Dokumen tersebut membahas tentang evidence based practice dalam pelayanan kehamilan. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain penggunaan bukti terbaik dalam memberikan pelayanan kehamilan, fokus yang baru pada ANC yang lebih menekankan persiapan untuk komplikasi daripada pendekatan resiko, serta standar praktek yang didasarkan bukti seperti 7T dan 14T dalam pelaksanaan ANC.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kebidanan pada akseptor kontrasepsi suntik tiga bulan. Kontrasepsi suntik tiga bulan efektif mencegah kehamilan dengan cara mencegah ovulasi, mengentalkan lendir serviks, dan menghambat gamet. Kontrasepsi ini diberikan setiap tiga bulan dengan lokasi penyuntikan di bokong. Kontrasepsi ini memiliki keuntungan dan keterbatasan tertentu.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal dan neonatal. Terdapat definisi kegawatdaruratan, prinsip dasar penilaian awal kasus, prinsip umum penanganan seperti memastikan jalan napas bebas, pemberian oksigen, cairan, dan antibiotika, serta penanganan definitif masalah utama dan rujukan. Dibahas pula medikamentosa, peralatan, dan bahan yang dibutuhkan dalam penanganan kegawat
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang standar asuhan kebidanan yang meliputi pengkajian, perumusan diagnosa, perencanaan, implementasi, evaluasi, dan pencatatan dalam rangka meningkatkan keselamatan pasien khususnya neonatus, bayi, dan balita.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kebidanan pada bayi baru lahir terhadap ibu bernama Ny. D di Puskesmas Bojong Rawalumbu, Bekasi pada tahun 2016. Dokumen ini menjelaskan latar belakang masalah, tujuan, tinjauan teori tentang bayi baru lahir, dan adaptasi fisiologis bayi setelah kelahiran.
Dokumen tersebut merangkum program tindak lanjut masa nifas normal yang meliputi jadwal kunjungan rumah untuk ibu dan bayi, asuhan lanjutan masa nifas di rumah, intervensi yang dilakukan selama dan sesudah kunjungan rumah, serta penyuluhan yang diberikan kepada ibu nifas mengenai gizi, kebersihan, istirahat, pemberian ASI, latihan nifas, hubungan suami istri, keluarga berencana, dan tanda-
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kebidanan pada akseptor kontrasepsi suntik tiga bulan. Kontrasepsi suntik tiga bulan efektif mencegah kehamilan dengan cara mencegah ovulasi, mengentalkan lendir serviks, dan menghambat gamet. Kontrasepsi ini diberikan setiap tiga bulan dengan lokasi penyuntikan di bokong. Kontrasepsi ini memiliki keuntungan dan keterbatasan tertentu.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal dan neonatal. Terdapat definisi kegawatdaruratan, prinsip dasar penilaian awal kasus, prinsip umum penanganan seperti memastikan jalan napas bebas, pemberian oksigen, cairan, dan antibiotika, serta penanganan definitif masalah utama dan rujukan. Dibahas pula medikamentosa, peralatan, dan bahan yang dibutuhkan dalam penanganan kegawat
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang standar asuhan kebidanan yang meliputi pengkajian, perumusan diagnosa, perencanaan, implementasi, evaluasi, dan pencatatan dalam rangka meningkatkan keselamatan pasien khususnya neonatus, bayi, dan balita.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kebidanan pada bayi baru lahir terhadap ibu bernama Ny. D di Puskesmas Bojong Rawalumbu, Bekasi pada tahun 2016. Dokumen ini menjelaskan latar belakang masalah, tujuan, tinjauan teori tentang bayi baru lahir, dan adaptasi fisiologis bayi setelah kelahiran.
