03 kondisi dan karakteristik perencanaan pendidikanErta Erta
Teks tersebut membahas tentang kondisi, karakteristik, dan dimensi perencanaan pendidikan. Secara umum, perencanaan pendidikan merupakan faktor penting untuk mencapai tujuan pendidikan namun masih sering dijadikan faktor pelengkap. Teks tersebut juga membahas mengenai kondisi, karakteristik, dan dimensi perencanaan pendidikan secara lebih rinci."
Proses perencanaan pendidikan meliputi pengumpulan dan pengolahan data, analisis dan diagnosis masalah, penetapan kebijakan dan sasaran, perumusan alternatif strategi, penetapan rencana beserta anggarannya, pelaksanaan rencana, serta evaluasi untuk mengetahui capaian dan perbaikan berikutnya.
RESA SAFRIDA (143111139/5E/PAI)
Tugas Manajemen Pembiayaan Pendidikan
Dosen Pengampu Yayan Andrian
PROSEDUR PERENCANAAN, PENGELOLAAN, DAN PENGAWASAN ANGGARAN DI LPI
Ringkasan Materi dan Transparansi
Sumber:
Ginandjar Kartasasmita, 1997, “Administrasi Pembangunan: Perkembangan Pemikiran dan Praktiknya di Indonesia”, LP3ES.
03 kondisi dan karakteristik perencanaan pendidikanErta Erta
Teks tersebut membahas tentang kondisi, karakteristik, dan dimensi perencanaan pendidikan. Secara umum, perencanaan pendidikan merupakan faktor penting untuk mencapai tujuan pendidikan namun masih sering dijadikan faktor pelengkap. Teks tersebut juga membahas mengenai kondisi, karakteristik, dan dimensi perencanaan pendidikan secara lebih rinci."
Proses perencanaan pendidikan meliputi pengumpulan dan pengolahan data, analisis dan diagnosis masalah, penetapan kebijakan dan sasaran, perumusan alternatif strategi, penetapan rencana beserta anggarannya, pelaksanaan rencana, serta evaluasi untuk mengetahui capaian dan perbaikan berikutnya.
RESA SAFRIDA (143111139/5E/PAI)
Tugas Manajemen Pembiayaan Pendidikan
Dosen Pengampu Yayan Andrian
PROSEDUR PERENCANAAN, PENGELOLAAN, DAN PENGAWASAN ANGGARAN DI LPI
Ringkasan Materi dan Transparansi
Sumber:
Ginandjar Kartasasmita, 1997, “Administrasi Pembangunan: Perkembangan Pemikiran dan Praktiknya di Indonesia”, LP3ES.
Pertemuan ke 4 hubungan dalam organisasi kerjaDhini Anden
Dokumen tersebut membahas tentang hubungan dalam organisasi kerja, meliputi pengorganisasian, struktur organisasi, koordinasi, wewenang, delegasi, dan penyusunan personalia. Beberapa poin penting yang dijelaskan adalah proses penyusunan anggota dalam struktur organisasi untuk mencapai tujuan, bentuk-bentuk organisasi seperti garis dan fungsional, serta tujuan dari koordinasi, delegasi, dan penyusunan personalia
Makalah administrasi negara ini akan sangat penting bagi kita selaku pelajar guna menambah wawasan kita sebagai pelajar yang luar biasa yang selalu ingin tahu dan berkreasi
Dokumen tersebut membahas permasalahan pendidikan di Indonesia dan solusinya. Permasalahan utama adalah sistem pendidikan yang menghasilkan siswa sebagai objek belajar tanpa kritis, selain itu terdapat masalah sarana, guru, biaya dan prestasi. Solusinya adalah perbaikan sistemik dan teknis seperti peningkatan sarana, kesejahteraan guru, serta kualitas proses belajar mengajar.
Dokumen tersebut membahas berbagai kategorisasi perencanaan pendidikan, diantaranya:
1. Perencanaan makro, meso, dan mikro yang membedakan lingkup dan skalanya.
2. Perencanaan kuantitatif dan kualitatif yang membedakan target yang ingin dicapai.
3. Berdasarkan kewenangan, sektor, wilayah, jangka waktu, dan tingkat pelaksanaannya.
Pendekatan integratif dianggap paling lengkap karena mengintegrasikan pendekatan kebutuhan sosial, ketenagakerjaan, dan keefektifan biaya secara sinergis. Metode Delphi dan diagram batang digunakan untuk merencanakan pendidikan secara partisipatif dan mengatur kegiatannya.
Pengelolaan kurikulum sekolah merupakan tugas dari mata kuliah pengelolaan pendidikan .
tugas ini adalah mewawancarai salah satu sekolah dan kemudian mengaitkan dengan undang undang dan kuikulum yang ada
Monitoring dan Evaluasi Perencanaan PembangunanDadang Solihin
Sistem evaluasi yang baru diharapkan mewujudkan integrasi dan saling keterkaitan yang bersinergi dan mempengaruhi antara hasil evaluasi yang satu dengan yang lainnya
KONSEP DASAR ADMINISTRASI, KANTOR, DAN ADMINISTRASI PERKANTORANNuiiul Muurz
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar administrasi, kantor, dan administrasi perkantoran. Terdapat pengertian administrasi sebagai serangkaian kegiatan mulai dari mencatat, mengolah, sampai menyalurkan kembali yang dilakukan secara sistematis. Kantor didefinisikan sebagai gedung atau tempat yang digunakan oleh sekelompok orang dalam satu organisasi untuk melaksanakan administrasi. Sedangkan administrasi perkantoran adalah proses
Ppt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikanlinda_rosalina
Dokumen tersebut membahas pengelolaan tenaga pendidik dan kependidikan, meliputi definisi, tujuan, tugas dan fungsi, kewajiban dan hak, jenis-jenis, serta dimensi pengelolaan yang mencakup perencanaan, perekrutan, penetapan calon, pembinaan, penilaian, kompensasi, dan pemberhentian tenaga pendidik dan kependidikan.
