Studi ini meneliti hubungan gaya hidup termasuk merokok, aktivitas fisik, obesitas, dan stres dengan kejadian hipertensi di Puskesmas Talang Bakung Kota Jambi tahun 2017. Terdapat hubungan antara aktivitas fisik, obesitas, dan stres dengan hipertensi, namun tidak untuk merokok. Puskesmas dapat memberikan penyuluhan untuk mengendalikan faktor risiko tersebut.
1. HUBUNGAN GAYA HIDUP DENGAN
KEJADIAN HIPERTENSI PADA LANSIA DI
PUSKESMAS SIMPANG IV SIPIN TAHUN
2017
o Pembimbing I : dr. H. Jufri Makmur, Sp.PD FINASIM
o Pembimbing II : Dr. Solha Elfrilda,S.Pd, M.kes
o Penguji I : dr. Hasan Basri, Sp.PD (K)
o Penguji II : dr. Rina Nofrienis, M.Kes
2. The Power of PowerPoint | thepopp.com 2
Latar belakang
3. RUMUSAN MASALAH
“Apakah ada hubungan gaya hidup
meliputi merokok, aktifitas fisik, obesitas
dan stres dengan kejadian hipertensi di
Puskesmas Talang Bakung Kota Jambi?”
4. TUJUAN PENELITIAN
TUJUAN UMUM
TUJUAN
KHUSUS
Karateristik dan hubungan gaya hidup
meliputi merokok, aktifitas fisik,
obesitas dan stres dengan kejadian
hipertensi.
1. Karateristik usia dan jenis kelamin
pada kejadian hipertensi.
2. Hubungan merokok dengan
kejadian hipertensi.
3. Hubungan aktivitas fisik dengan
kejadian hipertensi.
4. Hubungan obesitas dengan
kejadian hipertensi.
5. Hubungan stres dengan kejadian
hipertensi.
5. MANFAAT PENELITIAN
Untuk kebijakan selanjutnya, seperti
memberikan penyuluhan dan informasi
yang terkait dengan gaya hidup pasien
hipertensi dalam rangka meningkatkan
kesehatan masyarakat, sehingga dapat
menurunkan pravalensi hipertensi
Puskesmas Talang
Bakung Jambi
Bahan pengetahuan dan wawasan serta
pengalaman untuk menerapkan ilmu
pengetahuan yang diperoleh dan mampu
menangani gaya hidup pada pasien
hipertensi.
PENELITI
informasi dasar bagi peneliti
selanjutnya yang ingin melakukan
penelitian mengenai hubungan gaya
hidup dengan kejadian hipertensi
PENELITI LAINNYA
informasi bagi penderita untuk dapat
meningkatkan kesadaran terhadap
penyakit hipertensi dan melakukan
pencegahan dini dalam
mengendalikan gaya hidup
PENDERITA
1
23
4
6. Obesitas
Penyakit ginjal & hipertensi yang sudah ada
sebelum hamil
HIPERTENSI
Definisi
- Sistolik > 140 mmHg
- Diastolik > 90 mmHg
Etiologi
- Hipertensi Primer
- Hipertensi Sekunder
Faktor Resiko Tidak Dapat di Ubah
- Umur
- Jenis Kelamin
- Genetik
- Etnis
Faktor Resiko Dapat di Ubah
- Obesitas
- Stres
- Merokok
- Olahraga
- Konsumsi Alkohol Berlebih
- Konsumsi Garam Berlebih
- Hiperlipidemia
7. GAYA HIDUP
Kebiasaan Merokok
Definisi perokok : yang telah merokok 1 batang atau
lebih sehari sekurang – kurangnya selama 1 tahun
Kandungan Rokok : Nikotin, Karbonmonoksida, Tar
Pengaruh merokok terhadap hipertensi : Curah
jantung dan tahanan perifer dapat dipengaruhi oleh
kadar nikotin dan CO sehingga meningkatkan
tekanan darah
Aktivitas Fisik
Definisi : setiap gerakan tubuh yang dihasilkan
oleh otot rangka yang mengeluarkan energi.
