SlideShare a Scribd company logo
1 of 42
BAB I
Struktur Atom
dan Tabel Periodik Unsur
Tujuan Pembelajaran
1. menjelaskan teori atom mekanika kuantum;
2. menjelaskan teori orbital dan bentuk-bentuk orbital;
3. menjelaskan pengertian bilangan kuantum;
4. menentukan empat bilangan kuantum
5. menggunakan prinsip Aufbau, asas larangan Pauli,
dan kaidah Hund untuk menuliskan konfigurasi
elektron dan diagram orbital;
6. menentukan letak suatu unsur dalam tabel periodic
berdasarkan konfigurasi elektron;
7. menjelaskan pengelompokan unsur dalam tabel
periodik berdasarkan blok unsur.
Kemeriahan pesta kembang api
membuat langit yang tadinya
gelap menjadi terang dan
berwarna-warni.
Tahukah kalian, banyak warna
dalam nyala kembang api
tersebut dihasilkan dari emisi
atom?
Masih ingatkah kalian tentang
struktur atom?
Warna merah dalam nyala
kembang api berasal dari unsur
strontium, oranye dari kalsium,
kuning dari natrium, hijau dari
barium, dan biru dari tembaga.
Dapatkah kalian menentukan
letak unsur-unsur tersebut dalam
tabel periodik?
A. Stuktur Atom
 Jika suatu unsur atau senyawa logam
dipanaskan dalam nyala api yang sangat
panas maka akan dihasilkan warna nyala
tertentu. Jika nyala itu dilewatkan melalui
prisma maka akan menghasilkan garis-
garis warna dengan panjang gelombang
tertentu yang disebut spektrum unsur.
 Setiap unsur memiliki spektrum yang spesifik. Misalnya
natrium berwarna kuning, kalium berwarna ungu, dan
kalsium berwarna merah bata. Dalam kehidupan sehari-
hari, warna spektrum unsur yang spesifik itu dapat dilihat
pada lampu natrium yang berwarna kuning, seperti
gambar berikut.
 Menurut Bohr, spektrum garis menunjukkan bahwa elektron
menempati tingkat energi tertentu dalam atom dan akan
memancarkan atau menyerap energi jika elektron berpindah
ke tingkat energi lain.
 Akan tetapi, model atom Bohr mempunyai kelemahan, yaitu
hanya dapat menerangkan spektrum dari atom atau ion
yang hanya mengandung satu elektron.
 Dengan demikian, model atom Bohr tidak sesuai dengan
spektrum atom atau ion yang berelektron banyak.
 Adanya kelemahan dari teori atom Bohr, kemudian muncul
teori atom mekanika kuantum.
1. TEORI ATOM MEKANIKA KUANTUM
 Teori atom mekanika kuantum berdasarkan pada
pernyataan Planck dan Einstein bahwa radiasi energi
selain bersifat gelombang juga bersifat partikel. Kemudian
pada tahun 1924, Louis de Broglie mengemukakan
teorinya bahwa materi yang bergerak selalu disertai
gelombang. Jadi, menurut Broglie, partikel selain bersifat
materi juga dapat bersifat gelombang.
LANJUTAN ….
 Karena gerakan elektron dalam inti selalu disertai
gelombang maka ketika membicarakan tentang gerakan
elektron dalam atom menggunakan teori mekanika
gelombang. Werner Heisenberg (1927) membuktikan
bahwa kedudukan partikel seperti elektron tidak dapat
ditentukan dengan pasti pada saat yang sama. Konsep
Heisenberg itu dikenal sebagai konsep ketidakpastian
Heisenberg.
LANJUTAN ….
 Elektron tidak mungkin mempunyai orbit (kulit) yang pasti
dalam mengelilingi inti, yang mungkin dapat ditentukan
adalah kebolehjadian menemukan elektron di daerah
tertentu dalam atom.
 Daerah atau ruang tempat elektron dapat ditemukan
disebut orbital. Orbital merupakan tingkat energi tertentu
dalam atom. Besar, bentuk, dan kedudukan dalam ruang
suatu orbital ditentukan berdasarkan teori mekanika
gelombang atau mekanika kuantum. Lahirnya teori
kuantum modern ini didasari oleh penemuan Erwin
