Dokumen tersebut merangkum sejarah perkembangan bahasa Indonesia, mulai dari zaman kerajaan hingga masa reformasi. Bahasa Melayu menjadi bahasa persatuan setelah Sumpah Pemuda 1928. Ejaan dan kedudukan bahasa Indonesia terus disempurnakan hingga menjadi bahasa nasional dan resmi Indonesia saat ini.
4. Bahasa Melayu
Bahasa Melayu Menjadi
Bahasa Indonesia
Sebelum Kemerdekaan Pasca 1928
Perkembangan Bahasa masa
kemerdekaan
Setelah Kemerdekaan
Peristiwa penting perkembangan
bahasa indonesia masa kemerdekaan
sampai sebelum reformasi
SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA
5. Bahasa Melayu
Bahasa Melayu dikenal dalam sejarah sebagai Lingua Franca.Bahasa
melayu digunakan di kawasan Asia Tenggara sejak abad ke-7.
Pada Zaman Kerajaan Sriwijaya Bahasa Melayu sebagai Bahasa
Kebudayaan.
Ditemukannya bukti-bukti Prasasti pengunaan Bahasa Melayu Kuno
(Huruf Pranagari):
Prasasti di Kedukan Bukit Tahun 683 M (Palembang);
Prasasti Talang Tuwo Tahun 684 M (Palembang);
Prasasti Kota Kapur Tahun 686 M (Bukit Barat);
Prasasti Karang Birahi Tahun 688 M (Jambi).
6. Pengertian Lingua Franca
• “Lingua Franca” yakni bahasa yang digunakan sebagai alat
komunikasi umum di Nusantara atau sebagai bahasa
persatuan dan bahasa penghubung.
• Istilah “Lingua Franca” sebenarnya berasal dari nama
yang diberikan kepada bahasa Prancis, yang pernah
menjadi bahasa umum di Eropa pada abad pertengahan.
Dalam bahasa latin, “Lingua Franca” adalah bahasa
Prancis.
7. BahasaMelayuMenjadi BahasaIndonesia
Ada beberapa faktor yang menyebabkan Bahasa Melayu diangkat menjadi Bahasa Indonesia, yaitu:
Bahasa Melayu , Lingua Franca di Indonesia. Bahasa kebudayaan dan bahasa
perhubungan
Sistem bahasa Melayu sederhana, mudah dipelajari dan tidak ada tingkatan
bahasa
Suku-suku di Nusantara mau menerima bahasa Melayu menjadi Bahasa
Indonesia sebagai Bahasa Nasional
Bahasa Melayu dapat dipakai sebagai bahasa kebudayaan dalam arti yang luas
Bahasa perdagangan
Bahasa resmi kerajaan.
8. Sebelum kemerdekaan
Penggunaan Bahasa Melayu
. Penyebaran Agama Islam ke Kepulauan Nusantara memanfaatkan
bahasa Melayu sebagai sarana komunikasi;
Dan ikut memperkaya khasanah kosa kata dalam bahasa Melayu
Berdirinya Boedi Oetomo (1908)
Sebagai alat bertukar informasi dan komunikasi antara penggerak.
Pemerintah Belanda (1908)
Mendirikan badan Commissie voor de Volkslectuur (Taman Bacaan
Rakyat). Diubah Balai Pustaka (1917).
Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928
Kongres Pemuda di Jakarta (1928)
Isi Sumpah Pemuda:
1. Kami putera dan puteri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu
bangsa Indonesia;
2. Kami putera dan puteri Indonesia, mengaku bertanah air yang satu
tanah air Indonesia;
3. Kami putera dan puteri Indonesia menjunjung bahasa persatuan Bahasa Indonesia
9. c. Bahasa Melayu berkerabat dengan Bahasa
Nusantara lainnya.
• Puncak dan pernyataan bahwa Bahasa Melayu dijadikan
sebagai bahasa persatuan bangsa adalah diikrarkannya
sumpah pemuda di Jakarta, yang dicetuskan oleh para
pemuda dari berbagai penjuru nusantara, pada saat itulah
lahir Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nusantara.
10. PASCA-1928
1. Berdirinya Angkatan Pujangga Baru (1933)
“Pembinaan Bahasa dan Kesusastraan Indonesia”
Pelopor Angkatan Pujangga Baru:
Sultan Takdir Alisjahbana
Armijn Pane
Amir Hamzah
2. Diadakan Kongres I Bahasa Indonesia, Surakarta (Solo),
25-28 Juni 1983.
3. Jepang berkuasa di Indonesia, 1 Mei 1942.
Pemakaian Bahasa Indonesia sebagai media komunikasi antar
Penduduk. Pemakaian bahasa Jepang dan Pelarangan Tegas
penggunaan Bahasa Belanda.