Dokumen tersebut merangkum program tindak lanjut masa nifas normal yang meliputi jadwal kunjungan rumah untuk ibu dan bayi, asuhan lanjutan masa nifas di rumah, intervensi yang dilakukan selama dan sesudah kunjungan rumah, serta penyuluhan yang diberikan kepada ibu nifas mengenai gizi, kebersihan, istirahat, pemberian ASI, latihan nifas, hubungan suami istri, keluarga berencana, dan tanda-
Dokumen tersebut membahas tentang aspek-aspek kesehatan yang perlu diperiksa sebelum pernikahan (askeb pranikah) seperti pemeriksaan penyakit menular seksual, golongan darah, kesuburan, dan konseling psikologis. Tujuannya adalah untuk mengetahui kondisi fisik dan mental calon pasangan, mendeteksi penyakit-penyakit yang dapat membahayakan kehamilan, serta mempersiapkan pas
Tanggung jawab bidan di tatanan pelayanan kesehatanmilanurmilayanti
Dokumen tersebut membahas tanggung jawab dan peran bidan dalam pelayanan kesehatan di berbagai tingkatan pelayanan mulai dari komunitas, fasilitas kesehatan primer hingga tersier. Bidan berperan sebagai pelaksana, pengelola, pendidik dan peneliti dalam memberikan pelayanan kebidanan yang mencakup ibu, anak dan keluarga berencana."
Asuhan Kebidanan Pada Perempuan dan Anak pada Kondisi Rentan.pptxFionaAmelia1
Dokumen ini membahas tentang asuhan kebidanan pada perempuan dan anak dengan kondisi rentan dan kebutuhan khusus pada permasalahan sosial. Dokumen ini menjelaskan berbagai kelompok rentan seperti anak, perempuan rentan, penyandang cacat, kelompok minoritas, dan kondisi objektif kelompok rentan. Dokumen ini juga membahas berbagai kebutuhan khusus pada permasalahan sosial seperti kehamilan dalam penjara,
KB 3 Kewirausahaan dalam Bidang Kebidananpjj_kemenkes
Modul ini membahas tentang kewirausahaan dalam bidang kebidanan. Terdapat tiga tujuan khusus yang harus dikuasai yaitu bidan praktik mandiri, inovasi pelayanan kebidanan, dan pelayanan kebidanan unggulan. Modul ini juga menjelaskan tentang izin dan praktek bidan, inovasi layanan seperti kelas pra wedding dan parenting, serta metode persalinan seperti waterbirth dan hypnobirthing. Pelayanan kebidanan unggulan mencakup pener
Dokumen tersebut berisi pengkajian kebidanan terhadap ibu nifas normal bernama Ny. S umur 27 tahun yang baru melahirkan 6 jam sebelumnya. Ibu dalam keadaan baik dan menyusui bayinya dengan baik. Ibu juga sudah dapat melakukan aktivitas sehari-hari seperti mandi dan merawat bayi sendiri.
Memberikan asuhan kebidanan secara berkesinambungan mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, neonatus hingga pelayanan kontrasepsi pada ibu dengan risiko tinggi akibat jarak kehamilan kurang dari dua tahun di Puskesmas Bangkalan.
Bayi laki-laki berusia 11 hari bernama K mendapatkan imunisasi BCG dan Polio 1 setelah pemeriksaan menunjukkan kondisinya sehat. Ibunya diberi penjelasan manfaat imunisasi dan disarankan memberikan ASI eksklusif hingga 6 bulan.
Klien berkonsultasi dengan bidan mengenai pilihan alat kontrasepsi yang tepat untuk dirinya. Bidan menjelaskan berbagai jenis alat kontrasepsi seperti suntik, pil, implan, kondom dan IUD beserta keuntungan dan kerugiannya. Setelah mendengarkan penjelasan tersebut, klien memutuskan untuk menggunakan IUD karena cocok untuk jangka panjang. Klien kemudian meminta saran mengenai waktu pemasangan
PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT
BADAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MALIGANO
KECAMATAN MALIGANO KABUPATEN MUNA
PERIODE JULI 2016
Karya Tulis
Dokumen tersebut membahas tentang definisi dan ciri-ciri bayi baru lahir normal berdasarkan beberapa sumber. Bayi baru lahir normal didefinisikan sebagai bayi yang lahir antara minggu ke-37 sampai 42 kehamilan, berat badan 2500-4000 gram, dan tidak memiliki kelainan bawaan berat. Dokumen juga menjelaskan ciri-ciri fisik dan beberapa refleks yang dimiliki bayi baru lahir normal. Terakhir, dibahas mekanis
Dokumen ini membahas persiapan menjadi orang tua, termasuk persiapan fisik, psikologis, dan finansial. Persiapan fisik meliputi kesehatan calon ibu dan ayah, sedangkan persiapan psikologis melibatkan penerimaan dan persiapan menjadi orang tua. Persiapan finansial membutuhkan perencanaan keuangan untuk memenuhi kebutuhan anak.
