SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
FAHARUDDIN, M.Si.
KEPALA BIDANG STATISTIK SOSIAL
BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU
Profil Kemiskinan Provinsi Kepulauan
Riau
DEFINISI UMUM
KEMISKINAN
• Kondisi dimana seseorang atau sekelompok orang, tidak
mampu memenuhi hak-hak dasarnya untuk
mempertahankan dan mengembangkan kehidupan yang
bermartabat.
• Hak-hak dasar antara lain:
– terpenuhinya kebutuhan pangan,
– kesehatan, pendidikan, pekerjaan, perumahan, air bersih,
pertanahan, sumberdaya alam dan lingkungan hidup,
– rasa aman dari perlakuan atau ancaman tindak
kekerasan
– hak untuk berpartisipasi dalam kehidupan sosial-politikKEMISKINAN ADALAH MASALAH MULTI DIMENSIONAL.
Sulit mengukurnya → perlu kesepakatan “pendekatan pengukuran” yg
dipakai.
DATA KEMISKINAN
MAKRO
 Konsep: Kemampuan memenuhi kebutuhan dasar (basic
needs approach)
 Didasarkan pada Garis Kemiskinan: Makanan (2100 kkal per
kapita perhari ) + Non Makanan
 Sumber data: Susenas (sample) → Data menunjukkan jumlah
dan persentase penduduk miskin di setiap daerah berdasarkan
ESTIMASI
 Berguna untuk perencanaan dan evaluasi program kemiskinan
dengan target geografis
 Tidak dapat menunjukkan siapa dan dimana alamat penduduk
miskin sehingga tidak operasional di lapangan
KONSEPKEMISKINAN
MAKRO
Konsep yang dipakai BPS dan juga beberapa
negara lain adalah kemampuan memenuhi
kebutuhan dasar (basic ne e ds appro ach)
“ Kemiskinan dipandang sebagai
ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk
memenuhi kebutuhan dasar makanan
dan bukan makanan (diukur dari sisi
pengeluaran)”
Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-
rata pengeluaran per kapita perbulan di bawah Garis
Kemiskinan.
Garis Kemiskinan:
Visual●
x
Tidak Miskin
Miskin
Sangat Miskin (kronis)
Hampir Miskin
●
●
●
●
● ● A
●
●
B ●●
Garis Kemiskinan
●●
MENGAPA ANGKA KEMISKINAN BPS
BERBEDA DENGAN ANGKA KEMISKINAN
WORLDBANK?
 Untuk membandingkan angka kemiskinan antar negara,
World Bank menghitung garis kemiskinan dengan
menggunakan estimasi konsumsi yang di konversi
kedalam US$ PPP (Purchasing Po we r Parity/ paritas
daya beli), bukan nilai tukarUS$ resmi
 Angka konversi PPP menunjukkan banyaknya rupiah
yang dikeluarkan untuk membeli sejumlah kebutuhan
barang dan jasa di mana jumlah yang sama tersebut
dapat dibeli seharga US$1 di Amerika.
 Angka konversi ini dihitung berdasarkan harga dan
kuantitas di masing-masing negara yang dikumpulkan
dalam suatu survei yang biasanya dilakukan setiap lima
tahun sekali
Garis Kemiskinan dan Persentase Penduduk Miskin di
Indonesia, 2006 (BPS dan World Bank)
Sumber Garis Kemiskinan
per Hari
Garis Kemiskinan
per Bulan
Persentase
Penduduk Miskin
BPS Rp. 5.066,57,-
≈ US$1.55 PPP Rp. 151.997,- 17,8
World Bank
US$1 PPP
≈ Rp. 3.240,60,- ≈ Rp. 97.218,- 7,4
US$2 PPP
≈ Rp. 6.481,30,- ≈ Rp. 194.439,- 49,0
Sumber: BPS dan World Bank (Making the New Indonesia Work for the Poor,
2006)
Ukuran tingkat kemiskinan: Formula Foster –Greer- Thorbecke [FGT]
INDIKATOR KEMISKINAN
PROFIL KEMISKINAN
DI KEPULAUAN RIAU
Penduduk Miskin Kepulauan
Riau
Garis Kemiskinan, Jumlah dan Persentase PendudukMiskin
Maret 2014 - September2014
Daerah/Tahun
Garis Kemiskinan (Rp/Kapita/Bln)
Jumlah
penduduk
miskin
(Orang)
Persentase
penduduk
miskinMakanan
Bukan
Makanan
Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Perkotaan          
  Maret 2014 276.268 145.465 421.733 97.378 6,09
  September 2014 279.898 151.228 431.127 91.270 5,61
Perubahan 3.630 5.763 9.394 -6.108 -0,48 
Perdesaan          
  Maret 2014 290.776 94.295 385.071 30.421 9,86
  September 2014 302.805 96.258 399.063 32.901 10,54
Perubahan 12.029 1.963 13.992 2.480  0,68 
Kota+Desa          
  Maret 2014 278.616 137.184 415.800 127.799 6,70
  September 2014 283.584 142.383 425.967 124.171 6,40
Perubahan 4.968 5.199 10.167 -3.628  0,30 
Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks
Keparahan Kemiskinan (P2), Maret 2014 – September
2014
Tahun Kota Desa
Kota +
Desa
(1) (2) (3) (4)
Indeks Kedalaman
Kemiskinan(P1)
     
