Dokumen tersebut membahas berbagai kategorisasi perencanaan pendidikan, diantaranya:
1. Perencanaan makro, meso, dan mikro yang membedakan lingkup dan skalanya.
2. Perencanaan kuantitatif dan kualitatif yang membedakan target yang ingin dicapai.
3. Berdasarkan kewenangan, sektor, wilayah, jangka waktu, dan tingkat pelaksanaannya.
Ppt SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL BY NURUL ILMI USFADILA.pptxIlmiUsfadila
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pendidikan nasional Indonesia, meliputi pengertian sistem pendidikan nasional, tujuan dan fungsinya, visi dan misi, serta kelembagaan dan pengelolaannya. Pendidikan nasional di Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, dengan tujuan membentuk karakter bangsa yang bermartabat dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen pendidikan berbasis konservasi dalam perspektif filsafat ilmu. Ia menjelaskan pengertian filsafat ilmu dan pendidikan konservasi serta tujuannya. Dokumen ini juga membahas strategi pelaksanaan pendidikan konservasi di sekolah melalui kurikulum, guru, dan kegiatan di dalam dan luar kelas.
Manajemen pendidikan mencakup berbagai bidang seperti manajemen kurikulum, kesiswaan, dan sarana prasarana. Manajemen kurikulum meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kurikulum nasional dan lokal. Manajemen kesiswaan mengatur kegiatan peserta didik mulai dari penerimaan, pengelompokan, hingga mutasi siswa. Manajemen sarana prasarana bertujuan mengelola sarana dan prasarana sekolah secara e
Soal ujian akhir semester mata kuliah Pengelolaan Sumber Belajar membahas peranan teknologi pendidikan dalam pembenahan sumber belajar, langkah-langkah pembenahan sumber belajar, memilih dan mengembangkan media pembelajaran, serta manajemen pengelolaan sumber belajar."
Makalah sejarah pendidikan di indonesiaYeti Rohayati
Dokumen tersebut membahas tentang sejarah pendidikan di Indonesia pada zaman kolonial Belanda. Pendidikan diawali oleh Portugis yang mendirikan sekolah-sekolah Katolik, kemudian dilanjutkan oleh Belanda yang mendirikan sekolah-sekolah Protestan untuk memperluas pengaruh agama dan ekonomi. Pendidikan pada awalnya hanya tersedia untuk orang Belanda, kemudian sedikit demi sedikit diberikan juga untuk anak-anak bangsawan p
Dokumen tersebut membahas berbagai kategorisasi perencanaan pendidikan, diantaranya:
1. Perencanaan makro, meso, dan mikro yang membedakan lingkup dan skalanya.
2. Perencanaan kuantitatif dan kualitatif yang membedakan target yang ingin dicapai.
3. Berdasarkan kewenangan, sektor, wilayah, jangka waktu, dan tingkat pelaksanaannya.
Ppt SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL BY NURUL ILMI USFADILA.pptxIlmiUsfadila
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pendidikan nasional Indonesia, meliputi pengertian sistem pendidikan nasional, tujuan dan fungsinya, visi dan misi, serta kelembagaan dan pengelolaannya. Pendidikan nasional di Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, dengan tujuan membentuk karakter bangsa yang bermartabat dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen pendidikan berbasis konservasi dalam perspektif filsafat ilmu. Ia menjelaskan pengertian filsafat ilmu dan pendidikan konservasi serta tujuannya. Dokumen ini juga membahas strategi pelaksanaan pendidikan konservasi di sekolah melalui kurikulum, guru, dan kegiatan di dalam dan luar kelas.
Manajemen pendidikan mencakup berbagai bidang seperti manajemen kurikulum, kesiswaan, dan sarana prasarana. Manajemen kurikulum meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kurikulum nasional dan lokal. Manajemen kesiswaan mengatur kegiatan peserta didik mulai dari penerimaan, pengelompokan, hingga mutasi siswa. Manajemen sarana prasarana bertujuan mengelola sarana dan prasarana sekolah secara e
Soal ujian akhir semester mata kuliah Pengelolaan Sumber Belajar membahas peranan teknologi pendidikan dalam pembenahan sumber belajar, langkah-langkah pembenahan sumber belajar, memilih dan mengembangkan media pembelajaran, serta manajemen pengelolaan sumber belajar."
Makalah sejarah pendidikan di indonesiaYeti Rohayati
Dokumen tersebut membahas tentang sejarah pendidikan di Indonesia pada zaman kolonial Belanda. Pendidikan diawali oleh Portugis yang mendirikan sekolah-sekolah Katolik, kemudian dilanjutkan oleh Belanda yang mendirikan sekolah-sekolah Protestan untuk memperluas pengaruh agama dan ekonomi. Pendidikan pada awalnya hanya tersedia untuk orang Belanda, kemudian sedikit demi sedikit diberikan juga untuk anak-anak bangsawan p
Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang berasal dari buah pikiran yang mendalami sebuah fakta sampai pada akhirnya diperoleh jawaban yang benar. Ilmu adalah pengetahuan yang merupakan hasil dari proses ilmiah yang sistematik dan bersifat empiris. Filsafat ilmu adalah penilaian terhadap segala pandangan yang berdasarkan pada proses pemikiran ilmiah.
Perencanaan pendidikan melibatkan penetapan tujuan dan sumber daya, serta pemilihan teknik untuk mencapai tujuan secara efektif dan bermutu dalam periode tertentu. Prosesnya mencakup identifikasi masalah, analisis, desain, evaluasi, spesifikasi, dan implementasi rencana.
Dokumen tersebut membahas tentang pusat sumber belajar, yang didefinisikan sebagai tempat pengembangan, pengelolaan, dan pemanfaatan berbagai sumber belajar untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran. Pusat sumber belajar bertujuan untuk meningkatkan proses pembelajaran melalui pengembangan sistem instruksional, pelayanan informasi dan media, serta produksi bahan ajar. Fungsinya mencakup pengembangan kurikulum, pel
Makalah ini membahas tentang pengelolaan tenaga pendidik dan kependidikan. Terdapat beberapa poin penting yang dijelaskan yaitu pengertian tenaga pendidik dan kependidikan, jenis-jenisnya, hak dan kewajiban, serta cara menjadi guru yang efektif dan profesional. Makalah ini bertujuan untuk memahami pengelolaan tenaga pendidik dan kependidikan secara menyeluruh.
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannyajhesica purba
Dokumen tersebut membahas tentang permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan di sekolah dan alternatif pemecahannya. Beberapa permasalahan yang diidentifikasi adalah kompleksitas tugas kepala sekolah, kurangnya persiapan guru, subjektivitas supervisor, seringnya pergantian kepala sekolah, serta keterbatasan sarana prasarana. Alternatif pemecahannya meliputi peningkatan kompetensi supervisor, pembagian tugas kepala
Makalah faktor yang mempengaruhi ict dalam pendidikansarjispdi
1. Makalah ini membahas faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan ICT dalam pendidikan, dengan menjelaskan pengertian teknologi pendidikan dan ICT, perkembangan teknologi pendidikan, serta manfaatnya dalam pendidikan. 2. Faktor-faktor yang dijelaskan meliputi keterbatasan sumber daya pendidikan, ketidakmerataan akses pendidikan, dan model pendidikan yang kurang relevan. 3. Teknologi pendidikan
Dokumen tersebut membahas tentang klasifikasi dan jenis-jenis sumber belajar menurut beberapa teori. Terdapat dua klasifikasi sumber belajar yaitu yang direncanakan (by design) dan yang dimanfaatkan (by utilization). Jenis-jenis sumber belajar menurut AECT terdiri dari pesan, orang, bahan, alat, dan teknik. Sedangkan menurut Sudjana dan Rivai terdiri dari tercetak, non cetak, fasilitas, kegi
Pengertian media, sumber belajar dan alat peragaambarlestari
Makalah ini membahas tentang pemahaman terhadap media pembelajaran, sumber belajar, dan alat peraga. Media pembelajaran dijelaskan sebagai alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan pendidikan dari guru ke siswa. Sumber belajar mencakup segala daya yang dapat digunakan untuk proses pengajaran, sementara alat peraga berfungsi untuk memperjelas konsep pelajaran.
