SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
Peraturan Daerah Kabupaten Barru Nomor 3 Tahun 2012
tentang
Pemeliharaan dan Penertiban Ternak
Ardi Susanto
Kasubag Perundang-Undangan Bagian Hukum, Setda Barru
Phone : 0813 5555 5453
DASAR HUKUM
 Pasal 548/549 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) Bab
mengenai Pelanggaran tanah, tanaman, dan pekarangan
 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2014 tentang Desa
 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah
 Peraturan Bupati Nomor 8 Tahun 2017 tentang Daftar Kewenangan
Desa berdasarkan Hak asal Usul dan Kewenangan Lokal Berskala
Desa
Tinjauan KUHP
Pasal 548
Barang siapa tanpa wewenang
membiarkan unggas ternaknya
berjalan di kebun atau ditanah
yang sudah ditaburi, ditugali, atau
ditanami, diancam dengan pidana
denda paling banyak Rp.250.-
Tinjauan KUHP
Pasal 549
 Barangsiapa tanpa wewenang membiarkan ternaknya berjalan
dikebun, dipadang rumput, atau diladang rumput atau dipadang rumput
kering, baik ditanah yang telah ditaburi, ditugali, atau ditanami atau yang
hasilnya belum diambil, ataupun ditanah kepunyaan orang lain, yang
oleh yang berhak dilarang dimasuki dan sudah diberi tanda
larangan yang jelas bagi pelanggar, Rp.350.-
 Ternak yang menyebabkan pelanggaran itu dapat dirampas.
 Bila pada waktu melakukan pelanggaran belum lewat satu tahun sejak
adanya pemidanaan yang menjadi tetap pada pelanggaran yang sama,
maka pidana denda itu dapat diganti dengan kurungan paling lama empat
belas hari.
PUTUSAN HAKIM PENGADILAN NEGERI KISARAN TAHUN 2014
ATAS TINDAK PIDANA RINGAN = “TERNAK LIAR DI KAWASAN YANG
TERLARANG”.
Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2012
tentang
Pemeliharaan dan
Penertiban Ternak
Terdiri dari : Sebelas Bab, 27 Pasal, Ditetapkan dan diundangkan pada tanggal
23 April 2012, dengan Lembaran Daerah Tahun 2012 Nomor 3 dan Tambahan
Lembaran Daerah Nomor 15
RUANG LINGKUP PENGATURAN
PERDA PEMELIHARAAN & PENERTIBAN TERNAK
 BAB I PENGERTIAN
 BAB II MAKSUD DAN TUJUAN
 BAB III KEWAJIBAN, LARANGAN, DAN SANKSI
 BAB IV KEWAJIBAN DAN LARANGAN PETUGAS
 BAB V SYARAT-SYARAT PENANGKAPAN
 BAB VI KEBERATAN DAN GANTI RUGI
 BAB VII PEMELIHARAAN KESEHATAN TERNAK
 BAB VIII PERPINDAHAN DAN PENGALIHAN TERNAK
 BAB IX KETENTUAN PENYIDIKAN
 BAB X KETENTUAN PIDANA
 BAB XI KETENTUAN PENUTUP
Pengertian
 Ternak adalah Hewan Piaraan yang terdiri dari Sapi, Kerbau, Kuda, Kambing,
Domba serta Unggas.
 Pemilik Ternak adalah orang pribadi atau Badan yang secara hukum dapat
melakukan suatu kegiatan atas peruntukan hewan ternak tertentu.
 Identitas Permanen adalah suatu tanda khusus yang diberikan pada bagian
tubuh ternak, yang bisa bertahan lebih dari satu tahun, dan dapat dilakukan
berulang atau pergantian setiap saat.
 Tempat Pengembalaan adalah sebidang tanah/rerumputan yang digunakan
khusus sebagai tempat pemeliharaan/tempat makan ternak.
 Penertiban adalah upaya yang dilakukan untuk mengawasi dan memelihara
ternak secara intensif agar tercipta keamanan dan ketertiban dari gangguan
hewan ternak yang berkeliaran.
MAKSUD DAN TUJUAN
MAKSUD
 untuk melakukan
penanganan dan
penyelesaian
permasalahan
hewan ternak.
TUJUAN
 melakukan penataan dan
penertiban ternak,
pelestarian sumber daya
alam lingkungan hidup
serta meningkatkan
kesejahteraan petani
ternak.
KEWAJIBAN
 pemilik ternak wajib memberikan
identitas permanen pada ternaknya.
 Pemilik ternak diwajibkan memelihara
dan menertibkan ternak dan/atau
tidak dilepaskan secara bebas dan
berkeliaran tanpa ada pengembalaan
kecuali pada tempat pengembalaan yang
telah ditentukan.
 pemilik ternak wajib menyediakan
tempat pengandangan ternak yang
memenuhi persyaratan teknis dan
ketertiban umum sesuai petunjuk Dinas.
 kandang ternak dekat permukiman
wajib mendapat persetujuan dari
tetangga dan diketahui Kepala
Desa/Lurah setempat berupa surat
pernyataan atau surat perjanjian.
 Setiap orang yang memiliki ternak
wajib memeliharanya dan
dilakukan dengan sistim
pengembalaan secara intensif
atau pengandangan.
 Unggas >1000 ekor atau lebih;
 Kambing dan Domba > 25 ekor atau
lebih,
 Sapi, Kerbau dan Kuda > 10 ekor
atau lebih;
 diwajibkan memiliki amdal
dan/atau UKL/UPL dan/atau,
SPPL.
PEMILIK TERNAK DILARANG
melepas atau menggembalakan ternak
pada
1. lokasi penghijauan, reboisasi dan pembibitan;
2. pada pekarangan rumah, pertamanan, lokasi
pariwisata, lapangan olah raga dan tempat-tempat lain
yang dapat menimbulkan kerusakan dan pencemaran
3. berkeliaran di pemukiman, jalan-jalan dan/atau tempat-
tempat lainnya yang dapat mengganggu
keselamatan/kelancaran pemakai jalan.
SANKSI BAGI TERNAK YANG BERKELIARAN
SECARA BEBAS TANPA PENGGEMBALAAN
 Ternak yang berkeliaran secara bebas
tanpa pengembalaan dianggap ternak
liar dan dapat ditangkap oleh Petugas
dan atau masyarakat.
 Ternak yang ditangkap ditampung pada
tempat penampungan ternak yang
telah ditentukan.
Pertanyaan
Pertama ?
TEMPAT
PENAMPUNGAN
TERNAK DAPAT
DITETAPKAN
DENGAN PRODUK
HUKUM DI DESA
BAHKAN DAPAT
DIKERJASAMAKAN
DENGAN PIHAK
LAIN.
SUDAHKAH DESA ANDA
