SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
SATUAN ACARA PENGAJARAN ( SAP )
ASMA BRONKHIALE PADA ANAK
Untuk Memenuhi Tugas Promosi Kesehatan
Dosen Pengampu : Siti Munawaroh S.Kep. Ns.
DISUSUN OLEH :
Wiwin Lidyasari (20161163)
Yuni Kurniawati (20161164)
Yusuf Saktian (20161165)
PENDIDIKAN DIPLOMA III
AKPER MUHAMMADIYAH KENDAL
2015
SATUAN ACARA PENGAJARAN
1. Pokok Bahasan : Penyakit Saluran Pernafasan
2. Sub Pokok Bahasan : Asma Bronkhiale pada anak
 Pengertian
 Penyebab terjadinya asma
 Penanganan pada asma
3. Sasaran : Warga desa yang mempunyai anak
4. Waktu : 30 Menit
5. Tempat : di Balai Desa Sedayu
6. Hari/tanggal : Selasa, 5 Juli 2016
7. Tujuan penyuluhan :
a. Tujuan Instruksional Umum/TIU
Setelah dilakukan pendidikan selama 30 menit diharapkan warga desa dapat
mengetahui tentang penyakit asma bronkhiale pada anak
b. Tujuan Istruksional Khusus/TIK
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 30 menit diharapkan warga desa
dapat :
1. Menjelaskan pengertian asma bronkhiale
2. Menyebutkan penyebab asma bronkhiale
3. Menyebutkan tanda dan gejala penyakit asma pada anak
4. Menjelaskan pencegahan penyakit asma pada anak
5. Menjelaskan cara penanganan penyakit asma pada anak
8. Kegiatan
NO TAHAP KEGIATAN MEDIA
Kegiatan
Peserta
1. Pembukaan
( 5 menit )
 Perkenalan
 Menjelaskan tujuan
 Kontrak waktu
 Apersepsi dengan cara menggali pengetahuan
Leaflet Mendengar
kan
Berkenalan
yang dimiliki warga tentang penyakit asma
2. Pelaksanaan
( 20 menit )
 Menjelaskan materi tentang penyakit asma
bronkhiale pada anak
1. Pengertian asma
2. Penyebab asma
3. Tanda dan gejala penyakit asma
4. Pencegahan penyakit asma
5. Penanganan penyakit asma
 warga memperhatikan penjelasan tentang
penyakit asma bronkhiale pada anak
 warga menanyakan tentang hal-hal yang
belum jelas
Leaflet,
LCD
Mendengar
kan dan
memperhati
kan
3. Penutup  Menyimpulkan materi
 Mengevalusi warga tentang materi yang telah
diberikan
 Mengakhiri pertemuan dengan mengucapkan
salam
Menjawab
pertanyaan
IV. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
V. Media
1. Leaflet
2. LCD/Proyektor
3. Microfon
VI. Materi
Terlampir
VII. Evaluasi
a. Standart Persiapan
1. Menyiapkan materi penyuluhan
2. Menyiapkan tempat
3. Menyiapkan leaflet
b. Standart Proses
1. Membaca buku referensi tentang asma bronkhiale pada anak
2. Memberi penyuluhan tentang asma bronkhiale pada anak
c. Evaluasi hasil
1. Orang tua anak mampu mengetahui tentang pengertian asma bronkhiale
pada anak
2. Orang tua anak mampu mengetahui tentang faktor penyebab asma
bronkhiale pada anak
3. Orang tua anak mampu mengetahui tentang cara pencegahan asma
bronkhiale pada anak
4. Orang tua anak mampu mengetahui tentang cara pengobatatn asma
bronkhiale pada anak
Pertanyaan
1. Jelaskan pengertian dari asma ?
2. Jelaskan cara penanganan asma pada anak ?
3. Sebutkan tanda dan gejala asma ?
ASMA BRONKHIALE PADA ANAK
A. Pengertian
Asma Bronkial adalah penyakit saluran nafas dengan karakteristik berupa
peningkatan reaktivitas (hiperaktivitas) trakea dan bronkus terhadap berbagai
rangsangan dengan manifestasi klinis berupa penyempitan saluran nafas yang
menyeluruh.
Asma merupakan penyakit radang kronis saluran napas yang tidak bisa
disembuhkan, bersifat hilang dan kemudian timbul lagi. Asma dapat tenang
terkontrol tetapi bisa tiba-tiba kambuh dan mengganggu aktivitas penderitanya.
Asma dapat terjadi pada semua usia mulai dari bayi sampai manula.
B. Etiologi
Ada beberapa hal yang merupakan faktor predisposisi dan presipitasi timbulnya
serangan asma.
1. Faktor predisposisi
a. Genetik
Dimana yang diturunkan adalah bakat alerginya, meskipun belum
diketahui bagaimana cara penurunannya yang jelas. Penderita dengan
penyakit alergi biasanya mempunyai keluarga dekat juga menderita penyakit
alergi. Karena adanya bakat alergi ini, penderita sangat mudah terkena
penyakit asma bronkhial jika terpapar dengan faktor pencetus.
2. Faktor presipitasi
a. Alergen
Dimana alergen dapat dibagi menjadi 3 jenis, yaitu :
1) Inhalan, yang masuk melalui saluran pernapasan.
Seperti : debu, bulu binatang, serbuk bunga, spora jamur, bakteri dan
polusi.
2) Ingestan, yang masuk melalui mulut.
Seperti : makanan dan obat-obatan.
3) Kontaktan, yang masuk melalui kontak dengan kulit.
seperti : perhiasan, logam dan jam tangan.
b. Perubahan cuaca.
Cuaca lembab dan hawa pegunungan yang dingin sering mempengaruhi
asma. Atmosfir yang mendadak dingin merupakan faktor pemicu
terjadinya serangan asma. Kadang-kadang serangan berhubungan dengan
musim, seperti: musim hujan, musim kemarau, musim bunga.
c. Stress.
Stress / gangguan emosi dapat menjadi pencetus serangan asma, selain itu
juga bisa memperberat serangan asma yang sudah ada. Disamping gejala
asma yang timbul harus segera diobati penderita asma yang mengalami
stress / gangguan emosi perlu diberi nasehat untuk menyelesaikan masalah
pribadinya. Karena jika stressnya belum diatasi maka gejala asmanya
belum bisa diobati.
d. Lingkungan kerja.
Hal ini berkaitan dengan dimana dia bekerja. Misalnya orang yang bekerja
di laboratorium hewan, industri tekstil, pabrik asbes, polisi lalu lintas.
Gejala ini membaik pada waktu libur atau cuti.
e. Olah raga/ aktifitas jasmani yang berat.
Sebagian besar penderita asma akan mendapat serangan jika melakukan
aktifitas jasmani atau olah raga yang berat. Lari cepat paling mudah
menimbulkan serangan asma.
Secara umum pencetusnya adalah:
1. Makanan yang mengandung zat pengawet, penyedap, dan pewarna. Bila
makanan tersebut dikonsumsi terus-menerus akan mengakibatkan reaksi alergi
dan inflamasi/peradangan.
2. Aktivitas berlebihan: seperti berlari-lari atau main sepeda seharian tanpa cukup
istirahat. Gejala yang timbul biasanya sewaktu tidur anak akan mengalami
batuk-batuk.
3. Bulu binatang seperti bulu kucing atau bulu burung, dan lainnya.
4. Penyakit infeksi, seperti influenza, dan infeksi saluran napas atas (ISPA). Batuk
yang disebabkan penyakit tersebut dapat memicu terjadinya asma.