Maret 2014 1,00 0,61 0,94
September 2014 0,67 1,09 0,74
Indeks Keparahan
Kemiskinan(P2)
     
Maret 2014 0,31 0,09 0,27
September 2014 0,17 0,24 0,18
Penduduk Miskin Menurut Kabupaten/Kota, Sept
2013
Persentase Penduduk Miskin di Kepulauan
Riau Menurut Perkotaan dan Pedesaan
2011-2014
Rata-Rata Pengeluaran Per Kapita Sebulan
(Rupiah), September 2014
Rata-Rata Konsumsi Kalori Per Kapita
Sebulan (kkal), September 2014
Persentase Kepala Rumahtangga
Berpendidikan <= SD, September 2014
Persentase Kepala Rumahtangga Buta
Huruf, September 2014
Persentase Sumber Penghasilan Utama
dari Sektor Pertanian, September 2014
Persentase Kepala Rumahtangga
Berusaha Sendiri dari Sektor Pertanian,
September 2014
Persentase Rumahtangga Dengan Sanitasi
Tidak Layak, September 2014
IN-WORK POVERTY
- Upah/Pendapatan Rendah
- Kualitas Tenaga Kerja Rendah
- Pekerja Informal
Kemiskinan Vs
Upah/Pendapatan
Sumber: hasil pengolahan, Susenas TW I 2014
Kemiskinan Vs Penggunaan TK
Sumber: hasil pengolahan, Susenas TW I 2014
Kemiskinan Vs Pendidikan TK
Sumber: hasil pengolahan, Susenas TW I 2014
≤
Upah/Pendapatan Tenaga Kerja
Menurut Status Pekerjaan (%)
Status
Pekerjaan
Berusaha
sendiri
Berusah
a
dibantu
buruh
tdk
tetap/td
kbayar
Berusah
a
dibantu
buruh
tetap/
dibayar
Buruh/
karyawan/
pegawai
Pekerja
bebas
Pekerja
keluarga
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Di Atas
UMP
43.5 55.8 87.5 68.4 26.7 3.0
Di Bawah
UMP
56.5 44.2 12.5 31.6 56.7 97.0Sumber: hasil pengolahan, Susenas TW I 2014
Beberapa Indikator Tenaga Kerja Sektoral
di Provinsi Kepulauan Riau, 2014
Lapangan Usaha
Daya Serap
Tenaga
Kerja (%)
Produktivita
s Pekerja
(Juta Rp Per
Tahun)
Persentas
e
Pendidika
n < SLTA
Persentase
Upah/Pendapat
an < UMP
(1) (2) (3) (4) (5)
Pertanian 10,12 75 86,57 67,77
Pertambangan &
Penggalian 1,53 2.235 42,66 21,86
Industri Pengolahan 24,63 352 29,48 14,69
Listrik, Gas, & Air 0,45 581 12,91 20,77
Bangunan 7,27 561 60,44 44,56
Perdagangan, Hotel, &
Restoran 28,77 73 43,08 48,33
Angkutan &
Komunikasi 6,85 166 32,76 37,15
Keuangan, Persewaan,
& Jasa Perusahaan 3,60 255 7,43 26,77
Jasa-jasa 16,78 64 29,12 39,92
Kemiskinan dan
Ketenagakerjaan
 kualitas tenaga kerja yang masih relatif
rendah
 permasalahan upah/pendapatan tenaga
kerja yang masih rendah
 masih adanya ketimpangan sektoral
tenaga kerja

