Dokumen tersebut membahas konsep dan prinsip pengembangan kurikulum, termasuk fungsi, peranan, dan azas-azas pengembangan kurikulum. Pengembangan kurikulum adalah proses siklus yang terdiri atas tujuan, metode, penilaian, dan umpan balik untuk mengembangkan peserta didik.
Pengembangan kurikulum adalah istilah yang komprehensif, didalamnya mencakup perencanaan, penerapan dan evaluasi. Perencanaan kurikulum adalah langkah awal membangun kurikulum ketika pekerja kurikulum membuat keputusan dan mengambil tindakan untuk menghasilkan perencanaan yang akan digunakan oleh guru dan peserta didik. Penerapan kurikulum atau biasa disebut juga implementasi kurikulum berusaha mentransfer perencanaan kurikulum ke dalam tindakan operasional. Evaluasi kurikulum merupakan tahap akhir dari pengembangan kurikulum untuk menentukan seberapa besar hasil-hasil pembelajaran, tingkat ketercapaian program-program yang telah direncanakan dan hasil-hasil kurikulum itu sendiri.
Pengembangan kurikulum adalah istilah yang komprehensif, didalamnya mencakup perencanaan, penerapan dan evaluasi. Perencanaan kurikulum adalah langkah awal membangun kurikulum ketika pekerja kurikulum membuat keputusan dan mengambil tindakan untuk menghasilkan perencanaan yang akan digunakan oleh guru dan peserta didik. Penerapan kurikulum atau biasa disebut juga implementasi kurikulum berusaha mentransfer perencanaan kurikulum ke dalam tindakan operasional. Evaluasi kurikulum merupakan tahap akhir dari pengembangan kurikulum untuk menentukan seberapa besar hasil-hasil pembelajaran, tingkat ketercapaian program-program yang telah direncanakan dan hasil-hasil kurikulum itu sendiri.
Etika adalah pedoman dalam bersikap dan berperilaku yang didalamnya berisi garis besar nilai moral dan norma yang mencerminkan masyarakat kampus yang ilmiah, edukatif, kreatif, santun dan bermartabat.
Pembentukan sikap, kepribadian, moral, dan karakter sosok seorang guru/pendidik harus dimulai sejak mahasiswa calon guru/pendidik memasuki dunia pendidikan tenaga kependidikan (LPTK).
Etika adalah pedoman dalam bersikap dan berperilaku yang didalamnya berisi garis besar nilai moral dan norma yang mencerminkan masyarakat kampus yang ilmiah, edukatif, kreatif, santun dan bermartabat.
Pembentukan sikap, kepribadian, moral, dan karakter sosok seorang guru/pendidik harus dimulai sejak mahasiswa calon guru/pendidik memasuki dunia pendidikan tenaga kependidikan (LPTK).
MODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM MURRAY PRINT.pptxAmirohSKom
Paparan ini menjelaskan tentang Model Pengembangan Kurikulum Murray PRINT yang dirangkum dari Buku Curriculum Development and Design by Murray Print 1988.
prinsip dan landasan pengembangan kurikulumErma Yafi
kurikulum awal mulanya digunakan dalam dunia olah raga pada zaman Yunani Kuno. Curriculum, berasal dari kata Curir, artinya pelari, dan Curere artinya tempat berpacu. Curriculum diartikan “jarak” yang harus “ditempuh” oleh pelari. Dari makna yang terkandung dari kata tersebut, kurikulum secara sederhana diartikan sebagai sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh dan diselesaikan anak didik untuk memperoleh ijazah.
hasil uji efektifitas melalui taraf signifikansi adalah 0,000 < 0,05, artinya bahwa kemampuan internet marketing soft skill awal dan akhir setelah kegiatan pengembangan program bersifat signifikan. sedangkan jika dilihat dari sig. (2 tailed) = 0,000. Hal itu berarti bahwa probabilitas kurang dari 0,05 yang berarti juga bahwa H0 di tolak. H0 di tolak, berarti bahwa kemampuan internet marketing soft skill mahasiswa awal dan akhir setelah kegiatan pengambangan edupreuner program adalah tidak identik. atau dengan kata lain kegiatan pengembangan edupreuner program ternyata cukup efektif untuk meningkatkan kemampuan internet marketing soft skill mahasiswa.
POTRET PEMIKIRAN A. MUKTI ALI PADA STUDI ISLAM; PENDEKATAN SAINTIFIC CUM DOCT...IAIN SEKH NURJATI CIREBON
Sebuah tawaran pendekatan alternatif terhadap studi-studi keislaman yaitu apa yang disebut oleh A. Mukti Ali dengan Pendekatan Ilmiah -cum-doktriner atau pendekatan scientific-cum-suigeneris, kedua pendekatan ini juga dikenal dengan metode sintesis. Metode ini diperlukan agar dalam melihat Islam tidak hanya satu dimensi saja dari fenomena-fenomena Islam yang multy faces. Sekalipun tidak salahnya mengamati Islam secara single face saja, tetapi hal itu tidak cukup untuk mengcover Islam secara komprehensif.
