Dokumen tersebut membahas tentang wawancara sebagai alat untuk memperoleh informasi. Beberapa poin penting yang diangkat adalah karakteristik latar belakang pewawancara dan responden dapat mempengaruhi kualitas informasi yang diperoleh, motivasi dan sikap kedua belah pihak juga berpengaruh, serta pentingnya keterampilan pewawancara dalam menyusun pertanyaan, memverifikasi jawaban, dan menyimpulkan hasil waw
Dokumen tersebut membahas tentang wawancara untuk mendapatkan informasi, termasuk definisi wawancara, tujuan mendapatkan berbagai jenis informasi, faktor psikologi seperti motif dan sikap yang dapat mempengaruhi hasil wawancara, serta pentingnya perilaku pewawancara yang efektif dalam meminimalkan distorsi informasi.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Wawancara merupakan interaksi tatap muka untuk mendapatkan informasi dari orang lain dan dapat digunakan untuk memperoleh berbagai jenis informasi seperti akun deskriptif, evaluasi diagnostik, dan reaksi afektif.
2. Terdapat berbagai kesalahan dan bias yang dapat terjadi dalam wawancara seperti pengaruh karakteristik latar belakang, motivasi, sikap,
Dokumen tersebut membahas tentang wawancara sebagai alat untuk memperoleh informasi. Beberapa poin penting yang diangkat adalah karakteristik latar belakang pewawancara dan responden dapat mempengaruhi kualitas informasi yang diperoleh, motivasi dan sikap kedua belah pihak juga berpengaruh, serta pentingnya keterampilan pewawancara dalam menyusun pertanyaan, memverifikasi jawaban, dan menyimpulkan hasil waw
Dokumen tersebut membahas tentang wawancara untuk mendapatkan informasi, termasuk definisi wawancara, tujuan mendapatkan berbagai jenis informasi, faktor psikologi seperti motif dan sikap yang dapat mempengaruhi hasil wawancara, serta pentingnya perilaku pewawancara yang efektif dalam meminimalkan distorsi informasi.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Wawancara merupakan interaksi tatap muka untuk mendapatkan informasi dari orang lain dan dapat digunakan untuk memperoleh berbagai jenis informasi seperti akun deskriptif, evaluasi diagnostik, dan reaksi afektif.
2. Terdapat berbagai kesalahan dan bias yang dapat terjadi dalam wawancara seperti pengaruh karakteristik latar belakang, motivasi, sikap,
Dokumen tersebut membahas tentang wawancara sebagai interaksi sosial yang kompleks dimana perilaku masing-masing pihak saling mempengaruhi. Pewawancara efektif perlu meminimalkan faktor-faktor seperti latar belakang, sikap, dan emosi yang dapat menyebabkan informasi terdistorsi. Delapan aspek perilaku penting pewawancara dijelaskan seperti pendefinisian tujuan, pengaturan topik, formulasi pertanyaan
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya mendapatkan informasi secara efektif melalui wawancara, yang melibatkan pendefinisian tujuan, pengaturan interaksi sosial, dan teknik-teknik wawancara seperti merumuskan pertanyaan dan menyelidiki jawaban."
Questioning and the information getting interview - Interpersonal Skill - Tas...Tasyailmelia
Universitas Pancasila-Intepersonal Skill
Tugas 7- Questioning and the information getting interview
Nama : Tasya Ilmelia Sabarwati Sianturi
NPM : 4520210074
QUESTIONING AND THE INFORMATION GETTING INTERVIEW BY SYAHRANI ADRIANTY - INT...SyahraniAdrianty
Wawancara merupakan interaksi sosial kompleks dimana perilaku pewawancara dan responden saling mempengaruhi. Pewawancara efektif perlu memahami sifat interaktif wawancara dan mengambil langkah-langkah seperti merumuskan pertanyaan dengan tepat dan mengatur topik pembicaraan untuk memaksimalkan informasi yang diperoleh.