Pengaruh aktivitas fisik terhadap hipertensi :
aktivitas fisik yang aktif dan teratur akan
menyebabkan pembuluh darah cenderung lebih
elastis sehingga akan mengurangi tahanan
perifer. Aktivitas fisik yang teratur akan
menyebabkan jantung akan berkurang dan
akan menyebabkan penurunan tekanan darah
Obesitas
Definisi : penumpukan lemak dalam tubuh
yang melebihi batas normal
Pengaruh obesitas terhadap hipertensi :
obesitas kelebihan kalori pembakaran
kalori O2 meningkat jantung bekerja
lebih keras peningkatan tekanan darah
Stres
Definisi : ketidakmampuan mengatasi
ancaman yang dihadapi oleh mental,
fisik, emosional, dan spiritual manusia
Pengaruh stres terhadap hipertensi : Stres
↑ kadar adrenalin dan respon adreno
kortikal ↑ resistensi PD perifer dan curah
jantung peningkatan tekanan darah
8. KERANGKA
TEORI
Gambar 2.1 Kerangka Teori
Faktor Resiko Hipertensi yang Tidak
Dapat di Modifikasi:
a. usia
b. gender
Hipertensi
Faktor Resiko Hipertensi yang Dapat di
Modifikasi :
a. obesitas
b. psikososial atau stres
c. merokok
d. aktifitas fisik
10. METODOLOGI PENELITIAN
JENIS DAN RANCANGAN
PENELITIAN
Penelitian Analitik
TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
Tempat : Puskesmas Talang Bakung
Jambi
Waktu : Oktober – November 2016
POPULASI PENELITIAN
Semua penderita penyakit hipertensi
yang berkunjung ke Puskesmas Talang
Bakung Kota Jambi.
SAMPEL PENELITIAN
• Sampel dalam penelitian ini adalah
sebanyak 96 sampel
11. EKSKLUSI 1. responden yang terdiagnosa hipertensi
dengan terdiagnosis komplikasi
2. responden yang memenuhi kriteria
inklusi namun tidak bersedia menjadi
responden
3. Responden usia >60 tahun yang
dikontraindikasikan untuk melakukan
aktifitas fisik
4. ibu hamil
KRITERIA
INKLUSI DAN
EKSKLUSI
TEKNIK PENGAMBILAN
SAMPEL
Pengambilan sampel dilakukan dengan
menggunakan teknik consecutive sampling.
INKLUSI
1. bersedia menjadi responden
2. responden terdiagnosa hipertensi
3. responden menetap di wilayah
kelurahan Puskesmas Talang
Bakung
4. tidak ada komplikasi penyakit lain
12. DEFINISI OPERASIONAL
Variabel
Penelitian
Definisi Operasional Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala Ukur
Hipertensi Peningkatan tekanan darah,
sistolik ≥ 140 mmHg dan
diastolik ≥ 90 mmHg.
Tekanan darah normal
dengan diagnosa hipertensi
dalam terapi.
Tensi Meter dan Stetoskop Melakukan
Pengukuran
Tekanan
Darah
dengan
Menggunaka
n Tensi Meter
1. Optimal : < 120 / 80
2. Normal : < 120-129/80-84
mmHg
3. Normal Tinggi : 130-139/84-
89 mmHg
4. Hipertensi derajat I : 140-
159/90-99 mmHg
5.Hipertensi derajat II : > 160-
179 / 100-109 mmHg.