MEMILIKI TEMPAT
PENAMPUNGAN TERNAK
YANG DITANGKAP OLEH
WARGA ?
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014
tentang Desa
Kepala Desa berwenang dan
berkewajiban membina
ketentraman dan ketertiban
masyarakat
 (Ps. 26 (2))
PASAL 10 MENGENAI SANKSI
 Pemilik yang ternaknya ditangkap, setelah mendapat
pemberitahuan resmi dari petugas harus segera
mengambilnya.
 Ternak yang ditangkap dan ditahan pada tempat yang telah ditentukan
dikenakan sanksi pemeliharaan dan/atau pengamanan
dan/atau kerugian yang ditimbulkan.
 Pengaturan sanksi pemeliharaan dan/atau pengamanan dan atau
penyelesaian kerugian yang ditimbulkan dari ternak yang ditangkap
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) kewenangannya diserahkan
kepada pemerintah Desa/Kelurahan.
Pertanyaan kedua ?
 Ketentuan pada Pasal 10 ayat (3) dapat
menjadi dasar untuk disusunnya
Peraturan Desa tentang Petugas
Penertiban Ternak, Penanganan
Ternak Liar, dan Ketentuan
Sanksi
 Sanksi dapat terbagi
atas :
1. Sanksi Pemeliharaan di
tempat penampungan
2. Sanksi Pengamanan
3. Sanksi atas kerugian
yang ditimbulkan
SUDAHKAH DESA
ANDA MENENTUKAN
SANKSI BAGI TERNAK
LIAR YANG
DITANGKAP ?
JIKA...
1. Jika Pertanyaan pertama tidak terpenuhi maka akan sulit
mengimplementasikan Peraturan Daerah ini secara utuh di Desa.
2. Jika Pertanyaan Kedua juga belum terpenuhi, maka ketentuan Sanksi
dikembalikan ke Pola Penanganan Lainnya, seperti
> Penyelesaian sengketa non litigasi (Musyawarah, Negosiasi, Mediasi, dll);
> Merujuk pada Sanksi dalam Pengaturan KUHP; atau
> Menggunakan Ketentuan Sanksi Tindak Pidana Ringan yang ada pada Perda.
Untuk Wilayah Kelurahan, yang tidak memiliki Produk Hukum berupa “Peraturan”
maka sepenuhnya tunduk pada Peraturan daerah dengan kordinasi melalui
Perangkat Daerah yang memiliki kewenangan Penegakan Peraturan Daerah.
KEWAJIBAN DAN LARANGAN PETUGAS
Kewajiban Petugas
 menjaga keselamatan ternak
sejak saat penangkapan sampai
diambil pemiliknya;
 menjaga keamanan ternak
yang ditangkap; dan
 menyampaikan tindakan
penangkapan kepada pemilik
ternak paling lambat 1 (satu) kali
24 (dua puluh empat) jam atau
diumumkan melalui saluran
informasi/pengumuman yang ada di
tingkat desa/kelurahan dan/atau
kecamatan.
Larangan Petugas
 Petugas dalam melakukan
penertiban ternak dilarang
bertindak
diskriminatif terhadap
pemilik ternak dan/atau ternak
tersebut.
SYARAT-SYARAT PENANGKAPAN
 PETUGAS WAJIB MELAKUKAN PENANGKAPAN TERNAK
apabila :
a. ternak berada pada tempat-tempat
tertentu yang dilarang;
b.menganggu keselamatan dan ketertiban
umum di pemukiman atau jalan raya; dan
c. ada pengaduan dari masyarakat.
 ATAU DAPAT DITAMBAHKAN DALAM PERATURAN DESA
KEBERATAN PEMILIK TERNAK
Pemilik ternak dapat mengajukan
keberatan dalam hal penangkapan yang
dilakukan oleh petugas karena melanggar
ketentuan dalam Pasal 11 (Keselamatan
ternak, keamanan setelah ditangkap, tidak
menyampaikan/mengumumkan ternak yang
ditangkap) Dan Pasal 12 (bertindak
Diskriminatif)
GANTI RUGI
 Pemilik ternak wajib membayar ganti kerugian kepada
pihak yang menderita kerugian dan/atau membayar biaya
pemeliharaan dalam hal:
A. ternak miliknya merusak tanaman milik orang lain;
B. ternak miliknya menyebabkan kecelakaan di jalan raya;
C. ternak miliknya merusak sarana dan prasarana umum/publik; dan/atau
D. ternak miliknya ditangkap dan ditampung pada tempat penampungan.
 Besarnya ganti rugi disesuaikan dengan nilai kerugian yang
layak dan/atau sesuai kesepakatan kedua belah pihak.
PENGATURAN BERSIFAT TEKNIS
 GANTI RUGI PEMILIK TERNAK KEPADA PEMDA JIKA
PETUGAS PENERTIBAN TERNAK MENYEBABKAN
TERNAK MATI/HILANG/DIJUAL DENGAN
MELAKUKAN PENUNTUTAN DI PENGADILAN NEGERI
BARRU (ATURAN INI UNTUK PENERAPAN DALAM
WILAYAH KABUPATEN ATAU KELURAHAN)
 BAB PEMELIHARAAN TERNAK DAN BAB
PERPINDAHAN DAN PENGALIHAN TERNAK
(PENGATURAN YANG BERSIFAT TEKNIS BAGI PEMDA,
PEM DES, DAN PEMILIK TERNAK)
KETENTUAN PIDANA
(Dalam Peraturan Daerah)
 Setiap orang yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam
 (Kewajiban Peternak) pasal 4, pasal 6,
 (Larangan) pasal 8,
 (Kewajiban Petugas) pasal 11,
 (Ganti Rugi) pasal 16,
 (Kewajiban Kesehatan&Vaksinasi Ternak) pasal 18, pasal 19, pasal 20,
 (Administrasi domisili/mutasi ternak) pasal 21 atau pasal 22 dalam
Peraturan Daerah ini,
 diancam pidana kurungan paling lama 3 (tiga) bulan atau denda paling
banyak Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah).
KEWENANGAN DESA
TERKAIT TERNAK...?!
Peraturan Bupati Nomor 8 Tahun 2017 tentang
Daftar Kewenangan Desa berdasarkan Hak asal Usul
dan Kewenangan Lokal Berskala Desa
Lampiran Daftar Kewenangan Lokal Berskala Desa
 No.80 pembangunan dan pengelolaan kandang ternak;
 No.82 pengelolaan padang gembala;
 No.88 membina keamanan, ketertiban dan ketenteraman
wilayah dan masyarakat Desa;
 No.90 memelihara perdamaian, menangani konflik dan
melakukan mediasi di Desa;
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Pembentukan Peraturan Desa
Pembentukan Peraturan DesaPembentukan Peraturan Desa
Pembentukan Peraturan DesaArdi Susanto
 
