SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
Prosedur Menyiapkan Larutan Sterilisasi
NAMA : DICKY FIRMAN SAPUTRA
YOGA DWI NOVIANSYAH
PRODI/KELAS : S1 KEPERAWATAN/1B
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANYUWANGI
PROGRAM STUDI SARJANA STRATA 1
2014
Sterilisasi
Pengertian ;
Suatu tindakan untuk membunuh kuman pathogen dan apatogen beserta sporanya
pada peralatan perawatan dan kedokteran dengan cara merebus, stoom, panas tinggi, atau
menggunakan bahan kimia.
Jenis peralatanyang dapat disterilkan :
(1) Peralatan yang terbuat dari logam, misalnya pinset, gunting, speculum dan lain-lain.
(2) Peralatan yang terbuat dari kaca, misalnya semprit (spuit), tabung kimia dan lain-lain.
(3) Peralatan yang terbuat dari karet, misalnya, kateter, sarung tangan, pipa penduga
lambung, drain dan lain-lain.
(4) Peralatan yang terbuat dari ebonit, misalnya kanule rectum, kanule trachea dan lain-
lain.
(5) Peralatan yang terbuat dari email, misalnya bengkok (nierbekken), baskom dan lain-
lain.
(6) Peralatan yang terbuat dari porselin, misalnya mangkok, cangkir, piring dan lain-lain.
(7) Peralatan yang terbuat dari plastik, misalnya selang infus dan lain-lain.
(8) Peralatan yang terbuat dari tenunan, misalnya kain kasa, tampon, doek operasi, baju,
sprei, sarung bantal dan lain-lain.
Pelaksanaan :
(1)Sterilisasi dengan cara rebus
Mensterikan peralatan dengan cara merebus didalam air sampai mendidih (1000C)
dan ditunggu antara 15 sampai 20 menit. Misalnya peralatan dari logam, kaca dan karet.
(2)Sterilisasi dengan cara stoom
Mensterikan peralatan dengan uap panas didalam autoclave dengan waktu, suhu dan
tekanan tertentu. Misalnya alat tenun, obat-obatan dan lain-lain.
(3)Sterilisasi dengan cara panas kering
Mensterikan peralatan dengan oven dengan uap panas tinggi. Misalnya peralatan
logam yang tajam, peralatan dari kaca dan obat tertentu.
(4)Sterilisasi dengan cara menggunakan bahan kimia
Mensterikan peralatan dengan menggunakan bahan kimia seperti alkohol, sublimat,
uap formalin, khususnya untuk peralatan yang cepat rusak bila kene panas. Misalnya sarung
tangan, kateter, dan lain-lain.
Perhatian :
(1) Sterilisator harus dalam keadaan siap pakai.
(2) Peralatan harus bersih dan masigh berfungsi.
(3) Peralat yang dibungkus harus diberi label yang dengan jelas mencantumkan : nama,
jenis peralatan, tanggal dan jam disterilkan.
(4) Menyusun peralatan didalam sterilisator harus sedemikian rupa, sehingga seluruh
bagian dapat disterilkan.
(5) Waktu yang diperlukan untuk mensterilkan setiap jenis peralatan harus tepat (dihitung
sejak peralatan disterilkan).
(6) Dilarang memasukkan atau menambahkan peralatan lain kedalam sterilisator,
sebelum waktu untuk mensterilkan selesai.
(7) Memindahkan peralatan yang sudah steril ketempatnya harus dengan korentang steril.
(8) Untuk mendinginkan peralatan steril dilarang membuka bungkus maupun tutupnya.
(9) Bila peralatan yang baru disterilkan terbuka, peralatan tersebut harus disterilkan
kembali.
Pemeliharaan Peralatan Perawatan dan Kedokteran
Pengertian :
Melaksanakan pemeliharaan peralatan perawatan dan kedokteran dengan cara membersihkan,
mendesinfeksi atau mensterilkan serta menyimpannya.
Tujuan :
(1)Menyiapkan peralatan perawatan dan kedokteran dalam keadaan siap pakai.
(2)Mencegah peralatan cepat rusak.
(3)Mencegah terjadinya infeksi silang.
a.Pemeliharaan Peralatan Dari Logam.
Jenis peralatan :
Misalnya :
(1)pisau operasi.
