SlideShare a Scribd company logo
Laboratorium Fisika Dasar
Jurusan Pendidikan Fisika
PETUNJUK PRAKTIKUM
PENGANTAR LISTRIK, MAGNET, DAN
OPTIKA
Oleh
Bambang Ruwanto, dkk
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2011
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL 1
DAFTAR ISI 2
PERCOBAAN 1 LENSA DAN CERMIN 3
PERCOBAAN 2 KISI DIFRAKSI 6
PERCOBAAN 3 KAPASITOR KEPING SEJAJAR 8
PERCOBAAN 4 HUKUM OHM 12
PERCOBAAN 5 KESETARAAN KALOR LISTRIK 15
PERCOBAAN 6 PERCOBAAN OERSTED 18
PERCOBAAN 1
LENSA DAN CERMIN
I. Tujuan Percobaan
Setelah melakukan percobaan ini mahasiswa diharapkan dapat
2
1. Menentukan jarak fokus lensa cembung dan lensa cekung
2. Menentukan jarak fokus cermin cekung dan cermin cembung
II. Alat dan Bahan
1. Sumber cahaya 5. Cermin cekung
2. Meja optik 6. Cermin cembung
3. Lensa cembung 7. Cermin datar
4. Lensa cekung 8. Layar
III. Dasar Teori
Lensa adalah benda bening yang dibatasi oleh dua permukaan dengan salah satu atau
kedua permukaan itu merupakan permukaan lengkung. Ada dua jenis lensa, yaitu lensa
cembung (positif) dan lensa cekung (negatif). Ciri lensa cembung adalah bagian tengahnya
lebih tebal dibandingkan dengan bagian pinggir. Untuk lensa cekung berlaku sebaliknya. Jarak
fokus lensa f dapat diperoleh dengan menggunakan persamaan
,
1
'
11
fss
=+ (1)
dengan s dan 's berturut-turut menunjukkan jarak benda dan jarak bayangan. Konversi
tanda untuk s dan 's adalah sebagai berikut.
a. Tempat sinar datang disebut bagian depan permukaan, dan tempat sinar bias
disebut bagian belakang permukaan.
b. Jarak benda diberi tanda positif jika benda berada di depan permukaan.
c. Jarak bayangan diberi tanda positif jika bayangan berada di belakang permukaan.
Cermin cekung adalah bagian dari bola cermin dengan bagian yang memantulkan
cahaya adalah cekung. Definisi sebaliknya berlaku untuk cermin cembung. Konversi tanda
untuk cermin adalah sebagai berikut. Jarak benda ( s ) dan jarak bayangan ( 's ) diberi tanda
positif jika benda dan bayangan berada di depan permukaan. Jarak fokus cermin dapat
dihitung dengan menggunakan Persamaan (1).
IV. Prinsip Percobaan
1. Menentukan Jarak Fokus Lensa Cembung
Dengan lensa yang disediakan buatlah bayangan nyata pada layar dari sebuah sumber cahaya.
Dengan mengukur jarak benda ( s ) dan jarak bayangan ( 's ), jarak fokus f dapat dihitung
3
dengan Persamaan (1). Ulangi percobaan ini beberapa kali dengan harga s yang berbeda-
beda.
2. Menentukan Jarak Titik Api Lensa Cekung
Agar diperoleh bayangan nyata yang dapat ditangkap layar, benda harus maya. Hal ini
dapat dilakukan dengan menggunakan lensa cembung. Buatlah bayangan nyata dari sebuah
sumber cahaya dengan menggunakan lensa cembung. Catatlah kedudukan bayangan nyata ini.
Selanjutnya letakkan lensa cekung di antara lensa cembung dan layar/bayangan nyata
(sekarang menjadi benda maya bagi lensa cekung).
Catatlah jarak layar dengan lenda cekung, hal ini sebagai jarak benda maya (benda
seakan-akan pada layar). Aturlah kedudukan layar (digeser) sedemikian sehingga pada layar
terjadi bayangan nyata. Catatlah kedudukan lensa cekung dan letak bayangan akhir pada layar
sebagai jarak bayangan. Berdasarkan Persamaan (1) dan mengetahui jarak benda (negatif)
serta jarak bayangan (positif) dapat ditentukan jarak focus lensa cekung.
3. Menentukan Jarak Fokus Cermin Cekung
Buatlah bayangan nyata pada layar dari sebuah sumber cahaya dengan menggunakan
cermin cekung. Dengan mengukur jarak benda ( s ) dan jarak bayangan ( 's ), jarak fokus f
dapat dihitung dengan Persamaan (1). Ulangi percobaan ini beberapa kali dengan harga s
yang berbeda-beda.
4. Menentukan Jarak Fokus Cermin Cembung
Cermin cembung akan menghasilkan bayangan maya dari sebuah benda nyata, agar
diperoleh bayangan nyata yang dapat ditangkap layar, benda harus maya. Hal ini dapat
dilakukan dengan menggunakan lensa cembung. Buatlah bayangan nyata dari sebuah sumber
cahaya dengan menggunakan lensa cembung. Catatlah kedudukan layar saat terjadi bayangan
nyata ini. Selanjutnya letakkan cermin cembung di antara lensa cembung dan layar. Aturlah
posisi cermin cembung sedemikian sehingga akan terjadi bayanngan nyata di tepi (pada
bingkai) lensa cembung (dapat juga digunakan layar tambahan). Catatlah jarak benda (jarak
antara kedudukan layar saat terjadi bayangan nyata mula-mula dengan cermin cembung) dan
jarak bayangan (jarak antara kedudukan cermin cembung dengan layar tambahan (tepi/bingkai
lensa cembung). Berdasarkan Persamaan (1) dan mengetahui jarak benda (negatif) serta jarak
bayangan (positif) dapat ditentukan jarak fokus cermin cembung.
V. Tugas
1. Tentukan jarak fokus lensa cembung
2. Tentukan jarak fokus lensa cekung
3. Tentukan jarak cermin cekung
4. Tentukan jarak fokus cermin cembung
4
5. Salah satu persyaratan yang harus dipenuhi dalam menggunakan Persamaan (1) adalah
sinar yang datang pada lensa atau cermin harus sinar paraksial. Apakah yang dimaksud
dengan sinar paraksial?
V. Daftar Pustaka
IGN. Made Berata. (1979). Petunjuk Praktikum Fisika Dasar. Yogyakarta: FKIE IKIP
YOGYAKARTA.
Soejoto dan Euis Sustini. (1993). Petunjuk Praktikum Fisika Dasar. Jakarta: Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi P2LPTK.
_____. (tt). Instruction Manual for Optical Bench Type OB-A. Shimdzu Rika Instruments Co.,
Ltd.
PERCOBAAN 2
KISI DIFRAKSI
I. Pendahuluan
5
Sebagai gelombang, cahaya dapat mengalami berbagai peristiwa gelombang, antara lain:
refraksi, refleksi, interferensi, difraksi, dan polarisasi. Pada kegiatan ini, kita akan mengamati
suatu fenomena difraksi cahaya.
Setelah melakukan percobaan ini, diharapkan dapat:
1. Menentukan panjang gelombang warna spektrum cahaya.
2. Menentukan frekuensi warna spektrum cahaya
II. Alat-alat dan Bahan
1. Kisi
2. Sumber cahaya polikromatis
3. Mistar
4. Layar panjang berskala
III. Dasar Teori
Jika suatu celah sempit diberi berkas sinar sejajar maka dibelakang celah tersebut akan terjadi
garis terang yang dibatasi oleh garis gelap. Demikian juga berkas cahaya yang dijatuhkan kisi
akan terjadi spektrum cahaya.
Dengan menggunakan persamaan
λθ nd =sin dan .,λfc =
dengan adalah d celah, θ merupakan sudut yang dibentuk oleh jarak layar-kisi dengan jarak
salah satu spektrum cahaya orde ke-n, λ merupakan panjang gelombang cahaya, f adalah
frekuensi gelombang cahaya, dan c merupakan cepat rambat cahaya.
IV. Prosedur Percobaan
arak kisi – layar lampu
Mata θ
1. Susunlah alat seperti pada gambar
2. Ukurlah jarak antara kisi dan layar dan catatlah hasilnya (L).
6
K
I
S
I
M
I
S
T
A
R
3. Amati spectrum cahaya lewat kisi dan catatlah jarak antara celah dan garis
spektrum warna merah sampai ungu (ingat, mejikuhibiniu) untuk orde ke-satu ( n = 1)
4. Catatlah harga tetapan kisi (d) yang Anda gunakan.
5. Ulangi langkah 3 dan 4 untuk harga d (tetapan kisi) yang lain
Catatan: Berdasarkan persamaan di atas dan skema gambar percobaan maka panjang
gelombang warna salah satu spektrum cahaya dapat ditentukan dengan persamaan
.
22
Lp
pd
n
+
=λ
V. Tabulasi Data
No. Orde
(n)
Tetapan kisi
(d)
Jarak
Kisi-layar
(L)
Jarak
Celah-spektrum
(p)
VI. Tugas
1. Tentukan panjang gelombang cahaya untuk tiap spektrum pada setiap orde
2. Tentukan pula frekuensi gelombang cahaya tersebut.
VII. Daftar Pustaka
Sutrisno. 1980. Seri Fisika Dasar 3. Bandung: Penerbit ITB
Robert Resnick dan David Halliday. 1984. Fisika 2 (terj. Pantur Silaban). Jakarta: Erlangga.
PERCOBAAN 3
KAPASITOR KEPING SEJAJAR
7
Tujuan Percobaan
1. Menentukan permitivitas listrik ruang hampa.
2. Menentukan permitivitas listrik bahan dielektrik.
3. Menentukan konstanta dielektrik bahan.
Alat dan Bahan
1. Plastik PVC 5. Voltmeter DC
2. Kaca 6. Capasitansimeter
3. Cardboard 7. Dudukan Plat Dielektrik
4. Karton 8. Kabel Penghubung
Landasan Teori
Gejala fisis yang dapat diamati pada kapasitor keping sejajar antara lain dapat
dikemukakan sebagai berikut:
1. Plat sejajar yang dihubungkan dengan beda potensial akan menghasilkan medan listrik.
2. Kapasitor plat sejajar menyimpan tenaga listrik dalam medan listrik diantara kedua plat.
3. Konstanta dielektrik k merupakan koefisien penguatan medan listrik yang terjadi pada plat
sebelum dan sesudah diberi bahan dielektrik.
Dua buah penghantar berbentuk plat dengan luasan A membawa muatan yang sama yakni
+q dan -q, maka diantara kedua plat tersebut muncul garis-garis gaya listrik yang disebut
dengan medan listrik. Untuk memberi muatan-muatan yang besarnya sama dengan jenis
muatan yang berlawanan tidak harus dilakukan dengan memuati penghantar-penghantar
tersebut secara terpisah tetapi cukup dihubungkan dengan dengan kutup positif dan kutup
negatif sumber tegangan dengan beda potensial V seperti ditunjukkan pada gambar di bawah
ini.
+q -q
E
V
Kapasitor plat sejajar dihubungkan dengan sumber tegangan DC
Hubungan antara muatan q dan beda potensial V memenuhi persamaan
q = CV (1)
dengan C menyatakan konstanta kesebandingan yang dikenal sebagai kapasitansi.
8
Potensial dan Medan Listrik Pada Kapasitor Plat Sejajar
Dua keping konduktor plat sejajar yang memiliki luas penampang A dan berjarak d, jika
dihubungkan dengan beda potensial V maka akan dihasilkan medan listrik E homogen. Arah
E dari keping bermuatan positif ke keping bermuatan negatif seperti ditunjukkan gambar di
bawah ini.
+ E -
+ -
+ -
+ d -
V
Plat sejajar dengan jarak d dipasang pada beda potensial V.
Hubungan antara beda potensial V dan kuat medan listrik E yang dihasilkan memenuhi
persamaan:
V = E d (2)
Garis-garis medan listrik yang menembus permukaan A secara tegak lurus disebut fluks listrik
Φ. Besar fluks listrik yang melalui permukaan tertutup berbanding lurus terhadap muatan
yang dilingkupi oleh permukaan tersebut, yang memenuhi:
Φ = E A cos θ = q/ε0 (3)
dengan θ menyatakan sudut antara medan listrik E dengan luas permukaan penghantar A.
Substitusi Persamaan (2) dan (3) ke Persamaan (1) akan menghasilkan Persamaan (4)
yang dapat dipergunakan untuk menentukan nilai C.
C
q
V
EA
Ed
A
do
o o
= = =
ε ε
(4)
Jika kapasitor plat sejajar disisipi dengan bahan dilektrik maka muatan yang tersimpan pada
kapasitor akan lebih besar dibandingkan dengan kapasitor yang yang berisi udara. Karena
terjadi penambahan q untuk beda potensial V yang sama, maka bertolak dari hubungan C =
q/V akan diperoleh bahwa kapasitas kapasitor akan semakin bertambah besar jika bahan
dielektrik ditempatkan di antara kedua plat. Besar kapasitansi C secara fisis memenuhi
hubungan:
C
k A
d
o
=
ε
(5)
Jika Persamaan (4.5) dibagi dengan Persamaan (4.4) maka akan diperoleh:
k
C
Co
= (6)
dengan k menyatakan konstata dilektrik bahan, merupakan perbandingan kapasitansi dilektrik
dengan kapasitansi ruang hampa. Konstanta dielektrik k juga dapat ditentukan dari
perbandingan antara permitivitas bahan dilektrik ε dengan permitivitas listrik ruang hampa εo :
9
k
o
=
ε
ε
(7)
Dalam tinjauan mikroskopis, penempatan bahan dielektrik dalam kapasitor keping sejajar
merupakan peristiwa pensejajaran medan listrik muatan-muatan positif dan negatif akan
terkutup, yang biasanya dikenal sebagai polarisasi listrik. Gejala yang terjadi adalah
penumpukan muatan positif pada keping yang satu dan penumpukan muatan negatif pada
