Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA)pjj_kemenkes
Dokumen tersebut membahas tentang Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS KIA) yang bertujuan untuk memantau cakupan dan mutu pelayanan kesehatan ibu dan anak secara terus-menerus di setiap wilayah. PWS KIA meliputi pemantauan pelayanan antenatal, pertolongan persalinan, pelayanan ibu nifas, pelayanan neonatus, serta deteksi dini faktor risiko dan komplikasi kebidanan dan
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan hiperbilirubin di RSUD Kota Bekasi. Dokumen menjelaskan latar belakang masalah, tujuan, tinjauan teori tentang bayi baru lahir normal dan adaptasi fisiologisnya setelah kelahiran.
Asuhan Kesehatan Bayi dan Balita dalam KomunitasLilis c'Ben
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kesehatan bayi dan balita di komunitas, mencakup pengertian, standar pelayanan, jenis pelayanan untuk bayi dan balita seperti pemantauan pertumbuhan, imunisasi, dan deteksi dini gangguan tumbuh kembang.
Dokumen tersebut merangkum program tindak lanjut masa nifas normal yang meliputi jadwal kunjungan rumah untuk ibu dan bayi, asuhan lanjutan masa nifas di rumah, intervensi yang dilakukan selama dan sesudah kunjungan rumah, serta penyuluhan yang diberikan kepada ibu nifas mengenai gizi, kebersihan, istirahat, pemberian ASI, latihan nifas, hubungan suami istri, keluarga berencana, dan tanda-
Surveilans kesehatan adalah proses pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyebarluasan informasi kesehatan secara terus-menerus untuk perencanaan, implementasi, evaluasi program kesehatan, serta deteksi dini epidemi. Tujuannya meliputi pemantauan tren penyakit, identifikasi kebutuhan riset, serta penentuan prioritas kebijakan kesehatan. Dilaksanakan secara aktif dan pasif melalui laporan dari fasilitas pelapor
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kebidanan pada bayi sehat yang mendapatkan imunisasi campak di Puskesmas Bojong Rawalumbu Bekasi tahun 2016, termasuk latar belakang masalah, tujuan, manfaat, tinjauan teori mengenai pengertian imunisasi, tujuan, etiologi penyakit campak, jenis imunisasi dan vaksin serta dosis pemberian imunisasi."
Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA)pjj_kemenkes
Dokumen tersebut membahas tentang Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS KIA) yang bertujuan untuk memantau cakupan dan mutu pelayanan kesehatan ibu dan anak secara terus-menerus di setiap wilayah. PWS KIA meliputi pemantauan pelayanan antenatal, pertolongan persalinan, pelayanan ibu nifas, pelayanan neonatus, serta deteksi dini faktor risiko dan komplikasi kebidanan dan
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan hiperbilirubin di RSUD Kota Bekasi. Dokumen menjelaskan latar belakang masalah, tujuan, tinjauan teori tentang bayi baru lahir normal dan adaptasi fisiologisnya setelah kelahiran.
Asuhan Kesehatan Bayi dan Balita dalam KomunitasLilis c'Ben
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kesehatan bayi dan balita di komunitas, mencakup pengertian, standar pelayanan, jenis pelayanan untuk bayi dan balita seperti pemantauan pertumbuhan, imunisasi, dan deteksi dini gangguan tumbuh kembang.
