SlideShare a Scribd company logo
1 of 53
Table of Content
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•

SIFAT-SIFAT TANAH
REMBESAN AIR
TEGANGAN EFEKTIF DAN NETRAL SERTA REMBESAN
KONSOLIDASI
KEKUATAN GESER
TEKANAN TANAH
TEGANGAN TANAH
DAYA DUKUNG DAN PONDASI
ANALISA PENURUNAN
KESTABILAN LERENG
Daftar Pustaka
1. Bowles, J.E, (1984) Physical and Geotechnical Properties of
Soils, McGraw-Hill
2. Craig, R.F., (1976) Soil Mechanics,, Van Nostrans Reinhold
Company
3. Das, B.M., (1983), Advanced SoilMechanics, McGraw-Hill
4. Hardiyatmo, H.C., (1992), Mekanika Tanah I, Gramedia
5. Holtz, R.D and Kovacs, W.D An Introduction to
Geotechnical Eng, Practice-Hall Inc
6. Lambe, T.W., & Witman, R.V., (1969) Soil Mechanics, John
Wiley and son
7. Yulinda Sari, ST., M.Eng (2010), Mekanika Tanah,
Universitas Sriwijaya
SIFAT-SIFAT TANAH
TANAH
Untuk sebuah Geologi, Tanah merupakan bahan di
permukaan zona tipis relatif di mana akar terjadi, dan semua
sisa kerak dikelompokkan dalam jangka ROCK terlepas dari
kekerasannya.
Untuk seorang Engineer, Tanah adalah agregat-atau undisemen deposito un mineral dan / atau partikel organik atau
fragmen yang meliputi sebagian besar dari kerak bumi.

Mekanika Tanah merupakan salah satu disiplin ilmu
Teknik Sipil termuda melibatkan studi tentang tanah,
perilaku dan aplikasi sebagai material teknik.
TANAH
Menurut Terzaghi (1948) :
"Mekanika Tanah adalah penerapan hukum
mekanika dan hidrolika untuk masalah
teknik menghadapi akumulasi sedimen dan
tidak dikonsolidasi partikel padat lainnya
yang dihasilkan oleh disintegrasi mekanik
dan kimia batuan terlepas dari apakah
mereka
mengandung
campuran
dari
konstituen organik. "
TANAH
dalam persepsi teknik sipil
adalah kumpulan
mineral
bahan organik
endapan lepas
yang terletak di atas batuan dasar
karbonat

Zat
organik

Oksida
Yang mengendap
Di antara
partikel

Ikatan
antar
butiran
relatif
lemah
Proses Pembentukan Tanah
BATUAN:

bagian dari kerak bumi yang mengandung satu macam atau
lebih mineral yang terikat sangat kuat…Berdasarkan proses pembentukannya
batuan dapat dikategorikan sebagai:




Batuan Beku (Igneous Rock)
Contoh: granite, andesite, basalt
Batuan Endapan (Sedimentary Rock)
Contoh: claystone, siltstone, sandstone, shales, limestone, coal
Batuan Metamorf (Metamorphic Rock)
Contoh: gneiss, quartzite, slate, marble

Tanah:

hasil pelapukan batuan berupa kumpulan butiran-butiran partikel dengan
ikatan antar butir yang lemah…
Pelapukan (weathering)
adalah peristiwa penghancuran
atau perubahan bentuk/komposisi batuan
yang terjadi di atas atau di dekat permukaan bumi,
sehingga batuan tersebut berubah dari bentuk
sebelumnya
Proses Pelapukan :
1. Batuan mengalami penghancuran,
menghasilkan bahan yang bersifat lepas (regolit).
2. Pelapukan terus berlangsung sampai terbentuk tanah (soil).
3. Tahap akhir pelapukan adalah terbentuknya material
yang sangat halus ( lempung/clay )
BERDASARKAN PROSES,
PELAPUKAN DIGOLONGKAN :
1. Pelapukan Fisika ( Disintegrasi )
2. Pelapukan Kimia ( Dekomposisi )
PELAPUKAN DIPENGARUHI
OLEH :
•
•
•
•

Jenis Batuan
Topografi
Iklim dan organisma
Waktu.
• Batuan merupakan kumpulan dari satu atau
lebih mineral.
• Setiap mineral memiliki sifat fisika dan kimia
yang berlainan, oleh karena itu setiap jenis
batuan juga memiliki perbedaan sifat fisik dan
kimianya.
• Pembentukan mineral dari proses pembekuan
cairan magma berlangsung secara berturutan
sesuai dengan deret Bown.
Berdasarkan Deret Bown
mineral digolongkan menjadi:
• Mafic minerals ( mafik ), berwarna gelap.
• Felsic minerals ( felsik ), berwarna terang.
Deret Bown
MAFIK

FELSIK

olivin

Ca- plagioklas
Ca-Na-Plagioklas

piroksen

<800oC

Na-Ca-Plagioklas

Na-plagioklas
alkali feldspar
muskovit
kwarsa

asam

basa
as a B

biotit
kupal e mha du M

gnar e T

pal e g

amfibol

Ultra
basa

ms A
a

>1000oC
Jenis Tanah
Berdasarkan Kedudukan
Terhadap Lokasi Pelapukan
Batuan Dasarnya
TANAH
(soil)

