – 70% terkenapenyakit mata atau saluran pernafasan (pneumonia). Gejala yang ditimbulkan : Cairan vagina encer berwarna putih kekuningan; Nyeri dirongga panggul; Perdarahan setelah hubungan seksual. Komplikasi yang mungkin terjadi : Biasanya menyertai gonore; Penyakit radang panggul; Kemandulan akibat perlekatan pada saluran falopian; Infeksi mata pada bayi baru lahir; Memudahkan penularan infeksi HIV. Tes laboratorium yang dilakukan untuk mendeteksi adalah Elisa, Rapid Test dan Giemsa 6. Kutil kelamin Disebabkan oleh Human Papiloma Virus. Gejala yang ditimbulkan : tonjolan kulit seperti kutil besar disekitar alat kelamin (seperti jengger ayam).(HPV) dengan gejala yang khas yaitu terdapat satu atau beberapa kutil di sekitar kemaluan. Pada perempuan, dapat mengenai kulit di daerah kelamin sampaidubur, selaput lendir bagian dalam liang kemaluan sampai leher rahim. Bila perempuan hamil, kutil dapat tumbuh sampai besar sekali. Kutil kelamin kadang-kadang bisa mengakibatkan kanker leher rahim atau kanker kulit disekitar kelamin. Pada laki-laki mengenai alat kelamin dan saluran kencing bagiandalam. Kadang-kadang kutil tidak terlihat sehingga tidak disadari. Biasanyalaki-laki baru menyadari setelah ia menulari pasangannya.Sampai sekarang belum ada obat yang dapat secara tuntasmenyembuhkan kutil kelamin. Pengobatan hanya sampai pada tahap menghilangkan kutilnya saja.
  • 9. Komplikasi yang mungkin terjadi:kutil dapat membesar seperti tumor; bisa berubah menjadi kanker mulut rahim; meningkatkan resiko tertular HIV-AIDS. Tidak perlu mendeteksi laboratorium karena langsung dapat terlihat oleh mata biasa. 7. HIV/AIDS HIV (Human Immuno–Devesiensi) adalah virus yang hanya hidup dalam tubuh manusia, yang dapat merusak daya kekebalan tubuh manusia. AIDS (Acguired Immuno–Deviensi Syndromer) adalah kumpulan gejala menurunnya gejala kekebalan tubuh terhadap serangan penyakit dari luar. 1.BahayaAids Orang yang telah mengidap virus AIDS akan menjadi pembawa dan penular AIDS selama hidupnya, walaupun tidak merasa sakit dan tampak sehat. AIDS juga dikatakan penyakit yang berbahaya karena sampai saat ini belum ada obat atau vaksin yang bisa mencegah virus AIDS. Selain itu orang terinfeksi virus AIDS akan merasakan tekanan mental dan penderitaan batin karena sebagian besar orang di sekitarnya akan mengucilkan atau menjauhinya. Dan penderitaan itu akan bertambah lagi akibat tingginya biaya pengobatan. Bahaya AIDS yang lain adalah menurunnya sistim kekebalan tubuh. Sehingga serangan penyakit yang biasanya tidak berbahaya pun akan menyebabkan sakit atau bahkan meninggal. Secara etiologi, HIV, yang dahulu disebut virus limfotrofik sel-T manusia tipe III (HTLV-III) atau virus limfadenopati (LAV), adalah suatu retrovirus manusia sitopatik dari famili lentivirus. Retrovirus mengubah asam ribonukleatnya (RNA) menjadi asam deoksiribonukleat (DNA) setelah masuk ke dalam sel pejamu. HIV- 1 dan HIV-2 adalah lentivirus sitopatik, dengan HIV-1 menjadi penyebab utama AIDS di seluruh dunia. Genom HIV mengode sembilan protein yang esensial untuk setiap aspek siklus hidup virus (Gbr. 15-1). Dari segi struktur genomik, virus-virus memiliki perbedaan yaitu bahwa protein HIV-1,Vpu, yang membantu pelepasan virus, tampaknya diganti oleh protein Vpx pada HIV-2. Vpx meningkatkan infeksi-vitas