Schrödinger yang merumuskan persamaan mekanika
gelombang untuk menggambarkan gerakan elektron pada
atom.
2. BILANGAN KUANTUM
Untuk menentukan kedudukan atau posisi elektron dalam
atom secara teoretis dilakukan dengan menggunakan
bilangan kuantum. Ada empat bilangan kuantum, yaitu
 bilangan kuantum utama (n),
 bilangan kuantum azimut (l),
 bilangan kuantum magnetik (m), dan
 bilangan kuantum spin (s).
Bilangan kuantum utama, azimut, dan magnetik menyatakan
posisi suatu elektron dalam atom, sedangkan bilangan
kuantum spin menyatakan arah putaran elektron.
 Bilangan kuantum utama (n) menyatakan di tingkat
energi utama mana elektron berada. Tingkat energi
utama disebut juga dengan kulit. Nilai n dari
bilangan kuantum utama adalah satu sampai
dengan tujuh.
 Bilangan kuantum azimut (l) menyatakan di subkulit
mana elektron berada. Subkulit berupa orbital yang
dinyatakan dengan s, p, d, dan f mempunyai harga l
untuk s= 0, p = 1, d =2, dan f = 3. Bilangan kuantum
azimut dapat dilihat pada Tabel 1.2 dan Tabel 1.3.
 Daerah atau ruang tempat elektron bisa ditemukan
disebut orbital. Bilangan kuantum magnetik
menggambarkan orientasi orbital. Nilai bilangan kuantum
magnetik (m) bergantung pada harga bilangan kuantum
azimut (l), yaitu dari – l sampai dengan + l . Orbital
biasanya digambarkan dalam bentuk segi empat.
 Hubungan kulit dengan jumlah orbital dapat dilihat pada tabel
berikut.
 Bilangan kuantum spin
menyatakan ke arah mana
elektron berputar. Jika arah
putaran berlawanan maka
elektron akan berlaku sebagai
kutub magnet yang
berlawanan, jadi akan tarik-
menarik. Akan tetapi, jika arah
putaran searah maka elektron
akan tolak-menolak sehingga
satu orbital maksimal hanya
berisi dua elektron. Masing-
masing elektron mempunyai
harga s = +
1
2
(searah jarum
jam) dan s = –
1
2
(berlawanan
arah jarum jam).
3. BENTUK ORBITAL
• Orbital s mempunyai satu orbital, yaitu orbital s.
• Bentuk orbital s seperti bola, karena di mana pun elektron
beredar akan mempunyai jarak yang sama terhadap inti.
Bilangan Kuantum Spin (s)
Orbital 1s Orbital 2s
Bilangan Kuantum Spin (s)
• Orbital p mempunyai tiga orbital, yaitu orbital px, py,
dan pz.
Bilangan Kuantum Spin (s)
• Orbital d mempunyai lima orbital, yaitu dxy, dxz,dyz,
dz2, dan dx2– y2.
4. KONFIGURASI ELEKTRON
Elektron tersusun dalam atom mengikuti tiga aturan, yaitu
asas Aufbau, asas larangan Pauli, dan kaidah Hund.
Aturan Aufbau
• Pengisian elektron
pada orbital dimulai
dari tingkat energi
terendah ke tingkat
energi yang lebih
tinggi.
Lanjutan ….
Aturan Larangan Pauli
• Tidak mungkin dalam satu atom ada dua elektron yang
harga keempat bilangan kuantumnya sama.
Kaidah Hund
• Pengisian elektron pada orbital-orbital yang tingkat
energinya sama, elektron tidak berpasangan terlebih
dahulu sebelum orbital-orbital lainnya masing-masing
terisi satu elektron.
• Konfigurasi elektron atom dapat ditulis dengan cara
menyingkatkan, yaitu dengan menggunakan
konfigurasi elektron atom gas mulia yang terdekat.
B. Tabel Periodik Unsur
• Tabel periodik yang digunakan saat ini adalah tabel
periodik modern yang dikenal dengan tabel periodik
bentuk panjang.
• Tabel tersebut terdiri atas lajur horizontal dan lajur
vertikal.
• Lajur horizontal disebut periode.
 Unsur-unsur yang terletak pada setiap lajur
horizontal disebut unsur-unsur seperiode, yang
disusun berdasarkan kenaikan nomor atom.
• Lajur vertikal disebut golongan.
 Unsur-unsur yang terletak pada setiap lajur vertikal