TANAH RESIDUAL
COLLUVIAL
TANAH TERANGKUT

ALLUVIAL
EOLIAN
GLACIAL
Berdasarkan Kedudukan terhadap posisi
batuan dasarnya:






Tanah Residual
Tanah Colluvial
Tanah Endapan Air (Alluvial Soils)
Tanah Endapan Angin (Eolian Soils)
Tanah Endapan Sungai Es (Glacial Soils)

Tanah Residual:
asalnya.

hasil pelapukan batuan dasar dan masih berada di tempat

Contoh: Tanah merah/tanah laterit hasil dekomposisi batuan di daerah tropis.
Tanah merah lebih banyak mengandung lempung kaolinite, tidak begitu aktif, dan
non-swelling.
Tanah Colluvial:

terbentuk dari tanah yang berpindah dari tempat asalnya
akibat gaya gravitasi pada saat kejadian keruntuhan lereng

Tanah Alluvial (endapan air):

terbentuk dari tanah yang
berpindah dari tempat asalnya akibat terbawa air yang mengalir

 Fluvial: tanah deposit endapan sungai
 Lacustrine: tanah deposit endapan danau
 Coastal: tanah deposit endapan di tepi pantai
 Marine deposits: offshore deposits
Tanah Eolian (endapan angin): tanah deposit yang
ditransportasikan oleh angin

 Sand dunes
 Loess (silty)
 Volcanic dust
Tanah Glacial:

tanah yang terbentuk karena terbawa oleh
perpindahan/gerakan massa es dan oleh air dari lelehan massa es tersebut

 TILL: tanah endapan yang terbawa langsung oleh massa es
 OUTWASH: tanah yang diendapkan oleh aliran air lelehan massa es
TERMINOLOGI KHUSUS
 Tanah
Expansive:
tanah yang berpotensi mengembang (peningkatan
volume) akibat terjadi peningkatan kadar air dan
menyusut bila kadar air berkurang. Clay shales dan tanah
lempung montmorillonite
 Tanah Collapsible:
tanah yang berpotensi mengalami pengurangan volume
yang besar bila terjadi peningkatan kadar air tanpa
adanya perubahan beban luar.
 Quick Clay:
Tanah yang sangat peka terhadap gangguan. Apabila
terganggu kekuatannya berkurang drastis. Kadar kepekaan
adalah perbandingan antara kuat geser tanah asli dengan
qu ,tidak terganggu
S =
kuat geser tanah terganggu
Sensitifitas: t
qu ,terganggu
St

Derajat
Kepekaan

<4

Tidak
sensitif

4 < St < 8

Sensitif

> 8

Sangat
sensitif

Kebanyaka
n lempung
pada
umumnya
 Tanah Organik:
Tanah yang banyak mengandung komponen organik.
Kuat geser rendah dan memiliki kompresibilitas yang
besar
Mengandung massa kayu berserat, berwarna gelap hitam,
berbau tumbuhan yang membusuk
Karakteristik Tanah
Sistem Particulate:
Massa tanah terdiri dari partikel-partikel yang umumnya
tidak terikat kuat satu dan lainnya. Pergeseran antar
partikel menjadi tidak linear dan tidak dapat kembali ke
bentuk asal
Sistem Multi Fase:
• Zat padat
• Zat cair atau gas di dalam pori antar partikel (biasanya air dan udara)
Bentuk, ukuran, tekstur, susunan, dan struktur
partikel tanah:

Tanah Berbutir Kasar (ukuran > 0.06 mm):
Bentuk partikel

Penyebab

Angular

Pecahan batuan
akibat pengaruh
lingkungan atau
pelapukan

Subangular

Pecahan batuan
dengan bagian
permukaan yang
halus akibat
transportasi

Subrounded

Permukaan umumnya
halus karena sudah
ditransportasikan
cukup jauh

Rounded

Permukaan halus dan
bulat karena sudah
bertahun-tahun
ditransportasikan
Tanah Berbutir Halus (ukuran < 0.06 mm):
Kaolinite

Na-Montmorillonite

5 micron

Halloysite

illite
Di dalam mekanika tanah
keberadaan massa tanah dianggap terdiri atas
tiga komponen

udara

udara

butiran

air

Model
diagram
tiga
fasa

air
butiran
Persoalan Mekanika Tanah
 Hal Keseimbangan atau Stabilitas
 Hal Deformasi Elastis dan Plastis
 Hal Drainase
STABILITAS
 Beban/muatan yang bekerja pada tanah.
Mutan yang bekerja pada tanah tergantung
dari tipe/macam struktur dan berat tanah.
 Besar dan distribusi tekanan akibat muatan
terhadap tanah. Tanah dianggap material
yang isotropis, tekanan dapat dihitung secara
analisa matematik.
STABILITAS
 Perlawanan dari tanah.
Perlu adanya pengambilan contoh tanah
untuk penyeidikan di laboratorium untuk
mengetahui karakteristik/sifat tanah.
DEFORMASI
 Dapat diketahui dalam keadaan Plastis atau Elastis
 Hal-hal yang perlu diketahui :
- muatan yang bekerja (beban kerja).
- besar dan distribusi tekanan yang berpengaruh.
- besar dan perbedaan penurunan.
DRAINASE
 Menyangkut hal deformasi dan stabiitas
Sifat-Sifat Penting Tanah
 Permeabilitas (permeability)
 Konsolidasi (consolidation)
 Tegangan Geser (shear strength)
Permeabilitas (permeability)
Sifat ini untuk mengukur/menentukan
kemampuan tanah dilewati air
melalui pori-porinya.
Sifat ini penting dalam konstruksi
bendung tanah urugan (earth dam)
dan persoalan drainase.
Konsolidasi (consolidation)
Pada konsolidas dihitung dari perubahan
isi pori tanah akibat beban.
Sifat ini dipergunakan untuk menghitung
penurunan (settlement) bangunan.
Tegangan Geser (shear strength)
Untuk menentukan kemampuan tanah
menahan tekanan-tekanan tanpa mengalami
keruntuhan.
Sifat ini dibutuhkan dalam perhitungan
stabilitas pondasi/dasar yang dibebani,
stabilitas tanah isian/timbunan di belakang
bangunan penahan tanah dan stabilitas
timbunan tanah.
Sifat-Sifat Fisik Lainnya








