SlideShare a Scribd company logo
Rangkaian Penjumlah (adder)

         Adder adalah rangkaian penjumlah bilangan. Ada dua macam adder, yaitu half adder
dan full adder. Half adder dapat melakukan penjumlahan 1 bit data dengan 2 input, kemudian
full adder disusun dari 2 buah half adder. Full adder dapat melakukan penjumlahan lebih dari
1 bit data dengan 2 input dan 1 carry in. sehingga dengan adanya carry in dan out dalam full
adder, maka full adder dapat digunakan untuk menjumlah beberapa bit sesuai yang
diinginkan.
1.   Rangkaian penjumlah paro (Half adder atau HA)
     Half adder suatu rangkaian penjumlahan system bilangan biner yang paling sederahana.
Rangkaian ini hanya dapat digunakan untuk operasi penjumlahan data bilangan biner sampai
1 bit saja. Rangkaian half adder adalah bukti kebenaran penjumlahan bilangan biner 2 input,
yang memiliki 2 input dan 1 output hasil penjumlahan (Sum) dan 1 output sisa penjumlahan
(Carry) dengan penjelasan pada table berikut :
     Tabel kebenaran dari penjumlahan paro.
                    Masukan                                         Keluaran
          A                            B              Junmlah (s)              Simpanan (C)
          0                            0                   0                        0
          0                            1                   1                        0
          1                            0                   1                        0
          1                            1                   0                        1
              Digit yang dijimlahkan                    EX-OR                     AND


     Berdasarkan tabel bagian keluaran rangkaian yang akan kita susun terdiri dari jumlah dalam (S)
dan simpanan (C). Ternyata kedua kolom keluaran itu dapat dihasilkan dengan ,menggunakan
gerbang logika sebagai berikut :
a.   Kolom jumlah (S) meruapakan keluaran dari gerbang EX-OR. Ingat kembali pada keluaran
gerbang EX-OR akan 1 (Tinggi) ketika masukannya tidak sama 1, tetapi 0 (rendah) pada saat kedua
masukannhya sama.
b.   Kolom simpanan (C) merupakan keluaran keluaran dari gerbang AND. Keluaran gerbang
tersebut ( tinggi ) hanya apabila semua masukan 1.
Secara rangkaian dapat digambar sebagai berikut :
Rangkain penjumlahan HA diatas hanya memiliki dua terminal masukan masing –
masing untuk bit yang akan dijumlahkan dan dua terminal keluaran berturut-turut untuk
jumlah (S) dan simpanan (C).

Secara blok diagram dapat digambar sebagai berikut :


                           A                HA             Sum
            B                               Carry


     Rangkaian penjumlah HA hanya dapat dapat digunakan untuk menjumlahkan biner pada
posisi satuan saja, artinya tidak dapat digunakan untuk menjumlahkan posis duaan, empatan,
delapanan, dst. Hal ini disebabkan karena rangkain penjumlah tadi tidak memilikki masukan
untuk simpanan hasil penjumlahan dari posisi sebelumnya.
2.   Rangkain Penjumlahan Penuh (Full Adder atau FA)
     Rangkaian full adder dapat digunakan untuk menjumlahkan bilangan biner yang lebih
dari 1 bit. Ciri pokok dari full adder dibandingkan dengan half adder terletak pada jenis/
jumlah masukan. Rangkaian full adder adalah bukti kebenaran penjumlahan bilangan biner
3 input, yang memiliki 2 input, 1 carry input, 1 output hasil penjumlahan (Sum) dan 1 output
sisa penjumlahan (Carry) dengan penjelasan pada table berikut :
Tabel kebenaran
                        Masukan                         Keluaran
Baris ke-
                A           B          Ci           S          Co
     0          0           0           0           0              0
     1          0           0           1           1              0
     2          0           1           0           1              0
     3          0           1           1           0              1
     4          1           0           0           1              0
     5          1           0           1           0              1
     6          1           1           0           0              1
     7          1           1           1           1              1
Oleh karena terdapat dua keluaran, kita akan merancang rangkaian untuk setiap
keluaran secara individual. Berdasarkan tabel diatas, dapat kita turunkan ke dala peta
karnough untuk kedua keluaran.

     AB
              A’B’      A’B      AB       AB’
C

    C           0        1        0        1

    C’          1        0        1        0

              Tabel keluaran Jumlah (S)

Sum = A. B’.Cin’ + A’.B’.Cin + A.B.C +A’.B.Cin’
         = B’(A.Cin’ +A’.Cin) + B(A.Cin + A’.Cin’)
         = B’ ( A    + Cin) + B ( A + Cin)’
         = B+ (A + Cin)
     AB
              A’B’      A’B      AB       AB’
C

    C           1        1        0        1

    C’          1        0        0        0



          Co = A.Cin + B.Cin + A.B




     Rangkaian half adder terdiri dari gerbang XOR dan AND memiliki 2 input dan 2 output,
sedangkan full adder terdiri dari 2 half adder yang dirangkai menjadi 1, full adder memiliki 3
input dan 2 output, rangkaian full adder dapat disusun berlapis lapis sesuai keinginan, setiap
full adder hanya berfungsi untuk menjumlahkan 1 bit data.
     Pada operasi penjumlahan 4 bit cukup dengan menggunakan 4 buah full adder sudah bisa
dilakukan. Dengan memberikan logika 0 pada carry in dan pada 4 buah gerbang XOR pada
input A. Namun dalam praktisnya, lebig efesian menggunakan 8 full adder yang disusun
bertingkat, karena lebih praktis untuk perasi penjumlahan dan pengurangan dengan
pengoprasian saklar pada carry in untuk operasi penjumlahan dengan memberikan logika 0
dan operasi pengurangan dengan memberikan logika 1.
    Ketika dua masukan menghasilkan nilai satu pada half adder atau paruh dari full adder
pertama, hasilnya akan kembali dijumlahkan dengan carry yang ada. Jika carry bernilai satu
maka ia akan menghasilkan keluaran akhir bernilai nol, namun menghasilkan carry out yang
bernilai satu, dan jika carry in bernilai nol maka ia akan menghasilkan keluaran akhir satu
dengan carry out bernilai nol.
    Lain halnya ketika kedua masukan pada paruh full adder pertama menghasilkan nilai nol
karena inputnya sama-sama satu, maka carry out untuk paruh pertama half adder adalah satu,
penjumlahan paruh pertama yang menghasilkan nol akan kembali dijumlahkan dengan carry
in yang ada, yang jika bernilai satu maka hasil penjumlahannya adalah satu dan memiliki
carry out satu dari penjumlahan input pertama.
    Untuk menghitung carry out pada full adder digunakan sebuah gerbang OR yang
menghubungkan penghitung carry out dari half adder pertama dan kedua. Maksudnya bahwa
entah paruh pertama atau kedua yang menghasilkan carry out maka akan dianggap sebagai
carry out, dan dianggap satu meski kedua gerbang AND yang digunakan untuk menghitung
carry out sama-sama bernilai satu.