(2)Gunting.
(3)Pinset.
(4)Kocher.
(5)Korentang.
Persiapan :
(1)Peralatan yang akan dibersihkan.
(2)Tempat pencucuian dengan air yang mengilir atau baskom berisi air bersih.
(3)Sabun cuci.
(4)Sikat halus.
(5)Bengkok (nierbekken).
(6)Lap kering.
(7)Larutan desinfektan.
(8)Kain kasa.
(9)Stalisator dalam keadaan siap pakai.
Pelaksanaan :
(1) Peralatan yang sudah dipergunakan, dibilas air (sebaiknya dibawah air mengalir)
untuk menghilangkan kotoran yang melekat, kemudian direndam didalam larutan
desinfektan sekurang-kurangnya dua jam. Khusus peralatan yang telah dipergunakan
pada pasien berpenyakit menular, harus direndam sekurang-kurangnya 24 jam.
(2) Peralatan disabuni satuper satu, kemudian dibilas. Selanjutnya disterilkan dengan cara
merebus didalam sterilisator yang telah diisi air secukupnya, dimasak sampai
mendidih. Setelah air mendidih sekurang=-kurangnya 15 menit baru diangkat.
(3) Peralatan yang telah disterilkan, diangkat atau dipindahkan dengan korentang steril
ketempat penyiumpanan yang steril.
(4) Setelah selesai, peralatan dibersihkan, dibereskan dan dikembalikan ketempat
semula.
Perhatian :
Khusus peralatan logam yang tajam (misalnya pisau, gunting, jarum dll) harus dibungkus
dulu dengan kain kasa, kemudian barulah dimasukkan kedalam sterilisator, setelah air
mendidih dan ditungguantara tiga sampai lima menit baru diangkat.
b.Pemeliharaan Peralatan dari Gelas.
Jenis peralatan :
Misalnya :
(1)Kateter.
(2)Pengisap lendir bayi
(3)Spuit.
Persiapan :
(1)Peralatan yang akan dibersihkan.
(2)Tempat pencucian dengan air yang mengalir ataubaskom berisi air bersih.
(3)Sabun cuci
(4)Sikat halus.
(5)Bengkok (nierbekken).
(6)Lap kering.
(7)Larutan desinfektan.
(8)Kais kasa.
(9)Sterilisator dalam keadaan siap pakai.
(10)Lidi kapas
Pelaksanaan :
Sama dengan pelaksanaan pemeliharaan peralatan dai ligam. Tapi khusus spuit, pengisapnya
dikeluarkan dan jarumnya dilepas, kemudian masing-masing alat dibungkus dengan kain
kasa, dan setelah itu baru dimasukkan kedalam sterilisator yang sudah berisi air dan diltakkan
berdampingan.
c.Pemeliharaan Peralatan Dari Karet.
Jenis peralatan :
Misalnya :
(1)kateter.
(2)Pipa penduga lambung atau maagslang.
(3)Drain.
Persiapan :
(1)Peralatan yang akan dibersihkan.
(2)Tempat pencucian dengan air yang mengalir atau baskom.
(3)Sabun cuci.
(4)Bengkok (nierbekken).
(5)Spuit.
(6)Kapas bersih dan tempatnya.
(7)Larutan desinfektan.
(8)Sterilisator dalam keadaan siap pakai.
Pelaksanaan :
(1) peralatan dibersihkan dan jika ada bekas-bekas plastic dihilangkan dengan kapas
bersih.
(2) Bagian didalamnya dibersihkan dengan menyemprotkan air dari spuit atau air
mengalir sambil dipijit-pijit sampai bersih.
(3) Setelah bersih, peralatan kemudian direndam didalam larutan desinfektan sekurang-
kurangnya dua jam, selanjutnya disabuni dan dibilas.
(4) Setelah air didalam sterilisator mendidih, peralatan dimasukkan dan dibiarkan antara
lima samapai sepuluh menit, baru diangkat dengan korentang steril. Setelah itu
peralatan disimpan ditempat yang steril.
(5) Setelah selesai, peralatan dibersihkan, dibereskan dan dikembalikan ke tempat
semula.
Ada beberapa metode sterilisasi yang digunakan dalam 'membersihkan' alat-alat
kesehatan khususnya yang penggunaannya kontak langsung dengan aliran darah/cairan tubuh
dan jaringan tubuh.
Sterilisasi sendiri merupakan suatu proses yang menghancurkan/membunuh/mematikan
semua bentuk mikroba dan endospora yang dapat yang dilakukan dengan proses fisika dan
