Ini adalah Tugas - 7 saya dari mata kuliah Interpersonal Skill - B Nama : Roja' Putri Cintani NIM : 4520210046 Mohon Maaf apa bila ada kesalahan, semoga bermanfaat
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya mendapatkan informasi secara efektif melalui wawancara, yang melibatkan pendefinisian tujuan, pengaturan interaksi sosial, dan teknik-teknik wawancara seperti merumuskan pertanyaan dan menyelidiki jawaban."
Questioning and the Information-Getting InterviewDeaFitraNingrum
Wawancara merupakan interaksi tatap muka antara pewawancara dan narasumber untuk memperoleh informasi. Wawancara dapat digunakan untuk memperoleh berbagai jenis informasi seperti deskripsi, evaluasi diagnostik, dan reaksi afektif. Namun, terdapat kesalahan dan bias yang dapat terjadi dalam wawancara akibat faktor psikologis seperti motivasi, sikap, emosi, dan karakteristik latar belakang.
Questioning and the Information Getting interview_utami Setyaningtyas_4520210071UtamiSetyaningtyas
Dokumen ini membahas tentang wawancara sebagai pertemuan sosial yang kompleks dimana karakteristik latar belakang, sikap, motivasi, dan perilaku pewawancara dan responden dapat mempengaruhi kualitas informasi yang dipertukarkan. Beberapa poin penting yang dibahas adalah potensi kesalahan dalam wawancara akibat bias, pentingnya keterampilan interpersonal pewawancara dalam mengatur topik, merumuskan pertanyaan, dan men
Bab ini membahas tentang wawancara sebagai pertemuan sosial yang kompleks dimana perilaku masing-masing pihak saling mempengaruhi. Beberapa poin penting yang dijelaskan adalah jenis-jenis wawancara, faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kualitas informasi yang diperoleh seperti karakteristik latar belakang, motivasi, sikap, dan emosionalitas. Bab ini juga menjelaskan pentingnya merumuskan pertanyaan den
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya mendapatkan informasi secara efektif melalui wawancara, yang melibatkan pendefinisian tujuan, pengaturan interaksi sosial, dan teknik-teknik wawancara seperti merumuskan pertanyaan dan menyelidiki jawaban."
Questioning and the Information-Getting InterviewDeaFitraNingrum
Wawancara merupakan interaksi tatap muka antara pewawancara dan narasumber untuk memperoleh informasi. Wawancara dapat digunakan untuk memperoleh berbagai jenis informasi seperti deskripsi, evaluasi diagnostik, dan reaksi afektif. Namun, terdapat kesalahan dan bias yang dapat terjadi dalam wawancara akibat faktor psikologis seperti motivasi, sikap, emosi, dan karakteristik latar belakang.
Questioning and the Information Getting interview_utami Setyaningtyas_4520210071UtamiSetyaningtyas
Dokumen ini membahas tentang wawancara sebagai pertemuan sosial yang kompleks dimana karakteristik latar belakang, sikap, motivasi, dan perilaku pewawancara dan responden dapat mempengaruhi kualitas informasi yang dipertukarkan. Beberapa poin penting yang dibahas adalah potensi kesalahan dalam wawancara akibat bias, pentingnya keterampilan interpersonal pewawancara dalam mengatur topik, merumuskan pertanyaan, dan men
Bab ini membahas tentang wawancara sebagai pertemuan sosial yang kompleks dimana perilaku masing-masing pihak saling mempengaruhi. Beberapa poin penting yang dijelaskan adalah jenis-jenis wawancara, faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kualitas informasi yang diperoleh seperti karakteristik latar belakang, motivasi, sikap, dan emosionalitas. Bab ini juga menjelaskan pentingnya merumuskan pertanyaan den
Tugas questioning and the information getting interview-dimas candra pratama_...DimasUnknown
Dokumen tersebut merangkum tentang wawancara sebagai metode untuk memperoleh informasi, termasuk tujuan, jenis-jenis, kesalahan yang mungkin terjadi, dan langkah-langkah untuk melakukan wawancara secara efektif seperti merumuskan pertanyaan, mengeksplorasi jawaban, dan menutup sesi wawancara. Dokumen tersebut juga membahas faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kualitas informasi
Presenting Information to Others_ Utami Setyaningtyas _4520210071UtamiSetyaningtyas
Bab ini membahas keterampilan presentasi yang efektif, termasuk persiapan yang meliputi mendefinisikan tujuan, meneliti audiens, dan menstruktur konten presentasi. Topik lainnya adalah mempertahankan perhatian audiens, menyampaikan pesan dengan jelas, dan menggunakan alat bantu visual secara efektif. Persiapan diidentifikasi sebagai langkah penting untuk presentasi yang berhasil.