6. Hipertensi derajat III : > 180
/ 110 mmHg
Ordinal
Usia Jumlah tahun hidup
responden sejak tahun lahir
sampai dengan ulang tahun
terakhir yang dinyatakan
dalam satu tahun
Kuesioner Memberi
tanda (√)
pada lembar
kuesioner
1. 15 – 25 tahun
2. 26 – 44 tahun
3. 45 – 60 tahun
4. >60 tahun
Nominal
Jenis Kelamin Perbedaan antara
perempuan dan laki-laki
secara biologis sejak lahir
Kuesioner Memberi
tanda (√)
pada lembar
kuesioner
1. Laki-laki
2. perempuan
Nominal
13. Merokok Suatu kebiasaan atau perilaku
menghisap rokok dan atau pernah
merokok dalam sehari-hari.
Dikatakan bukan perokok bila tidak
merokok 1 batang atau lebih sehari
sekurang – kurangnya selama 1
tahun.
Kuesioner Memberi tanda
(√) pada lembar
kuesioner
1: Bukan perokok:
2 : Perokok ringan:
kurang dari 10 batang per
hari
3. Perokok sedang:
10 - 20 batang per hari
4. Perokok berat:
lebih dari 20 batang per hari
Ordinal
Aktivitas
fisik
setiap gerakan tubuh yang
dihasilkan oleh otot rangka yang
mengeluarkan energi.
Kuesioner.
Menggunakan IPAQ
(Internasional Physical Activity Questionnaire).
METs/minggu = METs level (jenis kegiatan)
x jumlah menit aktivitas x
jumlah hari/minggu.
Dihitung dalam 7 hari terakhir,.
Memberi tanda
(√) pada lembar
kuesioner
Menggunakan skor IPAQ: Aktivitas ringan: <
600 METs
METs Aktivitas sedang: 600-1500
METs
Aktivitas Tinggi: > 1500 METs
Ordinal
Obesitas Penyakit multifaktorial, yang terjadi
akibat akumulasi jaringan lemak
yang
berlebihan. Sehingga dapat
menganggu kesehatan
Kuesioner IMT = BB/TB2 1. Underweight, jika berat badan < 18,5 kg/m2
2. Normal, jika berat badan 18,5-24,9 kg/m2
3. Overweight, jika berat badan 25,0-29,9 kg/m2
4. Obes-I, jika berat badan 30,0-34,9 kg/m2
5. Obes-II, jika berat badan 35,0-39,9 kg/m2
6. Obes-III, jika berat badan >40,0 kg/m2
Ordinal
Stres Stres adalah reaksi tubuh berupa
serangkaian respons yang
bertujuan untuk mengurangi dampak
Kuesioner DASS 42 Memberi tanda
(√) pada lembar
kuesioner
Tingkat stres psikososial dibagi menjadi :
1. Normal ( 0 – 14 )
2. Ringan ( 15 – 18 )
3. Sedang ( 19 – 25 )
4. Berat ( 26 – 33 )
5. Sangat Berat ( > 34 )
Ordinal
14. • Kuesioner
• Spyghmomanometer dan stetoskop
• Mikrotoa
• Timbangan digital merek camry,
Instrumen Penelitian
• Editing
• Coding
• Scoring
• Entry data
• Cleaning
Pengolahan Data
• Analisis univariat
• Analisis bivariat
Analisis Data
• Lembar Persetujuan Responden
• Anonimity
• Confidentiality
Etika penelitian
15. Alur Penelitian3.7
Penetapan area penelitian
Survei data awal
Pembuatan proposal
Mencari referensi dan teori
yang terkait dengan penelitian
Persetujuan proposal Seminar proposal Izin penelitian
Penelitian
Semua sampel diseleksi berdasarkan kriteria
inklusi
Informed consent pada pasien, melakukan wawancara dan
pengisian kuesioner
Pengolahan dan analisis data
Pelaporan hasil penelitian
Kesimpulan dan saran
19. Analisis Bivariat Merokok pada Kejadian
Hipertensi
Ranks
merokok N Mean Rank
tekanan darah responden bukan perokok 65 45,16
perokok ringan 19 60,61
perokok sedang 12 47,42
Total 96
20. Analisis Bivariat Aktivitas Fisik pada Kejadian
Hipertensi
Ranks
aktivitas fisik responden N Mean Rank
tekanan darah responden ringan 57 44,80
sedang 26 58,85
tinggi 13 44,04
Total 96
21. Analisis Bivariat Obesitas pada Kejadian
Hipertensi
Ranks
obesitas responden N Mean Rank
tekanan darah responden underweight 5 49,70
normal 37 47,08
overweight 30 44,95
obesitas 1 17 57,65
obesitas 2 7 48,14
Total 96
22. Analisis Bivariat Stres pada Kejadian
Hipertensi
Ranks
stres responden N Mean Rank
tekanan darah responden normal 11 37,36
ringan 10 53,85
sedang 19 38,95
berat 24 59,65
sangat berat 32 47,97
Total 96
23. K E S I M P U L A N
1. Dari 96 responden terdapat sebanyak 49 (51%) responden hipertensi dengan jenis kelamin
perempuan dan 47 (49%) responden dengan jenis kelamin laki-laki.
