SlideShare a Scribd company logo
CopyRigh@EkaBudi_2018
BAB
6
RANGKAIAN KOMBINASIONAL
ARITMATIK & FUNGSI LOGIKA
PENDAHULUAN
Rangkaian Kombinasional adalah rangkaian yang terdiri dari rangkain gerbang
logika yang kondisi keluarannya (output) hanya tergantung oleh kondisi masukan (input) saat
itu dan tidak tergantung pada kondisi output sebelumnya.
Rangkaian kombinasional tidak memiliki memori sebagai media penyimpanan, seperti:
decoder, priority encoder, multiplexer, adder, subtractor, multiplier, divider dan lain sebagainya.
Berikut merupakan gambar klasifikasi rangkaian logika.
MATERI :
- Operasi Aritmatik (Operasi Penjumlahan, Operasi Pengurangan)
- Operasi Bilangan Biner Bertanda
- Rangkaian Logika Penjumlahan (ADDER)
- Rangkaian Logika Pengurangan(SUBSTRACTOR)
CopyRigh@EkaBudi_2018
 Suatu rangkaian diklasifikasikan sequential jika ia memiliki sifat keluarannya
ditentukan oleh tidak hanya masukkan eksternal tetapi juga oleh kondisi sebelumnya.
 Suatu rangkaian diklasifikasikan sebagai kombinasional jika memiliki sifat yaitu
keluarannya ditentukan hanya oleh masukkan eksternal saja.
Unit Aritmetika dan Logika (ALU) merupakan bagian pengolah bilangan
dari sebuah komputer, bagian tersebut bukan hanya melakukan operasi – operasi aritmatik tetapi
juga melaksanakan operasi logika (OR, AND, NOT dan sebagainya).
ALU tidak memproses bilangan desimal melainkan bilangan biner, karena pada dasarnya
komputer secara elektronik hanya mampu membaca dua kondisi sinyal yaitu level tinggi (ada
tegangan) sebagai representasi bilangan 1 dan level rendah (tidak ada arus) sebagai representasi
bilangan 0. Didalam sistem bilangan biner terdapat beberapa cara untuk merepresentasikannya,
yaitu : bilangan biner tidak bertanda (unsigned number), bilangan biner bertanda ( sign –
magnitude).
6. 1 Operasi Aritmatik
a) Penjumlahan Biner
=> Aturan dasar dalam penjumlahan biner
Contoh 1 : 11100 + 11010, 01010111 + 00110101
CopyRigh@EkaBudi_2018
b) Pengurangan biner
 Aturan dasar dalam pengurangan biner
Contoh 2 : 1101 – 1010 , 1110 – 1001
6. 2 Bilangan biner bertanda (magnitude)
Di dalam matematika, bilangan negatif biasanya dinyatakan dengan cara
menambahkan tanda minus (−) di depan bilangan tersebut. Namun di dalam komputer, bilangan
hanya dapat dinyatakan sebagai kode biner 0 dan 1 tanpa ada simbol yang lainnya, sehingga
diperlukan suatu cara untuk mengkodekan tanda minus.
Beberapa metode yang dapat digunakan untuk menyatakan bilangan bertanda di
sistem bilangan biner adalah sign-and-magnitude, komplemen satu dan komplemen dua.
Pada operand bertanda 8 bit yang terdiri dari b7, b6, ... b0 maka bit b7 (MSB) merupakan tanda
bilangan tersebut, jika bit b7 = 0 berarti bilangan tersebut adalah positif dan jika b7 = 1 berarti
bilangan negatif, dan sisanya mulai dari bit b6, b5, ... b0 adalah bobot /nilai (magnitude)
bilangan tersebut, seperti gambar berikut :
CopyRigh@EkaBudi_2018
Contoh :
1) Nyatakan bilangan desimal berikut sebagai bilangan biner bertanda 16 bit
a. + 25 dan – 25
b. + 17 dan – 17
 Pembahasan :
Penggunaan bilangan biner bertanda memerlukan perangkat keras yang banyak untuk
operasi penjumlahan dan operasi pengurangan, penggunaan bilangan bertanda sering
memunculkan masalah, masalah tersebut dikatakan juga dengan overflow.
Contoh :
+ 0101 1111
+ 0100 1000 +
a) Komplemen 1 dan Komplemen 2
 Komplemen 1 dan komplemen 2 merupakan salah satu bentuk metode untuk
menyatakan suatu bilangan bertanda pada sistem bilangan biner. Pada dasarnya
dalam sebuah sistem komputer hanya mengenal angka 0 dan 1. Oleh karena itu,
untuk menyatakan tanda negatif komputer menggunakan angka 1 dan angka 0 untuk
menyatakan tanda positif.
 Komplemen 1 dari suatu bilangan biner dilakukan dengan cara mengurangkan semua
digit dengan nilai 1 bit / merubah bit ‘0’ menjadi ‘1’ atau bit ‘1’ menjadi ‘0’.
CopyRigh@EkaBudi_2018
Contoh :
Jika diketahui bilangan seperti berikut : A = 0111, B = 0000 1000
Ditanya : bagaimana Bentuk komplemen 1 dan komplemen 2
 Misal : bagaimana bentuk komplemen 2 dari bilangan berikut :
a) A = 0011 0101 1001 1100
b) A = 1100 0111
 Pembahasan :
Contoh :
1) Bagaimana bentuk biner dari + 5 dan – 5 dalam representasi komplement – 2, bilangan 4
bit
2) Bilangan desimal berapakah yang diungkapkan dalam representasi komplement – 2,
bilangan 8 bit berikut ini :
a. 1111 0001
b. 1111 0110
CopyRigh@EkaBudi_2018
=> Pembahasan :
1)
2)
6. 3 Rangkaian logika penjumlahan (ADDER)
Rangkaian adder / penjumlah adalah rangkaian yang biasanya berada dalam processor,
tepatnya dalam ALU (Arithmetic Logic Unit) Seperti kita tahu bahwa processor menggunakan
basic bilangan digital binary untuk melakukan penghitungan sebuah proses, ada proses
penghitungan aritmatik (menambah, mengurang, mengali dan membagi) dan ada pula proses
menghitung logic (and, or, not, dst)
CopyRigh@EkaBudi_2018
Adder digunakan untuk melakukan penghitungan aritmatik, terutama penjumlahan, pada
prinsipnya processor akan memasukan 2 buah input untuk dijumlah sehingga didapatkan hasil
SUM (S) dan CARRY (C). Sum adalah hasil penjumlahan pada position yang sama sedangkan
Carry adalah kelebihan dari hasil penjumlahan yang melimpah pada posisi berikutnya
a) Penjumlahan Paruh (Half adder)
 Penjumlahan paruh (half adder) merupakan rangkaian logika yang
menjumlahkan dua bit masukan, dan memiliki dua keluaran yaitu Summary Out
(SUM /jumlah) dan Carry Out (CARRY/pindahan).
Gambar 2. Blok Diagram Half Adder
 Prinsip Kerja Half Adder
 Tabel 1. Logika Half Adder
CopyRigh@EkaBudi_2018
 Dari tabel kebenaran tersebut maka dapat dirancang rangkaian
kombinasionalnya menjadi:
Gambar 3. Rangkaian Half Adder (HA)
b) Full Adder
 Full adder mengolah penjumlahan untuk 3 bit bilangan atau lebih (bit tidak terbatas),
oleh karena itu dinamakan rangkaian penjumlah lengkap. Secara sederhana Full