Presenting Information To Ohers - Roja' Putri Cintani - 4520210046RojaPutriCintani
1. Dokumen tersebut memberikan panduan mengenai bagaimana membuat presentasi yang efektif dengan mempersiapkan tujuan, audiens, dan konten yang tepat, serta mengatur presentasi secara sistematis untuk memastikan pesan disampaikan dengan jelas.
2. Beberapa teknik yang disarankan adalah mempelajari audiens, mendefinisikan konten yang relevan, mengatur presentasi secara topikal atau kronologis, serta menggunakan
QUESTIONING AND THE INFORMATION GETTING INTERVIEW BY SYAHRANI ADRIANTY - INT...SyahraniAdrianty
Wawancara merupakan interaksi sosial kompleks dimana perilaku pewawancara dan responden saling mempengaruhi. Pewawancara efektif perlu memahami sifat interaktif wawancara dan mengambil langkah-langkah seperti merumuskan pertanyaan dengan tepat dan mengatur topik pembicaraan untuk memaksimalkan informasi yang diperoleh.
Dokumen tersebut membahas tentang wawancara sebagai interaksi sosial yang dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas informasi yang diperoleh. Karakteristik latar belakang seperti usia, jenis kelamin, ras atau status dapat mempengaruhi informasi yang dipertukarkan. Pewawancara perlu menghindari sikap, keyakinan, dan emosionalitas untuk meminimalkan distorsi informasi selama wawancara.
Dokumen tersebut membahas tentang membantu dan memfasilitasi, termasuk tujuan, gaya, pendekatan, dan keterampilan yang terlibat dalam proses membantu. Beberapa poin utama yang diangkat adalah pentingnya empati, memberikan umpan balik, menyelidiki, dan menantang dalam membangun hubungan membantu yang efektif. Dokumen ini juga membahas model tiga tahap proses membantu menurut Egan (1998).
Dokumen tersebut membahas tentang wawancara sebagai alat untuk memperoleh informasi. Topik utama yang dibahas adalah karakteristik wawancara sebagai pertemuan sosial, kesalahan dan bias yang dapat terjadi dalam wawancara, dan teknik-teknik yang dapat dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi secara efektif dan akurat.
Dokumen tersebut membahas tentang wawancara sebagai alat untuk memperoleh informasi. Ia menjelaskan bahwa wawancara merupakan instrumen yang efektif untuk memperoleh berbagai jenis informasi, namun ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kualitas informasi yang diperoleh seperti karakteristik latar belakang pewawancara dan responden, motivasi, sikap, keyakinan, emosionalitas, pemilihan kata dan urut
Dokumen tersebut membahas tentang wawancara sebagai interaksi sosial yang kompleks dimana perilaku masing-masing pihak saling mempengaruhi. Pewawancara efektif perlu meminimalkan faktor-faktor seperti latar belakang, sikap, dan emosi yang dapat menyebabkan informasi terdistorsi. Delapan aspek perilaku penting pewawancara dijelaskan seperti pendefinisian tujuan, pengaturan topik, formulasi pertanyaan
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya bekerja dalam kelompok dan faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas kelompok. Kelompok menyediakan konteks penting untuk aktivitas kerja. Efektivitas kelompok dipengaruhi oleh tingkat usaha anggota, kesesuaian strategi kerja dengan tugas, dan pengetahuan serta keterampilan yang dimiliki anggota. Komposisi, ukuran, dan proses interaksi kelompok juga mempengaru
Dokumen tersebut membahas tentang wawancara untuk mendapatkan informasi, termasuk definisi wawancara, tujuan mendapatkan berbagai jenis informasi, faktor psikologi seperti motif dan sikap yang dapat mempengaruhi hasil wawancara, serta pentingnya perilaku pewawancara yang efektif dalam meminimalkan distorsi informasi.