disebut unsur-unsur segolongan, yang disusun
berdasarkan kemiripan sifat.
Penentuan Golongan dan Periode
• Dalam tabel periodik unsur, golongan ditentukan oleh
jumlah elektron valensi atomnya, sedangkan periode
ditentukan oleh jumlah kulit atom yang sudah terisi
elektron. Elektron valensi adalah elektron yang terletak
pada kulit terluar suatu atom.
Golongan Utama (Golongan A)
• Unsur yang termasuk golongan utama adalah unsur-
unsur yang konfigurasi elektron terakhir atomnya
terdapat pada orbital s atau orbital p. Unsur golongan
utama termasuk ke dalam unsur blok s dan blok p.
Pada unsur golongan utama, elektron valensi adalah
jumlah elektron pada tingkat energi utama (kulit)
terluar atomnya.
1) Unsur-Unsur Blok s
Unsur-unsur yang tersusun atas atom dengan
konfigurasi elektron terakhirnya berada pada orbital s,
termasuk unsur-unsur blok s.
2) Unsur-Unsur Blok p
Unsur-unsur yang tersusun dari atom dengan konfigurasi
elektron terakhirnya berada pada orbital p termasuk
unsur-unsur blok p.
Golongan Transisi (Golongan B)
• Unsur-unsur yang termasuk golongan transisi adalah
unsur yang atomnya memiliki elektron terakhirnya
terdapat pada orbital d dan orbital f. Unsur golongan
transisi termasuk ke dalam unsur blok d dan blok f.
1) Unsur-Unsur Blok d
Untuk unsur blok d, elektron valensi atomnya adalah
elektron pada kulit terluar dan elektron pada orbital d dari
kulit kedua terluar.
2) Unsur-Unsur Blok f
Atom unsur blok f mempunyai elektron valensi orbital s
pada kulit terluar dan elektron pada orbital f. Blok f terdiri
atas dua golongan, yaitu golongan lantanida dan
golongan aktinida.
a) Unsur-unsur lantanida
Unsur-unsur lantanida adalah unsur yang mempunyai
sifat mirip dengan unsur lantanum (La) sehingga
dimasukkan ke dalam satu golongan. Unsur-unsur
lantanida termasuk periode 6, sama dengan lantanum.
Elektron terakhir dari atom unsur lantanida menempati
orbital 4f. Jumlah elektron di orbital 4f mulai dari 1
sampai dengan 14 sehingga golongan lantanida terdiri
atas 14 unsur.
b) Unsur-unsur lantanida
• Unsur-unsur aktinida termasuk golongan IIIB periode 7
sama dengan aktinium. Elektron terakhir dari atom
unsur aktinida menempati orbital 5f. Jumlah di orbital
5f mulai dari 1 sampai dengan 14 sehingga golongan
aktinida terdiri atas 14 unsur.
Pengelompokan Unsur-Unsur
• Dari konfigurasi elektron atom-atomnya, unsur-unsur
dalam tabel periodik unsur dapat dikelompokkan ke
dalam beberapa blok, yaitu blok s, blok p, blok d, dan
blok f.
• Unsur-unsur blok s dan blok p masuk dalam golongan
utama (golongan A), sedangkan unsur-unsur blok d
dan blok f masuk dalam golongan transisi (golongan
B).
a. Unsur-unsur blok s adalah unsur yang konfigurasi
elektron atomnya diakhiri dengan orbital s. Unsur-
unsur yang termasuk blok s adalah unsur-unsur
golongan IA dan IIA.
b. Unsur-unsur blok p adalah unsur yang konfigurasi
elektron atomnya diakhiri dengan orbital p. Unsur
yang termasuk golongan p adalah unsur-unsur
golongan IIIA sampai dengan VIIIA.
c. Unsur-unsur blok d adalah unsur yang konfigurasi
elektron atomnya diakhiri dengan orbital d. Unsur
yang termasuk blok d adalah unsur-unsur golongan
IB sampai dengan golongan VIIIB.
d. Unsur-unsur blok f adalah unsur yang konfigurasi
elektron atomnya diakhiri dengan orbital f. Unsur
yang termasuk blok f adalah unsur-unsur golongan
lantanida dan golongan aktinida.
 Skema pembagian blok dalam tabel periodik, dapat
dilihat pada gambar berikut.
Sekian dan
Terimakasih