Adder menjumlahkan dua bit input ditambah dengan nilai Carry-Out dari
penjumlahan bit sebelumnya. Output dari Full Adder adalah hasil penjumlahan
(Sum) dan bit kelebihannya/pindahan (carry-out). Berikut merupakan gambar Blok
diagram dari sebuah full adder.
Gambar 4. Blok Diagram FA
 Rangkaian Full Adder(FA) dapat disusun oleh dua buah atau lebih Half
Adder(HA) yang di OR kan, seperti gambar berikut :
Gambar 5. Blok Diagram FA berdasarkan 2 buah HA yang di OR kan
CopyRigh@EkaBudi_2018
 Bentuk lain dalam rangkaian
Tabel 2. Logika Full Adder
Dari tabel logika FA diatas, maka dapat dibuat grafis Peta Karnaugh nya sebagai berikut :
CopyRigh@EkaBudi_2018
PERCOBAAN 1 :
 Berdasarkan Persamaan tersebut didapatlah rangkaian FA sebagai berikut :
Gambar 7. Rangkaian Full Adder sebelum penyederhanaan
 Rangkaian Full Adder (FA) bentuk penyederhanaan :
Gambar 8. Rangkaian Full Adder setelah penyederhanaan
CopyRigh@EkaBudi_2018
6. 4 Penjumlahan Biner (Binary Adder)
=> Merupakan rangkaian logika yang dapat menjumlahkan dua bilangan biner, pada
bagian kanan (awal penjumlahan) mewakili penjumlahan paruh(HA) yang terdiri dari
dua masukan dan dua keluaran (SUM dan Carry). Dan selanjutnya merupakan
penjumlahan penuh (FA) yang terdiri dari tiga masukan dan dua keluaran.
Contoh 1 : Menjumlahkan bilangan biner, misal A = 1100 dan B = 1001
Atau sebagai berikut :
 Bentuk dari Adder tersebut dikemas dalam bentuk IC sebagai berikut :
Gambar 9. Blok Diagram IC
CopyRigh@EkaBudi_2018
Misalkan tabel berikut merupakan kondisi penjumlahan 2 bit biner FA
No Input Output
B2 B1 A2 A1 Carry Out S2 S1
1 0 1 1 0 0 1 1
2 1 1 0 0 0 1 1
3 1 0 0 1 0 1 1
4 1 1 1 0 1 0 1
 Kebenaran dari tabel tersebut dapat disimulasikan dalam rangkaian sbb :
Gambar 10. Rangkaian Adder 2 bit binary FA
PERCOBAAN 2 : Buatlah rangkaian penjumlahan 4 bit binary FA berikut :
Gambar 11. Rangkaian Adder 4 bit binary FA
CopyRigh@EkaBudi_2018
6. 5 Binary Adder – Subtractor (Penjumlahan Pengurangan Komplement-2)
Sebuah penjumlahan pengurangan komplement-2 merupakan rangkaian logika yang
dapat menjumlahkan atau mengurangkan bilangan – bilangan biner. Cara kerja rangkaian
tersebut :
- Ketika SUB rendah bit – bit B akan melewati inverter terkendali tampa mengalami
inversi. Keluaran Carry tidak dipakai (tidak difungsikan). Rangkaian tersebut
menghasilkan penjumlahan penuh dengan keluaran :
- Ketika SUB tinggi, inverter terkendali menghasilkan komplement-1, keadaan SUB yang
tinggi akan menambahkan angka 1 pada penjumlahan penuh pertama. Penjumlahan 1 dan
komplement -1 menghasilkan komplement -2, dengan ini keluarannya adalah :
Gambar 12. Blok Binary Adder – Subtractor (Penjumlahan Pengurangan
Komplement-2)
S = A + B
S = A + B’
S = A – B
CopyRigh@EkaBudi_2018
Contoh 1: Jika suatu rangkaian Binary Adder Subtractor mempunyai masukan 4 bit seperti
berikut :
A = 1101, B = 0111
Ditanya :
a) Jika SUB = 0 , bagaimana keluaran dari rangkaian tersebut
b) Jika SUB = 1, bagaimana hasil keluarannya
 Pembahasan :
a) Untuk  SUB = 0, maka kondisi tersebut menjumlahkan masukan A dan B
b) Untuk  SUB = 1, maka mengurangkan masukan – masukan dengan cara
menambahkan komplement – 2
PERCOBAAN 3 :
Gambar 13. Rangkaian Binary Adder Subtractor 4 bit FA
CopyRigh@EkaBudi_2018
Catatan :
PERCOBAAN 4 :
 Jika suatu rangkaian Binary Adder Subtractor mempunyai masukan 8 bit seperti
berikut :
Gambar 14. Rangkaian Binary Adder Subtractor 8 bit FA
Catatan :
CopyRigh@EkaBudi_2018
LATIHAN KELOMPOK : Masing Kelompok Harus memiliki Print Out Modul
Daftar Referensi :
Albert Paul Malvino. Edisi Kedua.1994. ”Elektronika Komputer Digital Pengantar
Mikrokontroler.” Penerbit Erlangga
Syahrul. Cetakan Pertama. 2014. “ Pemograman Mikrokontroler AVR Bahasa Assembly dan
C “ Penerbit Informatika Bandung
Fakultas Teknik Industri. Teknik Elektro. 2016. “ MODUL PRATIKUM ELEKTRONIKA
DIGITAL.” Universitas Islam Sultan Agung. Semarang
TEAM LABORTARIUM. 2007 “ MODUL PRATIKUM TEKNIK DIGITAL.” Jurusan
Teknik Komputer – POLITEKNIK TMKM
- Isi Tabel Lampiran berdasarkan Simulasi Rangkaian pada Percobaan 1, 2, 3 dan 4
- Isi Kolom catatan berdasarkan perhitungan manual
- Lembaran Isian Tabel dikumpul
CopyRigh@EkaBudi_2018
LAMPIRAN 1 : PERCOBAAN 1
Tabel . Rangkaian Full Adder (FA) sebelum penyederhanaan
(Gambar. 7)
No.
Input Carry Out SUM
A B Ci LED LED
1 0 0 0
2 0 0 1
3 0 1 0
4 0 1 1
5 1 0 0
6 1 0 1
7 1 1 0
8 1 1 1
Tabel . Rangkaian Full Adder (FA) setelah penyederhanaan
(Gambar. 8)
No.
Input Carry Out SUM
A B Ci LED LED
1 0 0 0
2 0 0 1
3 0 1 0
4 0 1 1
5 1 0 0
6 1 0 1
7 1 1 0
8 1 1 1
Catatan :
KELOMPOK :
Anggota Kelompok :
1. ..................................
2. ..................................
3. ..................................
4. ..................................
5. ..................................
CopyRigh@EkaBudi_2018
LAMPIRAN 2 : PERCOBAAN 2
Tabel . Rangkaian Binary Adder 4 bit ( isilah tabel berikut berdasarkan input yang diberikan sendiri (Gambar 11))
No INPUT OUTPUT
B4 B3 B2 B1 A4 A3 A2 A1 LED5 LED4 LED3 LED2 LED1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Catatan :
CopyRigh@EkaBudi_2018
LAMPIRAN 3 : PERCOBAAN 3
Tabel . Rangkaian Binary Adder – Subtractor (Penjumlahan – Pengurangan Komplement-2) 4 bit FA
(Gambar 13 ) isi tabel berdasarkan input yang diberikan sendiri :
No INPUT SUB = 1 SUB = 0
B3 B2 B1 B0 A3 A2 A1 A0 LED 3 LED 2 LED 1 LED 0 LED 3 LED 2 LED 1 LED 0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Catatan :
CopyRigh@EkaBudi_2018
LAMPIRAN 4 : PERCOBAAN 4
Tabel . Rangkaian Binary Adder – Subtractor (Penjumlahan – Pengurangan Komplement-2) 8 bit FA
(Gambar 14 ) isi tabel berdasarkan input yang diberikan sendiri :
No INPUT SUB = 1
B7 B6 B5 B4 B3 B2 B1 B0 A7 A6 A5 A4 A3 A2 A1 A0 S7 S6 S5 S4 S3 S2 S1 S0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Catatan :

