SlideShare a Scribd company logo
Muaz, S.Ag
DISUSUN OLEH:
MUAZ
NIM:
PERENCANAAN
PENDIDIKAN
PROSES PERENCANAAN PENDIDIKAN
Mendefinisikan Permasalahan Perencanaan
Pendidikan
A. Ruang Lingkup Pendidikan
Ditinjau dari ruang lingkupnya Pendidikan mempunyai cakupan bahasan ruang
lingkup yang sangat luas karena di dalamnya banyak aspek yang ikut terlibat, baik
langsung maupun tidak langsung. Ruang lingkup dalam pendidikan meliputi:
1. Perbuatan Mendidik. Yang dimaksud perbuatan mendidik ialah seluruh kegiatan,
tindakan, dan sikap pendidik sewaktu menghadapi anak didiknya.
2. Anak Didik Anak didik merupakan unsure terpenting dalam pendidikan. Hal ini
disebabkan karena semua upaya yang dilakukan adalah demi menggiring anak didik
ke arah yang lebih sempurna.
3. Dasar dan Tujuan Pendidikan yaitu landasan yang menjadi fundamen serta
sumber dari segala kegiatan pendidikan dalam hal ini dasar atau sumber pendidikan
yaitu ke arah mana anak didik itu akan dibawa.
4. Pendidik yaitu sebagai subjek yang melaksanakan pendidikan . Ini memiliki
peranan yang sangat penting, berhasil atau tidaknya proses pendidikan banyak
ditentukan oleh mereka.
5. Materi pendidikan yaitu bahan atau pengalaman-pengalaman belajar yang
disusun sedemikia rupa untuk disajikan kepadaanak didik.
6. Metode yaitu cara yang dilakukan oleh pendidik dalam menyampaikan materinya..
Metod tersebut mencakup cara pengelolaan, penyajian materi pendidikan agar
materi tersebut dapat dengan mudah diterima oleh anak didik.
7. Evaluasi Pendidikan. Cara-cara mengadakan evaluasi (penilaian) terhadap hasil
belajar anak didik. Evaluasi ini diadakan dengan tujuan untuk mengukur tingkat
keberhasilan belajar selama proses pembelajaran.
8. Alat-alat pendidikan yaitu semua alat yang digunakan selama melaksanakan
pendidikan aga tujuan pendidikan tercapai.
9. Lingkungan Pendidikan, yang dimaksud dengan lingkungan pendidikan di sini
ialah keadaan-keadaan yang ikut berpengaruh dalam pelaksanaan serta hasil
pendidikan . Lingkungan pendidikan sangat besar pengaruhnya dalam membentuk
kepribadian anak didik, olehnya itu hendaklah diupayakan agar lingkungan belajar
senantiasa tercipta sehingga mendorong anak didik untuk lebih giat belajar.
Adapun rumusan batasan permasalahan pendidikan meliputi:
1. Kebutuhan akan perencanaan pendidikan, yang dapat ditinjau dari segi umum,
fisik, sosial, dan administrasi
2. Pengertian permasalahan perencanaan pendidikan, yang mencakup
karakteristik, dimensi, dan hambatan dalam perencanaan pendidikan
B. Pengkajian Sejarah Perencanaan Pendidikan
2500 tahun yang lalu perencanaan pendidikan itu sudah ada, dimana bangsa
sparta telah merencanakan pendidikan untuk merealisasikan tujuan militer, sosial
dan ekonomi mereka. Plato dalam bukunya “republik” menulis tentang : rencana
pendidikan yang dapat menjamin tersedianya tenaga kepemimpinan dan politik yang
dibutuhkan oleh athena. Cina dalam masa pemerintahan dinasti han dan peru pada
masa kejayaan, inca merencanakan pendidikan mereka untuk menjamin
kelangsungan hidup Negara masing-masing.
Timbulnya aliran libralisme di eropa pada akhir abad 18 dan 19 misalnya
menghasilkan berbagai usul yang dinamakan “rencana pendidikan”, dan “reformasi
mengajar” sebagai sarana untuk mengadakan reformasi sosial. Salah satu rencana
yang terkenal pada saat itu adalah rencana yang dibuat oleh diderot yang berjudul
“plan d’une universite pour le gouverment de russie” yang disiapkannya atas
permintaan ratu catherina II. Bangsa rusia 2/3 rakyatnya buta huruf pada saat
dibuatnya rencana 5 tahunan pertama yang dibuat 1923 menjadi salah satu Negara
yang pendidikannya sangat maju dalam waktu kurang dari 50 tahun.
Selain bersumber dari perkembangan besaran seperti yang dikemukakan di atas
perencanaan pendidikan modern juga bersumber dari kegiatan yang bersifat rutin
seperti perencanaan pada suatu daerah tentang berapa banyak siswa/mhs yang
akan ditampung dalam satu lembaga pendidikan, berupa banyak ruangan, guru,
bangku, buku, dan sebagainya yang diperlukan pada tahun berikutnya dan
perencanaan rutin lainnya yang dilakukan oleh para administrator pendidikan.
Pada tahap awal perkembangannya perencanaan pendidikan mempunyai ciri- ciri
sebagai berikut:
1. Merupakan rencana jangka pendek yang pragmentaris, dan tidak terintegrasi
lebih-lebih kalau dilihat dari kebutuhan masyarakat.
2. Tidak berasifat dinamik dan fleksibel.
Ciri-ciri tersebut di atas sebetulnya merupakan suatu kelemahan, usaha untuk
mengatasinya adalah menyusun dan menefrapkan perencanaan pendidikan
modern.
Di indonesia contoh sejarah perkembangan perencanaan pendidikan adalah sejak
dituangkannya konsep pendidikan di dalam uud 1945, banyak lahir undang-undang
dan peraturan pemerintah tentang pendidikan
C. Perbedaan antara Kenyataan dan Harapan dalam Perencanaan Pendidikan
Secara filosofis, perencanaan pendidikan diharapkan dapat memberikan
dampak positif terhadap peningkatan pendapatan masyarakat, perubahan sikap
kerja, tumbuhnya sinergi dari berbagai lembaga, kemajemukan di antara
kepeningan individu, serta adanya berbagai penyelesaian terhadap masalah-
masalah kependudukan.
Sementara kenyataan yang dihadapi oleh perencana pendidikan adalah
kemandirian sekolah, rasio jumlah siswa dengan guru, letak fisik suatu sekolah, dsb.
Oleh karena itu penting bagi setiap perencana pendidikan untuk memberikan solusi
dalam mengatasi kesenjangan antara harapan dengan kenyataan yang ada dengan
cara berorientasi pada suatu sistem dengan memperhatikan prinsip- prinsip dalam
perencanaan pendidikan.
D. Sumber Daya dan Hambatannya dalam Perencanaan Pendidikan
1. Sumber daya dan hambatan yang terdapat pada individu, yang meliputi:
memelihara atau mempertahankan kehidupan, meningkatkan atau memperbaiki
kehidupan, dan menyempurnakan keinginan- keinginan bagi kepuasan.
2. Sumber daya dan hambatan yang terdapat pada institusi atau lembaga, yhang
meliputi: orientasi terhadap tempat, bekerja pada suatu periode tertentu, dan
keterlibatan kerja individu yang ada di dalamnya
E. Menentukan Elemen- Elemen dari Perencanaan Pendidikan
Dalam perencanaan pendidikan perlu disiapkan elemen- elemen yang dibutuhkan
sehingga dalam proses penerapannya dapat berjalan dengan baik.
Adapun elemen yang dibutuhkan sbb:
1.Pendidik dan Non PendidikPendidik ialah orang yang memikul tanggung jawab
untuk membimbing.
Pendidik berbeda dengan pengajar sebab pengajar berkewajiban untuk
menyampaikan materi pelajaran kepada murid, sedangkan pendidik tidak hanya
bertanggung jawab menyampaikan materi pengajaran, tetapi juga
membentukkepribadian anak didik. Non pendidik yang sering disebut sebagai
tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan
diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan. (UU No. 20 Tahun 2003
Pasal 1, BAB 1 Ketentuan Umum). Atau juga bisa diartikan merupakan tenaga yang
bertugas merencanakan dan melaksanakan administrasi, pengelolaan,
pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses
pendidikan pada satuan pendidikan. (UU No.20 THN 2003, PSL 39 (1)
2.Kurikulum (Materi Pendidikan)
Materi pendidikan yang sering juga disebut dengan istilah kurikulum karena
kurikulum menunjukkan makna pada materi yang disusun secara sistematika guna
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Lester D. Crow dan Alice Crow, yang
melakukan penelitian tentang hasil studi terhadap anak menyarankan hubungan
salah satu komponen pendidikan, yaitu kurikulum dengan anak didik adalah sebagai
berikut: Kurikulum hendaknya disesuaikan dengan keadaan perkembangan anak. Isi
kurikulum hendaknya mencakup keterampilan, pengetahuan, dan sikap yang dapat
digunakan anak dalam pengalamannya sekarang dan berguna untuk menghadapi
kebutuhannya pada masa yang akan datang. Anak hendaknya didorong untuk
belajar, karena kegiatannya sendiri dan tidak sekadar menerima pasif apa yang
dilakukan oleh guru. Materi yang dipelajari anak harus mengikuti minat dan
keinginan anak sesuai dengan taraf perkembangannya dan bukan menurut
keputusan orang dewasa tentang minat mereka.
3. Prasarana dan Sarana
Prasarana pendidikan adalah segala macam alat yang tidak secara langsung
digunakan dalam proses pendidikan sedangkan sarana pendidikan adalah segala
macam alat yang digunakan secara langsung dalam proses pendidikan. Prasarana
pendidikan dapat juga diartikan segala macam peralatan, kelengkapan, dan benda-
benda yang digunakan guru dan murid untuk memudahkan penyelenggaraan
pendidikan dan sarana pendidikan dapat juga diartikan segala macam peralatan
yang digunakan guru untuk memudahkan penyampaian materi pelajaran.
Perbedaan sarana pendidikan dan prasarana pendidikan adalah pada fungsi
masing-masing, yaitu sarana pendidikan untuk “memudahkan penyampaian
(mempelajari) materi pelajaran”, sedangkan prasarana pendidikan untuk
“memudahkan penyelenggaraan pendidikan”.
3. Administrasi
Administrasi pendidikan adalah segenap kegiatan yang berkenaan dengan
penataan sumber, penggunaan, dan pertanggungjawaban dana pendidikan di
sekolah atau lembaga pendidikan. Kegiatan yang ada dalam administrasi
pembiayaan meliputi tiga hal, yaitu: penyusunan anggaran, pembukuan, dan
pemeriksaan.
5. Anggaran
Anggaran adalah biaya yang dipersiapkan dengan suatu rencana terperinci. Secara
lebih khusus dapat dikatakan bahwa anggaran adalah rencana yang disusun secara
terorganisasikan untuk menerima dan mengeluarkan dana bagi suatu periode
tertentu.
Analisis Permasalahan Perencanaan Pendidikan
A. Bidang dan sub Sistem
Dalam lingkungan pendidikan terdapat 4 sistem yang merupakan satu kesatuan
yang membentuk sistem pendidikan, yaitu:
1. Sistem aktifitas pendidikan, meliputi: perencanaan kurikulum, perencanaan
sumber daya, strategi program pembelajaran, interprogramming komunitas
sekolah, pelatihan guru, dan evaluasi
2. Sistem komunikasi pendidikan, meliputi: sistem pergerakan (movement)
pendidikan, sistem informasi pendidikan, dan sistem energy pendidikan
3. Sistem fasilitas pendidikan, yang bertujuan menyediakan lingkungan fisik yang
dapat mendukung tercapainya keberhasilan individu dalam proses pembelajaran
4. Sistem operasional pendidikan, yang meliputi: pelayanan perpustakaan,
penyediaan buku paket, konseling & bimbingan siswa, dst
B. Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan salah satu proses yang sangat penting dalam
menganalisis bidang permasalahan perencanaan pendidikan.
