SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
Download to read offline
OPTIKA GEOMETRI

                                                              Plato dan Euclides : adanya sinar-sinar penglihat.
                                  Teori melihat benda         Aristoteles         : Menentang sinar-sinar penglihat.
                                                              Al Hasan            : Pancaran atau pantulan benda

                                                              Sir Isaak Newton : Teori Emisi “Sumber cahaya menyalurkan
http://www.banksoal.sebarin.com




                                                                                     Partikel yang kecil dan ringan berkecepatan tinggi.
                                                              Christian Huygens : Teori Eter alam : cahaya pada dasarnya
                                                                                     Sama dengan bunyi, merambat memerlukan medium.
                                                              Thomas Young dan Augustine Fresnell : Cahaya dapat
                                                                                Melentur dan berinterferensi
                                  TEORI CAHAYA                Jean Leon Foucault : Cepat rambat cahaya di zat cair
                                                                                  Lebih kecil daripada di udara.
                                                              James Clerk Maxwell : Cahaya gelombang elektromagnetik.
                                                              Heinrich Rudolph Hertz : Cahaya geloimbang transversal
                                                                                             karena Mengalami polarisasi.
                                                              Pieter Zeeman : Cahaya dapat dipengaruhi medan magnet yang kuat.
                                                              Johannes Stark : Cahaya dapat dipengaruhi medan listrik yang kuat.
                                                              Michelson dan Morley : Eter alam tidak ada.
                                                              Max Karl Ernest Ludwig Planck : Teori kwantum cahaya.
                                                              Albert Einstein : Teori dualisme cahaya. Cahaya se-
                                                                                bagai partikel dan bersifat gelombang

                                                              Merupakan gelombang elektromagnetik.
                                                              Tidak memerlukan medium dalam perambatannya
                                                              Merambat dalam garis lurus
                                  SIFAT CAHAYA                Kecepatan terbesar di dalam vakum 3.108 m/s
                                                               Kecepatan dalam medium lebih kecil dari kecepatan di
                                                              vakum.
                                                              Kecepatan di dalam vakum adalah absolut tidak tergan-
                                                              tung pada pengamat.

                                  PEMANTULAN CAHAYA.

                                      1 1 1
                                  01.    
                                      f s s'
                                            s'   h'
                                  02. M = -    =/ /
                                            s    h

                                  03. Cermin datar :    R=       sifat bayangan : maya, sama besar, tegak
                                                           360
                                                        n=     -1
                                                            

                                  04. cermin gabungan        d = s 1 ’ + s2
                                                             Mtotal = M1.M2
Cermin cekung :          R = positif     Mengenal 4 ruang
                                                           Sifat bayangan : benda di Ruang I : Maya, tegak, diperbesar
                                                                            Benda di Ruang II : Nyata, terbalik, diperbesar
                                                                            Benda di Ruang III: Nyata, terbalik, diperkecil

                                  Cermin cembung :         R = negatif              sifat bayangan : Maya, tegak, diperkecil
http://www.banksoal.sebarin.com




                                  PEMBIASAN/REFRAKSI.

                                                                       c  
                                  01. Indeks bias         nbenda =        u             nbenda > 1
                                                                      vm m
                                                                                                                      n1 v 2  2
                                                          n relatif medium 1 thdp medium 2                    n12 =        
                                                                                                                      n2 v1 1

                                  02. benda bening datar                   n sin i = n’ sin r

                                  03. kaca plan paralel                    (1) n sin i = n’ sin r (cari r)
                                                                                      d
                                                                           (2) t =        sin(i  r )
                                                                                    cos r

                                  04. Prisma           (deviasi)                 umum            (1) n sin i1 = n’ sin r1 (cari r1)
                                                                                                  (2)  = r1 + i2 (cari i2)
                                                                                                  (3) n’ sin i2 = n sin r2 (cari r2)
                                                                                                  (4)  = i1 + r2 - 