Mekanisme persalinan normal meliputi penurunan kepala janin ke dalam panggul, fleksi kepala, putaran internal kepala, ekstensi kepala saat melalui lorong panggul, putaran eksternal setelah kelahiran kepala, dan ekspulsi untuk melahirkan tubuh bayi. Proses ini memungkinkan kelahiran bayi dengan aman melalui panggul ibu.
Persiapan persalinan melibatkan merencanakan tempat dan tenaga kesehatan untuk persalinan, transportasi darurat, dan pembuatan keputusan darurat. Persiapan lainnya termasuk menyiapkan barang untuk ibu dan bayi, pendonor darah, serta persiapan mental suami. Bidan juga perlu mempersiapkan rujukan darurat jika diperlukan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas penggunaan evidence-based practice dalam pelayanan kehamilan.
2. Evidence-based practice melibatkan penggunaan bukti ilmiah terbaik dari penelitian untuk membuat keputusan klinis bersama pasien.
3. Dokumen tersebut menjelaskan fokus baru pelayanan antenatal care yang lebih efektif berdasarkan bukti ilmiah.
EVIDENCE BASED PRACTICE PADA PELAYANAN KEHAMILAN.pptxDiandr
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya penerapan evidence-based practice dalam pelayanan kehamilan agar tenaga kesehatan dapat memberikan asuhan terbaik berdasarkan bukti-bukti klinis terkini.
2. Refocusing antenatal care perlu dilakukan agar asuhan kehamilan lebih efektif dan dapat dijangkau oleh setiap wanita hamil dengan fokus pada persiap
Dokumen tersebut membahas tentang aspek-aspek kesehatan yang perlu diperiksa sebelum pernikahan (askeb pranikah) seperti pemeriksaan penyakit menular seksual, golongan darah, kesuburan, dan konseling psikologis. Tujuannya adalah untuk mengetahui kondisi fisik dan mental calon pasangan, mendeteksi penyakit-penyakit yang dapat membahayakan kehamilan, serta mempersiapkan pas
Tanggung jawab bidan di tatanan pelayanan kesehatanmilanurmilayanti
Dokumen tersebut membahas tanggung jawab dan peran bidan dalam pelayanan kesehatan di berbagai tingkatan pelayanan mulai dari komunitas, fasilitas kesehatan primer hingga tersier. Bidan berperan sebagai pelaksana, pengelola, pendidik dan peneliti dalam memberikan pelayanan kebidanan yang mencakup ibu, anak dan keluarga berencana."
Asuhan Kebidanan Pada Perempuan dan Anak pada Kondisi Rentan.pptxFionaAmelia1
Dokumen ini membahas tentang asuhan kebidanan pada perempuan dan anak dengan kondisi rentan dan kebutuhan khusus pada permasalahan sosial. Dokumen ini menjelaskan berbagai kelompok rentan seperti anak, perempuan rentan, penyandang cacat, kelompok minoritas, dan kondisi objektif kelompok rentan. Dokumen ini juga membahas berbagai kebutuhan khusus pada permasalahan sosial seperti kehamilan dalam penjara,
KB 3 Kewirausahaan dalam Bidang Kebidananpjj_kemenkes
Modul ini membahas tentang kewirausahaan dalam bidang kebidanan. Terdapat tiga tujuan khusus yang harus dikuasai yaitu bidan praktik mandiri, inovasi pelayanan kebidanan, dan pelayanan kebidanan unggulan. Modul ini juga menjelaskan tentang izin dan praktek bidan, inovasi layanan seperti kelas pra wedding dan parenting, serta metode persalinan seperti waterbirth dan hypnobirthing. Pelayanan kebidanan unggulan mencakup pener
Dokumen tersebut berisi pengkajian kebidanan terhadap ibu nifas normal bernama Ny. S umur 27 tahun yang baru melahirkan 6 jam sebelumnya. Ibu dalam keadaan baik dan menyusui bayinya dengan baik. Ibu juga sudah dapat melakukan aktivitas sehari-hari seperti mandi dan merawat bayi sendiri.
Memberikan asuhan kebidanan secara berkesinambungan mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, neonatus hingga pelayanan kontrasepsi pada ibu dengan risiko tinggi akibat jarak kehamilan kurang dari dua tahun di Puskesmas Bangkalan.
