SlideShare a Scribd company logo
1 of 51
Gelombang elektromagnetik (Optik)
Refleksi, Refraksi, Interferensi gelombang optik
Eksperimen Young
Prinsip Huygen
Pembentukan bayangan cermin dan lensa
Alat-alat yang menggunakan prinsip optik
MATERI
Apa itu Gelombang ?
 Gelombang adalah getaran yang merambat
 Apakah dalam perambatannya perlu
medium/zat perantara ?
Tidak harus !
 Berdasarkan ada/tidak adanya medium :
1. Gelombang Mekanik perlu medium
2. Gelombang Elektromagnetik
Apakah Gelombang
Elektromagnetik ??
Gelombang Elektromagnetik adalah
gelombang yang dapat merambat
walau tidak ada medium
Sifat-sifat gelombang elektromagnetik
1. Gelombang elektromagnetik dapat merambat dalam ruang
tanpa medium
2. merupakan gelombang transversal
3. tidak memiliki muatan listrik sehingga bergerak lurus dalam
medan magnet maupun medan listrik
4. dapat mengalami pemantulan (refleksi), pembiasan (refraksi),
perpaduan (interferensi), pelenturan (difraksi), pengutuban
(polarisasi)
5. Perubahan medan listrik dan medan magnet terjadi secara
bersamaan, sehingga medan listrik dan medan magnet sefase
dan berbanding lurus 
Spektrum Elektromagnetik
Gel. Radio : Panjang gel. lebih besar dari 1 m
Gel. Mikro : Panjang gel. antara 1 mm sampai 1 m
Gel. Inframerah : Panjang gel. 700 nm sampai 1000 nm
(Radiasi termal) suhu 3 K – 3000 K  atom/mol berubah
energi dalam (vibrasi dan rotasinya)
Cahaya tampak : Panjang gel. 400 nm – 700 nm, atom
transisi dari energi tinggi ke rendah.
Gel. UV : Panjang gel. 1 nm-400 nm, transisi elektron terluar
atau dari termal matahari dgn suhu > 6000 K
Sinar-X : Panjang gel. 0,01 nm-10nm, transisi elektron yang
lebih dalam atau partikel diperlambat
Sinar Gamma : Panjang gel < 10pm, transisi inti atom atau
peluruhan radioaktif
SPEKTRUM GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK
Sifat Gelombang Cahaya
Cahaya merupakan gelombang transversal yang termasuk
gelombang elektromagnetik. Cahaya dapat merambat dalam
ruang hampa dengan kecepatan 3 x 108
m/s.
Sifat2 cahaya :
Dapat mengalami pemantulan (refleksi)
Dapat mengalami pembiasan (refraksi)
Dapat mengalami pelenturan (difraksi)
Dapat dijumlahkan (interferensi)
Dapat diuraikan (dispersi)
Dapat diserap arah getarnya (polarisasi)
Bersifat sebagai gelombang dan partikel
Gelombang elektromagnetik (Optik)
Refleksi, Refraksi, Interferensi gelombang optik
Eksperimen Young
Prinsip Huygen
Pembentukan bayangan cermin dan lensa
Alat-alat yang menggunakan prinsip optik
MATERI
Refleksi dan Refraksi Permukaan Datar
Hukum Refleksi dan Refraksi Bidang Datar
 a. Sinar yang direfleksikan dan direfraksikan terrletak
pada satu bidang yang dibentuk oleh sinar datang dan normal
bidang batas dititik datang.
 b. Untuk refleksi : θ1’ =θ1
 c. Untuk refraksi : Sin θ1= n21Sin θ2 n21: indeks bias
 Berdasarkan hukum ini dapat diturunkan persamaan
indeks bias kaca terhadap udara yaitu
 nga = [sin 1/2(ψ + ϕ)]/sin(ϕ/2)
Interferensi Cahaya
Adalah perpaduan dari 2 gelombang cahaya.
Agar hasil interferensinya mempunyai pola yang teratur,
kedua gelombang cahaya harus koheren, yaitu memiliki
frekuensi dan amplitudo yg sama serta selisih fase tetap.
Pola hasil interferensi ini dapat ditangkap pada layar, yaitu
 Garis terang, merupakan hasil interferensi maksimum
(saling memperkuat atau konstruktif)
 Garis gelap, merupakan hasil interferensi minimum (saling
memprlemah atau destruktif)
Paduan gelombang
Syarat interferensi maksimum
Interferensi maksimum terjadi jika kedua gel memiliki fase yg
sama (sefase), yaitu jika selisih lintasannya sama dgn nol
atau bilangan bulat kali panjang gelombang λ.
Bilangan m disebut orde terang. Untuk m=0 disebut terang
pusat, m=1 disebut terang ke-1, dst. Karena jarak celah ke
layar l jauh lebih besar dari jarak kedua celah d (l >> d),