Questioning and the information getting interview - Interpersonal Skill - Tas...Tasyailmelia
Universitas Pancasila-Intepersonal Skill
Tugas 7- Questioning and the information getting interview
Nama : Tasya Ilmelia Sabarwati Sianturi
NPM : 4520210074
Tugas questioning and the information getting interview-dimas candra pratama_...DimasUnknown
Dokumen tersebut merangkum tentang wawancara sebagai metode untuk memperoleh informasi, termasuk tujuan, jenis-jenis, kesalahan yang mungkin terjadi, dan langkah-langkah untuk melakukan wawancara secara efektif seperti merumuskan pertanyaan, mengeksplorasi jawaban, dan menutup sesi wawancara. Dokumen tersebut juga membahas faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kualitas informasi
Presenting Information to Others_ Utami Setyaningtyas _4520210071UtamiSetyaningtyas
Bab ini membahas keterampilan presentasi yang efektif, termasuk persiapan yang meliputi mendefinisikan tujuan, meneliti audiens, dan menstruktur konten presentasi. Topik lainnya adalah mempertahankan perhatian audiens, menyampaikan pesan dengan jelas, dan menggunakan alat bantu visual secara efektif. Persiapan diidentifikasi sebagai langkah penting untuk presentasi yang berhasil.
Presenting Information To Ohers - Roja' Putri Cintani - 4520210046RojaPutriCintani
1. Dokumen tersebut memberikan panduan mengenai bagaimana membuat presentasi yang efektif dengan mempersiapkan tujuan, audiens, dan konten yang tepat, serta mengatur presentasi secara sistematis untuk memastikan pesan disampaikan dengan jelas.
2. Beberapa teknik yang disarankan adalah mempelajari audiens, mendefinisikan konten yang relevan, mengatur presentasi secara topikal atau kronologis, serta menggunakan
QUESTIONING AND THE INFORMATION GETTING INTERVIEW BY SYAHRANI ADRIANTY - INT...SyahraniAdrianty
Wawancara merupakan interaksi sosial kompleks dimana perilaku pewawancara dan responden saling mempengaruhi. Pewawancara efektif perlu memahami sifat interaktif wawancara dan mengambil langkah-langkah seperti merumuskan pertanyaan dengan tepat dan mengatur topik pembicaraan untuk memaksimalkan informasi yang diperoleh.
Dokumen tersebut membahas tentang wawancara sebagai interaksi sosial yang dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas informasi yang diperoleh. Karakteristik latar belakang seperti usia, jenis kelamin, ras atau status dapat mempengaruhi informasi yang dipertukarkan. Pewawancara perlu menghindari sikap, keyakinan, dan emosionalitas untuk meminimalkan distorsi informasi selama wawancara.
Dokumen tersebut membahas tentang membantu dan memfasilitasi, termasuk tujuan, gaya, pendekatan, dan keterampilan yang terlibat dalam proses membantu. Beberapa poin utama yang diangkat adalah pentingnya empati, memberikan umpan balik, menyelidiki, dan menantang dalam membangun hubungan membantu yang efektif. Dokumen ini juga membahas model tiga tahap proses membantu menurut Egan (1998).
Dokumen tersebut membahas tentang wawancara sebagai alat untuk memperoleh informasi. Topik utama yang dibahas adalah karakteristik wawancara sebagai pertemuan sosial, kesalahan dan bias yang dapat terjadi dalam wawancara, dan teknik-teknik yang dapat dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi secara efektif dan akurat.