Bayi laki-laki berusia 11 hari bernama K mendapatkan imunisasi BCG dan Polio 1 setelah pemeriksaan menunjukkan kondisinya sehat. Ibunya diberi penjelasan manfaat imunisasi dan disarankan memberikan ASI eksklusif hingga 6 bulan.
Klien berkonsultasi dengan bidan mengenai pilihan alat kontrasepsi yang tepat untuk dirinya. Bidan menjelaskan berbagai jenis alat kontrasepsi seperti suntik, pil, implan, kondom dan IUD beserta keuntungan dan kerugiannya. Setelah mendengarkan penjelasan tersebut, klien memutuskan untuk menggunakan IUD karena cocok untuk jangka panjang. Klien kemudian meminta saran mengenai waktu pemasangan
PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT
BADAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MALIGANO
KECAMATAN MALIGANO KABUPATEN MUNA
PERIODE JULI 2016
Karya Tulis
Dokumen tersebut membahas tentang definisi dan ciri-ciri bayi baru lahir normal berdasarkan beberapa sumber. Bayi baru lahir normal didefinisikan sebagai bayi yang lahir antara minggu ke-37 sampai 42 kehamilan, berat badan 2500-4000 gram, dan tidak memiliki kelainan bawaan berat. Dokumen juga menjelaskan ciri-ciri fisik dan beberapa refleks yang dimiliki bayi baru lahir normal. Terakhir, dibahas mekanis
Dokumen ini membahas persiapan menjadi orang tua, termasuk persiapan fisik, psikologis, dan finansial. Persiapan fisik meliputi kesehatan calon ibu dan ayah, sedangkan persiapan psikologis melibatkan penerimaan dan persiapan menjadi orang tua. Persiapan finansial membutuhkan perencanaan keuangan untuk memenuhi kebutuhan anak.
Mekanisme persalinan normal meliputi penurunan kepala janin ke dalam panggul, fleksi kepala, putaran internal kepala, ekstensi kepala saat melalui lorong panggul, putaran eksternal setelah kelahiran kepala, dan ekspulsi untuk melahirkan tubuh bayi. Proses ini memungkinkan kelahiran bayi dengan aman melalui panggul ibu.
Persiapan persalinan melibatkan merencanakan tempat dan tenaga kesehatan untuk persalinan, transportasi darurat, dan pembuatan keputusan darurat. Persiapan lainnya termasuk menyiapkan barang untuk ibu dan bayi, pendonor darah, serta persiapan mental suami. Bidan juga perlu mempersiapkan rujukan darurat jika diperlukan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas penggunaan evidence-based practice dalam pelayanan kehamilan.
2. Evidence-based practice melibatkan penggunaan bukti ilmiah terbaik dari penelitian untuk membuat keputusan klinis bersama pasien.
3. Dokumen tersebut menjelaskan fokus baru pelayanan antenatal care yang lebih efektif berdasarkan bukti ilmiah.
EVIDENCE BASED PRACTICE PADA PELAYANAN KEHAMILAN.pptxDiandr
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya penerapan evidence-based practice dalam pelayanan kehamilan agar tenaga kesehatan dapat memberikan asuhan terbaik berdasarkan bukti-bukti klinis terkini.
2. Refocusing antenatal care perlu dilakukan agar asuhan kehamilan lebih efektif dan dapat dijangkau oleh setiap wanita hamil dengan fokus pada persiap
EVIDENCE BASED PRACTICE PADA PELAYANAN KEHAMILAN.pptxDiandr
Pelayanan kehamilan yang berbasis bukti (evidence-based practice) memberikan asuhan terbaik kepada ibu hamil berdasarkan bukti-bukti klinis terkini. Fokus pelayanan kehamilan perlu diperbarui agar dapat menjangkau seluruh ibu hamil dan mendeteksi komplikasi, bukan hanya mengklasifikasi resiko. Standar pelayanan kehamilan menurut kebijakan pemerintah meliputi 14 kunjungan antenatal, pemberian suplemen, imun
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas konsep dasar asuhan kehamilan yang mencakup filosofi, lingkup, prinsip, sejarah, dan tujuan asuhan kehamilan serta peran bidan dalam memberikan asuhan kehamilan yang efektif dan berfokus pada deteksi dini komplikasi serta persiapan persalinan.