maka sudut θ sangat kecil, sehingga sin θ = tan θ = p/l, dgn
demikian
Dengan p adalah jarak terang ke-m ke pusat terang.
,...2,1,0;sin == mmd λθ
λm
l
pd
=
Syarat interferensi minimum
Interferensi minimum terjadi jika beda fase kedua gel 180o
, yaitu jika selisih
lintasannya sama dgn bilangan ganjil kali setengah λ.
Bilangan m disebut orde gelap. Tidak ada gelap ke nol. Untuk m=1 disebut
gelap ke-1, dst. Mengingat sin θ = tan θ = p/l, maka
Dengan p adalah jarak terang ke-m ke pusat terang.
Jarak antara dua garis terang yg berurutan sama dgn jarak dua garis
gelap berurutan. Jika jarak itu disebut Δp, maka
,...3,2,1;)(sin 2
1
=−= mmd λθ
λ)( 2
1
−= m
l
pd
λ=
∆
l
pd
Soal
Pada suatu percobaan YOUNG, jarak antara 2 celah
d = 0,25 mm sedangkan jarak celah ke layar l = 1
m. Jarak garis gelap kedua ke pusat pola
interfernsi pada layar adalah p = 3 mm. Tentukan:
a. Panjang gelombang cahaya yg digunakan
b. Jarak garis terang ketiga dari pusat
c. Jarak garis terang ketiga dari pusat jika
percobaan Young dicelupkan dalam air yg indeks
biasnya 4/3.
Gelombang elektromagnetik (Optik)
Refleksi, Refraksi, Interferensi gelombang optik
Eksperimen Young
Prinsip Huygen
Pembentukan bayangan cermin dan lensa
Alat-alat yang menggunakan prinsip optik
MATERI
Gelombang elektromagnetik (Optik)
Refleksi, Refraksi, Interferensi gelombang optik
Eksperimen Young
Prinsip Huygen
Pembentukan bayangan cermin dan lensa
Alat-alat yang menggunakan prinsip optik
MATERI
Prinsip Huygens
 Semua titik pada muka gelombang dapat
dipandang sebagai sumber titik yang menghasilkan
gelombang speris (bola) sekunder.
Setelah selang waktu t posisi muka-gelombang yang
baru adalah permukaan selubung yang
menyinggung semua gelombang sekunder.
Prinsip Huygens
Gambar Prinsip Huygens untuk gelombang siferis
Prinsip Huygens
Gambar melukiskan gelombang
cahaya yang dipancarkan oleh
sebuah titik M ke segala arah,
pada suatu saat muka
gelombang digambarkan
sebagai permukaan bola AB,
akan dicari muka gelombang
baru pada t detik kemudian
Gelombang elektromagnetik (Optik)
Refleksi, Refraksi, Interferensi gelombang optik
Eksperimen Young
Prinsip Huygen
Pembentukan bayangan cermin dan lensa
Alat-alat yang menggunakan prinsip optik
MATERI
Pemantulan Cahaya
Hukum Pemantulan Cahaya
Sinar datang, garis normal, dan sinar pantul terletak
pada satu bidang datar.
Sudut datang (i) = sudut pantul (r)
Pemantulan Cahaya
Fenomena pemantulan cahaya ada dua jenis, yaitu :
a. Pemantulan difuse (membaur) : pemantulan cahaya ke
segala arah
b. Pemantulan teratur : pemantulan cahaya dengan
arah teratur
Pemantualan baur
Pemantualan teratur
Macam-macam pemantulan
Pemantulan teratur,
yaitu bila cahaya
mengenai permukaan
yang datar
Pemantulan baur, yaitu
bila cahaya mengenai
permukaan yang tidak
rata
Pemantulan Cahaya
Pemantulan Cahaya
Hukum Pemantulan Cahaya
Sinar datang, garis normal, dan sinar pantul terletak
pada satu bidang datar.
Sudut datang (i) = sudut pantul (r)
Bayangan pada cermin datar
S S’ S S’
h h’
Dari gambar di atas, sifat bayangan pada cermin datar adalah:
- tegak
- sama besar
- sama jarak
- terbalik kiri-kanan
- maya
Sifat cermin datar
Panjang cermin minimum
Berapakah panjang
minimum cermin yang
diperlukan untuk melihat
bayangan seluruh badan
kita?
Perhatikan gambar! h
½ h
Panjang minimum cermin
yang dibutuhkan adalah
setengah dari tiggi badan
kita.
Jumlah bayangan
Berapakah banyaknya
bayangan yang
terbentuk bila kita
berada di depan dua
buah cermin yang
membentuk sudut α ?
Banyaknya bayangan
yang terbentuk dapat
kita hitung dengan
persamaan:
n = - 1
360
α
n = banyaknya bayangan
α = besar sudut
Cermin Cekung
Cermin cekung adalah cermin lengkung dengan
lapisan mengkilap pada bagian dalam.
Cermin cekung memiliki sifat mengumpulkan cahaya
R f
Tiga sinar utama pada cermin cekung
R f
R f
R f