Batas-Batas Atterberg (Atterberg Limit)
Kadar Pori
Kadar Air
Kepadatan Relatif
Pembagian Butiran
Kepekaan
dst.
Hubungan Berat – Volume
V
Va
Vw
Vs
Vv

= Volume Keseluruhan (total)
= Volume Udara (dalam bagian berongga)
= Volume Air (dalam bagian berongga)
= Volume Butir Tanah
= Volume Rongga = Va + Vw

V = Va + VW + VS
Kadar pori (e) dari tanah menyatakan
perbandingan antara volume rongga
dengan volume /isi butir tanah (bagian
padat)
e
Porositas (n) tanah menyatakan perbandingan
antara volume rongga dengan volume
keseluruhan.
Derajat Kejenuhan (S) dari tanah menyatakan
perbandingan antara volume air dengan
volume rongga.
Seandainya tanah dalam keadaan jenuh, maka Va = 0
dan berarti porositas :
Faktor (

), menunjukkan kekurangan kejenuhan .......( 1.6)

Kadar Air ( w )dari tanah menyatakan perbandingan
antara berat air ( )dengan berat butir tanah.
.......( 1.7)
Berat isi tanah
menunjukkan perbandingan
antara berat tanah dengan isi tanah.
Berat jenis tanah (G) dan berat isi air
Persamaan ini di masukkan kedalam persamaan
( 1.8 ), jadi :
Jika tanah dalam keadaan kering maka berat isi kering tanah:

Kita dapatkan :
Sekarang masukkan nilai
persamaan ( 1.11 ) maka didapat :

kedalam
Untuk tanah yang dalam keadaan jenuh, S = 1 jadi :

e = W. G
Berat isi jenuh
dari persamaan ( 1.9 ) :
jadi :
Berat isi celup tanah
, menyatakan suatu harga dari
berat isi jenuh dikurangi berat isi air ,
Jadi :
Hubungan antara berat isi kering dan berat isi tanah :

More Related Content

What's hot

Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog...
 Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog... Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog...Mario Yuven
 
Mektan bab 1 proses pembentukan tanah
Mektan bab 1 proses pembentukan tanahMektan bab 1 proses pembentukan tanah
Mektan bab 1 proses pembentukan tanahShaleh Afif Hasibuan
 
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghiDaya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghiAyu Fatimah Zahra
 
Laboratorium Uji Tanah - Berat Jenis Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Berat Jenis TanahLaboratorium Uji Tanah - Berat Jenis Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Berat Jenis TanahReski Aprilia
 
GeoTek Kestabilan Lereng
GeoTek Kestabilan LerengGeoTek Kestabilan Lereng
GeoTek Kestabilan LerengAyu Kuleh Putri
 
10 ppt daya-dukung-tanah
10 ppt daya-dukung-tanah10 ppt daya-dukung-tanah
10 ppt daya-dukung-tanahJaka Jaka
 
Identifikasi batuan beku
Identifikasi batuan bekuIdentifikasi batuan beku
Identifikasi batuan bekuadbel Edwar
 
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam Tanah
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam TanahMekanika Tanah - Aliran Air dalam Tanah
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam TanahReski Aprilia
 
Pengukuran poligon tertutup
Pengukuran poligon tertutupPengukuran poligon tertutup
Pengukuran poligon tertutupAmilia Tiara
 
sifat batuan
sifat batuansifat batuan
sifat batuanwinalda
 
Struktur Geology Unconformity
Struktur Geology UnconformityStruktur Geology Unconformity
Struktur Geology UnconformityIpung Noor
 
Klasifikasi tanah AASHTO DAN UNIFIED
Klasifikasi tanah AASHTO DAN UNIFIEDKlasifikasi tanah AASHTO DAN UNIFIED
Klasifikasi tanah AASHTO DAN UNIFIEDmuhamad ulul azmi
 

What's hot (20)

Bentuk asal fluvial
Bentuk asal fluvialBentuk asal fluvial
Bentuk asal fluvial
 
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog...
 Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog... Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog...
 