keping yang lain.
Cara Percobaan
a. Skema Percobaan
plat sejajar
Bahan Dielektrik
Voltmeter DC Power Supply
Kapasitansimeter
Penenetuan Konstanta Dielektrik Kapasitor Plat Sejajar
b. Langkah-Langkah Percobaan
1. Hubungkan kabel kapasitansimeter pada voltmeter DC. Masukkan miniplug pada minijack
keluaran kapasitansimeter.
2. Hidupkan power supply, atur batas ukur voltmeter.
3. Ukur dan catat tegangan antar plat Vyang terukur pada voltmeter.
4. Ukur jarak antara kedua plat d.
5. Ukur luas penampang plat A.
6. Ukur besar kapasitansi C dengan membaca jarum penunjuk kapasitansimeter.
7. Catatlah hasil pengamatan pada tabel.
8. Dengan mengisi bahan dielektrik kaca, PVC, karton, dan papan; lakukan langkah 3 s.d. 7
secara cermat.
Tabel Hasil Percobaan
Tabel. Data Hasil Percobaan
10
Percobaan d (mm) C (udara)
(pF)
C (PVC)
(pF)
C (kertas)
(pF)
C (papan)
(pF)
1
2
3
4
5
Teknik Analisis Data
1. Gambarlah grafik hubungan antara C dengan (1/d) untuk masing-masing bahan dielektrik.
Kemudian tentukanlah nilai koedisian permitivitas bahan .
C
1/d
Dengan menghitung gradien garis tersebut maka dapat ditentukan nilai permitivitas listik
udara dan bahan dielektrik. Gradien m = )]./1(/[)( dCm ∆∆=
Selanjutnya dari Persamaan (4) C A
do o= ε
1
gradien m = εo A.
Dari Persamaan (5) C
k A
d
o
=
ε
diperoleh gradien m = kεo A.
2. Tentukamlah konstanta dielektrik bahan k. (Diperoleh dengan perbandingan antara
permitivitas listrik bahan dielektrik ε dan permitivitas listrik ruang hampa atau udara εo)
PERCOBAAN 4
HUKUM OHM
11
I. Tujuan Percobaan
Dalam kehidupan sehari-hari kita banyak berhubungan dengan listrik, mulai dari
penerangan hingga bekerja denagan komputer diperlukan adanya listrik. Disamping listrik
statis (elektrostatika) dan litrik dinamis (elektrodinamika), dikenal juga listrik arus searah
(DC) mapun listrik arus bolak-balik (AC). Dalam kegiatan ini kita akan berhubungan dengan
listrikmarus searah (DC).
Setelah akhir kegaitan ini diharapkan Anda dapat :
1. Memperagakan pengukuran tegangan listrik
2. Memperagakan pengukuran arus listrik
3. Mengiterpretasikan grafik tegangan dan arus
4. Menetukan besar hambatan suatu penghantar
II. Alat dan bahan
1. Soket panel 5. Amperemeter (A)
2. Panel Hukum Ohm 6. Potensiometer (Pot)
3. kabel penghubung 7. Sumber tegangan (E)
4. Voltmeter (V)
III. Dasar teori
Kuat arus listrik yang mengalir dalam suatu penghantar (hambatan) besarnya sebanding
dengan beda potensial (tegangan ) antara ujung-ujung penghantar tersebut. Pernyataan tersebut
dapat dituliskan .IV ≈ Jika kesebandingan tersebut dijadikan persamaan, dapat dinyatakan
sebagai
V
R
I
1
= atau ,IRV =
dengan I adalah kuat arus yang mengalir dalam penghantar, R tetapan yang disebut sebagai
hambatan, dan V adalah beda potensial pada ujung-ujung penghantar. Besar hambatan R
bergantung pada jenis penghantar, panjang penghantar, dan luas penampang penghantar.
IV. Cara Kerja
12
Skema rangkaian
V
X
Y
A panel hambatan
saklar E
Kuat Arus Tetap
1. Susunlah rangkaian percobaan seperti gambar di atas, bila sudah dianggap benar,
periksakan kepada pembimbing/asisten. Jangan dihubungkan dengan sumber bila belaum
diperiksa pembimbing/asisten
2. Aturlah saklar dalam posisi terhubung (ON)
3. Atur Potensio sedemikian sehingga Ampermeter menunjuk harga tertentu (I1),
catatlah penunjukkan ampermeter.
4. Aturlah kedudukan ujung X dan Y dari votmeter sehingga hambatannya berubah-
ubah. Catatlah penujukan Voltmeter setiap nilai R yang Anda pilih.
5. Ulangi langkah (2) sampai (4) dengan kuat arus yang berbeda
Hambatan Tetap
1. Susunlah rangkaian percobaan seperti gambar di atas, bila sudah dianggap benar,
periksakan kepada pembimbing/asisten. Jangan dihubungkan dengan sumber bila belum
diperiksa pembimbing/asisten
2. Aturlah saklar dalam posisi terhubung (ON)
3. Aturlah ujung volt meter pada hambatan dengan nilai tertentu (R1) dan catatlah.
4. Putarlah potensio sedemikian sehingga Ampermeter menunjuk harga tertentu (I1)
dan voltmeter menunjukan harga tertentu pula catatlah penunjukkan ampermeter dan
voltmeter
5. Ulangi langkah (2) sampai (4) dengan hambatan yang berbeda.
V. Tabulasi data
Kuat Arus Tetap
13
No.
I1 = A I2 = A I3 = A I4 = A I5 = A
R
(ohm)
V
(volt
R
(ohm)
V
(volt)
R
(ohm)
V
(volt)
R
(ohm)
V
(volt)
R
(ohm)
V
(volt)
1
2
3
4
5
Hambatan tetap
No.
R1 = ohm R2 = ohm R3 = ohm R4 = ohm R5 = ohm
I
(amp)
V
(volt)
I
(amp))
V
(volt)
I
(amp)
V
(volt)
I
(amp)
V
(volt)
I
(amp)
V
(volt)
1
2
3
4
5
VI. Tugas
1. Buatlah grafik hubungan antara kuat arus (sebagai absis) dan tegangan (sebagai
ordinat)dari data yang telah Anda peroleh.
2. Tentukan besarnya hambatan berdasarkan grafik yang telah Anda buat.
3. Tentukan nilai hambatan berdasarkan hukum Ohm.
4. Bandingkan nilai hambatan hasil perhitungan dari grafik, berdasarkan hukum Ohm dan
pengukuran langsung. Lakukan pembahasan dan ambilah kesimpulannya.
Daftar pustaka
Johanes. (1978). Listrik dan Magnet. Jakarta: PN Balai Pustaka
Halliday & Resnick (terj. oleh P. Silaban & E. Sucipto). (1984). Fisika Jilid II. Erlangga:
Jakarta
Depdikbud. (1977). Energi Gelombang dan Medan 2. Jakarta: Balai Pustaka.
PERCOBAAN 5
KESETARAAN KALOR LISTRIK
14
I. Tujuan Percobaan
Di alam ini terdapat banyak jenis energi, antara lain : energi kimia, energi listrik.,
energi panas/kalor, energi potensial gravitasi, energi kinetik, dan lain-lain. Hukum kekekalan
energi menyatakan bahwa energi tidak dapat dimusnahkan ataupun dibuat melainkan hanya
diubah/konversi darti satu jenis/bentuk energi ke jenis bentuk energi yang lain. Pada kegiatan
ini konversi dari energi listrik menjadi energi panas/kalor dengan menggunakan kalorimeter.
Dalam peristiwa tersebut dapat ditentukan nilai/angka kesetaraan antara energi listrik dengan
energi panas/kalor.
Setelah melakukan percobaan, mahasiswa diharapkan mampu :
1. Menentukan besarnya energi listrik yang dilepas dalam kalorimeter.
2. Menentukan besarnya energi panas/kalor yang diterima kalorimeter.
3. Menentukan nilai kesetaraan kalor – listrik.
II. Alat – alat dan Bahan
1. Kalorimeter listrik 6. Stopwatch
2. Catu daya listrik DC. 7. Kabel penghubung
3. Ampermeter 8. Termometer
4. Voltmeter 9. Hambatan geser
5. Saklar
III. Dasar teori
Pada percobaan ini kita berhubungan dengan dua bentuk energi yakni energi kalor dan listrik.
Energi listrik yang dihasilkan oleh suatu catu daya pada suatu resistor dinyatakan dengan
persamaan
ViTW = ,
dengan V adalah tegangan listrik, i arus listrik, T waktu (lama aliran arus listrik), dan W energi
listrik.
Jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikan suhu zat dinyatakan dengan persamaan :
),( attmcQ −=
dengan Q adalah jumlah kalor yang diperlukan, m massa zat, c kalor jenis zat, t adalah suhu
awal, dan ta suhu akhir.
Dalam percobaan ini energi listrik yang dilepaskan akan diterima oleh air dan
kalorimeter. Berdasarkan azas Blak bahwa panas/kalor yang dilepas sama dengan panas/kalor
yang diterima, maka energi listrik yang dilepas akan diterima oleh air dalam kalorimeter dan
kalorimeter (termasuk pengaduk) itu sendiri, sehingga akan terjadi perubahan panas pada air
dan kalorimeter.
Adapun besarnya nilai kesetaraaan kalor listrik dapat dinyatakan dengan persamaan
.
))(( ttcmcm
ViT
aaakk −+
=γ
15
Catu
daya
Kalorimeter
dalam hal ini :
V : Tegangan listrik (volt)
i : Arus listrik (Ampere)
T : Waktu/ lama aliran listrik (sekon)
mk : massa kalorimeter kosong dan pengaduk (gram)
ck : kalor jenis kalorimeter (kal/gro
C)
ma : massa air dalam kalorimeter (gram)
ca : kalor jenis air (kal/gro
C)
t : suhu mula-mula zat (o
C)
ta : suhu akhir zat (o
C)
IV. Prosedur percobaan
Gambar alat
termometer
pengaduk
Saklar
A
V
Hambatan geser
1. Pasanglah rangkaian listriknya seperti gambar di atas dan beritahukan
kepada pembimbing/asisten lebih dulu untuk diperiksa sebelum rangkaian dihubungkan
dengan sumber tegangan.
2. Setelah diperiksa, dihubungkan dengan sumber, tutuplah pemutus arus
(saklar) dan aturlah hambatan gesermnya sehingga arusnya kira-kira 2 Ampere
3. Timbanglah kalorimeter kosong (bejana dalam) dan pengaduk. Catatlah
massa kalorimeter kosong
4. Isilah kalorimeter dengan air secukupnya (kumparan tercelup) dan
timbanglah kembali sehingga massa airnya diketahui. Catat massa air dalam kalorimeter.
16
5. Pasanglah kalorimeter yang sudah berisi air. Ukur suhu air dan kalorimeter
dan catatlah hasil pengukuran Anda.
6. Tutuplah saklar pemutus arus bersamaan dengan menghidupkan stopwatch.
Catatlah penujukkan tegangan dan arus setiap 2 menit dan aduklah terus air dalam
kalorimeter dengan pengaduk.
7. Setelah temperatur naik sekitar 10o
C, hentitan aliran listrik. Catatlah suhu
akhir, lama pengaliran listrik.
8. Ulangi langkah 4 sampai 7 dengan massa air yang berbeda.
V. Tabulasi Data
Percobaan ke :
No. V
(volt)
I
(amp.)
T
(sekon)
mk
(gram)
ma
(gram)
t
(o
C)
ta
(o
C)
1
2
3
4
5
VI. Tugas
1. Tentukan nilai/angka kesetaraan kalor listrik
2. Lakukan pembahasan atas hasil percobaan Anda kemudian tariklah
kesimpulannya.
VII. Daftar Pustaka
Sears, F.W. (1984). Mekanika, Panas, dan Bunyi. Jakarta: Erlangga.
Soetrisno. (1994). Seri Fisika Dasar : Listrik dan Magnet. Bandung: Penerbit ITB.
Sears, F.W. (1985). Listrik-Magnet. Jakarta: Erlangga.
PERCOBAAN 6
PERCOBAAN OERSTED
I. Tujuan Percobaan
1. Menyelidiki adanya medan magnet di sekitar kawat yang dialiri arus listrik.
17
2. Menentukan induksi magnetik di sekitar kawat berarus listrik.
II. Dasar Teori
Jika muatan listrik mengalir melalui kawat penghantar, akan timbul pengaruh megnetik
di sekitar kawat penghantar tersebut. Pengaruh magnetik ini mampu menarik bahan magnetik
yang lain. Jika serbuk besi disebarkan di sekitar kawat berarus listrik, serbuk besi itu akan
membentuk pola lingkaran yang teratur.
Hans Christian Oerstead mengadakan penelitian tentang pengaruh medan magnet di
sekitar kawat berarus listrik. Kawat berarus listrik menyebabkan jarum kompas bergerak. Jadi,
di sekitar kawat berarus listrik terdapat garis gaya magnet.
III. Alat dan Bahan
1. Sumber tegangan arus searah
2. Kabel penghubung
3. Saklar
4. Kompas
5. Amperemeter
IV. Prinsip Kerja
Susunan Rangkaian Percobaan
A B
catu daya
ammeter
saklar
Catatan: saklar dalam posisi terbuka, atur rangkaian sehingga posisi jarum kompas sejajar
penghantar.
a. Atur catu daya pada tegangan 3 volt DC
b. Tutup saklar dan amati penyimpangan jarum kompas
c. Buka saklar
d. Ubah besarnya arus dengan mengatur tegangan pada 6 V, 9 V, dan
12 V
18
e. Tukarkan arah polaritas dengan menukar masukan catu daya pada A
dan B
V. Data Percobaan
No. Tegangan
(V)
Positif Negatif Arah
Penyimpangan
Besar
Simpangan (θ)
Kuat Arus (A)
Kiri Kanan
1 3 A B
2 6 A B
3 9 B A
4 12 B A
VI. Tugas
1. Buatlah grafik hubungan antara kuat arus (I) dan besar simpangan (θ) yang
terjadi.
2. Berdasarkan percobaan, hitunglah besar induksi magnetik B.
VIII. Daftar Pustaka
Alonso and Finn. 1992. Dasar-dasar Fisika untuk Universitas (Medan dan Gelombang).
Jakarta; Erlangga.
Bambang Purwadi, dkk. 1996. Panduan Praktikum Fisika Dasar. Yogyakarta: FMIPA UGM.
Sutrisno. 1994. Fisika Dasar (Gelombang dan Optik). Bandung: Penerbit ITB.
19