Pembentukan bayangan pada cermin cekung
R f
= +
Persamaan Cermin Cekung
Cermin cekung memiliki fokus positif
Cermin cekung memiliki persamaan:
1 1 1
f s s’
M = =
s’
s
h’
h
Ket. f = fokus
s = letak benda
s’ = letak bayangan
M = perbesaran bayangan
h = tinggi benda
h’ = tinggi bayangan
Contoh:
Sebuah benda yang tingginya 20 cm diletakkan 10 cm
didepan sebuah cermin cekung yang memiliki fokus 15 cm.
Hitunglah:
a. letak bayangan
b. perbesaran bayangan
c. tinggi bayangan
Dik. h = 20 cm
f = 15 cm
s = 10 cm
Dit. a. s’ =
b. M =
c. h’ =
Jawab: a. 1/f = 1/s + 1/s’
1/15 = 1/10 + 1/s’
1/s’ = 1/15 – 1/10
= 2/30 – 3/30
= -1/30
s’ = -30 cm (maya, tegak)
b. M = |s’/s|
= 30/10
= 3 (diperbesar)
c. M = h’/h
3 = h’/20
h’ =20 x 3
= 60 cm
Penggunaan cermin cekung
Kaca rias
Cermin cekung dengan fokus yang besar dapat
dijadikan kaca rias, karena menghasilkan
bayangan yang diperbesar
Parabola
Cermin cekung banyak digunakan sebagai parabola
karena sifatnya yang mengumpulkan gelombang
Teropong
Cermin cekung digunakan pada teropong pantul
pengganti lensa okuler
Cermin Cembung
Cermin cembung adalah cermin lengkung dengan
lapisan cermin di bagian luar.
Cermin cembung bersifat menyebarkan cahaya.
f R
f R
f R
f R
Tiga sinar utama pada cermin cembung
Pembentukan bayangan
f R
Sifat bayangan:
tegak
maya
diperkecil
= +
Persamaan Cermin Cembung
Cermin cembung memiliki fokus dan jarak
bayangan negatif.
Cermin cembung memiliki persamaan:
1 1 1
f s s’ M = =
s’
s
h’
h
Ket. f = fokus (selalu negatif)
s = letak benda
s’ = letak bayangan (selalu negatif)
M = perbesaran bayangan
h = tinggi benda
h’ = tinggi bayangan
Contoh:
Sebuah benda yang tingginya 20 cm diletakkan 10 cm
didepan sebuah cermin cembung yang memiliki fokus 15 cm.
Hitunglah:
a. letak bayangan
b. perbesaran bayangan
c. tinggi bayangan
Dik. h = 20 cm
f = -15 cm
s = 10 cm
Dit. a. s’ =
b. M =
c. h’ =
Jawab: a. 1/f = 1/s + 1/s’
1/-15 = 1/10 + 1/s’
1/s’ = -1/15 – 1/10
= -2/30 – 3/30
= -5/30
s’ = -30/5
= -6 cm
b. M = |s’/s|
= 6/10
= 0,6
c. M = h’/h
0,6 = h’/20
h’ =20 x 0,6
= 12 cm
Cermin Cembung dalam kehidupan
sehari-hari
Cermin cembung memiliki sifat selalu membentuk
bayangan yang tegak, maya dan diperkecil,
sehingga cermin ini mampu membentuk
bayangan benda yang sangat luas. Dengan sifat
ini maka cermin cembung banyak digunakan
pada:
- kaca spion pada kendaraan
- kaca pengintai pada supermarket
- kaca spion pada tikungan jalan
Gelombang elektromagnetik (Optik)
Refleksi, Refraksi, Interferensi gelombang optik
Eksperimen Young
Prinsip Huygen
Refleksi total internal
Pembentukan bayangan cermin dan lensa
Alat-alat yang menggunakan prinsip optik
MATERI
Alat-alat Optik
1. Mata
2. Lup
3. Mikroskop
4. Teropong
1. Mata
 Memiliki sebuah lensa yg berfungsi sbg alat optik.
 Mata mempunyai penglihatan yang jelas pada daerah
yang dibatasi oleh dua titik yaitu titik dekat/
punctum proximum (titik terdekat yg masih dapat
dilihat jelas oleh mata yg berakomodasi sekuat2nya)
dan titik jauh/punctum remotum (titik terjauh yg
masih dapat dilihat jelas oleh mata yg tak
berakomodasi)
Lup
 Menggunakan sebuah lensa cembung.
 Untuk melihat benda2 kecil sehingga tampak lebih besar
dan jelas.
Sifat Bayangan :
Maya (didepan lup), tegak, diperbesar.
Perbesaran Anguler :
- mata tak berakomodasi - mata berakomodasi maks
γ = perbesaran anguler
Sn = titik dekat orang normal f = jarak fokus lup
f
Sn
=γ 1+=
f
Sn
γ
Mikroskop
 Untuk melihat detail benda lebih jelas dan lebih besar.
 Menggunakan 2 lensa positif, sebagai lensa objektif dan
lensa okuler.
Melihat bayangan benda tanpa akomodasi
Perbesaran bayangan :
Melihat bayangan benda dengan berakomodasi
Sob = jarak benda ke lensa objektif
Sob’ = jarak bayangan ke lensa objektif
Sn = jarak titik dekat mata normal
fok = jarak fokus lensa okuler
ok
n
ob
ob
f
S
x
S
S
m
'
=