Dokumen tersebut merangkum program tindak lanjut masa nifas normal yang meliputi jadwal kunjungan rumah untuk ibu dan bayi, asuhan lanjutan masa nifas di rumah, intervensi yang dilakukan selama dan sesudah kunjungan rumah, serta penyuluhan yang diberikan kepada ibu nifas mengenai gizi, kebersihan, istirahat, pemberian ASI, latihan nifas, hubungan suami istri, keluarga berencana, dan tanda-
Surveilans kesehatan adalah proses pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyebarluasan informasi kesehatan secara terus-menerus untuk perencanaan, implementasi, evaluasi program kesehatan, serta deteksi dini epidemi. Tujuannya meliputi pemantauan tren penyakit, identifikasi kebutuhan riset, serta penentuan prioritas kebijakan kesehatan. Dilaksanakan secara aktif dan pasif melalui laporan dari fasilitas pelapor
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kebidanan pada bayi sehat yang mendapatkan imunisasi campak di Puskesmas Bojong Rawalumbu Bekasi tahun 2016, termasuk latar belakang masalah, tujuan, manfaat, tinjauan teori mengenai pengertian imunisasi, tujuan, etiologi penyakit campak, jenis imunisasi dan vaksin serta dosis pemberian imunisasi."
PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT
BADAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MALIGANO
KECAMATAN MALIGANO KABUPATEN MUNA
PERIODE JULI 2016
Karya Tulis
1. Dokumen tersebut berisi soal uji coba untuk korwil Sulawesi Tengah dan Selatan yang mencakup berbagai kasus kebidanan seperti persalinan, kehamilan, dan neonatus. Soal-soal tersebut bertujuan untuk mengetahui pengetahuan bidan dalam menangani berbagai kondisi kebidanan.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kebidanan pada akseptor kontrasepsi suntik tiga bulan. Kontrasepsi suntik tiga bulan efektif mencegah kehamilan dengan cara mencegah ovulasi, mengentalkan lendir serviks, dan menghambat gamet. Kontrasepsi ini diberikan setiap tiga bulan dengan lokasi penyuntikan di bokong. Kontrasepsi ini memiliki keuntungan dan keterbatasan tertentu.
Analisis Masalah dalam Kebidanan Komunitas pjj_kemenkes
Modul ini membahas analisis masalah kesehatan reproduksi di Indonesia. Beberapa masalah kesehatan reproduksi yang dihadapi antara lain tingginya angka kematian ibu dan bayi, serta berat bayi lahir rendah. Hal ini disebabkan faktor-faktor seperti status sosial ekonomi dan pendidikan masyarakat yang rendah, keterbatasan sarana kesehatan, serta kurangnya partisipasi masyarakat dalam pengelolaan kesehatan. Modul ini menjelask
Laporan ini membahas asuhan kebidanan pada ibu nifas normal bernama Ny. D di Puskesmas Bojong Rawalumbu, Bekasi. Laporan ini menjelaskan tentang pengertian masa nifas, tujuan, prinsip dan tahapan asuhan kebidanan pada masa nifas serta perubahan fisiologis yang terjadi."
Dokumen tersebut menyajikan 18 penyulit yang dapat terjadi pada ibu bersalin yang membutuhkan rujukan, termasuk riwayat sesar, perdarahan, persalinan prematur, infeksi, hipertensi, dan komplikasi janin seperti presentasi tidak normal dan kehamilan ganda.
Dokumen ini membahas persiapan menjadi orang tua, termasuk persiapan fisik, psikologis, dan finansial. Persiapan fisik meliputi kesehatan calon ibu dan ayah, sedangkan persiapan psikologis melibatkan penerimaan dan persiapan menjadi orang tua. Persiapan finansial membutuhkan perencanaan keuangan untuk memenuhi kebutuhan anak.
Modul ini membahas tentang masalah etik moral dan dilema dalam praktik kebidanan, informed choice, dan informed consent. Beberapa poin penting yang diuraikan meliputi pengertian dan prinsip-prinsip informed choice dan informed consent beserta tujuan, bentuk, dan unsur yang harus dipenuhi agar persetujuan tindakan medis dapat dianggap sah. Modul ini juga menjelaskan berbagai contoh dilema etik yang sering dihadapi bidan dalam praktiknya.
Modul ini membahas tentang pendataan, perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan hasil dalam kegiatan Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA). Pendataan data merupakan tahap awal dan penting dalam proses monitoring PWS-KIA, yang mencakup jenis data, sumber data, dan pencatatan data."