More Related Content

Viewers also liked

Kebijakan Kependudukan Sumatera Selatan Berkaitan Hasil SDKI 2012
Kebijakan Kependudukan Sumatera Selatan Berkaitan Hasil SDKI 2012Kebijakan Kependudukan Sumatera Selatan Berkaitan Hasil SDKI 2012
Kebijakan Kependudukan Sumatera Selatan Berkaitan Hasil SDKI 2012Faharuddin Fahar
 
Tiga bentuk keberkahan hidup
Tiga bentuk keberkahan hidupTiga bentuk keberkahan hidup
Tiga bentuk keberkahan hidupFaharuddin Fahar
 
Mengukur Pencapaian Penanggulangan Kemiskinan dan Kelaparan di Indonesia Meng...
Mengukur Pencapaian Penanggulangan Kemiskinan dan Kelaparan di Indonesia Meng...Mengukur Pencapaian Penanggulangan Kemiskinan dan Kelaparan di Indonesia Meng...
Mengukur Pencapaian Penanggulangan Kemiskinan dan Kelaparan di Indonesia Meng...Faharuddin Fahar
 
Pencapaian Pendidikan di Kepuluan Riau
Pencapaian Pendidikan di Kepuluan RiauPencapaian Pendidikan di Kepuluan Riau
Pencapaian Pendidikan di Kepuluan RiauFaharuddin Fahar
 
Kualitas tenaga kerja provinsi kepulauan riau
Kualitas tenaga kerja provinsi kepulauan riauKualitas tenaga kerja provinsi kepulauan riau
Kualitas tenaga kerja provinsi kepulauan riauFaharuddin Fahar
 
Struktur Umur Penduduk Sumatera Selatan
Struktur Umur Penduduk Sumatera SelatanStruktur Umur Penduduk Sumatera Selatan
Struktur Umur Penduduk Sumatera SelatanFaharuddin Fahar
 
Kemiskinan di indonesia
Kemiskinan di indonesiaKemiskinan di indonesia
Kemiskinan di indonesiaArif cebe
 
Kebijakan Pangan dan Ketahanan Pangan Nasional
Kebijakan Pangan dan Ketahanan Pangan NasionalKebijakan Pangan dan Ketahanan Pangan Nasional
Kebijakan Pangan dan Ketahanan Pangan NasionalFaharuddin Fahar
 

Viewers also liked (9)

Kebijakan Kependudukan Sumatera Selatan Berkaitan Hasil SDKI 2012
Kebijakan Kependudukan Sumatera Selatan Berkaitan Hasil SDKI 2012Kebijakan Kependudukan Sumatera Selatan Berkaitan Hasil SDKI 2012
Kebijakan Kependudukan Sumatera Selatan Berkaitan Hasil SDKI 2012
 
Tiga bentuk keberkahan hidup
Tiga bentuk keberkahan hidupTiga bentuk keberkahan hidup
Tiga bentuk keberkahan hidup
 
Mengukur Pencapaian Penanggulangan Kemiskinan dan Kelaparan di Indonesia Meng...
Mengukur Pencapaian Penanggulangan Kemiskinan dan Kelaparan di Indonesia Meng...Mengukur Pencapaian Penanggulangan Kemiskinan dan Kelaparan di Indonesia Meng...
Mengukur Pencapaian Penanggulangan Kemiskinan dan Kelaparan di Indonesia Meng...
 