kimia. Dan metode atau proses sterilisasidapat dilakukan dengan
menggunakan beberapa metode yaitu :
1. Secara fisik (panas kering)
2. Uap bertekanan tinggi (panas basah)
3. Secara kimia (perendaman/dingin dan gas)
Dalam melakukan proses sterilisasi harus melalui langkah-langkah yang benar bukan
dengan cara langsung, maksudnya; alat-alat di cuci dan langsung di steril, bukan seperti itu
tapi ada beberapa tahapan agar proses sterilisasi bisa tercapai.
Langkah-langkah sebelum melakukan proses sterilisasi :
Dekontaminasi
Salah satu cara yang digunakan untuk menurunkan jumlah mikroorganisme pada benda mati
(alat) sehingga aman untuk digunakan.
Pencucian
Suatu cara yang digunakan untuk menghilangkan/membersihkan kontaminan (debu, tanah,
tinja, darah, pus atau nanah dan sejumlah besar mikroorganisme) yang terdapat pada alat atau
bahan yang dicuci.
Melakukan pencucian sebelum proses disinfeksi dan sterilisasi adalah sangat diperlukan dan
harus dilakukan.
Disinfeksi
Suatu cara yang digunakan untuk membunuh/menghilangkan/menghancurkan mikroba tapi
dalam proses ini tidak semua mikroba dapat dihilangkan.
Dalam melakukan sterilisasi agar hasil dan proses sterilisasi efektif maka proses sterilisasi
butuh waktu, kontak dan suhu serta tahapan-tahapan yang tepat, seperti yang telah saya
jelaskan diatas. Karena jika hanya melakukannya secara asal, seperti tanpa pembersihan yang
teliti untuk membuang sisa bahan organik yang melindungi organisme selama proses
sterilisasi pada alat-alat
dan metode sterilisasi yang digunakan, maka tidak akan dapat menjamin tercapainya
sterilisasi yang optimal, meskipun waktu sterilisasi diperpanjang.
Pemilihan Metode Sterilisasi Yang Tepat
Setelah mengetahui proses seterilisasi diatas maka dalam melakukan metode sterilisasi, juga
harus disesuaikan, metode seperti apa yang digunakan? Sehingga dengan mengetahui dan
memilih metode sterilisasi yang tepat akan tercapai efektifitas dalam proses sterilisasi.
Misalnya; melakukan sterilisasi terhadap kasa, maka dalam melakukan sterilisasi jangan
dicampuradukkan dengan alat-alat berbahan stenleis. Memang kebanyakan akan berpendapat,
jika digabung menjadi satu akan menghemat waktu sterilisasi. Tapi dalam sterilisasi, selain
efektifitas yang didapat harus dilihat dulu keamanan bahan yang disterilkan.
Sedangkan efektifitas metode streilisasi sendiri dipengaruhi oleh beberapa faktor yang
menentukan dalam proses sterilisasi, diantaranya :
Ukuran mikroorganisme
Semakin besar ukuran mikroorganisme semakin lama waktu yang diperlukan
dalam proses sterilisasi.
Komposisi mikroorganisme
Dalam hal ini adalah jenis mikroorganisme, seberapa resisten ia saat dilakukan
sterilisasi. Jenis endospora lebih resisten dari mikroba.
Konsentrasi sterilan
Semakin tinggi konsentrasi semakin kuat daya bunuhnya.
Lama (waktu) paparan
Semakin lama kontak atau waktu yang diperlukan, semakin banyak yang mati
mikroorganisasi pada alat.
Metode Sterilisasi
Ada dua cara dalam meode sterilisasi yang dikelompokkan menjadi:
 Metode fisik, yang meliputi:
1. Metode sterilisasi panas (kering, basah) contohnya: Oven,
Incenerator, Dibakar, Direbus, Pasteurisasi, Autoclave steam.
2. Metode sterilisasi radiasi. Contohnya: Ultra Violet (UV), Sinar
Gama.
3. Metode sterilisasi filtrasi
 Metode kimia, antara lain:
1. Metoda sterilisasi dingin (perendaman). Contohnya: Filter
(HEPA).
2. Metoda sterilisasi gas.
.