2. Dari 96 responden dengan diagnosa hipertensi terdapat sebanyak 40 (41,7%) responden
dengan usia > 60 tahun, 35 (36,5%) responden dengan usia 45 – 60 tahun, dan 21 (21,9%)
responden dengan usia 26 – 44 tahun.
3. Tidak terdapat hubungan antara merokok dengan kejadian hipertensi di puskesmas talang
bakung Kota Jambi Tahun 2016, dengan uji statistik diperoleh nilai p-value = 0,059.
4. Terdapat hubungan antara aktivitas fisik dengan kejadian hipertensi di puskesmas talang
bakung Kota Jambi Tahun 2016, dengan uji statistik diperoleh nilai p-value = 0,046.
5. Terdapat hubungan antara obesitas dengan kejadian hipertensi di puskesmas talang
bakung Kota Jambi Tahun 2016, dengan uji statistik diperoleh nilai p-value = 0,038.
6. Terdapat hubungan antara stres dengan kejadian hipertensi di puskesmas talang bakung
Kota Jambi Tahun 2016, dengan uji statistik diperoleh nilai p-value = 0,036.
24. PUSKESMAS TALANG BAKUNG
Dapat memberikan penyuluhan mengenai
penghentian merokok, mengendalikan
berat badan, meningkatkan aktivitas fisik,
dan mengendalikan stres sehingga dapat
mengendalikan faktor risiko hipertensi
dikemudian hari.
PENELITI
Dapat bermanfaat oleh peneliti
dan ilmunya dapat dipergunakan
dengan sebaik mungkin.
PENELITI LAINNYA
Dapat menjadi pembanding bagi penelitian
selanjutnya dengan metode lain, populasi
yang lebih luas serta lebih memperhatikan
variabel lain yang belum diperhatikan
dalam penelitian ini.
S A R A N
25. DAFTAR PUSTAKA
1. World Health Organization.Global Status Report on Noncommunicable Disease. WHO; 2014. (diakses 8
Mei 2016) diunduh dari URL: http://apps.who.int/iris/bitstream/10665/148114/1/9789241564854_eg.pdf
2. Departemen Kesehatan RI. Pharmaceutical Care Untuk Penyakit Hipertensi. Jakarta: Direktorat Jenderal
Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Depkes RI; 2006.
3. Kementerian Kesehatan RI. Pedoman Teknis Penemuan dan Tatalaksana Penyakit Hipertensi. Jakarta:
Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular; 2006.
4. Katzung, Betram G. Farmakologi Dasar dan Klinik. Edisi ke-6. Jakarta: EGC; 1998.
5. Guyton, AC. Hall, JE. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi ke-11. Jakarta: EGC; 2012.
6. Kowalak, Jennifer P. Welsh, William. Mayer, Brenna. Buku Ajar Patofisiologi. Jakarta: EGC; 2012.
7. Aaronson, Philip I. Ward, Jeremy P.T. At a Glance: Sistem Kardiovaskular. Edisi ke-3. Jakarta: Penerbit
Erlangga; 2008.
