SlideShare a Scribd company logo
PENGARUH JENIS FLUIDA TERHADAP BESARNYA INDUKSI MAGNETIK
                     PADA SOLENOIDA BERARUS LISTRIK




A. Latar Belakang Masalah
          Fisika merupakan salah satu cabang keilmuan yang mempelajari segala sesuatu
   yang ada di alam semesta ini. Sebagian besar gejala atau fenomena alam yang terjadi
   beserta asal muasal penyebab terjadinya fenomena tersebut dapat dipelajari dan ditelaah
   oleh fisika. Dapat dikatakan bahwa ilmu fisika sangat berkaitan erat dengan kehidupan
   sehari-hari. Telah banyak ilmuwan yang berhasil menemukan sebuah teori baru di bidang
   science terutama fisika dengan mekanisme penemuan yang secara alamiah mereka alami
   sehari-hari. Dari mulai Archimedes (287-212 SM) yang menemukan teori dasar dari
   hukum yang kemudian kita kenal dengan Hukum Archimedes saat ia sedang mandi,
   kemudian Isaac Newton (1642-1727) menemukan Hukum Gravitasi Umum saat ia
   melihat buah apel jatuh dari pohonnya ketika ia sedang beristirahat di bawah pohon apel,
   disusul oleh Charles Thomas Rees Wilson (1869-1959) dengan penemuannya yang kita
   kenal dengan ruang kabut Wilson saat ia melakukan pengamatan di puncak Carn Moor
   Dearg dan secara tiba-tiba terjadi halilintar dengan kilat cahaya yang menyilaukan, ( M.
   Amin Genda Padussa, 2001 : 100 ), hingga akhirnya Louis Victor Duc de Broglie (1892)
   menemukan Teori Gelombang de Broglie ketika ia diangkat menjadi petugas radio di
   menara Eiffel.
          Fisika adalah ilmu tentang alam yang kompleks ditinjau secara menyeluruh.
   Untuk mempermudah dalam mempelajari ilmu fisika, terdapat beberapa cabang ilmu
   yang salah satunya ialah listrik magnet. Magnet berasal dari kata Magnesia, yaitu nama
   dari sebuah kota kuno yang sekarang bernama Manisa di wilayah barat Turki. Sekitar
   2500 tahun yang lalu telah ditemukan di kota tersebut batu-batuan yang dapat menarik
   partikel-partikel besi. Jika sebuah besi didekatkan pada sebuah magnet maka besi tersebut
   akan tertarik oleh magnet. Magnet memiliki suatu daerah atau ruang di sekitarnya yang
   masih dipengaruhi oleh gaya magnetik yang ditimbulkannya, seperti halnya listrik.
   Daerah tersebut disebut dengan medan magnetik. ( Supiyanto, 2006 : 154 )
Di bidang listrik magnet, telah banyak penemuan yang hingga saat ini terus
dikembangkan oleh para ilmuwan. Diawali oleh Pierre de Marricourt tahun 1269 yang
menyimpulkan bahwa semua magnet seperti apapun bentuknya terdiri dari dua kutub,
yaitu kutub utara dan kutub selatan. Kedua kutub ini memiliki efek kemagnetan yang
paling kuat dibandingkan pada bagian magnet yang lain. ( Supiyanto, 2006 : 154 ). Pada
tahun 1794, Alessandro Volta menemukan bahwa gaya-gaya listrik dapat terjadi pada
sebuah logam yang disentuhkan pada suatu cairan. Kemudian pada tahun 1820, Hans
Christian Oersted melakukan eksperimen dan menemukan bahwa kawat penghantar
tegangan mempunyai pengaruh pada jarum magnet yang dapat berputar, misalnya jarum
kompas. Dari hasil penemuan Oersted tersebut, Andre Marie Ampere, seorang ilmuwan
dari perancis, melakukan penelitian lebih lanjut mengenai kemagnetan dan menemukan
bahwa kumparan bersifat seperti magnet batang, besi lunak yang berada dalam kumparan
tersebut berubah menjadi magnet yang kuat, dua penghantar yang saling berdekatan dan
berarus listrik saling mengeluarkan gaya. ( M. Amin Genda Padussa, 2001 : 73 ).
       Menyusul pada tahun 1831 seorang Michael Faraday menemukan bahwa gerakan
magnet yang mendekati atau menjauhi kumparan akan menimbulkan hubungan arus
pendek seperti halnya jika arus listrik pada kumparan disambung-putuskan. Faraday juga
menyimpulkan bahwa jika sebuah kumparan (solenoida) dialiri arus listrik dan pada salah
satu ujungnya terdapat magnet bulat yang bebas bergerak maka magnet bulat tersebut
dapat berubah kedudukannya. (Sears, F.W. dan Zemansky, 1986 : 715 dalam Kusdiarti
Aprida, 2007 : 2). Dari penyimpulan Faraday tersebut menunjukkan bahwa solenoida
berarus dapat menimbulkan garis gaya magnet di sekitar solenoida dan medan magnetik
di dalamnya. Dengan penemuan Faraday, James Clerk Maxwell membuat hipotesa bahwa
edan listrik yang berubah terhadap waktu akan menghasilkan medan magnet, sama halnya
dengan medan magnet yang berubah terhadap waktu akan menghasilkan medan listrik.
Hasil penemuan Maxwell selanjutnya disebut dengan Teori Gelombang Elektromagnetik.
       Solenoida merupakan sebuah kumparan yang terbuat dari kawat panjang yang
dililitkan pada inti besi dengan sangat rapat hingga berbentuk seperti silinder. Jika kawat
tersebut dialiri arus listrik, maka akan timbul medan magnetik untuk menghasilkan suatu
energy yang bisa mendorong inti besi agar bergerak. Poros dalam dari sebuah solenoida
adalah piston yang berbentuk silinder terbuat dari besi atau baja, yang disebut plunger.
Medan magnet yang terjadi selanjutnya memberikan kekuatan untuk plunger tersebut
sehingga menghasilkan suatu gerakan keluar-masuk seperti gerakan piston pada sepeda
motor.
         Sebuah solenoida panjang yang dililiti dengan sangat rapat, setengah dari garis-
garis medan akan muncul keluar melalui ujung-ujung solenoida dan setengahnya lagi
melalui lilitan-lilitan diantara pusat solenoida dan ujung solenoida. Garis-garis medan
magnet di dekat pusat solenoida adalah parallel, yang menunjukkan sebuah medan B
yang hamper homogeny. Jika garis edan di luar solenoida menyebar maka medan
megnetik yang dihasilkan akan lemah. Apabila solenoida lebih panjang (besar)
dibadingkan dengan diameter penampangnya dan kawat dililitkan dengan rapat, maka
medan magnet internal yang dihasilkan di dekat titik tengah dari panjang solenoida
tersebut hampir homogen pada penampang solenoida dan parallel dengan sumbu
solenoida, dan medan magnet di dekat titik tengah adalah kecil. (Young, H.D. dan
Freedman, R.A, 1999 : 350 dalam Kusdiarti Aprida, 2007 : 2).
         Solenoida merupakan sebuah inductor yang memiliki fungsi utama adalah untuk
melawan fluktuasi arus yang melewatinya. Aplikasi solenoida pada rangkaian listrik DC
salah satunya adalah untuk menghasilkan tegangan DC yang kostan terhadap fluktuasi
beban arus. Sedangkan jika solenoida berada dalam suatu rangkaian AC, salah satu
kegunaannya adalah untuk meredam atau mengurangi adanya perubahan fluktuasi arus
yang tidak diinginkan. Dari kedua fungsi tersebut, pada perkembangan selanjutnya
sebuah solenoida dapat digunakan dalam berbagai rangkaian listrik dimana prinsip kerja
solenoida telah dipadukan dengan prinsip kerja komponen-komponen lain sehingga
kegunaan dari solenoida-pun bervariasi dan tentunya dapat dimanfaatkan oleh berbagai
alat-alat elektronik yang digunakan oleh manusia.
         Telah dikembangkan sebelumnya mengenai sebuah katup solenoida yang secara
umum digunakan untuk menghasilkan energy pneumatic dan system hidrolik, untuk
mengontrol silinder, dan digunakan sebagai motor energy fluida. System irigasi sprinkler
otomatis juga menggunakan katup solenoida dengan system controller otomatis. Katup
solenoida merupakan suatu elemen control yang menggunakan fluida. Fungsi utamanya
adalah untuk mematikan dan endistribusikan suatu cairan atau bahkan campuran. Sebagai
contoh, pada mesin cuci dan mesin pencuci piring katup solenoida digunakan untuk
mengontrol masuknya air ke dalam mesin. Dalam industry paintball, katub solenoida
   (solenoida) umumnya digunakan untuk mengontrol katup yang lebih besar yang
   digunakan untuk mengontrol kompresi udara. Selain itu, fungsi lain dari solenoida di
   bidang farmakologi dan kedokteran biasanya digunakan untuk mengontrol aliran udara
   dan cairan terutama untuk patch-clamp. (http://www.scribd.com/chulundts/d/39560667-
   Solenoida).
           Dari pengembangan dan penerapan fungsi solenoida di atas, peneliti akan
   membahas mengenai pengaruh adanya fluida sebagai medium perambatan (inti
   kumparan) terhadap besarnya induksi magnetik pada solenoida berarus.


