SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
LAPORAN ISS 1
ASKEP SEHAT JIWA TODDLER,
PRESCHOOL, & SEKOLAH
Kelompok 6
Irgine Diah Alumy Puspita S (202201054)
Ivanka Jennita (202201055)
Jekola Albintdow (202201056)
Nova Auliyatul Fauziyyah (202201065)
Novia Egidia Sawitri (202201066)
Putra Armadilo Januarta (202201068)
Sarah Raudlotul 'Auliya (202201076)
Sasi Dela Kirana (202201077)
Septi Dwi Permatasari (202201079)
Tania Fitrialina Putri (202201087)
Titik Hasanah (202201089)
Vini Alviona Seadamo (202201090)
Wury Diani Mukti (202201094)
Yunika Herawati (202201096)
“
2
Kesehatan jiwa adalah suatu kondisi mental sejahtera yang memungkinkan
hidup harmonis dan produktif sebagian yang utuh dari kualitas hidup seseorang,
dengan memperhatikan semua segi kehidupan manusia dengan ciri menyadari
sepenuhnya kemampuan dirinya, mampu menghadapi stress kehidupan
dengan wajar, mampu bekerja dengan produktif dan memenuhi kebutuhan
hidupnya, dapat berperan serta dalam lingkungan hidup, menerima dengan baik
apa yang ada pada dirinya dan merasa nyaman dengan orang lain.
“
3
Keperawatan sebagai bagian integral dari system kesehatan diIndonesia turut
menentukan dalam menanggulangi masalah kesehatan jiwa anak dan remaja.
Kontribusi keperawatan jiwa akan maksimal jika perawat menggunakan metode
penyelesaian masalah yang disebut dengan proses keperawatan yang
diberikan pada anak, remaja dan keluarganya. Kesehatan jiwa anak yang
terganggu, dapat menimbulkan penurunan pencapaian prestasi belajar dan
anak dapat mengalami depresi jika ia tidak mamp bergaul dengan baik bersama
teman-temannya. Akibat tidak diketahuinya status kesehatan jiwa anak, maka
bila anak mempunyai masalah kesehatan jiwa tidak dapat diberikan
penanganan secara dini.
A. Tahap perkembangan
4
5
1) Toddler
Toddler merupakan anak anak usia 1-3 tahun yang dapat dilihat peningkatan ukuran tubuh
terjadi secara bertahap bukan secara linier yang menunjukan karakteristik percepatan atau
perlambatan dalam tumbuh kembang (Muscari, 2005). Pada periode ini anak akan mulai
berjalan dan mengekplorasi rumah dan sekelilingnya, menyusun 6 balok, mulai cemburu pada
ayahnya, belajar makan sendiri, mulai belajar dalam mengontrol buang air kecil, mulai
mengikuti apa yang dilakukan orang dewasa, dapat menunjuk mata dan hidung,
memperlihatkan minat dengan anak lain dan bermain dengan teman-temannya (Soetjiningsih,
1995).Perkembangan psikososial toddler menurut Ericson dalam Hidayat (2009), anak sudah
mulai mencoba dalam mandiri dalam tugas tumbuh kembang seperti dalam motorik dan
bahasa, anak sudah mulai latihan jalan sendiri, berbicara dan pada tahap ini pula anak akan
merasakan malu apabila orang tua terlalu melindungi atau tidak memberikan kemandirian
atau kebebasan anak dan menuntut tinggi harapan anak.
6
1. Perkembangan motorik kasar anak usia toddler
a. Usia 12-18 bulan anak mampu berdiri sendiri tanpa berpegangan, membungkuk untuk memungut
permainannya kemudian berdiri tegak kembali secara mandiri, berjalan mundur lima langkah.
b. Usia 18-24 bulan anak mampu berdiri sendiri tanpa berpegangan selama 30 detik, anak mampu berjalan
tanpa terhuyung-huyung.
c. Usia 24-36 bulan anak mampu menaiki tangga secara mandiri, anak
dapat bermain dan menendang bola kecil.
2. Perkembangan motorik halus anak usia toddler
a. Usia 12-18 bulan anak mampu menumpuk dua buah kubus, memasukkan kubus ke dalam kotak.
b. Usia 18-24 bulan anak mampu melakukan tepuk tangan,
c. melambaikan tangan, menumpuk empat buah kubus, memungut benda kecil dengan ibu jari dan
telunjuk, anak bisa menggelindingkan bola ke sasaran
d. Usia 24-36 bulan anak mampu mencoret-coretkan pensil diatas kertas (Soetjiningsih dan Gde Ranuh,
2013)
3. Perkembangan bahasa Tahapan perkembangan bahasa pada anak yaitu Reflective vocalization,
Bubbling, Lalling, Echolalia, dan True speech. Usia 10-16 bulan anak mampu memproduksi kata-kata
sendiri, menunjuk bagian tubuh atau mampu memahami kata-kata tunggal ; usia18-24 bulan anak
mampu memahami kalimat sederhana, perbendaharaan kata meningkat pesat, menucapkan kalimat yang
terdiri dari dua kata atau lebih ; usia 24-36 bulan pengertian anak sudah bagus terhadap percakapan yang
sudah sering dilakukan di keluarga, anak mampu melakukan percakapan melalui kegiatan tanya-jawab
(Soetjiningsih dan Gde Ranuh, 2013).
7
4. Perkembangan personal-sosial anak pada usia toddler sebagai berikut.
a. Usia 12-18 bulan anak mampu bermain sendiri di dekat orang dewasa yang sudah dikenal, mampu
menunjuk apa yang diinginkan tanpa menangis, anak mampu mengeluarkan suara yang menyenangkan
atau menarik tangan ibu, memeluk orang tua, memperlihatkan rasa cemburu atau bersaing.
b. Usia 18-24 bulan anak mampu minum dari cangkir dengan dua tangan, belajar makan sendiri, mampu
melepas sepatu dan kaos kaki serta mampu melepas pakaian tanpa kancing, belajar bernyanyi, meniru
aktifitas di rumah, anak mampu mencari pertolongan apabila ada kesulitan atau masalah, dapat
mengeluh bila basah atau kotor, frekuensi buang air kecil dan besar sesuai, muncul kontrol buang
airkecil biasanya tidak kencing pada siang hari, mampu mengontrol buang air besar, mulai berbagi
mainan dan bekerja bersama-sama dengan anak-anak lain, anak bisa mencium orang tua. c. Usia 24-36
bulan anak mampu menunjukkan kemarahan jika
c. keinginannya terhalang, mampu makan dengan sendook dan garpu secara tepat, mampu dengan baik
minum dari cangkir, makan nasi sendiri tanpa banyak yang tumpah, mampu melepas pakaian sendiri,
sering menceritakan pengalaman baru, mendengarkan cerita dengan gambar, mampu bermain pura-
pura, mulai membentuk hubungan sosial dan mampu bermain dengan anak-anak lain, menggunakan
bahasa untuk berkomunikasi dengan ditambahkan gerakan isyarat. (Soetjiningsih dan Gde Ranuh,
2013)
8
5. Perkembangan kognitif anak toddler dijabarkan sebagai berikut.
a. Usia 12-18 bulan anak dapat menemukan objek yang disembunyikan, membedakan bentuk dan warna,
memberikan respon terhadap perintah sederhana, menggunakan trial dan error
b. untuk mempelajari tentang objek.
c. Usia 18-24 bulan anak mampu menggelindingkan bola kearah sasaran, membantu atau meniru
pekerjaan rumah tangga, dapat memulai permainan pura-pura, memegang cangkir sendiri, belajar
makan dan minum sendiri, menikmati gambar sederhana, mengeksplorasi lingkungan, mengetahui
bagian-bagian dari tubuhnya.
d. Usia 24-36 bulan anak dapat menunjuk satu atau lebih bagian tubuhnya ketika diminta, melihat gambar
dan dapat menyebut nama benda dua atau lebih, dapat bercerita menggunakan paragraf
sederhana,menggabungkan dua sampai tiga kata menjadi kalimat, menggunakan nama sendiri untuk
menyebutkan dirinya.
9
2) Tahap prasekolah
1. Perkembangan Kognitif (Menurut Piaget) Menurut Piaget, perkembangan kognitif anak usia pra sekolah menurut
Piaget masih masuk pada tahap pra operasional. Tahap ini ditandai oleh adanya pemakaian kata-kata lebih awal
dan memanipulasi simbol-simbol yang menggambarkan objek atau benda dan keterikatan atau hubungan diantara
mereka. Tahap pra-operasional ini juga ditandai oleh beberapa hal, antara lain: egosentrisme, ketidak matangan
pikiran/ide/gagasan tentang sebab-sebab dunia di fisik, kebingungan antara simbol dan objek yang mereka wakili,
kemampuan untuk fokus pada suatu dimensi pada satu waktu dan kebingungan tentang identitas orang dan objek.
2. Perkembangan Bahasa usia Pra sekolah
a. Anak usia 3 tahun dapat menyatakan 900 kata, meggunakan tiga sampai empat kalimat dan bicara dengan tidak