  • 10. (daya tular) dan mungkin merupakan duplikasi dari protein lain, Vpr. Vpr diperkirakan meningkatkan transkripsi virus. HIV-2, yang pertama kali diketahui dalam serum dari para perempuan Afrika Barat (warga Senegal) pada tahun 1985, menyebabkan penyakit klinis tampaknya kurang patogenik dibandingkan dengan HIV-1 (Marlink, 1994). 2.PenyebaranDanTanda-tandaTerserangHIV/AIDS. HIV tidak ditularkan atau disebarkan melalui hubungan sosial yang biasa seperti jabatan tangan, bersentuhan, berciuman biasa, berpelukan, penggunaan peralatan makan dan minum, gigitan nyamuk, kolam renang, penggunaan kamar mandi atau WC/Jamban yang sama atau tinggal serumah bersama Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA). ODHA yaitu pengidap HIV atau AIDS. Sedangkan OHIDA (Orang hidup dengan HIV atau AIDS) yakni keluarga (anak, istri, suami, ayah, ibu) atau teman-teman pengidap HIV atau AIDS. Lebih dari 80% infeksi HIV diderita oleh kelompok usia produktif terutama laki-laki, tetapi proporsi penderita HIV perempuan cenderung meningkat. Infeksi pada bayi dan anak, 90 % terjadi dari Ibu pengidap HIV. Hingga beberapa tahun, seorang pengidap HIV tidak menunjukkan gejala-gejala klinis tertular HIV, namun demikian orang tersebut dapat menularkan kepada orang lain. Setelah itu, AIDS mulai berkembang dan menunjukkan tanda-tanda atau gejala-gejala.Tanda-tanda klinis penderita AIDS : 1. Berat badan menurun lebih dari 10 % dalam 1 bulan 2. Diare kronis yang berlangsung lebih dari 1 bulan 3. Demam berkepanjangan lebih dari1 bulan 4. Penurunan kesadaran dan gangguan-gangguan neurologis 5. Dimensia/HIV ensefalopati Gejala minor : 1. Batuk menetap lebih dari 1 bulan 2. Dermatitis generalisata yang gatal 3. Adanya Herpes zoster multisegmental dan berulang 4. Infeksi jamur berulang pada alat kelamin wanita
  • 11. HIV dan AIDS dapat menyerang siapa saja. Namun pada kelompok rawan mempunyai risiko besar tertular HIV penyebab AIDS, yaitu : 1. Orang yang berperilaku seksual dengan berganti-ganti pasangan tanpa menggunakan kondom 2. Pengguna narkoba suntik yang menggunakan jarum suntik secara bersama-sama 3. Pasangan seksual pengguna narkoba suntik 4. Bayi yang ibunya positif HIV Para ahli menjelaskan bahwa Tanda dan Gejala Penyakit AIDS seseorang yang terkena virus HIV pada awal permulaan umumnya tidak memberikan tanda dan gejala yang khas, penderita hanya mengalami demam selama 3 sampai 6 minggu tergantung daya tahan tubuh saat mendapat kontak virus HIV tersebut. Setelah kondisi membaik, orang yang terkena virus HIV akan tetap sehat dalam beberapa tahun dan perlahan kekebelan tubuhnya menurun/lemah hingga jatuh sakit karena serangan demam yang berulang. Satu cara untuk mendapat kepastian adalah dengan menjalani Uji Antibodi HIV terutamanya jika seseorang merasa telah melakukan aktivitas yang berisiko terkena virus HIV. Adapun tanda dan gejala yang tampak pada penderita penyakit AIDS diantaranya adalah seperti dibawah ini : 1. Saluran pernafasan. Penderita mengalami nafas pendek, henti nafas sejenak, batuk, nyeri dada dan demam seprti terserang infeksi virus lainnya (Pneumonia). Tidak jarang diagnosa pada stadium awal penyakit HIV AIDS diduga sebagai TBC. 2. Saluran Pencernaan. Penderita penyakit AIDS menampakkan tanda dan gejala seperti hilangnya nafsu makan, mual dan muntah, kerap mengalami penyakit jamur pada rongga mulut dan kerongkongan, serta mengalami diarhea yang kronik. 3. Berat badan tubuh. Penderita mengalami hal yang disebut juga wasting syndrome, yaitu kehilangan berat badan tubuh hingga 10% dibawah normal karena gangguan pada sistem protein dan energy didalam tubuh