B. Identifikasi Masalah
           Berdasarkan latar belakang di atas, masalah yang dapat diidentifikasi yaitu:
    1. Garis-garis gaya magnet di sekitar solenoida akan timbul jika solenoida dialiri arus
       listrik
    2. Jumlah lilitan, diameter solenoida, kerapatan lilitan, dan besarnya kuat arus listrik
       yang dialirkan pada sebuah kumparan akan mempengaruhi kuat medan magnet yang
       ditimbulkan
    3. Medan magnet yang paling kuat berada di pusat solenoida dan besarnya akan
       menurun jika semakin mendekati ujung-ujung solenoida
    4. Fluida (zat cair) merupakan salah satu penghantar listrik yang baik
    5. Zat cair (cairan) terbagi menjadi dua jenis, yaitu elektrolit dan non-elektrolit
    6. Katup elektromekanik menggunakan fluida, baik cairan maupun gas dalam aplikasi
       fungsi kerjanya
    7. Medan magnet mempengaruhi semua partikel yang ada di dekatnya


C. Batasan Masalah
           Penelitian ini terbatas pada permasalahan mengenai pengaruh jenis fluida (zat
   cair) terhadap besarnya induksi magnetik yang dihasilkan oleh solenoida dengan
   memvariasikan jenis-jenis fluida dan besarnya kuat arus listrik yang mengalir pada
   solenoida.
D. Rumusan Masalah
          Berdasarkan identifikasi masalah dan batasan masalah yang telah dikemukakan,
   dapat dirumuskan permasalahan yang akan dibahas pada penelitian ini, yaitu seberapa
   besarkah pengaruh jenis fluida (cairan) terhadap kuat induksi magnetik yang dihasilkan
   oleh solenoida?