More Related Content

What's hot

HALF AND FULL SUBTRACTOR
HALF AND FULL SUBTRACTOR HALF AND FULL SUBTRACTOR
HALF AND FULL SUBTRACTOR
Delmaqo Delmaqo
 
Bab 5 counter
Bab 5 counterBab 5 counter
Bab 5 counter
personal
 
Laporan Praktikum Gerbang logika
Laporan Praktikum Gerbang logikaLaporan Praktikum Gerbang logika
Laporan Praktikum Gerbang logika
FebriTiaAldila
 
Praktikum2-teorema boolean dan demorgan
Praktikum2-teorema boolean dan demorganPraktikum2-teorema boolean dan demorgan
Praktikum2-teorema boolean dan demorgan
Anarstn
 
Gerbang Universal NAND dan NOR
Gerbang Universal NAND dan NORGerbang Universal NAND dan NOR
Gerbang Universal NAND dan NOR
Anarstn
 
sistem digital-Rangkaian penjumlah
sistem digital-Rangkaian penjumlahsistem digital-Rangkaian penjumlah
sistem digital-Rangkaian penjumlahDhiah Febri
 
Modul Lab Dasar Teknik Digital Departemen Teknik Elektro Universitas Sumatera...
Modul Lab Dasar Teknik Digital Departemen Teknik Elektro Universitas Sumatera...Modul Lab Dasar Teknik Digital Departemen Teknik Elektro Universitas Sumatera...
Modul Lab Dasar Teknik Digital Departemen Teknik Elektro Universitas Sumatera...
Muhammad Fadlan Ariska
 
Register geser
Register geserRegister geser
Register geser
University of Lampung
 
Laporan Praktikum Flip Flop
Laporan Praktikum Flip FlopLaporan Praktikum Flip Flop
Laporan Praktikum Flip Flop
Anarstn
 