More Related Content

What's hot

Rpp 3.16 jun
Rpp 3.16 junRpp 3.16 jun
Rpp 3.16 jun
Jun Hidayat
 
LKS Fisika : Praktikum Lensa Cembung
LKS Fisika : Praktikum Lensa CembungLKS Fisika : Praktikum Lensa Cembung
LKS Fisika : Praktikum Lensa Cembung
Amphie Yuurisman
 
Laporan lengkap praktikum f okus lensa konvergen
Laporan lengkap praktikum f okus lensa konvergenLaporan lengkap praktikum f okus lensa konvergen
Laporan lengkap praktikum f okus lensa konvergenSylvester Saragih
 
Bab i. sifat sifat cahaya
Bab i. sifat sifat cahayaBab i. sifat sifat cahaya
Bab i. sifat sifat cahayaLita Rahmasari
 
materi optika geometri fisika sma
materi optika geometri fisika smamateri optika geometri fisika sma
materi optika geometri fisika sma
Ajeng Rizki Rahmawati
 
Laporan Prisma (O2)
Laporan Prisma (O2)Laporan Prisma (O2)
Laporan Prisma (O2)
GGM Spektafest
 
Rpp 3.16 (optik)
Rpp 3.16 (optik)Rpp 3.16 (optik)
Rpp 3.16 (optik)
junhidayat1
 
Sifat lensa
Sifat lensaSifat lensa
Sifat lensa
Widya arsy
 
Fisika Kelas xi Bab10 Optika Geometrik
Fisika Kelas xi Bab10 Optika GeometrikFisika Kelas xi Bab10 Optika Geometrik
Fisika Kelas xi Bab10 Optika Geometrik
Amphie Yuurisman
 
Laporan sifat lensa dan cacat bayangan
Laporan sifat lensa dan cacat bayanganLaporan sifat lensa dan cacat bayangan
Laporan sifat lensa dan cacat bayangan
dedeknurhuda
 