MODEL PEMBELAJARAN PENANAMAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN KI HADJAR DEWANTARA(Studi...IAIN SEKH NURJATI CIREBON
Keterlaksanaan kurikulum Jurusan Tadris Matematika Berbasis KKNI yang belum memberikan wadah pengembangan pendidikan karakter bagi mahasiswa. Hal tersebut dapat terlihat dari peroses pembelajaran diperguruan tinggi yang masih bertumpu pada aspek peningkatan pengetahuan. Capaian pembelajaran pada aspek sikap/nilai masih bersifat administratif tanpa didorong pada keterlaksanaan penanaman nilai-nilai pendidikan dikehidupan sehari-hari. Model pembelajaran yang diterapkan masih berorientasi pada pembelajaran konvensional misalnya diskusi, ceramah, tanya jawab dan penugasan. Maka diperlukan inovasi kekinian dalam model pembelajaran bagi mahasiswa. Model pembelajaran yang berorientasi pada kontek nasionalisme bangsa (nilai-nilai pendidikan Ki Hadjar Dewantara). sehingga dengan menerapkan model pembelajaran penanaman nilai-nilai pendidikan Ki hadjar dewantara dapat peningkatkan tujuan pendidikan di perguruan tinggi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu quasi experimental design dengan Two-Group post Test-only desain. Populasi dalam penelitian ini yakni mahasiswa Jurusan Tadris Matematika. adapun sampel penelitiannya mengunakan nonprobability sampling dengan teknik sampling purposive. Dimana yang dijadikan kelas Eksperimen yakni Kelas A sebanyak 39 mahasiswa dan yang menjadi kelas Kontrol adalah kelas B sebanyak 33 mahasiswa. Hasil dari penelitiannya dianataranya bahwa respon mahasiswa terhadap penerapan model pembelajaran penanaman nilai-nilai pendidikan Ki Hadjar Dewantara tergolong cukup baik. Sikap belajar mahasiswanya pun tergolong cukup baik dengan besar pencapain skor rata-rata 64,41. Pengaruh penerapan model pembelajaran penanaman nilai-nilai pendidikan Ki Hadjar Dewantara terhadap sikap belajar di jurusan tadris matematika berpengaruh secara signifikan dan terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar kelas eksperimen lebih tinggi dari populasi hasil belajar kelas kontrol. Hal tersebut menyatakan bahwa penerapan model pembelajaran penanaman nilai-nilai pendidikan Ki Hadjar Dewantara efektif diterapkan di Jurusan Tadris Matematika
PENGARUH PERBEDAAN TIPE KEPRIBADIAN TERHADAP SIKAP BELAJAR MATEMATIKA SISWA S...IAIN SEKH NURJATI CIREBON
JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA
Diterbitkan dua kali setahun
Oleh Jurusan Pendidikan Matematika (PMTK)
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
IAIN Antasari Banjarmasin
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
1. Disusun Oleh :
Ani Nuraeni
Ayu Wahyuni
Nisa Husna Ismaya
Uswatun Khasanah
2. Konsep Pengembangan
Kurikulum
Pengembangan kurikulum menurut
Audrey Nicholls & Howard Nichools
bahwa, Pengembangan kurikulum
(curriculum development) adalah the
planning of learning opportunities
intended to bring about certain desered
in pupils, and assesment of the extent to
wich these changes have taken plece
3. Dalam pengertian di atas, sesungguhnya
pengembangan kurikulum adalah proses
siklus, yang tidak pernah berakhir. Proses
tersebut terdiri dari empat unsur yakni :
a. Tujuan
b. Metode dan material
c. Penilaian (assesment)
d. Balikan (feedback)
4. Prinsip Pengembangan kurikulum
Menurut Nana Syaodih Sukmadinata,mengetengahkan
prinsip-prinsip pengembangan kurikulum yang terbagi
ke dalam dua kelompok:
1) prinsip-prinsip umum: relevansi, fleksibilitas,
kontinuitas, praktis, dan efektivitas;
2) prinsip-prinsip khusus: prinsip berkenaan dengan
tujuan pendidikan, prinsip berkenaan dengan pemilihan
isi pendidikan, prinsip berkenaan dengan pemilihan
proses belajar mengajar, prinsip berkenaan dengan
pemilihan media dan alat pelajaran, dan prinsip
berkenaan dengan pemilihan kegiatan penilaian.
5. Sedangkan menurut Sholeh Hidayat,
mengemukakan lima prinsip dalam
pengembangan kurikulum, yaitu:
a. Prinsip Relevansi
b. Prinsip berorientasi pada tujuan
c. Prinsip fleksibilitas dan kontinuitas
d. Prinsip efisiensi dan efektivitas
e. Prinsip inegritas
6. Fungsi dan Peranan
Pengembangan Kurikulum
Pengembangan kurikulum mempunyai
beberapa fungsi, yaitu :
a. Fungsi pengembangan bagi peserta didik
b. Fungsi pengembangan bagi pendidik
c. Fungsi pengembangan bagi Kepala
Sekolah
d. Fungsi pengembangan bagi orang tua
e. Fungsi pengembangan bagi sekolah
f. Fungsi pengembangan bagi masyarakat
dan pemakai lulusan
7. Selain fungsi-fungsi yang telah disebutkan
diatas, menurut sebagaimana Alexander
Inglis dalam bukunya principle of secondary
education (1918) bahwa fungsi dari
pengembangan kurikulum yaitu sebagai
berikut:
a. Fungsi penyesuaian
b. Fungsi pengintegrasian
c. Fungsi pembeda
d. Fungsi persiapan
e. Fungsi pemilihan
f. Fungsi diagnostic
8. Pengembangan kurikulum
mempunyai peranan dalam proses
pendidikan khususnya,yang
dibedakan dalam 3 macam
menurut Drs. Abd. Idi, M. Ed yaitu :
a. Peranan konservatif
b. Peranan kritis
c. Peranan kreatif
9. Azas-azas Pengembangan
Kurikulum
Azas pengembangan kurikulum adalah
pedoman pemikiran yang dijadikan dasar
untuk membuat perencanaan arah proses
pembelajaran. Berikut merupakan azas-
azas pengembangan kurikulum, yaitu:
a. Azas filosofis
b. Azas psikologis
c. Azas sosiologis
d. Azas organisasi