E. Tujuan Penelitian
          Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian
   ini adalah mengetahui pengaruh jenis fluida (cairan) terhadap kuat induksi magnetik pada
   solenoida.


F. Manfaat Penelitian
          Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk :
      1. Menambah pengetahuan peneliti mengenai fungsi solenoida baik secara umum
          maupun khusus pada sebuah rangkaian listrik
      2. Dapat digunakan sebagai instrumen untuk mendeteksi tingkat kemurnian dan
          kualitas suatu larutan
      3. Dapat menjadi teknologi alternatif untuk mendeteksi kualitas zat cair
      4. Dapat digunakan sebagai alat peraga dalam pembelajaran Fisika di SMA
      5. Dapat digunakan untuk pengembangan penelitian selanjutnya dengan ruang
          lingkup yang lebih luas
G. Desain Alat
H. Metodologi Penelitian
      a) Variabel Penelitian
               Variabel bebas : jenis fluida dan kuat arus ( I )
               Variabel terikat : besarnya induksi magnetik ( B )
               Variabel kontrol : diameter bagian dalam solenoida ( r ), banyaknya lilitan
                 ( N ), dan tegangan ( V )


      b) Objek Penelitian
                 Objek dalam penelitian ini adalah jenis-jenis fluida, dalam hal ini cairan
          yaitu air murni (aquades), minyak tanah, minyak goreng Bimoli, larutan garam,
          dan larutan gula.


      c) Instrumen Penelitian
                 Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
              Amperemeter digital
              Gaussmeter
              Solenoida dengan diameter bagian dalam batang inti 5 cm dan panjang 20
                 cm yang terbuat dari paralon
              Lilitan berupa kawat tembaga sebanyak 800 lilitan
              Fluida berupa air murni (aquades) sebanyak 600 ml
              Fluida berupa minyak tanah sebanyak 600 ml
              Fluida berupa minyak goreng Bimoli sebanyak 600 ml
              Fluida berupa larutan garam (NaCl) sebanyak 600 ml dengan konsentrasi
                 1M
              Fluida berupa larutan gula (C6H12O6) sebanyak 600 ml dengan konsentrasi
                 1M


      d) Teknik Pengumpulan Data
Data penelitian ini diperoleh dengan metode eksperimen. Adapun
langkah-langkah yang dilakukan adalah :
   1. Menyiapkan alat-alat percobaan
   2. Merangkai peralatan seperti pada desain penelitian
   3. Menghidupkan power supply
   4. Menetapkan kuat arus DC yang mengaliri solenoid pada I = 0,1 A
   5. Mengukur besarnya induksi magnetik awal pada saat solenoida belum
       terisi fluida sebanyak 10 kali pengukuran
   6. Memasukkan air murni (aquades) ke dalam kumparan (solenoida)
   7. Menetapkan kuat arus DC yang mengaliri solenoida pada I = 0,1 A
   8. Mengukur besarnya induksi magnetik yang terjadi dengan meletakkan
       sensor dari Gaussmeter di sekitar ujung atas solenoida. Melakukan
       pengukuran sebanyak 10 kali
   9. Mengulangi langkah 7 dan langkah 8 untuk I = 0,2 A, I = 0,3 A, I = 0,4 A,
       dan I = 0,5 A
   10. Mengganti fluida dengan larutan gula (C6H12O6) dan memasukkannya ke
       dalam kumparan
   11. Mengulangi langkah 7 sampai langkah 9
   12. Melakukan langkah yang sama seperti langkah 6 hingga langkah 9 untuk
       larutan garam (NaCl), minyak tanah, dan minyak goreng Bimoli
   13. Memasukkan data pada tabel penelitian.

More Related Content

What's hot

Kelompok 4(medan magnet bumi)
Kelompok 4(medan magnet bumi)Kelompok 4(medan magnet bumi)
Kelompok 4(medan magnet bumi)Nanda Reda
 
Percobaan medan magnet putar ana kinanti
Percobaan medan magnet putar ana kinantiPercobaan medan magnet putar ana kinanti
Percobaan medan magnet putar ana kinantianakinanti2
 
Laporan Praktikum Fisika Medan Magnet (Solenoida/Paku)
Laporan Praktikum Fisika Medan Magnet (Solenoida/Paku)Laporan Praktikum Fisika Medan Magnet (Solenoida/Paku)
Laporan Praktikum Fisika Medan Magnet (Solenoida/Paku)emildaemiliano
 
Teori Medan Elektromagnet (9 - 12) medan_potensial_potensiallistrik
Teori Medan Elektromagnet (9 - 12) medan_potensial_potensiallistrikTeori Medan Elektromagnet (9 - 12) medan_potensial_potensiallistrik
Teori Medan Elektromagnet (9 - 12) medan_potensial_potensiallistrikjayamartha
 
8.0 keelektromagnetan
8.0 keelektromagnetan8.0 keelektromagnetan
8.0 keelektromagnetanMrHan Physics
 
Resume Hukum Faraday
Resume Hukum FaradayResume Hukum Faraday
Resume Hukum Faradaysilvi novrian
 
Makalah fisika magnet
Makalah fisika magnetMakalah fisika magnet
Makalah fisika magnetAnnis Kenny
 
Bab4 elektromagnet
Bab4 elektromagnetBab4 elektromagnet
Bab4 elektromagnethafhiz80
 