PPT Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)Khusnul Kotimah
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian media pembelajaran, pemilihan media pembelajaran, dan pengembangan media pembelajaran. Beberapa jenis media pembelajaran yang dijelaskan adalah media berbasis visual, audio visual, dan komputer."
[Ringkasan]
E-learning umumnya didefinisikan sebagai pembelajaran jarak jauh yang memanfaatkan teknologi komputer, jaringan, dan internet untuk menyampaikan bahan ajar dan memfasilitasi interaksi siswa secara mandiri dan asynchronous.
Ppt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikanlinda_rosalina
Dokumen tersebut membahas pengelolaan tenaga pendidik dan kependidikan, meliputi definisi, tujuan, tugas dan fungsi, kewajiban dan hak, jenis-jenis, serta dimensi pengelolaan yang mencakup perencanaan, perekrutan, penetapan calon, pembinaan, penilaian, kompensasi, dan pemberhentian tenaga pendidik dan kependidikan.
Makalah ini membahas hakekat manusia dalam pandangan filsafat. Terdapat beberapa pendekatan untuk memahami hakekat manusia menurut filsafat, antara lain sebagai makhluk berakal, individu, sosial, dan bermoral. Pandangan filsafat tentang hubungan antara jiwa dan raga manusia juga dibahas, seperti monisme, dualisme, dan eksistensialisme. Pendidikan perlu memperhatikan berbagai aspek kemanusiaan
Dokumen tersebut membahas konsep kawasan teknologi pendidikan yang terdiri dari 5 bidang yaitu desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, dan penilaian. Setiap kawasan memberikan kontribusi terhadap kawasan lainnya dan penelitian serta teori bersama. Kawasan desain berfokus pada penentuan kondisi belajar dan pembuatan strategi serta produk pembelajaran. Kawasan pengembangan mengembangkan teknologi cetak, audiovisual
Proses perencanaan pendidikan meliputi pengumpulan dan pengolahan data, analisis dan diagnosis masalah, penetapan kebijakan dan sasaran, perumusan alternatif strategi, penetapan rencana beserta anggarannya, pelaksanaan rencana, serta evaluasi untuk mengetahui capaian dan perbaikan berikutnya.
Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang berasal dari buah pikiran yang mendalami sebuah fakta sampai pada akhirnya diperoleh jawaban yang benar. Ilmu adalah pengetahuan yang merupakan hasil dari proses ilmiah yang sistematik dan bersifat empiris. Filsafat ilmu adalah penilaian terhadap segala pandangan yang berdasarkan pada proses pemikiran ilmiah.
Perencanaan pendidikan melibatkan penetapan tujuan dan sumber daya, serta pemilihan teknik untuk mencapai tujuan secara efektif dan bermutu dalam periode tertentu. Prosesnya mencakup identifikasi masalah, analisis, desain, evaluasi, spesifikasi, dan implementasi rencana.
Dokumen tersebut membahas tentang pusat sumber belajar, yang didefinisikan sebagai tempat pengembangan, pengelolaan, dan pemanfaatan berbagai sumber belajar untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran. Pusat sumber belajar bertujuan untuk meningkatkan proses pembelajaran melalui pengembangan sistem instruksional, pelayanan informasi dan media, serta produksi bahan ajar. Fungsinya mencakup pengembangan kurikulum, pel
Makalah ini membahas tentang pengelolaan tenaga pendidik dan kependidikan. Terdapat beberapa poin penting yang dijelaskan yaitu pengertian tenaga pendidik dan kependidikan, jenis-jenisnya, hak dan kewajiban, serta cara menjadi guru yang efektif dan profesional. Makalah ini bertujuan untuk memahami pengelolaan tenaga pendidik dan kependidikan secara menyeluruh.
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannyajhesica purba
Dokumen tersebut membahas tentang permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan di sekolah dan alternatif pemecahannya. Beberapa permasalahan yang diidentifikasi adalah kompleksitas tugas kepala sekolah, kurangnya persiapan guru, subjektivitas supervisor, seringnya pergantian kepala sekolah, serta keterbatasan sarana prasarana. Alternatif pemecahannya meliputi peningkatan kompetensi supervisor, pembagian tugas kepala
Makalah faktor yang mempengaruhi ict dalam pendidikansarjispdi
1. Makalah ini membahas faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan ICT dalam pendidikan, dengan menjelaskan pengertian teknologi pendidikan dan ICT, perkembangan teknologi pendidikan, serta manfaatnya dalam pendidikan. 2. Faktor-faktor yang dijelaskan meliputi keterbatasan sumber daya pendidikan, ketidakmerataan akses pendidikan, dan model pendidikan yang kurang relevan. 3. Teknologi pendidikan
Dokumen tersebut membahas tentang klasifikasi dan jenis-jenis sumber belajar menurut beberapa teori. Terdapat dua klasifikasi sumber belajar yaitu yang direncanakan (by design) dan yang dimanfaatkan (by utilization). Jenis-jenis sumber belajar menurut AECT terdiri dari pesan, orang, bahan, alat, dan teknik. Sedangkan menurut Sudjana dan Rivai terdiri dari tercetak, non cetak, fasilitas, kegi
Pengertian media, sumber belajar dan alat peragaambarlestari
Makalah ini membahas tentang pemahaman terhadap media pembelajaran, sumber belajar, dan alat peraga. Media pembelajaran dijelaskan sebagai alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan pendidikan dari guru ke siswa. Sumber belajar mencakup segala daya yang dapat digunakan untuk proses pengajaran, sementara alat peraga berfungsi untuk memperjelas konsep pelajaran.
PPT Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)Khusnul Kotimah
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian media pembelajaran, pemilihan media pembelajaran, dan pengembangan media pembelajaran. Beberapa jenis media pembelajaran yang dijelaskan adalah media berbasis visual, audio visual, dan komputer."
[Ringkasan]
E-learning umumnya didefinisikan sebagai pembelajaran jarak jauh yang memanfaatkan teknologi komputer, jaringan, dan internet untuk menyampaikan bahan ajar dan memfasilitasi interaksi siswa secara mandiri dan asynchronous.
Ppt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikanlinda_rosalina
Dokumen tersebut membahas pengelolaan tenaga pendidik dan kependidikan, meliputi definisi, tujuan, tugas dan fungsi, kewajiban dan hak, jenis-jenis, serta dimensi pengelolaan yang mencakup perencanaan, perekrutan, penetapan calon, pembinaan, penilaian, kompensasi, dan pemberhentian tenaga pendidik dan kependidikan.
