Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan administrasi pendidikan. Terdapat pengertian perencanaan secara umum dan khusus untuk pendidikan. Juga dibahas mengenai tujuan, manfaat, ruang lingkup, model, metode, aspek, proses, syarat dan prinsip perencanaan yang baik. Tanpa perencanaan, sistem administrasi akan kurang terarah dan efisien dalam mencapai tujuan.
perencanaan administrasi sebuah bab yang melatih kita bagimana cara mengatur administrasi dari tujuan dan metode nmencapai tujuan tersebut, pada slide ini haya mengambil inti dari setiap o permasalahan.
perencanaan administrasi sebuah bab yang melatih kita bagimana cara mengatur administrasi dari tujuan dan metode nmencapai tujuan tersebut, pada slide ini haya mengambil inti dari setiap o permasalahan.
Tnd - Pengantar Manajemen Proyek Sistem Informasi - Temu 3Tino Dwiantoro
Ini adalah materi kuliah Pengantar Manajemen Proyek Sistem Informasi di Akademi-akademi Bina Sarana Informatika (BSI) untuk kelas yang saya ajarkan. Semoga bermanfaat,
SMART dalam Mengelola Proyek (Project Management)Seta Wicaksana
Mengapa membutuhkan Project Management?
Menghemat waktu dengan merencanakan Proyek dengan benar dan mempertimbangkan semua faktor relevan yang dapat mempengaruhi hasilnya
PM akan menghemat uang
PM akan memberikan hasil yang lebih baik jika disiplin dengan pedoman
Pekerjaan akan jauh lebih mudah dengan (1) kejelasan tujuan dan (2) mengelola sumber daya yang dimiliki serta (3) risiko yang teridentifikasi dan dikelola.
Materi Kuliah 3 - budaya populer & budaya massa.pptxnuzzayineffendi52
**Budaya Populer (Pop Culture)**
Budaya populer adalah serangkaian praktik, kepercayaan, dan objek yang dominan dalam masyarakat pada waktu tertentu. Ini mencakup berbagai aspek seperti musik, film, fashion, teknologi, dan media sosial yang dinikmati oleh banyak orang. Budaya populer sering dipengaruhi oleh selebriti, tren media, dan perkembangan teknologi, serta cepat berubah sesuai dengan preferensi publik. Contoh budaya populer meliputi fenomena seperti K-pop, serial TV seperti "Game of Thrones," dan aplikasi seperti TikTok. Budaya populer seringkali mencerminkan nilai-nilai dan norma-norma yang diterima secara luas dalam masyarakat, tetapi juga bisa menjadi tempat bagi inovasi dan perubahan sosial.
**Budaya Massa (Mass Culture)**
Budaya massa adalah budaya yang diproduksi dan didistribusikan secara massal kepada publik oleh industri media dan hiburan. Ini mencakup produk-produk seperti film Hollywood, musik pop, acara TV, dan iklan yang dirancang untuk menjangkau audiens yang luas. Budaya massa sering kali diproduksi dengan tujuan komersial dan cenderung mengikuti formula yang dapat diterima secara luas untuk memaksimalkan daya tarik dan keuntungan. Karakteristik utama dari budaya massa adalah homogenisasi konten, di mana produk budaya yang dihasilkan cenderung seragam dan dapat diterima oleh berbagai kelompok masyarakat. Budaya massa seringkali dikritik karena dianggap mengurangi keragaman budaya dan mempromosikan konsumerisme.
Meskipun keduanya saling berkaitan, perbedaan utama antara budaya populer dan budaya massa terletak pada bagaimana budaya tersebut diproduksi, didistribusikan, dan diterima oleh publik. Budaya populer lebih bersifat dinamis dan reflektif terhadap tren yang muncul dari masyarakat itu sendiri, sementara budaya massa lebih bersifat terorganisir dan diproduksi untuk konsumsi massal.
Disusun oleh :
Kelas 6D-MKP
Hera Aprilia (11012100601)
Ade Muhita (11012100614)
Nurhalifah (11012100012)
Meutiah Rizkiah. F (11012100313)
Wananda PM (11012100324)
Teori ini kami kerjakan untuk memenuhi tugas
Matakuliah : KEPEMIMPINAN
Dosen : Dr. Angrian Permana, S.Pd.,MM.
UNIVERSITAS BINA BANGSA
2. Pengertian Perencanaan
• Menurut Prajudi Atmusudirdjo Perencanaan adalah perhitungan dan penentuan tentang sesuatu
yang akan dijalankan dalam mencapai tujuan tertentu, oleh siapa, dan bagaimana (Abin, 2000).
• Perencanaan dalam arti seluas-luasnya tidak lain adalah proses mempersiapkan kegiatan-kegiatan
secara sistematis yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu (Bintoro Tjokroamidjojo,
1977).