Format laporan
Format laporanFormat laporan
Format laporan
rhyshe
 
Bab 5 optik
Bab 5   optikBab 5   optik
Bab 5 optik
eli priyatna laidan
 
Rumus optika geometri
Rumus optika geometriRumus optika geometri
Rumus optika geometriFitri Immawati
 
Refraksi Oleh Permukaan Lengkung dan Lensa
Refraksi  Oleh Permukaan Lengkung dan LensaRefraksi  Oleh Permukaan Lengkung dan Lensa
Refraksi Oleh Permukaan Lengkung dan Lensa
Puspawijaya Putra
 
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Sifat Lensa dan Cacat Bayangan
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Sifat Lensa dan Cacat BayanganLaporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Sifat Lensa dan Cacat Bayangan
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Sifat Lensa dan Cacat Bayangan
Lydia Nurkumalawati
 
Optika geometri
Optika geometriOptika geometri
Optika geometriauliarika
 
Pemantulan cahaya
Pemantulan cahayaPemantulan cahaya
Pemantulan cahayaDewi Fitri
 
Modul kelas x unit 6 optika geometri
Modul kelas x unit  6 optika geometriModul kelas x unit  6 optika geometri
Modul kelas x unit 6 optika geometriEko Supriyadi
 

What's hot (19)

Rpp 3.16 jun
Rpp 3.16 junRpp 3.16 jun
Rpp 3.16 jun
 
LKS Fisika : Praktikum Lensa Cembung
LKS Fisika : Praktikum Lensa CembungLKS Fisika : Praktikum Lensa Cembung
LKS Fisika : Praktikum Lensa Cembung
 
Laporan lengkap praktikum f okus lensa konvergen
Laporan lengkap praktikum f okus lensa konvergenLaporan lengkap praktikum f okus lensa konvergen
Laporan lengkap praktikum f okus lensa konvergen
 
Bab i. sifat sifat cahaya
Bab i. sifat sifat cahayaBab i. sifat sifat cahaya
Bab i. sifat sifat cahaya
 
materi optika geometri fisika sma
materi optika geometri fisika smamateri optika geometri fisika sma
materi optika geometri fisika sma
 
Laporan Prisma (O2)
Laporan Prisma (O2)Laporan Prisma (O2)
Laporan Prisma (O2)
 
Rpp 3.16 (optik)
Rpp 3.16 (optik)Rpp 3.16 (optik)
Rpp 3.16 (optik)
 
Sifat lensa
Sifat lensaSifat lensa
Sifat lensa
 
Fisika Kelas xi Bab10 Optika Geometrik
Fisika Kelas xi Bab10 Optika GeometrikFisika Kelas xi Bab10 Optika Geometrik
Fisika Kelas xi Bab10 Optika Geometrik
 
Laporan sifat lensa dan cacat bayangan
Laporan sifat lensa dan cacat bayanganLaporan sifat lensa dan cacat bayangan
Laporan sifat lensa dan cacat bayangan
 
Format laporan
Format laporanFormat laporan
Format laporan
 
O5
O5O5
O5
 
Bab 5 optik
Bab 5   optikBab 5   optik
Bab 5 optik
 
Rumus optika geometri
Rumus optika geometriRumus optika geometri
Rumus optika geometri
 
Refraksi Oleh Permukaan Lengkung dan Lensa
Refraksi  Oleh Permukaan Lengkung dan LensaRefraksi  Oleh Permukaan Lengkung dan Lensa
Refraksi Oleh Permukaan Lengkung dan Lensa
 
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Sifat Lensa dan Cacat Bayangan
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Sifat Lensa dan Cacat BayanganLaporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Sifat Lensa dan Cacat Bayangan
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Sifat Lensa dan Cacat Bayangan
 
Optika geometri
Optika geometriOptika geometri
Optika geometri
 
Pemantulan cahaya
Pemantulan cahayaPemantulan cahaya
Pemantulan cahaya
 
Modul kelas x unit 6 optika geometri
Modul kelas x unit  6 optika geometriModul kelas x unit  6 optika geometri
Modul kelas x unit 6 optika geometri
 

Viewers also liked

American home front
American home front American home front
American home front mattglover0
 
Pim1221 6 menangkap ikan dengan jaring insang
Pim1221 6 menangkap ikan dengan jaring insangPim1221 6 menangkap ikan dengan jaring insang
Pim1221 6 menangkap ikan dengan jaring insang
PT. SASA
 
Dewata for 5 days
Dewata for 5 daysDewata for 5 days
Dewata for 5 daysPT. SASA
 
People of WWII
People of WWIIPeople of WWII
People of WWIImattglover0
 
Project 1.5 media program
Project 1.5 media program  Project 1.5 media program
Project 1.5 media program
mattglover0
 
Bab 2 tingkatan manajemen dan peranannya
Bab 2 tingkatan manajemen dan peranannyaBab 2 tingkatan manajemen dan peranannya
Bab 2 tingkatan manajemen dan peranannya
PT. SASA
 
Kimia titik-didih
Kimia titik-didihKimia titik-didih
Kimia titik-didih
PT. SASA
 
Klasifikasi alat-tangkap
Klasifikasi alat-tangkapKlasifikasi alat-tangkap
Klasifikasi alat-tangkap
PT. SASA
 
PP Filal Rama (pemantulan pada cermin datar dan cermin lengkung)
PP Filal Rama (pemantulan pada cermin datar dan cermin lengkung)PP Filal Rama (pemantulan pada cermin datar dan cermin lengkung)
PP Filal Rama (pemantulan pada cermin datar dan cermin lengkung)RahmaatwinZ17
 
Material magnetik, dielektrik dan optik dwi astuti dian kurniasari & faturrahman
Material magnetik, dielektrik dan optik dwi astuti dian kurniasari & faturrahmanMaterial magnetik, dielektrik dan optik dwi astuti dian kurniasari & faturrahman
Material magnetik, dielektrik dan optik dwi astuti dian kurniasari & faturrahman
IPA 2014
 
Laporan larutan penyangga
Laporan larutan penyanggaLaporan larutan penyangga
Laporan larutan penyangga
PT. SASA
 
How to Make Awesome SlideShares: Tips & Tricks
How to Make Awesome SlideShares: Tips & TricksHow to Make Awesome SlideShares: Tips & Tricks
How to Make Awesome SlideShares: Tips & Tricks
SlideShare
 
Getting Started With SlideShare
Getting Started With SlideShareGetting Started With SlideShare
Getting Started With SlideShare
SlideShare
 

Viewers also liked (13)

American home front
American home front American home front
American home front
 
Pim1221 6 menangkap ikan dengan jaring insang
Pim1221 6 menangkap ikan dengan jaring insangPim1221 6 menangkap ikan dengan jaring insang
Pim1221 6 menangkap ikan dengan jaring insang
 
Dewata for 5 days
Dewata for 5 daysDewata for 5 days
Dewata for 5 days
 
People of WWII
People of WWIIPeople of WWII
People of WWII
 
Project 1.5 media program
Project 1.5 media program  Project 1.5 media program
Project 1.5 media program
 
Bab 2 tingkatan manajemen dan peranannya
Bab 2 tingkatan manajemen dan peranannyaBab 2 tingkatan manajemen dan peranannya
Bab 2 tingkatan manajemen dan peranannya
 
Kimia titik-didih
Kimia titik-didihKimia titik-didih
Kimia titik-didih
 
Klasifikasi alat-tangkap
Klasifikasi alat-tangkapKlasifikasi alat-tangkap
Klasifikasi alat-tangkap
 
PP Filal Rama (pemantulan pada cermin datar dan cermin lengkung)
PP Filal Rama (pemantulan pada cermin datar dan cermin lengkung)PP Filal Rama (pemantulan pada cermin datar dan cermin lengkung)
PP Filal Rama (pemantulan pada cermin datar dan cermin lengkung)
 
Material magnetik, dielektrik dan optik dwi astuti dian kurniasari & faturrahman
Material magnetik, dielektrik dan optik dwi astuti dian kurniasari & faturrahmanMaterial magnetik, dielektrik dan optik dwi astuti dian kurniasari & faturrahman
Material magnetik, dielektrik dan optik dwi astuti dian kurniasari & faturrahman
 
Laporan larutan penyangga
Laporan larutan penyanggaLaporan larutan penyangga
Laporan larutan penyangga
 
How to Make Awesome SlideShares: Tips & Tricks
How to Make Awesome SlideShares: Tips & TricksHow to Make Awesome SlideShares: Tips & Tricks
How to Make Awesome SlideShares: Tips & Tricks
 
Getting Started With SlideShare
Getting Started With SlideShareGetting Started With SlideShare
Getting Started With SlideShare
 

Similar to Prakt.peng .listrik magnet-dan-optik

LAPRAK PEMBIASAN CALVIN IRAWAN - Copy.docx
LAPRAK PEMBIASAN CALVIN IRAWAN - Copy.docxLAPRAK PEMBIASAN CALVIN IRAWAN - Copy.docx
LAPRAK PEMBIASAN CALVIN IRAWAN - Copy.docx
calvinirawan1
 
LKPD_Optik_Haida_Aritonang.pdf
LKPD_Optik_Haida_Aritonang.pdfLKPD_Optik_Haida_Aritonang.pdf
LKPD_Optik_Haida_Aritonang.pdf
Daud Ronal Huatagaol
 
Optika Geometri
Optika GeometriOptika Geometri
Optika Geometri
khairunnisak880
 
Fisika praktikum plan paralel
Fisika praktikum plan paralelFisika praktikum plan paralel
Fisika praktikum plan paralel
Ridho Pasopati
 
Bahan ajar fisika alat optik revisi
Bahan ajar fisika alat optik revisiBahan ajar fisika alat optik revisi
Bahan ajar fisika alat optik revisi
eli priyatna laidan
 
Kisi difraksi
Kisi difraksiKisi difraksi
Kisi difraksi
Aris Widodo
 
Lkpd pemantulan
Lkpd pemantulanLkpd pemantulan
Lkpd pemantulan
nooraisy22
 
12 gelombang-2
12 gelombang-212 gelombang-2
12 gelombang-2
KranA Paga
 
lensa cembung dan cekung
lensa cembung dan cekunglensa cembung dan cekung
lensa cembung dan cekung
PT. SASA
 
