SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
KEPERAWATAN DEWASA, SISTEM KARDIOVASKULER, RESPIRATORI DAN HEMATOLOGI
Dosen Pengampu :
Ns. Mulyanti Roberto
Muliantino,M.Kep.
A suh an Keper aw atan
p a d a Pasien
Hipertensi
M e e t Ou r Te a m
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI
Anggelyta Verzir
2111313021
Hanasetiawati
2111312069
FadhilFathoni
2111313033
Ferliciawayuri2
2111311015
Muzafar
Nashiruddin Q
2111311033
Hanarissaaisha
norman
2111312027
K
E
L
O
M
P
O
K
2
Syifa fauzia
2111312012
Konsep D a s a r Pe n y a k it H i p e r t e n s i
Seseorang dikatakan hipertensi bila memiliki tekanan darah
sistolik ≥ 140 mmHg dan atau tekanan darah diastolik 90 mmHg,
pada pemeriksaan yang berulang. Tekanan darah sistolik merupakan
pengukur utama yang menjadi dasar penentuan diagnosis hipertensi
(Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskuler Indonesia, 2015).
kesimpulan bahwa hipertensi adalah suatu keadaan di mana tekanan
darah menjadi naik yaitu tekanan darah sistolik
≥ 140mmHg dan atau tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg karena
gangguan pada pembuluh darah yang mengakibatkan suplai oksigen
dan nutrisi yang dibawa oleh darah terhambat sampai ke jaringan
tubuh yang membutuhkannya.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI
G e j a l a H i p e r t e n s i
Seseorang yang mengidap hipertensi akan merasakan
beberapa gejala yang timbul, antara lain:
1. Sakit kepala
2. Mimisan
3. Masalah penglihatan
4. Nyeri dada
5. Telinga berdengung
6. Sesak napas
7. Aritmia
Untuk hipertensi yang berat gejalanya bisa berupa:
1. Kelelahan
2. Mual dan/atau muntah
3. Kebingungan
4. Merasa cemas
5. Nyeri pada dada
6. Tremor otot
7. Adanya darah dalam urine
P e n y e b a b H i p e r t e n s i
faktor yang dapat dimodifikasi meliputi stres,
obesitas dan nutrisi.
1. Usia
2. Jenis kelamin
3. Riwayat keluarga
4. obesitas
5. Serum lipid l
6. Diet
7. Merokok
Dari beberapa penyebab diatas, terdapat penambahan
kriteria, sebagai berikut:
1. Keturunan/gen
2. Stress pekerjaan
3. Asupan garam
4. Aktivitas olahraga
Penyakit hipertensi sulit untuk disembuhkan,
tetapi dapat dikendalikan hingga sampai
batas normal. Cara bijaksana mengendalikan
hipertensi, ya itu melakukan pencegahan dan
mengatur menu makanan. Pencegahan yang dapat
dilakukan dalam upaya pencegahan hipertensi
adalah sebagai berikut :
1. Menerapkan gaya hidup sehat.
2. Ciptakan suasana damai, santai, rileks di
dalam hati, pikiran dalam setiap keadaan dan
tindakan
3. Mengendalikan stres, emosi, ketegangan
saraf, ketergesaan dalam berpikir dan
bertindak
Pe n c e g a h a n
H i p e r t e n s i
KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI
4. Menghindari produk tembakau seperti
rokok dan alkohol
5. Membatasi konsumsi kafein
6. Rajin melakukan olahraga secara teratur,
sesuai dengan kemampuan tubuh, meningkatkan
aktivitas fisik
7. Diet rendah garam
8. Mengukur tekanan darah secara rutin
9. Menurunkan berat badan bila kegemukan
Pe n c e g a h a n
H i p e r t e n s i
KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI
Pengobatan hipertensi dibagi menjadi
dua yaitu penatalaksanaan dengan
terapi farmakologis dan non
farmakologis:
1.Terapi farmakologis
2. Terapi non farmakologis
- Makan gizi seimbang
- Mengurangi berat badan
- olahraga yang teratur
- berhenti merokok
- mengurangi konsumsi alkohol
- mengurangi stress
Pengobatan
hipertensi
KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI
Tn.S usia 48 tahun dirawat di ruang penyakit dalam
dengan keluhan tengkuk terasa berat dan
sakit. Keluhan ini sudah sering ia rasakan,
kepala
namun
ditahan-tahan karena tidak mau berobat. Terkadang
sakit kepala disertai pandangan kabur. Hasil
pemeriksaan TTV didapatkan TD: 185/112 mmHg, N:
116x/ menit, RR: 24 kali/menit, Suhu : 36,6oC.
Kondisi saat ini pasien mengatakan badan terasa
lemas, jantung berdebar-debar dan tengkuk masih
berat. Klien merupakan perokok berat, sehari dapat
menghabiskan 2 bungkus rokok. Selain itu pasien
juga suka mengkonsumsi makanan tinggi lemak dan
kolesterol seperti goreng-gorengan dan gulai dengan
santan kental. Pasien juga tidak aktif berolahraga,
hanya sesekali. Pasien memeliki riwayat keluarga
Hasil
dengan penyakit hipertensi
pemeriksaan kolesterol sewaktu
dan DM.
pasien yaitu 312
mg/dl dan gula darah sewaktu 225 mg/dl.
a
l
l
b
a
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI
Ka su s Pe n gk a ji a n
format pengkajian pola
Pengkajian dengan menggunakan
fungsional Gordon pada kasus:
1.Identitas Pasien
Nama
Umur
Jenis kelamin
Agama
Tanggal masuk
Tanggal
pengkajian
No register
: Tn. S
: 48 tahun
: Laki-laki
: islam
: 19 september 2022
: 19 september 2022
: 1000333
2.Identitas penanggung jawab
Nama
Umur
Hub dengan pasien
Pekerjaan
alamat
: Ny. F
: 45 tahun
: istri pasien
: ibu rumah tangga
: : Jln. Ambacang
No.45
Lanjutan Pengkajian
3. Pola pengkajian
fungsional gordon
• Pola persepsi dan
penanganan kesehatan
• Pola Nutrisi
Metabolik
• Pola eliminasi
• Pola aktivitas
latihan
• Pola kognitif
persepsi
• Pola tidur-istirahat
• Persepsi-konsep diri
• Pola
hubungan
peran
• Pola
seksualitas
-reproduksi
• Pola
koping-
tolerans
stress
• Nilai
kepercayaan
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI
R i w a y a t k e s e h a t a n
1) Keluhan utama
Klien masuk RS dengan keluhan tengkuk terasa berat,
kepala sakit, dan sakit kepala serta pandangan
kabur.
2) Riwayat kesehatan sekarang
Pasien mengatakan badan terasa lemas, jantung
berdebar-debar, dan tengkuk masih berat.
3) Riwayat kesehatan dahulu
Pasien sebelumnya belum pernah mengalami penyakit