More Related Content

What's hot

Konsep dasar sterilisasi (rischa)
Konsep dasar sterilisasi (rischa)Konsep dasar sterilisasi (rischa)
Konsep dasar sterilisasi (rischa)stikesby kebidanan
 
Sterilisasi Mikrobiologi
Sterilisasi MikrobiologiSterilisasi Mikrobiologi
Sterilisasi MikrobiologiAji Sanjaya
 
Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasi
Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasiSterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasi
Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasiEllie Sirait
 
Mikro i ( media dan sterilisasi )
Mikro i ( media dan sterilisasi )Mikro i ( media dan sterilisasi )
Mikro i ( media dan sterilisasi )fikri asyura
 
Instrumen keperawatan aini
Instrumen keperawatan ainiInstrumen keperawatan aini
Instrumen keperawatan aininur ainiyah
 
Percobaan 1 (peralatan dan sterilisasi)
Percobaan 1 (peralatan dan sterilisasi)Percobaan 1 (peralatan dan sterilisasi)
Percobaan 1 (peralatan dan sterilisasi)itatriewahyuni
 
Lapres sterilisasi
Lapres sterilisasiLapres sterilisasi
Lapres sterilisasimartha_chan
 
Makalah biologi dasar manusia desinfeksi
Makalah biologi dasar manusia desinfeksiMakalah biologi dasar manusia desinfeksi
Makalah biologi dasar manusia desinfeksiyusria izza
 

What's hot (20)

Konsep dasar sterilisasi (rischa)
Konsep dasar sterilisasi (rischa)Konsep dasar sterilisasi (rischa)
Konsep dasar sterilisasi (rischa)
 
Makalah sterilisasi dan desinfeksi
Makalah sterilisasi dan desinfeksiMakalah sterilisasi dan desinfeksi
Makalah sterilisasi dan desinfeksi
 
Sterilisasi Mikrobiologi
Sterilisasi MikrobiologiSterilisasi Mikrobiologi
Sterilisasi Mikrobiologi
 
Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasi
Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasiSterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasi
Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasi
 
Prinsip dasar sterilisasi
Prinsip dasar sterilisasiPrinsip dasar sterilisasi
Prinsip dasar sterilisasi
 
Mikro i ( media dan sterilisasi )
Mikro i ( media dan sterilisasi )Mikro i ( media dan sterilisasi )
Mikro i ( media dan sterilisasi )
 
Sterilisasi
SterilisasiSterilisasi
Sterilisasi
 
Peranan sterilisasi dalam bidan
Peranan sterilisasi dalam bidanPeranan sterilisasi dalam bidan
Peranan sterilisasi dalam bidan
 
Makalah sterilisasi alat kesehatan di bpm
Makalah sterilisasi alat kesehatan di bpmMakalah sterilisasi alat kesehatan di bpm
Makalah sterilisasi alat kesehatan di bpm
 
Instrumen keperawatan aini
Instrumen keperawatan ainiInstrumen keperawatan aini
Instrumen keperawatan aini
 
Makalah sterilisasi
Makalah sterilisasiMakalah sterilisasi
Makalah sterilisasi
 
Kul3 sterilisasi
Kul3 sterilisasiKul3 sterilisasi
Kul3 sterilisasi
 
Sterilisator
SterilisatorSterilisator
Sterilisator
 
Percobaan 1 (peralatan dan sterilisasi)
Percobaan 1 (peralatan dan sterilisasi)Percobaan 1 (peralatan dan sterilisasi)
Percobaan 1 (peralatan dan sterilisasi)
 
Makalah sterilisasi dan disinfeksi
Makalah sterilisasi dan disinfeksi Makalah sterilisasi dan disinfeksi
Makalah sterilisasi dan disinfeksi
 
Sterilisasi n desinfeksi
Sterilisasi n desinfeksiSterilisasi n desinfeksi
Sterilisasi n desinfeksi
 
Makalah sterilisasi dalam kebidanan
Makalah sterilisasi dalam kebidananMakalah sterilisasi dalam kebidanan
Makalah sterilisasi dalam kebidanan
 
Sawaludin aseptis dan antiseptik
Sawaludin aseptis dan antiseptikSawaludin aseptis dan antiseptik
Sawaludin aseptis dan antiseptik
 
Lapres sterilisasi
Lapres sterilisasiLapres sterilisasi
Lapres sterilisasi
 
Makalah biologi dasar manusia desinfeksi
Makalah biologi dasar manusia desinfeksiMakalah biologi dasar manusia desinfeksi
Makalah biologi dasar manusia desinfeksi
 

Similar to Prusedur sterilisasi black diki

Peranan sterilisasi dalam kedokteran
Peranan sterilisasi dalam kedokteranPeranan sterilisasi dalam kedokteran
Peranan sterilisasi dalam kedokteranSeptian Muna Barakati
 
Peranan sterilisasi dalam kedokteran
Peranan sterilisasi dalam kedokteranPeranan sterilisasi dalam kedokteran
Peranan sterilisasi dalam kedokteranSeptian Muna Barakati
 
Peranan sterilisasi dalam kedokteran
Peranan sterilisasi dalam kedokteranPeranan sterilisasi dalam kedokteran
Peranan sterilisasi dalam kedokteranSeptian Muna Barakati
 
Alat instrumen untuk dilatasi kurettage,amniosentensis,douglas punksi
Alat instrumen untuk dilatasi kurettage,amniosentensis,douglas punksiAlat instrumen untuk dilatasi kurettage,amniosentensis,douglas punksi
Alat instrumen untuk dilatasi kurettage,amniosentensis,douglas punksioktaviani elga
 