Dokumen tersebut membahas tentang wawancara sebagai alat untuk memperoleh informasi. Ia menjelaskan bahwa wawancara merupakan instrumen yang efektif untuk memperoleh berbagai jenis informasi, namun ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kualitas informasi yang diperoleh seperti karakteristik latar belakang pewawancara dan responden, motivasi, sikap, keyakinan, emosionalitas, pemilihan kata dan urut
Dokumen tersebut membahas tentang wawancara sebagai interaksi sosial yang kompleks dimana perilaku masing-masing pihak saling mempengaruhi. Pewawancara efektif perlu meminimalkan faktor-faktor seperti latar belakang, sikap, dan emosi yang dapat menyebabkan informasi terdistorsi. Delapan aspek perilaku penting pewawancara dijelaskan seperti pendefinisian tujuan, pengaturan topik, formulasi pertanyaan
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya bekerja dalam kelompok dan faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas kelompok. Kelompok menyediakan konteks penting untuk aktivitas kerja. Efektivitas kelompok dipengaruhi oleh tingkat usaha anggota, kesesuaian strategi kerja dengan tugas, dan pengetahuan serta keterampilan yang dimiliki anggota. Komposisi, ukuran, dan proses interaksi kelompok juga mempengaru
Dokumen tersebut membahas tentang wawancara untuk mendapatkan informasi, termasuk definisi wawancara, tujuan mendapatkan berbagai jenis informasi, faktor psikologi seperti motif dan sikap yang dapat mempengaruhi hasil wawancara, serta pentingnya perilaku pewawancara yang efektif dalam meminimalkan distorsi informasi.
Questioning and the information getting interview - Interpersonal Skill - Tas...Tasyailmelia
Universitas Pancasila-Intepersonal Skill
Tugas 7- Questioning and the information getting interview
Nama : Tasya Ilmelia Sabarwati Sianturi
NPM : 4520210074
Dokumen tersebut membahas tentang wawancara sebagai alat untuk memperoleh informasi. Beberapa poin penting yang diangkat adalah karakteristik latar belakang pewawancara dan responden dapat mempengaruhi kualitas informasi yang diperoleh, motivasi dan sikap kedua belah pihak juga berpengaruh, serta pentingnya keterampilan pewawancara dalam menyusun pertanyaan, memverifikasi jawaban, dan menyimpulkan hasil waw
Dokumen tersebut membahas tentang:
1. Konsep mutu pelayanan kesehatan, penilaian mutu, dan metode penilaian mutu seperti audit, review, survei, dan observasi
2. Konsep wawancara, observasi, dan siklus PDCA yang digunakan dalam penilaian mutu
3. Langkah-langkah siklus PDCA yaitu perencanaan, pelaksanaan, pemeriksaan, dan perbaikan
Helping and Facilitating-Interpersonal Skill-Tasya Ilmelia Sabarwati SianturiTasyailmelia
Dokumen tersebut membahas tentang keterampilan interpersonal dalam membantu dan memfasilitasi proses bantuan. Dibahas mengenai pendekatan dan model bantuan, keterampilan membantu, dan pengembangan keterampilan membantu."
Helping And Facilitating - Roja' Putri Cintani - 4520210046RojaPutriCintani
Dokumen tersebut membahas tentang membantu dan memfasilitasi. Ia menjelaskan pendekatan yang berbeda untuk membantu seperti memberi dukungan, menantang, mengumpulkan informasi, dan memberikan saran. Dokumen tersebut juga membahas tentang keterampilan membantu seperti empati, probing, memberikan umpan balik, serta nilai-nilai inti seperti respek dan ketulusan.
Questioning and the information getting interview - shaka mutaqin 4520210060ShakaMutaqin
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya mendefinisikan tujuan dalam mendapatkan informasi melalui wawancara, memahami sifat interaktif dari wawancara, serta mengenali potensi kesalahan dan bias yang dapat terjadi."