hipertensi atau penyakit lain sebelumnya, pasien
merupakan perokok berat yang dapat menghabiskan 2
bungkus rokok sehari, serta pasien belum pernah di
rawat sebelumnya.
4) Riwayat kesehatan Keluarga
Pasien memiliki riwayat keluarga dengan penyakit
hipertensi dan DM.
Pe n g k a ji a n Fi si k A n a li sa d a ta d a n Di a g n o sa
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI
a.Keadaan umum
Tingkat kesadaran
: komposmentis
GCS 15
a. TTV
TD : 185/112 mmHg
Suhu : 36,6 °C
Nadi : 116 x/ menit
Pernafasan : 24x/menit
a. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan gula darah
sewaktu : 225 mg/dl
Pemeriksaan kolesterol
sewaktu : 312 mg/dl
a. Keadaan fisik
• Kepala dan leher
Inspeksi : Konjungtiva anemis
Palpasi : Pada pasien yang mengeluh nyeri
kepala, sakit kepala
• Dada Paru :
1. Retraksi dinding dada dan pengunaan otot
bantu pernafasan
2. Wheezing (+)
Jantung : murmur (+). Gallop (+)
• Integument : Turgor kulit menurun, warna
kulit pucat
• Ekstremitas : Tidak ekstremitas
• Neurologis :
1. Pandangan Kabur
2. Pemeriksaan Refleksi
3. Pengkajian saraf kranial
Data
Data objektif
. TD : 185/112 mmHg
. Nadi : 116 x/menit
. Kolesterol sewaktu : 312 mg/dl
. Gula darah sewaktu : 225 mg/dl
Data subjektif
Klien mengatakan bahwa tengkuknya terasa
berat
Klien mengatakan bahwa ia suka
mengkonsumsi makanan yang tinggi lemak dan
berkolesterol
Klien mengatakan jantung terasa
berdebar-
debar
Diagnosa
Resiko perfusi perifer tidak efektif
d.d Hipertensi (185/112), Hiperglikemia
(312 mg/dl). (D 0015)
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI
Data
Data objektif
TD meningkat yaitu 185/112 mmHg
Warna kulit pucat karena lemas
Data subjektif
Pasienmengatakan jantungberdebar- debar
Dispnea
Frekuensi pernafasan meningkat yaitu
24x/menit
Diagnosa
Penurunan curah jantung b.d perubahan
afterload d.d tekanan darah meningkat. (D.
0008)
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI
Data
Data objektif
Frekuensi jantung meningkat > 20% dari
kondisi istirahat
Tekanan darah berubah > 20% dari
kondisi istirahat
Warna kulit pasien pucat/sianosis
Data subjektif
Klien mengatakan merasa lemas
Klien mengeluh lelah
Diagnosa
Intoleransi aktivitas b.d
ketidakseimbangan antara suplai dan
kebutuhan oksigen d.d tekanan darah
berubah >20% dari kondisi istirahat. (D
0056)
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI
P a t h w a y
Diagnosa
Risiko perfusi perifer
tidak efektif d.d
hipertensi (185/112mmHg),
hiperglikemia (225 mg/dl),
hyperlipidemia(312mg/dl)).
Penurunan curah jantung
b.d perubahan afterload
d.d tekanan darah
meningkat. (D. 0008)
Kriteria Hasil
Denyut nadi radial
ditingkatkan dari 3 ke 5
Tekanan darah
ditingkatkan dari 2
ke 4
Dispnea diturunkan
dari 4 ke 5
Warna kulit pucat
menurun dari 4 ke 5
Tekanan darah
ditingkatkan dari 3 ke 4
Definisi
Keadekuatan aliran
darah arteri koronaria
untuk mempertahankan
fungsi jantung
Keadekuatan jantung
memompa darah untuk
memenuhi kebutuhan
metabolisme tubuh
Kr i te r i a Ha si l
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI
Diagnosa
Intoleransi Aktivitas b.d
Ketidakseimbangan antara
suplai dan kebutuhan
oksigen (D.0056) d.d
tekanan darah
berubah
>20% dari kondisi
istirahat
Kriteria Hasil
Frekuensi nadi
ditingkatkan dari 3 ke 4
Tekanan darah
ditingkatkan dari 3 ke 4
Sianosis
diturunkan dari 4 ke 5
Keluhan Lelah
diturunkan dari 4 ke
5
Definisi
Respon fisiologis
terhadap aktifitas
yang membutuhkan
tenaga
Kr i te r i a Ha si l
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI
Diagnosa
Risiko perfusi
perifer tidak
efektif
d.d hipertensi
(185/112 mmHg),
hiperglikemia
(225 mg/dl),
hyperlipidemia (312
mg/dl)
Intervensi
Tindakan
- Periksa sirkulasi perifer (mis. Nadi perifer,edema,pengisian kapiler,
warna, suhu, ankle brachial index).
- Identifikasi factor risiko gangguan sirkulasi (mis. Diabetes, perokok,
orangtua, hipertensi dan kadar kolesterol tinggi)- Monitor tanda dan gejala
hiperglikemia.
- Monitor panas, kemerahan, nyeri atau bengkak pada ekstermitas.-Monitor keton
urin, kadar analisa gas darah, elektrolit,tekanan darah ortostatik dan
frekuensi nadi
Terapeutik
- Hindari pemasangan infus atau pengambilan darahdi area keterbatasan
perfusi- Konsultasi dengan medis jika tanda dan gejala hiperglikemia tetap
ada atau memburuk.
- Hindari pengukuran tekanan darah pada ekstermitas dengn keterbatasan
perfusi
- Hindari pemasangan tourniquet pada area cidera.
- Lakukan pencegahan infeksi
- Lakukan perawatan kaki dan kuku
- Lakukan hidrasi
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI
I n t e r v e n s i
Diagnosa
Risiko perfusi
perifer tidak
efektif
d.d hipertensi
(185/112 mmHg),
hiperglikemia
(225 mg/dl),
hyperlipidemia (312
mg/dl)
Intervensi
Edukasi
Anjurkan berhenti merekok
Anjurkan berolahrgaga rutin
Anjurkan menggunakan obat penurunan tekanan darah, antikoagulan, dan
penurun kolesterol, jika perlu.
Anjurkan minum obat pengontrol tekanan darah secara teratur
Ajarkan program diet untuk memperbaiki sirkulasi (mis. Rendah lemak
jenuh, minyak ikan omega 3)
Informasikan tanda dan gejala darurat
yang harus dilaporkan (mis. Rasa sakit yang tidak hilang saat istirahat, luka
tidak sembuh, hilangnya rasa).
-
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI
I n t e r v e n s i
Diagnosa Intervensi
Penurunan
curah jantung
b.d perubahan
afterload d.d
tekanan darah
meningkat.
(D. 0008)
Observasi
- Identifikasi tanda/gejala primer penurunan curah jantung (meliputi dyspnea, kelelahan,
edema, ortopnea
- paroxysmal nocturnal dyspenea, peningkatan CPV)
- Identifikasi tanda /gejala sekunder penurunan curah jantung (meliputi peningkatan