More Related Content

Similar to Bab I Kimia SMA Struktur Atom dan Tabel Periodik Unsur

Bab1 struktur atom, sistem periodik dan ikatan kimia | Kimia Kelas XI
Bab1 struktur atom, sistem periodik dan ikatan kimia | Kimia Kelas XIBab1 struktur atom, sistem periodik dan ikatan kimia | Kimia Kelas XI
Bab1 struktur atom, sistem periodik dan ikatan kimia | Kimia Kelas XIBayu Ariantika Irsan
 
struktur atom, sistem periodik, dan ikatan kimia
struktur atom, sistem periodik, dan ikatan kimiastruktur atom, sistem periodik, dan ikatan kimia
struktur atom, sistem periodik, dan ikatan kimiamfebri26
 
47928667 konfigurasi-elektron
47928667 konfigurasi-elektron47928667 konfigurasi-elektron
47928667 konfigurasi-elektronWarnet Raha
 
Bab 1 Stuktur Atom (Malay) - Science Chemistry
Bab 1 Stuktur Atom (Malay)  - Science ChemistryBab 1 Stuktur Atom (Malay)  - Science Chemistry
Bab 1 Stuktur Atom (Malay) - Science ChemistryAriff Shafzan
 
Al-As'Adiyah Balikeran 1.4. Konfigurasi Elektron dan Sistem Periodik Unsur (K...
Al-As'Adiyah Balikeran 1.4. Konfigurasi Elektron dan Sistem Periodik Unsur (K...Al-As'Adiyah Balikeran 1.4. Konfigurasi Elektron dan Sistem Periodik Unsur (K...
Al-As'Adiyah Balikeran 1.4. Konfigurasi Elektron dan Sistem Periodik Unsur (K...ZainulHasan13
 
tugas Fisika man
tugas Fisika mantugas Fisika man
tugas Fisika mangooner29
 
Kimia struktur elektron atom
Kimia   struktur elektron atomKimia   struktur elektron atom
Kimia struktur elektron atomaralailiyah
 
Makalah fisika atom dan fisika inti SMA
Makalah fisika atom dan fisika inti SMA Makalah fisika atom dan fisika inti SMA
Makalah fisika atom dan fisika inti SMA Ajeng Rizki Rahmawati
 
Konfigurasi elektron
Konfigurasi elektronKonfigurasi elektron
Konfigurasi elektronRizky Hilman
 
Chemistry Presentation (group 1)
Chemistry Presentation (group 1)Chemistry Presentation (group 1)
Chemistry Presentation (group 1)username154
 
struktur atom dan sistem periodik
struktur atom dan sistem periodikstruktur atom dan sistem periodik
struktur atom dan sistem periodiksafira chika
 
PPT-UEU-Kimia-Anorganik-Dasar-Pertemuan-2.ppt
PPT-UEU-Kimia-Anorganik-Dasar-Pertemuan-2.pptPPT-UEU-Kimia-Anorganik-Dasar-Pertemuan-2.ppt
PPT-UEU-Kimia-Anorganik-Dasar-Pertemuan-2.pptAnisSusanti7
 
Materi sejarah dan struktur atom ppt
Materi sejarah dan struktur  atom pptMateri sejarah dan struktur  atom ppt
Materi sejarah dan struktur atom pptMimi Yeni
 

Similar to Bab I Kimia SMA Struktur Atom dan Tabel Periodik Unsur (20)