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan dan pengadaan sarana dan prasarana pendidikan di sekolah. Perencanaan meliputi analisis kebutuhan, penentuan jenis sarana dan prasarana, anggaran, dan prosedur pengadaan. Pengadaan dilakukan berdasarkan hasil perencanaan dan dapat dilakukan dengan pembelian, hibah, sewa, atau perbaikan. Prosedur pengadaan mengacu pada peraturan dan meliputi pengajuan
This Class Material was presented in First Junior Planner Course at Lembaga Penyelidikan dan Ekonomi Masyarakat (LPEM) Faculty of Economics University of Indonesia, 18th July 2009.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan administrasi pendidikan, meliputi pengertian, sejarah, karakteristik, prinsip, jenis, manfaat, tahapan, dan pendekatan perencanaan pendidikan.
2. Secara historis, perencanaan pendidikan telah ada sejak zaman kuno, dengan contoh-contoh perencanaan pendidikan di Yunani Kuno, Cina, dan Peru kuno.
3
Pertemuan ke 4 hubungan dalam organisasi kerjaDhini Anden
Dokumen tersebut membahas tentang hubungan dalam organisasi kerja, meliputi pengorganisasian, struktur organisasi, koordinasi, wewenang, delegasi, dan penyusunan personalia. Beberapa poin penting yang dijelaskan adalah proses penyusunan anggota dalam struktur organisasi untuk mencapai tujuan, bentuk-bentuk organisasi seperti garis dan fungsional, serta tujuan dari koordinasi, delegasi, dan penyusunan personalia
Makalah administrasi negara ini akan sangat penting bagi kita selaku pelajar guna menambah wawasan kita sebagai pelajar yang luar biasa yang selalu ingin tahu dan berkreasi
Dokumen tersebut membahas permasalahan pendidikan di Indonesia dan solusinya. Permasalahan utama adalah sistem pendidikan yang menghasilkan siswa sebagai objek belajar tanpa kritis, selain itu terdapat masalah sarana, guru, biaya dan prestasi. Solusinya adalah perbaikan sistemik dan teknis seperti peningkatan sarana, kesejahteraan guru, serta kualitas proses belajar mengajar.
Dokumen tersebut membahas berbagai kategorisasi perencanaan pendidikan, diantaranya:
1. Perencanaan makro, meso, dan mikro yang membedakan lingkup dan skalanya.
2. Perencanaan kuantitatif dan kualitatif yang membedakan target yang ingin dicapai.
3. Berdasarkan kewenangan, sektor, wilayah, jangka waktu, dan tingkat pelaksanaannya.
Pendekatan integratif dianggap paling lengkap karena mengintegrasikan pendekatan kebutuhan sosial, ketenagakerjaan, dan keefektifan biaya secara sinergis. Metode Delphi dan diagram batang digunakan untuk merencanakan pendidikan secara partisipatif dan mengatur kegiatannya.
Pengelolaan kurikulum sekolah merupakan tugas dari mata kuliah pengelolaan pendidikan .
tugas ini adalah mewawancarai salah satu sekolah dan kemudian mengaitkan dengan undang undang dan kuikulum yang ada
Monitoring dan Evaluasi Perencanaan PembangunanDadang Solihin
Sistem evaluasi yang baru diharapkan mewujudkan integrasi dan saling keterkaitan yang bersinergi dan mempengaruhi antara hasil evaluasi yang satu dengan yang lainnya
KONSEP DASAR ADMINISTRASI, KANTOR, DAN ADMINISTRASI PERKANTORANNuiiul Muurz
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar administrasi, kantor, dan administrasi perkantoran. Terdapat pengertian administrasi sebagai serangkaian kegiatan mulai dari mencatat, mengolah, sampai menyalurkan kembali yang dilakukan secara sistematis. Kantor didefinisikan sebagai gedung atau tempat yang digunakan oleh sekelompok orang dalam satu organisasi untuk melaksanakan administrasi. Sedangkan administrasi perkantoran adalah proses
Ppt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikanlinda_rosalina
Dokumen tersebut membahas pengelolaan tenaga pendidik dan kependidikan, meliputi definisi, tujuan, tugas dan fungsi, kewajiban dan hak, jenis-jenis, serta dimensi pengelolaan yang mencakup perencanaan, perekrutan, penetapan calon, pembinaan, penilaian, kompensasi, dan pemberhentian tenaga pendidik dan kependidikan.
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan dan pengadaan sarana dan prasarana pendidikan di sekolah. Perencanaan meliputi analisis kebutuhan, penentuan jenis sarana dan prasarana, anggaran, dan prosedur pengadaan. Pengadaan dilakukan berdasarkan hasil perencanaan dan dapat dilakukan dengan pembelian, hibah, sewa, atau perbaikan. Prosedur pengadaan mengacu pada peraturan dan meliputi pengajuan
This Class Material was presented in First Junior Planner Course at Lembaga Penyelidikan dan Ekonomi Masyarakat (LPEM) Faculty of Economics University of Indonesia, 18th July 2009.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan administrasi pendidikan, meliputi pengertian, sejarah, karakteristik, prinsip, jenis, manfaat, tahapan, dan pendekatan perencanaan pendidikan.
2. Secara historis, perencanaan pendidikan telah ada sejak zaman kuno, dengan contoh-contoh perencanaan pendidikan di Yunani Kuno, Cina, dan Peru kuno.
3
Dokumen tersebut membahas tentang kurikulum pendidikan di Malaysia. Ia menjelaskan bahwa sistem pendidikan Malaysia berdasarkan Falsafah Pendidikan Kebangsaan yang memberi tumpuan pada perkembangan emosi siswa secara menyeluruh. Dokumen ini juga membahas definisi kurikulum, falsafah pendidikan kurikulum, konsep sukatan pelajaran, dan sumber yang digunakan.
Makalah ini membahas tentang pembelajaran dan pengembangan kurikulum. Ia menjelaskan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum seperti relevansi, fleksibilitas, dan kontinuitas. Makalah ini juga membahas peran guru yang sangat penting dalam pengembangan kurikulum karena mereka berada di garis depan proses pembelajaran. Berbagai model pengembangan kurikulum juga dibahas seperti model Rogers dan model administratif.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian kurikulum pendidikan Islam, fungsi kurikulum pendidikan Islam, dan materi atau kurikulum pendidikan Islam. Kurikulum pendidikan Islam adalah pedoman yang digunakan oleh pendidik untuk membimbing peserta didik ke arah tujuan tertinggi pendidikan Islam melalui pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Fungsi kurikulum antara lain sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan dan sebagai
Kurikulum merupakan komponen penting dalam pendidikan yang memiliki peran strategis sebagai wadah transformasi nilai pendidikan suatu bangsa. Pengembangan kurikulum memerlukan dasar-dasar seperti filsafat, psikologi, sosial budaya, dan teknologi untuk menyesuaikan perubahan sosial. Tujuan pengembangan kurikulum adalah menyesuaikan pendidikan dengan perubahan sosial serta mengembangkan pengetahuan.
Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)firdian87
Dokumen tersebut membahas tentang administrasi pendidikan yang mencakup ruang lingkup administrasi siswa, personal, kurikulum, material, keuangan, dan pelayanan khusus serta peran manajemen dan supervisi dalam administrasi pendidikan."
Tugas administrasi pendidikan Vinsensia Welinfirdian87
Dokumen tersebut membahas tentang peran pemimpin dalam pendidikan dan ruang lingkup administrasi pendidikan yang meliputi administrasi kurikulum, personalia, siswa, sarana prasarana, keuangan, dan unit penunjang. Dokumen ini juga membahas tentang manajemen dan supervisi dalam administrasi pendidikan serta peran kepala sekolah sebagai administrator pendidikan.
Dokumen tersebut membahas tentang peran pemimpin dalam pendidikan dan ruang lingkup administrasi pendidikan yang meliputi administrasi kurikulum, personalia, siswa, sarana prasarana, keuangan, dan unit penunjang. Administrasi bertujuan meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses pendidikan guna mencapai tujuan pembelajaran.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, sejarah, fungsi, peran, perencanaan, dan pengembangan kurikulum. Secara ringkas, kurikulum adalah rencana pelajaran yang berfungsi untuk memengaruhi siswa agar belajar, dan perlu direncanakan berdasarkan aspek filosofis, konten, manajemen pembelajaran, pelatihan guru, dan sistem pembelajaran. Pengembangan kurikulum juga memerlukan landasan filosofis,
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
2. PROSES PERENCANAAN PENDIDIKAN
Mendefinisikan Permasalahan Perencanaan
Pendidikan
A. Ruang Lingkup Pendidikan
Ditinjau dari ruang lingkupnya Pendidikan mempunyai cakupan bahasan ruang
lingkup yang sangat luas karena di dalamnya banyak aspek yang ikut terlibat, baik
langsung maupun tidak langsung. Ruang lingkup dalam pendidikan meliputi:
1. Perbuatan Mendidik. Yang dimaksud perbuatan mendidik ialah seluruh kegiatan,
tindakan, dan sikap pendidik sewaktu menghadapi anak didiknya.
2. Anak Didik Anak didik merupakan unsure terpenting dalam pendidikan. Hal ini
disebabkan karena semua upaya yang dilakukan adalah demi menggiring anak didik
ke arah yang lebih sempurna.
3. Dasar dan Tujuan Pendidikan yaitu landasan yang menjadi fundamen serta
sumber dari segala kegiatan pendidikan dalam hal ini dasar atau sumber pendidikan
yaitu ke arah mana anak didik itu akan dibawa.
4. Pendidik yaitu sebagai subjek yang melaksanakan pendidikan . Ini memiliki
peranan yang sangat penting, berhasil atau tidaknya proses pendidikan banyak
ditentukan oleh mereka.
5. Materi pendidikan yaitu bahan atau pengalaman-pengalaman belajar yang
disusun sedemikia rupa untuk disajikan kepadaanak didik.
6. Metode yaitu cara yang dilakukan oleh pendidik dalam menyampaikan materinya..
Metod tersebut mencakup cara pengelolaan, penyajian materi pendidikan agar
materi tersebut dapat dengan mudah diterima oleh anak didik.
7. Evaluasi Pendidikan. Cara-cara mengadakan evaluasi (penilaian) terhadap hasil
belajar anak didik. Evaluasi ini diadakan dengan tujuan untuk mengukur tingkat
keberhasilan belajar selama proses pembelajaran.
8. Alat-alat pendidikan yaitu semua alat yang digunakan selama melaksanakan
pendidikan aga tujuan pendidikan tercapai.
3. 9. Lingkungan Pendidikan, yang dimaksud dengan lingkungan pendidikan di sini
ialah keadaan-keadaan yang ikut berpengaruh dalam pelaksanaan serta hasil
pendidikan . Lingkungan pendidikan sangat besar pengaruhnya dalam membentuk
kepribadian anak didik, olehnya itu hendaklah diupayakan agar lingkungan belajar
senantiasa tercipta sehingga mendorong anak didik untuk lebih giat belajar.
Adapun rumusan batasan permasalahan pendidikan meliputi:
1. Kebutuhan akan perencanaan pendidikan, yang dapat ditinjau dari segi umum,
fisik, sosial, dan administrasi
2. Pengertian permasalahan perencanaan pendidikan, yang mencakup
karakteristik, dimensi, dan hambatan dalam perencanaan pendidikan
B. Pengkajian Sejarah Perencanaan Pendidikan
2500 tahun yang lalu perencanaan pendidikan itu sudah ada, dimana bangsa
sparta telah merencanakan pendidikan untuk merealisasikan tujuan militer, sosial
dan ekonomi mereka. Plato dalam bukunya “republik” menulis tentang : rencana
pendidikan yang dapat menjamin tersedianya tenaga kepemimpinan dan politik yang
dibutuhkan oleh athena. Cina dalam masa pemerintahan dinasti han dan peru pada
masa kejayaan, inca merencanakan pendidikan mereka untuk menjamin
kelangsungan hidup Negara masing-masing.
Timbulnya aliran libralisme di eropa pada akhir abad 18 dan 19 misalnya
menghasilkan berbagai usul yang dinamakan “rencana pendidikan”, dan “reformasi
mengajar” sebagai sarana untuk mengadakan reformasi sosial. Salah satu rencana
yang terkenal pada saat itu adalah rencana yang dibuat oleh diderot yang berjudul
“plan d’une universite pour le gouverment de russie” yang disiapkannya atas
permintaan ratu catherina II. Bangsa rusia 2/3 rakyatnya buta huruf pada saat
dibuatnya rencana 5 tahunan pertama yang dibuat 1923 menjadi salah satu Negara
yang pendidikannya sangat maju dalam waktu kurang dari 50 tahun.
