SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
Disusun oleh:
Yolanda. M. Lang
Ni Luh Dewi
David. R. Mengko
Alfan .Monigir
Gabriela. C. Raranta
Definisi
 Vitiligo adalah yang terpenting diantara penyakit-penyakit
yang menyebabkan hilangnya pigmentasi kulit (Robin
Graham, 2010). Vitiligo adalah hipomelanosis idiopatik
didapat ditandai dengan adanya makula putih yang dapat
meluas.
Etiologi
 Penyebab belum diketahui,
Klasifikasi
 A.Lokalisata Fokal: satu atau lebih makula pada satu area,
tetapi tidak segmental Segmental: satu atau lebih makula
pada satu area, dengan distribusi menurut dematom,
misalnya satu tangkai Mucosal: hanya terdapat pada
membrane mukosa Jarang penderita vitiligo lokalisata
yang berubah menjadi generalisata
 B. Generalisata Akrofasial: depigmentasi hanya terjadi di
bagian distal ekstremitas dan muka, merupakan stadium
mula vitiligo yang generalisata Vulgaris: macula tanpa
pola tertentu dibanyak tempat Campuran: depigmentasi
terjadi menyeluruh atau hampir menyeluruh merupakan
vitiligo total
Manifestasi Klinis
 Makula berwarna putih dengan diameter beberapa milimeter sampai
beberapa sentimeter
 Bulat atau lonjong dengan batas tegas, tanpa perubahan epidermis yang lain.
Kadang-kadang terlihat makula hipomelanotik selain makula apigmentasi.
 Didalam makula vitiligo dapat ditemukan makula dengan pigmentasi
normal atau hiperpigmentasi disebut “repigmentasi perifolikular―
 Kadang-kadang ditemukan tepi lesi yang meninggi, eritema dan gatal,
disebut “inflamator―
 Daerah yang sering terkena adalah bagian ekstensor tulang terutama di atas
jari, periorifisial sekiatar mata, mulut dan hidung, tibialis anterior, dan
pergelangan tangan bagian fleksor. Mukosa jarang terkena, kadang-kadang
mengenai genital eksterna, puting susu, bibir, dan ginggiva
 Lesi bilateral dapat simetris atau asimetris
Patofisiologi
 Ada beberapa hipotesis yang menerangkan patogenesis atau patofisiologi vitiligo:
 Immune hypothesis : proses aberration of immune surveillance menyebabkan
terjadinya disfungsi atau destruksi melanocyte.
 Neural hypothesis : suatu mediator neurochemical merusak melanocytes atau
menghambat produksi melanin.
 Self-destruction hypothesis : produk metabolik atau intermediate dari sintesis
melanin menyebabkan kerusakan melanocyte.
 Genetic hypothesis : melanosit memiliki ketidaknormalan (abnormality) yang sudah
menjadi sifatnya atau sudah melekat (inherent) yang mengganggu pertumbuhan dan
differentiation pada kondisi yang mendukung (mensupport) melanosit normal.
 Terpapar bahan kimiawi Depigmentasi kulit dapat terjadi karena terpapar Mono
Benzil Eter Hidrokinon dalam sarung tangan atau detergen yang mengandung fenol.
Karena tidak ada teori tunggal yang memuaskan, beberapa ahli mengusulkan
hipotesis gabungan (composite).

Pemeriksaan Penunjang
 a. Evaluasi klinis Ditanyakan pada penderita :
 Awitan penyakit
 Riwayat keluarga tentang timbulnya lesi dan uban yang timbul
dini
 Riwayat penyakit kelainan tiroid, alopesia areata, diabetes
mellitus, dan anemia pernisoisa.
 Kemungkinan faktor pencetus, misalnya stres, emosi, terbakar
surya, dan pajanan bahan kimiawi.
 Riwayat inflamasi, iritasi, atau ruam kulit sebelum bercak
putih.

