Dokumen tersebut membahas tentang wawancara sebagai interaksi sosial yang dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas informasi yang diperoleh. Karakteristik latar belakang seperti usia, jenis kelamin, ras atau status dapat mempengaruhi informasi yang dipertukarkan. Pewawancara perlu menghindari sikap, keyakinan, dan emosionalitas untuk meminimalkan distorsi informasi selama wawancara.
Presenting Information To Ohers - Roja' Putri Cintani - 4520210046RojaPutriCintani
Â
Ini adalah Tugas - 8 saya dari mata kuliah Interpersonal Skill - B Nama : Roja' Putri Cintani NIM : 4520210046 Mohon Maaf apa bila ada kesalahan, semoga bermanfaat
Questioning And The Information Getting Interview - Roja' Putri Cintani - 452...RojaPutriCintani
Â
Ini adalah Tugas - 7 saya dari mata kuliah Interpersonal Skill - B Nama : Roja' Putri Cintani NIM : 4520210046 Mohon Maaf apa bila ada kesalahan, semoga bermanfaat
Presenting Information To Ohers - Roja' Putri Cintani - 4520210046RojaPutriCintani
Â
Ini adalah Tugas - 8 saya dari mata kuliah Interpersonal Skill - B Nama : Roja' Putri Cintani NIM : 4520210046 Mohon Maaf apa bila ada kesalahan, semoga bermanfaat
Questioning And The Information Getting Interview - Roja' Putri Cintani - 452...RojaPutriCintani
Â
Ini adalah Tugas - 7 saya dari mata kuliah Interpersonal Skill - B Nama : Roja' Putri Cintani NIM : 4520210046 Mohon Maaf apa bila ada kesalahan, semoga bermanfaat
Helping And Facilitating - Roja' Putri Cintani - 4520210046RojaPutriCintani
Â
Ini adalah Tugas - 10 saya dari mata kuliah Interpersonal Skill - B Nama : Roja' Putri Cintani
NIM : 4520210046
Mohon Maaf apa bila ada kesalahan, semoga bermanfaat
Questioning and the information getting interview - Interpersonal Skill - Tas...Tasyailmelia
Â
Universitas Pancasila-Intepersonal Skill
Tugas 7- Questioning and the information getting interview
Nama : Tasya Ilmelia Sabarwati Sianturi
NPM : 4520210074
Helping And Facilitating - Roja' Putri Cintani - 4520210046RojaPutriCintani
Â
Ini adalah Tugas - 10 saya dari mata kuliah Interpersonal Skill - B Nama : Roja' Putri Cintani
NIM : 4520210046
Mohon Maaf apa bila ada kesalahan, semoga bermanfaat
Questioning and the information getting interview - Interpersonal Skill - Tas...Tasyailmelia
Â
Universitas Pancasila-Intepersonal Skill
Tugas 7- Questioning and the information getting interview
Nama : Tasya Ilmelia Sabarwati Sianturi
NPM : 4520210074
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Â
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
2. LEARNING OBJECTIVE
Untuk memahami bagaimana interaksi sosial yang
bersifat interaktif mempengaruhi kuantitas dan
kualitas informasi yang dapat diperoleh individu
dari orang lain, dan mengenali langkah-langkah
yang dapat diambil individu untuk meningkatkan
kemampuannya dalam memperoleh informasi.
3. Kahn and Cannell (1957)
Dalam buku mereka "The Dynamics
of wawancara", tinjau beberapa
bukti kesalahan dalam wawancara.
Mereka menemukan :
1. Perbedaan yang terus menurus dan penting anatara data wawancara
dan data diperoleh dari sumber lain
2. Perbedaan antara dua set data wawancara saat responden berada
diwawancara ulang
3. Perbedaan antara hasil yang diperoleh ketika dua pewawancara
melihat individu yang sama.
Karakteristik latar belakang
Karakteristik latar belakang seperti usia, jenis kelamin, ras atau
status antar penonton dan responden dapat mempengaruhi
kualitas informasi yang dipertukarkan dalam wawancara.
Karakteristik latar belakang dari responden/pembicara dapat
mempengaruhi apa yang kita dengar saat wawancara orang lain.
5. INFORMATION GETTING
INFORMATION GETTING IN THE CONTEXT OF THE INTERVIEW
One of the most common definitions of the
interview is ‘a conversation with a purpose’
(Bingham et al. 1941).