putus-putusnya (ceriwis)
b. Anak usia 4 tahun dapat menyatakan 1500 kata, menceritakan ceita yang berlebihan dan menyampaikan lagu
sederhana (ini merupakan usia puncak untuk menanyakan ‘mengapa’).
c. Anak usia 5 tahun dapat mengatakan 2100 kata, mengetahui empat warna atau lebih, nama-nama hari dalam
semiggu dan nama bulan.
3. Perkembangan Psikososial (Menurut Erikson)
Menurut erikson, anak usia pra sekolah berada pada tahap ke-3: inisiatif vs kesalahan. Tahap ini dialami pada
anak saat usia 4-5 tahun (preschool age). Antara usia 3 dan 6 tahun, anak menghaapi krisis psikososial dimana
erikson mengistilakannya sebagai ‘inisiatif melawan rasa bersalah’ (initiative versus guilt). Pada usia ini, anak
secara normal telah menguasai rasa otonomi dan memindahkan untuk menguasai rasa inisiatif. Anak pra sekolah
adalah seorang pembelajar yang energik, antusiasme dan pengganggu dengan imajinasi yang aktif. Perkembangan
rasa bersalah terjadi pada waktu anak dibuat merasa imajinasi dan aktifitasnya tidak dapat diterima. Anak pra
sekolah mulai menggunakan lasana sederhana dan dapat bertoleransi terhadap keterlambatan pemuasan dalam
periode yang lama (Dewi, 2015).
10
3) Tahap sekolah
1. Fisik motorik anak pada usia SD ditandai dengan anak menjadi lebih tinggi,bera, dan kuat dibandingkan pada saat
anak berada di PAUD/TK hal ini tampak pada perubahan sistem tulang, otot dan keterampilan gerak. Anak lebih aktif
dan kuat untuk melakukan kegiatan fisik seperti berlari, memanjat, melompat, berenang, dan kegiatan luar rumah
lainnya.Kegiatan fisik ini dilakukan oleh anak dalam upaya melatih koordinasi, motorik, kestabilan tubuh maupun
penyaluran energi yang tertumpuk ( Izzaty,2008)
2. Kognisi
Anak usia sekolah dasar memiliki karakteristik berpikir yang khas. Cara berpikir mereka berbeda dengan anak pra
sekolah dan orang dewasa. Dalam teorinya Piaget menjelaskan anak usia 7 Sampai 11 tahun berada pada tahap ketiga
dalam tahapan perkembangan kognitif yang dicetuskan yaitu tahap operasional konkret tetapi anak belum mampu
melakukan penalaran untuk hal-hal yang bersifat abstrak ( Trianingsih, 2016) anak usia SD akan mengalami
perkembangan kognitif yang pesat. Anak akan mulai belajar membentuk sebuah konsep. Melihat hubungan, dan
memecahkan masalah terhadap situasi yang bersifat konkret.( Slavin,2011). Untuk itu guru, hendaknya dapat
membangun suasana belajar yang konkret bagi anak sebagai guna memudahkan anak dalam berpikir logis serta dapat
memecahkan masalah. ( Trianingsih,2016
11
3. Perkembangan sosio-emosional
Ciri khas dari fase ini ialah meningkatkan intensitas hubungan anak dengan teman-teman sebayanya serta
ketergantungan anak terhadap keluarga menjadi berkurang. Pada fase ini hubungan atau kontak sosial lebih baik dari
sebelumnya sehingga anak lebih senang bermain dan berbicara dalam lingkungan sosialnya. Dari penjelasan tersebut
dapat disimpulkan bahwa teman sebaya memiliki peranan yang penting dalam perkembangan sosial anak, karena
melalui teman sebaya anak bisa belajar dan mendapat informasi mengenai dunia anak diluar keluarga.( Murni,2017)
4. perkembangan bahasa
Bahasa merupakan suatu alat untuk berkomunikasi dalam suatu interaksi sosial.perkembangan bahasa anak akan
berkembang dari masa awal sekolah dasar dan mencapai kesempurnaan pada akhir masa remaja. Pada usia late
primary ( 7-8 tahun ), bahasa anak mengalami perkembangan yang sangat pesat. Anak telah memahami tata bahasa,
sekalipun terkadang menemui kesulitan dan menunjukkan kesalahan tetapi anak dapat memperbaikiny. Anak telah
mampu menjadi pendengar yang baik , anak mampu menyimak cerita yang didengarnya dan selanjutnya mampu
mengungkapkan kembali dengan urutan dan susunan yang logis.
B. Pandangan biologis
12
13
Perkembangan biologis yaitu perkembangan individu berupa perubahanfisik dalam tubuh individu. Perkembangan
tersebut meliputi tinggi dan beratbadan. Anak pada usia SD perubahan berat beserta tinggi badan masih relaktiflambat.
1. Keturunan
Kondisi biologis umumnya diwariskan dari orang tua ke anak, baik berupa fisik, sifat, mau pun genetik.
2. Jenis Kelamin
Jenis kelamin adalah salah satu faktor penting yang memengaruhi perkembangan anak, baik fisik atau pun mental.
Contohnya secara fisik, anak laki-laki cenderung lebih tinggi dan lebih kuat daripada perempuan.
3. Latihan dan Kesehatan
Dengan rajin atau melakukan olahraga yang tepat, fisik anak dapat tumbuh dengan baik. Olahraga juga membuat
ukuran fisik anak mencapai standar sehat yang tepat sesuai waktunya
4. Hormon
Jika hormon yang dihasilkan tidak seimbang, perkembangan fisik atau mental anak bisa tumbuh tidak normal.
Risikonya, anak bisa mengalami gangguan perilaku atau kondisi kesehatan yang kronis (berlangsung lama).
5. Nutrisi
Kekurangan atau kelebihan nutrisi dapat berdampak buruk pada pertumbuhan dan perkembangan anak.Maka itu, pola
makan seimbang yang kaya vitamin, mineral, protein, karbohidrat dan lemak sangat penting untuk perkembangan otak
dan tubuh anak
C. Tindakan promotive
kesehatan jiwa
14
15
1. Peningkatan kesehatan jiwa (promotif) dilaksanakan melalui kegiatan penyuluhan masalah emosi,
perilaku dan latihan keterampilan sosial merupakan suatu hal yang penting mengembangkan usaha
kesehatan jiwa anak di sekolah.
2. Upaya promotif dan preventif kesehatan jiwa dan psikososial perlu dilakukan terhadap anak sehat dan
anak berisiko (rentan), agar tidak mengalami masalah dan gangguan jiwa. Sedangkan pada anak yang
telah menderita masalah dan gangguan jiwa dilakukan agar menjaga kesehatan jiwa tetap terkendali dan
mencegah perburukan gejala. Contohnya dengan upaya dukungan kesehatan jiwa dan psikososial
(DKJPS)
3. Menurut Undang-Undang Kesehatan Jiwa Pasal 6, upaya promotif adalah suatu kegiatan dan/atau
rangkaian kegiatan penyelenggaraan pelayanan kesehatan jiwa yang bersifat promosi kesehatan jiwa Hal
ini diperjelas dengan Pasal 7 yang menyebut tujuan upaya promotif sebagai berikut:
a. Mempertahankan dan meningkatkan derajat kesehatan jiwa masyarakat secara optimal.
b. Menghilangkan stigma, diskriminasi, pelanggaran hak asasi orang dengan gangguan jiwa (ODGJ)
sebagai bagian dari masyarakat.
c. Meningkatkan pemahaman dan peran serta masyarakat terhadap kesehatan jiwa.
d. Meningkatkan penerimaan dan peran serta masyarakat terhadap kesehatan jiwa.
D. ASKEP
16
17
1. Pengkajian
a. Identitas klien
b. Riwayat tumbuh kembang
c. Nutrisi/Gizi
d. Eliminasi BAB/BAK
e. Istirahat dan Tidur
f. Personal Hygiene
g. Pemeriksaan TTV dan Fisik
h. Data Fokus
i. Daftar Masalah
j. Olahraga dan Rekreasi
2. Pengkajian Tambahan
a. Melakukan pemeriksaan fisik dan Denver II (kemandirian dan bergaul,
motor halus, bernalar dan berbahasa, fungsi keluarga,motor kasar)
b. Melakukan pengkajian keluarga, struktur keluarga, nilai Apgar
keluarga,lingkungan rumah dan lingkungan sekolah serta lingkungan
masyarakat
c. Menerapkan teknik berkomunikasi efektif dengan anak
d. Penerapan konsep perawatan atraumatik dalam pengkajian
e. Mengkaji reaksi anak dan keluarga terhadap hospitalisasi.Memadukan
konsep bermain ke dalam pengkajian
f. Melakukan pengkajian pada balita sakit usia dua bulan sampai lima tahun
g. Melakukan pengkajian pada bayi muda (sehat dan sakit) usia 1 hari sampai
2 bulan)
3. Dignosa Keperawatan & Intervensi
a. Resiko perilaku kekerasan berhubungan dengan gangguan persepsi
sensori halusinasi.
b. Perubahan persepsi sensori halusinasi berhubungan dengan menarik diri.