 b. Pemeriksaan histopatologi Dengan perwarnaan
hematoksilin eosin (HE) tampaknya normal kecuali tidak
ditemukan melanosit, kadang-kadang ditemukan limfosit
pada tepi makula. Reaksi dopa untuk melanosit negatif
pada daerah apigmentasi, tetapi meningkat pada tepi yang
hiperpigmentasi.
 Pemeriksaan biokimia Pemeriksaan histokimia pada kulit
yang diinkubasi dengan dopa menunjukkan tidak adanya
tirosinase. Kadar tirosin plasma dan kulit normal (FKUI,
1987).
Penatalaksanaan
 Pasien dinasihati untuk menghindari sinar matahari
Faktor resiko
 krisis emosi, trauma Iridol (radikal bebas) Oksidasi
tiroksin Sel melanosit Melamin turun Makula Retina
Rambut putih Generalisata (akrofasial, vulgaris,
campuran) Lokalisata (fokal, segmental, mucosal)
Fotofobia resiko tinggi cidera Kurang pengetahuan Resiko
ketidakefektifan penatalaksanaan program terapeutik
Gangguan integritas kulit Harga diri rendah
Diagnosa
 Gangguan konsep diri (harga diri rendah) berhubungan dengan
penampilan dan respon orang lain.
 Gangguan integritas kulit berhubungan dengan perubahan
fungsi barier kulit.
 Resiko tinggi cidera berhubungan dengan sensitivitas terhadap
cahaya.
 Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi
yang didapat tentang penyakit.
 Resiko ketidakefektifan penatlakasanaan program terapeutik
yang berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang kondisi
(penyebab perjalanan penyakit) pencegahan, pengobatan dan
perawatan kulit
Daftar Pustaka
 1.Soepardiman Lili, Kelainan pigmen “Vitiligo”, Ilmu Penyakit Kulit dan
Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Balai Penerbit
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, 1999, Hal:274-76
2.Siregar, R.S, Prof, Dr, Vitiligo dalam Atlas Berwarna Saripati Penyakit
Kulit Edisi 2, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 2004, Hal:252-53
3. Harahap Marwali, Prof, Dr, Vitiligo dalam Ilmu Penyakit Kulit,
Hipokrates, Jakarta 2000, Hal 151-56
4.Ovedoff D., Kapita Selekta Kedokteran, Binarupa Aksara, Jakarta, 2002,
91-92
5.Vittiligo, Available at, www.Mayoclinic.com.vitiligo
6.Vitiligo, Available at, www.Emedicine.com.vitiligo
7. Vitiligo, Available at, www.homephototherapy.com/vit-uvb-narrow-
band.htm

 Terimakasih

More Related Content

What's hot (20)

Makalah dermatitis atopik part 1
Makalah dermatitis atopik part 1Makalah dermatitis atopik part 1
Makalah dermatitis atopik part 1
 
Demam tifoid
Demam tifoidDemam tifoid
Demam tifoid
 
Impetigo bullosa
Impetigo bullosaImpetigo bullosa
Impetigo bullosa
 
Penatalaksanaan Lupus Eritematosus Sistemik
Penatalaksanaan Lupus Eritematosus SistemikPenatalaksanaan Lupus Eritematosus Sistemik
Penatalaksanaan Lupus Eritematosus Sistemik
 
Hipoglikemi
HipoglikemiHipoglikemi
Hipoglikemi
 
Lupus eritematosus sistemik d&t gunadi
Lupus eritematosus sistemik d&t gunadiLupus eritematosus sistemik d&t gunadi
Lupus eritematosus sistemik d&t gunadi
 
Dermatitis seboroik
Dermatitis seboroikDermatitis seboroik
Dermatitis seboroik
 
Lp askep otitis media kronik
Lp askep otitis media kronikLp askep otitis media kronik
Lp askep otitis media kronik
 
Antihistamin
AntihistaminAntihistamin
Antihistamin
 
Makalah dermatitis
Makalah dermatitisMakalah dermatitis
Makalah dermatitis
 
Dermatitis
Dermatitis Dermatitis
Dermatitis
 
Konjungtivitis
KonjungtivitisKonjungtivitis
Konjungtivitis
 
Otitis eksterna
Otitis eksternaOtitis eksterna
Otitis eksterna
 
how it happened Epilepsi
how it happened Epilepsihow it happened Epilepsi
how it happened Epilepsi
 
Otitis media akut
Otitis media akutOtitis media akut
Otitis media akut
 
Kejang demam ppt
Kejang demam pptKejang demam ppt
Kejang demam ppt
 
Colic abdomen
Colic abdomenColic abdomen
Colic abdomen
 
Impetigo Bullosa
Impetigo BullosaImpetigo Bullosa
Impetigo Bullosa
 
Leaflet dermatitis
Leaflet dermatitisLeaflet dermatitis
Leaflet dermatitis
 
Referat kegawatdaruratan mata
Referat kegawatdaruratan mataReferat kegawatdaruratan mata
Referat kegawatdaruratan mata
 

Similar to VITILIGO PENYAKIT KULIT

Similar to VITILIGO PENYAKIT KULIT (20)

Kulit
KulitKulit
Kulit
 
Vitiligo
VitiligoVitiligo
Vitiligo
 
Satuan pembelajaran sindrom steven johnson
Satuan pembelajaran  sindrom steven johnsonSatuan pembelajaran  sindrom steven johnson
Satuan pembelajaran sindrom steven johnson
 