Artikel Counter sinkron dan asinkron
Artikel Counter sinkron dan asinkronArtikel Counter sinkron dan asinkron
Artikel Counter sinkron dan asinkron
IGustingurahKanha
 
Pertemuan 3 aljabar boole dan peta karnaugh
Pertemuan 3 aljabar boole dan peta karnaughPertemuan 3 aljabar boole dan peta karnaugh
Pertemuan 3 aljabar boole dan peta karnaugh
personal
 
Penyederhanaan Karnaugh Map
Penyederhanaan Karnaugh MapPenyederhanaan Karnaugh Map
Penyederhanaan Karnaugh Map
Cheria Asyifa
 
Praktikum 4 decorder
Praktikum 4 decorderPraktikum 4 decorder
Praktikum 4 decorder
Anarstn
 
Menjelaskan prinsip register
Menjelaskan prinsip registerMenjelaskan prinsip register
Menjelaskan prinsip registerEko Supriyadi
 
gerbang logika dan transistor
gerbang logika dan transistor gerbang logika dan transistor
gerbang logika dan transistor
staffpengajar
 
Logika kombinasi dalam kemasan ic 2
Logika kombinasi dalam kemasan ic 2Logika kombinasi dalam kemasan ic 2
Logika kombinasi dalam kemasan ic 2Tenia Wahyuningrum
 
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskrit
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskritPengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskrit
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskritBeny Nugraha
 
RL - Metode Node dan Mesh
RL - Metode Node dan MeshRL - Metode Node dan Mesh
RL - Metode Node dan MeshMuhammad Dany
 
sharing belajar OP Am elektronika dasar
sharing belajar OP Am elektronika dasarsharing belajar OP Am elektronika dasar
sharing belajar OP Am elektronika dasarRinanda S
 
Bjt
BjtBjt

What's hot (20)

HALF AND FULL SUBTRACTOR
HALF AND FULL SUBTRACTOR HALF AND FULL SUBTRACTOR
HALF AND FULL SUBTRACTOR
 
Bab 5 counter
Bab 5 counterBab 5 counter
Bab 5 counter
 
Laporan Praktikum Gerbang logika
Laporan Praktikum Gerbang logikaLaporan Praktikum Gerbang logika
Laporan Praktikum Gerbang logika
 
Praktikum2-teorema boolean dan demorgan
Praktikum2-teorema boolean dan demorganPraktikum2-teorema boolean dan demorgan
Praktikum2-teorema boolean dan demorgan
 
Gerbang Universal NAND dan NOR
Gerbang Universal NAND dan NORGerbang Universal NAND dan NOR
Gerbang Universal NAND dan NOR
 
sistem digital-Rangkaian penjumlah
sistem digital-Rangkaian penjumlahsistem digital-Rangkaian penjumlah
sistem digital-Rangkaian penjumlah
 
Modul Lab Dasar Teknik Digital Departemen Teknik Elektro Universitas Sumatera...
Modul Lab Dasar Teknik Digital Departemen Teknik Elektro Universitas Sumatera...Modul Lab Dasar Teknik Digital Departemen Teknik Elektro Universitas Sumatera...
Modul Lab Dasar Teknik Digital Departemen Teknik Elektro Universitas Sumatera...
 
Register geser
Register geserRegister geser
Register geser
 
Laporan Praktikum Flip Flop
Laporan Praktikum Flip FlopLaporan Praktikum Flip Flop
Laporan Praktikum Flip Flop
 
Artikel Counter sinkron dan asinkron
Artikel Counter sinkron dan asinkronArtikel Counter sinkron dan asinkron
Artikel Counter sinkron dan asinkron
 
Pertemuan 3 aljabar boole dan peta karnaugh
Pertemuan 3 aljabar boole dan peta karnaughPertemuan 3 aljabar boole dan peta karnaugh
Pertemuan 3 aljabar boole dan peta karnaugh
 
Penyederhanaan Karnaugh Map
Penyederhanaan Karnaugh MapPenyederhanaan Karnaugh Map
Penyederhanaan Karnaugh Map
 
Praktikum 4 decorder
Praktikum 4 decorderPraktikum 4 decorder
Praktikum 4 decorder
 
Menjelaskan prinsip register
Menjelaskan prinsip registerMenjelaskan prinsip register
Menjelaskan prinsip register
 
gerbang logika dan transistor
gerbang logika dan transistor gerbang logika dan transistor
gerbang logika dan transistor
 
Logika kombinasi dalam kemasan ic 2
Logika kombinasi dalam kemasan ic 2Logika kombinasi dalam kemasan ic 2
Logika kombinasi dalam kemasan ic 2
 
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskrit
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskritPengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskrit
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskrit
 
RL - Metode Node dan Mesh
RL - Metode Node dan MeshRL - Metode Node dan Mesh
RL - Metode Node dan Mesh
 
sharing belajar OP Am elektronika dasar
sharing belajar OP Am elektronika dasarsharing belajar OP Am elektronika dasar
sharing belajar OP Am elektronika dasar
 
Bjt
BjtBjt
Bjt
 

Similar to Bab 6 adder

Presentation1 tgs111
Presentation1 tgs111Presentation1 tgs111
Presentation1 tgs111Sii Frc
 
Pert. 9 adder and substractor
Pert. 9 adder and substractorPert. 9 adder and substractor
Pert. 9 adder and substractor
AbdulRosyid63
 
14675172.ppt
14675172.ppt14675172.ppt
14675172.ppt
ImamPethak
 
Operasi arithmatika dan logika
Operasi arithmatika dan logikaOperasi arithmatika dan logika
Operasi arithmatika dan logikaHata Netral
 
Ayu purwati
Ayu purwatiAyu purwati
Ayu purwati
ayu purwati
 
Operasi arithmatika dan logika
Operasi arithmatika dan logikaOperasi arithmatika dan logika
Operasi arithmatika dan logikaHata Netral
 