Bab1 stru
Bab1 struBab1 stru
Bab1 stru
 
Bab1 struktur atom, sistem periodik dan ikatan kimia | Kimia Kelas XI
Bab1 struktur atom, sistem periodik dan ikatan kimia | Kimia Kelas XIBab1 struktur atom, sistem periodik dan ikatan kimia | Kimia Kelas XI
Bab1 struktur atom, sistem periodik dan ikatan kimia | Kimia Kelas XI
 
struktur atom, sistem periodik, dan ikatan kimia
struktur atom, sistem periodik, dan ikatan kimiastruktur atom, sistem periodik, dan ikatan kimia
struktur atom, sistem periodik, dan ikatan kimia
 
47928667 konfigurasi-elektron
47928667 konfigurasi-elektron47928667 konfigurasi-elektron
47928667 konfigurasi-elektron
 
47928667 konfigurasi-elektron
47928667 konfigurasi-elektron47928667 konfigurasi-elektron
47928667 konfigurasi-elektron
 
Bab 1 Stuktur Atom (Malay) - Science Chemistry
Bab 1 Stuktur Atom (Malay)  - Science ChemistryBab 1 Stuktur Atom (Malay)  - Science Chemistry
Bab 1 Stuktur Atom (Malay) - Science Chemistry
 
Al-As'Adiyah Balikeran 1.4. Konfigurasi Elektron dan Sistem Periodik Unsur (K...
Al-As'Adiyah Balikeran 1.4. Konfigurasi Elektron dan Sistem Periodik Unsur (K...Al-As'Adiyah Balikeran 1.4. Konfigurasi Elektron dan Sistem Periodik Unsur (K...
Al-As'Adiyah Balikeran 1.4. Konfigurasi Elektron dan Sistem Periodik Unsur (K...
 
Kel 4
Kel 4Kel 4
Kel 4
 
Kimia Dasar
Kimia DasarKimia Dasar
Kimia Dasar
 
Struktur Atom
Struktur AtomStruktur Atom
Struktur Atom
 
Struktur Atom
Struktur AtomStruktur Atom
Struktur Atom
 
tugas Fisika man
tugas Fisika mantugas Fisika man
tugas Fisika man
 
Kimia struktur elektron atom
Kimia   struktur elektron atomKimia   struktur elektron atom
Kimia struktur elektron atom
 
Makalah fisika atom dan fisika inti SMA
Makalah fisika atom dan fisika inti SMA Makalah fisika atom dan fisika inti SMA
Makalah fisika atom dan fisika inti SMA
 
Konfigurasi elektron
Konfigurasi elektronKonfigurasi elektron
Konfigurasi elektron
 
Chemistry Presentation (group 1)
Chemistry Presentation (group 1)Chemistry Presentation (group 1)
Chemistry Presentation (group 1)
 
struktur atom dan sistem periodik
struktur atom dan sistem periodikstruktur atom dan sistem periodik
struktur atom dan sistem periodik
 
PPT-UEU-Kimia-Anorganik-Dasar-Pertemuan-2.ppt
PPT-UEU-Kimia-Anorganik-Dasar-Pertemuan-2.pptPPT-UEU-Kimia-Anorganik-Dasar-Pertemuan-2.ppt
PPT-UEU-Kimia-Anorganik-Dasar-Pertemuan-2.ppt
 
Materi sejarah dan struktur atom ppt
Materi sejarah dan struktur  atom pptMateri sejarah dan struktur  atom ppt
Materi sejarah dan struktur atom ppt
 
Bab 1 struktur atom
Bab 1 struktur atomBab 1 struktur atom
Bab 1 struktur atom
 

Recently uploaded

RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".Kanaidi ken
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxJawahirIhsan
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfTeukuEriSyahputra
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXIksanSaputra6
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024DessyArliani
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMPNiPutuDewikAgustina
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARElviraDemona
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024ssuser0bf64e
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxMaskuratulMunawaroh
 
Ceramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAH
Ceramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAHCeramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAH
Ceramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAHykbek
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanAyuApriliyanti6
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptpalagoro17
 

Recently uploaded (20)

RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
Ceramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAH
Ceramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAHCeramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAH
Ceramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAH
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 