Ini adalah Tugas - 3 saya dari mata kuliah Interpersonal Skill - B
Nama : Roja' Putri Cintani
NIM : 4520210046
Mohon Maaf apa bila ada kesalahan, semoga bermanfaat
Dewi rizki agustina 4520210075 helping and facilitating_kelas bDewiRizki4
Dokumen tersebut membahas berbagai pendekatan dan keterampilan dalam membantu orang lain, termasuk pendekatan berteori, memberi saran, mendukung, menantang, dan pengumpulan informasi. Juga dibahas model tiga tahap proses membantu yaitu mengidentifikasi masalah, menetapkan tujuan, dan merencanakan tindakan. Keterampilan utama yang direkomendasikan adalah empati, menyelidiki, memberi umpan balik,
1. Dokumen tersebut membahas berbagai metode penelitian psikologi pendidikan seperti observasi, wawancara, evaluasi kurikulum, sejarah kurikulum dan prinsip kurikulum, fungsi kurikulum, landasan evaluasi kurikulum, dan metode penelitian seperti survei dan eksperimen.
Dokumen tersebut membahas metode penelitian kuantitatif dan kualitatif serta tahapan-tahapannya mulai dari penentuan variabel, sampel, skala pengukuran, hingga definisi operasional variabel-variabel penelitian.
Similar to Questioning And The Information Getting Interview - Roja' Putri Cintani - 4520210046 (20)
Tugas Akhir Interpersonal Skill - Roja' Putri Cintani - 4520210046RojaPutriCintani
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya keterampilan interpersonal dalam karir, hubungannya dengan keterampilan presentasi, tips membuat presentasi yang menarik, dan cara menyelesaikan konflik di lingkungan kerja. Dokumen tersebut menjelaskan bahwa keterampilan interpersonal diperlukan untuk berkomunikasi secara efektif, pengembangan karir, dan menjadi pemimpin yang baik, serta memberikan tips untuk membuat presentasi yang menarik dan
Managing Relationships More Effectively - Roja' Putri Cintani - 4520210046RojaPutriCintani
Ini adalah Tugas - 14 saya dari mata kuliah Interpersonal Skill - B
Nama : Roja' Putri Cintani
NIM : 4520210046
Mohon Maaf apa bila ada kesalahan, semoga bermanfaat
Working With Groups - Roja' Putri Cintani - 4520210046RojaPutriCintani
Ini adalah Tugas - 13 saya dari mata kuliah Interpersonal Skill - B Nama : Roja' Putri Cintani
NIM : 4520210046
Mohon Maaf apa bila ada kesalahan, semoga bermanfaat
Ini adalah Tugas - 12 saya dari mata kuliah Interpersonal Skill - B Nama : Roja' Putri Cintani
NIM : 4520210046
Mohon Maaf apa bila ada kesalahan, semoga bermanfaat
Asserting And Influencing - Roja' Putri Cintani - 4520210046RojaPutriCintani
Ini adalah Tugas - 11 saya dari mata kuliah Interpersonal Skill - B Nama : Roja' Putri Cintani
NIM : 4520210046
Mohon Maaf apa bila ada kesalahan, semoga bermanfaat
Listening To Non-Verbal Messages - Roja' Putri Cintani - 4520210046RojaPutriCintani
Ini adalah Tugas - 6 saya dari mata kuliah Interpersonal Skill - B Nama : Roja' Putri Cintani NIM : 4520210046 Mohon Maaf apa bila ada kesalahan, semoga bermanfaat
Ini adalah Tugas - 5 saya dari mata kuliah Interpersonal Skill - B
Nama : Roja' Putri Cintani
NIM : 4520210046
Mohon Maaf apa bila ada kesalahan, semoga bermanfaat
AWARENESS OF SELF AND OTHERS AND THE DEVELOPMENT OF INTERPERSONAL COMPETENCE ...RojaPutriCintani
Ini adalah Tugas - 4 saya dari mata kuliah Interpersonal Skill - B
Nama : Roja' Putri Cintani
NIM : 4520210046
Mohon Maaf apa bila ada kesalahan, semoga bermanfaat
The nature of interpersonal skills : a historical perspective - Roja' Putri C...RojaPutriCintani
Ini adalah Tugas - 2 saya dari mata kuliah Interpersonal Skill - B
Nama : Roja' Putri Cintani
NIM : 4520210046
Mohon Maaf apa bila ada kesalahan, semoga bermanfaat
2. Learning objective
To understand how the interactive nature of
social encounters affects the quantity and
quality of information that individuals can
obtain from others, and recognise the steps
that individuals can take to improve their
ability to obtain information.