+= 1
'
ok
n
ob
ob
f
S
x
S
S
m
Soal
Sebuah preparat diletakkan 1 cm di depan lensa
objektif dari sebuah mikroskop. Jarak fokus lensa
objektifnya 0,9 cm, jarak fokus lensa okuler 5 cm.
Jarak antara kedua lensa tsb 13 cm. tentukan
perbesaran oleh mikroskop tsb.
Teropong Bintang
 Menggunakan 2 lensa positif.
 Beda teropong bintang dg mikroskop :
mikroskop : fob < fok
letak benda dekat dg lensa objektif
teropong bintang: fob >> Fok
letak benda di jauh tak berhingga
Untuk mata tanpa akomodasi
Untuk mata berakomodasi maksimum
ok
ob
f
f
m =





 +
==
n
okn
ok
ob
ok
ob
S
fS
f
f
s
f
m
Teropong Bumi
 Menggunakan 3 lensa positif, sebagai lensa objektif,
pembalik dan okuler.
Utk mata tanpa akomodasi Utk mata akomodasi maks
Teropong Panggung
 Menggunakan 2 lensa; lensa objektifnya positif, lensa
okulernya negatif.
Utk mata tanpa akomodasi Utk mata akomodasi maks
ok
ob
f
f
m =





 +
==
n
okn
ok
ob
ok
ob
S
fS
f
f
s
f
m
ok
ob
f
f
m =





 +
==
n
okn
ok
ob
ok
ob
S
fS
f
f
s
f
m
12 gelombang-2

More Related Content

What's hot (20)

Optik geometri
Optik geometriOptik geometri
Optik geometri
 
Persentasi Cahaya Dan Optik
Persentasi Cahaya Dan OptikPersentasi Cahaya Dan Optik
Persentasi Cahaya Dan Optik
 
Bab cahaya
Bab cahayaBab cahaya
Bab cahaya
 
CAHAYA - MGMP IPA
CAHAYA - MGMP IPACAHAYA - MGMP IPA
CAHAYA - MGMP IPA
 
Dispersi cahaya
Dispersi cahayaDispersi cahaya
Dispersi cahaya
 
Cahaya
Cahaya Cahaya
Cahaya
 
Rumus optika geometri
Rumus optika geometriRumus optika geometri
Rumus optika geometri
 
Pw point physic
Pw point physicPw point physic
Pw point physic
 
Fisika-Pemantulan Cahaya
Fisika-Pemantulan CahayaFisika-Pemantulan Cahaya
Fisika-Pemantulan Cahaya
 
gelombang cahaya dan bunyi
gelombang cahaya dan bunyigelombang cahaya dan bunyi
gelombang cahaya dan bunyi
 
Fisika gelombang cahaya
Fisika gelombang cahayaFisika gelombang cahaya
Fisika gelombang cahaya
 
Cahaya
CahayaCahaya
Cahaya
 
Bab materi Cahaya kelas 8
Bab materi Cahaya kelas 8Bab materi Cahaya kelas 8
Bab materi Cahaya kelas 8
 
Penjelasan Tentang Bab Cahaya SMP kelas 8
Penjelasan Tentang Bab Cahaya SMP kelas 8Penjelasan Tentang Bab Cahaya SMP kelas 8
Penjelasan Tentang Bab Cahaya SMP kelas 8
 
Tugas presentasi fisika(kelompok)
Tugas presentasi fisika(kelompok)Tugas presentasi fisika(kelompok)
Tugas presentasi fisika(kelompok)
 
Cahaya dan optik untuk siswa
Cahaya dan optik untuk siswaCahaya dan optik untuk siswa
Cahaya dan optik untuk siswa
 
Makalah optik geometri
Makalah optik geometriMakalah optik geometri
Makalah optik geometri
 
Difraksi gelombang
Difraksi gelombangDifraksi gelombang
Difraksi gelombang
 
Cermin
CerminCermin
Cermin
 
Gelombang cahaya UNNES
Gelombang cahaya UNNESGelombang cahaya UNNES
Gelombang cahaya UNNES
 

Similar to 12 gelombang-2

Optika geometri
Optika geometriOptika geometri
Optika geometriauliarika
 
inderapenglihatandanalatoptik-150303015355-conversion-gate01 (1).pptx
inderapenglihatandanalatoptik-150303015355-conversion-gate01 (1).pptxinderapenglihatandanalatoptik-150303015355-conversion-gate01 (1).pptx
inderapenglihatandanalatoptik-150303015355-conversion-gate01 (1).pptxssuserd410cc
 
Cahaya dan Indera Penglihatan Manusia.pptx
Cahaya dan Indera Penglihatan Manusia.pptxCahaya dan Indera Penglihatan Manusia.pptx
Cahaya dan Indera Penglihatan Manusia.pptxJoshuaGraciasSimbolo1
 
BAHAN AJAR CAHAYA DAN ALAT OPTIK KELAS 8
BAHAN AJAR CAHAYA DAN ALAT OPTIK KELAS 8BAHAN AJAR CAHAYA DAN ALAT OPTIK KELAS 8
BAHAN AJAR CAHAYA DAN ALAT OPTIK KELAS 8NurJuniar1
 
Indera penglihatan dan alat optik
Indera penglihatan dan alat optikIndera penglihatan dan alat optik
Indera penglihatan dan alat optikArima Reo
 
OPTIK DAN ALAT OPTIK
OPTIK DAN ALAT OPTIKOPTIK DAN ALAT OPTIK
OPTIK DAN ALAT OPTIKmateripptgc
 
OPTIKA GEOMETRI DAN ALAT OPTIK
OPTIKA GEOMETRI DAN ALAT OPTIKOPTIKA GEOMETRI DAN ALAT OPTIK
OPTIKA GEOMETRI DAN ALAT OPTIKmateripptgc
 
Rangkuman ipa fisika 2 smp
Rangkuman ipa fisika 2 smpRangkuman ipa fisika 2 smp
Rangkuman ipa fisika 2 smpMohamad Sadikin
 