Penjumlah Sejajar (Paralel)

    Satu rangkaian penjumlah paro dan beberapa penjumlah penuh dapat disusun menjadi rangkaian
penjumlah paralel yang dapat menjumlahkan bilangan – bilangan dengan bit besar (lebih dari 1 bit).




    Penjumlah paro (HA) pada gambar diatas dapat digantikan dengan penjumlah penuh (FA1) yang
terminal simpanan m asukannya (Ci) dibuat (rendah).
Rangkaian penjumlah paralel banyak tersedia dalam bentuk rangkaian terpadu (IC). Salah satu
yang terkenal adalah dikemas sebagai rangkaian penjumlah paralel 4 bit yang didalamnya terdiri dari
4 buah penjumlkah penuh. Untuk jenis TTL IC tersebut berseri 7483 dan juga 74283, sedangkan jenis
CMOS adalah 4008. Gambar dibawah ini memperlihatkan simbol dari penjumlahan paralel 4 bit yang
dikemas dalam IC 7483. Masukan-masukan pada IC tersebut untuk dua bilangan masing-masing 4 bit
yuaitu A3,aA2,A1,A0, dan B3, B2, B1, B0 serta simpanan Ci. Sedangkan keluarannya adalah bit-bit
hasil penjumlahan S3,S2, S1,S0 dansimpanannya Co.

                                                              A 3 A2 A1 A0


                    Penjumlahan paralel 4 bit IC 7483
    1                                                                               Ci



                 S3 S2 S1 S0                                  B3 B2 B1 B0



Rangkaian Pengurang

        Diperlukan suatu cara untuk memberikan tanda bilangan positif atau negatif dengan
0 atau 1 dalam rangkaian digital. Cara yang biasa digunakan untuk memberikan tanda pada
suatu bilangan adalah menggunakan MSB (Most Significant Bit) dari data bilangan sebagai
bit tanda dan menggunakan sisa bit-bit data bilangan itu untuk menyatakan ukuran atau
besarnya. Perjanjian yang sudah lazim adalah bahwa 0 sebagai bit tanda untuk menyatakan
bilangan positif dan 1 sebagai bit tanda untuk menyatakan suatu bilangan negatif. Untuk
memperjelas perhatikan gambar dibawah ini.



                        A 6A 5       A4       A3       A2        A 1 A0
                                 0        1            1         0         1    0   0
                                                                                         = +52

                          Bit tanda                         Besar bilangan




                        B6       B5 B4         B3       B2        B1       B0
                                 1        0        1         1         1        1   1
                                                                                         = -31
Bit tanda         Besar bilangan

       Dalam suatu memori A berisi bit-bit 0110100. MSB atau bit paling kiri (A6) adalah 0
sebagai bit tanda bahwa bilangan tersebut positif. Enam bit sisanya menyatakan besar
bilangan, 110100 yang setara dengan desimal 52. Jadi bilangan didalam memori A adalah
+52. Pada memori Bberisi 1011111. MSB atau bit paling kiri (B6) adalah 1 sebagai bit tanda
bahwa bilangan tersebut negatif. Enam bit sisanya, 011111, menyatakan besarnya bilangan
yang setara dengan desimal 31. Jadi bilangan di dalam memori B adalah -31.

       Untuk bilangan positif, bit-bit sisanya (selain bit tanda) selalu menyatakan besar
bilangan biner tersebut. Sedangkan pada bilangan negatif, ada banyak cara untuk
menyatakan besarnya. Salah satu cara dikenal sebagai komplemen 2. Cara tersebut dipilih
karena dalam mesin digital modern banyak yang menggunakannya. Komplemen 2 dari suatu
bilangan biner dibentuk dengan cara menginversi (0 menjadi 1 dan 1 menjadi 0) setiap bit
data dan kemudian menambah hasil inversi itu dengan 1. Berikut contoh cara untuk
menginversi

              +7                   0000111

              Inversinya           1111000

              Tambahan             1

                                           +

              Komplemen2 11111001

                            Bit tanda (negatif)

       Untuk membuat rangkain penginversi dapat kita lihat kembali gerbang EX-OR, yaitu
0+0=0, 0+1=1, 1+0=1, dan 1+1=0, maka menginversi suatu bilangan biner dapat dilakukan
dengan gerbang EX-OR sebanyak n buah. Sedangkan untuk penambahan dengan 1, dapat
menggunakan rangkaian penjumlah seperti yang telah dibahas.
A0
                                         A0



       A1                                A1

       A2
                                         A2



       A3
                                         A3




       Untuk mempelajari cara pengurangan bilangan biner ingat kembali prinsip hitung
bahwa pengurangan adalah penjumlahan dengan bilangan negatif, dan prinsip tersebut juga
berlaku pada bilangan biner. Contohnya pengurangan 3 dan 7 dengan menambahkan
negatif 3 pada 7 dengan memanfaatkan IC 7483.