  • 12. seperti yang dikenal sebagai Malnutrisi termasuk juga karena gangguan absorbsi/penyerapan makanan pada sistem pencernaan yang mengakibatkan diarhea kronik, kondisi letih dan lemah kurang bertenaga. 4. System Persyarafan. Terjadinya gangguan pada persyarafan central yang mengakibatkan kurang ingatan, sakit kepala, susah berkonsentrasi, sering tampak kebingungan dan respon anggota gerak melambat. Pada system persyarafan ujung (Peripheral) akan menimbulkan nyeri dan kesemutan pada telapak tangan dan kaki, reflek tendon yang kurang, selalu mengalami tensi darah rendah dan Impoten. 5. System Integument (Jaringan kulit). Penderita mengalami serangan virus cacar air (herpes simplex) atau carar api (herpes zoster) dan berbagai macam penyakit kulit yang menimbulkan rasa nyeri pada jaringan kulit. Lainnya adalah mengalami infeksi jaringan rambut pada kulit (Folliculities), kulit kering berbercak (kulit lapisan luar retak-retak) serta Eczema atau psoriasis. 6. Saluran kemih dan Reproduksi pada wanita. Penderita seringkali mengalami penyakit jamur pada vagina, hal ini sebagai tanda awal terinfeksi virus HIV. Luka pada saluran kemih, menderita penyakit syphillis dan dibandingkan Pria maka wanita lebih banyak jumlahnya yang menderita penyakit cacar. Lainnya adalah penderita AIDS wanita banyak yang mengalami peradangan rongga (tulang) pelvic dikenal sebagai istilah 'pelvic inflammatory disease (PID)' dan mengalami masa haid yang tidak teratur (abnormal). 3.CaraPencegahanDanPenanggulanganHIV/AIDS Cara pencegahan: 1. Hindarkan hubungan seksual diluar nikah. Usahakan hanya berhubungan dengan satu orang pasangan seksual, tidak berhubungan dengan orang lain. 2. Pergunakan kondom bagi resiko tinggi apabila melakukan hubungan seksual.
  • 13. 3. Ibu yang darahnya telah diperiksa dan ternyata mengandung virus, hendaknya jangan hamil. Karena akan memindahkan virus AIDS pada janinnya. 4. Kelompok resiko tinggi di anjurkan untuk menjadi donor darah. 5. Penggunaan jarum suntik dan alat lainnya ( akupuntur, tato, tindik ) harus dijamin sterilisasinya. Adapun usaha-usaha yang dapat dilakukan pemerintah dalam usaha untuk mencegah penularan AIDS yaitu, misalnya : memberikan penyuluhan-penyuluhan atau informasi kepada seluruh masyarakat tentang segala sesuatau yang berkaitan dengan AIDS, yaitu melalui seminar- seminar terbuka, melalui penyebaran brosur atau poster-poster yang berhubungan dengan AIDS, ataupun melalui iklan diberbagai media massa baik media cetak maupun media elektronik.penyuluhan atau informasi tersebut dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan, kepada semua lapisan masyarakat, agar seluarh masyarakat dapat mengetahui bahaya AIDS, sehingga berusaha menghindarkan diri dari segala sesuatu yang bisa menimbulkan virus AIDS Pengobatan Penyakit AIDS: Kendatipun dari berbagai negara terus melakukan researchnya dalam mengatasi HIV AIDS, namun hingga saat ini penyakit AIDS tidak ada obatnya termasuk serum maupun vaksin yang dapat menyembuhkan manusia dari Virus HIV penyebab penyakit AIDS. Adapun tujuan pemberian obat-obatan pada penderita AIDS adalah untuk membantu memperbaiki daya tahan tubuh, meningkatkan kualitas hidup bagi meraka yang diketahui terserang virus HIV dalam upaya mengurangi angka kelahiran dan kematian. Kita semua diharapkan untuk tidak mengucilkan dan menjauhi penderita HIV karena mereka membutuhkan bantuan dan dukungan agar bisa melanjutkan hidup tanpa banyak beban dan berpulang ke rahmatullah dengan ikhlas.
