Modul ini membahas tentang pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan pelayanan kebidanan komunitas melalui Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) KIA, yang mencakup pelaksanaan di tingkat provinsi, kabupaten, dan desa. PWS-KIA bertujuan untuk memantau cakupan pelayanan KIA secara terus menerus agar dapat dilakukan tindak lanjut yang cepat dan tepat."
Modul 2 kb 1 peningkatan pelayanan antenatal, pertolongan persalinan oleh ten...pjj_kemenkes
Modul 2 kb 1 peningkatan pelayanan antenatal, pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, pelayanan kesehatan bayi baru lahir, bayi dan anak balita yang menjangkau seluruh sasaran
Modul 2 kb 1 peningkatan pelayanan antenatal, pertolongan persalinan oleh ten...pjj_kemenkes
Modul 2 kb 1 peningkatan pelayanan antenatal, pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, pelayanan kesehatan bayi baru lahir, bayi dan anak balita yang menjangkau seluruh sasaran
Kurikulum dan modul pelatihan stbm bagi dosen jurusan kesling poltekes di ind...Purwowidi Astanto
Kurikulum dan Modul Pelatihan STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) bagi Dosen Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan di Indonesia Kementrian Kesehatan Tahun 2014
Modul yang dikeluarkan oleh Pusat Pendidikan dan Pelatihan Aparatur pada Pelatihan Jabatan Fungsional Administrator Kesehatan, untuk materi inti Perijinan
Credit : Puslat SDMK
Pengertian definisi jaminan kesehatan nasional, dengan prinsip asuransi sosial berdasarkan:
- Kegotongroyongan antara masyarakat kaya dan miskin, yang sehat dan sakit, yang tua dan muda, dan yang beresiko tinggi dan rendah.
- Anggota yang bersifat wajib dan tidak selektif.
- Iuran yang dibayarkan per bulan berdasarkan persentase upah / penghasilan.
- Jaminan Kesehatan Nasional Bersifat nirlaba.
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxEmohAsJohn
PENGKAJIAN MUSKULOSKELETAL
Gangguan neurologi sangat beragam bentuknya, banyak dari pasien yang menderita gangguan memori dan tidak mampu menjalani aktivitas sehari-hari secara normal. Penyakit-penyakit neurologi kebanyakan memiliki efek melemahkan kehidupan pasien, sehingga memberikan pengobatan neurologis sangat penting bagi kehidupan pasien.
1. ASKEB KOMUNITAS
MODUL
MONITORING DAN EVALUASI
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Jakarta 2015
Rahayu Budi Utami
Australia Indonesia Partnership for
Health Systems Strengthening
(AIPHSS)
SEMESTER 5
KEGIATAN BELAJAR III
PELAKSANAAN
2. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
i
Kata
Pengantar
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat
rahmat dan bimbinganNya kami dapat menyelesaikan Modul Asuhan
Kebidanan Komunitas ini. Modul ini disusun dengan harapan dapat
dijadikan sebagai bahan ajar untuk Mata Kuliah Asuhan Kebidanan
Komunitas bagi mahasiswa yang mengikuti Pendidikan Jarak Jauh
Pendidikan Tinggi Kesehatan
Pada kesempatan ini tidak lupa kami mengucapkan terima
kasihkepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
modul ini.Kami menyadari keterbatasan kami selaku penulis, oleh
karena itu demi pengembangan kreatifitas dan penyempurnaan
modul ini, kami mengharapkan saran dan masukan dari pembaca
maupun para ahli, baik dari segi isi, istilah serta pemaparannya.
Semoga Allah SWT membalas budi baik semua pihak
yang telahmemberi kesempatan, dukungan dan bantuan dalam
menyelesaikanusulan penelitian ini. Akhir kata, semoga modul ini
dapat member manfaat bagi para pembaca. Aamiin.
Pontianak,Maret 2014
PENULIS
Gambar : Pengecekan cabang bayi
3. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
1
Pendahuluan
Salam sejahtera, kiranya Tuhan YME senantiasa memberikan kekuatan, perlind-
ungan, dan keselamatan kepada kita amin.
