SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
science courses for teaching materials
PEMERIKSAAN BAKTERIOLOGI
PADA MAKANAN
Politeknik Muhammadiyah Makassar
Bakteri Patogen pada makanan
Pemeriksaan mikrobiologi diperlukan untuk mengetahui bakteri
pathogen yang dapat menyebabkan penyakit. Sedikitnya ada 8
bakteri yang terbukti menyebabkan KLB yakni (1) Salmonella,
infeksi terjadi akibat ingesti makanan yang mengandung
bakteri hidup. (2) Staphilococus aureus, pertumbuhan bakteri di
dalam makanan akan menghasilkan toksin. (3) Clostridium
perfringens, toksin di lepas ke dalam lumen saluran
pencernaan. (4) Clostridium botulinum, pertumbuhan bakteri
ke dalam makanan akan menghasilkan toksin. (5) Bacillus
cereus, pertumbuhan bakteri didalam makanan akan
menghasilkan toksin.(6) Vibrio cholera, infeksi karena
menyantap makanan mengandung bakteri hidup. (7)
Escherichia coli, karena ingesti bakteri hidup dan (8)
Compylobacter jejuni (Arisman, 2008).
Salmonella
What is
Salmonella?
Salmonella adalah suatu genus bakteri enterobakteria
gram-negatif berbentuk tongkat yang menyebabkan
tifoid, paratifod, dan penyakit foodborne. Spesies-
spesies Salmonella dapat bergerak bebas dan
menghasilkan hidrogen sulfida (Ryan, 2004).
Salmonella adalah penyebab utama dari penyakit yang
disebarkan melalui makanan (foodborne diseases).
Pada umumnya, serotipe Salmonella menyebabkan
penyakit pada organ pencernaan. Penyakit yang
disebabkan oleh Salmonella disebut salmonellosis.
Ciri-ciri orang yang mengalami salmonellosis adalah
diare, keram perut, dan demam dalam waktu 8-72 jam
setelah memakan makanan yang terkontaminasi oleh
Salmonella.
Gejala lainnya adalah demam, sakit kepala, mual
dan muntah-muntah (Arisman, 2009). Tiga
serotipe utama dari jenis S. enterica adalah S. typhi, S.
typhimurium, dan S. enteritidis. S. typhi
menyebabkan penyakit demam tifus (Typhoid
fever), karena invasi bakteri ke dalam pembuluh
darah dan gastroenteritis, yang disebabkan oleh
keracunan makanan/intoksikasi. Gejala demam
tifus meliputi demam, mual-mual, muntah dan
kematian.
S. typhi memiliki keunikan hanya menyerang
manusia, dan tidak ada inang lain. Infeksi
Salmonella dapat berakibat fatal kepada bayi, balita,
ibu hamil dan kandungannya serta orang lanjut
usia. Hal ini disebabkan karena kekebalan tubuh
mereka yang menurun. Kontaminasi Salmonella
dapat dicegah dengan mencuci tangan dan menjaga
kebersihan makanan yang dikonsumsi (Jantsch, J. et
al, 2011).
Gambar Salmonella
(Sumber : Wikipedia, 2012)
Cara Pemeriksaan
mikrobiologi
makanan
a. Spesimen yang dihancurkan dengan menggunakan
blender
b. Masukan 10 gram bahan tersebut ke dalam labu
erlenmayer berskala
c. Tuangkan 90 ml air garam phisiologis atau aquadest
steril atau garam buffer phospate
d. Kocok sebanyak 25 kali sampai homogeny
e. Bahan dengan pengenceran tersebut siap
dipergunakan untuk pemeriksaan angka kuman, MPN,
dan pemeriksaan biakan.
Langkah pemeriksaan
1. Penyiapan bahan
pemeriksaan
Makanan padat (Daging Mentah):
1) Siapkan 6 tabung reaksi, susun pada rak tabung
masing-masing tabung secara berurutan di berti
tanda sebagai kode pengenceran dan tanggal
pemeriksaan
2) Siapkan 7 petri dish steril. Pada 6 petri dish diberi
tanda sesuai kode pengenceran dan satu petri
dijadikan control
3) Pada tabung ke dua sampai ke enam diisi dengan 9
ml air garam phisiologis.
4) Kocok bahan specimen diatas dalam labu