5. Alergen Seperti debu di rumah dan di jalan, debu karpet, kasur, kapuk, asap
rokok.
6. Cuaca(panas / dingin ).
7. Iritan. Seperti zat kimia (obat nyamuk, pewangi ruangan, asap rokok, bau cat
yang menyengat, SO2, dan polutan udara lain).
8. Buah-buahan tertentu (nanas, rambutan, anggur dan lainnya). Getah atau
manisnya buah sering membuat batuk sehingga bisa terjadi asma.
9. Factor psikis seperti Emosi (terlalu sedih/gembira).
10. Infeksi Saluran Napas. Infeksi virus pada sinus, baik sinusitis akut maupun
kronik, dapat memudahkan terjadinya asma.
C. Tanda dan Gejala
1. Sesak nafas
2. Nafas bunyi (ngik-ngik)
3. Lesu atau kurang sehat
4. Batuk berulang, terutama bila terkena allergen.
5. Berkeringat
6. Pada serangan asma berat, kuku menjadi dingin pucat (kebiru-biruan).
D. Pencegahan asma pada anak
1. Mencari faktor pencetus (allergen) tes alergi
2. Menghindari faktor pencetus!!!
Faktor-faktor pencetus (dapat berbeda antara penderita yang satu dengan
lainnya).
Faktor – faktor yang sering dikatakan sebagai pemicu di antaranya
adalah faktor alergen, emosi atau stres, infeksi, zat makanan, zat kimia, faktor
fisik seperti perubahan cuaca, kegiatan jasmani, dan obat-obatan.
Kerja faktor pencetus ini pun berbeda, ada faktor pencetus yang bisa
mengakibatkan penyempitan saluran nafas (bronchospasme), seperti emosi,
udara dingin, latihan, dan lain-lain. Ada pula faktor pencetus yang terutama
menyebabkan peradangan seperti infeksi saluran pernafasan akut, alergen, zat
kimia, dan asap rokok. Sebagian besar serangan asma dapat dicegah dengan
menghindari faktor-faktor pencetus tersebut.
3. Tingkatkan kesehatan optimal
a. Berikan makanan dan minum yang bergizi
b. Istirahat cukup, tidur, dan olah raga yang teratur
c. Minum cukup
d. Hindari merokok
E. Penanganan
1. Pertolongan pertama :
a. Tenangkan anak
b. Berikan ruang cukup lapang
c. Berikan posisi yang nyaman (tinggikan bagian kepala dengan
menggunakan 2-3 bantal)
d. Beri dan bantu anak menggunakan obat semprot inhaler.
e. Cobalah untuk mengajak anak bernapas perlahan-lahan dan dalam.
f. Usahakan untuk memberikan ventilasi udara yang baik.
g. Jika setelah 3 menit tidak ada perubahan, cobalah untuk memberikan
obat inhaler kembali.
h. Jika obat inhaler tidak memberikan pengaruh atau bertambah parah
setelah 5 menit, cobalah untuk memberikan obat semprot setiap 5-10 kali
sambil membawa anak ke dokter untuk mendapatkan pertolongan medis.
2. Mengatasi Serangan Akut
Ibu atau ayah penyandang asma mesti tahu cara mengatasi serangan
asma pada anaknya.
Berikut langkah-langkah yang dapat diambil:
a. Tak perlu panik, minta anak untuk bernapas teratur dan berikan air putih
hangat untuk diminum.
b. Segera berikan obat atau terapi inhalasi dengan takaran yang pas.
c. Jika tidak ada perbaikan, segera bawa anak ke klinik terdekat.
Serangan yang sulit diatasi sendiri biasanya disebabkan adanya
faktor lain, seperti status daya tahan tubuh anak sedang turun atau ada
infeksi di dalam tubuhnya.
Perlu diketahui, penyakit infeksi yang disebabkan virus sering
tidak menimbulkan panas/demam kecuali ada lendir dan riak di saluran
napasnya. Bagi penderita asma yang belum stabil sangat disarankan
untuk selalu membawa obat (oral atau alat terapi inhalasi) ke mana-
mana.
3. Obat tradisional asma :
a. Madu untuk Asma
Madu sangat baik untuk asma. Madu membantu mengencerkan
dan membuang lendir dari sistem pernapasan.
Lendir yang terakumulasi di saluran pernapasan akan
menghambat aliran udara sehingga dapat memicu atau membuat
serangan asma semakin memburuk.
Berikut adalah beberapa ramuan madu yang baik untuk meringankan
asma:
 Satu sendok teh madu dengan air diminum setiap hari.
 Satu sendok teh madu, air hangat ditambah seperempat sendok teh
bubuk kunyit diminum dua kali sehari.
 Satu sendok teh madu dengan setengah sendok teh bubuk kayu
manis diminum sekali sehari (baik pagi atau malam).
b. Jahe untuk asma
Jahe juga sangat baik untuk asma. Jahe bisa menghentikan
peradangan/inflamasi. Asma terjadi karena adanya peradangan pada
saluran pernafasan. Ketika dicampur dengan bahan tertentu, jahe juga
bisa bertindak sebagai ekspektoran. Ekspektoran akan membantu
menyingkirkan lendir dari sistem pernafasan.
Berikut adalah beberapa ramuan jahe untuk asma :
 Jus jahe segar (jahe tumbuk) dicampur dengan madu diminum
sehari
 Sediakan setengah sendok teh jahe segar, satu sendok teh biji
jinten. sejumput pala, dan segelas air. Campurkan semua bahan
tersebut dan didihkan. Minum ramuan selagi hangat.
( http://www.amazine.co/2388/obat-alami-asma-tips-meringankan-asma-
dengan-madu-dan-jahe/ )
c. Kencur secukupnya dicuci bersih lalu parut dan peras airnya. Hasil
perasannya dicampur madu dan telur ayam kampung dan jangan lupa
campur juga perasan ¼ jeruk nipis lalu aduk sampai semuanya benar
benar tercampur. Minum ramuan tersebut pada sore dan malam
menjelang tidur.
( http://artikel.co/42/obat-alami-asma-dengan-ramuan.html )
d. Cara pembuatan ramuan ini adalah; Gerus 1 sendok teh lada putih dan 7
lembar daun sirih hingga halus. Hasil gerusan tadi dicampur dengan
minyak kayu putih secukupnya.
Cara menggunakan ramuan ini adalah sebagai obat luar yaitu balurkan
ramuan ini di dada dan leher penderita asma.
( http://artikel.co/42/obat-alami-asma-dengan-ramuan.html )
4. Hal - hal yang perlu di perhatikan pada asma anak
a. Hindari makan makanan yg mengandung pengawet / bahan kimia, kola,
bersoda, kacang-kacangan, minuman dingin/es, goreng-gorengan.
b. Hindari tungau debu yang sering terdapat pada debu kasur dan bantal
kapuk, selimut, lantai, karpet gordin , perabot rumah, kipas angin.
c. Hindarkan zat-zat yang mengiritasi ; obat semprot rambut, minyak
wangi, asap rokok, asap obat nyamuk , bau cat yang tajam, bau bahan
kimia, udara yang tercemar,udara dan air dingin.
d. Jangan melakukan aktifitas fisik yang terlalu berat.
VIII. Pustaka
1. Crockett, Antony. 1997. Penanganan Ashma Dalam Perawatan Primer.
Jakarta: Hipokrates.
2. Price, Sylvia A. 1999. Patofisiologi Edisi 4 Jilid 2. Jakarta: EGC.