Kuat geser
Kuat geserKuat geser
Kuat geser
 
Mektan bab 1 proses pembentukan tanah
Mektan bab 1 proses pembentukan tanahMektan bab 1 proses pembentukan tanah
Mektan bab 1 proses pembentukan tanah
 
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghiDaya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
 
Laboratorium Uji Tanah - Berat Jenis Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Berat Jenis TanahLaboratorium Uji Tanah - Berat Jenis Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Berat Jenis Tanah
 
GeoTek Kestabilan Lereng
GeoTek Kestabilan LerengGeoTek Kestabilan Lereng
GeoTek Kestabilan Lereng
 
10 ppt daya-dukung-tanah
10 ppt daya-dukung-tanah10 ppt daya-dukung-tanah
10 ppt daya-dukung-tanah
 
Identifikasi batuan beku
Identifikasi batuan bekuIdentifikasi batuan beku
Identifikasi batuan beku
 
Bab 3 geser langsung
Bab 3 geser langsungBab 3 geser langsung
Bab 3 geser langsung
 
Point load
Point loadPoint load
Point load
 
Soil study thesis
Soil study thesisSoil study thesis
Soil study thesis
 
Mekanika Batuan
Mekanika BatuanMekanika Batuan
Mekanika Batuan
 
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam Tanah
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam TanahMekanika Tanah - Aliran Air dalam Tanah
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam Tanah
 
Pengukuran poligon tertutup
Pengukuran poligon tertutupPengukuran poligon tertutup
Pengukuran poligon tertutup
 
7 geologi-struktur
7 geologi-struktur7 geologi-struktur
7 geologi-struktur
 
sifat batuan
sifat batuansifat batuan
sifat batuan
 
KERUNTUHAN PONDASI
KERUNTUHAN PONDASIKERUNTUHAN PONDASI
KERUNTUHAN PONDASI
 
Struktur Geology Unconformity
Struktur Geology UnconformityStruktur Geology Unconformity
Struktur Geology Unconformity
 
Klasifikasi tanah AASHTO DAN UNIFIED
Klasifikasi tanah AASHTO DAN UNIFIEDKlasifikasi tanah AASHTO DAN UNIFIED
Klasifikasi tanah AASHTO DAN UNIFIED
 

Viewers also liked

8 sifat fisika tanah 23 juli 07
8 sifat fisika tanah 23 juli 078 sifat fisika tanah 23 juli 07
8 sifat fisika tanah 23 juli 07aries-son
 
1052147 634431066424712500
1052147 6344310664247125001052147 634431066424712500
1052147 634431066424712500fidiprathama
 
Proses Pembentukan tanahh
Proses Pembentukan tanahhProses Pembentukan tanahh
Proses Pembentukan tanahhMaya Achya
 
Aet pertemuan 2 pembentukan tanah (Universitas Trilogi)
Aet pertemuan 2 pembentukan tanah (Universitas Trilogi)Aet pertemuan 2 pembentukan tanah (Universitas Trilogi)
Aet pertemuan 2 pembentukan tanah (Universitas Trilogi)Nurul Mauludah
 
Pedosfer, Tanah (Geografi Kelas X)
Pedosfer, Tanah (Geografi Kelas X)Pedosfer, Tanah (Geografi Kelas X)
Pedosfer, Tanah (Geografi Kelas X)Rifki Ristiovan
 
Keterkaitan Sifat Fisika Kimia Biologi Tanah
Keterkaitan Sifat Fisika Kimia Biologi TanahKeterkaitan Sifat Fisika Kimia Biologi Tanah
Keterkaitan Sifat Fisika Kimia Biologi TanahFeisal Rachman Soedibja
 
Persentasi Geografi ; Struktur Tanah
Persentasi Geografi ; Struktur TanahPersentasi Geografi ; Struktur Tanah
Persentasi Geografi ; Struktur Tanahanggawibisono91
 
Macam Batuan dan Pemanfaatannya
Macam Batuan dan PemanfaatannyaMacam Batuan dan Pemanfaatannya
Macam Batuan dan Pemanfaatannyasangdamar
 
Teknologi bahan konstruksi bahan 1
Teknologi bahan konstruksi   bahan 1Teknologi bahan konstruksi   bahan 1
Teknologi bahan konstruksi bahan 1Dangzt Iman
 
Pembentukan tanah
Pembentukan tanahPembentukan tanah
Pembentukan tanahHusna Kadir
 
Proses Pembentukan Tanah
Proses Pembentukan TanahProses Pembentukan Tanah
Proses Pembentukan Tanahfirmanfajars
 
Materi sosialisasi penataan ruang
Materi sosialisasi penataan ruangMateri sosialisasi penataan ruang
Materi sosialisasi penataan ruangArikha Nida
 

Viewers also liked (17)

8 sifat fisika tanah 23 juli 07
8 sifat fisika tanah 23 juli 078 sifat fisika tanah 23 juli 07
8 sifat fisika tanah 23 juli 07
 
1052147 634431066424712500
1052147 6344310664247125001052147 634431066424712500
1052147 634431066424712500
 
Sifat fisik tanah
Sifat fisik tanahSifat fisik tanah
Sifat fisik tanah
 
Proses Pembentukan tanahh
Proses Pembentukan tanahhProses Pembentukan tanahh
Proses Pembentukan tanahh
 
Aet pertemuan 2 pembentukan tanah (Universitas Trilogi)
Aet pertemuan 2 pembentukan tanah (Universitas Trilogi)Aet pertemuan 2 pembentukan tanah (Universitas Trilogi)
Aet pertemuan 2 pembentukan tanah (Universitas Trilogi)
 