Dokumen ini membahas tentang pendekatan yang efektif dalam asuhan antenatal (ANC). ANC yang efektif berfokus pada intervensi terarah sasaran seperti pendeteksian penyakit, konseling kesehatan, kesiapan persalinan dan menghadapi komplikasi. Pendekatan berdasarkan resiko tidak efektif karena sebagian besar ibu yang mengalami komplikasi tidak mempunyai faktor resiko dan sebaliknya. ANC yang berman
Dokumen ini membahas tentang pendekatan terbaru dalam asuhan antenatal (ANC) berdasarkan bukti. ANC seharusnya berfokus pada intervensi terarah seperti deteksi penyakit, kesiapan persalinan dan menghadapi komplikasi, serta konseling kesehatan. Pendekatan resiko tidak efektif karena sebagian besar ibu yang mengalami komplikasi tidak mempunyai faktor resiko. Setiap ibu harus mendapat
Dokumen tersebut membahas konsep dasar asuhan kebidanan selama masa kehamilan, meliputi pembagian trimester kehamilan, periode antepartum, filosofi dan prinsip asuhan kehamilan, tujuan asuhan kehamilan, refocusing asuhan kehamilan, dan standar-standar pelayanan asuhan kehamilan.
1. Antenatal care berkualitas dapat meningkatkan pelayanan kesehatan ibu dan anak dengan mendeteksi komplikasi kehamilan secara dini dan merujuk tepat waktu.
Dokumen tersebut membahas standar-standar pelayanan kebidanan yang meliputi 24 standar yang dikelompokkan menjadi 5 kelompok, yaitu: standar pelayanan umum, standar pelayanan antenatal, standar pertolongan persalinan, standar pelayanan nifas, dan standar penanganan kegawatdaruratan obstetri-neonatal. Dokumen ini juga menjelaskan beberapa standar pelayanan antenatal seperti standar identifikasi ibu hamil, pemeriksaan dan
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan antenatal (ANC) yang berkualitas, meliputi kunjungan yang difokuskan pada kualitas oleh petugas kesehatan terampil, persiapan kelahiran dan kesiagaan menghadapi komplikasi, serta deteksi dan penatalaksanaan kondisi dan komplikasi kehamilan."
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar asuhan kehamilan yang meliputi latar belakang masalah kematian ibu dan bayi di Indonesia, filosofi asuhan kehamilan, tujuan, prinsip, dan isi refocusing asuhan kehamilan. Asuhan kehamilan bertujuan untuk menurunkan kematian ibu dan bayi dengan fokus pada persiapan persalinan normal maupun menghadapi komplikasi serta mendeteksi dini kondisi yang membut
etika bidan dalam melakukuna asuhan pada ibu hamilLudse Intan
Ringkasan dokumen tersebut adalah: (1) Etika bidan dalam melakukan asuhan kehamilan mencakup prinsip kehamilan sebagai proses alami dan memberikan layanan berfokus pada ibu dan keluarga, (2) Tujuan asuhan antenatal adalah memantau kehamilan, menjaga kesehatan ibu, mendeteksi komplikasi dini, dan mempersiapkan persalinan, (3) Bidan harus melaksanakan standar pelayanan kebidanan
Dokumen tersebut membahas konsep dasar asuhan kehamilan yang meliputi lingkup pelayanan secara komprehensif, prinsip pokok, dan standar asuhan kehamilan yang mencakup identifikasi ibu hamil, pemeriksaan antenatal, palpasi abdominal, pengelolaan anemia dan hipertensi pada kehamilan, serta persiapan persalinan. Dokumen tersebut juga menyebutkan prinsip-prinsip hak asasi manusia dalam pelayanan kese
Dokumen tersebut membahas tentang pembinaan kader kesehatan dan dukun bayi di desa. Kader kesehatan dan dukun bayi memainkan peran penting dalam meningkatkan kesehatan masyarakat dengan melakukan penyuluhan, pengamatan masalah kesehatan, dan rujukan kasus. Untuk meningkatkan kapasitas mereka dilakukan pelatihan secara berkelanjutan oleh tenaga kesehatan.
Dokumen tersebut membahas aspek-aspek perlindungan hukum bagi bidan di Indonesia, termasuk standar pelayanan kebidanan, kode etik bidan, standar asuhan kebidanan, dan registrasi praktik bidan."