Pelaksanaan tindakan keperawatan disesuaikan dengan rencana tindakan.
Sebelum melaksanakan tindakan keperawatan yang sudah direncanakan,
Perawat perlu memvalidasi apakah rencana keperawatan masih dibutuhkan
dan sesuai dengan kondisi klien saat ini (Kusumawati dan hartono, 2011).
E. Gangguan
neurodevelopmental
(Terutama untuk topik anak)
18
19
Anak-anak dengan gangguan perkembangan saraf (neurodevelopmental disorders) adalah sekelompok
anak dengan kondisi mengalami penurunan pada periode perkembangannya. Gangguan perkembangan ini
biasanya muncul pada awal perkembangan, sering kali didapati sebelum anak memasuki sekolah dasar,
dan ditandai dengan penurunan perkembangan pada gangguan fungsi pribadi, sosial, akademis, atau
pekerjaan. Penurunan perkembangan bervariasi pada setiap anak, dari keterbatasan dalam belajar atau
pengontrolan fungsi eksekutif dan hambatan umum dari kemampuan sosial dan inteligensi. Terdapat
beberapa anak yang mengalami gangguan perkembangan saraf juga mengalami penurunan perkembangan
lainnya yang terjadi bersamaan, misalnya, individu dengan spektrum autis juga mengalami gangguan
perkembangan intelektual, dan banyak anak yang mengalami gangguan attention-deficit/hyperactivity
disorder (ADHD) juga memiliki gangguan dalam belajar. Anak-anak dengan gangguan perkembangan
saraf, mencakup: intellectual disabilities (intellectual developmental disorder, global developmental delay,
unspecified intellectual disability), communication disorders (language disorder, speech sound disorder,
childhood-onset fluency disorder/stuttering, social (pragmatic communication disorder, unspecified
communication disorder), autism spectrum disorders, attention-deficit/hyperactvivity specific learning
disorder, motor disorders developmental Coordination Disorder other neurodevelopmental disorders
(American Psychiatric Association, 2013). Meskipun gangguan Neurodevelopmental seperti Attention
Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD), Autism Spectrum Disorder (ASD) Intellectual Disabilty, Cerebral
Palsy dan lain-lain umumnya terjadi saat masa kecil namun kondisinya dapat terus ada seumur hidup.
F. Gangguan kecemasan
(Terutama untuk topik anak)
20
21
Anak dapat mengalami kecemasan/ketakutan karena teringat pada
kejadian saat masih kecil atau karena imajinasinya, seperti kegelapan, petir,
serangga, hantu atau monster. Rasa takut atau cemas timbul karena anak
merasa ada sesuatu yang berbahaya akan terjadi sehingga secara alami
timbul perasaan hati-hati. Beberapa hal yang menyebabkan ketakutan atau
cemas pada anak:
1. Pindah sekolah dan bertemu dengan teman serta lingkungan yang baru
2. Pindah ke rumah baru
3. Tersakiti oleh seseorang
4. Sikap orang di sekitar
5. Kesehatan orang yang disayangi
6. Bullying
Pada anak umur 5 – 11 tahun lebih sering mengalami Gangguan
Kecemasan Berpisah atau ADHD, sedangkan anak umur 12 -19 tahun
cenderung mengalami kecemasan atau depresi secara umum. Anak
penderita gangguan kecemasan umum (GKU) juga memiliki kecenderungan
mengalami kecemasan sosial.
G. Gangguan distruprive
behaviour (Terutama untuk
topik anak)
22
23
Wehby, Lane and Falk mengatakan bahwa gangguan emosi mengacu pada siswa yang
menunjukkan beberapa tipe perilaku tidak sesuai/pantas yang pada akhirnya mempengaruhi
pendidikandan kemampuan berprestasi(Salmon, 2006). Seorang anak dikatakan memiliki
gangguan emosi apabila menunjukkan gejala-gejala psikopatologi yang mengakibatkan
berbagai permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Sementara perilaku disruptif merupakan
pola perilaku yang berulang-ulang yang mengganggu proses belajar atau
interaksi sosial. Pola perilaku tersebut antara lain seperti tantrum, agresi fisik maupun verbal,
merusak barang-barang, melukai diri sendiridan penolakan(Claessens & Dowsett, 2014;
Hayes, Giallo, & Richardson, 2010; McCabe & Frede, 2007; Wiguna, Manengkei, Pamela,
Rheza, & Hapsari, 2010). Anak dengan gangguan emosi atau perilaku disruptif memiliki
berbagai kemungkinan resiko di antaranya: menghambat partisipasi anak dalam aktivitas
pendidikan, menjauhkan anak dari teman sebaya, membahayakan diri anak maupun teman
lain secara fisik, mempengaruhi keberlangsungan proses belajar dan fungsi individu lain di
kelas, mengurangi kesempatan anak untuk dapat terlibat dalam kegiatan komunitas, serta
beresiko tinggi meningkatkan angka kenakalan dan kriminalitas di masa dewasa(Claessens &
Dowsett, 2014; Hayes dkk., 2010; Wiguna dkk., 2010).
G. Kesimpulan & Saran
24
25
A. Kesimpulan
Kesehatan jiwa adalah suatu kondisi mental sejahtera yang memungkinkan hidup harmonis
dan produktif sebagian yang utuh dari kualitas hidup seseorang, dengan memperhatikan
semua segi kehidupan manusia dengan ciri menyadari sepenuhnya kemampuan dirinya,
mampu menghadapi stress kehidupan dengan wajar, mampu bekerja dengan produktif dan
memenuhi kebutuhan hidupnya, dapat berperan serta dalam lingkungan hidup, menerima
dengan baik apa yang ada pada dirinya dan merasa nyaman dengan orang lain.
Perkembangan psikososial toddler menurut Ericson dalam Hidayat (2009), anak sudah mulai
mencoba dalam mandiri dalam tugas tumbuh kembang seperti dalam motorik dan bahasa,
anak sudah mulai latihan jalan sendiri, berbicara dan pada tahap ini pula anak akan
merasakan malu apabila orang tua terlalu melindungi atau tidak memberikan kemandirian
atau kebebasan anak dan menuntut tinggi harapan anak. Perkembangan biologis yaitu
perkembangan individu berupa perubahan fisik dalam tubuh individu. Perkembangan tersebut
meliputi tinggi dan berat badan.
26
B. Saran
Saran dari kelompok kami yaitu bagi orang tua dapat memberikan
stimulasi perkembangan pada anak sambil bermain dan dilandasi rasa kasih
sayang dan sabar dalam membantu tercapainya stimulasi tumbuh kembang
yang optimal dan berproses sesuai usianya. Bagi tenaga kesehatan anak
dapat merancang pendidikan kesehatan mengenai pertumbuhan dan
perkembangan pada anak di tempat atau sekolah yang menyelenggarakan
pendidikan bagi anak usia dini.
Terima
kasih
27
Daftar Pustaka :
Fatma Khaulani, Neviyarni S, Irda Murni (2020). FASE DAN TUGAS
PERKEMBANGAN ANAK SEKOLAH DASAR. Prodi pendidikan Dasar program paca
sarjana universitas negeri Padang jurnal ilmiah "pendidikan Dasar"Vol.VlI No.1 Januari 2020
Kurniawan, Y., & Sulistyarini, I. (2017). Jurnal Psikologi dan Kesehatan Menta
Komunitas SEHATI ( Sehat Jiwa dan Hati ) Sebagai Intervensi Kesehata Mental Berbasis
Masyarakat https://doi.org/10.20473/JPKM.v1i2201 6.112-124
N Daulay (2020). Psikologi pengasuhan bagi orang tua dari anak-anak denga
gangguan perkembangan syaraf (Neurodevelopmental disorders) Ega Asnatasia Maharani,
Intan Puspitasari (2019). Deteksi Gangguan Emosi dan Perilaku Disruptif Pada Anak Usia
Prasekolah. PG PAUD/ Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan/Universitas Ahmad Dahlan.
Journal of
Early Childhood Care &Education J E C C E
http://journal2.uad.ac.id/index.php/jecce
https://perpustakaan.poltekkesmalang.
ac.id/assets/file/kti/1401100021/BAB_II.pdf
https://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/2427/3/BAB%20II.pdf
https://repository.um-surabaya.ac.id/2700/3/BAB_II.pdf
http://repository.uinsu.ac.id/11335/3/Buku%20Psikologi%20Pengasuhan.pdf
https://terapiokupasi.com/tag/neurodevelopmental-disorder/
https://kesehatanjiwanapza.kemkes.go.id/post_informasi/mengenal -ciricirikecemasan-
ketakutan-pada-anak/
https://spada.uns.ac.id/pluginfile.php/550396/mod_resource/content/1/14.%20A
nxiety%20and%20Fear.pdf