Pedosfer, Tanah (Geografi Kelas X)
Pedosfer, Tanah (Geografi Kelas X)Pedosfer, Tanah (Geografi Kelas X)
Pedosfer, Tanah (Geografi Kelas X)
 
Keterkaitan Sifat Fisika Kimia Biologi Tanah
Keterkaitan Sifat Fisika Kimia Biologi TanahKeterkaitan Sifat Fisika Kimia Biologi Tanah
Keterkaitan Sifat Fisika Kimia Biologi Tanah
 
Persentasi Geografi ; Struktur Tanah
Persentasi Geografi ; Struktur TanahPersentasi Geografi ; Struktur Tanah
Persentasi Geografi ; Struktur Tanah
 
Macam Batuan dan Pemanfaatannya
Macam Batuan dan PemanfaatannyaMacam Batuan dan Pemanfaatannya
Macam Batuan dan Pemanfaatannya
 
Teknologi bahan konstruksi bahan 1
Teknologi bahan konstruksi   bahan 1Teknologi bahan konstruksi   bahan 1
Teknologi bahan konstruksi bahan 1
 
Pembentukan tanah
Pembentukan tanahPembentukan tanah
Pembentukan tanah
 
Proses Pembentukan Tanah
Proses Pembentukan TanahProses Pembentukan Tanah
Proses Pembentukan Tanah
 
Materi sosialisasi penataan ruang
Materi sosialisasi penataan ruangMateri sosialisasi penataan ruang
Materi sosialisasi penataan ruang
 
sifat fisik tanah
sifat fisik tanah sifat fisik tanah
sifat fisik tanah
 
Sedimentasi dan Masswasting
Sedimentasi dan MasswastingSedimentasi dan Masswasting
Sedimentasi dan Masswasting
 
suhu tanah
suhu tanahsuhu tanah
suhu tanah
 
Udara Tanah
Udara TanahUdara Tanah
Udara Tanah
 

Similar to 1. sifat tanah

mekanika tanah bdjejsjdjdjekdkxkdnenenrndndn
mekanika tanah bdjejsjdjdjekdkxkdnenenrndndnmekanika tanah bdjejsjdjdjekdkxkdnenenrndndn
mekanika tanah bdjejsjdjdjekdkxkdnenenrndndnfikhihayatulkhoir
 
Pelapukan dan tanah kelompok 4
Pelapukan dan tanah kelompok 4Pelapukan dan tanah kelompok 4
Pelapukan dan tanah kelompok 4Wandy Gunawan
 
Sejarah terbentuknya bumi
Sejarah terbentuknya bumiSejarah terbentuknya bumi
Sejarah terbentuknya bumiDian Ulfa
 
sifat-fisika-tanah.ppt
sifat-fisika-tanah.pptsifat-fisika-tanah.ppt
sifat-fisika-tanah.pptNasrul896621
 
Geografi faktor faktor pembentuk tanah
Geografi faktor faktor pembentuk tanahGeografi faktor faktor pembentuk tanah
Geografi faktor faktor pembentuk tanahDian Kirtley Kristi
 
Laporan denudasional
Laporan denudasional Laporan denudasional
Laporan denudasional 'Oke Aflatun'
 
Study kasus penurunan bangunan akibat pergerakan tanah
Study kasus penurunan bangunan akibat pergerakan tanahStudy kasus penurunan bangunan akibat pergerakan tanah
Study kasus penurunan bangunan akibat pergerakan tanahSaedi Saputra Siagian
 
adoc.pub_bentuk-asal-denudasional.pdf
adoc.pub_bentuk-asal-denudasional.pdfadoc.pub_bentuk-asal-denudasional.pdf
adoc.pub_bentuk-asal-denudasional.pdfTarisaNovsidaTarigan
 
BUKU AJAR PENGANTAR GEOGRAFI TANAH.pdf
BUKU AJAR PENGANTAR GEOGRAFI TANAH.pdfBUKU AJAR PENGANTAR GEOGRAFI TANAH.pdf
BUKU AJAR PENGANTAR GEOGRAFI TANAH.pdfDwiKurniawati35
 
Kuliah 1 Tanah dan Batuan.pptx
Kuliah 1 Tanah dan Batuan.pptxKuliah 1 Tanah dan Batuan.pptx
Kuliah 1 Tanah dan Batuan.pptxIlham Ipong
 
Litosfer dan pedosfer
Litosfer dan pedosferLitosfer dan pedosfer
Litosfer dan pedosferPaarief Udin
 

Similar to 1. sifat tanah (20)

makalah mekanika tanah
makalah mekanika tanahmakalah mekanika tanah
makalah mekanika tanah
 
mekanika tanah bdjejsjdjdjekdkxkdnenenrndndn
mekanika tanah bdjejsjdjdjekdkxkdnenenrndndnmekanika tanah bdjejsjdjdjekdkxkdnenenrndndn
mekanika tanah bdjejsjdjdjekdkxkdnenenrndndn
 
Pelapukan dan tanah kelompok 4
Pelapukan dan tanah kelompok 4Pelapukan dan tanah kelompok 4
Pelapukan dan tanah kelompok 4
 