Tugas rangkuman teknik tenaga listrik
Tugas rangkuman teknik tenaga listrikTugas rangkuman teknik tenaga listrik
Tugas rangkuman teknik tenaga listrikSylvester Saragih
 
Makalah Fisika Gelombang Elektromagnetic (Kelompok Irdan Arjulian)
Makalah Fisika Gelombang Elektromagnetic (Kelompok Irdan Arjulian)Makalah Fisika Gelombang Elektromagnetic (Kelompok Irdan Arjulian)
Makalah Fisika Gelombang Elektromagnetic (Kelompok Irdan Arjulian)Irdan Arjulian
 
Kemagnetan dan elektromagnetis
Kemagnetan dan elektromagnetisKemagnetan dan elektromagnetis
Kemagnetan dan elektromagnetisEko Supriyadi
 
Tugas fisika 16 9-2011
Tugas fisika 16 9-2011Tugas fisika 16 9-2011
Tugas fisika 16 9-2011dem00nzz
 

What's hot (19)

Kelompok 4(medan magnet bumi)
Kelompok 4(medan magnet bumi)Kelompok 4(medan magnet bumi)
Kelompok 4(medan magnet bumi)
 
Modul Listrik Magnet
Modul Listrik Magnet Modul Listrik Magnet
Modul Listrik Magnet
 
Percobaan medan magnet putar ana kinanti
Percobaan medan magnet putar ana kinantiPercobaan medan magnet putar ana kinanti
Percobaan medan magnet putar ana kinanti
 
Laporan Praktikum Fisika Medan Magnet (Solenoida/Paku)
Laporan Praktikum Fisika Medan Magnet (Solenoida/Paku)Laporan Praktikum Fisika Medan Magnet (Solenoida/Paku)
Laporan Praktikum Fisika Medan Magnet (Solenoida/Paku)
 
Teori Medan Elektromagnet (9 - 12) medan_potensial_potensiallistrik
Teori Medan Elektromagnet (9 - 12) medan_potensial_potensiallistrikTeori Medan Elektromagnet (9 - 12) medan_potensial_potensiallistrik
Teori Medan Elektromagnet (9 - 12) medan_potensial_potensiallistrik
 
8.0 keelektromagnetan
8.0 keelektromagnetan8.0 keelektromagnetan
8.0 keelektromagnetan
 
BAB VII PENUTUP
BAB VII PENUTUPBAB VII PENUTUP
BAB VII PENUTUP
 
Resume Hukum Faraday
Resume Hukum FaradayResume Hukum Faraday
Resume Hukum Faraday
 
Makalah fisika magnet
Makalah fisika magnetMakalah fisika magnet
Makalah fisika magnet
 
Makalah fisika gelombang elektromagnetik
Makalah fisika gelombang elektromagnetikMakalah fisika gelombang elektromagnetik
Makalah fisika gelombang elektromagnetik
 
induksi faraday
induksi faradayinduksi faraday
induksi faraday
 
Bab4 elektromagnet
Bab4 elektromagnetBab4 elektromagnet
Bab4 elektromagnet
 
Tugas rangkuman teknik tenaga listrik
Tugas rangkuman teknik tenaga listrikTugas rangkuman teknik tenaga listrik
Tugas rangkuman teknik tenaga listrik
 
Makalah Fisika Gelombang Elektromagnetic (Kelompok Irdan Arjulian)
Makalah Fisika Gelombang Elektromagnetic (Kelompok Irdan Arjulian)Makalah Fisika Gelombang Elektromagnetic (Kelompok Irdan Arjulian)
Makalah Fisika Gelombang Elektromagnetic (Kelompok Irdan Arjulian)
 
Kemagnetan dan elektromagnetis
Kemagnetan dan elektromagnetisKemagnetan dan elektromagnetis
Kemagnetan dan elektromagnetis
 
Hk faraday
Hk faradayHk faraday
Hk faraday
 
Kemagnetan
KemagnetanKemagnetan
Kemagnetan
 
Bab 7 magnet
Bab 7 magnetBab 7 magnet
Bab 7 magnet
 
Tugas fisika 16 9-2011
Tugas fisika 16 9-2011Tugas fisika 16 9-2011
Tugas fisika 16 9-2011
 

Similar to Pengaruh jenis fluida sebagai medium perambatan

Induksi elektromagnetik
Induksi elektromagnetikInduksi elektromagnetik
Induksi elektromagnetikBudiChel1
 
Rivo 11041036
Rivo 11041036Rivo 11041036
Rivo 1104103611041036
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnetumammuhammad27
 
Rahadi sanjaya 11041028
Rahadi sanjaya 11041028Rahadi sanjaya 11041028
Rahadi sanjaya 1104102811041028
 
13.0601.0007 dewi puspita sari
13.0601.0007  dewi puspita sari13.0601.0007  dewi puspita sari
13.0601.0007 dewi puspita sariSelvia Agueda
 
PPT MEDAN_MAGNET.pptx
PPT MEDAN_MAGNET.pptxPPT MEDAN_MAGNET.pptx
PPT MEDAN_MAGNET.pptxssuser30f942
 
ppt kemagnetan.ppt
ppt kemagnetan.pptppt kemagnetan.ppt
ppt kemagnetan.pptMahrianiSPd
 
PPT_Gelombang_Elektromagnet.pptx
PPT_Gelombang_Elektromagnet.pptxPPT_Gelombang_Elektromagnet.pptx
PPT_Gelombang_Elektromagnet.pptxFernandoManik1
 