Selain bersumber dari perkembangan besaran seperti yang dikemukakan di atas
perencanaan pendidikan modern juga bersumber dari kegiatan yang bersifat rutin
seperti perencanaan pada suatu daerah tentang berapa banyak siswa/mhs yang
akan ditampung dalam satu lembaga pendidikan, berupa banyak ruangan, guru,
bangku, buku, dan sebagainya yang diperlukan pada tahun berikutnya dan
perencanaan rutin lainnya yang dilakukan oleh para administrator pendidikan.
Pada tahap awal perkembangannya perencanaan pendidikan mempunyai ciri- ciri
sebagai berikut:
1. Merupakan rencana jangka pendek yang pragmentaris, dan tidak terintegrasi
lebih-lebih kalau dilihat dari kebutuhan masyarakat.
4. 2. Tidak berasifat dinamik dan fleksibel.
Ciri-ciri tersebut di atas sebetulnya merupakan suatu kelemahan, usaha untuk
mengatasinya adalah menyusun dan menefrapkan perencanaan pendidikan
modern.
Di indonesia contoh sejarah perkembangan perencanaan pendidikan adalah sejak
dituangkannya konsep pendidikan di dalam uud 1945, banyak lahir undang-undang
dan peraturan pemerintah tentang pendidikan
C. Perbedaan antara Kenyataan dan Harapan dalam Perencanaan Pendidikan
Secara filosofis, perencanaan pendidikan diharapkan dapat memberikan
dampak positif terhadap peningkatan pendapatan masyarakat, perubahan sikap
kerja, tumbuhnya sinergi dari berbagai lembaga, kemajemukan di antara
kepeningan individu, serta adanya berbagai penyelesaian terhadap masalah-
masalah kependudukan.
Sementara kenyataan yang dihadapi oleh perencana pendidikan adalah
kemandirian sekolah, rasio jumlah siswa dengan guru, letak fisik suatu sekolah, dsb.
Oleh karena itu penting bagi setiap perencana pendidikan untuk memberikan solusi
dalam mengatasi kesenjangan antara harapan dengan kenyataan yang ada dengan
cara berorientasi pada suatu sistem dengan memperhatikan prinsip- prinsip dalam
perencanaan pendidikan.
D. Sumber Daya dan Hambatannya dalam Perencanaan Pendidikan
1. Sumber daya dan hambatan yang terdapat pada individu, yang meliputi:
memelihara atau mempertahankan kehidupan, meningkatkan atau memperbaiki
kehidupan, dan menyempurnakan keinginan- keinginan bagi kepuasan.
2. Sumber daya dan hambatan yang terdapat pada institusi atau lembaga, yhang
meliputi: orientasi terhadap tempat, bekerja pada suatu periode tertentu, dan
keterlibatan kerja individu yang ada di dalamnya
E. Menentukan Elemen- Elemen dari Perencanaan Pendidikan
Dalam perencanaan pendidikan perlu disiapkan elemen- elemen yang dibutuhkan
sehingga dalam proses penerapannya dapat berjalan dengan baik.
Adapun elemen yang dibutuhkan sbb:
1.Pendidik dan Non PendidikPendidik ialah orang yang memikul tanggung jawab
untuk membimbing.
5. Pendidik berbeda dengan pengajar sebab pengajar berkewajiban untuk
menyampaikan materi pelajaran kepada murid, sedangkan pendidik tidak hanya
bertanggung jawab menyampaikan materi pengajaran, tetapi juga
membentukkepribadian anak didik. Non pendidik yang sering disebut sebagai
tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan
diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan. (UU No. 20 Tahun 2003
Pasal 1, BAB 1 Ketentuan Umum). Atau juga bisa diartikan merupakan tenaga yang
bertugas merencanakan dan melaksanakan administrasi, pengelolaan,
pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses
pendidikan pada satuan pendidikan. (UU No.20 THN 2003, PSL 39 (1)
2.Kurikulum (Materi Pendidikan)
Materi pendidikan yang sering juga disebut dengan istilah kurikulum karena
kurikulum menunjukkan makna pada materi yang disusun secara sistematika guna
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Lester D. Crow dan Alice Crow, yang
melakukan penelitian tentang hasil studi terhadap anak menyarankan hubungan
salah satu komponen pendidikan, yaitu kurikulum dengan anak didik adalah sebagai
berikut: Kurikulum hendaknya disesuaikan dengan keadaan perkembangan anak. Isi
kurikulum hendaknya mencakup keterampilan, pengetahuan, dan sikap yang dapat
digunakan anak dalam pengalamannya sekarang dan berguna untuk menghadapi
kebutuhannya pada masa yang akan datang. Anak hendaknya didorong untuk
belajar, karena kegiatannya sendiri dan tidak sekadar menerima pasif apa yang
dilakukan oleh guru. Materi yang dipelajari anak harus mengikuti minat dan
keinginan anak sesuai dengan taraf perkembangannya dan bukan menurut
keputusan orang dewasa tentang minat mereka.
3. Prasarana dan Sarana
Prasarana pendidikan adalah segala macam alat yang tidak secara langsung
digunakan dalam proses pendidikan sedangkan sarana pendidikan adalah segala
macam alat yang digunakan secara langsung dalam proses pendidikan. Prasarana
pendidikan dapat juga diartikan segala macam peralatan, kelengkapan, dan benda-
benda yang digunakan guru dan murid untuk memudahkan penyelenggaraan
pendidikan dan sarana pendidikan dapat juga diartikan segala macam peralatan
yang digunakan guru untuk memudahkan penyampaian materi pelajaran.
Perbedaan sarana pendidikan dan prasarana pendidikan adalah pada fungsi
masing-masing, yaitu sarana pendidikan untuk “memudahkan penyampaian
(mempelajari) materi pelajaran”, sedangkan prasarana pendidikan untuk
“memudahkan penyelenggaraan pendidikan”.
6. 3. Administrasi
Administrasi pendidikan adalah segenap kegiatan yang berkenaan dengan
penataan sumber, penggunaan, dan pertanggungjawaban dana pendidikan di
sekolah atau lembaga pendidikan. Kegiatan yang ada dalam administrasi
pembiayaan meliputi tiga hal, yaitu: penyusunan anggaran, pembukuan, dan
pemeriksaan.
5. Anggaran
Anggaran adalah biaya yang dipersiapkan dengan suatu rencana terperinci. Secara
lebih khusus dapat dikatakan bahwa anggaran adalah rencana yang disusun secara
terorganisasikan untuk menerima dan mengeluarkan dana bagi suatu periode
tertentu.