Sejarah terbentuknya bumi
Sejarah terbentuknya bumiSejarah terbentuknya bumi
Sejarah terbentuknya bumi
 
sifat-fisika-tanah.ppt
sifat-fisika-tanah.pptsifat-fisika-tanah.ppt
sifat-fisika-tanah.ppt
 
Tugas Geologi dan Ilmu Tanah
Tugas Geologi dan Ilmu TanahTugas Geologi dan Ilmu Tanah
Tugas Geologi dan Ilmu Tanah
 
Mekanika tanah
Mekanika tanahMekanika tanah
Mekanika tanah
 
Ilmu tanah 1_09
Ilmu tanah 1_09Ilmu tanah 1_09
Ilmu tanah 1_09
 
Id 02 htat_2013
Id 02 htat_2013Id 02 htat_2013
Id 02 htat_2013
 
Konsep tanah
Konsep tanahKonsep tanah
Konsep tanah
 
Geografi faktor faktor pembentuk tanah
Geografi faktor faktor pembentuk tanahGeografi faktor faktor pembentuk tanah
Geografi faktor faktor pembentuk tanah
 
Laporan denudasional
Laporan denudasional Laporan denudasional
Laporan denudasional
 
Ilmu tanah
Ilmu tanahIlmu tanah
Ilmu tanah
 
Study kasus penurunan bangunan akibat pergerakan tanah
Study kasus penurunan bangunan akibat pergerakan tanahStudy kasus penurunan bangunan akibat pergerakan tanah
Study kasus penurunan bangunan akibat pergerakan tanah
 
Laporan resmi
Laporan resmiLaporan resmi
Laporan resmi
 
TOPIK, 5. ILMU TANAH.ppt
TOPIK, 5. ILMU TANAH.pptTOPIK, 5. ILMU TANAH.ppt
TOPIK, 5. ILMU TANAH.ppt
 
adoc.pub_bentuk-asal-denudasional.pdf
adoc.pub_bentuk-asal-denudasional.pdfadoc.pub_bentuk-asal-denudasional.pdf
adoc.pub_bentuk-asal-denudasional.pdf
 
BUKU AJAR PENGANTAR GEOGRAFI TANAH.pdf
BUKU AJAR PENGANTAR GEOGRAFI TANAH.pdfBUKU AJAR PENGANTAR GEOGRAFI TANAH.pdf
BUKU AJAR PENGANTAR GEOGRAFI TANAH.pdf
 
Kuliah 1 Tanah dan Batuan.pptx
Kuliah 1 Tanah dan Batuan.pptxKuliah 1 Tanah dan Batuan.pptx
Kuliah 1 Tanah dan Batuan.pptx
 
Litosfer dan pedosfer
Litosfer dan pedosferLitosfer dan pedosfer
Litosfer dan pedosfer
 