Bab I Kimia SMA Struktur Atom dan Tabel Periodik Unsur

  • 1. BAB I Struktur Atom dan Tabel Periodik Unsur
  • 2. Tujuan Pembelajaran 1. menjelaskan teori atom mekanika kuantum; 2. menjelaskan teori orbital dan bentuk-bentuk orbital; 3. menjelaskan pengertian bilangan kuantum; 4. menentukan empat bilangan kuantum 5. menggunakan prinsip Aufbau, asas larangan Pauli, dan kaidah Hund untuk menuliskan konfigurasi elektron dan diagram orbital; 6. menentukan letak suatu unsur dalam tabel periodic berdasarkan konfigurasi elektron; 7. menjelaskan pengelompokan unsur dalam tabel periodik berdasarkan blok unsur.
  • 3.
  • 4. Kemeriahan pesta kembang api membuat langit yang tadinya gelap menjadi terang dan berwarna-warni. Tahukah kalian, banyak warna dalam nyala kembang api tersebut dihasilkan dari emisi atom? Masih ingatkah kalian tentang struktur atom? Warna merah dalam nyala kembang api berasal dari unsur strontium, oranye dari kalsium, kuning dari natrium, hijau dari barium, dan biru dari tembaga. Dapatkah kalian menentukan letak unsur-unsur tersebut dalam tabel periodik?
  • 6.  Jika suatu unsur atau senyawa logam dipanaskan dalam nyala api yang sangat panas maka akan dihasilkan warna nyala tertentu. Jika nyala itu dilewatkan melalui prisma maka akan menghasilkan garis- garis warna dengan panjang gelombang tertentu yang disebut spektrum unsur.
  • 7.  Setiap unsur memiliki spektrum yang spesifik. Misalnya natrium berwarna kuning, kalium berwarna ungu, dan kalsium berwarna merah bata. Dalam kehidupan sehari- hari, warna spektrum unsur yang spesifik itu dapat dilihat pada lampu natrium yang berwarna kuning, seperti gambar berikut.
  • 8.  Menurut Bohr, spektrum garis menunjukkan bahwa elektron menempati tingkat energi tertentu dalam atom dan akan memancarkan atau menyerap energi jika elektron berpindah ke tingkat energi lain.  Akan tetapi, model atom Bohr mempunyai kelemahan, yaitu hanya dapat menerangkan spektrum dari atom atau ion yang hanya mengandung satu elektron.  Dengan demikian, model atom Bohr tidak sesuai dengan spektrum atom atau ion yang berelektron banyak.  Adanya kelemahan dari teori atom Bohr, kemudian muncul teori atom mekanika kuantum.
  • 9. 1. TEORI ATOM MEKANIKA KUANTUM  Teori atom mekanika kuantum berdasarkan pada pernyataan Planck dan Einstein bahwa radiasi energi selain bersifat gelombang juga bersifat partikel. Kemudian pada tahun 1924, Louis de Broglie mengemukakan teorinya bahwa materi yang bergerak selalu disertai gelombang. Jadi, menurut Broglie, partikel selain bersifat materi juga dapat bersifat gelombang.
  • 10. LANJUTAN ….  Karena gerakan elektron dalam inti selalu disertai gelombang maka ketika membicarakan tentang gerakan elektron dalam atom menggunakan teori mekanika gelombang. Werner Heisenberg (1927) membuktikan bahwa kedudukan partikel seperti elektron tidak dapat ditentukan dengan pasti pada saat yang sama. Konsep Heisenberg itu dikenal sebagai konsep ketidakpastian Heisenberg.
  • 11. LANJUTAN ….  Elektron tidak mungkin mempunyai orbit (kulit) yang pasti dalam mengelilingi inti, yang mungkin dapat ditentukan adalah kebolehjadian menemukan elektron di daerah tertentu dalam atom.  Daerah atau ruang tempat elektron dapat ditemukan disebut orbital. Orbital merupakan tingkat energi tertentu dalam atom. Besar, bentuk, dan kedudukan dalam ruang suatu orbital ditentukan berdasarkan teori mekanika gelombang atau mekanika kuantum. Lahirnya teori kuantum modern ini didasari oleh penemuan Erwin Schrödinger yang merumuskan persamaan mekanika gelombang untuk menggambarkan gerakan elektron pada atom.