FISIKA - PEMANTULAN CAHAYA
FISIKA - PEMANTULAN CAHAYAFISIKA - PEMANTULAN CAHAYA
FISIKA - PEMANTULAN CAHAYA
PRAMITHA GALUH
 
Refraksi pada permukaan bola
Refraksi pada permukaan bolaRefraksi pada permukaan bola
Refraksi pada permukaan bolaKira R. Yamato
 
MateriKuliahFisika2ke10tgl25April2024 (2).docx
MateriKuliahFisika2ke10tgl25April2024 (2).docxMateriKuliahFisika2ke10tgl25April2024 (2).docx
MateriKuliahFisika2ke10tgl25April2024 (2).docx
alphonsee579
 
Rpp sk 15 optika ok
Rpp sk 15 optika okRpp sk 15 optika ok
Rpp sk 15 optika ok
Budi Santoso
 
PPT 1.pdf
PPT 1.pdfPPT 1.pdf
PPT 1.pdf
HadisMariyo
 
Cahaya.ppt
Cahaya.pptCahaya.ppt
Cahaya.ppt
ErvinaSimaremare1
 
Cahaya.ppt
Cahaya.pptCahaya.ppt
Cahaya.ppt
ErvinaSimaremare1
 
Teropong edit
Teropong editTeropong edit
Teropong edit
Marsella Wijaya
 
KEGIATAN PRAKTIKUM II LENSA CEMBUNG.pptx
KEGIATAN PRAKTIKUM II LENSA CEMBUNG.pptxKEGIATAN PRAKTIKUM II LENSA CEMBUNG.pptx
KEGIATAN PRAKTIKUM II LENSA CEMBUNG.pptx
hanik44
 
Laporan koreksi ke-2
Laporan koreksi ke-2Laporan koreksi ke-2
Laporan koreksi ke-2
Sutrisno Lazyboy
 

Similar to Prakt.peng .listrik magnet-dan-optik (20)

LAPRAK PEMBIASAN CALVIN IRAWAN - Copy.docx
LAPRAK PEMBIASAN CALVIN IRAWAN - Copy.docxLAPRAK PEMBIASAN CALVIN IRAWAN - Copy.docx
LAPRAK PEMBIASAN CALVIN IRAWAN - Copy.docx
 
LKPD_Optik_Haida_Aritonang.pdf
LKPD_Optik_Haida_Aritonang.pdfLKPD_Optik_Haida_Aritonang.pdf
LKPD_Optik_Haida_Aritonang.pdf
 
Optika Geometri
Optika GeometriOptika Geometri
Optika Geometri
 
Fisika praktikum plan paralel
Fisika praktikum plan paralelFisika praktikum plan paralel
Fisika praktikum plan paralel
 
Bahan ajar fisika alat optik revisi
Bahan ajar fisika alat optik revisiBahan ajar fisika alat optik revisi
Bahan ajar fisika alat optik revisi
 
Kisi difraksi
Kisi difraksiKisi difraksi
Kisi difraksi
 
Lkpd pemantulan
Lkpd pemantulanLkpd pemantulan
Lkpd pemantulan
 
12 gelombang-2
12 gelombang-212 gelombang-2
12 gelombang-2
 
lensa cembung dan cekung
lensa cembung dan cekunglensa cembung dan cekung
lensa cembung dan cekung
 
FISIKA - PEMANTULAN CAHAYA
FISIKA - PEMANTULAN CAHAYAFISIKA - PEMANTULAN CAHAYA
FISIKA - PEMANTULAN CAHAYA
 
Refraksi pada permukaan bola
Refraksi pada permukaan bolaRefraksi pada permukaan bola
Refraksi pada permukaan bola
 
MateriKuliahFisika2ke10tgl25April2024 (2).docx
MateriKuliahFisika2ke10tgl25April2024 (2).docxMateriKuliahFisika2ke10tgl25April2024 (2).docx
MateriKuliahFisika2ke10tgl25April2024 (2).docx
 
Rpp sk 15 optika ok
Rpp sk 15 optika okRpp sk 15 optika ok
Rpp sk 15 optika ok
 
PPT 1.pdf
PPT 1.pdfPPT 1.pdf
PPT 1.pdf
 
Cahaya.ppt
Cahaya.pptCahaya.ppt
Cahaya.ppt
 
Cahaya.ppt
Cahaya.pptCahaya.ppt
Cahaya.ppt
 
Laporan lkm-go-07
Laporan lkm-go-07Laporan lkm-go-07
Laporan lkm-go-07
 
Teropong edit
Teropong editTeropong edit
Teropong edit
 
KEGIATAN PRAKTIKUM II LENSA CEMBUNG.pptx
KEGIATAN PRAKTIKUM II LENSA CEMBUNG.pptxKEGIATAN PRAKTIKUM II LENSA CEMBUNG.pptx
KEGIATAN PRAKTIKUM II LENSA CEMBUNG.pptx
 
Laporan koreksi ke-2
Laporan koreksi ke-2Laporan koreksi ke-2
Laporan koreksi ke-2
 

More from PT. SASA

Sungai
SungaiSungai
Sungai
PT. SASA
 
Laporan praktikum ekologi perairan
Laporan praktikum ekologi perairanLaporan praktikum ekologi perairan
Laporan praktikum ekologi perairan
PT. SASA
 
Laporan estimasi populasi gastropoda dan makrobentos
Laporan estimasi populasi gastropoda dan makrobentosLaporan estimasi populasi gastropoda dan makrobentos
Laporan estimasi populasi gastropoda dan makrobentos
PT. SASA
 
Hasil pengamatan ekoper 3 word
Hasil pengamatan ekoper 3 wordHasil pengamatan ekoper 3 word
Hasil pengamatan ekoper 3 word
PT. SASA
 
Estimasi
EstimasiEstimasi
Estimasi
PT. SASA
 
Ekosistem sungai 2
Ekosistem sungai 2Ekosistem sungai 2
Ekosistem sungai 2
PT. SASA
 
Ekosistem sungai
Ekosistem sungaiEkosistem sungai
Ekosistem sungai
PT. SASA
 
Ekosistem danau 1
Ekosistem danau 1Ekosistem danau 1
Ekosistem danau 1
PT. SASA
 
Praktikum ekosistem perairan mengalir di sungai pasauran banten
Praktikum ekosistem perairan mengalir di sungai pasauran bantenPraktikum ekosistem perairan mengalir di sungai pasauran banten
Praktikum ekosistem perairan mengalir di sungai pasauran banten
PT. SASA
 
Pendahuluan ekologi perairan
Pendahuluan ekologi perairanPendahuluan ekologi perairan
Pendahuluan ekologi perairan
PT. SASA
 
Laporan praktikum ekologi perairan
Laporan praktikum ekologi perairanLaporan praktikum ekologi perairan
Laporan praktikum ekologi perairan
PT. SASA
 
Laporan praktikum ekologi perairan kondisi fisikokimia ekosistem sungai
Laporan praktikum ekologi perairan kondisi fisikokimia ekosistem sungaiLaporan praktikum ekologi perairan kondisi fisikokimia ekosistem sungai
Laporan praktikum ekologi perairan kondisi fisikokimia ekosistem sungai
PT. SASA
 
Laporan ekologi perairan acara estimasi populasi gastropoda
Laporan ekologi perairan acara estimasi populasi gastropodaLaporan ekologi perairan acara estimasi populasi gastropoda
Laporan ekologi perairan acara estimasi populasi gastropoda
PT. SASA
 
Jurnal ekologi perairan
Jurnal ekologi perairanJurnal ekologi perairan
Jurnal ekologi perairan
PT. SASA
 
Estimasi populasi gastropoda 1
Estimasi populasi gastropoda 1Estimasi populasi gastropoda 1
Estimasi populasi gastropoda 1
PT. SASA
 
Ekosistem sungai 1
Ekosistem sungai 1Ekosistem sungai 1
Ekosistem sungai 1
PT. SASA
 
keanekaragaman dan kelimpahan makrobentos
keanekaragaman dan kelimpahan makrobentoskeanekaragaman dan kelimpahan makrobentos
keanekaragaman dan kelimpahan makrobentos
PT. SASA
 
studi makrobentos
studi makrobentosstudi makrobentos
studi makrobentos
PT. SASA
 
kualitas perairan sungai kapuas kota sintang
kualitas perairan sungai kapuas kota sintangkualitas perairan sungai kapuas kota sintang
kualitas perairan sungai kapuas kota sintang
PT. SASA
 
estimasi populasi gastropoda di tambakbayan yogyakarta
estimasi populasi gastropoda di tambakbayan yogyakartaestimasi populasi gastropoda di tambakbayan yogyakarta
estimasi populasi gastropoda di tambakbayan yogyakarta
PT. SASA
 

More from PT. SASA (20)

Sungai
SungaiSungai
Sungai
 
Laporan praktikum ekologi perairan
Laporan praktikum ekologi perairanLaporan praktikum ekologi perairan
Laporan praktikum ekologi perairan
 
Laporan estimasi populasi gastropoda dan makrobentos
Laporan estimasi populasi gastropoda dan makrobentosLaporan estimasi populasi gastropoda dan makrobentos
Laporan estimasi populasi gastropoda dan makrobentos
 
Hasil pengamatan ekoper 3 word
Hasil pengamatan ekoper 3 wordHasil pengamatan ekoper 3 word
Hasil pengamatan ekoper 3 word
 
Estimasi
EstimasiEstimasi
Estimasi
 
Ekosistem sungai 2
Ekosistem sungai 2Ekosistem sungai 2
Ekosistem sungai 2
 
Ekosistem sungai
Ekosistem sungaiEkosistem sungai
Ekosistem sungai
 
Ekosistem danau 1
Ekosistem danau 1Ekosistem danau 1
Ekosistem danau 1
 
Praktikum ekosistem perairan mengalir di sungai pasauran banten
Praktikum ekosistem perairan mengalir di sungai pasauran bantenPraktikum ekosistem perairan mengalir di sungai pasauran banten
Praktikum ekosistem perairan mengalir di sungai pasauran banten
 