Kader Pembangunan Manusia (kpm)
Kader Pembangunan Manusia (kpm)Kader Pembangunan Manusia (kpm)
Kader Pembangunan Manusia (kpm)Eka Saputra
 
Penghapusan dan pemusnahan BMD
Penghapusan dan pemusnahan BMDPenghapusan dan pemusnahan BMD
Penghapusan dan pemusnahan BMDMohammad Ramadhan
 
Perizinan Usaha Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah
Perizinan Usaha Simpan Pinjam dan Pembiayaan SyariahPerizinan Usaha Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah
Perizinan Usaha Simpan Pinjam dan Pembiayaan SyariahPristiyanto SS
 
Hidrolisis garam kim2 revisi
Hidrolisis garam  kim2 revisiHidrolisis garam  kim2 revisi
Hidrolisis garam kim2 revisiUniversity OxFord
 
Materi 01 Pengantar Pengadaan Barang/Jasa
Materi 01 Pengantar Pengadaan Barang/JasaMateri 01 Pengantar Pengadaan Barang/Jasa
Materi 01 Pengantar Pengadaan Barang/JasaMassaputro Delly TP
 
Materi sistem informasi permohonan penerbitan izin lingkungan online 1
Materi sistem informasi permohonan penerbitan izin lingkungan online 1Materi sistem informasi permohonan penerbitan izin lingkungan online 1
Materi sistem informasi permohonan penerbitan izin lingkungan online 1Rizki Darmawan
 
Kebijakan Pengelolaan Aset Desa Berdasarkan Permendagri 1 Tahun 2016 | MALMIN...
Kebijakan Pengelolaan Aset Desa Berdasarkan Permendagri 1 Tahun 2016 | MALMIN...Kebijakan Pengelolaan Aset Desa Berdasarkan Permendagri 1 Tahun 2016 | MALMIN...
Kebijakan Pengelolaan Aset Desa Berdasarkan Permendagri 1 Tahun 2016 | MALMIN...TV Desa
 
Ppt kimia ( unsur unsur transisi perioda 4 )
Ppt kimia ( unsur unsur transisi perioda 4 )Ppt kimia ( unsur unsur transisi perioda 4 )
Ppt kimia ( unsur unsur transisi perioda 4 )Dwi Andriani
 
Materi Manajemen Organisasi Karang Taruna.pptx
Materi Manajemen Organisasi Karang Taruna.pptxMateri Manajemen Organisasi Karang Taruna.pptx
Materi Manajemen Organisasi Karang Taruna.pptxPrihWardoyo2
 
Rencana Aksi penerapan dan pencapaian Standar Pelayanan Minimal SPM
Rencana Aksi penerapan dan pencapaian Standar Pelayanan Minimal SPMRencana Aksi penerapan dan pencapaian Standar Pelayanan Minimal SPM
Rencana Aksi penerapan dan pencapaian Standar Pelayanan Minimal SPMSyahroni Ateng Syafrudin
 
Uu 1974 nomor 1 perkawinan
Uu 1974 nomor 1 perkawinanUu 1974 nomor 1 perkawinan
Uu 1974 nomor 1 perkawinanMystic333
 
POKOK POKOK PERUBAHAN PERATURAN PENGADAAN NOMOR 12 TAHUN 2021
POKOK POKOK PERUBAHAN PERATURAN PENGADAAN NOMOR 12 TAHUN 2021POKOK POKOK PERUBAHAN PERATURAN PENGADAAN NOMOR 12 TAHUN 2021
POKOK POKOK PERUBAHAN PERATURAN PENGADAAN NOMOR 12 TAHUN 2021Nurul Angreliany
 
Hukum Pertanahan Pasca UU Cipta Kerja PP No 18 Tahun 2021
Hukum Pertanahan Pasca UU Cipta Kerja PP No 18 Tahun 2021Hukum Pertanahan Pasca UU Cipta Kerja PP No 18 Tahun 2021
Hukum Pertanahan Pasca UU Cipta Kerja PP No 18 Tahun 2021Leks&Co
 
1.pengelola keuangan desa 2017
1.pengelola  keuangan desa 20171.pengelola  keuangan desa 2017
1.pengelola keuangan desa 2017kodri .
 