Questioning and the Information-Getting InterviewDeaFitraNingrum
Wawancara merupakan interaksi tatap muka antara pewawancara dan narasumber untuk memperoleh informasi. Wawancara dapat digunakan untuk memperoleh berbagai jenis informasi seperti deskripsi, evaluasi diagnostik, dan reaksi afektif. Namun, terdapat kesalahan dan bias yang dapat terjadi dalam wawancara akibat faktor psikologis seperti motivasi, sikap, emosi, dan karakteristik latar belakang.
Dokumen tersebut membahas tentang wawancara sebagai alat untuk memperoleh informasi. Topik utama yang dibahas adalah karakteristik wawancara sebagai pertemuan sosial, kesalahan dan bias yang dapat terjadi dalam wawancara, dan teknik-teknik yang dapat dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi secara efektif dan akurat.
Dokumen tersebut membahas tentang wawancara sebagai alat untuk memperoleh informasi. Ia menjelaskan bahwa wawancara merupakan instrumen yang efektif untuk memperoleh berbagai jenis informasi, namun ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kualitas informasi yang diperoleh seperti karakteristik latar belakang pewawancara dan responden, motivasi, sikap, keyakinan, emosionalitas, pemilihan kata dan urut
Tugas questioning and the information getting interview-dimas candra pratama_...DimasUnknown
Dokumen tersebut merangkum tentang wawancara sebagai metode untuk memperoleh informasi, termasuk tujuan, jenis-jenis, kesalahan yang mungkin terjadi, dan langkah-langkah untuk melakukan wawancara secara efektif seperti merumuskan pertanyaan, mengeksplorasi jawaban, dan menutup sesi wawancara. Dokumen tersebut juga membahas faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kualitas informasi
Dokumen tersebut membahas tentang wawancara sebagai interaksi sosial yang dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas informasi yang diperoleh. Karakteristik latar belakang seperti usia, jenis kelamin, ras atau status dapat mempengaruhi informasi yang dipertukarkan. Pewawancara perlu menghindari sikap, keyakinan, dan emosionalitas untuk meminimalkan distorsi informasi selama wawancara.
Questioning and the Information Getting interview_utami Setyaningtyas_4520210071UtamiSetyaningtyas
Dokumen ini membahas tentang wawancara sebagai pertemuan sosial yang kompleks dimana karakteristik latar belakang, sikap, motivasi, dan perilaku pewawancara dan responden dapat mempengaruhi kualitas informasi yang dipertukarkan. Beberapa poin penting yang dibahas adalah potensi kesalahan dalam wawancara akibat bias, pentingnya keterampilan interpersonal pewawancara dalam mengatur topik, merumuskan pertanyaan, dan men
Bab ini membahas tentang wawancara sebagai pertemuan sosial yang kompleks dimana perilaku masing-masing pihak saling mempengaruhi. Beberapa poin penting yang dijelaskan adalah jenis-jenis wawancara, faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kualitas informasi yang diperoleh seperti karakteristik latar belakang, motivasi, sikap, dan emosionalitas. Bab ini juga menjelaskan pentingnya merumuskan pertanyaan den
Questioning And The Information Getting Interview - Roja' Putri Cintani - 452...RojaPutriCintani
Ini adalah Tugas - 7 saya dari mata kuliah Interpersonal Skill - B Nama : Roja' Putri Cintani NIM : 4520210046 Mohon Maaf apa bila ada kesalahan, semoga bermanfaat
Makalah ini membahas tentang wawancara, termasuk definisi, tujuan, jenis, dan persiapan yang diperlukan. Wawancara digunakan untuk mengumpulkan informasi dan data melalui interaksi antara pewawancara dan narasumber. Ada beberapa jenis wawancara seperti terpimpin, tidak terpimpin, dan konferensi. Persiapan mencakup menyusun pertanyaan dan memahami topik wawancara.