                                                                                  minimum             syarat : i1 = r2

                                                                                                                        n'  1
                                                                                      > 10   o
                                                                                                      sin ½ (min + ) = sin 
                                                                                                                        n   2
                                                                                                                 '
                                                                                                               n
                                                                                     > = 10o         min = (  1) 
                                                                                                               n

                                                                              n n' n'  n
                                  05. Permukaan lengkung.                       
                                                                              s s'   R

                                                                            n n' n'  n
                                  06. Lensa tebal                    (1)           
                                                                            s1 s1 '   R1

                                                                     (2)d = s1’ + s2

                                                                           n'   n   n  n'
                                                                     (3)       ' 
                                                                           s2 s2      R2
1    n'    1  1
                                  07. Lensa tipis                 (  1)(  )
                                                               f    n     R1 R2

                                                               1          1   1
                                                                           
                                                              f gab       f1 f 2

                                                                            Cembung-cembung (bikonveks) R1 +, R2 -
http://www.banksoal.sebarin.com




                                                                            Datar – cembung R1 = tak hingga , R2 -

                                                                            Cekung – cembung R1 - , R2 -

                                                                            Cekung-cekung (bikonkaaf) R1 - , R2 +

                                                                            Datar – cekung R1 = tak hingga , R2 +

                                                                            Cembung – cekung R1 + , R2     +


                                                                                           1 1 1
                                  9. Lensa                 Konvergen (positif)               
                                                                                           f s s'

                                                                                                 s'   h'
                                                           divergen (negatif)              M=-      =/ /
                                                                                                 s    h

                                                                         1
                                  10. Kekuatan lensa (P)              P=               f dalam meter
                                                                         f
                                                                         100
                                                                      P=               f dalam cm
                                                                           f



                                  n = banyak bayangan (untuk cermin datar)              R = jari-jari bidang lengkung
                                  θ = sudut antara ke dua cermin                        λ = panjang gelombang cahaya
                                  f = jarak focus                                       P = kekuatan lensa
                                  s = jarak benda ke cermin
                                  s’ = jarak bayangan ke cermin
                                  h = tinggi benda
                                  h’ = tinggi bayangan
                                  m = perbesaran bayangan
                                  i = sudut datang
                                  r = sudut pantul
                                  n = indeks bias
                                  d = tebal kaca
                                  t = pergeseran sinar
                                  β = sudut pembias
                                  δ = deviasi
http://www.banksoal.sebarin.com

More Related Content

What's hot

Fisika Inti
Fisika IntiFisika Inti
Fisika IntiFKIP UHO
 
Bahan ajar optika geometri pemantulan pada cermin
Bahan ajar optika geometri pemantulan pada cerminBahan ajar optika geometri pemantulan pada cermin
Bahan ajar optika geometri pemantulan pada cerminnooraisy22
 
Laporan Fisika - lensa cembung
Laporan Fisika - lensa cembungLaporan Fisika - lensa cembung
Laporan Fisika - lensa cembungDayana Florencia
 
Fisika kuantum
Fisika kuantumFisika kuantum
Fisika kuantumHana Dango
 
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang EntropiStatistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang EntropiSamantars17
 
Fisika kuantum part 4
Fisika kuantum part 4Fisika kuantum part 4
Fisika kuantum part 4radar radius
 
Fisika Inti
Fisika IntiFisika Inti
Fisika IntiFKIP UHO
 
Polarisasi karena pembiasan ganda
Polarisasi karena pembiasan gandaPolarisasi karena pembiasan ganda
Polarisasi karena pembiasan ganda23398
 
Ppt pemantulan
Ppt pemantulanPpt pemantulan
Ppt pemantulanmrsfabian
 
Fisika praktikum kisi difraksi
Fisika praktikum kisi difraksiFisika praktikum kisi difraksi
Fisika praktikum kisi difraksiRidho Pasopati
 
LKS Fisika : Praktikum Lensa Cembung
LKS Fisika : Praktikum Lensa CembungLKS Fisika : Praktikum Lensa Cembung
LKS Fisika : Praktikum Lensa CembungAmphie Yuurisman
 
