SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
Perilaku Salmonella
heidelberg pada Jus Buah
MAGISTER ILMU PANGAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2014
Rolina Zahhara Tambunan
ABSTRAK
 Tujuan: menentukan perilaku Salmonella heidelberg pada kondisi
asam dan variabel suhu.
 Pertumbuhan dan kelangsungan hidup Salmonella heidelberg (10
isolat) dalam jus buah segar, termasuk; Apple (pH, 3.2-1.4), jeruk
(pH, 5.4 –1.5), Mangga (pH, 5.4-2,8), jambu biji (pH, 5.7-2.4), nanas
(pH, 5.6-2,3), dan koktail (pH, 5.7-2.3) ditentukan setelah 0, 3, 6, 9,
12, 15, 18 dan 21 hari penyimpanan di 10 ºC, 0, 3, 6, 9, 12 dan 15
penyimpanan 25 ºC, dan 0, 3, 6 dan 9 hari penyimpanan di 37 ºC.
 Kelangsungan hidup dalam jus buah bergantung pada pH, jenis
ketegangan, jenis jus dan suhu inkubasi.
 Salmonella heidelberg bertahan untuk hingga 18 hari di jus Mangga,
jambu biji, nanas dan koktail, jus jeruk selama 15 hari dan jus apel
hingga 12 hari disimpan di 10 ºC.
 Pada 20 ºC, Salmonella heidelberg bertahan hingga selama 12 hari
pada jus jambu biji, nanas dan koktail, jus jeruk hingga selama 9 hari
untuk jus mangga, jus jeruk hingga selama 9 hari dan jus apel hingga
selama 6 d hari.
 Waktu kelangsungan paling hidup singkat dipelihara
pada 37 ºC selama 9 hari pada jus Mangga, jambu biji,
nanas, koktail, masing-masing 6 hari untuk jus jeruk
sebaik 3 hari untuk jus apel.
 Temuan ini menunjukkan bahwa, suhu pengasaman jus
buah segar (jus apel, jeruk, mangga, jambu biji, nanas
dan koktail, masing-masing) semakin meningkat,
populasi Salmonella heidelberg semakin menurun.
 Penulis melaporkan bahwa, makanan asam, terutama
jika disimpan pada suhu pendingin, mendukung
kelangsungan hidup Salmonella heidelberg dan mungkin
menyebabkan keracunan pangan Salmonella heidelberg.
PENDAHULUAN
 Salmonella sp.: patogen food-borne pengganggu kesehatan
masyarakat di sebagian besar negara di dunia.
 Salmonellay enterica: patogen zoonosis penting menyebabkan 1,4
juta penyakt, 16.000 rawat inap, dan 400 - 600 kematian setiap
tahunnya di Amerika Serikat.
 Infeksi salmonella kelompok penyakit bakteri yang mempengaruhi
poultri, dan, poultri merupakan reservoir tunggal terbesar organisme
salmonella yang ada di alam.
 Di Amerika Serikat dan Kanada, Salmonella serovar Heidelberg sering
di antara serovar terisolasi dalam kasus-kasus klinis Salmonelosis
daging ritel dan hewan pangan.
 Salmonella serovar heidelberg peringkat pertama dan keempat
antara serovar dari hewan pangan pada tahun 2002 dan 2003, dan
peringkat kelima dan keempat antara serovar-serovar dari manusia
pada tahun 2003 dan 2004.
 Salmonella heidelberg adalah serovar paling umum ditemukan di ritel
daging dan secara eksklusif ditemukan dalam daging unggas.
 Salmonella serovar heidelberg telah menyebabkan wabah penyakit
besar di panti jompo, rumah sakit, dan dalam komunitas
1. Persiapan Inokulum
 Tiga jenis Salmonella heidelberg dipelajari.
 Kultur tetap dipelihara pada agar tryptic kedelai (TSA;
7.0; Slants DIFCO, laboratorium, Detroit, MI) pada 5 ° C
dengan pemindahan bulanan untuk menjaga sel-sel
yang layak dan disebarkan di kaldu tryptic kedelai (TSB,
Difco) selama 24 jam pada 37 ° c untuk memberikan
sekitar 106 CFU/ml-1.
 Kultur tiga isolat ini digabungkan dalam volume yang
sama sebagai campuran digunakan sebagai inokula
untuk percobaan.
BAHAN DAN METODA
2. Fruit Juices
 Komersial, dipasteurisasi diklarifikasi enam jus buah
yang berbeda. Apel, jeruk, mangga, jambu biji, nanas,
dan koktail, dibeli dari supermarket lokal.
 Tidak ada bahan pengawet dan pewarna buatan
ditambahkan (yaitu tidak berisi salah satu mikroba
inhibitor).