Pencapaian Pendidikan di Kepuluan Riau
Pencapaian Pendidikan di Kepuluan RiauPencapaian Pendidikan di Kepuluan Riau
Pencapaian Pendidikan di Kepuluan Riau
 
Kualitas tenaga kerja provinsi kepulauan riau
Kualitas tenaga kerja provinsi kepulauan riauKualitas tenaga kerja provinsi kepulauan riau
Kualitas tenaga kerja provinsi kepulauan riau
 
Tsawabit
TsawabitTsawabit
Tsawabit
 
Struktur Umur Penduduk Sumatera Selatan
Struktur Umur Penduduk Sumatera SelatanStruktur Umur Penduduk Sumatera Selatan
Struktur Umur Penduduk Sumatera Selatan
 
Kemiskinan di indonesia
Kemiskinan di indonesiaKemiskinan di indonesia
Kemiskinan di indonesia
 
Kebijakan Pangan dan Ketahanan Pangan Nasional
Kebijakan Pangan dan Ketahanan Pangan NasionalKebijakan Pangan dan Ketahanan Pangan Nasional
Kebijakan Pangan dan Ketahanan Pangan Nasional
 

Similar to KEMISKINAN PROVINSI

Profil kemiskinan balai keratun 19 februari 2019
Profil kemiskinan balai keratun  19 februari 2019Profil kemiskinan balai keratun  19 februari 2019
Profil kemiskinan balai keratun 19 februari 2019XYZ Williams
 
Kelompok 4
Kelompok 4Kelompok 4
Kelompok 4olerafif
 
2. neraca bahan makanan april 2017
2. neraca bahan makanan april 20172. neraca bahan makanan april 2017
2. neraca bahan makanan april 2017rismautmi
 
Week 7 - kemiskinan dan kesenjangan pendapatan yusinadia sekar sari 11140023
Week 7    - kemiskinan dan kesenjangan pendapatan yusinadia sekar sari 11140023Week 7    - kemiskinan dan kesenjangan pendapatan yusinadia sekar sari 11140023
Week 7 - kemiskinan dan kesenjangan pendapatan yusinadia sekar sari 11140023Yusinadia Sekar Sari
 
Sekelumit tentang Keadaan Sosial Ekonomi Jawa Timur
Sekelumit tentang Keadaan Sosial Ekonomi Jawa TimurSekelumit tentang Keadaan Sosial Ekonomi Jawa Timur
Sekelumit tentang Keadaan Sosial Ekonomi Jawa TimurMuhamad Suharsa
 
SPM RAKERKESDA 2019 LABERSA 26 MARET.pptx
SPM RAKERKESDA 2019 LABERSA 26 MARET.pptxSPM RAKERKESDA 2019 LABERSA 26 MARET.pptx
SPM RAKERKESDA 2019 LABERSA 26 MARET.pptxPoppyRSkmMSi
 
Tinjauan Kritis atas Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
Tinjauan Kritis atas Program Nasional Pemberdayaan MasyarakatTinjauan Kritis atas Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
Tinjauan Kritis atas Program Nasional Pemberdayaan MasyarakatRandy Wrihatnolo
 
Lap akhir peta kerawanan pangan
Lap akhir peta kerawanan  panganLap akhir peta kerawanan  pangan
Lap akhir peta kerawanan panganpandirambo900
 
Indikator kesejahteraan rakyat kota padangsidimpuan 2011 2014
Indikator kesejahteraan rakyat kota padangsidimpuan 2011 2014Indikator kesejahteraan rakyat kota padangsidimpuan 2011 2014
Indikator kesejahteraan rakyat kota padangsidimpuan 2011 2014manafhsb
 
Hasil Survei MDGs Kab. Polewali Mandar Tahun 2007
Hasil Survei MDGs Kab. Polewali Mandar Tahun 2007Hasil Survei MDGs Kab. Polewali Mandar Tahun 2007
Hasil Survei MDGs Kab. Polewali Mandar Tahun 2007Arsad Rahim Ali
 