Bab 7 rankaian kombinasional data transmisi
Bab 7 rankaian kombinasional data transmisiBab 7 rankaian kombinasional data transmisi
Bab 7 rankaian kombinasional data transmisi
personal
 
BAB 4.pptx
BAB 4.pptxBAB 4.pptx
BAB 4.pptx
desiapriyanto
 
Perkuliahan ke 4 Organisasi Arsitektur Komputer
Perkuliahan ke 4  Organisasi Arsitektur KomputerPerkuliahan ke 4  Organisasi Arsitektur Komputer
Perkuliahan ke 4 Organisasi Arsitektur Komputer
Rakhmi Khalida, M.M.S.I
 
0c876d648d9681afed510b15fb10b637.pptx
0c876d648d9681afed510b15fb10b637.pptx0c876d648d9681afed510b15fb10b637.pptx
0c876d648d9681afed510b15fb10b637.pptx
AndreasNovrianto
 
Operasi arithmatika dan logika
Operasi arithmatika dan logikaOperasi arithmatika dan logika
Operasi arithmatika dan logikaHata Netral
 
Modul 4 -_alu
Modul 4 -_aluModul 4 -_alu
Modul 4 -_alumokasih
 
Operasi Aritmatika
Operasi Aritmatika Operasi Aritmatika
Operasi Aritmatika
Gita Silviani
 
Laporan 1 (adder circuit)
Laporan 1 (adder circuit)Laporan 1 (adder circuit)
Laporan 1 (adder circuit)
Nasrudin Waulat
 
INFORMATIKA SISTEM KOMPUTER-KELAS 8.pptx
INFORMATIKA SISTEM KOMPUTER-KELAS 8.pptxINFORMATIKA SISTEM KOMPUTER-KELAS 8.pptx
INFORMATIKA SISTEM KOMPUTER-KELAS 8.pptx
nurainiazizah101
 
Teori pendukung [introduction to algoritm]
Teori pendukung [introduction to algoritm]Teori pendukung [introduction to algoritm]
Teori pendukung [introduction to algoritm]
Fazar Ikhwan Guntara
 
Pertemuan 11-aritmatika
Pertemuan 11-aritmatikaPertemuan 11-aritmatika
Pertemuan 11-aritmatikaFrance Rhezhek
 
Algoritma copy
Algoritma   copyAlgoritma   copy
Algoritma copyEddy_TKJ
 

Similar to Bab 6 adder (20)

Presentation1 tgs111
Presentation1 tgs111Presentation1 tgs111
Presentation1 tgs111
 
Pert. 9 adder and substractor
Pert. 9 adder and substractorPert. 9 adder and substractor
Pert. 9 adder and substractor
 
14675172.ppt
14675172.ppt14675172.ppt
14675172.ppt
 
Operasi arithmatika dan logika
Operasi arithmatika dan logikaOperasi arithmatika dan logika
Operasi arithmatika dan logika
 
Ayu purwati
Ayu purwatiAyu purwati
Ayu purwati
 
Operasi arithmatika dan logika
Operasi arithmatika dan logikaOperasi arithmatika dan logika
Operasi arithmatika dan logika
 
Bab 7 rankaian kombinasional data transmisi
Bab 7 rankaian kombinasional data transmisiBab 7 rankaian kombinasional data transmisi
Bab 7 rankaian kombinasional data transmisi
 
BAB 4.pptx
BAB 4.pptxBAB 4.pptx
BAB 4.pptx
 
Perkuliahan ke 4 Organisasi Arsitektur Komputer
Perkuliahan ke 4  Organisasi Arsitektur KomputerPerkuliahan ke 4  Organisasi Arsitektur Komputer
Perkuliahan ke 4 Organisasi Arsitektur Komputer
 
0c876d648d9681afed510b15fb10b637.pptx
0c876d648d9681afed510b15fb10b637.pptx0c876d648d9681afed510b15fb10b637.pptx
0c876d648d9681afed510b15fb10b637.pptx
 
Operasi arithmatika dan logika
Operasi arithmatika dan logikaOperasi arithmatika dan logika
Operasi arithmatika dan logika
 
Modul 4 -_alu
Modul 4 -_aluModul 4 -_alu
Modul 4 -_alu
 
Operasi Aritmatika
Operasi Aritmatika Operasi Aritmatika
Operasi Aritmatika
 
Laporan 1 (adder circuit)
Laporan 1 (adder circuit)Laporan 1 (adder circuit)
Laporan 1 (adder circuit)
 
INFORMATIKA SISTEM KOMPUTER-KELAS 8.pptx
INFORMATIKA SISTEM KOMPUTER-KELAS 8.pptxINFORMATIKA SISTEM KOMPUTER-KELAS 8.pptx
INFORMATIKA SISTEM KOMPUTER-KELAS 8.pptx
 
Teori pendukung [introduction to algoritm]
Teori pendukung [introduction to algoritm]Teori pendukung [introduction to algoritm]
Teori pendukung [introduction to algoritm]
 
Pert.10 aritmatika
Pert.10 aritmatikaPert.10 aritmatika
Pert.10 aritmatika
 
Pertemuan 11-aritmatika
Pertemuan 11-aritmatikaPertemuan 11-aritmatika
Pertemuan 11-aritmatika
 
Algoritma
AlgoritmaAlgoritma
Algoritma
 
Algoritma copy
Algoritma   copyAlgoritma   copy
Algoritma copy
 

More from personal

Kisi kisi
Kisi kisiKisi kisi
Kisi kisi
personal
 
Bab 8 kode konverter (pertemuan 11, 12)
Bab 8 kode konverter (pertemuan 11, 12)Bab 8 kode konverter (pertemuan 11, 12)
Bab 8 kode konverter (pertemuan 11, 12)
personal
 