       7 – 3 = 7 + (-3)

            = (-3) + 7

            =4

       Pertama membuat -3 dalam bentuk biner 4 bit dengan cara komplemen 2, hasilnya
adalah 1101 dengan MSB 1 merupakan bit tanda bahwa bilangan tersebut adalah negatif.
Sedangkan 7 dinyatakan sebagai 0111, dengan MSB 0 sebagai bit tanda bilangan positif.
Bilangan 1101 diumpankan kemasukan A3A2 A1A0 dan 0111 ke B3B2B1B0 pada IC 7483. Hasil
proses itu muncul pada keluaran S3S2S1S0 sebagai 0100. Proses lengkapnya adalah

       +3                 0011

       Inversi            1100
Tambah             1

                              +

       -3              1101 ( menurut komplemen 2)

Selanjutnya

       +7              0111

       -3 1101

                              +

                     10100



                          Bit tanda (positif)

                      Diabaikan karena bilangan-bilangan itu hanya dinyatakan dalam 4 bit.

Sedangkan diagram dari proses di atas seperti gambar dibawah ini

                                                1   1 0    1     = -3

                                                A 3 A2 A1 A0


                   Penjumlahan paralel 4 bit IC 7483
   1                                                              0



                 S3 S2 S1 S0                    B3 B2 B1 B0

                                                0 1 1     1    = +7

                 0 1 0 0 =+4 (hasil operasi)

Diatas adalah salah satu cara operasi pengurangan bilangan biner dan masih ada lagi cara
lain untuk operasi pengurangan bilangan biner yang dapat dipelajari.

More Related Content

What's hot

Rangkaian penyearah
Rangkaian penyearahRangkaian penyearah
Rangkaian penyearah
Khairul Jakfar
 
Rangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik ResonansiRangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik ResonansiFauzi Nugroho
 
Dioda
DiodaDioda
Dioda
Yuda Prasetya
 
Artikel Counter sinkron dan asinkron
Artikel Counter sinkron dan asinkronArtikel Counter sinkron dan asinkron
Artikel Counter sinkron dan asinkron
IGustingurahKanha
 
gerbang logika dan transistor
gerbang logika dan transistor gerbang logika dan transistor
gerbang logika dan transistor
staffpengajar
 
Laporan praktikum
Laporan praktikumLaporan praktikum
Laporan praktikum
ayu purwati
 
Ii Rangkaian Listrik Fasor
Ii Rangkaian Listrik FasorIi Rangkaian Listrik Fasor
Ii Rangkaian Listrik FasorFauzi Nugroho
 
Laporan Modulo Counter
Laporan Modulo CounterLaporan Modulo Counter
Laporan Modulo Counter
Kurniawan Suganda
 
pemodelan state space
pemodelan state spacepemodelan state space
pemodelan state spaceRumah Belajar
 
Metode transformasi fourier
Metode transformasi fourierMetode transformasi fourier
Metode transformasi fourier
Regy Buana Pramana
 
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)
Fathan Hakim
 
sharing belajar OP Am elektronika dasar
sharing belajar OP Am elektronika dasarsharing belajar OP Am elektronika dasar
sharing belajar OP Am elektronika dasarRinanda S
 
Adc dan dac lanjutan
Adc dan dac lanjutanAdc dan dac lanjutan
Adc dan dac lanjutan
personal
 
konsep dasar sinyal dan sistem
konsep dasar sinyal dan sistemkonsep dasar sinyal dan sistem
konsep dasar sinyal dan sistem
rajareski ekaputra
 
Laporan 1 (adder circuit)
Laporan 1 (adder circuit)Laporan 1 (adder circuit)
Laporan 1 (adder circuit)
Nasrudin Waulat
 
Register geser
Register geserRegister geser
Register geser
University of Lampung
 
Laporan 2 penyearah gelombang penuh dengan beban tahanan murni
Laporan 2 penyearah gelombang penuh dengan beban tahanan murniLaporan 2 penyearah gelombang penuh dengan beban tahanan murni
Laporan 2 penyearah gelombang penuh dengan beban tahanan murniridwan35
 
Flip flop (maria hanifah 14708251105 & oky ristya trisnawati-14708251020)
Flip flop (maria hanifah 14708251105 & oky ristya trisnawati-14708251020)Flip flop (maria hanifah 14708251105 & oky ristya trisnawati-14708251020)
Flip flop (maria hanifah 14708251105 & oky ristya trisnawati-14708251020)
IPA 2014
 
Fluks listrik, hukum gauss, dan teorema divergensi.
Fluks listrik, hukum gauss, dan teorema divergensi.Fluks listrik, hukum gauss, dan teorema divergensi.
Fluks listrik, hukum gauss, dan teorema divergensi.
Satria Wijaya
 
Laporan praktikum multivibrator
Laporan praktikum multivibratorLaporan praktikum multivibrator
Laporan praktikum multivibrator
kukuhruyuk15
 

What's hot (20)

Rangkaian penyearah
Rangkaian penyearahRangkaian penyearah
Rangkaian penyearah
 
Rangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik ResonansiRangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik Resonansi
 
Dioda
DiodaDioda
Dioda
 
Artikel Counter sinkron dan asinkron
Artikel Counter sinkron dan asinkronArtikel Counter sinkron dan asinkron
Artikel Counter sinkron dan asinkron
 
gerbang logika dan transistor
gerbang logika dan transistor gerbang logika dan transistor
gerbang logika dan transistor
 
Laporan praktikum
Laporan praktikumLaporan praktikum
Laporan praktikum
 
Ii Rangkaian Listrik Fasor
Ii Rangkaian Listrik FasorIi Rangkaian Listrik Fasor
Ii Rangkaian Listrik Fasor
 
Laporan Modulo Counter
Laporan Modulo CounterLaporan Modulo Counter
Laporan Modulo Counter
 
pemodelan state space
pemodelan state spacepemodelan state space
pemodelan state space
 
Metode transformasi fourier
Metode transformasi fourierMetode transformasi fourier
Metode transformasi fourier
 
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)
 
sharing belajar OP Am elektronika dasar
sharing belajar OP Am elektronika dasarsharing belajar OP Am elektronika dasar
sharing belajar OP Am elektronika dasar
 