Paparan penanganan masalah sosial kemasyarakatan
Paparan penanganan masalah sosial kemasyarakatanPaparan penanganan masalah sosial kemasyarakatan
Paparan penanganan masalah sosial kemasyarakatanWdd Wuryanto
 
FGD Stunting di Ketapang.pptx
FGD Stunting di Ketapang.pptxFGD Stunting di Ketapang.pptx
FGD Stunting di Ketapang.pptxadhapancawardanu
 
Paparan kemiskinan lampung utara 2021
Paparan kemiskinan lampung utara 2021Paparan kemiskinan lampung utara 2021
Paparan kemiskinan lampung utara 2021BappedaLampungUtara
 
3 MATERI PEPPGBM PERTEMUAN 9 TGL 6-4-2022 TENTANG RENCANA AKSI NASIONAL PANG...
3 MATERI PEPPGBM  PERTEMUAN 9 TGL 6-4-2022 TENTANG RENCANA AKSI NASIONAL PANG...3 MATERI PEPPGBM  PERTEMUAN 9 TGL 6-4-2022 TENTANG RENCANA AKSI NASIONAL PANG...
3 MATERI PEPPGBM PERTEMUAN 9 TGL 6-4-2022 TENTANG RENCANA AKSI NASIONAL PANG...InkaEndaFebiolaBrKar
 
STUNTING DAN 1000 HPK_Bu Kapus Latim.pptx
STUNTING DAN 1000 HPK_Bu Kapus Latim.pptxSTUNTING DAN 1000 HPK_Bu Kapus Latim.pptx
STUNTING DAN 1000 HPK_Bu Kapus Latim.pptxabdulthaleb44
 
RUK 2023 PUSKESMAS KTT MALINAU YANG .pdf
RUK 2023 PUSKESMAS KTT MALINAU YANG .pdfRUK 2023 PUSKESMAS KTT MALINAU YANG .pdf
RUK 2023 PUSKESMAS KTT MALINAU YANG .pdfWellyBongga1
 
IDM 2022.pptx
IDM 2022.pptxIDM 2022.pptx
IDM 2022.pptxZaenal74
 
PERAN DAN FUNGSI KADER.pptx
PERAN DAN FUNGSI KADER.pptxPERAN DAN FUNGSI KADER.pptx
PERAN DAN FUNGSI KADER.pptxEgarSamudera2
 

Similar to KEMISKINAN PROVINSI (20)

Profil kemiskinan balai keratun 19 februari 2019
Profil kemiskinan balai keratun  19 februari 2019Profil kemiskinan balai keratun  19 februari 2019
Profil kemiskinan balai keratun 19 februari 2019
 
Kelompok 4
Kelompok 4Kelompok 4
Kelompok 4
 
2. neraca bahan makanan april 2017
2. neraca bahan makanan april 20172. neraca bahan makanan april 2017
2. neraca bahan makanan april 2017
 
Week 7 - kemiskinan dan kesenjangan pendapatan yusinadia sekar sari 11140023
Week 7    - kemiskinan dan kesenjangan pendapatan yusinadia sekar sari 11140023Week 7    - kemiskinan dan kesenjangan pendapatan yusinadia sekar sari 11140023
Week 7 - kemiskinan dan kesenjangan pendapatan yusinadia sekar sari 11140023
 
Sekelumit tentang Keadaan Sosial Ekonomi Jawa Timur
Sekelumit tentang Keadaan Sosial Ekonomi Jawa TimurSekelumit tentang Keadaan Sosial Ekonomi Jawa Timur
Sekelumit tentang Keadaan Sosial Ekonomi Jawa Timur
 
SPM RAKERKESDA 2019 LABERSA 26 MARET.pptx
SPM RAKERKESDA 2019 LABERSA 26 MARET.pptxSPM RAKERKESDA 2019 LABERSA 26 MARET.pptx
SPM RAKERKESDA 2019 LABERSA 26 MARET.pptx
 
Tinjauan Kritis atas Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
Tinjauan Kritis atas Program Nasional Pemberdayaan MasyarakatTinjauan Kritis atas Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
Tinjauan Kritis atas Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
 