1. Intranatal care merujuk pada peristiwa yang berakhir dengan kelahiran bayi yang cukup bulan atau hampir cukup bulan, disertai dengan keluarnya plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu.
2. Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin) yang dapat hidup di dunia luar, dari rahim melalui jalan lahir atau jalan lain.
3. Ada beberapa istilah yang terkait dengan persalinan sepert
Dokumen tersebut membahas tentang kesehatan reproduksi lanjut usia. Definisi lanjut usia menurut WHO adalah 65 tahun keatas. Klasifikasi lanjut usia terdiri dari pralanjut usia, lanjut usia, lanjut usia resiko tinggi, lanjut usia potensial, dan lanjut usia tidak potensial. Dokumen juga membahas mengenai permasalahan lanjut usia, kaitan budaya dan gender dengan kesehatan reproduksi lanjut usia
Dokumen tersebut membahas terapi nutrisi yang penting untuk pasien kanker untuk mencegah malnutrisi. Kanker dan pengobatannya dapat menyebabkan anoreksia dan cacheksia, dua penyebab utama malnutrisi pada pasien kanker, yang perlu diatasi dengan terapi nutrisi yang tepat seperti suplemen makanan kaya zat gizi.
Masalah Gangguan Kesehatan Reproduksi dan Upaya PencegahannyaDiandr
Dokumen tersebut membahas tentang infertilitas atau ketidaksuburan, penyebabnya pada laki-laki dan wanita, teknik pemeriksaan dan perawatan masalah kesuburan seperti inseminasi buatan, GIFT, IVF, serta penjelasan singkat mengenai penyakit menular seksual seperti gonore, sifilis beserta gejala-gejalanya.
Dokumen tersebut membahas tentang kesehatan wanita sepanjang siklus kehidupan yang terbagi menjadi 5 tahap, yaitu konsepsi, bayi/balita, remaja, usia subur, dan usia lanjut. Pada setiap tahap dibahas gangguan kesehatan yang mungkin terjadi dan asuhan kesehatan apa yang diberikan, seperti ASI eksklusif, imunisasi, pencegahan kekerasan dan NAPZA, serta deteksi dini pen
2. Pengertian Evidence Based
Suatu istilah yang luas yang digunakan
dalam proses pemberian informasi
berdasarkan bukti dari penelitian (Gray,
1997).
3. EVIDENCE BASED PRACTICE PADA
PELAYANAN KEHAMILAN
Penggunaan kebijakan dari bukti terbaik yang
tersedia sehingga tenaga kesehatan (Bidan) dan
pasien mencapai keputusan yang terbaik, mengambil
data yang diperlukan dan pada akhirnya dapat
menilai pasien secara menyeluruh dalam
memberikan pelayanan kehamilan(Gray, 1997).
Praktek kebidanan sekarang lebih didasarkan
pada bukti ilmiah hasil penelitian dan pengalaman
praktek terbaik dari para praktisi dari seluruh
penjuru dunia. Rutinitas yang tidak terbukti
manfaatnya kini tidak dianjurkan lagi.
4. Bidan,,
Pasti dan selalu ingin memberikan asuhan
yang terbaik dan efektif kepada kliennya,,
Asuhan terbaik didapatkan dari bukti-bukti
klinis yang terbaik, yang tersedia dan yang
paling mutakhir..
5. Idealnya..
Bidan harusnya tahu asuhan seperti apa yang
efektif yang harus diberikan dan dipraktekkan
kepada kliennya..
Namun kenyataannya,,
Masih banyak yang seharusnya harus sudah
diketahui ternyata tidak diketahui oleh bidan
dan bidan sering tidak mempraktekkan apa
yang mereka ketahui sebagai bentuk asuhan
yang paling efektif
7. BUKTI KLINIS PADA PELAYANAN
KEHAMILAN
Fokus lama ANC :
1. Mengumpulkan data dalam upaya mengidentifikasi ibu
yang beresiko tinggi dan merujuknya untuk
mendapatkan asuhan khusus.
2. Temuan-temuan fisik (TB, BB, ukuran pelvik, edema
kaki, posisi & presentasi janin di bawah usia 36 minggu
dsb) yang memperkirakan kategori resiko ibu.