Dalam pengumpulan data yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Membuat pendekatan rencana pengumpulan data
2. Membuat deskripsi informasi dan data
3. Menggunakan berbagai metode pengumpulan data
C. Tabulasi Data
Fungsi tabulasi data adalah:
1. Menyederhanakan masalah dalam berkomunikasi
2. Memudahkan dalam menganalisis data
3. Sarana membandingkan perkembangan pendidikan
4. Sarana memprediksi masa yang akan dating
5. Mempermudah sistimatika riset dan evaluasi
Adapun jenis- jenis tabulasi data terdiri dari 4 bagian:
1. Tabulasi data berdasarkan kondisi kependudukan
2. Tabulasi data berdasarkan kondisi lokasi tempat
3. Tabulasi data berdasarkan migrasi
4. Tabulasi data berdasarkan kondisi sistim ekonomi
D. Perkiraan Perencanaan
Langkah- langkah yang harus dilakukan dalam membuat perkiraan perencanaan
adalah sbb:
1. Membuat asumsi dasar (faktor kelahiran, kematian, rata- rata populasi migrasi,
bentuk pemerintahan, dsb) dan asumsi khusus (kondisi local)
2. Memperhatikan hubungan sebab akibat
3. Menetapkan perencanan berdasarkan waktu atau periode
4. Menggunakan metode teknik peramalan diantaranya: Metode Cohort Survival,
Metode Migration and Natural, Metode Least Square, dan Metode Matrix
Mengkonsepsikan dan Merancang Rencana
A. Mengidentifikasi Kecenderungan Umum
Kecenderungan umum yang perlu diidentifikasi adalah:
1. Menentukan latar belakang
2. Pola dan kecenderungan umum pada manusia
3. Pola dan kecenderungan yang menonjol pada tempat
4. Pengaruh fisik
5. Kewilayahan tempat
6. Peran persepsi
7. Pola dan kecenderungan umum pada pergerakan
8. Pola dan kecenderungan umum pada ekonomi
9. Pola dan kecenderungan yang menonjol pada aktivitas
10. Beberapa kecenderungan perencanaan pendidikan
B. Menentukan tujuan dan Sasaran
Tujuan adalah hasil yang ingin dicapai dari adanya disain perencanaan melalui sebuah
tindakan yang menentukan seluruh pelaksanaan.
Adapun sasaran adalahperwujudan dari tujuan dan merupakan pernyataan yang
memungkinkan dari segi pengukuran maupun pencapaiannya.
Faktor- faktor yang mempengaruhi sasaran adalah:
1. Ketersediaan sumber daya pendidikan
2. Adanya komitmen yang disepakati
3. Adanya kebutuhan operasi internal
4. Adanya trend dan kejadian eksternal
5. Adanya berbagai kebutuhan
C. Mendesain Perencanaan
Desain perencanaan adalah salah satu aspek dalam sebuah proses pengembangan
program atau aktivitas.
Dalam mendesain perencanaan yang harus diperhatikan adalah:
1. Konsep triangular dalam merancang rencana, yang meliputi: idea tau imajinasi,
pemahaman terhadap karakter dan kebutuhan manusia, dan pemahaman terhadap
hokum alam
2. Pengaruh yang timbul terhadap perancangan rencana, meliputi: pengaruh budaya,
politik, lingkungan, waktu, dan interaksi sosial
3. Proses perancangan, yang meliputi 4 aktivitas penting yaitu:mendifinisikan masalah,
menganalisis variable yang relevan, mensintesis variable tersebut, dan
memodofikasi sampai bentuk final yang disepakati
Evaluasi Rencana
A. Perencanaan melalui Simulasi
Simulasi diartikan sebagai teknik menirukan atau memperagakan kegiatan berbagai
macam proses atau fasilitas yang ada di dunia nyata. Fasilitas atau proses tersebut
disebut dengan sistem, yang mana didalam keilmuan digunakan untuk membuat
asumsi-asumsi bagaimana sistem tersebut bekerja.
Dalam simulasi sebuah perencanaan terdapat 3 model utama yang dapat digunakan,
yaitu:
1. Model perubahan berkelanjutan (continuously changing model), yaitu sebuah
model dimana semua variabelnya berubah secara terus- menerus dalam waktu
2. Model periode tertentu (fixed period model), yaitu sebuah model di mana waktu
dipisahkan ke dalam serangkaian periode yang terbatas dan variabelnya
diperbolehkan berunah di akhir periode
3. Model peristiwa terpisah- pisah (discrete event model) yaitu suatu model dimana
variable kuantitasnya yang menampilkan keadaan hanya pada batas waktu tertentu
Dalam mensimulasikan sebuah perencanaan terdapat beberapa hal yang harus
menjadi pertimbangan, yaitu:
1. Tingkat agregasi, pada level apa data perencanaan akan dipasang
2. Perlakuan terhadap waktu, suatu model dimulai pada satu waktu dan diteruskan ke
suatu waktu yang lain
3. Dampak- dampak perubahan, untuk merevisi susunan persediaan secara berkala
4. Pengoperasian model, yang mencakup model verbal, model fisik, model grafik, dan
model matematis
5. Penggunaan variable, untuk menafsirkan sebuah kelompok data yang khusus atau
data yang dapat dipercaya
6. Menentukan parameter, dimana pengukuran hubungan- hubungan adalah sebuah
cabang yang dikembangkan dalam statistik
Di dalam simulasi digunakan beberapa model pendekatan yang disesuaikan dengan
kebutuhan. Model pendekatan yang digunakan adalah:
1. Model simulasi untuk dimensi orang-orang, diantaranya: computer city model, Delphi
model, metropolis model, dan allocation model
2. Model simulasi untuk tempat- tempat, yaitu: iconic model, graphic notation model,
photographic matric model
3. Model simulasi untuk pergerakan- pergerakan, yaitu: transportation model dan
interving opportunities model
4. Model simulasi yang digunakan dalam ekonomi, salah satunya yang dikembangkan
oleh Jay W. Forrester dengan menggunakan metode dinamika industry
5. Model simulasi untukkegiatan-kegiatan. Salah satu model yang dipakai adalah
model kesempatan (opportunities model) dimana distribusi menjadi penilaian dari
beberapa alternative kesempatan
B. Evaluasi perencanaan
Hakikat dan pengertian evaluasi
Evaluasi memiliki pengertian yang berbeda-menurut para ahli, yaitu :
a. Menurut Edwind Wandt dan Gerald W. Brown (1977), evaluation refer to the act or
process to determining the value of something. Dari definisi tersebut, maka istilah
evaluasi ini menunjuk kepada atau mengandung pengertian: suatu tindakan atau suatu
proses untuk menentukan nilai dari sesuatu (Sudijono, 2011: 1)
b. Menurut Stufflebeam dkk (1971), evaluasi merupakan proses menggambarkan,
memperoleh, dan menyajikan informasi yang berguna untuk menilai alternatif
keputusan (Daryanto, 2008: 2)
c. Menurut Ralph Tailor (1950), evaluasi merupakan sebuah proses pengumpulan data
untuk menentukan sejauh mana, dalam hal apa, dan bagian mana tujuan pendidikan
sudah tercapai (Arikunto, 2010: 3)
d. Menurut Suharsimi Arikunto (2004: 1), evaluasi adalah kegiatan untuk
mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi
tersebut digunakan untuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil
keputusan. Fungsi utama evaluasi dalam hal ini adalah menyediakan informasi-
informasi yang berguna bagi pihak decision maker untuk menentukan kebijakan yang
akan diambil berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan.
Dari beberapa pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa evaluasi merupakan
sebuah proses yang dilakukan oleh seseorang (evaluator) untuk mengetahui sejauh
mana keberhasilan suatu program telah tercapai yang dilakukan secara
berkesinambungan.
Beberapa teknik yang digunakan untuk evaluasi adalah:
1. Matriks yang dipilih (preference)
2. Pemetaan peringkat
3. Pembobotan sejumlah besar sasaran
4. Skala penilaian ordinal
5. Matriks evaluasi
6. Metode pemeringkatan dan pembobotan
C. Pemilihan Perencanaan
Dalam membuat perencanaan kita biasanya dihadapkan pada beberapa pilihan. Dalam
sebuah organisasi biasanya ketika akan membuat sebuah kegiatan maka dibuatlah
beberapa rencana, seperti Plan A, Plan B, plan C dst.
Perencanaan yang baik tentu harus memperhatikan hal-hal berikut:
1. Perencanaan fisik. Dalam perencanaan fisik harus mempertimbangkan beberapa
prinsip yaitu: prinsip keterbelakangan budaya, prinsip kesederhanan, prinsip
kesatuan, prinsip modifikasi yang rasional, prinsip penyesuaian kepuasan yang
konstan, prinsip multiple compatible use, dan prinsip fleksibilitas yang konsisten
2. Perencanaan sosial. Hal ini berkaitan dengan lingkungan sosial dan fisik dimana
sistem sosial itu berjalan.
3. Perencanaan pendidikan komprehensif, dimana perencana melibatkan semua
segmen dari sumber daya fisik masyarakat dan sumber daya manusia yang
dialokasikan pada pada waktu dan ruang tertentu serta dilakukan untuk dapat
memberikan benefiditas yang berlebih.
Menentukan Rencana
A. Perumusan Masalah
kedudukan perumusan atau formulasi masalah penelitian merupakan suatu langkah
awal yang menentukan keberhasilan langkah-langkah selanjutnya. Jika seorang
perencana pendidikan berhasil merumuskan masalah penelitian dengan baik dan
benar, berarti ia telah melampaui separuh jalan. Dengan rumusan masalah yang jelas
dan tajam, maka perencana akan mampu meletakkan dasar teori dan atau kerangka
konseptual pemecahan masalah, hipotesis tindakan akan dapat dirumuskan karena
berdasarkan rumusan masalah dapat diidentifikasi dan ditetapkan alternatif solusinya
atau tindakan tepat yang perlu dilakukan. Demikian pula data apa yang harus
dikumpulkan untuk mengkaji atau sebagai bahan refleksi atas tindakan yang telah dan
sedang dilakukan untuk memperbaiki, meningkatkan dan melakukan perubahan ke
arah yang lebih baik sesuai dengan apa yang diharapkannya dalam perencanaan
pendidikan.
Adapun perumusan masalah berkaitan dengan perencanan pendidikan berkaitan
dengan 2 hal:
1. Tugas masyarakat dan pendidikan dewasa ini. Dalam sistem yang terpadu, sumber
daya masyarakat dapat memberikan manfaat ganda.
Pertama, semakin banyak keterlibatan siswa dalam lingkungan sosialnya maka
semakin tinggi dan besar pemahaman dan minatnya terhadap lingkungannya
tersebut.
Kedua, terciptanya lingkungan yang membangkitkan partisipasi siswa dan yang
menekankan relevansi, maka sistem pendidikan akan memiliki pengaruh terhadap
masyarakat
2. Jenis-jenis perencanaan pendidikan, meliputi:
a. Perencanaan pendidikan adaptif, berkaitan dengan pemecahan masalah
b. Perencanaan pendidikan kontingensi, berkaitan dengan meminimalisir kondisi
negative yang timbul
c. Perencanaan pendidikan kompulsif, berkaitan dengan apa yang seharusnya
dilakukan
d. Perencanaan pendidikan manipulatif, berkaitan dengan penggunaan berbagai
instrument untuk menghasilkan keuntungan
e. Perencanaan pendidikan indikatif, berkaitan dengan pemberian informasi kepada
individu sehingga dapat mengambil tindakan yang tepat
f. Perencanaan pendidikan bertahap, berkaitan dengan langkah-langkah antisipatif
sehingga dapat diambil tindakan yang komprehensif
g. Perencanaan pendidikan otonomi, berkaitan dengan perencanaan yang
dilakukan oleh diri sendiri