Modul ini membahas tentang monitoring dan evaluasi kegiatan pelayanan kebidanan komunitas dengan PWS-KIA, meliputi pendataan, perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan hasil kegiatan. Evaluasi merupakan tahap akhir untuk melengkapi proses pelayanan dan memonitor kealpaan, dengan melihat laporan kegiatan bulanan dan menganalisis grafik hasil untuk mengetahui desa yang membutuhkan perhatian."
PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT
BADAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MALIGANO
KECAMATAN MALIGANO KABUPATEN MUNA
PERIODE JULI 2016
Karya Tulis
1. Dokumen tersebut berisi soal uji coba untuk korwil Sulawesi Tengah dan Selatan yang mencakup berbagai kasus kebidanan seperti persalinan, kehamilan, dan neonatus. Soal-soal tersebut bertujuan untuk mengetahui pengetahuan bidan dalam menangani berbagai kondisi kebidanan.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kebidanan pada akseptor kontrasepsi suntik tiga bulan. Kontrasepsi suntik tiga bulan efektif mencegah kehamilan dengan cara mencegah ovulasi, mengentalkan lendir serviks, dan menghambat gamet. Kontrasepsi ini diberikan setiap tiga bulan dengan lokasi penyuntikan di bokong. Kontrasepsi ini memiliki keuntungan dan keterbatasan tertentu.
Analisis Masalah dalam Kebidanan Komunitas pjj_kemenkes
Modul ini membahas analisis masalah kesehatan reproduksi di Indonesia. Beberapa masalah kesehatan reproduksi yang dihadapi antara lain tingginya angka kematian ibu dan bayi, serta berat bayi lahir rendah. Hal ini disebabkan faktor-faktor seperti status sosial ekonomi dan pendidikan masyarakat yang rendah, keterbatasan sarana kesehatan, serta kurangnya partisipasi masyarakat dalam pengelolaan kesehatan. Modul ini menjelask
Laporan ini membahas asuhan kebidanan pada ibu nifas normal bernama Ny. D di Puskesmas Bojong Rawalumbu, Bekasi. Laporan ini menjelaskan tentang pengertian masa nifas, tujuan, prinsip dan tahapan asuhan kebidanan pada masa nifas serta perubahan fisiologis yang terjadi."
Dokumen tersebut menyajikan 18 penyulit yang dapat terjadi pada ibu bersalin yang membutuhkan rujukan, termasuk riwayat sesar, perdarahan, persalinan prematur, infeksi, hipertensi, dan komplikasi janin seperti presentasi tidak normal dan kehamilan ganda.
Dokumen ini membahas persiapan menjadi orang tua, termasuk persiapan fisik, psikologis, dan finansial. Persiapan fisik meliputi kesehatan calon ibu dan ayah, sedangkan persiapan psikologis melibatkan penerimaan dan persiapan menjadi orang tua. Persiapan finansial membutuhkan perencanaan keuangan untuk memenuhi kebutuhan anak.
Modul ini membahas tentang masalah etik moral dan dilema dalam praktik kebidanan, informed choice, dan informed consent. Beberapa poin penting yang diuraikan meliputi pengertian dan prinsip-prinsip informed choice dan informed consent beserta tujuan, bentuk, dan unsur yang harus dipenuhi agar persetujuan tindakan medis dapat dianggap sah. Modul ini juga menjelaskan berbagai contoh dilema etik yang sering dihadapi bidan dalam praktiknya.
Modul ini membahas tentang pendataan, perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan hasil dalam kegiatan Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA). Pendataan data merupakan tahap awal dan penting dalam proses monitoring PWS-KIA, yang mencakup jenis data, sumber data, dan pencatatan data."
Modul ini membahas tentang monitoring dan evaluasi kegiatan pelayanan kebidanan komunitas dengan PWS-KIA, meliputi pendataan, perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan hasil kegiatan. Evaluasi merupakan tahap akhir untuk melengkapi proses pelayanan dan memonitor kealpaan, dengan melihat laporan kegiatan bulanan dan menganalisis grafik hasil untuk mengetahui desa yang membutuhkan perhatian."