Analisis Permasalahan Perencanaan Pendidikan
A. Bidang dan sub Sistem
Dalam lingkungan pendidikan terdapat 4 sistem yang merupakan satu kesatuan
yang membentuk sistem pendidikan, yaitu:
1. Sistem aktifitas pendidikan, meliputi: perencanaan kurikulum, perencanaan
sumber daya, strategi program pembelajaran, interprogramming komunitas
sekolah, pelatihan guru, dan evaluasi
2. Sistem komunikasi pendidikan, meliputi: sistem pergerakan (movement)
pendidikan, sistem informasi pendidikan, dan sistem energy pendidikan
3. Sistem fasilitas pendidikan, yang bertujuan menyediakan lingkungan fisik yang
dapat mendukung tercapainya keberhasilan individu dalam proses pembelajaran
4. Sistem operasional pendidikan, yang meliputi: pelayanan perpustakaan,
penyediaan buku paket, konseling & bimbingan siswa, dst
B. Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan salah satu proses yang sangat penting dalam
menganalisis bidang permasalahan perencanaan pendidikan.
Dalam pengumpulan data yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Membuat pendekatan rencana pengumpulan data
7. 2. Membuat deskripsi informasi dan data
3. Menggunakan berbagai metode pengumpulan data
C. Tabulasi Data
Fungsi tabulasi data adalah:
1. Menyederhanakan masalah dalam berkomunikasi
2. Memudahkan dalam menganalisis data
3. Sarana membandingkan perkembangan pendidikan
4. Sarana memprediksi masa yang akan dating
5. Mempermudah sistimatika riset dan evaluasi
Adapun jenis- jenis tabulasi data terdiri dari 4 bagian:
1. Tabulasi data berdasarkan kondisi kependudukan
2. Tabulasi data berdasarkan kondisi lokasi tempat
3. Tabulasi data berdasarkan migrasi
4. Tabulasi data berdasarkan kondisi sistim ekonomi
D. Perkiraan Perencanaan
Langkah- langkah yang harus dilakukan dalam membuat perkiraan perencanaan
adalah sbb:
1. Membuat asumsi dasar (faktor kelahiran, kematian, rata- rata populasi migrasi,
bentuk pemerintahan, dsb) dan asumsi khusus (kondisi local)
2. Memperhatikan hubungan sebab akibat
3. Menetapkan perencanan berdasarkan waktu atau periode
4. Menggunakan metode teknik peramalan diantaranya: Metode Cohort Survival,
Metode Migration and Natural, Metode Least Square, dan Metode Matrix
8. Mengkonsepsikan dan Merancang Rencana
A. Mengidentifikasi Kecenderungan Umum
Kecenderungan umum yang perlu diidentifikasi adalah:
1. Menentukan latar belakang
2. Pola dan kecenderungan umum pada manusia
3. Pola dan kecenderungan yang menonjol pada tempat
4. Pengaruh fisik
5. Kewilayahan tempat
6. Peran persepsi
7. Pola dan kecenderungan umum pada pergerakan
8. Pola dan kecenderungan umum pada ekonomi
9. Pola dan kecenderungan yang menonjol pada aktivitas
10. Beberapa kecenderungan perencanaan pendidikan
B. Menentukan tujuan dan Sasaran
Tujuan adalah hasil yang ingin dicapai dari adanya disain perencanaan melalui sebuah
tindakan yang menentukan seluruh pelaksanaan.
Adapun sasaran adalahperwujudan dari tujuan dan merupakan pernyataan yang
memungkinkan dari segi pengukuran maupun pencapaiannya.
Faktor- faktor yang mempengaruhi sasaran adalah:
1. Ketersediaan sumber daya pendidikan
2. Adanya komitmen yang disepakati
3. Adanya kebutuhan operasi internal
4. Adanya trend dan kejadian eksternal
5. Adanya berbagai kebutuhan
9. C. Mendesain Perencanaan
Desain perencanaan adalah salah satu aspek dalam sebuah proses pengembangan
program atau aktivitas.
Dalam mendesain perencanaan yang harus diperhatikan adalah:
1. Konsep triangular dalam merancang rencana, yang meliputi: idea tau imajinasi,
pemahaman terhadap karakter dan kebutuhan manusia, dan pemahaman terhadap
hokum alam
2. Pengaruh yang timbul terhadap perancangan rencana, meliputi: pengaruh budaya,
politik, lingkungan, waktu, dan interaksi sosial
3. Proses perancangan, yang meliputi 4 aktivitas penting yaitu:mendifinisikan masalah,
menganalisis variable yang relevan, mensintesis variable tersebut, dan
memodofikasi sampai bentuk final yang disepakati
Evaluasi Rencana
A. Perencanaan melalui Simulasi
Simulasi diartikan sebagai teknik menirukan atau memperagakan kegiatan berbagai
macam proses atau fasilitas yang ada di dunia nyata. Fasilitas atau proses tersebut
disebut dengan sistem, yang mana didalam keilmuan digunakan untuk membuat
asumsi-asumsi bagaimana sistem tersebut bekerja.