Pendahuluan ekologi perairan
Pendahuluan ekologi perairanPendahuluan ekologi perairan
Pendahuluan ekologi perairan
 
Laporan praktikum ekologi perairan
Laporan praktikum ekologi perairanLaporan praktikum ekologi perairan
Laporan praktikum ekologi perairan
 
Laporan praktikum ekologi perairan kondisi fisikokimia ekosistem sungai
Laporan praktikum ekologi perairan kondisi fisikokimia ekosistem sungaiLaporan praktikum ekologi perairan kondisi fisikokimia ekosistem sungai
Laporan praktikum ekologi perairan kondisi fisikokimia ekosistem sungai
 
Laporan ekologi perairan acara estimasi populasi gastropoda
Laporan ekologi perairan acara estimasi populasi gastropodaLaporan ekologi perairan acara estimasi populasi gastropoda
Laporan ekologi perairan acara estimasi populasi gastropoda
 
Jurnal ekologi perairan
Jurnal ekologi perairanJurnal ekologi perairan
Jurnal ekologi perairan
 
Estimasi populasi gastropoda 1
Estimasi populasi gastropoda 1Estimasi populasi gastropoda 1
Estimasi populasi gastropoda 1
 
Ekosistem sungai 1
Ekosistem sungai 1Ekosistem sungai 1
Ekosistem sungai 1
 
keanekaragaman dan kelimpahan makrobentos
keanekaragaman dan kelimpahan makrobentoskeanekaragaman dan kelimpahan makrobentos
keanekaragaman dan kelimpahan makrobentos
 
studi makrobentos
studi makrobentosstudi makrobentos
studi makrobentos
 
kualitas perairan sungai kapuas kota sintang
kualitas perairan sungai kapuas kota sintangkualitas perairan sungai kapuas kota sintang
kualitas perairan sungai kapuas kota sintang
 
estimasi populasi gastropoda di tambakbayan yogyakarta
estimasi populasi gastropoda di tambakbayan yogyakartaestimasi populasi gastropoda di tambakbayan yogyakarta
estimasi populasi gastropoda di tambakbayan yogyakarta
 

Recently uploaded

ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
sabir51
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
NiaTazmia2
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
fadlurrahman260903
 
POKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptx
POKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptxPOKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptx
POKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptx
KotogadangKependuduk
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
OcitaDianAntari
 
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratPendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Eldi Mardiansyah
 
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
PikeKusumaSantoso
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
akram124738
 
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptxAKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
AdeRinaMuliawati1
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
irvansupriadi44
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
Kanaidi ken
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
DinaSetiawan2
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptxPenjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
GuneriHollyIrda
 

Recently uploaded (20)

ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
 
POKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptx
POKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptxPOKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptx
POKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptx
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
 
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratPendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
 
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
 
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptxAKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptxPenjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
 