Dokumen tersebut membahas pengelolaan program KIA/KB di tingkat desa sebagai bagian dari program PKMD. Terdapat pengumpulan data wilayah sasaran, perencanaan kegiatan termasuk sumber daya manusia dan keuangan yang dibutuhkan, pelaksanaan pengumpulan data, dan peran serta masyarakat dalam upaya kesehatan di desa.
Pemantauan dan evaluasi kegiatan PWS-KIA (Pemantauan Wilayah Setempat tentang Kesehatan Ibu dan Anak) merupakan hal penting untuk memperbaiki database dan diagnosis kebidanan komunitas. Evaluasi memungkinkan bidan untuk memonitor kelemahan dalam setiap tahap pelayanan. Pemantauan dapat dilakukan melalui laporan kegiatan PWS-KIA bulanan dan status desa yang ditinjau dari grafik hasil cakupan pelayanan.
Dokumen tersebut memberikan pedoman penyusunan laporan penilaian kinerja puskesmas pada Dinas Kesehatan Kabupaten Demak tahun 2021, mencakup format-format penilaian kinerja puskesmas untuk kegiatan promosi kesehatan, P2P, KIA dan KB."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang, pengertian, tujuan, dan metodologi penyusunan Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Cilincing.
2. Bab satu memberikan gambaran umum tentang Puskesmas sebagai organisasi kesehatan dan pentingnya penyusunan RSB untuk mencapai tujuan organisasi.
3. Bab dua memaparkan profil Kecamatan Cilincing dan profil P
Laporan meninjau capaian target kejadian infeksi berdasarkan indikator kinerja PPI. Data menunjukkan angka infeksi di atas target pada beberapa kejadian seperti abses gigi dan infeksi post partum. Kepatuhan kebersihan tangan juga masih di bawah target walaupun kepatuhan penggunaan APD sudah memenuhi target. Dianalisis masalah utama adalah kepatuhan terhadap praktik PPI yang masih perlu ditingkatkan.
Modul ini membahas tentang pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan pelayanan kebidanan komunitas melalui Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) KIA, yang mencakup pelaksanaan di tingkat provinsi, kabupaten, dan desa. PWS-KIA bertujuan untuk memantau cakupan pelayanan KIA secara terus menerus agar dapat dilakukan tindak lanjut yang cepat dan tepat."
Dokumen tersebut berisi ringkasan program kesehatan UKM Esensial dan UKM Pengembangan yang dilaksanakan oleh Puskesmas Boro untuk mencapai visi pembangunan kesehatan di Kecamatan Selorejo. Terdapat beberapa program prioritas seperti kesehatan ibu dan anak, promosi kesehatan, sanitasi lingkungan, serta pengembangan posyandu dan desa siaga. Namun capaian target masih di bawah target yang ditetapkan, antara lain karena
Dokumen tersebut membahas tentang pedoman manajemen Puskesmas yang meliputi (1) perencanaan program kesehatan jangka pendek dan panjang, (2) pelaksanaan program kesehatan secara terintegrasi dan berkelanjutan, (3) pengawasan dan evaluasi kinerja Puskesmas secara berkala.
EVIDENCE BASED PRACTICE PADA PELAYANAN KEHAMILAN.pptxDiandr
Pelayanan kehamilan yang berbasis bukti (evidence-based practice) memberikan asuhan terbaik kepada ibu hamil berdasarkan bukti-bukti klinis terkini. Fokus pelayanan kehamilan perlu diperbarui agar dapat menjangkau seluruh ibu hamil dan mendeteksi komplikasi, bukan hanya mengklasifikasi resiko. Standar pelayanan kehamilan menurut kebijakan pemerintah meliputi 14 kunjungan antenatal, pemberian suplemen, imun
EVIDENCE BASED PRACTICE PADA PELAYANAN KEHAMILAN.pptDiandr
Dokumen tersebut membahas tentang evidence based practice dalam pelayanan kehamilan. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain penggunaan bukti terbaik dalam memberikan pelayanan kehamilan, fokus yang baru pada ANC yang lebih menekankan persiapan untuk komplikasi daripada pendekatan resiko, serta standar praktek yang didasarkan bukti seperti 7T dan 14T dalam pelaksanaan ANC.