More Related Content

What's hot

Evaluasi keperawatan
 Evaluasi keperawatan Evaluasi keperawatan
Evaluasi keperawatanpjj_kemenkes
 
Prinsip prinsip etika keperawatan
Prinsip prinsip etika keperawatanPrinsip prinsip etika keperawatan
Prinsip prinsip etika keperawatanHiiendry Pangestu
 
Askep kebutuhan nutrisi
Askep kebutuhan nutrisiAskep kebutuhan nutrisi
Askep kebutuhan nutrisiSulistia Rini
 
PEMBAHASAN SOAL MATERNITAS.pptx
PEMBAHASAN SOAL MATERNITAS.pptxPEMBAHASAN SOAL MATERNITAS.pptx
PEMBAHASAN SOAL MATERNITAS.pptxaanbudi1
 
Makalah penyakit menular dan tidak menular
Makalah penyakit menular dan tidak menularMakalah penyakit menular dan tidak menular
Makalah penyakit menular dan tidak menularMansurudin Rafa
 
Model dan nilai promosi kesehatan
Model dan nilai promosi kesehatanModel dan nilai promosi kesehatan
Model dan nilai promosi kesehatanom_wiez
 
Asuhan Keperawatan pada Anak Dengan Hipospadia
Asuhan Keperawatan pada Anak Dengan HipospadiaAsuhan Keperawatan pada Anak Dengan Hipospadia
Asuhan Keperawatan pada Anak Dengan HipospadiaFransiska Oktafiani
 
Asuhan keperawatan klien dengan faringitis shinttttta
Asuhan keperawatan klien dengan faringitis shintttttaAsuhan keperawatan klien dengan faringitis shinttttta
Asuhan keperawatan klien dengan faringitis shintttttasaharwakumoro
 
Informed Choice dan Informed Consent
Informed Choice dan Informed Consent Informed Choice dan Informed Consent
Informed Choice dan Informed Consent pjj_kemenkes
 
134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasi134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasinanang aw aw
 
Epidemiologi kebidanan
Epidemiologi kebidananEpidemiologi kebidanan
Epidemiologi kebidananHayar Laode
 
Konsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada Luka
Konsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada LukaKonsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada Luka
Konsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada LukaSulistia Rini
 
ASKEP HIPERTENSI
ASKEP HIPERTENSIASKEP HIPERTENSI
ASKEP HIPERTENSIMas Mawon
 
Askep pada anak dengan campak
Askep pada anak dengan campakAskep pada anak dengan campak
Askep pada anak dengan campakwhenny
 
Skenario role play timbang terima
Skenario role play timbang terimaSkenario role play timbang terima
Skenario role play timbang terimaSulistia Rini
 
24 standar pelayanan kebidanan
24 standar pelayanan kebidanan24 standar pelayanan kebidanan
24 standar pelayanan kebidananshona2493
 

What's hot (20)

Askep faringitis
Askep faringitisAskep faringitis
Askep faringitis
 
Evaluasi keperawatan
 Evaluasi keperawatan Evaluasi keperawatan
Evaluasi keperawatan
 
Prinsip prinsip etika keperawatan
Prinsip prinsip etika keperawatanPrinsip prinsip etika keperawatan
Prinsip prinsip etika keperawatan
 
Askep kebutuhan nutrisi
Askep kebutuhan nutrisiAskep kebutuhan nutrisi
Askep kebutuhan nutrisi
 
PEMBAHASAN SOAL MATERNITAS.pptx
PEMBAHASAN SOAL MATERNITAS.pptxPEMBAHASAN SOAL MATERNITAS.pptx
PEMBAHASAN SOAL MATERNITAS.pptx
 