  • 12. 2. BILANGAN KUANTUM Untuk menentukan kedudukan atau posisi elektron dalam atom secara teoretis dilakukan dengan menggunakan bilangan kuantum. Ada empat bilangan kuantum, yaitu  bilangan kuantum utama (n),  bilangan kuantum azimut (l),  bilangan kuantum magnetik (m), dan  bilangan kuantum spin (s). Bilangan kuantum utama, azimut, dan magnetik menyatakan posisi suatu elektron dalam atom, sedangkan bilangan kuantum spin menyatakan arah putaran elektron.
  • 13.  Bilangan kuantum utama (n) menyatakan di tingkat energi utama mana elektron berada. Tingkat energi utama disebut juga dengan kulit. Nilai n dari bilangan kuantum utama adalah satu sampai dengan tujuh.
  • 14.  Bilangan kuantum azimut (l) menyatakan di subkulit mana elektron berada. Subkulit berupa orbital yang dinyatakan dengan s, p, d, dan f mempunyai harga l untuk s= 0, p = 1, d =2, dan f = 3. Bilangan kuantum azimut dapat dilihat pada Tabel 1.2 dan Tabel 1.3.
  • 15.  Daerah atau ruang tempat elektron bisa ditemukan disebut orbital. Bilangan kuantum magnetik menggambarkan orientasi orbital. Nilai bilangan kuantum magnetik (m) bergantung pada harga bilangan kuantum azimut (l), yaitu dari – l sampai dengan + l . Orbital biasanya digambarkan dalam bentuk segi empat.
  • 16.  Hubungan kulit dengan jumlah orbital dapat dilihat pada tabel berikut.
  • 17.  Bilangan kuantum spin menyatakan ke arah mana elektron berputar. Jika arah putaran berlawanan maka elektron akan berlaku sebagai kutub magnet yang berlawanan, jadi akan tarik- menarik. Akan tetapi, jika arah putaran searah maka elektron akan tolak-menolak sehingga satu orbital maksimal hanya berisi dua elektron. Masing- masing elektron mempunyai harga s = + 1 2 (searah jarum jam) dan s = – 1 2 (berlawanan arah jarum jam).
  • 18.
  • 19. 3. BENTUK ORBITAL • Orbital s mempunyai satu orbital, yaitu orbital s. • Bentuk orbital s seperti bola, karena di mana pun elektron beredar akan mempunyai jarak yang sama terhadap inti.
  • 20. Bilangan Kuantum Spin (s) Orbital 1s Orbital 2s
  • 21. Bilangan Kuantum Spin (s) • Orbital p mempunyai tiga orbital, yaitu orbital px, py, dan pz.
  • 22. Bilangan Kuantum Spin (s) • Orbital d mempunyai lima orbital, yaitu dxy, dxz,dyz, dz2, dan dx2– y2.
  • 23. 4. KONFIGURASI ELEKTRON Elektron tersusun dalam atom mengikuti tiga aturan, yaitu asas Aufbau, asas larangan Pauli, dan kaidah Hund.
  • 24. Aturan Aufbau • Pengisian elektron pada orbital dimulai dari tingkat energi terendah ke tingkat energi yang lebih tinggi.
  • 26. Aturan Larangan Pauli • Tidak mungkin dalam satu atom ada dua elektron yang harga keempat bilangan kuantumnya sama.
  • 27. Kaidah Hund • Pengisian elektron pada orbital-orbital yang tingkat energinya sama, elektron tidak berpasangan terlebih dahulu sebelum orbital-orbital lainnya masing-masing terisi satu elektron.
  • 28. • Konfigurasi elektron atom dapat ditulis dengan cara menyingkatkan, yaitu dengan menggunakan konfigurasi elektron atom gas mulia yang terdekat.
  • 30. • Tabel periodik yang digunakan saat ini adalah tabel periodik modern yang dikenal dengan tabel periodik bentuk panjang. • Tabel tersebut terdiri atas lajur horizontal dan lajur vertikal. • Lajur horizontal disebut periode.  Unsur-unsur yang terletak pada setiap lajur horizontal disebut unsur-unsur seperiode, yang disusun berdasarkan kenaikan nomor atom. • Lajur vertikal disebut golongan.  Unsur-unsur yang terletak pada setiap lajur vertikal disebut unsur-unsur segolongan, yang disusun berdasarkan kemiripan sifat.