3. Information getting
Pewawancara yang efektif adalah
seseorang yang mampu menyusun dan
mengelola pertemuan sedemikian rupa
sehingga informasi yang tidak relevan
dengan tujuan interaksi sebagian besar
dihilangkan, dan informasi yang relevan
dikomunikasikan secara lengkap dan
akurat dalam periode waktu yang relatif
singkat.
4. NADLER (1977) MENGEMUKAKAN BAHWA WAWANCARA
MERUPAKAN INSTRUMEN YANG EFEKTIF UNTUK
MEMPEROLEH BERBAGAI MACAM INFORMASI. INI TERMASUK:
Descriptive accounts
(seorang analis sistem,
misalnya, mungkin
mewawancarai anggota
suatu departemen untuk
menemukan bagaimana
beberapa sistem atau
prosedur bekerja)
Diagnostic evaluations
(analis mungkin tidak hanya ingin
mengetahui bagaimana sistem atau
prosedur beroperasi tetapi juga
seberapa efektif itu, dan oleh karena
itu dapat meminta responden untuk
penilaian mereka apakah itu
memenuhi tujuannya atau tidak)
Affective reactions
(bahkan jika sistem
bekerja secara efektif,
orang mungkin
menyukainya atau tidak)
5. Reaksi afektif adalah perasaan positif
atau negatif yang dimiliki orang, mereka
mungkin merasa puas atau tidak puas,
tertantang atau frustrasi). Dengan kata
lain, memperoleh informasi dapat
melibatkan pengumpulan berbagai jenis
informasi, termasuk sikap, nilai, harapan,
dan ketakutan orang lain.
6. The interview as a social encounter
Sifat pertemuan sosial yang terlibat
dalam wawancara diilustrasikan pada
slide berikut
7.
8. Error and bias in interviews
Wawancara dapat digunakan untuk memperoleh
informasi untuk sejumlah tujuan.
Kahn dan Cannell (1957) dalam buku mani
mereka, The Dynamics of Interviewing, meninjau
beberapa bukti awal yang menunjukkan
prevalensi kesalahan dan bias dalam wawancara.
Mereka menemukan:
9. Persistent and important
differences between
interview data and data
obtained from other
sources
Differences between two
sets of interview data when
respondents were
reinterviewed
1
2
Differences between the
results obtained when two
interviewers interviewed the
same individuals
3
10. Error and bias can
arise for many reasons
KARAKTERISTIK LATAR
BELAKANG
FAKTOR PSIKOLOGI
SIKAP
KEYAKINAN
EMOSIOALITAS
11. Pewawancara yang efisien sudah
digambarkan sebagai seorang yang
sanggup berperilaku dengan
metode yang hendak menyingkirkan
ataupun mengurangi sebanyak
mungkin kekuatan yang
menimbulkan informasi yang
relevan terdistorsi ataupun ditahan
sepanjang wawancara. Sikap ini
hendak dibahas dalam 8 judul, pada
slide berikutnya
Interviewer Behaviour
12. Gratis( 1988) berpendapat kalau kejelasan
tujuan menolong persiapan serta
perumusan dan pengurutan persoalan;
memungkinkan pewawancara untuk
mengadopsi pendekatan yang lebih
fleksibel untuk mengelola permasalahan
tanpa kehabisan kendali atas wawancara;
serta memfasilitasi penilaian wawancara
yang lebih efektif setelah berakhir.