Makalah penyakit menular dan tidak menular
Makalah penyakit menular dan tidak menularMakalah penyakit menular dan tidak menular
Makalah penyakit menular dan tidak menular
 
Model dan nilai promosi kesehatan
Model dan nilai promosi kesehatanModel dan nilai promosi kesehatan
Model dan nilai promosi kesehatan
 
Asuhan Keperawatan pada Anak Dengan Hipospadia
Asuhan Keperawatan pada Anak Dengan HipospadiaAsuhan Keperawatan pada Anak Dengan Hipospadia
Asuhan Keperawatan pada Anak Dengan Hipospadia
 
Asuhan keperawatan klien dengan faringitis shinttttta
Asuhan keperawatan klien dengan faringitis shintttttaAsuhan keperawatan klien dengan faringitis shinttttta
Asuhan keperawatan klien dengan faringitis shinttttta
 
Informed Choice dan Informed Consent
Informed Choice dan Informed Consent Informed Choice dan Informed Consent
Informed Choice dan Informed Consent
 
134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasi134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasi
 
Epidemiologi kebidanan
Epidemiologi kebidananEpidemiologi kebidanan
Epidemiologi kebidanan
 
Askep Anak dengan ISPA
Askep Anak dengan ISPAAskep Anak dengan ISPA
Askep Anak dengan ISPA
 
Konsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada Luka
Konsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada LukaKonsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada Luka
Konsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada Luka
 
ASKEP HIPERTENSI
ASKEP HIPERTENSIASKEP HIPERTENSI
ASKEP HIPERTENSI
 
Askep pada anak dengan campak
Askep pada anak dengan campakAskep pada anak dengan campak
Askep pada anak dengan campak
 
Skenario role play timbang terima
Skenario role play timbang terimaSkenario role play timbang terima
Skenario role play timbang terima
 
Pemeriksaan leopold
Pemeriksaan leopoldPemeriksaan leopold
Pemeriksaan leopold
 
Ii. askep hipertensi
Ii. askep hipertensiIi. askep hipertensi
Ii. askep hipertensi
 
24 standar pelayanan kebidanan
24 standar pelayanan kebidanan24 standar pelayanan kebidanan
24 standar pelayanan kebidanan
 

Viewers also liked

Leaflet asma dan cara perawatan dirumah
Leaflet asma dan cara perawatan dirumahLeaflet asma dan cara perawatan dirumah
Leaflet asma dan cara perawatan dirumahaskep33
 
Autonomic nervous system health
Autonomic nervous system healthAutonomic nervous system health
Autonomic nervous system healthPrakash Kelgeri
 
Cara mengatasi asma dengan minyak varash
Cara mengatasi asma dengan minyak varashCara mengatasi asma dengan minyak varash
Cara mengatasi asma dengan minyak varashripa wahyudi
 
Peran perawat pada anak Asma
Peran perawat pada anak AsmaPeran perawat pada anak Asma
Peran perawat pada anak AsmaSulistia Rini
 
Terapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhialTerapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhialSulistia Rini
 
Leaflet asma hitam putih
Leaflet asma hitam putihLeaflet asma hitam putih
Leaflet asma hitam putihWarnet Raha
 
Ppt Penyakit Asma
Ppt Penyakit AsmaPpt Penyakit Asma
Ppt Penyakit Asmatrisnaif
 
Rpp revisi pendidikan jasmani ,olahraga dan kesehatan x smk rpp diva pendid...
Rpp revisi pendidikan jasmani ,olahraga dan kesehatan x smk   rpp diva pendid...Rpp revisi pendidikan jasmani ,olahraga dan kesehatan x smk   rpp diva pendid...
Rpp revisi pendidikan jasmani ,olahraga dan kesehatan x smk rpp diva pendid...Diva Pendidikan
 
Satuan acara perkuliahan Metode Numerik Pendidikan matematika UMT
Satuan acara perkuliahan Metode Numerik Pendidikan matematika UMTSatuan acara perkuliahan Metode Numerik Pendidikan matematika UMT
Satuan acara perkuliahan Metode Numerik Pendidikan matematika UMTrukmono budi utomo
 

Viewers also liked (20)

SAP ASMA
SAP ASMA SAP ASMA
SAP ASMA
 
Leaflet asma dan cara perawatan dirumah
Leaflet asma dan cara perawatan dirumahLeaflet asma dan cara perawatan dirumah
Leaflet asma dan cara perawatan dirumah
 
Asma b2
Asma b2Asma b2
Asma b2
 
Asma
AsmaAsma
Asma
 
Autonomic nervous system health
Autonomic nervous system healthAutonomic nervous system health
Autonomic nervous system health
 
Cara mengatasi asma dengan minyak varash
Cara mengatasi asma dengan minyak varashCara mengatasi asma dengan minyak varash
Cara mengatasi asma dengan minyak varash
 
Peran perawat pada anak Asma
Peran perawat pada anak AsmaPeran perawat pada anak Asma
Peran perawat pada anak Asma
 
Terapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhialTerapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhial
 
Asma
AsmaAsma
Asma
 
Leaflet asma bronkial akper pemda muna
Leaflet asma bronkial akper pemda munaLeaflet asma bronkial akper pemda muna
Leaflet asma bronkial akper pemda muna
 
Leaflet asma hitam putih
Leaflet asma hitam putihLeaflet asma hitam putih
Leaflet asma hitam putih
 
Asma
AsmaAsma
Asma
 
Asma
AsmaAsma
Asma
 
Leaflet asma
Leaflet asmaLeaflet asma
Leaflet asma
 
Gina y Practall
Gina y PractallGina y Practall
Gina y Practall
 
Lembar Balik Asma
Lembar Balik AsmaLembar Balik Asma
Lembar Balik Asma
 
Ppt Penyakit Asma
Ppt Penyakit AsmaPpt Penyakit Asma
Ppt Penyakit Asma
 
Rpp revisi pendidikan jasmani ,olahraga dan kesehatan x smk rpp diva pendid...
Rpp revisi pendidikan jasmani ,olahraga dan kesehatan x smk   rpp diva pendid...Rpp revisi pendidikan jasmani ,olahraga dan kesehatan x smk   rpp diva pendid...
Rpp revisi pendidikan jasmani ,olahraga dan kesehatan x smk rpp diva pendid...
 