Lap akhir peta kerawanan pangan
Lap akhir peta kerawanan  panganLap akhir peta kerawanan  pangan
Lap akhir peta kerawanan pangan
 
Indikator kesejahteraan rakyat kota padangsidimpuan 2011 2014
Indikator kesejahteraan rakyat kota padangsidimpuan 2011 2014Indikator kesejahteraan rakyat kota padangsidimpuan 2011 2014
Indikator kesejahteraan rakyat kota padangsidimpuan 2011 2014
 
Hasil Survei MDGs Kab. Polewali Mandar Tahun 2007
Hasil Survei MDGs Kab. Polewali Mandar Tahun 2007Hasil Survei MDGs Kab. Polewali Mandar Tahun 2007
Hasil Survei MDGs Kab. Polewali Mandar Tahun 2007
 
Paparan penanganan masalah sosial kemasyarakatan
Paparan penanganan masalah sosial kemasyarakatanPaparan penanganan masalah sosial kemasyarakatan
Paparan penanganan masalah sosial kemasyarakatan
 
FGD Stunting di Ketapang.pptx
FGD Stunting di Ketapang.pptxFGD Stunting di Ketapang.pptx
FGD Stunting di Ketapang.pptx
 
Paparan kemiskinan lampung utara 2021
Paparan kemiskinan lampung utara 2021Paparan kemiskinan lampung utara 2021
Paparan kemiskinan lampung utara 2021
 
Ppg
PpgPpg
Ppg
 
3 MATERI PEPPGBM PERTEMUAN 9 TGL 6-4-2022 TENTANG RENCANA AKSI NASIONAL PANG...
3 MATERI PEPPGBM  PERTEMUAN 9 TGL 6-4-2022 TENTANG RENCANA AKSI NASIONAL PANG...3 MATERI PEPPGBM  PERTEMUAN 9 TGL 6-4-2022 TENTANG RENCANA AKSI NASIONAL PANG...
3 MATERI PEPPGBM PERTEMUAN 9 TGL 6-4-2022 TENTANG RENCANA AKSI NASIONAL PANG...
 
STUNTING DAN 1000 HPK_Bu Kapus Latim.pptx
STUNTING DAN 1000 HPK_Bu Kapus Latim.pptxSTUNTING DAN 1000 HPK_Bu Kapus Latim.pptx
STUNTING DAN 1000 HPK_Bu Kapus Latim.pptx
 
RUK 2023 PUSKESMAS KTT MALINAU YANG .pdf
RUK 2023 PUSKESMAS KTT MALINAU YANG .pdfRUK 2023 PUSKESMAS KTT MALINAU YANG .pdf
RUK 2023 PUSKESMAS KTT MALINAU YANG .pdf
 
IDM 2022.pptx
IDM 2022.pptxIDM 2022.pptx
IDM 2022.pptx
 
Kemiskinan dan Kesenjangan (Perekonomian Indonesia BAB 3)
Kemiskinan dan Kesenjangan (Perekonomian Indonesia BAB 3)Kemiskinan dan Kesenjangan (Perekonomian Indonesia BAB 3)
Kemiskinan dan Kesenjangan (Perekonomian Indonesia BAB 3)
 
PERAN DAN FUNGSI KADER.pptx
PERAN DAN FUNGSI KADER.pptxPERAN DAN FUNGSI KADER.pptx
PERAN DAN FUNGSI KADER.pptx
 

Recently uploaded

PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IAccIblock
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptxPerkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptxzulfikar425966
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptAchmadHasanHafidzi
 
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).pptSIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).pptAchmadHasanHafidzi
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...OknaRyana1
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerjamonikabudiman19
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptatiakirana1
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategikmonikabudiman19
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfNizeAckerman
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 

Recently uploaded (20)

PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptxPerkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
 
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).pptSIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).ppt
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 

