Dokumen tersebut membahas berbagai kasus etika dalam manajemen bisnis yang meliputi pelatihan karyawan, pemasaran produk, penjualan produk keuangan, manajemen operasi dan lingkungan, serta tata kelola perusahaan. Kasus-kasus tersebut memberikan perspektif fungsional terhadap isu-isu etika dalam organisasi.
2. 1. Manajemen Orang
• Outward bound training (pelatihan di luar ruangan)
Tema yang mendasari dalam kasus ini adalah sejauh mana sebuah organisasi mungkin bersikeras
melaksanakan partisipasi karyawan dalam kegiatan pelatihan yang mungkin tampak kurang paham
untuk tugas-tugas yang dilakukan pada pekerjaannya.
Pelatihan Outbound Training dikreasikan oleh Kurt Hahn dengan ide pendidikan inovatif yaitu
Outward Bound. Pelatihan outbond adalah pelatihan yang dilaksanakan di alam terbuka dengan
tujuan utama membuat peserta melupakan kepenatan dan ketegangan dari aktivitas dan rutinitas
keseharianya, sehingga setelah melaksanakan outbound training peserta dapat lebih segar kembali
dalam aktivitasnya. Pelatihan outbound memiliki materi ice breaking, komunikasi, team building,
penyelesaian masalah, dan game kompetisi. Secara umum manajemen pelatihan outbound terdiri
dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
example : pendekatan pengembangan manajemen yang sangat populer dalam konteks team
building dan pelatihan kepemimpinan, serta seleksi dan penilaian dari staf baru, adalah program
kegiatan luar ruangan yang khas. Peserta dapat dikenakan latihan keras secara fisik, termasuk
aktivitas yang meningkatkan stres dalam rangka memberi dukungan kelompok.
3. • Pelaksanaan pelatihan Outbound harus berdasarkan pada proses perncanaan dan
informasi yang didapatkan tentang kondisi peserta baik dari interview atau data
dari perusahaan atau organisasi yang melaksanakan kegiatan.
• Ada beberapa masalah dasar keselamatan psikologis di konteks ini, tetapi di
samping itu tidak jelas apa benar suatu organisasi harus bersikeras melakukan
kegiatan tersebut untuk karyawan sebagai kegiatan seleksi pengangkatan. maka
kegiatan pelatihan yang digunakan adalah perangkat untuk mendorong 'character
building', refleksi pada kelompok bekerja dalam memecahkan masalah.
• Dalam kegiatan outward bound training, individu dituntut mengembangkan
kemampuan ESQ (emotional Spiritual Qoutient) nya dibanding IQ (Intellegent
Qoutient) nya.
4. • Bullying
• Tugas mengatur menekankan pentingnya bahasa, deskripsi dan pelaporan
prasangka dalam konteks di mana kata-kata juga dapat digunakan di berbagai cara
dalam budaya kerja yang berbeda.
case : Seorang pemimpin tim penjualan dihormati dan sangat dihargai di salah satu
divisi dari organisasi telah dituduh berteriak pada seorang perempuan yaitu
anggota staf pendukung administrasi dan membuat komentar yang bersifat
menghina.
• Mengendalikan penggunaan Internet
Masalah yang sering timbul dalam organisasi adalah ketika karyawan
menggunakan 'sumber daya perusahaan' untuk kepentingan pribadi mereka
sendiri. Pada satu kondisi melibatkan pencurian yang bersifat sementara bahwa
setiap penggunaan tidak sah dari waktu efektif perusahaan.
5. • Pengawasan
Jika perusahaan memiliki alasan untuk percaya pada karyawan bertindak secara ilegal,
sampai sejauh mana itu secara moral dibenarkan dalam melakukan kegiatan
pengawasan secara rahasia.
Kemungkinan pertimbangan tentang bagaimana langkah selanjutnya , pertimbangan
isu-isu strategis yang dapat dihindari.
Case : Karyawan melakukan penggunaan situs porno, pencurian yang terlihat dari CCTV,
absensi karyawan dan perilaku karyawan di tempat kerja
6. 2. Pengantar Etika Pemasaran
• Menyangkut beberapa masalah etika yang ada dalam iklan dan promosi produk,
dan karena itu berkaitan dengan praktek manajemen dan konsumen sebagai
stakeholder.
• Pemasaran berlangsung di arena pasar kompetitif! Banyak akan menafsirkan
konteks ini memerlukan tindakan agresif dan kejam karena mempengaruhi kritik
orang dan mempengaruhi reputasi dan integritas; namun dapat membangun
merek yang kuat dan gambar perusahaan dan memberikan nilai yang dapat
diandalkan dalam bentuk profit.
• Case : pemalsuan pada produk kesehatan , strategi pemasaran pada musim produk
tertentu
7. • Untuk pengembangan lebih lanjut, salah satu cara yang mungkin yang
harus dilihat pasar bahwa pemasaran sebagai suatu sistem komunikasi
dengan kegiatan Market Research, iklan dan tindakan melakukan
pembelian “word of mouth”.
• Hasil model seperti itu harus memusatkan perhatian pada aliran informasi
dan kehandalan sehingga menghindari risiko dan kompleksitas beberapa
kemungkinan penerapan konsep etika secara terstruktur.
• etika pemasaran adalah subjek besar dalam dirinya sendiri. Dapat
dikatakan bahwa evaluasi moral tindakan pemasaran terbaik dilakukan
dalam pertimbangan rinci dari teori pemasaran, kebijakan dan praktek.
Dengan pemikiran akan mendorong profesional pemasaran untuk
melakukan hal itu.