h. Perencanaan pendidikan amelioratif, berkaitan dengan pemulihan ke kondisi
semula
i. Perencanaan pendidikan normatif, berkaitan dengan perencanaan jangka
panjang dan bersifat umum
j. Perencanaan pendidikan fungsional, berkaitan dengan perencanaan yang
sifatnya tersegmentasi dan berfungsi sebagai pelengkap dari perencanaan total
B. Laporan Hasil
Laporan hasil dari perencanaan yang dibuat disajikan dalam bentuk statistik dan
pemetaan data yang diperlukan untuk memahami berbagai masalah yang sifatnya
kompleks.
Laporan hasil tersebut menyajikan:
1. Kontribusi perencanaan penggunaan tanah (RUTR/ RTRW)
2. Satu kemungkinan skema klasifikasi
3. Satu model perencanaan kegiatan pendidikan
Implementasi Rencana
A. Persiapan Program
Persiapan program bertujuan agar :
1. Pembagian sumber daya terselesaikan dengan baik
2. Kebijakan- kebijakan umum untuk implementasi rencana dapat diformulasikan
dengan sistimatis
3. Terbentuknya pemahaman yang menyeluruh dan bukan esoteric dari
masyarakat akademisi, pengambil keputusan politik, dan praktisi pendidikan
Adapun norma- norma yang perlu diperhatikan dalam penyiapan program adalah:
1. Program yang dibuat harus menjadi satu kesatuan yang menyeluruh dari suatu
proses manajemen pengambilan keputusan dan implementasi
2. Institusi/ organisasi dan perencanaannya harus memperoleh dukungan dari
pengambil keputusan dalam mengimplementasikan program
3. Tokoh pengambil keputusan dibolehkan untuk berpartisipasi dalam menyusun
program
4. Secara bersama, institusi dan tokoh pengambil keputusan mengontrol
implementasi program
Beberapa butir pertimbangan dalam penyiapan program adalah:
a. Mobilitas sosial penduduk
b. Adanya kebutuhan masyarakat urban
c. Pengetahuan yang berkaitan dengan politik pendidikan
d. Penentuan prioritas pendidikan yang tidak selalu dilakukan dengan cara analisis
sistimatis
e. Analisis kritis implementasi program
f. Pemerataan pendidikan sampai ke desa- desa
g. Kemanfaatan program yang juga dirasakan oleh institusi non kependidikan
B. Persetujuan perencanaan
Persetujuan perencanaan diperlukan sebagai kerangka hukum dalam mengembangkan
program- program pendidikan secara komprehensif.
Yang dapat dijadikan landasan hukum dalam persetujuan perencanaan adalah:
a. Dasar- dasar (undang- undang) yang dihasilkan oleh legislative, dalam hal ini
berkaitan dengan kekuasaan menarik pajak, kekuasaan atas penggunaan hak-
hak pemerintah, dan kekuasaan kebijakan
b. Konstitusi tidak permanen, yang berkaitan dengan perencanaan pendidikan yang
komprehensif
C. Pengaturan unit-unit operasional
Dalam sebuah institusi pendidikan terdapat unit- unit operasional yang saling
mendukung dalam mencapai hasil yang telah ditentukan. Unit- unit tersebut tidak berdiri
sendiri. Oleh karena itu yang harus dilakukan terhadap unit- unit operasional dalam
perencanaan pendidikan adalah:
a. Pengorganisasian unit- unit operasional
Dalam mengorganisasikan unit- unit operasional, perencana pendidikan harus
memiliki keterampilan metodologis untuk bisa memahami seluruh kepentingan
pendidikan dengan menggunakan criteria yang obyektif dan rasional.
b. Kerjasama dalam pelaksanaan rencana pendidikan
Kerjasama adalah suatu usaha antara orang perorangan atau kelompok manusia
diantara kedua belah pihak untuk tujuan bersama sehingga mendapatkan hasil
yang lebih cepat dan lebih baik.
Dalam perencanaan pendidikan, bentuk- bentuk kerjasama meliputi:
1. Kerjasama antar orang, dimana di dalamnya terdapat siswa, guru, kepala sekolah,
dan administrator beserta seluruh kegiatannya
2. Kerjasama berkaitan dengan tempat, meliputi: lokasi, topografi, iklim, struktur,
sarana, perlengkapan, dsb.
3. Kerjasama berkaitan dengan perubahan atau gerakan, dimana kerjasama ini
berfungsi untuk mengurangi perpecahan ataupum miskoordinasi antar unit- unit
4. Kerjasama berkaitan dengan ekonomi, berkaitan dengan implementasi
perencanaan yang membutuhkan pendapatan dan pengeluaran
5. Kerjasama berkaitan dengan aktivitas, dimana masing- masing sumber daya
memiliki kewajiban untuk menjalankan aktivitas sesuai dengan kewenangan yang
mereka miliki untuk mencapai tujuan
c. Mengkoordinasikan pelaksanaan rencana pendidikan
Menurut Suganda (1988), koordinasi adalah penyatuan gerak seluruh potensi
dan unit organisasi atau organisasi yang berbeda fungsi agar secara benar
mengarah pada sasaran yang sama. Koordinasi bertujuan terciptanya efisiensi
pelaksanaan atau pencapaian sasaran. Untuk mencapai hasil kerja yang efektif,
maka setiap kegiatan manusia harus benar-benar terkoordinasikan.
Beberapa prinsip yang perlu diterapkan dalam menciptakan koordinasi adalah:
1. Adanya kesepakatan dan kesatuan pengertian mengenai sasaran yang harus
dicapai sebagai arah kegiatan bersama
2. Adanya kesepakatan mengenai kegiatan atau tindakan yang harus dilakukan
oleh berbagai fihak, termasuk target dan jadwalnya
3. Adanya ketaatan atau loyalitas setiap fihak terhadap bagian tugas masing-
masing serta jadwal yang telah ditetapkan
4. Adanya saling tukar informasi antara semua fihak yang bekerja sama
mengenai kegiatan dan hasilnya pada suatu saat tertentu, termasuk masalah
yang dihadapi
5. Adanya saling menghormati terhadap wewenang fungsional berbagai fihak
sehingga tercipta semangat untuk saling bantu
d. Pengendalian rencana pendidikan
Fungsi pengendalian adalah memudahkan perencana pendidikan untuk
menentukan apa yang harus dicapai dan kemudian membuat perencanaan yang
komprehensif dan strategi yang tepat yang dapat digunakan dalam banyak
kondisi
Bentuk pengendalian dapat dilakukan dengan cara observasi ataupun monitoring
yang dilakukan secara terus- menerus, meliputi: pengumpulan data statistik
secara teratur, perbaikan metode peramalan, review dan revisi tujuan
pendidikan, serta analisis output pendidikan
Evaluasi implementasi dan umpan balik
A. Monitoring dan Evaluasi
Tujuan Monev
Monitoring bertujuan mendapatkan umpan balik bagi kebutuhan program
yang sedang berjalan, dengan mengetahui kebutuhan ini pelaksanaan program
akan segera mempersiapkan kebutuhan tersebut. Kebutuhan bisa berupa biaya,
waktu, personel, dan alat. Pelaksanaan program akan mengetahui berapa biaya
yang dibutuhkan, berapa lama waktu yang tersedia untuk kegiatan tersebut.
Dengan demikian akan diketahui pula berapa jumlah tenaga yang dibutuhkan,
serta alat apa yang harus disediakan untuk melaksanakan program tersebut.
Evaluasi bertujuan memperoleh informasi yang tepat sebagai bahan
pertimbangan untuk mengambil keputusan tentang perencanaan program, keputusan
tentang komponen input pada program, implementasi program yang mengarah kepada
kegiatan dan keputusan tentang output menyangkut hasil dan dampak dari program
kegiatan.
Secara lebih terperinci monitoring bertujuan untuk:
1. Mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan;
2. Memberikan masukan tentang kebutuhan dalam melaksanakan program;
3. Mendapatkan gambaran ketercapaian tujuan setelah adanya kegiatan;
4. Memberikan informasi tentang metode yang tepat untuk melaksanakan kegiatan;
5. Mendapatkan informasi tentang adanya kesulitan-kesulitan dan hambatan-hambatan
selama kegiatan;
6. Memberikan umpan balik bagi sistem penilaian program;
7. Memberikan pernyataan yang bersifat penandaan berupa fakta dan nilai.
Fungsi Monev
Proses pengambilan keputusan berjalan atau berhentinya/perubahan sebuah atau
beberapa program yang berkaitan dilakukan melalui proses evaluasi.
Fungsi Pengawasan dalam kerangka kegiatan monitoring dan evaluasi terutama
kaitannya dengan kegiatan para pimpinan dalam tugas dan tanggungjawabnya adalah
sebagai berikut:
a. Mempertebal rasa tanggung jawab terhadap pejabat yang diserahi tugas dan
wewenang dalam pelaksanaan pekerjaan.
b. Membidik para pejabat agar mereka melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan
prosedur yang telah ditentukan.
c. Untuk mencegah terjadinya penyimpangan, kelainan dan kelemahan agar tidak
terjadi kerugian yang tidak diinginkan.
d. Untuk memperbaiki kesalahan dan penyelewengan agar pelaksanaan pekerjaan
tidak mengalami hambatan dan pemborosan-pemborosan.
Evaluasi menurut Moh. Rifai (1986) sebagai kegiatan yang tidak bisa dipisahkan dari
kegiatan monitoring memiliki fungsi sebagai berikut:
a. Evaluasi sebagai pengukur kemajuan
b. Evaluasi sebagai alat perencanaan
c. Evaluasi sebagai alat perbaikan
Dengan uraian di atas maka dapat dijelaskan bahwa fungsi monitoring yang pokok
adalah: mengukur hasil yang sudah dicapai dalam melaksanakan program dengan alat
ukur rencana yang sudah dibuat dan disepakati; menganalisa semua hasil pemantauan
(monitoring) untuk dijadikan bahan dalam mempertimbangkan keputusan serta usaha
perbaikan dan penyempurnaan.
Prinsip- prinsip Monev
Hal yang paling prinsipil dalam pelaksanaan monitoring dan evaluasi adalah acuan
yang disepakati dan diberlakukan, selanjutnya sustainability kegiatannya harus terjaga,
dalam pelaksanaannya objektivitas sangat diperhatikan dan orientasi utamanya adalah
pada tujuan program itu sendiri.
Adapun prinsip-prinsip monitoring sebagai berikut:
1. Monitoring harus dilakukan secara terus-menerus
2. Monitoring harus menjadi umpan terhadap perbaikan kegiatan program organisasi
3. Monitoring harus memberi manfaat baik terhadap organisasi maupun terhadap
pengguna produk atau layanan.
4. Monitoring harus dapat memotifasi staf dan sumber daya lainnya untuk berprestasi
5. Monitoring harus berorientasi pada peraturan yang berlaku
6. Monitoring harus obyektif
7. Monitoring harus berorientasi pada tujuan program
Adapun mengenai prinsip-prinsip evaluasi, Nanang Fattah (1996) mengemukakan ada
6 prinsip, yaitu:
1. Prinsip berkesinambungan, artinya dilakukan secara berlanjut
2. Prinsip menyeluruh, artinya keseluruhan aspek dan komponen program harus
dievaluasi
3. Prinsip obyektif, artinya pelaksanaannya bebas dari kepentingan pribadi
4. Prinsip sahih, yaitu mengandung konsistensi yang benar-benar mengukur yang
seharusnya diukur
5. Prinsip penggunaan kritis
6. Prinsip kegunaan atau manfaat
B. Menyesuaikan, mengubah, dan mendesain ulang
Beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan menyesuaikan, mengubah, dan
mendesain ulang perencanaan adalah:
1. Untuk apa perencanaan disusun?
2. Bagaimana perencanaan disusun?
3. Siapa yang menyusun rencana?
Pertanyaan- pertanyaan tersebut berkaitan erat dengan sifat perencanaan yang harus
elastis dan bisa beradaptasi terhadap perubahan.