erlenmayer sebanyak 25 kali sampai homogen.
Ambil 10 ml masukan ke tabung ke satu.
5) Pindahkan 1 ml bahan dari tabung ke satu ke dalam
tabung ke dua dengan pipet, cairan dibuat sampai
homogeny.
6) Dari masing-masing tabung diatas diambil 1 ml
dimasukan ke dalam masing-masing petri dish
steril
7) Kemudian ke dalam petri dish dituangkan plate
count agar cair yang telah dipanaskan dalam water
bath 450 C sebanyak 15-20 ml. Masing-masing
petri dish di goyang perlahan-lahan hingga
tercampur merata dan biarkan hingga dingin dan
membeku.
8) Masukan dalam incubator 370C selama 2 x 24 jam
dalam keadaan terbalik.
9) Control di buat dari cairan air garam phisiologis
atau aquadest.
10) Pembacaan dilakukan setelah 2 x 24 jam dengan
cara menghitung jumlah koloni yang tumbuh pada
tiap petri dish.
2. Pemeriksaan angka kuman cara pemeriksaan :
3. Pemeriksaan Most Probable Number (MPN)
Pemeriksaan MPN dilakukan terhadap bahan pemeriksaan yang telah disiapkan
dengan menggunakan metode tabung ganda. Pemeriksaan tabung ganda terdiri
dari : test perkiraan (presumptive test) dan test penegasan (confirmative test) .
1) Test perkiraan (presumptive
test) dengan media lactose
Broth
Cara pemeriksaan :
a. Siapkan 7 tabung reaksi yang masing-masing berisi media
lactose broth sebanyak 10 ml. Tabung disusun pada rak tabung
reaksi dan diberi tanda
b. Dengan pipet steril ambil bahan pemeriksaan masukan ke
dalam tabung 1 sd 5 sebanyak 20ml tabung ke 6 sebanyak 1 ml
dan ke 7 sebanyak 0,1 ml kemudian digoyang agar tercampur
merata.
c. Inkubasikan pada suhu 35-370C selama 24 jam. Setelah 24 jam
diperiksa ada tidaknya pembentukan gas dalam tabung
durham. Pembentukan gas pada tabung dilanjutkan pada test
penegasan.
3. Pemeriksaan Most Probable Number (MPN)
2) Test penegasan (confirmative
test) media yang dipergunakan
: Briliant green lactose bile
broth 2%. Tesi ini untuk
menegaskan hasil positif dari
test perkiraan.
Cara pemeriksaan :
a. Dari tiap-tiap tabung presumptive positif
dipindahkan 1-2 ose ke dalam tabung konfirmative
yang berisi 10 ml BGLB 2%
b. Satu seri tabung BGLB 2% diinkubasikan pada
suhu 35-370C selama 24-48 jam (untuk
memastikan adanya coliform) dan satu seri yang
lain diinkubasikan pada suhu 440C selama 24 jam
(untuk memastikan adanya coli tinja)
c. Pembacaan dilakukan setelah 24-48 jam dengan
melihat tabung BGLB 2% yang menunjukan positif
gas.
4. Pemeriksaan biakan
1) Siapkan peralatan kerja dan bersihkan semua
tempat kerja dengan disinfektan
2) Ambil bahan specimen pengenceran 10-1 dalam
abu erlenmayer dengan pipet steril 10 ml
masukan ke dalam enrichment media.
3) Inkubasikan pada suhu 350C-370C selama 24 jam
kecuali :
Untuk Vibrio cholera dalam alkalis pepton
di inkubasikan pada suhu 370C selama
6-8 jam
Untuk E. Coli dalam BHI broth (brain hearth
infusion broth) di inkubasikan pada suhu
440C selama 20 jam
4) Siapkan media selektif yang akan dipergunakan.
Apabila media tersebut sebelumnya disimpan
pada lemari es sebelum digunakan harus
dikeringkan sebentar pada incubator untuk
menghilangkan uap air pada media.
5) Dengan menggunakan ose steril, ambil 1 ose
specimen dari masing-masing broth ditanam
pada media selected yang sesuai.
6) Inkubasikan pada suhu 370C selama 24 jam
7) Amati kloni yang tumbuh pada masing-masing
media isolasi.
Selanjutnya koloni yang tumbuh
dilakukan pemeriksaan Lanjutan
biokimia.
“ Enjoy Your Life ”
Thank You