  • 31. Penentuan Golongan dan Periode • Dalam tabel periodik unsur, golongan ditentukan oleh jumlah elektron valensi atomnya, sedangkan periode ditentukan oleh jumlah kulit atom yang sudah terisi elektron. Elektron valensi adalah elektron yang terletak pada kulit terluar suatu atom.
  • 32. Golongan Utama (Golongan A) • Unsur yang termasuk golongan utama adalah unsur- unsur yang konfigurasi elektron terakhir atomnya terdapat pada orbital s atau orbital p. Unsur golongan utama termasuk ke dalam unsur blok s dan blok p. Pada unsur golongan utama, elektron valensi adalah jumlah elektron pada tingkat energi utama (kulit) terluar atomnya.
  • 33. 1) Unsur-Unsur Blok s Unsur-unsur yang tersusun atas atom dengan konfigurasi elektron terakhirnya berada pada orbital s, termasuk unsur-unsur blok s. 2) Unsur-Unsur Blok p Unsur-unsur yang tersusun dari atom dengan konfigurasi elektron terakhirnya berada pada orbital p termasuk unsur-unsur blok p.
  • 34. Golongan Transisi (Golongan B) • Unsur-unsur yang termasuk golongan transisi adalah unsur yang atomnya memiliki elektron terakhirnya terdapat pada orbital d dan orbital f. Unsur golongan transisi termasuk ke dalam unsur blok d dan blok f.
  • 35. 1) Unsur-Unsur Blok d Untuk unsur blok d, elektron valensi atomnya adalah elektron pada kulit terluar dan elektron pada orbital d dari kulit kedua terluar. 2) Unsur-Unsur Blok f Atom unsur blok f mempunyai elektron valensi orbital s pada kulit terluar dan elektron pada orbital f. Blok f terdiri atas dua golongan, yaitu golongan lantanida dan golongan aktinida.
  • 36. a) Unsur-unsur lantanida Unsur-unsur lantanida adalah unsur yang mempunyai sifat mirip dengan unsur lantanum (La) sehingga dimasukkan ke dalam satu golongan. Unsur-unsur lantanida termasuk periode 6, sama dengan lantanum. Elektron terakhir dari atom unsur lantanida menempati orbital 4f. Jumlah elektron di orbital 4f mulai dari 1 sampai dengan 14 sehingga golongan lantanida terdiri atas 14 unsur.
  • 37. b) Unsur-unsur lantanida • Unsur-unsur aktinida termasuk golongan IIIB periode 7 sama dengan aktinium. Elektron terakhir dari atom unsur aktinida menempati orbital 5f. Jumlah di orbital 5f mulai dari 1 sampai dengan 14 sehingga golongan aktinida terdiri atas 14 unsur.
  • 38. Pengelompokan Unsur-Unsur • Dari konfigurasi elektron atom-atomnya, unsur-unsur dalam tabel periodik unsur dapat dikelompokkan ke dalam beberapa blok, yaitu blok s, blok p, blok d, dan blok f. • Unsur-unsur blok s dan blok p masuk dalam golongan utama (golongan A), sedangkan unsur-unsur blok d dan blok f masuk dalam golongan transisi (golongan B).
  • 39. a. Unsur-unsur blok s adalah unsur yang konfigurasi elektron atomnya diakhiri dengan orbital s. Unsur- unsur yang termasuk blok s adalah unsur-unsur golongan IA dan IIA. b. Unsur-unsur blok p adalah unsur yang konfigurasi elektron atomnya diakhiri dengan orbital p. Unsur yang termasuk golongan p adalah unsur-unsur golongan IIIA sampai dengan VIIIA.
  • 40. c. Unsur-unsur blok d adalah unsur yang konfigurasi elektron atomnya diakhiri dengan orbital d. Unsur yang termasuk blok d adalah unsur-unsur golongan IB sampai dengan golongan VIIIB. d. Unsur-unsur blok f adalah unsur yang konfigurasi elektron atomnya diakhiri dengan orbital f. Unsur yang termasuk blok f adalah unsur-unsur golongan lantanida dan golongan aktinida.
  • 41.  Skema pembagian blok dalam tabel periodik, dapat dilihat pada gambar berikut.