8. 3. Moral Jarak Jauh – penjualan produk keuangan
• Sebagian besar perhatian diberikan di sini untuk produk-produk keuangan, yang
dipilih karena meningkatnya keresahan yang saat ini sedang diungkapkan oleh
konsumen dan pers yang berkaitan dengan sektor ekonomi seperti : panggilan
telepon membisu dan penjualan ponsel - pemasaran dan privasi , wakaf, kartu
kredit dan sejenisnya telah menjadi perhatian utama.
• Case : Obligasi adalah suatu istilah yang digunakan dalam dunia keuangan yang
merupakan suatu pernyataan utang dari penerbit obligasi kepada pemegang
obligasi beserta janji untuk membayar kembali pokok utang beserta kupon
bunganya kelak pada saat tanggal jatuh tempo pembayaranproduk keuangan yang
dijual dan yang telah menyebabkan melumpuhkan kerugian bagi banyak orang.
• Mungkin aspek yang paling mengganggu dari situasi ini adalah bahwa perusahaan-
perusahaan yang telah menjual produk ini sebelumnya telah memiliki reputasi
yang baik. Sementara kebanyakan orang akan menyadari bahwa investasi langsung
di pasar saham membawa risiko yang cukup besar karena berurusan dengan
lembaga tinggi dan juga mungkin memiliki bahaya keuangan yang tak terduga.
9. 4. Etika dan Manajemen Operasi
• sistem kesehatan dan keselamatan kerja adalah untuk menciptakan kesehatan dan
keselamatan kerja dalam tempat kerja di semua bagain yang terkait didalamnya
sehingga dapat dicegah dan dikurangi timbulnya kecelakaan dan penyakit yang
menyebabkan dan mepengaruhi kerja serta penciptaan lingkungan kerja yang
aman dan nyaman, efisien dan produktif dalam bekerja.
10. 5. manajemen lingkungan dan Klaim
Hak Kekayaan Intelektual
• Tragedi gas Bhopal telah dianggap sebagai bencana korporat terburuk yang pernah
ada. Pada pagi hari tanggal 3 Desember 1984, 40 ton metyl isocyanate (MIC), suatu
bahan kimia yang sangat beracun dan mudah menguap, bocor dari wadah
penyimpanan di pabrik yang dimiliki oleh Union Carbide India Limited (UCIL), anak
perusahaan UCC Amerika.
• Perusahaan ini menyimpan MIC dalam jumlah yang lebih besar dari yang
direkomendasikan. Dalam upaya untuk memotong biaya, perusahaan telah
mematikan pendingin di sekitar bahan kimia, padahal bahan kimia tersebut harus
disimpan pada suhu 32 derajat Fahrenheit, demikian keterangan dari Kampanye
Internasional untuk Keadilan di Bhopal.
• Gas yang bocot tersebut dengan cepat menewaskan 7.000 hingga 10.000 orang.
Jumlah ini adalah angka menurut perhitungan Amnesty dan jumlah yang tak
terhitung lainnya yang terus bertambah.
• Menurut Bhopal Medis Banding (BMA), orang Bhopali mengalami berbagai macam
penyakit akibat dari kebocoran gas dan kontaminasi bahan kimia beracun lain yang
dikeluarkan pabrik ke air tanah. Sejumlah penyakit itu antara lain kanker, kebutaan,
kepincangan, keterbelakangan mental, kelahiran cacat, dan kesulitan reproduksi.
11. • Ada banyak sumber yang menyatakan tentang
tragedi Bhopal, yang mencerminkan
Pendekatan teknis untuk manajemen risiko dan
juga keprihatinan politik yang mendasari
keterlibatan UCC. mengeksplorasi untuk
membuat evaluasi moral yang lebih lengkap dari
tindakan (dan kelambanan) dari banyak
pemangku kepentingan. Seperti di banyak
bencana besar, isu-isu etis sekitarnya
klaim kompensasi .
12. 6. Etika, akuntansi dan Tata Kelola
Perusahaan
• Pemegang saham dan para pemangku kepentingan lainnya menaruh harapan
besar terhadap bisnis, direksi, eksekutif, dan akuntan profesional tentang apa yang
dikerjakan dan bagaimana cara mereka melakukannya. Pada saat yang sama,
lingkungan tempat bisnis beroperasi semakin kompleks sehingga hal tersebut
menjadi tantangan etika bagi mereka. Jika mereka sampai melakukan tindakan
yang melanggar etika, maka hal tersebut dapat menimbulkan risiko yang besar dan
akan berpengaruh buruk bagi reputasi dan pencapaian tujuan perusahaan secara
keseluruhan. Jadi, sangat dibutuhkan sistem tata kelola perusahaan yang
menyediakan aturan serta akuntabilitas yang tepat untuk kepentingan pemegang
saham dan semua pemangku kepentingan lainnya.
13. • Kasus pelanggaran etika yang berujung pada kegagalan bisnis, audit, dan
tata kelola perusahaan berskala besar seperti Enron, Arthur Andersen, dan
WorldCom telah mengakibatkan hilangnya kepercayaan investor terhadap
perusahaan-perusahaan di Amerika. Hal ini merupakan suatu bencana
besar di lingkungan bisnis, dan telah menjadi pemicu harapan baru dalam
tata kelola dan akuntabilitas perusahaan. Menyikapi hal tersebut, para
politisi Amerika menciptakan kerangka tata kelola dan akuntabilitas baru
yang dikenal dengan Sarbanes-Oxley Act (SOX) yang bertujuan untuk
memulihkan kembali kepercayaan investor dan memfokuskan kembali tata
kelola perusahaan pada tanggung jawab direksi terhadap kewajiban
fidusia mereka, yakni tanggung jawab terhadap kepentingan pemegang
saham dan para pemangku kepentingan lainnya.