Dalam simulasi sebuah perencanaan terdapat 3 model utama yang dapat digunakan,
yaitu:
1. Model perubahan berkelanjutan (continuously changing model), yaitu sebuah
model dimana semua variabelnya berubah secara terus- menerus dalam waktu
2. Model periode tertentu (fixed period model), yaitu sebuah model di mana waktu
dipisahkan ke dalam serangkaian periode yang terbatas dan variabelnya
diperbolehkan berunah di akhir periode
3. Model peristiwa terpisah- pisah (discrete event model) yaitu suatu model dimana
variable kuantitasnya yang menampilkan keadaan hanya pada batas waktu tertentu
10. Dalam mensimulasikan sebuah perencanaan terdapat beberapa hal yang harus
menjadi pertimbangan, yaitu:
1. Tingkat agregasi, pada level apa data perencanaan akan dipasang
2. Perlakuan terhadap waktu, suatu model dimulai pada satu waktu dan diteruskan ke
suatu waktu yang lain
3. Dampak- dampak perubahan, untuk merevisi susunan persediaan secara berkala
4. Pengoperasian model, yang mencakup model verbal, model fisik, model grafik, dan
model matematis
5. Penggunaan variable, untuk menafsirkan sebuah kelompok data yang khusus atau
data yang dapat dipercaya
6. Menentukan parameter, dimana pengukuran hubungan- hubungan adalah sebuah
cabang yang dikembangkan dalam statistik
Di dalam simulasi digunakan beberapa model pendekatan yang disesuaikan dengan
kebutuhan. Model pendekatan yang digunakan adalah:
1. Model simulasi untuk dimensi orang-orang, diantaranya: computer city model, Delphi
model, metropolis model, dan allocation model
2. Model simulasi untuk tempat- tempat, yaitu: iconic model, graphic notation model,
photographic matric model
3. Model simulasi untuk pergerakan- pergerakan, yaitu: transportation model dan
interving opportunities model
4. Model simulasi yang digunakan dalam ekonomi, salah satunya yang dikembangkan
oleh Jay W. Forrester dengan menggunakan metode dinamika industry
5. Model simulasi untukkegiatan-kegiatan. Salah satu model yang dipakai adalah
model kesempatan (opportunities model) dimana distribusi menjadi penilaian dari
beberapa alternative kesempatan
B. Evaluasi perencanaan
Hakikat dan pengertian evaluasi
Evaluasi memiliki pengertian yang berbeda-menurut para ahli, yaitu :
a. Menurut Edwind Wandt dan Gerald W. Brown (1977), evaluation refer to the act or
process to determining the value of something. Dari definisi tersebut, maka istilah
11. evaluasi ini menunjuk kepada atau mengandung pengertian: suatu tindakan atau suatu
proses untuk menentukan nilai dari sesuatu (Sudijono, 2011: 1)
b. Menurut Stufflebeam dkk (1971), evaluasi merupakan proses menggambarkan,
memperoleh, dan menyajikan informasi yang berguna untuk menilai alternatif
keputusan (Daryanto, 2008: 2)
c. Menurut Ralph Tailor (1950), evaluasi merupakan sebuah proses pengumpulan data
untuk menentukan sejauh mana, dalam hal apa, dan bagian mana tujuan pendidikan
sudah tercapai (Arikunto, 2010: 3)
d. Menurut Suharsimi Arikunto (2004: 1), evaluasi adalah kegiatan untuk
mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi
tersebut digunakan untuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil
keputusan. Fungsi utama evaluasi dalam hal ini adalah menyediakan informasi-
informasi yang berguna bagi pihak decision maker untuk menentukan kebijakan yang
akan diambil berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan.
Dari beberapa pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa evaluasi merupakan
sebuah proses yang dilakukan oleh seseorang (evaluator) untuk mengetahui sejauh
mana keberhasilan suatu program telah tercapai yang dilakukan secara
berkesinambungan.
Beberapa teknik yang digunakan untuk evaluasi adalah:
1. Matriks yang dipilih (preference)
2. Pemetaan peringkat
3. Pembobotan sejumlah besar sasaran
4. Skala penilaian ordinal
5. Matriks evaluasi
6. Metode pemeringkatan dan pembobotan
C. Pemilihan Perencanaan
Dalam membuat perencanaan kita biasanya dihadapkan pada beberapa pilihan. Dalam
sebuah organisasi biasanya ketika akan membuat sebuah kegiatan maka dibuatlah
beberapa rencana, seperti Plan A, Plan B, plan C dst.
Perencanaan yang baik tentu harus memperhatikan hal-hal berikut:
1. Perencanaan fisik. Dalam perencanaan fisik harus mempertimbangkan beberapa
prinsip yaitu: prinsip keterbelakangan budaya, prinsip kesederhanan, prinsip
kesatuan, prinsip modifikasi yang rasional, prinsip penyesuaian kepuasan yang
konstan, prinsip multiple compatible use, dan prinsip fleksibilitas yang konsisten
2. Perencanaan sosial. Hal ini berkaitan dengan lingkungan sosial dan fisik dimana
sistem sosial itu berjalan.
12. 3. Perencanaan pendidikan komprehensif, dimana perencana melibatkan semua
segmen dari sumber daya fisik masyarakat dan sumber daya manusia yang
dialokasikan pada pada waktu dan ruang tertentu serta dilakukan untuk dapat
memberikan benefiditas yang berlebih.
Menentukan Rencana
A. Perumusan Masalah
kedudukan perumusan atau formulasi masalah penelitian merupakan suatu langkah
awal yang menentukan keberhasilan langkah-langkah selanjutnya. Jika seorang
perencana pendidikan berhasil merumuskan masalah penelitian dengan baik dan
benar, berarti ia telah melampaui separuh jalan. Dengan rumusan masalah yang jelas
dan tajam, maka perencana akan mampu meletakkan dasar teori dan atau kerangka
konseptual pemecahan masalah, hipotesis tindakan akan dapat dirumuskan karena
berdasarkan rumusan masalah dapat diidentifikasi dan ditetapkan alternatif solusinya
atau tindakan tepat yang perlu dilakukan. Demikian pula data apa yang harus
dikumpulkan untuk mengkaji atau sebagai bahan refleksi atas tindakan yang telah dan
sedang dilakukan untuk memperbaiki, meningkatkan dan melakukan perubahan ke
arah yang lebih baik sesuai dengan apa yang diharapkannya dalam perencanaan
pendidikan.
Adapun perumusan masalah berkaitan dengan perencanan pendidikan berkaitan
dengan 2 hal:
1. Tugas masyarakat dan pendidikan dewasa ini. Dalam sistem yang terpadu, sumber
daya masyarakat dapat memberikan manfaat ganda.
Pertama, semakin banyak keterlibatan siswa dalam lingkungan sosialnya maka
semakin tinggi dan besar pemahaman dan minatnya terhadap lingkungannya
tersebut.