Definition of purpose and
preparation
13. Mendorong rangkaian kognitif yang tepat melibatkan
persiapan orang lain untuk bisnis utama atau tujuan
wawancara. Gratis (1988) menunjukkan pentingnya
‘meeting and greeting', dan Hargie (1994) menekankan
perlunya apa yang dia gambarkan sebagai ‘social set
induction’,
sebuah proses yang melibatkan membantu responden
merasa lebih nyaman, membangun kepercayaan diri
dan kepercayaan mereka dalam pewawancara dan
memecahkan kebekuan sehingga wawancara bisa
dimulai dengan awal yang baik.
Cognitive scene setting
14. Dengan mengingat tujuan wawancara, kami perlu
memikirkan jenis informasi yang kami butuhkan.
Rencana tujuh poin Roger, yang telah digunakan secara
luas dalam wawancara seleksi dan bimbingan kejuruan,
adalah sebagai berikut:
Physical characteristics
Attainments, training and experience
General ability
Special aptitudes,
Interests
Disposition/personality.
Circumstances
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Content and coverage
15. Dikala memutuskan urutan topik yang hendak dibahas
dalam wawancara, prinsip panduan yang bermanfaat
merupakan menempatkan diri kita pada posisi
responden yang mungkin serta memilih urutan yang
sangat mungkin menolong mereka menguasai
persoalan serta memotivasi mereka untuk menanggapi.
Organisation of topics
16. Cara merumuskan pertanyaan dapat berdampak besar
pada kuantitas dan kualitas informasi yang akan
diungkapkan responden. Tiga aspek perumusan
pertanyaan akan dipertimbangkan di sini:
Pilihan kata,
Sejauh mana pertanyaan menandakan respons
yang diharapkan atau disukai (pertanyaan yang
mengarahkan),
Derajat kebebasan yang diberikan kepada
responden untuk menjawab (pertanyaan terbuka
versus tertutup).
1.
2.
3.
Formulation of questions
17. Urutan pertanyaan dalam suatu topik dapat memiliki
beberapa bentuk. The funnel adalah urutan yang
dimulai dengan pertanyaan yang sangat terbuka dan
kemudian berlanjut dengan tingkat keterbukaan yang
menurun secara bertahap. Meskipun demikian, ada
banyak kesempatan di mana berguna untuk membalik
proses dan memulai dengan satu atau lebih
pertanyaan tertutup.
Sequence of questions
18. Tidak hirau seberapa besar kehati- hatian yang sudah
kita jalani dalam menyusun kata serta mengajukan
persoalan, hendak terdapat banyak peluang kala
asumsi dini tidak lengkap ataupun tidak mencukupi
dalam sebagian perihal. Probing ialah metode yang
bisa digunakan untuk mendorong responden
membagikan informasi lebih lanjut.
Probing and seeking
clarification
19. Mereka harus memungkinkan pewawancara memotivasi
responden untuk terlibat dalam komunikasi tambahan
tentang topik yang diperlukan.
Mereka harus meningkatkan, atau setidaknya
memelihara, hubungan interpersonal antara
pewawancara dan responden.
Yang terpenting, mereka harus mencapai tujuan ini tanpa
menimbulkan bias atau mengubah arti dari pertanyaan
utama.
1.
2.
3.
Kahn serta Cannell( 1957) menganjurkan 3 kriteria
untuk probe yang efisien:
Probing and seeking
clarification
20. One of the most useful closure behaviours is the
summary. It helps us to check that we have
remembered and recorded the main points discussed.
It reassures the respondent that we have listened
attentively, and provides them with the opportunity to
clarify or elaborate.
Closure
21. Pewawancara yang efektif digambarkan sebagai
orang yang berperilaku sedemikian rupa sehingga
menghilangkan atau mengurangi seminimal
mungkin kekuatan-kekuatan yang menyebabkan
informasi yang relevan terdistorsi atau ditahan.