Indah permatasari 4520210069 managing relationships more effectivelyIndahPermata52
Buku ini membahas keterampilan interpersonal yang penting untuk fungsi yang efektif di lingkungan bisnis. Ia menawarkan kerangka konseptual untuk memahami perilaku orang lain dan membangun perilaku yang meningkatkan kemampuan kerja, seperti teori peran dan analisis transaksional. Buku ini juga menjelaskan model untuk memahami hubungan antarindividu dan mengelola hubungan dengan lebih efektif, dengan mempertimbangkan kebutuhan di
Bab ini membahas pentingnya bekerja dalam kelompok dan faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas kelompok, seperti usaha anggota, pengetahuan dan keterampilan mereka, serta strategi kinerja yang digunakan. Kelompok akan lebih efektif jika anggotanya mampu mengembangkan keterampilan diagnostik untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan, serta keterampilan aksi untuk memperbaiki kelemahan dan me
More Related Content
Similar to Indah Permatasari 4520210069 questioning and the information
Dokumen tersebut membahas tentang wawancara sebagai interaksi sosial yang kompleks dimana perilaku masing-masing pihak saling mempengaruhi. Pewawancara efektif perlu meminimalkan faktor-faktor seperti latar belakang, sikap, dan emosi yang dapat menyebabkan informasi terdistorsi. Delapan aspek perilaku penting pewawancara dijelaskan seperti pendefinisian tujuan, pengaturan topik, formulasi pertanyaan
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya mendapatkan informasi secara efektif melalui wawancara, yang melibatkan pendefinisian tujuan, pengaturan interaksi sosial, dan teknik-teknik wawancara seperti merumuskan pertanyaan dan menyelidiki jawaban."
Questioning and the information getting interview - Interpersonal Skill - Tas...Tasyailmelia
Universitas Pancasila-Intepersonal Skill
Tugas 7- Questioning and the information getting interview
Nama : Tasya Ilmelia Sabarwati Sianturi
NPM : 4520210074
QUESTIONING AND THE INFORMATION GETTING INTERVIEW BY SYAHRANI ADRIANTY - INT...SyahraniAdrianty
Wawancara merupakan interaksi sosial kompleks dimana perilaku pewawancara dan responden saling mempengaruhi. Pewawancara efektif perlu memahami sifat interaktif wawancara dan mengambil langkah-langkah seperti merumuskan pertanyaan dengan tepat dan mengatur topik pembicaraan untuk memaksimalkan informasi yang diperoleh.
Questioning and the Information-Getting InterviewDeaFitraNingrum
Wawancara merupakan interaksi tatap muka antara pewawancara dan narasumber untuk memperoleh informasi. Wawancara dapat digunakan untuk memperoleh berbagai jenis informasi seperti deskripsi, evaluasi diagnostik, dan reaksi afektif. Namun, terdapat kesalahan dan bias yang dapat terjadi dalam wawancara akibat faktor psikologis seperti motivasi, sikap, emosi, dan karakteristik latar belakang.
Dokumen tersebut membahas tentang wawancara sebagai alat untuk memperoleh informasi. Topik utama yang dibahas adalah karakteristik wawancara sebagai pertemuan sosial, kesalahan dan bias yang dapat terjadi dalam wawancara, dan teknik-teknik yang dapat dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi secara efektif dan akurat.
Dokumen tersebut membahas tentang wawancara sebagai alat untuk memperoleh informasi. Ia menjelaskan bahwa wawancara merupakan instrumen yang efektif untuk memperoleh berbagai jenis informasi, namun ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kualitas informasi yang diperoleh seperti karakteristik latar belakang pewawancara dan responden, motivasi, sikap, keyakinan, emosionalitas, pemilihan kata dan urut
Tugas questioning and the information getting interview-dimas candra pratama_...DimasUnknown
Dokumen tersebut merangkum tentang wawancara sebagai metode untuk memperoleh informasi, termasuk tujuan, jenis-jenis, kesalahan yang mungkin terjadi, dan langkah-langkah untuk melakukan wawancara secara efektif seperti merumuskan pertanyaan, mengeksplorasi jawaban, dan menutup sesi wawancara. Dokumen tersebut juga membahas faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kualitas informasi
Dokumen tersebut membahas tentang wawancara sebagai interaksi sosial yang dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas informasi yang diperoleh. Karakteristik latar belakang seperti usia, jenis kelamin, ras atau status dapat mempengaruhi informasi yang dipertukarkan. Pewawancara perlu menghindari sikap, keyakinan, dan emosionalitas untuk meminimalkan distorsi informasi selama wawancara.