Ketentuan quis dan informasi materi
Ketentuan quis dan informasi materiKetentuan quis dan informasi materi
Ketentuan quis dan informasi materi
personal
 
Modul simulasi pemograman mikrokontroler
Modul simulasi pemograman mikrokontrolerModul simulasi pemograman mikrokontroler
Modul simulasi pemograman mikrokontroler
personal
 
Adc dan dac lanjutan
Adc dan dac lanjutanAdc dan dac lanjutan
Adc dan dac lanjutan
personal
 
Modul sistem digital bagian 1
Modul sistem digital bagian 1Modul sistem digital bagian 1
Modul sistem digital bagian 1
personal
 
Sistem digital bagian 2
Sistem digital bagian 2Sistem digital bagian 2
Sistem digital bagian 2
personal
 

More from personal (7)

Kisi kisi
Kisi kisiKisi kisi
Kisi kisi
 
Bab 8 kode konverter (pertemuan 11, 12)
Bab 8 kode konverter (pertemuan 11, 12)Bab 8 kode konverter (pertemuan 11, 12)
Bab 8 kode konverter (pertemuan 11, 12)
 
Ketentuan quis dan informasi materi
Ketentuan quis dan informasi materiKetentuan quis dan informasi materi
Ketentuan quis dan informasi materi
 
Modul simulasi pemograman mikrokontroler
Modul simulasi pemograman mikrokontrolerModul simulasi pemograman mikrokontroler
Modul simulasi pemograman mikrokontroler
 
Adc dan dac lanjutan
Adc dan dac lanjutanAdc dan dac lanjutan
Adc dan dac lanjutan
 
Modul sistem digital bagian 1
Modul sistem digital bagian 1Modul sistem digital bagian 1
Modul sistem digital bagian 1
 
Sistem digital bagian 2
Sistem digital bagian 2Sistem digital bagian 2
Sistem digital bagian 2
 

Recently uploaded

Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
TarkaTarka
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
haryonospdsd011
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
johan199969
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
yuniarmadyawati361
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
WILDANREYkun
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
Hernowo Subiantoro
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 

Recently uploaded (20)

Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 

Bab 6 adder

  • 1. CopyRigh@EkaBudi_2018 BAB 6 RANGKAIAN KOMBINASIONAL ARITMATIK & FUNGSI LOGIKA PENDAHULUAN Rangkaian Kombinasional adalah rangkaian yang terdiri dari rangkain gerbang logika yang kondisi keluarannya (output) hanya tergantung oleh kondisi masukan (input) saat itu dan tidak tergantung pada kondisi output sebelumnya. Rangkaian kombinasional tidak memiliki memori sebagai media penyimpanan, seperti: decoder, priority encoder, multiplexer, adder, subtractor, multiplier, divider dan lain sebagainya. Berikut merupakan gambar klasifikasi rangkaian logika. MATERI : - Operasi Aritmatik (Operasi Penjumlahan, Operasi Pengurangan) - Operasi Bilangan Biner Bertanda - Rangkaian Logika Penjumlahan (ADDER) - Rangkaian Logika Pengurangan(SUBSTRACTOR)
  • 2. CopyRigh@EkaBudi_2018  Suatu rangkaian diklasifikasikan sequential jika ia memiliki sifat keluarannya ditentukan oleh tidak hanya masukkan eksternal tetapi juga oleh kondisi sebelumnya.  Suatu rangkaian diklasifikasikan sebagai kombinasional jika memiliki sifat yaitu keluarannya ditentukan hanya oleh masukkan eksternal saja. Unit Aritmetika dan Logika (ALU) merupakan bagian pengolah bilangan dari sebuah komputer, bagian tersebut bukan hanya melakukan operasi – operasi aritmatik tetapi juga melaksanakan operasi logika (OR, AND, NOT dan sebagainya). ALU tidak memproses bilangan desimal melainkan bilangan biner, karena pada dasarnya komputer secara elektronik hanya mampu membaca dua kondisi sinyal yaitu level tinggi (ada tegangan) sebagai representasi bilangan 1 dan level rendah (tidak ada arus) sebagai representasi bilangan 0. Didalam sistem bilangan biner terdapat beberapa cara untuk merepresentasikannya, yaitu : bilangan biner tidak bertanda (unsigned number), bilangan biner bertanda ( sign – magnitude). 6. 1 Operasi Aritmatik a) Penjumlahan Biner => Aturan dasar dalam penjumlahan biner Contoh 1 : 11100 + 11010, 01010111 + 00110101
  • 3. CopyRigh@EkaBudi_2018 b) Pengurangan biner  Aturan dasar dalam pengurangan biner Contoh 2 : 1101 – 1010 , 1110 – 1001 6. 2 Bilangan biner bertanda (magnitude) Di dalam matematika, bilangan negatif biasanya dinyatakan dengan cara menambahkan tanda minus (−) di depan bilangan tersebut. Namun di dalam komputer, bilangan hanya dapat dinyatakan sebagai kode biner 0 dan 1 tanpa ada simbol yang lainnya, sehingga diperlukan suatu cara untuk mengkodekan tanda minus. Beberapa metode yang dapat digunakan untuk menyatakan bilangan bertanda di sistem bilangan biner adalah sign-and-magnitude, komplemen satu dan komplemen dua. Pada operand bertanda 8 bit yang terdiri dari b7, b6, ... b0 maka bit b7 (MSB) merupakan tanda bilangan tersebut, jika bit b7 = 0 berarti bilangan tersebut adalah positif dan jika b7 = 1 berarti bilangan negatif, dan sisanya mulai dari bit b6, b5, ... b0 adalah bobot /nilai (magnitude) bilangan tersebut, seperti gambar berikut :
  • 4. CopyRigh@EkaBudi_2018 Contoh : 1) Nyatakan bilangan desimal berikut sebagai bilangan biner bertanda 16 bit a. + 25 dan – 25 b. + 17 dan – 17  Pembahasan : Penggunaan bilangan biner bertanda memerlukan perangkat keras yang banyak untuk operasi penjumlahan dan operasi pengurangan, penggunaan bilangan bertanda sering memunculkan masalah, masalah tersebut dikatakan juga dengan overflow. Contoh : + 0101 1111 + 0100 1000 + a) Komplemen 1 dan Komplemen 2  Komplemen 1 dan komplemen 2 merupakan salah satu bentuk metode untuk menyatakan suatu bilangan bertanda pada sistem bilangan biner. Pada dasarnya dalam sebuah sistem komputer hanya mengenal angka 0 dan 1. Oleh karena itu, untuk menyatakan tanda negatif komputer menggunakan angka 1 dan angka 0 untuk menyatakan tanda positif.  Komplemen 1 dari suatu bilangan biner dilakukan dengan cara mengurangkan semua digit dengan nilai 1 bit / merubah bit ‘0’ menjadi ‘1’ atau bit ‘1’ menjadi ‘0’.
  • 5. CopyRigh@EkaBudi_2018 Contoh : Jika diketahui bilangan seperti berikut : A = 0111, B = 0000 1000 Ditanya : bagaimana Bentuk komplemen 1 dan komplemen 2  Misal : bagaimana bentuk komplemen 2 dari bilangan berikut : a) A = 0011 0101 1001 1100 b) A = 1100 0111  Pembahasan : Contoh : 1) Bagaimana bentuk biner dari + 5 dan – 5 dalam representasi komplement – 2, bilangan 4 bit 2) Bilangan desimal berapakah yang diungkapkan dalam representasi komplement – 2, bilangan 8 bit berikut ini : a. 1111 0001 b. 1111 0110
  • 6. CopyRigh@EkaBudi_2018 => Pembahasan : 1) 2) 6. 3 Rangkaian logika penjumlahan (ADDER) Rangkaian adder / penjumlah adalah rangkaian yang biasanya berada dalam processor, tepatnya dalam ALU (Arithmetic Logic Unit) Seperti kita tahu bahwa processor menggunakan basic bilangan digital binary untuk melakukan penghitungan sebuah proses, ada proses penghitungan aritmatik (menambah, mengurang, mengali dan membagi) dan ada pula proses menghitung logic (and, or, not, dst)
  • 7. CopyRigh@EkaBudi_2018 Adder digunakan untuk melakukan penghitungan aritmatik, terutama penjumlahan, pada prinsipnya processor akan memasukan 2 buah input untuk dijumlah sehingga didapatkan hasil SUM (S) dan CARRY (C). Sum adalah hasil penjumlahan pada position yang sama sedangkan Carry adalah kelebihan dari hasil penjumlahan yang melimpah pada posisi berikutnya a) Penjumlahan Paruh (Half adder)  Penjumlahan paruh (half adder) merupakan rangkaian logika yang menjumlahkan dua bit masukan, dan memiliki dua keluaran yaitu Summary Out (SUM /jumlah) dan Carry Out (CARRY/pindahan). Gambar 2. Blok Diagram Half Adder  Prinsip Kerja Half Adder  Tabel 1. Logika Half Adder