Saat ini Anda sudah memulai untuk mempelajari asuhan kebidanan Komunitas
dengan modul 3 dari 4 modul yang harus Anda pelajari. Materi dalam modul ini, akan
memberikan pemahaman kepada Anda tentang pelaksanaan dan monitoring evaluasi
kegiatan pelayanan kebidanan komunitas.
Salah satu pelaksanaan dan monitoring evaluasi kegiatan pelayanan kebidanan
komunitas adalah Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) KIA. PWS telah dilaksanakan di
Indonesia sejak tahun 1985. Pada saat itu pimpinan puskesmas maupun pemegang pro-
gram di Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota belum mempunyai alat pantau yang dapat
memberikan data yang cepat sehingga pimpinan dapat memberikan respon atau tinda-
kan yang cepat dalam wilayah kerjanya. PWS dimulai dengan program Imunisasi yang
dalam perjalanannya, berkembang menjadi PWS-PWS lain seperti PWS-Kesehatan Ibu
dan Anak (PWS KIA) dan PWS Gizi.
Pelaksanaan PWS imunisasi berhasil baik, dibuktikan dengan tercapainya Univer-
sal Child Immunization (UCI) di Indonesia pada tahun 1990. Dengan dicapainya cakupan
program imunisasi, terjadi penurunan AKB yang signifikan. Namun pelaksanaan PWS
dengan indikator Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) tidak secara cepat dapat menurunkan
Angka Kematian Ibu (AKI) secara bermakna walaupun cakupan pelayanan KIA mening-
kat, karena adanya faktor-faktor lain sebagai penyebab kematian ibu (ekonomi, pendi-
dikan, sosial budaya, dsb). Dengan demikian maka PWS KIA perlu dikembangkan den-
gan memperbaiki mutu data, analisis dan penelusuran
Modul 3 berjudul Monitoring dan Evaluasi ini membahas tentang melakukan monitoring
dan evaluasi kegiatan pelayanan kebidanan komunitas dengan PWS- KIA yang terdiri
dari:
1. Pendataan data dari dalam dan luar gedung
a. Data sasaran
b. Data dasar
c. Data lainya
d. Sumber data; Kartu ibu, Kohort ibu, Kohort bayi, Laporan KB, Laporan
bulanan
2. Perencanaan kegiatan
3. Pelaksanaan kegiatan
4. Pemantauan hasil kegiatan/Monitoring dan evaluasi
Modul ini dikemas dalam empat kegiatan belajar dan seluruhnya diberikan alokasi 2
jam pembelajaran, yang disusun dengan urutan sebagai berikut
• Kegiatan Belajar 1 : Pendataan
• Kegiatan Belajar 2 : Perencanaan
• Kegiatan Belajar 3 : Pelaksanaan
• Kegiatan Belajar 4 : Pemantauan Hasil
4. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
2
Setelah mempelajari modul ini peserta didik akan dapat : 1). Menjelaskan ten-
tang pendataan monitoring dan evaluasi dalam kebidanan komunitas, 2). Menjelaskan
tentang perencanaan monitoring dan evaluasi dalam kebidanan komunitas, 3). Men-
jelaskan tentang pelaksaan monitoring dan evaluasi dalam kebidanan komunitas, 4).
Menjelaskan tentang pelaksaan monitoring dan evaluasi dalam kebidanan komunitas.
Kompetensi–kompetensi tersebut diatas sangat diperlukan bagi mahasiswi. Memberi-
kan kemampuan kepada peserta didik untuk memberikan asuhan kebidanan komuni-
tas dengan memberikan asuhan kebidanan komunitas dengan memperhatikan aspek
budaya yang berfokus pada upaya preventif, promotif, deteksi dini dan rujukan serta
berorientasi pada pemberdayaan masyarakat yang didasari oleh pengetahuan, sikap,
dan keterampilan.
5. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
3
Kegiatan
Belajar 3
Waktu 60 menit
Sebelum memasuki Kegiatan Belajar 3 tentang Pelaksanaan, perlu kita mengingat
kembali bahwa PWS-KIA adalah alat manajemen program KIA untuk memantau cak-
upan pelayanan KIA di suatu wilayah kerja secara terus menerus. Hal tersebut dimak-
sudkan agar dapat dilakukan tindak lanjut yang cepat dan tepat terhadap wilayah kerja
yang cakupan pelayanan KIA-nya masih rendah ataupun wilayah yang membutuhkan
penanganan atau tindak lanjut secara khusus.
Penyajian PWS-KIA dapat dipakai sebagai alat motivasi dan komunikasi kepada
sektor terkait/stakeholder yang berkaitan terhadap pelaksanaan pelayanan kesehatan
ibu dan anak. Dapat dijabarkan lebih lanjut bahwa penyajian PWS-KIA berkaitan langsung
dengan masyarakat setempat, khususnya aparat yang berperan dalam pendataan dan
penggerakan sasaran agar mendapatkan pelayanan KIA, maupun dalam membantu
memecahkan masalah non teknis rujukan kasus resiko tinggi. Dalam hal iniadalah sum-
ber daya masyarakat setempat seperti kader kesehatan, tokoh masyarakat dan tokoh
agama.
Pelaksanaan PWS-KIA baru berarti bila dilengkapi dengan tindak lanjut berupa
perbaikan dalam pelaksanaan pelayanan KIA. Tindak lanjut dimaksudkan disini adalah
intensifikasi penggerakan sasaran dan mobilisasi sumber daya yang diperlukan dalam
rangka meningkatkan jangkauan dan mutu pelayanan KIA. Contohnya adalah bagaima-
na memotivasi ibu hamil untuk memeriksakan kehamilan minimal 4 kali selama kehami-
lannya yang dilakukan oleh masyarakat itu sendiri, misalnya kader.
Hasil rekapitulasi PWS-KIA di tingkat kabupaten dapat dipakai untuk menentukan
puskesmas yang rawan. Demikian juga PWS-KIA tingkat provinsi, yaitu untuk mengiden-
tifikasi kabupaten mana yang memerlukan penangan khusus dan juga untuk menentu-
kan kabupaten mana yang rawan sehingga masalah-masalah yang dihadapi tersebut
dapat diatasi dengan baik. Untuk mengetahui lebih dalam mengenai pelaksanaan, silah-
kan pelajari materi pada kegiatan belajar 3 berikut ini.
PELAKSANAAN
Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah menyelesaikan Unit kegiatan belajar 3 diharapkan Anda dapat memahami dan
melakukan pelaksanaan dalam PWS-KIA
6. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
4
Tujuan Pembelajaran Khusus
Pokok - Pokok Materi
Setelah kegiatan belajar mengajar diharapkan Anda mampu :
1. Menjelaskan Pelaksanaan di Tingkat Provinsi
2. Menjelaskan Pelaksanaan di Tingkat Kabupaten
3. Menjelaskan Pelaksanaan di Tingkat Desa
Untuk memahami pelaksanaan PWS-KIA Anda harus memahami tentang:
1. Pelaksanaan di Tingkat Provinsi
2. Pelaksanaan di Tingkat Kabupaten
3. Pelaksanaan di Tingkat Desa
7. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
5
Uraian
Materi
A. Pelaksanaan
1. Pelaksanaan di tingkat Provinsi
Langkah-langkah atau urutan yang dilaksanakan meliputi :
a. Pertemuan orientasi
Pertemuan ini merupakan pertemuan dengan tujuan :
1) Menyamakan persepsi mengenai PWS KIA
2) Menentukan kebijaksanaan dalam pelaksanaan PWS KIA
3) Merencanakan fasilitas tingkat kabupaten/kota dan puskesmas
4) Menyusun mekanisme pemantauan kegiatan
Gambar : Pelaksanaan
Proses yang perlu dilakukan dalam penerapan monitoring dan evaluasi di mulai lang-
kah-langkah sosialisasi, fasilitasi dan evaluasi yang diikuti dengan tindak lanjut sesuai
kebutuhan.