Dokumen tersebut membahas tentang pembinaan kader kesehatan dan dukun bayi di desa. Kader kesehatan dan dukun bayi memainkan peran penting dalam meningkatkan kesehatan masyarakat dengan melakukan penyuluhan, pengamatan masalah kesehatan, dan rujukan kasus. Untuk meningkatkan kapasitas mereka dilakukan pelatihan secara berkelanjutan oleh tenaga kesehatan.
Dokumen tersebut membahas aspek-aspek perlindungan hukum bagi bidan di Indonesia, termasuk standar pelayanan kebidanan, kode etik bidan, standar asuhan kebidanan, dan registrasi praktik bidan."
1. Intranatal care merujuk pada peristiwa yang berakhir dengan kelahiran bayi yang cukup bulan atau hampir cukup bulan, disertai dengan keluarnya plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu.
2. Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin) yang dapat hidup di dunia luar, dari rahim melalui jalan lahir atau jalan lain.
3. Ada beberapa istilah yang terkait dengan persalinan sepert
EVIDENCE BASED PRACTICE PADA PELAYANAN KEHAMILAN.pptxDiandr
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya penerapan evidence-based practice dalam pelayanan kehamilan agar tenaga kesehatan dapat memberikan asuhan terbaik berdasarkan bukti-bukti klinis terkini.
2. Refocusing antenatal care perlu dilakukan agar asuhan kehamilan lebih efektif dan dapat dijangkau oleh setiap wanita hamil dengan fokus pada persiap
Dokumen tersebut membahas tentang kesehatan reproduksi lanjut usia. Definisi lanjut usia menurut WHO adalah 65 tahun keatas. Klasifikasi lanjut usia terdiri dari pralanjut usia, lanjut usia, lanjut usia resiko tinggi, lanjut usia potensial, dan lanjut usia tidak potensial. Dokumen juga membahas mengenai permasalahan lanjut usia, kaitan budaya dan gender dengan kesehatan reproduksi lanjut usia
Dokumen tersebut membahas terapi nutrisi yang penting untuk pasien kanker untuk mencegah malnutrisi. Kanker dan pengobatannya dapat menyebabkan anoreksia dan cacheksia, dua penyebab utama malnutrisi pada pasien kanker, yang perlu diatasi dengan terapi nutrisi yang tepat seperti suplemen makanan kaya zat gizi.
Masalah Gangguan Kesehatan Reproduksi dan Upaya PencegahannyaDiandr
Dokumen tersebut membahas tentang infertilitas atau ketidaksuburan, penyebabnya pada laki-laki dan wanita, teknik pemeriksaan dan perawatan masalah kesuburan seperti inseminasi buatan, GIFT, IVF, serta penjelasan singkat mengenai penyakit menular seksual seperti gonore, sifilis beserta gejala-gejalanya.
2.
PWS KIA adalah alat manajemen program KIA utk
memantau cakupan pelayanan KIA di suatu wilayah
kerja secara terus menerus.
PWS KIA
3.
T. umum: meningkatnya pemantauan cakupan
pelayanan untuk setiap wilayah kerja yg dipantau
secara terus menerus dlm rangka meningkatkan
jangkauan dan mutu pelyanan kesehatan umumnya
dan pelayanan kebidanan khususnya.
Tujuan PWS KIA
4.
Tujuan khusus :
memantau cakupan pelayanan KIA yg dipilih sbagai indikator,
scara teratur(bulanan) & bterus menerus utk tiap wilayah.