• Perencanaan dapat diartikan sebagai proses penyusunan berbagai keputusan yang akan
dilaksanakan pada masa yang akan datang untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Perencanaan itu dapat pula diberi arti sebagai suatu proses pembuatan serangkaian kebijakan
untuk mengendalikan masa depan sesuai dengan yang di tentukan. Perencanaan dapat pula
diartikan sebagai upaya untuk memadukan antara cita-cita nasional dan resources yang tersedia
yang diperlukan untuk mewujudkan cita-cita tersebut (M. Fakry, 1987)
3. Pengertian Perencanaan Pendidikan
• perencaraan pendidikan depdiknas (2006) mendefinisikan sebagai suatu proses
penyusunan gambaran kegiatan pendidikan di masa depan dalam rangka untuk
mencapai perubahan/tujuan pendidikan yang telah ditetapkan
• Koontz, (1972) menyerahkan perencanaan sebagai suatu proses intelektual yang
menentukan secara sadar tindakan yang akan ditempuh dan mendasarkan
keputusan-keputusan pada tujuan yang hendak di capai, informasi yang tepat waktu
dan dapat terpercaya, serta memperhatikan perkiraan keadaan yang akan datang.
• Coombs (1982), perencanaan pendidikan merupakan kegiatan rasional dari analisis
sistematis proses perkembangan pendidikan dengan tujuan agar pendidikan itu lebih
efektif dan efisien.
4. Tujuan Perencanaan
• 1. Standar pengawasan, yaitu mencocokkan pelaksanaan dengan perencanaannya,
• 2. Mengetahui kapan pelaksanaan dan selesainya suatu kegiatan.
• 3. Mengetahui siapa saja yang terlibat (struktur organisasinya), baik kualifikasinya maupun
kuantitasnya,
• 4. Mendapatkan kegiatan yang sistematis termasuk biaya dan kualitas pekerjaan,
• 5. Meminimalkan kegiatan-kegiatan yang tidak produktif dan menghemat biaya, tenaga, dan waktu,
• 6. Memberikan gambaran yang menyeluruh mengenai kegiatan pekerjaan,
• 7. Menyerasikan dan memadukan beberapa subkegiatan,
• 8. Mendeteksi hambatan kesulitan yang bakal ditemui, dan
• 9. Mengarahkan pada pencapaian tujuan.
5. Manfaat Perencanaan
• 1. Standar pelaksanaan dan pengawasan,
• 2. Pemilihan berbagai alternatif terbaik,
• 3. Penyusunan skala prioritas, baik sasaran maupun kegiatan,
• 4. Menghemat pemanfaatan sumber daya organisasi,
• 5. Membantu manajer menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan,
• 6. Alat memudahkan dalam berkoordinasi dengan pihat terkait,
6. Ruang Lingkup Perencanaan
• 1. Perencanaan dari Dimensi Waktu
• a. Perencanaan jangka Menengah (Medium Term Planning)
• b. Perencanaan Jangka Panjang (Long Term Planning)
• c. Perencanaan Jangka Pendek (Short Term Planning)
• 2. Perencanaan dari Dimensi Spasial
• a. Perencanaan Nasional
• b. Perencanaan Regional
• c. Perencanaan Tata Ruang
• 3. Perencanaan dari Dimensi Tingkatan Teknis Perencanaan
7. • 3. Perencanaan dari Dimensi Tingkatan Teknis Perencanaan
• a. Perencanaan Makro
• b. Perencanaan Mikro
• c. Perencanaan Sektoral
• d. Perencanaan Kawasan
• Perencanaan Proyek
• 4. Perencanaan dari Dimensi Jenis
• a. Perencanaan dari Atas ke Bawah (Top Down Planning)
• b. Perencanaan dari Bawah ke Atas (Bottom-Up Planning)
• c. Perencanaan Menyerong ke Samping (Diagonal Planning)
• d. Perencanaan Mendatar (Horizontal Planning)
• e. Perencanaan Menggelinding (Rolling Planning)
• f. Perencanaan Gabungan Atas ke Bawah dan Bawah ke Atas (Top-Down and Buttom-Up
Planning)
8. Model-model Perencanaan Pendidikan
• a. Model perencanaan komprehensif
• Model ini terutama digunakan untuk menganalisis perubahan-perubahan dalam sistem pendidikan secara keseluruhan.
• b. Model target setting
• Model ini diperlukan dalam upaya melaksanakan proyeksi ataupun memperkirakan tingkat perkembangan dalam kurun
waktu tertentu
• c. Model costing (pembiayaan) dan keefektifan biaya
• Model ini sering digunakan untuk menganalisis proyek-proyek dalam kriteria efisien dan efektifitas ekonomis
• d. Model PPBS
• Planning, Programming, Budgeting System (PPBS) atau Sistem Perencanaan, Pemrograman, dan Penganggaran banyak
digunakan di pendidikan tinggi negeri.
9. Metode-metode Perencanaan
• a. Metode mean-ways and analysis (analisis mengenai alat-cara-tujuan)
• Metode ini digunakan untuk meneliti sumber-sumber dan alternatif untuk mencapai tujuan tertentu.
• b. Metode input-output analysis (analisis masukan dan keluaran)
• Metode ini dilakukan dengan mengadakan pengkajian terhadap interelasi dan interdependensi berbagai komponen
masukan dan keluaran dari suatu sistem.
• c. Metode econometric analysis (analisis ekonometrik)
• Metode ini menggunakan data empirik, teori ekonomi dan statistika dalam mengukur perubahan dalam kaitan dengan
ekonomi.
• d. Metode Cause-effect diagram (diagram sebab akibat)
• Metode ini digunakan dalam perencanaan dengan menggunakan sikuen hipotetik untuk memperoleh gambaran tentang
masa depan.
10. • e. Metode delphi
• Metode ini bertujuan untuk menentukan sejumlah alternatif program, mengekplorasi asumsi-asumsi atau fakta yang
melandasi "judgments" tertentu dengan mencari informasi yang dibutuhkan untuk mencapai suatu konsensus.
• f. Metode heuristik
• Metode ini dirancang untuk mengekplorasi isu-isu dan untuk mengakomodasi pandangan-pandangan yang bertentangan
atau ketidakpastian.
• g. Metode analisis siklus kehidupan (life-cycle analisis)
• Metode ini digunakan terutama untuk mengalokasikan sumber-sumber dengan memperhatikan siklus kehidupan
mengenai produksi, proyek, program atau aktivitas
• h. Metode value added analysis (analisis nilai tambah)
• Metode ini digunakan untuk mengukur keberhasilan peningkatan produksi atau pelayanan.
11. Aspek-aspek dalam Perencanaan
• 1. Perumusan Tujuan.
• 2. Perumusan/Menetapkan Ruang lingkup/fungsi-fungsi.
• 3. Menetapkan Jangka Waktu pencapaian Tujuan.
• 4. Menetapkan Metode atau Cara Mencapai Tujuan.
• 5. Menetapkan Alat Yang Diperlukan.
• 6. Merumuskan Rencana Evaluasi.
12. Proses Perencanaan
• 1. Menurut Banghart & Trull melalui tahapan sebagai berikut.
• a. Pendahuluan.
• b. Mengidentifikasi permasalahan pendidikan.
• c. Analisis area masalah perencanaan.
• d. Penyusunan konsep dan rencana.
• e. Mengevaluasi rencana.
• f. Menentukan rencana.
• g. Penerapan rencana.
• h. Bencana umpan balik
13. 2. Menurut Chesswas (1973)• a. Menilai kebutuhan akan pendidikan.
• b. Merumuskan tujuan dan sasaran pendidikan.
• c. Merumuskan kebijakan dan menentukan prioritas.
• d. Merumuskan proyek dan program.
• e. Menguji kelayakan.
• f. Menerapkan rencana.
• g. Menilai dan merevisi untuk rencana yang akan datang
14. Syarat-syarat Perencanaan
• 1. Perencanaan harus didasarkan atas tujuan yang jelas.
• 2. Bersifat sederhana, realistis, dan praktis.
• 3. Terinci, memuat segala uraian serta klasifikasi kegiatan dan rangkaian tindakan sehingga mudah dipedomani dan
dijalankan.
• 4. Memiliki fleksibilits sehingga mudah disesuaikan dengan kebutuhan serta kondisi dan situasi sewaktu-waktu.
• 5. Terdapat perimbangan antara bermacam-macam bidang yang akan digarap dalam perencanaan itu, menurut urgensinya
masing-masing.
• 6. Diusahakan adanya penghematan tenaga, biaya, dan waktu serta kemungkinan penggunaan sumber-sumber daya dan
dana yang tersedia dengan sebaik-baiknya.
• 7. Diusahakan agar sedapat mungkin tidak terjadi adanya duplikasi pelaksanaan
•
15. Prinsip Perencanaan yang Baik
• 1. Keadaan sekarang (tidak dimulai dari nol, tetapi dari sumber daya yang sudah ada)
• 2. Keberhasilan dan faktor-faktor kritis keberhasilan.
• 3. Kegagalan masa lampau.
• 4. potensi, tantangan, dan kendala yang ada.
• 5. Kemampuan merubah kelemahan menjadi kekuatan, dan ancaman menjadi peluang analisis (Strenghts,
Weaknesses, Opportunities, and Threats atau SWOT.
• 6. Mengikutsertakan pihak-pihak terkait.
• 7. Memerhatikan komitmen dan mengoordinasikan pihak-pihak terkait.
• 8. Mempertimbangkan efektivitas dan efisiensi, demokratis, transparan, realistis, legalistis, dan praktis.
• 9. Jika mungkin, menguji cobakan kelayakan perencanaan.
16. Bahan Diskusi
• Menurut anda bagaimana jika perencanaan tidak ada dalam sebuah sistem
administrasi?
• Apakah perencanaan akan berjalan dengan baik?