  • 14. 8. Candidiasis Vaginalis Kandidiasis vagina merupakan keputihan yang disebabkan oleh jamur Candidas albicans.Pada keadaan normal, jamur ini terdapat di kulit maupun di dalam liangkemaluan perempuan. Tetapi pada keadaan tertentu, jamur ini meluas danberreplikasi secara tak terkendali sedemikian rupa sehingga mengakibatkaninfeksi dan terjadi keputihan. Gejalanya berupa keputihan berwarna putih seperti susu, bergumpal,disertai rasa gatal panas dan kemerahan pada kelamin dan di sekitarnya. Penyakit ini tidak selalu tergolong PMS, tetapi pasangan seksual dariperempuan yang terinfeksi jamur ini dapat mengeluh gatal dengan gejala bintik-bintik kemerahan di kulit kelamin 9. Hepatitis B. Penyakit ini juga banyak disebabkan oleh hubungan seks yang tidak aman. Hepatitis B dapat berlanjut ke sirosis hati atau kanker hati. Setiap tahun kasus yang dilaporkan mencapai 200.000, walaupun ini satu-satunya STD yang dapat dicegah melalui vaksinasi. 10. Molluscum contagiosum (molluscum contagiosum virus MCV) Molluscum contagiosum (MC) adalah infeksi virus pada kulit atau kadang-kadang pada membran mukosa. MC hanya menjangkiti manusia, seperti cacar. Namun, ada beberapa jenis virus-virus pox yang menjangkiti banyak mamalia. MC yang menjangkiti manusia adalah sebuah jenis virus DNA poxvirus yang disebut molluscum contagiosum virus (MCV). Ada empat jenis MCV, MCV-1 sampai 4; MCV-1 adalah yang paling lazim dan MCV-2 terlihat pada orang dewasa dan biasanya ditularkan lewat hubungan seksual. Infeksi MC paling umum pada anak- anak berusia satu sampai sepuluh tahun. MC dapat mempengaruhi setiap daerah kulit namun yang paling umum terdapat pada badan, lengan, dan kaki. Hal ini menyebar melalui kontak langsung atau pemakaian bersama barang-barang seperti pakaian atau handuk.
  • 15. Virus umumnya menyebar melalui kontak kulit ke kulit. Ini meliputi kontak seksual atau menyentuh atau menggaruk bisul yang kemudian menyentuh kulit. Penanganan benda-benda yang terdapat virus ini di dalamnya, seperti handuk, juga dapat menyebabkan infeksi. Infeksi Molluscum contagiosum menimbulkan banyak bisul yang bisa hilang tiba- tiba jika tanpa perawatan, mungkin sampai 6 bulan atau lebih. Waktu dari infeksi pertama kali sampai munculnya lesi berkisar antara 2 minggu sampai 6 bulan, dengan rata-rata masa inkubasi 6 bulan. Gejala Lesi (luka) Molluscum contagiosum bentuknya seperti daging merah, kubah, dan mutiara. Ukuran diameternya antara 1-5 millimeter, dengan cekungan di pusat/tengah. Lesi ini umumnya tidak menyakitkan, tetapi mereka mungkin menimbulkan gatal dan iritasi. Mengorek atau menggores gundukan lesi dapat mengakibatkan infeksi lebih lanjut. Sekitar 10% dari kasus, eksim berkembang di sekitar luka. Hal ini mungkin akan menjadi rumit akibat kemunculan infeksi bakteri sekunder. Infeksi virus terbatas pada suatu area pada lapisan paling atas dari kulit ari. Setelah virus yang mengisi kepala lesi telah hancur, infeksi hilang. Pusat inti lunak berisi virus. Dalam sebuah proses yang disebut autoinoculation, virus mungkin akan menyebar ke daerah-daerah tetangga kulit. Anak-anak sangat rentan terhadap autoinoculation ini. Pengobatan Pengobatan sering tidak diperlukan, tergantung lokasi dan jumlah luka, dan tidak ada satu cara pengobatan yang efektif mengobati penyakit ini. 11. Scabies (Sarcoptes scabiei) Kudis atau Scabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh tungau (mite) Sarcoptes scabiei yang dicirikan dengan adanya keropeng, kebotakan, dan kegatalan pada kulit [ Sarcoptes scabiei adalah tungau dengan ciri-ciri berbentuk hampir bulat dengan 8 kaki pendek, pipih, berukuran (300–600 μ) x (250-400 μ) pada betina, dan (200- 240 μ) x (150-200 μ) pada jantan, biasanya hidup di