Menilai kesenjangan antara target yg ditetapkn & pencapaian
sebenarnya utk tiap wilayah
Menentukan urutan wily. Prioritas yg akn ditangani scara
intensif berdasarkn besarnya kesenjangan antara target &
pencapaian
Merencanakan tindak lnjut dgn mnggunakan sumber daya yg
tersedia dan yg dpt digali
Membangkitkn peran aparat stempat dlm penggerakan
sasaran & mobilisasi sumber daya yg ada.
Lanjutan…
5.
Prinsip pengelolaan PWS KIA meliputi beberapa hal yg
mencakup indikator ketercapaian program. Indikator tsb
adalah :
1. Pelayanan antenatal
2. Pertolongan persalinan
3. Deteksi dini ibu hamil berisiko
4. Penanganan komplikasi kebidanan
5. Pelayanan kesehatan neonatal
6. Pelaynan kesehatan balita
7. Pelaynan KB berkualitas
Prinsip pengelolaan program KIA
6.
Pelaynan antenatal (5T/7T)
Penjaringan (deteksi) dini kehamilan berisiko
Kunjungan ibu hamil (ke fasilitas kesehatan atau
kunjungan rumah)
Kunjungan baru ibu hamil (K1)
K4 (kunjungan ke empat atau lebih)
Kontak neonatal (KN)
Kunjungan ibu nifas (KF)
Batasan indikator pemantauan
7.
Indikator pemantauan ada dua, yaitu :
1. Indikator pemantauan teknis
2. Indikator pemantauan non teknis
Indikator Pemantauan
8.
Indikator pemantauan teknis
(indikator pemantauan program KIA tsb
merupakan indikator yg digunakan o/ para
pengelola program KIA & disesuaikn dgn kbtuhan
program. o/ krn itu indikator tsb disebut dgn
pemantauan tknis)
1. Akses pelayanan antenatal (cakupan K1)
Jumlah kunjungan baru (K1) Bumil
________________________________x 100%
Jumlah sasaran bumil dlm 1thn
Lanjutan…
9.
2. Cakupan pelayanan bumil (cakupan K4)
Jumlah kunjungan bumil keempat (K4)
___________________________________x 100%
Jumlah sasaran bumil dlm 1 tahun
3. Cakupan persalinan o/ tenaga kesehatan
Jumlah persalinan o/ nakes
_________________________________x100%
Jumlah sasaran persalinan dlm 1 thn
Lanjutan…
10.
4. Penjaringan (deteksi)bumil o/ masyarakat:
Jumlah bumil berisikoyg drujuk o/dukun bayi/kader ke
nakes
_______________________________________x 100%
Jumlah sasaran bumil dalam 1 tahun
5. Penjaringan deteksi bumil berisiko o/ nakes:
Jumlah bumil berisiko yg o/ nakes
________________________________x 100%
Jumlah sasaran bumil dalam 1 tahun
Lanjutan…
11.
6. Cakupan pelayanan neonatal (KN) o/ tenaga kesehatan :
Jumlah kunjungan neonatal yg mndpt pely. Ksehatan minimal 2X
oleh nakes
________________________________________________x100%
Jumlah sasaran bayi dalam 1 tahun
7. Cakupan pelayanan nifas oleh tenaga kesehatan :
Jumlah pely. Ibu nifas o/ nakes minimal 3X
_______________________________________x 100%
Jumlah sasaran ibu bersalin dalam 1 tahun
Lanjutan…
12.
8. Pelayanan komplikasi obstetri :
Jumlah kasus kegawatdaruratan obstetri yg ditagani
_______________________________________________x 100%
Jumlah sasaran ibu bersalin dalam 1 tahun
9. Penanganan komplikasi neonatal :
Jumlah kasus kegawatdaruratan neonatal yg ditangani
________________________________________________x 100%
Jumlah sasaran bayi dalam 1 tahun
Lanjutan…
13.