berat badan, hepatomegali ditensi vena jugularis, palpitasi, ronkhi basah,
oliguria, batuk, kulit pucat)
- Monitor tekanan darah (termasuk tekanan darah ortostatik, jika perlu)
- Monitor intake dan output cairan
- Monitor berat badan setiap hari pada waktu yang sama
- Monitor saturasi oksigen
- Monitor keluhan nyeri dada (mis. Intensitas, lokasi, radiasi, durasi, presivitasi yang
mengurangi nyeri)
- Monitor EKG 12 sadapoan
- Monitor aritmia (kelainan irama dan frekwensi)
- Monitor nilai laboratorium jantung (mis. Elektrolit, enzim jantung, BNP, Ntpro-BNP)
- Monitor fungsi alat pacu jantung
- Periksa tekanan darah dan frekwensi nadisebelum dan sesudah aktifitas
- Periksa tekanan darah dan frekwensi nadi sebelum pemberian obat (mis. Betablocker,
ACEinhibitor, calcium channel blocker, digoksin).
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI
Diagnosa Intervensi
Penurunan
curah jantung
b.d perubahan
afterload d.d
tekanan darah
meningkat.
(D. 0008)
terapeutik
- Posisikan pasien semi-fowler atau fowler dengan kaki kebawah atau posisi nyaman
- Berikan diet jantung yang sesuai (mis. Batasi asupan kafein, natrium, kolestrol, dan
makanan tinggi lemak)
- Gunakan stocking elastis atau pneumatik intermiten, sesuai indikasi
- Fasilitasi pasien dan keluarga untuk modifikasi hidup sehat
- Berikan terapi relaksasi untuk mengurangi stres, jika perlu
- Berikan dukungan emosional dan spiritual
- Berikan oksigen untuk memepertahankan saturasi oksigen
->94%
Edukasi
Anjurkan beraktivitasfisik sesuai toleransi
Anjurkan beraktivitasfisik secara bertahap
Anjurkan berhenti merokok
Ajarkan pasiendan keluarga mengukur berat badan harian
Ajarkan pasiendan keluarga
mengukur intake dan output cairan harian
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian antiaritmia, jika perlu
Rujuk ke program rehabilitasi jantung
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI
Diagnosa Intervensi
Intoleransi
Aktivitas b.d
Ketidakseimba
ngan antara
suplai dan
kebutuhan
oksigen
(D.0056)
d.d tekanan
darah berubah
>20% dari
kondisi
istirahat
)
observasi
- Identifkasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan kelelahan
- Monitor kelelahan fisik dan emosional
- Monitor pola dan jam tidur
- Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama melakukan aktivitas
- Monitor panas, kemerahan, nyeri atau bengkak pada ekstermitas.
Terapeutik
- Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus (mis. cahaya, suara,
kunjungan)
- Lakukan rentang gerak pasif dan/atau aktif
- Berikan aktivitas distraksi yang menyenangkan
- Fasilitas duduk di sisi tempat tidur, jika tidak dapat berpindah atau
berjalan
Edukasi
Anjurkan tirah baring
Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
Anjurkan menghubungi perawat jika tanda dan gejala kelelahan tidak
berkurang
Ajarkan strategi koping untuk mengurangi kelelahan
Kolaborasi
Kolaborasi dengan ahli gizi tentang
cara meningkatkan asupan makanan
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI
P (patient,
population, problem)
I (intervention)
C (comparison,
control)
Populasi penelitian adalah 30 orang Wanita yang berusia 35-60 tahun yang
berada di kecamatan pekanbaru kota wilayah kerja
puskesmas pekanbaru kota
Metode yang di gunakan dalam Literature review ini diawali dengan pemilihan
topik, kemudian ditentukan keyword untuk pencarian jurnal menggunakan Bahasa
Inggris dan Bahasa Indonesia melalui beberapa database antara lain Google
Scholar, Ebscho, dan Pro Quest. Jurnal dipilih untuk dilakukan review berdasarkan
studi yang sesuai dengan kriteria inklusi. Kriteria inklusi dalam literature
review ini adalah penggunaan Therapy Jus Mentimun terhadap penyakit
Hipertensi.
Hasil yang didapatkan pada grup intervensi adalah rata-rata tekanan arteri rata-
rata (MAP) pada kelompok kontrol sebelum diberikan jus mentimun sebesar 117,9,
sedangkan rata-rata tekanan arteri rata-rata (MAP) sesudah diberikan jus mentimun
sebesar 104,2. Hal ini menunjukkan terjadi penurunan tekanan darah setelah
diberikan intervensi, dimana selisih antara dua rata-rata pretest dan post-test
pada kelompok khususnya analisa pada kelompok eksperimen adalah 13,8 dengan p
value= 0,000. Ini berarti konsumsi jus mentimun dapat membantu menurunkan tekanan
darah
pada pasien hipertensi.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI
Hasil -hasil p e n e l i t i a n
k e p e r a w a t a n
ya n g
p a d a
d a p a t
kasus
d i ja d i k a n i n te r ve n si
d e n g a n PICO
(outcome)
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI
Hasil -hasil p e n e l i t i a n
k e p e r a w a t a n
ya n g
p a d a
d a p a t
kasus
d i ja d i k a n i n te r ve n si
d e n g a n PICO
terapi jus mentimun pada kelompok perlakuan dari beberapa hasil
penelitian yang penulis temukan, bahwa jus mentimun dapat
menurunkan tekanan darah, hasil tersebut sebagai berikut ; hasil
penelitian dari Lebalado (2014) menyatakan bahwa konsumsi 150 ml
jus mentimun selama 7 hari dapat menurunkan tekanan darah sistolik
dan diastolik pada laki- laki dan perempuan hipertensi secara
signifikan. Sedangkan menurut hasil penelitian Khusnul dan Munir
2012 menyatakan bahwa ada pengaruh bermakna dari pemberian jus
mentimun terhadap penurunan tekanan darah, penurunan terbesar
terjadi pada 2 jam dan setelah perlakuan hari ke 4 dan 5 setelah
perlakuan pemberian jus mentimun pada lansia dengan penyakit
hipertensi tanpa penyakit penyerta. Diskusi: Ini berarti konsumsi
jus mentimun dapat membantu menurunkan tekanan darah pada
pasien hipertensi.
PPT Kelompok 2_Asuhan Keperawatan Hipertensi_A3 2021.pptx