  • 16. lapisan epidermis . Permukaan dorsal dari tungau ini ditutupi oleh lipatan dan lekukan terutama bentuk garis melintang sehingga menghasilkan sejumlah skala segitiga kecil. Selain itu, pada betina terdapat bulu cambuk pada pasangan kaki ke-3 dan ke-4 sedangkan pada jantan, bulu cambuk hanya terdapat pada pasangan kaki ke-3 12. Chancroid (Haemophilus ducreyi) Ulkus mole (Chancroid) atau chancroid atau soft chancre atau soft sore adalah penyakit infeksi pada alat kelamin yang akut, setempat, disebabkan oleh Streptobacillus ducrey (Haemophilus ducreyi) dengan gejala klinis yang khas berupa ulkus nekrotik yang nyeri pada tempat inokulasi, dan sering disertai pernanahan kelenjar getah bening regional. Penyakit ini ditularkan secara langsung melalui hubungan seksual, selain di daerah genitalia dapat juga terjadi inokulasi H. ducreyi di jari mulut dan dada. Pada tempat masuknya mikro organisme terbentuk ulkus yang khas. Gejala infeksi Chancroid adalah : Pengembangan borok menyakitkan pada alat kelamin (penis atau vagina). Chancroid juga dapat menyebabkan kelenjar getah bening di daerah pangkal paha membengkak. Ulkus chancroid Nyeri biasanya berkembang 3-10 hari setelah terinfeksi. Pada wanita, borok yang mungkin terjadi di dalam vagina dan tidak segera terlihat tanpa pemeriksaan panggul. Wanita dengan Chancroid juga mungkin mengalami gejala seperti nyeri saat buang air kecil, keputihan, nyeri saat menggerakan perut, atau perdarahan rektum. Baik pria maupun wanita bisa mengalami demam dan kelelahan umum dengan penyakit 13. Granuloma inguinale atau (Klebsiella granulomatis) Granuloma Inguinale adalah suatu penyakit menular seksual yang disebabkan oleh Calymatobacterium granulomatis, yang menyebabkan peradangan menahun pada alat kelamin. Penyebab Bakteri Calymatobacterium granulomatis. Gejala mulai timbul dalam waktu 1-12 minggu setelah terinfeksi. Gejala awalnya berupa bintil-bintil merah yang tidak nyeri, yang secara
  • 17. perlahan tumbuh menjadi benjolan bulat dan menonjol. Bagian tubuh yang terkena pada pria adalah penis, buah zakar, selangkangan dan paha, sedangkan pada wanita meliputi vulva, vagina dan kulit di sekitarnya. Pada pria dan wanita, daerah lainnya yang juga terkena adalah dubur, bokong dan wajah. Pada akhirnya benjolan tersebut akan menutupi alat kelamin. Penyembuhannya berlangsung lambat dan bisa terbentuk jaringan parut. Biasanya benjoolan tersebut akan terinfeksi oleh organisme lainnya. Jika tidak diobati, bisa menyebar ke seluruh tubuh, yaitu ke tulang, persendian atau hati dan menyebabkan penurunan berat badan, demam serta anemia. Pengobatan Bisa diberikan antibiotik seperti streptomisin, tetrasiklin, eritromisin, kloramfenikol dan trimetroprim-sulfametoksazol. 6 bulan setelah pengobatan, penderita harus diperiksa untuk memastikan bahwa infeksi sudah berhasil diatasi. D.Upaya pencegahan PMS Ada dua cara untuk mencegah terjadinya infeksi PMS yaitu: 1.Tidak mengadakan hubungan seksual sama sekali dengan upaya yang disebut pematangan.Jika upaya pematangan bukan pilihan yang dianggap mudah,praktik- praktik hubungan seksual yang aman harus di terapkan 2.pasangan suami istri usahakan memakai alat kontrasepsi saat berhubungan seksual,meskipun tidak mudah,mengkomunikasikan hal-hal yang berkaitan dengan seks yang aman perlu di tingkatkan. E.Usaha pencegahan dan pemberantasan PMS Dalam garis besarnya,usaha-usaha pencegahan dan pemberantasan PMS dijalankan deng an cara sebagai berikut: a.Usaha-usaha yang ditujukan terhadap penderita dengan pengobatan,penyembuhan,dan menghilangkan sumber penularan
  • 18. b.pengawasan sumber penularan mengingat bahwa sebagian besar sumber penularan adalah dari wanita tuna susila,maka perlu di usahakan lokalisasi agar dapat di berikan pengobatan secara periodik c.pendidikan dan penerapan kepada masyarakat,masyarakat perlu mengetahui dan menyadari bahaya-bahaya penyakit kelamin untuk dirinya dan keluarganya. Menurut sumber lain,cara pencegahan PMS antara lain: 1.Melakukan hubungan seksual hanya dengan pasangan yang sama 2.Menggunakan kondom ketika melakukan hubungan seksual 3.Bila terinfeksi PMS mencari pengobatan bersama pasangan seksual 4.Menghindari hubungan seksual bila ada gejala PMS,misalnya borok pada alat kelamin atau keluarnya duh (cairan