Indikator pemantauan non teknis
Dlm upaya melibatkan lintas sektor terkait khususnya aparat
setempat dipilh indikator yg mudah dipahami. Indikator
tersebut disajikan setiap bulan utk menunjukkan desa yg telah
maju dan masih trtinggal.
1.Cakupan K1
2.Cakupan K4
3.Cakupan persalinan o/ nakes
4.Cakupan penanganan komplikasi kebidanan
5.Cakupan kunjungan nifas
6.Cakupan pely. KB aktif
7.Cakupan kunjungan neonatus
8.Cakupan kunjungan bayi
Lanjutan…
14.
PWS-KIA disajikan dalam bentuk grafik dari tiap indikator
yang dipakai, juga menggambarkan pencapaian tiap desa
dalam tiap bulan. Dengan demikian tiap bulanannya dibuat 6
grafik yaitu:
- Grafik cakupan K1
-Grafik cakupan K4
-Grafik cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan
-Grafik penjaringan ibu hamil berisiko oleh masyarakat
- Grafik penjaringan ibu hamil berisiko oleh tenaga kesehatan
-Grafik cakupan neonatal oleh tenaga kesehatan
Cara membuat grafik
15.
Langkah-langkah pokok dalam pembuatan grafik PWS-KIA :
1. Pengumpulan data
2. Pengolahan data
Sbagai contoh dlm mnggambarkn grafik PWS KIA utk bln
juni 2014 mka data yg diperlukan :
-Cakupan kumulatif perdesa
-Cakupan bulan ini (juni 2014)
-Cakupan bulan lalu(Mei 2014)
Lanjutan…
16.
Contoh prhitungan data Cakupan K1:
Perhitungan utk cakupan K1(akses)
- Pencapaian kumulatif per desa:
Pencapaian cakupan kumulatif kunjungan prtama
bumil/desa(januari s.d Juni 2014)
__________________________________________x 100%
Sasaran ibu hamil/desa selama 1 tahun
Lanjutan…
17.
- Pencapaian bulan ini (juni 2014) /desa:
Pencapaian cakupan kunjungan prtama bumil/desa selama
bulan Juni 2014
______________________________________________x 100%
Sasaran ibu hamil per desa selama 1 tahun
-Pencapaian Bulan Lalu (Mei 2014):
Pencapaian cakupan kunjungan pertama bumil/desa slama
bulan mei 2014
_________________________________________________x 100%
Sasaran ibu hamil per desa selama 1 tahun
Lanjutan…
18.
Langkah2 dlm pembuatan grafik PWS KIA:
3. Pengambaran grafik PWS KIA
Langkah-langkah yang dilakukan dalam membuat
grafik PWS-KIA (dengan menggunakan indikator
cakupan K1) sebagai berikut :
a. Menentukan target rata-rata per bulan untuk
menggambarkan skala pada grafik vertical ( sumbu Y)
Misalnya : target cakupan ibu hamil baru (cakupan K1)
dalam satu tahun ditentukan 90% , maka sasaran rata-
rata setiap bulan:
90% = 7,5%
12 bl
Dengan demikian, maka sasaran pencapaian kumulatif
sampai dengan Bulan Juni adalah (4 x 7,5% =) 30 %
Lanjutan…
19.
b. Hasil perhitungan pencapaian kumulatif cakupan K1
sampai bulan April dimasukkan dalam jalur %
kumulatif secara berurutan sesuai peringkat.
Pencapaian tertinggi di sebelah kiri dan terendah di
sebelah kanan, sedangkan pencapaian untuk
Puskesmas dimasukkan ke dalam kolom terakhir.
c. Nama desa bersangkutan dituliskan dalam lajur desa,
sesuai dengan cakupan kumulatif masing-masing
desa yang dituliskan pada butir b diatas.
Lanjutan…
20.
d. Hasil perhitungan pencapaian bulan ini ( Juni ) dan bulan lalu (
Mei ) untuk tiap desa dimasukkan kedalam lajur masing-
masing.
e. Gambar anak panah dipergunakan untuk mengisi lajur trend.