More Related Content

What's hot

Implementasi & Evaluasi Keperawatan Komunitas
Implementasi & Evaluasi Keperawatan KomunitasImplementasi & Evaluasi Keperawatan Komunitas
Implementasi & Evaluasi Keperawatan KomunitasNurhaya Nurdin
 
Petunjuk teknis siranap v.2.1
Petunjuk teknis siranap v.2.1Petunjuk teknis siranap v.2.1
Petunjuk teknis siranap v.2.1Dokter Tekno
 
Power-point-SMD-MMD-pptx.pptx
Power-point-SMD-MMD-pptx.pptxPower-point-SMD-MMD-pptx.pptx
Power-point-SMD-MMD-pptx.pptxHasnaMardiana
 
Menghitung_Intake_Output.ppt
Menghitung_Intake_Output.pptMenghitung_Intake_Output.ppt
Menghitung_Intake_Output.pptTYASLARASATI
 
Askep Keluarga dengan Covid 19
Askep Keluarga dengan Covid 19Askep Keluarga dengan Covid 19
Askep Keluarga dengan Covid 19Ahmad Kholid
 
Lembar balik hipertensi
Lembar balik hipertensiLembar balik hipertensi
Lembar balik hipertensiYusuf Saktian
 
Ruang lingkup dan trend issue keperawatan keluarga
Ruang lingkup dan trend issue keperawatan keluargaRuang lingkup dan trend issue keperawatan keluarga
Ruang lingkup dan trend issue keperawatan keluargaayu rahmadani
 
Lp kmb ulkus dm
Lp kmb ulkus dmLp kmb ulkus dm
Lp kmb ulkus dmifaaa
 
Konsep keperawatan keluarga 2017
Konsep keperawatan keluarga 2017Konsep keperawatan keluarga 2017
Konsep keperawatan keluarga 2017Fransiska Oktafiani
 
Askep komunitas 2020
Askep komunitas 2020Askep komunitas 2020
Askep komunitas 2020arkanakbar
 
Kebijakan ppi-kemenkes
Kebijakan ppi-kemenkesKebijakan ppi-kemenkes
Kebijakan ppi-kemenkesFikri Jafar
 
Satuan acara penyuluhan
Satuan acara penyuluhanSatuan acara penyuluhan
Satuan acara penyuluhandayat hida
 
Laporan Pendahuluan dan SP Resiko Bunuh Diri
Laporan Pendahuluan dan SP Resiko Bunuh DiriLaporan Pendahuluan dan SP Resiko Bunuh Diri
Laporan Pendahuluan dan SP Resiko Bunuh DiriMas Mawon
 
Konsep Dasar Primary Health Care
Konsep Dasar Primary Health CareKonsep Dasar Primary Health Care
Konsep Dasar Primary Health CareFransiska Oktafiani
 
ASKEP HIPERTENSI
ASKEP HIPERTENSIASKEP HIPERTENSI
ASKEP HIPERTENSIMas Mawon
 
5. sop penyuluhan
5. sop penyuluhan5. sop penyuluhan
5. sop penyuluhanputri390345
 

What's hot (20)

Tren dan isu keperawatan keluarga
Tren dan isu keperawatan keluargaTren dan isu keperawatan keluarga
Tren dan isu keperawatan keluarga
 
Implementasi & Evaluasi Keperawatan Komunitas
Implementasi & Evaluasi Keperawatan KomunitasImplementasi & Evaluasi Keperawatan Komunitas
Implementasi & Evaluasi Keperawatan Komunitas
 
Petunjuk teknis siranap v.2.1
Petunjuk teknis siranap v.2.1Petunjuk teknis siranap v.2.1
Petunjuk teknis siranap v.2.1
 
Power-point-SMD-MMD-pptx.pptx
Power-point-SMD-MMD-pptx.pptxPower-point-SMD-MMD-pptx.pptx
Power-point-SMD-MMD-pptx.pptx
 
Menghitung_Intake_Output.ppt
Menghitung_Intake_Output.pptMenghitung_Intake_Output.ppt
Menghitung_Intake_Output.ppt
 
Askep Keluarga dengan Covid 19
Askep Keluarga dengan Covid 19Askep Keluarga dengan Covid 19
Askep Keluarga dengan Covid 19
 
Lembar balik hipertensi
Lembar balik hipertensiLembar balik hipertensi
Lembar balik hipertensi
 
Ruang lingkup dan trend issue keperawatan keluarga
Ruang lingkup dan trend issue keperawatan keluargaRuang lingkup dan trend issue keperawatan keluarga
Ruang lingkup dan trend issue keperawatan keluarga
 
PPT HIVAIDS.pptx
PPT HIVAIDS.pptxPPT HIVAIDS.pptx
PPT HIVAIDS.pptx
 
Lp kmb ulkus dm
Lp kmb ulkus dmLp kmb ulkus dm
Lp kmb ulkus dm
 
Konsep keperawatan keluarga 2017
Konsep keperawatan keluarga 2017Konsep keperawatan keluarga 2017
Konsep keperawatan keluarga 2017
 
Askep komunitas 2020
Askep komunitas 2020Askep komunitas 2020
Askep komunitas 2020
 
Kebijakan ppi-kemenkes
Kebijakan ppi-kemenkesKebijakan ppi-kemenkes
Kebijakan ppi-kemenkes
 
Petunjuk teknis desi ppt
Petunjuk teknis desi pptPetunjuk teknis desi ppt
Petunjuk teknis desi ppt
 
Satuan acara penyuluhan
Satuan acara penyuluhanSatuan acara penyuluhan
Satuan acara penyuluhan
 
Laporan Pendahuluan dan SP Resiko Bunuh Diri
Laporan Pendahuluan dan SP Resiko Bunuh DiriLaporan Pendahuluan dan SP Resiko Bunuh Diri
Laporan Pendahuluan dan SP Resiko Bunuh Diri
 
Konsep Dasar Primary Health Care
Konsep Dasar Primary Health CareKonsep Dasar Primary Health Care
Konsep Dasar Primary Health Care
 