3. Pengajaran /pendidikan kesehatan yang ditujukan untuk
mencegah resiko/komplikasi
9. • PENDEKATAN RESIKO mempunyai prediksi yang
buruk karena kita tidak bisa membedakan ibu yang
akan mengalami komplikasi dan yang tidak.
• Banyak ibu yang digolongkan dalam kelompok resiko
tinggi tidak pernah mengalami komplikasi, sementara
mereka telah memakai sumber daya yang cukup
mahal dan jarang didapat. Penelitian menunjukkan
bahwa pemberian asuhan khusus pada ibu yang
tergolong dalam kategori resiko tinggi terbukti tidak
dapat mengurangi komplikasi yang terjadi (Enkin,
2000 : 22).
10. Sementara, bagi BuMil kelompok Resiko
Rendah :
• tidak diberi pengetahuan tentang ResTi
• tidak di persiapkan mengatasi
kegawatdaruratan obstetri
• Memberikan keamanan palsu sebab banyak
ibu yang tergolong kelompok resiko rendah
mengalami komplikasi tetapi tidak pernah
diberitahu bagaimana cara mengetahui dan
apa yang dapat dilakukannya.
11. Pelajaran yang dapat diambil dari
pendekatan resiko :adalah bahwa setiap
bumil beresiko mengalami komplikasi yang
sangat tidak bisa diprediksi sehingga setiap
bumil harus mempunyai akses asuhan
kehamilan dan persalinan yang berkualitas.
Karenanya, fokus ANC perlu diperbarui
(refocused) agar asuhan kehamilan lebih
efektif dan dapat dijangkau oleh setiap wanita
hamil.
12. Isi refocusing ANC :
Penolong yang terampil/terlatih harus selalu tersedia untuk :
1. Membantu setiap bumil & keluarganya membuat perencanaan
persalinan : petugas kesehatan yang terampil, tempat bersalin,
keuangan, nutrisi yang baik selama hamil, perlengkapan
esensial untuk ibu-bayi).
2. Membantu setiap bumil & keluarganya mempersiapkan diri
menghadapi komplikasi (deteksi dini, menentukan orang yang
akan membuat keputusan, dana kegawatdaruratan, komunikasi,
transportasi, donor darah,) pada setiap kunjungan.
3. Melakukan skrining/penapisan kondisi-kondisi yang
memerlukan persalinan RS (riwayat SC, IUFD, dsb). Ibu yang
sudah tahu kalau ia mempunyai kondisi yang memerlukan
kelahiran di RS akan berada di RS saat persalinan, sehingga
kematian karena penundaan keputusan, keputusan yang kurang
tepat, atau hambatan dalam hal jangkauan akan dapat dicegah.
13. 4. Mendeteksi & menangani komplikasi (preeklamsia,
perdarahan pervaginam, anemia berat, penyakit
menular seksual, tuberkulosis, malaria, dsb).
5. Mendeteksi kehamilan ganda setelah usia kehamilan
28 minggu, dan letak/presentasi abnormal setelah
36 minggu. Ibu yang memerlukan kelahiran operatif
akan sudah mempunyai jangkauan pada penolong
yang terampil dan fasilitas kesehatan yang
dibutuhkan.
6. Memberikan imunisasi Tetanus Toxoid untuk
mencegah kematian BBL karena tetanus.
14. 7. Memberikan suplementasi zat besi & asam folat.
Umumnya anemia ringan yang terjadi pada bumil
adalah anemia defisiensi zat besi & asam folat.
8. Untuk populasi tertentu:
- Profilaksis cacing tambang (penanganan presumtif)
untuk menurunkan insidens anemia berat,
- Pencegahan/ terapi preventif malaria untuk
menurunkan resiko terkena malaria di daerah
endemik
- Suplementasi yodium
- Suplementasi vitamin A
15. TREND & ISSUE TERKINI DALAM ANC
1. Keterlibatan klien dalam perawatan diri
sendiri (self care)
2. ANC pada usia kehamilan lebih dini
3. Praktek yang berdasarkan bukti (evidence-
based practice)
Praktek kebidanan sekarang lebih didasarkan pada
bukti ilmiah hasil penelitian dan pengalaman
praktek terbaik dari para praktisi dari seluruh
penjuru dunia. Rutinitas yang tidak terbukti
manfaatnya kini tidak dianjurkan lagi.