More Related Content

Similar to PPT ASKEP SEHAT JIWA Kelas 6 sekolah.pptx

Anticipatory guidance
Anticipatory guidanceAnticipatory guidance
Anticipatory guidanceAmalia Senja
 
PPT SDIDTK KEL. 9 salinan.pptx
PPT SDIDTK KEL. 9 salinan.pptxPPT SDIDTK KEL. 9 salinan.pptx
PPT SDIDTK KEL. 9 salinan.pptxPutriChika
 
Penanganan Keterampilan Bahasa Bagi anak Berkebutuhan Khusus Prasekolah.pdf
Penanganan Keterampilan Bahasa Bagi anak Berkebutuhan Khusus Prasekolah.pdfPenanganan Keterampilan Bahasa Bagi anak Berkebutuhan Khusus Prasekolah.pdf
Penanganan Keterampilan Bahasa Bagi anak Berkebutuhan Khusus Prasekolah.pdfAnisyah Dewi Syah Fitri,M.Pd
 
Pert. 15 Tumbuh Kembang Anak.pdf
Pert. 15 Tumbuh Kembang Anak.pdfPert. 15 Tumbuh Kembang Anak.pdf
Pert. 15 Tumbuh Kembang Anak.pdfEka Safitri
 
Tahap perkembagan anak new
Tahap perkembagan anak newTahap perkembagan anak new
Tahap perkembagan anak newSelvy S
 
uas the perkembangan peserta didik.docx
uas the perkembangan peserta didik.docxuas the perkembangan peserta didik.docx
uas the perkembangan peserta didik.docxridafarida14
 
uas the perkembangan peserta didik.pdf
uas the perkembangan peserta didik.pdfuas the perkembangan peserta didik.pdf
uas the perkembangan peserta didik.pdfridafarida14
 
360869506-Materi-Sdidtk-Kader.ppt
360869506-Materi-Sdidtk-Kader.ppt360869506-Materi-Sdidtk-Kader.ppt
360869506-Materi-Sdidtk-Kader.pptROSITADAMAYANTI7
 
Aspek Perkembangan Fisik dan Kognitif Usia Kanak-Kanak Akhir (Psikologi Perke...
Aspek Perkembangan Fisik dan Kognitif Usia Kanak-Kanak Akhir (Psikologi Perke...Aspek Perkembangan Fisik dan Kognitif Usia Kanak-Kanak Akhir (Psikologi Perke...
Aspek Perkembangan Fisik dan Kognitif Usia Kanak-Kanak Akhir (Psikologi Perke...atone_lotus
 
Perkembangan Masa Anak-anak Awal
Perkembangan Masa Anak-anak AwalPerkembangan Masa Anak-anak Awal
Perkembangan Masa Anak-anak AwalAndhika Pratama
 
Fase anak anak dan kanak-kanak
Fase anak anak dan kanak-kanakFase anak anak dan kanak-kanak
Fase anak anak dan kanak-kanakAtika Aziz
 
Ppt perkembangan anak usia awal akhir
Ppt perkembangan anak usia awal akhirPpt perkembangan anak usia awal akhir
Ppt perkembangan anak usia awal akhirRifkaAnisa6
 
Bibliotherapy: Perkembangan Masa Kanak-Kanak
Bibliotherapy: Perkembangan Masa Kanak-KanakBibliotherapy: Perkembangan Masa Kanak-Kanak
Bibliotherapy: Perkembangan Masa Kanak-KanakDian Rachmawati
 
Analisis Fase-Fase Perkembangan Anak Usia Prasekolah
Analisis Fase-Fase Perkembangan Anak Usia PrasekolahAnalisis Fase-Fase Perkembangan Anak Usia Prasekolah
Analisis Fase-Fase Perkembangan Anak Usia PrasekolahSuya Yahya
 

Similar to PPT ASKEP SEHAT JIWA Kelas 6 sekolah.pptx (20)

Psikologi perkembangan
Psikologi perkembanganPsikologi perkembangan
Psikologi perkembangan
 
Psikologi perkembangan
Psikologi perkembanganPsikologi perkembangan
Psikologi perkembangan
 
Anticipatory guidance
Anticipatory guidanceAnticipatory guidance
Anticipatory guidance
 
PPT SDIDTK KEL. 9 salinan.pptx
PPT SDIDTK KEL. 9 salinan.pptxPPT SDIDTK KEL. 9 salinan.pptx
PPT SDIDTK KEL. 9 salinan.pptx
 
Penanganan Keterampilan Bahasa Bagi anak Berkebutuhan Khusus Prasekolah.pdf
Penanganan Keterampilan Bahasa Bagi anak Berkebutuhan Khusus Prasekolah.pdfPenanganan Keterampilan Bahasa Bagi anak Berkebutuhan Khusus Prasekolah.pdf
Penanganan Keterampilan Bahasa Bagi anak Berkebutuhan Khusus Prasekolah.pdf
 
PPT Perkembangan Anak 3-4 Tahun
PPT Perkembangan Anak 3-4 Tahun PPT Perkembangan Anak 3-4 Tahun
PPT Perkembangan Anak 3-4 Tahun
 
Pert. 15 Tumbuh Kembang Anak.pdf
Pert. 15 Tumbuh Kembang Anak.pdfPert. 15 Tumbuh Kembang Anak.pdf
Pert. 15 Tumbuh Kembang Anak.pdf
 
Tahap perkembagan anak new
Tahap perkembagan anak newTahap perkembagan anak new
Tahap perkembagan anak new
 
uas the perkembangan peserta didik.docx
uas the perkembangan peserta didik.docxuas the perkembangan peserta didik.docx
uas the perkembangan peserta didik.docx
 
Rina
RinaRina
Rina
 
uas the perkembangan peserta didik.pdf
uas the perkembangan peserta didik.pdfuas the perkembangan peserta didik.pdf
uas the perkembangan peserta didik.pdf
 
360869506-Materi-Sdidtk-Kader.ppt
360869506-Materi-Sdidtk-Kader.ppt360869506-Materi-Sdidtk-Kader.ppt
360869506-Materi-Sdidtk-Kader.ppt
 
Aspek Perkembangan Fisik dan Kognitif Usia Kanak-Kanak Akhir (Psikologi Perke...
Aspek Perkembangan Fisik dan Kognitif Usia Kanak-Kanak Akhir (Psikologi Perke...Aspek Perkembangan Fisik dan Kognitif Usia Kanak-Kanak Akhir (Psikologi Perke...
Aspek Perkembangan Fisik dan Kognitif Usia Kanak-Kanak Akhir (Psikologi Perke...
 
Perkembangan Masa Anak-anak Awal
Perkembangan Masa Anak-anak AwalPerkembangan Masa Anak-anak Awal
Perkembangan Masa Anak-anak Awal
 
Tumbuh kembang anak
Tumbuh kembang anakTumbuh kembang anak
Tumbuh kembang anak
 
Fase anak anak dan kanak-kanak
Fase anak anak dan kanak-kanakFase anak anak dan kanak-kanak
Fase anak anak dan kanak-kanak
 
PP IKA KELP I.pptx
PP IKA KELP I.pptxPP IKA KELP I.pptx
PP IKA KELP I.pptx
 
Ppt perkembangan anak usia awal akhir
Ppt perkembangan anak usia awal akhirPpt perkembangan anak usia awal akhir
Ppt perkembangan anak usia awal akhir
 
Bibliotherapy: Perkembangan Masa Kanak-Kanak
Bibliotherapy: Perkembangan Masa Kanak-KanakBibliotherapy: Perkembangan Masa Kanak-Kanak
Bibliotherapy: Perkembangan Masa Kanak-Kanak
 
Analisis Fase-Fase Perkembangan Anak Usia Prasekolah
Analisis Fase-Fase Perkembangan Anak Usia PrasekolahAnalisis Fase-Fase Perkembangan Anak Usia Prasekolah
Analisis Fase-Fase Perkembangan Anak Usia Prasekolah
 

Recently uploaded

Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa  PemrogramanMateri Bab 6 Algoritma dan bahasa  Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa PemrogramanSaeranSaeran1
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerakputus34
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...luqmanhakimkhairudin
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASNursKitchen
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMPNiPutuDewikAgustina
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatanSuzanDwiPutra
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfssuser29a952
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxFitriaSarmida1
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptpalagoro17
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XIPPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XIHepySari1
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024ssuser0bf64e
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".Kanaidi ken
 
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi PerapotekanPembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi PerapotekanNesha Mutiara
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfsubki124
 

Recently uploaded (20)

Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa  PemrogramanMateri Bab 6 Algoritma dan bahasa  Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XIPPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi PerapotekanPembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
 