More Related Content

What's hot

Administrasi sarana dan prasarana pendidikan
Administrasi sarana dan prasarana pendidikanAdministrasi sarana dan prasarana pendidikan
Administrasi sarana dan prasarana pendidikan
nuzul rahmawati
 
Pertemuan ke 4 hubungan dalam organisasi kerja
Pertemuan ke 4 hubungan dalam organisasi kerjaPertemuan ke 4 hubungan dalam organisasi kerja
Pertemuan ke 4 hubungan dalam organisasi kerja
Dhini Anden
 
Makalah administrasi negara
Makalah administrasi negaraMakalah administrasi negara
Makalah administrasi negara
Harles Janang
 
MAKALAH TEORI EKOLOGI ADMINISTRASI
MAKALAH TEORI EKOLOGI ADMINISTRASIMAKALAH TEORI EKOLOGI ADMINISTRASI
MAKALAH TEORI EKOLOGI ADMINISTRASISolala Halawa
 
Dasar-dasar Monitoring dan Evaluasi Perencanaan Pembangunan
Dasar-dasar Monitoring dan Evaluasi Perencanaan PembangunanDasar-dasar Monitoring dan Evaluasi Perencanaan Pembangunan
Dasar-dasar Monitoring dan Evaluasi Perencanaan Pembangunan
Dadang Solihin
 
Permasalahan pendidikan dan solusinya
Permasalahan pendidikan dan solusinyaPermasalahan pendidikan dan solusinya
Permasalahan pendidikan dan solusinya
Siti Sya'anah
 
Jenis-jenis Perencanaan Pendidikan
Jenis-jenis Perencanaan PendidikanJenis-jenis Perencanaan Pendidikan
Jenis-jenis Perencanaan Pendidikan
Eççô Ĥärýý
 
1. Sisdiknas uu no.20 tahun 2003 (ppt)
1. Sisdiknas uu no.20 tahun 2003 (ppt)1. Sisdiknas uu no.20 tahun 2003 (ppt)
1. Sisdiknas uu no.20 tahun 2003 (ppt)Harun Ar
 
Pendekatan, metode dan teknik perencanaan pendidikan
Pendekatan, metode dan teknik perencanaan pendidikanPendekatan, metode dan teknik perencanaan pendidikan
Pendekatan, metode dan teknik perencanaan pendidikan
Singgih Aji Purnomo
 
PENGELOLAAN KURIKULUM SEKOLAH
PENGELOLAAN KURIKULUM SEKOLAHPENGELOLAAN KURIKULUM SEKOLAH
PENGELOLAAN KURIKULUM SEKOLAH
devi kumala sari
 
Sumber dana pendidikan
Sumber dana pendidikanSumber dana pendidikan
Sumber dana pendidikan
Firstya fauziah Salsabila
 
Monitoring dan Evaluasi Perencanaan Pembangunan
Monitoring dan Evaluasi Perencanaan PembangunanMonitoring dan Evaluasi Perencanaan Pembangunan
Monitoring dan Evaluasi Perencanaan Pembangunan
Dadang Solihin
 
Manajemen pembiayaan pendidikan
Manajemen pembiayaan pendidikanManajemen pembiayaan pendidikan
Manajemen pembiayaan pendidikanSpingibib Yuki
 
KONSEP DASAR ADMINISTRASI, KANTOR, DAN ADMINISTRASI PERKANTORAN
KONSEP DASAR ADMINISTRASI, KANTOR, DAN ADMINISTRASI PERKANTORANKONSEP DASAR ADMINISTRASI, KANTOR, DAN ADMINISTRASI PERKANTORAN
KONSEP DASAR ADMINISTRASI, KANTOR, DAN ADMINISTRASI PERKANTORAN
Nuiiul Muurz
 
PENDIDIKAN BERBASIS KEUNGGULAN LOKAL
PENDIDIKAN BERBASIS KEUNGGULAN LOKALPENDIDIKAN BERBASIS KEUNGGULAN LOKAL
PENDIDIKAN BERBASIS KEUNGGULAN LOKAL
Sujud Marwoto
 
Ppt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikan
Ppt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikanPpt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikan
Ppt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikan
linda_rosalina
 
Makalah sarana dan prasana
Makalah sarana dan prasanaMakalah sarana dan prasana
Makalah sarana dan prasana
Wawan Poha
 
Konsep dan Teknik Perencanaan
Konsep dan Teknik PerencanaanKonsep dan Teknik Perencanaan
Konsep dan Teknik Perencanaan
Randy Wrihatnolo
 
Jenis jenis biaya pendidikan
Jenis jenis biaya pendidikanJenis jenis biaya pendidikan
Jenis jenis biaya pendidikan
yayan andrian
 
ADMINISTRASI NEGARA SEBAGAI SUATU SISTEM
ADMINISTRASI NEGARA SEBAGAI SUATU SISTEMADMINISTRASI NEGARA SEBAGAI SUATU SISTEM
ADMINISTRASI NEGARA SEBAGAI SUATU SISTEM
Siti Sahati
 

What's hot (20)

Administrasi sarana dan prasarana pendidikan
Administrasi sarana dan prasarana pendidikanAdministrasi sarana dan prasarana pendidikan
Administrasi sarana dan prasarana pendidikan
 
Pertemuan ke 4 hubungan dalam organisasi kerja
Pertemuan ke 4 hubungan dalam organisasi kerjaPertemuan ke 4 hubungan dalam organisasi kerja
Pertemuan ke 4 hubungan dalam organisasi kerja
 
Makalah administrasi negara
Makalah administrasi negaraMakalah administrasi negara
Makalah administrasi negara
 
MAKALAH TEORI EKOLOGI ADMINISTRASI
MAKALAH TEORI EKOLOGI ADMINISTRASIMAKALAH TEORI EKOLOGI ADMINISTRASI
MAKALAH TEORI EKOLOGI ADMINISTRASI
 
Dasar-dasar Monitoring dan Evaluasi Perencanaan Pembangunan
Dasar-dasar Monitoring dan Evaluasi Perencanaan PembangunanDasar-dasar Monitoring dan Evaluasi Perencanaan Pembangunan
Dasar-dasar Monitoring dan Evaluasi Perencanaan Pembangunan
 
Permasalahan pendidikan dan solusinya
Permasalahan pendidikan dan solusinyaPermasalahan pendidikan dan solusinya
Permasalahan pendidikan dan solusinya
 
Jenis-jenis Perencanaan Pendidikan
Jenis-jenis Perencanaan PendidikanJenis-jenis Perencanaan Pendidikan
Jenis-jenis Perencanaan Pendidikan
 
1. Sisdiknas uu no.20 tahun 2003 (ppt)
1. Sisdiknas uu no.20 tahun 2003 (ppt)1. Sisdiknas uu no.20 tahun 2003 (ppt)
1. Sisdiknas uu no.20 tahun 2003 (ppt)
 
Pendekatan, metode dan teknik perencanaan pendidikan
Pendekatan, metode dan teknik perencanaan pendidikanPendekatan, metode dan teknik perencanaan pendidikan
Pendekatan, metode dan teknik perencanaan pendidikan
 
PENGELOLAAN KURIKULUM SEKOLAH
PENGELOLAAN KURIKULUM SEKOLAHPENGELOLAAN KURIKULUM SEKOLAH
PENGELOLAAN KURIKULUM SEKOLAH
 
Sumber dana pendidikan
Sumber dana pendidikanSumber dana pendidikan
Sumber dana pendidikan
 
Monitoring dan Evaluasi Perencanaan Pembangunan
Monitoring dan Evaluasi Perencanaan PembangunanMonitoring dan Evaluasi Perencanaan Pembangunan
Monitoring dan Evaluasi Perencanaan Pembangunan
 