Pihak yang terlibat meliputi :
1) Subdinas/bidang yang menangani KIA dari dinas Kesehatan propinsi dan
kabupaten kota
2) Subdinas/bidang yang menangani puskesmas dan RS dari dinas kesehatan
propinsi dan kabupaten kota
3) Subdinas/bidang yang menangani pengendalian penyakit dari dinas kesehatan
propinsi dan kabupaten kota
8. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
6
b. Pertemuan sosialisasi
Fokus pertemuan ini adalah untuk lintas sektor di tingkat propinsi, dengan tujuan
untuk sosialisasi tentang PWS KIA, menyepakati peran lintas sektor dalam PWS KIA dan
menyusun mekanisme pemantauan kegiatan.
Pihak yang terlibat meliputi:
1) Dinas Kesehatan
2) BAPPEDA
3) Biro Pembangunan Masyarakat Desa
4) Biro PP dan KB
c. Fasilitasi
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan bantuan teknis berupa kunjungan ke lapa-
ngan atau pertemuan di kabupaten/kota dan puskesmas. Petugas propinsi dibekali
untuk dapat memfasilitasi petugas kesehatan kabupaten/kota dan puskesmas. Peserta
terdiri dari unsur-unsur lain dari dinas kesehatan kabupaten/kota seperti: Gizi, Imuni-
sasi, Yankes, Yanfar, P2PL dan lain-lain.
Setiap kali fasilitasi sebaiknya peserta 30 orang. Materi fasilitasi:
1) Pedoman PWS KIA
2) Kebijaksanaan program KIA
3) Pedoman pelayanan kebidanan dasar
4) Perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan kegiatan
d. Evaluasi/Tindak lanjut
Kegiatan ini bertujuan untuk menilai kemajuan cakupan program KIA dan meren-
canakan kegiatan tindak lanjut.
2. Pelaksanaan PWS KIA di Tingkat Kabupaten
Pertemuan yang diperlukan di tingkat kabupaten/kota adalah pertemuan intern kese-
hatan, yang dihadiri oleh para kepala seksi terkait di lingkungan dinas kesehatan/kota,
serta puskesmas dan pertemuan lintas sektor, yang dihadiri oleh sektor terkait di ting-
kat kabupaten dan kecamatan Pertemuan ini bertujuan memberikan informasi menge-
nai PWS KIA, rencana yang akan dilakukan dan peran masing-masing yang diharapkan.
Langkah-langkah atau urutan yang dilaksanakan meliputi:
a. Pertemuan reorientasi
Pertemuan ini merupakan pertemuan dengan tujuan :
3. Menyamakan persepsi mengenai PWS KIA
4. Sosialisasi kebijaksanaan kabupaten/kota dalam pelaksanaan PWS KIA
5. Merencanakan fasilitas ke desa
6. Menyusun mekanisme pemantauan kegiatan, dll
Pihak yang terlibat meliputi :
9. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
7
1) Bidan di desa
2) Bidan koordinator
3) Pengelola program KIA
4) Kepala puskesmas
5) Petugas gizi
6) P2PL
7) Data Operator
8) Farmasi
b. Pertemuan sosialisasi
Fokus pertemuan ini adalah untuk lintas sektor tingkat kecamatan dan desa, dengan
tujuan untuk sosialisasi tentang PWS KIA, menyepakati peran lintas sektor dalam PWS
KIA dan menyusun mekanisme pemantauan kegiatan.
Pihak yang terlibat meliputi:
1) Puskesmas
2) Camat
3) Kepala desa
4) Dewan kelurahan
5) LKMD
6) PKK
7) Koramil
8) Polsek
c. Memfasilitasi bidan di desa
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan bantuan teknis berupa kunjungan ke lapa-
ngan atau pertemuan di Desa. Petugas puskesmas memfasilitasi bidan di desa dan
lintas sektor terkait. Materi fasilitasi :
1) Pedoman PWS KIA
2) Pedoman pelayanan kebidanan dasar
3) Kebijaksanaan program KIA
4) Perencanaan pelaksanaan dan pemantauan kegiatan
d. Implementasi PWS KIA Puskesmas
Puskesmas melaksanakan kegiatan PWS KIA melalui pengumpulan, pengolahan, anal-
isis, penelusuran dan pemanfaatan data PWS KIA termasuk dalam implementasi PWS
KIA di puskesmas adalah pemanfaatan PWS KIA dalam lokakarya mini, pertemuan
bulanan kecamatan, dan musrenbangcam.
e. Tindak lanjut
Kegiatan ini bertujuan untuk menindaklanjuti hasil-hasil pembahasan implementasi
PWS KIA di tingkat puskesmas.
10. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
8
3. Pelaksanaan PWS KIA di tingkat Desa
Langkah-langkah urutan pelaksanaan meliputi :
a. Implementasi PWS KIA oleh bidan di desa
Bidan di desa melaksanakan kegiatan PWS KIA melalui pengumpulan, pengolahan,
analisis, penelusuran dan pemanfaatan data PWS KIA sesuai dengan yang diterangkan
pada pembahasan sebelumnya. Termasuk dalam implementasi PWS KIA di tingkat
desa adalah pemanfaatan PWS KIA untuk dibahas dalam lokakarya mini puskesmas,
pertemuan bulanan desa dan musrenbangdes.
b. Tindak Lanjut
Kegiatan ini bertujuan untuk menindaklanjuti hasil-hasil pembahasan implementasi
PWS KIA di tingkat puskesmas dan desa.
c. Pemantauan dan pelaporan
Pemantauan kegiatan PWS KIA dapat dilakukan melalui laporan kegiatan PWS KIA bu-
lanan dengan melihat kelengkapan data PWS KIA berikut dengan :
5) Hasil analisis indikator PWS KIA, antara lain : grafik hasil cakupan hasil
penelusuran dan lain-lain.
6) Rencana tindak lanjut berupa jadwal rencana kegiatan.
Anda telah selesai mempelajari kegiatan belajar 3, apakah Anda sudah paham? Apa
yang dapat dipetik dari materi tersebut ? coba Anda tuliskan pada kolom berikut.
Jika sudah paham kerjakan tes formatif. Jika nilai Anda mencapai 80. Jika belum pelajari
kembali bagian – bagian yang belum Anda pahami.
11. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
9
Rangkuman
Pelaksanaan PWS KIA dilakukan di mulai dengan langkah-langkah
sosialisasi, fasilitasi dan evaluasi yang diikuti dengan tindak lanjut ses-
uai kebutuhan. Pelaksanaannya berbeda di tiap tingkatan yaitu di tingkat
provinsi, tingkat kabupaten/kota dan di tingkat desa. Perbedaan itu ter-
dapat pada urutan pelaksanaan, tujuan dan pemantauan serta laporan
yang harus diberikan
12. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
10
Evaluasi
Formatif
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan tepat !!!
1. Pihak yang terlibat dalam pertemuan orientasi di pelaksanaan di tingkat provinsi di
bawah ialah …
a. Subdinas yang menangani pengendalian penyakit dari puskesmas
b. Subdinas yang menangani puskesmas dan RS dari dinas kesehatan
provinsi dan kabupaten kota
c. Subdinas yang menangani kesehatan ibu dan anak dari Rumah Sakit
Provinsi
d. Subdinas yang menangani kesehatan ibu dan anak dari puskesmas
e. Subdinas yang menangani penyebaran penyakit dari Rumas Sakit
2. Materi fasilitasi untuk bidan di desa dan lintas sektoral di bawah ini, kecuali …
a. Kebijaksanaan program KIA
b. Pedoman pelayanan kebidanan dasar
c. Pedoman PWS KIA
d. Perencanaan pelaksanaan dan pemantauan kegiatan
e. Pedoman Penataan Program
3. Yang termasuk dalam Implementasi PWS KIA di puskesmas adalah pemanfaatan
PWS KIA dalam …
a. Pertemuan mingguan kecamatan
b. Pertemuan harian kecamatan
c. Lokakarya mini
d. Paguyuban
e. Kelompok Remaja
4. Langkah-langkah pelaksanaan PWS KIA di Tingkat Kabupaten di bawah ini adalah …
a. Pertemuan reorientasi – pertemuan sosialisasi – memfasilitasi bidan di
Desa – Implementasi PWS KIA Puskesmas – Tindak Lanjut
b. Pertemuan reorientasi – pertemuan sosialisasi – Implementasi PWS KIA
Puskesmas – memfasilitasi bidan di Desa– Tindak Lanjut
c. Pertemuan reorientasi – pertemuan sosialisasi – memfasilitasi bidan di
Desa – Tindak Lanjut – Implementasi PWS KIA Puskesmas
d. Pertemuan sosialisasi - Pertemuan reorientasi – memfasilitasi
bidan di Desa – Tindak Lanjut – Implementasi PWS KIA Puskesmas
e. Pertemuan sosialisasi - Pertemuan reorientasi – memfasilitasi bidan di
Desa – Implementasi PWS KIA Puskesmas – Tindak Lanjut
13. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
11
5. Kegiatan yang bertujuan untuk memberikan bnatuan teknis berupa kunjungan ke
lapangan atau pertemuan di kabupaten/kota dan puskesmas adalah kegiatan …
a. Sosialisasi
b. Orientasi
c. Fasilitasi
d. Reorientasi
e. Evaluasi
14. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
12
DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati, Eny Retna. 2009. Asuhan Kebidanan Komunitas. Yogyakarta: Nuha Medika.