PPT_STERILISASI_pptx.pptx
PPT_STERILISASI_pptx.pptxPPT_STERILISASI_pptx.pptx
PPT_STERILISASI_pptx.pptxRetnoEvriyunita
 
PPT PENCEGAHAN INFEKSI PADA PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR.pptx
PPT PENCEGAHAN INFEKSI PADA PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR.pptxPPT PENCEGAHAN INFEKSI PADA PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR.pptx
PPT PENCEGAHAN INFEKSI PADA PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR.pptxgebinawahyu
 
Prinsip pencegahan infeksi bag.6
Prinsip pencegahan infeksi bag.6Prinsip pencegahan infeksi bag.6
Prinsip pencegahan infeksi bag.6tristyanto
 
1_PRINSIP_PENCEGAHAN_INFEKSI_ppt.ppt
1_PRINSIP_PENCEGAHAN_INFEKSI_ppt.ppt1_PRINSIP_PENCEGAHAN_INFEKSI_ppt.ppt
1_PRINSIP_PENCEGAHAN_INFEKSI_ppt.pptannisamelhannah1
 
PEMBERSIHAN, DISINFEKSI & STERILISASI I.ppt
PEMBERSIHAN, DISINFEKSI & STERILISASI I.pptPEMBERSIHAN, DISINFEKSI & STERILISASI I.ppt
PEMBERSIHAN, DISINFEKSI & STERILISASI I.pptAbuHamed2
 
Laporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasi
Laporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasiLaporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasi
Laporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasiDian Khairunnisa
 

Similar to Prusedur sterilisasi black diki (20)

Sterilisasi AKBID PARAMATA KAB. MUNA
Sterilisasi AKBID PARAMATA KAB. MUNA Sterilisasi AKBID PARAMATA KAB. MUNA
Sterilisasi AKBID PARAMATA KAB. MUNA
 
Peranan sterilisasi dalam kedokteran
Peranan sterilisasi dalam kedokteranPeranan sterilisasi dalam kedokteran
Peranan sterilisasi dalam kedokteran
 
Peranan sterilisasi dalam kedokteran
Peranan sterilisasi dalam kedokteranPeranan sterilisasi dalam kedokteran
Peranan sterilisasi dalam kedokteran
 
Peranan sterilisasi dalam kedokteran
Peranan sterilisasi dalam kedokteranPeranan sterilisasi dalam kedokteran
Peranan sterilisasi dalam kedokteran
 
Sterilisasi
SterilisasiSterilisasi
Sterilisasi
 
Makalah mikrobilogi
Makalah mikrobilogiMakalah mikrobilogi
Makalah mikrobilogi
 
peralatan.pptx
peralatan.pptxperalatan.pptx
peralatan.pptx
 
Alat instrumen untuk dilatasi kurettage,amniosentensis,douglas punksi
Alat instrumen untuk dilatasi kurettage,amniosentensis,douglas punksiAlat instrumen untuk dilatasi kurettage,amniosentensis,douglas punksi
Alat instrumen untuk dilatasi kurettage,amniosentensis,douglas punksi
 
Makalah sterilasasi alat alat kesehatan
Makalah sterilasasi alat alat kesehatanMakalah sterilasasi alat alat kesehatan
Makalah sterilasasi alat alat kesehatan
 
Makalah study bpm kebidanan dasar
Makalah study bpm  kebidanan dasar Makalah study bpm  kebidanan dasar
Makalah study bpm kebidanan dasar
 
PPT_STERILISASI_pptx.pptx
PPT_STERILISASI_pptx.pptxPPT_STERILISASI_pptx.pptx
PPT_STERILISASI_pptx.pptx
 
PPT PENCEGAHAN INFEKSI PADA PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR.pptx
PPT PENCEGAHAN INFEKSI PADA PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR.pptxPPT PENCEGAHAN INFEKSI PADA PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR.pptx
PPT PENCEGAHAN INFEKSI PADA PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR.pptx
 
Pencegahan infeksi
Pencegahan infeksiPencegahan infeksi
Pencegahan infeksi
 
Prinsip pencegahan infeksi bag.6
Prinsip pencegahan infeksi bag.6Prinsip pencegahan infeksi bag.6
Prinsip pencegahan infeksi bag.6
 
1_PRINSIP_PENCEGAHAN_INFEKSI_ppt.ppt
1_PRINSIP_PENCEGAHAN_INFEKSI_ppt.ppt1_PRINSIP_PENCEGAHAN_INFEKSI_ppt.ppt
1_PRINSIP_PENCEGAHAN_INFEKSI_ppt.ppt
 
