More Related Content
What's hot
What's hot (20)
Similar to Manajemen kurikulum aisyah ulfa IAIN Surakarta
Similar to Manajemen kurikulum aisyah ulfa IAIN Surakarta (20)
Recently uploaded
Recently uploaded (20)
Manajemen kurikulum aisyah ulfa IAIN Surakarta
- 1. Manajemen Kurikulum Aisyah Ulfa Ambariyah BSA /2016
- 2. PENGERTIAN DAN SEJARAH KURIKULUM Secara etimologi kata kurikulum berasal dari bahasa Inggris curriculum yang memiliki arti rencana pelajaran. Kemudian kata kurikulum sendiri berasal dari kata curir yang memiliki arti pelari dan kata currere yang berarti tempat berpacu Menurut pendapat beberapa ahli Harold B. Alberty (1965) mengungkapkan kurikulum adalah sebagai semua kegiatan yang diberikan kepada siswa dibawah tanggung jawab sekolah. Saylor, Alexander, dan Lewis (1974) yaitu mereka menganggap bahwa kurikulum sebagai segala upaya sekolah untuk memengaruhi siswa supaya belajar, baik dalam ruangan kelas, halaman sekolah, maupun diluar sekolah. Smith yang memandang kurikulum sebagai perangkat dan upaya pendidikan yang bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan hidup bermasyarakat.
- 3. Fungsi Kurikulum Bagi Guru / Pengajar Bagi Siswa Bagi Orangtua / Wali Siswa
- 4. 6 Fungsi Kurikulum Bagi Siswa sebagai Subjek Didik Fungsi Penyesuaian Yaitu bahwa kurikulum dapat mengarahkan peserta didik memiliki sifat yang mampu menyesuaikan dirinya dengan lingkungan sekitarnya. Fungsi Integrasi Dalam fungsi ini, diharapkan peserta didik mampu menjadi pribadi yang mampu bersosial dengan masyarakat dengan baik. Fungsi Diferensiasi Menghargai perbedaan adalah sesuatu yang harus diterapkan dalam diri seorang peserta didik. Karena mereka akan bertemu dan bersosialisasi dengan banyak orang. Fungsi Persiapan Hal ini mencakup berbagai cara agar seorang siswa mampu untuk melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
- 5. Fungsi Pemilihan Yaitu dimana peserta didik bisa menentukan dan memilih program pendidikan yang ia inginkan sesuai dengan minat dan kemampuan dirinya. Fungsi Diagnostik Dalam sebuah kurikulum, ada tujuan dimana dapat membuat peserta didik mampu menganalisa kelebihan dan kekurangan dirinya, kemudian menerimanya. Dan juga diharapkan dapat mengembangkan potensi dan kelebihan dalam dirinya.
- 6. PERAN KURIKULUM Menurut Oemar Hamalik (1990) Peranan Konservatif Dalam peranan konservatif, kurikulum seharusnya mampu menjadi sarana bagi para peserta didik atau siswa agar mampu melestarikan dan menerapkan nilai sejarah dan budaya dalam semua aspek kehidupan, terutama pendidikan. Peranan Kreatif Kita tahu bahwa perkembangan zaman juga mempengaruhi perkembangan dalam banyak hal, begitu juga dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Maka diharapkan dengan adanya kurikulum mampu juga membimbing peserta didik untuk senantiasa mengembangkan kekreatifannya. Peranan Kritis dan Evaluatif kurikulum diharapkan mampu membuat terbukanya pikiran dalam menerima teknologi dan ilmu baru yang mungkin berbeda dengan nilai budaya dan sosial di masalalu.
- 7. Perencanaan kurikulum adalah perencanaan kesempatam-kesempatan belajar yang dimaksudkan untuk membina siswa ke arah perubahan tingkah laku yang diinginkan dan menilai sampai mana perubahan-perubahan terjadi pada diri siswa atau peserta didik. PERENCANAAN KURIKULUM 5 hal yang akan mempengaruhi perencanaan kurikulum: a. Filosopis b. Konten/materi c. Manajemen pembelajaran d. Pelatihan guru dan e. Sistem pembelajaran. Perencanaan kurikulum ini berfungsi sebagai pedoman yang di dalamnya terdapat petunjuk tentang jenis dan sumber individu yang diperlukan, media pembelajaran yang digunakan, tindakan yang perlu dilakukan, sumber biaya, tenaga, dan sarana, sistem monitoring dan evaluasi, peran unsur-unsur ketenagaan untuk mencapai tujuan manajemen lembaga pendidikan (Oemar Hamalik)
- 8. PENGEMBANGAN KURIKULUM Dalam UU Nomor 20Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional telah dijelaskan bahwa kurikulum baik pada tahap kurikulum sebagai ide, rencana, pengalaman, maupun hasil dalam pengembangannya harus mengacu dan memiliki landasan yang kuat dan kokoh, dengan tujuan agar kurikulum dapat berfungsi dan berperan sesuai dengan tuntutan pendidikan yang ingin dicapai dan dihasilkan.
- 9. Landasan Pokok Pengembangan Kurikulum Landasan filosofis, asumsi atau pendapat tentang hakikat manusia dan kehidupan dan ilmu pengetahuan yang menjadi landasan dalam mengembangkan kurikulum. Landasan psikologis, kurikulum dikembangkan berlandaskan sisi psikologis manusia, baik psikologis perkembangan maupun psikologis belajar Landasan sosial budaya, berasal dari asumsi sosiologis dan antropologis yang ada kemudian dijadikan sebagai landasan pengembangan kurikulum. Landasan ilmiah dan teknologi, pengembangan kurikulum juga dilihat dari hasil penelitian yang bersifat ilmiah dan sudah menggunakan kemajuan teknologi.