PRESENTASI IPS MODUL 10,11,12.pptx
PRESENTASI IPS MODUL 10,11,12.pptxPRESENTASI IPS MODUL 10,11,12.pptx
PRESENTASI IPS MODUL 10,11,12.pptxserpong02
 
ppt materi cermin dan lensa kelas 8 semester 2.ppt
ppt materi cermin dan lensa kelas 8 semester 2.pptppt materi cermin dan lensa kelas 8 semester 2.ppt
ppt materi cermin dan lensa kelas 8 semester 2.pptyusnindanadillia
 
OPTIKA GEOMETRI (Kelompok 2).pptx
OPTIKA GEOMETRI (Kelompok 2).pptxOPTIKA GEOMETRI (Kelompok 2).pptx
OPTIKA GEOMETRI (Kelompok 2).pptxAdelyaChyaniPutri
 
Bahan ajar optika geometri pemantulan pada cermin
Bahan ajar optika geometri pemantulan pada cerminBahan ajar optika geometri pemantulan pada cermin
Bahan ajar optika geometri pemantulan pada cerminnooraisy22
 

Similar to 12 gelombang-2 (20)

CAHAYA-OPTIK.pptx
CAHAYA-OPTIK.pptxCAHAYA-OPTIK.pptx
CAHAYA-OPTIK.pptx
 
CAHAYA-OPTIK.pptx
CAHAYA-OPTIK.pptxCAHAYA-OPTIK.pptx
CAHAYA-OPTIK.pptx
 
Optika Geometri
Optika GeometriOptika Geometri
Optika Geometri
 
Optika geometri
Optika geometriOptika geometri
Optika geometri
 
sifat-sifat cahaya
sifat-sifat cahayasifat-sifat cahaya
sifat-sifat cahaya
 
inderapenglihatandanalatoptik-150303015355-conversion-gate01 (1).pptx
inderapenglihatandanalatoptik-150303015355-conversion-gate01 (1).pptxinderapenglihatandanalatoptik-150303015355-conversion-gate01 (1).pptx
inderapenglihatandanalatoptik-150303015355-conversion-gate01 (1).pptx
 
Cahaya dan Indera Penglihatan Manusia.pptx
Cahaya dan Indera Penglihatan Manusia.pptxCahaya dan Indera Penglihatan Manusia.pptx
Cahaya dan Indera Penglihatan Manusia.pptx
 
Cahaya
Cahaya Cahaya
Cahaya
 
BAHAN AJAR CAHAYA DAN ALAT OPTIK KELAS 8
BAHAN AJAR CAHAYA DAN ALAT OPTIK KELAS 8BAHAN AJAR CAHAYA DAN ALAT OPTIK KELAS 8
BAHAN AJAR CAHAYA DAN ALAT OPTIK KELAS 8
 
Cahaya
CahayaCahaya
Cahaya
 
Cahaya dan alat optik
Cahaya dan alat optikCahaya dan alat optik
Cahaya dan alat optik
 
Indera penglihatan dan alat optik
Indera penglihatan dan alat optikIndera penglihatan dan alat optik
Indera penglihatan dan alat optik
 
OPTIK DAN ALAT OPTIK
OPTIK DAN ALAT OPTIKOPTIK DAN ALAT OPTIK
OPTIK DAN ALAT OPTIK
 
OPTIKA GEOMETRI DAN ALAT OPTIK
OPTIKA GEOMETRI DAN ALAT OPTIKOPTIKA GEOMETRI DAN ALAT OPTIK
OPTIKA GEOMETRI DAN ALAT OPTIK
 
Optika geometri SMA fisika unnes
Optika geometri SMA fisika unnesOptika geometri SMA fisika unnes
Optika geometri SMA fisika unnes
 
Rangkuman ipa fisika 2 smp
Rangkuman ipa fisika 2 smpRangkuman ipa fisika 2 smp
Rangkuman ipa fisika 2 smp
 
PRESENTASI IPS MODUL 10,11,12.pptx
PRESENTASI IPS MODUL 10,11,12.pptxPRESENTASI IPS MODUL 10,11,12.pptx
PRESENTASI IPS MODUL 10,11,12.pptx
 
ppt materi cermin dan lensa kelas 8 semester 2.ppt
ppt materi cermin dan lensa kelas 8 semester 2.pptppt materi cermin dan lensa kelas 8 semester 2.ppt
ppt materi cermin dan lensa kelas 8 semester 2.ppt
 
OPTIKA GEOMETRI (Kelompok 2).pptx
OPTIKA GEOMETRI (Kelompok 2).pptxOPTIKA GEOMETRI (Kelompok 2).pptx
OPTIKA GEOMETRI (Kelompok 2).pptx
 
Bahan ajar optika geometri pemantulan pada cermin
Bahan ajar optika geometri pemantulan pada cerminBahan ajar optika geometri pemantulan pada cermin
Bahan ajar optika geometri pemantulan pada cermin
 

Recently uploaded

Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaEzraCalva
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPCMBANDUNGANKabSemar
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfWahyudinST
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 

Recently uploaded (20)

Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 

12 gelombang-2

  • 1.
  • 2. Gelombang elektromagnetik (Optik) Refleksi, Refraksi, Interferensi gelombang optik Eksperimen Young Prinsip Huygen Pembentukan bayangan cermin dan lensa Alat-alat yang menggunakan prinsip optik MATERI
  • 3. Apa itu Gelombang ?  Gelombang adalah getaran yang merambat  Apakah dalam perambatannya perlu medium/zat perantara ? Tidak harus !  Berdasarkan ada/tidak adanya medium : 1. Gelombang Mekanik perlu medium 2. Gelombang Elektromagnetik
  • 4. Apakah Gelombang Elektromagnetik ?? Gelombang Elektromagnetik adalah gelombang yang dapat merambat walau tidak ada medium
  • 5. Sifat-sifat gelombang elektromagnetik 1. Gelombang elektromagnetik dapat merambat dalam ruang tanpa medium 2. merupakan gelombang transversal 3. tidak memiliki muatan listrik sehingga bergerak lurus dalam medan magnet maupun medan listrik 4. dapat mengalami pemantulan (refleksi), pembiasan (refraksi), perpaduan (interferensi), pelenturan (difraksi), pengutuban (polarisasi) 5. Perubahan medan listrik dan medan magnet terjadi secara bersamaan, sehingga medan listrik dan medan magnet sefase dan berbanding lurus 
  • 6. Spektrum Elektromagnetik Gel. Radio : Panjang gel. lebih besar dari 1 m Gel. Mikro : Panjang gel. antara 1 mm sampai 1 m Gel. Inframerah : Panjang gel. 700 nm sampai 1000 nm (Radiasi termal) suhu 3 K – 3000 K  atom/mol berubah energi dalam (vibrasi dan rotasinya) Cahaya tampak : Panjang gel. 400 nm – 700 nm, atom transisi dari energi tinggi ke rendah. Gel. UV : Panjang gel. 1 nm-400 nm, transisi elektron terluar atau dari termal matahari dgn suhu > 6000 K Sinar-X : Panjang gel. 0,01 nm-10nm, transisi elektron yang lebih dalam atau partikel diperlambat Sinar Gamma : Panjang gel < 10pm, transisi inti atom atau peluruhan radioaktif
  • 8. Sifat Gelombang Cahaya Cahaya merupakan gelombang transversal yang termasuk gelombang elektromagnetik. Cahaya dapat merambat dalam ruang hampa dengan kecepatan 3 x 108 m/s. Sifat2 cahaya : Dapat mengalami pemantulan (refleksi) Dapat mengalami pembiasan (refraksi) Dapat mengalami pelenturan (difraksi) Dapat dijumlahkan (interferensi) Dapat diuraikan (dispersi) Dapat diserap arah getarnya (polarisasi) Bersifat sebagai gelombang dan partikel
  • 9. Gelombang elektromagnetik (Optik) Refleksi, Refraksi, Interferensi gelombang optik Eksperimen Young Prinsip Huygen Pembentukan bayangan cermin dan lensa Alat-alat yang menggunakan prinsip optik MATERI
  • 10. Refleksi dan Refraksi Permukaan Datar Hukum Refleksi dan Refraksi Bidang Datar  a. Sinar yang direfleksikan dan direfraksikan terrletak pada satu bidang yang dibentuk oleh sinar datang dan normal bidang batas dititik datang.  b. Untuk refleksi : θ1’ =θ1  c. Untuk refraksi : Sin θ1= n21Sin θ2 n21: indeks bias  Berdasarkan hukum ini dapat diturunkan persamaan indeks bias kaca terhadap udara yaitu  nga = [sin 1/2(ψ + ϕ)]/sin(ϕ/2)
  • 11. Interferensi Cahaya Adalah perpaduan dari 2 gelombang cahaya. Agar hasil interferensinya mempunyai pola yang teratur, kedua gelombang cahaya harus koheren, yaitu memiliki frekuensi dan amplitudo yg sama serta selisih fase tetap. Pola hasil interferensi ini dapat ditangkap pada layar, yaitu  Garis terang, merupakan hasil interferensi maksimum (saling memperkuat atau konstruktif)  Garis gelap, merupakan hasil interferensi minimum (saling memprlemah atau destruktif)
  • 13. Syarat interferensi maksimum Interferensi maksimum terjadi jika kedua gel memiliki fase yg sama (sefase), yaitu jika selisih lintasannya sama dgn nol atau bilangan bulat kali panjang gelombang λ. Bilangan m disebut orde terang. Untuk m=0 disebut terang pusat, m=1 disebut terang ke-1, dst. Karena jarak celah ke layar l jauh lebih besar dari jarak kedua celah d (l >> d), maka sudut θ sangat kecil, sehingga sin θ = tan θ = p/l, dgn demikian Dengan p adalah jarak terang ke-m ke pusat terang. ,...2,1,0;sin == mmd λθ λm l pd =
  • 14. Syarat interferensi minimum Interferensi minimum terjadi jika beda fase kedua gel 180o , yaitu jika selisih lintasannya sama dgn bilangan ganjil kali setengah λ. Bilangan m disebut orde gelap. Tidak ada gelap ke nol. Untuk m=1 disebut gelap ke-1, dst. Mengingat sin θ = tan θ = p/l, maka Dengan p adalah jarak terang ke-m ke pusat terang. Jarak antara dua garis terang yg berurutan sama dgn jarak dua garis gelap berurutan. Jika jarak itu disebut Δp, maka ,...3,2,1;)(sin 2 1 =−= mmd λθ λ)( 2 1 −= m l pd λ= ∆ l pd