Gelombang elektromagnetik XII Ipa
Gelombang elektromagnetik XII IpaGelombang elektromagnetik XII Ipa
Gelombang elektromagnetik XII IpaMuhammad Ramdhani
 

What's hot (20)

Fisika Inti
Fisika IntiFisika Inti
Fisika Inti
 
Bahan ajar optika geometri pemantulan pada cermin
Bahan ajar optika geometri pemantulan pada cerminBahan ajar optika geometri pemantulan pada cermin
Bahan ajar optika geometri pemantulan pada cermin
 
Laporan Fisika - lensa cembung
Laporan Fisika - lensa cembungLaporan Fisika - lensa cembung
Laporan Fisika - lensa cembung
 
Fisika kuantum
Fisika kuantumFisika kuantum
Fisika kuantum
 
Fisika Zat Padat
Fisika Zat PadatFisika Zat Padat
Fisika Zat Padat
 
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang EntropiStatistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
 
Fisika kuantum part 4
Fisika kuantum part 4Fisika kuantum part 4
Fisika kuantum part 4
 
Fisika Inti
Fisika IntiFisika Inti
Fisika Inti
 
Ppt lensa 31 maret 2014
Ppt lensa 31 maret 2014Ppt lensa 31 maret 2014
Ppt lensa 31 maret 2014
 
Ppt gelombang elektromagnetik
Ppt gelombang elektromagnetikPpt gelombang elektromagnetik
Ppt gelombang elektromagnetik
 
ppt optik
ppt optikppt optik
ppt optik
 
Polarisasi karena pembiasan ganda
Polarisasi karena pembiasan gandaPolarisasi karena pembiasan ganda
Polarisasi karena pembiasan ganda
 
Ppt pemantulan
Ppt pemantulanPpt pemantulan
Ppt pemantulan
 
LENSA CEMBUNG
LENSA CEMBUNGLENSA CEMBUNG
LENSA CEMBUNG
 
Fisika praktikum kisi difraksi
Fisika praktikum kisi difraksiFisika praktikum kisi difraksi
Fisika praktikum kisi difraksi
 
LKS Fisika : Praktikum Lensa Cembung
LKS Fisika : Praktikum Lensa CembungLKS Fisika : Praktikum Lensa Cembung
LKS Fisika : Praktikum Lensa Cembung
 
Potensial listrik
Potensial listrikPotensial listrik
Potensial listrik
 
Gelombang elektromagnetik XII Ipa
Gelombang elektromagnetik XII IpaGelombang elektromagnetik XII Ipa
Gelombang elektromagnetik XII Ipa
 
Ketidakpastian Heisenberg
Ketidakpastian HeisenbergKetidakpastian Heisenberg
Ketidakpastian Heisenberg
 
Interferensi gelombang
Interferensi gelombangInterferensi gelombang
Interferensi gelombang
 

Viewers also liked

Makalah optik geometri
Makalah optik geometriMakalah optik geometri
Makalah optik geometriannisnuruli
 
Fisika Kelas xi Bab10 Optika Geometrik
Fisika Kelas xi Bab10 Optika GeometrikFisika Kelas xi Bab10 Optika Geometrik
Fisika Kelas xi Bab10 Optika GeometrikAmphie Yuurisman
 
Kalor, Pengaruh Kalor, Rumus-rumus Kalor dan Contoh Soal
Kalor, Pengaruh Kalor, Rumus-rumus Kalor dan Contoh SoalKalor, Pengaruh Kalor, Rumus-rumus Kalor dan Contoh Soal
Kalor, Pengaruh Kalor, Rumus-rumus Kalor dan Contoh Soalwerewolfxxx
 
Memahami Wujud Zat dan Perubahanya
Memahami Wujud Zat dan PerubahanyaMemahami Wujud Zat dan Perubahanya
Memahami Wujud Zat dan PerubahanyaBondan Lonkzeer
 
Optikal geometri Kelas X
Optikal geometri Kelas XOptikal geometri Kelas X
Optikal geometri Kelas XAl Frilantika
 