Questioning and the Information Getting interview_utami Setyaningtyas_4520210071UtamiSetyaningtyas
Dokumen ini membahas tentang wawancara sebagai pertemuan sosial yang kompleks dimana karakteristik latar belakang, sikap, motivasi, dan perilaku pewawancara dan responden dapat mempengaruhi kualitas informasi yang dipertukarkan. Beberapa poin penting yang dibahas adalah potensi kesalahan dalam wawancara akibat bias, pentingnya keterampilan interpersonal pewawancara dalam mengatur topik, merumuskan pertanyaan, dan men
Bab ini membahas tentang wawancara sebagai pertemuan sosial yang kompleks dimana perilaku masing-masing pihak saling mempengaruhi. Beberapa poin penting yang dijelaskan adalah jenis-jenis wawancara, faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kualitas informasi yang diperoleh seperti karakteristik latar belakang, motivasi, sikap, dan emosionalitas. Bab ini juga menjelaskan pentingnya merumuskan pertanyaan den
Questioning And The Information Getting Interview - Roja' Putri Cintani - 452...RojaPutriCintani
Ini adalah Tugas - 7 saya dari mata kuliah Interpersonal Skill - B Nama : Roja' Putri Cintani NIM : 4520210046 Mohon Maaf apa bila ada kesalahan, semoga bermanfaat
Makalah ini membahas tentang wawancara, termasuk definisi, tujuan, jenis, dan persiapan yang diperlukan. Wawancara digunakan untuk mengumpulkan informasi dan data melalui interaksi antara pewawancara dan narasumber. Ada beberapa jenis wawancara seperti terpimpin, tidak terpimpin, dan konferensi. Persiapan mencakup menyusun pertanyaan dan memahami topik wawancara.
Similar to Indah Permatasari 4520210069 questioning and the information (20)
Indah permatasari 4520210069 managing relationships more effectivelyIndahPermata52
Buku ini membahas keterampilan interpersonal yang penting untuk fungsi yang efektif di lingkungan bisnis. Ia menawarkan kerangka konseptual untuk memahami perilaku orang lain dan membangun perilaku yang meningkatkan kemampuan kerja, seperti teori peran dan analisis transaksional. Buku ini juga menjelaskan model untuk memahami hubungan antarindividu dan mengelola hubungan dengan lebih efektif, dengan mempertimbangkan kebutuhan di
Bab ini membahas pentingnya bekerja dalam kelompok dan faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas kelompok, seperti usaha anggota, pengetahuan dan keterampilan mereka, serta strategi kinerja yang digunakan. Kelompok akan lebih efektif jika anggotanya mampu mengembangkan keterampilan diagnostik untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan, serta keterampilan aksi untuk memperbaiki kelemahan dan me
Dokumen tersebut membahas tentang keterampilan asertif dan mempengaruhi orang lain. Ia menjelaskan tiga jenis keterampilan asertif yaitu keterampilan konten, nonverbal, dan interaksi sosial. Dokumen juga membahas tentang mempengaruhi orang lain dalam konteks organisasi dan proses politik serta faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan upaya mempengaruhi orang lain.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan mendengarkan secara efektif dan jenis-jenis mendengarkan.
2) Faktor-faktor tersebut meliputi karakteristik pembicara, pendengar, pesan, dan lingkungan. Jenis-jenis mendengarkan meliputi pemahaman, evaluatif, empati, dan apresiatif.