ASKEP HIPERTENSI
ASKEP HIPERTENSIASKEP HIPERTENSI
ASKEP HIPERTENSI
 
Askep oksigenasi
Askep oksigenasiAskep oksigenasi
Askep oksigenasi
 
5. sop penyuluhan
5. sop penyuluhan5. sop penyuluhan
5. sop penyuluhan
 

Similar to PPT Kelompok 2_Asuhan Keperawatan Hipertensi_A3 2021.pptx

ppt kep gerontik klp 4.pptx
ppt kep gerontik klp 4.pptxppt kep gerontik klp 4.pptx
ppt kep gerontik klp 4.pptxAynaAlfatina
 
Diabetes melitus by MANTAP bimbel
Diabetes melitus by MANTAP bimbelDiabetes melitus by MANTAP bimbel
Diabetes melitus by MANTAP bimbelRidwansyah Iid
 
Lapkas hipertensi
Lapkas hipertensi Lapkas hipertensi
Lapkas hipertensi hendro s
 
Kedokteran Komunitas Case Hipertensi
Kedokteran Komunitas Case HipertensiKedokteran Komunitas Case Hipertensi
Kedokteran Komunitas Case HipertensiZollananda
 
Pertemuan IX_ DIET HIPERTENSI
Pertemuan IX_ DIET HIPERTENSIPertemuan IX_ DIET HIPERTENSI
Pertemuan IX_ DIET HIPERTENSITsiompahGREG
 
Asuhan keperawatan lansia dengan hipertensi
Asuhan keperawatan lansia dengan hipertensi Asuhan keperawatan lansia dengan hipertensi
Asuhan keperawatan lansia dengan hipertensi Marito Simanungkalit
 
SAP hipertensi Tn.D f.docx
SAP hipertensi Tn.D f.docxSAP hipertensi Tn.D f.docx
SAP hipertensi Tn.D f.docxWindiiEryanti
 
PBL Endokrin Modul Kegemukan
PBL Endokrin Modul KegemukanPBL Endokrin Modul Kegemukan
PBL Endokrin Modul KegemukanAulia Amani
 
Kasus ggk dan hipertensi grade ii
Kasus ggk dan hipertensi grade iiKasus ggk dan hipertensi grade ii
Kasus ggk dan hipertensi grade iiDessycis
 
Krisis hipertensi lampulo
Krisis hipertensi lampuloKrisis hipertensi lampulo
Krisis hipertensi lampulofaradhiba
 
HIPERTENSI BARU.pptx
HIPERTENSI BARU.pptxHIPERTENSI BARU.pptx
HIPERTENSI BARU.pptxpkmsegarau
 
PPT KIMIA KLINIK KELOMPOK 2-bajksjdjdhhdhdhhd
PPT KIMIA KLINIK KELOMPOK 2-bajksjdjdhhdhdhhdPPT KIMIA KLINIK KELOMPOK 2-bajksjdjdhhdhdhhd
PPT KIMIA KLINIK KELOMPOK 2-bajksjdjdhhdhdhhdssuserd986061
 

Similar to PPT Kelompok 2_Asuhan Keperawatan Hipertensi_A3 2021.pptx (20)

ppt kep gerontik klp 4.pptx
ppt kep gerontik klp 4.pptxppt kep gerontik klp 4.pptx
ppt kep gerontik klp 4.pptx
 
Askep hipertensi
Askep hipertensiAskep hipertensi
Askep hipertensi
 
PPT DM.pptx
PPT DM.pptxPPT DM.pptx
PPT DM.pptx
 
Diabetes melitus by MANTAP bimbel
Diabetes melitus by MANTAP bimbelDiabetes melitus by MANTAP bimbel
Diabetes melitus by MANTAP bimbel
 
Lapkas hipertensi
Lapkas hipertensi Lapkas hipertensi
Lapkas hipertensi
 
Kedokteran Komunitas Case Hipertensi
Kedokteran Komunitas Case HipertensiKedokteran Komunitas Case Hipertensi
Kedokteran Komunitas Case Hipertensi
 
Pertemuan IX_ DIET HIPERTENSI
Pertemuan IX_ DIET HIPERTENSIPertemuan IX_ DIET HIPERTENSI
Pertemuan IX_ DIET HIPERTENSI
 
HIPERTENSI .pptx
HIPERTENSI .pptxHIPERTENSI .pptx
HIPERTENSI .pptx
 
Askep hipertensi
Askep hipertensiAskep hipertensi
Askep hipertensi
 
Ii. askep hipertensi
Ii. askep hipertensiIi. askep hipertensi
Ii. askep hipertensi
 
Asuhan keperawatan lansia dengan hipertensi
Asuhan keperawatan lansia dengan hipertensi Asuhan keperawatan lansia dengan hipertensi
Asuhan keperawatan lansia dengan hipertensi
 
SAP hipertensi Tn.D f.docx
SAP hipertensi Tn.D f.docxSAP hipertensi Tn.D f.docx
SAP hipertensi Tn.D f.docx
 
Kelompok 12(1)
Kelompok 12(1)Kelompok 12(1)
Kelompok 12(1)
 
PBL Endokrin Modul Kegemukan
PBL Endokrin Modul KegemukanPBL Endokrin Modul Kegemukan
PBL Endokrin Modul Kegemukan
 
Ebcr
EbcrEbcr
Ebcr
 
Ebcr
EbcrEbcr
Ebcr
 
Kasus ggk dan hipertensi grade ii
Kasus ggk dan hipertensi grade iiKasus ggk dan hipertensi grade ii
Kasus ggk dan hipertensi grade ii
 
Krisis hipertensi lampulo
Krisis hipertensi lampuloKrisis hipertensi lampulo
Krisis hipertensi lampulo
 
HIPERTENSI BARU.pptx
HIPERTENSI BARU.pptxHIPERTENSI BARU.pptx
HIPERTENSI BARU.pptx
 
PPT KIMIA KLINIK KELOMPOK 2-bajksjdjdhhdhdhhd
PPT KIMIA KLINIK KELOMPOK 2-bajksjdjdhhdhdhhdPPT KIMIA KLINIK KELOMPOK 2-bajksjdjdhhdhdhhd
PPT KIMIA KLINIK KELOMPOK 2-bajksjdjdhhdhdhhd
 

Recently uploaded

High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiAikawaMita
 
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitaBintangBaskoro1
 
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptxAsuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptxIrfanNersMaulana
 
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyChapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyIkanurzijah2
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaruPrajaPratama4
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxDwiDamayantiJonathan1
 
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxPengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxcholiftiara1
 
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024PyrecticWilliams1
 
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxpemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxFerawatiPhea1
 
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakitdistribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakitPutriKemala3
 
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxTULUSHADI
 
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxTren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxcheatingw995
 