Angkatan Kesusastraan yang dipelopori Chairul Anwar, Idris, Asrul
Sani,.Angkatan Kesusastraan dikenal sebagai Angkatan 45
11. SETELAH KEMERDEKAAN
1) 18 Agustus 1945 penandatanganan UUD 1945, pasal 36:
Penetapan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara.
2) 19 Maret 1947 peresmian Penggunaan Ejaan Republik (Ejaan Soewandi) penganti ejaan
van Ophuysen yang berlaku sebelumnya.
2.1 Ejaan van Ophuysen
Huruf ï untuk membedakan antara huruf i sebagai akhiran dan karenanya harus disuarakan
tersendiri dengan dipotong seperti mulaï dengan ramai.
Huruf j untuk menuliskan kata-kata jang, pajah, sajang, dsb.
Huruf oe untuk menuliskan kata-kata goeroe, itoe, oemoer, dsb.
2.2 Ejaan Soewandi
Huruf oe diganti dengan u.
Bunyi hamzah dan bunyi sentak ditulis dengan k, seperti pada kata tak
Kata ulang boleh ditulis dengan angka 2, seperti anak2.
Awalan di- dan kata depan di kedua-duanya ditulis serangkai dengan kata yang
mengikutinya, seperti kata depan di pada dirumah, dikebun, disamakan dengan imbuhan di-
pada ditulis, dikarang.
12. Ejaan Soewandi Ejaan yang Disempurnakan
dj djalan, djauh J jalan, jauh
j pajung, laju Y payung, layu
nj njonja, bunji Ny nyonya, bunyi
sj isjarat, masjarakat Sy isyarat, masyarakat
tj tjukup, tjutji C cukup, cuci
ch tarich, achir Kh tarik, akhir
PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA
MASA KEMERDEKAAN
3) 16 Agustus 1972 Presiden Republik Indonesia meresmikan pemakaian Ejaan
Bahasa Indonesia dan pembentukan Istilah. Peresmian ejaan baru itu berdasarkan
Putusan Presiden No. 57, Tahun 1972.
Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD)
Perubahan Huruf
13. PERISTIWA PENTING MASA KEMERDEKAAN
SAMPAI SEBELUM REFORMASI
• 16 Agustus 1972, Presiden Republik Indonesia H.M. Soeharto,
meresmikan penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan
(EYD melalui Pidato Kenegaraan).
• 31 Agustus 1972 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan dan
Pedoman Umum Pembentukan Istilah resmi berlaku diseluruh
wilayah Indonesia.
• Kongres Bahasa Indonesia V di Jakarta, 28 Oktober– 3 November1988.
• Hasil Kongres dipersembahkan Karya Besar Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia
dan Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.
• Kongres bahasa Indonesia VI di Jakarta, 28 Oktober–2 November1993
Kongres mengusulkan agar Pusat Pembinaan dan Pengembangan
Bahasa ditingkatkan statusnya menjadi Lembaga Bahasa Indonesia,
serta mengusulkan disusunnya Undang-undang Bahasa Indonesia.
14. PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA
MASA REFORMASI
Diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia VII mengusulkan
dibentuknya Badan Pertimbangan Bahasa di Hotel
Indonesia, Jakarta 26-30 Oktober 1998.
Munculnya Bahasa Media Massa (bahasa Pers):
1. Bertambahnya jumlah kata-kata singkatan (akronim);
2. Banyak penggunaan istilah-istilah asing atau bahasa asing adalam
surat kabar.
Pers telah berjasa dalam memperkenalkan istilah baru, kata-kata dan
ungkapan baru, seperti KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme), kroni,
konspirasi, proaktif, rekonsiliasi, provokator, arogan, hujat, makar,
dan sebagainya.
Bahasa Indonesia sudah mulai bergeser menjadi bahasa kedua
setelah Bahasa Inggris ataupun bahasa gaul. Selain itu, dipengaruhi
pula oleh media iklan maupun artis yang menggunakan istilah baru
yang merupakan penyimpangan dari kebenaran cara berbahasa
Indonesia maupun mencampuradukan bahasa Inggris dan Bahasa
Indonesia.
15. KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA
INDONESIA
Kedudukan dan fungsi Bahasa
Indonesia, yaitu:
sebagai bahasa persatuan (alat perhubungan
antardaerah
dan antarbudaya;
bahasa nasional;
dan bahasa resmi
sebagai bahasa budaya dan bahasa ilmu;
Dan sebagai bahasa pengantar di lembaga-
lembaga