3) Dokumen tersebut jug
Indah permatasari 4520210069 the nature of interpersonal skillIndahPermata52
Dokumen tersebut membahas sifat keterampilan interpersonal dari perspektif sejarah. Beberapa pendekatan yang dibahas meliputi pendekatan perilaku, kognitif, transaksional, dan model keterampilan sosial Argyle. Pendekatan perilaku awal berfokus pada pola interaksi tanpa mempertimbangkan konten atau emosi, sedangkan pendekatan kognitif mempertimbangkan apa yang dipikirkan para aktor. Pendekatan transaksional melihat interak
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
2. TABLE OF CONTENTS
INFORMATION
GETTING
THE INTERVIEW AS A
SOCIAL ENCOUNTER
- - Definition of purpose
and preparation
- Cognitive scene setting
- Content and coverage
- Organisation of topics
ERROR AND BIAS IN
INTERVIEWS
- Background characteristic
- Psychological factors
01 02
03
INTERVIEWS
BEHAVIOR
04
4. • Menilai kesesuaian seseorang untuk suatu pekerjaan;
• Menentukan mengapa pelanggan tidak senang dengan suatu produk;
• Mengantisipasi reaksi orang-orang terhadap pengenalan beberapa pengaturan
baru seperti waktu fleksibel;
• Memutuskan apakah klaim asuransi dibenarkan.
Ketika kita terlibat dalam interaksi semacam ini dengan orang lain, kita mungkin
memiliki sedikit minat pada banyak informasi yang mungkin mereka siap untuk
ungkapkan, atau mungkin kita juga tidak punya waktu untuk mendengarkannya.
6. Mendapatkan jawaban yang lengkap dan jujur dari orang lain bukanlah tugas yang
mudah. Wawancara merupakan perjumpaan sosial yang kompleks dimana perilaku
masing-masing pihak dipengaruhi oleh pihak lainnya. Model wawancara yang sering
digunakan tetapi terlalu disederhanakan menyajikan proses hanya dalam hal
pewawancara mendapatkan informasi dari responden, dan gagal untuk
memperhitungkan sepenuhnya sifat interaktif dari pertemuan tersebut. Responden sadar
bahwa ketika kami mencari informasi dari mereka (wawancara), kami mengamati apa
yang mereka katakan dan lakukan, dan berdasarkan pengamatan ini kami membuat
kesimpulan tentang mereka. Akibatnya mereka mungkin tidak menjawab semua
pertanyaan yang kita ajukan secara terbuka dan jujur.
7. Sifat perjumpaan sosial
yang terlibat dalam
wawancara diilustrasikan
pada Gambar. Mari kita
asumsikan bahwa kita
sedang melihat situasi di
mana satu atau lebih
konsultan sedang
mewawancarai anggota
organisasi untuk
menentukan perlunya
perubahan.
9. Wawancara dapat digunakan untuk memperoleh informasi untuk
sejumlah tujuan. Sebagai contoh:
• untuk menentukan apakah segala sesuatunya berjalan sesuai rencana
dan, jika tidak, mengapa tidak;
• untuk memastikan sikap dan perasaan orang tentang sesuatu atau
tubuh;
• untuk memprediksi kinerja masa depan (seperti dalam wawancara
seleksi).
Sejauh mana wawancara dapat menjadi instrumen yang efektif dalam
membantu kami mencapai tujuan tersebut akan ditentukan, setidaknya
sebagian, oleh keakuratan informasi yang kami peroleh.
10. BACKGROUND CARACTERISTICS
Karakteristik latar belakang, seperti usia, jenis kelamin, ras atau status baik
pewawancara maupun responden dapat mempengaruhi kualitas informasi yang
dipertukarkan dalam wawancara. Telah dicatat di Bab 4 bahwa karakteristik
latar belakang responden / pembicara dapat mempengaruhi apa yang kita
dengar saat mewawancarai orang lain. Misalnya, kita mungkin lebih
memperhatikan apa yang dikatakan orang-orang berstatus tinggi daripada apa
yang kita lakukan pada apa yang dikatakan orang-orang berstatus rendah. Ada
juga banyak bukti yang menunjukkan bahwa karakteristik latar belakang kita
dapat memengaruhi apa yang bersedia dikatakan responden kepada kita.
Responden mungkin enggan memberi tahu kami hal-hal yang mungkin
menyakitkan atau tidak kami setujui.