nanah ) dari tubuh F.Peran serta tenaga kesehatan dalam pencegahan dan penanggulangan PMS Inilah peran-peran umum tenaga kesehatan masyarakat a.Mengumpulkan,mengolah data informasi,mengintervasi permasalahan serta melaksanakan pemecahan permasalahan yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan masyarakat b.Merencanakan,melaksanakan,mengendalikan,mengevaluasi dan melaporkan kegiatan puskesmas c.Menyiapkan bahan kebijakan,bimbingan dan pembinaan serta petunjuk teknis seksuai bidang tugasnya d.Melaksanakan upaya keserhatan masyarakat e.Melaksanakan upaya kesehatan perorangan f.Melaksanakan pengembangan upaya kesehatan,peran serta masyarakat,koordinasi semua upaya kesehatan,sarana pelayanan kesehatan,dan lain-lain
  • 19. BAB III PENUTUP A.KESIMPULAN Penyakit menular seksual atau PMS adalah berbagai infeksi yang dapat menular dari satu orang ke orang yang lain melalui kontak seksual. Menurut the Centers for Disease Control (CDC) terdapat lebih dari 15 juta kasus PMS dilaporkan per tahun. Kelompok remaja dan dewasa muda (15-24 tahun) adalah kelompok umur yang memiliki risiko paling tinggi untuk tertular PMS, 3 juta kasus baru tiap tahun adalah dari kelompok ini. Menurut sumber lain,cara pencegahan PMS antara lain: 1.Melakukan hubungan seksual hanya dengan pasangan yang sama 2.Menggunakan kondom ketika melakukan hubungan seksual 3.Bila terinfeksi PMS mencari pengobatan bersama pasangan seksual 4.Menghindari hubungan seksual bila ada gejala PMS,misalnya borok pada alat kelamin atau keluarnya duh (cairan nanah ) dari tubuh B.SARAN Adapun saran dari penulisan makalah ini adalah: 1.Diharapkan penulis dapat mengembangkan dan melanjutkan penulisan makalah mengenai Penyakit Menular Seksual ini. 2. Diharapkan hasil penulisan makalah ini bisa dijadikan sebagai bahan bacaan.
  • 20. DAFTAR PUSTAKA Sarwono Prawirohardjo, 2007. Ilmu Kebidanan, Jakarta. YBP Sarwono Prawirohardjo, 1999. Ilmu Kebidanan Edisi Kedua, Jakarta. YBPS. Prof. R. Rusram Mochtar, MPH, Sinopsis Obtetri, Penerbit buku kedokteran, EGC Http://arycomcum.blogspot.com/2009/06/sifilis.html 9
  • 21. TUGAS ASKEB IV PENYAKIT MENULAR SEKSUAL OLEH KELOMPOK 7 FADHILLAH NUR NURMAWATI SITI HARDIANTI AMIN SRI WAHYU NINGSIH AKADEMI KEBIDANAN PARAMATA RAHA KABUPATEN MUNA 2013/2014
  • 22. KATA PENGANTAR Puji syukur penyusun panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “PENYAKIT MENULAR SEKSUAL” yang merupakan salah satu tugas dari mata kuliah “ ASKEB IV ”. Sebagai makluk ciptaan Tuhan, penyusun menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, penyusun sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun agar dalam penyusunan makalah berikutnya akan lebih baik. Besar harapan penyusun, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca pada umumnya dan bagi mahasiswa kebidanan pada khususnya. Raha, 07 MEI 2014 Penyusun
  • 23. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN.............................................................. A. Latar Belakang............................................................ B. Rumusan Masalah......................................................... C. Tujuan Penulisan.................................................... BAB II PEMBAHASAN.................................................................. A. Pengertian Penayakit Menular Seksual.................... B. Gejala-gejala umum PMS ................................................... C. Jenis-jenis penyakit PMS.......................................... D. Upaya pencegahan PMS................................................. E. Usaha pencegahan dan pemberantasan PMS................ F. Peran serta tenaga kesehatan dalam pencegahan dan penanggulangan PMS.. BAB III PENUTUP........................................................ A.Kesimpulan................................................................. B.Saran................................................................. DAFTAR PUSTAKA...................................................................