9.1. KEMAGNETAN Up.pptx
9.1. KEMAGNETAN Up.pptx9.1. KEMAGNETAN Up.pptx
9.1. KEMAGNETAN Up.pptxShobySS
 
Gelombang elektromagnetik fisika sma
Gelombang elektromagnetik fisika smaGelombang elektromagnetik fisika sma
Gelombang elektromagnetik fisika smaAjeng Rizki Rahmawati
 
IPA Kelas 9.pptx
IPA Kelas 9.pptxIPA Kelas 9.pptx
IPA Kelas 9.pptxkurokawax
 
355352243 laporan-percobaan-fisika
355352243 laporan-percobaan-fisika355352243 laporan-percobaan-fisika
355352243 laporan-percobaan-fisikaratnacahya2
 

Similar to Pengaruh jenis fluida sebagai medium perambatan (20)

materi induksi faraday
materi induksi faradaymateri induksi faraday
materi induksi faraday
 
Microprocessor
MicroprocessorMicroprocessor
Microprocessor
 
Induksi elektromagnetik
Induksi elektromagnetikInduksi elektromagnetik
Induksi elektromagnetik
 
Kimia dasar
Kimia dasarKimia dasar
Kimia dasar
 
Rivo 11041036
Rivo 11041036Rivo 11041036
Rivo 11041036
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet
 
Rahadi sanjaya 11041028
Rahadi sanjaya 11041028Rahadi sanjaya 11041028
Rahadi sanjaya 11041028
 
Kimia dasar
Kimia dasarKimia dasar
Kimia dasar
 
13.0601.0007 dewi puspita sari
13.0601.0007  dewi puspita sari13.0601.0007  dewi puspita sari
13.0601.0007 dewi puspita sari
 
PPT MEDAN_MAGNET.pptx
PPT MEDAN_MAGNET.pptxPPT MEDAN_MAGNET.pptx
PPT MEDAN_MAGNET.pptx
 
Induksi faraday FISIKA UNNES
Induksi faraday FISIKA UNNESInduksi faraday FISIKA UNNES
Induksi faraday FISIKA UNNES
 
09 bab 8
09 bab 809 bab 8
09 bab 8
 
09 bab 8
09 bab 809 bab 8
09 bab 8
 
kls x bab 8
kls x bab 8kls x bab 8
kls x bab 8
 
ppt kemagnetan.ppt
ppt kemagnetan.pptppt kemagnetan.ppt
ppt kemagnetan.ppt
 
PPT_Gelombang_Elektromagnet.pptx
PPT_Gelombang_Elektromagnet.pptxPPT_Gelombang_Elektromagnet.pptx
PPT_Gelombang_Elektromagnet.pptx
 
9.1. KEMAGNETAN Up.pptx
9.1. KEMAGNETAN Up.pptx9.1. KEMAGNETAN Up.pptx
9.1. KEMAGNETAN Up.pptx
 
Gelombang elektromagnetik fisika sma
Gelombang elektromagnetik fisika smaGelombang elektromagnetik fisika sma
Gelombang elektromagnetik fisika sma
 
IPA Kelas 9.pptx
IPA Kelas 9.pptxIPA Kelas 9.pptx
IPA Kelas 9.pptx
 
355352243 laporan-percobaan-fisika
355352243 laporan-percobaan-fisika355352243 laporan-percobaan-fisika
355352243 laporan-percobaan-fisika
 

More from Dhiah Febri

sistem digital-Rangkaian penjumlah
sistem digital-Rangkaian penjumlahsistem digital-Rangkaian penjumlah
sistem digital-Rangkaian penjumlahDhiah Febri
 
Manajemn peserta didik
Manajemn peserta didikManajemn peserta didik
Manajemn peserta didikDhiah Febri
 
Makalah perkembangan masa prenatal hingga bayi
Makalah perkembangan masa prenatal hingga bayiMakalah perkembangan masa prenatal hingga bayi
Makalah perkembangan masa prenatal hingga bayiDhiah Febri
 
Makalah pendekatan pembelajaran
Makalah pendekatan pembelajaranMakalah pendekatan pembelajaran
Makalah pendekatan pembelajaranDhiah Febri
 
Makalah kajian fisika sekolah
Makalah kajian fisika sekolahMakalah kajian fisika sekolah
Makalah kajian fisika sekolahDhiah Febri
 
Peta konsep fis.zat padat
Peta konsep fis.zat padatPeta konsep fis.zat padat
Peta konsep fis.zat padatDhiah Febri
 
Presentation kelembaban udara
Presentation kelembaban udaraPresentation kelembaban udara
Presentation kelembaban udaraDhiah Febri
 
Presentation gempa bumi
Presentation gempa bumiPresentation gempa bumi
Presentation gempa bumiDhiah Febri
 
Presentasi evolusi bintang
Presentasi evolusi bintangPresentasi evolusi bintang
Presentasi evolusi bintangDhiah Febri
 
Pergerakan lempeng di kerak bumi
Pergerakan lempeng di kerak bumiPergerakan lempeng di kerak bumi
Pergerakan lempeng di kerak bumiDhiah Febri
 

More from Dhiah Febri (10)

sistem digital-Rangkaian penjumlah
sistem digital-Rangkaian penjumlahsistem digital-Rangkaian penjumlah
sistem digital-Rangkaian penjumlah
 
Manajemn peserta didik
Manajemn peserta didikManajemn peserta didik
Manajemn peserta didik
 
Makalah perkembangan masa prenatal hingga bayi
Makalah perkembangan masa prenatal hingga bayiMakalah perkembangan masa prenatal hingga bayi
Makalah perkembangan masa prenatal hingga bayi
 