  • 15. Soal Pada suatu percobaan YOUNG, jarak antara 2 celah d = 0,25 mm sedangkan jarak celah ke layar l = 1 m. Jarak garis gelap kedua ke pusat pola interfernsi pada layar adalah p = 3 mm. Tentukan: a. Panjang gelombang cahaya yg digunakan b. Jarak garis terang ketiga dari pusat c. Jarak garis terang ketiga dari pusat jika percobaan Young dicelupkan dalam air yg indeks biasnya 4/3.
  • 16. Gelombang elektromagnetik (Optik) Refleksi, Refraksi, Interferensi gelombang optik Eksperimen Young Prinsip Huygen Pembentukan bayangan cermin dan lensa Alat-alat yang menggunakan prinsip optik MATERI
  • 17.
  • 18.
  • 19. Gelombang elektromagnetik (Optik) Refleksi, Refraksi, Interferensi gelombang optik Eksperimen Young Prinsip Huygen Pembentukan bayangan cermin dan lensa Alat-alat yang menggunakan prinsip optik MATERI
  • 20. Prinsip Huygens  Semua titik pada muka gelombang dapat dipandang sebagai sumber titik yang menghasilkan gelombang speris (bola) sekunder. Setelah selang waktu t posisi muka-gelombang yang baru adalah permukaan selubung yang menyinggung semua gelombang sekunder.
  • 21. Prinsip Huygens Gambar Prinsip Huygens untuk gelombang siferis
  • 22. Prinsip Huygens Gambar melukiskan gelombang cahaya yang dipancarkan oleh sebuah titik M ke segala arah, pada suatu saat muka gelombang digambarkan sebagai permukaan bola AB, akan dicari muka gelombang baru pada t detik kemudian
  • 23. Gelombang elektromagnetik (Optik) Refleksi, Refraksi, Interferensi gelombang optik Eksperimen Young Prinsip Huygen Pembentukan bayangan cermin dan lensa Alat-alat yang menggunakan prinsip optik MATERI
  • 24. Pemantulan Cahaya Hukum Pemantulan Cahaya Sinar datang, garis normal, dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar. Sudut datang (i) = sudut pantul (r)
  • 25. Pemantulan Cahaya Fenomena pemantulan cahaya ada dua jenis, yaitu : a. Pemantulan difuse (membaur) : pemantulan cahaya ke segala arah b. Pemantulan teratur : pemantulan cahaya dengan arah teratur Pemantualan baur Pemantualan teratur
  • 26. Macam-macam pemantulan Pemantulan teratur, yaitu bila cahaya mengenai permukaan yang datar Pemantulan baur, yaitu bila cahaya mengenai permukaan yang tidak rata Pemantulan Cahaya
  • 27. Pemantulan Cahaya Hukum Pemantulan Cahaya Sinar datang, garis normal, dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar. Sudut datang (i) = sudut pantul (r)
  • 28. Bayangan pada cermin datar S S’ S S’ h h’ Dari gambar di atas, sifat bayangan pada cermin datar adalah: - tegak - sama besar - sama jarak - terbalik kiri-kanan - maya
  • 30. Panjang cermin minimum Berapakah panjang minimum cermin yang diperlukan untuk melihat bayangan seluruh badan kita? Perhatikan gambar! h ½ h Panjang minimum cermin yang dibutuhkan adalah setengah dari tiggi badan kita.
  • 31. Jumlah bayangan Berapakah banyaknya bayangan yang terbentuk bila kita berada di depan dua buah cermin yang membentuk sudut α ? Banyaknya bayangan yang terbentuk dapat kita hitung dengan persamaan: n = - 1 360 α n = banyaknya bayangan α = besar sudut
  • 32. Cermin Cekung Cermin cekung adalah cermin lengkung dengan lapisan mengkilap pada bagian dalam. Cermin cekung memiliki sifat mengumpulkan cahaya R f
  • 33. Tiga sinar utama pada cermin cekung R f R f R f
  • 34. Pembentukan bayangan pada cermin cekung R f
  • 35. = + Persamaan Cermin Cekung Cermin cekung memiliki fokus positif Cermin cekung memiliki persamaan: 1 1 1 f s s’ M = = s’ s h’ h Ket. f = fokus s = letak benda s’ = letak bayangan M = perbesaran bayangan h = tinggi benda h’ = tinggi bayangan
  • 36. Contoh: Sebuah benda yang tingginya 20 cm diletakkan 10 cm didepan sebuah cermin cekung yang memiliki fokus 15 cm. Hitunglah: a. letak bayangan b. perbesaran bayangan c. tinggi bayangan Dik. h = 20 cm f = 15 cm s = 10 cm Dit. a. s’ = b. M = c. h’ = Jawab: a. 1/f = 1/s + 1/s’ 1/15 = 1/10 + 1/s’ 1/s’ = 1/15 – 1/10 = 2/30 – 3/30 = -1/30 s’ = -30 cm (maya, tegak) b. M = |s’/s| = 30/10 = 3 (diperbesar) c. M = h’/h 3 = h’/20 h’ =20 x 3 = 60 cm