Adc dan dac lanjutan
Adc dan dac lanjutanAdc dan dac lanjutan
Adc dan dac lanjutan
 
konsep dasar sinyal dan sistem
konsep dasar sinyal dan sistemkonsep dasar sinyal dan sistem
konsep dasar sinyal dan sistem
 
Laporan 1 (adder circuit)
Laporan 1 (adder circuit)Laporan 1 (adder circuit)
Laporan 1 (adder circuit)
 
Register geser
Register geserRegister geser
Register geser
 
Laporan 2 penyearah gelombang penuh dengan beban tahanan murni
Laporan 2 penyearah gelombang penuh dengan beban tahanan murniLaporan 2 penyearah gelombang penuh dengan beban tahanan murni
Laporan 2 penyearah gelombang penuh dengan beban tahanan murni
 
Flip flop (maria hanifah 14708251105 & oky ristya trisnawati-14708251020)
Flip flop (maria hanifah 14708251105 & oky ristya trisnawati-14708251020)Flip flop (maria hanifah 14708251105 & oky ristya trisnawati-14708251020)
Flip flop (maria hanifah 14708251105 & oky ristya trisnawati-14708251020)
 
Fluks listrik, hukum gauss, dan teorema divergensi.
Fluks listrik, hukum gauss, dan teorema divergensi.Fluks listrik, hukum gauss, dan teorema divergensi.
Fluks listrik, hukum gauss, dan teorema divergensi.
 
Laporan praktikum multivibrator
Laporan praktikum multivibratorLaporan praktikum multivibrator
Laporan praktikum multivibrator
 

Viewers also liked

Logika biner (aljabar boolean, gerbang logika)
Logika biner (aljabar boolean, gerbang logika)Logika biner (aljabar boolean, gerbang logika)
Logika biner (aljabar boolean, gerbang logika)
Aravir Rose
 
MAKALAH SISTEM KONVERTER KODE DAN ADDER
MAKALAH SISTEM KONVERTER KODE DAN ADDER MAKALAH SISTEM KONVERTER KODE DAN ADDER
MAKALAH SISTEM KONVERTER KODE DAN ADDER Dionisius Kristanto
 
Naskah soal un bahasa indonesia smk 2013 (4 paket soal) pak anang.blogspot.com
Naskah soal un bahasa indonesia smk 2013 (4 paket soal) pak anang.blogspot.comNaskah soal un bahasa indonesia smk 2013 (4 paket soal) pak anang.blogspot.com
Naskah soal un bahasa indonesia smk 2013 (4 paket soal) pak anang.blogspot.comAlvino ChikymiZie
 
Tabel padanan bilangan Desimal, Biner, Oktal dan Heksadesimal
Tabel padanan bilangan Desimal, Biner, Oktal dan HeksadesimalTabel padanan bilangan Desimal, Biner, Oktal dan Heksadesimal
Tabel padanan bilangan Desimal, Biner, Oktal dan HeksadesimalMustahal SSi
 
SOAL PAKET B UAS BAHASA INGGRIS
SOAL PAKET B UAS BAHASA INGGRISSOAL PAKET B UAS BAHASA INGGRIS
SOAL PAKET B UAS BAHASA INGGRISAdelle Brownsky
 
Aritmatika penjumlahan dan pengurangan bilangan biner presentasi
Aritmatika penjumlahan dan pengurangan bilangan biner presentasiAritmatika penjumlahan dan pengurangan bilangan biner presentasi
Aritmatika penjumlahan dan pengurangan bilangan biner presentasi
taki92
 
Materi Rangkaian Digital I
Materi Rangkaian Digital IMateri Rangkaian Digital I
Materi Rangkaian Digital IAmien Nuryanto
 
Latihan Soal UNAS Matematika SMK
Latihan Soal UNAS Matematika SMKLatihan Soal UNAS Matematika SMK
Latihan Soal UNAS Matematika SMK
Yunita Siswanti
 
soal uan matematika tehnik smk beserta pembahasannya
soal uan matematika tehnik smk beserta pembahasannyasoal uan matematika tehnik smk beserta pembahasannya
soal uan matematika tehnik smk beserta pembahasannya
heri baskoro
 
Soal dan Pembahasan UN Bahasa Indonesia SMK
Soal dan Pembahasan UN Bahasa Indonesia SMKSoal dan Pembahasan UN Bahasa Indonesia SMK
Soal dan Pembahasan UN Bahasa Indonesia SMK
Sahman Kaelani
 
Pembahasan soal uas bersama mtk teknik kelas xii des. 14 by Pak Sukani
Pembahasan soal uas bersama mtk teknik kelas xii des. 14 by Pak SukaniPembahasan soal uas bersama mtk teknik kelas xii des. 14 by Pak Sukani
Pembahasan soal uas bersama mtk teknik kelas xii des. 14 by Pak Sukani
sukani
 

Viewers also liked (13)

Pertemuan 6 orkom
Pertemuan 6 orkomPertemuan 6 orkom
Pertemuan 6 orkom
 
Logika biner (aljabar boolean, gerbang logika)
Logika biner (aljabar boolean, gerbang logika)Logika biner (aljabar boolean, gerbang logika)
Logika biner (aljabar boolean, gerbang logika)
 
MAKALAH SISTEM KONVERTER KODE DAN ADDER
MAKALAH SISTEM KONVERTER KODE DAN ADDER MAKALAH SISTEM KONVERTER KODE DAN ADDER
MAKALAH SISTEM KONVERTER KODE DAN ADDER
 
Naskah soal un bahasa indonesia smk 2013 (4 paket soal) pak anang.blogspot.com
Naskah soal un bahasa indonesia smk 2013 (4 paket soal) pak anang.blogspot.comNaskah soal un bahasa indonesia smk 2013 (4 paket soal) pak anang.blogspot.com
Naskah soal un bahasa indonesia smk 2013 (4 paket soal) pak anang.blogspot.com
 
Tabel padanan bilangan Desimal, Biner, Oktal dan Heksadesimal
Tabel padanan bilangan Desimal, Biner, Oktal dan HeksadesimalTabel padanan bilangan Desimal, Biner, Oktal dan Heksadesimal
Tabel padanan bilangan Desimal, Biner, Oktal dan Heksadesimal
 