Makalah ini membahas hakekat manusia dalam pandangan filsafat. Terdapat beberapa pendekatan untuk memahami hakekat manusia menurut filsafat, antara lain sebagai makhluk berakal, individu, sosial, dan bermoral. Pandangan filsafat tentang hubungan antara jiwa dan raga manusia juga dibahas, seperti monisme, dualisme, dan eksistensialisme. Pendidikan perlu memperhatikan berbagai aspek kemanusiaan
Dokumen tersebut membahas konsep kawasan teknologi pendidikan yang terdiri dari 5 bidang yaitu desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, dan penilaian. Setiap kawasan memberikan kontribusi terhadap kawasan lainnya dan penelitian serta teori bersama. Kawasan desain berfokus pada penentuan kondisi belajar dan pembuatan strategi serta produk pembelajaran. Kawasan pengembangan mengembangkan teknologi cetak, audiovisual
Proses perencanaan pendidikan meliputi pengumpulan dan pengolahan data, analisis dan diagnosis masalah, penetapan kebijakan dan sasaran, perumusan alternatif strategi, penetapan rencana beserta anggarannya, pelaksanaan rencana, serta evaluasi untuk mengetahui capaian dan perbaikan berikutnya.
Kuliah ke 6 (konsep dan teori sistem perencanaan pendidikan)Asep Iryanto
Dokumen tersebut membahas konsep dan model-model perencanaan pendidikan seperti master plan, perencanaan strategis, dan planning programming and budgetting systems. Model master plan memberikan panduan kebijakan pendidikan hingga 20 tahun ke depan, sedangkan perencanaan strategis berfokus pada prioritas dan keselarasan strategi untuk menyesuaikan perubahan lingkungan. Planning programming and budgetting systems menekankan proses komprehensif untuk membuat keputusan yang lebih efektif melalui per
Bab ini membahas tentang dasar-dasar perencanaan, termasuk definisi perencanaan, jenis perencanaan, tujuan perencanaan, dan langkah-langkah penting dalam perencanaan seperti penetapan tujuan dan pengembangan rencana. Dokumen ini juga membahas tantangan modern dalam perencanaan seperti lingkungan yang dinamis.
KB 4 Penulisan Kutipan dan Referensi pada Teks Utamapjj_kemenkes
Modul ini membahas tentang penulisan kutipan dan referensi pada teks utama. Terdapat dua jenis kutipan yaitu kutipan langsung yang menyalin persis teks asli dan kutipan tidak langsung yang menggunakan bahasa sendiri. Referensi harus dicantumkan untuk menghindari plagiarisme dengan format penulis dan tahun terbit.
This document discusses the importance of having hopes, intentions, and objectives to give life purpose. It provides examples of how to express hopes such as wishing to buy a book, get accepted for a job, or obtain a netbook. The document asks what one's personal hopes are and whether they have defined their hopes. It suggests responding supportively to others sharing their hopes, such as saying "I also expect the same" or "I hope so."
Konsep dan regulasi rks dan rkas 2015 final 30 aprilKahar Muzakkir
RKS/RKJM dan RKAS/RKT adalah suatu dokumen yang memuat rencana program kerja dan kegiatan sekolah empat tahun dan satu tahun ke depan dengan mempertimbangkan sumberdaya yang dimiliki untuk memenuhi Standar Nasional Pedidikan (SNP) atau lebih
Dokumen tersebut membahas tentang ragam perencanaan pendidikan. Definisi perencanaan adalah proses mempersiapkan kegiatan secara sistematis untuk mencapai tujuan tertentu. Perencanaan pendidikan merupakan rumusan rancangan kegiatan berdasarkan visi dan misi pendidikan yang memuat langkah untuk mencapai tujuan pendidikan. Tujuan perencanaan pendidikan antara lain memberikan gambaran menyeluruh tentang kegiatan pendidikan
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan administrasi pendidikan. Terdapat pengertian perencanaan secara umum dan khusus untuk pendidikan. Juga dibahas mengenai tujuan, manfaat, ruang lingkup, model, metode, aspek, proses, syarat dan prinsip perencanaan yang baik. Tanpa perencanaan, sistem administrasi akan kurang terarah dan efisien dalam mencapai tujuan.
Implementasi pelaksanaan otonomi daerah dalam konteks desentralisasi pembangu...Jerry Makawimbang
Dokumen tersebut membahas tentang konsep otonomi daerah yang merupakan hak, wewenang, dan kewajiban daerah untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan aspirasi masyarakat. Dokumen juga membahas berbagai sistem penentuan bidang wewenang pemerintah pusat dan daerah serta prinsip-prinsip pelaksanaan otonomi daerah secara nyata, dinam
Dokumen tersebut membahas tentang tahapan dan proses perencanaan pendidikan yang meliputi 7 tahap yaitu: 1) mendefinisikan masalah perencanaan, 2) menganalisis bidang permasalahan perencanaan, 3) mengkonsepsikan dan mendesain perencanaan, 4) mengevaluasi rencana, 5) menetapkan rencana, 6) melaksanakan rencana, 7) memberikan umpan balik atau mengawasi. Tujuh tahap tersebut perlu
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan administrasi pendidikan, meliputi pengertian, sejarah, karakteristik, prinsip, jenis, manfaat, tahapan, dan pendekatan perencanaan pendidikan.
2. Secara historis, perencanaan pendidikan telah ada sejak zaman kuno, dengan contoh-contoh perencanaan pendidikan di Yunani Kuno, Cina, dan Peru kuno.
3
Dokumen tersebut membahas tentang kurikulum pendidikan di Malaysia. Ia menjelaskan bahwa sistem pendidikan Malaysia berdasarkan Falsafah Pendidikan Kebangsaan yang memberi tumpuan pada perkembangan emosi siswa secara menyeluruh. Dokumen ini juga membahas definisi kurikulum, falsafah pendidikan kurikulum, konsep sukatan pelajaran, dan sumber yang digunakan.
Makalah ini membahas tentang pembelajaran dan pengembangan kurikulum. Ia menjelaskan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum seperti relevansi, fleksibilitas, dan kontinuitas. Makalah ini juga membahas peran guru yang sangat penting dalam pengembangan kurikulum karena mereka berada di garis depan proses pembelajaran. Berbagai model pengembangan kurikulum juga dibahas seperti model Rogers dan model administratif.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian kurikulum pendidikan Islam, fungsi kurikulum pendidikan Islam, dan materi atau kurikulum pendidikan Islam. Kurikulum pendidikan Islam adalah pedoman yang digunakan oleh pendidik untuk membimbing peserta didik ke arah tujuan tertinggi pendidikan Islam melalui pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Fungsi kurikulum antara lain sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan dan sebagai
Kurikulum merupakan komponen penting dalam pendidikan yang memiliki peran strategis sebagai wadah transformasi nilai pendidikan suatu bangsa. Pengembangan kurikulum memerlukan dasar-dasar seperti filsafat, psikologi, sosial budaya, dan teknologi untuk menyesuaikan perubahan sosial. Tujuan pengembangan kurikulum adalah menyesuaikan pendidikan dengan perubahan sosial serta mengembangkan pengetahuan.
Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)firdian87
Dokumen tersebut membahas tentang administrasi pendidikan yang mencakup ruang lingkup administrasi siswa, personal, kurikulum, material, keuangan, dan pelayanan khusus serta peran manajemen dan supervisi dalam administrasi pendidikan."