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptxPresentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptxPeniMSaptoargo2
 
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakatEPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakatssuser7c01e3
 
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptxProsedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptxSimon Samsudin
 
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari -  Portofolio PerawatMovi Tri Wulandari -  Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari - Portofolio PerawatMovieWulandari
 
Tata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptx
Tata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptxTata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptx
Tata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptxseptimanzebua
 
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.pptepidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.pptAnisyahHariadi
 

Recently uploaded (20)

High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
 
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
 
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptxAsuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
 
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyChapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaru
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
 
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxPengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
 
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
 
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxpemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
 
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakitdistribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
 
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
 
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxTren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
 
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptxPresentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
 
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakatEPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
 
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptxProsedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
 
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari -  Portofolio PerawatMovi Tri Wulandari -  Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
 
Tata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptx
Tata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptxTata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptx
Tata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptx
 
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.pptepidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
 
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
 

PPT Kelompok 2_Asuhan Keperawatan Hipertensi_A3 2021.pptx

  • 1. KEPERAWATAN DEWASA, SISTEM KARDIOVASKULER, RESPIRATORI DAN HEMATOLOGI Dosen Pengampu : Ns. Mulyanti Roberto Muliantino,M.Kep. A suh an Keper aw atan p a d a Pasien Hipertensi
  • 2. M e e t Ou r Te a m ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI Anggelyta Verzir 2111313021 Hanasetiawati 2111312069 FadhilFathoni 2111313033 Ferliciawayuri2 2111311015 Muzafar Nashiruddin Q 2111311033 Hanarissaaisha norman 2111312027 K E L O M P O K 2 Syifa fauzia 2111312012
  • 3. Konsep D a s a r Pe n y a k it H i p e r t e n s i Seseorang dikatakan hipertensi bila memiliki tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan atau tekanan darah diastolik 90 mmHg, pada pemeriksaan yang berulang. Tekanan darah sistolik merupakan pengukur utama yang menjadi dasar penentuan diagnosis hipertensi (Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskuler Indonesia, 2015). kesimpulan bahwa hipertensi adalah suatu keadaan di mana tekanan darah menjadi naik yaitu tekanan darah sistolik ≥ 140mmHg dan atau tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg karena gangguan pada pembuluh darah yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah terhambat sampai ke jaringan tubuh yang membutuhkannya. ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI
  • 4. G e j a l a H i p e r t e n s i Seseorang yang mengidap hipertensi akan merasakan beberapa gejala yang timbul, antara lain: 1. Sakit kepala 2. Mimisan 3. Masalah penglihatan 4. Nyeri dada 5. Telinga berdengung 6. Sesak napas 7. Aritmia Untuk hipertensi yang berat gejalanya bisa berupa: 1. Kelelahan 2. Mual dan/atau muntah 3. Kebingungan 4. Merasa cemas 5. Nyeri pada dada 6. Tremor otot 7. Adanya darah dalam urine
  • 5. P e n y e b a b H i p e r t e n s i faktor yang dapat dimodifikasi meliputi stres, obesitas dan nutrisi. 1. Usia 2. Jenis kelamin 3. Riwayat keluarga 4. obesitas 5. Serum lipid l 6. Diet 7. Merokok Dari beberapa penyebab diatas, terdapat penambahan kriteria, sebagai berikut: 1. Keturunan/gen 2. Stress pekerjaan 3. Asupan garam 4. Aktivitas olahraga
  • 6. Penyakit hipertensi sulit untuk disembuhkan, tetapi dapat dikendalikan hingga sampai batas normal. Cara bijaksana mengendalikan hipertensi, ya itu melakukan pencegahan dan mengatur menu makanan. Pencegahan yang dapat dilakukan dalam upaya pencegahan hipertensi adalah sebagai berikut : 1. Menerapkan gaya hidup sehat. 2. Ciptakan suasana damai, santai, rileks di dalam hati, pikiran dalam setiap keadaan dan tindakan 3. Mengendalikan stres, emosi, ketegangan saraf, ketergesaan dalam berpikir dan bertindak Pe n c e g a h a n H i p e r t e n s i KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI
  • 7. 4. Menghindari produk tembakau seperti rokok dan alkohol 5. Membatasi konsumsi kafein 6. Rajin melakukan olahraga secara teratur, sesuai dengan kemampuan tubuh, meningkatkan aktivitas fisik 7. Diet rendah garam 8. Mengukur tekanan darah secara rutin 9. Menurunkan berat badan bila kegemukan Pe n c e g a h a n H i p e r t e n s i KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI
  • 8. Pengobatan hipertensi dibagi menjadi dua yaitu penatalaksanaan dengan terapi farmakologis dan non farmakologis: 1.Terapi farmakologis 2. Terapi non farmakologis - Makan gizi seimbang - Mengurangi berat badan - olahraga yang teratur - berhenti merokok - mengurangi konsumsi alkohol - mengurangi stress Pengobatan hipertensi KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI
  • 9. Tn.S usia 48 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan tengkuk terasa berat dan sakit. Keluhan ini sudah sering ia rasakan, kepala namun ditahan-tahan karena tidak mau berobat. Terkadang sakit kepala disertai pandangan kabur. Hasil pemeriksaan TTV didapatkan TD: 185/112 mmHg, N: 116x/ menit, RR: 24 kali/menit, Suhu : 36,6oC. Kondisi saat ini pasien mengatakan badan terasa lemas, jantung berdebar-debar dan tengkuk masih berat. Klien merupakan perokok berat, sehari dapat menghabiskan 2 bungkus rokok. Selain itu pasien juga suka mengkonsumsi makanan tinggi lemak dan kolesterol seperti goreng-gorengan dan gulai dengan santan kental. Pasien juga tidak aktif berolahraga, hanya sesekali. Pasien memeliki riwayat keluarga Hasil dengan penyakit hipertensi pemeriksaan kolesterol sewaktu dan DM. pasien yaitu 312 mg/dl dan gula darah sewaktu 225 mg/dl. a l l b a ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI Ka su s Pe n gk a ji a n format pengkajian pola Pengkajian dengan menggunakan fungsional Gordon pada kasus: 1.Identitas Pasien Nama Umur Jenis kelamin Agama Tanggal masuk Tanggal pengkajian No register : Tn. S : 48 tahun : Laki-laki : islam : 19 september 2022 : 19 september 2022 : 1000333 2.Identitas penanggung jawab Nama Umur Hub dengan pasien Pekerjaan alamat : Ny. F : 45 tahun : istri pasien : ibu rumah tangga : : Jln. Ambacang No.45
  • 10. Lanjutan Pengkajian 3. Pola pengkajian fungsional gordon • Pola persepsi dan penanganan kesehatan • Pola Nutrisi Metabolik • Pola eliminasi • Pola aktivitas latihan • Pola kognitif persepsi • Pola tidur-istirahat • Persepsi-konsep diri • Pola hubungan peran • Pola seksualitas -reproduksi • Pola koping- tolerans stress • Nilai kepercayaan ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI
  • 11. R i w a y a t k e s e h a t a n 1) Keluhan utama Klien masuk RS dengan keluhan tengkuk terasa berat, kepala sakit, dan sakit kepala serta pandangan kabur. 2) Riwayat kesehatan sekarang Pasien mengatakan badan terasa lemas, jantung berdebar-debar, dan tengkuk masih berat. 3) Riwayat kesehatan dahulu Pasien sebelumnya belum pernah mengalami penyakit hipertensi atau penyakit lain sebelumnya, pasien merupakan perokok berat yang dapat menghabiskan 2 bungkus rokok sehari, serta pasien belum pernah di rawat sebelumnya. 4) Riwayat kesehatan Keluarga Pasien memiliki riwayat keluarga dengan penyakit hipertensi dan DM.
  • 12. Pe n g k a ji a n Fi si k A n a li sa d a ta d a n Di a g n o sa ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI a.Keadaan umum Tingkat kesadaran : komposmentis GCS 15 a. TTV TD : 185/112 mmHg Suhu : 36,6 °C Nadi : 116 x/ menit Pernafasan : 24x/menit a. Pemeriksaan penunjang Pemeriksaan gula darah sewaktu : 225 mg/dl Pemeriksaan kolesterol sewaktu : 312 mg/dl a. Keadaan fisik • Kepala dan leher Inspeksi : Konjungtiva anemis Palpasi : Pada pasien yang mengeluh nyeri kepala, sakit kepala • Dada Paru : 1. Retraksi dinding dada dan pengunaan otot bantu pernafasan 2. Wheezing (+) Jantung : murmur (+). Gallop (+) • Integument : Turgor kulit menurun, warna kulit pucat • Ekstremitas : Tidak ekstremitas • Neurologis : 1. Pandangan Kabur 2. Pemeriksaan Refleksi 3. Pengkajian saraf kranial
  • 13. Data Data objektif . TD : 185/112 mmHg . Nadi : 116 x/menit . Kolesterol sewaktu : 312 mg/dl . Gula darah sewaktu : 225 mg/dl Data subjektif Klien mengatakan bahwa tengkuknya terasa berat Klien mengatakan bahwa ia suka mengkonsumsi makanan yang tinggi lemak dan berkolesterol Klien mengatakan jantung terasa berdebar- debar Diagnosa Resiko perfusi perifer tidak efektif d.d Hipertensi (185/112), Hiperglikemia (312 mg/dl). (D 0015) ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI
  • 14. Data Data objektif TD meningkat yaitu 185/112 mmHg Warna kulit pucat karena lemas Data subjektif Pasienmengatakan jantungberdebar- debar Dispnea Frekuensi pernafasan meningkat yaitu 24x/menit Diagnosa Penurunan curah jantung b.d perubahan afterload d.d tekanan darah meningkat. (D. 0008) ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI
  • 15. Data Data objektif Frekuensi jantung meningkat > 20% dari kondisi istirahat Tekanan darah berubah > 20% dari kondisi istirahat Warna kulit pasien pucat/sianosis Data subjektif Klien mengatakan merasa lemas Klien mengeluh lelah Diagnosa Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen d.d tekanan darah berubah >20% dari kondisi istirahat. (D 0056) ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI
  • 16. P a t h w a y
  • 17. Diagnosa Risiko perfusi perifer tidak efektif d.d hipertensi (185/112mmHg), hiperglikemia (225 mg/dl), hyperlipidemia(312mg/dl)). Penurunan curah jantung b.d perubahan afterload d.d tekanan darah meningkat. (D. 0008) Kriteria Hasil Denyut nadi radial ditingkatkan dari 3 ke 5 Tekanan darah ditingkatkan dari 2 ke 4 Dispnea diturunkan dari 4 ke 5 Warna kulit pucat menurun dari 4 ke 5 Tekanan darah ditingkatkan dari 3 ke 4 Definisi Keadekuatan aliran darah arteri koronaria untuk mempertahankan fungsi jantung Keadekuatan jantung memompa darah untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh Kr i te r i a Ha si l ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI
  • 18. Diagnosa Intoleransi Aktivitas b.d Ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen (D.0056) d.d tekanan darah berubah >20% dari kondisi istirahat Kriteria Hasil Frekuensi nadi ditingkatkan dari 3 ke 4 Tekanan darah ditingkatkan dari 3 ke 4 Sianosis diturunkan dari 4 ke 5 Keluhan Lelah diturunkan dari 4 ke 5 Definisi Respon fisiologis terhadap aktifitas yang membutuhkan tenaga Kr i te r i a Ha si l ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI
  • 19. Diagnosa Risiko perfusi perifer tidak efektif d.d hipertensi (185/112 mmHg), hiperglikemia (225 mg/dl), hyperlipidemia (312 mg/dl) Intervensi Tindakan - Periksa sirkulasi perifer (mis. Nadi perifer,edema,pengisian kapiler, warna, suhu, ankle brachial index). - Identifikasi factor risiko gangguan sirkulasi (mis. Diabetes, perokok, orangtua, hipertensi dan kadar kolesterol tinggi)- Monitor tanda dan gejala hiperglikemia. - Monitor panas, kemerahan, nyeri atau bengkak pada ekstermitas.-Monitor keton urin, kadar analisa gas darah, elektrolit,tekanan darah ortostatik dan frekuensi nadi Terapeutik - Hindari pemasangan infus atau pengambilan darahdi area keterbatasan perfusi- Konsultasi dengan medis jika tanda dan gejala hiperglikemia tetap ada atau memburuk. - Hindari pengukuran tekanan darah pada ekstermitas dengn keterbatasan perfusi - Hindari pemasangan tourniquet pada area cidera. - Lakukan pencegahan infeksi - Lakukan perawatan kaki dan kuku - Lakukan hidrasi ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI I n t e r v e n s i
