1. PRE PLANNING
PENDIDIKAN KESEHATAN PADA Ny.K
DENGAN HIPERTENSI
I. LATAR BELAKANG
Implementasi merupakan langkah pelaksanaan tindakan dari tahap proses
keperawatan. Implementasi inilah yang menentukan apakah masalah dalam lansia
akan dapat terselesaikan atau tidak. Dalam menentukan implementasi disesuaikan
dengan masalah keperawatan yang muncul dan rencana intervensi yang telah
ditetapkan.
Hipertensi atau tekanan darah merupakan masalah kesehatan lansia yang
serius karena jika tidak terkendali atau berkembang dapat menimbulkan komplikasi
yang berbahaya, misalnya stroke, penyakit jantung koroner dan gagal ginjal.
Hipertensi bagi banyak orang bukan lagi sekedar keluhan kronis, melainkan jalan
hidup yang bergantung pada obat-obatan dan kunjungan teratur kedokter untuk
resep ulang dan chek-up. Hipertensi merupakan suatu keadaan dimana tekanan
darah yang terus menerus tinggi lebih dari normal yaitu 140/90mmHg. Disebut
sebagai “pembunuh diam-diam “ karena orang dengan hipertensi sering tidak
menampakkan gejala.
Dari hasil pengkajian tanggal 15 Mei 2007 pada Ny.K didapatkan data
bahwa TD 170/100 mmHg. Ny.K juga belum mengetahui tentang tekanan darah
tingginya, yang dia tahu bahwa dia sering merasakan pusing, lehernya terasa kaku,
dan kakinya sering jimpe-jimpe serta mudah lelah, saat waancara klien juga tidak
mengetahui tentang sakit yang dialaminya.
Berdasarkan hal tersebut, maka dapat dimunculkan suatu masalah
pemeliharaan kesehatan tidak efektif berhubungan dengan kurangnya pengetahuan
tentang hipertensi. Untuk itu perlu dilakukan tindakan keperawatan berupa
pendidikan kesehatan tentang hipertensi yang meliputi pengertian, tanda dan gejala,
pengelolaan serta pencegahan. Intervensi diberikan dengan tujuan dapat
meningkatkan pengetahuan kelayan sehingga mampu untuk merawat diri yang
1
2. diharapkan dapat mencegah serangan ulang hipertensi serta pencegahan terjadinya
komplikasi yang lebih lanjut.
I. TUJUAN
1. Tujuan umum
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3X24 jam diharapkan kelayan
mampu memelihara kesehatan secara efektif
2. Tujuan khusus
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1X30 menit, diharapkan :
a. Kelayan mampu menjelaskan tentang hipertensi/tekanan darah
b. Kelayan mampu menyebutkan 2 dari 5 tanda dan gejala dari
hipertensi
c. Kelayan mampu menyebutkan 1 dari 3 pengelolaan hipertensi
d. Kelayan mampu menyebutkan 2 dari 6 pencegahan hipertensi
II. METODE PELAKSANAAN
Ceramah dan Tanya jawab
III. SASARAN DAN TARGET
Sasaran : Penghuni Wisma dan pengasuh
Target : Ny.K
2
3. IV. STRATEGI PELAKSANAAN
Hari / tgl: Selasa, 22 Mei 2007
Jam : Jam 08.00 WIB
NO TAHAP KEGIATAN
1 Pra Interaksi
( 5 menit )
♦ Menyampaikan salam
♦ Mengingatkan kontrak yang telah disepakati
♦ Menjelaskan tujuan
♦ Apersepsi
♦ Memberikan reinforcement positip
2 Interaksi
( 20 menit )
♦ Menjelaskan pengertian hipertensi/tekanan
darah tinggi
♦ Menjelaskan tanda dan gejala hipertensi
♦ Menjelaskan pengelolaan penyakit hipertensi
♦ Menjelaskan upaya pencegahan hipertensi
♦ Memberikan kesempatan pada Ny.K untuk
bertanya tentang hal-hal yang belum
dimengerti
♦ Menjelaskan kembali hal-hal yang belum
dimengerti
♦ Memberikan reinforcement positip atas
jawaban yang benar.
3 Terminasi
( 5 menit )
♦ Memberikan kesempatan Ny.K untuk
mengungkapkan perasaannya atas pertemuan
pagi ini
♦ Memberikan pujian atas apa yang telah
diungkapkan
♦ Kontrak waktu untuk pertemuan berikutnya
♦ Salam penutup
3
4. V. MEDIA DAN ALAT
Lembar balik tentang hipertensi
VI. SETTING TEMPAT
Keterangan :
1. Kelayan Ny.K
2. Perawat
3. Pengasuh
Tempat diruang tamu wisma Surtikanti
VII. PENGORGANISASIAN DAN URAIAN TUGAS
Perawat bertindak sebagai :
1. Penyampai tujuan pendidikan kesehatan tentang hipertensi
2. Pelaksana pendidikan kesehatan
3. Mengatur proses pemberian pendidikan kesehatan
4. Memberi pertanyaan dan menjawab pertanyaan pada Ny.K tentang
hipertensi
VIII. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Menyiapkan pre planning pendidikan kesehatan tentang
hipertensi
b. Melakukan kontrak waktu dengan Ny.K untuk dilakukan
pendidikan kesehatan tentang hipertensi
c. Menyiapkan lembar balik tentang hipertensi sebagai media
dalam pendidikan kesehatan
2. Evaluasi proses
a. Ny.K menyambut kedatangan sesuai dengan kontrak yang
disepakati
4
2 3
1
5. b. Ny.K memperhatikan terhadap materi yang disampaikan oleh
perawat
c. Ny.K aktif bertanya terhadap hal-hal yang belum diketahui
d. Ceramah dan Tanya jawab berjalan dengan lancar.
3. Evaluasi hasil
a. Ny.K dapat menjelaskan kembali pengertian hipertensi, dan 2
dari 5 tanda gejala hipertensi
b. Ny.K mengungkapkan mampu mengelola penyakit hipertensi
c. Ny.K mengungkapkan setuju untuk melakukan upaya
pencegahan penyakit hipertensi.
5
6. IX. DAFTAR PUSTAKA
1. Lany Gunawan . Hipertensi : Tekanan Darah Tinggi, Yogyakarta :
Kanisius, 2001
2. Smith Tom, Tekanan Darah Tinggi : mengapa terjadi, bagaimana
mengatasinya ?, Jakarta, Penerbit Arcan, 1995
3. Dep Kes RI, Pedoman Pembinaan Kesehatan Usia Lanjut Bagi Petugas
Kesehatan, Jakarta, 2001
6
7. LAMPIRAN MATERI
HIPERTENSI
I. PENGERTIAN
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah yang terus menerus tinggi
lebih dari normal yaitu 140/90 mmHg ( WHO, 1992 )
II. TANDA DAN GEJALA
1. Pusing/ migrain
2. Mudah marah
3. Mudah lelah
4. Rasa berat di tengkuk
5. Sukar tidur
III. PENGELOLAAN
1. Modifikasi gaya hidup
a. kurangi garam
b. batasi lemak
c. olah raga
d. hindari stress
2. Minum obat anti hipertensi secara teratur
3. Kontrol tekanan darah secara teratur
IV. UPAYA PENCEGAHAN
7
8. 1. Mengurangi konsumsi garam
Pembatasan konsumsi garam sangat dianjurkan
2. Membatasi konsumsi lemak
Membatasi konsumsi lemak dilakukan agar kadar kolesterol darah tidak terlalu
tinggi. Kadar kolesterol darah yang tinggi dapat mengakibatkan terjadinya
endapan kolesterol dalam dinding pembuluh darah. Lama kelamaan, jika
endapan kolesterol bertambah, maka akan menymbat pembuluh darah dan
mengganggu peredaran darah. Konsumsi kolesterol dalam makanan dibatasi
tidak lebih 300 mg tiap hari.
3. Olah raga teratur
Dapatt menghilangkan endapan kolesterol pada pembuluh darah. Olah raga
yang dimaksud adalah latihan menggerakkan semua sendi dan otot tubuh,
seperti jalan, senam. Tidak dianjurkan olah yang berat.
4. Makan banyak buah dan sayuran segar
Buah dan sayuran segar mengandung banyak vitamin, mineral. Buah yang
banyak mengandung kalium dapat membantu menurunkan tekanan darah.
5. Latihan relaksasi atau meditasi
Untuk mengurangi stress atau ketegangan jiwa. Dilaksanakan dengan
mengencangkan dan mengendorkan otot tubuh sambil membayangkan sesuatu
yang damai, indah dan menyenangkan. Relaksasi dapat juga dilakukan dengan
mendengarkan musik, atau bernyanyi
6. Berusaha dan membina hidup yang positip
♦ Mengeluarkan isi hati dan memecahkan masalah
♦ Membuat jadual kerja, menyediakan waktu istirahat atau
waktu untuk kegiatan santai
♦ Sekali-sekali mengalah, belajar berdamai
♦ Menghilangkan perasaan iri dan dengki
8
9. Fakultas Kedokteran – Universitas Diponegoro
Program Studi Ilmu Keperawatan
Program Pendidikan Profesi Ners
Keperawatan Gerontik
PRE PLANNING
SEMINAR “ PENATALAKSANAAN HIPERTENSI “
DI PANTI WERDHA WENING WARDOYO UNGARAN
I. LATAR BELAKANG
Hipertensi atau tekanan darah merupakan masalah kesehatan masyarakat
yang serius karena jika tidak terkendali atau berkembang akan menimbulkan
komplikasi yang berbahaya, misalnya stroke, penyakit jantung koroner dan gagal
ginjal. Hipertensi bagi banyak orang bukan lagi sekedar keluhan kronis, melainkan
jalan hidup yang bergantung pada obat-obatan dan kunjungan teratur kedokter
untuk resep ulang dan chek-up.
9
10. Hipertensi merupakan suatu keadaan dimana tekanan darah yang terus
menerus tinggi lebih dari normal yaitu 140/90mmHg. Disebut sebagai “pembunuh
diam-diam “ karena orang dengan hipertensi sering tidak menampakkan gejala
Berdasarkan studi pendahuluan di Panti Werdha Wening Wardoyo
menunjukkan angka yang cukup tinggi yaitu 80 % dari penghuni panti menderita
hipertensi. Dari kondisi tersebut mencerminkan bahwa untuk status kesehatan dari
penghuni panti adalah bergantung dengan obat hipertensi yang harus selalu
diminum setiap hari dengan dosis yang sesuai dengan kondisi untuk menstabilkan
tekanan darah.
Kondisi ini tentu saja sangat mencemaskan siapapun yang peduli, hal ini
terjadi karena ketidaktahuan pasien terhadap hipertensi dan akibatnya. Beberapa
hambatan dalam penanggulangan dan pencegahan hipertensi antara lain ialah
kelalaian, sikap acuh tak acuh, kurangnya pengetahuan, kekurangan fasilitas
pengobatan, perhubungan dan transportasi yang sukar serta hambatan-hambatan
keuangan.. Sehingga diperlukan kerjasama yang baik antara lembaga-lembaga
kesehatan, dokter dan pasien. Pengertian yang salah tentang perawatan hipertensi
sering terjadi karena kurangnya pengetahuan
Peran dari petugas kesehatan dalam hal ini adalah dokter dan perawat
sangatlah mutlak untuk dilaksanakan. Karena dengan perannya akan membantu
dalam mengatasi peningkatan angka prevalensi dari hipertensi. Perawat sebagai
pemberi asuhan keperawatan berperan dalam upaya pendidikan dengan memberikan
penyuluhan tentang pengertian hipertensi, penyebab dan gejala hipertensi serta
pengelolaan hipertensi. Berperan juga dalam meningkatkan mutu dan pemerataan
pelayanan kesehatan serta peningkatan pengetahuan, sikap dan praktik pasien dan
keluarganya dalam melaksanakan pengobatan hipertensi. Peran yang terakhir adalah
peningkatan kerjasama dan sistem rujukan antar berbagai tingkat fasilitas pelayanan
kesehatan, hal ini akan memberi nilai positip dalam upaya meningkatkan derajad
kesehatan masyarakat
II. TUJUAN
1. Tujuan umum
10
11. Petugas panti mampu merawat dan menjaga kestabilan tekanan darah pada
penghuni panti yang menderita hipertensi
2. Tujuan khusus
b. Petugas panti mampu menjelaskan tentang hipertensi/tekanan
darah
c. Petugas panti mampu menyebutkan penyebab
hipertensi/tekanan darah
d. Petugas panti mampu menyebutkan tanda dan gejala dari
hipertensi
e. Petugas panti mampu menyebutkan pengelolaan hipertensi
f. Petugas panti mampu menyebutkan pencegahan hipertensi
III. METODE PELAKSANAAN
Ceramah dan Tanya jawab
IV. SASARAN DAN TARGET
Sasaran : Penghuni Wisma Palupi
Target : Petugas panti
V. STRATEGI PELAKSANAAN
Hari / tgl: Jum’at, 25 juni 2003
Jam : Jam 09.30 WIB
NO TAHAP KEGIATAN
1 Pembukaan ♦ Menyampaikan salam
♦ Menjelaskan tujuan
♦ Apersepsi
♦ Memberikan reinforcement positip
2 Penyajian makalah
seminar
♦ Menjelaskan pengertian hipertensi/tekanan
darah tinggi
11
12. ♦ Menjelaskan penyebab hipertensi
♦ Menjelaskan tanda dan gejala hipertensi
♦ Menjelaskan pengelolaan penyakit hipertensi
♦ Menjelaskan upaya pencegahan hipertensi
3 Diskusi ♦ Memberikan kesempatan pada audiens untuk
bertanya tentang hal-hal yang belum
dimengerti
♦ Menjelaskan kembali hal-hal yang belum
dimengerti
♦ Memberikan reinforcement positip atas
jawaban yang benar.
4 Evaluasi ♦ Memberikan kesempatan audiens untuk
mengungkapkan perasaannya atas pertemuan
pagi ini
♦ Memberikan pujian atas apa yang telah
diungkapkan
♦ Salam penutup
VI. MEDIA DAN ALAT
Makalah seminar, OHP dan spidol, transparan
VII. SETTING TEMPAT
12
1 2 3
4
5 5
13. Keterangan :
1. Sekretaris
2. Moderator
3. Penyaji
4. OHP
5. Audiens
Tempat di Aula Panti Werdha Wening Wardoyo Ungaran
VIII. PENGORGANISASIAN DAN URAIAN TUGAS
1. Penyaji : Retno Yuli Hastuti
Tugas :
♦ Menyajikan makalah seminar
♦ Menampung penadapat dari peserta
2. Sekretaris/notulen : Titi Purwatiningsih
Tugas :
♦ Menampung dan menuliskan hasil kesepakatan
3. Moderator : Parmono
Tugas :
♦ Memimpin acara dan jalannya seminar
♦ Memfasilitasi setiap pendapat dari peserta
♦ Memfasilitasi terciptanya kesepakatan bersama
4. Konsumsi : Wahyu Reknoningsih, Yulia A, Murbanti
Tugas :
13
14. ♦ Mempersiapkan dan mengatur keluarnya konsumsi
IX. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Menyiapkan pre planning seminar sehari sebelum pelaksanaan
b. Melakukan kontrak waktu dengan petugas panti
c. Menguasai materi seminar
d. Menyiapkan media dan alat
2. Evaluasi proses
a. Peserta hadir sesuai target
b. Peserta memperhatikan dan kooperatif
c. Peserta memberikan respon ( pendapat ) tentang seminar yang dilakukan
d. Disepakatinya hasil seminar secara bersama
2. Evaluasi hasil
a. Peserta seminar mengerti tentang hipertensi
g. Peserta seminar mampu menyebutkan penyebab
hipertensi/tekanan darah
h. Peserta seminar mampu menyebutkan tanda dan gejala dari
hipertensi
i. Peserta seminar mampu menyebutkan pengelolaan hipertensi
j. Peserta seminar mampu menyebutkan pencegahan hipertensi
k. Peserta seminar menerima dan menyepakati hasil diskusi serta
rencana tindak lanjut
X. DAFTAR PUSTAKA
1. Lany Gunawan . Hipertensi : Tekanan Darah Tinggi, Yogyakarta : Kanisius,
2001
2. Smith Tom, Tekanan Darah Tinggi : mengapa terjadi, bagaimana
mengatasinya ?, Jakarta, Penerbit Arcan, 1995
14
15. 3. Doengoes, Marilynn E, Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman untuk
Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan pasien, Jakarta, Penerbit Buku
Kedokteran, EGC, 2000
4. Sobel, Barry J, et all. Hipertensi : Pedoman Klinis Diagnosis dan Terapi,
Jakarta, Penerbit Hipokrates, 1999
5. Dep Kes RI, Pedoman Pembinaan Kesehatan Usia Lanjut Bagi Petugas
Kesehatan, Jakarta, 2001
LAPORAN PELAKSANAAN SEMINAR
“PENATALAKSANAAN HIPERTENSI DALAM
MENSTABILKAN TEKANAN DARAH “
DI PANTI WERDHA WENING WARDOYO UNGARAN
Kegiatan seminar dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 25 Juni 2004 jam
09.30 WIB di aula Panti Werdha Wening Wardoyo Ungaran. Kegiatan tersebut diikuti
oleh pengawai dan pengasuh panti dimana yang hadir berjumlah 21 orang, 6 mahasiswa
serta dihadiri oleh ibu kepala dan pembimbing dari akademi. Untuk jumlah peserta yang
diundang berjumlah 30 orang akan tetapi hanya 21 orang yang dapat berangkat karena
yang lainnya mempunyai pekerjaan yang tidak dapat ditinggalkan.