  • 37. Penggunaan cermin cekung Kaca rias Cermin cekung dengan fokus yang besar dapat dijadikan kaca rias, karena menghasilkan bayangan yang diperbesar Parabola Cermin cekung banyak digunakan sebagai parabola karena sifatnya yang mengumpulkan gelombang Teropong Cermin cekung digunakan pada teropong pantul pengganti lensa okuler
  • 38. Cermin Cembung Cermin cembung adalah cermin lengkung dengan lapisan cermin di bagian luar. Cermin cembung bersifat menyebarkan cahaya. f R
  • 39. f R f R f R Tiga sinar utama pada cermin cembung
  • 40. Pembentukan bayangan f R Sifat bayangan: tegak maya diperkecil
  • 41. = + Persamaan Cermin Cembung Cermin cembung memiliki fokus dan jarak bayangan negatif. Cermin cembung memiliki persamaan: 1 1 1 f s s’ M = = s’ s h’ h Ket. f = fokus (selalu negatif) s = letak benda s’ = letak bayangan (selalu negatif) M = perbesaran bayangan h = tinggi benda h’ = tinggi bayangan
  • 42. Contoh: Sebuah benda yang tingginya 20 cm diletakkan 10 cm didepan sebuah cermin cembung yang memiliki fokus 15 cm. Hitunglah: a. letak bayangan b. perbesaran bayangan c. tinggi bayangan Dik. h = 20 cm f = -15 cm s = 10 cm Dit. a. s’ = b. M = c. h’ = Jawab: a. 1/f = 1/s + 1/s’ 1/-15 = 1/10 + 1/s’ 1/s’ = -1/15 – 1/10 = -2/30 – 3/30 = -5/30 s’ = -30/5 = -6 cm b. M = |s’/s| = 6/10 = 0,6 c. M = h’/h 0,6 = h’/20 h’ =20 x 0,6 = 12 cm
  • 43. Cermin Cembung dalam kehidupan sehari-hari Cermin cembung memiliki sifat selalu membentuk bayangan yang tegak, maya dan diperkecil, sehingga cermin ini mampu membentuk bayangan benda yang sangat luas. Dengan sifat ini maka cermin cembung banyak digunakan pada: - kaca spion pada kendaraan - kaca pengintai pada supermarket - kaca spion pada tikungan jalan
  • 44. Gelombang elektromagnetik (Optik) Refleksi, Refraksi, Interferensi gelombang optik Eksperimen Young Prinsip Huygen Refleksi total internal Pembentukan bayangan cermin dan lensa Alat-alat yang menggunakan prinsip optik MATERI
  • 45. Alat-alat Optik 1. Mata 2. Lup 3. Mikroskop 4. Teropong 1. Mata  Memiliki sebuah lensa yg berfungsi sbg alat optik.  Mata mempunyai penglihatan yang jelas pada daerah yang dibatasi oleh dua titik yaitu titik dekat/ punctum proximum (titik terdekat yg masih dapat dilihat jelas oleh mata yg berakomodasi sekuat2nya) dan titik jauh/punctum remotum (titik terjauh yg masih dapat dilihat jelas oleh mata yg tak berakomodasi)
  • 46. Lup  Menggunakan sebuah lensa cembung.  Untuk melihat benda2 kecil sehingga tampak lebih besar dan jelas. Sifat Bayangan : Maya (didepan lup), tegak, diperbesar. Perbesaran Anguler : - mata tak berakomodasi - mata berakomodasi maks γ = perbesaran anguler Sn = titik dekat orang normal f = jarak fokus lup f Sn =γ 1+= f Sn γ
  • 47. Mikroskop  Untuk melihat detail benda lebih jelas dan lebih besar.  Menggunakan 2 lensa positif, sebagai lensa objektif dan lensa okuler. Melihat bayangan benda tanpa akomodasi Perbesaran bayangan : Melihat bayangan benda dengan berakomodasi Sob = jarak benda ke lensa objektif Sob’ = jarak bayangan ke lensa objektif Sn = jarak titik dekat mata normal fok = jarak fokus lensa okuler ok n ob ob f S x S S m ' =       += 1 ' ok n ob ob f S x S S m
  • 48. Soal Sebuah preparat diletakkan 1 cm di depan lensa objektif dari sebuah mikroskop. Jarak fokus lensa objektifnya 0,9 cm, jarak fokus lensa okuler 5 cm. Jarak antara kedua lensa tsb 13 cm. tentukan perbesaran oleh mikroskop tsb.
  • 49. Teropong Bintang  Menggunakan 2 lensa positif.  Beda teropong bintang dg mikroskop : mikroskop : fob < fok letak benda dekat dg lensa objektif teropong bintang: fob >> Fok letak benda di jauh tak berhingga Untuk mata tanpa akomodasi Untuk mata berakomodasi maksimum ok ob f f m =       + == n okn ok ob ok ob S fS f f s f m
  • 50. Teropong Bumi  Menggunakan 3 lensa positif, sebagai lensa objektif, pembalik dan okuler. Utk mata tanpa akomodasi Utk mata akomodasi maks Teropong Panggung  Menggunakan 2 lensa; lensa objektifnya positif, lensa okulernya negatif. Utk mata tanpa akomodasi Utk mata akomodasi maks ok ob f f m =       + == n okn ok ob ok ob S fS f f s f m ok ob f f m =       + == n okn ok ob ok ob S fS f f s f m