Prakt.peng .listrik magnet-dan-optik

  • 1. Laboratorium Fisika Dasar Jurusan Pendidikan Fisika PETUNJUK PRAKTIKUM PENGANTAR LISTRIK, MAGNET, DAN OPTIKA Oleh Bambang Ruwanto, dkk JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011
  • 2. DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL 1 DAFTAR ISI 2 PERCOBAAN 1 LENSA DAN CERMIN 3 PERCOBAAN 2 KISI DIFRAKSI 6 PERCOBAAN 3 KAPASITOR KEPING SEJAJAR 8 PERCOBAAN 4 HUKUM OHM 12 PERCOBAAN 5 KESETARAAN KALOR LISTRIK 15 PERCOBAAN 6 PERCOBAAN OERSTED 18 PERCOBAAN 1 LENSA DAN CERMIN I. Tujuan Percobaan Setelah melakukan percobaan ini mahasiswa diharapkan dapat 2
  • 3. 1. Menentukan jarak fokus lensa cembung dan lensa cekung 2. Menentukan jarak fokus cermin cekung dan cermin cembung II. Alat dan Bahan 1. Sumber cahaya 5. Cermin cekung 2. Meja optik 6. Cermin cembung 3. Lensa cembung 7. Cermin datar 4. Lensa cekung 8. Layar III. Dasar Teori Lensa adalah benda bening yang dibatasi oleh dua permukaan dengan salah satu atau kedua permukaan itu merupakan permukaan lengkung. Ada dua jenis lensa, yaitu lensa cembung (positif) dan lensa cekung (negatif). Ciri lensa cembung adalah bagian tengahnya lebih tebal dibandingkan dengan bagian pinggir. Untuk lensa cekung berlaku sebaliknya. Jarak fokus lensa f dapat diperoleh dengan menggunakan persamaan , 1 ' 11 fss =+ (1) dengan s dan 's berturut-turut menunjukkan jarak benda dan jarak bayangan. Konversi tanda untuk s dan 's adalah sebagai berikut. a. Tempat sinar datang disebut bagian depan permukaan, dan tempat sinar bias disebut bagian belakang permukaan. b. Jarak benda diberi tanda positif jika benda berada di depan permukaan. c. Jarak bayangan diberi tanda positif jika bayangan berada di belakang permukaan. Cermin cekung adalah bagian dari bola cermin dengan bagian yang memantulkan cahaya adalah cekung. Definisi sebaliknya berlaku untuk cermin cembung. Konversi tanda untuk cermin adalah sebagai berikut. Jarak benda ( s ) dan jarak bayangan ( 's ) diberi tanda positif jika benda dan bayangan berada di depan permukaan. Jarak fokus cermin dapat dihitung dengan menggunakan Persamaan (1). IV. Prinsip Percobaan 1. Menentukan Jarak Fokus Lensa Cembung Dengan lensa yang disediakan buatlah bayangan nyata pada layar dari sebuah sumber cahaya. Dengan mengukur jarak benda ( s ) dan jarak bayangan ( 's ), jarak fokus f dapat dihitung 3
  • 4. dengan Persamaan (1). Ulangi percobaan ini beberapa kali dengan harga s yang berbeda- beda. 2. Menentukan Jarak Titik Api Lensa Cekung Agar diperoleh bayangan nyata yang dapat ditangkap layar, benda harus maya. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan lensa cembung. Buatlah bayangan nyata dari sebuah sumber cahaya dengan menggunakan lensa cembung. Catatlah kedudukan bayangan nyata ini. Selanjutnya letakkan lensa cekung di antara lensa cembung dan layar/bayangan nyata (sekarang menjadi benda maya bagi lensa cekung). Catatlah jarak layar dengan lenda cekung, hal ini sebagai jarak benda maya (benda seakan-akan pada layar). Aturlah kedudukan layar (digeser) sedemikian sehingga pada layar terjadi bayangan nyata. Catatlah kedudukan lensa cekung dan letak bayangan akhir pada layar sebagai jarak bayangan. Berdasarkan Persamaan (1) dan mengetahui jarak benda (negatif) serta jarak bayangan (positif) dapat ditentukan jarak focus lensa cekung. 3. Menentukan Jarak Fokus Cermin Cekung Buatlah bayangan nyata pada layar dari sebuah sumber cahaya dengan menggunakan cermin cekung. Dengan mengukur jarak benda ( s ) dan jarak bayangan ( 's ), jarak fokus f dapat dihitung dengan Persamaan (1). Ulangi percobaan ini beberapa kali dengan harga s yang berbeda-beda. 4. Menentukan Jarak Fokus Cermin Cembung Cermin cembung akan menghasilkan bayangan maya dari sebuah benda nyata, agar diperoleh bayangan nyata yang dapat ditangkap layar, benda harus maya. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan lensa cembung. Buatlah bayangan nyata dari sebuah sumber cahaya dengan menggunakan lensa cembung. Catatlah kedudukan layar saat terjadi bayangan nyata ini. Selanjutnya letakkan cermin cembung di antara lensa cembung dan layar. Aturlah posisi cermin cembung sedemikian sehingga akan terjadi bayanngan nyata di tepi (pada bingkai) lensa cembung (dapat juga digunakan layar tambahan). Catatlah jarak benda (jarak antara kedudukan layar saat terjadi bayangan nyata mula-mula dengan cermin cembung) dan jarak bayangan (jarak antara kedudukan cermin cembung dengan layar tambahan (tepi/bingkai lensa cembung). Berdasarkan Persamaan (1) dan mengetahui jarak benda (negatif) serta jarak bayangan (positif) dapat ditentukan jarak fokus cermin cembung. V. Tugas 1. Tentukan jarak fokus lensa cembung 2. Tentukan jarak fokus lensa cekung 3. Tentukan jarak cermin cekung 4. Tentukan jarak fokus cermin cembung 4
  • 5. 5. Salah satu persyaratan yang harus dipenuhi dalam menggunakan Persamaan (1) adalah sinar yang datang pada lensa atau cermin harus sinar paraksial. Apakah yang dimaksud dengan sinar paraksial? V. Daftar Pustaka IGN. Made Berata. (1979). Petunjuk Praktikum Fisika Dasar. Yogyakarta: FKIE IKIP YOGYAKARTA. Soejoto dan Euis Sustini. (1993). Petunjuk Praktikum Fisika Dasar. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi P2LPTK. _____. (tt). Instruction Manual for Optical Bench Type OB-A. Shimdzu Rika Instruments Co., Ltd. PERCOBAAN 2 KISI DIFRAKSI I. Pendahuluan 5
  • 6. Sebagai gelombang, cahaya dapat mengalami berbagai peristiwa gelombang, antara lain: refraksi, refleksi, interferensi, difraksi, dan polarisasi. Pada kegiatan ini, kita akan mengamati suatu fenomena difraksi cahaya. Setelah melakukan percobaan ini, diharapkan dapat: 1. Menentukan panjang gelombang warna spektrum cahaya. 2. Menentukan frekuensi warna spektrum cahaya II. Alat-alat dan Bahan 1. Kisi 2. Sumber cahaya polikromatis 3. Mistar 4. Layar panjang berskala III. Dasar Teori Jika suatu celah sempit diberi berkas sinar sejajar maka dibelakang celah tersebut akan terjadi garis terang yang dibatasi oleh garis gelap. Demikian juga berkas cahaya yang dijatuhkan kisi akan terjadi spektrum cahaya. Dengan menggunakan persamaan λθ nd =sin dan .,λfc = dengan adalah d celah, θ merupakan sudut yang dibentuk oleh jarak layar-kisi dengan jarak salah satu spektrum cahaya orde ke-n, λ merupakan panjang gelombang cahaya, f adalah frekuensi gelombang cahaya, dan c merupakan cepat rambat cahaya. IV. Prosedur Percobaan arak kisi – layar lampu Mata θ 1. Susunlah alat seperti pada gambar 2. Ukurlah jarak antara kisi dan layar dan catatlah hasilnya (L). 6 K I S I M I S T A R
  • 7. 3. Amati spectrum cahaya lewat kisi dan catatlah jarak antara celah dan garis spektrum warna merah sampai ungu (ingat, mejikuhibiniu) untuk orde ke-satu ( n = 1) 4. Catatlah harga tetapan kisi (d) yang Anda gunakan. 5. Ulangi langkah 3 dan 4 untuk harga d (tetapan kisi) yang lain Catatan: Berdasarkan persamaan di atas dan skema gambar percobaan maka panjang gelombang warna salah satu spektrum cahaya dapat ditentukan dengan persamaan . 22 Lp pd n + =λ V. Tabulasi Data No. Orde (n) Tetapan kisi (d) Jarak Kisi-layar (L) Jarak Celah-spektrum (p) VI. Tugas 1. Tentukan panjang gelombang cahaya untuk tiap spektrum pada setiap orde 2. Tentukan pula frekuensi gelombang cahaya tersebut. VII. Daftar Pustaka Sutrisno. 1980. Seri Fisika Dasar 3. Bandung: Penerbit ITB Robert Resnick dan David Halliday. 1984. Fisika 2 (terj. Pantur Silaban). Jakarta: Erlangga. PERCOBAAN 3 KAPASITOR KEPING SEJAJAR 7
  • 8. Tujuan Percobaan 1. Menentukan permitivitas listrik ruang hampa. 2. Menentukan permitivitas listrik bahan dielektrik. 3. Menentukan konstanta dielektrik bahan. Alat dan Bahan 1. Plastik PVC 5. Voltmeter DC 2. Kaca 6. Capasitansimeter 3. Cardboard 7. Dudukan Plat Dielektrik 4. Karton 8. Kabel Penghubung Landasan Teori Gejala fisis yang dapat diamati pada kapasitor keping sejajar antara lain dapat dikemukakan sebagai berikut: 1. Plat sejajar yang dihubungkan dengan beda potensial akan menghasilkan medan listrik. 2. Kapasitor plat sejajar menyimpan tenaga listrik dalam medan listrik diantara kedua plat. 3. Konstanta dielektrik k merupakan koefisien penguatan medan listrik yang terjadi pada plat sebelum dan sesudah diberi bahan dielektrik. Dua buah penghantar berbentuk plat dengan luasan A membawa muatan yang sama yakni +q dan -q, maka diantara kedua plat tersebut muncul garis-garis gaya listrik yang disebut dengan medan listrik. Untuk memberi muatan-muatan yang besarnya sama dengan jenis muatan yang berlawanan tidak harus dilakukan dengan memuati penghantar-penghantar tersebut secara terpisah tetapi cukup dihubungkan dengan dengan kutup positif dan kutup negatif sumber tegangan dengan beda potensial V seperti ditunjukkan pada gambar di bawah ini. +q -q E V Kapasitor plat sejajar dihubungkan dengan sumber tegangan DC Hubungan antara muatan q dan beda potensial V memenuhi persamaan q = CV (1) dengan C menyatakan konstanta kesebandingan yang dikenal sebagai kapasitansi. 8
  • 9. Potensial dan Medan Listrik Pada Kapasitor Plat Sejajar Dua keping konduktor plat sejajar yang memiliki luas penampang A dan berjarak d, jika dihubungkan dengan beda potensial V maka akan dihasilkan medan listrik E homogen. Arah E dari keping bermuatan positif ke keping bermuatan negatif seperti ditunjukkan gambar di bawah ini. + E - + - + - + d - V Plat sejajar dengan jarak d dipasang pada beda potensial V. Hubungan antara beda potensial V dan kuat medan listrik E yang dihasilkan memenuhi persamaan: V = E d (2) Garis-garis medan listrik yang menembus permukaan A secara tegak lurus disebut fluks listrik Φ. Besar fluks listrik yang melalui permukaan tertutup berbanding lurus terhadap muatan yang dilingkupi oleh permukaan tersebut, yang memenuhi: Φ = E A cos θ = q/ε0 (3) dengan θ menyatakan sudut antara medan listrik E dengan luas permukaan penghantar A. Substitusi Persamaan (2) dan (3) ke Persamaan (1) akan menghasilkan Persamaan (4) yang dapat dipergunakan untuk menentukan nilai C. C q V EA Ed A do o o = = = ε ε (4) Jika kapasitor plat sejajar disisipi dengan bahan dilektrik maka muatan yang tersimpan pada kapasitor akan lebih besar dibandingkan dengan kapasitor yang yang berisi udara. Karena terjadi penambahan q untuk beda potensial V yang sama, maka bertolak dari hubungan C = q/V akan diperoleh bahwa kapasitas kapasitor akan semakin bertambah besar jika bahan dielektrik ditempatkan di antara kedua plat. Besar kapasitansi C secara fisis memenuhi hubungan: C k A d o = ε (5) Jika Persamaan (4.5) dibagi dengan Persamaan (4.4) maka akan diperoleh: k C Co = (6) dengan k menyatakan konstata dilektrik bahan, merupakan perbandingan kapasitansi dilektrik dengan kapasitansi ruang hampa. Konstanta dielektrik k juga dapat ditentukan dari perbandingan antara permitivitas bahan dilektrik ε dengan permitivitas listrik ruang hampa εo : 9