Contoh rpp kurikulum 2013
Contoh rpp kurikulum 2013Contoh rpp kurikulum 2013
Contoh rpp kurikulum 2013Nia Piliang
 
Optik Geometri Fisika X semester 2
Optik Geometri Fisika X semester 2Optik Geometri Fisika X semester 2
Optik Geometri Fisika X semester 2Asriani Hamzah
 
Analisis keterkaitan skl,ki,kd
Analisis keterkaitan skl,ki,kdAnalisis keterkaitan skl,ki,kd
Analisis keterkaitan skl,ki,kdpipin dana pelita
 
K13 (2013) vs k13 (2016) hotdiana nababan
K13 (2013) vs k13 (2016) hotdiana nababanK13 (2013) vs k13 (2016) hotdiana nababan
K13 (2013) vs k13 (2016) hotdiana nababanHotdiana Nababan
 

Viewers also liked (20)

materi optika geometri fisika sma
materi optika geometri fisika smamateri optika geometri fisika sma
materi optika geometri fisika sma
 
Makalah optik geometri
Makalah optik geometriMakalah optik geometri
Makalah optik geometri
 
Optika geometri
Optika geometriOptika geometri
Optika geometri
 
Kumpulan rumus-fisika
Kumpulan rumus-fisikaKumpulan rumus-fisika
Kumpulan rumus-fisika
 
Gelombang cahaya fisika sma
Gelombang cahaya fisika smaGelombang cahaya fisika sma
Gelombang cahaya fisika sma
 
Mekanika print
Mekanika printMekanika print
Mekanika print
 
Gelombang cahaya fisika unnes
Gelombang cahaya fisika unnesGelombang cahaya fisika unnes
Gelombang cahaya fisika unnes
 
Program semester fisika
Program semester fisikaProgram semester fisika
Program semester fisika
 
Optika geometri
Optika geometriOptika geometri
Optika geometri
 
Fisika Kelas xi Bab10 Optika Geometrik
Fisika Kelas xi Bab10 Optika GeometrikFisika Kelas xi Bab10 Optika Geometrik
Fisika Kelas xi Bab10 Optika Geometrik
 
Kalor, Pengaruh Kalor, Rumus-rumus Kalor dan Contoh Soal
Kalor, Pengaruh Kalor, Rumus-rumus Kalor dan Contoh SoalKalor, Pengaruh Kalor, Rumus-rumus Kalor dan Contoh Soal
Kalor, Pengaruh Kalor, Rumus-rumus Kalor dan Contoh Soal
 
Memahami Wujud Zat dan Perubahanya
Memahami Wujud Zat dan PerubahanyaMemahami Wujud Zat dan Perubahanya
Memahami Wujud Zat dan Perubahanya
 
materi Teknologi digital fisika SMA
materi Teknologi digital fisika SMAmateri Teknologi digital fisika SMA
materi Teknologi digital fisika SMA
 
Optikal geometri Kelas X
Optikal geometri Kelas XOptikal geometri Kelas X
Optikal geometri Kelas X
 
Pusat massa dan momentum
Pusat massa dan momentum Pusat massa dan momentum
Pusat massa dan momentum
 
Contoh rpp kurikulum 2013
Contoh rpp kurikulum 2013Contoh rpp kurikulum 2013
Contoh rpp kurikulum 2013
 
Pdf rpp fisika x
Pdf rpp fisika xPdf rpp fisika x
Pdf rpp fisika x
 
Optik Geometri Fisika X semester 2
Optik Geometri Fisika X semester 2Optik Geometri Fisika X semester 2
Optik Geometri Fisika X semester 2
 
Analisis keterkaitan skl,ki,kd
Analisis keterkaitan skl,ki,kdAnalisis keterkaitan skl,ki,kd
Analisis keterkaitan skl,ki,kd
 
K13 (2013) vs k13 (2016) hotdiana nababan
K13 (2013) vs k13 (2016) hotdiana nababanK13 (2013) vs k13 (2016) hotdiana nababan
K13 (2013) vs k13 (2016) hotdiana nababan
 

Similar to OPTGEOM (20)

Optika Geometri
Optika GeometriOptika Geometri
Optika Geometri
 
Optika Fisis
Optika Fisis Optika Fisis
Optika Fisis
 
Cahaya dan alat optik
Cahaya dan alat optikCahaya dan alat optik
Cahaya dan alat optik
 
Sumiati & eriandani kurniawan xii ipa 1 (gelombang cahaya)
Sumiati & eriandani kurniawan xii ipa 1 (gelombang cahaya)Sumiati & eriandani kurniawan xii ipa 1 (gelombang cahaya)
Sumiati & eriandani kurniawan xii ipa 1 (gelombang cahaya)
 
Optika Geometri
Optika GeometriOptika Geometri
Optika Geometri
 
Optika geometri
Optika geometriOptika geometri
Optika geometri
 
Optika geometri SMA fisika unnes
Optika geometri SMA fisika unnesOptika geometri SMA fisika unnes
Optika geometri SMA fisika unnes
 
Optik_geometri.pptx
Optik_geometri.pptxOptik_geometri.pptx
Optik_geometri.pptx
 
Cahaya optika
Cahaya optikaCahaya optika
Cahaya optika
 
Fisika modern
Fisika modernFisika modern
Fisika modern
 
CAHAYA-OPTIK.pptx
CAHAYA-OPTIK.pptxCAHAYA-OPTIK.pptx
CAHAYA-OPTIK.pptx
 
CAHAYA-OPTIK.pptx
CAHAYA-OPTIK.pptxCAHAYA-OPTIK.pptx
CAHAYA-OPTIK.pptx
 
Fisika modern
Fisika modernFisika modern
Fisika modern
 
Bab 3 cahaya KELAS XII
Bab 3 cahaya KELAS XII Bab 3 cahaya KELAS XII
Bab 3 cahaya KELAS XII
 
Sifat sifat cahaya
Sifat sifat cahayaSifat sifat cahaya
Sifat sifat cahaya
 
Optik cahaya
Optik cahayaOptik cahaya
Optik cahaya
 
Rangkuman ipa fisika 2 smp
Rangkuman ipa fisika 2 smpRangkuman ipa fisika 2 smp
Rangkuman ipa fisika 2 smp
 
12 gelombang-2
12 gelombang-212 gelombang-2
12 gelombang-2
 
Cahaya
CahayaCahaya
Cahaya
 
Cahaya
CahayaCahaya
Cahaya
 

More from Fitri Immawati

Soal tryout KLS IX (IPA FISIKA)
Soal tryout KLS IX (IPA FISIKA)Soal tryout KLS IX (IPA FISIKA)
Soal tryout KLS IX (IPA FISIKA)Fitri Immawati
 
Si cacing dan kotoran kesayangannya
Si cacing dan kotoran kesayangannyaSi cacing dan kotoran kesayangannya
Si cacing dan kotoran kesayangannyaFitri Immawati
 
modul_fluida statis (kapita selekta IPA SMA)
modul_fluida statis (kapita selekta IPA SMA)modul_fluida statis (kapita selekta IPA SMA)
modul_fluida statis (kapita selekta IPA SMA)Fitri Immawati
 
Rpp ppl momentum (file PPL 1)
Rpp ppl momentum (file PPL 1)Rpp ppl momentum (file PPL 1)
Rpp ppl momentum (file PPL 1)Fitri Immawati
 
Smart solution un fisika sma 2012 (full version)
Smart solution un fisika sma 2012 (full version)Smart solution un fisika sma 2012 (full version)
Smart solution un fisika sma 2012 (full version)Fitri Immawati
 
Latihan soal snmptn 2011 fisika 546
Latihan soal snmptn 2011 fisika 546Latihan soal snmptn 2011 fisika 546
Latihan soal snmptn 2011 fisika 546Fitri Immawati
 
Kumpulan rumus skl un fisika sma
Kumpulan rumus skl un fisika smaKumpulan rumus skl un fisika sma
Kumpulan rumus skl un fisika smaFitri Immawati
 