KEMISKINAN PROVINSI

  • 1. FAHARUDDIN, M.Si. KEPALA BIDANG STATISTIK SOSIAL BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU Profil Kemiskinan Provinsi Kepulauan Riau
  • 2. DEFINISI UMUM KEMISKINAN • Kondisi dimana seseorang atau sekelompok orang, tidak mampu memenuhi hak-hak dasarnya untuk mempertahankan dan mengembangkan kehidupan yang bermartabat. • Hak-hak dasar antara lain: – terpenuhinya kebutuhan pangan, – kesehatan, pendidikan, pekerjaan, perumahan, air bersih, pertanahan, sumberdaya alam dan lingkungan hidup, – rasa aman dari perlakuan atau ancaman tindak kekerasan – hak untuk berpartisipasi dalam kehidupan sosial-politikKEMISKINAN ADALAH MASALAH MULTI DIMENSIONAL. Sulit mengukurnya → perlu kesepakatan “pendekatan pengukuran” yg dipakai.
  • 3.
  • 4. DATA KEMISKINAN MAKRO  Konsep: Kemampuan memenuhi kebutuhan dasar (basic needs approach)  Didasarkan pada Garis Kemiskinan: Makanan (2100 kkal per kapita perhari ) + Non Makanan  Sumber data: Susenas (sample) → Data menunjukkan jumlah dan persentase penduduk miskin di setiap daerah berdasarkan ESTIMASI  Berguna untuk perencanaan dan evaluasi program kemiskinan dengan target geografis  Tidak dapat menunjukkan siapa dan dimana alamat penduduk miskin sehingga tidak operasional di lapangan
  • 5. KONSEPKEMISKINAN MAKRO Konsep yang dipakai BPS dan juga beberapa negara lain adalah kemampuan memenuhi kebutuhan dasar (basic ne e ds appro ach) “ Kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan (diukur dari sisi pengeluaran)” Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata- rata pengeluaran per kapita perbulan di bawah Garis Kemiskinan.
  • 6. Garis Kemiskinan: Visual● x Tidak Miskin Miskin Sangat Miskin (kronis) Hampir Miskin ● ● ● ● ● ● A ● ● B ●● Garis Kemiskinan ●●
  • 7. MENGAPA ANGKA KEMISKINAN BPS BERBEDA DENGAN ANGKA KEMISKINAN WORLDBANK?  Untuk membandingkan angka kemiskinan antar negara, World Bank menghitung garis kemiskinan dengan menggunakan estimasi konsumsi yang di konversi kedalam US$ PPP (Purchasing Po we r Parity/ paritas daya beli), bukan nilai tukarUS$ resmi  Angka konversi PPP menunjukkan banyaknya rupiah yang dikeluarkan untuk membeli sejumlah kebutuhan barang dan jasa di mana jumlah yang sama tersebut dapat dibeli seharga US$1 di Amerika.  Angka konversi ini dihitung berdasarkan harga dan kuantitas di masing-masing negara yang dikumpulkan dalam suatu survei yang biasanya dilakukan setiap lima tahun sekali
  • 8. Garis Kemiskinan dan Persentase Penduduk Miskin di Indonesia, 2006 (BPS dan World Bank) Sumber Garis Kemiskinan per Hari Garis Kemiskinan per Bulan Persentase Penduduk Miskin BPS Rp. 5.066,57,- ≈ US$1.55 PPP Rp. 151.997,- 17,8 World Bank US$1 PPP ≈ Rp. 3.240,60,- ≈ Rp. 97.218,- 7,4 US$2 PPP ≈ Rp. 6.481,30,- ≈ Rp. 194.439,- 49,0 Sumber: BPS dan World Bank (Making the New Indonesia Work for the Poor, 2006)
  • 9. Ukuran tingkat kemiskinan: Formula Foster –Greer- Thorbecke [FGT] INDIKATOR KEMISKINAN
  • 12.