BRONKODILATOR
BRONKODILATORBRONKODILATOR
BRONKODILATOR
 
Satuan acara perkuliahan Metode Numerik Pendidikan matematika UMT
Satuan acara perkuliahan Metode Numerik Pendidikan matematika UMTSatuan acara perkuliahan Metode Numerik Pendidikan matematika UMT
Satuan acara perkuliahan Metode Numerik Pendidikan matematika UMT
 

Similar to ASMA (20)

Macam macam jenis penyakit pada sistem pernapasan 3
Macam macam jenis penyakit pada sistem pernapasan 3Macam macam jenis penyakit pada sistem pernapasan 3
Macam macam jenis penyakit pada sistem pernapasan 3
 
Kti asma bab 1 dan 2
Kti asma bab 1 dan 2Kti asma bab 1 dan 2
Kti asma bab 1 dan 2
 
Ikun asma bab 1 dan 2
Ikun asma bab 1 dan 2Ikun asma bab 1 dan 2
Ikun asma bab 1 dan 2
 
Satpel asma
Satpel asmaSatpel asma
Satpel asma
 
Satpel asma
Satpel asmaSatpel asma
Satpel asma
 
Asma bronkhial
Asma bronkhialAsma bronkhial
Asma bronkhial
 
228747728 sap-asma
228747728 sap-asma228747728 sap-asma
228747728 sap-asma
 
Makalah sistem pernapasan 8
Makalah sistem pernapasan 8Makalah sistem pernapasan 8
Makalah sistem pernapasan 8
 
Asma bronkhial AKPER PEMKAB MUNA
Asma bronkhial AKPER PEMKAB MUNA Asma bronkhial AKPER PEMKAB MUNA
Asma bronkhial AKPER PEMKAB MUNA
 
D
DD
D
 
SAP ISPA.docx
SAP ISPA.docxSAP ISPA.docx
SAP ISPA.docx
 
PW ASMA.pptx
PW ASMA.pptxPW ASMA.pptx
PW ASMA.pptx
 
adoc.pub_satuan-acara-penyuluhan-sap-.docx
adoc.pub_satuan-acara-penyuluhan-sap-.docxadoc.pub_satuan-acara-penyuluhan-sap-.docx
adoc.pub_satuan-acara-penyuluhan-sap-.docx
 
PPT Farmakoteraphi Ashma Kelompok 1.pptx
PPT Farmakoteraphi Ashma Kelompok 1.pptxPPT Farmakoteraphi Ashma Kelompok 1.pptx
PPT Farmakoteraphi Ashma Kelompok 1.pptx
 
Kelainan dan penyakit pada sistem pernapasan manusia 2
Kelainan dan penyakit pada sistem pernapasan manusia 2Kelainan dan penyakit pada sistem pernapasan manusia 2
Kelainan dan penyakit pada sistem pernapasan manusia 2
 
Batuk
BatukBatuk
Batuk
 
Askep asthma bronchial
Askep asthma bronchialAskep asthma bronchial
Askep asthma bronchial
 
Askep asthma bronchial
Askep asthma bronchialAskep asthma bronchial
Askep asthma bronchial
 
Askep asthma bronchial
Askep asthma bronchialAskep asthma bronchial
Askep asthma bronchial
 
Askep asthma bronchial
Askep asthma bronchialAskep asthma bronchial
Askep asthma bronchial
 

More from Yusuf Saktian

Strategi pelaksanaan halusinasi_pendenga
Strategi pelaksanaan halusinasi_pendengaStrategi pelaksanaan halusinasi_pendenga
Strategi pelaksanaan halusinasi_pendengaYusuf Saktian
 
Strategi pelaksanaan defisit perawatan diri
Strategi pelaksanaan defisit perawatan diriStrategi pelaksanaan defisit perawatan diri
Strategi pelaksanaan defisit perawatan diriYusuf Saktian
 
Laporan pendahuluan perilaku_kekerasan
Laporan pendahuluan perilaku_kekerasanLaporan pendahuluan perilaku_kekerasan
Laporan pendahuluan perilaku_kekerasanYusuf Saktian
 
Laporan pendahuluan isolasi_sosial
Laporan pendahuluan isolasi_sosialLaporan pendahuluan isolasi_sosial
Laporan pendahuluan isolasi_sosialYusuf Saktian
 
Laporan pendahuluan harga_diri_rendah
Laporan pendahuluan harga_diri_rendahLaporan pendahuluan harga_diri_rendah
Laporan pendahuluan harga_diri_rendahYusuf Saktian
 
Laporan pendahuluan halusinasi
Laporan pendahuluan halusinasiLaporan pendahuluan halusinasi
Laporan pendahuluan halusinasiYusuf Saktian
 
Laporan Pendahuluan Defisit Perawatan Diri
Laporan Pendahuluan Defisit Perawatan DiriLaporan Pendahuluan Defisit Perawatan Diri
Laporan Pendahuluan Defisit Perawatan DiriYusuf Saktian
 
SAP Gastroenteritis/ Diare
SAP Gastroenteritis/ DiareSAP Gastroenteritis/ Diare
SAP Gastroenteritis/ DiareYusuf Saktian
 
Lembar Balik Gastroenteritis/ Diare
Lembar Balik Gastroenteritis/ DiareLembar Balik Gastroenteritis/ Diare
Lembar Balik Gastroenteritis/ DiareYusuf Saktian
 
Leaflet Gastroenteritis/ Diare
Leaflet Gastroenteritis/ DiareLeaflet Gastroenteritis/ Diare
Leaflet Gastroenteritis/ DiareYusuf Saktian
 
Lembar Balik TB Paru
Lembar Balik TB ParuLembar Balik TB Paru
Lembar Balik TB ParuYusuf Saktian
 
Lembar balik hipertensi
Lembar balik hipertensiLembar balik hipertensi
Lembar balik hipertensiYusuf Saktian
 
Proporsal JIwa - Terapi Aktifitas Kelompok
Proporsal JIwa - Terapi Aktifitas KelompokProporsal JIwa - Terapi Aktifitas Kelompok
Proporsal JIwa - Terapi Aktifitas KelompokYusuf Saktian
 
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Isolasi Sosial
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Isolasi SosialStrategi Pelaksanaan Jiwa - Isolasi Sosial
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Isolasi SosialYusuf Saktian
 