Tugas administrasi pendidikan Vinsensia Welinfirdian87
Dokumen tersebut membahas tentang peran pemimpin dalam pendidikan dan ruang lingkup administrasi pendidikan yang meliputi administrasi kurikulum, personalia, siswa, sarana prasarana, keuangan, dan unit penunjang. Dokumen ini juga membahas tentang manajemen dan supervisi dalam administrasi pendidikan serta peran kepala sekolah sebagai administrator pendidikan.
Dokumen tersebut membahas tentang peran pemimpin dalam pendidikan dan ruang lingkup administrasi pendidikan yang meliputi administrasi kurikulum, personalia, siswa, sarana prasarana, keuangan, dan unit penunjang. Administrasi bertujuan meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses pendidikan guna mencapai tujuan pembelajaran.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, sejarah, fungsi, peran, perencanaan, dan pengembangan kurikulum. Secara ringkas, kurikulum adalah rencana pelajaran yang berfungsi untuk memengaruhi siswa agar belajar, dan perlu direncanakan berdasarkan aspek filosofis, konten, manajemen pembelajaran, pelatihan guru, dan sistem pembelajaran. Pengembangan kurikulum juga memerlukan landasan filosofis,
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
2. PROSES PERENCANAAN PENDIDIKAN
Mendefinisikan Permasalahan Perencanaan
Pendidikan
A. Ruang Lingkup Pendidikan
Ditinjau dari ruang lingkupnya Pendidikan mempunyai cakupan bahasan ruang
lingkup yang sangat luas karena di dalamnya banyak aspek yang ikut terlibat, baik
langsung maupun tidak langsung. Ruang lingkup dalam pendidikan meliputi:
1. Perbuatan Mendidik. Yang dimaksud perbuatan mendidik ialah seluruh kegiatan,
tindakan, dan sikap pendidik sewaktu menghadapi anak didiknya.
2. Anak Didik Anak didik merupakan unsure terpenting dalam pendidikan. Hal ini
disebabkan karena semua upaya yang dilakukan adalah demi menggiring anak didik
ke arah yang lebih sempurna.
3. Dasar dan Tujuan Pendidikan yaitu landasan yang menjadi fundamen serta
sumber dari segala kegiatan pendidikan dalam hal ini dasar atau sumber pendidikan
yaitu ke arah mana anak didik itu akan dibawa.
4. Pendidik yaitu sebagai subjek yang melaksanakan pendidikan . Ini memiliki
peranan yang sangat penting, berhasil atau tidaknya proses pendidikan banyak
ditentukan oleh mereka.
5. Materi pendidikan yaitu bahan atau pengalaman-pengalaman belajar yang
disusun sedemikia rupa untuk disajikan kepadaanak didik.
6. Metode yaitu cara yang dilakukan oleh pendidik dalam menyampaikan materinya..
Metod tersebut mencakup cara pengelolaan, penyajian materi pendidikan agar
materi tersebut dapat dengan mudah diterima oleh anak didik.
7. Evaluasi Pendidikan. Cara-cara mengadakan evaluasi (penilaian) terhadap hasil
belajar anak didik. Evaluasi ini diadakan dengan tujuan untuk mengukur tingkat
keberhasilan belajar selama proses pembelajaran.
8. Alat-alat pendidikan yaitu semua alat yang digunakan selama melaksanakan
pendidikan aga tujuan pendidikan tercapai.
3. 9. Lingkungan Pendidikan, yang dimaksud dengan lingkungan pendidikan di sini
ialah keadaan-keadaan yang ikut berpengaruh dalam pelaksanaan serta hasil
pendidikan . Lingkungan pendidikan sangat besar pengaruhnya dalam membentuk
kepribadian anak didik, olehnya itu hendaklah diupayakan agar lingkungan belajar
senantiasa tercipta sehingga mendorong anak didik untuk lebih giat belajar.
Adapun rumusan batasan permasalahan pendidikan meliputi:
1. Kebutuhan akan perencanaan pendidikan, yang dapat ditinjau dari segi umum,
fisik, sosial, dan administrasi
2. Pengertian permasalahan perencanaan pendidikan, yang mencakup
karakteristik, dimensi, dan hambatan dalam perencanaan pendidikan
B. Pengkajian Sejarah Perencanaan Pendidikan
2500 tahun yang lalu perencanaan pendidikan itu sudah ada, dimana bangsa
sparta telah merencanakan pendidikan untuk merealisasikan tujuan militer, sosial
dan ekonomi mereka. Plato dalam bukunya “republik” menulis tentang : rencana
pendidikan yang dapat menjamin tersedianya tenaga kepemimpinan dan politik yang
dibutuhkan oleh athena. Cina dalam masa pemerintahan dinasti han dan peru pada
masa kejayaan, inca merencanakan pendidikan mereka untuk menjamin
kelangsungan hidup Negara masing-masing.
Timbulnya aliran libralisme di eropa pada akhir abad 18 dan 19 misalnya
menghasilkan berbagai usul yang dinamakan “rencana pendidikan”, dan “reformasi
mengajar” sebagai sarana untuk mengadakan reformasi sosial. Salah satu rencana
yang terkenal pada saat itu adalah rencana yang dibuat oleh diderot yang berjudul
“plan d’une universite pour le gouverment de russie” yang disiapkannya atas
permintaan ratu catherina II. Bangsa rusia 2/3 rakyatnya buta huruf pada saat
dibuatnya rencana 5 tahunan pertama yang dibuat 1923 menjadi salah satu Negara
yang pendidikannya sangat maju dalam waktu kurang dari 50 tahun.
Selain bersumber dari perkembangan besaran seperti yang dikemukakan di atas
perencanaan pendidikan modern juga bersumber dari kegiatan yang bersifat rutin
seperti perencanaan pada suatu daerah tentang berapa banyak siswa/mhs yang
akan ditampung dalam satu lembaga pendidikan, berupa banyak ruangan, guru,
bangku, buku, dan sebagainya yang diperlukan pada tahun berikutnya dan
perencanaan rutin lainnya yang dilakukan oleh para administrator pendidikan.
Pada tahap awal perkembangannya perencanaan pendidikan mempunyai ciri- ciri
sebagai berikut:
1. Merupakan rencana jangka pendek yang pragmentaris, dan tidak terintegrasi
lebih-lebih kalau dilihat dari kebutuhan masyarakat.
4. 2. Tidak berasifat dinamik dan fleksibel.
Ciri-ciri tersebut di atas sebetulnya merupakan suatu kelemahan, usaha untuk
mengatasinya adalah menyusun dan menefrapkan perencanaan pendidikan
modern.
Di indonesia contoh sejarah perkembangan perencanaan pendidikan adalah sejak
dituangkannya konsep pendidikan di dalam uud 1945, banyak lahir undang-undang
dan peraturan pemerintah tentang pendidikan
C. Perbedaan antara Kenyataan dan Harapan dalam Perencanaan Pendidikan
Secara filosofis, perencanaan pendidikan diharapkan dapat memberikan
dampak positif terhadap peningkatan pendapatan masyarakat, perubahan sikap
kerja, tumbuhnya sinergi dari berbagai lembaga, kemajemukan di antara
kepeningan individu, serta adanya berbagai penyelesaian terhadap masalah-
masalah kependudukan.
Sementara kenyataan yang dihadapi oleh perencana pendidikan adalah
kemandirian sekolah, rasio jumlah siswa dengan guru, letak fisik suatu sekolah, dsb.