PPT ASKEP SEHAT JIWA Kelas 6 sekolah.pptx

  • 1. LAPORAN ISS 1 ASKEP SEHAT JIWA TODDLER, PRESCHOOL, & SEKOLAH Kelompok 6 Irgine Diah Alumy Puspita S (202201054) Ivanka Jennita (202201055) Jekola Albintdow (202201056) Nova Auliyatul Fauziyyah (202201065) Novia Egidia Sawitri (202201066) Putra Armadilo Januarta (202201068) Sarah Raudlotul 'Auliya (202201076) Sasi Dela Kirana (202201077) Septi Dwi Permatasari (202201079) Tania Fitrialina Putri (202201087) Titik Hasanah (202201089) Vini Alviona Seadamo (202201090) Wury Diani Mukti (202201094) Yunika Herawati (202201096)
  • 2. “ 2 Kesehatan jiwa adalah suatu kondisi mental sejahtera yang memungkinkan hidup harmonis dan produktif sebagian yang utuh dari kualitas hidup seseorang, dengan memperhatikan semua segi kehidupan manusia dengan ciri menyadari sepenuhnya kemampuan dirinya, mampu menghadapi stress kehidupan dengan wajar, mampu bekerja dengan produktif dan memenuhi kebutuhan hidupnya, dapat berperan serta dalam lingkungan hidup, menerima dengan baik apa yang ada pada dirinya dan merasa nyaman dengan orang lain.
  • 3. “ 3 Keperawatan sebagai bagian integral dari system kesehatan diIndonesia turut menentukan dalam menanggulangi masalah kesehatan jiwa anak dan remaja. Kontribusi keperawatan jiwa akan maksimal jika perawat menggunakan metode penyelesaian masalah yang disebut dengan proses keperawatan yang diberikan pada anak, remaja dan keluarganya. Kesehatan jiwa anak yang terganggu, dapat menimbulkan penurunan pencapaian prestasi belajar dan anak dapat mengalami depresi jika ia tidak mamp bergaul dengan baik bersama teman-temannya. Akibat tidak diketahuinya status kesehatan jiwa anak, maka bila anak mempunyai masalah kesehatan jiwa tidak dapat diberikan penanganan secara dini.
  • 5. 5 1) Toddler Toddler merupakan anak anak usia 1-3 tahun yang dapat dilihat peningkatan ukuran tubuh terjadi secara bertahap bukan secara linier yang menunjukan karakteristik percepatan atau perlambatan dalam tumbuh kembang (Muscari, 2005). Pada periode ini anak akan mulai berjalan dan mengekplorasi rumah dan sekelilingnya, menyusun 6 balok, mulai cemburu pada ayahnya, belajar makan sendiri, mulai belajar dalam mengontrol buang air kecil, mulai mengikuti apa yang dilakukan orang dewasa, dapat menunjuk mata dan hidung, memperlihatkan minat dengan anak lain dan bermain dengan teman-temannya (Soetjiningsih, 1995).Perkembangan psikososial toddler menurut Ericson dalam Hidayat (2009), anak sudah mulai mencoba dalam mandiri dalam tugas tumbuh kembang seperti dalam motorik dan bahasa, anak sudah mulai latihan jalan sendiri, berbicara dan pada tahap ini pula anak akan merasakan malu apabila orang tua terlalu melindungi atau tidak memberikan kemandirian atau kebebasan anak dan menuntut tinggi harapan anak.
  • 6. 6 1. Perkembangan motorik kasar anak usia toddler a. Usia 12-18 bulan anak mampu berdiri sendiri tanpa berpegangan, membungkuk untuk memungut permainannya kemudian berdiri tegak kembali secara mandiri, berjalan mundur lima langkah. b. Usia 18-24 bulan anak mampu berdiri sendiri tanpa berpegangan selama 30 detik, anak mampu berjalan tanpa terhuyung-huyung. c. Usia 24-36 bulan anak mampu menaiki tangga secara mandiri, anak dapat bermain dan menendang bola kecil. 2. Perkembangan motorik halus anak usia toddler a. Usia 12-18 bulan anak mampu menumpuk dua buah kubus, memasukkan kubus ke dalam kotak. b. Usia 18-24 bulan anak mampu melakukan tepuk tangan, c. melambaikan tangan, menumpuk empat buah kubus, memungut benda kecil dengan ibu jari dan telunjuk, anak bisa menggelindingkan bola ke sasaran d. Usia 24-36 bulan anak mampu mencoret-coretkan pensil diatas kertas (Soetjiningsih dan Gde Ranuh, 2013) 3. Perkembangan bahasa Tahapan perkembangan bahasa pada anak yaitu Reflective vocalization, Bubbling, Lalling, Echolalia, dan True speech. Usia 10-16 bulan anak mampu memproduksi kata-kata sendiri, menunjuk bagian tubuh atau mampu memahami kata-kata tunggal ; usia18-24 bulan anak mampu memahami kalimat sederhana, perbendaharaan kata meningkat pesat, menucapkan kalimat yang terdiri dari dua kata atau lebih ; usia 24-36 bulan pengertian anak sudah bagus terhadap percakapan yang sudah sering dilakukan di keluarga, anak mampu melakukan percakapan melalui kegiatan tanya-jawab (Soetjiningsih dan Gde Ranuh, 2013).
  • 7. 7 4. Perkembangan personal-sosial anak pada usia toddler sebagai berikut. a. Usia 12-18 bulan anak mampu bermain sendiri di dekat orang dewasa yang sudah dikenal, mampu menunjuk apa yang diinginkan tanpa menangis, anak mampu mengeluarkan suara yang menyenangkan atau menarik tangan ibu, memeluk orang tua, memperlihatkan rasa cemburu atau bersaing. b. Usia 18-24 bulan anak mampu minum dari cangkir dengan dua tangan, belajar makan sendiri, mampu melepas sepatu dan kaos kaki serta mampu melepas pakaian tanpa kancing, belajar bernyanyi, meniru aktifitas di rumah, anak mampu mencari pertolongan apabila ada kesulitan atau masalah, dapat mengeluh bila basah atau kotor, frekuensi buang air kecil dan besar sesuai, muncul kontrol buang airkecil biasanya tidak kencing pada siang hari, mampu mengontrol buang air besar, mulai berbagi mainan dan bekerja bersama-sama dengan anak-anak lain, anak bisa mencium orang tua. c. Usia 24-36 bulan anak mampu menunjukkan kemarahan jika c. keinginannya terhalang, mampu makan dengan sendook dan garpu secara tepat, mampu dengan baik minum dari cangkir, makan nasi sendiri tanpa banyak yang tumpah, mampu melepas pakaian sendiri, sering menceritakan pengalaman baru, mendengarkan cerita dengan gambar, mampu bermain pura- pura, mulai membentuk hubungan sosial dan mampu bermain dengan anak-anak lain, menggunakan bahasa untuk berkomunikasi dengan ditambahkan gerakan isyarat. (Soetjiningsih dan Gde Ranuh, 2013)
  • 8. 8 5. Perkembangan kognitif anak toddler dijabarkan sebagai berikut. a. Usia 12-18 bulan anak dapat menemukan objek yang disembunyikan, membedakan bentuk dan warna, memberikan respon terhadap perintah sederhana, menggunakan trial dan error b. untuk mempelajari tentang objek. c. Usia 18-24 bulan anak mampu menggelindingkan bola kearah sasaran, membantu atau meniru pekerjaan rumah tangga, dapat memulai permainan pura-pura, memegang cangkir sendiri, belajar makan dan minum sendiri, menikmati gambar sederhana, mengeksplorasi lingkungan, mengetahui bagian-bagian dari tubuhnya. d. Usia 24-36 bulan anak dapat menunjuk satu atau lebih bagian tubuhnya ketika diminta, melihat gambar dan dapat menyebut nama benda dua atau lebih, dapat bercerita menggunakan paragraf sederhana,menggabungkan dua sampai tiga kata menjadi kalimat, menggunakan nama sendiri untuk menyebutkan dirinya.