In this chapter a much narrower definition
has been adopted and the interview is
defined as a face-to- face interaction in
which one person seeks information from
another. For example, we may want
information that will help us:
• Anticipate people’s reactions to the introduction of
some new arrangement such as flexi-time
• Assess a person’s suitability for a job
• Determine why customers are unhappy with a product
• Decide whether an insurance claim is justified
Nadler (1977) argues
that the interview is
an effective
instrument for
obtaining several
kinds of information.
These include :
1. Descriptive accounts
2. Diagnostic evaluations
3. Affective reactions
6. The interview as a
social encounter
GOFFMAN (1959), MANGHAM (1978)
Telah menggunakan drama sebagai metafora untuk menggambarkan
dan menjelaskan berbagai interaksi dan metafora ini mungkin
berguna untuk diterapkan pada wawancara. Goffman berbicara
tentang melakukan pertunjukkan untuk penonton, dan berpendapat
bahwa penggambaran orang tindakan akan ditentukan oleh penilaian
mereka terhadap penonton. Dia juga mencatat bahwa aktor
menggunakan cermin sehingga mereka mereka dapat berlatih dan
menjadi objek untuk diri mereka sendiri di belakang panggung,
sebelum di atas panggung dan menjadi objek orang lain.
FARR (1984)
Berpendapat jika responden juga
demikian peka terhadap fakta
bahwa orang lain sedang
mengevaluasinya, mereka mungkin
menjadi hensif, dan ini dapat
menyebabkan kinerja mereka
buruk. Ini bisa jadi masalah penting
bagi orang yang sangat pemalu
dan mungkin membantu
menjelaskan alasannya mereka
yang kurang percaya diri mungkin
gagal melakukannya dengan baik
dalam wawancara seleksi.
7. ERROR AND BIAS IN
INTERVIEWS
SIKAP
Bahkan dalam wawancara
di mana responden
berusaha memberikan
jawaban yang lengkap dan
jujur atas pertanyaan
pewawancara, sikap,
harapan, dan motif
pewawancara sendiri dapat
memengaruhi cara dia
menafsirkan apa yang
didengarnya.
KEYAKINAN
Demikian pula, manajer
yang percaya bahwa
sebagian besar pekerja
memiliki ketidaksukaan yang
melekat pada pekerjaan,
akan menghindarinya jika
mereka dapat dan harus
dipaksa dan dikontrol
dengan ketat jika mereka
ingin bekerja secara efektif
EMOSIONALITAS
Keadaan emosional juga
dapat mempengaruhi
kemampuan pewawancara
untuk memperhatikan apa
yang dikatakan responden
0
1
0
2
0
3
8. Interviewer behaviour
Pewawancara yang efektif digambarkan sebagai
seseorang yang mampu berperilaku dengan cara
yang akan menghilangkan atau mengurangi
sebanyak mungkin kekuatan tersebut yang
menyebabkan informasi yang relevan terdistorsi
atau ditahan selama wawancara.
Gratis (1988) berpendapat bahwa kejelasan tujuan
membantu persiapan dan tujuan serta urutan pertanyaan
: Memungkinkan pewawancara untuk lebih banyak
pendekatan fleksibel untuk mengelola masalah tanpa
kehilangan kendali.
9. Improving your overall interviewing style
Elemen penting dalam semua latihan yang
disajikan sejauh ini adalah gagasan tentang standar
praktik yang baik yang dapat anda bandingkan. Ini
memberikan tolak ukur untuk pengembangan
keterampilan. Akan tetapi, penting untuk
diperhatikan bahwa apa yang merupakan kebaikan
latihan akan berbada- beda, tergantung pada tujuan
memperoleh informasi aktivitas.
10.
11. Sequence of Questions
Urutan pertanyaan dalam suatu topik dapat
memiliki beberapa bentuk.The funnel adalah
urutan yang dimulai dengan pertanyaan yang
sangat terbuka dan kemudian berlanjut dengan
tingkat keterbukaan yang menurun secara
bertahap
12. Probing and Seeking
Clarification
Tidak peduli seberapa besar kehati-hatian kita
dalam menyusun kata-kata dan mengajukan
pertanyaan, akan ada banyak kesempatan ketika
tanggapan awal tidak lengkap atau tidak memadai
dalam beberapa hal. Probing merupakan teknik
yang dapat digunakan untuk mendorong responden
memberikan informasi lebih lanjut
13. CLOSURE
Ketika tujuan utama dari sebuah wawancara telah
terpenuhi, biasanya pewawancara memberikan atau
menyampaikan point point kesimpulan yang
menjadi akhir atau tanda dari berakhirnya sebuah
sesi wawancara tersebut.