HAndajani, Sutjiati Dwi. 2012. Kebidanan Komunitas. Konsep dan Manajemen Asuhan.
Jakarta: EGC
Karwati. 2011. Asuhan Kebidanan V (Kebidanan Komunitas). Jakarta: Trans Info Media.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2012. Pedoman Pemantauan Wilayah
Setempat (PWS) Ibu dan Anak.
Meilani, Niken. 2013. Kebidanan Komunitas. Yogyakarta: Fitramaya.
Pudiastuti, Ratna Dewi. 2011. Buku Ajar: Kebidanan Komunitas. Teori dan Aplikasi
dilengkapi Contoh Askeb. Yogyakarta: Nuha Medika.
Syafrudin, Hamidah. 2009. Kebidanan Komunitas. Jakarta: EGC
15. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
13
Penutup
Dengan berakhirnya Kegiatan Belajar 4 ini maka berakhir pula modul 3 tentang
monitoring evaluasi di komunitas. Selamat Anda telah menyelesaikan modul 3. Dihara-
pkan dengan berakhirnya modul ini Anda akan dapat menguasai kompetensi yan g di-
harapkan pada awal kegiatan belajar.
Setelah menyelesaikan Modul 3 ini, selanjutnya Anda akan melanjutkan ke Modul
4 yang membahas tentang Pelaksanaan Program di Komunitas. Berikut merupakan cara
perhitungan nilai untuk mengetahui ketuntasan belajar Anda:
SELAMAT MENGERJAKAN TEST AKHIR MODUL. KAMI YAKIN ANDA
PASTI BISA!! GOOD LUCK !!
1. Setiap akhir pertemuan selesai, kerjakan soal-soal test yang terse-
dia dan yakinkan bahwa Anda mampu menjawabnya tanpa mem-
baca materi lagi
2. Setelah Anda menjawab , maka lakukan koreksi dengan bantuan
kunci jawaban yang tersedia.
3. Lakukan penilaian untuk diri sendiri dengan cara :
Jumlah soal benar
Jumlah soal
4. Ketuntasan pembelajaran tercapai apabila Anda berhasil
mendapatkan nilai 80
5. Apabila Anda belum bisa mencapai nilai minimal 80, maka ulangi
lagi untuk mempelajari materi dan Anda bisa menanyakan pada
Tutor Anda dan kerjakanlah Tes Akhir Modul
6. Bila Anda sudah berhasil, maka lanjutkan untuk ke pertemuan
berikutnya dan bila selesai maka Anda dapat pindah ke modul
berikutnya
UNTUK MENGETAHUI KETUNTASAN BELAJAR,
ANDA DAPAT MENILAI
DIRI SENDIRI DENGAN CARA :
X 100
16. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
14
KUNCI JAWABAN TES FORMATIF
Kunci TES FORMATIF kegiatan belajar 3 (tiga)
1. B
2. E
3. C
4. A
5. C