More Related Content

What's hot

Penatalaksanaan medis hidronefrosis
Penatalaksanaan medis hidronefrosisPenatalaksanaan medis hidronefrosis
Penatalaksanaan medis hidronefrosisMiranti Nur Fitriana
 
Isi atlas sedimen urin
Isi atlas sedimen urinIsi atlas sedimen urin
Isi atlas sedimen urinMita Yurike
 
Plebotomi - teknik pengambilan darah vena
Plebotomi - teknik pengambilan darah venaPlebotomi - teknik pengambilan darah vena
Plebotomi - teknik pengambilan darah venaRiskymessyana99
 
Thalasemia Case Report
Thalasemia Case ReportThalasemia Case Report
Thalasemia Case ReportPhil Adit R
 
107 2014 sk kebijakan pelaporan nilai kritis
107 2014 sk kebijakan pelaporan nilai kritis107 2014 sk kebijakan pelaporan nilai kritis
107 2014 sk kebijakan pelaporan nilai kritisYain Panggalo
 
Pemeriksaan hematologi
Pemeriksaan hematologi Pemeriksaan hematologi
Pemeriksaan hematologi fikri asyura
 
Pedoman ppi tb 2010
Pedoman ppi tb 2010Pedoman ppi tb 2010
Pedoman ppi tb 2010Mislan Recca
 
Kebijakan ppi-kemenkes
Kebijakan ppi-kemenkesKebijakan ppi-kemenkes
Kebijakan ppi-kemenkesFikri Jafar
 
Simposium Online IDAI - Tuberkolosis Anak
Simposium Online IDAI - Tuberkolosis AnakSimposium Online IDAI - Tuberkolosis Anak
Simposium Online IDAI - Tuberkolosis AnakTikabanget Gituh
 
Manajemen logistik imunisasi
Manajemen logistik imunisasiManajemen logistik imunisasi
Manajemen logistik imunisasiJoni Iswanto
 
PENGAMBILAN SPESIMEN YANG BENAR UNTUK KULTUR RESISTENSI ANTIMIKROBA. dr.anti ...
PENGAMBILAN SPESIMEN YANG BENAR UNTUK KULTUR RESISTENSI ANTIMIKROBA. dr.anti ...PENGAMBILAN SPESIMEN YANG BENAR UNTUK KULTUR RESISTENSI ANTIMIKROBA. dr.anti ...
PENGAMBILAN SPESIMEN YANG BENAR UNTUK KULTUR RESISTENSI ANTIMIKROBA. dr.anti ...ssuser72cb6d
 
Sop pengelolaan reagen
Sop pengelolaan reagenSop pengelolaan reagen
Sop pengelolaan reagenMosesUntung
 
IMMUNE RECONSTITUTION INFLAMMATORY SYNDROME iris
IMMUNE RECONSTITUTION INFLAMMATORY SYNDROME  irisIMMUNE RECONSTITUTION INFLAMMATORY SYNDROME  iris
IMMUNE RECONSTITUTION INFLAMMATORY SYNDROME irisCaturPrianwari
 
Analisa narkotika pada sampel klinik i
Analisa narkotika pada sampel klinik iAnalisa narkotika pada sampel klinik i
Analisa narkotika pada sampel klinik ifery pujiono
 
Pedoman teknis ruang_operasi-complete
Pedoman teknis ruang_operasi-completePedoman teknis ruang_operasi-complete
Pedoman teknis ruang_operasi-completechois lenge
 
4. pemeriksaan hb sahli
4. pemeriksaan hb sahli4. pemeriksaan hb sahli
4. pemeriksaan hb sahlisudiraependi
 

What's hot (20)

Penatalaksanaan medis hidronefrosis
Penatalaksanaan medis hidronefrosisPenatalaksanaan medis hidronefrosis
Penatalaksanaan medis hidronefrosis
 
Isi atlas sedimen urin
Isi atlas sedimen urinIsi atlas sedimen urin
Isi atlas sedimen urin
 
Plebotomi - teknik pengambilan darah vena
Plebotomi - teknik pengambilan darah venaPlebotomi - teknik pengambilan darah vena
Plebotomi - teknik pengambilan darah vena
 
Leaflet penyakit kulit
Leaflet penyakit kulitLeaflet penyakit kulit
Leaflet penyakit kulit
 
Vilep imunologi semester iv
Vilep imunologi semester ivVilep imunologi semester iv
Vilep imunologi semester iv
 
Thalasemia Case Report
Thalasemia Case ReportThalasemia Case Report
Thalasemia Case Report
 
107 2014 sk kebijakan pelaporan nilai kritis
107 2014 sk kebijakan pelaporan nilai kritis107 2014 sk kebijakan pelaporan nilai kritis
107 2014 sk kebijakan pelaporan nilai kritis
 
Pemeriksaan hematologi
Pemeriksaan hematologi Pemeriksaan hematologi
Pemeriksaan hematologi
 
Pedoman ppi tb 2010
Pedoman ppi tb 2010Pedoman ppi tb 2010
Pedoman ppi tb 2010
 
Kebijakan ppi-kemenkes
Kebijakan ppi-kemenkesKebijakan ppi-kemenkes
Kebijakan ppi-kemenkes
 
Nusantara sehat 2021 p2 tb
Nusantara sehat 2021 p2 tbNusantara sehat 2021 p2 tb
Nusantara sehat 2021 p2 tb
 
Simposium Online IDAI - Tuberkolosis Anak
Simposium Online IDAI - Tuberkolosis AnakSimposium Online IDAI - Tuberkolosis Anak
Simposium Online IDAI - Tuberkolosis Anak
 
Keracunan jengkol pada anak
Keracunan jengkol pada anakKeracunan jengkol pada anak
Keracunan jengkol pada anak
 
Manajemen logistik imunisasi
Manajemen logistik imunisasiManajemen logistik imunisasi
Manajemen logistik imunisasi
 
PENGAMBILAN SPESIMEN YANG BENAR UNTUK KULTUR RESISTENSI ANTIMIKROBA. dr.anti ...
PENGAMBILAN SPESIMEN YANG BENAR UNTUK KULTUR RESISTENSI ANTIMIKROBA. dr.anti ...PENGAMBILAN SPESIMEN YANG BENAR UNTUK KULTUR RESISTENSI ANTIMIKROBA. dr.anti ...
PENGAMBILAN SPESIMEN YANG BENAR UNTUK KULTUR RESISTENSI ANTIMIKROBA. dr.anti ...
 
Sop pengelolaan reagen
Sop pengelolaan reagenSop pengelolaan reagen
Sop pengelolaan reagen
 
IMMUNE RECONSTITUTION INFLAMMATORY SYNDROME iris
IMMUNE RECONSTITUTION INFLAMMATORY SYNDROME  irisIMMUNE RECONSTITUTION INFLAMMATORY SYNDROME  iris
IMMUNE RECONSTITUTION INFLAMMATORY SYNDROME iris
 
Analisa narkotika pada sampel klinik i
Analisa narkotika pada sampel klinik iAnalisa narkotika pada sampel klinik i
Analisa narkotika pada sampel klinik i
 
Pedoman teknis ruang_operasi-complete
Pedoman teknis ruang_operasi-completePedoman teknis ruang_operasi-complete
Pedoman teknis ruang_operasi-complete
 
4. pemeriksaan hb sahli
4. pemeriksaan hb sahli4. pemeriksaan hb sahli
4. pemeriksaan hb sahli
 

Similar to PPT Pemeriksaan Bakteri Pada Makanan.pptx

Kelompok 3_Pengujian ALT_Prak Wastu.pdf
Kelompok 3_Pengujian ALT_Prak Wastu.pdfKelompok 3_Pengujian ALT_Prak Wastu.pdf
Kelompok 3_Pengujian ALT_Prak Wastu.pdfMaretaWindi
 
Lapak perhitungan cawan
Lapak perhitungan cawanLapak perhitungan cawan
Lapak perhitungan cawanJo Sugiharto
 
Petunjuk Mikrobiologi
Petunjuk MikrobiologiPetunjuk Mikrobiologi
Petunjuk Mikrobiologisukarman_far
 
Laporan donat hesti
Laporan donat hestiLaporan donat hesti
Laporan donat hestiarruky
 
Laporan mikrobiologi menghitung jumlah mikroba
Laporan mikrobiologi   menghitung jumlah mikrobaLaporan mikrobiologi   menghitung jumlah mikroba
Laporan mikrobiologi menghitung jumlah mikrobaMifta Rahmat
 
Inokulasi koloni bakteri
Inokulasi koloni bakteriInokulasi koloni bakteri
Inokulasi koloni bakteriPharmacist
 
UJI STERILITAS. Marlia Singgih Wibowo School of Pharmacy ITB.pdf
UJI STERILITAS. Marlia Singgih Wibowo School of Pharmacy ITB.pdfUJI STERILITAS. Marlia Singgih Wibowo School of Pharmacy ITB.pdf
UJI STERILITAS. Marlia Singgih Wibowo School of Pharmacy ITB.pdfPedroDaSilvaTL
 
Laporan mikro air bersih
Laporan mikro air bersihLaporan mikro air bersih
Laporan mikro air bersihVioniYuliza
 
Uji kualitas air berdasar nilai mpn coliform
Uji kualitas air berdasar nilai mpn coliformUji kualitas air berdasar nilai mpn coliform
Uji kualitas air berdasar nilai mpn coliformRenny Eka Candra
 
Pengambilan dan Pemeriksaan Sampel Air Kran Industri
Pengambilan dan Pemeriksaan Sampel Air Kran IndustriPengambilan dan Pemeriksaan Sampel Air Kran Industri
Pengambilan dan Pemeriksaan Sampel Air Kran IndustriNovita Anggraini
 
pngelolaan spesimen 2022 terbaru revisi.pptx
pngelolaan spesimen 2022 terbaru revisi.pptxpngelolaan spesimen 2022 terbaru revisi.pptx
pngelolaan spesimen 2022 terbaru revisi.pptxmelfinanapitupulu
 
Pemeriksaan Mikrobiologi Minuman 24.pptx
Pemeriksaan Mikrobiologi Minuman 24.pptxPemeriksaan Mikrobiologi Minuman 24.pptx
Pemeriksaan Mikrobiologi Minuman 24.pptxAdrielChandraAng
 
Materi HSP Sanitarian RS 2014 Dinkes Jabar
Materi  HSP Sanitarian RS 2014 Dinkes JabarMateri  HSP Sanitarian RS 2014 Dinkes Jabar
Materi HSP Sanitarian RS 2014 Dinkes JabarDickdick Maulana
 
Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing
 Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing  Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing
Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing pjj_kemenkes
 
Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing
 Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing  Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing
Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing pjj_kemenkes
 
pelatihan penanggulangan KLB dan wabah untuk tim gerak cepat di Puskesmas
pelatihan penanggulangan KLB dan wabah untuk tim gerak cepat di Puskesmaspelatihan penanggulangan KLB dan wabah untuk tim gerak cepat di Puskesmas
pelatihan penanggulangan KLB dan wabah untuk tim gerak cepat di Puskesmasrisa677527
 

Similar to PPT Pemeriksaan Bakteri Pada Makanan.pptx (20)

Kelompok 3_Pengujian ALT_Prak Wastu.pdf
Kelompok 3_Pengujian ALT_Prak Wastu.pdfKelompok 3_Pengujian ALT_Prak Wastu.pdf
Kelompok 3_Pengujian ALT_Prak Wastu.pdf
 
Bakteri pada minuman
Bakteri pada minumanBakteri pada minuman
Bakteri pada minuman
 
Lapak perhitungan cawan
Lapak perhitungan cawanLapak perhitungan cawan
Lapak perhitungan cawan
 
Petunjuk Mikrobiologi
Petunjuk MikrobiologiPetunjuk Mikrobiologi
Petunjuk Mikrobiologi
 
Laporan donat hesti
Laporan donat hestiLaporan donat hesti
Laporan donat hesti
 
Laporan mikrobiologi menghitung jumlah mikroba
Laporan mikrobiologi   menghitung jumlah mikrobaLaporan mikrobiologi   menghitung jumlah mikroba
Laporan mikrobiologi menghitung jumlah mikroba
 
Inokulasi koloni bakteri
Inokulasi koloni bakteriInokulasi koloni bakteri
Inokulasi koloni bakteri
 
peremajaan
peremajaanperemajaan
peremajaan
 
UJI STERILITAS. Marlia Singgih Wibowo School of Pharmacy ITB.pdf
UJI STERILITAS. Marlia Singgih Wibowo School of Pharmacy ITB.pdfUJI STERILITAS. Marlia Singgih Wibowo School of Pharmacy ITB.pdf
UJI STERILITAS. Marlia Singgih Wibowo School of Pharmacy ITB.pdf
 
Laporan mikro air bersih
Laporan mikro air bersihLaporan mikro air bersih
Laporan mikro air bersih
 
Uji kualitas air berdasar nilai mpn coliform
Uji kualitas air berdasar nilai mpn coliformUji kualitas air berdasar nilai mpn coliform
Uji kualitas air berdasar nilai mpn coliform
 
Pengambilan dan Pemeriksaan Sampel Air Kran Industri
Pengambilan dan Pemeriksaan Sampel Air Kran IndustriPengambilan dan Pemeriksaan Sampel Air Kran Industri
Pengambilan dan Pemeriksaan Sampel Air Kran Industri
 
pngelolaan spesimen 2022 terbaru revisi.pptx
pngelolaan spesimen 2022 terbaru revisi.pptxpngelolaan spesimen 2022 terbaru revisi.pptx
pngelolaan spesimen 2022 terbaru revisi.pptx
 
Pemeriksaan Mikrobiologi Minuman 24.pptx
Pemeriksaan Mikrobiologi Minuman 24.pptxPemeriksaan Mikrobiologi Minuman 24.pptx
Pemeriksaan Mikrobiologi Minuman 24.pptx
 
Materi HSP Sanitarian RS 2014 Dinkes Jabar
Materi  HSP Sanitarian RS 2014 Dinkes JabarMateri  HSP Sanitarian RS 2014 Dinkes Jabar
Materi HSP Sanitarian RS 2014 Dinkes Jabar
 
Jurnal 1
Jurnal 1Jurnal 1
Jurnal 1
 
2805211 (1).ppt
2805211 (1).ppt2805211 (1).ppt
2805211 (1).ppt
 
Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing
 Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing  Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing
Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing
 
Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing
 Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing  Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing
Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing
 
pelatihan penanggulangan KLB dan wabah untuk tim gerak cepat di Puskesmas
pelatihan penanggulangan KLB dan wabah untuk tim gerak cepat di Puskesmaspelatihan penanggulangan KLB dan wabah untuk tim gerak cepat di Puskesmas
pelatihan penanggulangan KLB dan wabah untuk tim gerak cepat di Puskesmas
 

Recently uploaded

MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfMATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfestidiyah35
 
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxPersiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxunityfarmasis
 
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.pptKEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.pptmutupkmbulu
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxmarodotodo
 
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptPENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptssuser940815
 
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.pptTrifenaFebriantisitu
 
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxsiampurnomo90
 
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxMETODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxika291990
 
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRBimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRJessieArini1
 
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxDASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxNadiraShafa1
 
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Codajongshopp
 
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfPROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfMeiRianitaElfridaSin
 
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxPENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxandibtv
 
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptxpertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptxSagitaDarmasari1
 

Recently uploaded (14)

MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfMATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
 
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxPersiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
 
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.pptKEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
 
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptPENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
 
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
 
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
 
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxMETODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
 
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRBimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
 
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxDASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
 
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
 
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfPROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
 
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxPENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
 
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptxpertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
 

PPT Pemeriksaan Bakteri Pada Makanan.pptx

  • 1. science courses for teaching materials PEMERIKSAAN BAKTERIOLOGI PADA MAKANAN Politeknik Muhammadiyah Makassar
  • 2. Bakteri Patogen pada makanan Pemeriksaan mikrobiologi diperlukan untuk mengetahui bakteri pathogen yang dapat menyebabkan penyakit. Sedikitnya ada 8 bakteri yang terbukti menyebabkan KLB yakni (1) Salmonella, infeksi terjadi akibat ingesti makanan yang mengandung bakteri hidup. (2) Staphilococus aureus, pertumbuhan bakteri di dalam makanan akan menghasilkan toksin. (3) Clostridium perfringens, toksin di lepas ke dalam lumen saluran pencernaan. (4) Clostridium botulinum, pertumbuhan bakteri ke dalam makanan akan menghasilkan toksin. (5) Bacillus cereus, pertumbuhan bakteri didalam makanan akan menghasilkan toksin.(6) Vibrio cholera, infeksi karena menyantap makanan mengandung bakteri hidup. (7) Escherichia coli, karena ingesti bakteri hidup dan (8) Compylobacter jejuni (Arisman, 2008).
  • 5. Salmonella adalah suatu genus bakteri enterobakteria gram-negatif berbentuk tongkat yang menyebabkan tifoid, paratifod, dan penyakit foodborne. Spesies- spesies Salmonella dapat bergerak bebas dan menghasilkan hidrogen sulfida (Ryan, 2004). Salmonella adalah penyebab utama dari penyakit yang disebarkan melalui makanan (foodborne diseases). Pada umumnya, serotipe Salmonella menyebabkan penyakit pada organ pencernaan. Penyakit yang disebabkan oleh Salmonella disebut salmonellosis. Ciri-ciri orang yang mengalami salmonellosis adalah diare, keram perut, dan demam dalam waktu 8-72 jam setelah memakan makanan yang terkontaminasi oleh Salmonella.
  • 6. Gejala lainnya adalah demam, sakit kepala, mual dan muntah-muntah (Arisman, 2009). Tiga serotipe utama dari jenis S. enterica adalah S. typhi, S. typhimurium, dan S. enteritidis. S. typhi menyebabkan penyakit demam tifus (Typhoid fever), karena invasi bakteri ke dalam pembuluh darah dan gastroenteritis, yang disebabkan oleh keracunan makanan/intoksikasi. Gejala demam tifus meliputi demam, mual-mual, muntah dan kematian. S. typhi memiliki keunikan hanya menyerang manusia, dan tidak ada inang lain. Infeksi Salmonella dapat berakibat fatal kepada bayi, balita, ibu hamil dan kandungannya serta orang lanjut usia. Hal ini disebabkan karena kekebalan tubuh mereka yang menurun. Kontaminasi Salmonella dapat dicegah dengan mencuci tangan dan menjaga kebersihan makanan yang dikonsumsi (Jantsch, J. et al, 2011). Gambar Salmonella (Sumber : Wikipedia, 2012)
  • 8. a. Spesimen yang dihancurkan dengan menggunakan blender b. Masukan 10 gram bahan tersebut ke dalam labu erlenmayer berskala c. Tuangkan 90 ml air garam phisiologis atau aquadest steril atau garam buffer phospate d. Kocok sebanyak 25 kali sampai homogeny e. Bahan dengan pengenceran tersebut siap dipergunakan untuk pemeriksaan angka kuman, MPN, dan pemeriksaan biakan. Langkah pemeriksaan 1. Penyiapan bahan pemeriksaan Makanan padat (Daging Mentah):
  • 9. 1) Siapkan 6 tabung reaksi, susun pada rak tabung masing-masing tabung secara berurutan di berti tanda sebagai kode pengenceran dan tanggal pemeriksaan 2) Siapkan 7 petri dish steril. Pada 6 petri dish diberi tanda sesuai kode pengenceran dan satu petri dijadikan control 3) Pada tabung ke dua sampai ke enam diisi dengan 9 ml air garam phisiologis. 4) Kocok bahan specimen diatas dalam labu erlenmayer sebanyak 25 kali sampai homogen. Ambil 10 ml masukan ke tabung ke satu. 5) Pindahkan 1 ml bahan dari tabung ke satu ke dalam tabung ke dua dengan pipet, cairan dibuat sampai homogeny. 6) Dari masing-masing tabung diatas diambil 1 ml dimasukan ke dalam masing-masing petri dish steril 7) Kemudian ke dalam petri dish dituangkan plate count agar cair yang telah dipanaskan dalam water bath 450 C sebanyak 15-20 ml. Masing-masing petri dish di goyang perlahan-lahan hingga tercampur merata dan biarkan hingga dingin dan membeku. 8) Masukan dalam incubator 370C selama 2 x 24 jam dalam keadaan terbalik. 9) Control di buat dari cairan air garam phisiologis atau aquadest. 10) Pembacaan dilakukan setelah 2 x 24 jam dengan cara menghitung jumlah koloni yang tumbuh pada tiap petri dish. 2. Pemeriksaan angka kuman cara pemeriksaan :
  • 10. 3. Pemeriksaan Most Probable Number (MPN) Pemeriksaan MPN dilakukan terhadap bahan pemeriksaan yang telah disiapkan dengan menggunakan metode tabung ganda. Pemeriksaan tabung ganda terdiri dari : test perkiraan (presumptive test) dan test penegasan (confirmative test) . 1) Test perkiraan (presumptive test) dengan media lactose Broth Cara pemeriksaan : a. Siapkan 7 tabung reaksi yang masing-masing berisi media lactose broth sebanyak 10 ml. Tabung disusun pada rak tabung reaksi dan diberi tanda b. Dengan pipet steril ambil bahan pemeriksaan masukan ke dalam tabung 1 sd 5 sebanyak 20ml tabung ke 6 sebanyak 1 ml dan ke 7 sebanyak 0,1 ml kemudian digoyang agar tercampur merata. c. Inkubasikan pada suhu 35-370C selama 24 jam. Setelah 24 jam diperiksa ada tidaknya pembentukan gas dalam tabung durham. Pembentukan gas pada tabung dilanjutkan pada test penegasan.
  • 11. 3. Pemeriksaan Most Probable Number (MPN) 2) Test penegasan (confirmative test) media yang dipergunakan : Briliant green lactose bile broth 2%. Tesi ini untuk menegaskan hasil positif dari test perkiraan. Cara pemeriksaan : a. Dari tiap-tiap tabung presumptive positif dipindahkan 1-2 ose ke dalam tabung konfirmative yang berisi 10 ml BGLB 2% b. Satu seri tabung BGLB 2% diinkubasikan pada suhu 35-370C selama 24-48 jam (untuk memastikan adanya coliform) dan satu seri yang lain diinkubasikan pada suhu 440C selama 24 jam (untuk memastikan adanya coli tinja) c. Pembacaan dilakukan setelah 24-48 jam dengan melihat tabung BGLB 2% yang menunjukan positif gas.
  • 12. 4. Pemeriksaan biakan 1) Siapkan peralatan kerja dan bersihkan semua tempat kerja dengan disinfektan 2) Ambil bahan specimen pengenceran 10-1 dalam abu erlenmayer dengan pipet steril 10 ml masukan ke dalam enrichment media. 3) Inkubasikan pada suhu 350C-370C selama 24 jam kecuali : Untuk Vibrio cholera dalam alkalis pepton di inkubasikan pada suhu 370C selama 6-8 jam Untuk E. Coli dalam BHI broth (brain hearth infusion broth) di inkubasikan pada suhu 440C selama 20 jam 4) Siapkan media selektif yang akan dipergunakan. Apabila media tersebut sebelumnya disimpan pada lemari es sebelum digunakan harus dikeringkan sebentar pada incubator untuk menghilangkan uap air pada media. 5) Dengan menggunakan ose steril, ambil 1 ose specimen dari masing-masing broth ditanam pada media selected yang sesuai. 6) Inkubasikan pada suhu 370C selama 24 jam 7) Amati kloni yang tumbuh pada masing-masing media isolasi.
  • 13. Selanjutnya koloni yang tumbuh dilakukan pemeriksaan Lanjutan biokimia.
  • 14. “ Enjoy Your Life ”