Rumus besaran dan satuan
Rumus besaran dan satuanRumus besaran dan satuan
Rumus besaran dan satuanFitri Immawati
 
Rumus arus bolak balik
Rumus arus bolak balikRumus arus bolak balik
Rumus arus bolak balikFitri Immawati
 
Rumus imbas elektromagnetik
Rumus imbas elektromagnetikRumus imbas elektromagnetik
Rumus imbas elektromagnetikFitri Immawati
 

More from Fitri Immawati (20)

Soal tryout KLS IX (IPA FISIKA)
Soal tryout KLS IX (IPA FISIKA)Soal tryout KLS IX (IPA FISIKA)
Soal tryout KLS IX (IPA FISIKA)
 
Si cacing dan kotoran kesayangannya
Si cacing dan kotoran kesayangannyaSi cacing dan kotoran kesayangannya
Si cacing dan kotoran kesayangannya
 
MODUL FLUIDA STATIS
MODUL FLUIDA STATISMODUL FLUIDA STATIS
MODUL FLUIDA STATIS
 
modul_fluida statis (kapita selekta IPA SMA)
modul_fluida statis (kapita selekta IPA SMA)modul_fluida statis (kapita selekta IPA SMA)
modul_fluida statis (kapita selekta IPA SMA)
 
Rpp ppl momentum (file PPL 1)
Rpp ppl momentum (file PPL 1)Rpp ppl momentum (file PPL 1)
Rpp ppl momentum (file PPL 1)
 
Smart solution un fisika sma 2012 (full version)
Smart solution un fisika sma 2012 (full version)Smart solution un fisika sma 2012 (full version)
Smart solution un fisika sma 2012 (full version)
 
Rangkumanfisika
RangkumanfisikaRangkumanfisika
Rangkumanfisika
 
Latihan soal snmptn 2011 fisika 546
Latihan soal snmptn 2011 fisika 546Latihan soal snmptn 2011 fisika 546
Latihan soal snmptn 2011 fisika 546
 
Kumpulan rumus skl un fisika sma
Kumpulan rumus skl un fisika smaKumpulan rumus skl un fisika sma
Kumpulan rumus skl un fisika sma
 
Rumus medan magnet
Rumus medan magnetRumus medan magnet
Rumus medan magnet
 
Rumus fisika
Rumus fisikaRumus fisika
Rumus fisika
 
Rumus besaran dan satuan
Rumus besaran dan satuanRumus besaran dan satuan
Rumus besaran dan satuan
 
Rumus arus bolak balik
Rumus arus bolak balikRumus arus bolak balik
Rumus arus bolak balik
 
Rumus elastisitas
Rumus elastisitasRumus elastisitas
Rumus elastisitas
 
Rumus gelombang bunyi
Rumus gelombang bunyiRumus gelombang bunyi
Rumus gelombang bunyi
 
Rumus fluida
Rumus fluidaRumus fluida
Rumus fluida
 
Rumus gerak lurus
Rumus gerak lurusRumus gerak lurus
Rumus gerak lurus
 
Rumus imbas elektromagnetik
Rumus imbas elektromagnetikRumus imbas elektromagnetik
Rumus imbas elektromagnetik
 