11. Psychological factors
1. MOTIF
Dengan cara yang sama, motivasi responden dapat mempengaruhi informasi yang akan mereka
coba komunikasikan. Dalam pertemuan sosial apa pun, motivasi kedua belah pihak untuk berinteraksi satu
sama lain mungkin sangat berbeda.
2. SIKAP
Bahkan dalam wawancara di mana responden berusaha memberikan jawaban yang lengkap dan
jujur atas pertanyaan pewawancara, sikap, harapan, dan motif pewawancara sendiri dapat memengaruhi cara
dia menafsirkan apa yang didengarnya.
3. KEYAKINAN
Demikian pula, manajer yang percaya bahwa sebagian besar pekerja memiliki ketidaksukaan yang
melekat pada pekerjaan, akan menghindarinya jika mereka dapat dan harus dipaksa dan dikontrol dengan ketat
jika mereka ingin bekerja secara efektif, mungkin menemukan bahwa keyakinan ini memengaruhi cara mereka
menafsirkan apa yang diperintahkan kepada mereka. wawancara penilaian.
4. EMOSIONALITAS
Keadaan emosional juga dapat mempengaruhi kemampuan pewawancara untuk memperhatikan
apa yang dikatakan responden.
13. Pewawancara yang efektif telah digambarkan sebagai seseorang yang mampu berperilaku
dengan cara yang akan menghilangkan atau mengurangi sebanyak mungkin kekuatan yang
menyebabkan informasi yang relevan terdistorsi atau ditahan selama wawancara. Perilaku
ini akan dibahas dalam delapan judul.
Definition of purpose and preparation
Gratis (1988) berpendapat bahwa kejelasan tujuan membantu persiapan dan perumusan
dan pengurutan pertanyaan; memungkinkan pewawancara untuk mengadopsi pendekatan
yang lebih fleksibel untuk mengelola masalah tanpa kehilangan kendali atas wawancara;
dan memfasilitasi evaluasi wawancara yang lebih efektif setelah selesai.
Cognitive scene setting
Ketika model konseptual dari wawancara tersebut diperkenalkan di awal bab ini, ada
argumen bahwa pertemuan awal akan sering menjadi perhatian sebagian besar dengan
apa yang digambarkan Wicks (1984) sebagai 'pengaturan tempat kognitif' dan apa yang
Hargie et al. (1994) mengacu pada 'set induksi'.
14. Content and coverage
. Jenis pewawancara yang berbeda seringkali memiliki tujuan yang sangat berbeda; sebagai
contoh:
• Pengacara penuntut mungkin ingin memastikan bahwa mereka mengajukan pertanyaan
kepada terdakwa yang akan menghasilkan semua informasi yang mereka ingin juri
mendengarnya.
• Sebaliknya, dokter mungkin ingin memastikan bahwa mereka mengajukan pertanyaan
kepada pasien yang akan memberi mereka semua informasi yang mereka butuhkan untuk
membuat diagnosis yang akurat.
Organisation of topics
Saat memutuskan urutan topik yang akan dibahas dalam wawancara, prinsip panduan yang
berguna adalah menempatkan diri kita pada posisi yang mungkin menjadi responden dan
memilih urutan yang paling mungkin membantu mereka memahami pertanyaan dan
memotivasi mereka untuk menanggapi.
15. SUMMARY
Pewawancara yang efektif digambarkan sebagai orang yang berperilaku sedemikian
rupa sehingga menghilangkan atau mengurangi seminimal mungkin kekuatan yang
menyebabkan informasi yang relevan terdistorsi atau ditahan. Perilaku pewawancara
kritis telah dibahas dalam delapan judul: definisi tujuan dan persiapan, pengaturan
adegan kognitif, konten dan cakupan, pengorganisasian topik, perumusan pertanyaan,
urutan pertanyaan, menyelidiki dan mencari klarifikasi, dan penutupan. Bagian terakhir
dari bab ini membahas cara-cara masuk pewawancara mana yang dapat mulai
mengubah perilaku mereka untuk meningkatkan efektivitas mereka.