  • 9. 9 2) Tahap prasekolah 1. Perkembangan Kognitif (Menurut Piaget) Menurut Piaget, perkembangan kognitif anak usia pra sekolah menurut Piaget masih masuk pada tahap pra operasional. Tahap ini ditandai oleh adanya pemakaian kata-kata lebih awal dan memanipulasi simbol-simbol yang menggambarkan objek atau benda dan keterikatan atau hubungan diantara mereka. Tahap pra-operasional ini juga ditandai oleh beberapa hal, antara lain: egosentrisme, ketidak matangan pikiran/ide/gagasan tentang sebab-sebab dunia di fisik, kebingungan antara simbol dan objek yang mereka wakili, kemampuan untuk fokus pada suatu dimensi pada satu waktu dan kebingungan tentang identitas orang dan objek. 2. Perkembangan Bahasa usia Pra sekolah a. Anak usia 3 tahun dapat menyatakan 900 kata, meggunakan tiga sampai empat kalimat dan bicara dengan tidak putus-putusnya (ceriwis) b. Anak usia 4 tahun dapat menyatakan 1500 kata, menceritakan ceita yang berlebihan dan menyampaikan lagu sederhana (ini merupakan usia puncak untuk menanyakan ‘mengapa’). c. Anak usia 5 tahun dapat mengatakan 2100 kata, mengetahui empat warna atau lebih, nama-nama hari dalam semiggu dan nama bulan. 3. Perkembangan Psikososial (Menurut Erikson) Menurut erikson, anak usia pra sekolah berada pada tahap ke-3: inisiatif vs kesalahan. Tahap ini dialami pada anak saat usia 4-5 tahun (preschool age). Antara usia 3 dan 6 tahun, anak menghaapi krisis psikososial dimana erikson mengistilakannya sebagai ‘inisiatif melawan rasa bersalah’ (initiative versus guilt). Pada usia ini, anak secara normal telah menguasai rasa otonomi dan memindahkan untuk menguasai rasa inisiatif. Anak pra sekolah adalah seorang pembelajar yang energik, antusiasme dan pengganggu dengan imajinasi yang aktif. Perkembangan rasa bersalah terjadi pada waktu anak dibuat merasa imajinasi dan aktifitasnya tidak dapat diterima. Anak pra sekolah mulai menggunakan lasana sederhana dan dapat bertoleransi terhadap keterlambatan pemuasan dalam periode yang lama (Dewi, 2015).
  • 10. 10 3) Tahap sekolah 1. Fisik motorik anak pada usia SD ditandai dengan anak menjadi lebih tinggi,bera, dan kuat dibandingkan pada saat anak berada di PAUD/TK hal ini tampak pada perubahan sistem tulang, otot dan keterampilan gerak. Anak lebih aktif dan kuat untuk melakukan kegiatan fisik seperti berlari, memanjat, melompat, berenang, dan kegiatan luar rumah lainnya.Kegiatan fisik ini dilakukan oleh anak dalam upaya melatih koordinasi, motorik, kestabilan tubuh maupun penyaluran energi yang tertumpuk ( Izzaty,2008) 2. Kognisi Anak usia sekolah dasar memiliki karakteristik berpikir yang khas. Cara berpikir mereka berbeda dengan anak pra sekolah dan orang dewasa. Dalam teorinya Piaget menjelaskan anak usia 7 Sampai 11 tahun berada pada tahap ketiga dalam tahapan perkembangan kognitif yang dicetuskan yaitu tahap operasional konkret tetapi anak belum mampu melakukan penalaran untuk hal-hal yang bersifat abstrak ( Trianingsih, 2016) anak usia SD akan mengalami perkembangan kognitif yang pesat. Anak akan mulai belajar membentuk sebuah konsep. Melihat hubungan, dan memecahkan masalah terhadap situasi yang bersifat konkret.( Slavin,2011). Untuk itu guru, hendaknya dapat membangun suasana belajar yang konkret bagi anak sebagai guna memudahkan anak dalam berpikir logis serta dapat memecahkan masalah. ( Trianingsih,2016
  • 11. 11 3. Perkembangan sosio-emosional Ciri khas dari fase ini ialah meningkatkan intensitas hubungan anak dengan teman-teman sebayanya serta ketergantungan anak terhadap keluarga menjadi berkurang. Pada fase ini hubungan atau kontak sosial lebih baik dari sebelumnya sehingga anak lebih senang bermain dan berbicara dalam lingkungan sosialnya. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa teman sebaya memiliki peranan yang penting dalam perkembangan sosial anak, karena melalui teman sebaya anak bisa belajar dan mendapat informasi mengenai dunia anak diluar keluarga.( Murni,2017) 4. perkembangan bahasa Bahasa merupakan suatu alat untuk berkomunikasi dalam suatu interaksi sosial.perkembangan bahasa anak akan berkembang dari masa awal sekolah dasar dan mencapai kesempurnaan pada akhir masa remaja. Pada usia late primary ( 7-8 tahun ), bahasa anak mengalami perkembangan yang sangat pesat. Anak telah memahami tata bahasa, sekalipun terkadang menemui kesulitan dan menunjukkan kesalahan tetapi anak dapat memperbaikiny. Anak telah mampu menjadi pendengar yang baik , anak mampu menyimak cerita yang didengarnya dan selanjutnya mampu mengungkapkan kembali dengan urutan dan susunan yang logis.
  • 13. 13 Perkembangan biologis yaitu perkembangan individu berupa perubahanfisik dalam tubuh individu. Perkembangan tersebut meliputi tinggi dan beratbadan. Anak pada usia SD perubahan berat beserta tinggi badan masih relaktiflambat. 1. Keturunan Kondisi biologis umumnya diwariskan dari orang tua ke anak, baik berupa fisik, sifat, mau pun genetik. 2. Jenis Kelamin Jenis kelamin adalah salah satu faktor penting yang memengaruhi perkembangan anak, baik fisik atau pun mental. Contohnya secara fisik, anak laki-laki cenderung lebih tinggi dan lebih kuat daripada perempuan. 3. Latihan dan Kesehatan Dengan rajin atau melakukan olahraga yang tepat, fisik anak dapat tumbuh dengan baik. Olahraga juga membuat ukuran fisik anak mencapai standar sehat yang tepat sesuai waktunya 4. Hormon Jika hormon yang dihasilkan tidak seimbang, perkembangan fisik atau mental anak bisa tumbuh tidak normal. Risikonya, anak bisa mengalami gangguan perilaku atau kondisi kesehatan yang kronis (berlangsung lama). 5. Nutrisi Kekurangan atau kelebihan nutrisi dapat berdampak buruk pada pertumbuhan dan perkembangan anak.Maka itu, pola makan seimbang yang kaya vitamin, mineral, protein, karbohidrat dan lemak sangat penting untuk perkembangan otak dan tubuh anak
  • 15. 15 1. Peningkatan kesehatan jiwa (promotif) dilaksanakan melalui kegiatan penyuluhan masalah emosi, perilaku dan latihan keterampilan sosial merupakan suatu hal yang penting mengembangkan usaha kesehatan jiwa anak di sekolah. 2. Upaya promotif dan preventif kesehatan jiwa dan psikososial perlu dilakukan terhadap anak sehat dan anak berisiko (rentan), agar tidak mengalami masalah dan gangguan jiwa. Sedangkan pada anak yang telah menderita masalah dan gangguan jiwa dilakukan agar menjaga kesehatan jiwa tetap terkendali dan mencegah perburukan gejala. Contohnya dengan upaya dukungan kesehatan jiwa dan psikososial (DKJPS) 3. Menurut Undang-Undang Kesehatan Jiwa Pasal 6, upaya promotif adalah suatu kegiatan dan/atau rangkaian kegiatan penyelenggaraan pelayanan kesehatan jiwa yang bersifat promosi kesehatan jiwa Hal ini diperjelas dengan Pasal 7 yang menyebut tujuan upaya promotif sebagai berikut: a. Mempertahankan dan meningkatkan derajat kesehatan jiwa masyarakat secara optimal. b. Menghilangkan stigma, diskriminasi, pelanggaran hak asasi orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) sebagai bagian dari masyarakat. c. Meningkatkan pemahaman dan peran serta masyarakat terhadap kesehatan jiwa. d. Meningkatkan penerimaan dan peran serta masyarakat terhadap kesehatan jiwa.
  • 17. 17 1. Pengkajian a. Identitas klien b. Riwayat tumbuh kembang c. Nutrisi/Gizi d. Eliminasi BAB/BAK e. Istirahat dan Tidur f. Personal Hygiene g. Pemeriksaan TTV dan Fisik h. Data Fokus i. Daftar Masalah j. Olahraga dan Rekreasi 2. Pengkajian Tambahan a. Melakukan pemeriksaan fisik dan Denver II (kemandirian dan bergaul, motor halus, bernalar dan berbahasa, fungsi keluarga,motor kasar) b. Melakukan pengkajian keluarga, struktur keluarga, nilai Apgar keluarga,lingkungan rumah dan lingkungan sekolah serta lingkungan masyarakat c. Menerapkan teknik berkomunikasi efektif dengan anak d. Penerapan konsep perawatan atraumatik dalam pengkajian e. Mengkaji reaksi anak dan keluarga terhadap hospitalisasi.Memadukan konsep bermain ke dalam pengkajian f. Melakukan pengkajian pada balita sakit usia dua bulan sampai lima tahun g. Melakukan pengkajian pada bayi muda (sehat dan sakit) usia 1 hari sampai 2 bulan) 3. Dignosa Keperawatan & Intervensi a. Resiko perilaku kekerasan berhubungan dengan gangguan persepsi sensori halusinasi. b. Perubahan persepsi sensori halusinasi berhubungan dengan menarik diri. Pelaksanaan tindakan keperawatan disesuaikan dengan rencana tindakan. Sebelum melaksanakan tindakan keperawatan yang sudah direncanakan, Perawat perlu memvalidasi apakah rencana keperawatan masih dibutuhkan dan sesuai dengan kondisi klien saat ini (Kusumawati dan hartono, 2011).