16. Sesuai dengan evidence-based practice, pemerintah telah
menetapkan program kebijakan ANC sebagai berikut:
a. Kunjungan ANC
Dilakukan minimal 4 x selama kehamilan :
Trimester I
Sebelum 14 minggu - Mendeteksi masalah yg dapat ditangani
sebelum membahayakan jiwa.
Trimester II
14 – 28 minggu - Sama dengan trimester I ditambah :
kewaspadaan khusus terhadap hipertensi kehamilan (deteksi
gejala preeklamsia, pantau TD, evaluasi edema, proteinuria)
Trimester III
28 – 36 minggu - Sama, ditambah : deteksi kehamilan ganda.
Setelah 36 minggu - Sama, ditambah : deteksi kelainan letak
atau kondisi yang memerlukan persalinan di RS.
17. b. Pemberian suplemen mikronutrien :
Tablet yang mengandung FeSO4 320 mg (= zat besi 60
mg) dan asam folat 500 g sebanyak 1 tablet/hari segera
setelah rasa mual hilang. Pemberian selama 90 hari (3
bulan). Ibu harus dinasehati agar tidak meminumnya
bersama teh / kopi agar tidak mengganggu
penyerapannya.
c. Imunisasi TT 0,5 cc
Interval Lama perlindungan % perlindungan
TT 1 Pada kunjungan ANC pertama - -
TT 2 4 mgg setelah TT 1 3 tahun 80%
TT 3 6 bln setelah TT 2 5 tahun 95%
TT 4 1 tahun setelah TT 3 10 tahun 99%
TT 5 1 tahun setelah TT 4 25 th/ seumur hidup 99%
18. HAL-HAL YANG TIDAK PERLU
DILAKUKAN DALAM ANC
• Tidak perlu melakukan kunjungan rutin,min
kunjungan 4 x selama kehamilan, bila ada
indikasi maka bisa dilakukan kunjungan
tambahan
• Pendekatan Resiko - tdk efektif dalam menilai
keadaan BuMil
• Penilaian Rutin
edema di kaki, posisi janin sebelum usia
kehamilan 36 mggu
19. Hal-hal yang sering dilakukan tapi tidak menguntungkan:
kegiatan penjelasan
Mengurangi makanan yg
asin / kadar garam tinggi
Hanya utk BuMil yg hipertensi
Tidak boleh makan-
makanan laut
Harusnya BuMil mengkonsumsi
makanan yg kaya protein,tidak boleh
hanya bagi yg alergi thdp makanan tsb
Mengurangi/ tidak
melakukan hub. Sex
selama hamil
Boleh, asalkan dilakukan denagan
hati-hati. Sebaiknya tidak dilakukan pd
TM1-keguguran dan akhir2 masa
kehamilan-meranngsang kontraksi
rahim
Pemberian tambahan
kalsium pada Ibu hamil
Harus dengan indikasi, misalnya,ada
karies gigi pada wkt hamil
24. Tanda Pasti
• DJJ
• Merasakan bagian janin →
PemeriksaanLeopold
• Merasakan gerakan janin → Pemeriksaan CTG
• USG
25. Semua tanda subjektif dan
objektif pada kehamilan merupakan
bukti perubahan fisiologis yang
terjadi pada wanita yang sedang
hamil. Namun karena sebagian besar
tanda ini dapat disebabkan oleh
kondisi lain maka diagnosa
kehamilan hanya dapat ditegakkan
bila sudah ditemukan tanda-tanda
pasti.
27. 7 T STANDAR
1. Timbang berat badan dan pengukuran tinggi
badan
2. Ukur tekanan darah
3. Ukur tinggi fundus uteri
4. Pemberian imunisasi TT
5. Pemberian tablet besi
6. Tes terhadap penyakit menular seksual
7. Temu wicara
28. 8. Tentukan presentasi janin dan hitung djj
9. Tetapkan status gizi
10. Tata laksana kasus
29. 14 T
1. Timbang berat badan
2. Tekanan darah
3. Tinggi fundus uteri
4. TT lengkap
5. Tablet zat besi
6. Tes PMS
7. Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan
8. Terapi kebugaran
30. 9. Tes VDRL
10. Tes reduksi urine
11. Tes protein urin
12.Tes Hb
13. Tes iodium
14 terapi malaria