3. PENGERTIAN
Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS
KIA) adalah alat manajemen untuk melakukan pemantauan program KIA
disuatu wilayah kerja secara terus menerus, agar dapat dilakukan tindak
lanjut yang cepat dan tepat. Program KIA yang dimaksud meliputi
pelayanan ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, ibu dengan komplikasi
kebidanan, keluarga berencana, bayi baru lahir, bayi baru lahir dengan
komplikasi, bayi, dan balita.
4. TUJUAN
1.Umum
Meningkatkan jangkauan dan mutu pelayanan KIA di wilayah kerja
puskesmas, melalui pemantauan cakupan pelayanan KIA di tiap desa
secara terus menerus.
2. Khusus
•Memantau cakupan pelayanan KIA yang dipilih sebagai indikator
secara teratur (bulanan) dan terus menerus.
•Menilai kesenjangan antara target dengan pencapaian.
•Menentukan urutan daerah prioritas yang akan ditangani secara
intensif.
5. PRINSIP PENGELOLAAN PROGRAM KIA
Pengelolaan program KIA bertujuan memantapkan dan meningkatkan
jangkauan serta mutu pelayanan KIA secara efektif dan efisien. Pemantapan pelayanan
KIA dewasa ini diutamakan pada kegiatan pokok sebagai berikut:
Peningkatan pelayanan antenatal bagi seluruh ibu hamil di semua pelayanan
kesehatan dengan mutu sesuai standar serta menjangkau seluruh sasaran.
Peningkatan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan diarahkan ke
fasilitas kesehatan.
Peningkatan pelayanan kesehatan bayi baru lahir, bayi dan anak balita di
semua pelayanan kesehatan yang bermutu dan sesuai standar serta
menjangkau seluruh sasaran.
Peningkatan deteksi dini risiko/komplikasi kebidanan dan bayi baru lahir oleh
tenaga kesehatan maupun masyarakat.
6. Lanjutan...
Peningkatan penanganan komplikasi kebidanan dan bayi baru lahir
secara adekuat dan pengamatan secara terus-menerus oleh tenaga
kesehatan.
Peningkatan pelayanan ibu nifas, bayi baru lahir, bayi dan anak balita
sesuai standar dan menjangkau seluruh sasaran.
Peningkatan pelayanan KB berkualitas.
Peningkatan deteksi dini tanda bahaya dan penanganannya sesuai
standar pada bayi baru lahir, bayi dan anak balita.
7. BATASAN DAN INDIKATOR PEMANTAUAN
• Akses (K1) = 100%
• Cakupan K4 = 90%
• Pelayana Neonatal (KN) = 80%
• Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan = 80%
• Penjaringan ( Deteksi ) Ibu Hamil Beresiko Oleh Masyarakat =
20%
• Penjaringan ( Deteksi ) Ibu Hamil Beresiko oleh Tenaga
Kesehatan = 10%
• Pelayanan Nifas = 80 %
• Penanganan Komplikasi Obstetri = 60 %
• Penanganan Komplokasi Neonatal = 60 %
8. PENGUMPULAN DATA DAN PWS
• Data sasaran :
a. Jumlah seluruh ibu hamil
b. Jumlah seluruh ibu bersalin
c. Jumlah seluruh bayi berusia kurang dari 1 bulan
(neonatal)
d. Jumlah seluruh ibu nifas
e. Jumlah seluruh bayi
9. PERENCANAAN KEGIATAN
Pertemuan ini merupakan pertemuan persiapan, dan dapat
berupa rangkaian pertemuan dengan tujuan yang saling melengkapi,
yaitu untuk :
•Menyamakan persepsi mengenai PWS KIA
•Menentukan kebijaksanaan propinsi dalam pelaksanaan PWS KIA
•Merencanakan Fasilitasi tingkat kabupaten /kota dan Puskesmas
•Menyusun mekanisme pemantauan kegiatan dll
10. PELAKSANAAN KEGIATAN
pelakasaan PWS KIA dimulai di kabupaten, yaitu melalui :
1. Pertemuan di kabupaten/kota
Pertemuan yang diperlukan adalah :
•Pertemuan intern kesehatan
•Pemantauan lintas sektor
2. Pertemuan di puskesmas
Pertemuan ini dapat disatukan dengan mini lokakarya, yang
merupakan pertemuan rutin bulanan di puskesmas.
3. Pertemuan di tingkat kecamatan
Pertemuan bulanan berupa rapat koordinasi dapat dipakai untuk
menginformasikan mengenai PWS KIA non-teknis.
11. PEMANTAUAN HASIL KEGIATAN
Kegiatan PWS KIA dapat dilakukan melalui terlampir:
a. Tingkat kabupaten /kota :
1) Laporan puskesmas.
2) Laporan rumah sakit.
3) Laporan pelayanan kesehatan swasta.
b. Tingkat puskesmas :
1) Sarana pencatatan PWS KIA (kohort ibu, kohort bayi dll)
2) Laporan yankes swasta.
3) Kunjungan ke desa/kelurahan yang statusnya jelek.