2.3. Inokulasi jus buah
 Suatu suspensi populasi Salmonella Heidelberg (106 CFU
ml-1) disiapkan dengan menambahkan 10 ml-1 campuran
3-isolat tidak larut ke 10 liter air peptone 0,1%.
 Di sisi lain, setiap sampel buah jus termasuk kontrol, yang
tidak terinokulasi.
 Suspensi Populasi telah dipersiapkan untuk mendapatkan
konsentrasi akhir pada sampel jus buah (106 CFU/ml-1).
2.4. Kondisi penyimpanan
 Sampel jus buah (2000 ml) jus setiap ditempatkan ke
labu kerucut steril.
 Sampel jus buah disimpan selama 0, 3, 6, 9, 12, 15, 18
dan 21hari di 10 ºC.
 Selanjutnya, 0, 3, 6, 9, 12 dan 15 hari pada 20 ºC serta
0, 3, 6 dan 9 hari pada 37 ºC. sebelum analisis
Mikrobiologi.
 Untuk sampel-sampel analisi Mikrobiologi yang diambil
setelah 3 hari.
2.5. pH pengukuran
 pH sampel jus buah diukur setelah 10-20 menit pada tiap
kali analisis mikrobiologi menggunakan pH meter model
Jenway 3020.
2.6. Microbiological Analyses
 Analisis dilakukan terhadap sampel 50 mL jus buah secara duplo.
 Sampel dikombinasikan dengan 225 ml air pepton steril 0,1% (Difco; pH
7.0) dalam labu kerucut steril dan dicampur.
 Bubur jus buah yang dihasilkan secara serial dilarutkan dengan 0,1% air
peptone.
 Aliquots 0, 1 ml yang disepuh diduplikasi ke agar (Oxoid) dan dimodifikasi
agar hijau brilian (MBGA) (Oxoid) dan agar xylose-lisin-desoxycholate
(XLDA) (Oxoid) untuk memfasilitasi pendeteksian populasi Salmonella
heidelberg yang diinokulasi ke jus buah dan untuk membedakan tes isolat
digunakan dari organisme lain yang mungkin ada dalam sampel jus buah.
 Plate diinkubasi pada 37 ° C selama 18-24 jam sebelum koloni Salmonella
heidelberg koloni.
 Yield Koloni Sampel dikonfirmasi dengan uji biokimia dan serological untuk
Salmonella heidelberg dlaporkan positif.
 Untuk mengevaluasi ketiadaan populasi Salmonella
heidelberg layak dalam sampel negatif, aliquots 25 ml dari
pengkayaan dikombinasikan dengan 225 ml modified
brilliant green agar (MBGA) (Oxoid) dan xylose- lysine-
desoxycholate
 agar (XLDA) (Oxoid). Kultur yang dikayakan (100 μl)
diplatkan pada MBGA dan XLDA dan diinkubasi selama 18
hingga 20 jam pada 37 °C.
HASIL &
DISKUSI
Fig.. 1. Showing changes in population of
Salmonella heidelberg in fruit juices during
storage at 10 ºC for up to 21 days.
Populasi Salmonella
pada jus apel paling
cepat mati
Fig. 2. Showing the changes in survival and growth of Salmonella heidelberg
in fruit juices storage at 20 ºC for up to 18 days.
Fig. 3. Showing the changes in survival and growth of Salmonella heidelberg
in fruit juices storage at 37 ºC for up to 12 days.
Fig. 4. Showing the changes in pH values of fruit juices inoculated with
Salmonella heidelberg stored at 10 ºC for up to 21 days (A), 20 ºC for up to
18 days (B) and 37 ºC for up to 9 days (C), respectively.
Kesimpulan
 Kelangsungan hidup dalam jus buah bergantung pada pH,
jenis ketegangan, jenis jus dan suhu inkubasi.
 Salmonella heidelberg bertahan sampai dengan 18 hari di
Mangga, jambu biji, nanas dan jus koktail, jus jeruk selama
hingga 15 hari, dan jus apel selama sampai dengan 12 hari
disimpan di 10 oC.
 Pada 20 oC, Salmonella heidelberg bertahan selama sampai
dengan 12 hari pada jambu biji, nanas dan jus koktail,
selama 9 hari di jus mangga, jeruk selama hingga 9 hari
dan di jus apel selama hingga 6 hari.
 Waktu kelangsungan hidup singkat diamati pada 37 oC
untuk 9 hari di Mangga, jambu biji, nanas jus koktail, 6 hari
di oranye, serta 3 hari di jus apel.
 Temuan ini menunjukkan bahwa, sebagai suhu
mengasamkan jus buah segar (apel, jeruk, mangga, jambu
biji, nanas dan koktail jus, masing-masing) meningkat
sebagai penurunan populasi Salmonella heidelberg.
THANK YOU

More Related Content

Viewers also liked

Paella treball
Paella treballPaella treball
Paella treball
davidsos
 
La vida en juego
La vida en juegoLa vida en juego
La vida en juego
davidsos
 
Characterization of high purity lycopene from tomato
Characterization of high purity lycopene from tomatoCharacterization of high purity lycopene from tomato
Characterization of high purity lycopene from tomato
Rolina Zahhara Tambunan
 
Paella treball
Paella treballPaella treball
Paella treball
davidsos
 
Paella treball
Paella treballPaella treball
Paella treball
davidsos
 
My occupational identity
My occupational identityMy occupational identity
My occupational identity
ShannonBoult
 
Paella treball
Paella treballPaella treball
Paella treball
davidsos
 
Digital fluency
Digital fluencyDigital fluency
Digital fluency
dlee85
 

Viewers also liked (19)

Paella treball
Paella treballPaella treball
Paella treball
 
La vida en juego
La vida en juegoLa vida en juego
La vida en juego
 
Characterization of high purity lycopene from tomato
Characterization of high purity lycopene from tomatoCharacterization of high purity lycopene from tomato
Characterization of high purity lycopene from tomato
 
Paella treball
Paella treballPaella treball
Paella treball
 
Paella treball
Paella treballPaella treball
Paella treball
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Patton1990
Patton1990Patton1990
Patton1990
 
My occupational identity
My occupational identityMy occupational identity
My occupational identity
 
Komposisi nutrisi dan aktivitas antioksidan dari tomat
Komposisi nutrisi dan aktivitas antioksidan dari tomatKomposisi nutrisi dan aktivitas antioksidan dari tomat
Komposisi nutrisi dan aktivitas antioksidan dari tomat
 
Paella treball
Paella treballPaella treball
Paella treball
 
commander selvam
commander selvam  commander selvam
commander selvam
 
Essai - proses fermentasi
Essai - proses fermentasiEssai - proses fermentasi
Essai - proses fermentasi
 
Guide
GuideGuide
Guide
 
PENTINGNYA TRANSISI GELAS DAN AKTIVITAS AIR UNTUK SPRAY DRYING DAN STABILITAS...
PENTINGNYA TRANSISI GELAS DAN AKTIVITAS AIR UNTUK SPRAY DRYING DAN STABILITAS...PENTINGNYA TRANSISI GELAS DAN AKTIVITAS AIR UNTUK SPRAY DRYING DAN STABILITAS...
PENTINGNYA TRANSISI GELAS DAN AKTIVITAS AIR UNTUK SPRAY DRYING DAN STABILITAS...
 
Kontaminasi pestisida pada sayuran dan implikasinya pada kesehatan masyarakat...
Kontaminasi pestisida pada sayuran dan implikasinya pada kesehatan masyarakat...Kontaminasi pestisida pada sayuran dan implikasinya pada kesehatan masyarakat...
Kontaminasi pestisida pada sayuran dan implikasinya pada kesehatan masyarakat...
 
Digital fluency
Digital fluencyDigital fluency
Digital fluency
 
KONTAMINASI MIKROBA PADA SAYURAN
KONTAMINASI MIKROBA PADA SAYURANKONTAMINASI MIKROBA PADA SAYURAN
KONTAMINASI MIKROBA PADA SAYURAN
 
Analisis regresi linier berganda
Analisis regresi linier bergandaAnalisis regresi linier berganda
Analisis regresi linier berganda
 
R stock
R stockR stock
R stock
 

Similar to Salmonella heidelberg pada jus buah

PPT_Review jurnal respirasi pepaya .pptx
PPT_Review jurnal respirasi pepaya .pptxPPT_Review jurnal respirasi pepaya .pptx
PPT_Review jurnal respirasi pepaya .pptx
etiernawati20
 
Ekspresi protein adhf36_pada_perubahan_osmolaritas_serta_p_h_lingkungan_hidup...
Ekspresi protein adhf36_pada_perubahan_osmolaritas_serta_p_h_lingkungan_hidup...Ekspresi protein adhf36_pada_perubahan_osmolaritas_serta_p_h_lingkungan_hidup...
Ekspresi protein adhf36_pada_perubahan_osmolaritas_serta_p_h_lingkungan_hidup...
brawijaya university
 
PERANAN MIKROBIOLOGI PADA BIOTEKNOLOGI PANGAN(1).docx
PERANAN MIKROBIOLOGI PADA BIOTEKNOLOGI PANGAN(1).docxPERANAN MIKROBIOLOGI PADA BIOTEKNOLOGI PANGAN(1).docx
PERANAN MIKROBIOLOGI PADA BIOTEKNOLOGI PANGAN(1).docx
ssuser04c576
 
Sanitasi dan-sanitizer-dalam-industri-pangan
Sanitasi dan-sanitizer-dalam-industri-panganSanitasi dan-sanitizer-dalam-industri-pangan
Sanitasi dan-sanitizer-dalam-industri-pangan
raden prawoto
 
PPT Pemeriksaan Bakteri Pada Makanan.pptx
PPT Pemeriksaan Bakteri Pada Makanan.pptxPPT Pemeriksaan Bakteri Pada Makanan.pptx
PPT Pemeriksaan Bakteri Pada Makanan.pptx
ZulhajjaNur08
 
Presentasi proposal skripsi
Presentasi proposal skripsiPresentasi proposal skripsi
Presentasi proposal skripsi
Angga Lintjewas
 

Similar to Salmonella heidelberg pada jus buah (20)

PPT_Review jurnal respirasi pepaya .pptx
PPT_Review jurnal respirasi pepaya .pptxPPT_Review jurnal respirasi pepaya .pptx
PPT_Review jurnal respirasi pepaya .pptx
 
3 bakteri thermofil, mesofil dan psikrofil
3 bakteri thermofil, mesofil dan psikrofil3 bakteri thermofil, mesofil dan psikrofil
3 bakteri thermofil, mesofil dan psikrofil
 
Bioteknologi pangan
Bioteknologi panganBioteknologi pangan
Bioteknologi pangan
 
15. Faktor Pengawetan Mikrobiologi.pdf
15. Faktor Pengawetan Mikrobiologi.pdf15. Faktor Pengawetan Mikrobiologi.pdf
15. Faktor Pengawetan Mikrobiologi.pdf
 
Jurnal -sintha
Jurnal  -sinthaJurnal  -sintha
Jurnal -sintha
 
Zaki ppt,
Zaki ppt,Zaki ppt,
Zaki ppt,
 
Produksi_Protein_Sel_Tunggal.pptx
Produksi_Protein_Sel_Tunggal.pptxProduksi_Protein_Sel_Tunggal.pptx
Produksi_Protein_Sel_Tunggal.pptx
 
Ekspresi protein adhf36_pada_perubahan_osmolaritas_serta_p_h_lingkungan_hidup...
Ekspresi protein adhf36_pada_perubahan_osmolaritas_serta_p_h_lingkungan_hidup...Ekspresi protein adhf36_pada_perubahan_osmolaritas_serta_p_h_lingkungan_hidup...
Ekspresi protein adhf36_pada_perubahan_osmolaritas_serta_p_h_lingkungan_hidup...
 
Ppt formulasi mikroemulsi minyak ikan patin - tekfar
Ppt formulasi mikroemulsi minyak ikan patin - tekfarPpt formulasi mikroemulsi minyak ikan patin - tekfar
Ppt formulasi mikroemulsi minyak ikan patin - tekfar
 
Makalah_61 Laporan praktikum benih rekalsitran
Makalah_61 Laporan praktikum benih rekalsitranMakalah_61 Laporan praktikum benih rekalsitran
Makalah_61 Laporan praktikum benih rekalsitran
 
Bioteknologi Dengan Fungi
Bioteknologi Dengan FungiBioteknologi Dengan Fungi
Bioteknologi Dengan Fungi
 
PERANAN MIKROBIOLOGI PADA BIOTEKNOLOGI PANGAN(1).docx
PERANAN MIKROBIOLOGI PADA BIOTEKNOLOGI PANGAN(1).docxPERANAN MIKROBIOLOGI PADA BIOTEKNOLOGI PANGAN(1).docx
PERANAN MIKROBIOLOGI PADA BIOTEKNOLOGI PANGAN(1).docx
 
Sanitasi dan-sanitizer-dalam-industri-pangan
Sanitasi dan-sanitizer-dalam-industri-panganSanitasi dan-sanitizer-dalam-industri-pangan
Sanitasi dan-sanitizer-dalam-industri-pangan
 
Tugas kultur in vitro tumbuhan
Tugas kultur in vitro tumbuhanTugas kultur in vitro tumbuhan
Tugas kultur in vitro tumbuhan
 
terjemahan
terjemahanterjemahan
terjemahan
 
presentasi dalam menghadapi proposal sempro.pptx
presentasi dalam menghadapi proposal sempro.pptxpresentasi dalam menghadapi proposal sempro.pptx
presentasi dalam menghadapi proposal sempro.pptx
 
PROSPEK BUAH MAHKOTA DEWA Phaleria macrocarpa UNTUK PENCEGAHAN PENYAKIT MOTIL...
PROSPEK BUAH MAHKOTA DEWA Phaleria macrocarpa UNTUK PENCEGAHAN PENYAKIT MOTIL...PROSPEK BUAH MAHKOTA DEWA Phaleria macrocarpa UNTUK PENCEGAHAN PENYAKIT MOTIL...
PROSPEK BUAH MAHKOTA DEWA Phaleria macrocarpa UNTUK PENCEGAHAN PENYAKIT MOTIL...
 
PPT Pemeriksaan Bakteri Pada Makanan.pptx
PPT Pemeriksaan Bakteri Pada Makanan.pptxPPT Pemeriksaan Bakteri Pada Makanan.pptx
PPT Pemeriksaan Bakteri Pada Makanan.pptx
 
Presentasi proposal skripsi
Presentasi proposal skripsiPresentasi proposal skripsi
Presentasi proposal skripsi
 
pasteurisasi.ppt
pasteurisasi.pptpasteurisasi.ppt
pasteurisasi.ppt
 

Recently uploaded

Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
furqanridha
 

Recently uploaded (20)

MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 

Salmonella heidelberg pada jus buah

  • 1. Perilaku Salmonella heidelberg pada Jus Buah MAGISTER ILMU PANGAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2014 Rolina Zahhara Tambunan
  • 2. ABSTRAK  Tujuan: menentukan perilaku Salmonella heidelberg pada kondisi asam dan variabel suhu.  Pertumbuhan dan kelangsungan hidup Salmonella heidelberg (10 isolat) dalam jus buah segar, termasuk; Apple (pH, 3.2-1.4), jeruk (pH, 5.4 –1.5), Mangga (pH, 5.4-2,8), jambu biji (pH, 5.7-2.4), nanas (pH, 5.6-2,3), dan koktail (pH, 5.7-2.3) ditentukan setelah 0, 3, 6, 9, 12, 15, 18 dan 21 hari penyimpanan di 10 ºC, 0, 3, 6, 9, 12 dan 15 penyimpanan 25 ºC, dan 0, 3, 6 dan 9 hari penyimpanan di 37 ºC.  Kelangsungan hidup dalam jus buah bergantung pada pH, jenis ketegangan, jenis jus dan suhu inkubasi.  Salmonella heidelberg bertahan untuk hingga 18 hari di jus Mangga, jambu biji, nanas dan koktail, jus jeruk selama 15 hari dan jus apel hingga 12 hari disimpan di 10 ºC.  Pada 20 ºC, Salmonella heidelberg bertahan hingga selama 12 hari pada jus jambu biji, nanas dan koktail, jus jeruk hingga selama 9 hari untuk jus mangga, jus jeruk hingga selama 9 hari dan jus apel hingga selama 6 d hari.
  • 3.  Waktu kelangsungan paling hidup singkat dipelihara pada 37 ºC selama 9 hari pada jus Mangga, jambu biji, nanas, koktail, masing-masing 6 hari untuk jus jeruk sebaik 3 hari untuk jus apel.  Temuan ini menunjukkan bahwa, suhu pengasaman jus buah segar (jus apel, jeruk, mangga, jambu biji, nanas dan koktail, masing-masing) semakin meningkat, populasi Salmonella heidelberg semakin menurun.  Penulis melaporkan bahwa, makanan asam, terutama jika disimpan pada suhu pendingin, mendukung kelangsungan hidup Salmonella heidelberg dan mungkin menyebabkan keracunan pangan Salmonella heidelberg.
  • 4. PENDAHULUAN  Salmonella sp.: patogen food-borne pengganggu kesehatan masyarakat di sebagian besar negara di dunia.  Salmonellay enterica: patogen zoonosis penting menyebabkan 1,4 juta penyakt, 16.000 rawat inap, dan 400 - 600 kematian setiap tahunnya di Amerika Serikat.  Infeksi salmonella kelompok penyakit bakteri yang mempengaruhi poultri, dan, poultri merupakan reservoir tunggal terbesar organisme salmonella yang ada di alam.  Di Amerika Serikat dan Kanada, Salmonella serovar Heidelberg sering di antara serovar terisolasi dalam kasus-kasus klinis Salmonelosis daging ritel dan hewan pangan.  Salmonella serovar heidelberg peringkat pertama dan keempat antara serovar dari hewan pangan pada tahun 2002 dan 2003, dan peringkat kelima dan keempat antara serovar-serovar dari manusia pada tahun 2003 dan 2004.  Salmonella heidelberg adalah serovar paling umum ditemukan di ritel daging dan secara eksklusif ditemukan dalam daging unggas.  Salmonella serovar heidelberg telah menyebabkan wabah penyakit besar di panti jompo, rumah sakit, dan dalam komunitas
  • 5. 1. Persiapan Inokulum  Tiga jenis Salmonella heidelberg dipelajari.  Kultur tetap dipelihara pada agar tryptic kedelai (TSA; 7.0; Slants DIFCO, laboratorium, Detroit, MI) pada 5 ° C dengan pemindahan bulanan untuk menjaga sel-sel yang layak dan disebarkan di kaldu tryptic kedelai (TSB, Difco) selama 24 jam pada 37 ° c untuk memberikan sekitar 106 CFU/ml-1.  Kultur tiga isolat ini digabungkan dalam volume yang sama sebagai campuran digunakan sebagai inokula untuk percobaan. BAHAN DAN METODA
  • 6. 2. Fruit Juices  Komersial, dipasteurisasi diklarifikasi enam jus buah yang berbeda. Apel, jeruk, mangga, jambu biji, nanas, dan koktail, dibeli dari supermarket lokal.  Tidak ada bahan pengawet dan pewarna buatan ditambahkan (yaitu tidak berisi salah satu mikroba inhibitor).
  • 7. 2.3. Inokulasi jus buah  Suatu suspensi populasi Salmonella Heidelberg (106 CFU ml-1) disiapkan dengan menambahkan 10 ml-1 campuran 3-isolat tidak larut ke 10 liter air peptone 0,1%.  Di sisi lain, setiap sampel buah jus termasuk kontrol, yang tidak terinokulasi.  Suspensi Populasi telah dipersiapkan untuk mendapatkan konsentrasi akhir pada sampel jus buah (106 CFU/ml-1).
  • 8. 2.4. Kondisi penyimpanan  Sampel jus buah (2000 ml) jus setiap ditempatkan ke labu kerucut steril.  Sampel jus buah disimpan selama 0, 3, 6, 9, 12, 15, 18 dan 21hari di 10 ºC.  Selanjutnya, 0, 3, 6, 9, 12 dan 15 hari pada 20 ºC serta 0, 3, 6 dan 9 hari pada 37 ºC. sebelum analisis Mikrobiologi.  Untuk sampel-sampel analisi Mikrobiologi yang diambil setelah 3 hari. 2.5. pH pengukuran  pH sampel jus buah diukur setelah 10-20 menit pada tiap kali analisis mikrobiologi menggunakan pH meter model Jenway 3020.
  • 9. 2.6. Microbiological Analyses  Analisis dilakukan terhadap sampel 50 mL jus buah secara duplo.  Sampel dikombinasikan dengan 225 ml air pepton steril 0,1% (Difco; pH 7.0) dalam labu kerucut steril dan dicampur.  Bubur jus buah yang dihasilkan secara serial dilarutkan dengan 0,1% air peptone.  Aliquots 0, 1 ml yang disepuh diduplikasi ke agar (Oxoid) dan dimodifikasi agar hijau brilian (MBGA) (Oxoid) dan agar xylose-lisin-desoxycholate (XLDA) (Oxoid) untuk memfasilitasi pendeteksian populasi Salmonella heidelberg yang diinokulasi ke jus buah dan untuk membedakan tes isolat digunakan dari organisme lain yang mungkin ada dalam sampel jus buah.  Plate diinkubasi pada 37 ° C selama 18-24 jam sebelum koloni Salmonella heidelberg koloni.  Yield Koloni Sampel dikonfirmasi dengan uji biokimia dan serological untuk Salmonella heidelberg dlaporkan positif.
  • 10.  Untuk mengevaluasi ketiadaan populasi Salmonella heidelberg layak dalam sampel negatif, aliquots 25 ml dari pengkayaan dikombinasikan dengan 225 ml modified brilliant green agar (MBGA) (Oxoid) dan xylose- lysine- desoxycholate  agar (XLDA) (Oxoid). Kultur yang dikayakan (100 μl) diplatkan pada MBGA dan XLDA dan diinkubasi selama 18 hingga 20 jam pada 37 °C.
  • 11. HASIL & DISKUSI Fig.. 1. Showing changes in population of Salmonella heidelberg in fruit juices during storage at 10 ºC for up to 21 days. Populasi Salmonella pada jus apel paling cepat mati
  • 12. Fig. 2. Showing the changes in survival and growth of Salmonella heidelberg in fruit juices storage at 20 ºC for up to 18 days.
  • 13. Fig. 3. Showing the changes in survival and growth of Salmonella heidelberg in fruit juices storage at 37 ºC for up to 12 days.
  • 14. Fig. 4. Showing the changes in pH values of fruit juices inoculated with Salmonella heidelberg stored at 10 ºC for up to 21 days (A), 20 ºC for up to 18 days (B) and 37 ºC for up to 9 days (C), respectively.
  • 15. Kesimpulan  Kelangsungan hidup dalam jus buah bergantung pada pH, jenis ketegangan, jenis jus dan suhu inkubasi.  Salmonella heidelberg bertahan sampai dengan 18 hari di Mangga, jambu biji, nanas dan jus koktail, jus jeruk selama hingga 15 hari, dan jus apel selama sampai dengan 12 hari disimpan di 10 oC.  Pada 20 oC, Salmonella heidelberg bertahan selama sampai dengan 12 hari pada jambu biji, nanas dan jus koktail, selama 9 hari di jus mangga, jeruk selama hingga 9 hari dan di jus apel selama hingga 6 hari.  Waktu kelangsungan hidup singkat diamati pada 37 oC untuk 9 hari di Mangga, jambu biji, nanas jus koktail, 6 hari di oranye, serta 3 hari di jus apel.  Temuan ini menunjukkan bahwa, sebagai suhu mengasamkan jus buah segar (apel, jeruk, mangga, jambu biji, nanas dan koktail jus, masing-masing) meningkat sebagai penurunan populasi Salmonella heidelberg.