  • 19. 19 Anak-anak dengan gangguan perkembangan saraf (neurodevelopmental disorders) adalah sekelompok anak dengan kondisi mengalami penurunan pada periode perkembangannya. Gangguan perkembangan ini biasanya muncul pada awal perkembangan, sering kali didapati sebelum anak memasuki sekolah dasar, dan ditandai dengan penurunan perkembangan pada gangguan fungsi pribadi, sosial, akademis, atau pekerjaan. Penurunan perkembangan bervariasi pada setiap anak, dari keterbatasan dalam belajar atau pengontrolan fungsi eksekutif dan hambatan umum dari kemampuan sosial dan inteligensi. Terdapat beberapa anak yang mengalami gangguan perkembangan saraf juga mengalami penurunan perkembangan lainnya yang terjadi bersamaan, misalnya, individu dengan spektrum autis juga mengalami gangguan perkembangan intelektual, dan banyak anak yang mengalami gangguan attention-deficit/hyperactivity disorder (ADHD) juga memiliki gangguan dalam belajar. Anak-anak dengan gangguan perkembangan saraf, mencakup: intellectual disabilities (intellectual developmental disorder, global developmental delay, unspecified intellectual disability), communication disorders (language disorder, speech sound disorder, childhood-onset fluency disorder/stuttering, social (pragmatic communication disorder, unspecified communication disorder), autism spectrum disorders, attention-deficit/hyperactvivity specific learning disorder, motor disorders developmental Coordination Disorder other neurodevelopmental disorders (American Psychiatric Association, 2013). Meskipun gangguan Neurodevelopmental seperti Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD), Autism Spectrum Disorder (ASD) Intellectual Disabilty, Cerebral Palsy dan lain-lain umumnya terjadi saat masa kecil namun kondisinya dapat terus ada seumur hidup.
  • 20. F. Gangguan kecemasan (Terutama untuk topik anak) 20
  • 21. 21 Anak dapat mengalami kecemasan/ketakutan karena teringat pada kejadian saat masih kecil atau karena imajinasinya, seperti kegelapan, petir, serangga, hantu atau monster. Rasa takut atau cemas timbul karena anak merasa ada sesuatu yang berbahaya akan terjadi sehingga secara alami timbul perasaan hati-hati. Beberapa hal yang menyebabkan ketakutan atau cemas pada anak: 1. Pindah sekolah dan bertemu dengan teman serta lingkungan yang baru 2. Pindah ke rumah baru 3. Tersakiti oleh seseorang 4. Sikap orang di sekitar 5. Kesehatan orang yang disayangi 6. Bullying Pada anak umur 5 – 11 tahun lebih sering mengalami Gangguan Kecemasan Berpisah atau ADHD, sedangkan anak umur 12 -19 tahun cenderung mengalami kecemasan atau depresi secara umum. Anak penderita gangguan kecemasan umum (GKU) juga memiliki kecenderungan mengalami kecemasan sosial.
  • 22. G. Gangguan distruprive behaviour (Terutama untuk topik anak) 22
  • 23. 23 Wehby, Lane and Falk mengatakan bahwa gangguan emosi mengacu pada siswa yang menunjukkan beberapa tipe perilaku tidak sesuai/pantas yang pada akhirnya mempengaruhi pendidikandan kemampuan berprestasi(Salmon, 2006). Seorang anak dikatakan memiliki gangguan emosi apabila menunjukkan gejala-gejala psikopatologi yang mengakibatkan berbagai permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Sementara perilaku disruptif merupakan pola perilaku yang berulang-ulang yang mengganggu proses belajar atau interaksi sosial. Pola perilaku tersebut antara lain seperti tantrum, agresi fisik maupun verbal, merusak barang-barang, melukai diri sendiridan penolakan(Claessens & Dowsett, 2014; Hayes, Giallo, & Richardson, 2010; McCabe & Frede, 2007; Wiguna, Manengkei, Pamela, Rheza, & Hapsari, 2010). Anak dengan gangguan emosi atau perilaku disruptif memiliki berbagai kemungkinan resiko di antaranya: menghambat partisipasi anak dalam aktivitas pendidikan, menjauhkan anak dari teman sebaya, membahayakan diri anak maupun teman lain secara fisik, mempengaruhi keberlangsungan proses belajar dan fungsi individu lain di kelas, mengurangi kesempatan anak untuk dapat terlibat dalam kegiatan komunitas, serta beresiko tinggi meningkatkan angka kenakalan dan kriminalitas di masa dewasa(Claessens & Dowsett, 2014; Hayes dkk., 2010; Wiguna dkk., 2010).
  • 24. G. Kesimpulan & Saran 24
  • 25. 25 A. Kesimpulan Kesehatan jiwa adalah suatu kondisi mental sejahtera yang memungkinkan hidup harmonis dan produktif sebagian yang utuh dari kualitas hidup seseorang, dengan memperhatikan semua segi kehidupan manusia dengan ciri menyadari sepenuhnya kemampuan dirinya, mampu menghadapi stress kehidupan dengan wajar, mampu bekerja dengan produktif dan memenuhi kebutuhan hidupnya, dapat berperan serta dalam lingkungan hidup, menerima dengan baik apa yang ada pada dirinya dan merasa nyaman dengan orang lain. Perkembangan psikososial toddler menurut Ericson dalam Hidayat (2009), anak sudah mulai mencoba dalam mandiri dalam tugas tumbuh kembang seperti dalam motorik dan bahasa, anak sudah mulai latihan jalan sendiri, berbicara dan pada tahap ini pula anak akan merasakan malu apabila orang tua terlalu melindungi atau tidak memberikan kemandirian atau kebebasan anak dan menuntut tinggi harapan anak. Perkembangan biologis yaitu perkembangan individu berupa perubahan fisik dalam tubuh individu. Perkembangan tersebut meliputi tinggi dan berat badan.
  • 26. 26 B. Saran Saran dari kelompok kami yaitu bagi orang tua dapat memberikan stimulasi perkembangan pada anak sambil bermain dan dilandasi rasa kasih sayang dan sabar dalam membantu tercapainya stimulasi tumbuh kembang yang optimal dan berproses sesuai usianya. Bagi tenaga kesehatan anak dapat merancang pendidikan kesehatan mengenai pertumbuhan dan perkembangan pada anak di tempat atau sekolah yang menyelenggarakan pendidikan bagi anak usia dini.
  • 27. Terima kasih 27 Daftar Pustaka : Fatma Khaulani, Neviyarni S, Irda Murni (2020). FASE DAN TUGAS PERKEMBANGAN ANAK SEKOLAH DASAR. Prodi pendidikan Dasar program paca sarjana universitas negeri Padang jurnal ilmiah "pendidikan Dasar"Vol.VlI No.1 Januari 2020 Kurniawan, Y., & Sulistyarini, I. (2017). Jurnal Psikologi dan Kesehatan Menta Komunitas SEHATI ( Sehat Jiwa dan Hati ) Sebagai Intervensi Kesehata Mental Berbasis Masyarakat https://doi.org/10.20473/JPKM.v1i2201 6.112-124 N Daulay (2020). Psikologi pengasuhan bagi orang tua dari anak-anak denga gangguan perkembangan syaraf (Neurodevelopmental disorders) Ega Asnatasia Maharani, Intan Puspitasari (2019). Deteksi Gangguan Emosi dan Perilaku Disruptif Pada Anak Usia Prasekolah. PG PAUD/ Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan/Universitas Ahmad Dahlan. Journal of Early Childhood Care &Education J E C C E http://journal2.uad.ac.id/index.php/jecce https://perpustakaan.poltekkesmalang. ac.id/assets/file/kti/1401100021/BAB_II.pdf https://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/2427/3/BAB%20II.pdf https://repository.um-surabaya.ac.id/2700/3/BAB_II.pdf http://repository.uinsu.ac.id/11335/3/Buku%20Psikologi%20Pengasuhan.pdf https://terapiokupasi.com/tag/neurodevelopmental-disorder/ https://kesehatanjiwanapza.kemkes.go.id/post_informasi/mengenal -ciricirikecemasan- ketakutan-pada-anak/ https://spada.uns.ac.id/pluginfile.php/550396/mod_resource/content/1/14.%20A nxiety%20and%20Fear.pdf