3. 1 Sejarah Bahasa Indonesia
2 Fungsi Bahasa Indonesia
3 Perkembangan Bahasa Indonesia
4 Minat Negara Lain Terhadap Bahasa
Indonesia
Daftar Isi
5 Kesimpulan
6 Referensi
4. 1. Bahasa Indonesia berasal dari Bahasa
Melayu yang digunakan sejak abad ke-7 di
kawasan Asia Tenggara.
Telah berabad-abad bahasa Melayu
dipakai sebagai alat perhubungan antar
penduduk Indonesia yang terdiri dari
berbagai suku dan bahasa. Pada masa
penjajahan Belanda, bahasa Melayu juga
dipakai sebagai bahasa perhubungan yang
luas. Bahkan komunikasi antara
pemerintah Belanda dan penduduk
Indonesia yang memiliki berbagai macam
bahasa juga menggunakan bahasa
Melayu.
Sejarah Bahasa Indonesia
2. Lahirnya ejaan resmi bahasa Melayu
yang disusun oleh Ch. A. Van Ophuijsen
pada tahun 1901.
Keberadaan ejaan tersebut menandai
bahwa bahasa Melayu yang merupakan
cikal bakal bahasa Indonesia telah
berperan sebagai bahasa ilmiah pada awal
abad ke-19. Ejaan ini merupakan ejaan
bahasa Melayu pertama yang ditulis
menggunakan huruf latin. Pedoman tata
bahasa tersebut dikenal dengan nama
“Ejaan van Ophuijsen” dan resmi diakui
pemerintah kolonial pada tahun 1901.
3. Berdirinya Commissie woor de
Volkslectuur (Taman Baca Rakyat) tahun
1908 ikut memberikan dasar
pengembangan bahasa Melayu. Tugas
badan tersebut yaitu menerbitkan buku-
buku berbahasa Melayu. Pada tahun 1917,
badan tersebut berganti nama menjadi
“Balai Pustaka” dan masih digunakan
sampai saat ini sebagai nama penerbit
nasional.
4. Terselenggaranya Kongres Sumpah
Pemuda tahun 1928 yang menghasilkan
sumpah pemuda yang di dalamnya
tercantum pengakuan Bahasa Indonesia
5. Terbitnya majalah Poejangga Baroe
tahun 1933 yang banyak menghasilkan
karya berbahasa Indonesia serta
menanamkan semangat kebangsaan.
6. Ditandatanganinya UUD 1945 tanggal 18
Agustus 1945 yang di dalamnya tercantum
pengakuan bahasa Indonesia sebagai
bahasa resmi negara merupakan peristiwa
sejarah diangkatnya sebuah bahasa
sebagai salah satu simbol kenegaraan.
7. Lahirnya Ejaan Republik yang diresmikan
pada 19 Maret 1947 menggantikan ejaan
van Ophuijsen oleh Menteri Pendidikan
dan Pengajaran Republik Indonesia,
8. Lahirnya Ejaan Yang Disempurnakan
(EYD) yang diresmikan pada 16 Agustus
1972 dan dikuatkan dengan Keputusan
Presiden No. 57 Tahun 1972.
9. Diresmikannya Pedoman Umum Ejaan
Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dan
Pedoman Umum Pembentukan Istilah pada
16 Agustus 1972 berdasarkan Putusan
Presiden No. 57 Tahun 1972.
5. Fungsi Bahasa Indonesia
“Hasil Perumusan Seminar Politik Bahasa
Nasional” yang diselenggarakan di Jakarta
pada tanggal 25-28 Februari 1975 antara
lain menegaskan bahwa dalam
kedudukannya sebagai bahasa nasional,
bahasa Indonesia berfungsi sebagai
(1) lambang kebanggan nasional,
(2) lambang identitas nasional,
(3) alat pemersatu berbagai-bagai
masyarakat yang berbeda-beda latar
belakang sosial budaya dan bahasanya, dan
(4) alat perhubungan antarbudaya dan
antardaerah.
Dalam “Hasil Perumusan Seminar Politik Bahasa
Nasional” yang diselenggarakan di Jakarta pada
tanggal 25-28 Oktober 1975, dikemukakan bahwa di
dalam kedudukannya sebagai bahasa negara,
bahasa Indonesia berfungsi sebagai:
a. bahasa resmi kenegaraan,
b. bahasa pengantar resmi di lembaga-lembaga
pendidikan,
c. bahasa resmi di dalam perhubungan pada tingkat
nasional untuk kepentingan perencanaan dan
pelaksanaan pembangunan serta pemerintah,
d. bahasa resmi di dalam pengembangan
kebudayaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan
serta teknologi modern.
