dokumen ini merupakan bahan ajar atau bahan bacaan guru dan murid tentang materi kimia kelas X yaitu sifat keperiodikan unsur. bahan ajar ini dikemas dengan menarik dan singkat namun bisa mudah dimengerti ketika membacanya. Sebagai guru harus lebih kreatif untuk merancang pembelajaran yang menarik dan menumbuhkan kepemimpinan murid, salah satunya dengan membuat media pembelajaran yang menarik dan sesuai perkembangan zaman. Kimia adalah pelajaran yang banyak menganggapkan sulit, namun jika guru bisa merangncang pembelajaran yang menarik maka murid akan lebih tertarik. Sifat - sifat keperiodikan unsur ini terdiri dari jari-jari atom, keelektronegatifan, afinitas elektron, sifat kelogaman, energi ionisasi dan lainnya.
2. SISTEM PERIODIK MODERN
Jika unsur-unsur disusun berdasarkan
kenaikan nomor atomnya, maka sifat-
sifat tertentu akan berulang secara
periodik.
Unsur dengan nomor atom 10, yaitu
neon, ternyata mempunyai sifat-sifat
yang mirip dengan helium. Unsur
nomor atom 11 ternyata kembali
menunjukkan kemiripan sifat dengan
litium sehingga ditempatkan di
bawahnya, memulai baris berikutnya.
Demikian seterusnya, sifatsifat tertentu
berulang secara periodik.
https://www.shutterstock.com
3. 1. Periode
Lajur-lajur horizontal dalam
sistem
periodik disebut periode.
2. Golongan
Kolom-kolom vertikal dalam
sistem periodik disebut
golongan.
a. Sistem 8 golongan
Sistem periodik terdiri atas golongan
utama (A) dan golongan tambahan (B).
Unsur-unsur golongan B disebut juga
unsur transisi.
b. Sistem 18 golongan
Golongan dimulai dari kolom
paling kiri. Unsur-unsur transisi
terletak pada golongan 3–12.
a. Golongan IA
: logam alkali (kecuali hidrogen)
b. Golongan IIA : logam alkali tanah
c. Golongan VIIA : halogen
d. Golongan VIIIA : gas mulia
Dokumen
penerbit
4. 3. Unsur Transisi dan Transisi Dalam
a. Unsur transisi
Unsur-unsur ini merupakan
peralihan dari golongan IIA ke
golongan IIIA, yaitu unsur-unsur
yang harus dialihkan hingga
ditemukan unsur yang
mempunyai kemiripan sifat
dengan golongan IIIA.
b. Unsur transisi dalam
Dua baris unsur yang
ditempatkan di bagian bawah
tabel periodik merupakan unsur
transisi dalam.
1) Lantanida, yang beranggotakan unsur dengan
nomor atom 57–70 (14 unsur). Sebanyak 14
unsur ini mempunyai sifat yang mirip dengan
lantanium (La) sehingga disebut lantanida.
2) Aktinida, yang beranggotakan unsur dengan
nomor atom 89–102 (14 unsur). Sebanyak 14
unsur ini sangat mirip dengan aktinium sehingga
disebut aktinoida atau aktinida.
5. 4. Hubungan Konfigurasi Elektron
dengan Letak Unsur
Periode = nomor kulit terakhir
Golongan = jumlah elektron
valensi
6. Pengelompokan unsur-unsur dalam sistem periodik ke dalam blok s, p, d,
dan f. Golongan
IA dan IIA masuk ke blok s, golongan IIIA sampai dengan VIIIA masuk ke
blok p, unsur-unsur transisi masuk ke blok d, serta unsur-unsur transisi
dalam (lantanida dan aktinida) masuk ke blok f.
5. Blok s, p, d, dan f
Blok s : golongan IA dan IIA
Blok p : golongan IIIA sampai dengan VIIIA
Blok d : golongan IIIB sampai dengan IIB
Blok f : lantanida dan aktinida
7. PERKEMBANGAN DASAR
PENGELOMPOKAN UNSUR
1. Pengelompokan atas Logam dan Nonlogam
Lavoisier yang mengelompokkan unsur menjadi logam dan nonlogam.
Pada waktu itu baru sekitar 20 jenis unsur yang sudah dikenal.
2. Triade Döbereiner
Johan Wolfgang Döbereiner, mengemukakan bahwa massa atom relatif
stronsium sangat dekat dengan massa rata-rata dari dua unsur lain
yang mirip dengan stronsium, yaitu kalsium dan barium.
8. 3. Hukum Oktaf Newlands
A. R. Newlands mengumumkan
penemuannya yang disebut hukum oktaf.
Newlands menyusun unsur berdasarkan
kenaikan massa atom relatifnya.
Ternyata, unsur yang berselisih satu
oktaf (unsur ke-1 dan ke-8, unsur ke-2
dan ke-9, dan seterusnya) menunjukkan
kemiripan sifat
4. Sistem Periodik Mendeleev
Dmitri Ivanovich Mendeleev, menyimpulkan
bahwa sifat-sifat unsur merupakan fungsi
periodik dari massa atom relatifnya.
commons.wikimedia.org/unkn
own
Dokumen
penerbit
9. 5. Sistem Periodik Modern dari Henry G.
Moseley
Henry Moseley (1887–1915), seorang ilmuwan asal Inggris, menunjukkan
bahwa urutan unsur dalam sistem periodik Mendeleev sesuai dengan
kenaikan nomor atomnya.
Penempatan telurium (Ar = 128) dan iodin (Ar = 127) yang tidak
sesuai dengan kenaikan massa atom relatif, ternyata sesuai
dengan kenaikan nomor atomnya (nomor atom Te = 52; I = 53).