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Perilaku Kekerasan
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Perilaku KekerasanStrategi Pelaksanaan Jiwa - Perilaku Kekerasan
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Perilaku KekerasanYusuf Saktian
 
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Harga Diri Rendah
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Harga Diri RendahStrategi Pelaksanaan Jiwa - Harga Diri Rendah
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Harga Diri RendahYusuf Saktian
 

More from Yusuf Saktian (20)

Strategi pelaksanaan halusinasi_pendenga
Strategi pelaksanaan halusinasi_pendengaStrategi pelaksanaan halusinasi_pendenga
Strategi pelaksanaan halusinasi_pendenga
 
Strategi pelaksanaan defisit perawatan diri
Strategi pelaksanaan defisit perawatan diriStrategi pelaksanaan defisit perawatan diri
Strategi pelaksanaan defisit perawatan diri
 
Laporan pendahuluan perilaku_kekerasan
Laporan pendahuluan perilaku_kekerasanLaporan pendahuluan perilaku_kekerasan
Laporan pendahuluan perilaku_kekerasan
 
Laporan pendahuluan isolasi_sosial
Laporan pendahuluan isolasi_sosialLaporan pendahuluan isolasi_sosial
Laporan pendahuluan isolasi_sosial
 
Laporan pendahuluan harga_diri_rendah
Laporan pendahuluan harga_diri_rendahLaporan pendahuluan harga_diri_rendah
Laporan pendahuluan harga_diri_rendah
 
Laporan pendahuluan halusinasi
Laporan pendahuluan halusinasiLaporan pendahuluan halusinasi
Laporan pendahuluan halusinasi
 
Laporan Pendahuluan Defisit Perawatan Diri
Laporan Pendahuluan Defisit Perawatan DiriLaporan Pendahuluan Defisit Perawatan Diri
Laporan Pendahuluan Defisit Perawatan Diri
 
SAP Gastroenteritis/ Diare
SAP Gastroenteritis/ DiareSAP Gastroenteritis/ Diare
SAP Gastroenteritis/ Diare
 
Lembar Balik Gastroenteritis/ Diare
Lembar Balik Gastroenteritis/ DiareLembar Balik Gastroenteritis/ Diare
Lembar Balik Gastroenteritis/ Diare
 
Leaflet Gastroenteritis/ Diare
Leaflet Gastroenteritis/ DiareLeaflet Gastroenteritis/ Diare
Leaflet Gastroenteritis/ Diare
 
SAP TBC
SAP TBCSAP TBC
SAP TBC
 
Lembar Balik TB Paru
Lembar Balik TB ParuLembar Balik TB Paru
Lembar Balik TB Paru
 
Leaflet TB
Leaflet TBLeaflet TB
Leaflet TB
 
Ppt hipertensi
Ppt hipertensiPpt hipertensi
Ppt hipertensi
 
Sap hipertensi
Sap hipertensiSap hipertensi
Sap hipertensi
 
Lembar balik hipertensi
Lembar balik hipertensiLembar balik hipertensi
Lembar balik hipertensi
 
Proporsal JIwa - Terapi Aktifitas Kelompok
Proporsal JIwa - Terapi Aktifitas KelompokProporsal JIwa - Terapi Aktifitas Kelompok
Proporsal JIwa - Terapi Aktifitas Kelompok
 
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Isolasi Sosial
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Isolasi SosialStrategi Pelaksanaan Jiwa - Isolasi Sosial
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Isolasi Sosial
 
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Perilaku Kekerasan
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Perilaku KekerasanStrategi Pelaksanaan Jiwa - Perilaku Kekerasan
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Perilaku Kekerasan
 
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Harga Diri Rendah
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Harga Diri RendahStrategi Pelaksanaan Jiwa - Harga Diri Rendah
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Harga Diri Rendah
 

Recently uploaded

anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...AdekKhazelia
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3smwk57khb29
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikSavitriIndrasari1
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxawaldarmawan3
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisRachmandiarRaras
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 

Recently uploaded (19)

anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 

ASMA

  • 1. SATUAN ACARA PENGAJARAN ( SAP ) ASMA BRONKHIALE PADA ANAK Untuk Memenuhi Tugas Promosi Kesehatan Dosen Pengampu : Siti Munawaroh S.Kep. Ns. DISUSUN OLEH : Wiwin Lidyasari (20161163) Yuni Kurniawati (20161164) Yusuf Saktian (20161165) PENDIDIKAN DIPLOMA III AKPER MUHAMMADIYAH KENDAL 2015
  • 2. SATUAN ACARA PENGAJARAN 1. Pokok Bahasan : Penyakit Saluran Pernafasan 2. Sub Pokok Bahasan : Asma Bronkhiale pada anak  Pengertian  Penyebab terjadinya asma  Penanganan pada asma 3. Sasaran : Warga desa yang mempunyai anak 4. Waktu : 30 Menit 5. Tempat : di Balai Desa Sedayu 6. Hari/tanggal : Selasa, 5 Juli 2016 7. Tujuan penyuluhan : a. Tujuan Instruksional Umum/TIU Setelah dilakukan pendidikan selama 30 menit diharapkan warga desa dapat mengetahui tentang penyakit asma bronkhiale pada anak b. Tujuan Istruksional Khusus/TIK Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 30 menit diharapkan warga desa dapat : 1. Menjelaskan pengertian asma bronkhiale 2. Menyebutkan penyebab asma bronkhiale 3. Menyebutkan tanda dan gejala penyakit asma pada anak 4. Menjelaskan pencegahan penyakit asma pada anak 5. Menjelaskan cara penanganan penyakit asma pada anak 8. Kegiatan NO TAHAP KEGIATAN MEDIA Kegiatan Peserta 1. Pembukaan ( 5 menit )  Perkenalan  Menjelaskan tujuan  Kontrak waktu  Apersepsi dengan cara menggali pengetahuan Leaflet Mendengar kan Berkenalan
  • 3. yang dimiliki warga tentang penyakit asma 2. Pelaksanaan ( 20 menit )  Menjelaskan materi tentang penyakit asma bronkhiale pada anak 1. Pengertian asma 2. Penyebab asma 3. Tanda dan gejala penyakit asma 4. Pencegahan penyakit asma 5. Penanganan penyakit asma  warga memperhatikan penjelasan tentang penyakit asma bronkhiale pada anak  warga menanyakan tentang hal-hal yang belum jelas Leaflet, LCD Mendengar kan dan memperhati kan 3. Penutup  Menyimpulkan materi  Mengevalusi warga tentang materi yang telah diberikan  Mengakhiri pertemuan dengan mengucapkan salam Menjawab pertanyaan IV. Metode 1. Ceramah 2. Tanya jawab V. Media 1. Leaflet 2. LCD/Proyektor 3. Microfon VI. Materi Terlampir
  • 4. VII. Evaluasi a. Standart Persiapan 1. Menyiapkan materi penyuluhan 2. Menyiapkan tempat 3. Menyiapkan leaflet b. Standart Proses 1. Membaca buku referensi tentang asma bronkhiale pada anak 2. Memberi penyuluhan tentang asma bronkhiale pada anak c. Evaluasi hasil 1. Orang tua anak mampu mengetahui tentang pengertian asma bronkhiale pada anak 2. Orang tua anak mampu mengetahui tentang faktor penyebab asma bronkhiale pada anak 3. Orang tua anak mampu mengetahui tentang cara pencegahan asma bronkhiale pada anak 4. Orang tua anak mampu mengetahui tentang cara pengobatatn asma bronkhiale pada anak Pertanyaan 1. Jelaskan pengertian dari asma ? 2. Jelaskan cara penanganan asma pada anak ? 3. Sebutkan tanda dan gejala asma ?
  • 5. ASMA BRONKHIALE PADA ANAK A. Pengertian Asma Bronkial adalah penyakit saluran nafas dengan karakteristik berupa peningkatan reaktivitas (hiperaktivitas) trakea dan bronkus terhadap berbagai rangsangan dengan manifestasi klinis berupa penyempitan saluran nafas yang menyeluruh. Asma merupakan penyakit radang kronis saluran napas yang tidak bisa disembuhkan, bersifat hilang dan kemudian timbul lagi. Asma dapat tenang terkontrol tetapi bisa tiba-tiba kambuh dan mengganggu aktivitas penderitanya. Asma dapat terjadi pada semua usia mulai dari bayi sampai manula. B. Etiologi Ada beberapa hal yang merupakan faktor predisposisi dan presipitasi timbulnya serangan asma. 1. Faktor predisposisi a. Genetik Dimana yang diturunkan adalah bakat alerginya, meskipun belum diketahui bagaimana cara penurunannya yang jelas. Penderita dengan penyakit alergi biasanya mempunyai keluarga dekat juga menderita penyakit alergi. Karena adanya bakat alergi ini, penderita sangat mudah terkena penyakit asma bronkhial jika terpapar dengan faktor pencetus. 2. Faktor presipitasi a. Alergen Dimana alergen dapat dibagi menjadi 3 jenis, yaitu : 1) Inhalan, yang masuk melalui saluran pernapasan. Seperti : debu, bulu binatang, serbuk bunga, spora jamur, bakteri dan polusi. 2) Ingestan, yang masuk melalui mulut. Seperti : makanan dan obat-obatan.
  • 6. 3) Kontaktan, yang masuk melalui kontak dengan kulit. seperti : perhiasan, logam dan jam tangan. b. Perubahan cuaca. Cuaca lembab dan hawa pegunungan yang dingin sering mempengaruhi asma. Atmosfir yang mendadak dingin merupakan faktor pemicu terjadinya serangan asma. Kadang-kadang serangan berhubungan dengan musim, seperti: musim hujan, musim kemarau, musim bunga. c. Stress. Stress / gangguan emosi dapat menjadi pencetus serangan asma, selain itu juga bisa memperberat serangan asma yang sudah ada. Disamping gejala asma yang timbul harus segera diobati penderita asma yang mengalami stress / gangguan emosi perlu diberi nasehat untuk menyelesaikan masalah pribadinya. Karena jika stressnya belum diatasi maka gejala asmanya belum bisa diobati. d. Lingkungan kerja. Hal ini berkaitan dengan dimana dia bekerja. Misalnya orang yang bekerja di laboratorium hewan, industri tekstil, pabrik asbes, polisi lalu lintas. Gejala ini membaik pada waktu libur atau cuti. e. Olah raga/ aktifitas jasmani yang berat. Sebagian besar penderita asma akan mendapat serangan jika melakukan aktifitas jasmani atau olah raga yang berat. Lari cepat paling mudah menimbulkan serangan asma. Secara umum pencetusnya adalah: 1. Makanan yang mengandung zat pengawet, penyedap, dan pewarna. Bila makanan tersebut dikonsumsi terus-menerus akan mengakibatkan reaksi alergi dan inflamasi/peradangan. 2. Aktivitas berlebihan: seperti berlari-lari atau main sepeda seharian tanpa cukup istirahat. Gejala yang timbul biasanya sewaktu tidur anak akan mengalami batuk-batuk. 3. Bulu binatang seperti bulu kucing atau bulu burung, dan lainnya.
  • 7. 4. Penyakit infeksi, seperti influenza, dan infeksi saluran napas atas (ISPA). Batuk yang disebabkan penyakit tersebut dapat memicu terjadinya asma. 5. Alergen Seperti debu di rumah dan di jalan, debu karpet, kasur, kapuk, asap rokok. 6. Cuaca(panas / dingin ). 7. Iritan. Seperti zat kimia (obat nyamuk, pewangi ruangan, asap rokok, bau cat yang menyengat, SO2, dan polutan udara lain). 8. Buah-buahan tertentu (nanas, rambutan, anggur dan lainnya). Getah atau manisnya buah sering membuat batuk sehingga bisa terjadi asma. 9. Factor psikis seperti Emosi (terlalu sedih/gembira). 10. Infeksi Saluran Napas. Infeksi virus pada sinus, baik sinusitis akut maupun kronik, dapat memudahkan terjadinya asma. C. Tanda dan Gejala 1. Sesak nafas 2. Nafas bunyi (ngik-ngik) 3. Lesu atau kurang sehat 4. Batuk berulang, terutama bila terkena allergen. 5. Berkeringat 6. Pada serangan asma berat, kuku menjadi dingin pucat (kebiru-biruan). D. Pencegahan asma pada anak 1. Mencari faktor pencetus (allergen) tes alergi 2. Menghindari faktor pencetus!!! Faktor-faktor pencetus (dapat berbeda antara penderita yang satu dengan lainnya). Faktor – faktor yang sering dikatakan sebagai pemicu di antaranya adalah faktor alergen, emosi atau stres, infeksi, zat makanan, zat kimia, faktor fisik seperti perubahan cuaca, kegiatan jasmani, dan obat-obatan. Kerja faktor pencetus ini pun berbeda, ada faktor pencetus yang bisa mengakibatkan penyempitan saluran nafas (bronchospasme), seperti emosi, udara dingin, latihan, dan lain-lain. Ada pula faktor pencetus yang terutama menyebabkan peradangan seperti infeksi saluran pernafasan akut, alergen, zat
  • 8. kimia, dan asap rokok. Sebagian besar serangan asma dapat dicegah dengan menghindari faktor-faktor pencetus tersebut. 3. Tingkatkan kesehatan optimal a. Berikan makanan dan minum yang bergizi b. Istirahat cukup, tidur, dan olah raga yang teratur c. Minum cukup d. Hindari merokok E. Penanganan 1. Pertolongan pertama : a. Tenangkan anak b. Berikan ruang cukup lapang c. Berikan posisi yang nyaman (tinggikan bagian kepala dengan menggunakan 2-3 bantal) d. Beri dan bantu anak menggunakan obat semprot inhaler. e. Cobalah untuk mengajak anak bernapas perlahan-lahan dan dalam. f. Usahakan untuk memberikan ventilasi udara yang baik. g. Jika setelah 3 menit tidak ada perubahan, cobalah untuk memberikan obat inhaler kembali. h. Jika obat inhaler tidak memberikan pengaruh atau bertambah parah setelah 5 menit, cobalah untuk memberikan obat semprot setiap 5-10 kali sambil membawa anak ke dokter untuk mendapatkan pertolongan medis. 2. Mengatasi Serangan Akut Ibu atau ayah penyandang asma mesti tahu cara mengatasi serangan asma pada anaknya. Berikut langkah-langkah yang dapat diambil: a. Tak perlu panik, minta anak untuk bernapas teratur dan berikan air putih hangat untuk diminum. b. Segera berikan obat atau terapi inhalasi dengan takaran yang pas. c. Jika tidak ada perbaikan, segera bawa anak ke klinik terdekat.
  • 9. Serangan yang sulit diatasi sendiri biasanya disebabkan adanya faktor lain, seperti status daya tahan tubuh anak sedang turun atau ada infeksi di dalam tubuhnya. Perlu diketahui, penyakit infeksi yang disebabkan virus sering tidak menimbulkan panas/demam kecuali ada lendir dan riak di saluran napasnya. Bagi penderita asma yang belum stabil sangat disarankan untuk selalu membawa obat (oral atau alat terapi inhalasi) ke mana- mana. 3. Obat tradisional asma : a. Madu untuk Asma Madu sangat baik untuk asma. Madu membantu mengencerkan dan membuang lendir dari sistem pernapasan. Lendir yang terakumulasi di saluran pernapasan akan menghambat aliran udara sehingga dapat memicu atau membuat serangan asma semakin memburuk. Berikut adalah beberapa ramuan madu yang baik untuk meringankan asma:  Satu sendok teh madu dengan air diminum setiap hari.  Satu sendok teh madu, air hangat ditambah seperempat sendok teh bubuk kunyit diminum dua kali sehari.  Satu sendok teh madu dengan setengah sendok teh bubuk kayu manis diminum sekali sehari (baik pagi atau malam). b. Jahe untuk asma Jahe juga sangat baik untuk asma. Jahe bisa menghentikan peradangan/inflamasi. Asma terjadi karena adanya peradangan pada saluran pernafasan. Ketika dicampur dengan bahan tertentu, jahe juga bisa bertindak sebagai ekspektoran. Ekspektoran akan membantu menyingkirkan lendir dari sistem pernafasan. Berikut adalah beberapa ramuan jahe untuk asma :  Jus jahe segar (jahe tumbuk) dicampur dengan madu diminum sehari
  • 10.  Sediakan setengah sendok teh jahe segar, satu sendok teh biji jinten. sejumput pala, dan segelas air. Campurkan semua bahan tersebut dan didihkan. Minum ramuan selagi hangat. ( http://www.amazine.co/2388/obat-alami-asma-tips-meringankan-asma- dengan-madu-dan-jahe/ ) c. Kencur secukupnya dicuci bersih lalu parut dan peras airnya. Hasil perasannya dicampur madu dan telur ayam kampung dan jangan lupa campur juga perasan ¼ jeruk nipis lalu aduk sampai semuanya benar benar tercampur. Minum ramuan tersebut pada sore dan malam menjelang tidur. ( http://artikel.co/42/obat-alami-asma-dengan-ramuan.html ) d. Cara pembuatan ramuan ini adalah; Gerus 1 sendok teh lada putih dan 7 lembar daun sirih hingga halus. Hasil gerusan tadi dicampur dengan minyak kayu putih secukupnya. Cara menggunakan ramuan ini adalah sebagai obat luar yaitu balurkan ramuan ini di dada dan leher penderita asma. ( http://artikel.co/42/obat-alami-asma-dengan-ramuan.html ) 4. Hal - hal yang perlu di perhatikan pada asma anak a. Hindari makan makanan yg mengandung pengawet / bahan kimia, kola, bersoda, kacang-kacangan, minuman dingin/es, goreng-gorengan. b. Hindari tungau debu yang sering terdapat pada debu kasur dan bantal kapuk, selimut, lantai, karpet gordin , perabot rumah, kipas angin. c. Hindarkan zat-zat yang mengiritasi ; obat semprot rambut, minyak wangi, asap rokok, asap obat nyamuk , bau cat yang tajam, bau bahan kimia, udara yang tercemar,udara dan air dingin. d. Jangan melakukan aktifitas fisik yang terlalu berat. VIII. Pustaka 1. Crockett, Antony. 1997. Penanganan Ashma Dalam Perawatan Primer. Jakarta: Hipokrates. 2. Price, Sylvia A. 1999. Patofisiologi Edisi 4 Jilid 2. Jakarta: EGC.