6. 1. Fase Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Persatuan.
A. Adanya Ejaan van Ophuijsen
Bahasa Indonesia diikrarkan sebagai bahasa persatuan oleh para
pemuda yang mengikuti Kongres Pemuda ke-II di Batavia (kini Jakarta)
pada tanggal 27—28 Oktober 1928. Saat itu, para pemuda dari
berbagai organisasi daerah mengucapkan ikrar bernama Sumpah
Pemuda.
B. Kongres Bahasa Indonesia (KBI) I di Solo.
Pada tanggal 25—28 Juni 1938 KBI I diselenggarakan atas
prakarsa perseorangan. Topik-topik KBI I, seperti pengindonesiaan
kata asing, penyusunan tata bahasa, pembaruan ejaan, pemakaian
bahasa dalam pers, dan pemakaian bahasa dalam undang-undang
dipandang sangat relevan dengan perkembangan bahasa Indonesia
saat itu dan masa-masa setelahnya.
Perkembangan Bahasa Indonesia
2. Fase Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Resmi Negara.
A. Penetapan Pasal 36 UUD 1945
Fase ini diawali dengan peristiwa Ir. Soekarno Drs. Moh. Hatta
membacakan teks Proklamasi Kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus
1945 dan sehari kemudian bahasa Indonesia ditetapkan sebagai
bahasa resmi negara melalui Pasal 36 UUD 1945.
B. Ejaan Suwandi
Ejaan Suwandi merupakan sistem ejaan Latin untuk bahasa Indonesia
sesudah Proklamasi Kemerdekaan yang dimuat dalam Surat
Keputusan Menteri Pengajaran, Pendidikan, dan Kebudayaan, Mr.
Soewandi, No. 264/Bhg. A tanggal 19 Maret 1947 yang merupakan
penyederhanaan atas Ejaan van Ophuijsen, antara lain, adalah
perubahan oe menjadi u.
C. Kongres Bahasa Indonesia II di Medan.
diadakan Kongres Bahasa Indonesia II di Medan pada tanggal 28
Oktober—2 November 1954. Berbeda dengan KBI I di Solo yang
diselenggarakan atas prakarsa pribadi-pribadi, KBI II ini
diselenggarakan oleh Pemerintah, yaitu Jawatan Kebudayaan
Kementerian Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan.
D. Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
Sistem ejaan bahasa Indonesia yang sebagian besar sama dengan
sistem ejaan Malaysia, yang termuat dalam Surat Keputusan Presiden
No. 57 tanggal 16 Agustus 1972 dan menjadi ejaan resmi bahasa
Indonesia sampai tahun 2015.
E. Praseminar Politik Bahasa Nasional (1974), Seminar Politik Bahasa
Nasional (1975), Seminar Politik Bahasa (1999).
Melalui acara kebahasaan tersebut, dicapai rumusan politik bahasa
nasional, yaitu kebijakan nasional yang berisi perencanaan,
pengarahan, dan ketentuan yang dapat dipakai sebagai dasar bagi
pengelolaan keseluruhan masalah bahasa. Hal serupa juga menjadi
fokus perhatian pada Seminar Politik Bahasa tahun 1999.
3. Fase Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Internasional.
A. Kongres Internasional IX Bahasa Indonesia
Fase ini ditandai adanya Kongres Internasional IX Bahasa Indonesia di
Jakarta, pada tanggal 28 Oktober—1 November 2008. Tema kongres
tersebut adalah “Bahasa Indonesia Membentuk Insan Indonesia
Cerdas Kompetitif di Atas Pondasi Peradaban Bangsa”. Penggunaan
kata internasional pada nama kongres itu mengisyaratkan bahwa
saatnya bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional.
B. UU Nomor 24 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara,
serta Lagu Kebangsaan,
Setahun kemudian, terbitlah Undang-Undang (UU) Nomor 24 Tahun
2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara,
serta Lagu Kebangsaan yang kian mendukung peningkatan fungsi
bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional (Pasal 44 ayat (1).
C. Pusat Pengembangan Strategi dan Diplomasi Kebahasaan
(PPSDK).
Pasal 44 ayat (1) UU Nomor 24 Tahun 2009 berbunyi, “Pemerintah
meningkatkan fungsi Bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional
secara bertahap, sistematis, dan berkelanjutan.” Salah satunya adalah
melalui pengajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA).
Kemudian, Badan Bahasa membuat unit baru guna melaksanakan
Pasal 44 ayat (1) UU Nomor 24 Tahun 2009 bernama Pusat
Pengembangan Strategi dan Diplomasi Kebahasaan (PPSDK).