SOAL PAKET B UAS BAHASA INGGRIS
SOAL PAKET B UAS BAHASA INGGRISSOAL PAKET B UAS BAHASA INGGRIS
SOAL PAKET B UAS BAHASA INGGRIS
 
Aritmatika penjumlahan dan pengurangan bilangan biner presentasi
Aritmatika penjumlahan dan pengurangan bilangan biner presentasiAritmatika penjumlahan dan pengurangan bilangan biner presentasi
Aritmatika penjumlahan dan pengurangan bilangan biner presentasi
 
Materi Rangkaian Digital I
Materi Rangkaian Digital IMateri Rangkaian Digital I
Materi Rangkaian Digital I
 
Binary parallel adder
Binary parallel adderBinary parallel adder
Binary parallel adder
 
Latihan Soal UNAS Matematika SMK
Latihan Soal UNAS Matematika SMKLatihan Soal UNAS Matematika SMK
Latihan Soal UNAS Matematika SMK
 
soal uan matematika tehnik smk beserta pembahasannya
soal uan matematika tehnik smk beserta pembahasannyasoal uan matematika tehnik smk beserta pembahasannya
soal uan matematika tehnik smk beserta pembahasannya
 
Soal dan Pembahasan UN Bahasa Indonesia SMK
Soal dan Pembahasan UN Bahasa Indonesia SMKSoal dan Pembahasan UN Bahasa Indonesia SMK
Soal dan Pembahasan UN Bahasa Indonesia SMK
 
Pembahasan soal uas bersama mtk teknik kelas xii des. 14 by Pak Sukani
Pembahasan soal uas bersama mtk teknik kelas xii des. 14 by Pak SukaniPembahasan soal uas bersama mtk teknik kelas xii des. 14 by Pak Sukani
Pembahasan soal uas bersama mtk teknik kelas xii des. 14 by Pak Sukani
 

Similar to sistem digital-Rangkaian penjumlah

Pert. 9 adder and substractor
Pert. 9 adder and substractorPert. 9 adder and substractor
Pert. 9 adder and substractor
AbdulRosyid63
 
Logika kombinasi dalam kemasan ic 2
Logika kombinasi dalam kemasan ic 2Logika kombinasi dalam kemasan ic 2
Logika kombinasi dalam kemasan ic 2Tenia Wahyuningrum
 
Modul 4 -_alu
Modul 4 -_aluModul 4 -_alu
Modul 4 -_alumokasih
 
5 elektronika digital
5 elektronika digital5 elektronika digital
5 elektronika digital
schlamhaff
 
Bab 6 adder
Bab 6 adderBab 6 adder
Bab 6 adder
personal
 
XOR Logic gate
XOR Logic gateXOR Logic gate
XOR Logic gate
S N M P Simamora
 
Ripte (ranguman ilmu pengetahuan teknik elektro)
Ripte (ranguman ilmu pengetahuan teknik elektro)Ripte (ranguman ilmu pengetahuan teknik elektro)
Ripte (ranguman ilmu pengetahuan teknik elektro)
Rizky Putra
 
Presentation1 tgs111
Presentation1 tgs111Presentation1 tgs111
Presentation1 tgs111Sii Frc
 
Pertemuan 3 organisasi_komputer_logika_digital
Pertemuan 3 organisasi_komputer_logika_digitalPertemuan 3 organisasi_komputer_logika_digital
Pertemuan 3 organisasi_komputer_logika_digital
said zulhelmi
 
Ayu purwati
Ayu purwatiAyu purwati
Ayu purwati
ayu purwati
 
Pertemuan 3a Rangkaian Aritmatik-Half n Full Adder
Pertemuan 3a   Rangkaian Aritmatik-Half n Full AdderPertemuan 3a   Rangkaian Aritmatik-Half n Full Adder
Pertemuan 3a Rangkaian Aritmatik-Half n Full Adder
ahmad haidaroh
 
Teori pendukung [introduction to algoritm]
Teori pendukung [introduction to algoritm]Teori pendukung [introduction to algoritm]
Teori pendukung [introduction to algoritm]
Fazar Ikhwan Guntara
 
Gerbang logika word
Gerbang logika wordGerbang logika word
Gerbang logika wordEko Supriyadi
 
Course 3-gerbang-logika-dan-aljabar-boole
Course 3-gerbang-logika-dan-aljabar-booleCourse 3-gerbang-logika-dan-aljabar-boole
Course 3-gerbang-logika-dan-aljabar-boole
Nandar Jhon
 
Rangkaian logika kombinasi (cont
Rangkaian logika kombinasi (contRangkaian logika kombinasi (cont
Rangkaian logika kombinasi (contTenia Wahyuningrum
 
Pertemuan 5 gerbang logika dasar n bentukan
Pertemuan 5   gerbang logika dasar n bentukanPertemuan 5   gerbang logika dasar n bentukan
Pertemuan 5 gerbang logika dasar n bentukan
ahmad haidaroh
 

Similar to sistem digital-Rangkaian penjumlah (20)

Pert. 9 adder and substractor
Pert. 9 adder and substractorPert. 9 adder and substractor
Pert. 9 adder and substractor
 
Logika kombinasi dalam kemasan ic 2
Logika kombinasi dalam kemasan ic 2Logika kombinasi dalam kemasan ic 2
Logika kombinasi dalam kemasan ic 2
 
Modul 4 -_alu
Modul 4 -_aluModul 4 -_alu
Modul 4 -_alu
 
5 elektronika digital
5 elektronika digital5 elektronika digital
5 elektronika digital
 
Bab 6 adder
Bab 6 adderBab 6 adder
Bab 6 adder
 
XOR Logic gate
XOR Logic gateXOR Logic gate
XOR Logic gate
 
Ripte (ranguman ilmu pengetahuan teknik elektro)
Ripte (ranguman ilmu pengetahuan teknik elektro)Ripte (ranguman ilmu pengetahuan teknik elektro)
Ripte (ranguman ilmu pengetahuan teknik elektro)
 
Presentation1 tgs111
Presentation1 tgs111Presentation1 tgs111
Presentation1 tgs111
 
Pertemuan 3 organisasi_komputer_logika_digital
Pertemuan 3 organisasi_komputer_logika_digitalPertemuan 3 organisasi_komputer_logika_digital
Pertemuan 3 organisasi_komputer_logika_digital
 
Logika
LogikaLogika
Logika
 
Logika
LogikaLogika
Logika
 
Aritmatika biner
Aritmatika binerAritmatika biner
Aritmatika biner
 
Ayu purwati
Ayu purwatiAyu purwati
Ayu purwati
 
Pertemuan 3a Rangkaian Aritmatik-Half n Full Adder
Pertemuan 3a   Rangkaian Aritmatik-Half n Full AdderPertemuan 3a   Rangkaian Aritmatik-Half n Full Adder
Pertemuan 3a Rangkaian Aritmatik-Half n Full Adder
 
Teori pendukung [introduction to algoritm]
Teori pendukung [introduction to algoritm]Teori pendukung [introduction to algoritm]
Teori pendukung [introduction to algoritm]
 
Gerbang logika word
Gerbang logika wordGerbang logika word
Gerbang logika word
 
Course 3-gerbang-logika-dan-aljabar-boole
Course 3-gerbang-logika-dan-aljabar-booleCourse 3-gerbang-logika-dan-aljabar-boole
Course 3-gerbang-logika-dan-aljabar-boole
 
Rangkaian logika kombinasi (cont
Rangkaian logika kombinasi (contRangkaian logika kombinasi (cont
Rangkaian logika kombinasi (cont
 
Pertemuan 5 gerbang logika dasar n bentukan
Pertemuan 5   gerbang logika dasar n bentukanPertemuan 5   gerbang logika dasar n bentukan
Pertemuan 5 gerbang logika dasar n bentukan
 
Bab 2 gerbang logika
Bab 2   gerbang logikaBab 2   gerbang logika
Bab 2 gerbang logika
 

More from Dhiah Febri

Manajemn peserta didik
Manajemn peserta didikManajemn peserta didik
Manajemn peserta didikDhiah Febri
 
Makalah perkembangan masa prenatal hingga bayi
Makalah perkembangan masa prenatal hingga bayiMakalah perkembangan masa prenatal hingga bayi
Makalah perkembangan masa prenatal hingga bayiDhiah Febri
 
Makalah pendekatan pembelajaran
Makalah pendekatan pembelajaranMakalah pendekatan pembelajaran
Makalah pendekatan pembelajaranDhiah Febri
 
Makalah kajian fisika sekolah
Makalah kajian fisika sekolahMakalah kajian fisika sekolah
Makalah kajian fisika sekolah
Dhiah Febri
 
Pengaruh jenis fluida sebagai medium perambatan
Pengaruh jenis fluida sebagai medium perambatanPengaruh jenis fluida sebagai medium perambatan
Pengaruh jenis fluida sebagai medium perambatan
Dhiah Febri
 
Peta konsep fis.zat padat
Peta konsep fis.zat padatPeta konsep fis.zat padat
Peta konsep fis.zat padatDhiah Febri
 
Presentation kelembaban udara
Presentation kelembaban udaraPresentation kelembaban udara
Presentation kelembaban udara
Dhiah Febri
 
Presentation gempa bumi
Presentation gempa bumiPresentation gempa bumi
Presentation gempa bumi
Dhiah Febri
 
Presentasi evolusi bintang
Presentasi evolusi bintangPresentasi evolusi bintang
Presentasi evolusi bintang
Dhiah Febri
 
Pergerakan lempeng di kerak bumi
Pergerakan lempeng di kerak bumiPergerakan lempeng di kerak bumi
Pergerakan lempeng di kerak bumi
Dhiah Febri
 

More from Dhiah Febri (10)

Manajemn peserta didik
Manajemn peserta didikManajemn peserta didik
Manajemn peserta didik
 
Makalah perkembangan masa prenatal hingga bayi
Makalah perkembangan masa prenatal hingga bayiMakalah perkembangan masa prenatal hingga bayi
Makalah perkembangan masa prenatal hingga bayi
 
Makalah pendekatan pembelajaran
Makalah pendekatan pembelajaranMakalah pendekatan pembelajaran
Makalah pendekatan pembelajaran
 
Makalah kajian fisika sekolah
Makalah kajian fisika sekolahMakalah kajian fisika sekolah
Makalah kajian fisika sekolah
 
Pengaruh jenis fluida sebagai medium perambatan
Pengaruh jenis fluida sebagai medium perambatanPengaruh jenis fluida sebagai medium perambatan
Pengaruh jenis fluida sebagai medium perambatan
 
Peta konsep fis.zat padat
Peta konsep fis.zat padatPeta konsep fis.zat padat
Peta konsep fis.zat padat
 
Presentation kelembaban udara
Presentation kelembaban udaraPresentation kelembaban udara
Presentation kelembaban udara
 
Presentation gempa bumi
Presentation gempa bumiPresentation gempa bumi
Presentation gempa bumi
 
Presentasi evolusi bintang
Presentasi evolusi bintangPresentasi evolusi bintang
Presentasi evolusi bintang
 
Pergerakan lempeng di kerak bumi
Pergerakan lempeng di kerak bumiPergerakan lempeng di kerak bumi
Pergerakan lempeng di kerak bumi
 

Recently uploaded

Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
lastri261
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
RinawatiRinawati10
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
WILDANREYkun
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
TarkaTarka
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
haryonospdsd011
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
yuniarmadyawati361
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
heridawesty4
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 

Recently uploaded (20)

Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 

sistem digital-Rangkaian penjumlah

  • 1. Rangkaian Penjumlah (adder) Adder adalah rangkaian penjumlah bilangan. Ada dua macam adder, yaitu half adder dan full adder. Half adder dapat melakukan penjumlahan 1 bit data dengan 2 input, kemudian full adder disusun dari 2 buah half adder. Full adder dapat melakukan penjumlahan lebih dari 1 bit data dengan 2 input dan 1 carry in. sehingga dengan adanya carry in dan out dalam full adder, maka full adder dapat digunakan untuk menjumlah beberapa bit sesuai yang diinginkan. 1. Rangkaian penjumlah paro (Half adder atau HA) Half adder suatu rangkaian penjumlahan system bilangan biner yang paling sederahana. Rangkaian ini hanya dapat digunakan untuk operasi penjumlahan data bilangan biner sampai 1 bit saja. Rangkaian half adder adalah bukti kebenaran penjumlahan bilangan biner 2 input, yang memiliki 2 input dan 1 output hasil penjumlahan (Sum) dan 1 output sisa penjumlahan (Carry) dengan penjelasan pada table berikut : Tabel kebenaran dari penjumlahan paro. Masukan Keluaran A B Junmlah (s) Simpanan (C) 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 Digit yang dijimlahkan EX-OR AND Berdasarkan tabel bagian keluaran rangkaian yang akan kita susun terdiri dari jumlah dalam (S) dan simpanan (C). Ternyata kedua kolom keluaran itu dapat dihasilkan dengan ,menggunakan gerbang logika sebagai berikut : a. Kolom jumlah (S) meruapakan keluaran dari gerbang EX-OR. Ingat kembali pada keluaran gerbang EX-OR akan 1 (Tinggi) ketika masukannya tidak sama 1, tetapi 0 (rendah) pada saat kedua masukannhya sama. b. Kolom simpanan (C) merupakan keluaran keluaran dari gerbang AND. Keluaran gerbang tersebut ( tinggi ) hanya apabila semua masukan 1. Secara rangkaian dapat digambar sebagai berikut :
  • 2. Rangkain penjumlahan HA diatas hanya memiliki dua terminal masukan masing – masing untuk bit yang akan dijumlahkan dan dua terminal keluaran berturut-turut untuk jumlah (S) dan simpanan (C). Secara blok diagram dapat digambar sebagai berikut : A HA Sum B Carry Rangkaian penjumlah HA hanya dapat dapat digunakan untuk menjumlahkan biner pada posisi satuan saja, artinya tidak dapat digunakan untuk menjumlahkan posis duaan, empatan, delapanan, dst. Hal ini disebabkan karena rangkain penjumlah tadi tidak memilikki masukan untuk simpanan hasil penjumlahan dari posisi sebelumnya. 2. Rangkain Penjumlahan Penuh (Full Adder atau FA) Rangkaian full adder dapat digunakan untuk menjumlahkan bilangan biner yang lebih dari 1 bit. Ciri pokok dari full adder dibandingkan dengan half adder terletak pada jenis/ jumlah masukan. Rangkaian full adder adalah bukti kebenaran penjumlahan bilangan biner 3 input, yang memiliki 2 input, 1 carry input, 1 output hasil penjumlahan (Sum) dan 1 output sisa penjumlahan (Carry) dengan penjelasan pada table berikut : Tabel kebenaran Masukan Keluaran Baris ke- A B Ci S Co 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 2 0 1 0 1 0 3 0 1 1 0 1 4 1 0 0 1 0 5 1 0 1 0 1 6 1 1 0 0 1 7 1 1 1 1 1
  • 3. Oleh karena terdapat dua keluaran, kita akan merancang rangkaian untuk setiap keluaran secara individual. Berdasarkan tabel diatas, dapat kita turunkan ke dala peta karnough untuk kedua keluaran. AB A’B’ A’B AB AB’ C C 0 1 0 1 C’ 1 0 1 0 Tabel keluaran Jumlah (S) Sum = A. B’.Cin’ + A’.B’.Cin + A.B.C +A’.B.Cin’ = B’(A.Cin’ +A’.Cin) + B(A.Cin + A’.Cin’) = B’ ( A + Cin) + B ( A + Cin)’ = B+ (A + Cin) AB A’B’ A’B AB AB’ C C 1 1 0 1 C’ 1 0 0 0 Co = A.Cin + B.Cin + A.B Rangkaian half adder terdiri dari gerbang XOR dan AND memiliki 2 input dan 2 output, sedangkan full adder terdiri dari 2 half adder yang dirangkai menjadi 1, full adder memiliki 3 input dan 2 output, rangkaian full adder dapat disusun berlapis lapis sesuai keinginan, setiap full adder hanya berfungsi untuk menjumlahkan 1 bit data. Pada operasi penjumlahan 4 bit cukup dengan menggunakan 4 buah full adder sudah bisa dilakukan. Dengan memberikan logika 0 pada carry in dan pada 4 buah gerbang XOR pada input A. Namun dalam praktisnya, lebig efesian menggunakan 8 full adder yang disusun bertingkat, karena lebih praktis untuk perasi penjumlahan dan pengurangan dengan
  • 4. pengoprasian saklar pada carry in untuk operasi penjumlahan dengan memberikan logika 0 dan operasi pengurangan dengan memberikan logika 1. Ketika dua masukan menghasilkan nilai satu pada half adder atau paruh dari full adder pertama, hasilnya akan kembali dijumlahkan dengan carry yang ada. Jika carry bernilai satu maka ia akan menghasilkan keluaran akhir bernilai nol, namun menghasilkan carry out yang bernilai satu, dan jika carry in bernilai nol maka ia akan menghasilkan keluaran akhir satu dengan carry out bernilai nol. Lain halnya ketika kedua masukan pada paruh full adder pertama menghasilkan nilai nol karena inputnya sama-sama satu, maka carry out untuk paruh pertama half adder adalah satu, penjumlahan paruh pertama yang menghasilkan nol akan kembali dijumlahkan dengan carry in yang ada, yang jika bernilai satu maka hasil penjumlahannya adalah satu dan memiliki carry out satu dari penjumlahan input pertama. Untuk menghitung carry out pada full adder digunakan sebuah gerbang OR yang menghubungkan penghitung carry out dari half adder pertama dan kedua. Maksudnya bahwa entah paruh pertama atau kedua yang menghasilkan carry out maka akan dianggap sebagai carry out, dan dianggap satu meski kedua gerbang AND yang digunakan untuk menghitung carry out sama-sama bernilai satu. Penjumlah Sejajar (Paralel) Satu rangkaian penjumlah paro dan beberapa penjumlah penuh dapat disusun menjadi rangkaian penjumlah paralel yang dapat menjumlahkan bilangan – bilangan dengan bit besar (lebih dari 1 bit). Penjumlah paro (HA) pada gambar diatas dapat digantikan dengan penjumlah penuh (FA1) yang terminal simpanan m asukannya (Ci) dibuat (rendah).
  • 5. Rangkaian penjumlah paralel banyak tersedia dalam bentuk rangkaian terpadu (IC). Salah satu yang terkenal adalah dikemas sebagai rangkaian penjumlah paralel 4 bit yang didalamnya terdiri dari 4 buah penjumlkah penuh. Untuk jenis TTL IC tersebut berseri 7483 dan juga 74283, sedangkan jenis CMOS adalah 4008. Gambar dibawah ini memperlihatkan simbol dari penjumlahan paralel 4 bit yang dikemas dalam IC 7483. Masukan-masukan pada IC tersebut untuk dua bilangan masing-masing 4 bit yuaitu A3,aA2,A1,A0, dan B3, B2, B1, B0 serta simpanan Ci. Sedangkan keluarannya adalah bit-bit hasil penjumlahan S3,S2, S1,S0 dansimpanannya Co. A 3 A2 A1 A0 Penjumlahan paralel 4 bit IC 7483 1 Ci S3 S2 S1 S0 B3 B2 B1 B0 Rangkaian Pengurang Diperlukan suatu cara untuk memberikan tanda bilangan positif atau negatif dengan 0 atau 1 dalam rangkaian digital. Cara yang biasa digunakan untuk memberikan tanda pada suatu bilangan adalah menggunakan MSB (Most Significant Bit) dari data bilangan sebagai bit tanda dan menggunakan sisa bit-bit data bilangan itu untuk menyatakan ukuran atau besarnya. Perjanjian yang sudah lazim adalah bahwa 0 sebagai bit tanda untuk menyatakan bilangan positif dan 1 sebagai bit tanda untuk menyatakan suatu bilangan negatif. Untuk memperjelas perhatikan gambar dibawah ini. A 6A 5 A4 A3 A2 A 1 A0 0 1 1 0 1 0 0 = +52 Bit tanda Besar bilangan B6 B5 B4 B3 B2 B1 B0 1 0 1 1 1 1 1 = -31
  • 6. Bit tanda Besar bilangan Dalam suatu memori A berisi bit-bit 0110100. MSB atau bit paling kiri (A6) adalah 0 sebagai bit tanda bahwa bilangan tersebut positif. Enam bit sisanya menyatakan besar bilangan, 110100 yang setara dengan desimal 52. Jadi bilangan didalam memori A adalah +52. Pada memori Bberisi 1011111. MSB atau bit paling kiri (B6) adalah 1 sebagai bit tanda bahwa bilangan tersebut negatif. Enam bit sisanya, 011111, menyatakan besarnya bilangan yang setara dengan desimal 31. Jadi bilangan di dalam memori B adalah -31. Untuk bilangan positif, bit-bit sisanya (selain bit tanda) selalu menyatakan besar bilangan biner tersebut. Sedangkan pada bilangan negatif, ada banyak cara untuk menyatakan besarnya. Salah satu cara dikenal sebagai komplemen 2. Cara tersebut dipilih karena dalam mesin digital modern banyak yang menggunakannya. Komplemen 2 dari suatu bilangan biner dibentuk dengan cara menginversi (0 menjadi 1 dan 1 menjadi 0) setiap bit data dan kemudian menambah hasil inversi itu dengan 1. Berikut contoh cara untuk menginversi +7 0000111 Inversinya 1111000 Tambahan 1 + Komplemen2 11111001 Bit tanda (negatif) Untuk membuat rangkain penginversi dapat kita lihat kembali gerbang EX-OR, yaitu 0+0=0, 0+1=1, 1+0=1, dan 1+1=0, maka menginversi suatu bilangan biner dapat dilakukan dengan gerbang EX-OR sebanyak n buah. Sedangkan untuk penambahan dengan 1, dapat menggunakan rangkaian penjumlah seperti yang telah dibahas.
  • 7. A0 A0 A1 A1 A2 A2 A3 A3 Untuk mempelajari cara pengurangan bilangan biner ingat kembali prinsip hitung bahwa pengurangan adalah penjumlahan dengan bilangan negatif, dan prinsip tersebut juga berlaku pada bilangan biner. Contohnya pengurangan 3 dan 7 dengan menambahkan negatif 3 pada 7 dengan memanfaatkan IC 7483. 7 – 3 = 7 + (-3) = (-3) + 7 =4 Pertama membuat -3 dalam bentuk biner 4 bit dengan cara komplemen 2, hasilnya adalah 1101 dengan MSB 1 merupakan bit tanda bahwa bilangan tersebut adalah negatif. Sedangkan 7 dinyatakan sebagai 0111, dengan MSB 0 sebagai bit tanda bilangan positif. Bilangan 1101 diumpankan kemasukan A3A2 A1A0 dan 0111 ke B3B2B1B0 pada IC 7483. Hasil proses itu muncul pada keluaran S3S2S1S0 sebagai 0100. Proses lengkapnya adalah +3 0011 Inversi 1100
  • 8. Tambah 1 + -3 1101 ( menurut komplemen 2) Selanjutnya +7 0111 -3 1101 + 10100 Bit tanda (positif) Diabaikan karena bilangan-bilangan itu hanya dinyatakan dalam 4 bit. Sedangkan diagram dari proses di atas seperti gambar dibawah ini 1 1 0 1 = -3 A 3 A2 A1 A0 Penjumlahan paralel 4 bit IC 7483 1 0 S3 S2 S1 S0 B3 B2 B1 B0 0 1 1 1 = +7 0 1 0 0 =+4 (hasil operasi) Diatas adalah salah satu cara operasi pengurangan bilangan biner dan masih ada lagi cara lain untuk operasi pengurangan bilangan biner yang dapat dipelajari.