SlideShare a Scribd company logo
1 of 33
STUDI BEBERAPA FAKTOR YANG
BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI ANAK
  BATITA (6-36 BULAN) DI WILAYAH KERJA
 PUSKESMAS BABAT TOMAN KECAMATAN
     BABAT TOMAN KABUPATEN MUSI
BANYUASIN PROVINSI SUMATERA SELATAN
               TAHUN 2011
            Di susun oleh :
   MAHASISWA JURUSAN GIZI PALEMBANG
              SEMESTER V
A. Latar Belakang
      Masalah gizi di Indonesia, terutama masalah
gizi Batita (6- 36 bulan) dan kelompok resiko tinggi (
rawan gizi) lainnya merupakan prioritas Dinas
Kesehatan yang penting untuk segera
ditanggulangi. Kelompok resiko tinggi yang harus
mendapat perhatian dalam peningkatan status gizi
masyarakat meliputi : anak – anak usia 6 – 36
bln, kelompok ibu hamil dan ibu
menyusui, kelompok lansia, kelompok pekerja
penghasilan rendah serta golongan penduduk di
daerah rawan.
      Penyakit KEP merupakan bentuk malnutrisi
yang terdapat terutama pada anak – anak dibawah
umur lima tahun dan kebanyakan terjadi di Negara –
Berdasarkan laporan hasil penimbangan tingkat
Kab/Kota/Kecamatan Dinas Kesehatan Kabupaten
Musi Banyu Asin bulan Agustus menunjukkan bahwa
jumlah balita di Kecamatan Babat Toman sebanyak
1382 balita usia 12 – 24 bulan yang tersebar dalam
15 desa dengan cakupan jumlah balita pada bulan
Agustus sebesar 25 %. Pada bulan September
tahun 2011 jumlah balita di kecamatan Babat Toman
sebanyak 1381 dan cakupan jumlah balita sebesar
22%. Dari persentase ini terlihat bahwa terjadi
penurunan sebesar 3 %.
• Kemudian partisipasi masyarakat
  yang datang ke posyandu untuk
  menimbang balitanya menurun secara
  drastis dari 73,37% pada bulan
  agustus, menjadi 19,7 % di bulan
  September. Jadi besarnya persentase
  penurunan partisipasi masyarakat
  yang membawa balitanya ke
  posyandu 53,67%.
Berdasarkan laporan penimbangan puskesmas Babat
Toman bulan Agustus tingkat keberhasilan sebesar 93,59%
dari 73,37% partisipasi masyarakat yang membawa
balitanya ke posyandu sedangkan pada bulan September
tingkat keberhasilan menjadi 97,44% dari 19,7% masyarakat
yang membawa balitanya ke posyandu. Ini berarti terjadi
kenaikan sebesar 3,85%.
       Jumlah balita yang dipantau di Kecamatan Babat
Toman lebih sedikit karena tidak ada keberhasilan program
sehingga terjadi penurunan partisipasi masyarakat.
Turunnya partisipasi masyarakat terhadap masalah
kesehatan balita merupakan salah satu pendukung
penyebab terjadinya masalah gizi di Kecamatan Babat
Toman Kabupaten Musi Banyu Asin.
Kekurangan gizi pada anak Balita akan
berpengaruh negative pada perkembangan mental,
   perkembangan fisik dan kemampuan motorik,
   produktifitas dan kesanggupan kerja manusia,
kesemuanya mempengaruhi kesanggupan ekonomi.
        Dampak yang buruk untuk jangka pendek
 mencakup perkembangan otak yang tidak optimal,
  pertumbuhan otot dan organ tubuh yang tidak
normal, “ Pemograman” metabolisme untuk glukosa
  lemak, protein, hormon dan lain-lain dalam sel
                   tubuh kurang.
Sedangkan dampak untuk jangka
 panjang mencakup kognitif dan
   kemampuan belajar rendah,
imunitas dan produktifitas kerja
  fisik berkurang, meningkatnya
 resiko terkena penyakit infeksi.
Melihat kecenderungan
prevalensi balita yang mempunyai
KMS, partisipasi masyarakat yang
membawa balitanya untuk
ditimbang dan tingkat keberhasilan
penimbangan balita yang rendah di
wilayah kerja puskesmas Babat
Toman Kecamatan Babat Toman.
Berdasarkan hasil penimbangan pada
bulan Agustus dan September tahun 2011
serta dampak negativ yang diakibatkan
oleh gizi buruk terhadap peningkatan
derajat kesehatan masyarakat yang
optimal, dan belum tersedianya data yang
memberikan informasi tentang faktor-
faktor penyebab terjadinya prevalensi
yang rendah tersebut.
Maka diperlu adanya penelitian
  tentang faktor-faktor yang
berhubungan dengan status gizi
anak Batita di Kecamatan Babat
Toman, sebagai informasi nyata
    dalam penanggulangan
permasalahan gizi di lapangan.
B. Rumusan Masalah
     Dengan melihat penurunan prevalensi
jumlah batita yang mempunyai KMS, partisipasi
masyarakat serta tingkat keberhasilan antara
bulan Agustus dan September maka peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian beberapa
faktor yang berhubungan dengan status gizi anak
Batita di wilayah kerja Puskesmas Babat Toman
Kecamatan Babat Toman Kabupaten Musi Banyu
Asin Provinsi Sumatera Selatan.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum :
    Mengetahui gambaran tentang
   beberapa faktor yang berhubungan
   dengan status gizi anak Batita di wilayah
   kerja Puskesmas Babat Toman
   Kecamatan Babat Toman Kabupaten
   Musi Banyu Asin Provinsi Sumatera
   Selatan.
2. Tujuan khusus :
   - Mengetahui distribusi frekuensi
   status gizi dan kesehatan anak Batita
   dan keluarga di wilayah kerja
   Puskesmas Babat Toman Kecamatan
   Babat Toman Kabupaten Musi Banyu
   Asin Provinsi Sumatera Selatan.
   - Mengetahui distribusi frekuensi jenis
   kelamin dan usia anak Batita dan
   keluarga di wilayah kerja Puskesmas
   Babat Toman Kecamatan Babat Toman
   Kabupaten Musi Banyu Asin Provinsi
   Sumatera Selatan.
Lanjutan…..
• Mengetahui distribusi frekuensi asupan zat gizi
  (energi & protein) anak Batita dan keluarga di
  wilayah kerja Puskesmas Babat Toman Kecamatan
  Babat Toman Kabupaten Musi Banyu Asin Provinsi
  Sumatera Selatan.
• Mengetahui distribusi frekuensi status sosial
  ekonomi keluarga anak Batita dan keluarga di
  wilayah kerja Puskesmas Babat Toman Kecamatan
  Babat Toman Kabupaten Musi Banyu Asin Provinsi
  Sumatera Selatan.
Lanjutan…..
• Mengetahui distribusi frekuensi tingkat pendidikan
  ibu dan kepala keluarga anak Batita dan keluarga di
  wilayah kerja Puskesmas Babat Toman Kecamatan
  Babat Toman Kabupaten Musi Banyu Asin Provinsi
  Sumatera Selatan.
• Mengetahui distribusi frekuensi tingkat
  pengetahuan ibu dan kepala keluarga anak Batita
  dan keluarga di wilayah kerja Puskesmas Babat
  Toman Kecamatan Babat Toman Kabupaten Musi
  Banyu Asin Provinsi Sumatera Selatan.
Lanjutan….
• Mengetahui distribusi frekuensi jenis pekerjaan
  ibu dan kepala keluarga anak Batita dan
  keluarga di wilayah kerja Puskesmas Babat
  Toman Kecamatan Babat Toman Kabupaten
  Musi Banyu Asin Provinsi Sumatera Selatan.
• Mengetahui distribusi frekuensi jumlah anggota
  keluarga anak Batita dan keluarga di wilayah
  kerja Puskesmas Babat Toman Kecamatan Babat
  Toman Kabupaten Musi Banyu Asin Provinsi
  Sumatera Selatan.
Lanjutan….
• Mengetahui hubungan karakteristik anak
 Batita (jenis kelamin, usia, status kesehatan,
 asupan zat gizi (energi dan protein)) dan
 karakteristik keluarga (status sosial ekonomi,
 pendidikan ibu, pendidikan kepala keluarga,
 pengetahuan ibu, pengetahuan kepala
 keluarga, pekerjaan ibu, pekerjaan kepala
 keluarga, dan jumlah anggota keluarga)
 dengan status gizi anak Batita.
D. Manfaat Untuk Desa
1. Memberikan pengetahuan bagi orang tua
   yang mempunyai anak Batita khususnya bagi
   ibu dalam upaya memperbaiki, meningkatkan
   status gizi dan meningkatkan peran serta
   masyarakat dalam kegiatan pelayanan
   kesehatan.
2. Bagi pemerintah daerah Sebagai bahan
   informasi dalam perencanaan penetapan
   program gizi masyarakat di daerah yang
   diteliti.
E. Kerangka Teori
                  JENIS KELAMIN               USIA

  STATUS          NAFSU       AKTIVITAS
KESEHATAN         MAKAN                                STATUS
                                  ASUPAN             GIZI BATITA
                                  ZAT GIZI
          KESEHATAN
YANKES
         LINGKUNGAN                                 POLA
                              DISTRIBUSI
   KETERSEDIAAN               MAKANAN             KONSUMSI
      PANGAN
                            JUMLAH ANGGOTA             POLA
 PEMILIHAN BAHAN               KELUARGA                ASUH
    MAKANAN

     DAYA BELI                    PENDIDIKAN & PENGETAHUAN
                                          KELUARGA
     PENDAPATAN
                                             SOSIAL BUDAYA
    STATUS SOSIAL                            MASYARAKATA
      EKONOMI
F. Kerangka Konsep
  Karakteristik batita :
  1. Jenis kelamin
  2. Usia
  3. Status kesehatan              STATUS
  4. Asupan zat gizi (E & P)
                                     GIZI
Karakteristik keluarga :
1. Status sosial ekonomi           BATITA
2. Pendidikan ibu
3. Pendidikan kepala keluarga
4. Pengetahuan gizi & kesehatan
5. Pekerjaan ibu
6. Pekerjaan kepala keluarga
7. Jumlah anggota keluarga
G. DO ( Definisi Operasional )
1. Status gizi batita ( 6-36 Bulan)
    Keadaan fisik anak usia 6-36 bulan yang diukur
   secara antropometri dengan indeks BB/TB, yang
   dibandingkan dengan standar baku WHO-NCHS.
  Kategori :      Gemuk : > 2 SD
      Normal : ≥ -2 SD – 2 SD
      Kurus : < 2 SD – ≥ 3 SD
      Kurus Sekali : < -3 SD
  Skala ukur : ordinal.
2. Jenis kelamin
       Alat kelamin primer yang membedakan antara
laki-laki dan perempuan, diperoleh melalui
wawancara dengan menggunakan kuesioner.
Kategori : - Laki–laki.
            - Perempuan.
Skala ukur : Nominal.

3. Usia
      Selisih tanggal survey dengan tanggal lahir
Batita yang dinyatakan dalam genap bulan, didapat
melalui wawancara dengan menggunakan
kuesioner.
Kategori : - 06-12 bulan.
            - 13-24 bulan.
            - 25-36 bulan.
Skala ukur : Interval.
LANJUTAN…
4. Status Kesehatan Batita
    Keadaan batita mengenai
  kesehatan yang dialaminya dalam 1
  Minggu terakhir, diperoleh melalui
  wawancara dengan menggunakan
  kuesioner.
  Kategori : - Sehat : bila tidak ada
  gangguan kesehatan.
        - Tidak Sehat : bila ada
  gangguan kes.
  Skala ukur : Ordinal.
Lanjutan….
5. Asupan Zat Gizi (Energi dan Protein)
      Semua asupan zat gizi yang dikonsumsi oleh
  Batita di rumah maupun di luar rumah, termasuk
  jajanan selama 3 hari sebelumnya, dengan
  metode recall 24 jam melalui wawancara dengan
  menggunakan kuesioner yang dianalisa dengan
  DKBM dan dibandingkan dengan AKG tahun
  2004.
  Kategori :     - Baik ≥ 80 % AKG
            - Buruk < 80 % AKG
  Skala ukur : Ordinal.
Lanjutan….
6. Status Sosial Ekonomi Keluarga
     Jumlah biaya yang digunakan untuk
  pangan dan non pangan per kapita per tahun
  dihitung dalam jumlah rupiah dan
  dinyatakan dengan nilai konsumsi beras
  dalam kg.
  Kategori : - Miskin : < 360 kg/kapita/th.
           - Tidak Miskin : ≥ 360 kg/kapita/th.
Skala ukur : Oardinal.
Lanjutan….
7. Pendidikan Ibu dan kepala keluarga
     Jenjang pendidikan formal tertinggi yang
  diselesaikan oleh Ibu dan kepala keluarga
  Batita, diperoleh melalui wawancara dengan
  menggunaka kuesioner.
  Kategori :     - ≤ SD.
           - SLTP.
           - > SLTA.
  Skala ukur : Ordinal.
8. Pengetahuan Gizi & Kesehatan Ibu
      Pemahaman tentang gizi dan kesehatan secara
   umum yang dimiliki oleh ibu Batita berdasarkan
   kemampuan berfikir tentang makanan sehat dan bahan
   makanan yang baik untuk kesehatan, didapat melalui
   wawancara dengan menggunakan kuesioner.
   Kategori :       - Baik : bila hasilnya ≥ nilai rata-rata.
              - Kurang : bila hasilnya < nilai rata-rata.
   Skala ukur : Ordinal.

9. Pekerjaan Ibu
       Pekerjaan utama sehari-hari Ibu Batita dalam
   menunjang penghasilan keluarga, didapat melalui
   wawancara dengan menggunakan kuesioner.
   Kategori :       - Bekerja : berusaha sendiri, berusaha
   dibantu anggota keluarga, berusaha sebagai buruh
   pegawai Pemerintah maupun swasta.
       - Tidak Bekerja : ibu rumah tangga.
   Skala ukur : Ordinal.
Lanjutan….
10. Pekerjaan Kepala Keluarga.
     Pekerjaan utama sehari-hari Kepala Keluarga
  dalam menunjang penghasilan keluarga, didapat
  melalui wawancara dengan menggunakan
  kuesioner.
  Kategori : - Pegawai Pemerintah : anggota
  ABRI, PNS, Pensiunan.
      - Wiraswasta : pedagang.
      - Petani.
     - Buruh : Sopir.
 Skala ukur : Ordinal.
Lanjutan….
11. Jumlah Anggota Keluarga
     Banyaknya jiwa dalam rumah, yang
 menjadi tanggungan Kepala Keluarga dan
 tinggal dalam satu atap, didapat melalui
 wawancara dengan menggunakan
 kuesioner.
 Kategori : - ≤ 4 orang.
         - > 4 orang.
 Skala ukur : Ordinal.
H. Jenis dan rancangan penelitian
• Penelitian ini merupakan penelitian
  survey analitik yang dilakukan
  secara Cross Sectional (potong
  lintang), dimana penelitian ini
  mempelajari dinamika korelasi
  antara variabel dependen dan
  variabel independen.
I. Sampel dan teknik pengambilan dan waktu
             pengumpulan data
1. Sampel
     Sampel yang diambil dalam penelitian ini
   adalah keluarga yang mempunyai anak usia
   dibawah tiga tahun (6 – 36 bulan) dan menetap
   minimal 3 bulan di wilayah kerja Puskesmas
   Babat Toman Kecamatan Babat Toman
   Kabupaten Musi Banyu Asin Provinsi Sumatera
   Selatan. Bila dalam satu keluarga terdapat lebih
   dari seorang anak Batita, maka yang dijadikan
   sampel adalah anak Batita yang usianya paling
   muda.
Cara pengambilan besar sampel
• Penarikan sample menggunakan cara
 Systematic Random Sampling.

• Besar sampel
    Besar sampel ditentukan dengan
  menggunakan tekhnik Quota Random
 Sampling.

• Waktu pengumpulan data
    pengumpulan data di lakukan
  selama 10 hari
Terima kasih

More Related Content

What's hot

Naskah publikasi raesita mariana sam
Naskah publikasi raesita mariana samNaskah publikasi raesita mariana sam
Naskah publikasi raesita mariana samalbr97
 
Hasil Pemantauan Status Gizi Tahun 2015
Hasil Pemantauan Status Gizi Tahun 2015Hasil Pemantauan Status Gizi Tahun 2015
Hasil Pemantauan Status Gizi Tahun 2015Muh Saleh
 
FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN GIZI LEBIH PADA REMAJA DI PERK...
FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN GIZI LEBIH PADA REMAJA DI PERK...FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN GIZI LEBIH PADA REMAJA DI PERK...
FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN GIZI LEBIH PADA REMAJA DI PERK...Sii AQyuu
 
Contoh proposal penelitian hub
Contoh proposal penelitian hubContoh proposal penelitian hub
Contoh proposal penelitian hubbarondna09
 
Jurnal pantangan prilaku makan pada ibu hamil
Jurnal pantangan prilaku makan pada ibu hamilJurnal pantangan prilaku makan pada ibu hamil
Jurnal pantangan prilaku makan pada ibu hamilnrukmana rukmana
 
Buku saku stunting desa 2
Buku saku stunting desa 2Buku saku stunting desa 2
Buku saku stunting desa 2Jajang Soewardi
 
Microteaching CPNS_Stunting
Microteaching CPNS_StuntingMicroteaching CPNS_Stunting
Microteaching CPNS_Stuntingadhymuna
 
Contoh proposal kebidanan pak hasariy AKBID PARAMATA RAHA
Contoh proposal kebidanan pak hasariy AKBID PARAMATA RAHA Contoh proposal kebidanan pak hasariy AKBID PARAMATA RAHA
Contoh proposal kebidanan pak hasariy AKBID PARAMATA RAHA Operator Warnet Vast Raha
 
234 article text-794-1-10-20180510
234 article text-794-1-10-20180510234 article text-794-1-10-20180510
234 article text-794-1-10-20180510Ariya Asyhar
 
Laporan Pengalaman Belajar Lapangan/Kuliah Kerja Nyata Fikes UHAMKA
Laporan Pengalaman Belajar Lapangan/Kuliah Kerja Nyata Fikes UHAMKALaporan Pengalaman Belajar Lapangan/Kuliah Kerja Nyata Fikes UHAMKA
Laporan Pengalaman Belajar Lapangan/Kuliah Kerja Nyata Fikes UHAMKAHrdnt
 
Upaya Penurunan AKI dan AKB di Provinsi Sulawesi Barat
Upaya Penurunan AKI dan AKB di Provinsi Sulawesi BaratUpaya Penurunan AKI dan AKB di Provinsi Sulawesi Barat
Upaya Penurunan AKI dan AKB di Provinsi Sulawesi BaratMuh Saleh
 
Kebijakan penurunan aki akb dinas kesehatan provinsi sulawesi barat 27 11_2016
Kebijakan penurunan aki akb dinas kesehatan provinsi sulawesi barat 27 11_2016Kebijakan penurunan aki akb dinas kesehatan provinsi sulawesi barat 27 11_2016
Kebijakan penurunan aki akb dinas kesehatan provinsi sulawesi barat 27 11_2016Muh Saleh
 
Hasil Pemantauan Status Gizi Menurut Kabupaten provinsi Sulawesi Barat Tahun ...
Hasil Pemantauan Status Gizi Menurut Kabupaten provinsi Sulawesi Barat Tahun ...Hasil Pemantauan Status Gizi Menurut Kabupaten provinsi Sulawesi Barat Tahun ...
Hasil Pemantauan Status Gizi Menurut Kabupaten provinsi Sulawesi Barat Tahun ...Muh Saleh
 
KB 1 AsKep Komunitas pada Kelompok Balita
KB 1 AsKep Komunitas pada Kelompok BalitaKB 1 AsKep Komunitas pada Kelompok Balita
KB 1 AsKep Komunitas pada Kelompok Balitapjj_kemenkes
 

What's hot (20)

Naskah publikasi raesita mariana sam
Naskah publikasi raesita mariana samNaskah publikasi raesita mariana sam
Naskah publikasi raesita mariana sam
 
Hasil Pemantauan Status Gizi Tahun 2015
Hasil Pemantauan Status Gizi Tahun 2015Hasil Pemantauan Status Gizi Tahun 2015
Hasil Pemantauan Status Gizi Tahun 2015
 
FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN GIZI LEBIH PADA REMAJA DI PERK...
FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN GIZI LEBIH PADA REMAJA DI PERK...FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN GIZI LEBIH PADA REMAJA DI PERK...
FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN GIZI LEBIH PADA REMAJA DI PERK...
 
Contoh proposal penelitian hub
Contoh proposal penelitian hubContoh proposal penelitian hub
Contoh proposal penelitian hub
 
Jurnal pantangan prilaku makan pada ibu hamil
Jurnal pantangan prilaku makan pada ibu hamilJurnal pantangan prilaku makan pada ibu hamil
Jurnal pantangan prilaku makan pada ibu hamil
 
Buku saku stunting desa 2
Buku saku stunting desa 2Buku saku stunting desa 2
Buku saku stunting desa 2
 
Microteaching CPNS_Stunting
Microteaching CPNS_StuntingMicroteaching CPNS_Stunting
Microteaching CPNS_Stunting
 
Contoh proposal kebidanan pak hasariy AKBID PARAMATA RAHA
Contoh proposal kebidanan pak hasariy AKBID PARAMATA RAHA Contoh proposal kebidanan pak hasariy AKBID PARAMATA RAHA
Contoh proposal kebidanan pak hasariy AKBID PARAMATA RAHA
 
134255002 kti-kebidanan
134255002 kti-kebidanan134255002 kti-kebidanan
134255002 kti-kebidanan
 
234 article text-794-1-10-20180510
234 article text-794-1-10-20180510234 article text-794-1-10-20180510
234 article text-794-1-10-20180510
 
Proposal penelitian
Proposal penelitianProposal penelitian
Proposal penelitian
 
194493399 tugas-kti
194493399 tugas-kti194493399 tugas-kti
194493399 tugas-kti
 
Laporan Pengalaman Belajar Lapangan/Kuliah Kerja Nyata Fikes UHAMKA
Laporan Pengalaman Belajar Lapangan/Kuliah Kerja Nyata Fikes UHAMKALaporan Pengalaman Belajar Lapangan/Kuliah Kerja Nyata Fikes UHAMKA
Laporan Pengalaman Belajar Lapangan/Kuliah Kerja Nyata Fikes UHAMKA
 
Upaya Penurunan AKI dan AKB di Provinsi Sulawesi Barat
Upaya Penurunan AKI dan AKB di Provinsi Sulawesi BaratUpaya Penurunan AKI dan AKB di Provinsi Sulawesi Barat
Upaya Penurunan AKI dan AKB di Provinsi Sulawesi Barat
 
Kebijakan penurunan aki akb dinas kesehatan provinsi sulawesi barat 27 11_2016
Kebijakan penurunan aki akb dinas kesehatan provinsi sulawesi barat 27 11_2016Kebijakan penurunan aki akb dinas kesehatan provinsi sulawesi barat 27 11_2016
Kebijakan penurunan aki akb dinas kesehatan provinsi sulawesi barat 27 11_2016
 
Hasil Pemantauan Status Gizi Menurut Kabupaten provinsi Sulawesi Barat Tahun ...
Hasil Pemantauan Status Gizi Menurut Kabupaten provinsi Sulawesi Barat Tahun ...Hasil Pemantauan Status Gizi Menurut Kabupaten provinsi Sulawesi Barat Tahun ...
Hasil Pemantauan Status Gizi Menurut Kabupaten provinsi Sulawesi Barat Tahun ...
 
PPT AKI & AKB
PPT AKI & AKBPPT AKI & AKB
PPT AKI & AKB
 
187730490 judul-karya-tulis-ilmiah-2013
187730490 judul-karya-tulis-ilmiah-2013187730490 judul-karya-tulis-ilmiah-2013
187730490 judul-karya-tulis-ilmiah-2013
 
2573 4975-1-sm
2573 4975-1-sm2573 4975-1-sm
2573 4975-1-sm
 
KB 1 AsKep Komunitas pada Kelompok Balita
KB 1 AsKep Komunitas pada Kelompok BalitaKB 1 AsKep Komunitas pada Kelompok Balita
KB 1 AsKep Komunitas pada Kelompok Balita
 

Similar to Faktor Gizi Balita

Artikelilmiah 121024200214-phpapp02
Artikelilmiah 121024200214-phpapp02Artikelilmiah 121024200214-phpapp02
Artikelilmiah 121024200214-phpapp02melisa rahmiyanti
 
Pengaruh Pola makan terhadap perkembangan gizi anak
Pengaruh Pola makan terhadap perkembangan gizi anakPengaruh Pola makan terhadap perkembangan gizi anak
Pengaruh Pola makan terhadap perkembangan gizi anakDinda Rudzikzani
 
316-Article Text-1650-2-10-20200523.pdf
316-Article Text-1650-2-10-20200523.pdf316-Article Text-1650-2-10-20200523.pdf
316-Article Text-1650-2-10-20200523.pdfellyaniabadi1
 
SURVEILANS GIZI.pptx
SURVEILANS GIZI.pptxSURVEILANS GIZI.pptx
SURVEILANS GIZI.pptxIrfanRosihan1
 
MINI PROJECT ANDIKA.pptx
MINI PROJECT ANDIKA.pptxMINI PROJECT ANDIKA.pptx
MINI PROJECT ANDIKA.pptxRais8
 
6 gaya-hidup-dan-status-gizi-pegawai-dinas-kesehatan-sulawesi-selatan
6 gaya-hidup-dan-status-gizi-pegawai-dinas-kesehatan-sulawesi-selatan6 gaya-hidup-dan-status-gizi-pegawai-dinas-kesehatan-sulawesi-selatan
6 gaya-hidup-dan-status-gizi-pegawai-dinas-kesehatan-sulawesi-selatanDhana Miongkampoeng
 
Analisis dan Pemanfaatan Data Surveilans Gizi Puskesmas Solokanjeruk.pptx
Analisis dan Pemanfaatan Data Surveilans Gizi Puskesmas Solokanjeruk.pptxAnalisis dan Pemanfaatan Data Surveilans Gizi Puskesmas Solokanjeruk.pptx
Analisis dan Pemanfaatan Data Surveilans Gizi Puskesmas Solokanjeruk.pptxIrfanRosihan1
 
PAPARAN-STUNTING-DIR.-KESGA_1224.pdf
PAPARAN-STUNTING-DIR.-KESGA_1224.pdfPAPARAN-STUNTING-DIR.-KESGA_1224.pdf
PAPARAN-STUNTING-DIR.-KESGA_1224.pdfssuserdf79341
 
PB 1_Bimtek KPM.pptx
PB 1_Bimtek KPM.pptxPB 1_Bimtek KPM.pptx
PB 1_Bimtek KPM.pptxStevanny6
 
PENCEGAHAN DAN PENANGANAN STUNTING..pptx
PENCEGAHAN DAN PENANGANAN STUNTING..pptxPENCEGAHAN DAN PENANGANAN STUNTING..pptx
PENCEGAHAN DAN PENANGANAN STUNTING..pptxRidaNengsih
 
STUNTING DAN 1000 HPK_Bu Kapus Latim.pptx
STUNTING DAN 1000 HPK_Bu Kapus Latim.pptxSTUNTING DAN 1000 HPK_Bu Kapus Latim.pptx
STUNTING DAN 1000 HPK_Bu Kapus Latim.pptxabdulthaleb44
 
I Made Yudhistira D, S.Psi, M.Psi (Direktur Bina Penggerakan Lini Lapangan) M...
I Made Yudhistira D, S.Psi, M.Psi (Direktur Bina Penggerakan Lini Lapangan) M...I Made Yudhistira D, S.Psi, M.Psi (Direktur Bina Penggerakan Lini Lapangan) M...
I Made Yudhistira D, S.Psi, M.Psi (Direktur Bina Penggerakan Lini Lapangan) M...RikiTandianan
 
Minipro Puskesmas Stunting Pengetahuan Ibu Balita
Minipro Puskesmas Stunting Pengetahuan Ibu BalitaMinipro Puskesmas Stunting Pengetahuan Ibu Balita
Minipro Puskesmas Stunting Pengetahuan Ibu BalitaKelvinKatjasungkana1
 
PENCEGAHAN STUNTING PADA BAYI DAN BALITA.pptx
PENCEGAHAN STUNTING PADA BAYI DAN BALITA.pptxPENCEGAHAN STUNTING PADA BAYI DAN BALITA.pptx
PENCEGAHAN STUNTING PADA BAYI DAN BALITA.pptxMiraMarianaUlfah1
 
Materi Kadis Kesehatan Provinsi NTB.pptx
Materi Kadis Kesehatan Provinsi NTB.pptxMateri Kadis Kesehatan Provinsi NTB.pptx
Materi Kadis Kesehatan Provinsi NTB.pptxhelen244785
 
Materi Kadis Kesehatan Provinsi NTB.pptx
Materi Kadis Kesehatan Provinsi NTB.pptxMateri Kadis Kesehatan Provinsi NTB.pptx
Materi Kadis Kesehatan Provinsi NTB.pptxAriefRahman717089
 
Karakteristik Sosial Ekonomi Orang Tua Anak Balita Gizi Buruk di Kabupaten ...
Karakteristik Sosial Ekonomi Orang Tua  Anak Balita Gizi  Buruk di Kabupaten ...Karakteristik Sosial Ekonomi Orang Tua  Anak Balita Gizi  Buruk di Kabupaten ...
Karakteristik Sosial Ekonomi Orang Tua Anak Balita Gizi Buruk di Kabupaten ...Triando Triando
 
Kebijakan-Proses-Asuhan-Gizi-di-Puskesmas.ppt
Kebijakan-Proses-Asuhan-Gizi-di-Puskesmas.pptKebijakan-Proses-Asuhan-Gizi-di-Puskesmas.ppt
Kebijakan-Proses-Asuhan-Gizi-di-Puskesmas.pptDextraAryffin1
 

Similar to Faktor Gizi Balita (20)

Artikelilmiah 121024200214-phpapp02
Artikelilmiah 121024200214-phpapp02Artikelilmiah 121024200214-phpapp02
Artikelilmiah 121024200214-phpapp02
 
Pengaruh Pola makan terhadap perkembangan gizi anak
Pengaruh Pola makan terhadap perkembangan gizi anakPengaruh Pola makan terhadap perkembangan gizi anak
Pengaruh Pola makan terhadap perkembangan gizi anak
 
316-Article Text-1650-2-10-20200523.pdf
316-Article Text-1650-2-10-20200523.pdf316-Article Text-1650-2-10-20200523.pdf
316-Article Text-1650-2-10-20200523.pdf
 
SURVEILANS GIZI.pptx
SURVEILANS GIZI.pptxSURVEILANS GIZI.pptx
SURVEILANS GIZI.pptx
 
MINI PROJECT ANDIKA.pptx
MINI PROJECT ANDIKA.pptxMINI PROJECT ANDIKA.pptx
MINI PROJECT ANDIKA.pptx
 
6 gaya-hidup-dan-status-gizi-pegawai-dinas-kesehatan-sulawesi-selatan
6 gaya-hidup-dan-status-gizi-pegawai-dinas-kesehatan-sulawesi-selatan6 gaya-hidup-dan-status-gizi-pegawai-dinas-kesehatan-sulawesi-selatan
6 gaya-hidup-dan-status-gizi-pegawai-dinas-kesehatan-sulawesi-selatan
 
Kelompok Sasaran Intervensi
Kelompok Sasaran IntervensiKelompok Sasaran Intervensi
Kelompok Sasaran Intervensi
 
Analisis dan Pemanfaatan Data Surveilans Gizi Puskesmas Solokanjeruk.pptx
Analisis dan Pemanfaatan Data Surveilans Gizi Puskesmas Solokanjeruk.pptxAnalisis dan Pemanfaatan Data Surveilans Gizi Puskesmas Solokanjeruk.pptx
Analisis dan Pemanfaatan Data Surveilans Gizi Puskesmas Solokanjeruk.pptx
 
PAPARAN-STUNTING-DIR.-KESGA_1224.pdf
PAPARAN-STUNTING-DIR.-KESGA_1224.pdfPAPARAN-STUNTING-DIR.-KESGA_1224.pdf
PAPARAN-STUNTING-DIR.-KESGA_1224.pdf
 
PB 1_Bimtek KPM.pptx
PB 1_Bimtek KPM.pptxPB 1_Bimtek KPM.pptx
PB 1_Bimtek KPM.pptx
 
PENCEGAHAN DAN PENANGANAN STUNTING..pptx
PENCEGAHAN DAN PENANGANAN STUNTING..pptxPENCEGAHAN DAN PENANGANAN STUNTING..pptx
PENCEGAHAN DAN PENANGANAN STUNTING..pptx
 
1234567890000.pptx
1234567890000.pptx1234567890000.pptx
1234567890000.pptx
 
STUNTING DAN 1000 HPK_Bu Kapus Latim.pptx
STUNTING DAN 1000 HPK_Bu Kapus Latim.pptxSTUNTING DAN 1000 HPK_Bu Kapus Latim.pptx
STUNTING DAN 1000 HPK_Bu Kapus Latim.pptx
 
I Made Yudhistira D, S.Psi, M.Psi (Direktur Bina Penggerakan Lini Lapangan) M...
I Made Yudhistira D, S.Psi, M.Psi (Direktur Bina Penggerakan Lini Lapangan) M...I Made Yudhistira D, S.Psi, M.Psi (Direktur Bina Penggerakan Lini Lapangan) M...
I Made Yudhistira D, S.Psi, M.Psi (Direktur Bina Penggerakan Lini Lapangan) M...
 
Minipro Puskesmas Stunting Pengetahuan Ibu Balita
Minipro Puskesmas Stunting Pengetahuan Ibu BalitaMinipro Puskesmas Stunting Pengetahuan Ibu Balita
Minipro Puskesmas Stunting Pengetahuan Ibu Balita
 
PENCEGAHAN STUNTING PADA BAYI DAN BALITA.pptx
PENCEGAHAN STUNTING PADA BAYI DAN BALITA.pptxPENCEGAHAN STUNTING PADA BAYI DAN BALITA.pptx
PENCEGAHAN STUNTING PADA BAYI DAN BALITA.pptx
 
Materi Kadis Kesehatan Provinsi NTB.pptx
Materi Kadis Kesehatan Provinsi NTB.pptxMateri Kadis Kesehatan Provinsi NTB.pptx
Materi Kadis Kesehatan Provinsi NTB.pptx
 
Materi Kadis Kesehatan Provinsi NTB.pptx
Materi Kadis Kesehatan Provinsi NTB.pptxMateri Kadis Kesehatan Provinsi NTB.pptx
Materi Kadis Kesehatan Provinsi NTB.pptx
 
Karakteristik Sosial Ekonomi Orang Tua Anak Balita Gizi Buruk di Kabupaten ...
Karakteristik Sosial Ekonomi Orang Tua  Anak Balita Gizi  Buruk di Kabupaten ...Karakteristik Sosial Ekonomi Orang Tua  Anak Balita Gizi  Buruk di Kabupaten ...
Karakteristik Sosial Ekonomi Orang Tua Anak Balita Gizi Buruk di Kabupaten ...
 
Kebijakan-Proses-Asuhan-Gizi-di-Puskesmas.ppt
Kebijakan-Proses-Asuhan-Gizi-di-Puskesmas.pptKebijakan-Proses-Asuhan-Gizi-di-Puskesmas.ppt
Kebijakan-Proses-Asuhan-Gizi-di-Puskesmas.ppt
 

Faktor Gizi Balita

  • 1. STUDI BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI ANAK BATITA (6-36 BULAN) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BABAT TOMAN KECAMATAN BABAT TOMAN KABUPATEN MUSI BANYUASIN PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2011 Di susun oleh : MAHASISWA JURUSAN GIZI PALEMBANG SEMESTER V
  • 2. A. Latar Belakang Masalah gizi di Indonesia, terutama masalah gizi Batita (6- 36 bulan) dan kelompok resiko tinggi ( rawan gizi) lainnya merupakan prioritas Dinas Kesehatan yang penting untuk segera ditanggulangi. Kelompok resiko tinggi yang harus mendapat perhatian dalam peningkatan status gizi masyarakat meliputi : anak – anak usia 6 – 36 bln, kelompok ibu hamil dan ibu menyusui, kelompok lansia, kelompok pekerja penghasilan rendah serta golongan penduduk di daerah rawan. Penyakit KEP merupakan bentuk malnutrisi yang terdapat terutama pada anak – anak dibawah umur lima tahun dan kebanyakan terjadi di Negara –
  • 3. Berdasarkan laporan hasil penimbangan tingkat Kab/Kota/Kecamatan Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Banyu Asin bulan Agustus menunjukkan bahwa jumlah balita di Kecamatan Babat Toman sebanyak 1382 balita usia 12 – 24 bulan yang tersebar dalam 15 desa dengan cakupan jumlah balita pada bulan Agustus sebesar 25 %. Pada bulan September tahun 2011 jumlah balita di kecamatan Babat Toman sebanyak 1381 dan cakupan jumlah balita sebesar 22%. Dari persentase ini terlihat bahwa terjadi penurunan sebesar 3 %.
  • 4. • Kemudian partisipasi masyarakat yang datang ke posyandu untuk menimbang balitanya menurun secara drastis dari 73,37% pada bulan agustus, menjadi 19,7 % di bulan September. Jadi besarnya persentase penurunan partisipasi masyarakat yang membawa balitanya ke posyandu 53,67%.
  • 5. Berdasarkan laporan penimbangan puskesmas Babat Toman bulan Agustus tingkat keberhasilan sebesar 93,59% dari 73,37% partisipasi masyarakat yang membawa balitanya ke posyandu sedangkan pada bulan September tingkat keberhasilan menjadi 97,44% dari 19,7% masyarakat yang membawa balitanya ke posyandu. Ini berarti terjadi kenaikan sebesar 3,85%. Jumlah balita yang dipantau di Kecamatan Babat Toman lebih sedikit karena tidak ada keberhasilan program sehingga terjadi penurunan partisipasi masyarakat. Turunnya partisipasi masyarakat terhadap masalah kesehatan balita merupakan salah satu pendukung penyebab terjadinya masalah gizi di Kecamatan Babat Toman Kabupaten Musi Banyu Asin.
  • 6. Kekurangan gizi pada anak Balita akan berpengaruh negative pada perkembangan mental, perkembangan fisik dan kemampuan motorik, produktifitas dan kesanggupan kerja manusia, kesemuanya mempengaruhi kesanggupan ekonomi. Dampak yang buruk untuk jangka pendek mencakup perkembangan otak yang tidak optimal, pertumbuhan otot dan organ tubuh yang tidak normal, “ Pemograman” metabolisme untuk glukosa lemak, protein, hormon dan lain-lain dalam sel tubuh kurang.
  • 7. Sedangkan dampak untuk jangka panjang mencakup kognitif dan kemampuan belajar rendah, imunitas dan produktifitas kerja fisik berkurang, meningkatnya resiko terkena penyakit infeksi.
  • 8. Melihat kecenderungan prevalensi balita yang mempunyai KMS, partisipasi masyarakat yang membawa balitanya untuk ditimbang dan tingkat keberhasilan penimbangan balita yang rendah di wilayah kerja puskesmas Babat Toman Kecamatan Babat Toman.
  • 9. Berdasarkan hasil penimbangan pada bulan Agustus dan September tahun 2011 serta dampak negativ yang diakibatkan oleh gizi buruk terhadap peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang optimal, dan belum tersedianya data yang memberikan informasi tentang faktor- faktor penyebab terjadinya prevalensi yang rendah tersebut.
  • 10. Maka diperlu adanya penelitian tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan status gizi anak Batita di Kecamatan Babat Toman, sebagai informasi nyata dalam penanggulangan permasalahan gizi di lapangan.
  • 11. B. Rumusan Masalah Dengan melihat penurunan prevalensi jumlah batita yang mempunyai KMS, partisipasi masyarakat serta tingkat keberhasilan antara bulan Agustus dan September maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian beberapa faktor yang berhubungan dengan status gizi anak Batita di wilayah kerja Puskesmas Babat Toman Kecamatan Babat Toman Kabupaten Musi Banyu Asin Provinsi Sumatera Selatan.
  • 12. C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum : Mengetahui gambaran tentang beberapa faktor yang berhubungan dengan status gizi anak Batita di wilayah kerja Puskesmas Babat Toman Kecamatan Babat Toman Kabupaten Musi Banyu Asin Provinsi Sumatera Selatan.
  • 13. 2. Tujuan khusus : - Mengetahui distribusi frekuensi status gizi dan kesehatan anak Batita dan keluarga di wilayah kerja Puskesmas Babat Toman Kecamatan Babat Toman Kabupaten Musi Banyu Asin Provinsi Sumatera Selatan. - Mengetahui distribusi frekuensi jenis kelamin dan usia anak Batita dan keluarga di wilayah kerja Puskesmas Babat Toman Kecamatan Babat Toman Kabupaten Musi Banyu Asin Provinsi Sumatera Selatan.
  • 14. Lanjutan….. • Mengetahui distribusi frekuensi asupan zat gizi (energi & protein) anak Batita dan keluarga di wilayah kerja Puskesmas Babat Toman Kecamatan Babat Toman Kabupaten Musi Banyu Asin Provinsi Sumatera Selatan. • Mengetahui distribusi frekuensi status sosial ekonomi keluarga anak Batita dan keluarga di wilayah kerja Puskesmas Babat Toman Kecamatan Babat Toman Kabupaten Musi Banyu Asin Provinsi Sumatera Selatan.
  • 15. Lanjutan….. • Mengetahui distribusi frekuensi tingkat pendidikan ibu dan kepala keluarga anak Batita dan keluarga di wilayah kerja Puskesmas Babat Toman Kecamatan Babat Toman Kabupaten Musi Banyu Asin Provinsi Sumatera Selatan. • Mengetahui distribusi frekuensi tingkat pengetahuan ibu dan kepala keluarga anak Batita dan keluarga di wilayah kerja Puskesmas Babat Toman Kecamatan Babat Toman Kabupaten Musi Banyu Asin Provinsi Sumatera Selatan.
  • 16. Lanjutan…. • Mengetahui distribusi frekuensi jenis pekerjaan ibu dan kepala keluarga anak Batita dan keluarga di wilayah kerja Puskesmas Babat Toman Kecamatan Babat Toman Kabupaten Musi Banyu Asin Provinsi Sumatera Selatan. • Mengetahui distribusi frekuensi jumlah anggota keluarga anak Batita dan keluarga di wilayah kerja Puskesmas Babat Toman Kecamatan Babat Toman Kabupaten Musi Banyu Asin Provinsi Sumatera Selatan.
  • 17. Lanjutan…. • Mengetahui hubungan karakteristik anak Batita (jenis kelamin, usia, status kesehatan, asupan zat gizi (energi dan protein)) dan karakteristik keluarga (status sosial ekonomi, pendidikan ibu, pendidikan kepala keluarga, pengetahuan ibu, pengetahuan kepala keluarga, pekerjaan ibu, pekerjaan kepala keluarga, dan jumlah anggota keluarga) dengan status gizi anak Batita.
  • 18. D. Manfaat Untuk Desa 1. Memberikan pengetahuan bagi orang tua yang mempunyai anak Batita khususnya bagi ibu dalam upaya memperbaiki, meningkatkan status gizi dan meningkatkan peran serta masyarakat dalam kegiatan pelayanan kesehatan. 2. Bagi pemerintah daerah Sebagai bahan informasi dalam perencanaan penetapan program gizi masyarakat di daerah yang diteliti.
  • 19. E. Kerangka Teori JENIS KELAMIN USIA STATUS NAFSU AKTIVITAS KESEHATAN MAKAN STATUS ASUPAN GIZI BATITA ZAT GIZI KESEHATAN YANKES LINGKUNGAN POLA DISTRIBUSI KETERSEDIAAN MAKANAN KONSUMSI PANGAN JUMLAH ANGGOTA POLA PEMILIHAN BAHAN KELUARGA ASUH MAKANAN DAYA BELI PENDIDIKAN & PENGETAHUAN KELUARGA PENDAPATAN SOSIAL BUDAYA STATUS SOSIAL MASYARAKATA EKONOMI
  • 20. F. Kerangka Konsep Karakteristik batita : 1. Jenis kelamin 2. Usia 3. Status kesehatan STATUS 4. Asupan zat gizi (E & P) GIZI Karakteristik keluarga : 1. Status sosial ekonomi BATITA 2. Pendidikan ibu 3. Pendidikan kepala keluarga 4. Pengetahuan gizi & kesehatan 5. Pekerjaan ibu 6. Pekerjaan kepala keluarga 7. Jumlah anggota keluarga
  • 21. G. DO ( Definisi Operasional ) 1. Status gizi batita ( 6-36 Bulan) Keadaan fisik anak usia 6-36 bulan yang diukur secara antropometri dengan indeks BB/TB, yang dibandingkan dengan standar baku WHO-NCHS. Kategori : Gemuk : > 2 SD Normal : ≥ -2 SD – 2 SD Kurus : < 2 SD – ≥ 3 SD Kurus Sekali : < -3 SD Skala ukur : ordinal.
  • 22. 2. Jenis kelamin Alat kelamin primer yang membedakan antara laki-laki dan perempuan, diperoleh melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner. Kategori : - Laki–laki. - Perempuan. Skala ukur : Nominal. 3. Usia Selisih tanggal survey dengan tanggal lahir Batita yang dinyatakan dalam genap bulan, didapat melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner. Kategori : - 06-12 bulan. - 13-24 bulan. - 25-36 bulan. Skala ukur : Interval.
  • 23. LANJUTAN… 4. Status Kesehatan Batita Keadaan batita mengenai kesehatan yang dialaminya dalam 1 Minggu terakhir, diperoleh melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner. Kategori : - Sehat : bila tidak ada gangguan kesehatan. - Tidak Sehat : bila ada gangguan kes. Skala ukur : Ordinal.
  • 24. Lanjutan…. 5. Asupan Zat Gizi (Energi dan Protein) Semua asupan zat gizi yang dikonsumsi oleh Batita di rumah maupun di luar rumah, termasuk jajanan selama 3 hari sebelumnya, dengan metode recall 24 jam melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner yang dianalisa dengan DKBM dan dibandingkan dengan AKG tahun 2004. Kategori : - Baik ≥ 80 % AKG - Buruk < 80 % AKG Skala ukur : Ordinal.
  • 25. Lanjutan…. 6. Status Sosial Ekonomi Keluarga Jumlah biaya yang digunakan untuk pangan dan non pangan per kapita per tahun dihitung dalam jumlah rupiah dan dinyatakan dengan nilai konsumsi beras dalam kg. Kategori : - Miskin : < 360 kg/kapita/th. - Tidak Miskin : ≥ 360 kg/kapita/th. Skala ukur : Oardinal.
  • 26. Lanjutan…. 7. Pendidikan Ibu dan kepala keluarga Jenjang pendidikan formal tertinggi yang diselesaikan oleh Ibu dan kepala keluarga Batita, diperoleh melalui wawancara dengan menggunaka kuesioner. Kategori : - ≤ SD. - SLTP. - > SLTA. Skala ukur : Ordinal.
  • 27. 8. Pengetahuan Gizi & Kesehatan Ibu Pemahaman tentang gizi dan kesehatan secara umum yang dimiliki oleh ibu Batita berdasarkan kemampuan berfikir tentang makanan sehat dan bahan makanan yang baik untuk kesehatan, didapat melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner. Kategori : - Baik : bila hasilnya ≥ nilai rata-rata. - Kurang : bila hasilnya < nilai rata-rata. Skala ukur : Ordinal. 9. Pekerjaan Ibu Pekerjaan utama sehari-hari Ibu Batita dalam menunjang penghasilan keluarga, didapat melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner. Kategori : - Bekerja : berusaha sendiri, berusaha dibantu anggota keluarga, berusaha sebagai buruh pegawai Pemerintah maupun swasta. - Tidak Bekerja : ibu rumah tangga. Skala ukur : Ordinal.
  • 28. Lanjutan…. 10. Pekerjaan Kepala Keluarga. Pekerjaan utama sehari-hari Kepala Keluarga dalam menunjang penghasilan keluarga, didapat melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner. Kategori : - Pegawai Pemerintah : anggota ABRI, PNS, Pensiunan. - Wiraswasta : pedagang. - Petani. - Buruh : Sopir. Skala ukur : Ordinal.
  • 29. Lanjutan…. 11. Jumlah Anggota Keluarga Banyaknya jiwa dalam rumah, yang menjadi tanggungan Kepala Keluarga dan tinggal dalam satu atap, didapat melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner. Kategori : - ≤ 4 orang. - > 4 orang. Skala ukur : Ordinal.
  • 30. H. Jenis dan rancangan penelitian • Penelitian ini merupakan penelitian survey analitik yang dilakukan secara Cross Sectional (potong lintang), dimana penelitian ini mempelajari dinamika korelasi antara variabel dependen dan variabel independen.
  • 31. I. Sampel dan teknik pengambilan dan waktu pengumpulan data 1. Sampel Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah keluarga yang mempunyai anak usia dibawah tiga tahun (6 – 36 bulan) dan menetap minimal 3 bulan di wilayah kerja Puskesmas Babat Toman Kecamatan Babat Toman Kabupaten Musi Banyu Asin Provinsi Sumatera Selatan. Bila dalam satu keluarga terdapat lebih dari seorang anak Batita, maka yang dijadikan sampel adalah anak Batita yang usianya paling muda.
  • 32. Cara pengambilan besar sampel • Penarikan sample menggunakan cara Systematic Random Sampling. • Besar sampel Besar sampel ditentukan dengan menggunakan tekhnik Quota Random Sampling. • Waktu pengumpulan data pengumpulan data di lakukan selama 10 hari