7. Minat Negara Lain Terhadap Bahasa Indonesia
BIPA adalah bentuk singkat dari Bahasa Indonesia untuk
Penutur Asing.
Sejalan dengan itu, program pengajaran BIPA adalah program
pengajaran bahasa Indonesia khusus untuk penutur asing.
Yang dimaksud dengan penutur asing di sini adalah penutur
selain penutur bahasa Indonesia dan bahasa daerah (Inggris,
China, Jerman, Jepang, Korea, Spanyol, dsb.). Tujuan dari
program BIPA adalah agar si pembelajar dapat berkomunikasi
dalam bahasa Indonesia secara wajar. Oleh karena itu, bahasa
Indonesia adalah materi utama yang diajarkan kepada penutur
asing di dalam program pengajaran BIPA.
Ada lebih dari 46 negara di dunia yang saat ini sedang
mempelajari bahasa Indonesia. Selain itu juga banyak warga
asing yang belajar dan menuntut ilmu di Indonesia untuk
mengambil program pendidikan bahasa dan sastra Indonesia.
Hal ini dikarenakan bahasa Indonesia lebih mudah untuk
dipelajari dibandingkan dengan bahasa Inggris yang telah
diakui sebagai bahasa Internasional. Bahasa Indonesia secara
struktur bahasanya lebih mudah dipahami. Logat pelafalan dan
yang tertulis pun relatif sama. Selain itu, bahasa Indonesia juga
lebih mudah dihafalkan karena banyak kosa kata asing yang
diserap ke dalam bahasa Indonesia.
Sehingga orang asing yang belajar bahasa Indonesia dapat
dengan mudah dan cepat menghafal kosa kata tertentu. Saat
ini Indonesia merupakan negara berkembang yang dipandang
sebagai negara ekonomi baru. Hal ini menjadi nilai tambah
sehingga para investor asing tidak segan untuk berinvestasi di
Indonesia. Untuk memperlancar proses kerjasama tersebut
beserta kelanjutannya, mau tidak mau adalah suatu kewajiban
untuk mereka mempelajari bahasa Indonesia.
8. Kesimpulan
1. Bahasa Indonesia yang kita pakai saat ini sebenarnya berasal dari bahasa Melayu,
yaitu bahasa Melayu Riau (Provinsi Kepulauan Riau) yang telah menjadi lingua franca
sejak abad ke-19. Pemberian nama “Bahasa Indonesia” diawali sejak dicanangkannya
Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1998.
2. Bahasa Indonesia berfungsi sebagai lambang kebanggan nasional, lambang identitas
nasional, alat pemersatu berbagai-bagai masyarakat yang berbeda-beda latar belakang
sosial budaya dan bahasanya, alat perhubungan antarbudaya antardaerah, bahasa
resmi kenegaraan, bahasa pengantar resmi di lembaga-lembaga pendidikan, bahasa
resmi di dalam perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan
dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintah, dan bahasa resmi di dalam
pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan serta teknologi
modern.
3. Bahasa Indonesia mengalami tiga fase perkembangan selama 81 tahun
(1928—2009), yaitu (1) fase bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan yang ditandai
adanya Ejaan van Ophuijsen dan Kongres Bahasa Indonesia I di Solo, (2) fase bahasa
Indonesia sebagai bahasa resmi negara yang ditandai adanya UUD 1945 (Pasal 36),
Kongres Bahasa Indonesia II di Medan, Ejaan Suwandi, Ejaan yang Disempurnakan,
Praseminar Politik Bahasa Nasional (1974), Seminar Politik Bahasa Nasional (1975),
Seminar Politik Bahasa (1999), dan (3) fase bahasa Indonesia sebagai bahasa
internasional yang ditandai adanya Kongres Internasional IX Bahasa Indonesia, UU
Nomor 24 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan, dan
Pusat Pengembangan Strategi dan Diplomasi Kebahasaan (PPSDK).
4. Bahasa Indonesia bukan tidak mungkin akan menjadi bahasa internasional.
Jika dilihat dari eksistensinya saat ini, di mana bahasa Indonesia sudah mulai
digunakan di banyak Negara. Bahkan dijadikan mata pelajaran wajib di sekolah dan
menjadi bahasa kedua. Dengan demikian semua pihak, baik pemerintah hingga civitas
akademika harus bersinergi bahu membahu saling mendukung untuk terwujudnya
bahasa Indonesia yang dikenal oleh dunia.
Judul : sejarah singkat
Materi : xxx
Gambar tentang sejarah ( opsional )
!!! mohon diberi gambar kartun/doodle yang berhubungan dengan kota/Negara Indonesia, jika susah mencarinya bisa terserah saja namun masih ada kaitannya.