1. sifat tanah

  • 1. Table of Content • • • • • • • • • • SIFAT-SIFAT TANAH REMBESAN AIR TEGANGAN EFEKTIF DAN NETRAL SERTA REMBESAN KONSOLIDASI KEKUATAN GESER TEKANAN TANAH TEGANGAN TANAH DAYA DUKUNG DAN PONDASI ANALISA PENURUNAN KESTABILAN LERENG
  • 2. Daftar Pustaka 1. Bowles, J.E, (1984) Physical and Geotechnical Properties of Soils, McGraw-Hill 2. Craig, R.F., (1976) Soil Mechanics,, Van Nostrans Reinhold Company 3. Das, B.M., (1983), Advanced SoilMechanics, McGraw-Hill 4. Hardiyatmo, H.C., (1992), Mekanika Tanah I, Gramedia 5. Holtz, R.D and Kovacs, W.D An Introduction to Geotechnical Eng, Practice-Hall Inc 6. Lambe, T.W., & Witman, R.V., (1969) Soil Mechanics, John Wiley and son 7. Yulinda Sari, ST., M.Eng (2010), Mekanika Tanah, Universitas Sriwijaya
  • 4. TANAH Untuk sebuah Geologi, Tanah merupakan bahan di permukaan zona tipis relatif di mana akar terjadi, dan semua sisa kerak dikelompokkan dalam jangka ROCK terlepas dari kekerasannya. Untuk seorang Engineer, Tanah adalah agregat-atau undisemen deposito un mineral dan / atau partikel organik atau fragmen yang meliputi sebagian besar dari kerak bumi. Mekanika Tanah merupakan salah satu disiplin ilmu Teknik Sipil termuda melibatkan studi tentang tanah, perilaku dan aplikasi sebagai material teknik.
  • 5. TANAH Menurut Terzaghi (1948) : "Mekanika Tanah adalah penerapan hukum mekanika dan hidrolika untuk masalah teknik menghadapi akumulasi sedimen dan tidak dikonsolidasi partikel padat lainnya yang dihasilkan oleh disintegrasi mekanik dan kimia batuan terlepas dari apakah mereka mengandung campuran dari konstituen organik. "
  • 6. TANAH dalam persepsi teknik sipil adalah kumpulan mineral bahan organik endapan lepas yang terletak di atas batuan dasar
  • 8. Proses Pembentukan Tanah BATUAN: bagian dari kerak bumi yang mengandung satu macam atau lebih mineral yang terikat sangat kuat…Berdasarkan proses pembentukannya batuan dapat dikategorikan sebagai:    Batuan Beku (Igneous Rock) Contoh: granite, andesite, basalt Batuan Endapan (Sedimentary Rock) Contoh: claystone, siltstone, sandstone, shales, limestone, coal Batuan Metamorf (Metamorphic Rock) Contoh: gneiss, quartzite, slate, marble Tanah: hasil pelapukan batuan berupa kumpulan butiran-butiran partikel dengan ikatan antar butir yang lemah…
  • 9. Pelapukan (weathering) adalah peristiwa penghancuran atau perubahan bentuk/komposisi batuan yang terjadi di atas atau di dekat permukaan bumi, sehingga batuan tersebut berubah dari bentuk sebelumnya
  • 10. Proses Pelapukan : 1. Batuan mengalami penghancuran, menghasilkan bahan yang bersifat lepas (regolit). 2. Pelapukan terus berlangsung sampai terbentuk tanah (soil). 3. Tahap akhir pelapukan adalah terbentuknya material yang sangat halus ( lempung/clay )
  • 11. BERDASARKAN PROSES, PELAPUKAN DIGOLONGKAN : 1. Pelapukan Fisika ( Disintegrasi ) 2. Pelapukan Kimia ( Dekomposisi )
  • 12. PELAPUKAN DIPENGARUHI OLEH : • • • • Jenis Batuan Topografi Iklim dan organisma Waktu.
  • 13. • Batuan merupakan kumpulan dari satu atau lebih mineral. • Setiap mineral memiliki sifat fisika dan kimia yang berlainan, oleh karena itu setiap jenis batuan juga memiliki perbedaan sifat fisik dan kimianya. • Pembentukan mineral dari proses pembekuan cairan magma berlangsung secara berturutan sesuai dengan deret Bown.
  • 14. Berdasarkan Deret Bown mineral digolongkan menjadi: • Mafic minerals ( mafik ), berwarna gelap. • Felsic minerals ( felsik ), berwarna terang.
  • 15. Deret Bown MAFIK FELSIK olivin Ca- plagioklas Ca-Na-Plagioklas piroksen <800oC Na-Ca-Plagioklas Na-plagioklas alkali feldspar muskovit kwarsa asam basa as a B biotit kupal e mha du M gnar e T pal e g amfibol Ultra basa ms A a >1000oC
  • 16. Jenis Tanah Berdasarkan Kedudukan Terhadap Lokasi Pelapukan Batuan Dasarnya TANAH (soil) TANAH RESIDUAL COLLUVIAL TANAH TERANGKUT ALLUVIAL EOLIAN GLACIAL
  • 17. Berdasarkan Kedudukan terhadap posisi batuan dasarnya:      Tanah Residual Tanah Colluvial Tanah Endapan Air (Alluvial Soils) Tanah Endapan Angin (Eolian Soils) Tanah Endapan Sungai Es (Glacial Soils) Tanah Residual: asalnya. hasil pelapukan batuan dasar dan masih berada di tempat Contoh: Tanah merah/tanah laterit hasil dekomposisi batuan di daerah tropis. Tanah merah lebih banyak mengandung lempung kaolinite, tidak begitu aktif, dan non-swelling.
  • 18. Tanah Colluvial: terbentuk dari tanah yang berpindah dari tempat asalnya akibat gaya gravitasi pada saat kejadian keruntuhan lereng Tanah Alluvial (endapan air): terbentuk dari tanah yang berpindah dari tempat asalnya akibat terbawa air yang mengalir  Fluvial: tanah deposit endapan sungai  Lacustrine: tanah deposit endapan danau  Coastal: tanah deposit endapan di tepi pantai  Marine deposits: offshore deposits Tanah Eolian (endapan angin): tanah deposit yang ditransportasikan oleh angin  Sand dunes  Loess (silty)  Volcanic dust
  • 19. Tanah Glacial: tanah yang terbentuk karena terbawa oleh perpindahan/gerakan massa es dan oleh air dari lelehan massa es tersebut  TILL: tanah endapan yang terbawa langsung oleh massa es  OUTWASH: tanah yang diendapkan oleh aliran air lelehan massa es