Rumus hukum newton
Rumus hukum newtonRumus hukum newton
Rumus hukum newton
 
Rumus gravitasi
Rumus gravitasiRumus gravitasi
Rumus gravitasi
 

OPTGEOM

  • 1. OPTIKA GEOMETRI Plato dan Euclides : adanya sinar-sinar penglihat. Teori melihat benda Aristoteles : Menentang sinar-sinar penglihat. Al Hasan : Pancaran atau pantulan benda Sir Isaak Newton : Teori Emisi “Sumber cahaya menyalurkan http://www.banksoal.sebarin.com Partikel yang kecil dan ringan berkecepatan tinggi. Christian Huygens : Teori Eter alam : cahaya pada dasarnya Sama dengan bunyi, merambat memerlukan medium. Thomas Young dan Augustine Fresnell : Cahaya dapat Melentur dan berinterferensi TEORI CAHAYA Jean Leon Foucault : Cepat rambat cahaya di zat cair Lebih kecil daripada di udara. James Clerk Maxwell : Cahaya gelombang elektromagnetik. Heinrich Rudolph Hertz : Cahaya geloimbang transversal karena Mengalami polarisasi. Pieter Zeeman : Cahaya dapat dipengaruhi medan magnet yang kuat. Johannes Stark : Cahaya dapat dipengaruhi medan listrik yang kuat. Michelson dan Morley : Eter alam tidak ada. Max Karl Ernest Ludwig Planck : Teori kwantum cahaya. Albert Einstein : Teori dualisme cahaya. Cahaya se- bagai partikel dan bersifat gelombang Merupakan gelombang elektromagnetik. Tidak memerlukan medium dalam perambatannya Merambat dalam garis lurus SIFAT CAHAYA Kecepatan terbesar di dalam vakum 3.108 m/s Kecepatan dalam medium lebih kecil dari kecepatan di vakum. Kecepatan di dalam vakum adalah absolut tidak tergan- tung pada pengamat. PEMANTULAN CAHAYA. 1 1 1 01.   f s s' s' h' 02. M = - =/ / s h 03. Cermin datar : R= sifat bayangan : maya, sama besar, tegak 360 n= -1  04. cermin gabungan d = s 1 ’ + s2 Mtotal = M1.M2
  • 2. Cermin cekung : R = positif Mengenal 4 ruang Sifat bayangan : benda di Ruang I : Maya, tegak, diperbesar Benda di Ruang II : Nyata, terbalik, diperbesar Benda di Ruang III: Nyata, terbalik, diperkecil Cermin cembung : R = negatif sifat bayangan : Maya, tegak, diperkecil http://www.banksoal.sebarin.com PEMBIASAN/REFRAKSI. c  01. Indeks bias nbenda =  u nbenda > 1 vm m n1 v 2  2 n relatif medium 1 thdp medium 2 n12 =   n2 v1 1 02. benda bening datar n sin i = n’ sin r 03. kaca plan paralel (1) n sin i = n’ sin r (cari r) d (2) t = sin(i  r ) cos r 04. Prisma  (deviasi) umum (1) n sin i1 = n’ sin r1 (cari r1) (2)  = r1 + i2 (cari i2) (3) n’ sin i2 = n sin r2 (cari r2) (4)  = i1 + r2 -  minimum syarat : i1 = r2 n' 1  > 10 o sin ½ (min + ) = sin  n 2 ' n > = 10o min = (  1)  n n n' n'  n 05. Permukaan lengkung.   s s' R n n' n'  n 06. Lensa tebal (1)   s1 s1 ' R1 (2)d = s1’ + s2 n' n n  n' (3)  '  s2 s2 R2
  • 3. 1 n' 1 1 07. Lensa tipis  (  1)(  ) f n R1 R2 1 1 1   f gab f1 f 2 Cembung-cembung (bikonveks) R1 +, R2 - http://www.banksoal.sebarin.com Datar – cembung R1 = tak hingga , R2 - Cekung – cembung R1 - , R2 - Cekung-cekung (bikonkaaf) R1 - , R2 + Datar – cekung R1 = tak hingga , R2 + Cembung – cekung R1 + , R2 + 1 1 1 9. Lensa Konvergen (positif)   f s s' s' h' divergen (negatif) M=- =/ / s h 1 10. Kekuatan lensa (P) P= f dalam meter f 100 P= f dalam cm f n = banyak bayangan (untuk cermin datar) R = jari-jari bidang lengkung θ = sudut antara ke dua cermin λ = panjang gelombang cahaya f = jarak focus P = kekuatan lensa s = jarak benda ke cermin s’ = jarak bayangan ke cermin h = tinggi benda h’ = tinggi bayangan m = perbesaran bayangan i = sudut datang r = sudut pantul n = indeks bias d = tebal kaca t = pergeseran sinar β = sudut pembias δ = deviasi