2. POSYANDU
POS PELAYANAN TERPADU ADALAH : SALAH SATU
BENTUK UKBM YANG MERUPAKAN WUJUD NYATA
PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM MENDUKUNG
PEMBANGUNAN KESEHATAN, KHUSUSNYA
PENURUNAN AKI, AKB DAN AKBA.
POSYANDU MEMEGANG ASAS DARI,
OLEH DAN UNTUK MASYARAKAT
3. TUJUAN POSYANDU
* Meningkatnya peran masyarakat dlm penyelenggaraan
upaya kesehatan dasar, terutama yang berkaitan dengan
penurunan AKI, AKB dan AKABA.
Meningkatnya peran lintas sektor dlm penyelenggaraan
Posyandu, terutama berkaitan dengan penurunan AKI,
AKB dan AKABA.
Meningkatnya cakupan dan jangkauan pelayanan
kesehatan dasar, terutama yang berkaitan dengan
penurunan AKI, AKB dan AKABA
4. Pembentukan Posyandu
Satu posyandu melayani sekitar 80-100 balita.
Dalam keadaan tertentu, seperti lokasi geografis, perumahan penduduk
yang terlalu berjauhan, dan atau jumlah balita lebih dari 100 orang, dapat
dibentuk posyandu baru (Depkes RI, 2006).
Kegiatan Posyandu
1. KIA (Ibu Hamil, Nifas, Menyusui, Bayi, Balita)
2. KB
3. Imunisasi
4. Penanggulangan Gizi
5. Penanggulangan & pencegahan Diare
5. Kegiatan Tambahan Posyandu
1. Bina Keluarga Balita (BKB).
2. Kelas Ibu Hamil dan Balita.
3. Penemuan dini dan pengamatan penyakit potensial Kejadian
Luar Biasa (KLB), misalnya: Infeksi Saluran Pernafasan
Atas(ISPA), Demam Berdarah Dengue (DBD), gizi buruk, Polio,
Campak, Difteri, Pertusis, Tetanus Neonatorum.
4. Pos Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
5. Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat Desa (UKGMD).
6. Penyediaan air bersih dan penyehatan lingkungan pemukiman
(PAB – PLP).
6. PELAKSANAAN DI POSYANDU
SISTEM PELAYANAN 5 MEJA , YAITU :
MEJA I : MEJA PENDAFTARAN SASARAN
BAYI/BALITA DAN IBU HAMIL
MEJA II : MEJA PENIMBANGAN
MEJA III : MEJA PENGISIAN KMS SASARAN
MEJA IV : MEJA PENYULUHAN SESUAI
HASIL KMS SASARAN
MEJA V : MEJA PELAYANAN KESEHATAN
PELAYANAN SEPERTI : IMUNISASI, KB DAN SUPLEMEN
GIZI (PIL FE, VIT A),
ADA YANG MELAKSANAKAN 7 MEJA, YAITU DENGAN DITAMBAH :
MEJA VI : PENYULUHAN LINSEK
MEJA VII: EVALUASI & KOTAK SARAN
8. INDIKATOR POSYANDU AKTIF
NO KEGIATAN INDIKATOR KETERANG
AN
1 Frekwensi Penimbangan Minimal 10 x/tahun
2 Jumlah Kader Aktif Minimal 5 kader
3 Cakupan Perogram :
KB , KIA, D/S DAN IMUNISASI
Minimal 50 % dari
Masing-maisng kegiatan
4 Peralatan Posyandu : dacin dan
Antophometri
Ada Dacin dan
Antophometri
5 Kegiatan Tambahan di
Posyandu
Kelas Ibu Balita, kelas I bu
hamil, SDDTIK dll
10. Pemeriksaan
Kehamilan
Persalinan, nifas
& neonatal
Pelayanan bagi
bayi
Pelayanan bagi
balita
Pelayanan bagi anak
SD
Pelayanan bagi anak
SMP/A & remaja
•P4K
•Buku KIA
•ANC terpadu
•Kelas Ibu Hamil
•Fe & asam folat
•PMT ibu hamil
•TT ibu hamil
•Inisiasi Menyusu Dini
•Vit K 1 inj
•Imunisasi Hep B
•Rumah Tunggu
•Kemitraan Bidan Dukun
•KB pasca persalinan
•PONED-PONEK
•ASI eksklusif
•Imunisasi dasar lengkap
•Pemberian makan
•Penimbangan
•Vit A
•MTBS
• Pemantauan pertumbuhan &
perkembangan
• PMT
• Penjaringan
• Bln Imunisasi Anak
Sekolah
• Upaya Kes Sklh
• PMT
• Kespro remaja
• Konseling: Gizi HIV/AIDS, NAPZA
dll
• Fe
• Konseling
• Pelayanan KB
• PKRT
Pelayanan
PUS & WUS
Lansia
• Kualitas
• Degenerasi
PELAYANAN
BERKELANJUTAN
(Continuum of Care)
1000 Hari Pertama kehidupan adalah 9 bulan kehamilan (270
hari) hingga masa bayi sampai berumur 2 tahun (730 hari) =
Masa emas
11. PERAN dan TUGAS KADER
Pencatat
dan
Pelapor
Penggerak
Penyulu
h
12. Cara
• Membuat pencatatan sederhana tentang pemetaan masalah
kesehatan ibu hamil, menyusui dan nifas, bayi dan anak
balita serta keluarganya. Dari hasil pendataan kader dapat
mencatat :
Penggerakan
Masyarakat
• Perilaku dan lingkungan yang masih menjadi masalah dalam
keluarga ibu hamil, ibu bayi dan balita di
RT/RW/dusun/lingkungan.
• Menetapkan prioritas penyebab masalah yang paling banyak
terjadi sehingga dapat menyusun perencanaan kegiatan serta
menindaklanjutinya dengan kunjungan rumah. Identifikasi
masalah dapat dilakukan melalui diskusi dengan pendamping
teknis di desa/kelurahan.
13. Cara penggerakan
masyarakat
• Berkoordinasi dengan Bidan Puskesmas/Desa, Aparat
Desa/Kelurahan dan UKBM setempat
Cara penggerakan
masyarakat
• Pendekatan kepada tokoh masyarakat dilakukan mulai dari
awal pelaksanaan kegiatan, dan selanjutnya tokoh
masyarakat dilibatkan dalam proses kegiatan secara
berkesinambungan
Cara penggerakan
masyarakat
• Memobilisasi keluarga/masyarakat menjadi upaya untuk
melibatkan atau menggerakkan keluarga/masyarakat secara
serentak dalam mengambil tindakan untuk mencapai suatu
tujuan khusus yaitu mewujudkan keluarga sehat.
15. Masalah Kesehatan di Puskesmas
Ambil dari Data:
puskesmas/desa/kelurahan/posyandu
Masalah Kesehatan di Masyarakat
Tanyakan pada saat SMD; Ajak Kader
bekerjasama (Dampingi pada saat
SMD, Kader dapat membantu dalam
bahasa daerah juga)
1 Mencret
2 Sampah berserakan
3 BAB Sembarangan
4 Balita Kurus dan Pendek
1 Diare
2 D/S Rendah
3 Asi Eksklusif rendah
4 Merokok di dalam rumah
16. NO MASALAH KESEHATAN
NILAI NILAI
TOTAL
PRIORITAS
U S G F
1 Diare
2 D/S rendah
3 Asi Eklusif rendah
4 Balita Kurus dan pendek
5 Merokok di dalam rumah
PENETAPAN PRIORITAS MASALAH
17. Nomor Rumah
RT/RW:
Faktor Penyebab/Faktor Risiko
JAWABAN
YA TIDAK
Perilaku
Non Perilaku/Lingkungan
Faktor lain
Kebijakan
Potensi sumberdaya masyarakat
Instrumen SMD terkait Stunting
18. Faktor Penyebab/Faktor Risiko R1 R2 R3 R4 R5 dst Jumlah Rangking
Perilaku
Tidak CTPS
BAB sembarangan
Jajan sembarangan
Buang sampah sembarangan
v √ √ √ √ 30
25
15
25
1
2
4
3
Non Perilaku/Lingkungan
Tidak ada air bersih
Tidak ada Jamban Sehat
Sampah tidak diangkut
Tidak tersedia tempat sampat
√ - - - - 20
15
30
15
2
3
1
4
Faktor Lain
Kebijakan
Tdk ada kebijakan pengelolalaan Tidak ada
Kepedulian masy rendah Kepedulian
rendah
Potensi Sumber Daya Masyarakat
Kelompok Dasawisma
Kelompok Arisan Ibu2
Kelompok KarangTaruna
Tidak ada
Ada
Ada
HASIL SMD
19. Permasalahan Perilaku saat ini
Perilaku
layak/antara
Perilaku yang diharapkan
D/S rendah Balita datang ke
Posyandu pada
saat balita harus
di imunisasi,
setelah
Imunisasinya
Selesai balita
tidak datang lagi
ke Posyandu
Datang ke
Posyandu/fasyankes
lainnya Mengukur
Berat dan tinggi
Badannya sehingga
mendapatkan
edukasi dan Vitamin
A dan Pelayan
Kesehatan lainnya
- Balita datang ke Posyandu
dan mendapatkan
pelayanan di Poaysndu
secara rutin setiap bulan
sampai umur 60 bulan
IDENTIFIKASI PERILAKU PENYEBAB MASALAH STUNTING
20. No Sasaran Penyebab
Masalah
Tujuan Strategi
Intervensi
Kegiatan Indikator
Kegiatan
Primer •Perilaku (PL)
langsung:
•PL tidak
langsung:
•Non PL:
Sekunder
Tertier
STRATEGI DAN KEGIATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN
PENGGERAKAN MASYARAKAT
21. PB 3: PENYULUHAN KESEHATAN
METODE DAN TEKNIK
PENYULUHAN
PENYULUHAN
22. MATERI PENYULUHAN
1. Stunting (Penyebab dan Cara Pencegahannya)
2. Imunisasi Dasar Lengkap dan Berkwalitas
3. Cara pemberian Makanan Tambahan Balita
4. Pemanfaatan buku KIA
5.TBC dan Penyakit Menular Lainnya
5. PIS-PK dll
24. PENCATANAN DI POSYANDU SESUAI SIP
(SISTEM INFORMASI POSYANDU)
1. Catatan ibu hamil, kelahiran, kematian bayi dan kematian ibu hamil,
melahirkan nifas. Berisi catatan dasar mengenai sasaran posyandu.
2. Registrasi bayi dan balita di wilayah kerja posyandu. Berisi catatan
pemberian tablet besi, vitamin A, pemberian oralit, tanggal
imunisasi, dan apabila bayi meninggal, maka perlu dicatat tanggal
bayi meninggal diwilayah kerja posyandu tersebut.
3. Register Ibu hamil diwilayah kerja Posyandu ( Berisi daftar ibu hamil,
catatan umur kehamilan, pemberian tablet Fe,pemberian Yodium,
pemeriksaan kehamilan, resiko kehamilan, tanggal dan penolong
kelahiran, data bayi yg hidup dan meninggal, serta data ibu
meninggal di wilayah kerja Posyandu)
25. • 4. Register WUS dan PUS diwilayah kerja posyandu. Berisi
daftar ibu hamil, catatan umur kehamilan, pemberian tablet
tambah darah, imunisasi, pemeriksaan kehamilan, tanggal
dan penolong kelahiran, data bayi yang hidup dan meninggal,
serta data ibu meninggal di wilayah kerja posyandu.
• 5. Data posyandu. Berisi catatn jumlah pengunjung (bayi,
balita, WUS, PUS, ibu hamil, menyusui, bayi lahir dan
meninggal), jumlah petugas yang hadir (kader posyandu,
kader PKK, PKB/PLKB, paramedic dan sebagainya
PENCATANAN DI POSYANDU SESUAI SIP
(SISTEM INFORMASI POSYANDU)
Dalam upaya meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak, dilakukan dengan pendekatan Continuum of Care yang dimulai sejak masa pra hamil, hamil, bersalin dan nifas, bayi, balita, hingga remaja (pria dan wanita usia subur).
Pada masa pra hamil, program ditujukan bagi pasangan usia subur (PUS) melalui program keluarga berencana, yang diarahkan menggunakan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP). Dengan demikian, diharapkan setiap PUS dapat merencanakan kehamilannya dengan baik dan terhindar dari kehamilan yang tidak diinginkan (KTD). Untuk PUS juga dikembangkan Pelayanan Kesehatan Reproduksi Terpadu (PKRT) di Puskesmas.
Pada masa kehamilan, program ditujukan untuk menjaga kesehatan ibu dan janin yang dikandungnya, dan apabila terdapat komplikasi atau faktor risiko diupayakan dapat dideteksi secara dini dan dilakukan intervensi. Kegiatan yang dilakukan meliputi Program Perencaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K), pelayanan antenatal terpadu (HIV, malaria, gizi, dll), dan pelaksanaan kelas ibu hamil.
Pada tahap persalinan dan nifas, diupayakan agar setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan. Upaya tersebut antara lain dilakukan melalui pengembangan rumah tunggu kelahiran di daerah dengan akses sulit dan kemitraan bidan dan dukun untuk daerah dengan proporsi persalinan oleh dukun masih tinggi. Setelah melahirkan, diupayakan agar setiap ibu mendapat pelayanan nifas, termasuk KB pasca persalinan.
Apabila terjadi komplikasi pada masa kehamilan, persalinan, dan nifas, maka perlu dirujuk dan mendapatkan penanganan tepat waktu di fasyankes dasar (Puskesmas PONED) maupun fasyankes lanjutan (RS PONEK).