Oleh karena itu penting bagi setiap perencana pendidikan untuk memberikan solusi
dalam mengatasi kesenjangan antara harapan dengan kenyataan yang ada dengan
cara berorientasi pada suatu sistem dengan memperhatikan prinsip- prinsip dalam
perencanaan pendidikan.
D. Sumber Daya dan Hambatannya dalam Perencanaan Pendidikan
1. Sumber daya dan hambatan yang terdapat pada individu, yang meliputi:
memelihara atau mempertahankan kehidupan, meningkatkan atau memperbaiki
kehidupan, dan menyempurnakan keinginan- keinginan bagi kepuasan.
2. Sumber daya dan hambatan yang terdapat pada institusi atau lembaga, yhang
meliputi: orientasi terhadap tempat, bekerja pada suatu periode tertentu, dan
keterlibatan kerja individu yang ada di dalamnya
E. Menentukan Elemen- Elemen dari Perencanaan Pendidikan
Dalam perencanaan pendidikan perlu disiapkan elemen- elemen yang dibutuhkan
sehingga dalam proses penerapannya dapat berjalan dengan baik.
Adapun elemen yang dibutuhkan sbb:
1.Pendidik dan Non PendidikPendidik ialah orang yang memikul tanggung jawab
untuk membimbing.
5. Pendidik berbeda dengan pengajar sebab pengajar berkewajiban untuk
menyampaikan materi pelajaran kepada murid, sedangkan pendidik tidak hanya
bertanggung jawab menyampaikan materi pengajaran, tetapi juga
membentukkepribadian anak didik. Non pendidik yang sering disebut sebagai
tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan
diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan. (UU No. 20 Tahun 2003
Pasal 1, BAB 1 Ketentuan Umum). Atau juga bisa diartikan merupakan tenaga yang
bertugas merencanakan dan melaksanakan administrasi, pengelolaan,
pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses
pendidikan pada satuan pendidikan. (UU No.20 THN 2003, PSL 39 (1)
2.Kurikulum (Materi Pendidikan)
Materi pendidikan yang sering juga disebut dengan istilah kurikulum karena
kurikulum menunjukkan makna pada materi yang disusun secara sistematika guna
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Lester D. Crow dan Alice Crow, yang
melakukan penelitian tentang hasil studi terhadap anak menyarankan hubungan
salah satu komponen pendidikan, yaitu kurikulum dengan anak didik adalah sebagai
berikut: Kurikulum hendaknya disesuaikan dengan keadaan perkembangan anak. Isi
kurikulum hendaknya mencakup keterampilan, pengetahuan, dan sikap yang dapat
digunakan anak dalam pengalamannya sekarang dan berguna untuk menghadapi
kebutuhannya pada masa yang akan datang. Anak hendaknya didorong untuk
belajar, karena kegiatannya sendiri dan tidak sekadar menerima pasif apa yang
dilakukan oleh guru. Materi yang dipelajari anak harus mengikuti minat dan
keinginan anak sesuai dengan taraf perkembangannya dan bukan menurut
keputusan orang dewasa tentang minat mereka.
3. Prasarana dan Sarana
Prasarana pendidikan adalah segala macam alat yang tidak secara langsung
digunakan dalam proses pendidikan sedangkan sarana pendidikan adalah segala
macam alat yang digunakan secara langsung dalam proses pendidikan. Prasarana
pendidikan dapat juga diartikan segala macam peralatan, kelengkapan, dan benda-
benda yang digunakan guru dan murid untuk memudahkan penyelenggaraan
pendidikan dan sarana pendidikan dapat juga diartikan segala macam peralatan
yang digunakan guru untuk memudahkan penyampaian materi pelajaran.
Perbedaan sarana pendidikan dan prasarana pendidikan adalah pada fungsi
masing-masing, yaitu sarana pendidikan untuk “memudahkan penyampaian
(mempelajari) materi pelajaran”, sedangkan prasarana pendidikan untuk
“memudahkan penyelenggaraan pendidikan”.
6. 3. Administrasi
Administrasi pendidikan adalah segenap kegiatan yang berkenaan dengan
penataan sumber, penggunaan, dan pertanggungjawaban dana pendidikan di
sekolah atau lembaga pendidikan. Kegiatan yang ada dalam administrasi
pembiayaan meliputi tiga hal, yaitu: penyusunan anggaran, pembukuan, dan
pemeriksaan.
5. Anggaran
Anggaran adalah biaya yang dipersiapkan dengan suatu rencana terperinci. Secara
lebih khusus dapat dikatakan bahwa anggaran adalah rencana yang disusun secara
terorganisasikan untuk menerima dan mengeluarkan dana bagi suatu periode
tertentu.
Analisis Permasalahan Perencanaan Pendidikan
A. Bidang dan sub Sistem
Dalam lingkungan pendidikan terdapat 4 sistem yang merupakan satu kesatuan
yang membentuk sistem pendidikan, yaitu:
1. Sistem aktifitas pendidikan, meliputi: perencanaan kurikulum, perencanaan
sumber daya, strategi program pembelajaran, interprogramming komunitas
sekolah, pelatihan guru, dan evaluasi
2. Sistem komunikasi pendidikan, meliputi: sistem pergerakan (movement)
pendidikan, sistem informasi pendidikan, dan sistem energy pendidikan
3. Sistem fasilitas pendidikan, yang bertujuan menyediakan lingkungan fisik yang
dapat mendukung tercapainya keberhasilan individu dalam proses pembelajaran
4. Sistem operasional pendidikan, yang meliputi: pelayanan perpustakaan,
penyediaan buku paket, konseling & bimbingan siswa, dst
B. Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan salah satu proses yang sangat penting dalam
menganalisis bidang permasalahan perencanaan pendidikan.
Dalam pengumpulan data yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Membuat pendekatan rencana pengumpulan data
7. 2. Membuat deskripsi informasi dan data
3. Menggunakan berbagai metode pengumpulan data
C. Tabulasi Data
Fungsi tabulasi data adalah:
1. Menyederhanakan masalah dalam berkomunikasi
2. Memudahkan dalam menganalisis data
3. Sarana membandingkan perkembangan pendidikan
4. Sarana memprediksi masa yang akan dating
5. Mempermudah sistimatika riset dan evaluasi
Adapun jenis- jenis tabulasi data terdiri dari 4 bagian:
1. Tabulasi data berdasarkan kondisi kependudukan
2. Tabulasi data berdasarkan kondisi lokasi tempat
3. Tabulasi data berdasarkan migrasi
4. Tabulasi data berdasarkan kondisi sistim ekonomi
D. Perkiraan Perencanaan
Langkah- langkah yang harus dilakukan dalam membuat perkiraan perencanaan
adalah sbb:
1. Membuat asumsi dasar (faktor kelahiran, kematian, rata- rata populasi migrasi,
bentuk pemerintahan, dsb) dan asumsi khusus (kondisi local)
2. Memperhatikan hubungan sebab akibat
3. Menetapkan perencanan berdasarkan waktu atau periode
4. Menggunakan metode teknik peramalan diantaranya: Metode Cohort Survival,
Metode Migration and Natural, Metode Least Square, dan Metode Matrix
8. Mengkonsepsikan dan Merancang Rencana
A. Mengidentifikasi Kecenderungan Umum
Kecenderungan umum yang perlu diidentifikasi adalah:
1. Menentukan latar belakang
2. Pola dan kecenderungan umum pada manusia
3. Pola dan kecenderungan yang menonjol pada tempat
4. Pengaruh fisik
5. Kewilayahan tempat
6. Peran persepsi
7. Pola dan kecenderungan umum pada pergerakan
8. Pola dan kecenderungan umum pada ekonomi
9. Pola dan kecenderungan yang menonjol pada aktivitas
10. Beberapa kecenderungan perencanaan pendidikan
B. Menentukan tujuan dan Sasaran
Tujuan adalah hasil yang ingin dicapai dari adanya disain perencanaan melalui sebuah
tindakan yang menentukan seluruh pelaksanaan.