  • 10. k o = ε ε (7) Dalam tinjauan mikroskopis, penempatan bahan dielektrik dalam kapasitor keping sejajar merupakan peristiwa pensejajaran medan listrik muatan-muatan positif dan negatif akan terkutup, yang biasanya dikenal sebagai polarisasi listrik. Gejala yang terjadi adalah penumpukan muatan positif pada keping yang satu dan penumpukan muatan negatif pada keping yang lain. Cara Percobaan a. Skema Percobaan plat sejajar Bahan Dielektrik Voltmeter DC Power Supply Kapasitansimeter Penenetuan Konstanta Dielektrik Kapasitor Plat Sejajar b. Langkah-Langkah Percobaan 1. Hubungkan kabel kapasitansimeter pada voltmeter DC. Masukkan miniplug pada minijack keluaran kapasitansimeter. 2. Hidupkan power supply, atur batas ukur voltmeter. 3. Ukur dan catat tegangan antar plat Vyang terukur pada voltmeter. 4. Ukur jarak antara kedua plat d. 5. Ukur luas penampang plat A. 6. Ukur besar kapasitansi C dengan membaca jarum penunjuk kapasitansimeter. 7. Catatlah hasil pengamatan pada tabel. 8. Dengan mengisi bahan dielektrik kaca, PVC, karton, dan papan; lakukan langkah 3 s.d. 7 secara cermat. Tabel Hasil Percobaan Tabel. Data Hasil Percobaan 10
  • 11. Percobaan d (mm) C (udara) (pF) C (PVC) (pF) C (kertas) (pF) C (papan) (pF) 1 2 3 4 5 Teknik Analisis Data 1. Gambarlah grafik hubungan antara C dengan (1/d) untuk masing-masing bahan dielektrik. Kemudian tentukanlah nilai koedisian permitivitas bahan . C 1/d Dengan menghitung gradien garis tersebut maka dapat ditentukan nilai permitivitas listik udara dan bahan dielektrik. Gradien m = )]./1(/[)( dCm ∆∆= Selanjutnya dari Persamaan (4) C A do o= ε 1 gradien m = εo A. Dari Persamaan (5) C k A d o = ε diperoleh gradien m = kεo A. 2. Tentukamlah konstanta dielektrik bahan k. (Diperoleh dengan perbandingan antara permitivitas listrik bahan dielektrik ε dan permitivitas listrik ruang hampa atau udara εo) PERCOBAAN 4 HUKUM OHM 11
  • 12. I. Tujuan Percobaan Dalam kehidupan sehari-hari kita banyak berhubungan dengan listrik, mulai dari penerangan hingga bekerja denagan komputer diperlukan adanya listrik. Disamping listrik statis (elektrostatika) dan litrik dinamis (elektrodinamika), dikenal juga listrik arus searah (DC) mapun listrik arus bolak-balik (AC). Dalam kegiatan ini kita akan berhubungan dengan listrikmarus searah (DC). Setelah akhir kegaitan ini diharapkan Anda dapat : 1. Memperagakan pengukuran tegangan listrik 2. Memperagakan pengukuran arus listrik 3. Mengiterpretasikan grafik tegangan dan arus 4. Menetukan besar hambatan suatu penghantar II. Alat dan bahan 1. Soket panel 5. Amperemeter (A) 2. Panel Hukum Ohm 6. Potensiometer (Pot) 3. kabel penghubung 7. Sumber tegangan (E) 4. Voltmeter (V) III. Dasar teori Kuat arus listrik yang mengalir dalam suatu penghantar (hambatan) besarnya sebanding dengan beda potensial (tegangan ) antara ujung-ujung penghantar tersebut. Pernyataan tersebut dapat dituliskan .IV ≈ Jika kesebandingan tersebut dijadikan persamaan, dapat dinyatakan sebagai V R I 1 = atau ,IRV = dengan I adalah kuat arus yang mengalir dalam penghantar, R tetapan yang disebut sebagai hambatan, dan V adalah beda potensial pada ujung-ujung penghantar. Besar hambatan R bergantung pada jenis penghantar, panjang penghantar, dan luas penampang penghantar. IV. Cara Kerja 12
  • 13. Skema rangkaian V X Y A panel hambatan saklar E Kuat Arus Tetap 1. Susunlah rangkaian percobaan seperti gambar di atas, bila sudah dianggap benar, periksakan kepada pembimbing/asisten. Jangan dihubungkan dengan sumber bila belaum diperiksa pembimbing/asisten 2. Aturlah saklar dalam posisi terhubung (ON) 3. Atur Potensio sedemikian sehingga Ampermeter menunjuk harga tertentu (I1), catatlah penunjukkan ampermeter. 4. Aturlah kedudukan ujung X dan Y dari votmeter sehingga hambatannya berubah- ubah. Catatlah penujukan Voltmeter setiap nilai R yang Anda pilih. 5. Ulangi langkah (2) sampai (4) dengan kuat arus yang berbeda Hambatan Tetap 1. Susunlah rangkaian percobaan seperti gambar di atas, bila sudah dianggap benar, periksakan kepada pembimbing/asisten. Jangan dihubungkan dengan sumber bila belum diperiksa pembimbing/asisten 2. Aturlah saklar dalam posisi terhubung (ON) 3. Aturlah ujung volt meter pada hambatan dengan nilai tertentu (R1) dan catatlah. 4. Putarlah potensio sedemikian sehingga Ampermeter menunjuk harga tertentu (I1) dan voltmeter menunjukan harga tertentu pula catatlah penunjukkan ampermeter dan voltmeter 5. Ulangi langkah (2) sampai (4) dengan hambatan yang berbeda. V. Tabulasi data Kuat Arus Tetap 13
  • 14. No. I1 = A I2 = A I3 = A I4 = A I5 = A R (ohm) V (volt R (ohm) V (volt) R (ohm) V (volt) R (ohm) V (volt) R (ohm) V (volt) 1 2 3 4 5 Hambatan tetap No. R1 = ohm R2 = ohm R3 = ohm R4 = ohm R5 = ohm I (amp) V (volt) I (amp)) V (volt) I (amp) V (volt) I (amp) V (volt) I (amp) V (volt) 1 2 3 4 5 VI. Tugas 1. Buatlah grafik hubungan antara kuat arus (sebagai absis) dan tegangan (sebagai ordinat)dari data yang telah Anda peroleh. 2. Tentukan besarnya hambatan berdasarkan grafik yang telah Anda buat. 3. Tentukan nilai hambatan berdasarkan hukum Ohm. 4. Bandingkan nilai hambatan hasil perhitungan dari grafik, berdasarkan hukum Ohm dan pengukuran langsung. Lakukan pembahasan dan ambilah kesimpulannya. Daftar pustaka Johanes. (1978). Listrik dan Magnet. Jakarta: PN Balai Pustaka Halliday & Resnick (terj. oleh P. Silaban & E. Sucipto). (1984). Fisika Jilid II. Erlangga: Jakarta Depdikbud. (1977). Energi Gelombang dan Medan 2. Jakarta: Balai Pustaka. PERCOBAAN 5 KESETARAAN KALOR LISTRIK 14
  • 15. I. Tujuan Percobaan Di alam ini terdapat banyak jenis energi, antara lain : energi kimia, energi listrik., energi panas/kalor, energi potensial gravitasi, energi kinetik, dan lain-lain. Hukum kekekalan energi menyatakan bahwa energi tidak dapat dimusnahkan ataupun dibuat melainkan hanya diubah/konversi darti satu jenis/bentuk energi ke jenis bentuk energi yang lain. Pada kegiatan ini konversi dari energi listrik menjadi energi panas/kalor dengan menggunakan kalorimeter. Dalam peristiwa tersebut dapat ditentukan nilai/angka kesetaraan antara energi listrik dengan energi panas/kalor. Setelah melakukan percobaan, mahasiswa diharapkan mampu : 1. Menentukan besarnya energi listrik yang dilepas dalam kalorimeter. 2. Menentukan besarnya energi panas/kalor yang diterima kalorimeter. 3. Menentukan nilai kesetaraan kalor – listrik. II. Alat – alat dan Bahan 1. Kalorimeter listrik 6. Stopwatch 2. Catu daya listrik DC. 7. Kabel penghubung 3. Ampermeter 8. Termometer 4. Voltmeter 9. Hambatan geser 5. Saklar III. Dasar teori Pada percobaan ini kita berhubungan dengan dua bentuk energi yakni energi kalor dan listrik. Energi listrik yang dihasilkan oleh suatu catu daya pada suatu resistor dinyatakan dengan persamaan ViTW = , dengan V adalah tegangan listrik, i arus listrik, T waktu (lama aliran arus listrik), dan W energi listrik. Jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikan suhu zat dinyatakan dengan persamaan : ),( attmcQ −= dengan Q adalah jumlah kalor yang diperlukan, m massa zat, c kalor jenis zat, t adalah suhu awal, dan ta suhu akhir. Dalam percobaan ini energi listrik yang dilepaskan akan diterima oleh air dan kalorimeter. Berdasarkan azas Blak bahwa panas/kalor yang dilepas sama dengan panas/kalor yang diterima, maka energi listrik yang dilepas akan diterima oleh air dalam kalorimeter dan kalorimeter (termasuk pengaduk) itu sendiri, sehingga akan terjadi perubahan panas pada air dan kalorimeter. Adapun besarnya nilai kesetaraaan kalor listrik dapat dinyatakan dengan persamaan . ))(( ttcmcm ViT aaakk −+ =γ 15
  • 16. Catu daya Kalorimeter dalam hal ini : V : Tegangan listrik (volt) i : Arus listrik (Ampere) T : Waktu/ lama aliran listrik (sekon) mk : massa kalorimeter kosong dan pengaduk (gram) ck : kalor jenis kalorimeter (kal/gro C) ma : massa air dalam kalorimeter (gram) ca : kalor jenis air (kal/gro C) t : suhu mula-mula zat (o C) ta : suhu akhir zat (o C) IV. Prosedur percobaan Gambar alat termometer pengaduk Saklar A V Hambatan geser 1. Pasanglah rangkaian listriknya seperti gambar di atas dan beritahukan kepada pembimbing/asisten lebih dulu untuk diperiksa sebelum rangkaian dihubungkan dengan sumber tegangan. 2. Setelah diperiksa, dihubungkan dengan sumber, tutuplah pemutus arus (saklar) dan aturlah hambatan gesermnya sehingga arusnya kira-kira 2 Ampere 3. Timbanglah kalorimeter kosong (bejana dalam) dan pengaduk. Catatlah massa kalorimeter kosong 4. Isilah kalorimeter dengan air secukupnya (kumparan tercelup) dan timbanglah kembali sehingga massa airnya diketahui. Catat massa air dalam kalorimeter. 16
  • 17. 5. Pasanglah kalorimeter yang sudah berisi air. Ukur suhu air dan kalorimeter dan catatlah hasil pengukuran Anda. 6. Tutuplah saklar pemutus arus bersamaan dengan menghidupkan stopwatch. Catatlah penujukkan tegangan dan arus setiap 2 menit dan aduklah terus air dalam kalorimeter dengan pengaduk. 7. Setelah temperatur naik sekitar 10o C, hentitan aliran listrik. Catatlah suhu akhir, lama pengaliran listrik. 8. Ulangi langkah 4 sampai 7 dengan massa air yang berbeda. V. Tabulasi Data Percobaan ke : No. V (volt) I (amp.) T (sekon) mk (gram) ma (gram) t (o C) ta (o C) 1 2 3 4 5 VI. Tugas 1. Tentukan nilai/angka kesetaraan kalor listrik 2. Lakukan pembahasan atas hasil percobaan Anda kemudian tariklah kesimpulannya. VII. Daftar Pustaka Sears, F.W. (1984). Mekanika, Panas, dan Bunyi. Jakarta: Erlangga. Soetrisno. (1994). Seri Fisika Dasar : Listrik dan Magnet. Bandung: Penerbit ITB. Sears, F.W. (1985). Listrik-Magnet. Jakarta: Erlangga. PERCOBAAN 6 PERCOBAAN OERSTED I. Tujuan Percobaan 1. Menyelidiki adanya medan magnet di sekitar kawat yang dialiri arus listrik. 17
  • 18. 2. Menentukan induksi magnetik di sekitar kawat berarus listrik. II. Dasar Teori Jika muatan listrik mengalir melalui kawat penghantar, akan timbul pengaruh megnetik di sekitar kawat penghantar tersebut. Pengaruh magnetik ini mampu menarik bahan magnetik yang lain. Jika serbuk besi disebarkan di sekitar kawat berarus listrik, serbuk besi itu akan membentuk pola lingkaran yang teratur. Hans Christian Oerstead mengadakan penelitian tentang pengaruh medan magnet di sekitar kawat berarus listrik. Kawat berarus listrik menyebabkan jarum kompas bergerak. Jadi, di sekitar kawat berarus listrik terdapat garis gaya magnet. III. Alat dan Bahan 1. Sumber tegangan arus searah 2. Kabel penghubung 3. Saklar 4. Kompas 5. Amperemeter IV. Prinsip Kerja Susunan Rangkaian Percobaan A B catu daya ammeter saklar Catatan: saklar dalam posisi terbuka, atur rangkaian sehingga posisi jarum kompas sejajar penghantar. a. Atur catu daya pada tegangan 3 volt DC b. Tutup saklar dan amati penyimpangan jarum kompas c. Buka saklar d. Ubah besarnya arus dengan mengatur tegangan pada 6 V, 9 V, dan 12 V 18
  • 19. e. Tukarkan arah polaritas dengan menukar masukan catu daya pada A dan B V. Data Percobaan No. Tegangan (V) Positif Negatif Arah Penyimpangan Besar Simpangan (θ) Kuat Arus (A) Kiri Kanan 1 3 A B 2 6 A B 3 9 B A 4 12 B A VI. Tugas 1. Buatlah grafik hubungan antara kuat arus (I) dan besar simpangan (θ) yang terjadi. 2. Berdasarkan percobaan, hitunglah besar induksi magnetik B. VIII. Daftar Pustaka Alonso and Finn. 1992. Dasar-dasar Fisika untuk Universitas (Medan dan Gelombang). Jakarta; Erlangga. Bambang Purwadi, dkk. 1996. Panduan Praktikum Fisika Dasar. Yogyakarta: FMIPA UGM. Sutrisno. 1994. Fisika Dasar (Gelombang dan Optik). Bandung: Penerbit ITB. 19