8. Dinas Kesehatan Kota Jambi. Profil Kesehatan Kota Jambi tahun 2013 – 2014. Jambi: Dinas Kesehatan;
2015.
26. DAFTAR PUSTAKA
9. Puskesmas Talang Bakung Kota Jambi. Profil Data Pasien Hipertensi 2013 – 2015. Jambi: Puskesmas
Talang Bakung Jambi; 2015.
10.Corwin, Elizabeth J. Buku Saku: Patofisiologi. Edisi ke-3. Jakarta: EGC; 2009.
11.Sukandar, Elin Yulinah. Andrajati, Retnosari. Sigit, Joseph I. ISO Farmakoterapi, Jakarta: PT. ISFI
Penerbitan; 2008.
12.Kementerian Kesehatan RI. Pedoman Teknis Penemuan dan Tatalaksana Penyakit Hipertensi. Jakarta:
Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular; 2006.
13.Indonesian Heart Association. Pharmaceutical Care Untuk Penyakit Hipertensi. Jakarta: Direktorat
Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Depkes RI; 2015.
14.Masud, Ibnu. Dasar – Dasar Fisiologi Kardiovaskular. Jakarta: EGC. 1989
15.Sudoyo, Aru W. Setiyohadi, Bambang. Alwi, Idrus. Simadibrata, Marcellus K. Setiati, Siti. Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam. Jilid ke-2. Jakarta: Interna Publishing; 2009.
16.Kementerian Kesehatan RI. Pedoman Surveilans Epidemiologi Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah.
Jakarta: Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular Departemen Kesehatan RI; 2007.
27. DAFTAR PUSTAKA
17.Deisi, Franning Bad. Determinan Proksi Kejadian Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Global Limboto Kabupaten
Gorontalo Tahun 2014 (Tesis Magister). Makassar: Program Pascasarjana Universitas Hasanuddin Maakasar;2015.
18.Aripin. Pengaruh Aktivitas Fisik, Merokok dan Riwayat Penyakit Dasar Terhadap Terjadinya Hipertensi di Puskesmas
Sempu Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015: studi kasus-kontrol (Tesis Magister). Denpasar: Program Pascasarjana
Universitas Udayana; 2015.
19.Setyanda, Yashinta Octavian Gita. Sulastri, Delmi. Lestari, Yuniar. Hubungan Merokok dengan Kejadian Hipertensi pada
Laki-Laki Usia 35-65 Tahun di Kota Padang. Jurnal Kesehatan Andalas. 2015. 4(2). 434-440
20.Widharto. Bahaya Hipertensi. Jakarta: PT. Sunda Kelapa Pustaka; 2007.
21.Haryanto, Irwan. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Obesitas (Z-Score > 2 IMT Menurut Umur) pada Anak Usia
Sekolah Dasar (7-12 Tahun) di Jawa Tahun 2010 (Analisis Data Riskesdas 2010) (Tesis Magister). Depok: Fakultas
Kesehatan Masyarakat Pasca Sarjana Universitas Indonesia; 2012.
22.Saputri, Deasy Eka. Hubungan Stres dengan Hipertensi pada Penduduk di Indonesia Tahun 2007 (Analisis Data
Riskesdas 2007) (Tesis Magister). Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Pasca Sarjana Universitas Indonesia; 2010.
23.Yoon, Sung Sung. Ostchega, Yechiam. Louis Tatiana. Recent Trends in the Pravalence of High Blood Pressure and Its
Treatment and Control, 1999-2008. No 48. NCHS Data Brief; 2010 (diakses 02 Desember 2016). Diunduh dari URL :
https://www.cdc.gov/nchs/data/databriefs/db48.pdf
24.Darmawan, Armaidi. Aryanty, Nindya. Buku Pedoman Penulisan Skripsi. Jambi: Program Studi Pendidikan Dokter
Universitas Jambi; 2011.