Adapun sasaran adalahperwujudan dari tujuan dan merupakan pernyataan yang
memungkinkan dari segi pengukuran maupun pencapaiannya.
Faktor- faktor yang mempengaruhi sasaran adalah:
1. Ketersediaan sumber daya pendidikan
2. Adanya komitmen yang disepakati
3. Adanya kebutuhan operasi internal
4. Adanya trend dan kejadian eksternal
5. Adanya berbagai kebutuhan
9. C. Mendesain Perencanaan
Desain perencanaan adalah salah satu aspek dalam sebuah proses pengembangan
program atau aktivitas.
Dalam mendesain perencanaan yang harus diperhatikan adalah:
1. Konsep triangular dalam merancang rencana, yang meliputi: idea tau imajinasi,
pemahaman terhadap karakter dan kebutuhan manusia, dan pemahaman terhadap
hokum alam
2. Pengaruh yang timbul terhadap perancangan rencana, meliputi: pengaruh budaya,
politik, lingkungan, waktu, dan interaksi sosial
3. Proses perancangan, yang meliputi 4 aktivitas penting yaitu:mendifinisikan masalah,
menganalisis variable yang relevan, mensintesis variable tersebut, dan
memodofikasi sampai bentuk final yang disepakati
Evaluasi Rencana
A. Perencanaan melalui Simulasi
Simulasi diartikan sebagai teknik menirukan atau memperagakan kegiatan berbagai
macam proses atau fasilitas yang ada di dunia nyata. Fasilitas atau proses tersebut
disebut dengan sistem, yang mana didalam keilmuan digunakan untuk membuat
asumsi-asumsi bagaimana sistem tersebut bekerja.
Dalam simulasi sebuah perencanaan terdapat 3 model utama yang dapat digunakan,
yaitu:
1. Model perubahan berkelanjutan (continuously changing model), yaitu sebuah
model dimana semua variabelnya berubah secara terus- menerus dalam waktu
2. Model periode tertentu (fixed period model), yaitu sebuah model di mana waktu
dipisahkan ke dalam serangkaian periode yang terbatas dan variabelnya
diperbolehkan berunah di akhir periode
3. Model peristiwa terpisah- pisah (discrete event model) yaitu suatu model dimana
variable kuantitasnya yang menampilkan keadaan hanya pada batas waktu tertentu
10. Dalam mensimulasikan sebuah perencanaan terdapat beberapa hal yang harus
menjadi pertimbangan, yaitu:
1. Tingkat agregasi, pada level apa data perencanaan akan dipasang
2. Perlakuan terhadap waktu, suatu model dimulai pada satu waktu dan diteruskan ke
suatu waktu yang lain
3. Dampak- dampak perubahan, untuk merevisi susunan persediaan secara berkala
4. Pengoperasian model, yang mencakup model verbal, model fisik, model grafik, dan
model matematis
5. Penggunaan variable, untuk menafsirkan sebuah kelompok data yang khusus atau
data yang dapat dipercaya
6. Menentukan parameter, dimana pengukuran hubungan- hubungan adalah sebuah
cabang yang dikembangkan dalam statistik
Di dalam simulasi digunakan beberapa model pendekatan yang disesuaikan dengan
kebutuhan. Model pendekatan yang digunakan adalah:
1. Model simulasi untuk dimensi orang-orang, diantaranya: computer city model, Delphi
model, metropolis model, dan allocation model
2. Model simulasi untuk tempat- tempat, yaitu: iconic model, graphic notation model,
photographic matric model
3. Model simulasi untuk pergerakan- pergerakan, yaitu: transportation model dan
interving opportunities model
4. Model simulasi yang digunakan dalam ekonomi, salah satunya yang dikembangkan
oleh Jay W. Forrester dengan menggunakan metode dinamika industry
5. Model simulasi untukkegiatan-kegiatan. Salah satu model yang dipakai adalah
model kesempatan (opportunities model) dimana distribusi menjadi penilaian dari
beberapa alternative kesempatan
B. Evaluasi perencanaan
Hakikat dan pengertian evaluasi
Evaluasi memiliki pengertian yang berbeda-menurut para ahli, yaitu :
a. Menurut Edwind Wandt dan Gerald W. Brown (1977), evaluation refer to the act or
process to determining the value of something. Dari definisi tersebut, maka istilah
11. evaluasi ini menunjuk kepada atau mengandung pengertian: suatu tindakan atau suatu
proses untuk menentukan nilai dari sesuatu (Sudijono, 2011: 1)
b. Menurut Stufflebeam dkk (1971), evaluasi merupakan proses menggambarkan,
memperoleh, dan menyajikan informasi yang berguna untuk menilai alternatif
keputusan (Daryanto, 2008: 2)
c. Menurut Ralph Tailor (1950), evaluasi merupakan sebuah proses pengumpulan data
untuk menentukan sejauh mana, dalam hal apa, dan bagian mana tujuan pendidikan
sudah tercapai (Arikunto, 2010: 3)
d. Menurut Suharsimi Arikunto (2004: 1), evaluasi adalah kegiatan untuk
mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi
tersebut digunakan untuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil
keputusan. Fungsi utama evaluasi dalam hal ini adalah menyediakan informasi-
informasi yang berguna bagi pihak decision maker untuk menentukan kebijakan yang
akan diambil berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan.
Dari beberapa pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa evaluasi merupakan
sebuah proses yang dilakukan oleh seseorang (evaluator) untuk mengetahui sejauh
mana keberhasilan suatu program telah tercapai yang dilakukan secara
berkesinambungan.
Beberapa teknik yang digunakan untuk evaluasi adalah:
1. Matriks yang dipilih (preference)
2. Pemetaan peringkat
3. Pembobotan sejumlah besar sasaran
4. Skala penilaian ordinal
5. Matriks evaluasi
6. Metode pemeringkatan dan pembobotan
C. Pemilihan Perencanaan
Dalam membuat perencanaan kita biasanya dihadapkan pada beberapa pilihan. Dalam
sebuah organisasi biasanya ketika akan membuat sebuah kegiatan maka dibuatlah
beberapa rencana, seperti Plan A, Plan B, plan C dst.
Perencanaan yang baik tentu harus memperhatikan hal-hal berikut:
1. Perencanaan fisik. Dalam perencanaan fisik harus mempertimbangkan beberapa
prinsip yaitu: prinsip keterbelakangan budaya, prinsip kesederhanan, prinsip
kesatuan, prinsip modifikasi yang rasional, prinsip penyesuaian kepuasan yang
konstan, prinsip multiple compatible use, dan prinsip fleksibilitas yang konsisten
2. Perencanaan sosial. Hal ini berkaitan dengan lingkungan sosial dan fisik dimana
sistem sosial itu berjalan.
12. 3. Perencanaan pendidikan komprehensif, dimana perencana melibatkan semua
segmen dari sumber daya fisik masyarakat dan sumber daya manusia yang
dialokasikan pada pada waktu dan ruang tertentu serta dilakukan untuk dapat
memberikan benefiditas yang berlebih.