Kedua, terciptanya lingkungan yang membangkitkan partisipasi siswa dan yang
menekankan relevansi, maka sistem pendidikan akan memiliki pengaruh terhadap
masyarakat
2. Jenis-jenis perencanaan pendidikan, meliputi:
a. Perencanaan pendidikan adaptif, berkaitan dengan pemecahan masalah
b. Perencanaan pendidikan kontingensi, berkaitan dengan meminimalisir kondisi
negative yang timbul
13. c. Perencanaan pendidikan kompulsif, berkaitan dengan apa yang seharusnya
dilakukan
d. Perencanaan pendidikan manipulatif, berkaitan dengan penggunaan berbagai
instrument untuk menghasilkan keuntungan
e. Perencanaan pendidikan indikatif, berkaitan dengan pemberian informasi kepada
individu sehingga dapat mengambil tindakan yang tepat
f. Perencanaan pendidikan bertahap, berkaitan dengan langkah-langkah antisipatif
sehingga dapat diambil tindakan yang komprehensif
g. Perencanaan pendidikan otonomi, berkaitan dengan perencanaan yang
dilakukan oleh diri sendiri
h. Perencanaan pendidikan amelioratif, berkaitan dengan pemulihan ke kondisi
semula
i. Perencanaan pendidikan normatif, berkaitan dengan perencanaan jangka
panjang dan bersifat umum
j. Perencanaan pendidikan fungsional, berkaitan dengan perencanaan yang
sifatnya tersegmentasi dan berfungsi sebagai pelengkap dari perencanaan total
B. Laporan Hasil
Laporan hasil dari perencanaan yang dibuat disajikan dalam bentuk statistik dan
pemetaan data yang diperlukan untuk memahami berbagai masalah yang sifatnya
kompleks.
Laporan hasil tersebut menyajikan:
1. Kontribusi perencanaan penggunaan tanah (RUTR/ RTRW)
2. Satu kemungkinan skema klasifikasi
3. Satu model perencanaan kegiatan pendidikan
Implementasi Rencana
A. Persiapan Program
Persiapan program bertujuan agar :
1. Pembagian sumber daya terselesaikan dengan baik
14. 2. Kebijakan- kebijakan umum untuk implementasi rencana dapat diformulasikan
dengan sistimatis
3. Terbentuknya pemahaman yang menyeluruh dan bukan esoteric dari
masyarakat akademisi, pengambil keputusan politik, dan praktisi pendidikan
Adapun norma- norma yang perlu diperhatikan dalam penyiapan program adalah:
1. Program yang dibuat harus menjadi satu kesatuan yang menyeluruh dari suatu
proses manajemen pengambilan keputusan dan implementasi
2. Institusi/ organisasi dan perencanaannya harus memperoleh dukungan dari
pengambil keputusan dalam mengimplementasikan program
3. Tokoh pengambil keputusan dibolehkan untuk berpartisipasi dalam menyusun
program
4. Secara bersama, institusi dan tokoh pengambil keputusan mengontrol
implementasi program
Beberapa butir pertimbangan dalam penyiapan program adalah:
a. Mobilitas sosial penduduk
b. Adanya kebutuhan masyarakat urban
c. Pengetahuan yang berkaitan dengan politik pendidikan
d. Penentuan prioritas pendidikan yang tidak selalu dilakukan dengan cara analisis
sistimatis
e. Analisis kritis implementasi program
f. Pemerataan pendidikan sampai ke desa- desa
g. Kemanfaatan program yang juga dirasakan oleh institusi non kependidikan
B. Persetujuan perencanaan
Persetujuan perencanaan diperlukan sebagai kerangka hukum dalam mengembangkan
program- program pendidikan secara komprehensif.
Yang dapat dijadikan landasan hukum dalam persetujuan perencanaan adalah:
15. a. Dasar- dasar (undang- undang) yang dihasilkan oleh legislative, dalam hal ini
berkaitan dengan kekuasaan menarik pajak, kekuasaan atas penggunaan hak-
hak pemerintah, dan kekuasaan kebijakan
b. Konstitusi tidak permanen, yang berkaitan dengan perencanaan pendidikan yang
komprehensif
C. Pengaturan unit-unit operasional
Dalam sebuah institusi pendidikan terdapat unit- unit operasional yang saling
mendukung dalam mencapai hasil yang telah ditentukan. Unit- unit tersebut tidak berdiri
sendiri. Oleh karena itu yang harus dilakukan terhadap unit- unit operasional dalam
perencanaan pendidikan adalah:
a. Pengorganisasian unit- unit operasional
Dalam mengorganisasikan unit- unit operasional, perencana pendidikan harus
memiliki keterampilan metodologis untuk bisa memahami seluruh kepentingan
pendidikan dengan menggunakan criteria yang obyektif dan rasional.
b. Kerjasama dalam pelaksanaan rencana pendidikan
Kerjasama adalah suatu usaha antara orang perorangan atau kelompok manusia
diantara kedua belah pihak untuk tujuan bersama sehingga mendapatkan hasil
yang lebih cepat dan lebih baik.
Dalam perencanaan pendidikan, bentuk- bentuk kerjasama meliputi:
1. Kerjasama antar orang, dimana di dalamnya terdapat siswa, guru, kepala sekolah,
dan administrator beserta seluruh kegiatannya
2. Kerjasama berkaitan dengan tempat, meliputi: lokasi, topografi, iklim, struktur,
sarana, perlengkapan, dsb.
3. Kerjasama berkaitan dengan perubahan atau gerakan, dimana kerjasama ini
berfungsi untuk mengurangi perpecahan ataupum miskoordinasi antar unit- unit
4. Kerjasama berkaitan dengan ekonomi, berkaitan dengan implementasi
perencanaan yang membutuhkan pendapatan dan pengeluaran
5. Kerjasama berkaitan dengan aktivitas, dimana masing- masing sumber daya
memiliki kewajiban untuk menjalankan aktivitas sesuai dengan kewenangan yang
mereka miliki untuk mencapai tujuan
16. c. Mengkoordinasikan pelaksanaan rencana pendidikan
Menurut Suganda (1988), koordinasi adalah penyatuan gerak seluruh potensi
dan unit organisasi atau organisasi yang berbeda fungsi agar secara benar
mengarah pada sasaran yang sama. Koordinasi bertujuan terciptanya efisiensi
pelaksanaan atau pencapaian sasaran. Untuk mencapai hasil kerja yang efektif,
maka setiap kegiatan manusia harus benar-benar terkoordinasikan.