Manajemen pembiayaan pendidikan
Manajemen pembiayaan pendidikanManajemen pembiayaan pendidikan
Manajemen pembiayaan pendidikan
 
KONSEP DASAR ADMINISTRASI, KANTOR, DAN ADMINISTRASI PERKANTORAN
KONSEP DASAR ADMINISTRASI, KANTOR, DAN ADMINISTRASI PERKANTORANKONSEP DASAR ADMINISTRASI, KANTOR, DAN ADMINISTRASI PERKANTORAN
KONSEP DASAR ADMINISTRASI, KANTOR, DAN ADMINISTRASI PERKANTORAN
 
PENDIDIKAN BERBASIS KEUNGGULAN LOKAL
PENDIDIKAN BERBASIS KEUNGGULAN LOKALPENDIDIKAN BERBASIS KEUNGGULAN LOKAL
PENDIDIKAN BERBASIS KEUNGGULAN LOKAL
 
Ppt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikan
Ppt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikanPpt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikan
Ppt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikan
 
Makalah sarana dan prasana
Makalah sarana dan prasanaMakalah sarana dan prasana
Makalah sarana dan prasana
 
Konsep dan Teknik Perencanaan
Konsep dan Teknik PerencanaanKonsep dan Teknik Perencanaan
Konsep dan Teknik Perencanaan
 
Jenis jenis biaya pendidikan
Jenis jenis biaya pendidikanJenis jenis biaya pendidikan
Jenis jenis biaya pendidikan
 
ADMINISTRASI NEGARA SEBAGAI SUATU SISTEM
ADMINISTRASI NEGARA SEBAGAI SUATU SISTEMADMINISTRASI NEGARA SEBAGAI SUATU SISTEM
ADMINISTRASI NEGARA SEBAGAI SUATU SISTEM
 

Similar to Resume proses perencanaan pendidikan

Iik yulia wisantika pend.ekonomi 2011031064
Iik yulia wisantika pend.ekonomi 2011031064Iik yulia wisantika pend.ekonomi 2011031064
Iik yulia wisantika pend.ekonomi 2011031064iik30
 
Perencanaan administrasi pendidikan
Perencanaan administrasi pendidikanPerencanaan administrasi pendidikan
Perencanaan administrasi pendidikan
Eko Nur Wibowo
 
Kurikulum
KurikulumKurikulum
Kurikulum
ria angriani
 
Beberapa definisi kurikulum
Beberapa definisi kurikulumBeberapa definisi kurikulum
Beberapa definisi kurikulumId Id Sabiq
 
Bab 8,9,10,yulia fitriyani
Bab 8,9,10,yulia fitriyaniBab 8,9,10,yulia fitriyani
Bab 8,9,10,yulia fitriyaniyani12345
 
Bidang garapan kurikulum
Bidang garapan kurikulumBidang garapan kurikulum
Bidang garapan kurikulum
abdullahaqil nasrullah
 
Maksud kurikulum
Maksud kurikulumMaksud kurikulum
Maksud kurikulum
shahrul93
 
Prinsip kurikulum
Prinsip kurikulumPrinsip kurikulum
Prinsip kurikulum
Fenny Rahma
 
Ilmu Pendidikan Islam
Ilmu Pendidikan IslamIlmu Pendidikan Islam
Ilmu Pendidikan Islam
pita pulungan
 
Pengelolalaan kurikulum
Pengelolalaan kurikulumPengelolalaan kurikulum
Pengelolalaan kurikulum
renaldi_b
 
Jurnal kurikulum
Jurnal kurikulumJurnal kurikulum
Jurnal kurikulum
apotek agam farma
 
Jurnal kurikulum
Jurnal kurikulumJurnal kurikulum
Jurnal kurikulum
apotek agam farma
 
Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)
Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)
Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)
firdian87
 
Tugas administrasi pendidikan Vinsensia Welin
Tugas administrasi pendidikan Vinsensia WelinTugas administrasi pendidikan Vinsensia Welin
Tugas administrasi pendidikan Vinsensia Welin
firdian87
 
MAKALAH
MAKALAHMAKALAH
MAKALAH
SEPTI PRAVITA
 
Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)
Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)
Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)firdian87
 
Tugas administrasi pendidikan umi bunga
Tugas administrasi pendidikan umi bungaTugas administrasi pendidikan umi bunga
Tugas administrasi pendidikan umi bunga
Yuliana Elisabeth Ina Muda
 
Manajemen kurikulum aisyah ulfa IAIN Surakarta
Manajemen kurikulum aisyah ulfa IAIN SurakartaManajemen kurikulum aisyah ulfa IAIN Surakarta
Manajemen kurikulum aisyah ulfa IAIN Surakarta
AisyahUlfaAmbariyah
 
PENGEMBANGAN KONTEN KURIKULUM PENDIDIKAN KLPK.8.docx
PENGEMBANGAN KONTEN KURIKULUM PENDIDIKAN KLPK.8.docxPENGEMBANGAN KONTEN KURIKULUM PENDIDIKAN KLPK.8.docx
PENGEMBANGAN KONTEN KURIKULUM PENDIDIKAN KLPK.8.docx
hasrinafebriani06
 

Similar to Resume proses perencanaan pendidikan (20)

Iik yulia wisantika pend.ekonomi 2011031064
Iik yulia wisantika pend.ekonomi 2011031064Iik yulia wisantika pend.ekonomi 2011031064
Iik yulia wisantika pend.ekonomi 2011031064
 
Perencanaan administrasi pendidikan
Perencanaan administrasi pendidikanPerencanaan administrasi pendidikan
Perencanaan administrasi pendidikan
 
Kurikulum
KurikulumKurikulum
Kurikulum
 
Beberapa definisi kurikulum
Beberapa definisi kurikulumBeberapa definisi kurikulum
Beberapa definisi kurikulum
 
Bab 8,9,10,yulia fitriyani
Bab 8,9,10,yulia fitriyaniBab 8,9,10,yulia fitriyani
Bab 8,9,10,yulia fitriyani
 
Bidang garapan kurikulum
Bidang garapan kurikulumBidang garapan kurikulum
Bidang garapan kurikulum
 
Maksud kurikulum
Maksud kurikulumMaksud kurikulum
Maksud kurikulum
 
Prinsip kurikulum
Prinsip kurikulumPrinsip kurikulum
Prinsip kurikulum
 
Ilmu Pendidikan Islam
Ilmu Pendidikan IslamIlmu Pendidikan Islam
Ilmu Pendidikan Islam
 
Pengelolalaan kurikulum
Pengelolalaan kurikulumPengelolalaan kurikulum
Pengelolalaan kurikulum
 
Jurnal kurikulum
Jurnal kurikulumJurnal kurikulum
Jurnal kurikulum
 
Jurnal kurikulum
Jurnal kurikulumJurnal kurikulum
Jurnal kurikulum
 
Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)
Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)
Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)
 
Tugas administrasi pendidikan Vinsensia Welin
Tugas administrasi pendidikan Vinsensia WelinTugas administrasi pendidikan Vinsensia Welin
Tugas administrasi pendidikan Vinsensia Welin
 
MAKALAH
MAKALAHMAKALAH
MAKALAH
 
Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)
Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)
Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)
 
Tugas administrasi pendidikan umi bunga
Tugas administrasi pendidikan umi bungaTugas administrasi pendidikan umi bunga
Tugas administrasi pendidikan umi bunga
 
Tugas administrasi pendidikan
Tugas administrasi pendidikanTugas administrasi pendidikan
Tugas administrasi pendidikan
 
Manajemen kurikulum aisyah ulfa IAIN Surakarta
Manajemen kurikulum aisyah ulfa IAIN SurakartaManajemen kurikulum aisyah ulfa IAIN Surakarta
Manajemen kurikulum aisyah ulfa IAIN Surakarta
 
PENGEMBANGAN KONTEN KURIKULUM PENDIDIKAN KLPK.8.docx
PENGEMBANGAN KONTEN KURIKULUM PENDIDIKAN KLPK.8.docxPENGEMBANGAN KONTEN KURIKULUM PENDIDIKAN KLPK.8.docx
PENGEMBANGAN KONTEN KURIKULUM PENDIDIKAN KLPK.8.docx
 

Recently uploaded

Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
RUBEN Mbiliyora
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
maulatamah
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
margagurifma2023
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remajamateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
DewiInekePuteri
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
NiaTazmia2
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
NirmalaJane
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
sitispd78
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
AqlanHaritsAlfarisi
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
YuristaAndriyani1
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
ssuser4dafea
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptxPOWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
cikgumeran1
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
JALANJALANKENYANG
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
SABDA
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
HendraSagita2
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 

Recently uploaded (20)

Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remajamateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptxPOWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 