Peranan sterilisasi dalam bidan
Peranan sterilisasi dalam bidanPeranan sterilisasi dalam bidan
Peranan sterilisasi dalam bidan
 
Peranan sterilisasi dalam bidan
Peranan sterilisasi dalam bidanPeranan sterilisasi dalam bidan
Peranan sterilisasi dalam bidan
 
STERILISASI_PPT.pptx
STERILISASI_PPT.pptxSTERILISASI_PPT.pptx
STERILISASI_PPT.pptx
 
PEMBERSIHAN, DISINFEKSI & STERILISASI I.ppt
PEMBERSIHAN, DISINFEKSI & STERILISASI I.pptPEMBERSIHAN, DISINFEKSI & STERILISASI I.ppt
PEMBERSIHAN, DISINFEKSI & STERILISASI I.ppt
 
Laporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasi
Laporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasiLaporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasi
Laporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasi
 

Recently uploaded

polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxLinaWinarti1
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxStabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxdrrheinz
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisRachmandiarRaras
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxnadiasariamd
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilancahyadewi17
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfObat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfAdistriSafiraRosman
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppticha582186
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxHidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxJasaketikku
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionolivia371624
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxawaldarmawan3
 

Recently uploaded (20)

polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxStabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfObat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxHidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung function
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
 

Prusedur sterilisasi black diki

  • 1. Prosedur Menyiapkan Larutan Sterilisasi NAMA : DICKY FIRMAN SAPUTRA YOGA DWI NOVIANSYAH PRODI/KELAS : S1 KEPERAWATAN/1B SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANYUWANGI PROGRAM STUDI SARJANA STRATA 1 2014
  • 2. Sterilisasi Pengertian ; Suatu tindakan untuk membunuh kuman pathogen dan apatogen beserta sporanya pada peralatan perawatan dan kedokteran dengan cara merebus, stoom, panas tinggi, atau menggunakan bahan kimia. Jenis peralatanyang dapat disterilkan : (1) Peralatan yang terbuat dari logam, misalnya pinset, gunting, speculum dan lain-lain. (2) Peralatan yang terbuat dari kaca, misalnya semprit (spuit), tabung kimia dan lain-lain. (3) Peralatan yang terbuat dari karet, misalnya, kateter, sarung tangan, pipa penduga lambung, drain dan lain-lain. (4) Peralatan yang terbuat dari ebonit, misalnya kanule rectum, kanule trachea dan lain- lain. (5) Peralatan yang terbuat dari email, misalnya bengkok (nierbekken), baskom dan lain- lain. (6) Peralatan yang terbuat dari porselin, misalnya mangkok, cangkir, piring dan lain-lain. (7) Peralatan yang terbuat dari plastik, misalnya selang infus dan lain-lain. (8) Peralatan yang terbuat dari tenunan, misalnya kain kasa, tampon, doek operasi, baju, sprei, sarung bantal dan lain-lain. Pelaksanaan : (1)Sterilisasi dengan cara rebus Mensterikan peralatan dengan cara merebus didalam air sampai mendidih (1000C) dan ditunggu antara 15 sampai 20 menit. Misalnya peralatan dari logam, kaca dan karet. (2)Sterilisasi dengan cara stoom Mensterikan peralatan dengan uap panas didalam autoclave dengan waktu, suhu dan tekanan tertentu. Misalnya alat tenun, obat-obatan dan lain-lain. (3)Sterilisasi dengan cara panas kering Mensterikan peralatan dengan oven dengan uap panas tinggi. Misalnya peralatan
  • 3. logam yang tajam, peralatan dari kaca dan obat tertentu. (4)Sterilisasi dengan cara menggunakan bahan kimia Mensterikan peralatan dengan menggunakan bahan kimia seperti alkohol, sublimat, uap formalin, khususnya untuk peralatan yang cepat rusak bila kene panas. Misalnya sarung tangan, kateter, dan lain-lain. Perhatian : (1) Sterilisator harus dalam keadaan siap pakai. (2) Peralatan harus bersih dan masigh berfungsi. (3) Peralat yang dibungkus harus diberi label yang dengan jelas mencantumkan : nama, jenis peralatan, tanggal dan jam disterilkan. (4) Menyusun peralatan didalam sterilisator harus sedemikian rupa, sehingga seluruh bagian dapat disterilkan. (5) Waktu yang diperlukan untuk mensterilkan setiap jenis peralatan harus tepat (dihitung sejak peralatan disterilkan). (6) Dilarang memasukkan atau menambahkan peralatan lain kedalam sterilisator, sebelum waktu untuk mensterilkan selesai. (7) Memindahkan peralatan yang sudah steril ketempatnya harus dengan korentang steril. (8) Untuk mendinginkan peralatan steril dilarang membuka bungkus maupun tutupnya. (9) Bila peralatan yang baru disterilkan terbuka, peralatan tersebut harus disterilkan kembali. Pemeliharaan Peralatan Perawatan dan Kedokteran Pengertian : Melaksanakan pemeliharaan peralatan perawatan dan kedokteran dengan cara membersihkan, mendesinfeksi atau mensterilkan serta menyimpannya. Tujuan : (1)Menyiapkan peralatan perawatan dan kedokteran dalam keadaan siap pakai. (2)Mencegah peralatan cepat rusak. (3)Mencegah terjadinya infeksi silang. a.Pemeliharaan Peralatan Dari Logam.
  • 4. Jenis peralatan : Misalnya : (1)pisau operasi. (2)Gunting. (3)Pinset. (4)Kocher. (5)Korentang. Persiapan : (1)Peralatan yang akan dibersihkan. (2)Tempat pencucuian dengan air yang mengilir atau baskom berisi air bersih. (3)Sabun cuci. (4)Sikat halus. (5)Bengkok (nierbekken). (6)Lap kering. (7)Larutan desinfektan. (8)Kain kasa. (9)Stalisator dalam keadaan siap pakai. Pelaksanaan : (1) Peralatan yang sudah dipergunakan, dibilas air (sebaiknya dibawah air mengalir) untuk menghilangkan kotoran yang melekat, kemudian direndam didalam larutan desinfektan sekurang-kurangnya dua jam. Khusus peralatan yang telah dipergunakan pada pasien berpenyakit menular, harus direndam sekurang-kurangnya 24 jam. (2) Peralatan disabuni satuper satu, kemudian dibilas. Selanjutnya disterilkan dengan cara merebus didalam sterilisator yang telah diisi air secukupnya, dimasak sampai mendidih. Setelah air mendidih sekurang=-kurangnya 15 menit baru diangkat. (3) Peralatan yang telah disterilkan, diangkat atau dipindahkan dengan korentang steril ketempat penyiumpanan yang steril. (4) Setelah selesai, peralatan dibersihkan, dibereskan dan dikembalikan ketempat semula.
  • 5. Perhatian : Khusus peralatan logam yang tajam (misalnya pisau, gunting, jarum dll) harus dibungkus dulu dengan kain kasa, kemudian barulah dimasukkan kedalam sterilisator, setelah air mendidih dan ditungguantara tiga sampai lima menit baru diangkat. b.Pemeliharaan Peralatan dari Gelas. Jenis peralatan : Misalnya : (1)Kateter. (2)Pengisap lendir bayi (3)Spuit. Persiapan : (1)Peralatan yang akan dibersihkan. (2)Tempat pencucian dengan air yang mengalir ataubaskom berisi air bersih. (3)Sabun cuci (4)Sikat halus. (5)Bengkok (nierbekken). (6)Lap kering. (7)Larutan desinfektan. (8)Kais kasa. (9)Sterilisator dalam keadaan siap pakai. (10)Lidi kapas Pelaksanaan : Sama dengan pelaksanaan pemeliharaan peralatan dai ligam. Tapi khusus spuit, pengisapnya dikeluarkan dan jarumnya dilepas, kemudian masing-masing alat dibungkus dengan kain kasa, dan setelah itu baru dimasukkan kedalam sterilisator yang sudah berisi air dan diltakkan berdampingan. c.Pemeliharaan Peralatan Dari Karet.
  • 6. Jenis peralatan : Misalnya : (1)kateter. (2)Pipa penduga lambung atau maagslang. (3)Drain. Persiapan : (1)Peralatan yang akan dibersihkan. (2)Tempat pencucian dengan air yang mengalir atau baskom. (3)Sabun cuci. (4)Bengkok (nierbekken). (5)Spuit. (6)Kapas bersih dan tempatnya. (7)Larutan desinfektan. (8)Sterilisator dalam keadaan siap pakai. Pelaksanaan : (1) peralatan dibersihkan dan jika ada bekas-bekas plastic dihilangkan dengan kapas bersih. (2) Bagian didalamnya dibersihkan dengan menyemprotkan air dari spuit atau air mengalir sambil dipijit-pijit sampai bersih. (3) Setelah bersih, peralatan kemudian direndam didalam larutan desinfektan sekurang- kurangnya dua jam, selanjutnya disabuni dan dibilas. (4) Setelah air didalam sterilisator mendidih, peralatan dimasukkan dan dibiarkan antara lima samapai sepuluh menit, baru diangkat dengan korentang steril. Setelah itu peralatan disimpan ditempat yang steril. (5) Setelah selesai, peralatan dibersihkan, dibereskan dan dikembalikan ke tempat semula.
  • 7. Ada beberapa metode sterilisasi yang digunakan dalam 'membersihkan' alat-alat kesehatan khususnya yang penggunaannya kontak langsung dengan aliran darah/cairan tubuh dan jaringan tubuh. Sterilisasi sendiri merupakan suatu proses yang menghancurkan/membunuh/mematikan semua bentuk mikroba dan endospora yang dapat yang dilakukan dengan proses fisika dan kimia. Dan metode atau proses sterilisasidapat dilakukan dengan menggunakan beberapa metode yaitu : 1. Secara fisik (panas kering) 2. Uap bertekanan tinggi (panas basah) 3. Secara kimia (perendaman/dingin dan gas) Dalam melakukan proses sterilisasi harus melalui langkah-langkah yang benar bukan dengan cara langsung, maksudnya; alat-alat di cuci dan langsung di steril, bukan seperti itu tapi ada beberapa tahapan agar proses sterilisasi bisa tercapai. Langkah-langkah sebelum melakukan proses sterilisasi : Dekontaminasi Salah satu cara yang digunakan untuk menurunkan jumlah mikroorganisme pada benda mati (alat) sehingga aman untuk digunakan. Pencucian Suatu cara yang digunakan untuk menghilangkan/membersihkan kontaminan (debu, tanah, tinja, darah, pus atau nanah dan sejumlah besar mikroorganisme) yang terdapat pada alat atau bahan yang dicuci. Melakukan pencucian sebelum proses disinfeksi dan sterilisasi adalah sangat diperlukan dan harus dilakukan.
  • 8. Disinfeksi Suatu cara yang digunakan untuk membunuh/menghilangkan/menghancurkan mikroba tapi dalam proses ini tidak semua mikroba dapat dihilangkan. Dalam melakukan sterilisasi agar hasil dan proses sterilisasi efektif maka proses sterilisasi butuh waktu, kontak dan suhu serta tahapan-tahapan yang tepat, seperti yang telah saya jelaskan diatas. Karena jika hanya melakukannya secara asal, seperti tanpa pembersihan yang teliti untuk membuang sisa bahan organik yang melindungi organisme selama proses sterilisasi pada alat-alat dan metode sterilisasi yang digunakan, maka tidak akan dapat menjamin tercapainya sterilisasi yang optimal, meskipun waktu sterilisasi diperpanjang. Pemilihan Metode Sterilisasi Yang Tepat Setelah mengetahui proses seterilisasi diatas maka dalam melakukan metode sterilisasi, juga harus disesuaikan, metode seperti apa yang digunakan? Sehingga dengan mengetahui dan memilih metode sterilisasi yang tepat akan tercapai efektifitas dalam proses sterilisasi. Misalnya; melakukan sterilisasi terhadap kasa, maka dalam melakukan sterilisasi jangan dicampuradukkan dengan alat-alat berbahan stenleis. Memang kebanyakan akan berpendapat, jika digabung menjadi satu akan menghemat waktu sterilisasi. Tapi dalam sterilisasi, selain efektifitas yang didapat harus dilihat dulu keamanan bahan yang disterilkan. Sedangkan efektifitas metode streilisasi sendiri dipengaruhi oleh beberapa faktor yang menentukan dalam proses sterilisasi, diantaranya : Ukuran mikroorganisme Semakin besar ukuran mikroorganisme semakin lama waktu yang diperlukan dalam proses sterilisasi. Komposisi mikroorganisme Dalam hal ini adalah jenis mikroorganisme, seberapa resisten ia saat dilakukan sterilisasi. Jenis endospora lebih resisten dari mikroba.
  • 9. Konsentrasi sterilan Semakin tinggi konsentrasi semakin kuat daya bunuhnya. Lama (waktu) paparan Semakin lama kontak atau waktu yang diperlukan, semakin banyak yang mati mikroorganisasi pada alat. Metode Sterilisasi Ada dua cara dalam meode sterilisasi yang dikelompokkan menjadi:  Metode fisik, yang meliputi: 1. Metode sterilisasi panas (kering, basah) contohnya: Oven, Incenerator, Dibakar, Direbus, Pasteurisasi, Autoclave steam. 2. Metode sterilisasi radiasi. Contohnya: Ultra Violet (UV), Sinar Gama. 3. Metode sterilisasi filtrasi  Metode kimia, antara lain: 1. Metoda sterilisasi dingin (perendaman). Contohnya: Filter (HEPA). 2. Metoda sterilisasi gas.
  • 10.
  • 11. .