  • 13. Garis Kemiskinan, Jumlah dan Persentase PendudukMiskin Maret 2014 - September2014 Daerah/Tahun Garis Kemiskinan (Rp/Kapita/Bln) Jumlah penduduk miskin (Orang) Persentase penduduk miskinMakanan Bukan Makanan Total (1) (2) (3) (4) (5) (6) Perkotaan             Maret 2014 276.268 145.465 421.733 97.378 6,09   September 2014 279.898 151.228 431.127 91.270 5,61 Perubahan 3.630 5.763 9.394 -6.108 -0,48  Perdesaan             Maret 2014 290.776 94.295 385.071 30.421 9,86   September 2014 302.805 96.258 399.063 32.901 10,54 Perubahan 12.029 1.963 13.992 2.480  0,68  Kota+Desa             Maret 2014 278.616 137.184 415.800 127.799 6,70   September 2014 283.584 142.383 425.967 124.171 6,40 Perubahan 4.968 5.199 10.167 -3.628  0,30 
  • 14. Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2), Maret 2014 – September 2014 Tahun Kota Desa Kota + Desa (1) (2) (3) (4) Indeks Kedalaman Kemiskinan(P1)       Maret 2014 1,00 0,61 0,94 September 2014 0,67 1,09 0,74 Indeks Keparahan Kemiskinan(P2)       Maret 2014 0,31 0,09 0,27 September 2014 0,17 0,24 0,18
  • 15. Penduduk Miskin Menurut Kabupaten/Kota, Sept 2013
  • 16. Persentase Penduduk Miskin di Kepulauan Riau Menurut Perkotaan dan Pedesaan 2011-2014
  • 17. Rata-Rata Pengeluaran Per Kapita Sebulan (Rupiah), September 2014
  • 18. Rata-Rata Konsumsi Kalori Per Kapita Sebulan (kkal), September 2014
  • 20. Persentase Kepala Rumahtangga Buta Huruf, September 2014
  • 21. Persentase Sumber Penghasilan Utama dari Sektor Pertanian, September 2014
  • 22. Persentase Kepala Rumahtangga Berusaha Sendiri dari Sektor Pertanian, September 2014
  • 23. Persentase Rumahtangga Dengan Sanitasi Tidak Layak, September 2014
  • 24. IN-WORK POVERTY - Upah/Pendapatan Rendah - Kualitas Tenaga Kerja Rendah - Pekerja Informal
  • 25. Kemiskinan Vs Upah/Pendapatan Sumber: hasil pengolahan, Susenas TW I 2014
  • 26. Kemiskinan Vs Penggunaan TK Sumber: hasil pengolahan, Susenas TW I 2014
  • 27. Kemiskinan Vs Pendidikan TK Sumber: hasil pengolahan, Susenas TW I 2014 ≤
  • 28. Upah/Pendapatan Tenaga Kerja Menurut Status Pekerjaan (%) Status Pekerjaan Berusaha sendiri Berusah a dibantu buruh tdk tetap/td kbayar Berusah a dibantu buruh tetap/ dibayar Buruh/ karyawan/ pegawai Pekerja bebas Pekerja keluarga (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Di Atas UMP 43.5 55.8 87.5 68.4 26.7 3.0 Di Bawah UMP 56.5 44.2 12.5 31.6 56.7 97.0Sumber: hasil pengolahan, Susenas TW I 2014
  • 29. Beberapa Indikator Tenaga Kerja Sektoral di Provinsi Kepulauan Riau, 2014 Lapangan Usaha Daya Serap Tenaga Kerja (%) Produktivita s Pekerja (Juta Rp Per Tahun) Persentas e Pendidika n < SLTA Persentase Upah/Pendapat an < UMP (1) (2) (3) (4) (5) Pertanian 10,12 75 86,57 67,77 Pertambangan & Penggalian 1,53 2.235 42,66 21,86 Industri Pengolahan 24,63 352 29,48 14,69 Listrik, Gas, & Air 0,45 581 12,91 20,77 Bangunan 7,27 561 60,44 44,56 Perdagangan, Hotel, & Restoran 28,77 73 43,08 48,33 Angkutan & Komunikasi 6,85 166 32,76 37,15 Keuangan, Persewaan, & Jasa Perusahaan 3,60 255 7,43 26,77 Jasa-jasa 16,78 64 29,12 39,92
  • 30. Kemiskinan dan Ketenagakerjaan  kualitas tenaga kerja yang masih relatif rendah  permasalahan upah/pendapatan tenaga kerja yang masih rendah  masih adanya ketimpangan sektoral tenaga kerja