Kegiatan seminar dilakukan dengan metode ceramah dan diskusi bersama
yang dipandu oleh moderator kemudian untuk semua pertanyaan dijawab oleh mahasiswa
dan ditegaskan kembali oleh pembimbing akademik. Untuk pembagian dalam kegiatan
15
16. semua mahasiswa mampu melakukan tugasnya dengan baik, distribusi dalam menjawab
pertanyaan merata sehingga diskusi dapat berjalan lancar.
Evaluasi secara terinci sesuai dengan pre planning adalah sebagai berikut :
I. Evaluasi Struktur
Pre planning dan makalah kegiatan seminar telah dipersiapkan dua hari sebelumnya
yang telah disetujui oleh pembimbing lahan dan akademi. Sebelum pelaksanaan
kegiatan seminar melakukan kontrak waktu dengan pembimbing lahan mengenai
undangan dan menyanggupi untuk memberitahukan pada semua pegawai dan
pengasuh panti. Pengumuman undangan disampaikan saat apel pagi hari jum’at.
Persiapan yang dilakukan adalah setting tempat, pembagian tugas mahasiswa
sebelum pelaksanaan, persiapan makalah, transparan, OHP dan pengeras suara.
II. Evaluasi Proses
Dalam pelaksanaan seminar mengalami kemunduran 30 menit dari jam yang telah
ditentukan. Sedang untuk kehadiran dari 30 undangan hadir 21 orang. Selama
jalannya seminar peserta mengikuti dengan baik, memperhatikan dan sampai
selesai meski tidak semua terutama ibu kepala karena harus menerima tamu dari
kepolisian tetapi untuk secara umum pelaksanaan seminar berjalan dengan baik.
Pada saat dibuka acara diskusi ternyata banyak peserta yang memberikan
pertanyaan sehingga diskusi menjadi lebih semarak. Semua pertanyaan dapat
terjawab dengan baik oleh kelompok dan ditambah dengan masukan dari
pembimbing akademik.
III. Evaluasi Hasil
Dari hasil seminar dapat diketahui bahwa dari peserta mengerti tentang hipertensi
ditunjukkan dengan peserta yang mengevaluasi sendiri apakah dirinya termasuk
hipertensi atau bukan. Dari beberapa pertanyaan yang diajukan oleh 5 orang
penanya dapat menunjukkan bahwa setelah diberikan wacana tentang hipertensi
pegawai panti mengerti tentang penyebab, tanda dan gejala serta penatalaksanaan
16
17. hipertensi. Pada akhir kegiatan peserta seminar menyatakan senang mengikuti
seminar menjadikan bertambah pengetahuannya.
Dari pembimbing akademik memberikan masukan untuk lebih menekankan pada
implementasi secara operasional sehingga oleh pegawai panti langsung bisa
mengadopsi untuk dilaksanakan secara nyata di panti.
Dari keseluruhan hasil pelaksanaan seminar dapat disimpulkan bahwa perencanaan
yang ada dalam preplanning dapat dilaksanakan dan hasilnya sesuai dengan yang
diharapkan.
IV. Tindak Lanjut kegiatan
Dari wacana yang diperoleh dalam seminar dianjurkan untuk dipahami oleh diri
sendiri terlebih dahulu baru kemudian diterapkan kepada penghuni panti yang
menderita hipertensi atau yang belum hipertensi tetapi mempunyai kecenderungan
hipertensi. Diharapakan pengasuh lebih memperhatikan kebutuhan kelayan dengan
hipertensi yang bertujuan untuk menstabilkan TD dari kelayan tersebut.
17