What's hot (20)

Pembentukan Peraturan Desa
Pembentukan Peraturan DesaPembentukan Peraturan Desa
Pembentukan Peraturan Desa
 
kimia unsur Periode 3
kimia unsur Periode 3kimia unsur Periode 3
kimia unsur Periode 3
 
Kader Pembangunan Manusia (kpm)
Kader Pembangunan Manusia (kpm)Kader Pembangunan Manusia (kpm)
Kader Pembangunan Manusia (kpm)
 
Penghapusan dan pemusnahan BMD
Penghapusan dan pemusnahan BMDPenghapusan dan pemusnahan BMD
Penghapusan dan pemusnahan BMD
 
Perizinan Usaha Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah
Perizinan Usaha Simpan Pinjam dan Pembiayaan SyariahPerizinan Usaha Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah
Perizinan Usaha Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah
 
Hidrolisis garam kim2 revisi
Hidrolisis garam  kim2 revisiHidrolisis garam  kim2 revisi
Hidrolisis garam kim2 revisi
 
Materi 01 Pengantar Pengadaan Barang/Jasa
Materi 01 Pengantar Pengadaan Barang/JasaMateri 01 Pengantar Pengadaan Barang/Jasa
Materi 01 Pengantar Pengadaan Barang/Jasa
 
Materi sistem informasi permohonan penerbitan izin lingkungan online 1
Materi sistem informasi permohonan penerbitan izin lingkungan online 1Materi sistem informasi permohonan penerbitan izin lingkungan online 1
Materi sistem informasi permohonan penerbitan izin lingkungan online 1
 
Kebijakan Pengelolaan Aset Desa Berdasarkan Permendagri 1 Tahun 2016 | MALMIN...
Kebijakan Pengelolaan Aset Desa Berdasarkan Permendagri 1 Tahun 2016 | MALMIN...Kebijakan Pengelolaan Aset Desa Berdasarkan Permendagri 1 Tahun 2016 | MALMIN...
Kebijakan Pengelolaan Aset Desa Berdasarkan Permendagri 1 Tahun 2016 | MALMIN...
 
Transisi [repaired]
Transisi [repaired]Transisi [repaired]
Transisi [repaired]
 
Ppt kimia ( unsur unsur transisi perioda 4 )
Ppt kimia ( unsur unsur transisi perioda 4 )Ppt kimia ( unsur unsur transisi perioda 4 )
Ppt kimia ( unsur unsur transisi perioda 4 )
 
Laporan Praktikum Elektrolisis
Laporan Praktikum ElektrolisisLaporan Praktikum Elektrolisis
Laporan Praktikum Elektrolisis
 
Materi Manajemen Organisasi Karang Taruna.pptx
Materi Manajemen Organisasi Karang Taruna.pptxMateri Manajemen Organisasi Karang Taruna.pptx
Materi Manajemen Organisasi Karang Taruna.pptx
 
Rencana Aksi penerapan dan pencapaian Standar Pelayanan Minimal SPM
Rencana Aksi penerapan dan pencapaian Standar Pelayanan Minimal SPMRencana Aksi penerapan dan pencapaian Standar Pelayanan Minimal SPM
Rencana Aksi penerapan dan pencapaian Standar Pelayanan Minimal SPM
 
Perka Polri No.14 Thn.2012 ttg Manajemen Penyidikan Tindak Pidana
Perka Polri No.14 Thn.2012 ttg Manajemen Penyidikan Tindak PidanaPerka Polri No.14 Thn.2012 ttg Manajemen Penyidikan Tindak Pidana
Perka Polri No.14 Thn.2012 ttg Manajemen Penyidikan Tindak Pidana
 
Uu 1974 nomor 1 perkawinan
Uu 1974 nomor 1 perkawinanUu 1974 nomor 1 perkawinan
Uu 1974 nomor 1 perkawinan
 
POKOK POKOK PERUBAHAN PERATURAN PENGADAAN NOMOR 12 TAHUN 2021
POKOK POKOK PERUBAHAN PERATURAN PENGADAAN NOMOR 12 TAHUN 2021POKOK POKOK PERUBAHAN PERATURAN PENGADAAN NOMOR 12 TAHUN 2021
POKOK POKOK PERUBAHAN PERATURAN PENGADAAN NOMOR 12 TAHUN 2021
 
Hukum Pertanahan Pasca UU Cipta Kerja PP No 18 Tahun 2021
Hukum Pertanahan Pasca UU Cipta Kerja PP No 18 Tahun 2021Hukum Pertanahan Pasca UU Cipta Kerja PP No 18 Tahun 2021
Hukum Pertanahan Pasca UU Cipta Kerja PP No 18 Tahun 2021
 
1.pengelola keuangan desa 2017
1.pengelola  keuangan desa 20171.pengelola  keuangan desa 2017
1.pengelola keuangan desa 2017
 
HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA
HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARAHUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA
HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA
 

More from Ardi Susanto

Ideopolstratak Aktualisasi Masyarakat Madani Intermediete Training Nasional H...
Ideopolstratak Aktualisasi Masyarakat Madani Intermediete Training Nasional H...Ideopolstratak Aktualisasi Masyarakat Madani Intermediete Training Nasional H...
Ideopolstratak Aktualisasi Masyarakat Madani Intermediete Training Nasional H...Ardi Susanto
 
Retorika dan Publik Speaking Ardi Susanto_Forkami 2022.pdf
Retorika dan Publik Speaking Ardi Susanto_Forkami 2022.pdfRetorika dan Publik Speaking Ardi Susanto_Forkami 2022.pdf
Retorika dan Publik Speaking Ardi Susanto_Forkami 2022.pdfArdi Susanto
 
Manajemen Strategi Ardi Susanto
Manajemen Strategi Ardi SusantoManajemen Strategi Ardi Susanto
Manajemen Strategi Ardi SusantoArdi Susanto
 
Penguatan Komunikasi Era Society 5.0 melalui Publik Speaking_Ardi Susanto
Penguatan Komunikasi Era Society 5.0 melalui Publik Speaking_Ardi SusantoPenguatan Komunikasi Era Society 5.0 melalui Publik Speaking_Ardi Susanto
Penguatan Komunikasi Era Society 5.0 melalui Publik Speaking_Ardi SusantoArdi Susanto
 
Majalah #BarruBaik sebagai Laporan Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan Admi...
Majalah #BarruBaik sebagai Laporan Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan Admi...Majalah #BarruBaik sebagai Laporan Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan Admi...
Majalah #BarruBaik sebagai Laporan Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan Admi...Ardi Susanto
 
Draft Rancangan Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan Administrator
Draft Rancangan Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan AdministratorDraft Rancangan Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan Administrator
Draft Rancangan Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan AdministratorArdi Susanto
 
Rencana Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan Administrator Puslatbang KMP LA...
Rencana Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan Administrator Puslatbang KMP LA...Rencana Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan Administrator Puslatbang KMP LA...
Rencana Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan Administrator Puslatbang KMP LA...Ardi Susanto
 
Badan Permusyawaratan Desa
Badan Permusyawaratan DesaBadan Permusyawaratan Desa
Badan Permusyawaratan DesaArdi Susanto
 
Manajemen strategi
Manajemen strategiManajemen strategi
Manajemen strategiArdi Susanto
 
Produk Hukum Daerah
Produk Hukum DaerahProduk Hukum Daerah
Produk Hukum DaerahArdi Susanto
 
Keorganisasian dalam Lima Dimensi HMI
Keorganisasian dalam Lima Dimensi HMIKeorganisasian dalam Lima Dimensi HMI
Keorganisasian dalam Lima Dimensi HMIArdi Susanto
 
Badan Permusyawaratan Desa
Badan Permusyawaratan DesaBadan Permusyawaratan Desa
Badan Permusyawaratan DesaArdi Susanto
 
Problem Solving Skill
Problem Solving SkillProblem Solving Skill
Problem Solving SkillArdi Susanto
 
Pengelolaan Keuangan Desa
Pengelolaan Keuangan DesaPengelolaan Keuangan Desa
Pengelolaan Keuangan DesaArdi Susanto
 
Standar Drafting Keputusan Bupati
Standar Drafting Keputusan BupatiStandar Drafting Keputusan Bupati
Standar Drafting Keputusan BupatiArdi Susanto
 
Prosedur pembentukan peraturan bupati
Prosedur pembentukan peraturan bupatiProsedur pembentukan peraturan bupati
Prosedur pembentukan peraturan bupatiArdi Susanto
 
Perda Ketentraman dan Ketertiban
Perda Ketentraman dan KetertibanPerda Ketentraman dan Ketertiban
Perda Ketentraman dan KetertibanArdi Susanto
 
Evaluasi Perkembangan Desa dan Kelurahan
Evaluasi  Perkembangan Desa dan KelurahanEvaluasi  Perkembangan Desa dan Kelurahan
Evaluasi Perkembangan Desa dan KelurahanArdi Susanto
 
Jadwal Retensi Arsip Fasilitatif
Jadwal Retensi Arsip FasilitatifJadwal Retensi Arsip Fasilitatif
Jadwal Retensi Arsip FasilitatifArdi Susanto
 

More from Ardi Susanto (20)

Ideopolstratak Aktualisasi Masyarakat Madani Intermediete Training Nasional H...
Ideopolstratak Aktualisasi Masyarakat Madani Intermediete Training Nasional H...Ideopolstratak Aktualisasi Masyarakat Madani Intermediete Training Nasional H...
Ideopolstratak Aktualisasi Masyarakat Madani Intermediete Training Nasional H...
 
Retorika dan Publik Speaking Ardi Susanto_Forkami 2022.pdf
Retorika dan Publik Speaking Ardi Susanto_Forkami 2022.pdfRetorika dan Publik Speaking Ardi Susanto_Forkami 2022.pdf
Retorika dan Publik Speaking Ardi Susanto_Forkami 2022.pdf
 
Manajemen Strategi Ardi Susanto
Manajemen Strategi Ardi SusantoManajemen Strategi Ardi Susanto
Manajemen Strategi Ardi Susanto
 
Penguatan Komunikasi Era Society 5.0 melalui Publik Speaking_Ardi Susanto
Penguatan Komunikasi Era Society 5.0 melalui Publik Speaking_Ardi SusantoPenguatan Komunikasi Era Society 5.0 melalui Publik Speaking_Ardi Susanto
Penguatan Komunikasi Era Society 5.0 melalui Publik Speaking_Ardi Susanto
 
Majalah #BarruBaik sebagai Laporan Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan Admi...
Majalah #BarruBaik sebagai Laporan Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan Admi...Majalah #BarruBaik sebagai Laporan Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan Admi...
Majalah #BarruBaik sebagai Laporan Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan Admi...
 
Draft Rancangan Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan Administrator
Draft Rancangan Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan AdministratorDraft Rancangan Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan Administrator
Draft Rancangan Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan Administrator
 
Rencana Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan Administrator Puslatbang KMP LA...
Rencana Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan Administrator Puslatbang KMP LA...Rencana Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan Administrator Puslatbang KMP LA...
Rencana Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan Administrator Puslatbang KMP LA...
 
Badan Permusyawaratan Desa
Badan Permusyawaratan DesaBadan Permusyawaratan Desa
Badan Permusyawaratan Desa
 
Manajemen strategi
Manajemen strategiManajemen strategi
Manajemen strategi
 
Produk Hukum Daerah
Produk Hukum DaerahProduk Hukum Daerah
Produk Hukum Daerah
 
Keorganisasian dalam Lima Dimensi HMI
Keorganisasian dalam Lima Dimensi HMIKeorganisasian dalam Lima Dimensi HMI
Keorganisasian dalam Lima Dimensi HMI
 
Badan Permusyawaratan Desa
Badan Permusyawaratan DesaBadan Permusyawaratan Desa
Badan Permusyawaratan Desa
 
Problem Solving Skill
Problem Solving SkillProblem Solving Skill
Problem Solving Skill
 
Pengelolaan Keuangan Desa
Pengelolaan Keuangan DesaPengelolaan Keuangan Desa
Pengelolaan Keuangan Desa
 
Standar Drafting Keputusan Bupati
Standar Drafting Keputusan BupatiStandar Drafting Keputusan Bupati
Standar Drafting Keputusan Bupati
 
Prosedur pembentukan peraturan bupati
Prosedur pembentukan peraturan bupatiProsedur pembentukan peraturan bupati
Prosedur pembentukan peraturan bupati
 
Perda Ketentraman dan Ketertiban
Perda Ketentraman dan KetertibanPerda Ketentraman dan Ketertiban
Perda Ketentraman dan Ketertiban
 
Evaluasi Perkembangan Desa dan Kelurahan
Evaluasi  Perkembangan Desa dan KelurahanEvaluasi  Perkembangan Desa dan Kelurahan
Evaluasi Perkembangan Desa dan Kelurahan
 
Jadwal Retensi Arsip Fasilitatif
Jadwal Retensi Arsip FasilitatifJadwal Retensi Arsip Fasilitatif
Jadwal Retensi Arsip Fasilitatif
 
Retorika
Retorika Retorika
Retorika
 

Recently uploaded

pdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docx
pdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docxpdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docx
pdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docxINTANAMALINURAWALIA
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaIndra Wardhana
 
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptxPENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptxmuhammadarsyad77
 
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHANBENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHANharri34
 
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)ErhaSyam
 
BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...
BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...
BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...Indra Wardhana
 
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptxmohamadhafiz651
 
2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi
2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi
2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum ViktimologiSaktaPrwt
 
interpretasi literal and purposive .pptx
interpretasi literal and purposive .pptxinterpretasi literal and purposive .pptx
interpretasi literal and purposive .pptxekahariansyah96
 
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptx
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptxHukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptx
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptxAudyNayaAulia
 
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKIHAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKIdillaayuna
 

Recently uploaded (11)

pdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docx
pdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docxpdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docx
pdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docx
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
 
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptxPENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
 
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHANBENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
 
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
 
BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...
BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...
BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...
 
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx
 
2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi
2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi
2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi
 
interpretasi literal and purposive .pptx
interpretasi literal and purposive .pptxinterpretasi literal and purposive .pptx
interpretasi literal and purposive .pptx
 
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptx
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptxHukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptx
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptx
 
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKIHAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
 

Pemeliharaan dan Penertiban Ternak

  • 1. Peraturan Daerah Kabupaten Barru Nomor 3 Tahun 2012 tentang Pemeliharaan dan Penertiban Ternak Ardi Susanto Kasubag Perundang-Undangan Bagian Hukum, Setda Barru Phone : 0813 5555 5453
  • 2. DASAR HUKUM  Pasal 548/549 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) Bab mengenai Pelanggaran tanah, tanaman, dan pekarangan  Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2014 tentang Desa  Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah  Peraturan Bupati Nomor 8 Tahun 2017 tentang Daftar Kewenangan Desa berdasarkan Hak asal Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Desa
  • 3. Tinjauan KUHP Pasal 548 Barang siapa tanpa wewenang membiarkan unggas ternaknya berjalan di kebun atau ditanah yang sudah ditaburi, ditugali, atau ditanami, diancam dengan pidana denda paling banyak Rp.250.-
  • 4. Tinjauan KUHP Pasal 549  Barangsiapa tanpa wewenang membiarkan ternaknya berjalan dikebun, dipadang rumput, atau diladang rumput atau dipadang rumput kering, baik ditanah yang telah ditaburi, ditugali, atau ditanami atau yang hasilnya belum diambil, ataupun ditanah kepunyaan orang lain, yang oleh yang berhak dilarang dimasuki dan sudah diberi tanda larangan yang jelas bagi pelanggar, Rp.350.-  Ternak yang menyebabkan pelanggaran itu dapat dirampas.  Bila pada waktu melakukan pelanggaran belum lewat satu tahun sejak adanya pemidanaan yang menjadi tetap pada pelanggaran yang sama, maka pidana denda itu dapat diganti dengan kurungan paling lama empat belas hari.
  • 5. PUTUSAN HAKIM PENGADILAN NEGERI KISARAN TAHUN 2014 ATAS TINDAK PIDANA RINGAN = “TERNAK LIAR DI KAWASAN YANG TERLARANG”.
  • 6. Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2012 tentang Pemeliharaan dan Penertiban Ternak Terdiri dari : Sebelas Bab, 27 Pasal, Ditetapkan dan diundangkan pada tanggal 23 April 2012, dengan Lembaran Daerah Tahun 2012 Nomor 3 dan Tambahan Lembaran Daerah Nomor 15
  • 7. RUANG LINGKUP PENGATURAN PERDA PEMELIHARAAN & PENERTIBAN TERNAK  BAB I PENGERTIAN  BAB II MAKSUD DAN TUJUAN  BAB III KEWAJIBAN, LARANGAN, DAN SANKSI  BAB IV KEWAJIBAN DAN LARANGAN PETUGAS  BAB V SYARAT-SYARAT PENANGKAPAN  BAB VI KEBERATAN DAN GANTI RUGI  BAB VII PEMELIHARAAN KESEHATAN TERNAK  BAB VIII PERPINDAHAN DAN PENGALIHAN TERNAK  BAB IX KETENTUAN PENYIDIKAN  BAB X KETENTUAN PIDANA  BAB XI KETENTUAN PENUTUP
  • 8. Pengertian  Ternak adalah Hewan Piaraan yang terdiri dari Sapi, Kerbau, Kuda, Kambing, Domba serta Unggas.  Pemilik Ternak adalah orang pribadi atau Badan yang secara hukum dapat melakukan suatu kegiatan atas peruntukan hewan ternak tertentu.  Identitas Permanen adalah suatu tanda khusus yang diberikan pada bagian tubuh ternak, yang bisa bertahan lebih dari satu tahun, dan dapat dilakukan berulang atau pergantian setiap saat.  Tempat Pengembalaan adalah sebidang tanah/rerumputan yang digunakan khusus sebagai tempat pemeliharaan/tempat makan ternak.  Penertiban adalah upaya yang dilakukan untuk mengawasi dan memelihara ternak secara intensif agar tercipta keamanan dan ketertiban dari gangguan hewan ternak yang berkeliaran.
  • 9. MAKSUD DAN TUJUAN MAKSUD  untuk melakukan penanganan dan penyelesaian permasalahan hewan ternak. TUJUAN  melakukan penataan dan penertiban ternak, pelestarian sumber daya alam lingkungan hidup serta meningkatkan kesejahteraan petani ternak.
  • 10. KEWAJIBAN  pemilik ternak wajib memberikan identitas permanen pada ternaknya.  Pemilik ternak diwajibkan memelihara dan menertibkan ternak dan/atau tidak dilepaskan secara bebas dan berkeliaran tanpa ada pengembalaan kecuali pada tempat pengembalaan yang telah ditentukan.  pemilik ternak wajib menyediakan tempat pengandangan ternak yang memenuhi persyaratan teknis dan ketertiban umum sesuai petunjuk Dinas.  kandang ternak dekat permukiman wajib mendapat persetujuan dari tetangga dan diketahui Kepala Desa/Lurah setempat berupa surat pernyataan atau surat perjanjian.  Setiap orang yang memiliki ternak wajib memeliharanya dan dilakukan dengan sistim pengembalaan secara intensif atau pengandangan.  Unggas >1000 ekor atau lebih;  Kambing dan Domba > 25 ekor atau lebih,  Sapi, Kerbau dan Kuda > 10 ekor atau lebih;  diwajibkan memiliki amdal dan/atau UKL/UPL dan/atau, SPPL.
  • 11. PEMILIK TERNAK DILARANG melepas atau menggembalakan ternak pada 1. lokasi penghijauan, reboisasi dan pembibitan; 2. pada pekarangan rumah, pertamanan, lokasi pariwisata, lapangan olah raga dan tempat-tempat lain yang dapat menimbulkan kerusakan dan pencemaran 3. berkeliaran di pemukiman, jalan-jalan dan/atau tempat- tempat lainnya yang dapat mengganggu keselamatan/kelancaran pemakai jalan.
  • 12. SANKSI BAGI TERNAK YANG BERKELIARAN SECARA BEBAS TANPA PENGGEMBALAAN  Ternak yang berkeliaran secara bebas tanpa pengembalaan dianggap ternak liar dan dapat ditangkap oleh Petugas dan atau masyarakat.  Ternak yang ditangkap ditampung pada tempat penampungan ternak yang telah ditentukan.
  • 13. Pertanyaan Pertama ? TEMPAT PENAMPUNGAN TERNAK DAPAT DITETAPKAN DENGAN PRODUK HUKUM DI DESA BAHKAN DAPAT DIKERJASAMAKAN DENGAN PIHAK LAIN. SUDAHKAH DESA ANDA MEMILIKI TEMPAT PENAMPUNGAN TERNAK YANG DITANGKAP OLEH WARGA ?
  • 14. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa Kepala Desa berwenang dan berkewajiban membina ketentraman dan ketertiban masyarakat  (Ps. 26 (2))
  • 15. PASAL 10 MENGENAI SANKSI  Pemilik yang ternaknya ditangkap, setelah mendapat pemberitahuan resmi dari petugas harus segera mengambilnya.  Ternak yang ditangkap dan ditahan pada tempat yang telah ditentukan dikenakan sanksi pemeliharaan dan/atau pengamanan dan/atau kerugian yang ditimbulkan.  Pengaturan sanksi pemeliharaan dan/atau pengamanan dan atau penyelesaian kerugian yang ditimbulkan dari ternak yang ditangkap sebagaimana dimaksud pada ayat (2) kewenangannya diserahkan kepada pemerintah Desa/Kelurahan.
  • 16. Pertanyaan kedua ?  Ketentuan pada Pasal 10 ayat (3) dapat menjadi dasar untuk disusunnya Peraturan Desa tentang Petugas Penertiban Ternak, Penanganan Ternak Liar, dan Ketentuan Sanksi  Sanksi dapat terbagi atas : 1. Sanksi Pemeliharaan di tempat penampungan 2. Sanksi Pengamanan 3. Sanksi atas kerugian yang ditimbulkan SUDAHKAH DESA ANDA MENENTUKAN SANKSI BAGI TERNAK LIAR YANG DITANGKAP ?
  • 17. JIKA... 1. Jika Pertanyaan pertama tidak terpenuhi maka akan sulit mengimplementasikan Peraturan Daerah ini secara utuh di Desa. 2. Jika Pertanyaan Kedua juga belum terpenuhi, maka ketentuan Sanksi dikembalikan ke Pola Penanganan Lainnya, seperti > Penyelesaian sengketa non litigasi (Musyawarah, Negosiasi, Mediasi, dll); > Merujuk pada Sanksi dalam Pengaturan KUHP; atau > Menggunakan Ketentuan Sanksi Tindak Pidana Ringan yang ada pada Perda. Untuk Wilayah Kelurahan, yang tidak memiliki Produk Hukum berupa “Peraturan” maka sepenuhnya tunduk pada Peraturan daerah dengan kordinasi melalui Perangkat Daerah yang memiliki kewenangan Penegakan Peraturan Daerah.
  • 18. KEWAJIBAN DAN LARANGAN PETUGAS Kewajiban Petugas  menjaga keselamatan ternak sejak saat penangkapan sampai diambil pemiliknya;  menjaga keamanan ternak yang ditangkap; dan  menyampaikan tindakan penangkapan kepada pemilik ternak paling lambat 1 (satu) kali 24 (dua puluh empat) jam atau diumumkan melalui saluran informasi/pengumuman yang ada di tingkat desa/kelurahan dan/atau kecamatan. Larangan Petugas  Petugas dalam melakukan penertiban ternak dilarang bertindak diskriminatif terhadap pemilik ternak dan/atau ternak tersebut.
  • 19. SYARAT-SYARAT PENANGKAPAN  PETUGAS WAJIB MELAKUKAN PENANGKAPAN TERNAK apabila : a. ternak berada pada tempat-tempat tertentu yang dilarang; b.menganggu keselamatan dan ketertiban umum di pemukiman atau jalan raya; dan c. ada pengaduan dari masyarakat.  ATAU DAPAT DITAMBAHKAN DALAM PERATURAN DESA
  • 20. KEBERATAN PEMILIK TERNAK Pemilik ternak dapat mengajukan keberatan dalam hal penangkapan yang dilakukan oleh petugas karena melanggar ketentuan dalam Pasal 11 (Keselamatan ternak, keamanan setelah ditangkap, tidak menyampaikan/mengumumkan ternak yang ditangkap) Dan Pasal 12 (bertindak Diskriminatif)
  • 21. GANTI RUGI  Pemilik ternak wajib membayar ganti kerugian kepada pihak yang menderita kerugian dan/atau membayar biaya pemeliharaan dalam hal: A. ternak miliknya merusak tanaman milik orang lain; B. ternak miliknya menyebabkan kecelakaan di jalan raya; C. ternak miliknya merusak sarana dan prasarana umum/publik; dan/atau D. ternak miliknya ditangkap dan ditampung pada tempat penampungan.  Besarnya ganti rugi disesuaikan dengan nilai kerugian yang layak dan/atau sesuai kesepakatan kedua belah pihak.
  • 22. PENGATURAN BERSIFAT TEKNIS  GANTI RUGI PEMILIK TERNAK KEPADA PEMDA JIKA PETUGAS PENERTIBAN TERNAK MENYEBABKAN TERNAK MATI/HILANG/DIJUAL DENGAN MELAKUKAN PENUNTUTAN DI PENGADILAN NEGERI BARRU (ATURAN INI UNTUK PENERAPAN DALAM WILAYAH KABUPATEN ATAU KELURAHAN)  BAB PEMELIHARAAN TERNAK DAN BAB PERPINDAHAN DAN PENGALIHAN TERNAK (PENGATURAN YANG BERSIFAT TEKNIS BAGI PEMDA, PEM DES, DAN PEMILIK TERNAK)
  • 23. KETENTUAN PIDANA (Dalam Peraturan Daerah)  Setiap orang yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam  (Kewajiban Peternak) pasal 4, pasal 6,  (Larangan) pasal 8,  (Kewajiban Petugas) pasal 11,  (Ganti Rugi) pasal 16,  (Kewajiban Kesehatan&Vaksinasi Ternak) pasal 18, pasal 19, pasal 20,  (Administrasi domisili/mutasi ternak) pasal 21 atau pasal 22 dalam Peraturan Daerah ini,  diancam pidana kurungan paling lama 3 (tiga) bulan atau denda paling banyak Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah).
  • 25. Peraturan Bupati Nomor 8 Tahun 2017 tentang Daftar Kewenangan Desa berdasarkan Hak asal Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Desa Lampiran Daftar Kewenangan Lokal Berskala Desa  No.80 pembangunan dan pengelolaan kandang ternak;  No.82 pengelolaan padang gembala;  No.88 membina keamanan, ketertiban dan ketenteraman wilayah dan masyarakat Desa;  No.90 memelihara perdamaian, menangani konflik dan melakukan mediasi di Desa;