  • 20. TERMINOLOGI KHUSUS  Tanah Expansive: tanah yang berpotensi mengembang (peningkatan volume) akibat terjadi peningkatan kadar air dan menyusut bila kadar air berkurang. Clay shales dan tanah lempung montmorillonite  Tanah Collapsible: tanah yang berpotensi mengalami pengurangan volume yang besar bila terjadi peningkatan kadar air tanpa adanya perubahan beban luar.
  • 21.  Quick Clay: Tanah yang sangat peka terhadap gangguan. Apabila terganggu kekuatannya berkurang drastis. Kadar kepekaan adalah perbandingan antara kuat geser tanah asli dengan qu ,tidak terganggu S = kuat geser tanah terganggu Sensitifitas: t qu ,terganggu St Derajat Kepekaan <4 Tidak sensitif 4 < St < 8 Sensitif > 8 Sangat sensitif Kebanyaka n lempung pada umumnya
  • 22.  Tanah Organik: Tanah yang banyak mengandung komponen organik. Kuat geser rendah dan memiliki kompresibilitas yang besar Mengandung massa kayu berserat, berwarna gelap hitam, berbau tumbuhan yang membusuk
  • 23. Karakteristik Tanah Sistem Particulate: Massa tanah terdiri dari partikel-partikel yang umumnya tidak terikat kuat satu dan lainnya. Pergeseran antar partikel menjadi tidak linear dan tidak dapat kembali ke bentuk asal Sistem Multi Fase: • Zat padat • Zat cair atau gas di dalam pori antar partikel (biasanya air dan udara)
  • 24. Bentuk, ukuran, tekstur, susunan, dan struktur partikel tanah: Tanah Berbutir Kasar (ukuran > 0.06 mm):
  • 25. Bentuk partikel Penyebab Angular Pecahan batuan akibat pengaruh lingkungan atau pelapukan Subangular Pecahan batuan dengan bagian permukaan yang halus akibat transportasi Subrounded Permukaan umumnya halus karena sudah ditransportasikan cukup jauh Rounded Permukaan halus dan bulat karena sudah bertahun-tahun ditransportasikan
  • 26. Tanah Berbutir Halus (ukuran < 0.06 mm): Kaolinite Na-Montmorillonite 5 micron Halloysite illite
  • 27. Di dalam mekanika tanah keberadaan massa tanah dianggap terdiri atas tiga komponen udara udara butiran air Model diagram tiga fasa air butiran
  • 28.
  • 29. Persoalan Mekanika Tanah  Hal Keseimbangan atau Stabilitas  Hal Deformasi Elastis dan Plastis  Hal Drainase
  • 30. STABILITAS  Beban/muatan yang bekerja pada tanah. Mutan yang bekerja pada tanah tergantung dari tipe/macam struktur dan berat tanah.  Besar dan distribusi tekanan akibat muatan terhadap tanah. Tanah dianggap material yang isotropis, tekanan dapat dihitung secara analisa matematik.
  • 31. STABILITAS  Perlawanan dari tanah. Perlu adanya pengambilan contoh tanah untuk penyeidikan di laboratorium untuk mengetahui karakteristik/sifat tanah.
  • 32. DEFORMASI  Dapat diketahui dalam keadaan Plastis atau Elastis  Hal-hal yang perlu diketahui : - muatan yang bekerja (beban kerja). - besar dan distribusi tekanan yang berpengaruh. - besar dan perbedaan penurunan. DRAINASE  Menyangkut hal deformasi dan stabiitas
  • 33. Sifat-Sifat Penting Tanah  Permeabilitas (permeability)  Konsolidasi (consolidation)  Tegangan Geser (shear strength)
  • 34. Permeabilitas (permeability) Sifat ini untuk mengukur/menentukan kemampuan tanah dilewati air melalui pori-porinya. Sifat ini penting dalam konstruksi bendung tanah urugan (earth dam) dan persoalan drainase.
  • 35. Konsolidasi (consolidation) Pada konsolidas dihitung dari perubahan isi pori tanah akibat beban. Sifat ini dipergunakan untuk menghitung penurunan (settlement) bangunan.
  • 36. Tegangan Geser (shear strength) Untuk menentukan kemampuan tanah menahan tekanan-tekanan tanpa mengalami keruntuhan. Sifat ini dibutuhkan dalam perhitungan stabilitas pondasi/dasar yang dibebani, stabilitas tanah isian/timbunan di belakang bangunan penahan tanah dan stabilitas timbunan tanah.
  • 37. Sifat-Sifat Fisik Lainnya        Batas-Batas Atterberg (Atterberg Limit) Kadar Pori Kadar Air Kepadatan Relatif Pembagian Butiran Kepekaan dst.
  • 39. V Va Vw Vs Vv = Volume Keseluruhan (total) = Volume Udara (dalam bagian berongga) = Volume Air (dalam bagian berongga) = Volume Butir Tanah = Volume Rongga = Va + Vw V = Va + VW + VS
  • 40. Kadar pori (e) dari tanah menyatakan perbandingan antara volume rongga dengan volume /isi butir tanah (bagian padat) e
  • 41. Porositas (n) tanah menyatakan perbandingan antara volume rongga dengan volume keseluruhan.
  • 42.
  • 43. Derajat Kejenuhan (S) dari tanah menyatakan perbandingan antara volume air dengan volume rongga.
  • 44. Seandainya tanah dalam keadaan jenuh, maka Va = 0 dan berarti porositas : Faktor ( ), menunjukkan kekurangan kejenuhan .......( 1.6) Kadar Air ( w )dari tanah menyatakan perbandingan antara berat air ( )dengan berat butir tanah. .......( 1.7)
  • 45. Berat isi tanah menunjukkan perbandingan antara berat tanah dengan isi tanah.
  • 46. Berat jenis tanah (G) dan berat isi air
  • 47. Persamaan ini di masukkan kedalam persamaan ( 1.8 ), jadi :
  • 48. Jika tanah dalam keadaan kering maka berat isi kering tanah: Kita dapatkan :
  • 49.
  • 50. Sekarang masukkan nilai persamaan ( 1.11 ) maka didapat : kedalam
  • 51. Untuk tanah yang dalam keadaan jenuh, S = 1 jadi : e = W. G Berat isi jenuh dari persamaan ( 1.9 ) : jadi :
  • 52. Berat isi celup tanah , menyatakan suatu harga dari berat isi jenuh dikurangi berat isi air , Jadi :
  • 53. Hubungan antara berat isi kering dan berat isi tanah :