Sindrom steven
Sindrom stevenSindrom steven
Sindrom steven
 
Sindrom steven AKPER PEMKAB MUNA AKPER PEMKAB MUNA
Sindrom steven AKPER PEMKAB MUNA  AKPER PEMKAB MUNA Sindrom steven AKPER PEMKAB MUNA  AKPER PEMKAB MUNA
Sindrom steven AKPER PEMKAB MUNA AKPER PEMKAB MUNA
 
5 Istilah Kelainan Pada Penyakit ppt
5 Istilah Kelainan Pada Penyakit ppt5 Istilah Kelainan Pada Penyakit ppt
5 Istilah Kelainan Pada Penyakit ppt
 
Intergumen presentasi
Intergumen presentasiIntergumen presentasi
Intergumen presentasi
 
Tugas jurnal-kesimpulan Hordeolum kel 3.docx
Tugas jurnal-kesimpulan Hordeolum kel 3.docxTugas jurnal-kesimpulan Hordeolum kel 3.docx
Tugas jurnal-kesimpulan Hordeolum kel 3.docx
 
Akne vulgaris
Akne vulgarisAkne vulgaris
Akne vulgaris
 
DERMATITIS.pptx
DERMATITIS.pptxDERMATITIS.pptx
DERMATITIS.pptx
 
Dermatitis kontak
Dermatitis kontakDermatitis kontak
Dermatitis kontak
 
Lp eritroderma
Lp eritrodermaLp eritroderma
Lp eritroderma
 
Askep dermatitis
Askep dermatitisAskep dermatitis
Askep dermatitis
 
G3 mata
G3 mataG3 mata
G3 mata
 
JR Mata Kelompok B_Uveitis Kronik Pada Kusta.pptx
JR Mata Kelompok B_Uveitis Kronik Pada Kusta.pptxJR Mata Kelompok B_Uveitis Kronik Pada Kusta.pptx
JR Mata Kelompok B_Uveitis Kronik Pada Kusta.pptx
 
Keratitis
KeratitisKeratitis
Keratitis
 
Askep eritroderma
Askep eritrodermaAskep eritroderma
Askep eritroderma
 
ACNE KELOMPOK 1 FT 1.pptx
ACNE KELOMPOK 1 FT 1.pptxACNE KELOMPOK 1 FT 1.pptx
ACNE KELOMPOK 1 FT 1.pptx
 
referat Pitiriasis versikolor.pptx
referat Pitiriasis versikolor.pptxreferat Pitiriasis versikolor.pptx
referat Pitiriasis versikolor.pptx
 
Pp.... infeksi sist integumen
Pp.... infeksi sist integumenPp.... infeksi sist integumen
Pp.... infeksi sist integumen
 