  • 20. Diagnosa Risiko perfusi perifer tidak efektif d.d hipertensi (185/112 mmHg), hiperglikemia (225 mg/dl), hyperlipidemia (312 mg/dl) Intervensi Edukasi Anjurkan berhenti merekok Anjurkan berolahrgaga rutin Anjurkan menggunakan obat penurunan tekanan darah, antikoagulan, dan penurun kolesterol, jika perlu. Anjurkan minum obat pengontrol tekanan darah secara teratur Ajarkan program diet untuk memperbaiki sirkulasi (mis. Rendah lemak jenuh, minyak ikan omega 3) Informasikan tanda dan gejala darurat yang harus dilaporkan (mis. Rasa sakit yang tidak hilang saat istirahat, luka tidak sembuh, hilangnya rasa). - ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI I n t e r v e n s i
  • 21. Diagnosa Intervensi Penurunan curah jantung b.d perubahan afterload d.d tekanan darah meningkat. (D. 0008) Observasi - Identifikasi tanda/gejala primer penurunan curah jantung (meliputi dyspnea, kelelahan, edema, ortopnea - paroxysmal nocturnal dyspenea, peningkatan CPV) - Identifikasi tanda /gejala sekunder penurunan curah jantung (meliputi peningkatan berat badan, hepatomegali ditensi vena jugularis, palpitasi, ronkhi basah, oliguria, batuk, kulit pucat) - Monitor tekanan darah (termasuk tekanan darah ortostatik, jika perlu) - Monitor intake dan output cairan - Monitor berat badan setiap hari pada waktu yang sama - Monitor saturasi oksigen - Monitor keluhan nyeri dada (mis. Intensitas, lokasi, radiasi, durasi, presivitasi yang mengurangi nyeri) - Monitor EKG 12 sadapoan - Monitor aritmia (kelainan irama dan frekwensi) - Monitor nilai laboratorium jantung (mis. Elektrolit, enzim jantung, BNP, Ntpro-BNP) - Monitor fungsi alat pacu jantung - Periksa tekanan darah dan frekwensi nadisebelum dan sesudah aktifitas - Periksa tekanan darah dan frekwensi nadi sebelum pemberian obat (mis. Betablocker, ACEinhibitor, calcium channel blocker, digoksin). ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI
  • 22. Diagnosa Intervensi Penurunan curah jantung b.d perubahan afterload d.d tekanan darah meningkat. (D. 0008) terapeutik - Posisikan pasien semi-fowler atau fowler dengan kaki kebawah atau posisi nyaman - Berikan diet jantung yang sesuai (mis. Batasi asupan kafein, natrium, kolestrol, dan makanan tinggi lemak) - Gunakan stocking elastis atau pneumatik intermiten, sesuai indikasi - Fasilitasi pasien dan keluarga untuk modifikasi hidup sehat - Berikan terapi relaksasi untuk mengurangi stres, jika perlu - Berikan dukungan emosional dan spiritual - Berikan oksigen untuk memepertahankan saturasi oksigen ->94% Edukasi Anjurkan beraktivitasfisik sesuai toleransi Anjurkan beraktivitasfisik secara bertahap Anjurkan berhenti merokok Ajarkan pasiendan keluarga mengukur berat badan harian Ajarkan pasiendan keluarga mengukur intake dan output cairan harian Kolaborasi Kolaborasi pemberian antiaritmia, jika perlu Rujuk ke program rehabilitasi jantung ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI
  • 23. Diagnosa Intervensi Intoleransi Aktivitas b.d Ketidakseimba ngan antara suplai dan kebutuhan oksigen (D.0056) d.d tekanan darah berubah >20% dari kondisi istirahat ) observasi - Identifkasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan kelelahan - Monitor kelelahan fisik dan emosional - Monitor pola dan jam tidur - Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama melakukan aktivitas - Monitor panas, kemerahan, nyeri atau bengkak pada ekstermitas. Terapeutik - Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus (mis. cahaya, suara, kunjungan) - Lakukan rentang gerak pasif dan/atau aktif - Berikan aktivitas distraksi yang menyenangkan - Fasilitas duduk di sisi tempat tidur, jika tidak dapat berpindah atau berjalan Edukasi Anjurkan tirah baring Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap Anjurkan menghubungi perawat jika tanda dan gejala kelelahan tidak berkurang Ajarkan strategi koping untuk mengurangi kelelahan Kolaborasi Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan asupan makanan ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI
  • 24. P (patient, population, problem) I (intervention) C (comparison, control) Populasi penelitian adalah 30 orang Wanita yang berusia 35-60 tahun yang berada di kecamatan pekanbaru kota wilayah kerja puskesmas pekanbaru kota Metode yang di gunakan dalam Literature review ini diawali dengan pemilihan topik, kemudian ditentukan keyword untuk pencarian jurnal menggunakan Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia melalui beberapa database antara lain Google Scholar, Ebscho, dan Pro Quest. Jurnal dipilih untuk dilakukan review berdasarkan studi yang sesuai dengan kriteria inklusi. Kriteria inklusi dalam literature review ini adalah penggunaan Therapy Jus Mentimun terhadap penyakit Hipertensi. Hasil yang didapatkan pada grup intervensi adalah rata-rata tekanan arteri rata- rata (MAP) pada kelompok kontrol sebelum diberikan jus mentimun sebesar 117,9, sedangkan rata-rata tekanan arteri rata-rata (MAP) sesudah diberikan jus mentimun sebesar 104,2. Hal ini menunjukkan terjadi penurunan tekanan darah setelah diberikan intervensi, dimana selisih antara dua rata-rata pretest dan post-test pada kelompok khususnya analisa pada kelompok eksperimen adalah 13,8 dengan p value= 0,000. Ini berarti konsumsi jus mentimun dapat membantu menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi. ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI Hasil -hasil p e n e l i t i a n k e p e r a w a t a n ya n g p a d a d a p a t kasus d i ja d i k a n i n te r ve n si d e n g a n PICO
  • 25. (outcome) ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI Hasil -hasil p e n e l i t i a n k e p e r a w a t a n ya n g p a d a d a p a t kasus d i ja d i k a n i n te r ve n si d e n g a n PICO terapi jus mentimun pada kelompok perlakuan dari beberapa hasil penelitian yang penulis temukan, bahwa jus mentimun dapat menurunkan tekanan darah, hasil tersebut sebagai berikut ; hasil penelitian dari Lebalado (2014) menyatakan bahwa konsumsi 150 ml jus mentimun selama 7 hari dapat menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik pada laki- laki dan perempuan hipertensi secara signifikan. Sedangkan menurut hasil penelitian Khusnul dan Munir 2012 menyatakan bahwa ada pengaruh bermakna dari pemberian jus mentimun terhadap penurunan tekanan darah, penurunan terbesar terjadi pada 2 jam dan setelah perlakuan hari ke 4 dan 5 setelah perlakuan pemberian jus mentimun pada lansia dengan penyakit hipertensi tanpa penyakit penyerta. Diskusi: Ini berarti konsumsi jus mentimun dapat membantu menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi.