Penelitian ini mengkaji pengembangan program edupreneur untuk meningkatkan kemampuan pemasaran online mahasiswa melalui internet. Peneliti menganalisis kemampuan awal mahasiswa dan merancang program pelatihan pemasaran online yang diimplementasikan melalui website khusus. Hasilnya menunjukkan bahwa program pelatihan ini efektif meningkatkan kemampuan pemasaran online mahasiswa. Mahasiswa juga memberikan respon positif terhadap kegiatan pengembangan
Era digital, saat ini, integrasi antara pendidikan dengan teknologi dapat merevolusi proses belajar mengajar. Bahkan lebih jauh lagi, teknologi dapat meningkatkan mutu pendidikan secara keseluruhan, seraya memberikan pembelajaran yang lebih sesuai sebuah kebutuhan masing-masing siswa.Tentu menarik untuk menyaksikan bagaimana dunia pendidikan berevolusi dengan memanfaatkan inovasi teknologi. Aplikasi teknologi digital di dunia pendidikan sebagai hal yang mutlak untuk di manfaatkan dalam organisasi pendidikan serta proses belajar mengajar (PBM).
Pelatihan Pemanfaatan Teknologi AI dalam Pembuatan PTK bagi Guru SDN Karangas...Luhur Moekti Prayogo
The purpose of this study is to increase a solid understanding for teachers of SDN Karangasem, Jenu about the basic concepts of AI, including how AI works, the types of algorithms used and teachers can overcome their lack of knowledge in utilization in improving the quality of learning and preparing students to face an increasingly connected and technology-oriented world. The method used by an extension is to increase teacher understanding of the importance of PTK in improving the quality of education. And the implementation of socialization regarding the process and steps in making PTK with the help of AI technology through GPT Chat media. The results obtained that advances in Artificial Intelligence Technology help teachers to create a learning process that is more exciting/interesting and not boring with various applications available and eases the task of teachers in the evaluation or administration process.
Era digital, saat ini, integrasi antara pendidikan dengan teknologi dapat merevolusi proses belajar mengajar. Bahkan lebih jauh lagi, teknologi dapat meningkatkan mutu pendidikan secara keseluruhan, seraya memberikan pembelajaran yang lebih sesuai sebuah kebutuhan masing-masing siswa.Tentu menarik untuk menyaksikan bagaimana dunia pendidikan berevolusi dengan memanfaatkan inovasi teknologi. Aplikasi teknologi digital di dunia pendidikan sebagai hal yang mutlak untuk di manfaatkan dalam organisasi pendidikan serta proses belajar mengajar (PBM).
Pelatihan Pemanfaatan Teknologi AI dalam Pembuatan PTK bagi Guru SDN Karangas...Luhur Moekti Prayogo
The purpose of this study is to increase a solid understanding for teachers of SDN Karangasem, Jenu about the basic concepts of AI, including how AI works, the types of algorithms used and teachers can overcome their lack of knowledge in utilization in improving the quality of learning and preparing students to face an increasingly connected and technology-oriented world. The method used by an extension is to increase teacher understanding of the importance of PTK in improving the quality of education. And the implementation of socialization regarding the process and steps in making PTK with the help of AI technology through GPT Chat media. The results obtained that advances in Artificial Intelligence Technology help teachers to create a learning process that is more exciting/interesting and not boring with various applications available and eases the task of teachers in the evaluation or administration process.
Pemberdayaan masyarakat merupakan model pembangunan alternatif yang
berkembang sebagai gerakan perlawanan terhadap hegemoni developmentalisme
yang mengusung modernisasi sebagai konsep utamanya. Pembangunan ekonomi
yang menjadi landasan dan doktrin utama developmentalisme (modernisasi) dianggap
gagal karena seyogyanya pertumbuhan ekonomi yang meningkat akan diikuti dengan
menurunnya penduduk miskin melalui pemerataan hasil-hasil pembangunan (trickle
down effect). Kenyataan yang terjadi, justeru pembangunan yang dilaksanakan
menciptakan ketimpangan dan ketidakadilan dalam kehidupan masyarakat.
POTRET PEMIKIRAN A. MUKTI ALI PADA STUDI ISLAM; PENDEKATAN SAINTIFIC CUM DOCT...IAIN SEKH NURJATI CIREBON
Sebuah tawaran pendekatan alternatif terhadap studi-studi keislaman yaitu apa yang disebut oleh A. Mukti Ali dengan Pendekatan Ilmiah -cum-doktriner atau pendekatan scientific-cum-suigeneris, kedua pendekatan ini juga dikenal dengan metode sintesis. Metode ini diperlukan agar dalam melihat Islam tidak hanya satu dimensi saja dari fenomena-fenomena Islam yang multy faces. Sekalipun tidak salahnya mengamati Islam secara single face saja, tetapi hal itu tidak cukup untuk mengcover Islam secara komprehensif.
MODEL PEMBELAJARAN PENANAMAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN KI HADJAR DEWANTARA(Studi...IAIN SEKH NURJATI CIREBON
Keterlaksanaan kurikulum Jurusan Tadris Matematika Berbasis KKNI yang belum memberikan wadah pengembangan pendidikan karakter bagi mahasiswa. Hal tersebut dapat terlihat dari peroses pembelajaran diperguruan tinggi yang masih bertumpu pada aspek peningkatan pengetahuan. Capaian pembelajaran pada aspek sikap/nilai masih bersifat administratif tanpa didorong pada keterlaksanaan penanaman nilai-nilai pendidikan dikehidupan sehari-hari. Model pembelajaran yang diterapkan masih berorientasi pada pembelajaran konvensional misalnya diskusi, ceramah, tanya jawab dan penugasan. Maka diperlukan inovasi kekinian dalam model pembelajaran bagi mahasiswa. Model pembelajaran yang berorientasi pada kontek nasionalisme bangsa (nilai-nilai pendidikan Ki Hadjar Dewantara). sehingga dengan menerapkan model pembelajaran penanaman nilai-nilai pendidikan Ki hadjar dewantara dapat peningkatkan tujuan pendidikan di perguruan tinggi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu quasi experimental design dengan Two-Group post Test-only desain. Populasi dalam penelitian ini yakni mahasiswa Jurusan Tadris Matematika. adapun sampel penelitiannya mengunakan nonprobability sampling dengan teknik sampling purposive. Dimana yang dijadikan kelas Eksperimen yakni Kelas A sebanyak 39 mahasiswa dan yang menjadi kelas Kontrol adalah kelas B sebanyak 33 mahasiswa. Hasil dari penelitiannya dianataranya bahwa respon mahasiswa terhadap penerapan model pembelajaran penanaman nilai-nilai pendidikan Ki Hadjar Dewantara tergolong cukup baik. Sikap belajar mahasiswanya pun tergolong cukup baik dengan besar pencapain skor rata-rata 64,41. Pengaruh penerapan model pembelajaran penanaman nilai-nilai pendidikan Ki Hadjar Dewantara terhadap sikap belajar di jurusan tadris matematika berpengaruh secara signifikan dan terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar kelas eksperimen lebih tinggi dari populasi hasil belajar kelas kontrol. Hal tersebut menyatakan bahwa penerapan model pembelajaran penanaman nilai-nilai pendidikan Ki Hadjar Dewantara efektif diterapkan di Jurusan Tadris Matematika
PENGARUH PERBEDAAN TIPE KEPRIBADIAN TERHADAP SIKAP BELAJAR MATEMATIKA SISWA S...IAIN SEKH NURJATI CIREBON
JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA
Diterbitkan dua kali setahun
Oleh Jurusan Pendidikan Matematika (PMTK)
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
IAIN Antasari Banjarmasin
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
2. Latar belakang
Populasi di Indonesia sangatlah tinggi saat ini, yaitu 255, 993, 674 (CIA World Fact book July 2015
est).
Angka penggangguran di Indonesia tinggi, yaitu 7.244.905 (BPS, 2014).
angka kewirausahaan di Indonesia masih rendah, Indonesia berada pada 1,65% atau berada di
urutan ke 68 dari 121 negara menurut (The Global Entrepreneurship & Development Index 2013)
pendidikan di Indonesia juga ambil bagian melalui pengembangan kewirausahaan di perguruan tinggi
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) melaksanakan kurikulum berbasis KKNI, Khususnya di
Jurusan tadris Matematika sebagai profil tambahan yakni Edupreunership (mata Kuliah)
Edupreuner program dapat dilakukan salah satunya dengan pemanfaatan Internet dalam
kewirausahaan
PENGEMBANGAN EDUPRANEUR PROGRAM
di Lingkungan FITK
Edupreuner program dapat mengintegrasikan antara hard skills
sebagai kemampuan teknik dan soft skills sebagai pendukung
kemampuan mahasiswa saat praktek pada pembelajaran
kewirausahaan. Hal ini didasari oleh keyakinan bahwa penguasaan
soft skills yang baik mampu mendorong penguasaan hard skills
secara lebih baik pula
3. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kemampuan awal marketing mahasiswa dalam
pembelajaran edupreunership di IAIN Syekh Nurjati Cirebon ?
2. Bagaimana pengembangan edupreuner program dalam kemampuan
internet marketing soft skill mahasiswa di IAIN Syekh Nurjati Cirebon?
3. Bagaimana efektifitas dari kegiatan pengembangan edupreuner
program dalam kemampuan internet marketing soft skill dimahasiswa
IAIN Syekh Nurjati Cirebon?
4. Bagaimana respon mahasiswa terhadap kegiatan pengembangan
edupreuner program dalam kemampuan internet marketing soft skill
di IAIN Syekh Nurjati Cirebon?
4. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
1. Untuk mengidentifikasi kemampuan awal Marketing
mahasiswa dalam pembelajaran Edupreuner di IAIN
Syekh Nurjati Cirebon;
2. Untuk melakukan pengembangan edupreuner program
dalam kemampuan internet marketing soft skill
mahasiswa di IAIN Syekh Nurjati Cirebon;
3. Untuk menganalisis efektifitas dari kegiatan
pengembangan edupreuner program yang dilakukan
terhadap kemampuan internet marketing soft skill
mahasiswa;
4. Untuk mengetahui respon mahasiswa terhadap kegiatan
pengembangan edupreuner program dalam
kemampuan internet marketing soft skill dimahasiswa
IAIN Syekh Nurjati Cirebon
1
5. “
Penelitian Relevan
2015
Brigitta Putri Atika
Tyagita, dkk
“Edupreneur Dalam
Meningkatkan Mutu
Lulusan SMK”
2012
Siti Hamidah,
“Profil Soft skills
Mahasiswa Pendidikan
Teknik Boga (PTB)
Fakultas Teknik
Universitas Negeri
Yogyakarta”
EDUPRENEUR
PROGRAM
2010
Kemendiknas, P. K.
“Pengembangan Pendidikan
Kewirausahaan, Badan Pelatihan
Penguatan Metodologi
Pembelajaran Berdasarkan Nilai-
nilai BUdaya untuk membentuk
Daya Saing dan Karakter Bangsa”
2011
Adi, A. S.
“Membangun Jiwa
Wirasusah Siswa SMK”
2014
Siti Hamidah,
“Pengembangan SDM
Di Pesantren”
2013
Sulistyo, H.. The
Analysis Of Register
Used In Entrepreneur
Community In Social
Media.
6. Kerangka Teori
◇Edupreneur program merupakan
bagian dari entrepreneurship
yang unik di bidang pendidikan
(Ikhwan Alim, 2009)
◇Oxford Project, (2012) menjelaskan
edupreneurship adalah sekolah-sekolah yang
selalu melakukan inovasi yang bermakna secara
sistemik, perubahan transformasional, tanpa
memperhatikan sumber daya yang ada, kapasitas
saat ini atau tekanan nasional dalam rangka
menciptakan kesempatan pendidikan baru dan
keunggulan.
Mahasiswa
FITK
Teaching Factory Business Center
7. Internet Marketing Soft Skill
soft skills merupakan sekelompok
sifat kepribadian, ataupun
kemampuan yang diperlukan
seseorang agar secara efektif dapat
bekerja ditempat kerja, dan
meningkatkan diri (Leung, 2008: 1)
Marketing adalah suatu fungsi organisasi dan
serangkaian proses untuk
menciptakan, mengkomunikasikan, dan memberikan nilai
kepada pelanggan dan untuk mengelola hubungan
pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi
dan pemangku kepentingannya
Kotler dan Keller (2009:5)
Kemampuan Internet
Marketing Soft Skill
Menjual Produk
Di Internet
Publisher Iklan
Di Internet
Internet Marketing Soft Skill adalah
kemampuan yang diperlukan pada komponen
dalam E-Commerce dengan kepentingan
khusus oleh marketer, yaitu strategi proses
pembuatan, pendistribusian, promosi, dan
penetapan harga barang dan jasa kepada
pangsa pasar internet atau melalui peralatan
digital lain (Boone dan Kurtz, 2005)
9. Metode Penelitian
Desain Penelitian
Metode yang digunakan dalam
penelitian “research and development”
Borg dan Gall (1971:413) bahwa
Educational Research and development
(R&D) is a process used to develop and
validate educational pruduct
Sumber Data
lembar
obsrvasi, angket
edupreuner program
hasil uji coba terbatas
& uji keluasan
Subjek Penelitian
peneliti, mahasiswa
jurusan/prodi tadris
matematika, dan dosen
IAIN Syekh Nurjati Cirebon
Angket
wawancara,
expert judgement,
observasi
Uji Validitas,
Reliabilitas
(Lawshe, C.H. 1975)
Kuantitatif & kualitatif
(Creswell, John W. 2009)
10. Kemampuan Awal Marketing Mahasiswa pada
Edupreunership Program
Inmon, dkk (2010) terkait dengan
pengetahuan pada dunia usaha (Business
metadata: capturing enterprise
knowledge)
konsep Bloom, B. S. (1956) terkait dengan
domain kognitif pembelajaran/pendidikan
mahasiswa
Variabel Dimensi Indikator
Identifikasi
Kondisi Awal
Pengetahuan
mahasiswa
terhadap
Kewirausahaan
di bidang
pendidikan
(Edupreuneurshi
p)
Pengetahuan Mempelajari kewirausahaan di
bidang pendidikan
Pemahaman Mencontohkan kegiatan
kewirausahaan di bidang
pendidikan
Aplikasi Menerapkan kegiatan
kewirausahaan di lingkungan
pendidikan
Analisis Mengembangkan kegiatan
kewirausahaan di bidang
pendidikan
Sistesis Mengkreasikan unit usaha
dalam kegiatan kewirausahaan
di bidang pendidikan
Evaluasi Memproyeksikan unit usaha
untuk masa depan
11. 16%
17%
16%16%
19%
16%
Proporsi Tiap Indikator Pengetahuan Mahasiswa
tentang Kewirausahaan Dibidang Pendidikan
(Edupreuneurship)
indikator mempelajari
kewirausahaan
indikator mencontohkan
kegiatan kewirausahaan
indikator menerapkan
kegiatan kewirausahaan
indikator
mengembangkan
kegiatan kewirausahaan
indikator mengkreasikan
unit usaha pada kegiatan
kewirausahaan
indikator memproyeksikan
unit usaha untuk masa
depan
jika di lihat dari dominasi indikatornya
kemampuan mahasiswa dalam
mengkreasikan unit usaha pada kegiatan
kewirausahaan lebih dominan jika dibanding
dengan indikator yang lain. Dimana
indikator tersebut dengan capaian nilai
prosentase 19%.
Kondisi tersebut mengisyaratkan bahwa
mahasiswa memiliki ide kreatif dan
innovative yang ingin di salurkan pada
kegiatan Edupreneur Program.
Maskan (2010) bahwa pembelajaran kewirausahaan dapat
meningkatkan sikap dan koppetensi wirausaha. Sehingga
sikap kreatif dan inovatif mahasiswa di butuhkan dalam
kegiatan pengambangan edupreneur program.
12. Merujuk pada konsep : Jones, dkk (2003)
tentang Teaching marketing via the
Internet: Lessons learned and challenges
to be met.
11%
10%
12%
11%
11%
12%
10%
11%
12%
Proporsi Tiap Indikator Kemampuan Awal Internet
Marketing
Soft Skill Mahasiswa
Indikator Gaya
Berkomunikasi yang Baik
Dalam Proses Pemasaran
Produk
Indikator Pengendalian Diri
Dalam Menjalin Hubungan
Dengan Pelanggan
Indikator Sikap Positif Dalam
Mengahadapi Pelanggan
indikator Tegas Dalam
Pengambilan Keputusan
Indikator Sebagai
Pemecahan
Masalah/Problematika
Berwirausaha
Indikator Memiliki Rasa
Empati yang Baik Dalam
Menghadapi Pelanggan
Indikator Cepat
Tanggap/Responship
Terhadap Permintaan Pasar
Di lihat dari proporsi kemampuan
awal marketing mahasiswa, di
dapat 3 kecenderungan (dominan)
kemampuan yang dimiliki
mahasiswa diantaranya yakni
sikap positif dalam menghadapi
pelanggan, memiliki rasa empati
yang baik dalam menghadapi
pelanggan, dan psikis yang
bersahabat dengan pelanggan
maupun pelaku usaha lain.
Goleman (2000) bahwa
Kecerdasan Emosional (EI) lebih
penting dari pada IQ.
Melandy, dkk (2006) terdapat
Pengaruh antara Kecerdasan
Emosional Terhadap keberhasilan
dalam kewirausahaan.
13. Desain Pengembangan edupreuner program dalam
kemampuan internet marketing soft skill mahasiswa
◇domain name
https://edupreneurpro.yukbi
snis.com/
14. jenis jasa yang dikembangkan pada
edupreneur program
Kegiatan pengembangan teknologi
informasi termasuk jasa layanan komputer,
pengolahan data (statistik),
pengembangan database,
pengembangan piranti lunak,
integrasi sistem,
desain dan analisis sistem pada dunia
pendidikan atau lebih khususnya pada
pelayanan bidang pembelajaran matematika
.
15. Hasil Penilaian Istrumen Media Internet (Website)
Ahli Media
◇hasil penilaian desain terhadap pengembangan
media internet (WebSite) dalam kegiatan
pengembangan edupreuner program dalam
kemampuan internet marketing soft skill mahasiswa
rata-rata dari keampat aspek tersebut sebesar 4, 22
yang merupakan kategori Sangat Baik. Maka media
tersebut dapat dikatakan layak untuk kegiatan
pengembangan edupreuner program
Aspek Penilaian
Hasil Penilaian Expert
Judgment
Ahli 1 Ahli 2 Ahli 3
Aspek Format
Penyajian materi produk kewirausahaan 5 4 3
Pengunaan animasi/gambar produk
kewirausahaan
4 5 3
Keserasian pemilihan warna pada script 5 3 4
Rata – rata 4.00
Aspek Isi
Kejelasan materi produk usaha
kewirausahaan
4 4 5
Ketepatan pengunaan bahasa 4 4 5
Kesesuaian gambar 3 4 5
Rata – rata 4.22
Aspek Bahasa
Kebakuan bahasa yang digunakan 5 3 5
Kemudahan konsumen dalam memahami
produk yang ditampilkan
5 4 4
Rata – rata 4.33
Aspek Interaksi
Kemudahan petunjuk pengunaan 5 5 5
Kemudahan memahami kalimat/teks 5 3 5
Penempatan tombol navigasi 5 4 4
Kualitas interaksi (user friendly) 4 4 3
Rata – rata 4.33
kriteria penilaian media berdasarkan pada kualitas
(Cronbach, L. J. dkk, 1985). Toward reform of program
evaluation. Jossey-Bass.)
16. Efektifitas dari pengembangan edupreuner program
dalam kemampuan internet marketing soft skill
mahasiswa
hasil uji efektifitas melalui taraf signifikansi adalah 0,000 < 0,05, artinya bahwa kemampuan internet
marketing soft skill awal dan akhir setelah kegiatan pengembangan program bersifat signifikan.
sedangkan jika dilihat dari sig. (2 tailed) = 0,000. Hal itu berarti bahwa probabilitas kurang dari 0,05 yang
berarti juga bahwa H0 di tolak. H0 di tolak, berarti bahwa kemampuan internet marketing soft skill
mahasiswa awal dan akhir setelah kegiatan pengambangan edupreuner program adalah tidak identik.
atau dengan kata lain kegiatan pengembangan edupreuner program ternyata cukup efektif untuk
meningkatkan kemampuan internet marketing soft skill mahasiswa.
Tabel
Paired Samples Test
Paired Differences
t df Sig. (2-tailed)Mean
Std.
Deviation
Std. Error
Mean
95% Confidence Interval
of the Difference
Lower Upper
Pair 1 Kemampuan Internet
Marketing Awal -
Kemampuan Internet
Marketing Akhir
-4.829 3.044 .514 -5.874 -3.783 -9.385 34 .000
17. Hasil penelitian pembanding
Hasil penelitian tersebut sejalan dengan pendapat Widiana, dkk (2012)
bahwa penggunaan teknologi internet dalam sistem penjualan online dapat
meningkatkan kepuasan dan pembelian produk. Selain dari pada itu,
diperlukan pula kemampuan soft skill mahasiswa dalam kegiatan
pemasaran produk.
Menurut Griffith, dkk (2013) bahwa dalam menghadapi era globalitas dan
tingginya tingkan teknologi informasi, di perlukan sebuah strategi jitu dalam
berbisnis. strategi itu yakni pengembangan soft skill marketing.
Sehingga relevan sekali jika didalam kegiatan pengembangan
edupreuner program di IAIN Syekh Nurjati memanfaatkan kemajuan
teknologi informasi (website).
18. ◇Respon mahasiswa terhadap kegiatan pengembangan
edupreneur program hampire seluruhnya merata, dan
jika dilihat dari kecenderunganya “keingintahuan
(curiosity)” mahasiswa lebih dominan dibanding aspek-
aspek yang lainya.
◇hal tersebut di karenakan rasa penasaran mahasiswa
itu tumbuh pada nilai inovasi/trobosan baru yang di
gunakan dalam kegiatan pengembangan edupreneur
program di IAIN Syekh Nurjati Cirebon
19%
21%
20%
20%
20%
Proporsi Tiap Indikator Respon Mahasiswa Terhadap
Kegiatan Pengambangan Edupreneur Program
indikator perasaan (feeling)
indikator keingintahuan
(curiosity)
indikator prestasi
(achievement)
indikator usaha (effort)
indikator kegigihan
(persistence)
Menurut Wijaya (2009) bahwa kegiatan
kewirausahaan dapat menciptakan perilaku
empiris yang sifatnya spesifik. Perilaku jenis
itu, dapat ditimbul dari dalam diri sesorang
atau dari luar. sehingga membentuk model
tersendiri pada para pelaku wirausaha
19. Kesimpulan
1. Kemampuan awal marketing mahasiswa dalam pembelajaran
edupreunership. Pada aspek pengatahuan tergolong cupuk baik. didasarkan
pada capaian nilai rata-rata sebesar 77,66. Sedangkapn kemampuan awal
internet marketing soft skillnya sendiri tergolong cukup baik, dengan capai
nilai rata-rata sebesar 71.
2. Pengembangan edupreuner program dalam kemampuan internet marketing
soft skill mahasiswa sudah layak digunakan. Hal tersebut di sandarkan pada
penilaian ahli materi maupun media dengan rata-rata aspek penilaian
program dengan capaian sebesar 4, 22 dengan kategori sangat baik.
3. Pengembangan edupreuner program bermakna efektif terhadap peningkatan
kemampuan internet marketing soft skill mahasiswa. Pengujian efektifitas
dilakukan dengan taraf signifikansi adalah 0,000 < 0,05, artinya bahwa
kemampuan internet marketing soft skill awal dan akhir setelah kegiatan
pengembangan program bersifat signifikan.
4. Respon mahasiswa terhadap kegiatan pengembangan edupreneur program
sebesar 69,14. Kondisi tersebut menggambarkan bahwa kegiatan
edupreneur program di respon cukup baik.
20. Saran
Pertama, pada tatanan desain penelitian dan pengembangan belum
sepenuhnya dilakukan. misalnya pada tahapan uji coba keluasan dan
makna efisiensi dari pengembangan edupreneur program. Sehingga
belum dapat di ambil kesimpulan secara general_apakan edupreneur
program dapat dimungkinkan dilaksanakan di seluruh civitas
akademika_. Sehingga diperlukan penelitian lanjutan.
Kedua, pada aspek pengukuran dipenelitian ini masih berorientasi
pada persepsi siswa atas keterlaksanaan kegiatan pengembangan
edupreneur program. Maka diperlukan skala pengukuran yang lain
agar penelitian ini lebih komprensif.