Recently uploaded

Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 

VITILIGO PENYAKIT KULIT

  • 1. Disusun oleh: Yolanda. M. Lang Ni Luh Dewi David. R. Mengko Alfan .Monigir Gabriela. C. Raranta
  • 2. Definisi  Vitiligo adalah yang terpenting diantara penyakit-penyakit yang menyebabkan hilangnya pigmentasi kulit (Robin Graham, 2010). Vitiligo adalah hipomelanosis idiopatik didapat ditandai dengan adanya makula putih yang dapat meluas.
  • 3.
  • 4.
  • 6. Klasifikasi  A.Lokalisata Fokal: satu atau lebih makula pada satu area, tetapi tidak segmental Segmental: satu atau lebih makula pada satu area, dengan distribusi menurut dematom, misalnya satu tangkai Mucosal: hanya terdapat pada membrane mukosa Jarang penderita vitiligo lokalisata yang berubah menjadi generalisata
  • 7.  B. Generalisata Akrofasial: depigmentasi hanya terjadi di bagian distal ekstremitas dan muka, merupakan stadium mula vitiligo yang generalisata Vulgaris: macula tanpa pola tertentu dibanyak tempat Campuran: depigmentasi terjadi menyeluruh atau hampir menyeluruh merupakan vitiligo total
  • 8. Manifestasi Klinis  Makula berwarna putih dengan diameter beberapa milimeter sampai beberapa sentimeter  Bulat atau lonjong dengan batas tegas, tanpa perubahan epidermis yang lain. Kadang-kadang terlihat makula hipomelanotik selain makula apigmentasi.  Didalam makula vitiligo dapat ditemukan makula dengan pigmentasi normal atau hiperpigmentasi disebut “repigmentasi perifolikular―  Kadang-kadang ditemukan tepi lesi yang meninggi, eritema dan gatal, disebut “inflamator―  Daerah yang sering terkena adalah bagian ekstensor tulang terutama di atas jari, periorifisial sekiatar mata, mulut dan hidung, tibialis anterior, dan pergelangan tangan bagian fleksor. Mukosa jarang terkena, kadang-kadang mengenai genital eksterna, puting susu, bibir, dan ginggiva  Lesi bilateral dapat simetris atau asimetris
  • 9. Patofisiologi  Ada beberapa hipotesis yang menerangkan patogenesis atau patofisiologi vitiligo:  Immune hypothesis : proses aberration of immune surveillance menyebabkan terjadinya disfungsi atau destruksi melanocyte.  Neural hypothesis : suatu mediator neurochemical merusak melanocytes atau menghambat produksi melanin.  Self-destruction hypothesis : produk metabolik atau intermediate dari sintesis melanin menyebabkan kerusakan melanocyte.  Genetic hypothesis : melanosit memiliki ketidaknormalan (abnormality) yang sudah menjadi sifatnya atau sudah melekat (inherent) yang mengganggu pertumbuhan dan differentiation pada kondisi yang mendukung (mensupport) melanosit normal.  Terpapar bahan kimiawi Depigmentasi kulit dapat terjadi karena terpapar Mono Benzil Eter Hidrokinon dalam sarung tangan atau detergen yang mengandung fenol. Karena tidak ada teori tunggal yang memuaskan, beberapa ahli mengusulkan hipotesis gabungan (composite). 
  • 10. Pemeriksaan Penunjang  a. Evaluasi klinis Ditanyakan pada penderita :  Awitan penyakit  Riwayat keluarga tentang timbulnya lesi dan uban yang timbul dini  Riwayat penyakit kelainan tiroid, alopesia areata, diabetes mellitus, dan anemia pernisoisa.  Kemungkinan faktor pencetus, misalnya stres, emosi, terbakar surya, dan pajanan bahan kimiawi.  Riwayat inflamasi, iritasi, atau ruam kulit sebelum bercak putih. 
  • 11.  b. Pemeriksaan histopatologi Dengan perwarnaan hematoksilin eosin (HE) tampaknya normal kecuali tidak ditemukan melanosit, kadang-kadang ditemukan limfosit pada tepi makula. Reaksi dopa untuk melanosit negatif pada daerah apigmentasi, tetapi meningkat pada tepi yang hiperpigmentasi.
  • 12.  Pemeriksaan biokimia Pemeriksaan histokimia pada kulit yang diinkubasi dengan dopa menunjukkan tidak adanya tirosinase. Kadar tirosin plasma dan kulit normal (FKUI, 1987).
  • 13. Penatalaksanaan  Pasien dinasihati untuk menghindari sinar matahari
  • 14. Faktor resiko  krisis emosi, trauma Iridol (radikal bebas) Oksidasi tiroksin Sel melanosit Melamin turun Makula Retina Rambut putih Generalisata (akrofasial, vulgaris, campuran) Lokalisata (fokal, segmental, mucosal) Fotofobia resiko tinggi cidera Kurang pengetahuan Resiko ketidakefektifan penatalaksanaan program terapeutik Gangguan integritas kulit Harga diri rendah
  • 15. Diagnosa  Gangguan konsep diri (harga diri rendah) berhubungan dengan penampilan dan respon orang lain.  Gangguan integritas kulit berhubungan dengan perubahan fungsi barier kulit.  Resiko tinggi cidera berhubungan dengan sensitivitas terhadap cahaya.  Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi yang didapat tentang penyakit.  Resiko ketidakefektifan penatlakasanaan program terapeutik yang berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang kondisi (penyebab perjalanan penyakit) pencegahan, pengobatan dan perawatan kulit
  • 16. Daftar Pustaka  1.Soepardiman Lili, Kelainan pigmen “Vitiligo”, Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, 1999, Hal:274-76 2.Siregar, R.S, Prof, Dr, Vitiligo dalam Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit Edisi 2, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 2004, Hal:252-53 3. Harahap Marwali, Prof, Dr, Vitiligo dalam Ilmu Penyakit Kulit, Hipokrates, Jakarta 2000, Hal 151-56 4.Ovedoff D., Kapita Selekta Kedokteran, Binarupa Aksara, Jakarta, 2002, 91-92 5.Vittiligo, Available at, www.Mayoclinic.com.vitiligo 6.Vitiligo, Available at, www.Emedicine.com.vitiligo 7. Vitiligo, Available at, www.homephototherapy.com/vit-uvb-narrow- band.htm 