Resume proses perencanaan pendidikan

  • 2. PROSES PERENCANAAN PENDIDIKAN Mendefinisikan Permasalahan Perencanaan Pendidikan A. Ruang Lingkup Pendidikan Ditinjau dari ruang lingkupnya Pendidikan mempunyai cakupan bahasan ruang lingkup yang sangat luas karena di dalamnya banyak aspek yang ikut terlibat, baik langsung maupun tidak langsung. Ruang lingkup dalam pendidikan meliputi: 1. Perbuatan Mendidik. Yang dimaksud perbuatan mendidik ialah seluruh kegiatan, tindakan, dan sikap pendidik sewaktu menghadapi anak didiknya. 2. Anak Didik Anak didik merupakan unsure terpenting dalam pendidikan. Hal ini disebabkan karena semua upaya yang dilakukan adalah demi menggiring anak didik ke arah yang lebih sempurna. 3. Dasar dan Tujuan Pendidikan yaitu landasan yang menjadi fundamen serta sumber dari segala kegiatan pendidikan dalam hal ini dasar atau sumber pendidikan yaitu ke arah mana anak didik itu akan dibawa. 4. Pendidik yaitu sebagai subjek yang melaksanakan pendidikan . Ini memiliki peranan yang sangat penting, berhasil atau tidaknya proses pendidikan banyak ditentukan oleh mereka. 5. Materi pendidikan yaitu bahan atau pengalaman-pengalaman belajar yang disusun sedemikia rupa untuk disajikan kepadaanak didik. 6. Metode yaitu cara yang dilakukan oleh pendidik dalam menyampaikan materinya.. Metod tersebut mencakup cara pengelolaan, penyajian materi pendidikan agar materi tersebut dapat dengan mudah diterima oleh anak didik. 7. Evaluasi Pendidikan. Cara-cara mengadakan evaluasi (penilaian) terhadap hasil belajar anak didik. Evaluasi ini diadakan dengan tujuan untuk mengukur tingkat keberhasilan belajar selama proses pembelajaran. 8. Alat-alat pendidikan yaitu semua alat yang digunakan selama melaksanakan pendidikan aga tujuan pendidikan tercapai.
  • 3. 9. Lingkungan Pendidikan, yang dimaksud dengan lingkungan pendidikan di sini ialah keadaan-keadaan yang ikut berpengaruh dalam pelaksanaan serta hasil pendidikan . Lingkungan pendidikan sangat besar pengaruhnya dalam membentuk kepribadian anak didik, olehnya itu hendaklah diupayakan agar lingkungan belajar senantiasa tercipta sehingga mendorong anak didik untuk lebih giat belajar. Adapun rumusan batasan permasalahan pendidikan meliputi: 1. Kebutuhan akan perencanaan pendidikan, yang dapat ditinjau dari segi umum, fisik, sosial, dan administrasi 2. Pengertian permasalahan perencanaan pendidikan, yang mencakup karakteristik, dimensi, dan hambatan dalam perencanaan pendidikan B. Pengkajian Sejarah Perencanaan Pendidikan 2500 tahun yang lalu perencanaan pendidikan itu sudah ada, dimana bangsa sparta telah merencanakan pendidikan untuk merealisasikan tujuan militer, sosial dan ekonomi mereka. Plato dalam bukunya “republik” menulis tentang : rencana pendidikan yang dapat menjamin tersedianya tenaga kepemimpinan dan politik yang dibutuhkan oleh athena. Cina dalam masa pemerintahan dinasti han dan peru pada masa kejayaan, inca merencanakan pendidikan mereka untuk menjamin kelangsungan hidup Negara masing-masing. Timbulnya aliran libralisme di eropa pada akhir abad 18 dan 19 misalnya menghasilkan berbagai usul yang dinamakan “rencana pendidikan”, dan “reformasi mengajar” sebagai sarana untuk mengadakan reformasi sosial. Salah satu rencana yang terkenal pada saat itu adalah rencana yang dibuat oleh diderot yang berjudul “plan d’une universite pour le gouverment de russie” yang disiapkannya atas permintaan ratu catherina II. Bangsa rusia 2/3 rakyatnya buta huruf pada saat dibuatnya rencana 5 tahunan pertama yang dibuat 1923 menjadi salah satu Negara yang pendidikannya sangat maju dalam waktu kurang dari 50 tahun. Selain bersumber dari perkembangan besaran seperti yang dikemukakan di atas perencanaan pendidikan modern juga bersumber dari kegiatan yang bersifat rutin seperti perencanaan pada suatu daerah tentang berapa banyak siswa/mhs yang akan ditampung dalam satu lembaga pendidikan, berupa banyak ruangan, guru, bangku, buku, dan sebagainya yang diperlukan pada tahun berikutnya dan perencanaan rutin lainnya yang dilakukan oleh para administrator pendidikan. Pada tahap awal perkembangannya perencanaan pendidikan mempunyai ciri- ciri sebagai berikut: 1. Merupakan rencana jangka pendek yang pragmentaris, dan tidak terintegrasi lebih-lebih kalau dilihat dari kebutuhan masyarakat.
  • 4. 2. Tidak berasifat dinamik dan fleksibel. Ciri-ciri tersebut di atas sebetulnya merupakan suatu kelemahan, usaha untuk mengatasinya adalah menyusun dan menefrapkan perencanaan pendidikan modern. Di indonesia contoh sejarah perkembangan perencanaan pendidikan adalah sejak dituangkannya konsep pendidikan di dalam uud 1945, banyak lahir undang-undang dan peraturan pemerintah tentang pendidikan C. Perbedaan antara Kenyataan dan Harapan dalam Perencanaan Pendidikan Secara filosofis, perencanaan pendidikan diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap peningkatan pendapatan masyarakat, perubahan sikap kerja, tumbuhnya sinergi dari berbagai lembaga, kemajemukan di antara kepeningan individu, serta adanya berbagai penyelesaian terhadap masalah- masalah kependudukan. Sementara kenyataan yang dihadapi oleh perencana pendidikan adalah kemandirian sekolah, rasio jumlah siswa dengan guru, letak fisik suatu sekolah, dsb. Oleh karena itu penting bagi setiap perencana pendidikan untuk memberikan solusi dalam mengatasi kesenjangan antara harapan dengan kenyataan yang ada dengan cara berorientasi pada suatu sistem dengan memperhatikan prinsip- prinsip dalam perencanaan pendidikan. D. Sumber Daya dan Hambatannya dalam Perencanaan Pendidikan 1. Sumber daya dan hambatan yang terdapat pada individu, yang meliputi: memelihara atau mempertahankan kehidupan, meningkatkan atau memperbaiki kehidupan, dan menyempurnakan keinginan- keinginan bagi kepuasan. 2. Sumber daya dan hambatan yang terdapat pada institusi atau lembaga, yhang meliputi: orientasi terhadap tempat, bekerja pada suatu periode tertentu, dan keterlibatan kerja individu yang ada di dalamnya E. Menentukan Elemen- Elemen dari Perencanaan Pendidikan Dalam perencanaan pendidikan perlu disiapkan elemen- elemen yang dibutuhkan sehingga dalam proses penerapannya dapat berjalan dengan baik. Adapun elemen yang dibutuhkan sbb: 1.Pendidik dan Non PendidikPendidik ialah orang yang memikul tanggung jawab untuk membimbing.
  • 5. Pendidik berbeda dengan pengajar sebab pengajar berkewajiban untuk menyampaikan materi pelajaran kepada murid, sedangkan pendidik tidak hanya bertanggung jawab menyampaikan materi pengajaran, tetapi juga membentukkepribadian anak didik. Non pendidik yang sering disebut sebagai tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan. (UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 1, BAB 1 Ketentuan Umum). Atau juga bisa diartikan merupakan tenaga yang bertugas merencanakan dan melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan. (UU No.20 THN 2003, PSL 39 (1) 2.Kurikulum (Materi Pendidikan) Materi pendidikan yang sering juga disebut dengan istilah kurikulum karena kurikulum menunjukkan makna pada materi yang disusun secara sistematika guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Lester D. Crow dan Alice Crow, yang melakukan penelitian tentang hasil studi terhadap anak menyarankan hubungan salah satu komponen pendidikan, yaitu kurikulum dengan anak didik adalah sebagai berikut: Kurikulum hendaknya disesuaikan dengan keadaan perkembangan anak. Isi kurikulum hendaknya mencakup keterampilan, pengetahuan, dan sikap yang dapat digunakan anak dalam pengalamannya sekarang dan berguna untuk menghadapi kebutuhannya pada masa yang akan datang. Anak hendaknya didorong untuk belajar, karena kegiatannya sendiri dan tidak sekadar menerima pasif apa yang dilakukan oleh guru. Materi yang dipelajari anak harus mengikuti minat dan keinginan anak sesuai dengan taraf perkembangannya dan bukan menurut keputusan orang dewasa tentang minat mereka. 3. Prasarana dan Sarana Prasarana pendidikan adalah segala macam alat yang tidak secara langsung digunakan dalam proses pendidikan sedangkan sarana pendidikan adalah segala macam alat yang digunakan secara langsung dalam proses pendidikan. Prasarana pendidikan dapat juga diartikan segala macam peralatan, kelengkapan, dan benda- benda yang digunakan guru dan murid untuk memudahkan penyelenggaraan pendidikan dan sarana pendidikan dapat juga diartikan segala macam peralatan yang digunakan guru untuk memudahkan penyampaian materi pelajaran. Perbedaan sarana pendidikan dan prasarana pendidikan adalah pada fungsi masing-masing, yaitu sarana pendidikan untuk “memudahkan penyampaian (mempelajari) materi pelajaran”, sedangkan prasarana pendidikan untuk “memudahkan penyelenggaraan pendidikan”.
  • 6. 3. Administrasi Administrasi pendidikan adalah segenap kegiatan yang berkenaan dengan penataan sumber, penggunaan, dan pertanggungjawaban dana pendidikan di sekolah atau lembaga pendidikan. Kegiatan yang ada dalam administrasi pembiayaan meliputi tiga hal, yaitu: penyusunan anggaran, pembukuan, dan pemeriksaan. 5. Anggaran Anggaran adalah biaya yang dipersiapkan dengan suatu rencana terperinci. Secara lebih khusus dapat dikatakan bahwa anggaran adalah rencana yang disusun secara terorganisasikan untuk menerima dan mengeluarkan dana bagi suatu periode tertentu. Analisis Permasalahan Perencanaan Pendidikan A. Bidang dan sub Sistem Dalam lingkungan pendidikan terdapat 4 sistem yang merupakan satu kesatuan yang membentuk sistem pendidikan, yaitu: 1. Sistem aktifitas pendidikan, meliputi: perencanaan kurikulum, perencanaan sumber daya, strategi program pembelajaran, interprogramming komunitas sekolah, pelatihan guru, dan evaluasi 2. Sistem komunikasi pendidikan, meliputi: sistem pergerakan (movement) pendidikan, sistem informasi pendidikan, dan sistem energy pendidikan 3. Sistem fasilitas pendidikan, yang bertujuan menyediakan lingkungan fisik yang dapat mendukung tercapainya keberhasilan individu dalam proses pembelajaran 4. Sistem operasional pendidikan, yang meliputi: pelayanan perpustakaan, penyediaan buku paket, konseling & bimbingan siswa, dst B. Pengumpulan Data Pengumpulan data merupakan salah satu proses yang sangat penting dalam menganalisis bidang permasalahan perencanaan pendidikan. Dalam pengumpulan data yang harus dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Membuat pendekatan rencana pengumpulan data
  • 7. 2. Membuat deskripsi informasi dan data 3. Menggunakan berbagai metode pengumpulan data C. Tabulasi Data Fungsi tabulasi data adalah: 1. Menyederhanakan masalah dalam berkomunikasi 2. Memudahkan dalam menganalisis data 3. Sarana membandingkan perkembangan pendidikan 4. Sarana memprediksi masa yang akan dating 5. Mempermudah sistimatika riset dan evaluasi Adapun jenis- jenis tabulasi data terdiri dari 4 bagian: 1. Tabulasi data berdasarkan kondisi kependudukan 2. Tabulasi data berdasarkan kondisi lokasi tempat 3. Tabulasi data berdasarkan migrasi 4. Tabulasi data berdasarkan kondisi sistim ekonomi D. Perkiraan Perencanaan Langkah- langkah yang harus dilakukan dalam membuat perkiraan perencanaan adalah sbb: 1. Membuat asumsi dasar (faktor kelahiran, kematian, rata- rata populasi migrasi, bentuk pemerintahan, dsb) dan asumsi khusus (kondisi local) 2. Memperhatikan hubungan sebab akibat 3. Menetapkan perencanan berdasarkan waktu atau periode 4. Menggunakan metode teknik peramalan diantaranya: Metode Cohort Survival, Metode Migration and Natural, Metode Least Square, dan Metode Matrix
  • 8. Mengkonsepsikan dan Merancang Rencana A. Mengidentifikasi Kecenderungan Umum Kecenderungan umum yang perlu diidentifikasi adalah: 1. Menentukan latar belakang 2. Pola dan kecenderungan umum pada manusia 3. Pola dan kecenderungan yang menonjol pada tempat 4. Pengaruh fisik 5. Kewilayahan tempat 6. Peran persepsi 7. Pola dan kecenderungan umum pada pergerakan 8. Pola dan kecenderungan umum pada ekonomi 9. Pola dan kecenderungan yang menonjol pada aktivitas 10. Beberapa kecenderungan perencanaan pendidikan B. Menentukan tujuan dan Sasaran Tujuan adalah hasil yang ingin dicapai dari adanya disain perencanaan melalui sebuah tindakan yang menentukan seluruh pelaksanaan. Adapun sasaran adalahperwujudan dari tujuan dan merupakan pernyataan yang memungkinkan dari segi pengukuran maupun pencapaiannya. Faktor- faktor yang mempengaruhi sasaran adalah: 1. Ketersediaan sumber daya pendidikan 2. Adanya komitmen yang disepakati 3. Adanya kebutuhan operasi internal 4. Adanya trend dan kejadian eksternal 5. Adanya berbagai kebutuhan
  • 9. C. Mendesain Perencanaan Desain perencanaan adalah salah satu aspek dalam sebuah proses pengembangan program atau aktivitas. Dalam mendesain perencanaan yang harus diperhatikan adalah: 1. Konsep triangular dalam merancang rencana, yang meliputi: idea tau imajinasi, pemahaman terhadap karakter dan kebutuhan manusia, dan pemahaman terhadap hokum alam 2. Pengaruh yang timbul terhadap perancangan rencana, meliputi: pengaruh budaya, politik, lingkungan, waktu, dan interaksi sosial 3. Proses perancangan, yang meliputi 4 aktivitas penting yaitu:mendifinisikan masalah, menganalisis variable yang relevan, mensintesis variable tersebut, dan memodofikasi sampai bentuk final yang disepakati Evaluasi Rencana A. Perencanaan melalui Simulasi Simulasi diartikan sebagai teknik menirukan atau memperagakan kegiatan berbagai macam proses atau fasilitas yang ada di dunia nyata. Fasilitas atau proses tersebut disebut dengan sistem, yang mana didalam keilmuan digunakan untuk membuat asumsi-asumsi bagaimana sistem tersebut bekerja. Dalam simulasi sebuah perencanaan terdapat 3 model utama yang dapat digunakan, yaitu: 1. Model perubahan berkelanjutan (continuously changing model), yaitu sebuah model dimana semua variabelnya berubah secara terus- menerus dalam waktu 2. Model periode tertentu (fixed period model), yaitu sebuah model di mana waktu dipisahkan ke dalam serangkaian periode yang terbatas dan variabelnya diperbolehkan berunah di akhir periode 3. Model peristiwa terpisah- pisah (discrete event model) yaitu suatu model dimana variable kuantitasnya yang menampilkan keadaan hanya pada batas waktu tertentu
  • 10. Dalam mensimulasikan sebuah perencanaan terdapat beberapa hal yang harus menjadi pertimbangan, yaitu: 1. Tingkat agregasi, pada level apa data perencanaan akan dipasang 2. Perlakuan terhadap waktu, suatu model dimulai pada satu waktu dan diteruskan ke suatu waktu yang lain 3. Dampak- dampak perubahan, untuk merevisi susunan persediaan secara berkala 4. Pengoperasian model, yang mencakup model verbal, model fisik, model grafik, dan model matematis 5. Penggunaan variable, untuk menafsirkan sebuah kelompok data yang khusus atau data yang dapat dipercaya 6. Menentukan parameter, dimana pengukuran hubungan- hubungan adalah sebuah cabang yang dikembangkan dalam statistik Di dalam simulasi digunakan beberapa model pendekatan yang disesuaikan dengan kebutuhan. Model pendekatan yang digunakan adalah: 1. Model simulasi untuk dimensi orang-orang, diantaranya: computer city model, Delphi model, metropolis model, dan allocation model 2. Model simulasi untuk tempat- tempat, yaitu: iconic model, graphic notation model, photographic matric model 3. Model simulasi untuk pergerakan- pergerakan, yaitu: transportation model dan interving opportunities model 4. Model simulasi yang digunakan dalam ekonomi, salah satunya yang dikembangkan oleh Jay W. Forrester dengan menggunakan metode dinamika industry 5. Model simulasi untukkegiatan-kegiatan. Salah satu model yang dipakai adalah model kesempatan (opportunities model) dimana distribusi menjadi penilaian dari beberapa alternative kesempatan B. Evaluasi perencanaan Hakikat dan pengertian evaluasi Evaluasi memiliki pengertian yang berbeda-menurut para ahli, yaitu : a. Menurut Edwind Wandt dan Gerald W. Brown (1977), evaluation refer to the act or process to determining the value of something. Dari definisi tersebut, maka istilah
  • 11. evaluasi ini menunjuk kepada atau mengandung pengertian: suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai dari sesuatu (Sudijono, 2011: 1) b. Menurut Stufflebeam dkk (1971), evaluasi merupakan proses menggambarkan, memperoleh, dan menyajikan informasi yang berguna untuk menilai alternatif keputusan (Daryanto, 2008: 2) c. Menurut Ralph Tailor (1950), evaluasi merupakan sebuah proses pengumpulan data untuk menentukan sejauh mana, dalam hal apa, dan bagian mana tujuan pendidikan sudah tercapai (Arikunto, 2010: 3) d. Menurut Suharsimi Arikunto (2004: 1), evaluasi adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil keputusan. Fungsi utama evaluasi dalam hal ini adalah menyediakan informasi- informasi yang berguna bagi pihak decision maker untuk menentukan kebijakan yang akan diambil berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan. Dari beberapa pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa evaluasi merupakan sebuah proses yang dilakukan oleh seseorang (evaluator) untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan suatu program telah tercapai yang dilakukan secara berkesinambungan. Beberapa teknik yang digunakan untuk evaluasi adalah: 1. Matriks yang dipilih (preference) 2. Pemetaan peringkat 3. Pembobotan sejumlah besar sasaran 4. Skala penilaian ordinal 5. Matriks evaluasi 6. Metode pemeringkatan dan pembobotan C. Pemilihan Perencanaan Dalam membuat perencanaan kita biasanya dihadapkan pada beberapa pilihan. Dalam sebuah organisasi biasanya ketika akan membuat sebuah kegiatan maka dibuatlah beberapa rencana, seperti Plan A, Plan B, plan C dst. Perencanaan yang baik tentu harus memperhatikan hal-hal berikut: 1. Perencanaan fisik. Dalam perencanaan fisik harus mempertimbangkan beberapa prinsip yaitu: prinsip keterbelakangan budaya, prinsip kesederhanan, prinsip kesatuan, prinsip modifikasi yang rasional, prinsip penyesuaian kepuasan yang konstan, prinsip multiple compatible use, dan prinsip fleksibilitas yang konsisten 2. Perencanaan sosial. Hal ini berkaitan dengan lingkungan sosial dan fisik dimana sistem sosial itu berjalan.
  • 12. 3. Perencanaan pendidikan komprehensif, dimana perencana melibatkan semua segmen dari sumber daya fisik masyarakat dan sumber daya manusia yang dialokasikan pada pada waktu dan ruang tertentu serta dilakukan untuk dapat memberikan benefiditas yang berlebih. Menentukan Rencana A. Perumusan Masalah kedudukan perumusan atau formulasi masalah penelitian merupakan suatu langkah awal yang menentukan keberhasilan langkah-langkah selanjutnya. Jika seorang perencana pendidikan berhasil merumuskan masalah penelitian dengan baik dan benar, berarti ia telah melampaui separuh jalan. Dengan rumusan masalah yang jelas dan tajam, maka perencana akan mampu meletakkan dasar teori dan atau kerangka konseptual pemecahan masalah, hipotesis tindakan akan dapat dirumuskan karena berdasarkan rumusan masalah dapat diidentifikasi dan ditetapkan alternatif solusinya atau tindakan tepat yang perlu dilakukan. Demikian pula data apa yang harus dikumpulkan untuk mengkaji atau sebagai bahan refleksi atas tindakan yang telah dan sedang dilakukan untuk memperbaiki, meningkatkan dan melakukan perubahan ke arah yang lebih baik sesuai dengan apa yang diharapkannya dalam perencanaan pendidikan. Adapun perumusan masalah berkaitan dengan perencanan pendidikan berkaitan dengan 2 hal: 1. Tugas masyarakat dan pendidikan dewasa ini. Dalam sistem yang terpadu, sumber daya masyarakat dapat memberikan manfaat ganda. Pertama, semakin banyak keterlibatan siswa dalam lingkungan sosialnya maka semakin tinggi dan besar pemahaman dan minatnya terhadap lingkungannya tersebut. Kedua, terciptanya lingkungan yang membangkitkan partisipasi siswa dan yang menekankan relevansi, maka sistem pendidikan akan memiliki pengaruh terhadap masyarakat 2. Jenis-jenis perencanaan pendidikan, meliputi: a. Perencanaan pendidikan adaptif, berkaitan dengan pemecahan masalah b. Perencanaan pendidikan kontingensi, berkaitan dengan meminimalisir kondisi negative yang timbul
  • 13. c. Perencanaan pendidikan kompulsif, berkaitan dengan apa yang seharusnya dilakukan d. Perencanaan pendidikan manipulatif, berkaitan dengan penggunaan berbagai instrument untuk menghasilkan keuntungan e. Perencanaan pendidikan indikatif, berkaitan dengan pemberian informasi kepada individu sehingga dapat mengambil tindakan yang tepat f. Perencanaan pendidikan bertahap, berkaitan dengan langkah-langkah antisipatif sehingga dapat diambil tindakan yang komprehensif g. Perencanaan pendidikan otonomi, berkaitan dengan perencanaan yang dilakukan oleh diri sendiri h. Perencanaan pendidikan amelioratif, berkaitan dengan pemulihan ke kondisi semula i. Perencanaan pendidikan normatif, berkaitan dengan perencanaan jangka panjang dan bersifat umum j. Perencanaan pendidikan fungsional, berkaitan dengan perencanaan yang sifatnya tersegmentasi dan berfungsi sebagai pelengkap dari perencanaan total B. Laporan Hasil Laporan hasil dari perencanaan yang dibuat disajikan dalam bentuk statistik dan pemetaan data yang diperlukan untuk memahami berbagai masalah yang sifatnya kompleks. Laporan hasil tersebut menyajikan: 1. Kontribusi perencanaan penggunaan tanah (RUTR/ RTRW) 2. Satu kemungkinan skema klasifikasi 3. Satu model perencanaan kegiatan pendidikan Implementasi Rencana A. Persiapan Program Persiapan program bertujuan agar : 1. Pembagian sumber daya terselesaikan dengan baik
  • 14. 2. Kebijakan- kebijakan umum untuk implementasi rencana dapat diformulasikan dengan sistimatis 3. Terbentuknya pemahaman yang menyeluruh dan bukan esoteric dari masyarakat akademisi, pengambil keputusan politik, dan praktisi pendidikan Adapun norma- norma yang perlu diperhatikan dalam penyiapan program adalah: 1. Program yang dibuat harus menjadi satu kesatuan yang menyeluruh dari suatu proses manajemen pengambilan keputusan dan implementasi 2. Institusi/ organisasi dan perencanaannya harus memperoleh dukungan dari pengambil keputusan dalam mengimplementasikan program 3. Tokoh pengambil keputusan dibolehkan untuk berpartisipasi dalam menyusun program 4. Secara bersama, institusi dan tokoh pengambil keputusan mengontrol implementasi program Beberapa butir pertimbangan dalam penyiapan program adalah: a. Mobilitas sosial penduduk b. Adanya kebutuhan masyarakat urban c. Pengetahuan yang berkaitan dengan politik pendidikan d. Penentuan prioritas pendidikan yang tidak selalu dilakukan dengan cara analisis sistimatis e. Analisis kritis implementasi program f. Pemerataan pendidikan sampai ke desa- desa g. Kemanfaatan program yang juga dirasakan oleh institusi non kependidikan B. Persetujuan perencanaan Persetujuan perencanaan diperlukan sebagai kerangka hukum dalam mengembangkan program- program pendidikan secara komprehensif. Yang dapat dijadikan landasan hukum dalam persetujuan perencanaan adalah:
  • 15. a. Dasar- dasar (undang- undang) yang dihasilkan oleh legislative, dalam hal ini berkaitan dengan kekuasaan menarik pajak, kekuasaan atas penggunaan hak- hak pemerintah, dan kekuasaan kebijakan b. Konstitusi tidak permanen, yang berkaitan dengan perencanaan pendidikan yang komprehensif C. Pengaturan unit-unit operasional Dalam sebuah institusi pendidikan terdapat unit- unit operasional yang saling mendukung dalam mencapai hasil yang telah ditentukan. Unit- unit tersebut tidak berdiri sendiri. Oleh karena itu yang harus dilakukan terhadap unit- unit operasional dalam perencanaan pendidikan adalah: a. Pengorganisasian unit- unit operasional Dalam mengorganisasikan unit- unit operasional, perencana pendidikan harus memiliki keterampilan metodologis untuk bisa memahami seluruh kepentingan pendidikan dengan menggunakan criteria yang obyektif dan rasional. b. Kerjasama dalam pelaksanaan rencana pendidikan Kerjasama adalah suatu usaha antara orang perorangan atau kelompok manusia diantara kedua belah pihak untuk tujuan bersama sehingga mendapatkan hasil yang lebih cepat dan lebih baik. Dalam perencanaan pendidikan, bentuk- bentuk kerjasama meliputi: 1. Kerjasama antar orang, dimana di dalamnya terdapat siswa, guru, kepala sekolah, dan administrator beserta seluruh kegiatannya 2. Kerjasama berkaitan dengan tempat, meliputi: lokasi, topografi, iklim, struktur, sarana, perlengkapan, dsb. 3. Kerjasama berkaitan dengan perubahan atau gerakan, dimana kerjasama ini berfungsi untuk mengurangi perpecahan ataupum miskoordinasi antar unit- unit 4. Kerjasama berkaitan dengan ekonomi, berkaitan dengan implementasi perencanaan yang membutuhkan pendapatan dan pengeluaran 5. Kerjasama berkaitan dengan aktivitas, dimana masing- masing sumber daya memiliki kewajiban untuk menjalankan aktivitas sesuai dengan kewenangan yang mereka miliki untuk mencapai tujuan
  • 16. c. Mengkoordinasikan pelaksanaan rencana pendidikan Menurut Suganda (1988), koordinasi adalah penyatuan gerak seluruh potensi dan unit organisasi atau organisasi yang berbeda fungsi agar secara benar mengarah pada sasaran yang sama. Koordinasi bertujuan terciptanya efisiensi pelaksanaan atau pencapaian sasaran. Untuk mencapai hasil kerja yang efektif, maka setiap kegiatan manusia harus benar-benar terkoordinasikan. Beberapa prinsip yang perlu diterapkan dalam menciptakan koordinasi adalah: 1. Adanya kesepakatan dan kesatuan pengertian mengenai sasaran yang harus dicapai sebagai arah kegiatan bersama 2. Adanya kesepakatan mengenai kegiatan atau tindakan yang harus dilakukan oleh berbagai fihak, termasuk target dan jadwalnya 3. Adanya ketaatan atau loyalitas setiap fihak terhadap bagian tugas masing- masing serta jadwal yang telah ditetapkan 4. Adanya saling tukar informasi antara semua fihak yang bekerja sama mengenai kegiatan dan hasilnya pada suatu saat tertentu, termasuk masalah yang dihadapi 5. Adanya saling menghormati terhadap wewenang fungsional berbagai fihak sehingga tercipta semangat untuk saling bantu d. Pengendalian rencana pendidikan Fungsi pengendalian adalah memudahkan perencana pendidikan untuk menentukan apa yang harus dicapai dan kemudian membuat perencanaan yang komprehensif dan strategi yang tepat yang dapat digunakan dalam banyak kondisi Bentuk pengendalian dapat dilakukan dengan cara observasi ataupun monitoring yang dilakukan secara terus- menerus, meliputi: pengumpulan data statistik secara teratur, perbaikan metode peramalan, review dan revisi tujuan pendidikan, serta analisis output pendidikan Evaluasi implementasi dan umpan balik A. Monitoring dan Evaluasi Tujuan Monev Monitoring bertujuan mendapatkan umpan balik bagi kebutuhan program yang sedang berjalan, dengan mengetahui kebutuhan ini pelaksanaan program akan segera mempersiapkan kebutuhan tersebut. Kebutuhan bisa berupa biaya, waktu, personel, dan alat. Pelaksanaan program akan mengetahui berapa biaya yang dibutuhkan, berapa lama waktu yang tersedia untuk kegiatan tersebut. Dengan demikian akan diketahui pula berapa jumlah tenaga yang dibutuhkan,
  • 17. serta alat apa yang harus disediakan untuk melaksanakan program tersebut. Evaluasi bertujuan memperoleh informasi yang tepat sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil keputusan tentang perencanaan program, keputusan tentang komponen input pada program, implementasi program yang mengarah kepada kegiatan dan keputusan tentang output menyangkut hasil dan dampak dari program kegiatan. Secara lebih terperinci monitoring bertujuan untuk: 1. Mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan; 2. Memberikan masukan tentang kebutuhan dalam melaksanakan program; 3. Mendapatkan gambaran ketercapaian tujuan setelah adanya kegiatan; 4. Memberikan informasi tentang metode yang tepat untuk melaksanakan kegiatan; 5. Mendapatkan informasi tentang adanya kesulitan-kesulitan dan hambatan-hambatan selama kegiatan; 6. Memberikan umpan balik bagi sistem penilaian program; 7. Memberikan pernyataan yang bersifat penandaan berupa fakta dan nilai. Fungsi Monev Proses pengambilan keputusan berjalan atau berhentinya/perubahan sebuah atau beberapa program yang berkaitan dilakukan melalui proses evaluasi. Fungsi Pengawasan dalam kerangka kegiatan monitoring dan evaluasi terutama kaitannya dengan kegiatan para pimpinan dalam tugas dan tanggungjawabnya adalah sebagai berikut: a. Mempertebal rasa tanggung jawab terhadap pejabat yang diserahi tugas dan wewenang dalam pelaksanaan pekerjaan. b. Membidik para pejabat agar mereka melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan. c. Untuk mencegah terjadinya penyimpangan, kelainan dan kelemahan agar tidak terjadi kerugian yang tidak diinginkan. d. Untuk memperbaiki kesalahan dan penyelewengan agar pelaksanaan pekerjaan tidak mengalami hambatan dan pemborosan-pemborosan. Evaluasi menurut Moh. Rifai (1986) sebagai kegiatan yang tidak bisa dipisahkan dari kegiatan monitoring memiliki fungsi sebagai berikut: a. Evaluasi sebagai pengukur kemajuan b. Evaluasi sebagai alat perencanaan c. Evaluasi sebagai alat perbaikan Dengan uraian di atas maka dapat dijelaskan bahwa fungsi monitoring yang pokok adalah: mengukur hasil yang sudah dicapai dalam melaksanakan program dengan alat ukur rencana yang sudah dibuat dan disepakati; menganalisa semua hasil pemantauan (monitoring) untuk dijadikan bahan dalam mempertimbangkan keputusan serta usaha perbaikan dan penyempurnaan.
  • 18. Prinsip- prinsip Monev Hal yang paling prinsipil dalam pelaksanaan monitoring dan evaluasi adalah acuan yang disepakati dan diberlakukan, selanjutnya sustainability kegiatannya harus terjaga, dalam pelaksanaannya objektivitas sangat diperhatikan dan orientasi utamanya adalah pada tujuan program itu sendiri. Adapun prinsip-prinsip monitoring sebagai berikut: 1. Monitoring harus dilakukan secara terus-menerus 2. Monitoring harus menjadi umpan terhadap perbaikan kegiatan program organisasi 3. Monitoring harus memberi manfaat baik terhadap organisasi maupun terhadap pengguna produk atau layanan. 4. Monitoring harus dapat memotifasi staf dan sumber daya lainnya untuk berprestasi 5. Monitoring harus berorientasi pada peraturan yang berlaku 6. Monitoring harus obyektif 7. Monitoring harus berorientasi pada tujuan program Adapun mengenai prinsip-prinsip evaluasi, Nanang Fattah (1996) mengemukakan ada 6 prinsip, yaitu: 1. Prinsip berkesinambungan, artinya dilakukan secara berlanjut 2. Prinsip menyeluruh, artinya keseluruhan aspek dan komponen program harus dievaluasi 3. Prinsip obyektif, artinya pelaksanaannya bebas dari kepentingan pribadi 4. Prinsip sahih, yaitu mengandung konsistensi yang benar-benar mengukur yang seharusnya diukur 5. Prinsip penggunaan kritis 6. Prinsip kegunaan atau manfaat B. Menyesuaikan, mengubah, dan mendesain ulang Beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan menyesuaikan, mengubah, dan mendesain ulang perencanaan adalah: 1. Untuk apa perencanaan disusun? 2. Bagaimana perencanaan disusun? 3. Siapa yang menyusun rencana? Pertanyaan- pertanyaan tersebut berkaitan erat dengan sifat perencanaan yang harus elastis dan bisa beradaptasi terhadap perubahan.