Beberapa prinsip yang perlu diterapkan dalam menciptakan koordinasi adalah:
1. Adanya kesepakatan dan kesatuan pengertian mengenai sasaran yang harus
dicapai sebagai arah kegiatan bersama
2. Adanya kesepakatan mengenai kegiatan atau tindakan yang harus dilakukan
oleh berbagai fihak, termasuk target dan jadwalnya
3. Adanya ketaatan atau loyalitas setiap fihak terhadap bagian tugas masing-
masing serta jadwal yang telah ditetapkan
4. Adanya saling tukar informasi antara semua fihak yang bekerja sama
mengenai kegiatan dan hasilnya pada suatu saat tertentu, termasuk masalah
yang dihadapi
5. Adanya saling menghormati terhadap wewenang fungsional berbagai fihak
sehingga tercipta semangat untuk saling bantu
d. Pengendalian rencana pendidikan
Fungsi pengendalian adalah memudahkan perencana pendidikan untuk
menentukan apa yang harus dicapai dan kemudian membuat perencanaan yang
komprehensif dan strategi yang tepat yang dapat digunakan dalam banyak
kondisi
Bentuk pengendalian dapat dilakukan dengan cara observasi ataupun monitoring
yang dilakukan secara terus- menerus, meliputi: pengumpulan data statistik
secara teratur, perbaikan metode peramalan, review dan revisi tujuan
pendidikan, serta analisis output pendidikan
Evaluasi implementasi dan umpan balik
A. Monitoring dan Evaluasi
Tujuan Monev
Monitoring bertujuan mendapatkan umpan balik bagi kebutuhan program
yang sedang berjalan, dengan mengetahui kebutuhan ini pelaksanaan program
akan segera mempersiapkan kebutuhan tersebut. Kebutuhan bisa berupa biaya,
waktu, personel, dan alat. Pelaksanaan program akan mengetahui berapa biaya
yang dibutuhkan, berapa lama waktu yang tersedia untuk kegiatan tersebut.
Dengan demikian akan diketahui pula berapa jumlah tenaga yang dibutuhkan,
17. serta alat apa yang harus disediakan untuk melaksanakan program tersebut.
Evaluasi bertujuan memperoleh informasi yang tepat sebagai bahan
pertimbangan untuk mengambil keputusan tentang perencanaan program, keputusan
tentang komponen input pada program, implementasi program yang mengarah kepada
kegiatan dan keputusan tentang output menyangkut hasil dan dampak dari program
kegiatan.
Secara lebih terperinci monitoring bertujuan untuk:
1. Mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan;
2. Memberikan masukan tentang kebutuhan dalam melaksanakan program;
3. Mendapatkan gambaran ketercapaian tujuan setelah adanya kegiatan;
4. Memberikan informasi tentang metode yang tepat untuk melaksanakan kegiatan;
5. Mendapatkan informasi tentang adanya kesulitan-kesulitan dan hambatan-hambatan
selama kegiatan;
6. Memberikan umpan balik bagi sistem penilaian program;
7. Memberikan pernyataan yang bersifat penandaan berupa fakta dan nilai.
Fungsi Monev
Proses pengambilan keputusan berjalan atau berhentinya/perubahan sebuah atau
beberapa program yang berkaitan dilakukan melalui proses evaluasi.
Fungsi Pengawasan dalam kerangka kegiatan monitoring dan evaluasi terutama
kaitannya dengan kegiatan para pimpinan dalam tugas dan tanggungjawabnya adalah
sebagai berikut:
a. Mempertebal rasa tanggung jawab terhadap pejabat yang diserahi tugas dan
wewenang dalam pelaksanaan pekerjaan.
b. Membidik para pejabat agar mereka melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan
prosedur yang telah ditentukan.
c. Untuk mencegah terjadinya penyimpangan, kelainan dan kelemahan agar tidak
terjadi kerugian yang tidak diinginkan.
d. Untuk memperbaiki kesalahan dan penyelewengan agar pelaksanaan pekerjaan
tidak mengalami hambatan dan pemborosan-pemborosan.
Evaluasi menurut Moh. Rifai (1986) sebagai kegiatan yang tidak bisa dipisahkan dari
kegiatan monitoring memiliki fungsi sebagai berikut:
a. Evaluasi sebagai pengukur kemajuan
b. Evaluasi sebagai alat perencanaan
c. Evaluasi sebagai alat perbaikan
Dengan uraian di atas maka dapat dijelaskan bahwa fungsi monitoring yang pokok
adalah: mengukur hasil yang sudah dicapai dalam melaksanakan program dengan alat
ukur rencana yang sudah dibuat dan disepakati; menganalisa semua hasil pemantauan
(monitoring) untuk dijadikan bahan dalam mempertimbangkan keputusan serta usaha
perbaikan dan penyempurnaan.
18. Prinsip- prinsip Monev
Hal yang paling prinsipil dalam pelaksanaan monitoring dan evaluasi adalah acuan
yang disepakati dan diberlakukan, selanjutnya sustainability kegiatannya harus terjaga,
dalam pelaksanaannya objektivitas sangat diperhatikan dan orientasi utamanya adalah
pada tujuan program itu sendiri.
Adapun prinsip-prinsip monitoring sebagai berikut:
1. Monitoring harus dilakukan secara terus-menerus
2. Monitoring harus menjadi umpan terhadap perbaikan kegiatan program organisasi
3. Monitoring harus memberi manfaat baik terhadap organisasi maupun terhadap
pengguna produk atau layanan.
4. Monitoring harus dapat memotifasi staf dan sumber daya lainnya untuk berprestasi
5. Monitoring harus berorientasi pada peraturan yang berlaku
6. Monitoring harus obyektif
7. Monitoring harus berorientasi pada tujuan program
Adapun mengenai prinsip-prinsip evaluasi, Nanang Fattah (1996) mengemukakan ada
6 prinsip, yaitu:
1. Prinsip berkesinambungan, artinya dilakukan secara berlanjut
2. Prinsip menyeluruh, artinya keseluruhan aspek dan komponen program harus
dievaluasi
3. Prinsip obyektif, artinya pelaksanaannya bebas dari kepentingan pribadi
4. Prinsip sahih, yaitu mengandung konsistensi yang benar-benar mengukur yang
seharusnya diukur
5. Prinsip penggunaan kritis
6. Prinsip kegunaan atau manfaat
B. Menyesuaikan, mengubah, dan mendesain ulang
Beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan menyesuaikan, mengubah, dan
mendesain ulang perencanaan adalah:
1. Untuk apa perencanaan disusun?
2. Bagaimana perencanaan disusun?
3. Siapa yang menyusun rencana?
Pertanyaan- pertanyaan tersebut berkaitan erat dengan sifat perencanaan yang harus
elastis dan bisa beradaptasi terhadap perubahan.