Menentukan Rencana
A. Perumusan Masalah
kedudukan perumusan atau formulasi masalah penelitian merupakan suatu langkah
awal yang menentukan keberhasilan langkah-langkah selanjutnya. Jika seorang
perencana pendidikan berhasil merumuskan masalah penelitian dengan baik dan
benar, berarti ia telah melampaui separuh jalan. Dengan rumusan masalah yang jelas
dan tajam, maka perencana akan mampu meletakkan dasar teori dan atau kerangka
konseptual pemecahan masalah, hipotesis tindakan akan dapat dirumuskan karena
berdasarkan rumusan masalah dapat diidentifikasi dan ditetapkan alternatif solusinya
atau tindakan tepat yang perlu dilakukan. Demikian pula data apa yang harus
dikumpulkan untuk mengkaji atau sebagai bahan refleksi atas tindakan yang telah dan
sedang dilakukan untuk memperbaiki, meningkatkan dan melakukan perubahan ke
arah yang lebih baik sesuai dengan apa yang diharapkannya dalam perencanaan
pendidikan.
Adapun perumusan masalah berkaitan dengan perencanan pendidikan berkaitan
dengan 2 hal:
1. Tugas masyarakat dan pendidikan dewasa ini. Dalam sistem yang terpadu, sumber
daya masyarakat dapat memberikan manfaat ganda.
Pertama, semakin banyak keterlibatan siswa dalam lingkungan sosialnya maka
semakin tinggi dan besar pemahaman dan minatnya terhadap lingkungannya
tersebut.
Kedua, terciptanya lingkungan yang membangkitkan partisipasi siswa dan yang
menekankan relevansi, maka sistem pendidikan akan memiliki pengaruh terhadap
masyarakat
2. Jenis-jenis perencanaan pendidikan, meliputi:
a. Perencanaan pendidikan adaptif, berkaitan dengan pemecahan masalah
b. Perencanaan pendidikan kontingensi, berkaitan dengan meminimalisir kondisi
negative yang timbul
13. c. Perencanaan pendidikan kompulsif, berkaitan dengan apa yang seharusnya
dilakukan
d. Perencanaan pendidikan manipulatif, berkaitan dengan penggunaan berbagai
instrument untuk menghasilkan keuntungan
e. Perencanaan pendidikan indikatif, berkaitan dengan pemberian informasi kepada
individu sehingga dapat mengambil tindakan yang tepat
f. Perencanaan pendidikan bertahap, berkaitan dengan langkah-langkah antisipatif
sehingga dapat diambil tindakan yang komprehensif
g. Perencanaan pendidikan otonomi, berkaitan dengan perencanaan yang
dilakukan oleh diri sendiri
h. Perencanaan pendidikan amelioratif, berkaitan dengan pemulihan ke kondisi
semula
i. Perencanaan pendidikan normatif, berkaitan dengan perencanaan jangka
panjang dan bersifat umum
j. Perencanaan pendidikan fungsional, berkaitan dengan perencanaan yang
sifatnya tersegmentasi dan berfungsi sebagai pelengkap dari perencanaan total
B. Laporan Hasil
Laporan hasil dari perencanaan yang dibuat disajikan dalam bentuk statistik dan
pemetaan data yang diperlukan untuk memahami berbagai masalah yang sifatnya
kompleks.
Laporan hasil tersebut menyajikan:
1. Kontribusi perencanaan penggunaan tanah (RUTR/ RTRW)
2. Satu kemungkinan skema klasifikasi
3. Satu model perencanaan kegiatan pendidikan
Implementasi Rencana
A. Persiapan Program
Persiapan program bertujuan agar :
1. Pembagian sumber daya terselesaikan dengan baik
14. 2. Kebijakan- kebijakan umum untuk implementasi rencana dapat diformulasikan
dengan sistimatis
3. Terbentuknya pemahaman yang menyeluruh dan bukan esoteric dari
masyarakat akademisi, pengambil keputusan politik, dan praktisi pendidikan
Adapun norma- norma yang perlu diperhatikan dalam penyiapan program adalah:
1. Program yang dibuat harus menjadi satu kesatuan yang menyeluruh dari suatu
proses manajemen pengambilan keputusan dan implementasi
2. Institusi/ organisasi dan perencanaannya harus memperoleh dukungan dari
pengambil keputusan dalam mengimplementasikan program
3. Tokoh pengambil keputusan dibolehkan untuk berpartisipasi dalam menyusun
program
4. Secara bersama, institusi dan tokoh pengambil keputusan mengontrol
implementasi program
Beberapa butir pertimbangan dalam penyiapan program adalah:
a. Mobilitas sosial penduduk
b. Adanya kebutuhan masyarakat urban
c. Pengetahuan yang berkaitan dengan politik pendidikan
d. Penentuan prioritas pendidikan yang tidak selalu dilakukan dengan cara analisis
sistimatis
e. Analisis kritis implementasi program
f. Pemerataan pendidikan sampai ke desa- desa
g. Kemanfaatan program yang juga dirasakan oleh institusi non kependidikan
B. Persetujuan perencanaan
Persetujuan perencanaan diperlukan sebagai kerangka hukum dalam mengembangkan
program- program pendidikan secara komprehensif.
Yang dapat dijadikan landasan hukum dalam persetujuan perencanaan adalah:
15. a. Dasar- dasar (undang- undang) yang dihasilkan oleh legislative, dalam hal ini
berkaitan dengan kekuasaan menarik pajak, kekuasaan atas penggunaan hak-
hak pemerintah, dan kekuasaan kebijakan
b. Konstitusi tidak permanen, yang berkaitan dengan perencanaan pendidikan yang
komprehensif
C. Pengaturan unit-unit operasional
Dalam sebuah institusi pendidikan terdapat unit- unit operasional yang saling
mendukung dalam mencapai hasil yang telah ditentukan. Unit- unit tersebut tidak berdiri
sendiri. Oleh karena itu yang harus dilakukan terhadap unit- unit operasional dalam
perencanaan pendidikan adalah:
a. Pengorganisasian unit- unit operasional
Dalam mengorganisasikan unit- unit operasional, perencana pendidikan harus
memiliki keterampilan metodologis untuk bisa memahami seluruh kepentingan
pendidikan dengan menggunakan criteria yang obyektif dan rasional.
b. Kerjasama dalam pelaksanaan rencana pendidikan
Kerjasama adalah suatu usaha antara orang perorangan atau kelompok manusia
diantara kedua belah pihak untuk tujuan bersama sehingga mendapatkan hasil
yang lebih cepat dan lebih baik.
Dalam perencanaan pendidikan, bentuk- bentuk kerjasama meliputi:
1. Kerjasama antar orang, dimana di dalamnya terdapat siswa, guru, kepala sekolah,
dan administrator beserta seluruh kegiatannya
2. Kerjasama berkaitan dengan tempat, meliputi: lokasi, topografi, iklim, struktur,
sarana, perlengkapan, dsb.