10. SIFAT-SIFAT PERIODIK UNSUR
Sifat periodik adalah sifat yang berubah secara beraturan sesuai
dengan kenaikan nomor atom, yaitu dari kiri ke kanan dalam satu
periode, atau dari atas ke bawah dalam satu golongan.
1. Jari-jari Atom
Jari-jari atom adalah
jarak dari inti atom
hingga kulit elektron
terluar
Dokumen
penerbit
11. Bagaimanakah kita
menjelaskan
kecenderungan jari-
jari atom tersebut?
Untuk unsur-unsur segolongan,
semakin banyak kulit atom, semakin
besar jari-jarinya.
Untuk unsur-unsur seperiode, semakin
besar muatan inti, semakin kuat gaya
tarik inti terhadap elektron sehingga
semakin kecil jari-jarinya.
2. Jari-jari Ion
a. Ion positif mempunyai jari-jari yang lebih
kecil, sedangkan ion negatif mempunyai jari-jari
yang lebih besar.
12. a. Dalam satu golongan dari atas ke
bawah, jari-jari atom bertambah besar
sehingga gaya tarik inti terhadap
elektron terluar semakin lemah. Oleh
karena itu, energi ionisasi berkurang.
b. Dalam satu periode, sebagaimana telah
dijelaskan ketika membahas jari-jari atom,
gaya tarik inti bertambah. Oleh karena itu,
energi ionisasi juga bertambah.
3. Energi Ionisasi
Besarnya energi yang diperlukan untuk melepas satu elektron dari suatu
atom netral dalam wujud gas sehingga terbentuk ion berwujud gas dengan
muatan +1 disebut energi ionisasi.
Dokumen
penerbit
13. 4. Afinitas Elektron
Energi yang menyertai penambahan 1 elektron pada suatu atom netral
dalam wujud gas membentuk ion bermuatan –1 disebut afinitas elektron.
a. Dalam satu golongan dari atas ke bawah,
afinitas elektron cenderung berkurang.
b. Dalam satu periode dari kiri ke kanan, afinitas
elektron cenderung bertambah.
c. Kecuali unsur alkali tanah dan gas mulia, semua
unsur golongan utama mempunyai afinitas
elektron bertanda negatif. Afinitas elektron
terbesar dimiliki oleh golongan halogen.
Dokumen
penerbit
14. 5. Keelektronegatifan
Keelektronegatifan adalah suatu bilangan yang menggambarkan
kecenderungan relatif suatu unsur menarik elektron ke pihaknya dalam
suatu ikatan kimia.
a. Dari atas ke bawah dalam satu
golongan, keelektronegatifan
semakin berkurang.
b. Dari kiri ke kanan dalam satu
periode, keelektronegatifan
semakin bertambah.
Dokumen
penerbit
15. 6. Sifat Logam dan Nonlogam
Sifat logam dikaitkan dengan
eelektropositifan, yaitu
kecenderungan atom melepas
elektron membentuk ion positif.
Semakin besar energi ionisasi,
semakin sukar bagi atom untuk
melepas elektron, dan semakin
berkurang sifat logamnya.
a. Dari kiri ke kanan dalam satu periode, sifat logam berkurang, sedangkan sifat nonlogam
bertambah.
b. Dari atas ke bawah dalam satu golongan, sifat logam bertambah, sedangkan sifat nonlogam
berkurang.
7. Kereaktifan
Kereaktifan suatu unsur
tergantung pada
kecenderungannya melepas
atau menarik elektron.
Dari kiri ke kanan dalam satu
periode, mula-mula kereaktifan
menurun, kemudian bertambah
hingga golongan VIIA. Golongan VIIIA
bersifat tidak reaktif.
16. BEBERAPA GOLONGAN UNSUR DALAM
SISTEM PERIODIK
1. Golongan VIIIA (Gas Mulia)
Disebut gas mulia karena
semuanya berupa gas
yang sangat stabil dan
sangat sukar bereaksi
dengan unsur lain.
Kulit terluar yang terisi penuh
menjadikan unsur bersifat tidak reaktif.
Namun demikian, kripton, xenon, dan
radon ternyata dapat “dipaksa” bereaksi
dengan beberapa unsur.
2. Golongan VIIA (Halogen)
Halogen dengan logam
membentuk senyawa
yang kita sebut garam.
Kereaktifan unsur halogen
berkurang dari F ke I. Semua unsur
halogen (Golongan VIIA) berupa
molekul diatomik (F2 , Cl2, Br2, I2),
berwarna, dan bersifat racun.
17. 3. Golongan IA (Logam Alkali)
Unsur-unsur
golongan IA, kecuali
hidrogen, disebut
logam alkali karena
unsur tersebut
membentuk basa yang
larut dalam air.
Logam alkali mempunyai 1 elektron valensi
yang mudah lepas sehingga –3 merupakan
kelompok logam yang paling aktif, dapat
terbakar di udara, dan bereaksi hebat
dengan air. Kereaktifan logam alkali
bertambah dari litium ke fransium.
4. Golongan IIA (Logam
Alkali Tanah)
Unsur-unsur
golongan IIA disebut
logam alkali tanah
karena dapat
membentuk basa,
tetapi senyawa-
senyawanya kurang
5. Unsur-unsur Transisi
a. Semua unsur
transisi tergolong
logam.
b. Unsur transisi
mempunyai
kekerasan, titik
leleh, dan titik didih
yang relatif tinggi.
c. Banyak di antara
unsur transisi
membentuk
senyawa-senyawa
berwarna.
Unsur-unsur transisi mempunyai sifat-sifat
khas yang membedakannya dari unsur
golongan utama: