[Ringkasan]
1. Dokumen membahas pencapaian tujuan pendidikan di Sumatera Selatan, termasuk indeks pembangunan manusia, partisipasi sekolah, dan angka melek huruf.
2. Indeks pendidikan merupakan kontributor terbesar untuk indeks pembangunan manusia di provinsi ini.
3. Meskipun mengalami peningkatan, partisipasi sekolah dan angka melek huruf masih lebih rendah di pedesaan dibanding perkotaan.
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
TREND PENDIDIKAN DI SUMATERA SELATAN
1. OLEH:
FAHARUDDIN, M.Si.
KASI STATISTIK KESEJAHTERAAN RAKYAT
BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN
2. Negara-negara PBB berkomitmen untuk Education
for All (EFA) di Dakkar (2000) berisikan enam
tujuan utama:
◦ Memperluas pendidikan untuk anak usia dini
◦ Menuntaskan wajib belajar untuk semua (2015)
◦ Mengembangkan proses pembelajaran/keahlian
untuk orang muda dan dewasa
◦ Meningkatnya 50% orang dewasa yang melek
huruf (2015), khususnya perempuan
◦ Menghapuskan kesenjangan gender
◦ Meningkatkan mutu pendidikan
2
3. Pertemuan Millennium menyepakati delapan
Millennium Development Goals (MDGs) atau
Tujuan Pembangunan Millenium (New York,
September 2000)
◦ Pertemuan ini dihadiri oleh 189 negara anggota
PBB, merupakan pertemuan terbesar yang pernah
dilakukan PBB
◦ Dua tujuan PUS diintegrasikan kedalam MDGs, yaitu:
Mencapai Pendidikan Dasar untuk Semua pada
tahun 2015
Kesetaraan Gender dalam pendidikan
3
4. Kesempatan memperoleh pendidikan masih
terbatas
Kualitas, relevansi, dan daya saing pendidikan
masih rendah
Profesionalisme guru masih rendah dan
distribusinya belum merata
Ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan
yang berkualitas masih terbatas
Manajemen dan tatakelola pendidikan belum
efektif
Pembiayaan pendidikan yang berkeadilan belum
terwujud
5. Tujuan 1. Menghapuskan Ekonomi
Kemiskinan & Kelaparan
Tujuan 2. Mencapai Pendapatan
pendidikan Dasar untuk
Semua
Tujuan 3. Memajukan Pendidikan
Kesetaraan Gender Lama Masa Pendidikan
dalam bidang Pendidikan Tingkat Buta Huruf
Tujuan 4. Mengurangi
Tingkat Kematian Anak
Tujuan 5. Meningkatnya
Kesehatan Ibu
Tujuan 6. Memerangi HIV Kesehatan
AIDS, Malaria & Penyakit Angka Harapan Hidup
Lainnya
Tujuan 7. Memastikan
Kelestarian Lingkungan
Tujuan 8.
Mengembangkan
Kemitraan Global untuk
Pembangunan
6. Komponen Pembentuk IPM
Indeks
Dimensi Indikator UNDP Indikator BPS
Dimensi
Umur panjang Angka harapan Angka harapan Indeks
dan sehat hidup pd saat hidup pd saat harapan
lahir (e0) lahir (e0) hidup
Indeks X1
Pengetahuan 1. Angka melek 1. Angka melek Indeks
huruf (AMH) huruf (AMH) pendidikan
IPM
2. GER 2. Rata-rata lama Indeks X2
sekolah (MYS)
Kehidupan Pendapatan per Pengeluaran per Indeks
yang layak kapita riil yang kapita riil yang pendapatan
disesuaikan disesuaikan Indeks X3
(PPP Rupiah): (PPP Rupiah):
PDB riil Data Susenas
6
7. IPM Sumsel tahun 2010 berada pada
peringkat ke-10 dari 33 provinsi dan berada
di atas angka nasional
IPM Sumsel sebesar 72,95, status menengah
atas
Kontributor terbesar dari IPM adalah indeks
pendidikan
Trend IPM meningkat dari waktu ke waktu
Komponen Pendidikan dalam IPM juga
meningkat dari waktu ke waktu
8. DKI Jakarta 77.60
Sulawesi Utara
Riau
DI Yogyakarta
Kalimantan Timur
Kepulauan Riau
Kalimantan Tengah
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Sumatera Selatan 72.95
Bengkulu
Kepulauan Bangka Belitung
Jambi
Jawa Tengah
Jawa Barat
Bali
Indonesia 72.27
Aceh
Sulawesi Selatan
Jawa Timur
Maluku
Lampung
Sulawesi Tengah
Banten
Gorontalo
Sulawesi Tenggara
Kalimantan Selatan
Sulawesi Barat
PapuaBarat
Kalimantan Barat
Maluku Utara
Nusa Tenggara Timur
Nusa Tenggara Barat
Papua 64.94
9. Angka Rata-rata
Angka Pengeluaran Indeks pembangunan manusia
Melek Lama
Harapan Per kapita
Huruf Sekolah Provinsi Sumatera Selatan Tahun
Hidup (e0) disesuaikan
(AMH) (MYS) 2010 sebesar 72,95
(tahun) (persen) (tahun) (Rp.000) mengisyaratkan pencapaian
69,60 97,36 7,82 629,38 pembangunan manusia berada
Indeks dalam status menengah atas
Indeks Daya
Harapan Indeks Pendidikan
Beli
Hidup
74,33 82,27 62,25
Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
72,95
Indeks pendidikan masih merupakan indeks tertinggi di antara
indeks yang lain. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi pendidikan
masih merupakan kontributor terbesar dalam pencapaian
pembangunan manusia di Sumatera Selatan
13. Kelompok
Umur Perkotaan Pedesaan Total
5-6 Tahun 101.747 201.634 303.381
7-12 Tahun 303.795 589.820 893.615
13-15 Tahun 155.262 276.171 431.433
16-18 Tahun 155.242 249.407 404.649
19-24 Tahun 323.929 526.432 850.361
Sumber: BPS, Sensus Penduduk 2010
14. Kelompok
Umur Laki-laki Perempuan Total
5-6 Tahun 155.998 147.383 303.381
7-12 Tahun 460.556 433.059 893.615
13-15 Tahun 220.790 210.643 431.433
16-18 Tahun 207.304 197.345 404.649
19-24 Tahun 429.977 420.384 850.361
Sumber: BPS, Sensus Penduduk 2010
15.
16. Angka Partisipasi Sekolah (APS): perbandingan
penduduk yang bersekolah usia tertentu (7-12,
13-15 atau 16-18) terhadap seluruh penduduk
usia tersebut
Angka Partisipasi Murni (APM): Perbandingan
penduduk yang bersekolah usia tertentu (7-12,
13-15 atau 16-18) pada jenjang yang sesuai (SD,
SLTP, SLTA) terhadap seluruh penduduk usia
tersebut
Angka Partisipasi Kasar (APK): Perbandingan
penduduk yang pada jenjang yang tertentu (SD,
SLTP, SLTA) terhadap seluruh penduduk usia
yang sesuai (7-12, 13-15 atau 16-18).
24. Partisipasi Sekolah cenderung meningkat periode
2006-2010, meskipun peningkatannya relatif
kecil
Partisipasi SD sudah cukup tinggi, tetapi
partisipasi jenjang yang lebih tinggi khususnya
SLTA masih rendah
Disparitas gender bukan menjadi
masalah, bahkan sebaliknya partisipasi
perempuan lebih tinggi dibandingkan laki-laki
Disparitas wilayah yang cukup jauh antara
perkotaan dan pedesaan khususnya SLTP dan
SLTA
25.
26. AMH memiliki trend yang meningkat, meskipun
peningkatannya relatif kecil. Artinya persentase
penduduk yang buta huruf semakin berkurang
Angka buta huruf tinggi pada kelompok usia
45+, sedangkan pada usia muda sudah sangat
kecil
Disparitas gender masih ditemukan pada
AMH, tetapi akibat tingginya disparitas gender
pada AMH usia 45+
Demikian juga, disparitas wilayah pada AMH
merupakan produk masa lalu (usia 45+)
32. Pendidikan yang ditamatkan juga memiliki tren
yang meningkat, meskipun kecil. Ini
ditunjukkan, semakin meningkatnya penduduk
yang berpendidikan PT dan menurunnya
penduduk yang berpendidikan SD
Disparitas gender masih nampak pada jenjang
<SD dan SLTA
Sedangkan disparitas wilayah masih terlihat
sangat menonjol antara perkotaan dan pedesaan
di mana penduduk desa mempunyai tingkat
pendidikan yang jauh lebih rendah
37. Penduduk miskin memiliki trend yang
menurun
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja cenderung
stabil
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
cenderung menurun
Pengangguran terdidik (SLTA dan PT) sangat
tinggi