3. Kerjasama berkaitan dengan perubahan atau gerakan, dimana kerjasama ini
berfungsi untuk mengurangi perpecahan ataupum miskoordinasi antar unit- unit
4. Kerjasama berkaitan dengan ekonomi, berkaitan dengan implementasi
perencanaan yang membutuhkan pendapatan dan pengeluaran
5. Kerjasama berkaitan dengan aktivitas, dimana masing- masing sumber daya
memiliki kewajiban untuk menjalankan aktivitas sesuai dengan kewenangan yang
mereka miliki untuk mencapai tujuan
16. c. Mengkoordinasikan pelaksanaan rencana pendidikan
Menurut Suganda (1988), koordinasi adalah penyatuan gerak seluruh potensi
dan unit organisasi atau organisasi yang berbeda fungsi agar secara benar
mengarah pada sasaran yang sama. Koordinasi bertujuan terciptanya efisiensi
pelaksanaan atau pencapaian sasaran. Untuk mencapai hasil kerja yang efektif,
maka setiap kegiatan manusia harus benar-benar terkoordinasikan.
Beberapa prinsip yang perlu diterapkan dalam menciptakan koordinasi adalah:
1. Adanya kesepakatan dan kesatuan pengertian mengenai sasaran yang harus
dicapai sebagai arah kegiatan bersama
2. Adanya kesepakatan mengenai kegiatan atau tindakan yang harus dilakukan
oleh berbagai fihak, termasuk target dan jadwalnya
3. Adanya ketaatan atau loyalitas setiap fihak terhadap bagian tugas masing-
masing serta jadwal yang telah ditetapkan
4. Adanya saling tukar informasi antara semua fihak yang bekerja sama
mengenai kegiatan dan hasilnya pada suatu saat tertentu, termasuk masalah
yang dihadapi
5. Adanya saling menghormati terhadap wewenang fungsional berbagai fihak
sehingga tercipta semangat untuk saling bantu
d. Pengendalian rencana pendidikan
Fungsi pengendalian adalah memudahkan perencana pendidikan untuk
menentukan apa yang harus dicapai dan kemudian membuat perencanaan yang
komprehensif dan strategi yang tepat yang dapat digunakan dalam banyak
kondisi
Bentuk pengendalian dapat dilakukan dengan cara observasi ataupun monitoring
yang dilakukan secara terus- menerus, meliputi: pengumpulan data statistik
secara teratur, perbaikan metode peramalan, review dan revisi tujuan
pendidikan, serta analisis output pendidikan
Evaluasi implementasi dan umpan balik
A. Monitoring dan Evaluasi
Tujuan Monev
Monitoring bertujuan mendapatkan umpan balik bagi kebutuhan program
yang sedang berjalan, dengan mengetahui kebutuhan ini pelaksanaan program
akan segera mempersiapkan kebutuhan tersebut. Kebutuhan bisa berupa biaya,
waktu, personel, dan alat. Pelaksanaan program akan mengetahui berapa biaya
yang dibutuhkan, berapa lama waktu yang tersedia untuk kegiatan tersebut.
Dengan demikian akan diketahui pula berapa jumlah tenaga yang dibutuhkan,
17. serta alat apa yang harus disediakan untuk melaksanakan program tersebut.
Evaluasi bertujuan memperoleh informasi yang tepat sebagai bahan
pertimbangan untuk mengambil keputusan tentang perencanaan program, keputusan
tentang komponen input pada program, implementasi program yang mengarah kepada
kegiatan dan keputusan tentang output menyangkut hasil dan dampak dari program
kegiatan.
Secara lebih terperinci monitoring bertujuan untuk:
1. Mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan;
2. Memberikan masukan tentang kebutuhan dalam melaksanakan program;
3. Mendapatkan gambaran ketercapaian tujuan setelah adanya kegiatan;
4. Memberikan informasi tentang metode yang tepat untuk melaksanakan kegiatan;
5. Mendapatkan informasi tentang adanya kesulitan-kesulitan dan hambatan-hambatan
selama kegiatan;
6. Memberikan umpan balik bagi sistem penilaian program;
7. Memberikan pernyataan yang bersifat penandaan berupa fakta dan nilai.
Fungsi Monev
Proses pengambilan keputusan berjalan atau berhentinya/perubahan sebuah atau
beberapa program yang berkaitan dilakukan melalui proses evaluasi.
Fungsi Pengawasan dalam kerangka kegiatan monitoring dan evaluasi terutama
kaitannya dengan kegiatan para pimpinan dalam tugas dan tanggungjawabnya adalah
sebagai berikut:
a. Mempertebal rasa tanggung jawab terhadap pejabat yang diserahi tugas dan
wewenang dalam pelaksanaan pekerjaan.
b. Membidik para pejabat agar mereka melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan
prosedur yang telah ditentukan.
c. Untuk mencegah terjadinya penyimpangan, kelainan dan kelemahan agar tidak
terjadi kerugian yang tidak diinginkan.
d. Untuk memperbaiki kesalahan dan penyelewengan agar pelaksanaan pekerjaan
tidak mengalami hambatan dan pemborosan-pemborosan.
Evaluasi menurut Moh. Rifai (1986) sebagai kegiatan yang tidak bisa dipisahkan dari
kegiatan monitoring memiliki fungsi sebagai berikut:
a. Evaluasi sebagai pengukur kemajuan
b. Evaluasi sebagai alat perencanaan
c. Evaluasi sebagai alat perbaikan
Dengan uraian di atas maka dapat dijelaskan bahwa fungsi monitoring yang pokok
adalah: mengukur hasil yang sudah dicapai dalam melaksanakan program dengan alat
ukur rencana yang sudah dibuat dan disepakati; menganalisa semua hasil pemantauan
(monitoring) untuk dijadikan bahan dalam mempertimbangkan keputusan serta usaha
perbaikan dan penyempurnaan.
18. Prinsip- prinsip Monev
Hal yang paling prinsipil dalam pelaksanaan monitoring dan evaluasi adalah acuan
yang disepakati dan diberlakukan, selanjutnya sustainability kegiatannya harus terjaga,
dalam pelaksanaannya objektivitas sangat diperhatikan dan orientasi utamanya adalah
pada tujuan program itu sendiri.
Adapun prinsip-prinsip monitoring sebagai berikut:
1. Monitoring harus dilakukan secara terus-menerus
2. Monitoring harus menjadi umpan terhadap perbaikan kegiatan program organisasi
3. Monitoring harus memberi manfaat baik terhadap organisasi maupun terhadap
pengguna produk atau layanan.
4. Monitoring harus dapat memotifasi staf dan sumber daya lainnya untuk berprestasi
5. Monitoring harus berorientasi pada peraturan yang berlaku
6. Monitoring harus obyektif
7. Monitoring harus berorientasi pada tujuan program
Adapun mengenai prinsip-prinsip evaluasi, Nanang Fattah (1996) mengemukakan ada
6 prinsip, yaitu:
1. Prinsip berkesinambungan, artinya dilakukan secara berlanjut
2. Prinsip menyeluruh, artinya keseluruhan aspek dan komponen program harus
dievaluasi
3. Prinsip obyektif, artinya pelaksanaannya bebas dari kepentingan pribadi
4. Prinsip sahih, yaitu mengandung konsistensi yang benar-benar mengukur yang
seharusnya diukur
5. Prinsip penggunaan kritis
6. Prinsip kegunaan atau manfaat
B. Menyesuaikan, mengubah, dan mendesain ulang
Beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan menyesuaikan, mengubah, dan
mendesain ulang perencanaan adalah:
1. Untuk apa perencanaan disusun?
2. Bagaimana perencanaan disusun?
3. Siapa yang menyusun rencana?
Pertanyaan- pertanyaan tersebut berkaitan erat dengan sifat perencanaan yang harus
elastis dan bisa beradaptasi terhadap perubahan.