3. Sejarah Perusahaan
Visi dan Misi
Struktur Organisasi
Pemegang Saham
Jenis Produk
Anak Perusahaan dan Investasi
Lain
Jejak Langkah
Informasi KeuanganBACK
4. PT Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk adalah salah
satu produsen semen terbesar di Indonesia yang
memproduksi berbagai jenis semen bermutu, termasuk
produk semen khusus yang dipasarkan dengan merek "Tiga
Roda".
Indocement didirikan tahun 1985, yang merupakan
penggabungan dari enam perusahaan semen yang saat itu
memiliki delapan pabrik. Pabrik pertama Indocement resmi
beroperasi sejak 4 Agustus 1975.
SEJARAH PERUSAHAAN
5. PT.
Indocement
Tunggal
Prakarsa
PT Distinct
Indonesia Cement
Enterprise (DICE)
PT Perkasa
Indonesia Cement
Enterprise (PICE)
PT Perkasa Indah
Indonesia Cement
Putih Enterprise
(PIICPE)
PT Perkasa Agung
Utama Indonesia
Cement Enterprise
(PAUICE)
PT Perkasa Inti Abadi
Indonesia Cement
Enterprise (PIAICE)
PT Perkasa Abadi
Mulia Indonesia
Cement Enterprise
(PAMICE
12. Portland Composite Cement (PCC)
White Cement
Ordinary Portland Cement (OPC)
Oil Well Cement (OWC)
Acian Putih TR30
Back
13. PCC dibuat untuk penggunaan umum seperti
rumah, bangunan tinggi, jembatan, jalan beton,
beton pre-cast, dan beton pre-stress. PCC
mempunyai kekuatan yang sama dengan Portland
Cement Tipe I.
Portland Composite Cement (PCC)
Back
Semen putih digunakan untuk dekorasi eksterior dan
interior gedung. Sebagai satu-satunya produsen semen
putih di Indonesia, saat ini Indocement dapat mencukupi
kebutuhan semen putih pasar domestik.
White Cement
14. Back
OPC juga dikenal sebagai semen abu-abu, terdiri dari lima
tipe semen standar. Indocement memproduksi OPC Tipe I,
II dan V. OPC Tipe I merupakan semen kualitas tinggi yang
sesuai untuk berbagai penggunaan, seperti konstruksi
rumah, gedung tinggi, jembatan, dan jalan. OPC Tipe II
dan V memberikan perlindungan tambahan terhadap
kandungan sulfat di air dan tanah.
Ordinary Portland Cement (OPC)
OWC adalah tipe semen khusus untuk pengeboran
minyak dan gas baik di darat maupun lepas pantai. OWC
dicampur menjadi suatu adukan semen dan dimasukkan
antara pipa bor dan cetakan sumur bor dimana semen
tersebut dapat mengeras dan kemudian mengikat pipa
pada cetakannya.
Oil Well Cement (OWC)
15. Acian Putih TR30 sangat sesuai untuk pekerjaan acian
dan nat. Komposisi Acian Putih TR30 antara lain Semen
Putih ”Tiga Roda”, kapur (Kalsium Karbonat) dan bahan
aditif khusus lainnya. Keuntungan menggunakan Acian
Putih TR30 antara lain, permukaan acian lebih halus,
mengurangi retak dan terkelupasnya permukaan, karena
mempunyai sifat plastis dengan daya rekat tinggi, cepat
dan mudah dalam pengerjaan, hemat karena acian lebih
tipis, serta dapat digunakan pada permukaan beton
dengan menambahkan lem putih.
Acian Putih TR30
Back
23. 1. Batu Kapur
2. Pasir Silika
3. Clay/Lempung
4. Gipsum
5. Bijih Besi
6. Trass
Diperoleh
dari pabrik
Dibeli dari Daerah
Cilacap, Gresik,
dan Cirebon
INPUT
BACK
24.
25. Batu kapur (bahasa Inggris: limestone)
(CaCO3) adalah sebuah batuan sedimen terdiri
dari mineral calcite (kalsium carbonate). Batu
kapur membentuk 10% dari seluruh volume
batuan sedimen.
Back
29. Clay/Lempung atau tanah liat adalah
partikel mineral berkerangka dasar silikat yang
berdiameter kurang dari 4 mikrometer.
Lempung mengandung leburan silika
dan/atau aluminium yang halus.
Back
31. Gipsum adalah salah satu contoh mineral dengan
kadar kalsium yang mendominasi pada mineralnya. Gipsum
yang paling umum ditemukan adalah jenis hidrat kalsium
sulfat dengan rumus kimia CaSO4.2H2O. Gipsum adalah
salah satu dari beberapa mineral yang teruapkan.
Back
33. Biji besi terdiri atas oksigen dan
atom besi yang berikatan bersama dalam molekul. Besi
sendiri biasanya didapatkan dalam bentuk
magnetit (Fe3O4), hematit (Fe2O3), goethit,
limonit atau siderit.
Back
35. Tras adalah batuan gunung api yang telah mengalami
perubahan komposisi kimia yang disebabkan oleh
pelapukan dan pengaruh kondisi air bawah tanah. Bahan
galian ini berwarna putih kekuningan hingga putih
kecoklatan, kompak dan padu dan agak sulit digali dengan
alat sederhana.
Back
37. Bahan baku yang digunakan yaitu batu kapur, pasir silika,
clay/lempung, gipsum, bijih besi, dan trass. Semua bahan yang
sudah dihancurkan dikeringkan di dalam pengering yang
berputar untuk mencegah pemborosan panas.
PENGERINGAN
38. Campuran material yang telah mengikuti standar dimasukkan ke
dalam penggilingan. Dalam proses penggilingan ini,
pengambilan contoh dilakukan setiap satu jam untuk diperiksa
agar komposisi masing-masing material tetap konstan dan sesuai
dengan standar.
PENGGILINGAN
39. Dari tempat penyimpanan hasil campuran yang telah digiling,
material yang telah halus itu dikirim ke tempat pembakaran yang
berputar dan bertemperatur sangat tinggi sampai menjadi
klinker. Kemudian didinginkan, Setelah klinker ini didinginkan,
dikirim ke tempat penyimpanan.
PEMBAKARAN DAN
PENDINGINAN
40. Klinker yang sudah didinginkan kemudian dicampur dengan
gipsum, kemudian digiling untuk menjadi semen. Penggilingan
ini dilaksanakan dengan sistem close circuit untuk menjaga
efisiensi serta mutu yang tinggi.
PENGGILINGAN AKHIR
41. Dari tempat penampungan, semen dipindahkan ke tempat
pengantongan untuk kantong maupun curah. Pengepakan
menjadi efisien dengan menggunakan mesin pembungkus
dengan kecepatan tinggi. Kantong-kantong yang telah terisi
dengan otomatis ditimbang dan dijahit untuk kemudian dimuat
ke truk melalui ban berjalan. Sedangkan semen curah dimuat ke
lori khusus untuk diangkut ke tempat penampungan di pabrik,
atau langsung diangkut ke pelabuhan untuk disimpan atau
langsung dikapalkan
PENGANTONGAN