  • 8. CopyRigh@EkaBudi_2018  Dari tabel kebenaran tersebut maka dapat dirancang rangkaian kombinasionalnya menjadi: Gambar 3. Rangkaian Half Adder (HA) b) Full Adder  Full adder mengolah penjumlahan untuk 3 bit bilangan atau lebih (bit tidak terbatas), oleh karena itu dinamakan rangkaian penjumlah lengkap. Secara sederhana Full Adder menjumlahkan dua bit input ditambah dengan nilai Carry-Out dari penjumlahan bit sebelumnya. Output dari Full Adder adalah hasil penjumlahan (Sum) dan bit kelebihannya/pindahan (carry-out). Berikut merupakan gambar Blok diagram dari sebuah full adder. Gambar 4. Blok Diagram FA  Rangkaian Full Adder(FA) dapat disusun oleh dua buah atau lebih Half Adder(HA) yang di OR kan, seperti gambar berikut : Gambar 5. Blok Diagram FA berdasarkan 2 buah HA yang di OR kan
  • 9. CopyRigh@EkaBudi_2018  Bentuk lain dalam rangkaian Tabel 2. Logika Full Adder Dari tabel logika FA diatas, maka dapat dibuat grafis Peta Karnaugh nya sebagai berikut :
  • 10. CopyRigh@EkaBudi_2018 PERCOBAAN 1 :  Berdasarkan Persamaan tersebut didapatlah rangkaian FA sebagai berikut : Gambar 7. Rangkaian Full Adder sebelum penyederhanaan  Rangkaian Full Adder (FA) bentuk penyederhanaan : Gambar 8. Rangkaian Full Adder setelah penyederhanaan
  • 11. CopyRigh@EkaBudi_2018 6. 4 Penjumlahan Biner (Binary Adder) => Merupakan rangkaian logika yang dapat menjumlahkan dua bilangan biner, pada bagian kanan (awal penjumlahan) mewakili penjumlahan paruh(HA) yang terdiri dari dua masukan dan dua keluaran (SUM dan Carry). Dan selanjutnya merupakan penjumlahan penuh (FA) yang terdiri dari tiga masukan dan dua keluaran. Contoh 1 : Menjumlahkan bilangan biner, misal A = 1100 dan B = 1001 Atau sebagai berikut :  Bentuk dari Adder tersebut dikemas dalam bentuk IC sebagai berikut : Gambar 9. Blok Diagram IC
  • 12. CopyRigh@EkaBudi_2018 Misalkan tabel berikut merupakan kondisi penjumlahan 2 bit biner FA No Input Output B2 B1 A2 A1 Carry Out S2 S1 1 0 1 1 0 0 1 1 2 1 1 0 0 0 1 1 3 1 0 0 1 0 1 1 4 1 1 1 0 1 0 1  Kebenaran dari tabel tersebut dapat disimulasikan dalam rangkaian sbb : Gambar 10. Rangkaian Adder 2 bit binary FA PERCOBAAN 2 : Buatlah rangkaian penjumlahan 4 bit binary FA berikut : Gambar 11. Rangkaian Adder 4 bit binary FA
  • 13. CopyRigh@EkaBudi_2018 6. 5 Binary Adder – Subtractor (Penjumlahan Pengurangan Komplement-2) Sebuah penjumlahan pengurangan komplement-2 merupakan rangkaian logika yang dapat menjumlahkan atau mengurangkan bilangan – bilangan biner. Cara kerja rangkaian tersebut : - Ketika SUB rendah bit – bit B akan melewati inverter terkendali tampa mengalami inversi. Keluaran Carry tidak dipakai (tidak difungsikan). Rangkaian tersebut menghasilkan penjumlahan penuh dengan keluaran : - Ketika SUB tinggi, inverter terkendali menghasilkan komplement-1, keadaan SUB yang tinggi akan menambahkan angka 1 pada penjumlahan penuh pertama. Penjumlahan 1 dan komplement -1 menghasilkan komplement -2, dengan ini keluarannya adalah : Gambar 12. Blok Binary Adder – Subtractor (Penjumlahan Pengurangan Komplement-2) S = A + B S = A + B’ S = A – B
  • 14. CopyRigh@EkaBudi_2018 Contoh 1: Jika suatu rangkaian Binary Adder Subtractor mempunyai masukan 4 bit seperti berikut : A = 1101, B = 0111 Ditanya : a) Jika SUB = 0 , bagaimana keluaran dari rangkaian tersebut b) Jika SUB = 1, bagaimana hasil keluarannya  Pembahasan : a) Untuk  SUB = 0, maka kondisi tersebut menjumlahkan masukan A dan B b) Untuk  SUB = 1, maka mengurangkan masukan – masukan dengan cara menambahkan komplement – 2 PERCOBAAN 3 : Gambar 13. Rangkaian Binary Adder Subtractor 4 bit FA
  • 15. CopyRigh@EkaBudi_2018 Catatan : PERCOBAAN 4 :  Jika suatu rangkaian Binary Adder Subtractor mempunyai masukan 8 bit seperti berikut : Gambar 14. Rangkaian Binary Adder Subtractor 8 bit FA Catatan :
  • 16. CopyRigh@EkaBudi_2018 LATIHAN KELOMPOK : Masing Kelompok Harus memiliki Print Out Modul Daftar Referensi : Albert Paul Malvino. Edisi Kedua.1994. ”Elektronika Komputer Digital Pengantar Mikrokontroler.” Penerbit Erlangga Syahrul. Cetakan Pertama. 2014. “ Pemograman Mikrokontroler AVR Bahasa Assembly dan C “ Penerbit Informatika Bandung Fakultas Teknik Industri. Teknik Elektro. 2016. “ MODUL PRATIKUM ELEKTRONIKA DIGITAL.” Universitas Islam Sultan Agung. Semarang TEAM LABORTARIUM. 2007 “ MODUL PRATIKUM TEKNIK DIGITAL.” Jurusan Teknik Komputer – POLITEKNIK TMKM - Isi Tabel Lampiran berdasarkan Simulasi Rangkaian pada Percobaan 1, 2, 3 dan 4 - Isi Kolom catatan berdasarkan perhitungan manual - Lembaran Isian Tabel dikumpul
  • 17. CopyRigh@EkaBudi_2018 LAMPIRAN 1 : PERCOBAAN 1 Tabel . Rangkaian Full Adder (FA) sebelum penyederhanaan (Gambar. 7) No. Input Carry Out SUM A B Ci LED LED 1 0 0 0 2 0 0 1 3 0 1 0 4 0 1 1 5 1 0 0 6 1 0 1 7 1 1 0 8 1 1 1 Tabel . Rangkaian Full Adder (FA) setelah penyederhanaan (Gambar. 8) No. Input Carry Out SUM A B Ci LED LED 1 0 0 0 2 0 0 1 3 0 1 0 4 0 1 1 5 1 0 0 6 1 0 1 7 1 1 0 8 1 1 1 Catatan : KELOMPOK : Anggota Kelompok : 1. .................................. 2. .................................. 3. .................................. 4. .................................. 5. ..................................
  • 18. CopyRigh@EkaBudi_2018 LAMPIRAN 2 : PERCOBAAN 2 Tabel . Rangkaian Binary Adder 4 bit ( isilah tabel berikut berdasarkan input yang diberikan sendiri (Gambar 11)) No INPUT OUTPUT B4 B3 B2 B1 A4 A3 A2 A1 LED5 LED4 LED3 LED2 LED1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Catatan :
  • 19. CopyRigh@EkaBudi_2018 LAMPIRAN 3 : PERCOBAAN 3 Tabel . Rangkaian Binary Adder – Subtractor (Penjumlahan – Pengurangan Komplement-2) 4 bit FA (Gambar 13 ) isi tabel berdasarkan input yang diberikan sendiri : No INPUT SUB = 1 SUB = 0 B3 B2 B1 B0 A3 A2 A1 A0 LED 3 LED 2 LED 1 LED 0 LED 3 LED 2 LED 1 LED 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Catatan :
  • 20. CopyRigh@EkaBudi_2018 LAMPIRAN 4 : PERCOBAAN 4 Tabel . Rangkaian Binary Adder – Subtractor (Penjumlahan – Pengurangan Komplement-2) 8 bit FA (Gambar 14 ) isi tabel berdasarkan input yang diberikan sendiri : No INPUT SUB = 1 B7 B6 B5 B4 B3 B2 B1 B0 A7 A6 A5 A4 A3 A2 A1 A0 S7 S6 S5 S4 S3 S2 S1 S0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Catatan :