Makalah pendekatan pembelajaran
Makalah pendekatan pembelajaranMakalah pendekatan pembelajaran
Makalah pendekatan pembelajaran
 
Makalah kajian fisika sekolah
Makalah kajian fisika sekolahMakalah kajian fisika sekolah
Makalah kajian fisika sekolah
 
Peta konsep fis.zat padat
Peta konsep fis.zat padatPeta konsep fis.zat padat
Peta konsep fis.zat padat
 
Presentation kelembaban udara
Presentation kelembaban udaraPresentation kelembaban udara
Presentation kelembaban udara
 
Presentation gempa bumi
Presentation gempa bumiPresentation gempa bumi
Presentation gempa bumi
 
Presentasi evolusi bintang
Presentasi evolusi bintangPresentasi evolusi bintang
Presentasi evolusi bintang
 
Pergerakan lempeng di kerak bumi
Pergerakan lempeng di kerak bumiPergerakan lempeng di kerak bumi
Pergerakan lempeng di kerak bumi
 

Recently uploaded

Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxEkoPutuKromo
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxkinayaptr30
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...haryonospdsd011
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxmuhammadyudiyanto55
 
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptxPresentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptxDWIHANDOYOPUTRO2
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxd2spdpnd9185
 
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis JurnalRepi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnalrepyjayanti
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERIPURWANTOSDNWATES2
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogorWILDANREYkun
 
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisaiKonflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisaimuhammadmasyhuri9
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfUditGheozi2
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdfindrawatiahmad62
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawassuprihatin1885
 
Tugas 1 Statistik Pendidikan UT Tahun 2024
Tugas 1 Statistik Pendidikan UT Tahun 2024Tugas 1 Statistik Pendidikan UT Tahun 2024
Tugas 1 Statistik Pendidikan UT Tahun 2024AndrianiWimarSarasWa1
 
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)saritharamadhani03
 
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANGKERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANGEviRohimah3
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdferlita3
 
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNajwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfnaqarin2
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfNurSriWidyastuti1
 

Recently uploaded (20)

Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptxPresentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis JurnalRepi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
 
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisaiKonflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 
Tugas 1 Statistik Pendidikan UT Tahun 2024
Tugas 1 Statistik Pendidikan UT Tahun 2024Tugas 1 Statistik Pendidikan UT Tahun 2024
Tugas 1 Statistik Pendidikan UT Tahun 2024
 
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
 
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANGKERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNajwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 

Pengaruh jenis fluida sebagai medium perambatan

  • 1. PENGARUH JENIS FLUIDA TERHADAP BESARNYA INDUKSI MAGNETIK PADA SOLENOIDA BERARUS LISTRIK A. Latar Belakang Masalah Fisika merupakan salah satu cabang keilmuan yang mempelajari segala sesuatu yang ada di alam semesta ini. Sebagian besar gejala atau fenomena alam yang terjadi beserta asal muasal penyebab terjadinya fenomena tersebut dapat dipelajari dan ditelaah oleh fisika. Dapat dikatakan bahwa ilmu fisika sangat berkaitan erat dengan kehidupan sehari-hari. Telah banyak ilmuwan yang berhasil menemukan sebuah teori baru di bidang science terutama fisika dengan mekanisme penemuan yang secara alamiah mereka alami sehari-hari. Dari mulai Archimedes (287-212 SM) yang menemukan teori dasar dari hukum yang kemudian kita kenal dengan Hukum Archimedes saat ia sedang mandi, kemudian Isaac Newton (1642-1727) menemukan Hukum Gravitasi Umum saat ia melihat buah apel jatuh dari pohonnya ketika ia sedang beristirahat di bawah pohon apel, disusul oleh Charles Thomas Rees Wilson (1869-1959) dengan penemuannya yang kita kenal dengan ruang kabut Wilson saat ia melakukan pengamatan di puncak Carn Moor Dearg dan secara tiba-tiba terjadi halilintar dengan kilat cahaya yang menyilaukan, ( M. Amin Genda Padussa, 2001 : 100 ), hingga akhirnya Louis Victor Duc de Broglie (1892) menemukan Teori Gelombang de Broglie ketika ia diangkat menjadi petugas radio di menara Eiffel. Fisika adalah ilmu tentang alam yang kompleks ditinjau secara menyeluruh. Untuk mempermudah dalam mempelajari ilmu fisika, terdapat beberapa cabang ilmu yang salah satunya ialah listrik magnet. Magnet berasal dari kata Magnesia, yaitu nama dari sebuah kota kuno yang sekarang bernama Manisa di wilayah barat Turki. Sekitar 2500 tahun yang lalu telah ditemukan di kota tersebut batu-batuan yang dapat menarik partikel-partikel besi. Jika sebuah besi didekatkan pada sebuah magnet maka besi tersebut akan tertarik oleh magnet. Magnet memiliki suatu daerah atau ruang di sekitarnya yang masih dipengaruhi oleh gaya magnetik yang ditimbulkannya, seperti halnya listrik. Daerah tersebut disebut dengan medan magnetik. ( Supiyanto, 2006 : 154 )
  • 2. Di bidang listrik magnet, telah banyak penemuan yang hingga saat ini terus dikembangkan oleh para ilmuwan. Diawali oleh Pierre de Marricourt tahun 1269 yang menyimpulkan bahwa semua magnet seperti apapun bentuknya terdiri dari dua kutub, yaitu kutub utara dan kutub selatan. Kedua kutub ini memiliki efek kemagnetan yang paling kuat dibandingkan pada bagian magnet yang lain. ( Supiyanto, 2006 : 154 ). Pada tahun 1794, Alessandro Volta menemukan bahwa gaya-gaya listrik dapat terjadi pada sebuah logam yang disentuhkan pada suatu cairan. Kemudian pada tahun 1820, Hans Christian Oersted melakukan eksperimen dan menemukan bahwa kawat penghantar tegangan mempunyai pengaruh pada jarum magnet yang dapat berputar, misalnya jarum kompas. Dari hasil penemuan Oersted tersebut, Andre Marie Ampere, seorang ilmuwan dari perancis, melakukan penelitian lebih lanjut mengenai kemagnetan dan menemukan bahwa kumparan bersifat seperti magnet batang, besi lunak yang berada dalam kumparan tersebut berubah menjadi magnet yang kuat, dua penghantar yang saling berdekatan dan berarus listrik saling mengeluarkan gaya. ( M. Amin Genda Padussa, 2001 : 73 ). Menyusul pada tahun 1831 seorang Michael Faraday menemukan bahwa gerakan magnet yang mendekati atau menjauhi kumparan akan menimbulkan hubungan arus pendek seperti halnya jika arus listrik pada kumparan disambung-putuskan. Faraday juga menyimpulkan bahwa jika sebuah kumparan (solenoida) dialiri arus listrik dan pada salah satu ujungnya terdapat magnet bulat yang bebas bergerak maka magnet bulat tersebut dapat berubah kedudukannya. (Sears, F.W. dan Zemansky, 1986 : 715 dalam Kusdiarti Aprida, 2007 : 2). Dari penyimpulan Faraday tersebut menunjukkan bahwa solenoida berarus dapat menimbulkan garis gaya magnet di sekitar solenoida dan medan magnetik di dalamnya. Dengan penemuan Faraday, James Clerk Maxwell membuat hipotesa bahwa edan listrik yang berubah terhadap waktu akan menghasilkan medan magnet, sama halnya dengan medan magnet yang berubah terhadap waktu akan menghasilkan medan listrik. Hasil penemuan Maxwell selanjutnya disebut dengan Teori Gelombang Elektromagnetik. Solenoida merupakan sebuah kumparan yang terbuat dari kawat panjang yang dililitkan pada inti besi dengan sangat rapat hingga berbentuk seperti silinder. Jika kawat tersebut dialiri arus listrik, maka akan timbul medan magnetik untuk menghasilkan suatu energy yang bisa mendorong inti besi agar bergerak. Poros dalam dari sebuah solenoida adalah piston yang berbentuk silinder terbuat dari besi atau baja, yang disebut plunger.
  • 3. Medan magnet yang terjadi selanjutnya memberikan kekuatan untuk plunger tersebut sehingga menghasilkan suatu gerakan keluar-masuk seperti gerakan piston pada sepeda motor. Sebuah solenoida panjang yang dililiti dengan sangat rapat, setengah dari garis- garis medan akan muncul keluar melalui ujung-ujung solenoida dan setengahnya lagi melalui lilitan-lilitan diantara pusat solenoida dan ujung solenoida. Garis-garis medan magnet di dekat pusat solenoida adalah parallel, yang menunjukkan sebuah medan B yang hamper homogeny. Jika garis edan di luar solenoida menyebar maka medan megnetik yang dihasilkan akan lemah. Apabila solenoida lebih panjang (besar) dibadingkan dengan diameter penampangnya dan kawat dililitkan dengan rapat, maka medan magnet internal yang dihasilkan di dekat titik tengah dari panjang solenoida tersebut hampir homogen pada penampang solenoida dan parallel dengan sumbu solenoida, dan medan magnet di dekat titik tengah adalah kecil. (Young, H.D. dan Freedman, R.A, 1999 : 350 dalam Kusdiarti Aprida, 2007 : 2). Solenoida merupakan sebuah inductor yang memiliki fungsi utama adalah untuk melawan fluktuasi arus yang melewatinya. Aplikasi solenoida pada rangkaian listrik DC salah satunya adalah untuk menghasilkan tegangan DC yang kostan terhadap fluktuasi beban arus. Sedangkan jika solenoida berada dalam suatu rangkaian AC, salah satu kegunaannya adalah untuk meredam atau mengurangi adanya perubahan fluktuasi arus yang tidak diinginkan. Dari kedua fungsi tersebut, pada perkembangan selanjutnya sebuah solenoida dapat digunakan dalam berbagai rangkaian listrik dimana prinsip kerja solenoida telah dipadukan dengan prinsip kerja komponen-komponen lain sehingga kegunaan dari solenoida-pun bervariasi dan tentunya dapat dimanfaatkan oleh berbagai alat-alat elektronik yang digunakan oleh manusia. Telah dikembangkan sebelumnya mengenai sebuah katup solenoida yang secara umum digunakan untuk menghasilkan energy pneumatic dan system hidrolik, untuk mengontrol silinder, dan digunakan sebagai motor energy fluida. System irigasi sprinkler otomatis juga menggunakan katup solenoida dengan system controller otomatis. Katup solenoida merupakan suatu elemen control yang menggunakan fluida. Fungsi utamanya adalah untuk mematikan dan endistribusikan suatu cairan atau bahkan campuran. Sebagai contoh, pada mesin cuci dan mesin pencuci piring katup solenoida digunakan untuk
  • 4. mengontrol masuknya air ke dalam mesin. Dalam industry paintball, katub solenoida (solenoida) umumnya digunakan untuk mengontrol katup yang lebih besar yang digunakan untuk mengontrol kompresi udara. Selain itu, fungsi lain dari solenoida di bidang farmakologi dan kedokteran biasanya digunakan untuk mengontrol aliran udara dan cairan terutama untuk patch-clamp. (http://www.scribd.com/chulundts/d/39560667- Solenoida). Dari pengembangan dan penerapan fungsi solenoida di atas, peneliti akan membahas mengenai pengaruh adanya fluida sebagai medium perambatan (inti kumparan) terhadap besarnya induksi magnetik pada solenoida berarus. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, masalah yang dapat diidentifikasi yaitu: 1. Garis-garis gaya magnet di sekitar solenoida akan timbul jika solenoida dialiri arus listrik 2. Jumlah lilitan, diameter solenoida, kerapatan lilitan, dan besarnya kuat arus listrik yang dialirkan pada sebuah kumparan akan mempengaruhi kuat medan magnet yang ditimbulkan 3. Medan magnet yang paling kuat berada di pusat solenoida dan besarnya akan menurun jika semakin mendekati ujung-ujung solenoida 4. Fluida (zat cair) merupakan salah satu penghantar listrik yang baik 5. Zat cair (cairan) terbagi menjadi dua jenis, yaitu elektrolit dan non-elektrolit 6. Katup elektromekanik menggunakan fluida, baik cairan maupun gas dalam aplikasi fungsi kerjanya 7. Medan magnet mempengaruhi semua partikel yang ada di dekatnya C. Batasan Masalah Penelitian ini terbatas pada permasalahan mengenai pengaruh jenis fluida (zat cair) terhadap besarnya induksi magnetik yang dihasilkan oleh solenoida dengan memvariasikan jenis-jenis fluida dan besarnya kuat arus listrik yang mengalir pada solenoida.
  • 5. D. Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah dan batasan masalah yang telah dikemukakan, dapat dirumuskan permasalahan yang akan dibahas pada penelitian ini, yaitu seberapa besarkah pengaruh jenis fluida (cairan) terhadap kuat induksi magnetik yang dihasilkan oleh solenoida? E. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mengetahui pengaruh jenis fluida (cairan) terhadap kuat induksi magnetik pada solenoida. F. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk : 1. Menambah pengetahuan peneliti mengenai fungsi solenoida baik secara umum maupun khusus pada sebuah rangkaian listrik 2. Dapat digunakan sebagai instrumen untuk mendeteksi tingkat kemurnian dan kualitas suatu larutan 3. Dapat menjadi teknologi alternatif untuk mendeteksi kualitas zat cair 4. Dapat digunakan sebagai alat peraga dalam pembelajaran Fisika di SMA 5. Dapat digunakan untuk pengembangan penelitian selanjutnya dengan ruang lingkup yang lebih luas
  • 7. H. Metodologi Penelitian a) Variabel Penelitian  Variabel bebas : jenis fluida dan kuat arus ( I )  Variabel terikat : besarnya induksi magnetik ( B )  Variabel kontrol : diameter bagian dalam solenoida ( r ), banyaknya lilitan ( N ), dan tegangan ( V ) b) Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah jenis-jenis fluida, dalam hal ini cairan yaitu air murni (aquades), minyak tanah, minyak goreng Bimoli, larutan garam, dan larutan gula. c) Instrumen Penelitian Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah :  Amperemeter digital  Gaussmeter  Solenoida dengan diameter bagian dalam batang inti 5 cm dan panjang 20 cm yang terbuat dari paralon  Lilitan berupa kawat tembaga sebanyak 800 lilitan  Fluida berupa air murni (aquades) sebanyak 600 ml  Fluida berupa minyak tanah sebanyak 600 ml  Fluida berupa minyak goreng Bimoli sebanyak 600 ml  Fluida berupa larutan garam (NaCl) sebanyak 600 ml dengan konsentrasi 1M  Fluida berupa larutan gula (C6H12O6) sebanyak 600 ml dengan konsentrasi 1M d) Teknik Pengumpulan Data
  • 8. Data penelitian ini diperoleh dengan metode eksperimen. Adapun langkah-langkah yang dilakukan adalah : 1. Menyiapkan alat-alat percobaan 2. Merangkai peralatan seperti pada desain penelitian 3. Menghidupkan power supply 4. Menetapkan kuat arus DC yang mengaliri solenoid pada I = 0,1 A 5. Mengukur besarnya induksi magnetik awal pada saat solenoida belum terisi fluida sebanyak 10 kali pengukuran 6. Memasukkan air murni (aquades) ke dalam kumparan (solenoida) 7. Menetapkan kuat arus DC yang mengaliri solenoida pada I = 0,1 A 8. Mengukur besarnya induksi magnetik yang terjadi dengan meletakkan sensor dari Gaussmeter di sekitar ujung atas solenoida. Melakukan pengukuran sebanyak 10 kali 9. Mengulangi langkah 7 dan langkah 8 untuk I = 0,2 A, I = 0,3 A, I = 0,4 A, dan I = 0,5 A 10. Mengganti fluida dengan larutan gula (C6H12O6) dan memasukkannya ke dalam kumparan 11. Mengulangi langkah 7 sampai langkah 9 12. Melakukan langkah yang sama seperti langkah 6 hingga langkah 9 untuk larutan garam (NaCl), minyak tanah, dan minyak goreng Bimoli 13. Memasukkan data pada tabel penelitian.