Bila penacapaian cakupan bulan ini lebih besar dari cakupan
bulan lalu, maka digambar anak panah yang menunjuk ke atas.
Sebaliknya, untuk cakupan bulan ini yang lebih rendah dari
cakupan bulan lalu, digambarkan anak panah yang menunjuk
ke bawah ; sedangkan untuk cakupan yang tetap atau sama
digambarkan dengan tanda (-)
Lanjutan…
22.
Des 90,0%
Nov 82,5%
Okt 75,0 %
Sep 67,5%
Ags 60,0%
Juli 52,5%
Juni 45%
Mei 37,5%
Apr 30,0%
Mar 22,5%
Feb 15,0%
Jan 7,5 %
Target 30,0%
↓
% kumulatif 55 48 40 22,5 15 40
% bulan ini 14 6 7,5 7,5 6 9
% bulan lalu 10 8 7,5 10 4 7
TREND
_
23.
Analisis Grafik PWS KIA
Desa Cakupan terhadap target Terhadap cakupan bulan lalu Status Desa
Di atas Di bawah Naik Turun Tetap
A
B
C
D
E
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
Baik
Kurang
Baik
Jelek
Cukup
24.
Rencana Tindak Lanjut
Bagi kepentingan program, analisis PWS-KIA
ditujukan untuk menghasilkan suatu keputusan
tindak lanjut teknis dan non-teknis bagi Puskesmas
keputusan tersebut harus dijabarkan dalam bentuk
rencana operasional jangka pendek untuk dapat
menyelesaikan masalah yang dihadapi.
Rencanan Tindak lanjut PWS KIA
25.
Pelembagaan PWS-KIA adalah pemanfaatan PWS-KIA
secara teratur dan terus menerus pada semua siklus
pengambilan keputusan untuk memantau penyelanggaran
progam KIA, disemua tingkatan administrasi
pemerintah,baik yang bersifat teknis sektoral maupun yang
bersifat koordinatif, non-teknis dan lintas sektoral.
Langkah-langkah pelembagaan PWS-KIA, yaitu :
· Penunjukan petugas pengolahan data ditiap tingkatan,
untuk menjaga kelancaran pengumpulan data.
· Pemanfaatan pertemuan lintas program
· Pemantauan PWS-KIA untuk menyakini lintas sektoral
Pelembagaan PWS KIA
26.
Pengumpulan dan pengolahan data merupakan kegiatan
pokok dari PWS-KIA. Data yang dicatat perdesa dan
kemudian dikumpulkan ditingakat Puskesmas akan
dilaporkan sesuai jenjang administrasi.
Jenis data yang diperlukan untuk mendukung
pelaksanaan PWS-KIA adalah :
Data sasaran :
-Jumlah seluruh bumil
-Jumlah seluruh ibu bersalin
-Jumlah seluruh neonatal
-Jumlah seluruh bayi
Sistem pencatatan dan pelaporan
27.
- Data pelayanan:
1. Jumlah K1
2. Jumlah K4
3. Jumlah ibu hamil beresiko yang dirujuk oleh
masyarakat
4. Jumlah ibu hamil beresiko yang dilayani oleh tenaga
kesehatan
5. Jumlah persalinan yang ditolong oleh tenaga
profesional.
6. Jumlah bayi berusia kurang dari 1 bulan yang dilayani
oleh tenaga kesehatan minimal 2 kali.
Lanjutan…
28.
Sumber data yang diperlukan untuk melaksanakan
PWS-KIA umumnya berasal dari :
1. Register Kohort ibu dan bayi
2. Laporan persalinan yang ditolong oleh tenaga
kesehatan dan dukun bayi.
3. Laporan dari dokter/ bidan praktik swasta.
4. Laporan dari fasilitas pelayanan selain puskesmas
yang berada di wilayah puskesmas.
Lanjutan…